laporan pranata

26
TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan dalam berbagai literature diartikan sebagai suatu proses perubahan (change), paradigma perkembangan yang terjadi sejalan dengan perubahan peradaban hidup manusia. Beragam cara pandang yang terjadi, atas pendekatan sektor kegiatan, atas pendekatan struktural, atas pendekatan sumberdaya, dan lain sebagainya. Yang dalam inti pemikirannya adalah bahwa perubahan tersebut merupakan upaya manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya dimuka bumi ini. Negara Sedang Berkembang (NSB) Negara yang sedang menjalani proses perubahan dan memiliki pendapatan yang rendah, sering diteliti dan dipelajari oleh para pengamat dan pemikir untuk mencari pemecahan dan alternatif jalan keluar agar menjadi sejahtera dan berpendapatan tinggi. Terdapat beberapa paradigma pembangunan yang terjadi, pembangunan diartikan sebagai cara pandang dan cakrawala yang luas. Perkembangan cara pandang didasarkan pada sudut pandang yang berbeda-beda, serta terminologi pembangunan diartikan sangat beragam dan multi dimensi. Beberapa cara pandang melihat suatu proses pembangunan suatu bangsa dengan: paradigma tingkat kemajuan relative, paradigma hambatan-hambatan dalam pembangunan, paradigma investasi besar-besaran, paradigma ketergantungan, paradigma kebutuhan pokok, serta paradigm ketidakmampuan administrasi. Kenyataan dalam peng-aplikasian di lapangan dalam penerapan peraturan dan/atau keputusan dari pemerintah sering berbeda, sehingga mengalami bias, distorsi, salah peruntukan, salah penerapan, berpihak pada kelompok tertentu, dan sebagainya. Keppres no. 80 tahun 2003 dalam 1

Upload: tiara-bella-febriani

Post on 09-Dec-2015

254 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pranata

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRANATA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pembangunan dalam berbagai literature diartikan sebagai suatu proses perubahan (change),

paradigma perkembangan yang terjadi sejalan dengan perubahan peradaban hidup manusia. Beragam cara

pandang yang terjadi, atas pendekatan sektor kegiatan, atas pendekatan struktural, atas pendekatan

sumberdaya, dan lain sebagainya. Yang dalam inti pemikirannya adalah bahwa perubahan tersebut

merupakan upaya manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya dimuka bumi ini. Negara Sedang

Berkembang (NSB) Negara yang sedang menjalani proses perubahan dan memiliki pendapatan yang

rendah, sering diteliti dan dipelajari oleh para pengamat dan pemikir untuk mencari pemecahan dan

alternatif jalan keluar agar menjadi sejahtera dan berpendapatan tinggi.

Terdapat beberapa paradigma pembangunan yang terjadi, pembangunan diartikan sebagai cara

pandang dan cakrawala yang luas. Perkembangan cara pandang didasarkan pada sudut pandang yang

berbeda-beda, serta terminologi pembangunan diartikan sangat beragam dan multi dimensi. Beberapa cara

pandang melihat suatu proses pembangunan suatu bangsa dengan: paradigma tingkat kemajuan relative,

paradigma hambatan-hambatan dalam pembangunan, paradigma investasi besar-besaran, paradigma

ketergantungan, paradigma kebutuhan pokok, serta paradigm ketidakmampuan administrasi.

Kenyataan dalam peng-aplikasian di lapangan dalam penerapan peraturan dan/atau keputusan dari

pemerintah sering berbeda, sehingga mengalami bias, distorsi, salah peruntukan, salah penerapan, berpihak

pada kelompok tertentu, dan sebagainya. Keppres no. 80 tahun 2003 dalam suatu tahun difungsikan, lalu

muncul persoalan yang sangat kompleks. Peraturan tidak difahami secara utuh, melainkan untuk

melegalkan untuk kondisi yang direncanakan. Pendekatan yang diapakai terlalu protektif dan tidak

memberdayakan institusi. Pengawasan dan penegakan hokum di Indonesia tidak berjalan dengan baik.

Akibatnya, banyak proyek yang melanggar suatu peraturan pembangunan yang seharusnya.

1TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

Page 2: LAPORAN PRANATA

1.2Tujuan dan Manfaat

Analisis sebuah kondominium ini merupakan sebagai pemenuhan tugas Pranata

sekaligus mahasiswa menjadi lebih mengerti dan memahami suatu peran pranata dalam

arsitektur. Segala faktor kesalahan dan kebenaran dalam suatu proses pembangunan yang

di Indonesia terutama di Jakarta akan di analisis dan diuraikan dalam makalah ini.

1.3Ruang Lingkup Materi

Dalam studi kasus ini mencakup analisis hukum pranata serta perannya dalam arsitektur. Pencocokan

data yang ada sesuai peraturan-peraturan daerah tersebut.

2TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

Page 3: LAPORAN PRANATA

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DATA UMUM TAMAN ANGGREK KONDOMINIUM

3TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

DATA UMUM APARTEMEN :

JUMLAH : 8 TOWERTINGKAT : 36 LANTAIL. SITE : 10 haJUMLAH UNIT 2BR (12 UNIT/LT/TOWER) : 1680JUMLAH UNIT 3BR (8 UNIT/LT/TOWER) : 1120JUMLAH UNIT SELURUHNYA : 2824

67

54

3

8

1

2TAHUN BERDIRI

1998

LUAS LAHAN 10 ha

JUMLAH TOWER

8

JUMLAH TINGKAT

36 LANTAI

JUMLAH UNIT

2824

TIPE UNIT 2 BedRoom, 3 BedRoom

LUAS UNIT 88 m2, 146 m2

FASILITAS kolam renang, lapangan futsal, badminton indoor, lap basket n tenis, community center, aula ibadah, klinik, les kumon, laundry, mini mart, children playground

Page 4: LAPORAN PRANATA

POTONGAN ZONING BANGUNAN

4TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

AKSES MELALUI MALL (FITNESS FIRST, BREADTALK)

AKSES LANGSUNG MELALUI LOBBY UTAMA

Apartemen taman anggrek kondominium ini mempunyai fungsi mixed-use yaitu lantai

1-4 merupakan mall, dan lantai 5 ke atas

untuk fungsi hunian. Apartemen ini

mempunyai lobby utama yang

berhubungan langsung dengan drop off dari

jalan, dan lobby tower yang berhubungan

dengan podium fasilitas

UNITCORELIFTFASILITASLOBBYPARKIRRUKO (KIOS)MALL

Page 5: LAPORAN PRANATA

5TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

Kdb max 40%

Klb max 5

Ketinggian max 32 lantai

Lahan parkir min. 10%

Ktb max.75%

Page 6: LAPORAN PRANATA

6TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

Kdb max 40%

Klb max 5

Ketinggian max 32 lantai

Lahan parkir min. 10%

Ktb max.75%

Page 7: LAPORAN PRANATA

2.2 Analisa kesesuain data eksisting dengan peraturan

Peraturan Perhitungan Eksisting Kesimpulan

KLB Max 5 5 x 100.000 m2 =500.000 m2

532.774 m2 Tidak sesuai (berlebih)

Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah 2030KDB Max 40% 40% x 100.000 m2 =

40.000 m251.428 m2 Tidak sesuai

(berlebih)

Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah 2030KTB Max 75% 75% x 100.000 m2 =

75.000 m251.428 m2 Sesuai

Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah 2030

7TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

Page 8: LAPORAN PRANATA

KDH Max 25% 25% X 100.000 m2 =25.000 m2

39.484 m2 Sesuai

Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah 2030Tinggi bangunan

Max 32 lt 36 lt Tidak Sesuai

Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah 2030Jarak bebas

Min 12.5 m >12.5 m Sesuai

Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah 2030

2.3 Analisa RAM pada bangunan

8TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

Page 9: LAPORAN PRANATA

Sumber ; Permen PU No 30 tahun 2006 (PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN)

9TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

RAMP PADA BANGUNAN (KEMIRINGAN STANDARD MAX. 1:10)

DETAIL BESI PADA RAMP

Page 10: LAPORAN PRANATA

Kemiringan ramp pada Taman Anggrek Kondominium tidak memenuhi syarat (terlalu curam)

2.4 FAKTOR KEAMANAN

DATA

10TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

Page 11: LAPORAN PRANATA

Data Peraturan Koridor, Ujung Buntu, dan Batas Jarak Tempuh berdasarkan

Permen no. 26 tahun 2008

11TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

Page 12: LAPORAN PRANATA

Data Ketentuan Sistem Deteksi dan Alarm Bangunan Gedung berdasarkan

Permen no. 26 tahun 2008

2.5ANALISA LIFT KEBAKARAN

Data Ketentuan Lift Kebakaran berdasarkan

Permen no. 26 tahun 2008

2.5.1 ANALISA PANJANG KORIDOR DAN TANGGA DARURAT

12TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

6.93 m

8.35 m

6.93 m

8.35 m

Page 13: LAPORAN PRANATA

Berdasarkan analisa diatas, panjang koridor dengan ujung buntu pada apartemen ini ada 2

jenis, yaitu koridor pendek dengan panjang 6,93 m, dan koridor panjang dengan panjang 8,35

m. Dengan demikian, apartemen Taman Anggrek tidak melanggar peraturan karena

peraturan dan ketentuan yang diberikan masih memberi toleransi panjang koridor mencapai

15 meter pada bangunan yang sudah jadi, dan batas pada bangunan baru adalah 10 meter.

2.5.2 ANALISA LETAK SPRINKLER DAN SMOKE DETECTOR

13TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

ALUR EVAKUASI PENGHUNI

TANGGA DARURAT

KETERANGAN SPRINKLER SMOKE DETECTOR EXIT SIGN

Page 14: LAPORAN PRANATA

Berdasarkan ketentuan penyediaan sistem deteksi dan alarm bangunan gedung, jumlah

sprinkler pada bangunan gedung dengan lantai lebih dari 4 tidak ada batas ketentuan sesuai

dengan luas bangunan yang dibuat. Dengan demikian, apartemen Taman Anggrek tidak

melanggar peraturan dan ketentuan yang telah dibuat.

Sistem sprinkler dan smoke detector pun dibuat otomatis menyala dan mendeteksi asap saat

terjadi kebakaran. Maka apartemen Taman Anggrek tidak melanggar peraturan mengenai

sistem deteksi dan alarm bangunan.

2.5.3 Analisa Lift Kebakaran

Bila dianalisa menurut peraturan yang baru, diperlukan minimal adanya 1 lift kebakaran yang

dapat berfungsi selama terjadinya kebakaran. Namun Apartemen Taman Anggrek tidak

memilikinya. Namun Apartemen Taman Anggrek tidak melanggar peraturan karena peraturan

tersebut tergolong baru dan memang masih banyak apartemen di Jakarta yang belum

memilikinya.

2.6 ANALISA TANGGA DARURAT

Analisa Radius Tangga Darurat yang Dapat Ditempuh

14TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

16 ANAK TANGGA

0.84

25 m

25 m

JUMLAH TANGGA KEBAKARAN :2 PER TOWERBENTUK TANGGA KEBAKARAN :GUNTING

Page 15: LAPORAN PRANATA

Analisa Radius Putar Tangga dan Dimensi Tangga

Perhitungan

JUMLAH KAMAR PER LANTAI :12(2BR), 8(3BR)KEPADATAN TIAP LANTAI :12*3=36JML TANGGA KEBAKARAN :2STANDAR LEBAR TANGGA :(36*0.0076)*2

: 0.5472 M2O+A = 2(17)+25 = 59 (<62-64)

Detail Tangga Darurat

15TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

PANIC BAR

FIRE HYDRAN, HOSE REEL

PENUTUPOTOMATIS

3 ENGSEL

Page 16: LAPORAN PRANATA

2.7 ANALISA KEBUTUHAN PARKIR

Berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Nomor:

272/HK.105/DRJD/96 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, ketentuan

kebutuhan ruas parkir berdasarkan jenis fungsi ruang apartemen :

Unit dengan luas > 90 m2 = 1 parkir R4 untuk 1 unit

16TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

MATERIAL

DINDING BETON FINISHING CAT

KERAMIK 10X20 CM

RAILING BESI FINISHING CAT

KERAMIK 20X20 CM

• JUMLAH PARKIR : +3000• JUMLAH UNIT : 2824

2.4 m

4 m

2.4 m

4 m

Page 17: LAPORAN PRANATA

Unit dengan luas 70-90 m2 = 1 parkir R4 untuk 2 unit

Unit dengan luas < 70 m2 = 1 parkir R4 untuk 5 unit

Dimana R2 = kendaraan roda dua; R4 = kendaraan roda empat; SRP = Satuan Ruang Parkir

Berdasarkan perhitungan kebutuhan tempat parkir tersebut di atas, total kebutuhan parkir

yang harus disediakan adalah sebesar 1960 SRP kendaraan roda empat. Total tempat parkir

yang disediakan oleh Taman Anggrek Kondominium adalah 3000 (memenuhi syarat).

Namun penyediaan lahan parkir masih memiliki kekurangan karena tidak disediakannya

parkir untuk motor dan parkir untuk difabel.

2.8 ANALISA AKSESIBILITAS

2.8.1Data

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 30/PRT/M/2006

TENTANG PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA

BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN

dinyatakan bahwa penyediaan aksesibilitas berbentuk fisik wajib dilaksanakan pada bangunan

yang mempunyai fungsi meliputi:

1. bangunan gedung fungsi hunian;

2. bangunan gedung fungsi keagamaan;

3. bangunan gedung fungsi usaha;

4. bangunan gedung fungsi sosial dan budaya;

5. bangunan gedung fungsi khusus; dan

17TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

Page 18: LAPORAN PRANATA

6. fasilitas umum dan ruang publik lainnya.

Apakah itu bangunan gedung yang telah ada, bangunan gedung yang akan dibangun,

bangunan gedung yang mengalami perubahan, bangunan gedung yang dilindungi (bersejarah),

maupun bangunan gedung yang merupakan bangunan darurat (yang akan digunakan lebih dari

5 tahun) semuanya wajib menyediakan dan memenuhi pedoman teknis fasilitas dan

aksesibilitas bagi penyandang cacat dan lansia.

2.8.2Analisa

TAMAN ANGGREK CONDOMINIUM

SIGN PARKIR V

SIGN LOKASI

FASILITAS

V

SIGN LOBBY

TOWER

V

SIGN

EVAKUASI

AREA PARKIR

V

18TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

Page 19: LAPORAN PRANATA

SIGN

EVAKUASI

AREA

FASILITAS

V

SIGN EXIT

(LAMP)

V

SIGN TANGGA

DARURAT

V

PETA JALUR

EVAKUASI

-

BAB III

Kesimpulan

Tangga darurat Apartemen Taman Anggrek memiliki detail yang sudah benar dan baik

mengikuti ketentuan yang ada. Engsel pintu menuju tangga darurat yang minimal 3 buah

sudah terlaksana. Penutup pintu dengan engsel otomatis buka tutup juga sudah ada pada

desain tangga darurat apartemen Taman Anggrek. Penggunaan material dengan material beton

yang tahan api melengkapi kekuatan tangga darurat ini. Adanya panic bar dan press fan juga

sudah dipenuhi oleh desain tangga darurat. Nosing pada tangga sudah ada.

Namun pemenuhan ketentuan berikutnya belum terpenuhi pada tangga darurat apartemen

Taman Anggrek. Lebar tangga darurat belum memenuhi standar minimal yang disyaratkan

oleh Permen no. 26 tahun 2008. Bukaan pada pintu yang bebas dari sirkulasi tangga darurat

juga belum terpenuhi karena pintu masih membuka kedalam pada area bordes yang dapat

19TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

Page 20: LAPORAN PRANATA

membahayakan saat terjadinya kepanikan. Lebar dan tinggi pijakan anak tangga juga belum

memenuhi standar yang diperlukan.

Bangunan Taman Anggrek Kondominium masih belum memenuhi ketentuan beberapa

peraturan (RTBL, RTDR, Permen PU, Pergub), namun hal ini dapat dikarenakan faktor

bangunan yang sudah dibangun dalam kurun waktu yang lama sehingga sewaktu dibangun,

menyesuaikan pada peraturan pada saat itu.

Hasil analisa secara keseluruhan :

UMUM :

KLB pada tapak tidak memenuhi syarat

KDB pada tapak tidak memenuhi syarat

Jarak bebas pinggir / belakang pada tapak memenuhi syarat

KTB pada tapak memenuhi syarat

KDH pada tapak memenuhi syarat

Ketinggian bangunan tidak memenuhi syarat (36 lantai)

AKSESIBILITAS :

Signage memenuhi syarat

Letak ramp memenuhi syarat

Kemiringan ramp tidak memenuhi syarat

SISTEM SAFETY / PROTEKSI KEBAKARAN :

Jarak sprinkler, smoke detektor, extinguisher memenuhi syarat

Radius tangga kebakaran memenuhi syarat (25m)

Dimensi tangga kebakaran tidak memenuhi syarat (lebar hanya 1.00 m dan tinggi-

lebar pijakan tidak sesuai)

Material tangga kebakaran memenuhi syarat.

20TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B

Page 21: LAPORAN PRANATA

DAFTAR PUSAKA

Rencana Tata Ruang Wilayah 2030

Permen PU No 30 tahun 2006 (PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS

PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN)

Permen no. 26 tahun 2008

21TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B