rencana strategis 2015-2019 - dpd.go.iddpd.go.id/upload/lampiran/5akwtcnhkl_20170320.pdf ·...
TRANSCRIPT
Profesional, Akuntabel, dan Modern
RENCANA STRATEGIS2015-2019(REVIU 2017)
SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH RI
i
Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumenperencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingindicapai dalam kurun waktu lima tahun denganmemperhitungkan perkembangan lingkungan strategis.Renstra memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, dan
program sesuai dengan tugas dan fungsi
Kementerian/Lembaga yang disusun dengan berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD telahmengamanatkan agar organisasi Setjen DPD RI harus disusun sesuai perkembanganketatanegaraan untuk meningkatkan kualitas, produktivitas, dan kinerja pelaksanaantugas dan fungsi DPD. Dalam pada itu melalui Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor92/PUU-X/2012 dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 79/PUU-XII/2014 telahterjadi perubahan yang sifatnya fundamental kepada DPD RI, yaitu berkaitan dengankemandirian anggaran DPD dan penegasan fungsi legislasi DPD. Terkait dengan haltersebut, Rencana Strategis Setjen DPD RI perlu dilakukan penyesuaian. Penyesuaiantersebut perlu dilakukan mengingat dukungan kesekretariatan secara prinsipmembutuhkan pranata dan perangkat baru yang harus dipersiapkan dengan baik
sehingga mengakibatkan perubahan Misi Setjen DPD RI, tujuan dan sasaran strategisdibawahnya.
Revisi Renstra Sekretariat Jenderal DPD RI diprioritaskan pada penguatankapasitas lembaga kesetjenan, pembenahan ketatalaksanaan, dan penataan sumberdaya manusia (SDM), peningkatan infrastuktur sarana dan prasarana untukmendukung fungsi dewan, dengan memperhatikan akuntabilitas, dan prinsip-prinsippemerintahan yang baik (good governance), serta peraturan perundang-undanganyang berlaku.
PENGANTARSEKRETARIS JENDERAL DPD RI
ii
Revisi Rencana Strategis Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2015–2019 yangdibahas intensif dengan melibatkan seluruh unit kerja Sekretariat Jenderal DPD RI,merupakan hasil komitmen bersama seluruh pegawai Sekretariat Jenderal DPD RIuntuk menjawab tuntutan dan perkembangan lingkungan strategis yang senantiasadinamis serta untuk mewujudkan harapan yang diinginkan di masa yang akan datang.
Jakarta, Januari 2017Sekretaris Jenderal,
Sudarsono HardjosoekartoNIP. 195711251983031001
iii
• Kondisi Umum ..... 1• Potensi dan Permasalahan ..... 20BAB I. PENDAHULUAN
• Visi ..... 25• Misi ..... 26• Tujuan dan Sasaran ..... 27
BAB II.VISI, MISI, DAN TUJUAN
• Arah Kebijakan dan Strategi Nasional .... 32• Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat
Jenderal DPD RI ..... 38• Kerangka Regulasi ..... 48• Kerangka Kelembagaan ..... 49
BAB III.STRATEGI DAN KEBIJAKAN
• Target Kinerja ..... 54• Kerangka Pendanaan ..... 55
BAB IV.TARGET KINERJA DAN
KERANGKA PENDANAAN
• Penutup ..... 57BAB V.
PENUTUP
• Matrik Kerangka Kinerja• Matrik Kerangka Regualasi
LAMPIRAN
DAFTAR ISI
1
1.1. KONDISI UMUMPelaksanaan fungsi DPD tidak akan berjalan dengan optimal tanpa
adanya dukungan dari berbagai pihak, khususnya Sekretariat Jenderal DPDRI (Setjen DPD RI). Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 sebagaimanatelah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang MPR,DPR, DPD, dan DPRD menyatakan bahwa untuk mendukung kelancaranpelaksanaan tugas DPD, dibentuk Setjen DPD RI. Undang-Undang tersebutjuga mengamanatkan agar organisasi Setjen DPD RI harus disusun sesuaiperkembangan ketatanegaraan untuk meningkatkan kualitas, produktivitas,dan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi DPD. Dalam pada itu melaluiPutusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92/PUU-X/2012 dan PutusanMahkamah Konstitusi Nomor 79/PUU-XII/2014 telah terjadi perubahan yangsifatnya fundamental kepada DPD RI, yaitu berkaitan dengan kemandiriananggaran DPD dan penegasan fungsi legislasi DPD. Berdasarkan haltersebut, harapan besar yang diberikan kepada DPD RI tidak dapat
dilepaskan dari upaya dukungan Setjen DPD RI dalam rangka pelaksanaantugas DPD RI. Terkait dengan hal tersebut, Rencana Strategis Setjen DPD RIperlu dilakukan penyesuaian. Penyesuaian tersebut perlu dilakukanmengingat dukungan kesekretariatan secara prinsip membutuhkan pranatadan perangkat baru yang harus dipersiapkan dengan baik sehinggamengakibatkan perubahan Misi Setjen DPD RI, tujuan dan sasaran strategisdibawahnya. Adapun perubahan Misi, tujuan dan sasaran strategis tersebutdapat dilihat pada tabel berikut.
BAB IPENDAHULUAN
2
Tabel 1.1Persandingan Misi Setjen DPD RI
Misi Setjen DPD RI 2015-2019Revisi Misi Setjen DPD RI
2015-2019
1. Meningkatkan dukungan keahliandalam pelaksaan fungsi,
wewenang, dan tugas DPD RI;dan
2. Meningkatkan dukunganadministrasi dalam pelaksanaanfungsi, wewenang, dan tugasDPD RI.
1. Mewujudkan dukunganadministratif dan keahlian kepada
DPD RI; dan2. Mewujudkan dukungan kapasitas
internal Sekretariat Jenderal DPDRI yang mampu mendukungkelancaran pelaksanaan fungsidan tugas DPD RI
Tabel 1.2Persandingan Tujuan Strategis Setjen DPD RI
Tujuan StrategisSetjen DPD RI 2015-2019
Revisi Tujuan StrategisSetjen DPD RI 2015-2019
1. Terwujudnya peningkatandukungan persidangan DPD RI;
2. Terwujudnya penigkatandukungan penelitian/pengkajian;
3. Terwujudnya peningkatandukungan (pengolahan asmas);
4. Terwujudnya peningkatandukungan penguatan kapasitaskelembagaan DPD RI;
5. Terwujudnya SDM yangprofessional;
6. Terwujudnya kelembagaan danketatalaksanaan Setjen DPD yangdinamis dan modern;
1. Terwujudnya dukunganadministratif dan keahlian yangprofesional dan akuntabel kepadaDPD RI; dan
2. Terwujudnya Sekretariat JenderalDPD RI yang secara profesionaldan modern mampu memberikandukungan kelancaranpelaksanaan fungsi dan tugasDPD RI.
3
7. Terwujudnya peningkatandukungan administrasi keuangan;
8. Terwujudnya peningkatanpengelolaan data dan informasiDPD RI serta publikasi DPD RI dimedia massa;
9. Terwujudnya peningkatan sarana
dan prasarana; dan10.Terwujudnya pengawasan
terhadap pelaksanaan tugasSetjen DPD RI.
Tabel 1.3Persandingan Sasaran Strategis Setjen DPD RI
Sasaran StrategisSetjen DPD RI 2015-2019
Revisi Sasaran StrategisSetjen DPD RI 2015-2019
1. Meningkatnya kualitas dukungansidang/rapat/pertemuan DPD RI;
2. Meningkatnya kualitas draftkeputusan/peraturan DPD RI;
3. Meningkatnya kualitas hasilpenelitian/pengkajian;
4. Meningkatnya kualitas dukunganrepresentasi melalui pengolahanaspirasi masyarakat dan daerah;
5. Meningkatnya kualitas dukunganmateri terhadap penguatankelembagaan DPD RI;
6. Terwujudnya SDM Aparatur yangmenduduki jabatan sesuai denganstandar kompetensi;
1. Terwujudnya dukunganpelaksanaan tugas fungsi DPD RIyang profesional dan akuntabel;
2. Terwujudnya dukungan kegiatanPimpinan DPD RI dalampenguatan kelembagaan DPD RIyang profesional dan akuntabel;
3. Terwujudnya pengelolaan data,informasi dan hasil kajian yangsecara profesional dan modernmampu mendukung pelaksanaantugas fungsi DPD RI; dan
4. Terwujudnya Tata KelolaSekretariat Jenderal DPD RI yangsecara profesional dan akuntabel
4
Sasaran StrategisSetjen DPD RI 2015-2019
Revisi Sasaran StrategisSetjen DPD RI 2015-2019
7. Terwujudnya kelembagaan yangtepat ukuran dan tepat fungsi;
8. Tersedianya sistem dan prosedurkerja yang efektif dan efisien;
9. Meningkatnya layananperencanaan dan pengelolaankeuangan yang tertib danakuntabel;
10.Meningkatnya layanan sisteminformasi manajemen;
11.Meningkatnya layananpemberitaan DPD RI;
12.Meningkatnya layananperpustakaan DPD RI;
13.Meningkatnya pemenuhan saranaprasarana kerja yang modern dansesuai dengan kebutuhan; dan
14.Meningkatnya pengawasanpelaksanaan kegiatan pada unitkerja Setjen DPD RI.
mampu mendukung pelaksanaantugas fungsi DPD RI.
Revisi Rencana Strategis Setjen DPD RI 2015-2019 dilakukan mulaitahun 2017, oleh karena itu secara substansi penyusunan Revisi RencanaStrategis Setjen DPD RI 2015-2019 merupakan perbaikan dari RencanaStrategis Setjen DPD RI 2015-2019 yang terkait dengan tugas dan fungsiSetjen DPD RI sesuai amanat ketentuan Pasal 413 ayat (1) UU MD3: Untukmendukung kelancaran pelaksanaan tugas MPR, DPR, dan DPD dibentuksekretariat jenderal yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden; dan dalamketentuan Pasal 333 Tata Tertib DPD RI, diatur tugas Setjen DPD RI; sebagaiinstitusi yang merupakan sistem pendukung Parlemen (Parliament
5
Supporting System). Dalam posisi tersebut Setjen DPD RI harus mampuberjalan seiring dan mengikuti setiap derap langkah serta ritme kegiatanDPD RI. Sehingga segala tuntutan maupun permasalahan yang dihadapi olehDPD RI, merupakan tugas Setjen DPD RI untuk menindaklanjuti sertamemberikan dukungannya secara optimal demi terpenuhinya seluruhtuntutan yang ada.
Dokumen Revisi Renstra Setjen DPD RI 2015-2019 ini merupakanwujud penyempurnaan dokumen Renstra sebelumnya dan upayaperencanaan yang telah dilakukan sebelumnya dimana perhatian organisasiyang sebelumnya berparadigma pada kegiatan administratif (staffing) dan
berorientasi pada output (output oriented), sekarang lebih menitikberatkanpada hasil (outcome oriented).
Sesuai dengan ketentuan Pasal 334 ayat (1) Tata Tertib DPD dukunganadministratif yang selama ini telah diberikan oleh Setjen DPD RI meliputi:a. Penyelenggaraan administrasi dan keprotokolan lembaga dan hal-hal
yang berkaitan dengan dukungan kelembagaan, keanggotaan danseluruh kegiatan DPD;
b. Perencanaan program dan anggaran untuk kegiatan DPD;c. Pelaksanaan pengelolaan anggaran DPD;d. Penyiapan seluruh dukungan dalam rangka kegiatan sidang dan
rapat-rapat;e. Pelaksanaan tata kelola kearsipan dan risalah;f. Pemberian dukungan keahlian, referensi, dan jaringan kerja;g. Pengelolaan dan pemberikan informasi sesuai kebutuhan masyarakat
berkenaan dengan informasi kegiatan DPD seperti hasil-hasil keputusanDPD, penerimaan kunjungan anak sekolah, dan masyarakat yang inginmengetahui tentang DPD dan lain-lain yang relevan dalam ruang lingkuptugas Sekretariat Jenderal;
h. Penyiapan dukungan pelaksanaan sarana dan prasarana berupa fasilitasgedung, ruang rapat, dan peralatan yang dikoordinasikan dengan BadanPengelola Fasilitas Parlemen;
i. Penyiapan dukungan teknologi informasi;
6
j. Penyiapan jaringan kerja;k. Penyiapan materi atau bahan bagi pimpinan dalam rangka konsultasi dan
koordinasi antar lembaga; danl. Tugas lain-lain menurut kebutuhan pimpinan dan lembaga sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.Dukungan keahlian sebagaimana ketentuan Pasal 334 ayat (2) yang
dilaksanakan oleh Setjen DPD RI meliputi:a. Penyusunan usul prolegnas DPD dengan menyiapkan kajian yang berupa
makalah kebijakan berdasarkan jangka tahunan dan jangka 5 (lima)tahun Prolegnas yang berkaitan dengan kewenangan DPD;
b. Kajian awal yang digunakan untuk Prolegnas dilakukan pada masa awalkeanggotaan DPD;
c. Hasil kajian yang digunakan untuk Prolegnas sebagai bahan masukanuntuk Komite dan Panitia Perancang Undang-Undang dalam menentukanprioritas Prolegnas Nasional;
d. Penyusunan dokumen Naskah Akademik dan draft naskah RancanganUndang-Undang;
e. Perancangan draf Rancangan Undang-Undang sesuai dengan ide ataugagasan dari pemrakarsa;
f. Pemberian dukungan keahlian kepada Alat Kelengkapan pada saatsidang-sidang atau rapat-rapat pembahasan di DPD dan DPR;
g. Pemberian dukungan teknis kepada Komite dan/atau Panitia PerancangUndang-Undang pada saat sidang atau rapat di daerah; penyiapanbahan materi kepada alat kelengkapan yang ditugaskan oleh PimpinanDPD untuk melakukan koordinasi dalam rangka pengelolaan sarana danprasarana dalam kawasan gedung perkantoran MPR, DPR, dan DPD;
h. Penampungan hasil diskusi, curah pendapat, atau penjelasanide/gagasan mengenai perlunya disusun Rancangan Undang-Undang;
i. Pengkajian dan penelusuran informasi yang diperlukan melalui diskusi,seminar, aspirasi masyarakat, lokakarya, dan bentuk-bentuk pertemuanlainnya; dan
7
j. Pelaksanaan tugas keahlian lainnya dalam rangka pelaksanaanwewenang dan tugas DPD.Dukungan pengelolaan kantor daerah sebagaimana ketentuan Pasal
334 ayat (4) yang dilaksanakan oleh Setjen DPD RI meliputi:a. Penyelenggaraan administrasi dan operasional dalam hal-hal yang
berkaitan dengan dukungan kegiatan DPD di kantor daerah;b. Perencanaan program dan anggaran untuk kegiatan DPD di Kantor
Daerah;c. Penyiapan seluruh dukungan dalam rangka kegiatan sidang atau rapat di
kantor daerah;
d. Pelaksanaan tata kelola kearsipan dan risalah di kantor daerah;e. Pemberian dukungan keahlian, referensi dan jaringan kerja;f. Penyiapan dukungan sarana dan prasarana di kantor daerah;g. Pengelolaan dan pemberian informasi sesuai kebutuhan masyarakat
berkenaan dengan informasi kegiatan DPD;h. Koordinasi dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, instansi
pemerintah pusat yang bersifat vertikal, pihak swasta, BUMN, BUMD, danlembaga swadaya masyarakat di daerah untuk penyerapan aspirasimasyarakat di daerah yang dilaksanakan dalam kegiatan DPD maupunAnggota; dan koordinasi kegiatan Kelompok Anggota Provinsi di Daerah.Dalam memberikan dukungan teknis administratif dan keahlian serta
dukungan pengelolaan kantor daerah tersebut di atas oleh Setjen DPD RI,secara sistematis kondisi umum capaian kinerja Sekretariat Jenderal dapatdikelompokkan ke dalam 5 (lima) bidang yaitu a) akuntabilitas kinerja dankeuangan; b) dukungan teknis dan substansi/materi persidangan DPD RI; c)dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI; d) dukungan efektifitashubungan antara DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihan melaluikeberadaan kantor daerah; e) layanan data dan informasi.
Gambaran capaian kinerja terhadap kelima bidang tersebut dapatdiuraikan sebagai berikut:
8
a. Akuntabilitas Kinerja dan KeuanganSesuai dengan Putusan MK Perkara Nomor 79/PUU-XII/2014
menyatakan bahwa Pasal 250 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat,Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) tidak mempunyaikekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai, “Dalammelaksanakan wewenang dan tugas sebagaimana dimaksuddalam Pasal 249, DPD memiliki kemandirian dalam menyusunanggaran yang dituangkan ke dalam program dan kegiatandisampaikan kepada Presiden untuk dibahas bersama DPR sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.
Dengan adanya putusan MK tersebut, tantangan Setjen DPD RIsemakin meningkat, hal ini dikarenakan isu pelaksanaan kemandiriananggaran sebenarnya telah lama didiskusikan. Bahkan dalam forumpertemuan Sekretariat Jenderal Parlemen di Bali tahun 2007 telahdisetujui langkah-langkah kemandiran anggaran parlemen ini yangtertuang dalam laporan “Authonomy Parliament in its Varous Aspect”.Laporan tersebut sebenarnya merupakan tindak lanjut dari kesepakatanyang dilakukan oleh Association of Secretaries General of Parliament(ASGP) tahun 1998 melalui hasil studi yang disetujui di Moskow dandipublikasikan dalam the Constitutional and Parliamentary Information.
Kemandirian dalam pengelolaan anggaran DPD RI menjadi pentingkarena dalam menjalankan fungsi-fungsinya DPD harus didukungketersediaan anggaran yang cukup. Hal tersebut tertuang dalamketentuan Pasal 250 ayat (1) UU MD3, “Dalam menjalankan wewenangdan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 249, DPD menyusun
anggaran yang dituangkan dalam program dan kegiatan sesuai denganperaturan perundang-undangan.” Kemandirian anggaran ini dirasakanpenting ketika dihadapkan pada karateristik DPD RI yang berbeda denganeksekutif.
9
Dengan adanya kemandirian anggaran ini, DPD dituntut untukmeningkatkan kinerjanya, tetapi di sisi lain anggaran yang terbatas danmasih dikontrol oleh eksekutif. Dorongan untuk meningkatkan kinerjalembaga tentunya harus diimbangi dengan peningkatan anggaran. Olehkarena itu, jajaran Setjen DPD RI harus menyiapkan segala instrumendalam rangka tata kelola administrasi.
Aspek penting dalam tata kelola administrasi adalah kebutuhanpengembangan akuntabilitas Setjen DPD RI. Tata kelola administrasidimaksud meliputi upaya peningkatan pelaporan akuntabilitas aparaturdan transparansi laporan keuangan. Capaian kinerja terkait dengan
akuntabilitas kinerja Setjen DPD RI, opini BPK, pelaksanaan reformasibirokrasi, serta capaian standar akuntansi dan pelaporan keuangan DPDRI dapat memberikan kepercayaan dari Anggota dan Alat KelengkapanDPD terhadap Setjen DPD RI sebagai unsur pendukung DPD danmenunjukkan tata kelola administrasi yang andal.
Penerapan akuntabilitas kinerja di lingkungan Setjen DPD RIdilakukan dengan melaksanakan penyusunan Laporan Kinerja Setjen DPDRI setiap tahunnya, yang ruang lingkupnya mencakup Renstra Setjen DPDRI, Perjanjian Kinerja Setjen DPD RI, Pengukuran Kinerja Setjen DPD RImelalui pengumpulan dan pengelolaan data kinerja, serta analisa capaiankinerja Setjen DPD RI. Sejak tahun 2013, Setjen DPD RI telahmelaksanakan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB).
Transparansi laporan keuangan telah dilaksanakan oleh Setjen DPDRI dengan menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari LaporanRealisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK) dan CatatanAtas Laporan Keuangan (CALK) dengan berpedoman pada PeraturanPemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar AkuntansiPemerintahan. Opini tertinggi dari BPK adalah opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) yang salah satu syaratnya adalah penilaian atascapaian standar akuntansi dan pelaporan keuangan memperoleh nilaistandar tertinggi dari Kementerian Keuangan. Sekretariat Jenderal telahmemperoleh Opini WTP dari BPK RI selama 10 (sepuluh) tahun
10
berturut-turut, sejak tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012,2013, 2014 dan 2015.
b. Dukungan Keahlian Materi Persidangan DPD RIDukungan keahlian Setjen DPD RI disesuaikan dengan kebutuhan
pelaksanaan tugas DPD RI selama ini. Dukungan tersebut tercermin darikegiatan yang dilaksanakan oleh Biro Persidangan I dan Biro PersidanganII serta Pusat Kajian Kebijakan dan Hukum dan Pusat Kajian Daerah.Dukungan keahlian dioptimalkan melalui berbagai jenis data dan informasipendukung sebagai bahan masukan dalam persidangan/Alat-Alat
Kelengkapan DPD RI maupun dalam rangka sidang atau rapat di kantordaerah.
Secara kelembagaan, efektifitas DPD RI sebagai lembagaperwakilan daerah dibuktikan dengan kemampuan kelembagaannya untukmembuat keputusan yang terinformasi. Sementara itu, kemampuan DPDRI adalah kapasitas DPD RI untuk mendapatkan informasi, membangunkeahlian kebijakan, dan membuat keputusan secara mandiri dari lembaga-lembaga lain. Kemampuan itu secara kelembagaan sejalan denganotonomi lembaga yang ditunjukkan melalui pembuatan keputusan danbertindak secara mandiri dari pemerintah.
Otonomi DPD RI sendiri sebenarnya telah digariskan dalamketentuan Pasal 261 ayat (1) huruf h UU MD3, yang menyebutkanwewenang Pimpinan DPD RI untuk menetapkan arah dan kebijakananggaran DPD RI. Idealnya, landasan hukum ini menjadi pendorongjajaran Setjen DPD RI untuk lebih profesional melakukan dukungankepada DPD RI.
Setjen DPD RI sebagai supporting system memberikan dukungankeahlian/materi persidangan DPD RI dalam bentuk (1) penyelenggaraan
rapat/sidang DPD RI; (2) penyusunan draf Keputusan DPD RI terkaitfungsi legislasi, fungsi pengawasan, fungsi penganggaran, dan fungsirepresentasi DPD RI; (3) penyusunan draf Keputusan DPD RI tentang
11
materi non RUU; dan (4) pelaksanaan kajian yang digunakan sebagaibackground paper alat kelengkapan.
Pada Periode keanggotaan DPD RI Tahun 2014-2019, Setjen DPDRI berupaya meningkatkan dukungan kepada pelaksanaan 4 (empat)fungsi utama DPD RI yaitu dalam perubahan RUU dengan mendorongsistem unit pendukung yang secara khusus melakukan kegiatan di bidangpenyusunan dan pembahasan RUU yaitu dengan mengembangkan jabatanfungsional Perancang Perundang-Undangan.
Draf Keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi meliputi naskah usulprolegnas, RUU inisiatif DPD, pandangan pendapat dan pertimbangan
terhadap RUU dari DPR maupun Presiden. Penyusunan draft produklegislasi tersebut selanjutnya akan dibahas oleh Anggota DPDdi masing-masing alat kelengkapan untuk kemudian diputuskan menjadiKeputusan DPD RI dalam Sidang Paripurna DPD RI. Draf Keputusan DPDRI yang telah dihasilkan oleh Setjen DPD RI pada tahun 2014 sebanyak 48(empat puluh delapan) draf keputusan, tahun 2013 sebanyak 43 (empatpuluh tiga) draf keputusan, tahun 2012 sebanyak 60 (enam puluh) drafkeputusan, tahun 2011 sebanyak 35 (tiga puluh lima) draf keputusan, dantahun 2010 sebanyak 33 (tiga puluh tiga) draf keputusan.
Draf keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan disusun dalamrangka DPD RI pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang tertentuyang dilaksanakan oleh pemerintah. Draf keputusan yang telah dihasilkanoleh Setjen DPD RI pada tahun 2014 sebanyak 20 (dua puluh) drafkeputusan, tahun 2013 sebanyak 25 (dua puluh lima) draf keputusan,tahun 2012 sebanyak 25 (dua puluh lima) draf keputusan, tahun 2011sebanyak 13 (tiga belas) draf keputusan, dan tahun 2010 sebanyak 15(lima belas) draf keputusan.
Draf keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran meliputi
pertimbangan DPD RI terhadap tindak lanjut HAPSEM BPKdan pertimbangan DPD RI terhadap RUR RAPBN/APBN/APBN-P. Drafkeputusan yang telah dihasilkan oleh Setjen DPD RI pada tahun 2014sebanyak 5 (lima) draf keputusan, tahun 2013 sebanyak 2 (dua) draf
12
keputusan, tahun 2012 sebanyak 2 (dua) draf keputusan, tahun 2011sebanyak 3 (tiga) draf keputusan, dan tahun 2010 sebanyak 1 (satu) drafkeputusan.
Draf keputusan DPD terkait fungsi representasi meliputi drafkeputusan tentang pemilihan calon anggota BPK. Draf keputusan tersebutselanjutnya akan dibahas oleh Anggota DPD di alat kelengkapan untukkemudian diputuskan menjadi keputusan DPD RI dalam Sidang ParipurnaDPD RI. Jumlah draf keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RIterhadap calon anggota BPK yang disampaikan kepada DPR RI pada tahun2014 sebanyak 1 (satu) draf keputusan sama dengan jumlah draf
keputusan yang dihasilkan pada tahun 2013, 2012 dan 2011. Hal inidilaksanakan sebagaimana amanat Pasal 23F ayat (1) UUD 1945 bahwaanggota BPK RI dipilih oleh DPR RI dengan memperhatikan pertimbanganDPD RI.
Draf keputusan DPD RI tentang materi non RUU pada tahun 2014sebanyak 8 (delapan) draf keputusan/peraturan, tahun 2013 sebanyak 9(Sembilan) draf keputusan/peraturan, tahun 2012 sebanyak 9 (Sembilan)draf keputusan/ peraturan, tahun 2011 sebanyak 9 (Sembilan) drafkeputusan/peraturan, dan tahun 2010 sebanyak 4 (empat) drafkeputusan/peraturan.
Jumlah kajian yang digunakan sebagai background paper oleh alatkelengkapan DPD RI pada tahun 2014 sebanyak 28 (dua puluh delapan)kajian, Pada tahun 2013 sebanyak 17 (tujuh belas) kajian, tahun 2012sebanyak 16 (enam belas) kajian, tahun 2011 sebanyak 26 kajian, dantahun 2010 sebanyak 16 (enam belas) kajian.
Selain itu, Setjen DPD RI juga harus memberikan saran kebijakanhasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas perumusan dan pelaksanaankebijakan di bidang hukum. Pemberian saran demikian harus tepat dari
sisi substansinya. Hal ini harus dimaklumi karena saran kebijakan tersebutakan digunakan Pimpinan dan Anggota DPD RI dalam mengartikulasikanaspirasi masyarakat dan daerah sehingga apabila terjadi kekeliruan akandapat merugikan DPD RI secara politis atau masyarakat pada umumnya.
13
Suatu saran kebijakan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atasperumusan dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidanghukum dikatakan tepat apabila saran tersebut ditindaklanjuti oleh DPD RI.
c. Dukungan terhadap Peningkatan Kapasitas Kelembagaan DPD RISebagai lembaga legislatif, DPD RI diamanatkan untuk
melaksanakan fungsi legislasi, pengawasan dan anggaran secara terbatas.Dalam menjalankan tugasnya secara konstitusional membawa DPD RIpada konsekuensi untuk mengimbangi dan mengontrol kapasitas DPR danpemerintah melalui mekanisme check and balances. Untuk itu DPD RI
dituntut melakukan penguatan kelembagaan pada aspek kapasitas dankredibilitas serta aspek substansi.
Pada aspek kapasitas dan kredibilitas, pelaksanaan tugas DPD RIsaat ini harus didukung oleh citra yang positif pada masyarakat dandaerah. Citra positif DPD RI terbentuk antara lain melalui publikasi mediamassa dan tuntutan LSM, Organisasi Masyarakat, kelompok masyarakatdan yang paling penting masyarakat dan daerah. Untuk menghadapitantangan DPD RI ke depan dibutuhkan pembentukan citra DPD RI yangpositif.
Pemberitaan media massa terkait isu DPD menjadi suatu hal yangpenting dalam penguatan kelembagaan DPD, karena dapat menjadi salahsatu corong untuk mensosialisasikan DPD dan produk-produknya. Olehkarena itu dukungan dari Sekretariat Jenderal DPD diperlukan agar setiapkegiatan/produk DPD RI dapat masuk dalam pemberitaan di media massa.Pada tahun 2014 terdapat 1.436 pemberitaan di media massa, tahun2013 terdapat 1.224 pemberitaan di media massa, tahun 2012 terdapat1.002 pemberitaan di media massa, tahun 2011 terdapat 1.173pemberitaan di media massa, dan tahun 2010 terdapat 2.363 pemberitaan
di media massa.Kerja sama DPD RI dengan lembaga tinggi/kementerian di
Indonesia dalam rangka penguatan kelembagaan DPD RI saat ini sedangdimulai dengan menandatangani nota kesepakatan (MOU) dengan
14
lembaga-lembaga tinggi negara terkait dengan tugas dan fungsi DPD RI.Selain dengan lembaga negara dan lembaga non departemen, DPD RIjuga menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga perguruan tinggi di 33(tiga puluh tiga) provinsi.
Kerja sama luar negeri meliputi kegiatan kunjungan multilateral danbilateral. Kegiatan kunjungan multilateral terkait kehadiran DPD RI dalamsidang parlemen internasional meliputi International Parliamentary Union(IPU), ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA), Asia PacificParliamentary Forum (APPF). Sedangkan kerjasama bilateral terkaitkerjasama antara DPD RI dengan lembaga parlemen negara sahabat.
d. Dukungan Efektifitas Hubungan antara DPD RI denganKonstituen di Daerah Pemilihan melalui keberadaan kantordaerah
Dukungan efektifitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen didaerah pemilihan oleh Setjen DPD RI diberikan dalam bentuk pengelolaanaspirasi masyarakat dan daerah. Hasil penyerapan aspirasi masyarakatdan daerah (asmasda) merupakan sinergitas dan interaksi 132 (seratustiga puluh dua) Anggota DPD RI dengan konstituen di daerahpemilihannya yang dilaksanakan pada masa reses. Hasil penyerapanasmasda tersebut dikumpulkan dan diolah serta dianalisa, selanjutnyadisusun dalam 1 (satu) laporan per masa reses untuk kemudian dibahasdalam rapat alat kelengkapan guna merumuskan solusi permasalahandaerah.
Keberadaan kantor DPD RI di Ibu Kota Provinsi diharapkan dapatsemakin memudahkan konstituen dalam menyalurkan aspirasi danmenyerap informasi sesuai kebutuhan yang berkenaan dengan informasikegiatan DPD serta dalam rangka membangun komunikasi dan koordinasi
dengan stakeholder didaerah.Setjen DPD RI telah mengembangkan sistem penyerapan dan
pengelolaan data dan informasi aspirasi masyarakat dan daerah sejaktahun 2010. Tujuan sistem tersebut adalah optimalisasi penyerapan,
15
pengolahan dan penyajian data aspirasi masyarakat dan daerah yang akanditindaklanjuti dalam pembahasan materi di alat kelengkapan DPD RI.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, mulai tahun 2014 telahdilakukan pengembangan sistem pengolahan aspirasi berbasis TeknologiInformasi dan Komunikasi (TIK) melalui website dengan jaringan internet.Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam sistempengelolaan data dan informasi aspirasi masyarakat dan daerahmemungkinkan kegiatan tahap penyerapan, pengolahan dan analisis sertahasil tindaklanjut aspirasi akan terkomputerisasi, sehingga aspirasimasyarakat dan daerah akan lebih mudah diolah, dianalisa, dan hasil
tindak lanjutnya mudah diakses.
e. Layanan Data dan InformasiData dan informasi merupakan satu hal yang sangat penting dalam
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI sebagai lembagaperwakilan karena merupakan dasar bagi DPD RI dalam mengambilkebijakan/keputusan. Oleh karenanya, Setjen DPD RI telah menggunakansistem informasi manajemen dalam pengelolaan data dan informasi.
Sebagai langkah awal perlu dilakukan assesment/audit untukmenilai kondisi existing sistem informasi dalam rangka menentukan posisisistem informasi Setjen DPD RI, dikaitkan dengan kebijakan dan strateginasional dalam pengembangan e-government.
Dengan mengetahui posisi sistem informasi Setjen DPD RI tersebut,langkah berikutnya dilanjutkan dengan menindaklanjuti hasil audit,dengan mengacu design yang sudah ada melalui pengembangan aplikasi,hardware, network, dan manajemen teknologi informasi, termasukpengembangan SDM yang terbagi dalam tahapan program (road map) pertahun untuk kurun waktu 5 (lima) tahun.
Sistem Informasi Manajemen merupakan media teknologi informasiberupa aplikasi yang dapat membantu fungsi, tugas dan kinerja baikkedewanan maupun kesekretariatan. Dengan menggunakan SIM prosespengolahan data dan informasi dapat lebih efektif dan efisien. SIM di host
16
(pasang) pada perangkat server (terpusat) yang dapat dengan mudahdiakses oleh user (Pimpinan, Anggota, Pegawai Setjen DPD RI danmasyarakat) yang terhubung jaringan komputer. Sejak tahun 2011 SetjenDPD RI telah menggunakan 10 (sepuluh) SIM, yaitu Website DPD RI,Email DPD RI, Sistem Informasi Budget Office, Sistem Aspirasi MasyarakatDaerah, Sistem Informasi Perundang-Undangan, Sistem InformasiPerpustakaan, Sistem Pengolah Risalah (iPerisalah), Sistem PengadaanBarang/Jasa Secara Elektronik, Sistem Informasi Kepegawaian, dan SistemInformasi Pengolah Absensi Pegawai.
f. Dukungan SDM AparaturDalam praktek parlemen modern, kemandiran anggaran seharusnya
diikuti oleh kemandirian pada organiasi kesekretariatan. Pada prinsipnya,SDM aparatur Setjen DPD RI seharusnya berada di bawah DPD RI secaralangsung.
Dalam rangka mencapai visi, misi, dan strategi Setjen DPD RIsebagaimana telah dijabarkan pada bab sebelumnya, Setjen DPD RI harusdidukung oleh perangkat kelembagaan, proses bisnis, tata laksana, dansumber daya aparatur yang mampu melaksanakan tugas yang dibebankankepada Setjen DPD RI secara efektif dan efisien. Untuk itu kegiatanpengembangan dan penataan kelembagaan yang meliputi organisasi danketatalaksanaan, serta pengelolaan sumber daya aparatur mutlakdilaksanakan secara efektif, intensif, dan berkesinambungan.
Kebijakan utama Pengembangan Sumber Daya Aparatur (SDA)secara menyeluruh diarahkan untuk memastikan tersedianya SDA yangberintegritas dan berkompetensi tinggi sesuai dengan bidang tugasnyadalam rangka mendukung pencapaian tujuan Setjen DPD RI.
Sasaran utama kebijakan ini adalah terwujudnya menciptakan
proses rekrutmen yang transparan dan mampu menarik talent terbaik,peningkatan kompetensi pegawai, dan menciptakan keterkaitan yang jelasantara kinerja, rewards, dan recognition.
17
f.1. Kondisi Pegawai Setjen DPD RIKuantitas SDM Setjen DPD RI selalu berubah sesuai dengan
kebutuhan kelembagaan baik di ibu kota negara maupun ibu kotaprovinsi. Jumlah pejabat struktural yang ada dilingkungan SetjenDPD RI pada tahun 2017 berjumlah 128 (seratus dua puluh delapan)pejabat dengan rincian sebagaimana dapat dilihat berdasarkan Grafik1.1 sebagai berikut:
Grafik 1.1Jumlah Jabatan Struktural di Lingkungan Setjen DPD RI
Tahun 2017
Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional umum (PNS)menurut golongan ruang pada tahun 2017 berjumlah 316 (tiga ratusenam belas) pegawai dengan rincian sebagaimana dapat dilihatberdasarkan Grafik 1.2 sebagai berikut:
Grafik 1.2Jumlah Jabatan Fungsional Umum (PNS)di Lingkungan Setjen DPD RI Tahun 2017
18
Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional tertentu (PNS)menurut golongan ruang pada tahun 2017 berjumlah 10 (sepuluh)pegawai dengan rincian sebagaimana dapat dilihat berdasarkanGrafik 1.3 sebagai berikut:
Grafik 1.3Jumlah Jabatan Fungsional Tertentu (PNS)di Lingkungan Setjen DPD RI Tahun 2017
Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional umum (CPNS)menurut golongan ruang pada tahun 2017 berjumlah 16 (enambelas) pegawai dengan rincian sebagaimana dapat dilihatberdasarkan Grafik 1.4 sebagai berikut:
Grafik 1.4Jumlah Jabatan Fungsional Umum (CPNS)di Lingkungan Setjen DPD RI Tahun 2017
Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional tertentu (CPNS)menurut golongan ruang pada tahun 2017 berjumlah 69 (enam
19
puluh sembilan) pegawai dengan rincian sebagaimana dapat dilihatberdasarkan Grafik 1.5 sebagai berikut:
Grafik 1.5Jumlah Jabatan Fungsional Tertentu (CPNS)di Lingkungan Setjen DPD RI Tahun 2017
Selain Pegawai Negeri Sipil, Setjen DPD RI juga terdiri atasPegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri yang berjumlah 200 (duaratus) orang. Jumlah Tenaga Perbantuan Setjen DPD RI di Ibu KotaNegara per Januari 2017 dapat dilihat berdasarkan Grafik 1.6 sebagaiberikut:
Grafik 1.6Jumlah Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Setjen DPD RI
di Ibu Kota Negara Tahun 2017
20
f.2. Kebijakan-Kebijakan Umum Pengembagan SDM AparaturSetjen DPD RI
Dampak dengan adanya UU Aparatur Sipil Negara, diantaranyaadalah tidak menutup kemungkinan bermunculan jabatan-jabatanfungsional baru, diantaranya jabatan fungsional analis anggaran.Prinsip UU ASN adalah diberlakukannya merit sistem.
Merit sistem merupakan kebijakan dan manajemen ASN yangberdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil danwajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warnakulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur,
ataupun kondisi kecacatan.Proses internalisasi merit sistem dimulai dengan proses
pengelolaan kinerja agar dapat dilaksanakan pemetaan pegawaiberdasarkan kinerja secara baik, hasil assessment center dan hasilpsikotes pegawai. Pasal 21 dan Pasal 22 Undang-Undang ASNmengamanatkan bahwa setiap aparatur sipil negara berhakmendapatkan pengembangan kompetensi.
1.2. POTENSI DAN PERMASALAHANManajemen dalam suatu organisasi dapat dikatakan berhasil apabila
terdapat kemampuan organisasi untuk berinteraksi dengan baik terhadaplingkungan yang selalu berubah secara cepat. Hal ini bisa tercapai apabilaorganisasi dapat melihat dan mempertimbangkan berbagai perubahanlingkungan eksternal dan internal yang akan memberi dampak padaorganisasi. Oleh sebab itu, Setjen DPD RI perlu melakukan analisis jangkamenengah terkait permasalahan, potensi, dan kelemahan dari lingkunganinternal (Setjen DPD RI), serta peluang dan tantangan dari kondisi eksternal(nasional).
Potensi dan masalah diidentifikasi sebagai langkah untuk menganalisispermasalahan, potensi, kelemahan serta tantangan jangka menengah yangmenjadi lingkup kewenangan Setjen DPD RI dalam kerangka mewujudkanvisi dan melaksanakan misi lembaga.
21
Berikut ini analisis permasalahan, potensi, dan kelemahan Setjen DPDRI yang difokuskan pada sisi input yang dibutuhkan dan output yangdihasilkan Setjen DPD RI meliputi:a. Potensi
1) Dukungan DPD RI DPD RI merupakan Stakeholder atau pelanggan pengguna layanan
Setjen DPD RI. Fungsi DPD RI sebagaimana terdapat dalanketentuan Pasal 22D Undang-undang Dasar 1945 adalah fungsilegislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan.
Setjen DPD RI mempunyai tugas mendukung kelancaran
pelaksanaan wewenang dan tugas DPD RI. Kemandirian anggaransebagaimana diamanatkan oleh Putusan Mahkamah KonstitusiPerkara Nomor 79/PUU-XII/2014, namun dalam pengelolaananggaran Setjen DPD RI harus tunduk dalam pengelolaankeuangan negara. Dukungan DPD RI dibutuhkan dalam rangkamembantu Setjen DPD RI dalam melakukan koordinasi yangintensif dan berkesinambungan dengan pemerintah dan dukunganyang sifatnya politis pada waktu pembahasan-pembahasananggaran di Komisi III DPR RI.
Kuantitas jumlah SDM Setjen DPD RI di Ibu Kota Negara saat ini
(per Januari 2017) berjumlah 738 (Tujuh Ratus Tiga PuluhDelapan) orang yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil berjumlah454 (empat ratus lima puluh empat) orang, Calon Pegawai NegeriSipil berjumlah 84 (delapan puluh empat) orang dan Tenagaperbantuan berjumlah 200 (dua ratus) orang.
Kuantitas SDM Setjen DPD RI di Ibu Kota Negara pada saat initelah sesuai kebutuhan dengan asumsi bahwa idealnya 1 (satu)orang Anggota DPD RI didukung oleh 5 (lima) orang staf yangtersebar di unit kerja sekretariat.
22
b. PermasalahanPermasalahan yang berpeluang menjadi tantangan sehingga harus
diantisipasi dan dihadapi lima tahun ke depan oleh Setjen DPD RI antaralain:1) Struktur Organisasi dan SDM yang ada kurang sesuai dengan
dinamika kelembagaan yang Terjadi. Sebagai sebuah organisasi, Setjen DPD RI mempunyai peluang
yang cukup kuat untuk berkembang lebih optimal dalammemberikan dukungan kepada DPD RI. Hadirnya Undang-UndangNomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN)menandai perubahan fokus manajemen pegawai ASN. Fokus utamaUU ASN adalah profesionalisme ASN, oleh karena itu Setjen DPD RIdituntut untuk memiliki kapabilitas untuk memberikan kontribusiyang produktif bagi organisasi. Peraturan Presiden Nomor 37 Tahun2016 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di lingkungan Setjen DPDRI menandai babak baru profesionalisme pegawai Setjen DPD RIdalam rangka mendukung pelaksanaan tugas DPD RI. StrukturSetjen DPD RI belum sepenuhnya efektif dalam memberikandukungan kepada DPD RI, hal ini disebabkan adanya batasan
kendala normatif untuk pengembangan Struktur Organisasi SetjenDPD RI. Disamping itu, terdapat kendala berkaitan dengandukungan SDM aparatur Setjen DPD RI. SDM Setjen DPD RIdianggap belum memadai, salah satunya adalah adanyaketimpangan jumlah staf yang bersifat administrastif dan staffungsional (yang bersifat substantif). Mengingat adanyaperkembangan wewenang dan tugas DPD RI Pasca PutusanMahkamah Konstitusi Nomor 92/PUU-X/2012 dan Putusan PerkaraNomor 79/PUU-XII/2014.
2) Sistem Komunikasi dan InformasiUntuk mendukung kelancaran pelaksanaan kinerja DPD RI perlu
dibangun sistem komunikasi dan informasi yang memadai.
23
Ketersediaan Sistem Komunikasi dan Informasi ini dikarenakan adanyaperubahan lingkungan strategis dan perkembangan teknologikomunikasi dan informasi, penggunaan teknologi informasi dalamsetiap proses administrasi sudah menjadi tuntutan dan kebutuhanbersama. Dengan teknologi komunikasi dan informasi akan terjadiperubahan cara kerja, cara berkomunikasi, persepsi tentang efisiensi,pengelolaan dan penggunaan informasi. Dengan adanya sistemtersebut, DPD RI akan mendapatkan manfaat dalam banyak hal,seperti kecepatan komunikasi antara pejabat dan staf Setjen DPD RI,antara staf dengan Anggota DPD RI, serta staf antar Anggota DPD RI.
Demikian juga manfaat dalam penyiapan data dan kearsipan akanlebih mudah disimpan dan sekaligus ditemukan kembali apabiladiperlukan. Penggunaan internet dan intranet di lingkungan DPD RIdan Setjen DPD RI sudah menjadi kebutuhan penggunan email(Dropbox) sudah secara umun dilaksanakan, namun demikan fasilitasyang menyangkut internet di lingkungan Setjen DPD RI masih belummendukung kinerja DPD RI secara optimal dengan kapasitas 200 Mbps(Megabyte) digunakan oleh 400-800 komputer/user, padahal denganpenggunaan oleh demikian banyak user selayaknya kapsitas yangmendukung sebesar 1 Gb (Gigabyte), selain itu kendala lain adalahbelum adanya tenaga khusus yang secara konsisten menangani danbertanggungjawab terhadap sistem dan teknologi informasi ini.Selanjutnya terkait sistem penyimpanan bahan pustaka dan kearsipanmasih dilaksanakan secara manual, komunikasi antar bagian kearsipandan dokumentasi dengan alat kelengkapan DPD belum memadaitermasuk didalamnya pengelolaan asmasda sehingga menyebabkankurangnya dukungan kepada DPD RI yang bersifat informatif dananalitik.
3) Belum Adanya Sarana dan Prasarana Kerja yang Memadai Kondisi sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota
Negara semakin tidak memadai mengingat semakin meningkatnya
24
aktifitas DPD RI yang dilakukan oleh 10 (sepuluh) alat kelengkapandan pertambahan SDM yang membutuhkan penambahan ruangrapat dan ruang kerja.
Sidang Paripurna DPD RI menggunakan ruang sidang milik
Sekretariat Jenderal MPR RI, sehingga pelaksanaan agenda sidangDPD RI harus menyesuaikan dengan agenda kegiatan MPR.
Gedung kantor sementara DPD RI di ibu kota provinsi saat ini masihmenggunakan gedung kantor pinjam pakai dari Pemerintah Provinsidan dengan cara sewa yang kondisinya kurang memadai dan belumrepresentatif sebagai gedung kantor lembaga Negara.
Pimpinan DPD RI telah melaksanakan koordinasi bersama denganPimpinan MPR, Pimpinan DPR, BURT DPR, dan Sekretariat JenderalMPR, DPR, dan DPD dalam rangka penataan seluruh kawasankomplek parlemen termasuk dengan rencana pembangunangedung baru DPD RI, namun sampai saat ini belum terealisasi.
4) Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Terkait denganLembaga DPD yang Berubah
Perubahan peraturan perundang-undangan terkait dengan
lembaga DPD dan birokrasi, keputusan Mahkamah Konstitusi, Keputusandan Peraturan lembaga negara lainnya seperti Tatib DPR dan MPR sertaDPRD dan Peraturan Presiden tentu akan memberi dampak secaralangsung kepada Setjen DPD RI baik dalam format layanan maupun padastruktur kelembagaan sekretariat.
25
2.1. VISIVisi Setjen DPD RI ditetapkan dengan merujuk pada Visi Lembaga DPD
RI dan memperhatikan tugas pokok dan fungsi kesekretariatan yang telah
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. VisiLembaga DPD RI yaitu:
Dari perspektif kelembagaan, Setjen DPDRI adalah kesekretariatan lembaga negarayang berfungsi sebagai sistem pendukung danmerupakan integrasi dari berbagai unsur yangterdiri atas kelembagaan, kepegawaian, danketatalaksanaan guna memberi dukunganteknis, administratif, dan keahlian yangoptimal baik dari aspek manajerial, sumberdaya manusia, maupun dukungan sarana danprasarana kerja serta sumber daya lainnyayang ditata dan dikelola secara konsisten dandilaksanakan secara simultan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, VisiSetjen DPD RI yang mencerminkan gambarankeadaan dan kondisi yang ingin diwujudkanpada tahun 2015-2019, dan sekaligus
merefleksikan kesinambungan upayamemberikan dukungan kepada lembaga DPDRI adalah:
BAB IIVISI, MISI, DAN TUJUAN
“Menjadikan Dewan
Perwakilan Daerah
Republik Indonesia
sebagai lembaga
perwakilan yang
mampu secara
optimal dan
akuntabel
memperjuangkan
aspirasi daerah untuk
mewujudkan tujuan
nasional demi
kepentingan bangsa
dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia”.
“ Sistem Pendukung yang Profesional, Akuntabel, dan Modern kepada DPD RI “
26
Visi tersebut mengandung pengertian bahwa Setjen DPD RI merupakansupporting system DPD yang kedudukannya strategis, profesional yangmengedepankan kualitas dan transparansi yang didukung oleh teknologiinformasi dalam memberikan dukungan kepada DPD untuk melaksanakanfungsi, wewenang, dan tugas DPD RI berupa dukungan keahlian dandukungan adminitrasi secara cepat, tepat, transparan, dan akuntabel.
Adanya visi ini diharapkan Sekretariat Jenderal DPD RI akan mampumengantisipasi berbagai tantangan di masa depan sekaligus meningkatkankualitas kinerja secara maksimal dalam rangka memberikan dukungankeahlian dan administrasi kepada DPD RI.
2.2. MISIMisi merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh
Setjen DPD RI sebagai penjabaran atas visi yang telah ditetapkan. MisiSetjen DPD RI 2015-2019 yang telahdilakukan penyesuaian meliputi:
Misi tersebut dimaksudkan bahwadalam rangka memberikan dukungankepada DPD RI dalam melaksanakanfungsi, wewenang, dan tugasdiperlukan dukungan administrasi dankeahlian serta peningkatan kapasitasinternal Sekretariat Jenderal DPD RIsehingga pelaksanaan fungsi,wewenang, dan tugas DPD RI dapatterlaksana dengan baik denganmengacu pada prinsip-prinsip tata
kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Setjen DPD RI tidak hanya sebagai kesekretariatan yang bertugasmemberikan dukungan administrasi dan keahlian kepada DPD RI, tetapi jugamerupakan bagian dari kelembagaan DPD, sehingga misi ini sekaligus
1. Mewujudkan dukungan
administratif dan
keahlian kepada DPD
RI; dan
2. Mewujudkan dukungan
kapasitas internal
Sekretariat Jenderal
DPD RI yang mampu
mendukung kelancaran
pelaksanaan fungsi dan
tugas DPD RI.
27
mendorong adanya paradigma baru kelembagaan DPD bahwa SekretariatJenderal adalah bagian dari kelembagaan DPD RI, sehingga RencanaStrategik yang dirumuskan disesuaikan dengan rencanan Strategik DPD RI.
Dalam melaksanakan fungsi-fungsi kesekretariatan, Sekretariat JenderalDPD RI memiliki peran strategis dalam memberikan dukungan kepada DPDRI.
2.3. TUJUAN DAN SASARANDengan mengacu pada visi dan misi yang telah disesuaikan, selanjutnya
ditentukan tujuan dan sasaran Setjen DPD RI yang meliputi:
2.3.1. TUJUANTujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari misi yang
ingin dicapai dalam jangka waktu satu atau lima tahun. Dengandiformulasikannya tujuan, maka Setjen DPD RI dapat secara tepatmengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalammencapai misinya. Berdasarkan misi di atas maka keberhasilan SetjenDPD RI dapat diukur dari keberhasilan dalam mewujudkan tujuanSetjen DPD RI yaitu:
1. Terwujudnya dukungan administratif dan keahlian yangprofesional dan akuntabel kepada DPD RI.
Terwujudnya dukungan administrastif dan keahlian yangprofesional dan akuntabel kepada DPD RI tercermin dari indikator-indikator sebagai berikut:
1) Persentase responden Pimpinan dan Anggota DPD RI yangpuas terhadap dukungan administratif dan keahlian Setjen DPDRI;
2) Persentase draft Keputusan/Peraturan DPD RI yang digunakansebagai Keputusan/Peraturan DPD RI; dan
3) Persentase responden Pimpinan DPD RI yang puas dengankesekretariatan terhadap kegiatan Pimpinan DPD RI dalamrangka penguatan kelembagaan DPD RI.
28
2. Terwujudnya Sekretariat Jenderal DPD RI yang secara profesionaldan modern mampu memberikan dukungan kelancaranpelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI.
Terwujudnya Sekretariat Jenderal DPD RI yang secara profesionaldan modern mampu memberikan dukungan kelancaranpelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI tercermin dari indikator-indikator sebagai berikut:
1) Nilai Reformasi Birokrasi
Nilai yang diberikan oleh Kementerian PAN dan RB RI ataspelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan SekretariatJenderal DPD RI.
2) Opini BPK terhadap laporan keuangan
Opini yang diberikan oleh BPK RI atas laporan keuanganSekretariat Jenderal DPD RI.
3) Predikat SAKIP
Predikat yang diberikan oleh Kementerian PAN dan RB RI atasimplementasi Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah diLingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI.
2.3.2. SASARAN STRATEGIS
Dalam sasaran Setjen DPD RI digambarkan beberapa hal yangingin dicapai pada setiap tahun selama 5 (lima) tahun ke depandengan rumusan yang terukur dan spesifik, yang pencapaiannya
dilakukan secara gradual dengan mempertimbangkan berbagai aspek,khususnya ketersediaan anggaran dengan mengacu kepada tujuanSekretariat Jenderal DPD RI sesuai dengan Revisi Rencana StrategisSetjen DPD RI Tahun 2015-2019 yang meliputi:
1. Terwujudnya dukungan administratif dan keahlian yangprofesional dan akuntabel kepada DPD RI; dan
2. Terwujudnya Sekretariat Jenderal DPD RI yang secara profesionaldan modern mampu memberikan dukungan kelancaranpelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI.Selanjutnya pencapaian tujuan tersebut dilaksanakan melalui
sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI yang meliputi:
29
1. Terwujudnya dukungan pelaksanaan tugas fungsi DPD RI yangprofesional dan akuntabel;
2. Terwujudnya dukungan kegiatan Pimpinan DPD RI dalampenguatan kelembagaan DPD RI yang profesional dan akuntabel;
3. Terwujudnya pengelolaan data, informasi dan hasil kajian yangsecara profesional dan modern mampu mendukung pelaksanaantugas fungsi DPD RI; dan
4. Terwujudnya Tata Kelola Sekretariat Jenderal DPD RI yang secaraprofesional dan akuntabel mampu mendukung pelaksanaan tugasdan fungsi DPD RI.Pencapaian tujuan dan sasaran Sekretariat Jenderal DPD RI diukur
melalui indikator tujuan dan indikator sasaran. Tujuan dan sasaranyang ingin dicapai oleh Sekretariat Jenderal DPD RI sampai denganTahun 2019 sesuai dengan Revisi Rencana Strategis SekretariatJenderal DPD RI 2015-2019 adalah sebagai berikut:
Tujuan 1 : Terwujudnya dukungan administratif dankeahlian yang profesional dan akuntabelkepada DPD RI.
IndikatorTujuan
: 1. Persentase responden Pimpinan dan
Anggota DPD RI yang puas terhadapdukungan administratif dan keahlianSetjen DPD RI;
2. Persentase draft Keputusan/PeraturanDPD RI yang digunakan sebagaiKeputusan/ Peraturan DPD RI; dan
3. Presentase responden Pimpinan DPD RIyang puas dengan dukungankesekretariatan terhadap kegiatanPimpinan DPD RI dalam rangka penguatankelembagaan DPD RI.
Sasaran 1 : Terwujudnya dukungan pelaksanaan tugasfungsi DPD RI yang profesional dan akuntabel.
30
IndikatorSasaran
: 1. Persentase responden Anggota DPD RIyang puas dengan dukungan administratifkeahlian Setjen DPD RI terhadappelaksanaan tugas fungsi DPD RI; dan
2. Persentase draft Keputusan/Peraturan DPDRI yang digunakan sebagaiKeputusan/Peraturan DPD RI.
Sasaran 2 : Terwujudnya dukungan kegiatan PimpinanDPD RI dalam penguatan kelembagaan DPDRI yang profesional dan akuntabel.
IndikatorSasaran
: Persentase responden Pimpinan DPD RI yangpuas dengan dukungan kesekretariatanterhadap kegiatan Pimpinan DPD RI dalamrangka penguatan kelembagaan DPD RI.
Tujuan 2 : Terwujudnya Sekretariat Jenderal DPD RIyang secara profesional dan modern mampumemberikan dukungan kelancaranpelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI.
IndikatorTujuan
: 1. Indeks Reformasi Birokrasi;: 2. Opini BPK terhadap laporan keuangan; dan
3. Predikat SAKIP.Sasaran 1 : Terwujudnya pengelolaan data, informasi dan
hasil kajian yang secara profesional danmodern mampu mendukung pelaksanaantugas fungsi DPD RI.
IndikatorSasaran
: 1. Persentase Pimpinan dan Anggota DPDyang puas terhadap pengelolaan datainformasi Sekretariat Jenderal DPD RI;
2. Persentase Hasil tabulasi aspirasimasyarakat daerah yang digunakan olehalat kelengkapan DPD RI; dan
3. Persentase hasil kajian yang digunakan
31
oleh alat kelengkapan DPD RI.Sasaran 2 : Terwujudnya Tata Kelola Sekretariat Jenderal
DPD RI yang secara profesional dan akuntabelmampu mendukung pelaksanaan tugas fungsiDPD RI.
IndikatorSasaran
: 1. Nilai Reformasi Birokrasi;: 2. Opini BPK terhadap laporan keuangan; dan: 3. Predikat SAKIP.
32
3.1 Arah Kebijakan dan strategi NasionalBerdasarkan Undang-Undang 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, VisiPembangunan Nasional 2005-2025 ditetapkan berdasarkan kondisi bangsaIndonesia saat ini, tantangan yang dihadapi dalam 20 (dua puluh) tahunmendatang dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia adalah:
Visi pembangunan jangka panjang tersebut diterjemahkan sebagaiberikut:
Mandiri : Mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajatdengan bangsa lain dengan mengandalkan kemampuandan kekuatan sendiri.
Maju : Sumber Daya Manusia Indonesia telah mencapai kualitasyang tinggi dengan tingkat kemakmuran yang juga tinggidisertai dengan sistem dan kelembagaan politik danhukum yang mantap.
Adil : Tidak ada pembatasan/diskriminasi dalam bentuk apapun,baik antar individu, gender, maupun wilayah.
Makmur : Seluruh kebutuhan hidup masyarakat Indonesia telahterpenuhi sehingga dapat memberikan makna dan artipenting bagi bangsa-bangsa lain
Visi pembangunan nasional tahun 2005-2025 itu mengarah padapencapaian tujuan nasional, seperti tertuang dalam Pembukaan
BAB IIISTRATEGI DAN KEBIJAKAN
Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur
33
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu untukmelindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikutmelaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaianabadi, dan keadilan sosial dalam bentuk rumusan visi, misi dan arahpembangunan nasional. Visi pembangunan nasional tersebut harus dapatdiukur untuk dapat mengetahui tingkat kemandirian, kemajuan, keadilan dankemakmuran yang ingin dicapai.
Visi pembangunan nasional diwujudkan melalui 8 (delapan) misipembangunan nasional yaitu:
1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya,dan beradab;
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing;
3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum;
4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu;
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan;
6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari;
7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju,kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional; dan
8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan duniainternasional.
Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutanRPJM 2009-2014, tahapan RPJM 2015-2019 ditujukan untuk lebihmemantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang denganmenekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskankeunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas sertakemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat melalui pemantapanpelembagaan nilai-nilai demokrasi dengan menitikberatkan pada prinsip
34
toleransi, non diskriminasi dan kemitraan serta semakin mantapnyapelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah.
Kondisi itu mendorong tercapainya penguatan kepemimpinan dankontribusi Indonesia dalam berbagai kerja sama internasional dalam rangkamewujudkan tatanan dunia yang lebih adil dan damai dalam berbagai aspekkehidupan. Bersamaan dengan itu kesadaran dan penegakan hukum dalamberbagai aspek kehidupan berkembang makin mantap serta profesionalismeaparatur negara di pusat dan daerah makin mampu mendukungpembangunan nasional.
Dalam kerangka pemantapan nilai-nilai demokrasi dan pelaksanaan
desentralisasi serta otonomi daerah sebagaimana dimaksud dalam RPJM2015-2019 maka kedudukan DPD RI memiliki arti strategis. Namun dalamperjalanannya selama 2 (dua) periode, DPD RI belum dapat secara optimalmemenuhi harapan masyarakat dan daerah dalam pengambilan kebijakantingkat nasional yang dapat memberikan peningkatan kehidupan yang samaantara pusat dan daerah. Hal ini disebabkan pengaturan fungsi, tugas danwewenang DPD RI dalam undang-undang tidak sesuai dengan Pasal 22DUUD 1945.
Putusan MK perkara Nomor 92/PUU-X/2012 pada tanggal 27 Maret2013 menegaskan bahwa fungsi DPD RI adalah fungsi legislasi, anggaran,dan pengawasan. Kewenangan DPD RI dibidang legislasi telah memposisikankedudukan yang sama dengan DPR RI dan Presiden dalam hal mengajukanRUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaansumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitandengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
DPD RI sebagai lembaga negara juga mempunyai hak dan/ataukewenangan yang sama dengan DPR RI dan Presiden dalam membahas RUU
yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan
35
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitandengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
Keterlibatan DPD RI untuk memberikan pertimbangan dimaksudkansupaya DPD RI berkesempatan menyampaikan pandangan dan pendapatnyaterhadap RUU yang berkaitan dengan kepentingan daerah sedangkankewenangan DPD RI dibidang pengawasan diberikan terkait denganpelaksanaan undang-undang yang menyangkut jenis undang-undang yangikut dibahas dan/atau diberikan pertimbangan oleh DPD RI. Kewenanganpengawasan DPD RI juga dilakukan bagi pelaksanaan berbagai UU yangberkaitan dengan daerah.
Pada tahun 2015-2019 beberapa hal yang menjadi prioritas lembagaDPD RI yaitu:
a. Penguatan fungsi dan kewenangan DPD RI sebagai lembagaperwakilan
Empat tahap perubahan UUD 1945 telah meletakkan dasar-dasarkehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih demokratis,menjunjung tinggi hak asasi manusia, dan meletakkan orientasipembangunan pada daerah. Namun demikian harus disadari pulabahwa empat tahap perubahan konstitusi masih menyisakanpermasalahan yang mengganggu kehidupan ketatanegaraan.Karenanya penataan terhadap sistem ketatanegaraan tetap harusdiupayakan demi tercapainya masa depan Indonesia yang lebih baik.
Untuk penguatan fungsi dan kewenangan DPD RI sebagailembaga perwakilan daerah, DPD RI menetapkan strategi pencapaiansecara internal maupun eksternal. Secara internal dilakukan melaluioptimalisasi peran dan fungsi DPD dengan mendorong penataan sistemketatanegaraan dan optimalisasi kinerja DPD RI sebagai bentukpertanggungjawaban moral dan politis kepada konstituen.
Secara eksternal dilakukan oleh Anggota DPD RI dalamkapasitasnya sebagai Anggota MPR. Dalam hal ini inisiasi DPD RI dalammelakukan usul perubahan UUD 1945 telah diapresiasi oleh Pimpinan
36
MPR dengan pembentukan Tim Kerja Kajian Sistem KetatanegaraanIndonesia. Ini berarti bahwa aspirasi atas perubahan konstitusi telahdikanalisasi secara formal di MPR dan sudah semestinya bagi DPD RIuntuk memperjuangkan amanat masyarakat di Tim Kerja Kajian SistemKetatanegaraan Indonesia.
Mengingat bahwa penataan sistem ketatanegaraan hanya dapatdilakukan melalui perubahan konstitusi, dan perubahan konstitusi hanyamenjadi wewenang MPR, maka sasaran DPD RI untuk mewujudkantargetnya adalah kerja politik di MPR agar dapat diselenggarakannyaSidang Paripurna MPR untuk membahas agenda perubahan konstitusi.
b. Peningkatan kinerja DPD RI dalam kerangka hubungan kerjadengan lembaga negara, pemerintah, pemerintah daerah danmasyarakat daerah
DPD RI merupakan lembaga perwakilan yang keanggotaannyadipilih melalui pemilihan umum DPR, DPD dan DPRD. DPR merupakanrepresentasi masyarakat melalui partai politik. Sedangkan DPD RImerupakan lembaga perwakilan yang merupakan representasimasyarakat daerah (Provinsi). Dengan demikian maka DPD RI mewakilikepentingan daerah ditingkat pusat baik kepentingan pemerintahandaerah ataupun masyarakat daerah. Dalam UU MD3 Pasal 224dijelaskan bahwa DPD RI mempunyai tugas dan kewenangan dalammengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) bidang tertentu danpengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang yang berkaitan denganotonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan danpemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber dayaalam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuanganpusat dan daerah, pajak, pendidikan dan agama.
Berdasarkan amanat Undang-Undang MD3 tersebut maka tugasdan kewenangan DPD RI sangat terkait dengan tugas dan kewenanganlembaga negara, Pemerintah dan Pemerintah Daerah sehingga
37
hubungan kerjasama yang dilakukan DPD RI dilandasi semangat untukmemajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupanbangsa, seperti yang diamanahkan oleh Pembukaan UUD 1945.
Pelaksanaan tugas DPD RI dalam penyusunan legislasi danpertimbangan berdasarkan aspirasi masyarakat dan daerah yangdiperoleh baik secara langsung disampaikan ke DPD RI maupun padasaat kegiatan reses dan pengawasan atas pelaksanaan undang-undangdengan bertemu langsung dengan masyarakat. Cukup banyak metodeyang digunakan dalam peyerapan aspirasi masyarakat seperti : Dialogdengan masyarakat dan pejabat daerah atau stake holder lainnya,
Dengar Pendapat (Public Hearing), Focus Group Discusion (FGD),Kunjungan Masyarakat, pengamatan, pengumpulan data sekunder,surat menyurat (kotak pos), kotak saran, Telepon, Short MessageService (SMS), Penggunaan internet (website, chating, facebook danlain-lain), Media Massa (Radio/Televisi/Koran dan lain lain).
c. Penyempurnaan manajemen dan mekanisme kerja internalDPD RI
Putusan Mahkamah Konsitusi (MK) perkara Nomor 92/PUU-X/2012pada tanggal 27 Maret 2013 bersifat final dan mengikat, oleh karenanyadapat dilaksanakan tanpa menunggu revisi UU MD3 dan UU P3. PutusanMK tersebut menjadi bagian yang mempengaruhi proses legislasi diranah legislatif dengan otomatis juga mempengaruhi Manajemen kerjaOrganisai DPD RI secara Internal.
Sebagai tindak lanjut dari putusan MK tersebut, perlu disusundengan segera mekanisme kerja bersama DPR RI dan DPD RI dalamproses pembahasan rancangan undang-undang yang berkaitan denganlingkup tugas DPD RI yang akan dilakukan pembahasan bersama DPR
RI, DPD RI dan Presiden (tripartit). Mekanisme kerja tersebutmerupakan aturan-aturan yang disepakati bersama yang selanjutnyadituangkan dalam Tata Tertib DPR RI dan Tata Tertib DPD RI.
38
d. Peningkatan Kinerja DPD RI melalui dukungan keahlian danHubungan media
Untuk meningkatkan komunikasi yang strategis secarakelembagaan maupun anggota DPD RI dengan masyarakat, DPD RIperlu lebih memperhatikan isu-isu daerah yang strategis dalam politikkebijakan nasional dengan membangun jaringan dengan asosiasi-asosiasi masyarakat dan pemerintah daerah, memanfaatkan kelompokstrategis pengambil kebijakan di tingkat lokal, serta menginisiasi forumyang mengintegrasikan berbagai kelompok masyarakat berkenaandengan problem-problem daerah yang dirasakan bersama.
Untuk itu, DPD RI perlu membuat road map perubahan danpembangunan representasi daerah yang dibawa ke tingkat nasionaldalam bentuk rencana strategis maupun agenda-agenda mendasaryang bersifat proaktif.
Guna mendukung pelaksanaan tugas dan wewenang DPD RItersebut, Anggota DPD RI didukung oleh staf ahli baik di pusat maupundi daerah yang memiliki fungsi untuk memberikan pemikiran, saran,analisa dan hasil kajian yang akurat, tepat guna, dan tepat waktukepada Anggota DPD RI baik dalam persidangan maupun di luarpersidangan.
Selain itu, dalam mendukung pelaksanaan tugas dan wewenangDPD RI dibentuk pula kelompok pakar dan/atau tim ahli yang berasaldari sekelompok orang yang mempunyai kemampuan dalam disiplinilmu tertentu dengan tugas mendampingi dan menyediakan bahansidang-sidang alat kelengkapan. Staf ahli yang berada dalam lingkupSekretariat Jenderal mengisi jabatan fungsional sesuai denganpenugasan Sekretaris Jenderal.
3.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI SETJEN DPD RIDalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis yang
telah ditetapkan didalam Revisi Renstra Setjen DPD RI 2015-2019, diperlukan
39
sebuah sistem manajemen yang dapat mengelola peluang dan tantanganyang berasal dari luar secara efektif di dalam kerangka kekuatan dankelemahan yang dimiliki Setjen DPD RI. Oleh karena itu Setjen DPD RImenggunakan pendekatan analisis SWOT (Strengths, Weakness, Oportunitiesand threats) dan Balance Score Cord (BSC) dalam merumuskan kebijakandan strategi selama 5 (lima) tahun mendatang. Dengan menggunakan duapendekatan tersebut maka strategi yang dirumuskan akan memilikikeseimbangan terutama dalam mengelola dan mendayagunakan sumberdayainternal, memuaskan kepentingan Anggota DPD RI dan memenuhi aspekkepentingan Setjen DPD RI. Strategi yang dirumuskan kemudian dapat
menjadi pendorong pengembangan organisasi Setjen DPD RI. Kebijakanstrategis Setjen DPD RI untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaranstrategisnya berdasarkan 4 (empat) perspektif BSC sebagai berikut:
b. Perspektif Stakeholders
Meningkatkan kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan SidangParipurna DPD RI /Rapat Alat Kelengkapan DPD RI;
Meningkatkan pemenuhan kebutuhan pertemuan Pimpinan DPD RIdengan Lembaga Negara, Pemerintah, Pemda dan unsur masyarakatdaerah;
Meningkatkan kualitas draft Keputusan/Peraturan DPD RI di bidanglegislasi, pengawasan dan penganggaran.
c. Perspektif Internal/ Proses Bisnis
Membangun sistem kerja Setjen DPD RI;
Membangun sistem informasi manajemen;
Meningkatkan sarana dan prasarana DPD RI;
Meningkatkan dukungan pengolahan aspirasi masyarakat;
Meningkatkan dukungan penelitian.
d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Pegawai
Meningkatkan kelembagaan yang tepat fungsi dan tepat ukuran;
40
Memperbaiki prosedur kerja;
Memperbaiki sistem manajemen SDM aparatur dan mengembangkanknowledge manajemen system;
Meningkatkan kompetensi SDM.
e. Perspektif Finansial
Meningkatkan akuntabilitas dan trasparansi pengelolaan anggaranDPD RI;
Meningkatkan pengawasan pelaksanaan kegiatan pada unit kerjaSetjen DPD RI.
Peta strategi Setjen DPD RI dapat digambarkan seperti gambar berikut
ini:
Setjen DPD RI sesuai bidang tugasnya akan mendukung pencapaianprioritas nasional dan prioritas lembaga baik melalui kebijakan maupun programdan kegiatan yang akan dilaksanakan selama 2015-2019 sebagai berikut:
3.2.1. Kelembagaan
1) Pengembangan struktur sesuai dengan kebutuhanlembaga
Sebagai sebuah organisasi birokrasi, Setjen DPD RImempunyai karakteristik sebagaimana birokrasi pada umumnyayaitu pembagian kerja yang tegas dan jelas, hierarki wewenangyang dirumuskan secara baik, program yang rasional, sistem
41
prosedur bagi penanganan situasi kerja, serta aturan yangmencakup hak-hak dan kewajiban para pemegang jabatan.
Namun karakteristik tersebut tidaklah berarti bahwa organisasiSekretariat Jenderal merupakan organisasi birokrasi yang kaku. Halini dikarenakan kerja organisasi Setjen DPD RI sangat kompleks,dinamis dan multi dimensional, sesuai dengan dinamikakelembagaan DPD RI, sehingga organisasi dalam perkembangannyaharus menjawab persoalan-persoalan yang ada serta menyesuaikandengan perkembangan struktur kelembagaan DPD RI.
Seiring dengan terjadinya perubahan dan perkembangan
lembaga DPD RI, maka banyak hal dirasakan tidak lagi sesuaidengan tuntutan kebutuhan dan dinamika organisasi. Strukturorganisasi Setjen DPD RI dirasakan tidak lagi sesuai dan tidakmampu menjawab dan memenuhi kebutuhan organisasi yangsemakin komplek. Terdapat beberapa hal yang perlu diantisipasi,yaitu:
a) Perubahan Nomenklatur dan penambahan unit kerja
Peningkatan kewenangan lembaga DPD di bidanglegislasi (usul RUU, Pandangan dan Pendapat sertaPertimbangan DPD) dan pengawasan diimbangi denganmeningkatnya dukungan administratif dan keahlianSekretariat Jenderal DPD pada pelaksanaan tugas pokok danfungsi DPD. Untuk mengantisipasi dinamika kelembagaanyang akan terjadi tersebut, Setjen DPD RI perlumempersiapkan untuk melakukan pengembangan strukturorganisasi Setjen DPD RI sesuai dengan perkembanganstruktur kelembagaan DPD RI.
b) Penempatan PNS definitif secara bertahap di daerah
Untuk mensistematikkan dan mengefektifkan kerjakantor DPD RI Ibukota Provinsi mulai bulan Juli 2012, telah
42
ditugaskan 33 orang Pejabat di lingkungan Setjen DPD RIuntuk memimpin dan menjadi penanggung jawab KantorDPD RI di Provinsi. Selanjutnya secara bertahap akan diisisecara definitif kepala kantor di daerah sesuai denganpembangunan gedung kantor secara permanen.
Secara bertahap mulai tahun 2015 telah ditugaskan secaradefinitif pejabat eselon III dilingkungan Setjen DPD RI untukmenjadi kepala kantor. Sampai dengan tahun 2017 telahditetapkan 3 (tiga) kepala kantor definitif yaitu SumateraSelatan, D.I. Yogyakarta dan Nusa Tengga Timur.
3.2.2. Ketatalaksanaan
Bersamaan dengan dilakukan penataan organisasi, Setjen DPDRI melakukan penyempurnaan mekanisme kerja yang bertujuanmeningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja melalui penyederhanaandan pembakuan dengan mengacu pada prinsip-prinsip: akuntabilitasjabatan/pekerjaan, penyempurnaan proses kerja untuk meningkatkanefektivitas dan efisiensi melalui penyederhanaan, transparansi,pemberian janji layanan serta berorientasi pada pemangkukepentingan (stakeholder).
Penyempurnaan mekanisme kerja diarahkan untuk menghasilkankinerja yang akuntabel, transparan, dan terukur. Upaya yangdilakukan dalam penyempurnaan mekanisme kerja adalah:
a) Menyempurnakan Standard Operating Procedure (SOP) yangrinci dan dapat menggambarkan setiap keluaran pekerjaansecara komprehensif;
b) Menyempurnakan analisis dan evaluasi jabatan untukmemperoleh gambaran rinci mengenai tugas yang dilakukan oleh
setiap jabatan;
43
c) Menyempurnakan analisis beban kerja untuk dapat memperolehinformasi mengenai waktu dan jumlah pejabat yang dibutuhkanuntuk melaksanakan suatu pekerjaan.
Dengan ketiga instrumen tersebut Setjen DPD RI diharapkandapat memberikan dukungan yang optimal kepada Dewan, berupadukungan teknis, administratif dan keahlian yang cepat, tepat, danakurat.
Standar Operating ProcedureDalam kurun waktu 2015-2019, Setjen DPD RI
merencanakan penyempurnaan Standard Operating Procedure(SOP) yang akan menjadi pedoman atau petunjuk prosedural bagiseluruh pegawai Setjen DPD RI dalam proses pelaksanaan tugasdan pemberian pelayanan yang ditetapkan.
Analisis dan Evaluasi JabatanSeiring dengan adanya arah kebijakan dan strategi Setjen
DPD RI untuk melakukan revitalisasi dan penataan kelembagaanSetjen DPD RI, maka perlu dilakukan evaluasi danpenyempurnaan analisis dan evaluasi jabatan secarakesinambungan selama lima tahun, sehingga pada tahun 2019diharapkan telah tersusun analisis dan evaluasi jabatan yangkomprehensif.
Analisis Beban KerjaUntuk mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik
(good governance) dalam melaksanakan program reformasibirokrasi, Setjen DPD RI perlu melakukan analisis beban kerjayang menitikberatkan pada perbaikan ketatalaksanaan.
a. Sumber Daya Manusia
1) Peningkatan Kompetensi SDM sesuai kebutuhan lembaga
44
Untuk memberikan dukungan yang lebih optimal terhadappelaksanaan tugas, wewenang, dan fungsi DPD RI, Setjen DPD RIsecara terus menerus berupaya untuk meningkatkan kompetensipegawai yang direncanakan melalui:
a) Pendidikan dan Pelatihan Teknis seperti Legal Drafting,Penyusunan Naskah Akademik, Penyusunan DaftarInventarisasi Masalah, Penyusunan Proposal Penelitian,Penyusunan Laporan Penelitian dan lain sebagainya;
b) Mengikutsertakan pegawai pada Seminar/Workshop/KursusSingkat di Luar Negeri tentang mekanisme persidangan
bersama (house dan senate), pengelolaan aspirasimasyarakat, sistem pendukung parlemen, legal drafting,sistem penyusunan risalah, pengelolaan perpustakaanparlemen, kebijakan publik, desentralisasi, penyusunankeuangan negara dan daerah, dan sistem informasimanajemen.
2) Penambahan pegawai sesuai kebutuhan organisasi
Untuk memenuhi kebutuhan pegawai, Setjen DPD RImelakukan mutasi antar instansi, baik dari instansi pusat, maupuninstansi daerah. Selain itu, Setjen DPD RI merencanakanpengajuan formasi pegawai untuk ditugaskan pada kantor DPD RIdi ibukota negara dan ibukota provinsi.
Saat ini jumlah PNS Setjen DPD RI sebanyak 538 orang.Jumlah pegawai disesuaikan dengan bertambahnya jumlahanggota DPD RI, pengembangan struktur organisasi, danpembentukan kantor di daerah sehingga diperkirakan pada tahun2019 jumlah pegawai Setjen DPD RI sebanyak 2.010 orang.
3) Pengisian jabatan fungsional tertentu
Untuk meningkatkan kualitas dukungan kepada DPD RI,Setjen DPD RI merencanakan pengisian jabatan fungsional
45
tertentu sesuai dengan kebutuhan lembaga dengan berpedomanpada ketentuan Kementerian PAN dan RB.
Saat ini Setjen DPD RI hanya memiliki 3 (tiga) jenis jabatanfungsional kesehatan yaitu dokter, perawat, fisiotherapy. Untuk itudirencanakan pada tahun 2019 Setjen DPD RI menambah 12 (duabelas) jenis jabatan fungsional tertentu yaitu: peneliti, perancangperundang-undangan, arsiparis, pranata komputer, pustakawan,auditor, perencana, analis kepegawaian, analis kebijakan publik,penerjemah, apoteker dan pranata humas.
b. Peningkatan Akuntabilitas Setjen DPD RI
Setjen DPD RI sebagai kesekretariatan lembaga negara dituntutuntuk senantiasa menerapkan prinsip akuntabilitas tata kelolapemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yangbersih (Clean Government) yang salah satu indikatornya terwujudmelalui pencapaian nilai/penghargaan atas LAKIP, Opini BPK danStandar Akuntansi Tertinggi terhadap Laporan Keuangan.
1) Target LAKIP Sekretariat Jenderal DPD
LAKIP Setjen DPD RI tahun 2013 baru mendapatkan nilaiCC. Hal ini memotivasi Setjen DPD RI untuk terus berupayamemperbaiki dan meningkatkan capaian nilai LAKIP pada tahun-tahun mendatang, sehingga diharapkan pada tahun 2019 SetjenDPD RI mendapatkan nilai “BB” atas LAKIP tahun 2018.
2) Opini BPK
Pemeriksaan keuangan oleh BPK dimaksudkan untukmemberikan opini laporan keuangan sudah disajikan secara wajarsesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Opini WTPmerupakan penghargaan tertinggi dari BPK yang diberikan dengan
kriteria: sistem pengendalian internal memadai dan tidak adakesalahan material atas pos-pos laporan keuangan, sehingga
46
secara keseluruhan laporan keuangan telah menyajikan secarawajar sesuai dengan SAP.
Setjen DPD RI telah memperoleh WTP selama 10 (sepuluh)tahun sejak DPD RI memiliki Bagian Anggaran tersendiri tahun2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015.Ketaatan DPD RI atas terselenggaranya pengelolaan danpertanggungjawaban keuangan yang efektif dan efisien memilikiupaya berkesinambungan dalam menerapkan Standar AkuntansiPemerintahan (SAP) guna mendapatkan opini WTP dari BPK harusterus dipertahankan oleh Setjen DPD RI hingga tahun 2019.
3) Standar akuntansi keuangan tertinggi terhadap laporankeuangan
Setjen DPD RI telah meraih penghargaan dari KementerianKeuangan atas keberhasilannya menyusun dan menyajikanLaporan Keuangan dengan capaian standar tertinggi dalamakuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah 9 (sembilan) tahunsejak 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015atas dasar prestasi mampu mempertahankan opini WTP dari BPK.
Keberhasilan tersebut sebagai wujud komitmen yang kuatdari Setjen DPD RI yang didukung SDM berkualitas dan sistemmanajemen keuangan yang semakin baik, serta penjaminan mutuyang dilakukan pengawas internal. Penghargaan tersebutmenunjukkan bahwa dalam pelaksanaan tata kelola anggaran,Setjen DPD RI telah mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penghargaan tersebut memberikan motivasi kepada SetjenDPD RI untuk menyusun laporan keuangan sesuai kaidah-kaidahakuntansi yang dipersyaratkan, sehingga penghargaan tertinggi
dari Kementerian Keuangan yang berupa capaian standar tertinggidalam akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah harus terusdipertahankan oleh Setjen DPD RI hingga tahun 2019.
47
c. Peningkatan Dukungan Keahlian
Peningkatan dukungan keahlian terhadap pelaksanaan tugas danwewenang DPD RI dilakukan melalui pelaksanaan pengkajian/penelitiandan penyusunan naskah pidato, sambutan, ceramah, telaah danmakalah serta jurnal ilmiah yang dilakukan oleh Law Center, BudgetOffice, Pusat Kajian Kebijakan dan Hukum, dan Pusat Kajian Daerah,kerjasama dengan tim ahli yang berasal dari universitas, pakar, danpraktisi yang kompeten sesuai dengan substansi RUU terkait.
Sampai dengan tahun 2019 ditargetkan hasil pengkajian/penelitiansesuai dengan kebutuhan alat kelengkapan, baik dari sisi substansi,
maupun waktu penyelesaian penyusunan RUU DPD RI, PertimbanganDPD RI atas RUU tertentu, dan Pandangan/Pendapat atas RUUtertentu.
d. Peningkatan dukungan terhadap sosialisasi DPD RI
Keberadaan DPD RI sampai dengan periode kedua belumdiketahui secara menyeluruh baik oleh masyarakat dan daerah sertadunia internasional. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan dukunganSetjen DPD RI terhadap kegiatan sosialisasi tentang kelembagaan DPDRI di dalam negeri dan luar negeri.
Sosialisasi di dalam negeri dilakukan melalui publikasi baik secaralangsung maupun tidak langsung kepada masyarakat. Publikasi secaralangsung kepada masyarakat dalam bentuk dialog kenegaraan, dialoginteraktif, dan talkshow di media massa elektronik di pusat dan daerah.Sedangkan publikasi secara tidak langsung berupa penerbitan majalahsenator, jurnal ilmiah, dan buku tentang DPD RI.
Selanjutnya sosialisasi di luar negeri dilakukan melalui Badan KerjaSama Parlemen (BKSP) dan alat kelengkapan dewan lainnya dengan
melakukan kunjungan kerja ke luar negeri dalam rangka kerjasama
48
bilateral maupun multirateral serta kegiatan menghadiri sidangparlemen internasional lainnya.
Dengan demikian pada tahun 2019, diharapkan masyarakat dan daerahtermasuk dunia internasional mengenal dan memahami pelaksanaantugas dan wewenang DPD RI.
e. Sarana dan Prasarana
1) Pembangunan gedung kantor di bu kota negara sesuaiformat standar
Sampai saat ini gedung DPD RI belum memadai untuk
mendukung tugas-tugas Pimpinan dan Anggota alat kelengkapanserta ruang kerja Setjen DPD RI yang semakin dinamis. Untuk ituselambat-lambatnya pada tahun 2019 telah terwujud gedungkantor DPD RI yang terdiri dari ruang Sidang Paripurna, ruang rapatalat kelengkapan DPD RI, ruang kerja Pimpinan alat kelengkapanDPD RI, ruang kerja Anggota, dan ruang kerja Setjen DPD RI sesuaiformat standar.
2) Pembangunan gedung kantor daerah di seluruh provinsi
Pembangunan gedung kantor DPD RI di 33 (tiga puluh tiga)provinsi dilaksanakan secara bertahap dan akan selesai pada tahun2019. Pada tahun 2014 telah dilakukan pembangunan gedungkantor DPD RI di Provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan pada tahun2015, telah dilakukan pembangunan di 2 (dua) provinsi yaitu: DIYogyakarta dan Nusa Tenggara Timur.
3.3 KERANGKA REGULASIKeberadaan Setjen DPD RI tidak terlepas dari kelembagaan DPD RI
yang mempunyai tugas dan fungsi untuk memberikan dukungan teknis,
administratif dan keahlian kepada DPD RI sesuai amanat ketentuan Pasal
49
413 ayat (1) UU MD3 yang selanjutnya pelaksanaan tugas dan fungsi SetjenDPD RI diatur dalam Pasal 332 dan 333 Tata Tertib DPD RI.
Sebagai bentuk tindaklanjut atas arah kebijakan dan strategi telahditetapkan oleh Setjen DPD RI, kualitas kebijakan dan sinergitas antarakebijakan (policy) dengan regulasi menjadi sangat penting guna tercapainyatujuan lembaga. Untuk itu dibutuhkan perencanaan regulasi yang sinergisdengan kebijakan yang telah dirumuskan secara holistik sehingga dapatmengakomodasi berbagai kebutuhan lembaga.
Kondisi regulasi serta perubahan paradigma kelembagaan setelahadanya putusan MK menuntut dilakukannya reformasi regulasi guna
perbaikan menyeluruh baik terhadap regulasi-regulasi yang telah adamaupun regulasi-regulasi yang baru akan dibentuk.
Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya penguatan kelembagaan,baik dari aspek manajerial, administratif, maupun peningkatan kualitassumber daya manusia, serta dukungan kelengkapan kerja yang ditata secarasimultan. Selain itu, kebutuhan akan regulasi yang jelas untuk mendukungdan memberi arah bagi Sekretariat Jenderal dalam menjalankan tugas danfungsinya juga sangat diperlukan.
Kebutuhan regulasi akan diuraikan secara rinci dalam Revisi MatriksKerangka Regulasi Setjen DPD RI Tahun 2015-2019 dalam Lampiran 2.
3.4 KERANGKA KELEMBAGAANBeberapa hal yang dapat dicirikan sebagai penataan kelembagaan DPD
RI menurut UU MD3, meliputi hal-hal :
a. Pembentukan kantor DPD RI di Provinsi (Pasal 252 ayat (4) );
b. Perubahan pola pembahasan legislasi yang menyatakan DPD RI secaraaktif terlibat dalam pembahasan Prolegnas maupun pembahasan RUU diparlemen (Pasal 248-249).
50
c. Peningkatan fungsi keterwakilan daerah dan fungsi pengawasanpelaksanaan Undang-Undang oleh Anggota DPD RI di daerah (Pasal 248ayat (2) dan 249 ayat (2)).
Perubahan tugas, fungsi dan wewenang DPD RI memberikan dampakpada peningkatan aktivitas anggota DPD RI. Peningkatan aktivitas inimembawa konsekuensi pada peningkatan kegiatan teknis administratif danteknis substantif. Dengan demikian berpengaruh pula pada sistem dukunganyang tidak lain merupakan aktivitas kesekretariatan. Berdasarkan kondisiobjektif tersebut, maka terhadap kelembagaan pendukung Setjen DPD RIperlu dilakukan penataan tugas, fungsi dan revitalisasi organisasi agar Setjen
DPD RI dapat melaksanakan aktivitas sistem dukungan secara optimal baiksecara kuantitas maupun kualitas sesuai dengan peran dan wewenangnya.
Oleh karenanya, Revisi Renstra Setjen DPD RI 2015-2019 memberikanprioritas dalam penguatan lembaga kesetjenan, pembenahanketatalaksanaan dan penataan Sumber Daya Manusia (SDM) denganmemperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam rencana strategis pengembangan, Setjen DPD didesain lebihbersifat operasional dan substansi. Sekretaris Jenderal di pusat dibantu oleh1 (satu) inspektorat dan 2 (dua) deputi, yaitu deputi Persidangan dan deputiAdministrasi.
Revitalisasi organisasi Setjen DPD RI dan tata kelola fungsi-fungsi staff(staff functions) harus dapat memberikan dukungan secara penuh terhadapfungsi-fungsi lini (line functions). Sehubungan dengan itu, maka harusdilakukan spesialisasi tugas dan fungsi staff dan tidak dibebankan pada satuurusan.
Perubahan organisasi Setjen DPD RI ditata ulang dengan pendekatansebagai berikut :
a. Penataan ulang fungsi dukungan keahlian. Pengaturan untuk fungsi
dukungan keahlian yang salah satunya dilakukan melalui pelaksanaanpengkajian/penelitian mengalami perubahan dengan menata ulang Pusat
51
Kajian yang telah ada menjadi Pusat Kajian Perancangan dan KebijakanHukum serta Pusat Pengelolaan Asmas dan Pengkajian Anggaran.
b. Penataan ulang fungsi dukungan administratif dilakukan melaluipenambahan fungsi administrastif dengan adanya Biro OrganisasiKeanggotaan dan kepegawaian, Biro perencanaan, Biro keuangan, Birokomunikasi publik dan protokol, serta Biro sistem informasi danperpustakaan.
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan itu maka pengaturanorganisasi Setjen DPD RI di tingkat pusat membutuhkan pengaturan secaraberjenjang dan sistematis sebagai berikut :
a. Posisi puncak Sekretaris Jenderal dengan tingkatan setara eselon I/a.
b. Posisi Koordinasi Core Fuction Legislasi (Persidangan) yang dibutuhkanialah setara Deputi dengan eselon I/b. Kedeputian ini akanmembawahi 5 (lima) biro yaitu Biro Persidangan I, Biro Persidangan II,Biro Sekretariat Pimpinan, Pusat Kajian Perancangan dan KebijakanHukum, dan Pusat.
c. Posisi fungsi sistem pendukung atau service staff, yang dipimpin olehseorang Deputi setara eselon I/b, yaitu deputi administrasi akanmencakup aspek-aspek perencanaan, keanggotaan dan kepegawaian,keuangan, sarana dan prasarana, komunikasi publik dan protokol,serta sistem informasi dan perpustakaan.
d. Posisi fungsi pengawasan yang sudah harus semakin intensif didorongdalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi melalui agenda-agendapenciptaan aparatur yang bersih dan berwibawa.
Dengan skenario itu maka dapat digambarkan perubahan strukturorganisasi Setjen DPD RI dari format yang ada sekarang menjadi berubahdengan proyeksi Struktur Organisasi ke depan, meliputi 1 (satu) eselon Ia, 2(dua) eselon Ib, dan 12 (dua belas) eselon IIa, yaitu :
1. Sekretaris Jenderal.2.Deputi Persidangan yang meliputi :
52
1) Biro Persidangan I;2) Biro Persidangan II;3) Biro Sekretariat Pimpinan;4) Pusat Kajian Perancangan dan Kebijakan Hukum; dan5) Pusat Pengelolaan Asmas dan Pengkajian Anggaran.
3.Deputi Administrasi yang meliputi:1) Biro Organisasi, Keanggotaan dan Kepegawaian;2) Biro Perencanaan;3) Biro Keuangan;4) Biro Umum;
5) Biro Komunikasi Publik dan Protokol; dan6) Biro Sistem Informasi dan Perpustakaan;
4. Inspektorat;
Berdasarkan usulan organisasi baru Sekretariat Jenderal di tingkatpusat, diproyeksikan perubahan komposisi Pejabat Eselon sebagaimanatertera pada Grafik berikut ini:
Grafik 3.1. Komposisi Pejabat Setjen DPD RI
Jumlah perubahan eselon pada Kantor DPD di Ibukota Negara karenapengembangan struktur organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
Eselon I mengalami perubahan dari 2 menjadi 3
53
Eselon II menghalami perubahan dari 8 menjadi 12
Eselon III mengalami perubahan dari 38 menjadi 44 Eselon IV mengalami perubahan dari 80 menjadi 148
Diharapkan bahwa pengembangan organisasi Setjen DPD RI dapatmemperbaiki kapasitas Setjen DPD RI dalam menyelenggarakan dukunganadministratif dan keahlian kepada DPD RI.
54
4.1. TARGET KINERJAPenyusunan Revisi Rencana Strategis Setjen DPD RI ini sejalan
dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional guna meningkatkan penyelenggaraan pemerintahannegara agar lebih berdayaguna, berhasilguna, dan bertanggung jawab.Namun demikian, Rencana Strategis ini dibuat bukan hanya sekedar untukmelaksanakan instruksi tersebut atau sebagai dokumen resmi SekretariatJenderal DPD yang disimpan rapih dalam lemari, tetapi merupakan suatukebutuhan organisasi yang dapat dijadikan sebagai panduan dan landasanpijak bagi segenap jajaran Sekretariat Jenderal DPD untuk melangkahbersama dan terpadu dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan tugasmemberikan dukungan administratif dan keahlian kepada DPD.
Oleh sebab itu, Rencana Strategis yang telah dilakukan penyesuaiankhususnya pada Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Setjen DPD RI2015-2019 memuat secara garis besar hal-hal yang diproyeksikan untukdapat dicapai dalam kurun waktu sampai dengan tahun 2019, sehingga
perlu dijabarkan lebih rinci ke dalam perjanjian kinerja yang ditetapkansetiap tahun, untuk memperjelas dan menuntun segenap jajaran SetjenDPD RI dalam rangka mencapai kinerja yang diinginkan. Melalui perjanjiankinerja yang baik maka pelaksanaan Rencana Strategis dapat dipantautingkat pencapaiannya.
Target kinerja Setjen DPD RI sebagai bagian dari rencana kinerjadisusun secara terukur yang akan dicapai secara nyata dalam jangka waktumenengah (lima tahun) oleh Setjen DPD RI dituangkan dalam PerjanjianKinerja Setjen DPD RI dan dievaluasi setiap tahunnya. Target kinerja darimasing-masing kegiatan DPD ditetapkan dengan menganalisapenindaklanjutan kebutuhan aspirasi daerah dan masyarakat yang
BAB IVTARGET KINERJA DAN KERANGKA
PENDANAAN
55
disesuaikan dengan perkembangan dinamika politik DPD dalam kerangkapelaksanaan fungsi dan kewenangan DPD.
Target kinerja Setjen DPD RI dicapai melalui program 3 (tiga)program utama kelembagaan DPD RI yaitu:1. program penguatan kelembagaan demokrasi;2. program dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya; dan3. rogram peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
Ketiga program tersebut terbagi menjadi beberapa kegiatan yangmasing-masing memiliki sasaran, indikator dan target kinerja sebagaimanatermuat dalam Revisi Matriks Kerangka Target Kinerja dan Pendanaan
Rencana Strategis DPD RI 2015-2019 (lampiran 1).Selanjutnya untuk merealisasikan rencana kerja tersebut dan
memperjelas tindakan-tindakan atau aktivitas utama yang akan dilakukanoleh segenap jajaran Sekretariat Jenderal DPD, ke depan perlu disusunrencana aksi (action plan) yang mengambarkan rangkaian aksi danpenetapan siapa dan kapan dimulai dan diakhirinya tahapan suatupekerjaan.
4.2. KERANGKA PENDANAANPerencanaan kebutuhan pendanaan memuat secara detail penjabaran
strategi pendanaan program dan kegiatan Setjen DPD RI. Perencanaankebutuhan pendanaan Setjen DPD RI disusun dalam perspektif jangkamenengah yang merupakan wujud penerapan pendekatan pendanaanberdasarkan kebijakan dalam prakiraan maju.
Kerangka pendanaan tersebut harus dirinci lebih lanjut ke dalamrencana kerja organisasi yang merupakan langkah nyata SekretariatJenderal DPD. Rencana kerja ini dapat digunakan sebagai dasar dalammelakukan pengangaran setiap kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
sasaran tertentu. Berdasarkan ketentuan pasal 6 ayat (2) Undang-undangNomor 25 Tahun 2004, antara lain disebutkan bahwa rencana kerja disusundengan berpedoman pada rencana strategis dan mengacu pada prioritaspembangunan dan pagu indikatif.
56
Anggaran Setjen DPD RI disusun dengan mengacu kepada UU No. 17Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 17 Tahun 2014 tentangMPR, DPR, DPD, dan DPRD, dan UU No. 11 Tahun 2012 tentangPembentukan Peraturan Perundang-Undangan, serta Peraturan Tata TertibDPD.
Strategi kebijakan dan pendanaan Setjen DPD RI telah disusun sampaidengan tingkat program yang dilengkapi dengan indikator-indikatoroutcome dari masing-masing program serta sumber pendanaannya. Secaraterperinci, target pendanaan DPD dapat dilihat pada matriks kerangkakinerja dan pendanaan yang tercantum dalam Lampiran 1 tentang matriks
kinerja dan kerangka pendanaan.
57
Revisi Rencana Strategis Setjen DPD RI merupakan pedoman bagipelaksanaan tugas dan fungsi Setjen DPD RI sampai dengan tahun 2019serta sejalan dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Menteri Perencanaandan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2014 tentang PedomanPenyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga(Renstra K/L) 2015-2019
Revisi Rencana Strategis memuat secara garis besar hal-hal yangdiproyeksikan untuk dapat dicapai sampai dengan tahun 2019. MelaluiRencana Strategis dapat dipantau tingkat pencapaiannya dan melihatkemungkinan-kemungkinan dilakukannya evaluasi kinerja untuk memacupencapaian tujuan dan sasaran organisasi secara lebih cepat.
Revisi Rencana Strategis ini dibuat bukan hanya sekedar sebagaidokumen resmi Setjen DPD RI yang disimpan rapih dalam lemari, tetapimerupakan suatu kebutuhan organisasi yang dapat dijadikan sebagaipanduan dan landasan pijak bagi seluruh elemen di Setjen DPD RI untukmengemban dan melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan secara
professional, transparan dan akuntabel serta senantiasa berorientasi padapeningkatan kinerja yang lebih baik. Untuk itu, sebagai tindak lanjut darirencana strategis ini, ke depan akan disusun rencana tindak (action plan)yang mengambarkan rangkaian aksi dan penetapan siapa dan kapan dimulaidan diakhirinya tahapan suatu pekerjaan dengan disertai target capaiankinerjanya.
Pada akhirnya melalui pengukuran dan evaluasi kinerja diharapkanmenjadi umpan balik dalam upaya meningkatkan produktivitas Setjen DPDRI yang pada gilirannya dapat memberikan dukungan yang oprtimal kepadaDPD RI. **
BAB VPENUTUP
Halaman 1
VISI :
MISI : 1.
2.
2015 2016 2017 2018 2019
Tujuan 1
Sekretariat
Jenderal
DPD RI
1 0 % 85 % 90 % 92.5 % 95 %
2 85 % 90 % 95 % 97.5 % 100 %
3 0 % 100 % 100 % 100 % 100 %
1Sekretariat
Jenderal
DPD RI
1 0 % 70 % 80 % 85 % 90 %
2 85 % 90 % 95 % 97.5 % 100 %
PROGRAM PENGUATAN
KELEMBAGAAN DPD
DALAM SISTEM
DEMOKRASI 142,210,440,000 159,200,542,722 176,620,452,870 192,721,811,631 218,381,110,983
1
Progam Dukungan
Penyelenggaraan
Fungsi Legislasi,
Pertimbangan,
Pengawasan DPD,
dan Pengembangan
Kerjasama DPD56,013,675,000 58,814,358,750 61,755,076,688 64,842,830,522 68,084,972,048 ROSID I
1
1
Persentase draft
keputusan/peraturan
DPD RI yang digunakan
sebagai
keputusan/peraturan
DPD RI terkait tugas
Komite I, Komite III dan
PPUU
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
1
Kegiatan dukungan
Perencanaan dan
Penetapan Usul
Prolegnas DPD RI
1,850,000,000 1,942,500,000 2,039,625,000 2,141,606,250 2,248,686,563
MATRIKS KERANGKA PENDANAAN
RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI
TAHUN 2015-2019
PROGRAM RKA-KLTUJUAN/INDIKATOR TUJUAN
(OUTCOME)PROGRAM INTERNAL LOKASI
Persentase
responden
Pimpinan dan
Anggota DPD RI
yang puas
terhadap
dukungan
administratif dan
keahlian Setjen
DPD RI
Persentase draft
keputusan/
peraturan DPD RI
yang digunakan
sebagai
Keputusan/
Peraturan DPD RI
KEGIATANSASARAN KEGIATAN/INDIKATOR
(OUTPUT)
ALOKASI (DALAM RUPIAH)UNIT ORGANISASI
K/L-N-B-NS-
BS
SASARAN STRATEGIS/
INDIKATOR SASARAN
(OUTCOME) 2015 2016 2017 2018 2019
Mewujudkan dukungan kapasitas internal Sekretariat Jenderal DPD RI yang
mampu mendukunga kelancaran pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI
TARGET
Sistem Pendukung yang Profesional, Akuntabel dan Modern kepada DPD RI
Mewujudkan dukungan administratif dan keahlian kepada DPD RI
Presentase
responden
Pimpinan DPD RI
yang puas dengan
dukungan
kesekretariatan
terhadap kegiatan
Pimpinan DPD RI
dalam rangka
penguatan
kelembagaan DPD
RI
Persentase draft
keputusan/peraturan
DPD RI yang
digunakan sebagai
Keputusan/Peraturan
DPD RI
Terwujudnya dukungan
pelaksanaan tugas
fungsi DPD RI yang
profesional dan
akuntabel
SASARAN
PROGRAM/INDIKATOR
(OUTCOME)
Persentase
responden Anggota
DPD RI yang puas
dengan dukungan
administratif keahlian
Setjen DPD RI
terhadap pelaksanaan
tugas fungsi DPD RI
Terwujudnya dukungan
penyelenggaraan fungsi
legislasi, pertimbangan,
pengawasan DPD RI, dan
pengembangan kerjasama
DPD RI
Terwujudnya
dukungan
administratif dan
keahlian yang
profesional dan
akuntabel kepada
DPD RI
LAMPIRAN I
Halaman 2
2015 2016 2017 2018 2019PROGRAM RKA-KL
TUJUAN/INDIKATOR TUJUAN
(OUTCOME)PROGRAM INTERNAL LOKASIKEGIATAN
SASARAN KEGIATAN/INDIKATOR
(OUTPUT)
ALOKASI (DALAM RUPIAH)UNIT ORGANISASI
K/L-N-B-NS-
BS
SASARAN STRATEGIS/
INDIKATOR SASARAN
(OUTCOME) 2015 2016 2017 2018 2019
TARGETSASARAN
PROGRAM/INDIKATOR
(OUTCOME)
1
1
Jumlah draft keputusan
DPD RI tentang usul
prolegnas dari DPD RI
yang digunakan dalam
perencanaan dan
penetapan Usul Prolegnas
DPD RI
1Draft Keputusan
DPD1
Draft
Keputusan
DPD
1Draft Keputusan
DPD1
Draft Keputusan
DPD1
Draft Keputusan
DPD1,850,000,000 1,942,500,000 2,039,625,000 2,141,606,250 2,248,686,563
2
Kegiatan dukungan
Penyusunan RUU usul
dari DPD RI
29,386,634,000 84,055,931,400 108,926,891,955 125,224,022,645 131,485,223,777
1
1
Jumlah draft keputusan
DPD RI tentang RUU usul
DPD RI terkait tugas
Komite I yang digunakan
sebagai keputusan DPD RI
2Draft Keputusan
DPD4
Draft
Keputusan
DPD
6Draft Keputusan
DPD7
Draft Keputusan
DPD7
Draft Keputusan
DPD9,373,330,000 19,683,993,000 31,002,288,975 37,977,803,994 39,876,694,194
2
Jumlah draft keputusan
DPD RI tentang RUU usul
DPD RI terkait tugas Komite
III yang digunakan sebagai
keputusan DPD RI
2Draft Keputusan
DPD4
Draft
Keputusan
DPD
6Draft Keputusan
DPD7
Draft Keputusan
DPD7
Draft Keputusan
DPD9,373,304,000 19,683,938,400 31,002,202,980 37,977,698,651 39,876,583,583
3
Jumlah draft keputusan
DPD RI tentang RUU usul
DPD RI terkait tugas PPUU
yang digunakan sebagai
keputusan DPD RI
1Draft Keputusan
DPD4
Draft
Keputusan
DPD
4Draft Keputusan
DPD4
Draft Keputusan
DPD4
Draft Keputusan
DPD10,640,000,000 44,688,000,000 46,922,400,000 49,268,520,000 51,731,946,000
3
Kegiatan dukungan
penyusunan
pandangan/pendapat
dan pertimbangan
DPD RI atas RUU
tertentu
6,995,000,000 10,182,812,500 14,968,734,375 20,207,791,406 21,218,180,977
1
1
Jumlah draft keputusan
DPD RI tentang
pandangan/ pendapat dan
pertimbangan DPD RI atas
RUU tertentu terkait tugas
Komite I yang digunakan
sebagai keputusan DPD RI
4Draft Keputusan
DPD5
Draft
Keputusan
DPD
7Draft Keputusan
DPD9
Draft Keputusan
DPD9
Draft Keputusan
DPD4,705,000,000 6,175,312,500 9,077,709,375 12,254,907,656 12,867,653,039
2
Jumlah draft keputusan
DPD RI tentang
pandangan/ pendapat dan
pertimbangan DPD RI atas
RUU tertentu terkait tugas
Komite III yang digunakan
sebagai keputusan DPD RI
3Draft Keputusan
DPD5
Draft
Keputusan
DPD
7Draft Keputusan
DPD9
Draft Keputusan
DPD9
Draft Keputusan
DPD2,290,000,000 4,007,500,000 5,891,025,000 7,952,883,750 8,350,527,938
4
Kegiatan dukungan
penyusunan hasil
pengawasan DPD RI
atas pelaksanaan
undang-undang
tertentu
13,382,816,000 20,235,132,120 27,739,222,812 32,534,659,348 34,161,392,315
1
1
Jumlah draft keputusan
DPD RI tentang hasil
pengawasan DPD RI atas
pelaksanaan Undang-
Undang tertentu terkait
tugas Komite I yang
digunakan sebagai
keputusan DPD RI
4Draft Keputusan
DPD6
Draft
Keputusan
DPD
8Draft Keputusan
DPD9
Draft Keputusan
DPD9
Draft Keputusan
DPD5,356,120,000 8,435,889,000 11,810,244,600 13,950,851,434 14,648,394,005
Terlaksananya dukungan
fungsi legislasi dan
pertimbangan terhadap
kegiatan penyusunan
pandangan/pendapat dan
pertimbangan DPD RI atas RUU
tertentu terkait tugas Komite I,
Komite III dan PPUU
Terlaksananya dukungan
fungsi pengawasan terhadap
kegiatan penyusunan hasil
pengawasan DPD RI atas
pelaksanaan undang-undang
tertentu terkait tugas Komite I,
Komite III dan PPUU
Terlaksananya dukungan
fungsi legislasi terhadap
kegiatan penyusunan usul
prolegnas DPD RI
Terlaksananya dukungan
fungsi legislasi terhadap
kegiatan penyusunan RUU
Inisiatif dari DPD RI terkait
tugas Komite I, Komite III dan
PPUU
Halaman 3
2015 2016 2017 2018 2019PROGRAM RKA-KL
TUJUAN/INDIKATOR TUJUAN
(OUTCOME)PROGRAM INTERNAL LOKASIKEGIATAN
SASARAN KEGIATAN/INDIKATOR
(OUTPUT)
ALOKASI (DALAM RUPIAH)UNIT ORGANISASI
K/L-N-B-NS-
BS
SASARAN STRATEGIS/
INDIKATOR SASARAN
(OUTCOME) 2015 2016 2017 2018 2019
TARGETSASARAN
PROGRAM/INDIKATOR
(OUTCOME)
2
Jumlah draft keputusan
DPD RI tentang hasil
pengawasan DPD RI atas
pelaksanaan Undang-
Undang tertentu terkait
tugas Komite III yang
digunakan sebagai
keputusan DPD RI
5Draft Keputusan
DPD7
Draft
Keputusan
DPD
9Draft Keputusan
DPD10
Draft Keputusan
DPD10
Draft Keputusan
DPD8,026,696,000 11,799,243,120 15,928,978,212 18,583,807,914 19,512,998,310
5
Kegiatan dukungan
persidangan/ rapat
DPD RI
4,399,225,000 4,619,186,250 4,850,145,563 5,092,652,841 5,347,285,483
1
1
Jumlah persidangan/rapat
DPD RI yang terfasilitasi
terkait tugas Komite I,
Komite III, PPUU, Badan
Kerja Sama Parlemen, dan
Badan Pengembangan
Kapasitas Kelembagaan
270 kali 270 kali 270 kali 270 kali 270 kali 4,399,225,000 4,619,186,250 4,850,145,563 5,092,652,841 5,347,285,483
2
Program Dukungan
Penyelenggaraan
Fungsi Legislasi,
Pertimbangan,
Pengawasan DPD,
dan Fungsi Badan
Kehormatan
46,361,515,000 48,679,590,750 51,113,570,288 53,669,248,802 56,352,711,242 ROSID II
1
1
Presentase draft
keputusan/peraturan
DPD RI yang digunakan
sebagai
keputusan/peraturan
DPD RI terkait tugas
Komite II, Komite IV,
Panmus. BAP, PURT,
dan BK
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
2
Presentase materi yang
digunakan dalam
penyusunan rekomendasi
putusan Badan
Kehormatan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
1
Kegiatan dukungan
Penyusunan RUU usul
dari DPD RI
18,750,000,000 29,531,250,000 31,007,812,500 32,558,203,125 34,186,113,281
1
1
Jumlah draft keputusan
tentang RUU usul DPD RI
terkait tugas Komite II yang
digunakan sebagai
keputusan DPD RI
2Draft Keputusan
DPD4
Draft
Keputusan
DPD
4Draft Keputusan
DPD4
Draft Keputusan
DPD4
Draft Keputusan
DPD9,375,000,000 19,687,500,000 20,671,875,000 21,705,468,750 22,790,742,188
2
Jumlah draft keputusan
tentang RUU usul DPD RI
terkait tugas Komite IV yang
digunakan sebagai
keputusan DPD RI
2Draft Keputusan
DPD2
Draft
Keputusan
DPD
2Draft Keputusan
DPD2
Draft Keputusan
DPD2
Draft Keputusan
DPD9,375,000,000 9,843,750,000 10,335,937,500 10,852,734,375 11,395,371,094
2
Kegiatan dukungan
penyusunan
pandangan/ pendapat
dan pertimbangan
DPD RI atas RUU
tertentu
8,242,620,000 9,736,977,333 11,926,726,350 13,712,843,918 14,398,486,113
1
1
Jumlah draft keputusan
tentang
pandangan/pendapat dan
pertimbangan DPD RI atas
RUU tertentu terkait tugas
Komite II yang digunakan
sebagai keputusan DPD RI
9Draft Keputusan
DPD10
Draft
Keputusan
DPD
12Draft Keputusan
DPD14
Draft Keputusan
DPD14
Draft Keputusan
DPD4,625,000,000 5,395,833,333 6,798,750,000 8,328,468,750 8,744,892,188
Terlaksananya dukungan
fungsi legislasi terhadap
kegiatan penyusunan RUU Usul
Inisiatif dari DPD RI terkait
tugas Komite II dan Komite IV
Terlaksananya dukungan
fungsi legislasi dan anggaran
terhadap kegiatan penyusunan
pandangan/pendapat dan
pertimbangan DPD RI atas RUU
tertentu terkait tugas Komite II
dan Komite IV
Terwujudnya dukungan
terhadap penyelenggaraan
fungsi legislasi,
pertimbangan, pengawasan
DPD RI, dan fungsi Badan
Kehormatan
Terlaksananya dukungan
terhadap kegiatan
persidangan/rapat DPD RI
terkait tugas Komite I, Komite
III, PPUU, Badan Kerja Sama
Parlemen, dan Badan
Pengembangan Kapasitas
Kelembagaan
Halaman 4
2015 2016 2017 2018 2019PROGRAM RKA-KL
TUJUAN/INDIKATOR TUJUAN
(OUTCOME)PROGRAM INTERNAL LOKASIKEGIATAN
SASARAN KEGIATAN/INDIKATOR
(OUTPUT)
ALOKASI (DALAM RUPIAH)UNIT ORGANISASI
K/L-N-B-NS-
BS
SASARAN STRATEGIS/
INDIKATOR SASARAN
(OUTCOME) 2015 2016 2017 2018 2019
TARGETSASARAN
PROGRAM/INDIKATOR
(OUTCOME)
2
Jumlah draft keputusan
tentang
pandangan/pendapat dan
pertimbangan DPD RI atas
RUU tertentu terkait tugas
Komite IV yang digunakan
sebagai keputusan DPD RI
7Draft Keputusan
DPD8
Draft
Keputusan
DPD
9Draft Keputusan
DPD9
Draft Keputusan
DPD9
Draft Keputusan
DPD3,617,620,000 4,341,144,000 5,127,976,350 5,384,375,168 5,653,593,926
3
Kegiatan dukungan
penyusunan hasil
pengawasan DPD RI
atas pelaksanaan
undang-undang
tertentu
7,765,000,000 9,755,316,667 12,595,327,500 13,225,093,875 13,886,348,569
1
1
Jumlah draft keputusan
tentang hasil pengawasan
DPD RI atas pelaksanaan
Undang-Undang tertentu
terkait tugas Komite II yang
digunakan sebagai
keputusan DPD RI
9Draft Keputusan
DPD10
Draft
Keputusan
DPD
12Draft Keputusan
DPD12
Draft Keputusan
DPD12
Draft Keputusan
DPD5,470,000,000 6,381,666,667 8,040,900,000 8,442,945,000 8,865,092,250
2
Jumlah draft keputusan
tentang hasil pengawasan
DPD RI atas pelaksanaan
Undang-Undang tertentu
terkait tugas Komite IV yang
digunakan sebagai
keputusan DPD RI
5Draft Keputusan
DPD7
Draft
Keputusan
DPD
9Draft Keputusan
DPD9
Draft Keputusan
DPD9
Draft Keputusan
DPD2,295,000,000 3,373,650,000 4,554,427,500 4,782,148,875 5,021,256,319
4
Kegiatan dukungan
pelaksanaan tugas dan
kewenangan Badan
Akuntabilitas Publik
2,482,395,000 5,213,029,500 5,473,680,975 5,747,365,024 6,034,733,275
1
1
Jumlah draft keputusan
DPD RI atas penindakan
lanjutan Laporan Hasil
Pemeriksaan BPK
RI/Pengaduan masyarakat
yang berindikasi kerugian
negara yang digunakan
sebagai Keputusan DPD RI
1Draft Keputusan
DPD2
Draft
Keputusan
DPD
2Draft Keputusan
DPD2
Draft Keputusan
DPD2
Draft Keputusan
DPD2,482,395,000 5,213,029,500 5,473,680,975 5,747,365,024 6,034,733,275
5
Kegiatan dukungan
pelaksanaan tugas dan
kewenangan PURT
1,453,200,000 2,034,480,000 2,136,204,000 2,243,014,200 2,355,164,910
1
1
Jumlah draft peraturan DPD
RI terkait kebijakan
anggaran dan
kerumahtanggaan serta
pengawasan pengelolaan
anggaran DPD RI yang
digunakan sebagai
peraturan DPD RI
6Draft Peraturan
DPD 8
Draft
Peraturan
DPD
8Draft Peraturan
DPD 8
Draft Peraturan
DPD 8
Draft Peraturan
DPD 1,453,200,000 2,034,480,000 2,136,204,000 2,243,014,200 2,355,164,910
6
Kegiatan dukungan
pelaksanaan tugas dan
kewenangan Panmus
900,000,000 1,260,000,000 1,323,000,000 1,389,150,000 1,458,607,500
1
1
Jumlah draft peraturan DPD
RI terkait pedoman
preparasi rancangan
kebijakan internal DPD RI
yang digunakan sebagai
Peraturan DPD RI
3Draft Peraturan
DPD 4
Draft
Peraturan
DPD
4Draft Peraturan
DPD 4
Draft Peraturan
DPD 4
Draft Peraturan
DPD 900,000,000 1,260,000,000 1,323,000,000 1,389,150,000 1,458,607,500
7
Kegiatan dukungan
pelaksanaan tugas dan
kewenangan Badan
Kehormatan
1,171,490,000 1,480,048,500 1,554,050,925 1,631,753,471 1,713,341,145
1
1
Jumlah draft Peraturan
internal DPD RI yang
ditetapkan sebagai
peraturan DPD RI
4Draft Peraturan
DPD 4
Draft
Peraturan
DPD
4Draft Peraturan
DPD 4
Draft Peraturan
DPD 4
Draft Peraturan
DPD 933,410,000 980,080,500 1,029,084,525 1,080,538,751 1,134,565,689
Terlaksananya dukungan
fungsi pengawasan terhadap
kegiatan penyusunan hasil
pengawasan DPD RI atas
pelaksanaan undang-undang
tertentu terkait tugas Komite II
dan Komite IV
Terlaksananya dukungan
fungsi pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas Badan
Akuntabilitas Publik
Terlaksananya dukungan
terhadap pelaksanaan tugas
PURT
Terlaksananya dukungan
terhadap pelaksanaan tugas
Panmus
Terlaksananya dukungan
terhadap pelaksanaan tugas
Badan Kehormatan
Halaman 5
2015 2016 2017 2018 2019PROGRAM RKA-KL
TUJUAN/INDIKATOR TUJUAN
(OUTCOME)PROGRAM INTERNAL LOKASIKEGIATAN
SASARAN KEGIATAN/INDIKATOR
(OUTPUT)
ALOKASI (DALAM RUPIAH)UNIT ORGANISASI
K/L-N-B-NS-
BS
SASARAN STRATEGIS/
INDIKATOR SASARAN
(OUTCOME) 2015 2016 2017 2018 2019
TARGETSASARAN
PROGRAM/INDIKATOR
(OUTCOME)
2
Jumlah draft
Putusan/rekomendasi
Badan Kehormatan DPD RI
atas pengaduan
masyarakat terhadap
dugaan pelanggaran tata
tertib dan kode etik DPD RI
1 Draft Putusan BK 2Draft Putusan
BK2
Draft Putusan
BK2 Draft Putusan BK 2
Draft Putusan
BK238,080,000 499,968,000 524,966,400 551,214,720 578,775,456
6
Kegiatan dukungan
persidangan/ rapat
DPD RI
5,596,810,000 5,876,650,500 6,170,483,025 6,479,007,176 6,802,957,535
1
1
Jumlah persidangan/rapat
DPD RI yang terfasilitasi
terkait tugas Komite II,
Komite IV, Panmus. BAP,
PURT, dan BK
392 kali 392 kali 392 kali 392 kali 392 kali 5,350,000,000 5,617,500,000 5,898,375,000 6,193,293,750 6,502,958,438
2
Jumlah risalah
persidangan/rapat DPD RI
terkait tugas alat
kelengkapan
392 risalah 392 risalah 392 risalah 392 risalah 392 risalah 246,810,000 259,150,500 272,108,025 285,713,426 299,999,098
2Sekretariat
Jenderal
DPD RI
1 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
1
Program
Pengelolaan
Kesekretariatan dan
Keprotokolan
Pimpinan DPD
39,835,250,000 51,706,593,222 63,751,805,895 74,209,732,308 93,943,427,693 ROSETPIM
1
1
Presentase responden
Pimpinan DPD RI yang
puas dengan dukungan
kesekretariatan terhadap
kegiatan Pimpinan DPD
RI dalam rangka
penguatan kelembagaan
DPD RI
100 % 100 % 100 % 100 %
1
Kegiatan Pelaksanaan
dan Pemasyarakatan
Keputusan DPD RI
30,985,000,000 39,456,430,851 48,697,542,287 55,711,442,035 71,318,277,509
1
1
Jumlah kegiatan
pemasyarakatan Keputusan
DPD RI lingkup
nasional/internasional yang
terfasilitasi
47 kegiatan 57 kegiatan 67 kegiatan 73 kegiatanan 89 kegiatanan 30,985,000,000 39,456,430,851 48,697,542,287 55,711,442,035 71,318,277,509
2
Kegiatan Pertemuan/
Konsultasi DPD
dengan Lembaga
Negara, Pemerintah
Daerah, dan unsur
masyarkat daerah
4,950,250,000 5,847,482,813 7,333,718,027 8,595,799,734 10,341,821,555
1
Terwujudnya dukungan
kegiatan Pimpinan DPD
RI dalam penguatan
kelembagaan DPD RI
yang profesional dan
akuntabel
Presentase
responden Pimpinan
DPD RI yang puas
dengan dukungan
kesekretariatan
terhadap kegiatan
Pimpinan DPD RI
dalam rangka
penguatan
kelembagaan DPD RI
Terlaksananya dukungan
terhadap kegiatan Pimpinan
DPD RI dalam rangka
pelaksanaan dan
pemasyarakatan keputusan
DPD RI
Terwujudnya dukungan
Kesekretariatan dan
Keprotokolan terhadap
kegiatan Pimpinan DPD RI
yang profesional dan
akuntabel
Terlaksananya dukungan
terhadap kegiatan
persidangan/rapat DPD RI
terkait tugas Komite II, Komite
IV, Panmus. BAP, PURT, dan
BK
Terlaksananya dukungan
terhadap kegiatan Pimpinan
DPD RI dalam rangka
penguatan kelembagaan DPD
RI
Halaman 6
2015 2016 2017 2018 2019PROGRAM RKA-KL
TUJUAN/INDIKATOR TUJUAN
(OUTCOME)PROGRAM INTERNAL LOKASIKEGIATAN
SASARAN KEGIATAN/INDIKATOR
(OUTPUT)
ALOKASI (DALAM RUPIAH)UNIT ORGANISASI
K/L-N-B-NS-
BS
SASARAN STRATEGIS/
INDIKATOR SASARAN
(OUTCOME) 2015 2016 2017 2018 2019
TARGETSASARAN
PROGRAM/INDIKATOR
(OUTCOME)
1
Jumlah kegiatan
pertemuan/konsultasi
Pimpinan DPD RI dengan
Lembaga Negara,
Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah,
praktisi, LSM, mahasiwa
dan kelompok masyarakat
yang terfasilitasi
64 kegiatan 72 kegiatan 86 kegiatanan 96 kegiatanan 110 kegiatan 4,950,250,000 5,847,482,813 7,333,718,027 8,595,799,734 10,341,821,555
3
Kegiatan
Kesekretariatan dan
Keprotokolan
Pimpinan DPD RI
3,900,000,000 6,402,679,558 7,720,545,580 9,902,490,539 12,283,328,629
1
1
Jumlah fasilitasi
kesekretariatan dan
keprotokolan Pimpinan dan
Lembaga
181 layanan 283 layanan 325 layanan 397 layanan 469 layanan 3,900,000,000 6,402,679,558 7,720,545,580 9,902,490,539 12,283,328,629
Tujuan 2
Sekretariat
Jenderal
DPD RI
1 65 70 75 80 85
2 WTP WTP WTP WTP WTP
3 CC CC B B BB
1Sekretariat
Jenderal
DPD RI
1 0 % 60 % 65 % 70 % 75 %
2 70 % 75 % 80 % 85 % 90 %
3 75 % 80 % 85 % 90 % 100 %
PROGRAM DUKUNGAN
MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN TUGAS
LAINNYA DPD RI 11,822,710,000 11,510,819,242 13,826,343,457 17,271,439,436 23,257,898,640
1
Program Pengolahan
Data dan Teknologi
Informasi
9,520,000,000 9,996,000,000 10,904,276,250 13,247,088,750 17,748,417,094 PUSDATIN
1
1
Jumlah pengunjung yang
mengakses layanan
kehumasan/ publikasi/
pemberitaan tentang
DPD RI di website DPD
RI
200,000 pengunjung 210,000 pengunjung 220,000 pengunjung 230,000 pengunjung 250,000 pengunjung
2
Persentase data yang
diolah sebagai bahan
sosialisasi DPD RI
50 % 50 % 50 % 100 % 100 %
3
Presentase sistem
informasi DPD RI yang
digunakan76 % 76 % 76 % 80 % 100 %
Terwujudnya dukungan data
dan informasi Sekretariat
Jenderal DPD RI yang
modern
Terlaksananya dukungan
kesekretariatan dan
keprotokolan Pimpinan DPD RI
Persentase Pimpinan
dan Anggota DPD
yang puas terhadap
pengelolaan data
informasi Sekretariat
Jenderal DPD RI
Presentase Hasil
tabulasi aspirasi
masyarakat daerah
yang digunakan oleh
alat kelengkapan DPD
RI
Terwujudnya
pengelolaan data,
informasi dan hasil
kajian yang secara
profesional dan modern
mampu mendukung
pelaksanaan tugas
fungsi DPD RI
Persentase hasil
kajian yang digunakan
oleh alat kelengkapan
DPD RI
Terwujudnya
Sekretariat Jenderal
DPD RI yang secara
profesional dan
modern mampu
memberikan
dukungan kelancaran
pelaksanaan fungsi
dan tugas DPD RI
Nilai Reformasi
Birokrasi
Opini BPK
terhadap laporan
keuangan
Predikat SAKIP
Halaman 7
2015 2016 2017 2018 2019PROGRAM RKA-KL
TUJUAN/INDIKATOR TUJUAN
(OUTCOME)PROGRAM INTERNAL LOKASIKEGIATAN
SASARAN KEGIATAN/INDIKATOR
(OUTPUT)
ALOKASI (DALAM RUPIAH)UNIT ORGANISASI
K/L-N-B-NS-
BS
SASARAN STRATEGIS/
INDIKATOR SASARAN
(OUTCOME) 2015 2016 2017 2018 2019
TARGETSASARAN
PROGRAM/INDIKATOR
(OUTCOME)
1
Kegiatan
kehumasan/pemberita
an/ publikasi kegiatan
DPD RI
3,705,000,000 3,890,250,000 4,493,238,750 5,718,667,500 9,006,901,313
1
1Jumlah kegiatan
pemberitaan/publikasi 30 kali 30 kali 33 kali 40 kali 60 kali 3,705,000,000 3,890,250,000 4,493,238,750 5,718,667,500 9,006,901,313
2
Kegiatan Penyusunan
bahan-bahan
sosisalisasi DPD RI
2,065,000,000 2,168,250,000 2,276,662,500 3,187,327,500 4,183,367,344
1
1
Jumlah data yang
digunakan dalam
penyusunan bahan
sosialisasi DPD RI
6 bahan 6 bahan 6 bahan 8 bahan 10 bahan 2,065,000,000 2,168,250,000 2,276,662,500 3,187,327,500 4,183,367,344
3
Kegiatan
pengembangan dan
pemeliharaan sistem
informasi manajemen
3,750,000,000 3,937,500,000 4,134,375,000 4,341,093,750 4,558,148,438
1
1
Jumlah kegiatan
pengembangan sistem
informasi manajemen
2 kegiatan 2 kegiatan 2 kegiatan 2 kegiatan 2 kegiatan 1,995,000,000 2,094,750,000 2,199,487,500 2,309,461,875 2,424,934,969
2
Jumlah kegiatan
pemeliharaan sistem
jaringan informasi3 kegiatan 3 kegiatan 3 kegiatan 3 kegiatan 3 kegiatan 1,755,000,000 1,842,750,000 1,934,887,500 2,031,631,875 2,133,213,469
2
Program
Pengelolaan dan
Pengkajian Aspirasi
Masyarakat dan
Daerah (asmasda)
1,079,520,000 109,565,217 1,160,835,217 1,775,165,380 2,448,026,472 PUSKADA
1
1
Presentase Hasil
asmasda yang digunakan
oleh alat kelengkapan
DPD RI
70 % 75 % 80 % 85 % 90 %
1Kegiatan tabulasi hasil
penyerapan asmasda 96,000,000 109,565,217 119,645,217 135,291,130 152,202,522
1
1jumlah laporan tabulasi
hasil penyerapan asmasda 23 laporan 25 laporan 26 laporan 28 laporan 30 laporan 96,000,000 109,565,217 119,645,217 135,291,130 152,202,522
2
1
Presentase Hasil kajian
isu strategis kedaerahan
yang digunakan oleh alat
kelengkapan DPD RI
70 % 0 % 80 % 85 % 90 %
1
kegiatan kajian
terhadap isu strategis
kedaerahan
983,520,000 0 1,041,190,000 1,639,874,250 2,295,823,950
1
1jumlah hasil kajian isu
strategis kedaerahan1 laporan 0 laporan 2 laporan 3 laporan 4 laporan 983,520,000 0 1,041,190,000 1,639,874,250 2,295,823,950
3
Program
Penyelenggaraan
Pengkajian
Kebijakan dan
Hukum
1,223,190,000 1,405,254,025 1,761,231,990 2,249,185,306 3,061,455,075 PUSJAKUM
Terlaksananya kegiatan
pemberitaan/publikasi kegiatan
DPD RI
Terlaksananya kegiatan
penyusunan bahan-bahan
sosialisasi DPD RI
Terlaksananya kegiatan
pengembangan dan
pemeliharaan sistem informasi
manajemen
Terwujudnya dukungan
aspirasi masyarakat dan
daerah yang digunakan oleh
alat kelengkapan DPD RI
Terlaksananya Kegiatan
tabulasi hasil penyerapan
asmasda
Terwujudnya kajian isu
strategis kedaerahan yang
digunakan oleh alat
kelengkapan DPD RI
terlaksananya kegiatan kajian
terhadap isu strategis
kedaerahan
Halaman 8
2015 2016 2017 2018 2019PROGRAM RKA-KL
TUJUAN/INDIKATOR TUJUAN
(OUTCOME)PROGRAM INTERNAL LOKASIKEGIATAN
SASARAN KEGIATAN/INDIKATOR
(OUTPUT)
ALOKASI (DALAM RUPIAH)UNIT ORGANISASI
K/L-N-B-NS-
BS
SASARAN STRATEGIS/
INDIKATOR SASARAN
(OUTCOME) 2015 2016 2017 2018 2019
TARGETSASARAN
PROGRAM/INDIKATOR
(OUTCOME)
1
1
Presentase hasil kajian
kebijakan tertentu serta
hukum dan perundang-
undangan yang
digunakan oleh alat
kelengkapan DPD RI
75 % 80 % 85 % 90 % 100 %
1Kegiatan kajian
kebijakan tertentu647,170,000 724,830,400 808,638,915 998,906,895 1,311,065,300
1
1
Jumlah kajian tentang
kebijakan yang digunakan
oleh alat kelengkapan
15 kajian 16 kajian 17 kajian 20 kajian 25 kajian 647,170,000 724,830,400 808,638,915 998,906,895 1,311,065,300
2
Kegiatan kajian
tentang hukum dan
perundang-undangan
576,020,000 680,423,625 952,593,075 1,250,278,411 1,750,389,775
1
1
Jumlah kajian tentang
hukum dan perundang-
undangan yang digunakan
oleh alat kelengkapan
8 kajian 9 kajian 12 kajian 15 kajian 20 kajian 576,020,000 680,423,625 952,593,075 1,250,278,411 1,750,389,775
2Sekretariat
Jenderal
DPD RI
1 65 70 75 80 85
2 WTP WTP WTP WTP WTP
3 CC CC B B BB
PROGRAM DUKUNGAN
MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN TUGAS
LAINNYA DPD RI 3,379,331,000 4,248,697,550 5,289,639,428 6,283,878,749 8,416,987,991
1
Program
Penatausahaan
Organisasi,
Keanggotaan, SDM
2,469,731,000 3,293,617,550 4,286,805,428 5,230,903,049 7,311,363,506 ROMIN
1
1Indeks profesionalitas
ASN0 0 50 65 77
2
1 Nilai Reformasi Birokrasi 65 70 75 80 85
2 Predikat SAKIP CC CC B B BB
1
Kegiatan penyusunan
analisis kebutuhan
personil
108,000,000 113,400,000 119,070,000 125,023,500 131,274,675
1
1
Presentase rekomendasi
formasi pegawai Sekretariat
Jenderal DPD RI yang
disetujui
20 % 40 % 60 % 80 % 100 % 108,000,000 113,400,000 119,070,000 125,023,500 131,274,675
2
Kegiatan penyusunan
analisa jabatan dan
evaluasi jabatan
221,632,000 232,713,600 244,349,280 256,566,744 269,395,081
Terwujudnya dukungan
hasil kajian kebijakan
tertentu serta hukum dan
perundang-undangan
Terlaksananya kegiatan kajian
kebijakan tertentu
Terwujudnya Tata Kelola
Sekretariat Jenderal DPD
RI yang secara
profesional dan
akuntabel mampu
mendukung pelaksanaan
tugas fungsi DPD RI
Nilai Reformasi
Birokrasi
Terwujudnya dukungan
SDM yang secara
profesional mampu
memberikan dukungan
kelancaran pelaksanaan
tugas dan fungsi DPD RI
Terwujudnya dukungan
kelembagaan dan
ketatalaksanaan yang secara
profesional dan akuntabel
mampu memberikan
dukungan kelancaran
pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI
Terlaksananya kegiatan
penyusunan analisis
kebutuhan personil
Predikat SAKIP
Opini BPK terhadap
laporan keuangan
Terlaksananya kegiatan kajian
tentang hukum dan perundang-
undangan
Halaman 9
2015 2016 2017 2018 2019PROGRAM RKA-KL
TUJUAN/INDIKATOR TUJUAN
(OUTCOME)PROGRAM INTERNAL LOKASIKEGIATAN
SASARAN KEGIATAN/INDIKATOR
(OUTPUT)
ALOKASI (DALAM RUPIAH)UNIT ORGANISASI
K/L-N-B-NS-
BS
SASARAN STRATEGIS/
INDIKATOR SASARAN
(OUTCOME) 2015 2016 2017 2018 2019
TARGETSASARAN
PROGRAM/INDIKATOR
(OUTCOME)
1
1
Presentase rekomendasi
perubahan peta jabatan
pada unit kerja Sekretariat
Jenderal DPD RI yang
disetujui
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
3Kegiatan penyusunan
analisa beban kerja0 273,340,000 574,014,000 904,072,050 1,392,270,957
1
1Jumlah unit kerja yang
dianalisa beban kerjanya0 unit kerja 10 unit kerja 20 unit kerja 30 unit kerja 44 unit kerja 0 273,340,000 574,014,000 904,072,050 1,392,270,957
4
Kegiatan penyusunan
standard kompetensi
pegawai
0 0 120,000,000 554,400,000 1,958,040,000
1
1
Jumlah jabatan yang telah
memiliki standard
kompetensi pegawai0 jabatan 0 jabatan 10 jabatan 44 jabatan 148 jabatan 0 0 120,000,000 554,400,000 1,958,040,000
5
Kegiatan manajemen
informasi dan
administrasi SDM
0 0 90,000,000 94,500,000 99,225,000
1
1
Presentase data pegawai
yang terinput dan
terbaharukan dalam sistem
informasi organisasi dan
kepegawaian
0 % 0 % 100 % 100 % 100 % 0 0 90,000,000 94,500,000 99,225,000
6
Kegiatan pendidikan
dan pelatihan
Sekretariat Jenderal
DPD RI
1,745,599,000 1,832,878,950 1,924,522,898 2,020,749,042 2,121,786,494
1
1
Jumlah pegawai yang
mengikuti pendidikan dan
pelatihan
736 pegawai 736 pegawai 736 pegawai 736 pegawai 736 pegawai 1,745,599,000 1,832,878,950 1,924,522,898 2,020,749,042 2,121,786,494
7Kegiatan assesment
sumber daya manusia244,500,000 256,725,000 269,561,250 283,039,313 297,191,278
1
1
Presentase pegawai yang
ditempatkan sesuai dengan
kompetensi
0 % 25 % 50 % 75 % 100 % 244,500,000 256,725,000 269,561,250 283,039,313 297,191,278
8
Kegiatan penyusunan
SAKIP Sekretariat
Jenderal DPD RI
0 0 219,000,000 229,950,000 241,447,500
1
1Predikat SAKIP Sekretariat
Jenderal DPD RICC CC B B BB 0 0 219,000,000 229,950,000 241,447,500
9
Kegiatan penyusunan
standard prosedur
kerja Sekretariat
Jenderal DPD RI
150,000,000 157,500,000 165,375,000 173,643,750 182,325,938
1
1
Jumlah standar prosedur
kerja di lingkungan
Sekretariat Jenderal DPD
RI yang berhasil disusun
10 SOP 10 SOP 10 SOP 10 SOP 10 SOP 150,000,000 157,500,000 165,375,000 173,643,750 182,325,938
10
Kegiatan evaluasi
Reformasi Birokrasi
Sekretariat Jenderal
DPD RI
0 187,840,000 197,232,000 207,093,600 217,448,280
1
1
Nilai Reformasi Birokrasi
Sekretariat Jenderal DPD
RI65 70 75 80 85 0 187,840,000 197,232,000 207,093,600 217,448,280
11
Kegiatan evaluasi
kelembagaan
Sekretariat Jenderal
DPD RI
0 63,920,000 67,116,000 70,471,800 73,995,390
Terlaksananya kegiatan
penyusunan SAKIP Sekretariat
Jenderal DPD RI
Terlaksananya kegiatan
penyusunan standard prosedur
kerja Sekretariat Jenderal DPD
RI
Terlaksananya kegiatan
evaluasi Reformasi Birokrasi
Sekretariat Jenderal DPD RI
Terlaksananya kegiatan
penyusunan analisa jabatan
dan evaluasi jabatan
Terlaksananya kegiatan
penyusunan analisa beban
kerja
Terlaksananya kegiatan
penyusunan standard
kompetensi pegawai
Terlaksananya kegiatan
manajemen informasi dan
administrasi SDM
Terlaksananya kegiatan
pendidikan dan pelatihan
Sekretariat Jenderal DPD RI
Terlaksananya kegiatan
assesment sumber daya
manusia
Halaman 10
2015 2016 2017 2018 2019PROGRAM RKA-KL
TUJUAN/INDIKATOR TUJUAN
(OUTCOME)PROGRAM INTERNAL LOKASIKEGIATAN
SASARAN KEGIATAN/INDIKATOR
(OUTPUT)
ALOKASI (DALAM RUPIAH)UNIT ORGANISASI
K/L-N-B-NS-
BS
SASARAN STRATEGIS/
INDIKATOR SASARAN
(OUTCOME) 2015 2016 2017 2018 2019
TARGETSASARAN
PROGRAM/INDIKATOR
(OUTCOME)
1
1
Hasil evaluasi kelembagaan
Sekretariat Jenderal DPD
RI
0 60 70 75 85 0 63,920,000 67,116,000 70,471,800 73,995,390
12
Kegiatan penataan
SOTK Sekretariat
Jenderal DPD RI
0 0 112,500,000 118,125,000 124,031,250
1
1
Jumlah rekomendasi
struktur organisasi tata
kerja Sekretariat Jenderal
DPD RI
0 Rekomendasi 0 Rekomendasi 2 Rekomendasi 1 Rekomendasi 1 Rekomendasi 0 0 112,500,000 118,125,000 124,031,250
13
Kegiatan penyusunan
sistem dan prosedur
teknis kelembagaan
dan ketatalaksanaan
kantor DPD RI di
Provinsi
0 175,300,000 184,065,000 193,268,250 202,931,663
1
1
Jumlah kantor DPD RI di
Provinsi yang ditata sistem
dan prosedur teknis
kelembagaan dan
ketatalaksanaannya
0Kantor DPD di
Provinsi4
Kantor DPD di
Provinsi10
Kantor DPD di
Provinsi18
Kantor DPD di
Provinsi28
Kantor DPD di
Provinsi0 175,300,000 460,162,500 869,707,125 1,420,521,638
2
Program
Administrasi
Perencanaan dan
Pengelolaan
Keuangan DPD RI
628,600,000 660,030,000 693,031,500 727,683,075 764,067,229 RORENKEU
1
1Opini BPK terhadap
laporan keuanganWTP WTP WTP WTP WTP
1
Kegiatan
penatausahaan,
pembukuan verifikasi
dan pelaksana
anggaran
628,600,000 1,473,542,500 1,576,095,938 1,685,220,863 1,769,481,906
1
1
Jumlah dokumen terkait
kegiatan pemeriksaan
inspektorat, BPK, dan
BPKP.
48 dokumen 68 dokumen 70 dokumen 72 dokumen 72 dokumen 628,600,000 935,042,500 1,010,670,938 1,091,524,613 1,146,100,843
2
1
Jumlah laporan kegiatan
Pendampingan Penyusunan
Administrasi
Pertanggungjawaban
Keuangan DPD di Kantor
Ibukota Provinsi
0 2 2 2 2 0 538,500,000 565,425,000 593,696,250 623,381,063
3
Program
Penyelenggraan
Pengawasan Intern
281,000,000 295,050,000 309,802,500 325,292,625 341,557,256 INSPEKTORAT
1
1
Nilai maturitas SPIP
Sekretariat Jenderal DPD
RI0 1,92 2,3 2,7 3
2
Terlaksanananya Kegiatan
Pendampingan Penyusunan
Administrasi
Pertanggungjawaban
Keuangan DPD di Kantor
Ibukota Provinsi
Terwujudnya
penyelenggaraan sistem
pengendalian intern di
lingkungan Sekretariat
Jenderal DPD RI
Terlaksananya kegiatan
evaluasi kelembagaan
Sekretariat Jenderal DPD RI
Terwujudnya pengawasan
internal yang efektif dan
efisien di lingkungan
Sekretariat Jenderal DPD RI
Terlaksananya Kegiatan
Penyiapan Materi tentang
Pemeriksaan Inspektorat, BPK,
dan BPKP, dan tindak
lanjutnya
Terwujudnya dukungan
administrasi perencanaan
dan pengelolaan keuangan
DPD RI yang profesional
dan akuntabel
Terlaksananya kegiatan
penyusunan sistem dan
prosedur teknis kelembagaan
dan ketatalaksanaan kantor
DPD RI di Provinsi
Terlaksananya kegiatan
penataan SOTK Sekretariat
Jenderal DPD RI
Halaman 11
2015 2016 2017 2018 2019PROGRAM RKA-KL
TUJUAN/INDIKATOR TUJUAN
(OUTCOME)PROGRAM INTERNAL LOKASIKEGIATAN
SASARAN KEGIATAN/INDIKATOR
(OUTPUT)
ALOKASI (DALAM RUPIAH)UNIT ORGANISASI
K/L-N-B-NS-
BS
SASARAN STRATEGIS/
INDIKATOR SASARAN
(OUTCOME) 2015 2016 2017 2018 2019
TARGETSASARAN
PROGRAM/INDIKATOR
(OUTCOME)
1Internal Audit Capability
Model2
2Opini BPK terhadap
laporan keuanganWTP WTP WTP WTP WTP
1 Kegiatan monitoring 130,400,000 214,840,000 225,582,000 236,861,100 248,704,155
1
1
Presentase tindak Lanjut
Hasil Pemeriksaan BPK RI
Atas Laporan Keuangan
DPD RI
72 % 75 % 78 % 81 % 84 % 40,400,000 19,540,000 20,517,000 21,542,850 22,619,993
2Presentase Penyelesaian
Kerugian Negara72 % 75 % 78 % 81 % 84 % 90,000,000 24,750,000 25,987,500 27,286,875 28,651,219
3
Jumlah unit kerja yang
ditetapkan sebagai Zona
Integritas Wilayah Bebas
Korupsi/Wilayah Birokrasi
Bersih
0 0 1 2 3 0 18,400,000 19,320,000 20,286,000 21,300,300
4
Capaian Perencanaan Aksi
Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi65 % 70 % 75 % 80 % 85 % 0 22,950,000 24,097,500 25,302,375 26,567,494
5
Jumlah Pegawai Setjen
DPD RI yang telah
menyampaikan Laporan
Harta Kekayaan Aparatur
Sipil Negara (LHKASN)
Setjen DPD RI
298 pegawai 321 pegawai 344 pegawai 367 pegawai 390 pegawai 0 48,080,000 50,484,000 53,008,200 55,658,610
6
Jumlah Anggota DPD RI
dan Pejabat yang telah
menyampaikan LHKPN
Setjen DPD RI
143 Anggota 154 Anggota 165 Anggota 176 Anggota 187 Anggota 0 81,120,000 85,176,000 89,434,800 93,906,540
2 Kegiatan reviu 150,600,000 158,130,000 166,036,500 174,338,325 183,055,241
1
1Penyusunan Grand Design
SPIP64 % 67 % 70 % 73 % 76 % 83,100,000 87,255,000 91,617,750 96,198,638 101,008,569
2Presentase Hasil Reviu
yang di tindaklanjuti64 % 67 % 70 % 73 % 76 % 67,500,000 70,875,000 74,418,750 78,139,688 82,046,672
PROGRAM PENINGKATAN
SARANA DAN PRASARANA
APARATUR DPD RI18,320,000,000 19,236,000,000 20,197,800,000 21,207,690,000 22,268,074,500
1
Program
Penyelenggaraan
Pelayanan Umum
Sarana dan
Prasarana DPD RI
18,320,000,000 19,236,000,000 20,197,800,000 21,207,690,000 22,268,074,500 ROUM
1
1
Jumlah keluhan terhadap
ketersediaan dan kualitas
layanan sarana dan
prasarana
<36 nota dinas
keluhan<
36 nota dinas
keluhan<
36 nota dinas
keluhan<
36 nota dinas
keluhan<
36 nota dinas
keluhan
1
Kegiatan pengadaan
peralatan penunjang
operasional
1,619,900,000 1,700,895,000 1,785,939,750 1,875,236,738 1,968,998,574
1
1
Jumlah pengadaan
peralatan penunjang
operasional yang modern200 unit 225 unit 278 unit 297 unit 317 unit
2
Kegiatan operasional
dan pemeliharaan
kantor
16,700,100,000 17,535,105,000 18,411,860,250 19,332,453,263 20,299,075,926
1
1
Jumlah Frekuensi kegiatan
operasional dan
pemeliharaan kantor DPD
RI di Ibukota Negara
12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan
NOTE :
dasar anggaran yang digunakan adalah RAB 2015 terakhir dan untuk anggaran 2016-2019 ditetapkan
dari kenaikan 5% dari anggaran satu output setiap tahun dikali target output pada tahun tersebut
(2015=diambil dari RAB 2015 definitif nov 2014, 2016=kenaikan 5% dari anggaran persatuan target
output dari 2015 dikali output pada 2016, 2017=kenaikan 5% dari anggaran persatuan target output
dari 2016 dikali output pada 2017, dst)
Terlaksananya kegiatan
operasional dan pemeliharaan
kantor
Terlaksananya kegiatan reviu
Terwujudnya dukungan
sarana dan prasarana
Sekretariat Jenderal DPD RI
yang modern
Terlaksananya kegiatan
pengadaan peralatan
penunjang operasional
Terlaksananya kegiatan
monitoring
1 Revisi Renstra Setjen DPD RI 2015-2019
MATRIKS KERANGKA REGULASI SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI
NO ARAH KERANGKA REGULASI
DAN/ATAU KEBUTUHAN REGULASI URAIAN MATERI
URGENSI PEMBENTUKAN
BERDASARKAN EVALUASI
REGULASI EKSISTING,
KAJIAN DAN PENELITIAN
UNIT TERKAIT/ INSTITUSI TARGET
PENYELESAIAN
1. Peraturan Presiden 1. Kelembagaan
Peraturan Presiden tentang
Struktur Organisasi Sekretariat
Jenderal DPD RI
Dalam upaya penguatan
kelembagaan dibutuhkan
adanya landasan hukum terkait
dengan struktur organisasi
Sekretariat Jenderal DPD RI
yang baru yang disesuaikan
dengan dinamika kebutuhan
lembaga DPD RI
Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara, Reformasi
dan Birokrasi
Sekretariat Negara
2015
2. Peraturan
Sekretaris Jenderal
DPD RI
2. Ketatalaksanaa
n
1. Peraturan Sekretaris
Jenderal tentang tata cara
pelaksanaan dukungan
kegiatan sidang dan rapat-
rapat
Dalam rangka penyempurnaan
mekanisme kerja yang
bertujuan meningkatkan
efektifitas dan efisiensi
dukungan terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi
lembaga maka dibutuhkan
peraturan Sekretaris Jenderal
terkait ketatalaksanaan.
Sekretariat Jenderal DPD RI 2017
2. Peraturan Sekretaris
Jenderal tentang pedoman
penyusunan naskah
akademik
3. Peraturan Sekretaris
Jenderal tentang
pelaksanaan dukungan
2 Revisi Renstra Setjen DPD RI 2015-2019
NO ARAH KERANGKA REGULASI
DAN/ATAU KEBUTUHAN REGULASI URAIAN MATERI
URGENSI PEMBENTUKAN
BERDASARKAN EVALUASI
REGULASI EKSISTING,
KAJIAN DAN PENELITIAN
UNIT TERKAIT/ INSTITUSI TARGET
PENYELESAIAN
kegiatan pendampingan
kegiatan alat kelengkapan di
luar kantor
4. Peraturan Sekretaris
Jenderal tentang tata kelola
kearsipan
5. Peraturan Sekretaris
Jenderal tentang pedoman
keprotokolan Pimpinan,
Anggota dan Pimpinan
Sekretariat Jenderal DPD RI
6. Peraturan Sekretaris
Jenderal tentang pedoman
penyerapan, pengelolaan
dan analisis aspirasi
masyarakat dan daerah
7. Peraturan Sesjen DPD RI
tentang Pedoman
Penyusunan Sistem Kerja
Perorangan
8. Peraturan Sesjen DPD RI
tentang Pedoman Pengisian
Jabatan
3 Revisi Renstra Setjen DPD RI 2015-2019
NO ARAH KERANGKA REGULASI
DAN/ATAU KEBUTUHAN REGULASI URAIAN MATERI
URGENSI PEMBENTUKAN
BERDASARKAN EVALUASI
REGULASI EKSISTING,
KAJIAN DAN PENELITIAN
UNIT TERKAIT/ INSTITUSI TARGET
PENYELESAIAN
9. Peraturan bersama
Sekretaris Jenderal DPD RI
dan Sekretaris Jenderal
DPR RI tentang mekanisme
pelaksanaan dukungan
Sekretariat Jenderal DPD RI
dan Sekretariat Jenderal
DPR RI
3. Sumber Daya
Manusia
1. Peraturan Sesjen DPD RI
tentang Kelas Jabatan
Bahwa diperlukan landasan
hukum tentang pengelolaan
SDM guna mewujudkan SDM
yang professional dan handal
di lingkungan Sekretariat
Jenderal DPD RI
Sekretariat Jenderal DPD RI 2017
2. Peraturan Sesjen DPD RI
tentang Pedoman Studi PNS
dengan Biaya Sendiri
3. Peraturan Sesjen DPD RI
tentang Pedoman
Penegakan Disiplin PNS
4. Peraturan Sesjen DPD RI
tentang Pedoman
Penegakan Disiplin Tenaga
Perbantuan
5. Peraturan Sesjen DPD RI
tentang Pedoman
Pelaksanaan Cuti PNS
4 Revisi Renstra Setjen DPD RI 2015-2019
NO ARAH KERANGKA REGULASI
DAN/ATAU KEBUTUHAN REGULASI URAIAN MATERI
URGENSI PEMBENTUKAN
BERDASARKAN EVALUASI
REGULASI EKSISTING,
KAJIAN DAN PENELITIAN
UNIT TERKAIT/ INSTITUSI TARGET
PENYELESAIAN
6. Peraturan Sesjen DPD RI
tentang Pedoman
Pendelegasian Wewenang
Penandatanganan Surat
7. Peraturan Sesjen DPD RI
tentang Pedoman
Pengelolaan SDM kantor
DPD di ibu kota provinsi
8. Peraturan Sesjen DPD RI
tentang Pedoman Majelis
Kode Etik Setjen DPD RI
9. Peraturan Sesjen DPD RI
tentang Pedoman Tim
Penilai Jabatan Fungsional
Khusus
10. Peraturan Sesjen DPD RI
tentang Pedoman
Pendidikan dan Pelatihan
11. Peraturan Sesjen DPD RI
tentang Pedoman
Pemberhentian atas
Permintaan Sendiri sebagai
PNS
5 Revisi Renstra Setjen DPD RI 2015-2019
NO ARAH KERANGKA REGULASI
DAN/ATAU KEBUTUHAN REGULASI URAIAN MATERI
URGENSI PEMBENTUKAN
BERDASARKAN EVALUASI
REGULASI EKSISTING,
KAJIAN DAN PENELITIAN
UNIT TERKAIT/ INSTITUSI TARGET
PENYELESAIAN
4. Peningkatan
akuntabilitas
Sekretariat
Jenderal DPD
1. Peraturan Sekretaris
Jenderal tentang pedoman
pengawasan Inspektorat
Sebagai landasan hukum
untuk mendukung terwujudnya
tata kelola pemerintahan yang
baik dan pemerintahan yang
bersih
Sekretariat Jenderal DPD RI 2017
2. Peraturan Sekretaris
Jenderal tentang pedoman
audit kantor DPD RI di ibu
kota negara dan ibu kota
provinsi
3. Peraturan Sekretaris
Jenderal tentang pedoman
audit pembangunan kantor
DPD RI di ibu kota provinsi
4. Peraturan Sesjen DPD RI
tentang Penyusunan
Perjanjian Kinerja, Laporan
Kinerja, dan Revieu Laporan
Kinerja Setjen DPD RI
5. Peningkatan
Dukungan
Keahlian
1. Peraturan Sekretaris
Jenderal terkait pelaksanaan
kajian di lingkungan
Sekretariat Jenderal
Landasan hukum bagi setjen
dalam upaya optimalisasi
dukungan keahlian terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi
anggota dan lembaga DPD RI
Sekretariat Jenderal DPD RI 2017
2. Peraturan Sekretaris
Jenderal DPD RI tentang
6 Revisi Renstra Setjen DPD RI 2015-2019
NO ARAH KERANGKA REGULASI
DAN/ATAU KEBUTUHAN REGULASI URAIAN MATERI
URGENSI PEMBENTUKAN
BERDASARKAN EVALUASI
REGULASI EKSISTING,
KAJIAN DAN PENELITIAN
UNIT TERKAIT/ INSTITUSI TARGET
PENYELESAIAN
pedoman penyusunan jurnal
ilmiah
6. Dukungan
peningkatan
sosialisasi DPD
RI
Peraturan Sekretaris Jenderal
DPD RI tentang Dukungan
peningkatan sosialisasi DPD RI
Adanya landasan hukum bagi
Sekretariat Jenderal DPD RI
dalam upaya optimalisasi
dukungan terhadap kegiatan
sosialisasi DPD RI
Sekretariat Jenderal DPD RI 2017
3. Keputusan DPR RI Sarana prasarana 1. Keputusan DPR RI tentang
RAPBN
Adanya persetujuan dari
pemerintah terkait dukungan
anggaran dan lahan untuk
pembangunan gedung di ibu
kota Negara dan
pembangunan kantor DPD RI
di ibu kota provinsi
DPR RI
Kementerian Keuangan
Pemerintah Daerah
2015
4. Keputusan
Gubernur
2. Keputusan Gubernur
tentang penetapan hibah
tanah milik Pemerintah
Provinsi Kepada DPD RI
Komplek Parlemen MPR/DPR/DPD RI
JL. Gatot Subroto No. 6 Senayan Jakarta 10270
+ 622157897448
www.dpd.go.id
SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH RI