pranata pembangunan pertemuan 1
TRANSCRIPT
TRI PANGESTUTI T, ST, MT
DIPLOMA IV PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2014/2015
PRANATA PEMBANGUNANPERTEMUAN 1
Curiculum Vitae
NamaTempat/tgl lahirLulus
Pekerjaan
Tri Pangestuti Trstianingsih,ST,MT
Semarang, 25 Januari 1965• FNGT UNDIP 1988• TEKNIK SIPIL UNS 2001• MEGISTER TEKNIK,
PENGELOLAAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR, UNTAN 2007
• KONSULTAN 1988-1990• DINAS PEKERJAAN UMUM
- PROP. KALBAR 1992-1997- PROP. JATENG 1997-2000- DIY 2000-2002- PROP. KALBAR 2002-SEKARANG
PENDAHULUAN
Menurut kamus bahasa Indonesia Sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi serta adat istiadat dan norma yang
mengatur tingkah laku itu dan seluruh perlengkapannya guna memenuhi berbagai kompleks kebutuhan manusia
dimasyarakat atau institusi.
Dalam pengertian umum adalah interaksi antar individu/kelompok dalam kerangka peningkatan
kesejahteraan atau kualitas hidup,
Dalam arti khusus bahwa terjadi interaksi antar aktor pelaku pembangunan untuk menghasilkan fisik ruang yang
berkualitas.
PRANATA
Dalam berbagai literature pranata diartikan sebagai suatu proses perubahan, paradigma perkembangan yang terjadi sejalan dengan perubahan peradapan hidup manusia.
Perubahan tersebut merupakan upaya manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya dimuka bumi ini
Pranata telah disahkan menjadi produk hukum dan merupakan satu kebijakan
Salah satu elemen kebijakan adalah peraturan perundang-undangan sebagai suatu kerangka legal formal yang memberikan arah bagi rencana tindak
operasional bagi pihak-pihak terkait (stakeholder) yang diatur oleh kebijakkan tersebut.
Peraturan perundang-undangan merupakan kesatuan perangkat hukum antara peraturan yang satu dengan peraturan yang lainnya memiliki hubungan keterikatan
Berdasarkan Ketetapan MPR No. III/MPR/2000, tentang Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan, maka hirarki dari peraturan di Indonesia adalah:
Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945)Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)Undang-Undang (UU)Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (perpu)Peraturan PemerintahKeputusan Presiden (keppres)Peraturan Daerah (Perda)
Persyaratan Teknik Bangunan meliputi persyaratan Tata Bangunan dan persyaratan keandalan
Bangunan ( UU RI No. 28 tahun 2002 Pasal 7 Ayat 3)
Bangunan gedung memiliki Undang-Undang No. 28 tahun
2002 tentang Bangunan Gedung yang mengatur segala hal tentang bangunan gedung dan persyaratan yang harus
diperhatikan.
PEMBANGUNAN
Ketertarikan antar aktor/pelaku dalam proses kegiatan pelaksanaan pembangunan mengalami pasang surut
persoalan,disebabkan oleh internal didalamnya atau eksternal dari luar dari ketiga fungsi tersebut.
Gejala pasang surut dan aspek penyebabnya tersebut mengakibatkan rentannya hubungan sehingga mudah terjadi
perselisihan, yang akibatnya merugikan dan atau menurunkan kualitas hasil.
Pembangunan
Suatu sistem yang kompleks, mengalami proses perubahan dari yang sederhana sampai dengan yang rumit/kompleks.
Pembangunan dalam berbagai literature diartikan sebagai suatu proses perubahan (“change”),
paradigma perkembangan yang terjadi sejalan dengan perubahan peradaban hidup manusia.
Beragam cara pandang yang terjadi, atas pendekatan sektor kegiatan, atas pendekatan
struktural, atas pendekatan sumberdaya, dan lain sebagainya. Yang dalam inti pemikirannya adalah
bahwa perubahan tersebut merupakan upaya manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya
dimuka bumi ini.
Pembangunan dan Masalah Kepranataan di Bidang Arsitektur
Dalam penciptaan ruang (bangunan) ada beberapa aktor yang terlibat dan berinteraksi, adalah
•Pemilik (owner),•Konsultan (arsitek), •Kontraktor (pelaksana), •Dan Unsur pendukung lainnya.
Kegiatan pembangunan memiliki empat unsur pokok, adalah
• Manusia, • Kekayaan Alam, • Modal, • dan Teknologi.
PRANATA PEMBANGUNAN
Sistem yang menata terselenggaranya proses dan kegiatan pembangunan
Sebagai suatu sistem adalah suatu sekumpulan aktor/stakeholder dalam kegiatan membangun(pemilik, perencana, pengawas, dan pelaksana) yang merupakan satu kesatuan tak terpisahkan dan memiliki keterkaitan satu dengan yang lain serta memiliki batas-batas yang
jelas untuk mencapai suatu tujuan.
PENGERTIAN DASAR PERENCANAAN
PERENCANAAN
Suatu usaha untuk memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dengan menperhatikan segala
keterbatasan dan pembatasan yang ada, guna mencapai suatu tujuan secara efisien dan efektif
TUJUAN
Akan dirumuskan keinginan dan sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan kebutuhan
DIMENSI WAKTU
Akan mencakup penentuan waktu untuk mencapai keinginan dan sasaran supaya dapat memenuhi
kebutuhan pada masa mendatang
PERTAMA
Didalam perencanaan dikenal sebagai suatu titik tolak berpikir yang memandang perencanaan sebagai suatu rangkaian proses untuk mencapai sesuatu yang baik dimasa mendatang dengan mempertimbangkan kejadian-kejadian dimasa lampau dan kenyataan dimasa kini
Dalam hal ini perencanaan yang disusun untuk mencapai sasaran dan tujuan masa datang akan mempertimbangkan pengalan,
kebutuhan dan tuntutan yang berkembang pada masa lalu serta kebutuhan, permasalahan dan tuntutan masa kini.
Berdasarkan hal-hal itu kemudian dibuat proyeksi untuk kebutuhan dan tututan masa mendatang yang ideal
KEDUA
Titik tolak berpikir tentang perencanaan ialah yang lebih ditekankan semata-mata kepada sasaran dan tujuan yang
akan dicapai pada masa mendatang.
Jadi dalam konsep perencanaan ini adalah suatu “target” ideal yang ingin dicapai dimasa mendatang merupakan faktor
penentu yang sangat penting.
Target ini hanya didasarkan kepada keadaan masa kini semata, proyeksi untuk meningkatkan keadaan sekarang ke keadaan
yang lebih baik di masa datang dan sedikit sekali atau bahkan tidak memperhatikan kecenderungan apa yang terjadi di masa
kini atau masa lalu.
PROYEKSI KEBUTUHAN DAN TUNTUTAN DITEKANKAN PADA MASA DATANG
Masa lalu Masa kiniRencana Masa datang
Proyeksi berdasarkan target ideal
Penting sekali memperhatikan sejarah perkembangan daerah/kota yang bersangkutan,berarti dimensi waktu yang lalu (sejerah), sekarang(=waktu mulai membuat rencana), dan waktu yang akan datang(waktu peruntukan rencana).
PENUTUP
Perencanaan sebagai usaha untuk mencapai tujuan/target secara efisien dan efektif
Perencanaan dapat dipertimbangkan masa lalu dan masa kini untuk analisa di masa mendatang
Perencanaan dapat juga dilakukan dengan hanya pertimbangan masa kini untuk proyeksi masa datang