rencana pembangunan jangka memengah daerah … 2008-2013.pdf · rpjp daerah menjadi pedoman dalam...

113
PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008-2013 Diperbanyak oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SULAWESI SELATAN

Upload: lemien

Post on 02-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATANNOMOR 12 TAHUN 2008

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAHPROVINSI SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008-2013

Diperbanyak oleh:BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)PROVINSI SULAWESI SELATAN

Page 2: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

NOMOR:

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAHPROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008-2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAGUBERNUR SULAWESI SELATAN,

Menimbang : a. bahwa Provinsi Sulawesi Selatan memerlukan perencanaan

pembangunan jangka menengah sebagai arah dan prioritas

pembangunan secara menyeluruh yang akan dilakukan secara bertahap

untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur sebagaimana

diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945;

b. bahwa pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai upaya

yang dilaksanakan oleh semua komponen daerah untuk mencapai

tujuan daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia;

c. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 13 ayat (2) Undang-

Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,

mengamanatkan suatu rencana pembangunan jangka menengah daerah

yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

d. bahwa memperhatikan ketentuan Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan

Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi

Selatan Tahun 2008-2028 yang pada pokoknya menegaskan bahwa

RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi

dengan memperhatikan RPJM Nasional, kondisi lingkungan strategis di

daerah, serta hasil evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD periode

sebelumnya, yang memuat visi dan misi serta program kerja Gubernur;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

a, b, c, dan d, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana

Page 3: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

2

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2008-2013.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 47 Prp. Tahun 1960 tentang Pembentukan

Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara dan Daerah Tingkat I

Sulawesi Utara Tengah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun

1960 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 2102), Jo Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2

Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara

dan Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dengan mengubah Undang-

Undang Nomor 47 Prp. Tahun 1960 tentang Pembentukan Daerah

Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara dan Daerah Tingkat I Sulawesi

Utara Tengah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1964 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 2687);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan

Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan

Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 92,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4310);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12

Page 4: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

3

Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4700);

10.Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

11.Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi

Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3373);

12.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4578);

13.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

14.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

15.Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4815);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4817);

Page 5: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

4

17.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 Tentang

Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-

Undangan;

18.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2008

tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah

Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi

Selatan Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan Nomor 235);

19.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 6 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun

2008 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

Nomor 239);

20.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 7 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah

Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 240);

21.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 8 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sulawesi

Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008

Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

Nomor 241);

22.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah, dan Lembaga Lain

Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi

Selatan Nomor 242);

23.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan Tahun 2008-2028 (Lembaran Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan Tahun 2008, Nomor 10, Tambahan Lembaran

Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 243);

Page 6: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

5

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

dan

GUBERNUR SULAWESI SELATAN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNANJANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2008-2013

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :

1. Provinsi adalah Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Daerah Provinsi.

3. Gubernur adalah Gubernur Sulawesi Selatan.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi.

5. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat,

melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.

6. Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja,

lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun

peningkatan indeks pembangunan manusia.

7. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan

kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna

pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang ada dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.

8. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2008-2028 yang selanjutnya

disingkat RPJPD Provinsi adalah dokumen perencanaan pembangunan provinsi sulawesi

selatan untuk periode 20 (duapuluh) tahun terhitung sejak tahun 2008 sampai dengan

tahun 2028.

9. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang selanjutnya disingkat RPJM

Nasional adalah dokumen perencanaan nasional untuk periode 5 (lima) tahun terhitung

mulai Tahun 2005 sampai dengan tahun 2010.

10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJM

Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Sulawesi Selatan untuk

Page 7: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

6

periode Tahun 2008-2013, yang merupakan penjabaran dari Visi, Misi, dan program

gubernur/kepala daerah dengan berpedoman pada RPJP Daerah serta memperhatikan

RPJM Nasional.

11. Visi Daerah adalah rumusan umum tentang arah yang akan dituju melalui upaya yang

akan dilaksanakan pada akhir periode perencanaan pada tahun 2013.

12. Misi Daerah adalah rumusan kebijakan umum sebagai upaya yang akan dilaksanakan

untuk mendukung terwujudnya visi daerah.

13. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat Musrenbang

adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun perencanaan pembangunan daerah.

14. Bappeda adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi yang bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan di daerah.

15. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD adalah SKPD lingkup

Pemerintah Provinsi.

BAB II

PRINSIP PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Pasal 2

(1) Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan

pembangunan nasional.

(2) Perencanaan Pembangunan Daerah dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku

kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing.

(3) Perencanaan pembangunan daerah mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana

pembangunan daerah.

(4) Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang

dimiliki masing-masing daerah sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional.

Pasal 3

Perencanaan pembangunan Daerah dirumuskan secara transparan responsif, efisien, efektif,

akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan.

BAB III

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 4

(1) Penyusunan RPJM Daerah, dimaksudkan :

a. menyediakan kebijakan dan program pembangunan dalam skala prioritas yang lebih

tajam dan merupakan indikator perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan

pembangunan;

Page 8: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

7

b. tersedianya rumusan program pembangunan yang akan dilaksanakan di Sulawesi

Selatan;

c. pedoman bagi SKPD dalam penyusunan Renstra SKPD;

d. mewujudkan komitmen bersama antara eksekutif, legislatif, swasta dan masyarakat

terhadap program-program pembangunan daerah yang akan dibiayai oleh APBD

Provinsi;

e. Menjadi bahan dalam penyusunan RKPD.

(2) RPJM Daerah disusun dengan tujuan untuk merumuskan kebijakan dan program

pembangunan yang mengakomodir berbagai kepentingan dan aspirasi segenap lapisan

masyarakat, terutama untuk lebih memantapkan pencapaian visi Pemerintah Provinsi,

yakni menjadikan “Sulawesi Selatan sebagai Provinsi sepuluh terbaik dalam pelayanan

hak dasar”.

BAB IV

RPJM DAERAH

Pasal 5

(1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2008-2013 memuat visi, misi,

strategi dan arah pembangunan serta program prioritas daerah berpedoman pada RPJP

Daerah, serta memperhatikan RPJPM Nasional.

(2) Sistematika RPJM Daerah Tahun 2008-2013 sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah

BAB III Analisis Lingkungan dan Isu-Isu Strategis

BAB IV Visi, Misi dan Nilai-Nilai Dasar.

BAB V Strategi dan Kebijakan Keuangan Daerah.

BAB VI Kebijakan Umum Pembangunan Daerah.

BAB VII Program Pembangunan Daerah.

BAB VIII Penutup

(3) Rincian dari rencana pembangunan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

tercantum pada lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah

ini.

Pasal 6

(1) RPJM Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJM Kabupaten/Kota dengan

memperhatikan RPJM Nasional, kondisi lingkungan strategis di daerah serta hasil evaluasi

terhadap pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah periode

sebelumnya.

(2) RPJM Daerah memuat visi, misi, arah kebijakan, dan program prioritas Gubernur.

Page 9: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

8

BAB V

PENYUSUNAN DAN PENETAPAN

RPJM DAERAH

Pasal 7

(1) Bappeda menyusun rancangan awal RPJM Daerah dengan meminta masukan dari SKPD

dan pemangku kepentingan.

(2) Musrenbang dilaksanakan dengan rangkaian kegiatan penyampaian, pembahasan dan

penyepakatan rancangan awal RPJM Daerah .

(3) Rancangan akhir RPJM Daerah dirumuskan berdasarkan hasil Musrenbang.

(4) Rancangan akhir RPJM Daerah dirumuskan paling lama 1 (satu) tahun sebelum

berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang sedang berjalan.

Pasal 8

(1) Dalam proses penetapan Peraturan Daerah tentang RPJM Daerah, DPRD melakukan

konsultasi dengan masyarakat, Departemen Dalam Negeri maupun pihak-pihak yang

berkepentingan.

(2) Gubernur menyampaikan Peraturan Daerah tentang RPJM Daerah paling lama 1 (satu)

bulan setelah ditetapkan kepada Menteri Dalam Negeri.

(3) Gubernur menyebarluaskan Peraturan Daerah tentang RPJM Daerah kepada masyarakat.

BAB VI

PENGENDALIAN DAN EVALUASI

RPJM DAERAH

Bagian Kesatu

Pengendalian

Pasal 9

(1) Gubernur melakukan pengendalian terhadap perencanaan pembangunan daerah, antar-

kabupaten/kota dalam Provinsi.

(2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pengendalian terhadap:

a. kebijakan perencanaan pembangunan daerah; dan

b. pelaksanaan rencana pembangunan daerah.

Pasal 10

(1) Pengendalian oleh Gubernur dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bappeda untuk

keseluruhan perencanaan pembangunan daerah dan oleh Kepala SKPD untuk program

dan/atau kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

(2) Pengendalian oleh Bappeda meliputi pemantauan, supervisi dan tindak lanjut

penyimpangan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran agar program dan kegiatan

sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah.

Page 10: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

9

(3) Pemantauan pelaksanaan program dan/atau kegiatan oleh SKPD sebagaimama

dimaksud pada ayat (1) meliputi realisasi pencapaian target kinerja, penyerapan dana,

dan kendala yang dihadapi.

(4) Hasil pemantauan pelaksanaan pogram dan/atau kegiatan sebagaiman dimaksud pada

ayat (3) disusun dalam bentuk laporan triwulan untuk disampaikan kepada Bappeda.

(5) Kepala Bappeda melaporkan hasil pemantauan dan supervisi rencana pembangunan

kepada Gubernur, disertai dengan rekomendasi dan langkah-langkah yang diperlukan.

Bagian Kedua

Evaluasi

Pasal 11

(1) Gubernur melakukan evaluasi terhadap perencanaan pembangunan daerah, antar-

kabupaten/kota dalam Provinsi.

(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi evaluasi terhadap:

a. kebijakan perencanaan pembangunan daerah; dan

b. pelaksanaan rencana pembangunan daerah; dan

c. hasil rencana pembangunan daerah.

Pasal 12

(1) Evaluasi oleh Gubernur dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bappeda untuk keseluruhan

perencanaan pembangunan daerah dan oleh Kepala SKPD untuk capaian kinerja

pelaksanaan program dan kegiatan SKPD periode sebelumnya.

(2) Evaluasi oleh Bappeda meliputi :

a. penilaian terhadap pelaksanaan proses perumusan dokumen rencana pembangunan

daerah, dan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah; dan

b. menghimpun, manganalisis dan menyusun hasil evaluasi Kepala SKPD dalam

rangka pencapaian rencana pembangunan daerah.

(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) menjadi bahan bagi

penyusunan rencana pembangunan daerah untuk periode berikutnya.

Pasal 13

Gubernur berkewajiban memberikan informasi mengenai hasil evaluasi pelaksanaan

perencanaan pembangunan daerah kepada masyarakat.

Bagian Ketiga

Perubahan

Pasal 14

(1) Rencana pembangunan daerah dapat diubah dalam hal :

Page 11: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

10

a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan dan substansi

yang dirumuskan belum sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam peraturan

perundang-undangan;

b. terjadi perubahan yang mendasar; atau

c. merugikan kepentingan nasional.

(2) Perubahan rencana pembangunan daerah ditetapkan dengan peraturan daerah.

Pasal 15

Pedoman pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan daerah diatur lebih lanjut dengan

Peraturan Gubernur.

Bagian Keempat

Peran Serta Masyarakat

Pasal 16

(1) Masyarakat dapat melaporkan program dan kegiatan yang dianggap tidak sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disertai dengan data dan informasi

yang akurat.

(3) Pemerintah Daerah menindaklanjuti laporan dari masyarakat sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) berdasarkan pertimbangan Kepala Bappeda dan Kepala SKPD terkait.

(4) Mekanisme penyampaian dan tindak lajut laporan dari masyarakat diatur lebih lanjut

dengan Peraturan Gubernur.

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 17

Pemerintah kabupaten/kota yang telah menetapkan Peraturan Daerah tentang RPJM Daerah

kabupaten/kota wajib menyesuaikan dengan RPJM Daerah menurut Peraturan Daerah ini.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 18

Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

Nomor 3 Tahun 2003 tentang Rencana Strategis (Renstra) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun

2003-2008 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2003 Nomor 23) dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku lagi.

Page 12: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

11

Pasal 19

Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini

dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

Ditetapkan di Makassarpada tanggal September 2008

GUBERNUR SULAWESI SELATAN,

Dr. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, SH., M.Si., M.H.

Diundangkan di Makassar

pada tanggal September 2008

SEKRETARIS DAERAHPROVINSI SULAWESI SELATAN,

H. A. MUALLIM, SH, M.Si.

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 NOMOR

Page 13: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................i

DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Maksud dan Tujuan .....................................................................................2

C. Landasan Hukum.........................................................................................2

D. Hubungan RPJM Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ............4

E. Pendekatan dan Sistematika ........................................................................5

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ......................................................7

A. Kondisi Geomorfologis ...............................................................................7

B. Perekonomian Wilayah..............................................................................16

C. Sarana dan Prasarana Transportasi ...........................................................25

D. Prasarana Wilayah .....................................................................................26

E. Sarana dan Parasaran Sosial ......................................................................30

F. Kelembagaan Masyarakat..........................................................................32

G. Kelembagaan Pemerintah ..........................................................................33

BAB III ISU-ISU STRATEGIS.........................................................................................35

A. Isu-Isu Strategis .........................................................................................35

BAB IV VISI, MISI DAN NILAI-NILAI DASAR DAN STRATEGI...........................45

A. Visi.............................................................................................................45

B. Misi ...........................................................................................................45

C. Nilai-Nilai Dasar........................................................................................46

D. Strategi…………. ......................................................................................48

BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH ................................................50

A. Kebijakan Keuangan Daerah ....................................................................50

B. Kebijakan Umum Anggaran ......................................................................57

Page 14: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

ii

BAB VI KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN DAERAH ......................................63

A. Arah Kebijakan ..... ....................................................................................63

B. Agenda Pembangunan ..............................................................................65

BAB VII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH .......................................................91

A. Agenda dan Kebijakan Lima Tahunan RPJMD ........................................91

B. Matriks Program Pembangunan Lima Tahunan dan Tahunan RPJMD ....93

BAB VIII PENUTUP ............................................................................................................94

A. Kaidah Pelaksanaan ...................................................................................94

B. Penutup ......................................................................................................95

LAMPIRAN .................................................................................................................................96

Page 15: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penggunaan Lahan Provinsi Sul Sel ...............................................................10

Tabel 2 Jumlah Penduduk di Propinsi Sulawesi Selatan ..............................................12

Tabel 3 Kepadatan Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan.............................................13

Tabel 4 Penduduk menurut umur Jenis Kelamin Propinsi Sul Sel ..............................14

Tabel 5 PDRB Menurut Lapangan Usaha ...................................................................17

Tabel 6 Laju Pertumbuhan Ekonomi............................................................................18

Tabel 7 Penjabaran APBD Provinsi Sulawesi Selatan ................................................19

Tabel 8 Neraca Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan....................................20

Tabel 9 Bendungan di Provinsi Sulawesi Selatan ........................................................27

Tabel 10 Jumlah dan Luas Irigasi Desa di Provinsi Sulawesi Selatan ...........................28

Tabel 11 Jumlah Sarana Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan ....................................31

Tabel 12 Proyeksi Pendapatan dan PAD Provinsi Sul Sel ............................................56

Tabel 13 Proyeksi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan 2008-2013…………...… 61

Tabel 14 Proyeksi Pertumbuhan penduduk Sulawesi Selatan 2008-2013………….….62

Page 16: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

iv

DAFTAR GAMBAR / MATRIKS

Gambar 1 Alur Penyusunan RPJMD..............................................................................................5

Gambar 2 Keterkaitan Antar Agenda Pembangunan ..................................................................64

Lampiran 1 : Matriks Program Lima Tahunan RPJMD

Lampiran 2 : Matriks Program Tahunan RPJMD

Agenda 1 : Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan MasyarakatAgenda 2 : Peningkatan dan Pemerataan KesejahteraanAgenda 3 : Perwujudan Keunggulan Lokal untuk memicu laju pertumbuhan perekonomianAgenda 4 : Mewujudkan Sulsel sebagai Entitas Sosial Ekonomi yang berkeadilanAgenda 5 : Penciptaan Lingkungan Kondusif bagi Kehidupan InovatifAgenda 6 : Penguatan Kelembagaan MasyarakatAgenda 7 : Penguatan Kelembagaan Pemerintah

Page 17: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

� SIKKI � S I K K I � � B A PE D A F ! J a n g a n M e n y i m p a n D a t a D i D r i v e C :

Page 18: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 1

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATANTENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

TAHUN 2008-2013NOMOR : 12 TAHUN 2008TANGGAL : 22 SEPTEMBER 2008

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional, mengatur bahwa Rencana Pembangunan Jangka MenengahDaerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan berpedoman kepadaRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi Selatantahun 2008-2028 dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka MenengahNasional (RPJMN) tahun 2004-2009. Dokumen RPJMD wajib dibuat oleh provinsiyang telah melakukan pemilihan Kepala Daerah secara langsung dalam rangka tetapmenjaga kesinambungan pembangunan daerah. RPJMD periode 2008-2013 disusunberdasarkan penjabaran Visi, Misi dan Kebijakan Program Gubernur dan WakilGubernur terpilih.

RPJMD bukan hanya merupakan penjabaran ke dalam program-programpembangunan sektor yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah Sulawesi Selatansaja, tetapi juga merupakan program pembangunan wilayah yang akan dilaksanakanoleh semua pihak yang terlibat dalam proses pembangunan di wilayah SulawesiSelatan. Artinya, RPJMD ini merupakan perwujudan komitmen pemerintah, swasta,dan masyarakat di Sulawesi Selatan dalam upaya pembangunan yang akandilaksanakan secara bersama dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

RPJMD ini tidak saja menjadi acuan utama penyusunan Rencana Strategis(Renstra) bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi SulawesiSelatan, tetapi juga dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)dan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) yang merupakan dasar penyusunanAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Selatan, sertamenjadi acuan dalam penyusunan RPJM Daerah Kabupaten/Kota agarpembangunan setiap daerah dapat saling-terkait dan saling-menunjang dalam upayapencapaian tujuan dan sasaran masing-masing dalam kerangka pencapaian Visi danpelaksanaan Misi Provinsi dan Nasional.

RPJMD mencakup strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, programdan kegiatan prioritas yang bersifat indikatif yang berfokus pada: Pertama, aspirasidan kepentingan segenap masyarakat Sulawesi Selatan; Kedua, pengidentifikasiandan penanganan isu-isu strategis dengan sasaran yang dinamis (moving target);Ketiga, mengikuti perkembangan zaman; dan Keempat, berorientasi pada tindakanadaptif.

Page 19: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 2

B. Maksud dan Tujuan

Penyusunan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013 bertujuanuntuk merumuskan kebijakan dan program pembangunan dengan mengakomodirberbagai kepentingan dan aspirasi segenap lapisan masyarakat, sehingga lebihmemantapkan pencapaian Visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, yaknimenjadikan "Sulawesi Selatan sebagai Provinsi Sepuluh Terbaik dalam PemenuhanHak Dasar."

Penyusunan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan dimaksudkan :

(1) Menyediakan kebijakan dan program pembangunan dalam skala prioritas yanglebih tajam agar menjadi indikator perencanaan, pelaksanaan, evaluasi danpengawasan pembangunan;

(2) Tersedianya rumusan program pembangunan yang akan dilaksanakan diSulawesi Selatan;

(3) Pedoman bagi SKPD dalam penyusunan Renstra SKPD;

(4) Mewujudkan komitmen bersama antara eksekutif, legislatif, swasta danmasyarakat terhadap program-program pembangunan daerah yang akandibiayai melalui APBD Provinsi;

(5) Menjadi bahan dalam penyusunan RKPD

C. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 47 Prp. Tahun 1960 tentang Pembentukan DaerahTingkat I Sulawesi Selatan Tenggara dan Daerah Tingkat I Sulawesi UtaraTengah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 151,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2102), Jo Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Penetapan Peraturan PemerintahPengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1964 tentang Pembentukan DaerahTingkat I Sulawesi Tenggara dan Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah denganmengubah Undang-Undang Nomor 47 Prp. Tahun 1960 tentang PembentukanDaerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara dan Daerah Tingkat I SulawesiUtara Tengah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1964 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 2687);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan KedudukanMajelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, DewanPerwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4310);

Page 20: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 3

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan PeraturanPerundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubahterakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan AntaraPemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4725);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi KegiatanInstansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan KeuanganDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman PembinaanPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4593);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian UrusanPemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi danPemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4737);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman EvaluasiPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Page 21: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 4

Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4815);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

17. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 TentangPengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-Undangan;

18. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2008 tentangUrusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah ProvinsiSulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 235);

19. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan(Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 6, TambahanLembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 239);

20. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 7 Tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat DaerahProvinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun2008 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor240);

21. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (LembaranDaerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan LembaranDaerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 241);

22. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan PembangunanDaerah, Lembaga Teknis Daerah, dan Lembaga Lain Provinsi Sulawesi Selatan(Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 9, TambahanLembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 242);

23. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentangRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2008-2028 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008,Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 243)

D. Hubungan RPJM Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Rencana Pembangunan Jangka Manengah Daerah (RPJMD) SulawesiSelatan adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah yang mengacu padaRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana PembangunanJangka Manengah Nasional (RPJMN), Visi dan Misi Gubernur terpilih yangdisesuaikan dengan potensi, kondisi, dan aspirasi masyarakat.

Page 22: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 5

RPJMD Sulawesi Selatan merupakan dokumen induk yang memuat arahkebijakan pembangunan daerah selama 5 (lima) Tahun dan menjadi acuan dalampenyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) yang disusun berdasarkan tahapan yang melibatkan berbagai stakeholderstermasuk pemerintah Kabupaten dan Kota.

RPJMD Sulawesi Selatan ini kemudian dijabarkan di dalam rencanapembangunan tahunan dalam bentuk dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD) dimnan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ini menjadidasar penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), Rencana Kerja (Renja) sertaprioritas dan plafon anggaran (PPA) setiap tahunnya. Dengan demikian diharapkansasaran dan tujuan pembangunan di dalam RPJMD ini dapat dicapai secara bertahapsetiap tahunnya, sehingga diharapkan proses pembangunan terwujud dalam suatusistem yang terencana dan berkelanjutan. Untuk lebih jelasnya penyusunan RPJMDdapat dilihat pada bagan alur dibawah ini.

Gambar 1Bagan Alur Penyusunan RPJMD

6

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) DaerahKDH Dilantik 3 bulan2 bulan

Bap

peda

SK

PD

Mas

yara

kat

KD

H

Visi, Misi,Program

CalonKepala Daerah

RPJMPem.

Atasnya

Pembhs.Raperda

RenstraSKPD

AspirasiMasyarakatyg Teramati

PILKADA

PerencanaanTeknokratik

RakerDaerah

Analisis Keuangandan Kondisi UmumDaerah

RKPDaerah

RPJPDaerah

Visi, Misi, ProgramKDH Terpilih

PemangkuKepentingan

Pembangunan

Muatan RPJMD :

• arah kebijakan keuangan daerah

• Strategi pembangunan daerah

• kebijakan umum

• Program SKPD/lintas SKPD/kewilayahan

• Rencana kerja :

a. kerangka regulasi

b. kerangka pendanaan yangbersifat indikatif

Ditetapkandengan

Perda

RPJMDaerah

MusrenbangJangka

Menengah

RancanganRenstraSKPD

RancanganAwal RPJMDaerah

RancanganRPJM Daerah

RancanganAkhir RPJM

Daerah

Pro

v/N

asio

nal

diperhatikan

E. Pendekatan dan Sistimatika

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Manengah Daerah (RPJMD)Provinsi Sulawesi Selatan pada dasarnya merupakan kewajiban Gubernur terpilihberdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 TentangTahapan, Tatacara Penyusunan, Pengedalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

RPJMNdanRPJPN

Page 23: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 6

Pembangunan Daerah. Rencana Pembangunan Jangka Manengah Daerah (RPJMD)Provinsi Sulawesi Selatan merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Gubernurterpilih yang dituangkan ke dalam Agenda, kebijakan dan program pembangunanyang akan di laksanakan dalam kurun waktu 5(lima) tahun ke depan.

Untuk menjaga kesinambungan pembangunan, maka rumusan visi dan misiserta berbagai kebijakan strategis lainnya yang ditetapkan, dikaji lebih jauh tingkatrelevansinya dengan aspirasi masyarakat serta kondisi daerah Sulawesi Selatan padasaat ini. Demikian pula halnya dengan berbagai arahan kebijakan yang ditetapkanpada RPJPD Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil kajian itu bermuara pada perumusankembali visi dan misi serta strategi dasar pembangunan Sulawesi Selatan dalamkurun waktu 2008-2013.

Pendekatan yang diuraikan di atas pada dasarnya merupakan wujud daripendekatan teknokratik yang kemudian disempurnakan dengan menyerap aspirasimasyarakat melalui pendekatan partisipatif yang dihimpun pada saat MusyawarahPerencanaan Pembangunan (Musrenbang) secara bertahap pada beberapa kabupatendan di tingkat provinsi.

RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan, dimana hasil dari pendekatan yangdisebutkan di atas telah melalui pembahasan secara mendalam di DPRD SulawesiSelatan. Sistematika disusun sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Bab II : Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bab III : Isu-Isu Strategis

Bab IV : Visi, Misi, Nilai Dasar dan Strategi

Bab V : Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Bab VI : Kebijakan Umum Pembangunan Daerah

Bab VII : Program Pembangunan Daerah

Bab VIII : Penutup

Page 24: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 7

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Identifikasi kondisi dan karakteristik wilayah Provinsi Sulawesi Selatanmeliputi, kondisi umum wilayah, karakteristik fisik dan sumberdaya alam, sosialkependudukan, perekonomian, prasarana dan sarana kota serta sistem transportasi.Tinjauan terhadap kondisi wilayah provinsi ini menjadi dasar kajian dalammelahirkan arah kebijakan dan strategi pembangunan daerah ke depan.

A. KONDISI GEOMORFOLOGIS

1. Letak Geografis

Secara geografis wilayah darat Provinsi Sulawesi Selatan dilalui oleh gariskhatulistiwa yang terletak antara 0012’~80 Lintang Selatan dan 1160 48’~122’ 36’Bujur Timur, yang berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat di sebelah utara danTeluk Bone serta Provinsi Sulawesi Tenggara di sebelah timur, serta berbatasandengan Selat Makassar di sebelah barat dan Laut Flores di sebelah timur. Luaswilayah Provinsi Sulawesi Selatan khususnya wilayah daratan mempunyai luaskurang lebih 45.519,24 km2, dimana sebagian besar wilayah daratnya berada padajazirah barat daya Pulau Sulawesi serta sebagian lainnya berada pada jazirahtenggara Pulau Sulawesi.

2. Topografi

Wilayah Sulawesi Selatan membentang mulai dari dataran rendah hinggadataran tinggi. Kondisi Kemiringan tanah 0 sampai 3 persen merupakan tanah yangrelatif datar, 3 sampai 8 persen merupakan tanah relatif bergelombang, 8 sampai 45persen merupakan tanah yang kemiringannya agar curam, lebih dari 45 persentanahnya curam dan bergunung. Wilayah daratan terluas berada pada 100 hingga400 meter DPL, dan sebahagian merupakan dataran yang berada pada 400 hingga1000 meter DPL. Terdapat sekitar 65 sungai yang mengalir di provinsi ini, denganjumlah sungai terbesar ada di bagian utara wilayah provinsi ini. Lima danau besarmenjadi rona spesifik wilayah ini, yang tiga di antaranya yaitu Danau Matana,Danau Towuti dan Danau Mahalona di Kabupaten Luwu Timur, serta dua danaulainnya yaitu Danau Tempe dan Danau Sidenreng yang berada di Kabupaten Wajo.

3. Geologi

Struktur geologi batuan di Provinsi Sulawesi Selatan memiliki karakteristikgeologi yang dicirikan oleh adanya berbagai jenis satuan batuan yang bervariasi.Struktur dan formasi geologi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari volkantersier, Sebaran formasi volkan tersier ini relatif luas mulai dari Cenrana sampaiperbatasan Mamuju, daerah Pegunungan Salapati (Quarles) sampai PegununganMolegraf, Pegunungan Perombengan sampai Palopo, dari Makale sampai utara

Page 25: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 8

Enrekang, di sekitar Sungai Mamasa, Sinjai sampai Tanjung Pattiro, di deretanpegunungan sebelah barat dan timur Ujung Lamuru sampai Bukit Matinggi. Batuanvolkan kwarter, Formasi batuan ini ditemukan di sekitar Limbong (Luwu Utara),sekitar Gunung Karua (Tana Toraja) dan di Gunung Lompobatang (Gowa).

Kapur kerang terdapat di sebelah barat memanjang antara Enrekang sampaiRantepao, utara Parepare, di Pegunungan Bone Utara sebelah barat Watampone,bagian barat Pulau Selayar, dan di Tanjung Bira (Bulukumba).

Alluvium kwarter, dijumpai di dataran sepanjang lembah sungai antaraSungai Saddang dan Danau Tempe, Sungai Cenrana di dataran antara Takalar –Sumpang Binangae (Barru), di selatan Parepare, di dataran Palopo – Malili, diselatan Palopo sampai Umpu, di sekitar Sinjai serta di Rantepao (Tana Toraja) danCamba (Maros).

Sekis hablur, formasi ini ditemukan di beberapa tempat seperti di bagianbarat Sabbang (Luwu Utara), Pegunungan Latimojong, di sebelah tenggara Barrudan di Bukit Tanjung Kerambu di Kabupaten Pangkep. Batuan sedimenmesozoikum, Formasi ini ditemukan di daerah Tana Toraja (Pegunungan. Kambungdan di sebelah barat Masamba) batuan terdiri dari serpih, napal, batu tulis, batupasir, konglomerat yang umumnya berwarna merah, ungu, biru, dan hijau.

Batuan plutonik basa, dijumpai di bagian timur Malili dan tersebar sebagaiintrusi antara lain di bagian utara Palopo, di Gunung Maliowo dan GunungKarambon. Batuan plutonik masam, ditemukan di sekitar Sungai Mamasa,sedangkan granodiorit dijumpai di barat laut Sasak. Di antara Masamba dan Leboni.Batuan sediment paleogen, Tersebar di bagian utara Provinsi Sulawesi Selatan, yaitudi bagian timur Pangkajene sampai di timur Maros, memanjang di bagian timurlembah Walane dan di tenggara Sungai Sumpatu. Batuan sedimen neogen,penyebarannya di sekitar Lodong, sebelah timur Masamba memanjang dari utaraEnrekang sampai Pompanua, dari Sengkang ke tenggara sampai Rarek dan keselatan sampai Sinjai, di Pulau Selayar bagian timur dan di selatan Sinjai sampaiKajang.

4. Hidrologi

Pada wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, terdapat sekitar 65 sungai mengaliriberbagai kabupaten khususnya yang berada di dataran tinggi. Di wilayah Luwuterdapat 25 aliran sungai. Kabupaten Tana Toraja, Enrekang, dan Pinrang dialirioleh sungai terpanjang yakni sungai Saddang (150 km). DAS Jeneberang meliputiwilayah 8 (delapan) kabupaten di bagian selatan Sulawesi Selatan, termasuk kotaMakassar, mencakup wilayah seluas 825,607 Ha dan kawasan hutan seluas 204,427Ha. Sungai Walanae mengalir di kawasan Bone dan Wajo, sementara di Gowa danMakassar mengalir sungai Jeneberang. Danau Tempe dan Sidenreng terdapat diKabupaten Wajo dan sekitarnya, sementara di wilayah Luwu terdapat danau Matanadan Towuti. Pada wilayah bagian tengah wilayah Sulawesi Selatan, FormasiWalanae merupakan suatu formasi lapisan batuan pembawa air yang bersifattertekan dengan debit kecil sampai sedang. Air tanah bebas dijumpai pada endapan

Page 26: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 9

alluvial dan endapan pantai, endapan formasi walanae serta pada lembah-lembahyang ditempati oleh endapan batuan formasi Camba.

5. Klimatologi

Provinsi Sulawesi Selatan terdapat dua musim, yaitu musim hujan dan musimkemarau, dimana musim hujan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain.November sampai Maret angin bertiup sangat banyak mengandung uap air yangberasal dari Benua Asia dan Samudera Pasifik sehingga pada bulan-bulan tersebutsering terjadi musim hujan.

Berdasarkan klasifikasi tipe iklim menurut Oldeman, Provinsi SulawesiSelatan memiliki 5 jenis iklim, yaitu Tipe iklim A termasuk kategori iklim sangatbasah dimana curah hujan rata-rata 3500-4000 mm/tahun. Wilayah yang termasukke dalam tipe ini adalah Kabupaten Enrekang, Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur.

Tipe Iklim B, termasuk iklim basah dimana Curah hujan rata-rata 3000 –3500 mm/tahun. Wilayah tipe ini terbagi 2 tipe yaitu (B1) meliputi Kabupaten TanaToraja, Luwu Utara, Luwu Timur, Tipe B2 meliputi Gowa, Bulukumba, danBantaeng.

Tipe iklim C termasuk iklim agak basah dimana Curah hujan rata-rata 2500– 3000 mm/tahun. Tipe iklim C terbagi 3 yaitu Iklim tipe C1 meliputi KabupatenWajo, Luwu, dan Tana Toraja. Iklim C2 meliputi Kabupaten Bulukumba, Bantaeng,Barru, Pangkep, Enrekang, Maros dan Jeneponto. Sedangkan tipe iklim C3 terdiridari Makassar, Bulukumba, Jeneponto, Pangkep, Barru, Maros, Sinjai, Gowa,Enrekang, Tana Toraja, Parepare, Selayar.

Tipe iklim D dengan Curah hujan rata-rata 2000 – 2500 mm/tahun. Tipeiklim ini terbagi 3 yaitu Wilayah yang masuk ke dalam iklim D1 meliputiKabupaten Wajo, Bone, Soppeng, Luwu, Tana Toraja, dan Enrekang. Wilayah yangtermasuk ke dalam iklim D2 terdiri dari Kabupaten Wajo, Bone, Soppeng, Sinjai,Luwu, Enrekang, dan Maros. Wilayah yang termasuk iklim D3 meliputi KabupatenBulukumba, Gowa, Pangkep, Jeneponto, Takalar, Sinjai dan Kota Makassar

Tipe iklim E dengan Curah hujan rata-rata antara 1500 – 2000 mm/tahundimana tipe iklim ini disebut sebagai tipe iklim kering. Tipe iklim E1 terdapat diKabupaten Maros, Bone dan Enrekang. Tipe iklim E2 terdapat di Kabupaten Maros,Bantaeng, dan Selayar.

6. Penggunaan lahan

Luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan mencapai 45.751,91 km2,penggunaan lahan dalam jumlah yang terbesar adalah hutan negara yang luasnyamencapai 28,45% dari total wilayah atau mencapai 13.014,56 km2, kemudian lahansawah yang secara keseluruhan luasnya mencapai 5.983,89 km2 atau 13,08% daritotal luas lahan yang ada terdiri dari lahan sawah seluas 5.983,89 km2 dan lahanbukan sawah seluas 39.768,91 km2. Penggunaan lahan lain yang cukup signifikanadalah kebun/tegalan yang luasnya mencapai 12,10% dari luas wilayah keseluruhan

Page 27: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 10

yaitu seluas 5.534,24 km2. Penggunaan lahan terendah adalah kolam/empang yanghanya sebesar 145,79 km2 (0,32%) dan rawa seluas 194,12 km2 (0,42%).

Tabel. 1 : Penggunaan Lahan di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2005

No. Kabupaten / Kota LahanSawah

Lahan BukanSawah

Jumlah

1 Selayar 26,18 877,17 903,35

2 Bulukumba 240,56 914,11 1.154,67

3 Bantaeng 72,53 323,30 395,83

4 Jeneponto 168,98 580,81 749,79

5 Takalar 163,14 403,37 566,51

6 Gowa 343,68 1.539,65 1.883,33

7 Sinjai 138,36 681,60 819,96

8 Maros 257,21 1.361,94 1.619,15

9 Pangkep 161,67 950,62 1.112,29

10 Barru 134,16 1.040,55 1.174,71

11 Bone 983,46 3.575,54 4.559,00

12 Soppeng 250,75 1.249,25 1.500,00

13 Wajo 861,42 1.644,77 2.506,19

14 Sidrap 469,85 1.413,40 1.883,25

15 Pinrang 466,15 1.495,62 1.961,77

16 Enrekang 88,19 1.697,82 1.786,01

17 Luwu 362,51 2.637,74 3.000,25

18 Tana Toraja 271,26 2.934,51 3.205,77

19 Luwu Utara 247,82 7.254,76 7.502,58

20 Luwu Timur 206,51 6.738,37 6.944,88

21 Makassar 30,33 145,44 175,77

22 Parepare 9,33 90,00 99,33

23 Palopo 29,84 217,68 247,52

Jumlah 5.983,89 37.768,02 45.751,91Sumber : BPS Sulsel, 2006 & BPS Kabupaten-Kabupaten di Sulsel

Page 28: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 11

Penggunaan lahan sebagai hutan negara terluas terdapat di Kabupaten LuwuUtara yang mencapai 3.732,79 km2 atau 28,68% dari total luas hutan negara yangterdapat di Provinsi Sulawesi Selatan. Selain Kabupaten Luwu Utara, daerah yangmemiliki hutan negara yang relatif luas adalah Kabupaten Luwu Timur 2.311,25km2 atau 17,75% dari total luas hutan negara dan Kabupaten Bone yang memilikihutan seluas 1.489,71 km2 atau 11,45% dari total luas hutan negara di ProvinsiSulawesi Selatan. Terdapat dua kabupaten/kota yang tidak memiliki hutan negarayaitu Kota Makassar dan Kabupaten Takalar.

Penggunaan lahan sebagai sawah terbesar terdapat di Kabupaten Bone danKabupaten Wajo. Luas lahan sawah di Kabupaten Bone mencapai 983,46 km2 atau16,44% dari total luas sawah sedangkan luas lahan sawah di Kabupaten Wajomencapai 861,42 km2 atau 14,40% dari total luas sawah di Provinsi SulawesiSelatan. Dari keseluruhan luas sawah di kedua kabupaten tersebut, sebagian besarberupa sawah tadah hujan yang luasnya mencapai 641,95 km2 di Kabupaten Bonedan 657,80 km2 di Kabupaten Wajo. Penggunaan lahan sebagai sawah yangmenggunakan irigasi teknis terbesar terdapat di Kabupaten Pinrang dan KabupatenSidenreng Rappang. Penggunaan lahan sawah irigasi mencapai 375,75 km2 diKabupaten Pinrang dan 298,90 km2 di Kabupaten Sidenreng Rappang. Penggunaanlahan sawah terendah terdapat di Kota Parepare yang lahan sawahnya hanyamencapai 9,33 km2. Selain Kota Parepare, daerah yang memiliki lahan sawah yangrelatif sedikit adalah Kabupaten Selayar, Kota Palopo, dan Kota Makassar. Luasareal sawah di ketiga wilayah tersebut masing-masing 26,18 km2 di KabupatenSelayar, 29,84 km2 di Kota Palopo, dan 30,33 km2 di Kota Makassar.

7. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Berdasarkan data BPS Tahun 2006, jumlah penduduk Provinsi SulawesiSelatan pada tahun 2001 adalah sebesar 7.006.066 jiwa, kemudian berkembangmenjadi 7.629.138 pada tahun 2006 atau mengalami pertambahan sebesar 623.072jiwa periode waktu 5 tahun terakhir (2001-2006), atau tumbuh rata-rata sebesar1,74% pertahun.

Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kota Makassar yang merupakan pusatkegiatan di Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah penduduk sebesar 1.223.530jiwa, sedang yang paling rendah adalah di Kota Parepare sebesar 115.076 jiwa padatahun 2006. Kabupaten/Kota yang menjadi pusat-pusat kegiatan wilayah sepertiParepare, Barru, Pangkajene, Palopo, Bulukumba, dan Bone (Watampone) memilikijumlah penduduk yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan Kota Makassar.

Page 29: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 12

Tabel 2 : Jumlah Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2001-2006

No. Kabupaten /Kota 2001 2002 2003 2004 2005 2006

1 Selayar 104.079 104.205 109.415 111.458 111.220 116.415

2 Bulukumba 353.970 354.796 371.453 374.247 379.371 383.730

3 Bantaeng 160.072 160.840 164.841 167.284 169.102 170.548

4 Jeneponto 320.426 321.754 323.245 327.489 331.848 329.028

5 Takalar 232.178 232.681 240.578 244.582 248.162 250.480

6 Gowa 522.105 528.313 552.293 565.252 575.295 586.398

7 Sinjai 205.423 207.416 216.589 217.374 220.141 221.915

8 Maros 275.548 278.833 286.260 290.173 296.336 297.639

9 Pangkep 265.290 268.008 275.151 277.223 279.801 289.302

10 Barru 151.464 152.412 156.661 157.680 158.500 158.958

11 Bone 651.746 654.213 679.904 686.986 649.320 696.698

12 Soppeng 218.943 218.859 224.121 225.183 229.292 227.190

13 Wajo 357.742 358.677 362.683 363.508 364.290 373.989

14 Sidrap 238.926 239.795 246.259 247.723 246.993 246.880

15 Pinrang 312.124 313.801 331.592 334.090 335.554 340.188

16 Enrekang 168.337 169.812 175.962 178.658 182.174 183.861

17 Luwu 403.931 407.277 311.005 309.588 315.294 317.814

18 Tana Toraja 395.744 398.796 416.610 420.733 427.286 446.782

19 Luwu Utara 442.267 449.836 462.437 475.092 287.295 298.863

20 Luwu Timur - - - - 206.180 219.492

21 Makassar 1.116.834 1.127.785 1.145.406 1.164.380 1.193.451 1.223.530

22 Parepare 108.917 111.660 113.057 114.933 115.221 115.076

23 Palopo - - - 125.734 127.575 134.362

Jumlah 7.006.066 7.059.769 7.279.798 7.379.370 7.494.701 7.629.138Sumber : Sulawesi Selatan Dalam Angka 2007

a. Kepadatan dan Distribusi Penduduk

Distribusi penduduk sebagian besar masih terkonsentrasi di bagian selatanProvinsi Sulawesi Selatan. Mayoritas penduduk pada tahun 2005 terkonsentrasi diKota Makassar dengan proporsi penduduk sebesar 15,92%. Konsentrasi pendudukyang relatif tinggi juga terdapat di Kabupaten Bone dengan proporsi penduduksebesar 9,26%. Distribusi penduduk yang terendah terdapat di Kabupaten Selayaryang letaknya berada di luar Pulau Sulawesi dengan proporsi sebesar 1,48%.

Kepadatan penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2006 adalah165 jiwa/km2. Angka kepadatan penduduk tersebut bervariasi pada setiap

Page 30: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 13

kabupaten/kota. Kepadatan penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan masih belummerata. Kota Makassar yang memiliki luas wilayah sebesar 175,77 km2 dihuni oleh1.223.530 jiwa penduduk. Hal tersebut mengakibatkan kepadatan penduduk di KotaMakassar berada jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kepadatan penduduk diProvinsi Sulawesi Selatan. Kepadatan penduduk di Kota Makassar pada tahun 2006mencapai 6.961 jiwa/km2. Sedangkan daerah yang memiliki kepadatan penduduksangat rendah adalah Kab.Luwu Timur yaitu 32 jiwa/km2. Angka tersebut beradajauh di bawah kepadatan penduduk Provinsi Sulawesi Selatan secara keseluruhan.

Tabel 3: Kepadatan Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2006

No. Kabupaten /Kota

JumlahPenduduk

(Jiwa)

LuasWilayah(Km2)

KepadatanPenduduk

(Jiwa/Km2)

DistribusiPenduduk

(%)1 Selayar - - - -

2 Bulukumba 379.371 1.154,67 332 5,05

3 Bantaeng 169.102 395,83 431 2,26

4 Jeneponto 331.848 749,79 439 4,43

5 Takalar 248.162 566,51 442 3,31

6 Gowa 575.295 1.883,33 311 7,68

7 Sinjai 220.141 819,96 271 2,94

8 Maros 296.336 1.619,15 184 3,95

9 Pangkep 279.801 1.112,29 260 3,73

10 Barru 158.500 1.174,71 135 2,11

11 Bone 694.320 4.559,00 153 9,26

12 Soppeng 229.292 1.500,00 151 3,06

13 Wajo 364290 2.506,19 149 4,86

14 Sidrap 246.993 1.883,25 131 3,30

15 Pinrang 335.554 1.961,77 173 4,48

16 Enrekang 182.174 1.786,01 103 2,43

17 Luwu 315.294 3.000,25 106 4,21

18 Tana Toraja 427.286 3.205,77 139 5,70

19 Luwu Utara 287.295 7.502,58 40 3,83

20 Luwu Timur 206.180 6.944,88 32 2,75

21 Makassar 1.193.451 175,77 6961 15,92

22 Parepare 115.221 99,33 1159 1,54

23 Palopo 127.575 247,52 543 1,70

Jumlah 7.494.701 45.751,91 170 100,00Sumber : Hasil Perhitungan, 2006

Page 31: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 14

b. Komposisi Penduduk

Uraian mengenai komposisi penduduk terdiri dari komposisi pendudukmenurut umur dan komposisi penduduk menurut jenis kelamin. Struktur umurpenduduk di suatu daerah akan dapat menentukan tingkat produktivitas penduduk didaerah tersebut karena hal ini berkaitan dengan jumlah penduduk usia produktif disuatu daerah. Penduduk usia produktif artinya penduduk yang masih memilikikemampuan untuk melakukan pekerjaannya dan tidak bergantung kepada oranglain. Kelompok usia produktif meliputi usia 15-64 tahun.

Sebagian besar penduduk Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2005 beradadalam kelompok umur 5 – 9 tahun yaitu sebesar 809.221 jiwa. Sedangkan kelompokumur dengan jumlah terkecil adalah kelompok penduduk usia di atas 60 tahun yaitusebesar 612.094 jiwa. Lebih dari 50% penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan beradadi kelompok usia produktif.

Tabel 4: Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamindi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2005

KelompokUmur Laki-Laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis

Kelamin0 – 4 367.541 394.150 716.691 105,27

5 – 9 421.054 388.197 809.221 108,46

10 – 14 419.723 383.197 802.920 109,53

15 – 19 366.074 374.226 740.300 97,82

20 – 24 289.492 347.544 637.036 83,30

25 – 29 276.180 329.640 605.820 83,78

30 – 34 289.708 314.632 604.340 92,08

35 – 39 268.273 295.714 563.987 90,72

40 – 44 215.566 230.580 446.146 73,49

45 – 49 184.282 196.427 380.709 93,82

50 – 54 153.949 167.853 321.802 91,72

55 – 59 114.968 138.677 253.635 82,90

60 + 275.044 337.050 612.094 81,60

Jumlah 3.641.844 3.852.857 7.494.701 94,52Sumber : Sulawesi Selatan Dalam Angka 2006

c. Sosial Budaya

Kekayaan dan keragaman budaya dalam tatanan Sulawesi Selatan sangatbervariasi sebagai satu rumpun budaya yang terdiri dari Bugis, Makassar, danToraja. Rumpun Makassar dominan berada pada Kabupaten di wilayah SelatanSulawesi Selatan. Rumpun Toraja tersebar di Kabupaten Tana Toraja dan Luwu.Rumpun Bugis tersebar di wilayah utara Sulawesi Selatan. Gambaran ini

Page 32: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 15

menunjukkan keragaman budaya yang tersebar pada wilayah yang beragam pula. Dibalik keragaman tersebut, terdapat pula keragaman sistem nilai dan norma sertaadat-istiadat yang spesifik. Variasi-variasi ini terkait pula dengan potensi kearifanlokal yang bisa berkembang dalam tatanan sosial budaya. Selain itu, terkandungpula potensi berkembangnya interaksi sosial dan komunikasi lintas budaya, yangdapat mendorong dinamika perubahan secara lebih kreatif dalam menanggapi spiritzaman.

Komunitas pedesaan terdiri dari nelayan, petambak, petani, dan pengrajin.Komunitas ini merupakan suatu komunitas berskala kecil namun tetap memilikikearifan lokal. Komunitas petani adalah komunitas yang terbesar di seluruh wilayahSulawesi Selatan. Disamping itu berapa komunitas yang berbasis pada aktivitasekonomi sekunder, antara lain pengrajin besi di Massepe Sidrap dan pengrajinperahu di Bira Bulukumba yang berkaitan dengan sumberdaya alam yang adadisekitarnya. Komunitas petani misalnya, memahami kapan waktu yang tepat untukmulai menanam serta bagaimana menangani hama, demikian pula dengankomunitas nelayan yang telah menyatu dengan pantai dan laut, sehingga merekadapat memprediksi lebih awal kondisi dan permasalahan yang akan terjadi baik dipantai maupun di laut.

Pada era globalisasi, eksistensi keberadaan beberapa komunitas yang terkaitdengan sektor pertanian masih ada yang mengalami ketertinggalan akibat dariketidakmampuan bersaing dengan berbagai produk lainnya yang beredar dipasaran.Disamping itu juga umumnya masih mengalami masalah persyaratan dalammengakses permodalan pada kelembagaan keuangan seperti Bank Rakyat yangditawarkan pemerintah melalui berbagai program perkreditan.

Disamping itu juga terdapat komunitas tradisional yang mampu bertahan diantaranya adalah komunitas Ammatoa di Kajang Bulukumba, Karangpuang diSinjai, Tolotang di Sidrap, Aluk Todolo di Toraja, Pua Cerekang di Luwu.Senyatanya, komunitas ini benar-benar merupakan suatu komunitas yang memilikikarakteristik tersendiri. Komunitas ini masih tetap eksis walaupun secara sosialdikelilingi oleh berbagai informasi dan iptek namun karakteristik tetapdipertahankan.

d. Ketenagakerjaan

Data statistik tenaga kerja tahun 2007 menunjukkan bahwa jumlah angkatankerja sebanyak 3.276.857 orang dan yang bekerja 2.933.093 orang, sementara masihterdapat penganggur murni 343.764 orang atau sebesar 10,49%, yang mengalamipenurunan sebesar 2% jika dibandingkan pada tahun 2006 sebesar 370.309 orangatau sebesar 12,32%.

Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan yang bekerja pada sektor pertanianmencapai 54,20% (1.503.385 jiwa) dari jumlah penduduk yang berumur di atas 10tahun. Tingginya jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian menunjukkanbahwa tingkat ketergantungan penduduk terhadap sektor pertanian masih sangattinggi. Sebagian besar daerah di Provinsi Sulawesi Selatan penduduknya bekerjapada sektor pertanian. Hanya penduduk Kota Makassar dan Kota Parepare yang

Page 33: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 16

sebagian besar penduduknya bekerja di sektor non pertanian yaitu sektorperdagangan, hotel dan restoran, masing-masing sebesar 161.583 jiwa dan 12.171jiwa.

B. PEREKONOMIAN WILAYAH

Pada sektor perekonomian wilayah, lembaga-lembaga yang mengkhususkandiri di bidang ini menunjukkan kecenderungan bertumbuh dengan laju yang cukuptinggi, walaupun dari sisi identitas umumnya mirip satu dengan lainnya.Kebanyakan lembaga dimaksud menyandang identitas sebagai lembaga ekonomimodern yang memposisikan keuntungan sebagai orientasi utama denganseperangkat aturan dan nilai yang cenderung serupa pula. Keberadaan lembaga inibukannya menambah kualitas keragaman tetapi justru sebaliknya, karenamemarginalkan lembaga tradisional. Kehadiran lembaga ekonomi modern dalambentuk Bank dan Koperasi telah menggeser lembaga tradisional. Demikian pulakehadiran lembaga pasar modern cenderung meminggirkan eksistensi pasartradisional. Kehadiran pasar modern yang mestinya menambah keragaman, justrumelemahkan entitas yang sudah ada. Kehadiran perusahaan besar sebagai lembagaekonomi yang lebih terkonsentrasi pada bidang otomotif dan konstruksi, kurangmendorong produksi manufaktur dan agroindustri, juga menjadi fenomena di balikrendahnya keragaman dalam kelembagaan ekonomi. Lembaga ekonomi dalamperdagangan komoditas utama seperti Kakao, Beras dan Rumput Laut, belumbergeser dari sekedar pedagang pengumpul kearah pencipta nilai tambah melaluiindustri pengolahan.

1. Struktur Ekonomi

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu pencerminankemajuan ekonomi suatu daerah. Sementara itu, potensi ekonomi pada suatuwilayah dapat diukur dari kontribusi masing-masing sektor terhadap nilai PDRB(Produk Domestik Regional Bruto). Variabel yang digunakan dalam PDRB terdiridari 9 (sembilan) sektor lapangan usaha, yaitu sektor pertanian, pertambangan dangalian, industri dan pengolahan, listrik, gas dan air minum, bangunan, perdagangan,pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sertasektor jasa.

PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga berlaku pada tahun 2007 sekitar69.271.925 Milyar Rupiah, dengan kontribusi terbesar diberikan oleh sektorpertanian sebesar 30,17% dan disusul oleh sektor perdagangan, restoran dan hotelyaitu sebesar 15,86%. Sedangkan PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga konstan2000 pada tahun 2007 sebesar 41.332.426 milyar rupiah. Secara umumpertumbuhan tersebut di atas rata-rata pertumbuhan PDRB Nasional.

Karakteristik penting yang melekat dalam proses pertumbuhan ekonomi yaitutingkat perubahan struktural dan pergeseran sektoral. Komponen utama dariperubahan struktural ini meliputi pergeseran secara bertahap kegiatan-kegiatan dari

Page 34: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 17

bidang pertanian ke non pertanian. Struktur perekonomian Provinsi SulawesiSelatan dari tahun 2000 – 2007 tidak mengalami banyak perubahan.

Tabel 5 : Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan UsahaTahun 2003-2007 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (Juta)

TahunNo. Lapangan Usaha

2003 2004 2005 2006 2007

1 Pertanian 10.816.736 10.646.081 11.337.555 11.802.563 12.181.818

2 Pertambangan &Penggalian

3.190.333 3.482.033 3.649.470 3.891.338 4.157.151

3 Industri Pengolahan(tanpa migas)

4.486.097 4.764.787 5.112.433 5.481.512 5.741.389

4 Listrik & Air Bersih 324.826 321.423 342.429 368.274 400.881

5 Bangunan 1.443.797 1.603.011 1.712.295 1.787.872 1.942.088

6 Perdagangan, Hoteldan Restoran

4.753.954 5.065.354 5.386.350 5.770.903 6.322.425

7 Pengangkutan 2.294.053 2.558.627 2.757.776 2.945.640 3.244.612

a. Angkutan 1854.681 2.074.119 2.215.224 2.367.076 2.596.386

b. Komunikasi 439.372 484.508 542.552 578.564 648.226

8 Keuangan,Persewaan& Jasa Perusahaan

1.591.671 2.063.661 2.152.675 2.340.471 2.610.477

9 Jasa-jasa 3.723.914 3.840.104 3.970.805 4.479.101 4.731.580

a. Pemerintahan

Umum

3.461.933 3.563.912 3.676.176 4.164.572 4.390.144

b. Swasta 261.881 276.192 294.629 314.528 341.436

Total Sektor 32.627.380 34.345.081 36.421.787 38.867.679 41.332.426

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Selatan, 2007

2. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat diartikan sebagai kemampuandaerah dalam menyediakan berbagai sumberdaya ekonomi dalam jangka panjangyang terus meningkat dalam memenuhi kebutuhan penduduknya. Tingkatpertumbuhan ekonomi ini ditentukan oleh pertambahan nilai yang diperoleh dariproduksi barang dan jasa. Berdasarkan tingkat pertumbuhan yang dicapai dari tahunke tahun maka secara kasar dapat dinilai prestasi dan kesuksesan suatu daerah jikamempunyai kemampuan untuk meningkatkan nilai tambah terhadap produksibarang dan jasa yang sifatnya jangka panjang.

Page 35: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 18

Pertumbuhan PDRB merupakan salah satu indikator penting untukmengetahui perkembangan ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode tertentu.Rata-rata Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan selama kurun waktutahun 2003-2006 sekitar 5.86%.

Tabel 6: Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2003 – 2006 (%)

TahunNo. Lapangan Usaha

2003 2004 2005 20061 Pertanian 0,60 -1,60 6,50 4,10

2 Pertambangan & Penggalian 11,08 9,14 4,81 6,63

3 Industri Pengolahan (tanpa migas) 7,75 6,21 7,30 7,22

4 Listrik dan Air Bersih 5,38 -1,05 6,54 7,55

5 Bangunan 6,26 11,03 6,82 4,41

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,96 6,55 6,34 7,14

7 Pengangkutan 10,87 11,53 7,78 6,81

a. Angkutan 12,17 11,83 6,80 6,85

b. Komunikasi 6,92 10,27 11,98 6,64

8 Keuangan, Persewaan dan JasaPerusahaan

21,97 29,65 4,31 8,72

9 Jasa-jasa 1,38 3,12 3,40 12,80

a. Pemerintahan Umum 1,02 2,95 3,15 13,29

b. Swasta 6,26 5,42 6,68 6,75

Total Sektor 5,42 5,26 6,05 6,72

Sumber : Indikator sosial ekonomi, BPS 2006

3. Keuangan

a. Keuangan Daerah

Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu aspek penggunaan sumberdaya ekonomi yang secara langsung dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah dansecara tidak langsung berasal dari masyarakat melalui pembayaran pajak. RealisasiPengeluaran pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tahun anggaran 2007 sebesarRp.1.834.2 Milyar yang terdiri dari belanja tidak langsung Rp 1.047 Milyar danbelanja langsung Rp 787.3 Milyar. Posisi Keuangan sebagaimana dalam TabelRingkasan Realisasi APBD 2007 dan RAPBD 2008 serta Tabel Neraca Daerahtahun anggaran 2006 dan 2007 digambarkan sebagai berikut:

Page 36: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 19

Tabel 7: Ringkasan Penjabaran APBD Tahun 2007 dan 2008

Nomor Uraian Realisasi 2007 Anggaran2008

Bertambah/Berkurang

1 2 3 4 5

4 PENDAPATAN DAERAH

4.1 Pendapatan Asli Daerah 992,252.45 1,094,861.81 102,609.36

4.1.1 Pajak daerah 850,491.37 960,441.09 109,949.72

4.1.2 Retribusi daerah 56,489.99 60,578.24 4,088.25

4.1.3Hasil pengelolaan kekayaandaerah 46,243.08 48,021.19 1,778.11

4.1.4Lain-lain pendapatan asliyang sah 39,028.01 25,821.29 (13,206.72)

4.2 Dana perimbangan 810,026.11 908,790.03 98,763.92

4.2.1Dana bagi hasil pajak /bukan pajak 210,518.11 216,943.50 6,425.40

4.2.2 Dana alokasi umum 599,508.00 656,709.52 57,201.52

4.2.3 Ana alokasi khusus - 35,137.00 35,137.00

4.3Lain-lain pendapatandaerah yang sah 7,220.32 -

Jumlah Pendapatan 1,809,498.88 2,003,651.845 BELANJA DAERAH

5.1 Belanja Tidak Langsung 1,046,948.70 1,243,499.17 196,550.47

5.2 Belanja Langsung 787,341.70 849,139.61 61,797.92

Jumlah Belanja 1,834,290.40 2,092,638.78

Surplus / (Defisit) (24,791.52) (88,986.94) (64,195.42)6 PEMBIAYAAN DAERAH

6.1 Penerimaan pembiayaan 266,251.11 90,186.94 (176,064.17)Jumlah pengeluaranpembiayaan 33,225.83 1,200.00 (32,025.83)

Pembiayaan neto 233,025.28 88,986.94 (322,012.22)

6.3Sisa anggaran tahunberkenaan (SILPA) 208,233.76 -

Sumber : Sisa Hasil Perhitungan APBD 2007 dan RAPBD 2008

Page 37: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 20

Sumber : Perhitungan APBD 2007

Tabel 8 Neraca Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan31 Desember 2006 Dan 31 Desember 2007

JUMLAH JUMLAH KENAIKANURAIAN2006 2007 (PENURUNAN)

AKTIVARp. 238,167.63 Rp. 296,013.12 Rp. 57,845.49AKTIVA LANCAR

INVESTASI JANGKAPANJANG Rp. 184,232.99 Rp. 216,733.00 Rp. 32,500.01

AKTIVA TETAPTanah Rp. 4,234,304.39 Rp. 4,257,816.35 Rp. 23,511.96Jalan, Jembatan Rp. 3,522,913.72 Rp. 3,638,225.98 Rp. 115,312.26Bangunan Air Rp. 19,917.64 Rp. 42,692.65 Rp. 22,775.01Instalasi Rp. 31,219.21 Rp. 32,693.58 Rp. 1,474.37Jaringan Rp. 26,173.34 Rp. 27,131.32 Rp. 957.98Gedung, Bangunan Rp. 459,328.58 Rp. 607,408.00 Rp. 148,079.42Monomen dan tuguh Rp. 2,199.80 Rp. 5,890.38 Rp. 3,690.58Alat Berat Rp. 8,148.03 Rp. 15,405.36 Rp. 7,257.34Angkutan / Kendaraan Rp. 92,341.32 Rp. 114,169.46 Rp. 21,828.14Alat Bengkel Rp. 1,164.37 Rp. 1,874.30 Rp. 709.93Alat Ukur Rp. 3,946.26 Rp. 4,312.41 Rp. 366.15Alat Pertanian Rp. 3,975.55 Rp. 9,092.08 Rp. 5,116.53Alat Kantor & Rumah Tangga Rp. 135,492.12 Rp. 164,670.23 Rp. 29,178.11Alat Studio & Alat Komunikasi Rp. 7,350.35 Rp. 11,258.67 Rp. 3,908.32Alat Kedokteran Rp. 36,177.36 Rp. 47,727.28 Rp. 11,549.92Alat Laboratorium Rp. 30,993.77 Rp. 36,251.96 Rp. 5,258.19Buku/Perpustakaan Rp. 6,440.03 Rp. Rp. (6,440.03)Barang Bercorak Seni & Budaya Rp. 1,007.78 Rp. 1,208.38 Rp. 200.60Hewan Ternak dan Tanaman Rp. 3,435.69 Rp. 5,594.68 Rp. 2,158.99Peralatan Keamanan Rp. 229.61 Rp. 339.74 Rp. 110.13Jumlah Aktiva Tetap Rp. 8,710,838.20 Rp. 9,026,820.45 Rp. 315,982.25

AKTIVA TETAP LAINNYA Rp. 60,000.00 Rp. - Rp. (60,000.00)

DANA CADANGAN Rp. 60,000.00 Rp. - Rp. (60,000.00)

AKTIVA LAIN-LAIN Rp. - Rp. 374.19 Rp. (374.19)

TOTAL AKTIVA Rp. 9,193,238.82 Rp. 9,539,940.75 Rp. 465,953.55

UTANG

UTANG JANGKA PENDEK Rp. 53,248.64 Rp. 3,810.31 Rp. (49,438.33)

UTANG JANGKA PANJANG Rp. 3,550.10 Rp. 2,098.87 Rp. (1,451.23)

EKUITAS DANA Rp. 9,136,440.10 Rp. 9,539,571.42 Rp. 403,131.32

TOTAL UTANG DANEKUITAS

Rp. 9,193,238.84 Rp. 9,545,480.59 Rp. 352,241.75

Page 38: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 21

b. Perbankan

Jasa perbankan dari tahun ketahun menunjukan kecenderungan yangmeningkat seiring dengan semakin meningkatnya kegiatan perekonomianmasyarakat yang membutuhkan jasa perbankan. Berdasar data yang ada jumlahbank yang ada di Sulawesi Selatan tahun 2006 tercatat sebanyak 62 bank dengan552 unit kantor yang tersebar di berbagai daerah Sulawesi Selatan. Jumlah danamasyarakat yang tersedia pada bank-bank di Sulawesi Selatan tahun 2007 sebesarRp 25,20 trilyun yang terdiri dari deposito sebesar Rp. 7,30 trilyun, Giro sebesarRp 5,06 trilyun dan dalam bentuk tabungan sebesar Rp 12,84 trilyun.

4. Pendapatan Masyarakat

Tingkat pertumbuhan PDRB per kapita dapat dipakai sebagai salah satuindikator untuk mengukur tingkat pendapatan masyarakat. Dimana PDRB per kapitaatas dasar harga berlaku menggambarkan besarnya nilai tambah bruto per penduduk.Sedangkan PDRB per kapita atas dasar harga konstan dapat digunakan untukmenggambarkan pertumbuhan nyata pendapatan perkapita. Angka Perkapita Bruto(atas dasar harga konstan tahun 2000) penduduk Sulawesi Selatan pada tahun 2002sebesar 3.782.288 rupiah meningkat menjadi 4.354.326 rupiah pada tahun 2006.

5. Produksi Sektor-sektor Unggulan

Sektor pertanian, pertambangan, industri, dan pariwisata merupakan sektorunggulan yang menjadi penggerak roda perekonomian dalam pengembanganwilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk mendapatkan gambaran sektor-sektorperekonomian tersebut, akan dilakukan kajian terhadap potensi masing-masing subsektor yang digambarkan secara spasial ke dalam bentuk peta penyebaran lokasiuntuk analisis pemusatannya.

a. Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Tanaman padi terutama padi sawah merupakan salah satu komoditas andalanProvinsi Sulawesi Selatan. Produksi tanaman padi sawah di Provinsi SulawesiSelatan pada tahun 2005 mencapai sekitar 3.375.210 ton dari areal seluas 725.7663Ha dengan tingkat produktivitas sebesar 4,65 ton/Ha. Kabupaten penghasil padisawah terutama adalah Kabupaten Bone, Soppeng, Wajo, Sidrap, Pinrang dan Luwuyang dikenal dengan sebutan Kawasan Bosowasipilu. Hal ini ditunjukkan denganbesarnya nilai LQ yang lebih besar dari 1, yang berarti disamping memenuhikebutuhan wilayah itu sendiri, produksi padi juga dapat memenuhi kebutuhanwilayah provinsi.

Produksi jagung di Provinsi Sulawesi Selatan memiliki tingkat produktivitassebesar 3,42 ton/ha. Sentra tanaman jagung terdapat di Kabupaten Bantaeng,Jeneponto, Gowa, Enrekang dan Bulukumba. Selanjutnya, Tanaman ubi memilikiproduktivitas cukup tinggi bila dibandingkan dengan jenis tanaman pangan lainnya.Jenis tanaman ubi yang ditanam yaitu ubi jalar dan ubi kayu. Produksi tanaman ubijalar mencapai produktivitas sekitar 13,38 ton/Ha, sedangkan produktivitas tanaman

Page 39: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 22

ubi kayu sekitar 16,85 ton/Ha. Tanaman ubi jalar terutama terdapat di KabupatenTana Toraja, Bulukumba, Selayar, Gowa dan Luwu Utara. Sedangkan tanaman ubikayu terdapat di Kabupaten Selayar, Gowa, Jeneponto, Takalar dan di sekitarMakassar.

Tingkat produktivitas tanaman kacang-kacangan baik kacang tanah, kedelaimaupun kacang hijau berkisar sekitar 1 ton/ha. Luas lahan areal perkebunan kacang-kacangan saat ini masih relatif kecil. Kabupaten penghasil kacang kedelai terutamaadalah Kabupaten Jeneponto, Bone, Soppeng, Wajo, Takalar, Enrekang. Tanamankacang tanah terdapat di Kota Parepare, Kabupaten Selayar dan Bone, sedangkantanaman kacang hijau terutama terdapat di Kabupaten Takalar, Pangkep, Selayardan Jeneponto.

Disamping tanaman pangan, terdapat juga potensi sayur-sayuran dan buah-buahan. Jenis sayur-sayuran yang banyak diusahakan di wilayah Provinsi SulawesiSelatan adalah kentang, kubis, sawi, bawang merah, kacang panjang, cabe, ketimun,labu siam, kangkung, bayam dan wortel.

b. Sektor Perkebunan

Sektor perkebunan di Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu sektoryang memberikan kontribusi cukup besar terhadap devisa negara melalui beberapakomoditas eksport unggulan diantaranya kakao. Produksi tanaman kakao tahun2007 sebesar 117 ribu ton. Biji kakao merupakan salah satu komoditi utama ekspordari Provinsi Sulawesi Selatan. Daerah penghasil kakao terutama adalah KabupatenLuwu Utara, Luwu Timur dan Luwu. Komoditas ekspor lainnya adalah kopi baikkopi arabika maupun robusta, sentra penanaman kopi terutama di Kabupaten TanaToraja. Komoditas perkebunan lainnya adalah kelapa, cengkeh, pala, tembakau,tebu, kayu manis, vanili dan lada.

c. Sektor Perikanan

Usaha perikanan laut di Provinsi Sulawesi Selatan lebih dominan dibandingperikanan darat. Produksi perikanan darat berasal dari perairan umum (danau,sungai dan rawa) dan budidaya ikan (tambak air payau dan kolam/sawah). Produksiperikanan dari perairan umum dan tambak air payau terdapat hampir di seluruhwilayah kabupten/kota. Hasil perikanan darat pada tahun 2005 mencapai 315.734ton. Komoditas yang menonjol adalah udang dengan total produksi sebesar 6.668ton, rumput laut 17.161 ton, lainnya 1.115.295 ton. Jenis komoditi perikanan lainnyaadalah ikan cakalang, tuna, tongkol, udang, rumput laut, teripang, cumi-cumi danlain-lain. Produksi perikanan laut terutama berasal dari Kabupaten Bone, Jenepontodan Takalar. Sedangkan produksi perikanan darat terutama terdapat di KabupatenWajo, Bone, Sinjai dan Pinrang.

d. Sektor Peternakan

Jenis ternak yang diusahakan di Provinsi Sulawesi Selatan antara lain sapi,kambing, ayam buras, itik. Arahan kawasan sentra peternakan di Provinsi Sulawesi

Page 40: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 23

Selatan adalah kawasan Jeneponto, Bulukumba, Watampone, Parepare dansekitarnya.

e. Sektor Kehutanan

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan nomor 890/Kpts-II/1999 dan SKGubernur KDH Tk. I Provinsi Sulawesi Selatan nomor 276/II/Tahun 1999 tentangPaduserasi antara TGHK dan RTRWP, kawasan hutan di Sulawesi Selatan seluas2.712.811,75 ha terdiri atas 1.224.279,65 ha hutan lindung, 488.551 ha hutanproduksi terbatas, 131.041,10 ha hutan produksi biasa, 23.630 ha hutan produksikonversi dan 242.110 ha hutan konservasi.

Produksi kayu bulat di Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2007 mencapai100.014,13 m3. Hasil lainnya yakni rotan 4.241,40 ton, getah pinus 502.023,50 m3dan Damar 99,13 ton. Disamping hasil hutan kayu dan bukan kayu tersebut, terdapatjuga produksi hasil hutan yang diperoleh dari persuteraan alam sebagai komoditiunggulan khas Sulawesi Selatan. Sektor Kehutanan sebagai sektor yang mendukungsegmen hulu memberikan fasilitasi pada penyediaan kokon sebagai bahan bakuproduk. Untuk tahun 2007, produksi kokon Sulawesi Selatan sebesar 382.444,27 kg.

f. Sektor Pertambangan

Kontributor terbesar sektor pertambangan adalah pertambangan non migas.Sejauh ini pertambangan yang dieksploitasi adalah nikel. Pertambangan nikelterdapat di Soroako, Kabupaten Luwu Utara yang dikelola oleh PT. InternastionalNickel Company (INCO). Pada tahun 2004 volume export hasil pertambangan nikelmencapai 73.283 ton dengan nilai eksport sekitar USD 386 juta.

Disamping nickel Provinsi Sulawesi Selatan juga memiliki potensi tambanglainnya diantaranya tembaga, pasir besi hitam, kramit, emas, pirit, belerang, batubara, batu mulia dan bahan bangunan seperti batu gunung, endapan lahar dan batukasar. Beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan juga memiliki cadanganminyak bumi yaitu di Laut Sulawesi, Enrekang dan Selayar, yang saat ini belumdieksploitasi.

g. Sektor Industri

Dari sektor industri tercatat sejumlah perusahaan industri pengolahan hasilpertanian dan kehutanan, industri logam, mesin dan aneka, serta industri kecil.Termasuk dalam kategori industri hasil pertanian adalah industri makanan, industripengolahan tembakau (industri rokok kretek), industri kayu, bambu dan rotan.Termasuk dalam kategori industri aneka antara lain adalah industri bordiran,penjahitan, service elektronik.

Perusahaan di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2004 tercatat sebanyak65.906 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 210.689 orang. Terjadipenurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya, dimana tercatat sebanyak 74.212buah yang menyerap tenaga kerja sebanyak 209.319 orang.

Page 41: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 24

h. Sektor Pariwisata

Provinsi Sulawesi Selatan memliki aneka ragam obyek dan daya tarik wisatatersebar di wilayah Kabupaten/Kota, beberapa diantaranya belum dikembangkandan dipasarkan. Obyek dan daya tarik wisata tersebut berupa hamparanpemandangan pantai dan sawah yang indah, seni budaya yang khas dari pesisirhingga pegunungan, dan bahari yang kaya dengan bio diversity. Beberapa obyekwisata unggulan seperti :

1) Toraja : Keunikan pemukiman dan arsitektur tradisional yang menjadi nominasiWorld Heritage, warisan budaya yang tetap terpelihara hingga sekarang,merupakan kekuatan daya tarik ditunjang kondisi geografis dataran tinggi(highland);

2) Tanjung Bira merupakan tempat wisata bahari di Kabupaten Bulukumba yangberada di pesisir Laut Flores dengan air laut yang jernih.dan batu karang disekitar Pulau Kambing memiliki panorama yang indah;

3) Malino merupakan kawasan taman wisata alam dengan udara yang sejuk karenaterletak 1500 dpl. Taman ini terkenal dengan bunga-bunga dan buah-buahantorpisnya terutama markisa. Taman Wisata Malino terletak di Kecamatan TinggiMoncong, Kabupaten Gowa, sekitar 70 km dari Kota Makasar.

4) Tanah Beru adalah salah satu desa di Kabupaten Bulukumba yang sangatterkenal dengan tempat pembuatan perahu tradisional Bugis yang berukurankecil maupun besar. Termasuk perahu Phinisi Nusantara yang telah melayariSamudra Pasifik melalui Vancoucer, dan Amanna Gappa yang telah berlayarsampai di madagaskar.

5) Tana Towa Kajang adalah salah satu sub etnik dari etnik madagaskar. Polahidup penduduknya agak unik, dipimpin oleh kepala suku yang disebutammatoa yang dianggap sebagai pemimpin politik dan spiritual. Mereka hidupmenyatu dengan alam dan tidak ada kehidupan dengan peralatan modern. Padasaat-saat tertentu mengadakan upacara-upacar adat yang ritual dan sakral. Untukbertemu muka dengan ammatoa tamu harus memakai pakaian hitam.

6) Benteng Makassar (Fort Rotterdam) terletak di Makassar. Banteng ini dibangunoleh raja gowa X Karaeng Tunipalangga Ulaweng pada tahun 1545 untukmelawan Belanda. Tapi pada tahun 1667 benteng ini berhasil direbut Belandadan diberi nama Fort Rotterdam dan digunakan sebagai pusat pemerintahan danperdagangan. Selama pendudukan Jepang, benteng ini berfungsi sebagai pusatstudi pertanian dan bahasa. Saat ini Benteng Fort Rotterdam dimanfaatkan olehSuaka Peninggala Sejarah dan Purbakala, juga dimanfaatkan sebagai museum(Musium La Galigo) yang dahulu merupakan gudang rempah-rempah.

7) Gugusan kepulauan Spermonde membentang dari Makassar hingga perairanKabupaten Pangkep, dengan daya tarik aktifitas bahari berupa selam danmancing.

8) Museum Balla lompoa; museum ini merupakan rekonstruksi bentuk istana tuaraja Gowa, dalam susunan kayu yang dibangun sejak tahun 1939 dan telahdirenovasi pada tahun 1978/1980. Museum ini terletak dikecamatan SombaOpu, Kabupaten Gowa, sekitar 11 km dari Kota Makassar.

Page 42: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 25

9) Miniatur Sulawesi Selatan – Benteng Somba Opu; merupakan pusat budaya dansejarah Sulawesi Selatan. Disekitar Benteng Soma Opu ini dibangun kembaliberbagai rumah adat tradisional dari beberapa etnis di Sulawesi Selatan antaralain rumah adat Kajang (Makassar), Bugis, Mandar dan Toraja. Terletak sekitar2 km kearah Selatan dari Kota Makassar.

10) Bantimurung; merupakan hutan cagar alam yang dilindungi.di Kawasan inipengunjung dapat menikmati air terjun yang jernih serta menyaksikan anekaspesies kupu-kupu. Di lokasi ini terdapat Goa Mimpi, yang kaya akan keindahanstalaktit dan stalakmit. Cagar Alam Bantimurung terletak di Kabupaten Maros.

11) Kawasan Karst Maros-Pangkep, yang memiliki keunikan bentanganpegunungan kapur dengan variasi peninggalan purbakala

12) Taman Laut Takabonerate yang berada di pesisir timur dan barat pulau Selayarsebagai diving spot area terbaik di kawasan Asia pasifik

C. SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI

Perkembangan moda transportasi darat, telah dapat menghubungkan antaribukota Kabupaten kota, dimana untuk mendukung percepatan pertumbuhan arusbarang dan penumpang membutuhkan perluasan dan pelebaran jalan walaupun padaumumnya memiliki kualitas yang cukup baik, khususnya jalan poros kota Makassar– Parepare, Palopo hingga Poso Sulawesi Tengah. Demikian juga Sarana danprasarana transportasi laut yang terus mengalami perkembangan. Terkait dengantransportasi udara telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan terhadapperkembangan dunia penerbangan. Namun secara umum keterpaduan aktifitas antarmoda transporatsi darat, laut, dan udara belum berjalan secara optimal.

1. Transportasi Darat

Panjang jalan di Sulawesi Selatan pada tahun 2006 sepanjang 2770,53 km.Jika dilihat dari status kewenangannya, 1556,13 km jalan di Sulawesi Selatanmerupakan kewenangan Pemerintah Pusat dan 1.209,40 km menjadi kewenanganPemerintah Sulawesi Selatan. Kondisi permukaan jalan yang merupakankewenangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan diklarifikasikan sebagai berikut :a. Panjang jalan provinsi yang berkategori baik yaitu 1335,59 km;b. Panjang jalan kondisi sedang adalah 1001,55 km;c. Panjang jalan dengan kondisi rusak 198,94 km;d. Panjang jalan dengan rusak berat adalah 234,45 km;

2. Transportasi Laut

Keberadan sarana dan prasarana transportasi laut merupakan salah satu halyang penting bagi pengembangan wilayah Republik Indonesia yang merupakanNegara kepulauan. Pengembangan prasarana transportasi laut khususnya pelabuhandi Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu hal yang penting bagi pergerakanpenumpang dan barang untuk menggerakkan roda perekonomian di ProvinsiSulawesi Selatan. Pelabuhan laut yang terdapat Provinsi Sulawesi Selatanberdasarkan hirarkinya terdiri dari pelabuhan internasional, pelabuhan nasional danpelabuhan regional.

Page 43: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 26

Pelabuhan Makassar merupakan satu-satunya pelabuhan internasinal yangterdapat di Provinsi Sulawesi Selatan. Karena fungsinya sebagai pelabuhaninternasional, pelabuhan tersebut memiliki volume bongkar muat barang dan naikpenumpang yang paling tinggi baik dari dalam maupun dari luar negeri. Volumebongkar dan muat barang dari dalam negeri di pelabuhan Makassar pada tahun 2004mencapai 1.327.330 ton dan 957.422 ton. Volume bongkar dan muat barang dariluar negeri dipelabuhan tersebut mencapai 676.816 ton dan 1.087.440 ton. Jumlahkunjungan kapal dipelabuhan ini pun meupakan yang trtinggi dibandingkan denganjumlah kunjungan di pelabuhan-pelabuhan lainnya. Kunjungan kapal di pelabuhanMakassar pada tahun 2004 mencapai 3.598 unit yang berasal dari pelayaran dalamnegeri dan 319 unit yang berasal dari pelayaran luar negeri.

3. Transportasi Udara

Transportasi udara didalam wilayah Sulawesi Selatan masih dalam taraf awalpengembangan seperti Bandara Pong Tiku di Kabupaten Tator, Bandara Arupala dikabupaten Selayar secara umum dapat melayani kebutuhan lalu lintas udara antaraMakassar dengan wilayah Sulawesi Selatan bagian Utara dan ke Pulau Selayar.Sejak beberapa tahun sebelumnya, bandara ini telah memberikan kontribusi bagipengembangan sektor transportasi. Untuk Kabupaten Tator kendala yang dihadapiadalah selain stabilitas jumlah penumpang juga faktor sarana dan prasarana yangbelum secara optimal memenuhi standar bagi penerbangan pesawat udara. DiSoroako terdapat bandara yang dioperasikan oleh PT. INCO memiliki strategiskarena menghubungkan Makassar dengan wilayah Luwu yang relatif jauh jikamenggunakan transportasi darat. Pengembangan wilayah di kawasan itu cukupterdorong oleh keberadaan bandara itu.

Bandara internasional Sultan Hasanuddin merupanan bandara yang secarafisik telah masuk kedalam internasional hubs dimana memiliki dua pilihan run wayyang lebih panjang sesuai persyaratan serta terminal penumpang dan pesawat yangmampung lebih dari 12 pesawat udara. Secara geografis posisi Makassar yangberada ditengah wilayah indonesia juga merupakan jembatan antara Kawasan Baratdan Kawasan Timur Indonesia dimana akan mempengaruhi tingkat perkembanganProvinsi Sulawesi Selatan pada sektor perhubungan udara yang semakin baik,disamping itu perhubungan laut dengan pelabuhan Soekarno-Hatta yang jugamengalami kemajuan lebih baik dimana arus barang dan jasa dengan sistemkontainer. Menghadapi kondisi perkembangan dunia penerbangan, bandarainternasional Sultan Hasanuddin akan terus berbenah diri khusunya dari aspekmanajemen pengelolaan penerbangan bertaraf internasional. Kondisi fisik telahmampu melayani jumlah penumpang domestik dan mancanegara yang terusmeningkat termasuk kelengkapan sarana jasa angkutan barang (cargo).

D. PRASARANA WILAYAH

Uraian mengenai sarana dan prasarana wilayah di Provinsi Sulawesi Selatanmeliputi berbagai prasarana yaitu prasarana pengairan, prasarana air bersih,prasarana persampahan, prasarana telekomunikasi serta prasarana listrik dan energi.

Page 44: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 27

1. Prasarana Pengairan

Jaringan irigasi Sulawesi Selatan yang mencakup 4 (empat) Satuan WilayahSungai (SWS) dengan panjang sungai 1922,70 km dan mengairi 207.928 Ha sawahdengan jaringan primer sepanjang 521,86 km dan sekunder 1.823,97 km. ada 2(dua)kewenangan. Kewenangan pemerintah pusat meliputi jaringan primer 371,34 kmdan 1.617,16 km jaringan sekunder. Sistem jaringan ini mampu mengairi arealsawah seluas 171,74 Ha. Jaringan yang berada di bawah pemerintah provinsi adalahsepanjang 124,56 km untuk jaringan primer dan jaringan sekunder 184,52 denganluas cakupan area 31.168 Ha.

Di antara jaringan irigasi yang dikemukakan di atas terdapat sepanjang 25,96km jaringan primer 21,61 km jaringan sekunder lintas kabupaten/kota yangmerupakan kewenangan Pemerintah Provinsi yang mengairi luas areal 5.016 Ha.Jaringan irigasi yang ada ada saat ini untuk mendukung pengairan khususnyapertanian lahan basah dan pertambakan yang terdiri dari irigasi teknis, semi teknis,sederhana, perdesaan, rawa dan tadah hujan. Sebagai konsekuansi pertambahan luasjaringan irigasi tersebut menuntut pemeliharaan dan partisipasi masyarakat seradukungan tenaga-tenaga professional dalam pelayanan terhadapa masyarakat.

Pembangunan prasaran pengairan memilki beberapa tujuan yaitu antara lainpeningkatan produktivitas pertanian, penyediaan air baku, dan perlindunganterhadap areal produksi pertanian dan permkiman dari bahaya banjir. Salah satuprasarana pengairan yang dikembangkan di provinsi Sulawesi Selatan adalahbendungan yang tersebar di beberapa daerah kabupaten. Prasaran pengairan tersebutdiarahka untuk menunjang pengembangan pertanian lahan basah (irigasi) yangmeliputi beberapa wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Luwu Timur, KabupatenLuwu Utara, Kabupaten Luwu, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Bone, kabupatenSidrap dan Kabupaten Sopppeng.

Tabel 9 : Bendungan di Provinsi Sulawesi Selatan

No. N a m a Kabupaten Keterangan1 Bendungan Larona Luwu Timur Kapasitas 10 juta m32 Bendungan Balambano Luwu Timur Kapasitas 3,25 juta m33 Bendungan Kabenakoman Luwu Timur Layanan 4226 Ha4 Bendungan Kalaena Luwu Timur Layanan 17504 Ha5 Bendungan Lamasi Luwu Layanan 9842 Ha6 Bendungan Taccipi Pinrang Layanan 1668 Ha7 Bendungan Sadangsawitto Pinrang Layanan 7058 Ha8 Bendungan Saddang Utara Pinrang Layanan 5427 Ha9 Bendungan Bulutimorais Sidrap Layanan 5692 Ha10 Bendungan Bantimurung Maros Layanan 6513 ha11 Bendungan Kompili Gowa Layanan 17800 Ha12 Bendungan Pamuluku Takalar Layanan 5253 ha13 Bendungan Kelara Jeneponto Layanan 7400 Ha14 Bendungan Bilibili Gowa Kapasitas 375 m3 debit 33 m3/dt15 Bendungan Kalola Wajo Kapasitas 375 m3 layanan 6193 Ha16 Bendungan Sanrego Bone Kapasitas 9457 Ha

Sumber : Peta Prasarana Wilayah Indonesia 2006

Page 45: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 28

Jumlah daerah irigasi yang terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan secarakeseluruhan terdiri dari 1.101 daerah irigasi dengan luas areal irigasi mencapai188.611 Ha. Daerah irigasi yang luas terdapat di Kabupaten Gowa, Kabupaten Bonedan Kabupaten Luwu. Daerah irigasi yang terdapat di ketiga kabupaten tersenutmasing-masing terdiri dari 20.043 Ha, 20.256 Ha dan 19.319 Ha dengan masing-masing jumlah daerah irigasi sebanyak 93, 118 dan 75 buah. Kabupaten denganjumlah daerah irigasi terbanyak adalah Kabupaten Bone yang memiliki 118 daerahirigasi dan Kabupaten Soppeng yang memiliki 106 daerah irigasi.

Tabel 10 : Jumlah dan Luas daerah Irigasi Desa (Ha) Prov. Sulsel Tahun 2005

No. Kabupaten/Kota

DaerahIrigasi

IrigasiSwadaya

IrigasiNon PU

PeningkatanOleh PU

BelumDitingkatkan

LuasTotal

1 Selayar 3 0 0 300 0 3002 Bulukumba 62 1.920 200 6.957 2.548 11.6253 Bantaeng 89 551 92 5.890 6.174 12.7074 Jeneponto 37 210 300 4.403 2.791 7.7045 Takalar 11 875 0 1.201 1.416 3.4926 Gowa 93 4.518 450 9.535 5.540 20.0437 Sinjai 85 1.073 0 8.696 2.720 12.4898 Maros 66 350 90 5.416 3.831 9.6879 Pangkep 33 446 250 2.167 1.909 4.77210 Barru 28 200 500 3.402 698 4.80011 Bone 118 447 268 12.534 7.007 20.25612 Soppeng 106 494 0 4.436 4.087 9.01713 Wajo 17 0 0 1.847 588 2.43514 Sidrap 42 1.509 368 5.582 1.612 9.07115 Pinrang 54 1.886 180 5.745 96 7.90716 Enrekang 46 1.560 0 3.880 944 6.38417 Luwu 75 1.199 200 11.805 6.115 19.31918 Tana Toraja 60 1.450 965 3.978 3.885 10.27819 Luwu Utara 51 3.898 0 6.753 882 11.53320 Luwu Timur 21 0 0 3.220 1.047 4.26721 Makassar 0 0 0 0 0 022 Parepare 4 0 0 96 429 52523 Palopo - - - - - -

Jumlah 1.101 22.586 3.863 107.843 54.319 188.611Sumber : Sulawesi Selatan dalam Angka, 2006

2. Prasarana Air Bersih

Sumber air bersih di Provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari air kemasan,PDAM, pompa, sumur, mata air, air hujan dan kategori lainya. Sebagian besarrumah tangga di Provinsi Sulawesi Selatan yaitu 47,16% dari total jumlah rumahtangga di Provinsi Sulawesi Selatan (791.715 rumah tangga) memperoleh air bersih

Page 46: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 29

dari sumur. Jumlah rumah tangga yang memperoleh air bersih dari PDAM barumencapai 410.710 rumah tangga atau sekitar 23,93% jiwa. Sumber air bersih yangpaling sedikit digunakan di Provinsi Sulawesi Selatan adalah air kemasan yaitusebesar 8.845 rumah tangga atau sekitar 0,55% dari total jumlah rumah tanggaProvinsi Sulawesi Selatan.

Rumah tangga yang berada di kota seperti Makassar, Parepare dan Paloposebagian besar telah memperoleh air bersih PDAM. Namun rumah tangga yangberada di daerah kabupaten sebagian besar memperoleh air bersih dari sumur.Jumlah rumah tangga yang memperoleh air bersih dari PDAM di Makassar 211.335rumah tangga, Parepare 15.781 rumah tangga dan Palopo 14.385 rumah tangga.

3. Prasarana Telekomunikasi

Pelayanan telekomunikasi di Provinsi Sulawesi Selatan menunjukanpeningkatan dari tahun ke tahun. Hal tersebut ditunjukan dengan semakinmeningkatnya jumlah sambungan telepon dari tahun ke tahun. Jumlah sambungantelepon Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2005 mencapai 254.356 sambungan.Jumlah sambungan telepon terbanyak terdapat di Makassar yang mencapai 127.060sambungan. Kabupaten Gowa memiliki jumlah sambungan telepon yang relatifbanyak dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang ada di ProvinsiSulawesi Selatan.

4. Prasarana Energi

Sistem energi Sulawesi Selatan bertumpu sepenuhnya pada enegi listrik yangdipasok oleh beberapa pembangkit listrik bervariasi, dari yang berbasis tenaga air(PLTA), minyak (PLTD) dan gas (PLTG). Pembangkit listrik utama di SulawesiSelatan letaknya tersebar. Di Makassar, tello ada PLTG dan PLTD, di BakaruPinrang terdapat PLTA, sedangkan di Sengkang Wajo terdapat PLTGU dan diSuppa, Pinrang PLTD. Disamping itu terdapat beberapa PLTD yang terkoneksimelalui jaringan tegangan menengah 20 KV yang beroperasi pada beban puncak.Pada saat ini, jaringan distribusi listrik telah menjangkau daerah-daerah terpencilmelalui jaringan terkoneksi 20 KV (termasuk Kabupaten Selayar). Sebagian LuwuTimur masih belum masuk dalam Grid PLN namun sudah dipasok oleh PT. INCO.

Pada tahun 2006 daya terpasang sebesar 619 MW, daya mampu 533,5 MW,dengan beban puncak 448 MW. Kondisi ini menyebabkan kurang tersedianyacadangan operasi dan cadangan pemeliharaan sehingga bila ada pembangkit yangtidak berfungsi akan mengganggu aliran listrik di Sulawesi Selatan. Daya mampupembangkit tersebut sudah termasuk pembangkit milik swasta sebesar 200 MW(PLTGU sengkang 135 MW, PLTD Suppa 60 MW dan Excess power PT. INCO 5MW) dan sewa sebesar 21 MW (PLTD sewamata Tello 15 MW dan Palopo 6 MW).Pada bulan mei 2007daftar tunggu bagi calon pelanggan untuk pasang baru sebesar46.414 atau sebesar 58,87 KVA dan penambahan daya sebesar 942 pelanggan atausebesar 3,36 KVA.

Jumlah pelanggan PLN di Provinsi Sulawesi Selatan mencapai 1.168.580pelanggan dengan total daya tersambung 1.207.443.201 VA dan energi terjual

Page 47: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 30

sebesar 823.141.413.705 kWh. Jumlah pelanggan terbesar terdapat di Unit Makassardengan jumlah pelanggan sebanyak 417.126 pelanggan dengan daya tersambungsebesar 669.647.950 VA dan energi terjual sebanyak 821.184.621.691 kWh. Jumlahpelanggan terndah terdapat di Unit Parepare yang memiliki 125.080 pelanggandengan daya tersambung sebesar 95.128.076 VA dan energi terjual sebesar11.926.843 KWh.

E. SARANA DAN PRASARANA SOSIAL

Sarana wilayah yang akan diuraikan meliputi sarana kesehatan, saranpendidikan, serana perdagangan dan saran pariwisata.

1. Sarana Kesehatan

Jumlah puskesmas di tahun 2007 adalah 363 dengan ratio 4 puskesmas per100.000 penduduk, sedangkan jumlah pustu 1137 dengan rasio 2 per puskesmas,sementara rasio puskesmas keliling terhadap puskesmas sebanyak 0,9. Jumlahrumah sakit di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2007 yang dikelola olehdepartemen kesehatan, Pemerintah daerah, TNI/Polri, BUMN/BUMD dan swastaadalah sebanyak 67 buah. Adapun jumlah RSU Pemerintah Kab/kota dan Provinsimenurut kelasnya terdiri dari kelas D sebanyak 3 RS, kelas C sebanyak 21 RS, kelasB sebanyak 1 RS dan kelas A sebanyak 1 RS. Sedangkan RS swasta tercatatsebanyak 29 RS dan 8 RS khusus. Sedangkan untuk sarana kesehatan yangbersumber dari sumberdaya masyarakat seperti posyandu berjumlah 7986 danjumlah polindes sebanyak 725 unit di tahun 2007.

2. Sarana Pendidikan

Saran pendidikan terdiri dari berbagai jenis sekolah yang dimuali dari jenjangterendah yaitu Taman Kanak-kanan (TK) sampai tertinggi Sekolah MenengahUmum (SMU) dan Madrasah Aliyah (MA).

Jumlah sarana pendidikan mulai TK sampai SMU terdapat di ProvinsiSulawesi Selatan sebanyak 10.805 buah yang terdiri dari 1.854 TK, 6.362 SD, 523MI, 859 SLTP, 457 MTs, 351 SMU, 186 SMK, 191 MA dan 22 SLB. Daerah yangmemiliki sarana pendidikan terbanyak adalah Kabupaten Bone yang memiliki 1.170unit sarana pendidikan. Daerah yang memiliki sarana pendidikan paling rendahadalah Kota Palopo yang memiliki 143 unit sarana pendidikan.

Daerah yang memiliki jumlah TK tertinggi adalah Kabupaten Bone dengan271 unit TK, sedangkan daerah yang memiliki jumlah TK terendah adalahKabupaten Sidrap dengan 8 unit TK. Daerah yang memiliki SD tertinggi adalahKabupaten Bone dengan 672 unit SD, sedangkan daerah yang memiliki jumlah SDterendah adalah Kota Palopo dengan 64 unit SD. Daerah dengan jumlah MI tertinggiadalah Kabupaten Bone dengan 79 unit MI, sedangkan daerah memiliki MI terendahadalah Kota Palopo dengan 2 unit MI. daerah yang memiliki jumlah SLTP tertinggiadalah Kota Makassar dengan 158 unit SLTP, sedangkan daerah yang memilikijumlah SLTP terendah adalah Kota Palopo dan Kabupaten Bantaeng masing-masing15 unit SLTP. Daerah yang memiliki jumlah Mts tertinggi adalah Kabupaten Bone

Page 48: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 31

dengan 45 unit MTs sedangkan daerah yang memiliki MTs terendah adalah KotaPalopo dengan 1 unit MTs. Daerah yang memiliki jumlah SMU tertinggi adalahKota Makassar dengan 102 unit SMU sedangkan daerah yang memiliki jumlahSMU terendah adalah Kabupaten Bantaeng dengan 4 unit SMU. Daerah yangmemiliki jumlah SMK tertinggi adalah Kota Makassar dengan 72 unit SMKsedangkan daerah yang memiliki jumlah SMK terendah adalah Kabupaten LuwuUtara. Daerah yang memiliki jumlah MA tertinggi adalah Kota Makassar dengan 21unit. Sedangkan daerah memiliki jumlah MA terendah adalah Kabupaten Selayardan Kota Palopo dengan 1 unit.

Tabel 11 : Jumlah Sarana Pendidikan di Provinsi Sulawesi Selatan

No. Kabupaten/Kota TK SD MI SLTP MTS SMU SMK MA SLB Jumlah

1 Selayar 53 138 14 18 10 7 1 1 1 2432 Bulukumba 158 351 33 33 38 12 2 11 1 6393 Bantaeng 20 132 14 15 22 4 2 13 0 2224 Jeneponto 45 254 14 26 23 12 1 10 0 3855 Takalar 23 237 8 23 14 10 3 7 0 3256 Gowa 103 379 65 45 35 17 12 11 1 6687 Sinjai 53 241 27 22 26 6 2 14 0 3918 Maros 58 253 13 42 20 17 4 8 1 4169 Pangkep 40 308 8 30 18 8 5 10 1 42810 Barru 31 210 27 22 14 7 1 11 0 32311 Bone 271 372 79 66 45 21 5 10 1 1.17012 Soppeng 49 261 21 33 24 12 4 6 2 41213 Wajo 115 603 32 34 19 9 2 7 0 82114 Sidrap 8 242 10 31 12 12 4 6 0 32515 Pinrang 86 315 29 35 12 12 3 3 0 49516 Enrekang 59 213 17 30 20 10 4 9 0 36217 Luwu 229 226 33 38 30 11 1 10 0 57818 Tana Toraja 72 376 10 80 5 23 21 2 3 59219 Luwu Utara 20 215 19 23 27 8 0 11 0 32320 Luwu Timur 58 138 8 22 11 11 2 2 0 25221 Makassar 237 441 36 158 26 102 72 21 11 4.10422 Parepare 40 93 4 18 5 7 14 7 0 18823 Palopo 26 64 2 15 1 13 21 1 0 143

Jumlah 2.061 6.362 553 934 457 373 194 239 22 10.805Sumber : Sulawesi Selatan dalam Angka, 2006

3. Sarana Perdagangan

Saran perdagangan yang terdapat di Provinsnsi Sulawesi Selatan terdiri daripasar, supermarket/toserba, restoran, warung/kedai, dan toko klontong. Jumlahsarana perdagangan di Provinsi Sulawesi Selatan secara keseluruhan sebanyak138.146 unit yang terdiri dari 394 pasar, 182 supermaket/toserba, 1.214 restoran,6345 warung/kedai dan 60.938 toko klontong. Sarana perdagangan terbayakterdapat di Kota Makssar sebanyak 10.845 unit sarana perdagangan, sedangkandaerah yang memiliki sarana perdagangan paling rendah adalah Kabupaten TanaToraja yang memiliki 96 unit sarana perdagangan.

Page 49: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 32

Daerah yang memiliki jumlah pasar tertinggi dan terendah adalah KabupatenBone yang memiliki 6 unit pasar dan Kota Parepare yang memiliki 2 unit pasar.Makassar merupakan daerah yang memiliki supermarket, restoran, warung/kedaidan toko kelontong yang paling banyak masing-masing 73 unit Supermaket, 347unit restoran, 1.167 unit warung/kedai dan 9.199 unit toko kelontong, KabupatenBantaeng adalah daerah yang memiliki supermarket dan warung/kedai paling sedikityaitu 1 unit supermarket dan 115 unit warung/kedai. Kabupaten Sinjai merupakandaerah yang paling sedikit memiliki restoran yaitu sebanyak 3 unit restoransedangkan Kabupaten Tana Toraja merupakan daerah yang memiliki TokoKelontong paling rendah yaitu 719 unit.

4. Sarana Pariwisata

Untuk mengoptimalkan pemanfaatan obyek pariwisata yang terdapatdikabupaten Tana Toraja dan kabupaten dan kota lainnya memerlukan saranapendukung sehingga mempunyai daya tarik bagi wisatawan baik domestik maupunmanca negara. Provinsi Sulawesi Selatan perlu didukung dengan adanya saranapariwisata seperti fasilitas penginapan, pemandu wisata yang profesional, data daninformasi pariwisata yang lengkap, serta kemudahan akses. Kabupaten Tana Torajasebagai daya tarik wisata utama di Provinsi Sulawesi Selatan telah didukung olehadanya 12 hotel berbintang dan 749 hotel melati dengan jumlah kamar lebih dari850 kamar. Jumlah hotel terbanyak terdapat di Kota Makassar yang merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Selatan dan pintu gerbang utama bagi Provinsi SulawesiSelatan. Jumlah hotel berbintang di Kota Makassar adalah sebanyak 25 hotel yangmemiliki 1.711 kamar dan 106 hotel melati yang memiliki 761 kamar.

F. KELEMBAGAAN MASYARAKAT

Kelembagaan masyarakat yang berkembang di Sulawesi Selatan saat inimerupakan hasil artikulasi antara nilai dan norma yang bersumber dariketradisionalan dengan mengambil yang positif dari nilai dan norma yangbersumber dari kemoderenan. Aktifitas dalam kehidupan yang menjadimencerminkan masyarakat dalam bertingkah laku, berinteraksi satu sama lain,dalam mewujudkan tujuan bersama, lahir dari semangat kebersamaan yang salingmenghargai dan semangat gotong royong dalam bekerja.

Masalahnya adalah, lembaga masyarakat yang lahir dengan mengadopsimodernisasi hanya mampu menawarkan keragaman pilihan pada tataran praktis,tetapi tidak pada tataran nilai, karena umumnya berbasis pada nilai yang sama (nilai-nilai modern). Kondisi ini telah mempengaru eksistensi keberadaan lembagamasyarakat yang lahir dari nilai-nilai tradisional. Ini mengkondisikan keragamaninternal bukan sebagai kekuatan tetapi sebagai masalah dalam tatanan fungsionalSulawesi Selatan, sehingga mempengaruhi ruang pilihan (choices) bagi wargamasyarakat terhadap kelembagaan yang ada, sementara itu kemampuan wargamasyarakat menyuarakan aspirasi (voices) juga kurang terfasilitasi.

Kelembagaan perempuan cukup berkembang, terlihat pada upayapemberdayaan perempuan yang cukup positif, sehingga aksesnya dalam layanan

Page 50: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 33

pendidikan, kesehatan dan kesempatan kerja lebih signifikan. Selain itu, perubahanmenuju sistem yang berkeadilan gender telah berlangsung, namun belumsepenuhnya terwujud, karena masih kuatnya pengaruh nilai-nilai sosial budaya yangmelekat khususnya pada daerah pertanian perdesaan.

Keberhasilan masyarakat Sulawesi Selatan di daerah–daerah perantauan, didalam negeri mau pun diluar negeri, belum memberikan kontribusi yang berarti bagipembangunan Sulawesi Selatan. Hal ini banyak ditentukan oleh budaya Bugis-Makassar yang cenderung terikat kepada tanah tempat hidupnya dan seakan-akan"melupakan" kampung asalnya. Tentu saja kekecualian harus diberikan kepada etnikToraja yang terus berupaya memelihara hubungannya dengan sanak keluarga dankerabatnya yang ada di Tana Toraja.

Sejak beberapa tahun terakhir, ada upaya untuk memanfaatkan potensihubungan kekerabatan yang cukup besar itu sebagai acuan untuk mengembangkanketerkaitan ekonomi. Upaya ini diwujudkan dalam bentuk pembentukan kelompokSaudagar Bugis-Makassar. Walaupun telah berumur relatif panjang, kelompok inibelum sepenuhnya mampu mewujudkan sasaran pembentukannya.

Dapat disimpulkan bahwa kondisi kelembagaan masyarakat Sulawesi Selatansaat ini belum cukup berdaya sebagai wadah yang menyajikan pilihan-pilihan(choices) bagi warganya untuk berbagai aspek kehidupan. Begitu pula kelembagaanmasyarakat belum cukup berdaya dalam memfasilitasi tersuarakannya aspirasi(voices) dalam berbagai aspek kehidupan dari warga masyarakat. Kondisi ini, selaindisebabkan oleh proses modernisasi dan praktek pembangunan yang selama inicenderung mengkondisikan pelemahan daya kemampuan (capability deprivation)atas kelembagaan masyarakat, juga sangat terkait dengan lambatnya prosespenguatan wawasan bagi terkuatkannya techno-structure maupun soft-structuremasyarakat yang adaptif-kreatif dalam merespons dinamika perubahan. Kondisi inimenuntur agenda pemberdayaan masyarakat yang serius bagi terkuatkannya entitasSulawesi Selatan kedepan.

G. KELEMBAGAAN PEMERINTAH

Analisis diarahkan untuk menunjukkan bahwa pemerintah belum sepenuhnyamampu untuk menjalankan tugas-tugas pelayanan, pemberdayaan, danpemerintahan (regulasi) secara profesional. Kelemahan ini semakin nyata akibatpergeseran peran pemerintah kepada fungsi fasilitasi dan pemberdayaan. Analisisakan bermuara pada perlunya peningkatan kualitas profesionalisme aparat, lembagapemerintah yang lebih efisien dan efektif.

Upaya peningkatan kualitas aparat keamanan dan ketertiban telah dilakukansecara berkesinambungan namun belum maksimal karena kurangnya dukungansarana dan prasarana untuk memberikan rasa aman didalam masyarakat.Pembangunan dibidang keamanan dan ketertiban telah menunjukkan kemajuanmeskipun masih mengandung kelemahan. Kepercayaan masyarakat terhadap aparatpenegak hukum cenderung melemah sebagai akibat seringnya dimanfaatkan sebagaialat kekuasaan.

Page 51: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 34

Dalam penyelenggraan tugas pemerintahan umum dan pembangunan aparaturnegara belum memperlihatkan kinerja yang optimal. Hal tersebut tercermin dariberbagai tindakan penyelewengan dan penyalahgunaan wewenang dalam bentukKKN yang telah merugikan masyarakat. Kondisi demikian semakin menghambatdan memperlemah kinerja aparatur dalam mewujudkan pemerintahan yang bersihdan berwibawa.

Kelembagaan pemerintah daerah belum berkembang secara optimal terutamadalam pemenuhan pelayanan publik. Hal ini disebabkan oleh masih terbatasnyasumberdaya yang dimiliki pemerintah seperti kondisi sumberdaya manusia aparatur.Pembinaan dan pengawasan aparat penegak hukum belum sepenuhnya menyentuhnilai-nilai moral, etika dan keadilan terhadap pelaksanaan tugas, hal ini dapatmengurangi kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan lainnya.

Kondisi keamanan dan ketertiban yang kondusif didalam masyarakat telahmemberikan kontribusi terhadap kelancaran pelaksanaan pembangunan daerah danaktifitas kehidupan masyarakat. Namun secara keseluruhan masih banyak hal yangmemerlukan perbaikan, diantaranya masih rendahnya kepatuhan warga terhadapketentuan peraturan perundang-undangan. Pembangunan dibidang hukum terutamauntuk mendukung proses pembaharuan dan pranata hukum belum memberikan hasilyang memadai bagi perbaikan pelayanan hukum kepada masyarakat yang benar-benar sesuai aspirasi dan kebutuhan masyarakat.

Page 52: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 35

BAB III

ISU–ISU STRATEGIS

Sebagaimana disebutkan dalam Rencana Pembangunan Jangka PanjangDaerah (RPJPD) 2008-2028, terdapat beberapa isu-isu strategis yang dikemukakan.Dengan melihat perkembangan lingkungan strategis dalam Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD) 2008-2013, maka isu-isu yang sangat mendasaruntuk dijadikan landasan dalam perumusan strategi untuk mendukung keberadaanagenda utama pembangunan lima tahun yang akan datang adalah :

1. Sumberdaya Manusia

Penguasaan pengetahuan masyarakat Sulawesi Selatan saat ini relatif rendah,yang diindikasikan oleh besarnya porsi penduduk yang buta huruf dan rendahnyaangka rata-rata lama sekolah yang tercermin dalam rendahnya angka IPM. Faktorini menyebabkan adaptasi kreatif dalam bidang ilmu dan teknologi kurang terjadi.Relatif rendahnya angka IPM Sulawesi Selatan dapat ditelusuri penyebabnyadengan mengkaji kinerja pembangunan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.

Faktor utama penyebab rendahnya angka IPM Sulawesi Selatan adalahrendahnya kinerja pendidikan yang disebabkan ketersediaan dan sebaran sarana danprasarana pendidikan yang terbatas dan akses masyarakat ke sekolah yangdiakibatkan keterbatasan keuangan.

Pembangunan kesehatan di Sulawesi Selatan memperlihatkan kinerja baikyang tergambarkan dari capaian Angka Harapan Hidup (AHH) yang lebih tinggidibandingkan dengan rata-rata nasional. Meskipun demikian, beberapa indikatorkunci yang berpengaruh sangat signifikan terhadap peningkatan AHH di SulawesiSelatan, masih menjadi tantangan pembangunan kesehatan ke depan antara lainAngka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) yangmenggambarkan pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap kesehatan masyarakat.

2. Demografi

Pertumbuhan penduduk yang belum stabil setiap tahun, disatu sisi menjadibeban pembangunan daerah karena ruang gerak untuk produktivitas masyarakatmakin rendah, apalagi jika tidak diikuti peningkatan pendidikan yang dapatmenciptakan lapangan kerja. Memang tidak selamanya pertambahan pendudukmembawa dampak negatif, malahan menjadi positif jika dapat diberdayakan secarabaik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Beban pemerintah dan masyarakat untuk perbaikan pendidikan dan kesehatandalam 20 tahun yang akan datang akan semakin berat, karena selain untuk menutupidan mengejar kekurangan yang ada sekarang, juga untuk memenuhi pertambahanpenduduk yang diperkirakan 1,5 kali lipat (bertambah 50%).

Page 53: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 36

3. Tenaga Kerja

Kondisi ketenagakerjaan yang harus mendapatkan perhatian dan penanganansecara komprehensif adalah terjadinya peningkatan angka pengangguran setiaptahunya, dimana pada tahun 2008 ini telah mencapai angka sebanyak 384.8.272orang sebagai akibat pertumbuhan angkatan kerja yang memasuki dunia kerjadimana dari angkatan kerja yang mencari kerja tersebut tidak dapat terserap padalapangan kerja yang tersedia khususnya dalam konteks hubungan kerja (bekerja disektor pemerintah dan di sektor swasta/perusahaan), karena memang daya serap darisektor-sektor tersebut sangat terbatas, sehingga sebagai “katup pengaman” harusdapat dikembangkan sebagai potensi atau peluang bekerja terbuka luas melalui kerjamandiri/wirausaha (sektor ekonomi non formal).

4. Ekonomi

Upaya untuk mempercepat laju pertumbuhan pendapatan justru merupakanmasalah tersendiri. Dalam beberapa tahun terakhir (2000-2005), Provinsi SulawesiSelatan mengalami laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, malah lebih tinggidari rata-rata nasional, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan rata-rata bertumbuhsebesar 5,21% per tahun, sedangkan secara nasional rata-rata bertumbuh 4,71% pertahun, tetapi nilai absolutnya belum cukup memadai untuk mendorong lajupeningkatan pengeluaran riil per kapita yang digunakan sebagai indikatorperhitungan IPM di atas rata-rata nasional.

a. Pertanian

Masalah pertama di sektor ini terletak pada komposisi Nilai Tambah Bruto.Sebagian besar nilai tambah itu diserap oleh Surplus Usaha (78,49%)–persentase inilebih buruk dibandingkan dengan rata-rata seluruh sektor, yaitu sebesar 58,20%,sedangkan Upah dan Gaji hanya sebesar 18,74% yang masih harus dibagi kepadatenaga kerja yang jumlahnya relatif besar, yaitu 50,97% dari seluruh tenaga kerja.Hasilnya adalah pendapatan rata-rata untuk seorang buruh tarsi hanya Rp.2.318.939/tahun, jauh lebih kecil dari upah rata-rata untuk seluruh sektor, yaitu Rp.6.332.771/tahun. Inilah penyebab utama ketimpangan distribusi pendapatan diSulawesi Selatan. Ada 50,97% keluarga yang menikmati pendapatan 18,66 % daritotal pendapatan. Ketimpangan ini akan menjadi semakin besar jika diukur perkapita karena jumlah keluarga petani umumnya jauh lebih besar dibandingkandengan jumlah keluarga tenaga kerja pada sektor lainnya.

Sebagian besar lahan pertanian di Sulawesi Selatan memiliki ketergantunganyang semakin besar terhadap input yang umumnya harus diimpor, mulai dari pupukdan pestisida, bahan bakar untuk traktor dan bahkan bibit. Tanpa input seperti itu,sawah-sawah yang ada hampir tidak mungkin lagi ditanami. Dibandingkan dengankondisi beberapa dekade sebelumnya di mana sebagian besar input disediakan olehalam dan kegagalan panen relatif kecil karena varitas yang digunakan sangat sesuaidengan kondisi lingkungannya, maka posisi petani menjadi semakin terjepit. Demiuntuk mengejar sasaran yang berkaitan dengan kepentingan nasional (yangdiwujudkan dalam peningkatan output sebesar mungkin), maka yang semakin

Page 54: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 37

banyak berkorban adalah petani yang notabene merupakan kalangan berpenghasilanpaling kecil. Ini adalah bentuk ketidakadilan yang perlu segera dipecahkan.

Simpulan yang dapat ditarik adalah kemandirian lokal di bidang pertanianmenjadi semakin berkurang tanpa adanya kompensasi yang sepadan di bidanglainnya. Apalagai kalau lahan produktif tidak diadakan perlindungan secara baik,akan beralih fungsi tanpa terkendali.

b. Pangan

Ketahanan pangan merupakan bagian terpenting dari pemenuhan hak ataspangan sekaligus merupakan salah satu pilar utama hak azasi manusia. Ketahananpangan juga merupakan bagian sangat penting dari ketahanan nasional. Dalam halini hak atas pangan seharusnya mendapat perhatian yang sama besar dengan usahamenegakkan pilar-pilar hak azasi manusia lain. Ketahanan pangan tidak hanyamencakup pengertian ketersediaan pangan yang cukup, tetapi juga kemampuanuntuk mengakses (termasuk membeli) pangan dan tidak terjadinya ketergantunganpangan pada pihak manapun. Konsep pangan yang menyatakan beras sebagai satu-satunya makanan utama di Indonesia perlu diubah. Konsep pangan semacam itudapat menjadi sumber terpuruknya nasib petani, dan hilangnya ragam pangan lainyang pernah ada. Padahal keragaman jenis bahan pangan itu bisa mengindari adanyakrisis pangan.

Dalam hal ini, sekalipun ketahanan pangan ditingkat nasional (dilihat dariperbandingan antara jumlah produksi dan konsumsi total) relatif telah dapat dicapai,pada kenyataanya ketahanan pangan dibeberapa daerah tertentu dan ketahananpangan dibanyak keluarga masih sangat rentan. Kesejahteraan petani pangan yangrelatif rendah dan menurun saat ini akan sangat menentukan prospek ketahananpangan. Kesejahteraan tersebut ditentukan oleh berbagai faktor dan keterbatasan,diantaranya yang utama adalah : Sebagian petani miskin karena memang tidakmemiliki faktor produktif apapun kecuali tenaga kerjanya (they are poor becousethey are poor), Luas lahan petani sempit dan mendapat tekanan untuk terusterkonversi, Terbatasnya akses terhadap dukungan layanan pembiayaan, Tidakadanya atau terbatasnya akses terhadap informasi dan teknologi yang lebih baik,Infrastruktur produksi (air, listrik, jalan, telekomunikasi) yang tidak memadai,Struktur pasar yang tidak adil dan eksploitatif akibat posisi rebut-tawar (bargainingposition) yang sangat lemah dan Ketidak-mampuan, kelemahan, atau ketidak-tahuanpetani sendiri.

Globalisasi dalam berbagai aspek sosial ekonomi pada kenyaraannya telahmenjadi ancaman serius bagi usaha membangun ketahanan pangan jangka panjang,walaupun disadari pula menjadi peluang jika dapat diwujudkan suatu perdaganganinternasional pangan yang adil. Meroketnya harga sumber energi berdampaklangsung pada harga produk pertanian melalui kenaikan biaya input semisal pupuk,dan biaya transportasi. Harga-harga pangan dan pakan cenderung meningkat danmenurunkan daya beli riil masyarakat miskin. Hal ini yang mengakibatkan hargainternasional minyak sawit mentah (CPO) dan minyak goreng meroket danmenyebabkan langkanya pasokan dalam negeri akibat ekspor yang booming. Harga

Page 55: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 38

jagung mencapai tingkat tertinggi dalam lebih satu dekade yang memukul petaniunggas.

5. Industri Strategis

Terdapat beberapa industri yang bersifat unik di Sulawesi Selatan, yaituindustri yang tidak berbasis pada ketersediaan input yang nilainya besar (dalaminput antara), tetapi semata-mata mengandalkan keterkaitan industrial serta finaldemand-nya. Industri tepung terigu dan industri semen merupakan contoh dari jenisindustri dimaksud.

Industri Terigu merupakan industri yang menunjukkan interkoneksitasSulawesi Selatan yang relatif kuat dengan lingkungan strategisnya. Data tahun 2005menunjukkan bahwa hampir seluruh Input Antara industri ini berasal dari impor(99,46%) yaitu Rp. 3,14 trilyun dari Rp. 3,512 trilyun. Lebih sepertiga darioutputnya (33,82%) diserap sebagai input antara oleh industri lain, sedangkan lebihdari setengah permintaan akhir di serap oleh ekspor (Rp. 1,69 trilyun), tepatnya dikirim ke Provinsi lain. Prospek untuk mempertahankan nilai ekspor komoditas inicukup baik, karena kebutuhan terigu, khususnya di Kawasan Timur Indonesiacenderung meningkat, antara lain oleh program diversivitas pangan.

Masalah utama industri strategis Sulawesi Selatan seperti Pabrik Semenadalah kebutuhan tenaga listrik yang tinggi, sementara PLN belum mampumenjangkaunya. Selain itu, Pabrik Gula membutuhkan revitalisasi peralatan danlahan yang membutuhkan investasi yang besar, namun harus dipenuhi untukmemenuhi kebutuhan dalam daerah, bahkan memungkinkan luar daerah SulawesiSelatan.

6. Energi dan Krisis Listrik

Saat ini fonomena krisis energi global semakin menguat seiring makinmeningkatnya harga sumber energi dari fosil yang tidak dapat diperbarui, sehinggamendorong berkembangnya pemanfaatan energi non fosil dan energi terbaharuiyang meliputi ; Energi geothermal, energi surya, energi angin, tenaga air, danbiomas (biofuel) yang dihasilkan melalui pembakaran dan fermentasi bahan organikseperti fermentasi tebu atau jagung (yang selama ini menjadi bahan pangan) untukmenghasilkan alkohol dan ester. Kedua bahan tersebut secara teori dapat digunakanuntuk menggantikan bahan bakar fosil (BBM) dengan dicampur, dengan melihatfenomena sekarang ini tidak menutup kemungkinan akan terjadi persaingan (trade-off) produk–produk pangan akan diperhadapkan pada dua pilihan yakni akanmenjadi energi atau tetap menjadi bahan pangan. Sebagai gambaran, Uni Eropamerencanakan 5,75 persen etanol yang dihasilkan dari, gandung bit, kentang ataujagung ditambahkan pada bahan bakar fosil pada tahun 2010 dan 20 persen pada2020. Sekitar seperempat bahan bakar transportasi di Brasil tahun 2002 adalahetanol. Sementara itu, campuran biodiesel 5% banyak digunakan luas dan tersedia dibanyak stasiun bahan bakar dan di Amerika serikat, lebih dari 80% truk komersialdan bis kota beroperasi menggunakan diesel. Oleh karena itu penggunaan biodieselAS bertumbuh cepat dari sekitar 25 juta galon per tahun pada 2004 menjadi 78 juta

Page 56: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 39

galon pada awal 2005. Pada akhir 2006, produksi biodiesel diperkirakan meningkatempat kali lipat menjadi 1 milyar galon. Dari gambaran tersebut diatas, jelas bahwauntuk masa-masa yang akan datang konversi bahan pangan menjadi bahan bakarsebagai alternatiif akan semakin tinggi.

Sistem energi Sulawesi Selatan bertumpu sepenuhnya pada energi listrikyang dipasok oleh beberapa pembangkit listrik yang bervariasi, dari yang berbasistenaga air (PLTA), minyak (PLTD) dan gas (PLTG).Pada Tahun 2006 dayaterpasang sebesar 619 MW, daya mampu 533,5 MW, dengan Beban Puncak 448MW. Kondisi ini menyebabkan kurang tersedianya cadangan operasi dan cadanganpemeliharaan sehingga bila ada pembangkit yang tidak berfungsi akan mengganggualiran listrik di Sulawesi Selatan. Daya mampu pembangkit tersebut sudah termasukpembangkit milik swasta sebesar 200 MW (PLTGU Sengkang 135 MW, PLTDSuppa 60 MW dan excess power PT. INCO 5 MW) dan sewa sebesar 21 MW(PLTD Sewatama Tello 15 MW dan Palopo 6 MW). Pada bulan Mei 2007 daftartunggu bagi calon pelanggan untuk pasang baru sebesar 46.414 atau sebesar 58,87KVA dan penambahan daya sebesar 942 pelanggan atau sebesar 3,36 KVA.

Sebagai upaya meningkatkan pasokan tenaga listrik di Sulawesi Selatan,dengan rasio elektrifikasi dan konsumsi perkapita yang relatif rendah demikian pulakian kritisnya kondisi pasokan tenaga listrik. Grid tenaga listrik yang terisolasi perludihubungkan dengan jaringan untuk menjaga kestabilan pasokan tenaga listrik,bukan hanya untuk konsumsi rumah tangga tetapi juga untuk antisipasipembangunan industri. Untuk menunjang hal tersebut, maka akan dilakukanpemanfaatan sumber daya energi lokal batubara, gas alam, geothermal, PLTA, danenergi yang dapat diperbaharui seperti tenaga matahari dan angin.

7. Arus Globalisasi

Globalisasi adalah sebuah istilah menggambarkan peningkatan keterkaitandan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melaluiperdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksiyang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias. Dalam banyak hal,globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasisehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakanistilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomenaglobalisasi di dunia antara lain pada perubahan dalam konsep ruang dan waktu yangditandai dengan makin cepatnya arus informasi; Pasar dan produksi ekonomi dinegara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat daripertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaanmultinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO),Asian Free Trade Association (AFTA);European Free Trade Area (EFTA),European Economic Community (EEC), North American Free Trade Area(NAFTA) dan Asia Pacific Economic Corporation (APEC) Peningkatan interaksikultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan

Page 57: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 40

transmisi berita internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi, menerima gagasandan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya,misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.; krisis multinasional dll.

Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadikabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasionalakan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluangpasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknyajuga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.

Globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk Globalisasiproduksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agarbiaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yangrendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karenaiklim usaha dan politik yang kondusif. Demikian halnya dalam bidang pembiayaan,perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukaninvestasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia.Selanjutnya dalam bidang tenaga kerja, perusahaan global akan mampumemanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaanstaf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalamaninternasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang.Selanjutnya, Globalisasi dalam bidang Perdagangan, hal ini bisa berbentukpenurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif.Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat,ketat, dan fair. Sedangkan globalisasi kebudayaan ditandai dengan semakinberkembangnya kebudayaan internasional diluar dari kebudayaannya,berkembangnya mode berskala global seperti film, pakaian, dan lain lain.

8. Kerusakan Hutan dan Lahan

Kerusakan hutan dan lahan di Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salahsatu issu pokok lingkungan di daerah ini. Kawasan hutan negara tahun 2007 seluas2.402.436 ha terus menerus mendapat tekanan dari penduduk sekitarnya. Pendudukmemanfaatkan lahan-lahan hutan negara ini sebagai areal perladangan. Merekamenanam tanaman semusim dan tanaman-tanaman palawija lainnya, bahkanberbagai tanaman tahunan seperti coklat telah ditanam dalam kawasan hutannegara..Luas lahan kritis di Provinsi Sulawesi Selatan tercatat seluas 682.784,29 haatau sekitar 15 % dari total luas Provinsi Sulawesi Selatan. Lahan-lahan kritistersebut tersebar dalam kawasan hutan seluas 369.956,55 ha dan diluar kawasanhutan seluas 312.827,74 ha.

Kerusakan ekosistem DAS merupakan salah satu issu pokok di SulawesiSelatan. Kerusakan ekosistem DAS ini disebabkan berbagai faktor antara lainkebijakan pertanahan (pemanfaatan lahan) yang tidak searah dengan kepentinganlingkungan, kemampuan ekonomi dan teknologi pemanfaatan tanah dari petani yangmasih rendah, belum adanya persepsi dan pemahaman yang baik dari masyarakatdan pemerintah tentang perubahan kondisi lingkungan akibat tindakan manusia yangsalah dan perambahan hutan yang terus berlanjut. Akibat kerusakan ekosistem DAS

Page 58: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 41

di daerah ini telah menimbulkan berbagai masalah lingkungan baik dalam kawasanhutan maupun diluar kawasan hutan seperti banjir, kekeringan, meluasnya lahankritis, erosi, longsor dan lain-lain. Sampai dengan tahun 2006, luas lahan kritis diSulawesi Selatan seluas 682.784,29 Ha, yang terbagi dalam kawasan hutan seluas369.956,55 Ha dan diluar kawasan hutan seluas 312.827,74 Ha. Lahan kritis initerdapat pada semua ekosistem DAS di Sulawesi Selatan dan yang terluas terdapatdi ekosistem DAS Saddang seluas 354.463,36 Ha atau 51,91 % dari luas seluruhlahan kritis.

9. Kerusakan Ekosistem Wilayah Pesisir dan Pantai

Masalah lingkungan utama lainnya di Sulawesi Selatan adalah kerusakanberbagai ekosistem di wilayah pesisir dan laut. Ekosistem-ekosistem yangmengalami kerusakan parah adalah ekosistem mangrove, ekosistem terumbu karangdan ekosistem esturia. Akibat kerusakan pada ekosistem-ekosistem tersebutmenyebabkan terjadinya abrasi pantai, instrusi air laut dan penurunan produksi ikan,terutama ikan-ikan karang. Apabila hal ini tidak segera ditanggulangi maka akanberakibat pada menurunnya pendapatan dan kesejahteraan nelayan dan masyarakatyang kegiatannya terkait dengan perikanan.

a. Kerusakan Ekosistem Mangrove

Kerusakan ekosistem mangrove disebabkan oleh aktivitas ekploitasimangrove untuk kepentingan kayu bakar, membuka areal untuk tambak atau sawahdan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya. Tidak adanya sistem pengamananekosistem mangrove yang memadai menyebabkan kerusakan ini terus berlangsunghingga sekarang. Kalau pada tahun 1980-an luas mangrove di Sulawesi Selatansekitar 130.000 Ha maka pada tahun 2006 ini, areal tersebut telah berkurang seluas103.089 Ha.

b. Ekosistem Terumbu Karang

Kerusakan ekosistem terumbu karang di perairan laut Sulawesi Selatan telahberada pada kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Terumbu karang banyak dirusakoleh masyarakat yang menangkap ikan dengan cara pengeboman. Pengebomanterumbu karang ini menyebabkan kematian ikan disekitarnya dan pada terumbukarang tersebut, sehingga daerah yang tadinya sangat subur menjadi kritis. Karang-karang yang tinggal kemudian diambil untuk dijadikan bahan bangunan ataukeperluan konstruksi lain. Kerusakan terumbu karang di Sulawesi Selatan sampaidengan tahun 2006 tercatat seluas 65.296,78 Ha, tersebar di Kabupaten Bone,Pangkep, Barru, Sinjai, Bulukumba, Selayar, Takalar dan Pare-pare.

c. Kawasan Rawan Bencana

Berdasarkan proses terbentuknya Pulau Sulawesi, maka terdapat garis sesargempa memanjang dari perairan sebelah barat dan timur Pulau Selayar menuju keutara melewati Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Sidrap,bercabang di Kabupaten Enrekang menuju ke Kabupaten Toraja dan menuju keKabupaten Mamasa dan Mamuju di Provinsi Sulawesi Barat. Peta seismotonik

Page 59: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 42

memperlihatkan garis sesar gempa yang menunjukkan daerah rawan gempa didaerah yang dilewatinya. Selain daripada itu garis sesar di sebelah barat KabupatenPinrang dan di sebelah selatan Kabupaten Majene di Selat Makassar menyebabkandaerah pantai di dua kabupaten ini rawan terhadap bencana Tsunami. Sistemmitigasi bencana alam terutama di daerah rawan yang dilewati garis sesar ini perludibangun, baik berupa sosialisasi dan latihan-latihan terutama di sekolah-sekolahdasar dan menengah, maupun berupa prasarana fisik seperti hutan mangrove danatau tanggul dan atau penataan ruang wilayah yang mengantisipasi bencanaTsunami, seperti dengan mengeliminasi aglomerasi kegiatan dan bangunan di pantaiserta pembangunan bukit-bukit penyelamatan (escape hills) dengan akses yangmudah dicapai dari daerah pantai

10. Sosial, Budaya dan Agama

Di bidang sosial, keberadaan dan peran lembaga yang sepenuhnya berkiprahdalam misi kemasyarakatan, juga mengalami kemunduran. Organisasi masyarakatdalam menjalankan aktivitasnya menghadapi kesulitan untuk sepenuhnya bermisisosial tanpa memikirkan profit untuk menjaga kelangsungan lembaga itu sendiri.Pada akhirnya, organisasi kemasyarakatan juga banyak bergantung kepadapemerintah sebagai sponsor kegiatan.

Saat ini, peran komunitas-komunitas di Sulawesi Selatan cenderungmenurun. Soft-structure komunitas pada berbagai aktivitas sosial ekonomi yangberbasis pada sistem Ponggawa-Sawi mengalami kegoyahan karena tidak mampumempertahankan diri terhadap altenatif kelembagaan ekonomi baru, seperti koperasidan Bank Perkreditan Rakyat, yang ditawarkan pemerintah melalui berbagaiprogram pembangunan. Selain itu, techno-structure komunitas juga tidak mampumenyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan yang ada. Ini misalnya dapatdilihat pada tertinggalnya kemampuan teknologis komunitas pandai besi di Sidrap,komunitas tembakau rakyat di Soppeng serta komunitas kelapa dalam/industri koprayang berjaya di masa lalu. Komunitas sutera alam di Soppeng, komunitas pembuatperahu di Bulukumba, dan komunitas petani udang pada berbagai daerah, saat inimasih bertahan, tetapi juga mengalami ancaman ketertinggalan atas tuntutan-tuntutan baru, terutama terkait isu ekologis, hak intelektual ataupun substansiteknologinya sendiri. Techno-structure komunitas padi-sawah dan jagung,komunitas rumput laut, dan komunitas kakao saat ini masih fungsional meresponsperubahan, tetapi juga menyimpan kelemahan terkait terbatasnya daya dukungekologis dan aplikasi teknologis.

Begitu pula entitas Desa, yang dulu merupakan unit sosiogeografis yangfungsional serta membangun ikatan kebersamaan (community feeling) yang kuatbagi warganya, saat ini lebih merupakan unit administrasi pemerintahan yangseragam satu sama lain. Entitas desa semakin jauh dari eksistensi yang otonom(village autonomy) sebagaimana diamanahkan Undang-Undang PemerintahanDaerah, kondisi self governance (tata kelola sendiri) diantara entitas desa yangberinterkoneksi satu sama lain, sangat kurang terpresentasikan dalam tatananfungsional Sulawesi Selatan. Komunitas Ammatoa di Kajang (Bulukumba) dan

Page 60: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 43

eksistensi sejumlah Lembang di Tana Toraja, mungkin hanya itu yang bisa dicatatsebagai presentasi ideal dari desa-desa yang mewujud sebagai komunitas.

Dalam keswadayaan masyarakat, lembaga yang mendampingi masyarakatberadaptasi-kreatif terhadap perubahan, relatif sedikit jumlahnya. PerkembanganLSM dalam memfasilitasi choice dan voice pada berbagai bidang kehidupanmemang cukup nyata. Beberapa LSM menangani bidang spesifik sepertilingkungan hidup, gender, demokrasi dan HAM, teknologi pedesaan, dan lainnya.Faktanya, keswadayaan masyarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhikebutuhan belum signifikan. Kelembagaan yang dulu fungsional dalam mengatasikebutuhan/ masalah lokalitas seperti akkio (panggilan untuk gotong royong) padahampir semua komunitas di Sulawesi Selatan, rera’di Bulukumba dan Selayar sertakombong di Enrekang (arisan tenaga kerja dalam mengolah tanah), saat ini telahsemakin dipinggirkan oleh mekanisme pasar. Untuk pengembangan budaya lokal,lembaga yang menanganinya juga belum berkembang optimal, pada hal ini sangatkrusial untuk melahirkan masyarakat dengan identitas yang unik.

Pada bidang ekonomi, lembaga yang ada tumbuh dengan pesat, tetapiidentitasnya mirip satu dengan lainnya. Lembaga ekonomi modern menempatkankeuntungan sebagai orientasi utama. Bank dan Koperasi, termasuk variannya BankPerkreditan Rakyat dan Bank Syariah, telah menggeser lembaga tradisional sepertiikatan Ponggawa-Sawi yang memiliki keunikan dalam menawarkan choice danmenyalurkan voice di kalangan masyarakat perdesaan. Kehadiran lembaga pasarmodern cenderung meminggirkan eksistensi pasar tradisional. Kehadiran pasarmodern yang mestinya menambah keragaman, justru melemahkan entitas pasartradisional yang sudah ada. Kehadiran perusahaan besar sebagai lembaga ekonomiyang lebih terkonsentrasi pada bidang otomotif dan konstruksi, kurang mendorongproduksi manufaktur dan agroindustri, juga menjadi fenomena di balik rendahnyakeragaman dalam kelembagaan ekonomi.

Di bidang sosial, peran lembaga yang sepenuhnya berkiprah dalam misikemasyarakatan, juga kurang berkembang. Organisasi sosial dan berbagai organisasipemuda, tetap memainkan peran tetapi loncatan yang berarti juga kurang tercapai.Sejumlah organisasi sosial-kemasyarakatan baru bermunculan, tetapikeberfungsiannya belum cukup bagi terkuatkannya modal sosial dalam tetananmasyarakat. Bahkan sejumlah organisasi kemasyarakatan pada akhirnya jugabanyak bergantung kepada pemerintah sebagai sponsor kegiatan.

Peran komunitas adat juga telah mengalami pergeseran fungsi dan peransebagai tatanan dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga eksistensinya lebihsebagai symbol of ceremony. Namun, di beberapa daerah kelembagaan sosialkemasyarakatan tersebut masih terus berupaya mempertahankan nilai–nilaikeagamaan dan kearifan lokal. Nilai-nilai lokal (indigenous values) dalammasyarakat juga telah banyak bergeser. Dalam budaya dan kesenian, sangat sedikitlembaga baru yang berkembang sedangkan lembaga tradisional mengalamikesulitan untuk mempertahankan keberadaannya. Ini ditandai oleh kurangberlangsungnya artikulasi antara ciri tradisional dengan ciri baru dalam seni suara,seni tari maupun seni pertunjukan yang ada.

Page 61: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 44

Kebijakan pemerintah daerah dalam pembinaan kelembagaan sosial, budayadan keagamaan belum maksimal dibanding dengan tuntutan fungsi dan perannya.Bahkan cendrung kebijakan pembangunan lebih berorientasi fisik matril dibandinguntuk pembentukan jati diri masyarakat Sulawesi Selatan yang relegius berdasarkannilai budaya dan Agama.

11. Pemerintahan dan Politik

Di bidang politik kecenderungan lembaga-lembaga politik dalam bentukpartai politik berkembang sangat pesat dilihat dari sisi jumlah. Hampir semua partaipolitik memiliki perwakilan di tingkat Provinsi dan di mayoritas kabupaten.Walaupun, ada kecenderungan bahwa partai-partai tersebut belum mampumenghimpun dan menyalurkan aspirasi masyarakat secara optimal. Itu misalnyaterlihat dari hasil Pilkada yang tidak selalu sejalan dengan hasil Pemilu Legislatif.Malah, organisasi sosial politik belum mampu memberikan suasana yang kondusifdan cenderung memecah belah kekerabatan yang ada dimasyarakat, namunfenomena, ini merupakan suatu proses pendewasaan berpolitik masyarakat.

Selama ini permasalahan dalam perencanaan pembangunan adalahpendekatan perencanaan pembangunan itu tidak dilaksanakan sepenuhnya. Adabeberapa hal yang menjadi penyebabnya. Pertama, penyelenggaraan programpembangunan hampir tidak pernah mengacu kepada nilai-nilai dasar yangdicantumkan pada dokumen perencanaan tersebut, karena pembangunan lebihdiartikan sebagai kegiatan fisik untuk mencapai sasaran-sasaran yang bersifat fisikpula, bukan pembangunan manusia (dalam arti sebenarnya) dan kelembagaannyayang lebih berdimensi budaya.

Page 62: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 45

BAB IV

VISI, MISI, NILAI-NILAI DASAR, DAN STRATEGI

A. Visi

Visi Pembangunan Sulawesi Selatan merupakan gambaran kesuksesan yangingin dicapai dalam kurun waktu 5 tahun ke depan yang disusun denganmemperhatikan Visi RPJPD 2008-2028 Sulawesi Selatan, substansi RPJM Nasional,dinamika lingkungan strategis, aspirasi masyarakat dan pemerintah SulawesiSelatan, serta visi misi Gubernur / Wakil Gubernur. Untuk itu Visi PembangunanSulawesi Selatan untuk 5 tahun pertama RPJMD 2008-2013 adalah :

“Sulawesi Selatan Sebagai Provinsi Sepuluh Terbaik DalamPemenuhan Hak Dasar “

Yang dimaksud Sepuluh terbaik indikatornya adalah denganmenggunakan capaian IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dibandingkan denganIPM Provinsi lainnya atau indikator yang lebih realistis adalah denganmenggunakan laju peningkatan IPM itu sendiri. Mengingat posisi Sulsel dalamperingkat IPM Nasional sangat jauh dari 10 besar. Indikator IPM lainnya adalah lajupeningkatan kapasitas fiskal daerah sebagai salah satu indikator kemampuanpemerintah dalam penyediaan pelayanan kepada masyarakat.

Yang dimaksud Pemenuhan Hak Dasar adalah pemberian fasilitaskepada masyarakat berdasar kewenangan yang dimiliki pemerintah provinsi berupapelayanan pembangunan dan regulasi.

B. Misi

Misi pembangunan Sulawesi Selatan dalam kurun waktu 2008 - 2013 ada5 (lima) masing-masing sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan untuk pemenuhan hak dasarmasyarakat

Hak dasar yang meliputi: (1) ketersediaan pangan terjangkau dan aman; (2)layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas; (3) layanan pendidikan yangterjangkau dan berkualitas; (4) kesempatan kerja dan lapangan usaha; (5) layananperumahan dan sanitasi; (6) akses air bersih; (7) kepastian pemilikan danpenguasaan tanah; (8) sumberdaya alam dan lingkungan hidup; (9) rasa aman dantenteram; (10) partisipasi dalam kehidupan sosial-politik.

2. Mengakselerasi laju peningkatan dan pemerataan kesejahteraan melaluipenguatan ekonomi berbasis masyarakat

Membangun struktur ekonomi yang kompetitif dan berbasis masyarakatmelalui peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan yangmenjamin terciptanya peningkatan pendapatan masyarakat terkait dengan sektor

Page 63: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 46

pertanian yang mengandalkan sumberdaya lokal. Membangun kelembagaanekonomi masyarakat (UMKM) yang kreatif dan adaptif.

3. Mewujudkan keunggulan lokal untuk memicu laju pertumbuhan ekonomiwilayah

Menciptakan identitas wilayah provinsi yang kuat, dalam arti diterima dandiposisikan sebagai pusat pelayanan dan pusat pembangunan ekonomi dan sosialbudaya di Kawasan Timur Indonesia. Membangun sistem ekonomi wilayah yangberbasis masyarakat melalui pengembangan dan pemberdayaan kelembagaan yangmenjamin terciptanya entitas komunitas yang kreatif dan adaptif. Membanguninterkoneksitas antar pelaku ekonomi sebagai suatu entitas wilayah yang kuat, dansecara eksternal berintegrasi dengan sistem jaringan bisnis internasional.

4. Menciptakan iklim kondusif bagi kehidupan yang inovatif

Menciptakan iklim yang kondusif dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara, dengan membangun sistem hukum yang responsif danmenjamin adanya kepastian hukum bagi masyarakat serta terbangunnyakelembagaan pemerintah yang berwibawa dan bebas KKN, sehingga terbangunkehidupan masyarakat yang mampu menciptakan inovasi dalam meningkatkankemampuannya secara berkesinambungan.

5. Menguatkan kelembagaan dalam perwujudan tatakelola yang baik

Terciptanya sinergi pencapaian tujuan pemerintah, swasta, dan masyarakatmelalui pengembangan dan pemberdayaan kelembagaan dengan penerapan prinsip-prinsip good governance. Proses sinergitas pencapaian tujuan tersebut diawalidengan optimalisasi pelayanan publik yang menjamin terciptanya kesejahteraanmasyarakat. Mengembangkan kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh, yangdidukung oleh adanya partisipasi optimal dari seluruh lapisan masyarakat.

C. Nilai-Nilai Dasar

Nilai-nilai yang dibangun dan sekaligus dipedomani dalam prosespembangunan jangka menengah Sulawesi Selatan adalah; sipakatui sipakalabbiri;sirondo-rondoi; sitaiyyang apiangang tassitaiyyang addaiyyang; abbulo sipappa-allemo sibatu-tallang sipahua manyu siparampe yang bermakna perlunya menjalinkerjasama dan kebersamaan berdasarkan penghargaan kepada sesama manusia ataukelompok manusia, serta saling mengingatkan kepada kebaikan dan salingmencegah pada kejahatan. Yang juga merupakan bagian dari ajaran agama.

Untuk memahami keberagaman sebagai potensi bukan sebagai ancaman.Kualitas partisipasi justru sangat tergantung kepada tingkat dan kualitaskeberagaman. Senyatanya, pluralisme merupakan paham yang telah lama dikenaldan diyakini oleh hampir semua etnik di Indonesia dan dilestarikan dalam wujudBhinneka Tunggal Ika.

Pluralisme menghargai keberagaman untuk kebersamaan dalam bingkaikesetiakawanan sosial dalam masyarakat sebagai kekayaan budaya yang menjamin

Page 64: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 47

terselenggaranya pembangunan yang berkesinambungan. Seperti halnya denganpartisipasi, prinsip ini juga dikenal secara tradisional, misalnya dari siri na pacce;pesse; siamamasei; sianaccapamei yang pada dasarnya berarti memiliki rasakesetiakawanan sosial.

Prinsip dan nilai lain yang dilahirkan sekaligus dibutuhkan untukmembangun kesadaran kosmologis adalah :

1. Keterbukaan/akuntabilitas dapat ditemukan dalam falsafah lempu; getteng;ada tongeng; temmapassilaingeng; tappa; barani; sukaran/aluk; mballa asi-asinna jiong mangapaqna tana; membawa makna kehidupan kemasyarakatandan penegakan hukum secara jujur, tegas, adil terpercaya, berani karena benar,tunduk pada hukum, transparan dan bertanggungjawab.

2. Demokratis dapat dicermati melalui angngaru-mangngaru, sumpah kesetiaandan kontrak sosial antara pemerintah dan masyarakat. Assamaturuseng;passamaturukang; abbulo sibatang; ademi ripopuang; luka taro arung-tellukataro ade-luka taro ade-telluka taro anang; tengkona tang diturung-ajokkanatang dilendokang; Persatuan dan kesatuan dengan makna kebersamaan dalamkemufakatan sebagai kiat untuk mempertemukan berbagai aspirasi masyarakatmenjadi basis harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara. Adat lebihmenentukan dari penguasa, bahkan rakyat lebih menentukan dari adat.Kekuasaan di tangan rakyat karena aturan ade’ yang dipatuhi bukan karenakehendak sang penguasa.

3. Profesionalisme dan Kemandirian, ini adalah hakikat dari nilai-nilai lokalSulawesi Selatan yang merupakan perwujudan dari budaya bahari. Berbasispada nilai kerja keras yang berbasis pada makna resopa temmangingi namalomonaletei pammase dewata; resopa temangingi namangngamaseang bataraya;yakni pembangunan yang hanya dapat berhasil melalui kerja keras yang diridhoioleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Sebagai semangat kerja, tekad untuk pantangmundur sebelum berhasil dalam falsafah kualleangngangi tallangi natowaliya;takkalai nisombalang dotai ruppu dai natuwali.

4. Kualitas Manusia, nilai-nilai yang berkaitan dengan kualitas manusia sebagaimodal dasar untuk pengembangan tatanan modern dapat dipetik dari sulapaeppa; sulapa appa; toddopuli temmalara; misa kada sipatuo; pantang kadadipomate; anre nakulle nigiling nijarrekkija tanirokkai; yakni jika tekadmemang sudah bulat tidak akan bisa diubah oleh siapapun. Nekad bertindakmenurut kesepakatan, dalam pengertian seseorang akan memiliki tekad kerasyang bulat karena dalam dirinya sudah memiliki kemampuan, keterampilan, danpengetahuan yang memadai sehingga bisa bertekad untuk mengembanamanah/tugas yang dibebankan kepadanya. Di samping itu, diperlukan pulanilai-nilai untuk memosisikan sains dan teknologi. Dalam hal ini, sains semata-mata merupakan media untuk memperoleh kehidupan manusia dan masyarakatyang lebih baik, dan teknologi sebagai media untuk meningkatkan kualitashidup.

Page 65: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 48

D. Strategi

Strategi dasar pembangunan Sulawesi Selatan tercantum pada visipembangunan Sulawesi Selatan 2008-2013, yaitu pemenuhan hak dasar yangdilakukan pemerintah melalui upaya-upaya pelayanan dalam kerangkapemberdayaan, pembangunan, dan pengaturan (regulasi), serta pada misi, yaitupenciptaan lingkungan kondusif serta pemihakan kepada kelompok masyarakatkecil tanpa mengabaikan keberadaan dan peran masyarakat menengah dan atas.

Pada tahap awal, upaya-upaya dimaksud akan ditekankan pada pelayanandalam kerangka pemberdayaan, khususnya untuk memenuhi hak dasar masyarakatdi bidang pendidikan dan pengetahuan. Secara bertahap, titik berat tersebut akandigeser kepada pemberdayaan dan pengaturan, sesuai dengan tingkat perkembangankelembagaan masyarakat yang telah dicapai.

Pada dasarnya, pemilihan strategi ini sesuai dengan amanah RPJPD SulawesiSelatan 2008 - 2028. Untuk tahap pertama RPJPD (2008-2013) menekankanperanan pemerintah yang lebih besar dalam proses pembangunan. Untuk maksudtersebut, maka diperlukan terlebih dahulu penataan kelembagaan pemerintah yangakan bermuara pada mewujudnya tata kelola kepemerintahan yang bersih dan kuat(clean and good governance), yaitu pemerintahan yang didukung oleh aparatur yangcakap dan inovatif sebagai birokrat dan pelayan masyarakat serta kelembagaan yangefisien dan amanah dalam menjalankan tugas dan kewenangannya dengansenantiasa mengacu kepada prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi (sertaprinsip good governance lainnya).

Pendekatan ini bermuara pada tatakelola pemerintahan yang baik sehinggalebih terpercaya, efisien, dan amanah dalam memberikan pelayanan kepadamasyarakat dengan dukungan aparatur yang cerdas, inovatif, dan senantiasameningkatkan profesionalisme. Pemerintahan yang profesional senantiasamembangun sinergitas antar stakeholders (pemerintah, swasta, dan masyarakat),dengan tetap mengutamakan semangat kebersamaan serta menjalankan akuntabilitasdan transparansi.

Upaya penataan kelembagaan pemerintah ditekankan kepada penguatanfungsi fasilitasi, pemberdayaan dan demokratisasi.

1. Memperkuat Fungsi Fasilitasi

Memperkuat fungsi fasilitasi berarti tata kelola yang dijalankan berbasis padafungsi-fungsi yang sifatnya menyediakan panggung bagi optimalnya peranpemerintah, komunitas dan pengusaha dalam berkontribusi bagi perwujudan visi.Penguatan tersebut dilakukan dengan membangun jejaring kerja sama (networking)secara regional dan nasional, menerapkan sistem tatakelola kepemerintahan yangterpercaya, serta senantiasa membangun akses terhadap pelayanan publik.

2. Memperkuat Fungsi Pemberdayaan

Memperkuat fungsi pemberdayaan berarti tata kelola yang dijalankanberbasis pada fungsi-fungsi yang sifatnya berdampak pada peningkatan kemampuan

Page 66: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 49

dan perbaikan aturan main dalam interaksi multipihak yang saling membuka diriuntuk mendorong perubahan. Penguatan ini dilakukan dengan mengoptimalkanpengelolaan sumberdaya alam dan meningkatkan kinerja.

3. Memperkuat Fungsi Demokrasi

Memperkuat fungsi demokrasi berarti tata kelola yang dijalankan berbasispada apresiasi terhadap suara (voices) dan pilihan (choices) semua golongan danlapisan masyarakat. Penguatan ini juga dilakukan dengan membangun modelkebersamaan (semangat kolektif) dalam menjalankan pembangunan antarpemerintah, swasta, dan masyarakat. Dengan kondisi seperti ini diharapkan dapatmembangun birokrasi yang efektif dan efisien.

Page 67: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 50

BAB V

ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

A. Kebijakan Keuangan Daerah

Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimalapabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah. Mengacu kepada Undang-Undangyang mengatur Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan PemerintahDaerah, besarannya disesuaikan dan diselaraskan dengan pembagian kewenanganantara Pemerintah dan Daerah. Semua sumber keuangan yang melekat pada setiapurusan pemerintah yang diserahkan kepada daerah menjadi sumber keuangandaerah.

Cara pemerintah membelanjakan dana telah mengalami transformasi melalui"perubahan besar" desentralisasi tahun 2001 yang menyebabkan lebih dari sepertigadari keseluruhan anggaran belanja pemerintah telah beralih ke pemerintah daerah.Secara umum sumber pendanaan yang menjadi investasi bagi daerah terdiri atasinvestasi swasta dan investasi pemerintah. Investasi pemerintah yang dipergunakanuntuk menggerakan pembangunan di daerah secara garis besar terdiri dana yangbersumber dari APBN dan APBD. Dana yang bersumber dari APBN berupa danadekonsentrasi, dana tugas pembantuan, ataupun APBN murni, serta danadesentralisasi berupa dana perimbangan yang termuat dalam APBD.

Dana Desentralisasi, Negara Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuandalam penyelenggaraan pemerintahannya menggunakan asas desentralisasi,dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Pemerintah telah mendesentralisasikanwewenang sebagian besar dari belanja pemerintah kepada pemerintah daerah, danhasilnya pemerintah Provinsi dan Kabupaten di Indonesia sekarang membelanjakan37 persen dari total dana publik. Ini mencerminkan tingkat desentralisasi fiskal yangtinggi.

Dengan tingkat desentralisasi di Indonesia dan ruang fiskal yang kinitersedia, pemerintah daerah masing-masing telah mempunyai kesempatan untukmemperbaiki pelayanan publiknya yang terabaikan. Jika dikelola lebih bijaksana,memungkinkan daerah-daerah tertinggal di bagian timur Indonesia untuk mengejardaerah-daerah lain di Indonesia yang lebih maju dalam hal indikator sosial danindikator ekonomi.

Desentralisasi fiskal dalam bentuk transfer Dana Perimbangan yangditargetkan oleh Pemda Sulawesi Selatan berupa Dana Bagi Hasil, Dana AlokasiUmum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Alokasi ini dengan tujuan sebagaipemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan DaerahOtonom dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, yang setiap tahun ditentukanberdasarkan Keputusan Presiden. DAU besarannya dihitung menggunakanrumus/formulasi statistik yang kompleks, antara lain dengan variabel jumlahpenduduk dan luas wilayah. Selanjutnya untuk Dana Alokasi Khusus diperkirakanpula akan lebih besar pada tahun-tahun mendatang mengingat banyaknya kebijakan

Page 68: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 51

prioritas pembangunan yang menjadi kewenangan pemerintah yang akandilaksanakan oleh pemerintah daerah.

Dana Dekonsentrasi, Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dariPemerintah kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah dan/atau kepada InstansiVertikal di wilayah tertentu. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dariAPBN yang dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah yang mencakupsemua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidaktermasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah.

Besarnya dana dekonsentrasi yang berada pada SKPD unit kerja PemerintahProvinsi Sulawesi Selatan diharapkan dapat meningkat dari tahun ketahun, terutamauntuk mendanai kegiatan prioritas provinsi. Dengan upaya yang lebih kuat dariSKPD dengan memberikan informasi prioritas pembangunan daerah, diharapkanpihak departemen/kementrian dapat lebih memperhatikan alokasinya ke SulawesiSelatan.

Dana Tugas Pembantuan, Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalahcerminan dari sistem dan prosedur penugasan Pemerintah kepada Daerah untukmenyelenggarakan urusan pemerintahan dan pembangunan yang disertai denganpembiayaan, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia dengan kewajibanmelaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkannya kepada yangmemberi tugas. Tugas ini diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugaspemerintahan dapat dilakukan dengan menggunakan asas desentralisasi dan asasdekonsentrasi.

Tugas Pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah kepada Daerah meliputisebagian tugas bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneterdan fiskal, agama dan kewenangan bidang lain. Kebijakan lain meliputi kebijakantentang perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan secara makro, danaperimbangan keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga perekonomiannegara, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pendayagunaansumber daya alam serta teknologi tinggi yang strategis, konservasi, dan standarisasinasional. Dana tugas pembantuan yang dialokasikan pada pemerintah daerahSulawesi Selatan sampai saat ini jumlahnya masih terbatas dan dialokasikan untukkegiatan–kegiatan yang bersifat non fisik dan pembinaan, namun diharapkan akanmeningkat dimasa-masa mendatang.

Sasaran umum, kebijakan keuangan daerah diarahkan untuk meningkatkanKapasitas Fiskal Daerah melalui penggalian dan pemanfaatan sumber-sumberpendapatan daerah (tanpa menimbulkan disinsentif terhadap perekonomian lokal),meningkatkan efisiensi pemanfaatan belanja daerah (diukur terhadap pencapaiansasaran pembangunan / RPJMD), serta meningkatkan efisiensi proses pemungutanpajak dan retribusi serta sumber pendapatan daerah lainnya. Oleh karenanya dalampembahasan berikut lebih difokuskan pada pengelolaan keuangan yang menjadikewenangan secara langsung pemerintah daerah.

Arah kebijakan keuangan daerah dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatanbertujuan untuk:

Page 69: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 52

a) Menopang proses pembangunan daerah yang berkelanjutan sesuai dengan visidan misi daerah Sulawesi Selatan

b) Menjamin ketersediaan dan kecukupan pendanaan pelayanan dasar bagikesejahteraan masyarakat.

c) Meminimalkan resiko fiskal sehingga kesinambungan anggaran daerah dapatterjamin.

d) Kesinambungan anggaran dengan merujuk kepada ketentuan UU Nomor 27tahun 2003 dan UU Nomor 33 tahun 2004 terkait dengan batas defisit anggarandan batas pinjaman/utang.

e) Peningkatan akuntabilitas dan transparansi anggaran serta peningkatanpartisipasi masyarakat.

1. Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah

Dalam pengelolaan keuangan, daerah diberikan keleluasaan sehingga dapatmengalokasikan dananya sesuai dengan kebutuhan daerah dengan tetap mengacupada peraturan perundangan. Sejalan dengan alokasi dana transfer Pemerintah yangsebagian besar telah diberikan diskresi sepenuhnya kepada Pemerintah Daerah.Seluruh penerimaan dan pengeluaran daerah yang menjadi hak dan kewajiban harusdiadministrasikan dalam APBD. Pengelolaan keuangan daerah selain dilakukansecara efektif dan efisien yang diharapkan dapat mendukung terwujudnya tatakelola pemerintah daerah yang baik bersandarkan pada transparansi, akuntabilitas,dan partisipatif.

(i) Kebijakan Sumber Pendapatan Daerah

Dilihat dari struktur APBD Provinsi Sulawesi Selatan selama lima tahunterakhir, rata-rata belanja daerah dibiayai 53 persen dari dana transfer dan 55 persendibiayai oleh PAD. Berdasarkan kondisi tersebut di atas, dalam pelaksanaandesentralisasi fiskal, yang perlu dilakukan adalah lebih memperkuat basis pajakdaerah dengan menetapkan jenis pajak daerah yang tepat, disertai dengan diskresidalam penetapan tarifnya. Tingkat diskresi dalam menetapkan tarif dilakukandengan menetapkan tarif minimal dan maksimal, namun tidak terlalu membebanimasyarakat. Hal ini akan memberikan peluang bagi Provinsi Sulawesi Selatandalam meningkatkan pendapatannya, yang selanjutnya dapat memberikan implikasipada daerah ini untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik.

Dalam rangka menguatkan taxing power Provinsi Sulawesi Selatan, beberapakebijakan yang perlu dilakukan atara lain meliputi:

(1) Menyelaraskan perpajakan dan restribusi daerah dengan kewenaganpenyelenggaraan pemerintah daerah.

(2) Memperluas basis pajak daerah dan menggunakan diskresi dalam penerapantarif.

(3) Mempertegas dan memperkuat dasar-dasar pemungutan pajak dan restribusidaerah.

Page 70: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 53

Implementasi kebijakan-kebijakan tersebut akan dilakukan antara laindengan cara sebagai berikut :

(1) Penetapan jenis pajak daerah yang primadonaDaerah hanya dapat memungut jenis pajak daerah yang telah ditetapkan sesuaidengan perundang-undangan. Pajak-pajak provinsi dibagihasilkan secara lebihproporsional kepada kabupaten/kota dengan adanya tambahan jenis-jenis pajakbaru yang cukup potensial, dan obyeknya relatif merata di seluruhKabupaten/Kota. Selain itu, penguatan pajak Provinsi, dan Kabupaten/Kotajuga dapat dilakukan dengan memperluas basis pajak yang selama ini sudahada.

(2) Penetapan tarifPenetapan tarif pajak provinsi seperti Pajak Kendaraan Bermotor sebaiknyadioptimalkan, dengan tetap melakukan pembatasan tarif maksimal dan minimaluntuk menghindari pengenaan pajak yang berlebihan, dan untuk mengurangiperang tarif antar daerah.

(3) Penetapan Retribusi DaerahSejalan dengan perkembangan otonomi daerah dan dengan adanya pengalihanbeberapa fungsi pelayanan dan perizinan dari Pemerintah Pusat kepada Daerah,maka penetapan tarif retribusi harus dilakukan secara lebih transparan, sehinggabeban retribusi yang harus dibayar (wajib retribusi) dapat lebih jelas danakuntabel. Dalam hal ini, pemungutan retribusi daerah harus terkait denganfungsi pelayanan dan perizinan yang menjadi urusan/kewenangan daerah.

(4) Penetapan Pajak BaruTaxing Power untuk Provinsi relatif lebih baik dibandingkan untukKabupaten/Kota, karena potensi pajak di Kabupaten/Kota relatif kecil walaupunjenisnya lebih banyak. Sudah saatnya mempertimbangkan kemungkinanditerapkannya pajak Provinsi yang baru antara lain PBB (desa dan perkotaan),pajak lingkungan.

Perkembangan Konstribusi PAD dalam APBD Provinsi Sulawesi Selatanmenunjukkan kecenderungan naik selama tahun 2003 – 2007. PAD mencapai Rp383,81 milyar atau 48,76 persen pada tahun 2003 dan menjadi Rp. 730,24 milyaratau 53,21 persen pada tahun 2007.

a. Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) tetap diupayakan menjadi sumber utama pen-danaan dari APBD Provinsi Sulawesi Selatan. Di tingkat Provinsi peranan PADcukup besar dan cenderung meningkat. Peranan PAD provinsi dalam keseluruhanpenerimaan APBD meningkat dari 46,90 persen pada tahun 2002 menjadi 52,21persen pada tahun 2008. Apabila dilihat dari jenis pajaknya, penerimaan pajakProvinsi terutama berasal dari 2 jenis pajak, yaitu Pajak Kendaraan Bermotor danBea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang mencakup 75,8 persen dari totalpenerimaan pajak provinsi dalam tahun 2007.

Page 71: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 54

Sementara itu, penerimaan retribusi daerah di tingkat Provinsi kontribusinyasangat kecil. Dalam tahun 2006 penerimaan retribusi kurang dari 7,00 persen daritotal penerimaan PAD atau sekitar 2,3 persen dari total penerimaan APBD. Perananretribusi yang lebih besar di kabupaten/kota dibandingkan dengan penerimaanretribusi di Provinsi tentunya terkait dengan peranan Kabupaten/Kota yang lebihbesar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Kontribusi PAD selama lima tahun terakhir terhadap total pendapatandaerah, yang mencapai rata-rata lebih besar dari 55%. Hal ini menunjukkansemakin mandirinya daerah di dalam membiayai belanja pembangunan (selfsupporting).

Arahan kebijakan Pendapatan Daerah difokuskan pada upaya untuk mening-katkan setiap komponen PAD, antara lain melalui upaya-upaya intesifikasi danekstensifikasi adalah sebagai berikut:

1) Intensifikasi pajak dan retribusi daerah terutama ditujukan untuk meningkatkankepatuhan (compliance) dan memperkuat basis pajak/retribusi yang ada.Diantara pajak daerah yang menjadi andalan adalah Pajak Kendaraan bermotor(PKB) dan BBN-KB.

2) Penyederhanaan dan modernisasi (komputerisasi atau elektronisasi) sistem per-pajakan dan retribusi daerah.

3) Penyempurnaan landasan hukum dan penegakan hukum (law enforcement) bagipengenaan pajak dan retribusi;

4) Sosialisasi dan pemberian penyuluhan yang memadai kepada masyarakatmengenai ketentuan pajak dan retribusi daerah;

5) Peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah;

6) Peningkatan koordinasi dan kerja sama antar unit satuan kerja terkait serta Pe-ningkatan kualitas aparat pajak/retribusi daerah;

7) Peremajaan (up dating) basis data pajak daerah serta optimalisasi pemanfaatandata perpajakan;

8) Identifikasi retribusi baru dengan tetap memperhatikan agar retribusi tersebut ti-dak menimbulkan disinsentif (dampak negatif dan atau efek distorsi) terhadapperkembangan perekonomian lokal.

9) Pengkajian ulang terhadap semua jenis retribusi yang ada untuk menentukandampaknya terhadap perkembangan perekonomian daerah (yang dilakukansecara berkala). Tindak lanjut pengkajian berupa penghapusan jenis pungutandaerah yang bersifat distortif bagi perekonomian, disain ulang sistem tarif mau-pun administratif sehingga lebih efisien dan lebih efektif (khususnya untukretribusi yang biaya pemungutannya tidak seimbang dengan manfaat yangditerima), termasuk penghapusan retribusi yang memberatkan masyarakat kecil.

10) Untuk melaksanakan hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkanRegulatori Impact Assesment (RIA).

Page 72: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 55

11) Peningkatkan kontribusi BUMD melalui pengelolaan BUMD secara lebihefisien dan efektif, perbaikan manajemen, pembentukan subholding ataupunkonsentrasi pada bisnis utama, peningkatan profesionalisme BUMD, sertamemperkuat permodalan BUMD.

12) Pemanfaatan aset daerah, khususnya yang tidak termanfaatkan secara optimalpada beberapa SKPD, seperti empang, lahan, dan sebagainya. Alternatif yangada adalah memberikan modal kepada SKPD terkait dengan target pendapatantertentu. Alternatif lain adalah mengkoordinasikan semua aset pada suatu unitkerja yang khusus dibentuk untuk maksud tersebut.

13) Membangun lembaga keuangan yang berfungsi untuk menyediakan suntikanmodal dan atau dukungan finansial--termasuk dukungan manajemen finansial--bagi kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat yang secara langsung maupun tidaklangsung berdampak terhadap peningkatan PAD. Pemerintah Provinsi dapatsaja melakukan pinjaman untuk mendapatkan dana segar yang diperlukansebagai biaya modal dan biaya operasional lembaga ini, selain dari kekayaandaerah yang disisihkan.

14) Mendorong dan membantu pemerintah Kabupaten/Kota dalam pembangunandan pemanfataan LIS (Land Information System) yang mampu memasokinformasi terkini terhadap peningkatan NJOP akibat adanya investasipemerintah, khususnya berupa pembangunan baru atau peningkatan kualitasinfrastruktur.

15) Pengembangan sistem insentif (secara tidak langsung) untuk merangsangpeningkatan penerimaan dari retribusi daerah.

Dari rangkaian kebijakan yang diuraikan di atas, maka diharapkan akan lebihmeningkatkan pendapatan daerah. Pendapatan daerah dari PAD diproyeksikan padatahun 2013 sebesar Rp. 2,013 trilyun dari total target pendapatan sebesar Rp. 4,258trilyun lebih.

b. Dana Perimbangan

Perkembangan dana perimbangan yang diterima Provinsi Sulawesi Selatanselama 2003 sampai 2006 terus mengalami peningkatan dari Rp. 388 milyar padatahun 2003 berkembang menjadi Rp.623 milyar pada tahun 2006. Pertumbuhanmasing masing komponen dana perimbangan setiap tahunnya sangat berfluktuasidan cenderung kurang stabil, namun cenderung terus mengalami peningkatan,seperti pada table berikut.

c. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah

Upaya yang perlu dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan adalahkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk memperoleh bantuan dana kontinjensi /penyeimbang dan hibah. Namun jenis penerimaan ini khususnya dan kontinjensidan penyeimbang pada tahun tertentu akan menjadi nol tidak disediakan lagi.

Page 73: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 56

d. Proyeksi Pendapatan Daerah

Berdasarkan proyeksi indikator makro ekonomi dan realisasi pendapatandaerah selama 5 tahun terakhir, rencana kebijakan pembangunan secara umummaupun kebijakan khusus yang akan ditempuh, Proyeksi PAD selama lima tahunmendatang dapat dilihat pada table 12 dengan skenario pertumbuhan ekonomi 9persen dengan pertumbuhan PDRB 9 persen

Proyeksi PAD dalam lima tahun mendatang dapat diperkirakan denganasumsi pencapaian PAD tersebutr sangat terkait dengan tingkat pertumbuhanekonomi (PDRB) yang ditargetkan dan mempertimbangkan kecenderunganperkembangan masing masing komponen PAD dengan faktor yang berpengaruhpada masing komponen tersebut. Selain itu, strategi pencapaian PAD yaitu denganmenerapkan pajak daerah yang sesuai (tidak menggerus perekonomian daerah)dengan penetapan tarif yang tepat, sehingga dengan perekonomian daerah yanglebih maju akan menghasilkan penerimaan bagi hasil pajak yang lebih besar.Namun PAD Provinsi Sulawesi Selatan seperti Provinsi lainnya di Indonesia masihtetap bertumpu pada pajak kendaraan bermotor (PKB). PKB ini akan terusberkembang seiring dengan perkembangan sektor industri, perdagangan dan jasa diProvinsi Sulawesi selatan ini. Proses perumusan kebijakan peningkatan penerimaanpendapatan daerah senantiasa memperhatikan pembangunan berkelanjutan, sertakeberlangsungan dan tumbuhkembangnya dunia usaha.

Tabel 12

Sumber : Hasil Perhitungan

Page 74: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 57

Proyeksi pendapatan sebagaimana yang diproyeksikan pada tabel tersebutdiatas, diharapkan dapat terpenuhi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan dandapat memberikan hasil yang lebih besar lagi bila asumsi-asumsi yang mendasaridapat dipertahankan. Asumsi tersebut adalah :

1) Kondisi Perekonomian Makro dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secararegional minimal 9 %.

2) Pertumbuhan kendaraan bermotor baru minimal 10 % setiap tahunnya.3) Kebijakan pemerintah terhadap suku bunga kredit pemilikan kendaraan

bermotor tidak mengalami perubahan secara signifikan.4) Dapat dilakukan perluasan objek pemungutan sesuai dengan urusan yang

ditangani oleh Pemerintah Provinsi.5) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pengelola Pendapatan Daerah mampu

melakukan intensifikasi dengan pertumbuhan minimal 10 % setiap tahun.6) BUMD/Perusda mendapat dukungan optimal berupa modal dan fasilitas lainnya

untuk mendorong bidang usahanya, serta komposisi saham pada PT. BankSulsel tetap didominasi oleh Saham Pemerintah Provinsi.

7) Perkembangan ekonomi Sulawesi Selatan akan mendorong peningkatanpenerimaan dari bagi hasil pajak (PPh).

Kebijakan pengembangan pendapatan daerah Provinsi Sulawesi Selatan meliputi :

1) Penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak/retribusidan pemungutan lainnya serta peningkatan pengendalian/pengawasan atasproses pemungutannya melalui pemberdayaan aparatur secara profesional.

2) Pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka peningkatan kualitas,kemudahan, ketepatan, dan kecepatan pelayanan untuk terwujudnya optimalisasipendapatan daerah.

3) Peningkatan pendayagunaan kekayaan daerah untuk mendorong kemampuanmasyarakat yang berdampak pada peningkatan pendapatan daerah.

4) Menata dan mengevaluasi nilai kekayaan daerah yang dipisahkan dalam rangkapengembangan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), termasuk PerusahaanDaerah.

5) Penyesuaian peraturan Pendapatan Daerah dan Peraturan Perundang-undangandalam rangka penegakan Peraturan Daerah terhadap masyarakat wajib pungut.

6) Peningkatan intensitas koordinasi Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusattermasuk lintas provinsi secara regional.

7) Peningkatan sosialisasi baik yang langsung kepada masyarakat maupun melaluimedia cetak dan elektronik

B. Kebijakan Umum Anggaran

Dalam rangka penguatan taxing power daerah, beberapa kebijakan umumyang perlu dilakukan, antara lain, (i) menyelaraskan perpajakan dan retribusi daerahdengan kewenangan penyelenggaraan pemerintahan daerah; (ii) memperluas basispajak daerah dan mengkaji penerapan tarif yang tepat; dan (iii) mempertegas danmemperkuat dasar-dasar pemungutan pajak dan retribusi daerah.

Page 75: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 58

Pelayanan publik pada dasarnya dapat dilakukan oleh berbagai tingkatpemerintahan, baik Pemerintah, Pemerintah Provinsi maupun PemerintahKabupaten/Kota. PP Nomor 38 Tahun 2007 secara substansif membagi tanggungjawab pemberian pelayanan publik dengan mempertimbangkan efektivitas danefisiensi pelaksanaannya. Beberapa prinsip umum yang dipergunakan dalammelakukan efisiensi belanja dalam pelayanan publik adalah sebagai berikut: (i)Manfaat Skala Ekonomi, (ii) Faktor Eksternalitas, (iii) Kesenjangan PotensiEkonomi dan Kapasitas Administrasi, (iv) Kecenderungan Masyarakat TerhadapPelayanan Publik, (v) Pemeliharaan Stabilitas Ekonomi Makro.

1. Kebijakan Pendapatan Daerah

Kebijakan Sumber Penerimaan Daerah dalam lima tahun ke depan adalahsebagai berikut:

a. Memperkuat taxing power melalui perluasan tax base dan penetapan tarif yangtepat khususnya untuk dua jenis pajak primadona yaitu PKB dan BBN KB;

b. Mendorong peningkatan bagi hasil pajak (PPh) melalui penciptaan iklim usahadan investasi yang lebih kondusif di Sulawesi Selatan;

c. Mengoptimalkan rencana pengalihan PBB dan BPHTB sebagai pajak daerah dantambahan jenis pajak baru yang akan diterapkan secara nasional;

d. SiLPA tahun sebelumnya akan tetap dipergunakan sebagai sumber penerimaanpada APBD tahun berikutnya. Rata-rata SiLPA diupayakan maksimum 5 persendari APBD tahun sebelumnya;

e. Dapat dipersiapkan untuk menerbitkan obligasi daerah;

f. Memanfaatkan penerusan pinjaman dan hibah melalui pemerintah pusat untukmembiayai pengembangan infrastruktur yang bersifat cost recovery;

g. Menyisihkan SilPA tahun lalu untuk menambah Dana Cadangan sebagaimanadiatur dalam Permendagri Nomor 13 tahun 2006;

2. Kebijakan Belanja Daerah

Arah kebijakan Belanja Daerah dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Menitikberatkan pada Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang sesuai denganPrioritas Pembangunan Daerah;

b. Meningkatkan alokasi anggaran pada bidang-bidang yang langsung menyentuhkepentingan masyarakat;

c. Menjalankan program partisipasi penganggaran untuk isu-isu yang dominanantara lain: pendidikan, kesehatan, kemiskinan, prasarana dasar, isolasi wilayahserta lapangan verja;

d. Membangun Medium Term Expenditure Framework (MTEF) terutama untukmenyelesaikan program-program yang harus dirampungkan dalam lebih darisatu tahun anggaran;

Page 76: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 59

e. Memberikan bantuan-bantuan (khususnya) keuangan dalam bentuk:

1) Subsidi, untuk menolong kelompok ekonomi lemah dalam mengaksesfasilitas public;

2) Hibah, untuk menyentuh kegiatan/usaha penduduk/komunitas sebagai seedmoney;

3) Bantuan sosial, untuk menyentuh komunitas sosial tertentu dalam rangkapembangunan modal sosial;

4) Bantuan keuangan, untuk memberikan insentif/disinsentif kepada pemerintahdaerah lainnya dalam rangka kerjasama/komitmen antar pemerintah daerah;

f. Belanja daerah disusun berdasarkan sasaran/target kinerja Satuan KerjaPerangkat Daerah (SKPD) yang harus dicapai setiap tahunnya. (performance-based budgeting)

g. Melakukan efisiensi belanja, melalui :

1) Meminimalkan belanja yang tidak langsung dirasakan pada masyarakat;

2) Melakukan analisis cost benefit dan tingkat efektivitas setiap program danpemetaan profil resiko atas setiap belanja kegiatan beserta perencanaanlangkah antisipasinya.;

3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan Daerah merupakan transaksi keuangan daerah yangdimaksudkan untuk menutup selisih antara Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah.Jika Pendapatan Daerah lebih kecil dari Belanja Daerah, maka terjadi transaksikeuangan yang defisit dan harus ditutupi dengan Penerimaan Daerah. JikaPendapatan Daerah lebih besar dari Belanja Daerah, maka terjadi transaksikeuangan yang surplus dan harus digunakan untuk Pengeluaran Daerah. Oleh sebabitu, Pembiayaan Daerah terdiri Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah.

Sesuai dengan PP Nomor 58 Tahun 2006, Penerimaan Daerah berasal darisumber yang antara lain :

a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu;b. Transfer dari dana cadangan;c. Penerimaan pinjaman dan obligasi; sertad. Hasil penjualan aset daerah yang dipisahkan.

Sedangkan sumber Pengeluaran Daerah antara lain :

a. Transfer ke dana cadangan;b. Penyertaan modal Pemda dalam BUMD;c. Pembayaran utang pokok yang jatuh tempo dan sisa lebih perhitungan anggaran

tahun berjalan;d. Pembayaran utang kepada pihak ketiga.

4. Kebijakan Khusus Anggaran

Kebijakan khusus anggaran meliputi:

Page 77: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 60

(1) Peningkatan daya tarik (cost attractiveness) Sulsel bagi pengembangan industri,antara lain melalui penyediaan insentif yang menarik bagi industri tertentu(industri yang bernilai strategis bagi pertumbuhan ekonomi Sulsel (pertumbuhanyang berkualitas).

(2) Pemberian subsidi untuk mengurangi biaya input antara, khususnya untukindustri yang memiliki backward linkage dan forward linkage yang besar (>1),yang dilakukan antara lain dengan membantu mengurangi biaya modal danlainnya pada beberapa industri yang diprioritaskan. Untuk maksud tersebutdiperlukan adanya analisis yang mendalam (berbasis pada model ekonomimakro yang komprehensif) untuk menemukenali industri-industri dimaksud sertaperlakuan sepadan yang dibutuhkan untuk mendorong pengembangannnya.

(3) Mengurangi sebanyak mungkin retribusi daerah jika mungkin menjadi nilretribusi dan upaya peningkatan penerimaan daerah yang secara langsungmaupun tidak langsung akan mengurangi atau bahkan berdampak negatifterhadap terhadap pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan.

(4) Menemukenali upaya-upaya untuk meningkatkan pajak penghasilan (PPh dansejenisnya). dan untuk memudahkan pembagiannya, diperlukan adanya komu-nikasi yang intens antara pemerintah Provinsi dan pemerintah pusat.

Kebijakan di atas dijabarkan dalam beberapa program kegiatan, antara lain sebagaiberikut:

(1) Peningkatan kerjasama swasta nasional maupun asing untuk pembangunan infrastruktur yang layak secara ekonomi.

(2) Peningkatan intermediasi dan fasilitasi antara pihak perbankan (dan jasakeuangan lainnya) dengan pelaku usaha di daerah.

(3) Peningkatan penerimaan pemerintah melalui intensifikasi pajak dan retribusi.

(4) optimalisasi pengeluaran pemerintah dengan memberikan prioritas kepadaupaya-upaya/ program peningkatan kualitas manusia serta pembangunan infrastruktur sosial ekonomi.

a. Perencanaan Pinjaman Daerah

Pemerintah provinsi dapat melakukan Pinjaman Daerah jangka menengahdan panjang sebagai alternatif pembiayaan untuk menutup defisit APBD yangterjadi selama 2009 – 2013. Dalam hal merencanakan untuk melakukan pinjamanjangka menengah dan panjang, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Jumlah sisa Pinjaman Daerah ditambah jumlah pinjaman yang akan ditarik tidakmelebihi 75% (tujuh puluh lima persen) dari jumlah penerimaan umum APBDtahun sebelumnya.

2) Rasio proyeksi kemampuan keuangan Daerah untuk mengembalikan pinjaman(Debt Service Coverage Ratio/DSCR) paling sedikit 2,5 (dua koma lima).

Page 78: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 61

3) Tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang berasal dariPemerintah;

4) Mendapatkan persetujuan dari DPRD. Persetujuan DPRD termasuk dalam halpinjaman tersebut diteruspinjamkan dan/atau diteruskan sebagai penyertaanmodal kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

b. Obligasi Daerah

Sebagai tindak lanjut atas amanat UU Nomor 33 Tahun 2004, Pemerintahtelah membuka peluang bagi pemerintah daerah untuk menggalang dana pinjamanpemerintah daerah yang bersumber dari masyarakat sebagai salah satu sumberpendanaan daerah. Salah satu sumber pembiayaan yang direncanakan oleh ProvinsiSulawesi Selatan adalah pembiayaan melalui penerbitan obligasi daerah. Sumberpendanaan tersebut adalah obligasi daerah untuk mendanai investasi sektor publikyang menghasilkan penerimaan dan memberikan manfaat bagi masyarakat SulawesiSelatan.

c. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

Rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2008-2013diperkirakan mencapai 7,45 persen dan pertumbuhan ekonomi pada Tahun 2013diperkirakan sebesar 7,40 persen dan diharapkan peningkatan investasi, industripengolahan hasil pertanian dan sektor-sektor lainnya dapat berkontribusi secarasignifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan selama periode 2008-2013, Proyeksi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan 2008-2013 di jelaskan padatabel 13 berikut:

Tabel 13 : Proyeksi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan 2008-2013

LAPANGAN USAHA/Industrial Origin 2008 2009 2010 2011 2012 2013

(1) (4) (5) (6) (7) (8) (9)1. Pertanian 13.483.071 14.424.244 15.333.569 16.362.099 17.434.850 18.436.9512. Pertambangan Dan

Penggalian 4.333.201 4.613.975 4.919.689 5.231.201 5.554.727 5.873.0463. Industri Pengolahan 6.743.587 7.421.857 8.177.844 8.991.420 9.870.949 10.806.9504. Listrik, Gas Dan Air Bersih 412.033 446.633 489.192 530.476 574.409 620.4345. Bangunan 2.227.205 2.416.547 2.617.990 2.835.803 3.067.267 3.305.9236. Perdagangan, Hotel Dan

Restoran 6.710.633 7.260.383 7.888.908 8.601.203 9.364.150 10.201.3987. Angkutan Dan Komunikasi 3.334.958 3.563.273 3.817.342 4.139.781 4.482.812 4.809.1808. Keuangan, Persewaan, Dan

Jasa Perusahaan 2.600.090 2.701.823 2.822.851 2.941.211 3.169.129 3.412.0729. Jasa-Jasa 4.943.035 5.352.037 5.786.864 6.255.314 6.751.877 7.261.905Produk Domestik RegionalBruto/Grdp 44.787.813 48.200.772 51.854.249 55.888.508 60.270.170 64.727.859

Pertumbuhan Ekonomi 7,36 7,62 7,58 7,78 7,84 7,40Sumber : BPS data diolah

Page 79: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 62

d. Proyeksi Penduduk

Jumlah penduduk Sulawesi Selatan pada Tahun 2013 diperkirakan mencapai8.042.765 orang dan kepadatan penduduk sebesar 1,29 orang/km persegi, denganrata-rata pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu 2006-2013 sebesar 0,857persen per tahun.

Peningkatan jumlah penduduk ini di harapkan sejalan dengan pertumbuhanekonomi dan kesempatan kerja agar pendapatan perkapita masyarakat dapatmeningkat sebesar Rp.8.06 juta pada tahun 2013 dari Rp. 5,09 juta pada tahun 2006.

Tabel 14 : Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Sulawesi Selatan 2008-2013

Proyeksi Jumlah pendudukNo.

Kabupaten/Kota 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

1 Selayar 113.364 114.137 114.929 115.738 116.561 117.398 118.246 119.106

2 Bulukumba 380.371 382.050 383.694 385.304 386.880 388.420 389.924 391.392

3 Bantaeng 170.577 171.800 172.978 174.113 175.207 176.260 177.275 178.252

4 Jeneponto 333.221 335.751 338.210 340.599 342.917 345.165 347.344 349.454

5 Takalar 251.463 253.958 256.416 258.836 256.416 263.553 265.846 268.093

6 Gowa 582.434 591.763 601.003 610.146 619.184 628.110 636.916 645.598

7 Sinjai 222.373 223.407 224.414 225.393 226.346 227.273 228.174 229.050

8 Maros 300.377 304.117 307.847 311.562 315.260 318.935 322.584 326.204

9 Pangkep 284.406 286.362 288.299 290.210 292.097 293.956 295.785 297.582

10 Barru 160.178 160.683 161.185 161.682 162.175 162.661 163.142 163.616

11 Bone 692.418 694.908 697.484 700.136 702.852 705.625 708.445 711.304

12 Soppeng 228.064 228.865 229.676 230.495 231.317 232.143 232.967 233.789

13 Wajo 366.304 366.903 367.545 368.224 368.932 369.665 370.419 371.189

14 Sidrap 251.724 252.385 253.043 253.697 254.347 254.993 255.633 256.268

15 Pinrang 337.502 338.970 340.413 341.830 343.221 344.583 345.916 347.220

16 Enrekang 186.210 188.654 191.120 193.603 196.103 198.616 201.139 203.672

17 Luwu 320.145 324.299 328.405 332.460 336.460 340.404 344.287 348.108

18 Luwu Utara 293.450 299.854 306.214 312.522 318.774 324.964 331.086 337.135

19 Luwu Timur 215.628 220.238 224.858 229.482 234.106 238.726 243.337 247.936

20 Tator 434.303 438.284 442.310 446.374 450.471 454.593 458.737 462.897

21 Makassar 1.205.666 1.220.129 1.234.154 1.247.747 1.260.910 1.273.651 1.285.973 1.297.882

22 Parepare 117.198 117.815 118.411 118.989 119.547 120.088 120.611 121.117

23 Palopo 128.789 130.000 131.138 132.208 133.215 134.163 135.058 135.901

Jumlahpenduduk 7.576.165 7.645.332 7.713.746 7.781.350 7.843.298 7.913.945 7.978.844 8.042.765Pertumbuhan 0,913 0,895 0,876 0,796 0,901 0,820 0,801

Sumber : BPS, data diolah

Page 80: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 63

BAB VI

KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN DAERAH

A. Arah Kebijakan

Kebijakan umum pembangunan daerah merupakan hasil rumusan dari 4(empat) masukan utama. Pertama, kondisi wilayah Sulawesi Selatan pada saat ini,yang difokuskan kepada potensi dan peluang pengembangan yang dimiliki sertakelemahan atau faktor-faktor yang mungkin menghambat proses pembangunan dimasa depan. Kedua, environmental input, yaitu berupa peluang sekaligus ancamanyang potensial dihadapi dalam proses pembangunan Sulawesi Selatan yang terciptaakibat dinamika lingkungan strategis. Ketiga, instrumental input, yaitu berupaperaturan perundangan yang berlaku yang menjadi bingkai hukum yang harusditaati dalam proses pembangunan Sulawesi Selatan. Keempat, dinamika internalberupa pergeseran aspirasi tatanan internal (daerah dan komunitas) SulawesiSelatan.

Mengingat bahwa kebijakan ini merupakan penjabaran dari strategipembangunan jangka menengah Sulawesi Selatan, maka kebijakan dimaksudmerupakan perwujudan dari upaya-upaya pemenuhan hak dasar masyarakat, yangmeliputi ketersediaan dan kemudahan akses terhadap fasilitas pelayanan kesehatan,pendidikan, dan pangan; terbukanya peluang untuk mendapatkan pekerjaan yanglayak; terciptanya lingkungan yang kondusif, baik secara fisik (perumahan, sanitasidan air bersih), secara sosial (rasa aman dan tenteram) maupun secara ekologis(kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup); serta terjaminnya hak atastanah dan partisipasi dalam kehidupan sosial politik.

Kebijakan dimaksud dijabarkan ke dalam 7 (tujuh) agenda pembangunanyang saling terkait dan saling memperkuat satu dengan lainnya, sehingga secarabersama-sama diharapkan akan semakin mendekatkan Sulawesi Selatan kepada visipembangunan yang dirumuskan pada RPJPD Sulawesi Selatan 2008 - 2028, yaitumenjadi wilayah terkemuka di Indonesia yang lebih dipertegas pada RPJMDSulawesi Selatan 2008 - 2013, berupa provinsi sepuluh terbaik di Indonesia dalampemenuhan hak dasar masyarakat.

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, visi 2008-2013 di atasdioperasionalkan dalam bentuk sasaran pembangunan jangka menengah SulawesiSelatan berupa peningkatan kualitas manusia Sulawesi Selatan--antara laindicerminkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM)--dan mewujudkan SulawesiSelatan sebagai Komunitas Pembelajar (Evolutionary Learning Community) yangdicerminkan oleh tumbuhkembangnya kelembagaaan masyarakat yang kuat danmandiri pada semua bidang kehidupan.

Sasaran dimaksud dicerminkan oleh target pencapaian IPM sebesar 78-79atau berada pada kisaran 10 -14 secara nasional. Target ini ditentukan denganasumsi bahwa provinsi lain di Indonesia mengalami peningkatan IPM mengikutikecenderungan sebelumnya, sehingga IPM nasional sebesar 77.

Page 81: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 64

Dari sisi kelembagaan masyarakat, diharapkan mayoritas Desa di SulawesiSelatan (60-70%) telah mewujud sebagai komunitas yang mandiri. Kelembagaanekonomi masyarakat kecil juga telah berkembang baik yang ditandai denganmeningkatkan kontribusi sektor itu dalam penyerapan tenaga kerja danpembentukan PDRB. Kelembagaan sosial politik menunjukkan kecenderunganpositif yang ditandai oleh semakin mandirinya lembaga-lembaga politik dalammenyelenggarakan misinya yang diiringi dengan semakin dewasanya sikapmasyarakat dalam menyalurkan aspirasi politik mereka. Kedewasaan ini antara laindicerminkan oleh semakin berkurangnya ekses negatif pilkada. Sedangkan untukkelembagaan sosial budaya, kemajuan yang dicapai berupa keberhasilan dalamproses aktualisasi nilai-nilai budaya tradisional dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk tatanan kabupaten dan kota, target yang diharapkan adalah sebagianbesar daerah kabupaten kota telah berhasil menemukenali dan mengembangkanpotensi spesifik yang mereka miliki menjadi keunggulan lokal yang menjadi motorpendorong peningkatan kualitas keberadaan tatanan mereka sebagai komunitas yangkuat dan mandiri.

Setiap agenda ditopang oleh beberapa arahan kebijakan yang berfungsisebagai acuan bagi Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dalam merumuskanprogram kerja masing-masing yang pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam 3(tiga) kategori, yaitu: pelayanan, pemberdayaan, dan pengaturan (regulasi).

Pada dasarnya, ketujuh agenda dimaksud saling terkait satu dengan lainnya,seperti diperlihatkan pada Gambar 6.1.

Gambar 6.1Keterkaitan Antar Agenda Pembangunan

Page 82: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 65

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pencapaian sasaran pembangunan daerahSulawesi Selatan sangat tergantung kepada keberhasilan menata dan meningkatkankualitas kelembagaan pemerintah.

B. Agenda Pembangunan

1. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan MasyarakatAgenda ini merupakan perwujudan dari upaya-upaya untuk memenuhi hak

dasar masyarakat yang paling utama, yaitu pendidikan dan kesehatan, sekaligusmendukung pencapaian sasaran pembangunan Sulawesi Selatan, yaitu peningkatankualitas manusia yang indikator utamanya berupa IPM.

Keberhasilan dalam penyelenggaraan agenda ini akan memberikan kontribusiyang sangat signifikan terhadap pencapaian sasaran RPJMD 2008-2013. Itu karenakualitas pengetahuan masyarakat Sulawesi Selatan relatif terpuruk, yangdicerminkan dengan Angka Melek Huruf 86,24 (2007) dan Rata-rata LamaBersekolah (RLS) adalah 7.23 tahun (2007) yang berada cukup jauh di bawah rata-rata nasional, yaitu 90,9 persen dan 7,3 tahun masing-masing untuk AMH dan RLSpada tahun 2007. Sekaligus lebih meningkatkan lagi kualitas kesehatan masyarakatyang diukur dengan Angka Harapan Hidup (AHH), walaupun angka ini telah beradadi atas rata-rata nasional, yaitu 69,40 pada tahun 2007.

Masalah utama bidang pendidikan terletak pada akses masyarakat dalammendapatkan layanan pendidikan dasar, khususnya dalam menuntaskan wajibbelajar sembilan tahun. Ini terkait dengan biaya yang harus ditanggung, terutamadalam pengadaan buku dan berbagai bentuk pungutan. Di samping itu, ketersediaandan sebaran fasilitas pendidikan yang kurang memadai dibandingkan dengankebutuhan masyarakat. Kelangkaan fasilitas ini semakin meningkat seiring denganmeningkatnya strata pendidikan. Kualitas penyelenggaraan pendidikan jugamembutuhkan perhatian khusus. Kualitas dimaksud terkait dengan standar isi danproses pembelajaran, kompetensi luaran, pendidik dan tenaga kependidikan, saranadan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian. Penyebab ketiga adalahsikap atau wawasan masyarakat terhadap pentingnya pendidikan. Di kalangan petanidan nelayan, anak lebih banyak dipandang sebagai aset produktif ketimbang sebagai"media" investasi (melalui pendidikan). Sikap dan wawasan ini juga tercermin darirendahnya pengeluaran rata-rata masyarakat untuk pendidikan. Walau pun tetapperlu digarisbawahi bahwa alokasi belanja yang relatif sangat kecil itu terutamadisebabkan oleh karena porsi terbesar dari pendapatan telah terserap padapemenuhan kebutuhan pangan.

Masalah pokok pada bidang kesehatan terkait dengan belum optimalnyapenerapan pola hidup sehat dan rendahnya derajat kesehatan lingkungan dalammasyarakat, rendahnya akses terhadap layanan kesehatan terutama pada masyarakatterpencil dan pulau-pulau serta belum mantapnya manajemen pembangunankesehatan dan daya tanggap terhadap penyakit tertentu seperti flu burung,HIV/AIDS, demam berdarah dan sebagainya. Ketersediaan pangan yang terjangkaudaya beli masyarakat juga merupakan akar masalah dalam upaya untukmeningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, karena sangat terkait dengan kualitasgizi masyarakat.

Page 83: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 66

Sasaran

1) Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat yang dicerminkan oleh Angka usiaharapan hidup 73,7 tahun dengan beberapa indikator antara, seperti IMR 22 perseribu kelahiran, AKI 226 per seribu.

2) Meningkatnya kualitas pengetahuan masyarakat yang dicerminkan oleh AngkaRata-rata Lama Sekolah 8,5 tahun dan Angka Melek Huruf 92 persen;

3) Meningkatnya mutu pendidikan, dengan indikator meningkatnya persentasekelulusan dalam ujian nasional untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah;

4) Berkurangnya jumlah penduduk kurang pangan dan gizi, yang dicerminkanprevalensi gizi kurang pada anak balita 20%, gizi buruk 5%.

5) Meningkatnya persentase lingkungan/perumahan sehat, sanitasi dan air bersihdengan indikator capaian berupa cakupan air bersih 78% rumah tangga,ketersediaan MCK pada setiap desa.

a. Pendidikan Gratis

Sasaran kebijakan ini adalah tersedianya fasilitas dan meningkatnya kualitaspenyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah (SD dan setara SMP) dan yangsepenuhnya dibiayai oleh pemerintah bagi sebagian besar anak usia sekolah (6 - 15tahun).

Kebijakan ini diimplementasikan dalam bentuk pembiayaan bersamapenyelenggaraan pendidikan dimaksud antara pemerintah melalui program BantuanOperasional Sekolah (BOS) dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dan PemerintahProvinsi melalui APBD masing-masing. Porsi Pemerintah Provinsi adalahmaksimun sebesar 40% dari sisi kebutuhan dana yang tidak tercover oleh dana BOS.

b. Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan

Kebijakan ini pada dasarnya bersifat saling melengkapi dengan kebijakanpertama dan diarahkan pada peningkatan pengetahuan rata-rata masyarakat yangdicerminkan antara lain oleh Rata-rata Lama Sekolah 8,5 tahun (2013).

Implementasi kebijakan ini difokuskan kepada upaya-upaya untukmenyediakan fasilitas pendidikan, khususnya SD dan SMP; peningkatan kualitasmanajemen sekolah; pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi; perbaikankesejahteraan dan peningkatan kualitas guru; serta peningkatan akses masyarakatterhadap fasilitas dimaksud, termasuk penyediaan insentif khusus bagi muridberprestasi, khususnya yang berasal dari kalangan miskin, termasuk peningkatankualitas pendidikan dalam penanaman wawasan dan sikap serta budaya olahraga.

c. Promosi Pendidikan

Kebijakan ini diarahkan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaranmasyarakat terhadap peranan pendidikan bagi peningkatan kualitas hidup mereka(melalui peningkatan kinerja individu).

Page 84: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 67

Kebijakan ini diimplementasikan dalam bentuk upaya-upaya untukmenurunkan Angka Putus Sekolah serta untuk menarik kembali siswa putussekolah, melalui program paket A (untuk putus SD), paket B (SMP) dan paket C(SLA). Bantuan beasiswa bagi siswa miskin dan berprestasi merupakan salah satubentuk dari upaya ini.

Kebijakan ini diharapkan akan membantu peningkatan angka Rata-rata LamaSekolah sehingga target capaian sebesar 8,5 tahun (yang dicantumkan padakebijakan b) dapat dicapai. Dengan kata lain, tanpa ditunjang oleh kebijakan ini,target RLS yang disebutkan di atas akan sangat sulit direalisasikan.

d. Pemberantasan Buta Aksara

Kebijakan ini diarahkan untuk meningkatkan Angka Melek Huruf (AMH)menjadi 95 yang hanya dapat dicapai jika program ini mampu memberikanpelatihan kepada minimal 479.465 orang dalam kurun waktu 2008 - 2013.Keberhasilan implementasi kebijakan ini akan sangat memengaruhi upayapemerintah provinsi untuk meningkatkan nilai IPM, karena merupakan penyebabutama rendahnya IPM Sulawesi Selatan.

Analisis pelaksanaan program yang terkait dengan kebijakan inimenunjukkan bahwa rendahnya IPM terutama disebabkan oleh karena banyakpeserta program yang setelah beberapa waktu kemudian menjadi tidak mampu lagimembaca. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk memelihara kemampuanbaca masyarakat antara lain berupa penyelenggaraan beberapa program penunjang,seperti Taman Bacaan Masyarakat, dan pengembangan media pembelajaranmasyarakat untuk kehidupan sehari-hari.

e. Pengembangan Budaya Baca

Sasaran kebijakan ini adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas jangkauanpelayanan perpustakaan yang diharapkan akan berdampak pada meningkatnyabudaya baca masyarakat.

f. Kesehatan Gratis

Kebijakan ini diarahkan untuk membantu pemerintah Kabupaten / Kota dalampenyelenggaraan pelayanan kesehatan pada tingkat Puskesmas dan Rumah Sakit (kelas III),terutama untuk melingkupi masyarakat yang belum tercover oleh asuransi kesehatan yangdiselenggarakan secara nasional.

Cakupan kebijakan ini meliputi semua pelayanan kesehatan dasar dipuskesmas dan jaringannya, serta pelayanan kesehatan rujukan di kelas III rumahsakit Pemerintah Daerah tidak dipungut biaya dan obat yang diberikanmenggunakan obat generik. Sasaran pelayanan kesehatan gratis adalah seluruhpenduduk Sulawesi Selatan yang mempunyai identitas (KTP/KK), tidak termasukyang sudah mempunyai jaminan kesehatan lainnya.

Kebijakan ini merupakan embrio bagi pengembangan program asuransi layanankesehatan daerah (JAMKESDA).

Page 85: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 68

g. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Kebijakan ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakatyang diupayakan melalui penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, peningkatankualitas pelayanan kesehatan agar sesuai dengan standar pelayanan minimum, sertapeningkatan akses masyarakat terhadap fasilitas dimaksud.

Program-program yang merupakan implementasi dari kebijakan inidifokuskan kepada upaya-upaya yang secara langsung maupun tidak langsungmemengaruhi Angka Harapan Hidup, seperti upaya peningkatan kesehatan ibumelahirkan, pelayanan kesehatan bayi dan anak, pelayanan kesehatan lansia,pelayanan kesehatan penduduk miskin, standarisasi pelayanan kesehatan, pengadaanobat dan perbekalan kesehatan (termasuk pengembangan obat asli Indonesia),pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit, puskesmas, pustudan jaringannya.

h. Perbaikan Gizi Masyarakat

Kebijakan ini diarahkan untuk mengurangi jumlah penduduk kurang pangandan gizi, yang dicerminkan oleh prevalensi gizi kurang pada anak balita 20% dangizi buruk 5% dari jumlah balita.

Implementasi kebijakan ini difokuskan kepada upaya-upaya untukmengurangi Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita, serta peningkatankesehatan ibu hamil dan menyusui, serta didukung oleh program penanggulangankekurangan zat gizi dan lainnya, termasuk pengawasan dan pengendalian kesehatanmakanan serta promosi dan pengenalan sumber-sumber pangan baru.

i. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Kebijakan ini diarahkan untuk mengurangi jumlah penderita penyakitmenular yang antara lain dilakukan melalui upaya-upaya pemantapan mekanismetanggap terhadap beberapa penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakatumum di Sulawesi Selatan, seperti deman berdarah, flu burung, TBC, HIV AIDS,dan lainnya, termasuk imunisasi

j. Promosi kesehatan

Sasaran dari kebijakan ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakatterhadap pentingnya upaya-upaya untuk mencegah penyakit, termasuk ikut secaraaktif memelihara lingkungan sehat, termasuk peningkatan kesadaran untuk hidupsehat. Indikatornya antara lain meningkatnya perilaku sehat menjadi 75 persen,pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Upaya KesehatanBerbasis Masyarakat (UKBM), dalam rangka mewujudkan Desa Siaga menujuDesa Sehat.

Program yang termasuk dalam kebijakan ini antara lain pengembangankemitraan swasta & kerjasama lintas sektor dengan memberikan kemudahan dalammembangun terutama pelayanan kesehatan rujukan rumah sakit dan pelayananmedik lainnya, serta pengembangan dan peningkatan sistem peringatan dini danpenunjang kejadian luar biasa.

Page 86: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 69

k. Peningkatan layanan perumahan, lingkungan permukiman, sanitasidan air bersih

Sasaran kebijakan ini adalah terwujudnya fasilitasi lingkungan perumahandan perumahan sehat, tersedianya air bersih antara lain, meningkatnya proporsipenduduk (78% rumah tangga) yang memiliki akses pelayanan terhadap sumber airminum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar.

Program kegiatan yang diperlukan untuk mendukung kebijakan ini antaralain pengembangan perumahan sehat, peningkatan layanan dan akses air bersih,perbaikan pengelolaan persampahan dan drainase, serta perbaikan lingkungankumuh.

l. Peningkatan dan perbaikan kampung dan permukiman

Kebijakan ini diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang layak,aman dan terjangkau bagi penduduk miskin dan kalangan berpendapatan rendah,tersedianya prasarana dan sarana dasar bagi kawasan rumah sederhana dan rumahsangat sederhana yang sehat; serta terlaksananya pembangunan perumahan yangbertumpu pada masyarakat.

2. Peningkatan dan Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat

Agenda ini diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yangditandai oleh meningkatnya kesempatan kerja, berkurangnya jumlah pendudukmiskin, serta meningkatnya kualitas ketahanan pangan yang dicerminkan olehketersediaan pangan yang cukup dan terjangkau oleh sebagian besar masyarakat.Indikator-indikator itu terangkum pada meningkatnya daya beli masyarakat yangdiproyeksikan akan berada pada kisaran 680 - 700 pada akhir tahun rencana (2013).Perlu digarisbawahi bahwa keberhasilan agenda ini banyak ditentukan olehkeberhasilan pelaksanaan agenda 6, khususnya program-program yang berkaitandengan peningkatan kualitas teknostruktur masyarakat pedesaan.

Pada tahun 2007, pengeluaran riel perkapita atau daya beli masyarakatSulawesi Selatan sebesar Rp. 625,3 ribu, mengalami peningkatan dari 615,2 (2004),586,7 (2002) dan 571 (1999). Meski pun lebih tinggi dari 16 provinsi lain, bahkansedikit lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional (615), tetapi daya beli inimasih perlu ditingkatkan agar sasaran RPJMD, yaitu IPM Sulsel termasuk 10 besardi Indonesia pada tahun 2013, dapat tercapai.

Untuk maksud tersebut, maka perhatian perlu difokuskan kepada peningkatanproduktivitas sektor pertanian. Kebijakan ini setidaknya ditopang oleh 4 (empat)alasan pembenaran. Pertama, secara relatif sektor ini mengalami penurunan lajupertumbuhan dibandingkan dengan sektor industri dan sektor tersier. Dalam kurunwaktu 2001-2005 mengalami penurunan sebesar 0,68% per tahun atau dari Rp11,7triliun (2001) turun menjadi Rp11,3 triliun (2005). Penurunan ini jelas memerparahdistribusi pendapatan karena sektor pertanian merupakan sektor basis SulawesiSelatan. Sebaliknya, peningkatan kinerja sektor ini secara langsung akan membukalapangan kerja baru sekaligus meningkatkan pendapatan mayoritas pendudukSulawesi Selatan. Kedua, kecenderungan global menunjukkan bahwa permintaan

Page 87: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 70

terhadap hasil-hasil pertanian, khususnya pangan, meningkat. Kecenderungan inimenawarkan pasar yang semakin besar bagi hasil-hasil pertanian. Dengan kata lain,memicu peningkatan produksi sektor pertanian tidak akan diperhadapkan olehketiadaan pasar yang mampu menyerapkan hasilnya. Ketiga, masalah ketahananpangan yang akan menjadi semakin krusial terutama karena dipicu olehkecenderungan meningkatnya permintaan global terhadap pangan serta anomaliiklim yang memengaruhi produktivitas pertanian pangan. Keempat, pemihakankepada pertumbuhan sektor pertanian akan mendorong terbangunnya strukturekonomi yang mengedepankan kepentingan masyarakat kecil (golongan ekonomilemah) tanpa mengabaikan kepentingan kelompok pengusaha, sehingga menjaminterwujudnya tatanan sosial ekonomi yang tidak predatorik. Perlu digarisbawahibahwa dibutuhkan perhatian khusus agar sektor pertanian tetap merupakan usaharakyat, tidak beralih menjadi usaha korporasi hanya karena memburu peningkatanefisiensi dan produktivitas.

Masalah utama yang dihadapi dalam upaya peningkatan kesejahteraanmasyarakat adalah kurangnya akses pelaku ekonomi mikro dan kecil terhadap aset-aset produktif, seperti tanah, modal, pengetahuan, informasi dan lainnya. Padahal,kelompok ini merupakan mayoritas (usaha mikro dan kecil yang mencapai 99,8%dari total unit usaha.

Di samping itu, upaya-upaya yang perlu pula dilakukan adalah bantuanlangsung kepada kelompok masyarakat yang miskin dan penyandang masalahkesejahteraan sosial, serta kepada masyarakat yang terkena musibah bencana alamdan sejenisnya.

Sasaran

1) Meningkatnya kontribusi sektor pertanian pada pertumbuhan ekonomi SulawesiSelatan, yaitu 6,46% pertahun selama kurun waktu rencana (2008 - 2013).

2) Meningkatnya daya beli masyarakat menjadi 680 - 700 pada tahun 2013.

3) Menurunnya penduduk miskin sebesar 20%, yaitu dari 971.500 menjadi 777.200orang.

4) Menurunnya pengangguran terbuka sebesar 40%, yaitu dari 385.800 orangmenjadi 230.900 orang.

5) Meningkatnya akses masyarakat terhadap aset produktif, antara lain diukur darijumlah sertifikat tanah yang dikeluarkan, jumlah atau prosentase kredit kepadaUMKM dan Koperasi, dan sebagainya.

6) Meningkatnya diversifikasi konsumsi pangan pokok ditandai denganberkurangnya konsumsi beras sebesar 3,8 kg/kapita/tahun.

a. Peningkatan produksi pertanian & pengembangan agribisnis pedesaan

Kebijakan ini diarahkan untuk meningkatkan produksi beberapa komoditasunggulan dengan senantiasa mengedepankan keterlibatan masyarakat lokal, demiuntuk menjamin ketersediaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan

Page 88: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 71

masyarakat, serta untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam kegiatanagribisnis.

Komoditas unggulan yang dimaksudkan disini adalah komoditas yangmemiliki potensi sumberdaya dan teknostruktur, skala ekonomi yang relatif besar(karena melibatkan banyak petani dan memberi kontribusi besar pada peningkatanPDRB), serta memiliki peluang untuk peningkatan kesejahteraan petani (karenabelum dilakukan secara optimal dan memiliki ruang untuk usaha agribisnis).Sejumlah komoditas yang masuk dalam kelompok ini antara lain beras, jagung,kakao, sapi, udang, dan rumput laut.

Sasaran spesifik dari setiap komoditas dimaksud adalah produksi beras 3.8juta ton pada tahun 2013 dan surplus 2 juta ton beras pada tahun 2009; produksijagung 1,5 juta ton pada tahun 2013 dan 969.955 Kg pada tahun 2008; produksikakao 300 ribu ton pada tahun 2013; populasi sapi meningkat menjadi 1 juta ekor,dengan ekspor 5.000 ekor/bulan, dan produksi daging 15 ribu ton/tahun pada tahun2013; produksi udang 33,2 ribu ton/tahun pada tahun 2013 melalui pemanfaatantambak rakyat seluas 95,000 ha dan intensifikasi yang dilakukan oleh pengusahamenengah dan atas; serta produksi rumput laut di tambak 31,1 ribu ton kering dan dilaut 63,8 ribu ton kering per tahun pada tahun 2013.

b. Peningkatan akses masyarakat kepada aset produktif dan kegiatan produksi serta revitalisasi lembaga ekonomi masyarakat kecil

Kebijakan ini diarahkan untuk meningkatnya kinerja Koperasi dan UsahaMikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan lembaga ekonomi masyarakat lainnyasehingga mampu mewadahi kepentingan dan kebutuhan ekonomi masyarakat.Sasaran ini antara lain dapat diukur dari meningkatnya jumlah UMKM yangmemiliki akses ke bank dan lembaga keuangan lainnya, meningkatnya nominalpenjaminan kredit bagi UMKM, adanya kerangka regulasi dan kelembagaan sertapembiayaan Koperasi dan UMKM, meningkatnya akses masyarakat, khususnyagolongan ekonomi lemah, kepada aset-aset produktif agar mereka dapatberpartisipasi secara aktif dan berkualitas dalam proses produksi yang terjadi ditatanannya, serta berkembangnya Lembaga Penjaminan Kredit Daerah, melaluikerjasama dengan lembaga keuangan dan asuransi.

Program aksi yang diperlukan untuk mewujudkan sasaran kebijakan ini, antara lain:

1) Penetapan kerangka pembiayaan, kelembagaan dan regulasi Koperasi danUMKM;

2) Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UMKM;

3) Penciptaan iklim UMKM yang kondusif melalui penyediaan dan penataan ruangusaha bagi koperasi dan UMKM, meningkatkan pelayanan perijinan, fasilitasidan advokasi koperasi dan UMKM, serta mendorong dan memfasilitasitumbuhkembangnya sumber daya ekonomi lokal sebagai usaha unggulanUMKM;

4) Pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana Koperasi dan UMKM;

Page 89: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 72

5) Penyelenggaran urusan Koperasi dan UMKM sesuai standar pelayanan minimalKoperasi dan UMKM.

6) Berdirinya sejumlah BPR pada setiap kabupaten/kota dan Lembaga keuanganMikro (LKM) pada setiap kecamatan yang menyediakan skim kredit khusus bagipetani dan nelayan;

7) Berdirinya Pasar Lelang Komoditas pada sejumlah kabupaten/kota.

8) Berkembangnya sistem informasi pasar yang transparan.

c. Peningkatan pelayanan kepada penduduk miskin dan penyandang masalahkesejahteraan sosial

Kebijakan ini diarahkan untuk menurunkan jumlah (dan persentase)penyandang masalah kesejahteraan sosial serta mendorong bertambahnyasumberdaya sosial, seperti Karang Taruna, relawan sosial dan lainnya, untukpenyelesaian masalah kesejahteraan sosial.

Program kegiatan yang berkaitan dengan kebijakan ini, antara lain:

1) fasilitasi kepada kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial (fakirmiskin, anak jalanan, anak terlantar, kekerasan terhadap perempuan dan anak,dan lainnya)

2) peningkatan layanan penduduk miskin, khususnya berkaitan dengan mekanismedistribusi beras miskin (raskin).

3) Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial;

4) Pembinaan penyandang cacat (disable person) dan trauma, melalui peningkatanpengetahuan, keterampilan dan kemandirian para penyandang cacat dan trauma.

5) Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial, melalui pembinaan lembaga-lembaga sosial dalam mengatasi masalah kesejahteraan sosial di masyarakat,meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam penangananpelayanan sosial, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat dalampenanggulangan masalah sosial;

a) Pembinaan eks penyandang penyakit sosial melalui peningkatan pengetahuandan kemandirian eks penyandang penyakit sosial;

b) Pembinaan Panti, melalui peningkatan kualitas sarana dan prasarana sertapelayanan panti kesejahteraan sosial, serta peningkatan keterampilanpengelola panti sosial.

c) Pembinaan anak terlantar, melalui pendataan dan pembinaan anak terlantar,serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga pelayan anakterlantar.

d. Penanggulangan korban kebakaran, banjir dan bencana

Sasaran kebijakan ini berupa tersedianya bantuan bagi korban kebakaran,banjir dan bencana, terlatihnya SDM aparatur dan terorganisasikannya masyarakat

Page 90: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 73

dalam penanganan dan penanggulangan bencana, serta meningkatnya kapasitaslembaga pengelola bencana.

Program aksi yang terkait antara lain:

1) Pembangunan pusat pengendalian bencana untuk mengoptimalkan penangananbencana terpadu;

2) Pemberdayaan masyarakat agar mampu berpartisipasi dalam penanggulangandan pengendalian bencana.

3) Integrasi sumber daya daerah dalam penanggulangan bencana, dengan sasaranberupa meningkatnya kapasitas dan partisipasi masyarakat serta swasta dalampenanggulangan bencana.

e. Penataan Pertanahan

Kebijakan ini merupakan penjabaran langsung dari upaya pelayananpemenuhan hak dasar masyarakat. Kebijakan ini memiliki 2 (dua) sisi. Pada sisipertama diarahkan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap tanah yangmerupakan aset produksi yang menjamin kehidupan ekonomi masyarakat perdesaan.Sedangkan pada sisi lain, kebijakan ini diarahkan pula kepada inventarisasi terpaduketersediaan dan penguasaan tanah yang antara lain diperlukan untuk peningkatanpeneriman daerah (melalui PBB).

Upaya-upaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran tersebut antara lainmelalui program P4T (Pendataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan danPemanfaatan Tanah); program sertifikasi tanah masyarakat melalui sertifikasiswadaya massal; dan pengembangan Sistem Informasi Pertanahan yang terintegrasipada Kabupaten/Kota dan Provinsi.

f. Penciptaan lapangan kerja dan usaha

Kebijakan ini diarahkan untuk mendorong proses penciptaan lapangan kerjadi perdesaan dan perkotaan yang dilakukan antara lain melalui peningkatanefektifitas pemanfaatan bantuan dana bergulir untuk modal usaha di sektor formalmau pun informal, serta menginisiasi semangat wiraswasta di kalangan generasimuda, khususnya sarjana baru. Untuk program yang disebutkan terakhir, diperlukanadanya skema kerjasama antara dunia usaha, perguruan tinggi dan pemerintahdaerah.

g. Penempatan dan perluasan kesempatan kerja

Kebijakan ini adalah untuk mendorong kesempatan kerja produktif sertamobilitas tenaga kerja dalam rangka mengurangi penganggur dan setengahpenganggur baik di perdesaan mau pun di perkotaan serta memenuhi pasar kerjainternasional.

Kebijakan ini diwujudkan dalam bentuk program-program:

1) pemantauan dinamika pasar kerja dan berbagai tindakan agar penciptaanlapangan kerja formal dapat terlaksana.

Page 91: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 74

2) Pengembangan infrastruktur pelayanan umum dalam rangka kegiatan pendukungpasar kerja

3) Peningkatan kerjasama antar lembaga bursa kerja dengan industri/perusahaan

4) Pemberdayaan, rehabilitasi dan reintegrasi TKI purna.

h. Pembinaan dan pengawasan tenaga kerja

Kebijakan ini meningkatkan perlindungan dan pengawasan ketenagakerjaandengan sasaran terselenggaranya pemeriksaan ketenagakerjaan yang independen,tidak memihak, dan berlaku sama di seluruh Kabupaten/Kota setiap tahunnya,terbentuknya komite aksi dan rencana aksi penghapusan bentuk-bentuk pekerjaanterburuk untuk anak serta terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas penerapanK3 di Sulawesi Selatan.

3. Perwujudan Keunggulan Lokal untuk memicu laju pertumbuhanperekonomian

Agenda ini diarahkan untuk memicu laju pertumbuhan ekonomi SulawesiSelatan dengan bertumpu pada potensi yang selama ini belum dimanfaatkan secaraoptimal. Di samping itu, seperti daerah lainnya di Indonesia atau bahkan di dunia,Sulawesi Selatan tidak dapat mengandalkan kelanggengan pertumbuhanekonominya dengan hanya bertumpu pada sektor pertanian.

Setidaknya terdapat 3 (tiga) potensi yang dapat didayagunakan untuk memiculaju pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan. Pertama, adalah memanfaatkan outputsektor pertanian yang relatif besar sebagai input bagi pengembangan agro-industri.Kedua, keterkaitan industrial Sulawesi Selatan dengan wilayah lain di Indonesiaatau bahkan di rmanca negara. Ketiga, potensi pasar internal Sulawesi Selatan yangcukup besar dan peningkatan perekonomian wilayah dan provinsi lain di KawasanTimur Indonesia.

Di samping itu, posisi geografis Sulawesi Selatan yang berada di posisisilang arus lalu lintas di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk memosisikan dirisebagai simpul utama (main-hubs) sistem transportasi nasional yang pada gilirannyadapat memicu tumbuhkembangnya beberapa kota di Sulawesi Selatan sebagai pusatpelayanan.

Sasaran

1) Pertumbuhan ekonomi (PDRB) sebesar 7,64% pertahun dalam kurun waktu2008-2013.

2) Berkembangnya agro-industri yang memanfaatkan hasil pertanian unggulanSulawesi Selatan dan daerah sekitarnya;

3) Berkembangnya beberapa industri strategis

4) Mewujud sebagai pusat pelayanan dan daerah tujuan wisata yang berada padaurutan kelima di Indonesia dilihat dari sisi jumlah wisatawan;

Page 92: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 75

a. Pengembangan industri strategis

Kebijakan ini diarahkan untuk menumbuhkembangkan industri strategis diSulawesi Selatan, dengan prioritas kepada agro-industri, industri kelautan, danindustri yang memiliki keterkaitan industrial dengan industri/pasar di daerah lain,termasuk di luar negeri.

Agroindustri yang perlu diprioritaskan pengembangannya adalah industripengolahan rumput laut, jagung, kakao, dan industri pengolahan hasil perikanan(tangkap mau pun budidaya). Sedangkan untuk mendorong pembangunan industristrategis diperlukan serangkaian kebijakan untuk meningkatkan daya tarik SulawesiSelatan bagi kalangan investor. Untuk maksud tersebut, maka upaya pertama yangperlu segera dilakukan adalah menemukenali dan merumuskan daftar industristrategis yang dilengkapi dengan insentif dan kemudahan lainnya yang disediakanoleh pemerintah daerah.

b. Pusat Pelayanan

Sasaran kebijakan ini adalah berkembangnya kota Makassar sebagai simpulutama (main-hubs) sistem transportasi nasional/internasional serta sebagai pusatpelayanan regional di Kawasan Timur Indonesia.

Upaya yang diperlukan untuk mewujudkan sasaran dimaksud adalah fasilitasiuntuk peningkatan kinerja/kapasitas pelayanan Bandara Sultan Hasanuddin danPelabuhan Soekarno-Hatta, serta pusat-pusat pelayanan sosial-ekonomi lainnya,dengan prioritas kepada pelayanan kesehatan, pendidikan tinggi dan kejuruan,Meeting Invention Convention and Exhibition (MICE), serta jasa keuangan danperdagangan.

Di samping itu, pengembangan fasilitas pelayanan sosial-ekonomi padabeberapa kota yang memiliki posisi strategis perlu pula diprioritaskan, terutamauntuk menjalin interkoneksitas dengan wilayah Provinsi yang berbatasan.

c. Pengembangan kerjasama regional & promosi perdagangan

Kebijakan ini diarahkan untuk meningkatkan intensitas kerjasama regionalguna menjalin interkoneksitas industrial yang saling menguntungkan (peningkatanpeluang sosial-ekonomi).

Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan perhatian perlu difokuskankepada pengembangan kerjasama regional Sulawesi dan antar kawasan, antar negaradengan tetap membuka peluang bagi pengembangan kerjasama lainnya.

Program promosi perdagangan dan peningkatan ekspor semestinya puladiberi perhatian khusus demintuk memelihara atau bahkan meningkatkan pangsapasar komoditas Sulawesi Selatan.

d. Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai destinasi pariwisata terkemukadi Indonesia

Sasaran kebijakan ini adalah mewujudnya Sulawesi Selatan sebagai salahsatu daerah tujuan wisata terkemuka di Indonesia, sejajar dengan destinasi utama diIndonesia seperti Bali, dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan.

Page 93: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 76

Program kegiatan yang diperlukan untuk mendukung pencapaian sasaran itumemiliki spektrum yang luas, mulai dari pengembangan pemasaran pariwisata;pengembangan kemitraan dengan lembaga/asosiasi/organisasi kepariwisataan dalamdan luar negeri; peningkatan iklim usaha kepariwisataan; pengelolaan fasilitaspelayanan pariwisata milik daerah dengan menerapkan pinsip pelayanan prima danmemenuhi standar internasional; serta pemanfaatan teknologi informasi dalampengelolaan industri dan atraksi pariwisata.

4. Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai entitas sosial ekonomi yangberkeadilan, asri dan lestari

Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana wilayah merupakan katakunci untuk meningkatan kualitas daya tarik (attractiveness) wilayah terhadapinvestor (dan juga pengunjung) dan sekaligus menentukan kondusif tidaknya suatuwilayah bagi pengembangan kegiatan sosial-ekonomi termasuk budaya.

Di samping itu, pengembangan dan pembangunan sarana dan prasaranawilayah yang dilakukan dengan mengacu kepada rencana tata ruang yang baku akanmewujudkan suatu wilayah menjadi satu kesatuan (entitas) sosial-ekonomi yangsepenuhnya utuh. Entitas seperti ini jelas memiliki atau menawarkan skala ekonomiyang relatif besar sehingga akan semakin memerkuat daya tariknya.

Walau pun demikian, pembangunan sarana dan prasarana wilayah perludilakukan secara hati-hati, karena dapat mendorong pengembangan wilayah yangtidak terkendali sehingga menimbulkan tekanan yang berlebihan terhadap kualitasdan ketersediaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Kondisi seperti itui, padagilirannya akan menyebabkan terganggu atau bahkan mandeknya prosespembangunan.

Senyatanya, kondisi seperti itu telah mewujud di Sulawesi Selatan. Ironisnya,prasarana dan sarana wilayah belum sepenuhnya berkembang sehingga mampumendorong artikulasi sosial-ekonomi masyarakat secara optimal dan terpadu, tetapipada sisi lain, ancaman terhadap keberlangsungan pembangunan menjadi semakinmencuat akibat terjadinya degradasi lingkungan yang semakin parah.

Simpulannya, tantangan yang dihadapi oleh Sulawesi Selatan pada saat iniadalah bagaimana mengembangkan sarana dan prasarana wilayah yang mampumendorong laju peningkatan aktivitas sosial-ekonomi. Sedangkan pada sisi lainmampu melakukan upaya-upaya rehabilitasi dan konservasi terhadap lingkunganhidup.

Untuk maksud tersebut, maka diperlukan serangkaian program yangdifokuskan kepada penyusunan dan revisi rencana tata ruang, serta upaya-upayapengendalian pemanfaatan ruang agar senantiasa sesuai dengan rencana tata ruang.

Sasaran1) Meningkatnya kualitas dan ketersediaan sarana dan prasarana wilayah yang

diperlukan untuk mendorong laju peningkatan aktivitas sosial-ekonomi;

2) Berkembangkan kawasan andalan sebagai sentra pengembangan wilayah;

3) Meningkatnya kondisi / kualitas lingkungan hidup.

Page 94: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 77

a. Perencanaan dan pengendalian penataan ruang

Kebijakan ini diarahkan untuk menjaga keseimbangan dinamis antara upaya-upaya pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan kesejahteraan dengankelestarian fungsi lingkungan hidup.

Untuk maksud tersebut diperlukan serangkaian program yang difokuskankepada penyusunan dan peremajaan (updating) rencana tata ruang, serta upaya-upaya pengendalian pemanfaatan ruang agar senantiasa sesuai dengan rencana tataruang. Di samping itu, ketersediaan dokumen Amdal (Analisis Mengenai DampakLingkungan) merupakan prasayarat yang harus dilengkapi oleh setiap kegiatanpembangunan, baik yang dilakukan oleh pemerintah mau pun swasta.

b. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana wilayah

Kebijakan ini diarahkan untuk meningkatkan aksesibilitas fisik antar daerahdan antar kawasan serta penyediaan prasarana dan sarana wilayah lainnya yangdibutuhkan untuk mendukung pengembangan aktivitas perekonomian, yangdilakukan secara terpadu dalam suatu kerangka rencana penataan ruang yangterpadu dan berwawasan lingkungan hidup.

Kebijakan ini diwujudkan dalam beberapa program kegiatan. Pertama,program pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalan yang diarahkan untukmeningkatkan jangkauan pelayanan sosial ekonomi (pemerataan pelayanan sosialekonomi). Kedua, program pemeliharaan dan peningkatan kualitas sarana danprasarana keairan untuk menjamin ketersediaan pasokan air baku, baik untuk irigasi,industri mau pun untuk rumah tangga. Ketiga, peningkatan ketersediaan energi,khususnya listrik, untuk mendorong pengembangan industri.

Program pembangunan dimaksud dilakukan secara bertahap denganmemberikan prioritas kepada sarana dan prasarana yang secara langsung terkaitdengan penyelenggaraan Agenda 2 dan 3, khususnya untuk mendukung upayarevitalisasi Kawasan Andalan Pertanian.

Khusus untuk penyediaan listrik, diperlukan optimalisasi pemanfaatan PLTAdan bendungan yang ada, di samping upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitaslistrik yang dipasok oleh gas alam (PLTG), serta pengembangan PLTA (mikrohidro)dan penggalakan pemanfaatan sumber-sumber energi baru dan terbarukan.

c. Peningkatan kualitas lingkungan hidup

Kebijakan ini terutama diarahkan untuk memelihara daya dukung lingkunganyang menunjukkan kecenderungan degradasi yang parah, serta melakukan upaya-upaya preventif terhadap pencemaran yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia, baikyang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, maupun aktivitas industri.

Kebijakan ini memberikan prioritas kepada upaya-upaya pengendalian emisigas buang kendaraan bermotor dan industri, pengembangan konsep kota hijau danGerakan Sulawesi Selatan Hijau (Sulawesi Selatan Go Green), penegakan ketaatanpemrakarsa usaha/kegiatan, pengendalian laju sedimentasi pada DAS Jeneberang,DAS Saddang dan DAS Bila WalanaE untuk memelihara kinerja bendungan Bili-

Page 95: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 78

Bili dan PLTA Bakaru, serta mencegah pendangkalan Danau Tempe; pengendalianpencemaran limbah B3 dari kegiatan yang berpotensi menghasilkan limbah tersebutmelalui mekanisme UKL/UPL dan AMDAL; penggalakan upaya-upaya untukmemulihkan kerusakan terumbu karang; dan meningkatkan integrasi perencanaan,pelaksanaan maupun pengawasan tata ruang daerah dan wilayah, termasuk upaya-upaya untuk pemanfaatan kawasan pesisir, laut, dan pulau kecil secaraberkelanjutan.

Mengingat bahwa program-program yang disebutkan di atas membutuhkandana yang relatif besar sehingga tidak dapat dibiayai oleh pemerintah daerah, makadiperlukan upaya untuk meningkatkan keterlibatan pemerintah (pusat), lembaga-lembaga internasional, dunia usaha dan peran serta masyarakat lokal. Di sampingitu, penegakan hukum lingkungan perlu terus ditingkatkan.

d. Revitalisasi Kawasan Andalan

Kebijakan ini diarahkan untuk mengembangkan kembali beberapa kawasanandalan pertanian dalam suatu kegiatan ekonomi yang terpadu (agribisnis dan agro-industri) yang didukung oleh teknostruktur/kelembagaan masyarakat yang sepadan.Sasaran kebijakan ini adalah tersedianya kawasan siap bangun (KASIBA),lingkungan siap bangun (LISIBA), dan kawasan industri di beberapa daerahkabupaten / kota.

e. Pembangunan sarana dan prasarana perdesaan

Kebijakan ini diarahkan untuk menggalakan aktivitas sosial-ekonomimasyarakat perdesaan sehingga mampu berfungsi sebagai kawasan produksi yangtangguh dan efisien.

Wujud dari kebijakan ini berupa pembangunan jalan desa untukmeningkatkan aksesibilitas antar Desa-Kota; fasilitasi pengembangan pasar desa;peningkatan prasarana dan sarana untuk mendukung aktivitas ekonomi utama desa,seperti irigasi desa untuk desa yang memiliki hamparan sawah yang besar; danlainnya.

Diharapkan ketersediaan sarana dan prasarana desa dimaksud akan menjadipendukung sekaligus pemicu tumbuhkembangnya desa menjadi komunitas yangmandiri dan tangguh (program Baruga Sayang, agenda 6).

f. Pembangunan Perkotaan

Pembangunan perkotaan dititikberatkan kepada upaya-upaya untukmewujudkan kota sebagai kawasan produksi, pusat pelayanan sosial-ekonomi,sekaligus sebagai kawasan hunian yang nyaman.

Untuk maksud tersebut maka diperlukan upaya untuk merealisasikan hirarkiperkotaan sehingga menjamin pemerataan akses terhadap pelayanan sosial-ekonomibagi seluruh masyarakat Sulawesi Selatan, di samping upaya-upaya untukmembangun sarana dan prasarana perkotaan untuk mendukung aktivitas industri danperdagangan, serta upaya untuk meningkatkan kualitas hunian, seperti pemeliharaan

Page 96: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 79

ruang terbuka dan taman kota, pengelolaan persampahan, pengendalian banjir, danlainnya.

g. Pembangunan Perhubungan

Kebijakan ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja transportasi gunamendukung arus mobilitas penumpang dan barang inter dan antar daerah diSulawesi Selatan. Untuk maksud tersebut, dibutuhkan beberapa program indikatif,antara lain:

1) Penetapan kerangka pembiayaan, kelembagaan dan regulasi perhubungan,dengan sasaran terwujudnya pola pembiayaan dan kelembagaan yang efisien danefektif untuk mendukung pengembangan sistem transportasi.

2) Peningkatan kualitas pelayanan angkutan, dengan sasaran terselenggaranyasistem angkutan umum yang terintegrasi (feeder service, park and ride) yangmemenuhi kriteria pelayanan prima dan standar nasional, serta tersedianyaangkutan umum khusus penumpang dari-ke Bandara Hasanuddin dan pelabuhanSoekarno-Hatta.

3) Peningkatan pelayanan dalam penyelenggaraan urusan perhubungan melaluipenataan kelembagaan perhubungan termasuk peningkatan kualitas aparatperhubungan, serta pengadaan sarana dan prasarana perhubungan.

5. Penciptaan Lingkungan Kondusif bagi kehidupan inovatif

Penciptaan lingkungan kondusif adalah keniscayaan karena merupakan hakdasar masyarakat, yaitu hak terhadap adanya lingkungan yang menjamin rasa amandan rasa tenteram. Sedangkan pada sisi lain, lingkungan dimaksud merupakan pulasyarat harus bagi tumbuhkembangnya kreatifitas yang akan bermuara padaterwujudnya kelembagaan masyarakat yang kuat dan mandiri--dalam menyediakanchoice dan voice--pada berbagai bidang kehidupan.

Lingkungan kondusif terutama ditopang oleh adanya tingkat keamanan danketenteraman yang memadai serta terjaminnya rasa keadilan di kalangan masyarakatyang dibangun antara lain melalui upaya-upaya pembinaan dan penegakan hukum.Upaya dimaksud semestinya tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat penegakhukum, tetapi juga menuntut adanya partisipasi masyarakat yang mewujud dalambentuk kepatuhan dan kedisiplinan terhadap hukum.

Mengingat bahwa informasi merupakan nourishment bagi tatananmasyarakat, maka diperlukan upaya-upaya berkesinambungan untuk senantiasamenghadirkan informasi yang sehat. Tanpa informasi seperti itu, maka atmosfirinteraksi dalam tatanan dimaksud akan diisi dan diwarnai oleh rumor dan isu yangsangat potensial memicu hal-hal yang dapat mengganggu ketenteraman masyarakat.Di samping itu, adanya arus informasi yang transparan diperlukan pula olehpemerintah sebagai umpan balik untuk memperbaiki kinerjanya.

Secara lebih spesifik, yaitu di bidang ekonomi, kondisi dimaksud dapat lebihditingkatkan sehingga mewujud sebagai daya tarik (attractiveness) wilayah bagi

Page 97: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 80

para calon invenstor yang selanjutnya akan mendorong laju perkembanganperekonomian wilayah. Untuk maksud tersebut, diperlukan serangkaian upaya yangdiarahkan untuk menghadirkan kepastian hukum yang menjamin masa depaninvestasi, membangun pasar yang menjanjikan keuntungan yang wajar, serta adanyakemudahan-kemudahan lain yang ditawarkan oleh pemerintah dan masyarakat.Dalam hal ini, kemampuan daerah untuk menghasilkan produk hukum sebagaiupaya penyesuaian dan operasionalisasi terhadap produk hukum nasional perluditingkatkan, sehingga mampu menghasilkan produk hukum daerah yang bersifatproduktif dan inovatif untuk menggalakkan laju pembangunan daerah.

Seperti telah disinggung sebelumnya, lingkungan kondusif akan mendorongtumbuhkembangnya kelembagaan masyarakat yang berarti semakin meningkatnyatingkat keragaman masyarakat. Keadaan ini perlu diwaspadai, karena keragamanmenyimpan potensi konflik. Oleh karena itu, upaya dini untuk mencegah konflikperlu dilakukan tanpa harus menghambat pengembangan kelembagaan masyarakat.Pada dasarnya, potensi konflik itu dapat dikendalikan sepanjang pemerintah danmasyarakat mampu memelihara identitas bersama--identitas ke-Sulsel-an--yangmenjadi perekat semua komponen masyarakat.

Pada saat ini, kondisi lingkungan Sulawesi Selatan cukup memadai. Walaupun demikian mulai terlihat adanya kecenderungan menuju ke arah sebaliknya.Kriminalisasi semakin bervariasi, termasuk peredaran dan penyalahgunaan narkobayang semakin marak, bahkan telah mewujud sebagai suatu ancaman yang serius. Disamping itu, daya tarik wilayah masih jauh dari memadai yang dicerminkan olehrealisasi investasi yang tidak terlalu besar.

Sasaran

1) Meningkatnya kondisi keamanan dan rasa aman serta keadilan bagi segenaplapisan masyarakat yang ditandai oleh menurunnya indeks kriminalitas.

2) Meningkatnya disiplin dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum, yang ditandaioleh menurunnya pelanggaran hukum;

3) Meningkatnya kualitas dan penyebaran informasi, yang dicerminkan oleh fungsikehumasan pemerintah provinsi yang semakin profesional, serta pemberitaankoran daerah yang bertanggung jawab;

4) Meningkatnya daya tarik Sulsel bagi calon investor yang ditunjukkan olehmeningkatnya jumlkah proposal dan realisasi investasi di wilayah SulawesiSelatan.

5) Meningkatnya jumlah Perda yang mendorong peningkatan produktivitas daninvestasi;

6) Terkelolanya potensi konflik.

a. Pembinaan Kesatuan Bangsa dan kehidupan sosial kemasyarakatan

Kebijakan ini diarahkan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran dikalangan masyarakat dalam menyikapi perbedaan. Menyadari bahwa perbedaan

Page 98: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 81

merupakan modal sosial untuk saling memahami dan saling berdialog untukmenciptakan kerukunan hidup yang semakin berkualitas, bukan merupakan awaldari perdebatan dan konflik.

Perwujudan dari kebijakan ini adalah dalam bentuk upaya-upaya sistimatisdan terprogram dengan berlandaskan kepada 4(empat) konsensus dasar kebangsaanyakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), danBhinneka Tunggal Ika yang diarahkan untuk meningkatkan pemahaman dankesadaran masyarakat terhadap pluralitas bangsa (multikulturisme); memediasi danmemfasilitasi berlangsungnya dialog antar komunitas dan peningkatan peran ForumKerukunan antar Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK)atau Forum Antar Etnis (FAE), serta mengembangkan wawasan kebangsaan danidentitas ke-Sulsel-an di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda, demiuntuk mewujudkan toleransi, rasa solidaritas, dan ikatan sosial guna memelihara danmembangun kerukunan nasional.

b. Peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat

Kebijakan ini diarahkan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban dalamarti luas di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan.

Perwujudan dari kebijakan ini berupa upaya-upaya untuk membantumemantapkan dan meningkatkan profesionalisme Polri sebagaimana yang telahdisepakati bersama antara Pemda dan Polri agar mampu melindungi dan mengayomimasyarakat, mencegah tindak kejahatan, dan menuntaskan tindak kriminalitas;menginisiasi gerakan sadar dan tertib berkelanjutan; peningkatan kesadaran hukumdan Hak Azasi Manusia (HAM) untuk mendukung terselenggaranya penegakan,pemenuhan, dan pemajuan Hak Asasi Manusia (HAM); pelayanan dan advokasihukum bagi aparat dan terfasilitasinya penyelesaian hukum asset pemda yangbermasalah. Tidak kalah pentingnya adalah peningkatan kualitas peran Satuan PolisiPamong Praja (Satpol PP) dan pemantauan berkala tes urine bagi pejabat danpegawai pemerintah provinsi untuk mencegah secara dini keterlibatan aparat dalampenyalahgunaan narkoba. Selain itu, untuk peningkatan keamanan dan ketertibanmasyarakat dibentuk jaringan Komunikasi Intelijen Daerah (KOMINDA), ForumKewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), dan Forum Pengkajian Masalah StrategisDaerah (FOKMAS).

c. Penataan sistem legislasi daerah

Penataan legislasi daerah diarahkan untuk menyempurnakan sistem legislasidaerah agar lebih terfokus pada terciptanya rasa keadilan di kalangan masyarakatluas, dan secara lebih khusus, mampu mendorong tumbuhkembangnya kehidupanyang inovatif pada semua bidang.

Untuk mewujudkan sasaran dimaksud, maka diperlukan upaya pembenahanstruktur hukum dan meningkatkan budaya hukum serta menegakkan hukum secaraadil, konsekuen, tidak diskriminatif dan memihak pada rakyat kecil. Di samping itu,perlu pula dilakukan penataan peraturan daerah untuk membangun kebijakan daerahyang mengikat dan berdasarkan kepada opini hukum; serta tersedianya perda yang

Page 99: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 82

aspiratif, sesuai kebutuhan dan dinamika masyarakat yang mendorong tumbuhkembangnya kehidupan masyarakat pada semua bidang kehidupan. Upaya-upayauntuk mengaktualisasikan hukum-hukum adat perlu pula diketengahkan agartercipta sistemhukum yang lebih akrab dengan masyarakat lokal, tentunya dengantetap memerhatikan kesepadannnya dengan peraturan perundangan yang berlaku.

d. Pembinaan kehidupan sosial-politik

Demokratisasi yang marak saat ini perlu dikendalikan sedemikian rupasehingga tidak bermuara pada tumbuhkembangnya tatanan atau formasi sosial yangpredatorik.

Untuk mewujudkan sasaran kebijakan ini maka diperlukan upaya-upayasistimatis dan konsisten dalam pendidikan politik bagi segenap lapisan masyarakatyang diarahkan kepada peningkatan kesadaran politik masyarakat. Di samping itu,mediasi dan fasilitasi perlu terus digalakkan untuk mencegah secara dini konflikantar lembaga-lembaga politik, khususnya yang berkaitan dengan penyelenggaraanPilkada Presiden dan Legislatif. Mengedepankan pendekatan budaya dalam prosesdialog antar lembaga politik dan lembaga kemasyarakatan yang terkait merupakanpendekatan yang direkomendasikan.

e. Peningkatan kualitas informasi dan komunikasi

Kebijakan ini diarahkan untuk menciptakan ruang komunikasi dan informasiyang transparan dan adil bagi segenap lapisan masyarakat tanpa kecuali. Untukmendukung kebijakan ini, maka kualitas peran dan tanggung jawab media massa,cetak maupun elektronik, perlu terus ditingkatkan dengan tetap mengedepankanupaya-upaya untuk menjaga agar dinamika masyarakat senantiasa dapat terkeloladengan optimal. Di samping itu, peran dimaksud perlu diperluas agar mampuberfungsi sebagai katalisator dalam proses pergeseran teknostruktur masyarakat kearah masyarakat berbasis informasi (knowlede-based society).

Peran kehumasan pemerintah provinsi juga perlu ditingkatkan, agar pada satusisi semakin mampu melakukan diseminasi informasi tentang kebijakan pemerintahprovinsi serta sekaligus memelihara dan meningkatkan cita positif pemerintah dimata masyarakat; sedangkan pada sisi lain, juga mampu berperan sebagai mediapenjaringan aspirasi masyarakat yang diperlukan untuk meningkatkan kualitaskinerja pemerintah di bidang pelayanan, pemberdayaan dan pengaturan.

Pemanfaatan teknologi informasi sangat dianjurkan karena akanmempercepat dan memperluas jangkauan diseminasi informasi, sekaligusmemudahkan masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dan memberikan masukanuntuk peningkatan kinerja pemerintah provinsi. Untuk maksud tersebut, diperlukanadanya situs pemerintah provinsi yang dikelola secara profesional dan mencakupkegiatan dari semua SKPD. Pendekatan ini selain akan lebih efisien dan efektifdalam pemanfaatan sumberdaya juga akan lebih meningkatkan aksesibilitasnya,dibandingkan jika setiap SKPD memiliki situs masing-masing.

Di samping menyediakan informasi-informasi yang berkaitan dengankebijakan pemerintah provinsi, situs dimaksud perlu dilengkapi dengan informasi

Page 100: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 83

yang berkaitan dengan potensi yang dimiliki oleh Sulawesi Selatan serta kebijakanpemerintah dalam pemanfaatannya, termasuk insentif dan kemudahan lainnya yangdisediakan pemerintah. Tidak kalah pentingnya adalah mencantumkan informasi-informasi yang secara langsung berkaitan dengan peningkatan dan pergeseranteknostruktur masyarakat. Dalam hal ini, materi-materi penyuluhan dan sejenisnyaperlu disediakan pada situs dimaksud, dan sebaiknya memanfaatkan teknologimulti-media.

6. Penguatan Kelembagaan Masyarakat

Masyarakat maju (evolutionary learning community) adalah masyarakat yangmampu menyediakan secara mandiri beraneka ragam kebutuhan mereka, sehinggaperan pemerintah akan dapat lebih difokuskan pada aspek regulasi yang non-represif. Syarat harus bagi terwujudnya masyarakat seperti ini adalah keberadaanlembaga-lembaga masyarakat yang tangguh dan mandiri dalam menyelenggarakanmisinya. Sejatinya, misi setiap lembaga kemasyarakatan dapat dikelompokkan kedalam 2 (dua) kategori. Pertama, adalah menyediakan pilihan-pilihan (choice) yangberagam dan berkualitas kepada masyarakat, termasuk melahirkan pemimpin, padasemua bidang kehidupan. Kedua, menyalurkan aspirasi dan kepentingan masyarakatserta meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memilih berbagai pilihan yangditawarkan kepadanya (voice).

Setiap lembaga masyarakat memiliki identitas (visi, misi dan nilai) yang unikyang membedakannya dengan lembaga masyarakat lainnya. Keberadaan berbagailembaga dengan identitas yang sangat beragam itu akan semakin meningkatkanKapasitas Swatata (self-organizing capacity) masyarakat bersangkutan untukberadaptasi-kreatif terhadap dinamika lingkungan strategis yang terus berubahdengan laju yang semakin cepat. Walau pun demikian, diperlukan adanya nilaibersama (common values) yang menjadi acuan bersama dari setiap lembaga. Nilaibersama dimaksud sebaiknya digali dari budaya lokal yang telah berurat berakarpada masyarakat bersangkutan.

Pada saat ini, lembaga masyarakat seperti dimaksud, pada hampir semuabidang kehidupan, belum sepenuhnya berkembang di Sulawesi Selatan atau bahkanmengalami stagnasi. Di sisi lain, nilai-nilai budaya lokal mulai memudar tetapiperannya belum sepenuhnya dapat tergantikan oleh nilai-nilai baru yang dibawaoleh spirit zaman. Kondisi ini jelas merupakan ancaman yang serius bagi SulawesiSelatan dalam mempertahankan keberlangsungan keberadaannya.

Oleh karena itu, menjadi tugas pemerintah untuk melakukan pemberdayaankepada berbagai organisasi kemasyarakatan. Organisasi pemuda perlu diberiperhatian karena merupakan wadah untuk memersiapkan kepemimpinan di masadepan dan di mana spirit inovasi dipelihara dan dikobarkan. Organisasi keagamaanmerupakan pilar untuk menanamkan nilai dan norma serta menginternalisasikanreligiusitas dan spiritualitas bagi setiap individu masyarakat. Organisasi olah ragamerupakan media untuk menciptakan raga yang sehat, dan dalam raga yang sehatakan berkembang jiwa dan pikiran yang sehat. Organisasi perempuan juga menuntutpenguatan, mengingat fungsinya yang semakin relevan di tengah spirit

Page 101: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 84

pengarusutamaan gender saat ini. Selain itu, organisasi profesi merupakan modalsosial yang tidak kalah urgennya untuk difasilitasi, mengingat tantangan perwujudanmasyarakat berbasis pengetahuan yang meniscayakan interkoneksitas antar profesi.Simpulannya, penguatan kelembagaan bagi berbagai organisasi masyarakatmerupakan upaya strategis untuk menginisasi dan mendorong perubahan menujuperwujudan kesejahteraan dan kemartabatan.

Sasaran

1) Menguatnya nilai-nilai budaya lokal yang berbasis pada nilai-nilai budaya baharidan keagamaan yang teraktualisasi dengan nilai-nilai yang dibawa oleh spiritzaman.

2) Tumbuhkembangnya kelembagaan masyarakat yang tangguh dan mandiri padaseluruh aspek kehidupan yang mampu mendukung terselenggaranyapembangunan berbasis komunitas (Community-Based Development), melahirkanpemimpin, menyediakan dan menciptakan pilihan-pilihan (choice) yang semakinberkualitas kepada masyarakat serta mendorong dan meningkatkan kemampuanuntuk memilih dan menyalurkan aspirasi (voice) dari anggota masyarakat padasegenap lapisan untuk semua bidang kehidupan, dan secara aktif mendorongterwujudnya daerah kabupaten dan kota sebagai komunitas yang maju danmandiri.

3) Meningkatnya kualitas teknostruktur komunitas yang mewujud dalam bentukpeningkatan produktivitas dan kreativitas komunitas dalam penyediaan produk-produk lokal yang memiliki peluang/pangsa di pasar nasional atau bahkanglobal.

4) Mewujudnya desa sebagai komunitas yang mandiri serta mewujudnya daerahKabupaten dan Kota sebagai komunitas yang berbasis pada keunggulan lokalyang spesifik.

5) Meningkatnya peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalampengelolaan lingkungan hidup.

a. Aktualisasi dan revitalisasi nilai-nilai budaya lokal

Kebijakan ini diarahkan untuk mengaktualisasi dan merevitalisasi nilai-nilaibudaya lokal agar tetap mampu berfungsi sebagai acuan utama dalampengembangan identitas diri dari setiap lembaga kemasyarakatan dan setiapindividu pada semua aspek kehidupan.

Untuk mewujudkan sasaran ini, maka diperlukan serangkaian kegiatan antaralain: pengelolaan keragaman budaya, dengan sasaran berupa terwujudnyapengembangan seni budaya; pengelolaan kekayaan budaya, dengan sasaranterwujudnya pelestarian Benda Cagar Budaya; pengembangan nilai budaya yangdiarahkan kepada peningkatan penghargaan terhadap seniman dan budayawantermasuk hasil karyanya; penggalakan kegiatan seni-budaya lokal berskala nasionaldan internasional; serta pemasyarakatan gerakan gemar wisata daerah.

Page 102: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 85

b. Peningkatan kualitas teknostruktur komunitas

Kebijakan ini diarahkan untuk menguatkan teknostruktur masyarakat lokalsehingga mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas tenaga kerja dan mampumemanfaatkan dan mentrasformasikan potensi lokal yang dimiliki menjadikeunggulan lokal.

Sasaran kebijakan ini dapat diwujudkan melalui serangkaian penyuluhan,pelatihan teknis dan penanaman nilai/budaya profesionalisme serta perluasanwawasan komunitas lokal yang dilaksanakan oleh SKPD terkait pada kawasanpengembangan komoditas unggulan.

c. Pemberdayaan Komunitas Desa

Kebijakan ini diarahkan untuk mewujudkan Desa sebagai komunitas yangutuh dan mandiri. Kemandirian dimaksud di samping mencerminkan kemampuankomunitas dalam memenuhi sejumlah kebutuhan dasar dan mengembangkanjaringan dengan lingkungan strategisnya, juga memiliki kemampuan dalampengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebutuhan bersama.

Program utama dari kebijakan ini berupa inisiasi dan fasilitasi pembangunanBaruga Sayang-- BAlai RUjukan KeluarGA dan PuSAt LaYAnan PembaNGunan--yang pada tahap awal berfungsi pusat aktivitas layanan masyarakat multi-fungsi(terkait dengan upaya-upaya pemenuhan sepuluh hak dasar masyarakat), danselanjutnya akan mewujud sebagai embrio bagi tumbuhkembangnya kelembagaanmasyarakat desa menjadi Komunitas yang utuh, kuat dan mandiri.

Program kegiatan yang mendukung antara lain berupa fasilitasi dandukungan kepada organisasi komunitas dan lembaga pemberdayaan masyarakatserta fasilitasi dan dukungan bagi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat.Senyatanya, program-program dimaksud lebih bersifat regulasi dan koordinaskarena program yang berdimensi fisik dilaksanakan oleh Agenda lain

d. Pemberdayaan perempuan

Kebijakan ini diarahkan untuk membangun partisipasi masyarakat dalammendukung terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender di dalam masyarakat yangdiwujudkan dalam beberapa program aksi, antara lain:

1) Peningkatan kesempatan bagi kaum perempuan untuk menikmati pendidikan disemua jenjang, sehingga mereka memiliki posisi tawar yang tinggi menujuterciptanya kesetaraan dan keadilan gender.

2) Peningkatan partisipasi masyarakat untuk menurunkan angka kesakitan dankematian ibu dan anak serta menjaga kesehatan reproduksi, termasuk dalamkeluarga berencana

3) Peningkatan akses kaum perempuan untuk berusaha di bidang ekonomiproduktif, termasuk mendapatkan modal pelatihan usaha, program perluasankesempatan kerja dan informasi pasar sehingga dapat mendorong lahirnyakemandirian kaum perempuan dalam berwirausaha.

Page 103: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 86

4) Peningkatan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan danperumusan kebijakan, sehingga tercipta keseimbangan perempuan di berbagaisektor.

5) Peningkatan perlindungan terhadap perempuan dan anak guna mencegahterjadinya diskriminasi, eksploitasi, kekerasan dan bahkan tindak perdaganganperempuan dan anak (trafikking) yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsipketerpaduan dan keseimbangan.

e. Pemberdayaan organisasi pemuda dan olah raga

Sasaran kebijakan ini adalan berkembangnya lembaga dan organisasi pemudadan olah raga yang mampu mewadahi kepentingan generasi muda dalam berkreasidan berprestasi serta sebagai wadah bagi tumbuhkembangnya calon-calon pemimpinmasa depan.

Program terkait untuk mewujudkan sasaran itu antara lain berupa fasilitasidan dukungan bagi kegiatan organisasi pemuda dari berbagai unsur; gerakanapresiasi inovasi pemuda; fasilitasi dan dukungan berbagai organisasi cabang olahraga; serta gerakan apresiasi prestasi olah raga.

Arah pembangunan pemuda dan olahraga dijabarkan dalam bentuk:peningkatan wawasan kebangsaan, integritas diri, pembinaan mental dan spritual;peningkatan fasilitas kepemudaan untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitaspemuda; pembinaan dan pemberdayaan organisasi kepemudaan yang produktif dankreatif; peningkatan sarana dan prasarana olahraga yang dapat meningkatkanprestasi untuk nasional dan internasional; pembinaan organisasi keolahragaan daninduk cabang olahraga prestasi; dan meningkatkan pembinaan olahraga yangdilakukan secara sistematis, terpadu dan berkelanjutan.

f. Pemberdayaan organisasi keagamaan

Kebijakan ini diarahkan untuk mendorong tumbuhkembangnya organisasidan lembaga-lembaga masyarakat di bidang keagamaan sebagai entitas yangmandiri dalam menyelenggarakan misi keagamaan dan spiritualitas masing-masing.

Program aksi yang berada dalam lingkup kebijakan ini antara lain fasilitasidan dukungan kepada berbagai organisasi keagamaan, serta pemantauan aktivitasorganisasi keagamaan.

g. Pemberdayaan organisasi profesi

Pemberdayaan organisasi profesi merupakan keniscayaan karena merupakankiat terbaik untuk membangun teknostruktur masyarakat profesional yangdiperlukan untuk mendukung terbangunnya masyarakat berbasis pengetahuan(knowledge-based community).

Program yang diperlukan untuk mewujudkan sasaran ini adalah fasilitasi dandukungan aktivitas pengembangan profesi, serta gerakan apresiasi inovasi danloyalitas profesi.

Page 104: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 87

7. Penguatan Kelembagaan Pemerintah

Untuk kondisi Sulawesi Selatan saat ini, keberadaan kelembagaanpemerintah yang kuat dan berwibawa merupakan keniscayaan. Hal ini terutamadisebabkan oleh karena kelembagaan masyarakat yang mandiri belum sepenuhnyaterbangun. Dalam kondisi seperti ini, pemerintah nyaris merupakan satu-satunyalembaga yang memiliki kemampuan untuk menyediakan pelayanan guna memenuhihak dasar masyarakat.

Untuk maksud tersebut, Pemerintah Daerah perlu melakukan pembenahaninternal agar mampu melaksanakan tugas-tugas dimaksud secara efisien dan efektif.Rentang pembenahan itu menjadi semakin lebar, karena pemerintah dituntut pulauntuk beradaptasi secara kreatif terhadap perubahan yang dibawa oleh spirit zaman.

Setidaknya, pembenahan itu mencakup upaya-upaya pergeseran sikap danwawasan serta kompetensi aparat agar menjadi aparat yang profesional, sampaikepada penataan kelembagaan agar mampu menjawab tuntutan zaman yang terusberubah. Organisasi seperti itu semestinya dibangun sesuai dengan kaidah-kaidahgood governance, mengikuti model organik dan berbasis pada misi (mission-driven)ketimbang hirarkis-mekanistis, serta sekaligus merupakan organisasi pembelajar(learning organization) yang memanfaatkan teknologi terkini (e-Gov).

Sasaran

1) Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang memiliki kemampuan untukmenciptakan lingkungan yang kondusif dan atraktif bagi tumbuhkembangnyakelembagaan masyarakat yang mandiri, menyediakan pelayanan--dalamkerangka pemberdayaan--bagi seluruh kelompok masyarakat secara efisien danefektif, serta melaksanakan regulasi tanpa menimbulkan dampak negatif yangmenghambat inovasi dan kreativitas masyarakat.

2) Terwujudnya organisasi pemerintah daerah sebagai organisasi pembelajar yangmengikuti kaidah-kaidah good governance, serta berbasis pada misi (mission-driven).

3) Terbentuknya SKPD sebagai unit kerja yang mandiri dan profesional dalammenyelenggarakan misinya.

a. Peningkatan kinerja SKPD

Kebijakan ini diarahkan untuk memelihara dan meningkatkan kinerja setiap SKPDsesuai dengan lingkup tugas (TUPOKSI) masing-masing, yang diselenggarakansesuai dengan Renstra serta memenuhi Standar Operasional Pekerjaan (SOP) danStandar Pelayanan Minimal (SPM).

Program yang dibutuhkan untuk mendukung kebijakan ini meliputi:

1) Pelayanan administrasi perkantoran;

2) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur;

3) Peningkatan disiplin aparatur;

Page 105: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 88

4) Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan;

5) Program fasilitasi pindah / purna tugas PNS;

6) Pelatihan teknis fungsional (yang bersifat spesifik / terkait dengan TUPOKSI).

b. Peningkatan kualitas profesionalisme aparatur pemerintah

Kebijakan ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas profesionalismeaparatur pemerintah dalam tugas-tugas pelayanan, pemberdayaan dan pengaturan.Untuk maksud tersebut diperlukan serangkaian upaya yang difokuskan kepadapelatihan (fungsional dan struktural) serta pendidikan lanjutan (formal) yangsistimatis dan konsisten, dalam arti sesuai dengan arah pengembangan karier darisetiap aparatur pemerintah dan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan. Disamping itu, peningkatan kesejahteraan pegawai merupakan pula upaya yang perludiprioritaskan.

Program indikatif sebagai wujud penjabaran kebijakan ini adalah:

1) Analisis kebutuhan diklat (need assessment) yang dikaitkan dengan kebutuhandukungan aparatur dengan kompetensi tertentu untuk menyelenggarakan denganbaik tugas-tugas kepemerintahan (pelayanan, pemberdayaan dan pengaturan)dalam rangka pelaksanaan RPJP Provinsi Sulawesi Selatan 2008 - 2028.

2) Perumusan dan penetapan standardisasi, pengukuran, sertifikasi serta pendidikandan pelatihan berdasarkan kompetensi untuk semua jabatan.

3) Penyelenggaraan pendidikan kedinasan dan pelatihan fungsional yang diarahkanuntuk meningkatkan kualitas aparat dalam manajemen umum dan manajemenpemerintahan, keakhlian atau kompetensi khusus, serta kepemimpinan yangberkelanjutan dengan kriteria yang terukur.

4) Menjalin kerjasama/konsultansi dengan komunitas profesional untukpeningkatan kinerja badan diklat.

5) Peningkatan kesejahteraan pegawai melalui penerapan sistem insentif berbasiskinerja serta pemeliharaan kesehatan pegawai.

c. Penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan

Secara umum kebijakan ini diarahkan untuk meningkatkan kapasitas dankualitas kinerja kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah provinsi sesuaidengan kaidah-kaidah good governance dan memenuhi syarat untuk digolongkansebagai mission-driven organization dan memiliki budaya organisasi yangmengedepankan profesionalisme dan pembelajaran berkelanjutan sertapengarusutamaan gender dalam seluruh tahapan pembangunan. Sedangkan sasarankhusus yang diupayakan dicapai adalah mewujudnya SKPD sebagai unit kerja yangmandiri (perwujudan mission-driven).

Program indikatif yang mendukung pencapaian sasaran kebijakan ini antara lain:

1) Penyusunan program kaderisasi sumberdaya aparatur--perencanaan kepegawaian(man power planning)--untuk mendukung penyelenggaraan tugas-tugas

Page 106: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 89

pemerintah daerah dalam 20 tahun ke depan, termasuk penyusunan petakompetensi pada saat sekarang.

2) Pengembangan dan penyempurnaan SIM Kepegawaian dan pembangunanAssessment Center untuk mendukung pengembangan profesionalisme dan karieraparatur serta mekanisme seleksi dan pendayagunaan aparat berdasarkan hasilpenilaian kompetensi (sebagai bahan pertimbangan bagi Baperjakat dalampenetapan pengisian jabatan struktural).

3) Penyusunan standar kompetensi jabatan, Standar Operating Procedure (SOP)dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk semua eselon pada semua SKPD.

4) Penelitian pengembangan model dan budaya organisasi yang berbasis pada misi(mission-driven organization), berperspektif gender serta mengikuti kaidah-kaidah good governance dan sebagai organisasi pembelajar.

5) Penerapan model organisasi berbasis misi (mission-driven organization), dalambentuk penyusunan Renstra berbasis identitas, kontrak kinerja (performanceagreement contract) antara Gubernur dan Kepala SKPD dan antara kepadaSKPD dengan bawahannya secara berjenjang, inisiasi pelaksanaan pendekatanCCT (Compulsary Competitive Tendering) pada beberapa SKPD, sertaworkshop pengenalan dan inisiasi SKPD menjadi unit kerja yang otonom danmandiri.

6) Integrasi sistem informasi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan danpelaporan serta pengawasan pelaksanaan pembangunan. Program indikatif initerdiri atas beberapa tahapan yang diawali dengan sosialisasi pendekatan dansubstansi RPJPD dan RPJMD (sebagai acuan utama dari sistem informasi ini),penyusunan basis data perencanaan yang berdimensi spasial, serta pengadaanperangkat keras dan lunak yang mendukung. Sasaran utama program ini adalahterbangunnya otomasi penyusunan rencana pembangunan dan penganggarantahunan (APBD) serta untuk mendukung terbangunnya kesepadanan antarABPD Pemerintah Provinsi, APBD Pemerintah Kabupaten/Kota, serta program-program nasional (APBN) dan program bantuan donor, demi untukmeningkatkan efektivitas pemanfaatan anggaran.

7) Peningkatan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan diKabupaten dan Kota, antara lain meliputi intensifikasi kordinasi, fasilitasikonsultasi publik dan fasilitasi pengaduan masyarakat.

8) Peningkatan kerjasama antardaerah, meliputi: fasilitasi kerjasama antar daerah,fasilitasi kolaborasi multipihak.

9) Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas, yang difokuskan pada penilaiankinerja perorangan dan unit kerja. Sasaran spesifik dari program indikatif iniadalah meningkatkan fungsi kelembagaan urusan pengawasan/pengendalianinternal daerah; terlaksananya sinkronisasi penyusunan jadwal kegiatanpengendalian internal dengan Irjen dan dengan BPK; meningkatnya pemahamandan pencegahan penyimpangan pelaksanaan APBD oleh SKPD; sertameningkatnya penyelesaian pengaduan masyarakat terhadap pelayanan publik.

Page 107: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 90

10) Peningkatan jumlah aparatur Pemerintah Daerah yang memahami dan mampumenerapkan AMDAL dan audit lingkungan hidup.

11) Peningkatan koordinasi pelaksanaan pembangunan antar sektor dan antarpemerintah Kabupaten/Kota

d. Peningkatan kemampuan pengelolaan keuangan dan aset daerah

Kebijakan ini diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme aparaturpengelola keuangan daerah dan kelembagaannya yang berdampak pada peningkatanKapasitas Fiskal Daerah.

Program indikatif yang mendukung kebijakan ini antara lain:

1) Peningkatan efisiensi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan dengan kegiatanberupa pengkajian dan perumusan pokok-pokok kebijakan umum tentang tarif,obyek dan subyek atas pajak daerah, retribusi daerah, Perusahaan Daerah/BadanUsaha Milik Daerah dan pendapatan lain-lain; intensifikasi dan ekstensifikasipendapatan daerah; penyusunan dan pelaksanaan Standar AkuntansiPemerintahan (SAP) dalam pengelolaan keuangan daerah; penyusunan kerangkapenyelesaian masalah fasos dan fasum yang menjadi hak daerah, danmewujudkan penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja, termasuk inisiasi sistempenganggaran multi-tahun (Medium Term Expenditure Framework-MTEF).

2) Penataan dan pengelolaan aset daerah dengan sasaran berfungsinya lembagapengelola aset daerah; tercatatnya semua aset daerah yang tidak dipisahkan;mutasi aset daerah yang tercatat baik; serta tersusunnya kerangka penyelesaianmasalah seluruh aset daerah yang dikuasai SKPD dan yang bermasalah.

e. Peningkatan kapasitas dan profesionalisme anggota Dewan PerwakilanRakyat Daerah (DPRD)

Kebijakan ini diarahkan untuk meningkatkan kapasitas lembaga perwakilanrakyat daerah serta kapasitas dan profesionalisme anggota dewan agar prosesperumusan peraturan daerah dapat berjalan secara lebih efektif dan efisien sertameningkatkan kemampuan penyerapan aspirasi masyarakat.

Page 108: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 91

BAB VII

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Tujuan pembangunan jangka menengah merupakan perwujudan melaluiupaya pencapaian tujuan pemenuhan hak dasar masyarakat berdasarkan Visi danMisi pembangunan Sulawesi Selatan. Untuk mencapai hal tersebut, maka disusunrancangan program dan kegiatan yang sifatnya indikatif yang terbagi kedalam 7agenda dan kebijakan yang saling terkait dan saling mendukung satu dengan lainnyadapat dijelaskan sebagai berikut :

A. Agenda Dan Kebijakan Lima Tahun RPJMD

Agenda dan kebijakan rencana pembangunan jangka menengah daerahProvinsi Sulawesi Selatan 2008 – 2013 diuraikan sebagai berikut :

1. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat, meliputi kebijkan-kebijakan sebagai berikut:

a. Pendidikan Gratis

b. Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan

c. Promosi Pendidikan

d. Pemberantasan Buta Aksara

e. Pengembangan Budaya Baca

f. Kesehatan Gratis

g. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan

h. Perbaikan Gizi Masyarakat

i. Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular

j. Promosi Kesehatan

k. Peningkatan Pelayanan Perumahan, Lingkungan Permukiman, Sanitasi, danAir Bersih

l. Peningkatan dan Perbaikan Kampung dan Permukiman

2. Peningkatan dan Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat meliputi kebijakan-kebijakan sebagai berikut:

a. Peningkatan Produksi Pertanian dan Pengembangan Agribisnis Perdesaan

b. Peningkatan Akses Masyarakat kepada asset produktif dan kegiatan produksiserta revitalisasi lembaga ekonomi masyarakat kecil

c. Peningkatan Pelayanan kepada Penduduk Miskin dan Penyandang MasalahKesejahteraan Sosial

d. Penanggulangan Korban Kebakaran dan Bencana

e. Penataan Pertanahan

Page 109: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 92

f. Penciptaan Lapangan Kerja dan Usaha

g. Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja

h. Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kerja

3. Perwujudan Keunggulan Lokal untuk memicu laju pertumbuhan perekonomianmeliputi kebijakan-kebijakan sebagai berikut:a. Pengembangan Industri Strategisb. Pengembangan Pusat Pelayananc. Pengembangan Kerjasama Regional dan Promosi Perdagangand. Mewujudkan Sulsel sebagai destinasi pariwisata terkemuka di Indonesia

4. Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai Entitas Sosial Ekonomi yangBerkeadilan, Asri dan Lestari, meliputi kebijakan-kebijakan sebagai berikut:a. Perencanaan dan Pengendalian Petanaan Ruangb. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidupc. Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Wilayahd. Revitalisasi Kawasan Andalane. Pembangunan Sarana dan Prasarana Perdesaanf. Pembangunan Perkotaang. Pembangunan Perhubungan

5. Penciptaan Lingkungan Kondusif bagi Kehidupan Inovatif meliputi kebijakan-kebijakan sebagai berikut:a. Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Kehidupan Sosial Kemasyarakatanb. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakatc. Penataan Sistem Legislasi Daerahd. Pembinaan Kehidupan Sosial Politik.e. Peningkatan Kualitas Informasi dan Komunikasi

6. Penguatan Kelembagaan Masyarakat meliputi kebijakan-kebijakan sebagaiberikut:a. Aktualisasi dan Revitalisasi Nilai-nilai Budaya Lokalb. Penguatan Kualitas Teknostruktur Komunitasc. Pemberdayaan Komunitas Desad. Pemberdayaan Perempuane. Pemberdayaan Organisasi Pemuda dan Olahragaf. Pemberdayaan Organisasi Keagamaang. Pemberdayaan Organisasi Profesi

Page 110: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 93

7. Penguatan Kelembagaan Pemerintah meliputi kebijakan-kebijakan sebagaiberikut:a. Peningkatan Kinerja SKPDb. Peningkatan Kualitas Profesionalisme Aparatur Pemerintahc. Kepenataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Pemerintahd. Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerahe. Peningkatan kapasitas dan profesionalisme anggota DPRD

B. Matriks Program Pembangunan Lima Tahunan dan Tahunan RPJMD

Adapun secara lengkap dapat dilihat pada matriks Lampiran 1. (Matriks

Program Lima Tahunan RPJMD) dan matriks Lampiran 2. (Matriks Program

Tahunan RPJMD)

Page 111: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 94

BAB VIII

PENUTUP

A. KAIDAH PELAKSANAAN

1. Pola Penyelenggaraan

a. Program Indikatif pada tahun 2008-2013 ditetapkan melalui 5 (lima) MisiPembangunan yang dijabarkan ke dalam 7 agenda pembangunan;

b. Sasaran RPJMD Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013diarahkan dan dikendalikan langsung oleh Gubernur dan Wakil GubernurSulawesi Selatan. Dalam pelaksanaan sehari-hari dibantu oleh SekretarisDaerah, dan para pimpinan SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;

c. Setiap unit kerja harus menjabarkan Program Indikatif RPJMD ke dalamRenstra SKPD unit kerja masing-masing sesuai dengan tugas dan fungsinyayang merupakan sasaran kerja SKPD;

d. RPJMD akan digunakan sabagai acuan dalam menyusun RKPD ProvinsiSulawesi Selatan;

e. Penguatan peran stakeholder/pelaku pelaksanaan RPJMD dalam upayapencapaian sasaran yang dilakukan melalui program indikatif yang akandijabarkan dalam berbagai kegiatan dengan pembiayaan dari APBD dansumber pembiayaan lainnya;

2. Organisasi Pelaksana

Penyelenggaraan RPJMD Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun2008-2013 dilakukan berdasarkan jenjang hirarki struktur organisasi dankelembagaan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, sesuai dengan PeraturanDaerah Sulawesi Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan TataKerja Sekretariat Daerah, Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan TataKerja Sekretariat DPRD, Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan TataKerja Dinas-dinas Daerah dan Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan TataKerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan lembagaTehnis dan lembaga lain Provinsi Sulawesi Selatan

3. Monitoring dan Evaluasi

a. Monitoring dan evaluasi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013 dilaksanakan sesuai jenjang struktural organisasi Pemerintah ProvinsiSulawesi Selatan;

b. Monitoring dan evaluasi RPJMD tidak terlepas kaitannya dengan pengukurankinerja pada unit kerja lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yangmenunjukkan sampai berapa jauh pencapaian tujuan dan sasaran sertaindikator yang telah dirumuskan;

Page 112: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 95

c. Kegiatan monitoring dan evaluasi RPJMD dilakukan dengan tertib danobjektif, serta hasilnya disampaikan dalam bentuk laporan tertulis denganmemperhatikan prinsip-prinsip Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(AKIP) dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP);

Evaluasi umum pelaksanaan RPJMD dilaksanakan pada akhir periode, dandibuat sebagai evaluasi resmi kinerja lima tahunan dan tahunan PemerintahProvinsi Sulawesi Selatan dalam menjabarkan capaian RPJMD sekaligus sebagaipertimbangan dalam penyiapan RPJMD periode berikutnya.

B. PENUTUP

1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ProvinsiSulawesi Selatan Tahun 2008–2013 ditetapkan dengan Peraturan Daerah danmemuat kebijakan dan pokok–pokok rencana pembangunan yang bersifatstrategis untuk menjadi acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan danpengendalian rencana pembangunan di Provinsi Sulawesi Selatan bagipengelola rencana pembangunan baik aparat pemerintah maupun masyarakatdan pelaku sektor swasta di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan;

2. Untuk mewujudkan terciptanya visi dan misi pembangunan daerah, makapenjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)secara operasional dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD) yang selanjutnya dijabarkan ke dalam bentuk program-programpembangunan yang konkrit, terarah dan transparan dalam usulan RancanganAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun usulan yangakan dibiayai APBN;

3. Berhasilnya pelaksanaan pembangunan, tergantung dari peran aktif, sikapmental, tekad, semangat dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturanperundangan yang berlaku dari semua pihak baik pemerintah lembagaeksekutif, lembaga legislatif, lembaga peradilan dan masyarakat luas sertadunia usaha;

4. RPJMD Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013 merupakankomitmen perencanaan dan berfungsi sebagai tolok ukur dalam menjalankanMisi untuk mencapai Visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan;

5. Setiap SKPD/unit kerja dalam lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatanwajib menyusun Renstra SKPD instansinya dengan cara menjabarkanRPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013 sesuai tugas dan fungsiyang diembannya. Penjabaran RPJMD dimaksud, mencakup penetapancapaian kinerja kegiatan yang secara keseluruhan menjadi capaian kinerjaRPJMD Tahun 2008-2013;

Page 113: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MEMENGAH DAERAH … 2008-2013.pdf · RPJP Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Provinsi dengan ... Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008-2013 96

RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013 harus dijalankan secarabertanggungjawab, yang dilandasi dengan moral dan dedikasi tinggi, dalammendukung kinerja Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

GUBERNUR SULAWESI SELATAN

Dr. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, SH., M.Si., M.H.