hukum dan pranata pembangunan - ta .ppt

Upload: kafi-pangestu

Post on 10-Mar-2016

68 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • O l e h:D H I A F I T R I A N T I S. (2 2 3 1 3 3 2 8)D I M A S W I R A W A N (2 2 3 1 3 5 2 9)D I N D A M E L I N D A (2 2 3 1 3 5 5 3)D W I K I W A H Y U R. (2 2 3 1 3 7 2 2)E K O N U R I Z K Y W. (2 2 3 1 3 8 3 6)K A F I P A N G E S T U(2 4 3 1 2 0 1 2)

  • Hukum adalah (1) peraturan atau adat yg secara resmi dianggap mengikat, yg dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah; (2) undang-undang, peraturan, dsb untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat; (3) patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam dsb) yg tertentu; (4) keputusan (pertimbangan) yg ditetapkan oleh hakim (dl pengadilan); vonis.

    Sedangkan Pranata adalah interaksi antar individu / kelompok / kumpulan, pengertian individu dalam satu kelompok dan pengetian individu dalam satu perkumpulan memiliki makna yang berbeda.

    Pembangunan adalah perubahan individu / kelompok dalam kerangka mewujudkan peningkatan kesejahteraan hidup.

  • Jadi, definisi dari Hukum Pranata Pembangunan adalah peraturan resmi yang mengikat yang mengatur tentang interaksi antar individu dalam melakukan perubahan untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan hidup.

    Dalam arsitektur khususnya Hukum Pranata Pembangunan lebih memfokuskan pada peningkatan kesejahteraan hidup yang berhubungan dengan interaksi individu dengan lingkungan binaan.Interaksi yang terjadi menghasilkan hubungan kontrak antar individu yang terkait sepertiadalah pemilik (owner), konsultan (arsitek), kontraktor (pelaksana), dan unsur pendukung lainnya dalam rangka mewujudkan ruang/bangunan untuk memenuhi kebutuhan bermukim.

  • Saat ini jumlah penduduk perkotaan seluruhnya diperkirakan mencapai hampir 110 juta orang, dengan pertumbuhan tahunan sekitar 3 juta orang. Perkembangan kota-kota yang pesat ini disebabkan oleh perpindahan penduduk dari desa ke kota, perpindahan dari kota lain yang lebih kecil, pemekaran wilayah atau perubahan status desa menjadi kelurahan. Ruang dilihat sebagai wadah dimana keseluruhan interaksi sistem sosial (yang meliputi manusia dengan seluruh kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya) dengan ekosistem (sumberdaya alam dan sumberdaya buatan) berlangsung.Ruang perlu ditata agar dapat memelihara keseimbangan lingkungan dan memberikan dukungan yang nyaman terhadap manusia serta mahluk hidup lainnya dalam melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya secara optimal.

  • Pengertian dari Hukum Pranata Pembangunan sendiri dimaksudkan agar melindungi segala pihak juga membatasi segala keinginan pihak yang ingin melakukan kerjasama khususnya dibidang arsitektur, yang diharapkan dapat terwujudnya hubungan saling menguntungkan antar pihak.Berdasarkan struktur Hukum Pranata di Indonesia, Hukum Pranata Pembangunan dapat bersumber dari struktur Hukum Pranata di Indonesia dan biasanya mengatur tentang Surat Kontrak kerja, Surat Perjanjian Pemborongan, atau Surat jual beli bangunan.Pada kenyataanya saat ini banyak terjadi pelanggaran terhadap hukum pranata pembangunan atau tidak sesuai dengan kontrak kerja. Seperti tidak berjalannya program pelelangan yang ada hanya penunjukan kontraktor secara sepihak untuk proyek yang cukup besar, Pembayaran tidak sesuai termin yang telah dijanjikan pada kontrak kerja dimana surat perjanjian tersebut telah ditanda tangani bermaterai. Hal hal tersebut bisa terjadi karena pada umumnya masyarakat tidakpahaman atas Hukum Pranata Pembangunan dan prosedur yang baik seperti apa. Sehingga terkadang kerjasama yang saling menguntungkan berubah menjadi saling merugikan. Oleh karena itu, perlu adanya dari pihak Pemerintah dan Pihak Pembangunan menginformasikan lebih lanjut kepada masyarakat tentang Hukum Pranata Pembangunan serta penegakan hukum yang lebih tegas.

  • Legislatif (MPR-DPR), pembuat produk hukumEksekutif (Presiden-pemerintahan), pelaksana perUU yang dibantu oleh Kepolisian (POLRI) selaku institusi yg berwenang melakukan penyidikan; JAKSA yg melakukan penuntutanYudikatif (MA-MK) sebagai lembaga penegak keadilan

    a)Mahkamah Agung (MA) beserta Pengadilan Tinggi (PT) & Pengadilan Negeri (PN) se-Indonesia mengadili perkara yg kasuistik; b) Sedangkan Mahkamah Konstitusi (MK) mengadili perkara peraturan PerUU c)Lawyer, pihak yg mewakili klien utk berperkara di pengadilan, dsb.

  • Manusia. Unsur pokok dari pembangunan yang paling utama adalah manusia.Karena manusia merupakan sumber daya yang paling utama dalam menentukan pengembangan pembangunan.

    Sumber daya alam. Sumber daya alam merupakan faktor penting dalam pembangunan. Sumber daya alam sebagai sumber utama pembuatan bahan material untuk proses pembangunan.

    Modal. Modal faktor penting untuk mengembangkan aspek pembangunan dalam suatu daerah.Apabila semakin banyak modal yang tersedia semakin pesat pembangunan suatu daerah.

    Teknologi. Teknologi saat ini menjadi faktor utama dalam proses pembangunan.Dengan teknologi dapat mempermudah, mempercepat proses pembangunan.

  • Tata hukum Indonesia mempelajari hukum yang sekarang berlaku di Indonesia. Objeknya adalah hukum positif Indonesia. Berlaku berarti yang memberi akibat hukum bagi peristiwa-peristiwa atau perbuatan-perbuatan didalam masyarakat pada saat ini. Demikian maka Tata Hukum Indonesia itu menata, menyusun, mengatur ketertiban masyarakat Indonesia.

    SUMBER-SUMBER HUKUM FORMILHukum, pada suatu tempat dan suatu waktu perlu untuk diketahui asal aturannya atau ketentuan-ketentuan hukum positifnya. Tempat ditemukannya aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan tersebut disebut sumber hukum dalam artian formil. Sumber hukum formil terdiri dari: UNDANG-UNDANG, Yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perundangan. YURISPRUDENSI, Yaitu hukum yang terbentuk karena keputusan hakim.TRAKTAT, Yaitu hukum yang ditetapkan oleh negara-negara dalam suatu perjanjian antar negara.KEBIASAAN, Yaitu hukum yang terletak didalam peraturan-peraturan kebiasaan (adat)

  • HUKUM SIPILHukum Sipil dalam arti luas, meliputi : Hukum Perdata dan Hukum Dagang. Hukum Sipil dalam arti sempit meliputi Hukum Perdata saja.

    HUKUM PUBLIK (HUKUM NEGARA) Hukum publik terdiri dari : Hukum Tata Negara, yaitu hukum yang mengatur bentuk dan susunan pemerintahan suatu negara serta hubungan kekuasaan antara alat-alat perlengkapan satu sama lain, dan hubungan antar negara (Pemerintah Pusat) dengan bagian-bagian negara.

    Hukum Administrasi Negara (Hukum Tata Usaha Negara atau Hukum Tata Pemerintahan), yaitu hukum yang mengatur cara-cara menjalankan tugas (hak dan kewajiban) dari kekuasaan alat-alat perlengkapan negara.

  • HUKUM PIDANAHukum Pidana (pidana=hukuman), yaitu hukum yang mengatur perbuatan-perbuatan apa yang dilarang dan memberikan pidana kepada siapa yang melanggarnya serta mengatur bagaimana cara-cara mengajukan perkara ke muka Pengadilan.

    HUKUM INTERNASIONAL Hukum Perdata Internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum antara warganegara-warganegara suatu negara dengan warganegara dari negara lain dalam hubungan internasional.Hukum Publik Internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan antar negara yang satu dengan negara yang lain dalam hubungan internasional.

  • Lembaga yang mengatur pranata pembangunan di beberapa negara:1. FIDIC(Federation Internationale des Ingenieurs Counsels), Eropa Barat.

    2. JTC(Joint Contract Tribunals), Inggris dan negara persemakmuran.

    3. AIA(American Institute of Architects), Amerika.

    4. SIA(Singapore Institute of Architects), Singapur.

  • Syarat Kontrak Mengatur Hak Dan Kewajiban Para Pihak (Pengguna/Penyeia Jasa) Secara Lengkap, Terperiinci Mencerminkan Keadilan Dan Kesatuan Kedudukan Para PihakHal-hal Khusus Dijabarkan Dalam Syarat-syarat KhususLampiran Appendix Berisi Besarnya Jaminan Ganti Rugi, Waktu Pelaksanaan, Waktu Penyerahan Lahan, Masa Jaminan Atas Cacat.Bahasa Yang Dipakai Bahasa InggrisPenyelesaian Perselisihan/Sengketa Oleh Badan ArbitraseDibolehkan Penyelesaian Pekerjaan Secara BertahapPenyelesaian Pkerjaan Secara Praktis/Substansial

  • Sistem kontrak ini disusun oleh institusi para arsitek di Singapura (SIA) dimana nama kontrak dikenal dengan nama SIA 80 CONTRACT. Kontrak ini digunakan untuk bangunan gedung sehingga nama lengkapnya adalah ARTICLES AND CONDITIONS OF BUILDING CONTRACT. Isi dari kontrak ini berupa :

    1.Perjanjian Kontrak (ARTICLE OF CONTRACT)2.Syarat-syarat kontrak (CONDITIONS OF CONTRACT)3.Lampiran (APPENDIX)4.Tambahan (ADDENDUM ON AMENDMENTS TO SIA 80 CONTRACT)

  • Jika AIA dan FIDIC menyebutnya dengan Agreement sedangkan JCT menyebutnya dengan Article of Agreement. Namun secara umum kontrak ini memiliki 8 pasal seperti kontrak internasional yang lain, yaitu :

    Kewajiban Penyedia JasaJenis kontrakArsitek/Direksi Pekerjaan, Pada SIA perencana/pengawas disebut dengan architect.Konsultan Biaya, Jika konsultan biaya tidak didefinisikan dalam kontrak ini maka secara otomatis kewajiban konsultan biaya akan dirangkap oleh architect.Harga/Nilai Kontrak Inklusif

  • Dokumen Kontrak, Adapun dokumen kontrak dalam SIA adalah :PerjanjianSyarat-syarat Kontrak dan LampiranGambar-gambar KontrakRencana Anggaran BiayaSurat-surat atau pedoman lain (Dokumen Tender dan Surat Penunjukan)Penafsiran dan Catatan PedomanPenyerahan Kontrak

  • Pada kontrak SIA terdapat syarat-syarat yang terdiri dari 39 pasal 150 ayat (selengkapnya ada di Buku Mengenal Kontrak Konstruksi di Indonesia hlm. 188). Dari ayat-ayat tersebut terdapat beberapa pengertian yang terangkum dalam pasal 12 ayat 2 yakni :Yang dimaksud dengan perubahan adalah penambahan/pengurangan pekerjaan,material dan barang; pembongkaran; penggantian; perubahan jenis dan standar/mutu; perubahan rencana, ketinggian dan letak dimensi dari pekerjaan; perubahan mutu sementara penyedia jasa atau metode kerja; perintah perubahan/pengurangan dalam pekerjaan,material atau barang dari sub penyedia jasa/yang tertunjuk; dan penangguhan suatu bagian pekerjaan.

    Pasal 15 ayat 1 juga mengatur bahwa : Harus ada persetujuan dari pengguna jasa jika pihak penyedia jasa ingin melimpahkan fungsi kontrak ke pihak lain.Pasal 21 menerangkan : Penyedia jasa berhak melakukan pemeriksaan/penelitian terkait proyek (hal ini tidak terdapat di kontrak internasional lainnya)Pasal 24 ayat 2 menerangkan : Adanya ganti rugi jika terjadi keterlambatan jadwal penyelesaian.Pasal 25 menerangkan : Adanya penyelesaian pekerjaan dan penyerahan pekerjaan yang sebagian-sebagian.Pasal 27 ayat 1 menerangkan : Adanya masa pemeliharaan.

  • Pasal 29 menerangkan : Pembuatan kontrak dengan sub penyedia jasa yang telah ditunjuk dan adanya hak keberatan.Pasal 32 ayat 1 menerangkan : Pemutusan kontrak tanpa kesalahan (dimana penyedia jasa biasanya mendapatkan ganti rugi)Pasal 37 menerangkan : Penyelesaikan sengketa diselesaikan lewat Arbitrase.

    LAMPIRANBerisi besaran (nilai), ketentuan mengenai jenis kontrak, tanggal mulai pekerjaan, masa kontrak, tanggal penyelesaian, nilai pertanggungan, ganti rugi keterlambatan, masa pemeliharaan, dsb.

    ADDENDUMAdendum kontrak berisi ketentuan-ketentuan khusus.

  • 1. Semua sistem kontrak tersebut memiliki format:-Perjanjian/ Kontrak/ Agreement-Syarat-syarat Kontrak (ada umum dan khusus)-Lampiran-Spesifikasi Teknis-Gambar-gambar Kontrak

    2. Kontrak sangat singkat dan sederhana karena hanya memuat hal-hal pokok:-Kontrak Amerika (9 butir)-Kontrak FIDIC 1987 (4 butir)-Kontrak FIDIC 1995 (4 butir)-Kontrak JCT 1980 (5 butir)-Kontrak SIA 80 (8 butir)

  • 3.Tujuan penggunaan kontrak adalah :-AIA untuk kontrak pekerjaan Sipil-FIDIC 1987 untuk kontrak pekerjaan konstruksi teknik sipil-FIDIC 1995 untuk kontrak pekerjaan rancang bangun-JCT 1980 dan SIA 80 untuk kontrak pekerjaan bangunan

    4. Terdapat perbedaan pemberian nama antara pihak penyedia jasa dan pengguna jasa.

    5.Syarat-syarat kontrak berisi ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban antara pihak pengguna jasa dan penyedia jasa.

    6.Syarat-syarat khusus berisi penjabaran sifat/pekerjaan proyek.

  • 7.Segala keterangan terkait jaminan, waktu penyeraha lahan, waktu pelaksanaan, biaya, jaminan atas cacat dicantumkan dalam Lampiran.

    8.Kontrak dalam Bahasa Inggris.

    9.Penyelesaian sengketa melalui arbitrase.

    10.Masa Pemeliharaan diganti dengan Masa Tanggung Jawab atas Cacat (kecuali SIA 80)

    11.Istilah denda diganti dengan ganti rugi keterlambatan.

    12.Semua kontrak internasional ini mengizinkan adanya :-Penyelesaian secara bertahap-Penempatan bagian pekerjaan yang telah diserahkan-Penyelesaian pekerjaan secara praktis/substansial (tidak mesti 100% selesai)

  • Jadi, Hukum Pranata Pembangunan adalah peraturan resmi yang mengikat dan mengatur tentang interaksi antar individu dalam melakukan perubahan untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan hidup.

  • Di Indonesia, struktur Hukum Pranata Pembangunan itu terdiri dari lembaga legislatif selaku pembuat hukum, kemudian lembaga Eksekutif sebagai pelaksana hukum, dan lembaga Yudikatif sebagai pengawas hukum. Sedangkan dalam segi unsur, Hukum Pranata Pembangunan di Indonesia di bagi menjadi empat yaitu, Manusia, Sumber Daya Alam, Modal, dan Teknologi. Berdasarkan struktur Hukum Pranata di Indonesia, Hukum Pranata Pembangunan dapat bersumber dari stuktur Hukum Pranata di Indonesia dan biasanya mengatur tentang surat kontrak kerja, surat perjanjian pemborongan, atau surat jual beli bangunan. Walaupun begitu, pada kenyataannya masih banyak pelanggaran terhadap hukum pranata pembangunan dikarenakan kurangnya pengawasan dan pemahaman tentang aturannya oleh pihak-pihak yang terkait.

  • Tidak jauh berbeda dengan Indonesia, Hukum Pranata Pembangunan Internasional juga memiliki kontrak kerja sama yang dapat mengikat kedua belah pihak. Isi dari kontrak berupa perjanjian kontrak, syarat-syarat kontrak, lampiran, dan tambahan (gambar-gambar kontrak). Selain itu dalam hukum Internasional terdapat 8 pasal yaitu, kewajiban penyedia jasa, jenis kontrak, arsitek/direksi pekerjaan, konsultan biaya, harga/ nilai kontrak inklusif, dokumen kontrak, penafsiran/catatan pedoman, dan penyerahan kontrak. Terdapat beberapa sistem kontrak Internasional yaitu, FIDIC (negara di Eropa Barat), JCT (Inggris & negara pesemakmuran), AIA (Amerika), SIA (Singapore).