pemerintah kabupaten gunungkidule-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2019/71_dinas... · pembangunan...

69
ii PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG KABUPATEN GUNUNGKIDUL Alamat : Jl. Wonosari – Yogyakarta Km 2 Siyono Wetan Logandeng Playen Gunungkidul Telp/Fax. (0274) 391048 Kode Pos 55861

Upload: trinhnhan

Post on 13-Jun-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ii

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG KABUPATEN GUNUNGKIDUL

TAHUN 2016-2021

DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG KABUPATEN

GUNUNGKIDUL Alamat : Jl. Wonosari – Yogyakarta Km 2 Siyono Wetan Logandeng Playen Gunungkidul

Telp/Fax. (0274) 391048 Kode Pos 55861

ii

ii

ii

ii

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya

akhirnya dokumen Rencana Strategis Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2021 ini berhasil diselesaikan.

Rencana Strategis Dinas Pertanahan dan Tata Ruang merupakan

penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2021. Renstra Dinas Pertanahan dan

Tata Ruang ini juga merupakan dokumen perencanaan untuk jangka waktu

5 (lima) tahun yang memuat tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program

dan kegiatan sesuai tugas dan fungsi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang.

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

Kabupaten Gunungkidul dimaksudkan untuk memberikan pedoman

umum (guide line) dan arahan bagi jajaran Dinas Pertanahan dan Tata

Ruang dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya

dalam penyusunan berbagai kebijakan yang berhubungan dengan

p enye l engga raan p e r t anahan dan p ena t aan ruang di

Kabupaten Gunungkidul. Tujuannya antara lain untuk menjawab isu-

isu strategis yang akan diselesaikan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun

mendatang yaitu “Pembangunan Dilaksanakan sesuai dengan Tata

Ruang Wilayah”. Selain itu dokumen ini juga ditujukan untuk

mewujudkan kesamaan pandangan, sikap dan komitmen antara

pimpinan dan staf dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung

jawab dengan baik melalui perumusan bersama tujuan, sasaran, dan

strategi yang akan dilaksanakan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

selama lima tahun ke depan.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan

memberikan kontribusi dalam penyusunan dokumen ini, khususnya

kepada Tim Penyusun Rencana Strategis Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

Tahun 2017-2021 disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya disertai

ucapan terima kasih.

ii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Gambar

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2 Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1. Maksud

1.3.2. Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pertanahan dan

Tata Ruang

2.2. Sumber Daya Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

2.2.1. Kondisi Kepegawaian

2.2.2. Sarana Prasarana

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas

Pertanahan dan Tata Ruang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS

PERTANAHAN DAN TATA RUANG

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

3.2. Telaahan Visi, Misi dan program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Dinas Pertanahan dan

Tata Ruang

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanahan

dan Tata Ruang

4.2. Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

4.2.1. Perumusan Strategi

4.2.2. Perumusan Kebijakan

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII PENUTUP

i ii iii iv v

1

2

3

4

4

4

5

11

11

14

14

15

16

18

23

23

23

26

27

30

32

32

35

35

37

39

59

62

ii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan/Ruang Atau

Kepangkatan

2

Tabel 2.2 Jumlah Pegawai yang Menduduki Jabatan

Struktural…………….....

16

Tabel 2.3 Sarana dan Prasarana Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

Gunungkidul

17

Tabel 2.4 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanahan dan Tata

Ruang Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2015

18

Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Pertanahan dan Tata

Ruang Kabupaten Gunungkidul

19

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanahan dan

Tata Ruang

34

Tabel 4.2 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanahan dan

Tata Ruang

35

Tabel 4.3 Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran

Infrastruktur publik wilayah meningkat

37

Tabel 4.4 Penentuan Strategi (Pencapaian Indikator Sasaran:

Infrastruktur publik wilayah meningkat)

38

Tabel 4.5 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Tujuan, Sasaran,

Strategi dan Kebijakan

39

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, dan Pendanaan

Indikatif Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten

Gunungkidul Tahun 2016 – 2021

41

Tabel 6.1 Indikator Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang yang

Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

60

1

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.

Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

9

2

LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATIGUNUNGKIDUL

NOMOR 132 TAHUN 2017 TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH TAHUN 2016-2021

RENCANA STRATEGIS

DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG

TAHUN 2016 – 2021

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, bahwa bangsa Indonesia secara tegas menghendaki agar

ditengah reformasi sistem pemerintahan sentralistik menuju desentralistik,

Pemerintah Daerah dan masyarakat serta seluruh elemen stakeholder

Pemerintahan Daerah harus mengarahkan berbagai kebijakan dalam kerangka

implementasi kebijakan otonomi daerah pada perwujudan kesejahteraan

masyarakat melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, keberdayaan

masyarakat dan optimalisasi peran serta masyarakat dalam proses

pemerintahan. Setelah dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada

tanggal 17 Februari 2016 serta untuk mewujudkan amanat Undang-undang

tersebut, maka disusunlah RPJMD sebagai suatu acuan dalam pelaksanaan

pembangunan untuk lima tahun kedepan.

Arah Pembangunan yang tepat pada periode 5 (lima) tahun telah

tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2017-2021. Untuk itu, perlu segera

disusun dan ditetapkan arah dan tujuan selama lima tahun ke depan dalam

Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

Periode 2017-2021 untuk mendukung RPJMD yang telah disusun serta agar

sistem penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Gunungkidul dapat

tercapai dengan baik sekaligus selaras dengan RPJMD. Masing-masing

aparatur negara yang memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam bidang

tugasnya masing-masing harus mampu menampilkan akuntabilitas kinerjanya

3

dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sehingga terjadi sinkronisasi

antara perencanaan ideal yang dicanangkan dengan keluaran dan manfaat yang

dihasilkan.

Dalam mewujudkan arah dan tujuan pembangunan terutama dalam

membangun aparatur negara yang profesional serta memahami tugas dan

fungsinya, diperlukan keterpaduan langkah dan koordinasi yang optimal agar

penyelenggaraan pemerintahan berjalan efektif, stabil dan dinamis. Selain itu

diperlukan instrumen yang mampu mengukur indikator pertanggungjawaban

setiap penyelenggara negara dan pemerintahan. Sebagai penyelenggara negara,

Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Gunungkidul wajib untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi, dan peranannya dalam

pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan berdasarkan

perencanaan strategis yang ditetapkan.

Rencana Strategis (Renstra) PD memuat latar belakang, landasan hukum,

maksud dan tujuan, sistematika, tugas, fungsi, struktur organisasi, sumber

daya, kinerja pelayanan, identifikasi permasalahan, visi, misi dan program

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, telaahan renstra

Kementerian/Lembaga, dan renstra PD, telaahan rencana tata ruang wilayah

dan kajian lingkungan hidup strategis, penentuan isu strategis, tujuan dan

sasaran jangka menengah PD, strategi dan kebijakan, perumusan strategi,

rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan

pendanaan indikatif. Pendanaan indikatif mencakup: program dan kegiatan

lokalitas kewenangan PD, program dan kegiatan lintas PD, program dan

kegiatan kewilayahan, indikator kinerja PD dan kegiatan pembangunan yang

sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing perangkat daerah otonom.

Renstra PD ini wajib dibuat oleh masing-masing satuan kerja di lingkungan

Pemerintah Daerah.

Perencanaan Strategis merupakan kebutuhan organisasi untuk

memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dan merupakan serangkaian

rencana tindakan dan kegiatan yang dibuat oleh organisasi untuk

diimplementasikan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.

Rencana Strategis ini dibuat sebagai petunjuk dan penentu arah, sasaran dan

tujuan, serta cara bagaimana mandat organisasi dapat dilaksanakan sesuai

prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik dalam rangka

mencapai Visi dan Misi Kabupaten Gunungkidul.

4

1.2. Landasan Hukum

1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah

Istimewa Yogyakarta;

4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9

Tahun 2015;

5) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

6) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

7) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

8) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2006 tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk

Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata

Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

11) Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 69 Tahun 2013

tentang Tata Cara Koordinasi Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan

dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah;

12) Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 2 Tahun 2010 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang DaerahKabupaten Gunungkidul

Tahun 2005–2025; Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 18

5

Tahun 2012 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan

Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Daerah;

13) Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul;

dan

14) Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 63 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Fungsi dan Tata Kerja Dinas

Pertanahan dan Tata Ruang.

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1. Maksud

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

Kabupaten Gunungkidul dimaksudkan untuk memberikan pedoman

umum (guide line) dan arahan bagi jajaran Dinas Pertanahan dan Tata

Ruang dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya

dalam penyusunan berbagai kebijakan yang berhubungan dengan

penyelenggaraan pertanahan dan penataan ruang di Kabupaten

Gunungkidul.

1.3.2. Tujuan

Tujuannya antara lain untuk menjawab isu-isu strategis yang akan

diselesaikan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang yaitu

“Pembangunan Dilaksanakan sesuai dengan Tata Ruang Wilayah”. Selain

itu dokumen ini juga ditujukan untuk mewujudkan kesamaan

pandangan, sikap dan komitmen antara pimpinan dan staf dalam

melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawab dengan baik melalui

perumusan bersama tujuan, sasaran, dan strategi yang akan

dilaksanakan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang selama lima tahun ke

depan.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Dokumen Rencana Strategis ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

6

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pertanahan

dan Tata Ruang

2.2. Sumber Daya Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas

Pertanahan dan Tata Ruang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Dinas Pertanahan dan

Tata Ruang

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanahan dan

Tata Ruang

4.2. Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

4.2.1. Perumusan Strategi

4.2.2. Perumusan Kebijakan

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG

YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VII PENUTUP

7

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

Tugas dan fungsi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang telah diwadahi dan terukur

dalam Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2016.

Adapun tugas dan fungsi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang adalah sebagai

berikut:

2.1.1. Tugas

Dinas Pertanahan dan Tata Ruang mempunyai tugas melaksanakan urusan

pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang pertanahan dan tata ruang.

2.1.2. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas di atas, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. perumusan kebijakan umum di bidang pertanahan dan tata ruang;

b. perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan dan tata ruang;

c. penyusunan rencana kinerja dan perjanjian kinerja di bidang pertanahan

dan tata ruang;

d. penataan, pengelolaan, pengendalian, pengawasan dan penerbitan

pemanfaatan tanah pemerintah daerah;

e. fasilitasi penataan, pengelolaan, pengendalian, pengawasan dan penerbitan

pemanfaatan tanah Kasultanan (SG), tanah Kadipaten (PG), dan tanah

desa;

f. pelaksanaan administrasi, pengendalian, dan penanganan permasalahan

pertanahan;

g. fasilitasi administrasi, pengendalian, dan penanganan permasalahan

pertanahan;

h. penyelesaian permasalahan ganti rugi tanah untuk kepentingan umum;

i. fasilitasi pengendalian pengelolaan tanah desa;

j. penyusunan dan evaluasi rencana tata ruang wilayah;

k. penyusunan dan evaluasi rencana rinci kawasan strategis dan kawasan

perkotaan;

l. penyusunan dan evaluasi rencana tata bangunan dan tata lingkungan

kawasan strategis dan kawasan perkotaan;

m. pengendalian teknis di bidang pertanahan dan tata ruang;

n. penyelenggaraan system pengendalian intern di bidang pertanahan dan

tata ruang;

o. penyusunan dan penerapan norma, standar, pedoman, dan petunjuk

operasional di bidang pertanahan dan tata ruang;

8

p. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang

pertanahan dan tata ruang; dan

q. pengelolaan UPT.

2.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang berdasarkan Peraturan

Bupati Gunungkidul Nomor 63 Tahun 2016, terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat terdiri dari :

1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan;

2) Subbagian Umum;

c. Bidang Pertanahan terdiri dari :

1) Seksi Inventarisasi dan Identifikasi Pertanahan;

2) Seksi Pemanfaatan Pertanahan;

3) Seksi Sengketa Tanah;

d. Bidang Pengaturan dan Pembinaan Tata Ruang terdiri dari :

1) Seksi Pengaturan Tata Ruang Wilayah dan Tata Ruang Rinci;

2) Seksi Pengaturan Tata Bangunan dan Tata Lingkungan;

3) Seksi Pembinaan Tata Ruang;

e. Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan terdiri dari :

1) Seksi Administrasi dan Pengendalian Pertanahan;

2) Seksi Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang;

3) Seksi Data dan Informasi;

f. UPT; dan

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

9

10

2.2. Sumber Daya Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

2.2.1. Kondisi Kepegawaian

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi tersebut,

didukung sumber daya manusia yang memadai dengan jumlah

pegawai sebanyak 29 orang pada awal tahun 2017, yang terdiri

dari Golongan I sebanyak 1 orang, golongan II sebanyak 3 orang,

golongan III sebanyak 18 orang dan golongan IV sebanyak 7 orang.

Jumlah pegawai selengkapnya dapat di lihat pada Tabel 2.1 yang

menunjukkan jumlah pegawai berdasarkan golongan/ruang atau

kepangkatan.

Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan/Ruang Atau

Kepangkatan

No. Golongan/Ruang Kepangkatan Jumlah Orang

Laki-Laki Perempuan

1 IV / e Pembina Utama

IV / d Pembina Utama Madya

IV / c Pembina Utama Muda

IV / b Pembina Tingkat I 1 1

IV / a Pembina 2 3

2 III / d Penata Tingkat I 2 2

III / c Penata 4 2

III / b Penata Muda Tingkat I 3 3

III/ a Penata Muda 2

3 II / d Pengatur Tingkat I

II / c Pengatur 1 2

II / b Pengatur Muda Tingkat I

II / a Pengatur Muda

4 I / d Juru Tingkat I

I / c Juru 1

I / b Juru Muda Tingkat I

I / a Juru Muda

Jumlah 16 13

Sumber : Subbagian Umum OPD

Dari jumlah 29 orang pegawai tersebut, 16 (enam belas ) orang

menduduki jabatan struktural dan sisanya 13 (tiga belas ) orang

menjalankan fungsinya sebagai staf pada bidang maupun

sekretariat yang ada sesuai dengan Peraturan Bupati Gunungkidul

Nomor 63 Tahun 2016. Jumlah pegawai berdasarkan jabatan

struktural dapat dilihat pada Tabel 2.2

11

Tabel 2.2 Jumlah Pegawai yang Menduduki Jabatan Struktural

No. Jenis Jabatan Nama Jabatan Jumlah

1. Eselon II Kepala 1

2. Eselon III a. Sekretaris

b. Kepala Bidang Pertanahan

c. Kepala Bidang Pengaturan dan

Pembinaan Tata Ruang

d. Kepala Bidang Pelaksanaan dan

Pengawasan

1

1

1

1

3. Eselon IV a. Kepala Sub Bagian Perencanaan

dan Keuangan

b. Kepala Sub Bagian Umum

c. Kepala Seksi Inventarisasi dan

Identifikasai Pertanahan

d. Kepala Seksi Pemanfaatan

Pertanahan

e. Kepala Seksi Sengketa Tanah

f. Kepala Seksi Pengaturan Tata

Ruang Wilayah dan Tata Ruang

Rinci

g. Kepala Seksi Pengaturan Tata

Bangunan dan Tata Lingkungan

h. Kepala Seksi Pembinaan Tata

Ruang

i. Kepala Seksi Administrasi dan

Pengendalian Pertanahan

j. Kepala Seksi Pelaksanaan dan

Pengawasan Tata Ruang

k. Kepala Seksi Data dan Informasi

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

JUMLAH 16

Sumber : Subbagian Umum OPD

2.2.2. Sarana Prasarana

Sarana prasarana yang dimiliki untuk mendukung pelaksanaan

tugas Dinas Pertanahan dan Tata Ruang dapat dirinci sebagai

berikut:

12

Tabel 2.3 Sarana dan Prasarana Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

No. Nama Barang Jumlah (buah)

Nilai Aset Kondisi

1 Tanah dan Bangunan

Kantor Pemerintah

2.605 m2,

dan 618

m2

1.096.978.000

2 Mobil 4 433.760.000 2 baik, 2

kurang baik

3 Sepeda motor 14 185.656.000 Baik

4 Alat ukur universal

(GPS) 4 12.492.500 baik

5 Genset 1 8.351.500 baik

6 Mesin ketik 11 13.843.750 baik

7 Lemari besi 3 1.500.000 baik

8 Rak kayu 5 1.000.000 baik

9 Filling kabinet 15 20.700.000 baik

10 Filling kayu 1 150.000 baik

11 Brangkas/peti uang 4 1.750.000 baik

12 Lemari kaca 1 2.230.000 baik

13 White Board 2 2.992.000 baik

14 Lemari Kayu 19 21.662.500 baik

15 Kursi kayu 17 7.280.000 baik

16 Meja rapat 17 13.600.000 baik

17 Meja tulis 8 1.444.000 baik

18 Kursi rapat 130 34.077.086 baik

19 Kursi lipat 30 6.450.000 Baik

20 Meja ½ biro 8 6.180.000 baik

21 AC Split 9 51.543.250 baik

22 Kipas angin 2 750.000 baik

23 Wireless 1 440.000 baik

24 Stabilisator 4 2.570.000 Baik

25 Tangga Almunium 1 500.000 baik

26 Mimbar 1 2.000.000 baik

27 Mesin Pompa Air 1 4.959.000 baik

28 Alat Pemadan/Portable 3 2.220.900 baik

29 Komputer 20 146.248.889 bisa dipakai

30 Laptop/Note book 11 94.543.000 bisa dipakai

31 Printer 20 30.642.498 10 baik SUMBER : Data Aset OPD bulan Juni 2017

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

Renstra 2017-2021 menyajikan capaian kinerja pelayanan Dinas

Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Gunungkidul yang disajikan

dalam suatu tabel yang menerangkan target dan realisasi dari

indikator kinerja yang ingin dicapai pada tahun 2017-2021.

Pada tahun 2016, program dan kegiatan yang menjadi tugas dan

fungsi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang berada pada 3 (tiga) OPD

yaitu: Sekretariat Daerah, Bappeda, dan Dinas Pekerjaan Umum.

Sedangkan capaian kinerja tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 2.4

yang menerangkan Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja

Sekretariat Pemerintah Daerah, Bappeda, dan Dinas Pekerjaan Umum

Tahun 2016.

13

Tabel 2.4

Pencapaian Kinerja Pelayanan Urusan Pertanahan dan Tata Ruang

Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2010 – 2016

No

.

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan

Fungsi PD (SPM/IKK/Indikator

lain)

Target Target Renstra PD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke

Ket.

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)

1 Persentase ketersediaan lahan untuk

pembangunan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 136,8%

88,33%

56,88%

100% 100% 78,28% 136,8%

88,33%

56,88%

100% 100% 78,28%

2 Persentase penataan ruang daerah yang terpadu

terintegrasi

100% 20% 40% 60% 80% 100% 100% 20% 35% 50% 100

%

87,5% 83,33

%

13

Interpretasi Tabel 2.4:

A. Pada indikator ketersediaan lahan untuk pembangunan:

1. Di akhir tahun pertama (2011) target tercapai 136,8%, dikarenakan harga

appraisal di bawah harga anggaran sehingga diperoleh luasan yang lebih besar.

2. Di akhir tahun kedua (2012) target tidak tercapai maksimal (88,33%),

dikarenakan harga appraisal di atas anggaran sehingga lahan yang diperoleh

tidak sesuai target.

3. Di akhir tahun ketiga (2013) target tidak tercapai maksimal (56,88%)

dikarenakan:

a. Pengadaan tanah untuk parkir di pantai krakal seluas + 4 ha dilaksanakan

oleh kanwil BPN DIY melalui sistem tahapan yang waktunya panjang.

b. Anggaran yang tersedia tidak memenuhi karena harga yang ditetapkan oleh

appraisal di atas anggaran yang di sediakan APBD Kabupaten Gunungkidul,

sehingga untuk proses pembayarannya dilaksanakan di tahun berikutnya.

4. Di akhir tahun ke enam (2016), target tidak tercapai maksimal (78,28%)

dikarenakan adanya kebijakan rasionalisasi anggaran dari pemerintah.

B. Pada indikator penataan ruang daerah yang terpadu terintegrasi:

Di akhir tahun kedua dan ketiga, target tidak tercapai dikarenakan:

1. Instrumen pengendalian pemanfaatan ruang belum lengkap yaitu baru Perda

Nomor 6 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Gunungkidul tahun 2010-2030, dan Perda Nomor 11 tahun 2012 tentang

Bangunan Gedung.

2. Pemahaman aparat maupun masyarakat terhadap penyelenggaraan penataan

ruang daerah masih kurang.

13

Tabel 2.5

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Urusan Pertanahan dan Tata Ruang

Kabupaten Gunungkidul

Kode

Rekening

Urusan, Bidang Urusan,

Program, Kegiatan

Anggaran pada Tahun ke

(Rp. 000)

Realisasi Anggaran pada Tahun ke

(Rp. 000) Rasio Capaian pada Tahun ke Rata-rata

pertumbuhan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Angga

ran

Reali

sasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

1 09 03 15

Program Penataan Penguasaan,

Pemilikan, Penggunaan dan

Pemanfaatan Tanah

2.627.146.500

6.495.638.000

9.936.895.000

23.554.836.200

27.749.303.672

2.303.0

38.335

5.723.24

4.910

5.419.68

5.480

22.800.6

65.365

19.027.5

36.983 87,66 88,11 54,54 96,80 68,57 41,78 27,64

1 09 03 15 02 Penataan, penguasaan, pemilikan,

penggunaan dan pemanfaatan

tanah

15.050.000

175.663.925

531.355.960

547.296.639

950.055.924

13.340.000

12.085.000

10.125.0

00

11.922.0

00

114.061.

600 88,64 86,63 64,80 85,31 54,46 21,09 18,72

1 09 03 15 03 Pengadaan dan atau sertifikasi

tanah untuk kepentingan publik

2.612.096.500

6.481.688.000

9.921.270.000

137.625.000

127.675.000

2.289.698.335

5.711.15

9.910

5.409.56

0.480

84.424.0

70

24.504.0

40 87,66 88,11 54,52 61,34 19,19 -1755,58 -1624,45

1 09 03 15 04 Perencanaan Pengadaan Tanah 0 0 0 81.800.0

00 170.137.

500 0 0 0

40.407.4

00

130.456.

000 0 0 0 49,40 76,68

1 09 03 15 05 Persiapan Pengadaan Tanah 0 0 0 287.300.

000 601.050.

000 0 0 0

119.595.

050

345.791.

400 0 0 0 41,63 57,53

1 09 03 15 06 Pelaksanaan Pengadaan Tanah 0 0 0 22.870.061.200

26.243.443.672

0 0 0 22.459.2

45.075

18.234.3

40.810 0 0 0 98,20 69,48

1 09 03 15 07 Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah 0 0 0 164.075.

000

397.537.

500 0 0 0

85.071.7

70

178.383.

133 0 0 0 51,85 44,87

1 05 01 15 Progam Perencanaan Tata Ruang

1 05 01 15 05 Penyusunan Rencana Detail Tata

Ruang Kawasan

97.780 408.500 704.060 566.763 229.890 95.143 393.942 696.350 558.537 214.287 97,3 96,41 98,9 98,55 93,21 77,81 77,35

1 05 01 15 16 Fasilitasi koordinasi

penyelenggaraan penataan ruang

daerah

40.000 49.500 75.550 79.000 73.890 39.655 43.024 71.735 70.983 66.027 99,14 89,92 94,95 89,85 89,25 18,65 16,80

15

Interpretasi Tabel 2.5:

Untuk program dan kegiatan urusan Pertanahan, rasio antara realisasi dan

anggaran dari tahun pertama sampai dengan tahun terakhir secara umum

baik. Permasalahan pendanaan terjadi pada hal-hal di luar kendali PD

(faktor eksternal) misalnya : kebijakan rasionalisasi anggaran dari

pemerintah pusat dan adanya perbedaan antara harga tanah hasil

appraisal dengan harga rencana dalam APBD.

Sedangkan untuk program dan kegiatan urusan Tata Ruang secara umum

dukungan pendanaan belum sesuai dengan yang dibutuhkan. Misalnya,

dalam kegiatan Penyusunan Rencana Detil Tata Ruang Rinci.

16

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan PD

2.4.1. Analisis Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi

a. Hasil Analisis Renstra Kementerian/Lembaga

Hal-hal yang menjadi tantangan dan peluang dalam upaya

pengembangan pelayanan OPD adalah:

1. Pemanfaatan agraria yang adil dan berkelanjutan;

2. Terwujudnya ruang yang aman, nyaman, produktif, dan

berkelanjutan; dan

3. Berkurangnya kasus tata ruang dan pertanahan

(sengketa, konflik, dan perkara).

b. Hasil Analisis Renstra Provinsi

Hal-hal yang menjadi tantangan dan peluang dalam upaya

pengembangan pelayanan OPD adalah:

1. Peningkatan kualitas perencanaan dan akurasi data

pertanahan

2. Penataan dan peningkatan fungsi regulasi, serta

kebijakan pengelolaan dan penataan pertanahan di

Daerah Istimewa Yogyakarta

3. Peningkatan kesesuaian pemanfaatan ruang dengan

rencana tata ruang

4. Penataan ruang pada kawasan keistimewaan dan

kawasan budaya pendukung keistimewaan

c. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Secara umum berdasarkan kesimpulan dan rekomendasi

KLHS, daya dukung dan daya tampung lingkungan belum

terlampaui. Hal ini merupakan peluang bagi peningkatan

dan pengembangan pelayanan PD. Demikian juga

perkiraan dampak dan risiko lingkungan masih bisa

tertangani.

2.4.2. Tantangan Pengembangan Pelayanan PD

a. Urusan Pertanahan

Tantangan pengembangan pelayanan Dinas Pertanahan

dan Tata Ruang Kabupaten Gunungkidul urusan

pertanahan adalah masih adanya bidang tanah yang

17

belum terdaftar dan belum mempunyai dokumen legalitas

(sertipikat). Permasalahan juga terjadi pada penggunaan

tanah-tanah untuk kepentingan umum, penataan kawasan

pantai, serta berbagai kasus pertanahan lain yang

merupakan permasalahan pertanahan di masyarakat.

Status tanah di Gunungkidul terbagi dalam beberapa

kategori: Tanah Kasultanan, Tanah Desa, Tanah Hak Milik

(HM), tanah AB, dan tanah yang sudah menjadi milik

masyarakat sebagai harta yang diwariskan, diupayakan

atau hibah, tanah magersari tanah yang dipinjamkan

untuk dipakai baik untuk hunian maupun usaha dengan

bukti kekancingan atau HGU, tanah terlantar (tanah yang

dibiarkan tidak terurus oleh pemiliknya). Urusan

pertanahan keistimewaan diatur dalam Perdais No. 1

tahun 2013 Pasal 48, yang menyebutkan bahwa dalam

melakukan pengelolaan dan pemanfataan tanah

Kasultanan. Dalam hal ini pengelolaan pemanfaatan tanah

terdiri dari:

1) Memfasilitasi penataan terhadap keberadaan tanah

Kasultanan dilakukan melalui proses pendaftaran.

Upaya ini dimaksudkan untuk diperoleh data fisik

maupun data yuridis tanah sebagai dasar untuk

memberikan jaminan kepastian hukum serta sekaligus

jaminan perlindungan hukum baik untuk Kasultanan

maupun masyarakat yang menempati tanahnya;

2) Pemeliharaan data tanah dilakukan dengan menyimpan

dan memelihara data-data pemanfaatan tanah

Kasultanan sesuai dengan peruntukannya.

3) Pelestarian, dilakukan dengan perlindungan yaitu

upaya mencegah dan menanggulangi dari kerusakan

dan penelantaran.

4) Pelepasan, hanya dapat dilakukan atas tanah bukan

keprabon, dimana penggunaannya adalah untuk

kepentingan umum. Pelepasan tanah desa untuk

kepentingan umum harus dicarikan tanah pengganti

yang senilai.

5) Pengawasan, dilaksanakan dengan pemantauan dan

penertiban.

18

Sertifikasi/pendaftaran tanah Kasultanan menjadi isu

pertanahan yang juga perlu menjadi perhatian. Isu ini terkait

kepentingan pendaftaran tanah tersebut sehingga

menurunkan potensi terjadinya konflik atas tanah tersebut

dan tertib administrasi pertanahan. Pendaftaran ini juga

diperkuat dengan disahkannya UU Nomor 13 tahun 2012

tentang Keistimewaan DIY, tanah Kasultanan Yogyakarta

didaftarkan dengan maksud untuk tertib administrasi

pertanahan dan untuk memberikan pengertian kepada Kepala

desa khususnya para penggarap bahwa tanah milik

Kasultanan dipergunakan untuk kemakmuran/kesejahteraan

masyarakat.

b. Urusan Tata Ruang

Tantangan pengembangan pelayanan urusan tata ruang

hingga saat ini adalah masih belum terwujudnya

kesesuaian pemanfaatan ruang dengan rencana tata

ruang. Dalam hal Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian

Pemanfaatan Ruang, masih terkendala dengan instrument

dan mekanisme pelaksanaannya. Masih kurangnya aturan

yang terkait dengan Peraturan Zonasi, Insentif bagi yang

memanfaatkan ruang sesuai dengan Rencana Tata Ruang,

Disinsentif bagi yang memanfaatkan ruang tidak sesuai

dengan Rencana Tata Ruang, serta Sanksi bagi pelanggar

aturan Rencana Tata Ruang. Tantangan lain dalam

pengembangan pelayanan urusan tata ruang, yaitu sebagai

berikut:

1) Belum optimalnya pemanfaatan dokumen rencana tata

ruang sebagai acuan dalam perencanaan

pembangunan.

2) Masih tingginya disparitas antar wilayah membutuhkan

percepatan pembangunan perdesaan dan

pengembangan kota-kota kecil dan menengah;

3) Kurangnya percepatan pengembangan kawasan

strategis guna mendorong perkembangan kawasan

potensial;

19

4) Tekanan alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi

non pertanian yang menimbulkan dampak terhadap

kelestarian lingkungan.

5) Kurang optimalnya perencanaan perkembangan wilayah

pada kawasan tumbuh cepat seperti kawasan

perkotaan;

6) Batas fisik ruang keistimewaan belum dapat

diidentifikasi secara jelas di lapangan dan secara

spasial, ruang keistimewaan bersinggungan secara

ketat dengan ruang yang bersifat privat.

2.4.3. Peluang Pengembangan Pelayanan PD

a. Urusan Pertanahan

Dalam pelaksanaan urusan pertanahan keistimewaan,

Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten

Gunungkidul telah rutin berkoordinasi berkenaan dengan

pemberian hak atas tanah/sertipikasi tanah dan

pemanfaatan tanah Kasultanan, dengan difasilitasi oleh

Pemerintah Daerah DIY serta dibantu oleh Kantor

Pertanahan Kabupaten Gunungkidul dan Pemerintah

Desa.

b. Urusan Tata Ruang

Dalam penyelenggaraan tata ruang di Kabupaten

Gunungkidul, diperlukan adanya ketaatan dan

pengawasan dalam pelaksanaan. Meskipun demikian,

penyelenggaraan penataan ruang perlu disertai dengan

peningkatan fungsi ekonomi dan lingkungan dari kawasan

untuk meningkatkan pemenuhan kepentingan sosial dan

kesejahteraan masyarakat. Arah pengaturan yang

digariskan adalah mengembalikan, menguatkan,

memperbaiki dan mengembangkan tata ruang wilayah

kabupaten Gunungkidul dalam konteks tata ruang DIY

yang berbasis kebudayaan, kepentingan sosial dan

kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Peluang

dalam pelaksanaan urusan tata ruang antara lain sebagai

berikut:

1) Adanya Perdais tata ruang, sebagai bentuk aturan dan

framework dalam pelaksanaan urusan tata ruang

keistimewaan.

20

2) Peninjauan kembali RTRW DIY dan Kabupaten

Gunungkidul yang sedang dalam proses penyusunan,

sebagai bentuk penyesuaian RTRW dengan

perkembangan tata ruang dan rencana tata ruang

hingga saat ini.

3) Komitmen Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam

mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif, dan

berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan menciptakan keseimbangan antar

wilayah melalui Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul

tahun 2010-2030.

21

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

PD

Perencanaan Strategis Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten

Gunungkidul Tahun 2017-2021, adalah perencanaan pembangunan

yang merupakan keberlanjutan dari pembangunan tahun-tahun

sebelumnya, sehingga dalam merumuskan arah kebijakan dan strategi

pembangunan ke depan tidak lepas dari kondisi riil capaian

pembangunan tahun sebelumnya.

Identifikasi permasalahan pada tiap urusan dilakukan dengan

memperhatikan capaian indikator kinerja pembangunan dan hasil

evaluasi pembangunan lima tahun terakhir sebagai berikut:

3.1.1. Bidang Pertanahan

1. Belum optimalnya pengelolaan data pertanahan, baik Tanah

Kasultanan, Tanah Desa, dan Tanah Milik Pemerintah

Kabupaten Gunungkidul yang disebabkan oleh belum adanya

Sistem Informasi Pertanahan yang memadai.

2. Masih banyaknya kasus tukar menukar Tanah Desa

(pelepasan hak) yang belum ditindaklanjuti secara

administrasi yang disebabkan oleh belum adanya validitas

dan akurasi data administrasi.

3. Masih banyaknya permohonan pemanfaatan tanah yang

tidak sesuai dengan peruntukannya disebabkan oleh

lemahnya pengawasan dalam hal perizinan pemanfaatan

tanah yang belum memperhatikan peruntukan dan tata

ruangnya.

3.1.2. Bidang Tata Ruang

1. Belum sepenuhnya Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten

Gunungkidul menjadi acuan dalam penyusunan program-

program pembangunan dan panduan bagi masyarakat

untuk memanfaatkan ruang yang sesuai rencana tata ruang.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman aparat dan

masyarakat dalam penyelenggaraan penataan ruang.

2. Belum cukup operasionalnya dokumen Rencana Tata Ruang

yang ada untuk dijadikan pedoman dalam perizinan

22

pemanfatan ruang disebabkan oleh keterbatasan anggaran

dalam penyusunan Rencana Detil Tata Ruang Rinci .

3. Belum optimalnya ketaatan masyarakat terhadap rencana

tata ruang, khususnya yang terkait dengan alih fungsi lahan

produktif untuk kepentingan lain. Hal ini disebabkan oleh

kurangnya sosialisasi Peraturan tentang penataan ruang.

4. Belum tertatanya ruang warisan budaya yang merupakan

ciri keistimewaan.

Faktor-faktor yang mempegaruhi permasalahan berdasarkan tugas

dan fungsi pelayanan antara lain :

1. Ketersediaan instrumen pengendalian tata ruang.

2. Tingkat pemahaman aparat dan masyarakat terhadap

penyelenggaraan tata ruang.

3. Akurasi dan validitas data pertanahan.

3.2. Telaahan Visi dan Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, setelah

kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dilantik harus

menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

sebagai penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah terpilih yang

berlaku 5 (lima) tahun sesuai masa jabatan kepala daerah dan wakil

kepala daerah terpilih. Kabupaten Gunungkidul sebagai salah satu

daerah yang melaksanakan pemilihan kepala daerah secara serentak

pada tahun 2015 dan kepala daerah serta wakil kepala daerah telah

dilantik pada tanggal 17 Februari 2016. Saat ini penyusunan RPJMD

Kabupaten Gunungkidul telah selesai dan ditetapkan dengan

Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016, yang diundangkan tanggal 16

Agustus 2016.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

sebagai dokumen perencanaan daerah yang berlaku lima tahun

tersebut selanjutnya harus diterjemahkan dalam perencanaan jangka

menengah Perangkat Daerah (PD) yang selanjutnya disebut Rencana

Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) dengan periode

menyesuaikan periode RPJMD. Renstra PD harus mampu

23

menjabarkan visi, misi, tujuan, sasaran, dan program pembangunan

jangka menengah dalam RPJMD ke dalam visi, misi, tujuan, sasaran,

program dan kegiatan prioritas sesuai tugas dan fungsi PD.

Penentuan arah pembangunan di Kabupaten Gunungkidul

didasarkan pada filosofi atau sesanti yang adiluhung dari leluhur serta

sebagai perspektif ke depan, maka penyusunan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016 – 2021

dijiwai filosofi pembangunan Kabupaten Gunungkidul yaitu:

“DHAKSINARGHA BUMIKARTA” yang memiliki cakrawala yang luas

dan mampu menjadi pedoman bagi daerah dalam menentukan visi,

misi, dan arah pembangunan. Filosofi pembangunan Kabupaten

Gunungkidul tersebut sesuai dengan Filosofi Daerah Istimewa

Yogyakarta yaitu: “HAMEMAYU HAYUNING BAWANA”.

Filosofi pembangunan Kabupaten Gunungkidul DHAKSINARGHA

BUMIKARTA merupakan tekad masyarakat Gunungkidul untuk

senantiasa ingin mewujudkan semboyan yang mengandung harapan

agar Gunungkidul menjadi Daerah yang subur dan makmur, dalam

rangka mencapai Hamemayu Hayuning Bawana, sebagai cita-cita

luhur untuk mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat yang

berkelanjutan berdasarkan nilai budaya.

Filosofi pembangunan daerah Kabupaten Gunungkidul yang juga

dilandasi filosofi pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta

selanjutnya menjadi ruh atau jiwa dalam Visi pembangunan daerah

sebagai suatu pernyataan yang merupakan ungkapan atau artikulasi

dari citra, nilai arah, dan tujuan organisasi yang realistis, memberikan

kekuatan, semangat, dan komitmen serta memiliki daya tarik yang

dapat dipercaya sebagai pemandu dalam pelaksanaan aktivitas dan

pencapaian tujuan organisasi.

Visi Kabupaten Gunungkidul tahun 2016-2021 adalah:

“Mewujudkan Gunungkidul sebagai daerah tujuan wisata yang

terkemuka dan berbudaya menuju masyarakat yang berdaya saing,

maju, mandiri, dan sejahtera tahun 2021.”

Penjelasan visi sebagai berikut:

Daerah tujuan wisata yang terkemuka dimaknai sebagai sebuah

kondisi kabupaten Gunungkidul mampu menjadi salah satu tujuan

wisata utama menjadi salah satu tujuan wisata utama dalam skala

regional dan nasional. Daerah tujuan wisata yang berbudaya dimaknai

bahwa dalam pengembangan pariwisata yang juga mengoptimalkan

24

potensi dan kekayaan budaya lokal dengan konsep mengembangkan

dan mempertahankan budaya, adat istiadat, serta nilai-nilai luhur

budaya (keistimewaan). Berbudaya juga dimaknai sebagai kondisi

dimana budaya lokal juga mampu menyerap dan menyaring budaya

asing namun tetap mempertahankan identitas budaya lokal.

Masyarakat yang berdaya saing adalah kondisi masyarakat

Gunungkidul dengan tingkat pendidikan dan kesehatan yang baik,

mempunyai kemampuan dan keterampilan memadai untuk bersaing

dalam berbagai bidang.

Masyarakat yang maju adalah kondisi masyarakat Gunungkidul

yang tumbuh dan berkembang secara ekonomi dan dan politik.

Ditinjau dari aspek ekonomi masyarakat yang maju diukur dari

tingkat pendapatan yang lebih baik dan distribusi yang lebih merata.

Proses produksi telah berkembang dengan keterpaduan antar sektor,

terutama sektor industri, sektor pertanian, dan sektor jasa-jasa

terutama pariwisata, didukung pemanfaatan sumber daya alam secara

rasional, efisien, dan berwawasan lingkungan. Dalam aspek politik,

masyarakat yang maju adalah masyarakat yang mampu

mengembangkan sistem dan kelembagaan politik yang demokratis,

hak-hak politik masyarakat terjamin, dan peran serta masyarakat

dalam berbagai bidang tinggi.

Masyarakat yang mandiri adalah kondisi masyarakat

Gunungkidul yang memiliki jiwa wirausaha dan kemampuan untuk

mengelola dan memanfatkan potensi yang dimiliki dengan baik, efektif,

dan efisien untuk memenuhi kebutuhan.

Masyarakat yang sejahtera adalah kondisi masyarakat

Gunungkidul yang telah terpenuhi kebutuhan dasar hidup lahir dan

batin, yang ditandai oleh kecukupan pangan, sandang, papan,

kesehatan, pendidikan, situasi keamanan yang kondusif, suasana

kehidupan yang religius, rukun, saling menghormati dan menghargai,

serta menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan keadilan.

Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, dirumuskan misi

sebagai berikut :

1) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good

Governance).

2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing.

3) Memantapkan pengelolaan pariwisata yang profesional.

25

4) Meningkatkan infrastruktur yang memadai untuk menggerakkan

perekonomian yang tangguh berbasis potensi daerah.

5) Mengembangkan sektor-sektor unggulan daerah dan iklim investasi

yang kondusif.

6) Meningkatkan pengelolaan dan perlindungan sumber daya alam

secara berkelanjutan

Adapun sesuai tugas dan fungsinya, Dinas Pertanahan dan Tata

Ruang menjalankan 2 misi :

1. Misi 1 yaitu Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik

(Good Governance). Dinas Pertanahan dan Tata Ruang mendukung

sasaran daerah: Akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah

Meningkat.

2. Misi 4 yaitu Meningkatkan infrastruktur yang memadai untuk

menggerakkan perekonomian yang tangguh berbasis potensi

daerah. Pada Misi ini Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

mendukung sasaran daerah: Infrastruktur publik wilayah

meningkat

Untuk mencapai Visi dan Misi tersebut di atas dipengaruhi oleh

beberapa faktor penghambat dan pendorong yaitu:

1. Kurangnya pemahaman aparatur pemerintah tentang tata ruang.

2. Keterbatasan SDM.

3. Keterbatasan Prasarana dan Sarana.

4. Keterbatasan peraturan tata ruang rinci.

5. Ketersediaan anggaran .

6. Komitmen lembaga dalam mewujudkan ruang yang aman, nyaman,

produktif, dan berkelanjutan.

7. Adanya regulasi yang mendukung .

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

3.3.1. Telaah Renstra Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Dinas Pertanahan dan Tata Ruang adalah Dinas daerah yang

mempunyai hubungan dengan Kementrian Agraria dan Tata

Ruang.

Dari hasil penelaahan Renstra kementrian, diperoleh rumusan-

rumusan hubungan perencanaan sebagai berikut:

26

1. Tujuan yang ingin dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul

selaras dengan tujuan yang tercantum dalam Renstra

Kementerian Agraria dan Tata Ruang, antara lain:

a. Mewujudkan keadilan hak atas tanah dan keadilan

dalam pemanfaatan ruang bagi seluruh masyarakat dan

dalam rangka menjadikan tanah untuk sebesar-besarnya

untuk kemakmuran rakyat.

b. Mewujudkan RPJM 2015-2019 serta untuk menjamin

agar semua kegiatan yang dilaksanakan berjalan secara

sistematis, terukur, terarah dan berorientasi pada hasil

(outcome).

2. Sasaran yang ingin dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul

selaras dengan sasaran strategis yang tercantum dalam

Renstra Kementerian Agraria dan Tata Ruang antara lain:

a. Meningkatkan kualitas pembangunan kawasan

perdesaan untuk melindungi lahan pertanian dan

menekan alih fungsi lahan produktif dan lahan

konservasi.

b. Mempertegas batas kawasan budidaya dan kawasan

lindung.

c. Meningkatkan cakupan bidang tanah yang bersertifikat.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis.

3.4.1. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

A. Kebijakan penataan ruang wilayah meliputi:

1) pengembangan dan optimalisasi orientasi pembangunan

perekonomian daerah berbasis pertanian, perikanan,

kehutanan, dan pariwisata serta kegiatan budi daya yang

lain secara berdaya guna, berhasil guna, berdaya saing,

berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan;

2) pemantapan fungsi kawasan lindung dan peningkatan

kelestarian fungsi lingkungan hidup yang mampu

beradaptasi terhadap dampak resiko bencana;

3) pengembangan dan pemantapan pusat-pusat pelayanan

secara merata dan seimbang serta terintegrasi dengan

sistem jaringan prasarana wilayah;

27

4) peningkatan aksesibilitas dan jangkauan pelayanan

jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi dan

informatika, sumber daya air, energi, dan prasarana

lingkungan yang handal dan memadai;

5) pengembangan kawasan yang mempunyai nilai strategis

sesuai fungsi dan peningkatan potensi ekonomi wilayah,

pelestarian sosial budaya, pendayagunaan sumberdaya

alam dan teknologi tinggi serta pelestarian fungsi dan

daya dukung lingkungan hidup; dan

6) Bengembangan ruang darat, ruang bawah tanah, ruang

udara dan ruang laut serta harmonisasi pemanfaatan

yang berwawasan lingkungan.

B. Strategi

1) Strategi pengembangan dan optimalisasi orientasi

pembangunan perekonomian daerah berbasis pertanian,

perikanan, kehutanan dan pariwisata serta kegiatan

budi daya yang lain secara berdaya guna, berhasil guna,

berdaya saing, berkelanjutan, dan berwawasan

lingkungan

2) Strategi pemantapan fungsi kawasan lindung dan

peningkatan kelestarian fungsi lingkungan hidup yang

mampu beradaptasi terhadap dampak resiko bencana

3) Strategi pengembangan dan pemantapan pusat-pusat

pelayanan secara merata dan seimbang serta terintegrasi

dengan sistem jaringan prasarana wilayah

4) Strategi peningkatan aksesibilitas dan jangkauan

pelayanan jaringan prasarana transportasi,

telekomunikasi dan informatika, sumber daya air, energi,

dan prasarana lingkungan yang handal dan memadai

5) Strategi pengembangan kawasan yang mempunyai nilai

strategis sesuai fungsi dan peningkatan potensi ekonomi

wilayah, pelestarian sosial budaya, pendayagunaan

sumberdaya alam dan teknologi tinggi serta pelestarian

fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

6) Strategi pengembangan ruang darat, ruang bawah

tanah, ruang udara dan ruang laut serta harmonisasi

pemanfaatan yang berwawasan lingkungan dengan

28

memelihara bumi, air, udara, serta kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya sesuai dengan daya dukung

dan daya tampung lingkungan untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

3.4.2. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Secara umum berdasarkan kesimpulan dan rekomendasi KLHS,

daya dukung dan daya tampung lingkungan belum terlampaui.

Hal ini merupakan peluang bagi peningkatan dan

pengembangan pelayanan PD. Demikian juga perkiraan dampak

dan risiko lingkungan masih bisa tertangani.

3.5. Penentuan isu-isu Strategis.

Berdasarkan peluang dan tantangan PD antara lain :

1. Pemanfaatan agraria yang adil dan berkelanjutan;

2. Terwujudnya ruang yang aman, nyaman, produktif, dan

berkelanjutan;

3. Berkurangnya kasus tata ruang dan pertanahan (sengketa,

konflik, dan perkara);

4. Peningkatan kualitas perencanaan dan akurasi data pertanahan;

5. Penataan dan peningkatan fungsi regulasi, serta kebijakan

pengelolaan dan penataan pertanahan di Daerah Istimewa

Yogyakarta;

6. Peningkatan kesesuaian pemanfaatan ruang dengan rencana tata

ruang;

7. Penataan ruang pada kawasan keistimewaan dan kawasan budaya

pendukung keistimewaan;

maka isu-isu strategis yang berkaitan dan relevan dengan

penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

adalah sebagai berikut:

3.5.1. Bidang Pertanahan

a. Pemenuhan kebutuhan lahan untuk kepentingan publik

dalam rangka penataan, penguasaan, dan pengendalian

pertanahan;

b. Masih banyaknya perangkat desa/masyarakat yang

belum/kurang memahami kebijakan administrasi di bidang

pertanahan, sehingga kegiatan penyuluhan

29

hukum/sosialisasi kebijakan pertanahan perlu terus

dilaksanakan;

c. Perlunya data tentang pertanahan yang valid baik Tanah

Desa (yang semula TKD) maupun Tanah Kasultanan (SG)

sehingga perlu dilakukan pendaftaran/pensertipikatan dalam

rangka fasilitasi terhadap kepastian data pertanahan;

d. Dengan banyaknya permasalahan di bidang pertanahan,

perlu adanya langkah partisipatif dan antisipatif dari

Pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan di bidang

pertanahan;

e. Fasilitasi pemberian izin Gubernur kepada desa, berkaitan

dengan tertib administrasi pertanahan dan pengoptimalan

pemanfaatan tanah desa;

f. Masih banyaknya pengelolaan dan pemanfaatan tanah desa

yang tidak sesuai dengan peruntukannya; dan

g. Masih banyaknya permasalahan tukar-menukar tanah desa

yang tidak disertai dengan data pendukung, sehingga belum

dapat ditindaklanjuti secara administrasi, sehingga menjadi

permasalahan tersendiri bagi Pemerintah Desa.

3.5.2. Bidang Tata Ruang

a. Perlu segera menyusun peraturan tentang Penataan Ruang

yang lebih operasional dalam bentuk Peraturan Daerah dan

Peraturan Bupati untuk peraturan yang lebih rinci;

b. Pentingnya peninjauan kembali RTRW kabupaten sesuai

amanat Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Tata Ruang;

c. Perlunya peningkatan kemampuan aparat perencana

maupun pelaksana pengendali dan pengawas pemanfaatan

ruang di daerah, untuk menjamin pelaksanaan RTR yang

semakin berkualitas dalam rangka pengendalian dan

pengawasan pemanfaatan ruang yang efektif;

d. Perlu upaya-upaya sosialisasi yang lebih memadai melalui

pendekatan sosial budaya guna meningkatkan dukungan

masyarakat terhadap kegiatan penataan ruang, baik dalam

perencanaan, pemanfaatan maupun pengendalian dan

pengawasan pemanfaatan ruang; dan

30

e. Perlunya peningkatan kesesuaian kawasan lindung,

khususnya perencanaan tata ruang di kawasan lindung

terutama di kawasan lindung setempat, suaka alam,

pelestarian alam dan cagar budaya serta kawasan lindung

geologi.

f. Perlunya pengendalian pemanfaatan ruang untuk

meningkatkan kesesuaian terhadap rencana tata ruang;

g. Kurangnya pengendalian pemanfaatan ruang yang

berdampak pada peningkatan alih fungsi lahan pertanian

produktif.

31

BAB IV

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanahan dan Tata

Ruang

Dalam kerangka pencapaian Visi RPJMD 2016 – 2021, Dinas

Pertanahan dan Tata Ruang melaksanakan Misi pertama yaitu

”Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance)”

dengan tujuan ”Mewujudkan Tata kelola Pemerintahan yang baik

untuk meningkatkan pelayanan publik”, pada sasaran daerah

“Akuntabilitas kinerja pemerintah daerah meningkat”; dan Misi

keempat yaitu ”Meningkatkan infrastruktur yang memadai untuk

menggerakkan perekonomian yang tangguh berbasis potensi daerah”

dengan tujuan ”Mewujudkan pemerataan pembangunan, percepatan,

dan pertumbuhan ekonomi daerah”, pada sasaran daerah

“Infrastruktur publik wilayah meningkat”.

Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Pertanahan dan Tata

Ruang menetapkan tujuan Perangkat Daerah yang merupakan

jawaban atas isu-isu strategis yang akan dicapai pada jangka waktu 5

tahun mendatang, yaitu ”Pembangunan dilaksanakan sesuai dengan

Tata Ruang Wilayah”. Tujuan perangkat daerah ini selanjutnya

diterjemahkan ke dalam sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh

Perangkat Daerah.

Dalam perumusan sasaran Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 5

(lima) tahun ke depan selain mempertimbangkan rumusan Tujuan dan

Sasaran Daerah maupun Tujuan Perangkat Daerah, juga dengan

mempertimbangkan Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanahan dan

Tata Ruang. Indikator Kinerja Utama adalah alasan hakiki yang

melatarbelakangi eksistensi Perangkat Daerah dalam jajaran

kelembagaan di daerah. Indikator ini merupakan alat ukur

keberhasilan Perangkat Daerah dalam mencapai tujuan dan/atau

sasaran atau kegiatan utama, serta dapat digunakan sebagai fokus

perbaikan kinerja di masa depan. Indikator Kinerja Utama telah

ditetapkan dengan Keputusan Bupati Gunungkidul. Adapun Tujuan

dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

tertera pada Tabel 4.1 berikut ini:

32

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanahan dan Tata

Ruang

No

. Tujuan Sasaran

Indikator

Sasaran

Target Kinerja Sasaran Pada

Tahun ke

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Meningkatkan

kualitas

penyelenggara

an pengelolaan

pertanahan

Pemenuhan

Kebutuhan

lahan untuk

kepentingan

publik

meningkat

Persentase

pemenuhan

kebutuhan

lahan

untuk

kepentinga

n publik

76,7 %

100 %

100%

100%

100%

2 Meningkatkan

kualitas

penyelenggaraan penataan

ruang

Kualitas

Perencanaan

Tata Ruang

Meningkat

Jumlah

dokumen

tata ruang yang sudah

ditetapkan

menjadi

Peraturan

Daerah

(PERDA)

- 4 5 6 7

Persentase cakupan

pengendalia

n tata

ruang

55%

58%

60%

62%

63.89%

Dengan berdasarkan pertimbangan–pertimbangan pada Tujuan dan

Sasaran Daerah, Tujuan Perangkat Daerah, serta Indikator Kinerja

Utama Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, maka ditetapkan Sasaran

Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

Tahun 2016 – 2021 beserta Indikator Kinerjanya disajikan pada Tabel

4.2. berikut ini.

28

Tabel 4.2

Sasaran dan Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

NO Sasaran Indikator Sasaran

Target Renstra PD Unit kerja penanggu

ng jawab Keterangan / Rumus/ Formula Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019

Tahun

2020

Tahun

2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Pemenuhan kebutuhan

lahan untuk

kepentingan publik meningkat

Persentase

pemenuhan

kebutuhan lahan untuk

kepentingan

public

100% 100% 100% 100% 100% Bidang

Pertanahan ∑ pemenuhan kebutuhan luasan

lahan untuk kepentingan publik

∑ kebutuhan luasan lahan untuk kepentingan publik

X 100 %

2 Kualitas Perencanaan

Tata Ruang Meningkat

Jumlah

dokumen tata

ruang yang

sudah ditetapkan

menjadi

Peraturan

Daerah

(PERDA)

- 4 5 6 7 Bidang

Pengaturan

dan

Pembinaan Tata Ruang

Menunjukkan jumlah kumulatif dokumen

tata ruang yang sudah ditetapkan menjadi

Peraturan Daerah (PERDA)

Persentase cakupan

pengendalian

tata ruang

55% 58% 60% 62% 63.89% Bidang Pelaksanaa

n dan

Pengawasa

n

Hasil Audit Tata Ruang

29

4.2. Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

4.2.1. Perumusan Strategi

Penentuan Alternatif Strategi dengan menggunakan metode

SWOT (kekuatan/strengths, kelemahan/weaknesses,

peluang/opportunities, dan tantangan/threats) Dinas

Pertanahan dan Tata Ruang tertera pada tabel 4.3 berikut ini:

30

Tabel 4.3 Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran

Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

Faktor Eksternal

Faktor Internal

Peluang :

1. Koordinasi yang baik antara

Pemerintah Kabupaten dengan

Pemerintah Daerah DIY, Kantor

Pertanahan dan Pemerintah Desa

2. Fasilitasi pendanaan dari

Pemerintah Daerah DIY

3. Adanya perdais pertanahan dan

tata ruang

4. Peninjauan kembali RTRW DIY dan Kabupaten Gunungkidul

5. Komitmen Pemerintah

Kabupaten Gunungkidul dalam

mewujudkan ruang yang aman,

nyaman, produktif, dan berkelanjutan

Tantangan:

1. Masih adanya bidang tanah

yang belum terdaftar dan

belum mempunyai dokumen

legalitas (sertipikat) 2. Kurang optimalnya pengelolaan

Pemanfaatan Tanah

3. Belum optimalnya pemanfaatan

dokumen rencana tata ruang

4. Masih tingginya disparitas

antar wilayah 5. Kurangnya percepatan

pengembangan kawasan

strategis

6. Tekanan alih fungsi lahan dari

lahan pertanian menjadi non pertanian

7. Kurang optimalnya

perencanaan perkembangan

wilayah

8. Kurangnya pemahaman

masyarakat tentang tata ruang 9. Batas fisik ruang keistimewaan

belum dapat diidentifikasi

Kekuatan : 1. Komitmen lembaga

dalam mewujudkan

ruang yang aman,

nyaman, produktif, dan

berkelanjutan 2. Adanya regulasi yang

mendukung

3. Ketersediaan anggaran

Alternatif Strategi : 1. Memperkuat komitmen dalam

mewujudkan ruang yang aman,

nyaman, produktif, dan

berkelanjutan

2. Melengkapi dan menyempurnakan regulasi

penataan ruang

3. Meningkatkan alokasi anggaran

Alternatif Strategi : 1. Mengoptimalkan pengelolaan

pemanfaatan tanah

2. Mengoptimalkan pemanfaatan

dokumen rencana tata ruang

3. Meningkatkan kualitas perencanaan tata ruang

4. Meningkatkan pembinaan

penataan ruang

5. Meningkatkan pelaksanaan

dan pengawasan penataan

ruang

Kelemahan:

1. Keterbatasan SDM 2. Keterbatasan Prasarana

dan Sarana

3. Keterbatasan peraturan

tata ruang rinci

4. Kurangnya pemahaman

aparatur pemerintah tentang tata ruang

Alternatif Strategi :

1. Meningkatkan jumlah dan kompetensi SDM

2. Meningkatkan sarana dan

prasarana

3. Melengkapi peraturan tata ruang

rinci

4. Meningkatkan pemahaman aparatur pemerintah tentang tata

ruang

Alternatif Strategi :

Memberdayakan dan mengoptimalkan sumberdaya yang

ada untuk menghadapi

permasalahan tataruang dan

pengelolaan pemanfaatan tanah

31

Alternatif strategi yang dipilih selanjutnya diuraikan kedalam Tabel 4.4. berikut:

Tabel 4.4 Penentuan Strategi Pencapaian Indikator Sasaran

Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi

(1) (2) (3) (4)

1. Pemenuhan kebutuhan

lahan untuk kepentingan

publik meningkat

Persentase pemenuhan

kebutuhan lahan untuk

kepentingan publik

Mengoptimalkan

pengelolaan

pemanfaatan tanah

2. Kualitas Perencanaan

Tata Ruang Meningkat

Jumlah dokumen tata ruang

yang sudah ditetapkan menjadi

Peraturan Daerah (PERDA)

Melengkapi dan

menyempurnakan

regulasi penataan ruang

Persentase cakupan

pengendalian tata ruang

1. Meningkatkan

pemahaman

aparatur pemerintah

tentang tata

ruang

2. Meningkatkan

pelaksanaan dan pengawasan

penataan ruang

1.2.2 Perumusan Kebijakan

Berikut ini disajikan rumusan tujuan, sasaran, strategi dan

kebijakan dalam Tabel 4.5.

32

Tabel 4.5.

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Misi 1 Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).

Tujuan Sasaran PD Strategi Kebijakan

Meningkatkan kualitas

penyelenggaraan pengelolaan pertanahan

Pemenuhan Kebutuhan lahan

untuk kepentingan publik

meningkat

Mengoptimalkan pengelolaan

pemanfaatan tanah Peningkatan penyelenggaraan

pelayanan pengadaan tanah untuk kepentingan umum

Misi 4 Meningkatkan infrastruktur yang memadai untuk menggerakkan perekonomian yang tangguh berbasis potensi daerah

Meningkatkan kualitas

penyelenggaraan penataan

ruang

Kualitas Perencanaan Tata

Ruang Meningkat

1. Melengkapi dan

menyempurnakan regulasi penataan ruang.

2. Meningkatkan pemahaman

aparatur pemerintah

tentang tata ruang

3. Meningkatkan pelaksanaan

dan pengawasan penataan

ruang

1. Percepatan penyusunan

regulasi penataan ruang.

2. Peningkatan pembinaan

penataan ruang.

3. Peningkatan pengawasan

dan pengendalian

33

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Sebagai perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi dalam

rangka mencapai setiap tujuan strategisnya, maka langkah operasionalnya

harus dituangkan ke dalam program dan kegiatan yang merujuk pada

RPJPD dan RPJMD dengan memperhatikan dan mempertimbangkan tugas

dan fungsi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Gunungkidul.

Rincian Rencana program dan kegiatan beserta penganggaran dan indikator

keluarannya dapat dilihat pada tabel 5.1. berikut:

35

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2016 – 2021

Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran Kode

Program dan

Kegiatan

Indikator

Kinerja Program

(outcome) dan

Kegiatan

(output)

Data

Capaian

pada Tahun

Awal

Perencanaa

n

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit

Kerja

Penangg

ung

jawab

Lokasi Tahun - 1 Tahun - 2 Tahun - 3 Tahun - 4 Tahun - 5

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra

Target Rp.

(juta) Target

Rp.

(juta) Target

Rp.

(juta) Target

Rp.

(juta) Target

Rp.

(juta) Target

Rp.

(juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

Mewujud

kan Tata

kelola

Pemerint

ahan

yang baik

untuk

meningka

tkan

pelayana

n publik

Akuntabil

itas

kinerja

pemerint

ah

daerah

meningka

t

Nilai

Akuntabilitas

Kinerja

Instansi

Pemerintah

(AKIP)

2 04 01 01 Program

Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

Persentase

Pemenuhan

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran

100

100

275.104

100

435.300

100

438.460

100

482.306

100

530.536

100

2.161.707

2 04 01 01 01 Penyediaan

Jasa, Peralatan,

dan

Perlengkapan

Perkantoran

150 buah 1

rek listrik, 1

rek air, 1

rek telpon, 1

internet 1

unit roda

empat 4 uni

t, roda

220.469.60

0

150 buah 1 rek listrik

, 1 rek air, 1 rek

telpon, 1 intern

et 1 unit roda empat

4 unit, roda dua

15 unit HVS F

70gr 40 rim, HVS

Kw 70gr 6 rim,

335.300.00

0

150 buah 1 rek listrik

, 1 rek air, 1 rek

telpon, 1 intern

et 1 unit roda empat

4 unit, roda dua

15 unit HVS F

70gr 40 rim, HVS

Kw 70gr 6 rim,

368.830.000

150 buah 1 rek listrik

, 1 rek air, 1 rek

telpon, 1 intern

et 1 unit roda empat

4 unit, roda dua

15 unit HVS F

70gr 40 rim, HVS

Kw 70gr 6 rim,

405.713.00

0

150 buah 1 rek listrik

, 1 rek air, 1 rek

telpon, 1 intern

et 1 unit roda empat

4 unit, roda dua

15 unit HVS F

70gr 40 rim, HVS

Kw 70gr 6 rim,

446.284.300

1.776.596.900

36

dua 14 uni

t HVS F 70g

r 40 rim,

HVS Kw 70g

r 6 rim,

Buram 6 rim

, Stop Ma

p kertas 250

buah, Stop

Map Snell

244 buah, Sto

p Map Ker

tas Bat

Buram 6 rim,

Stop Map kertas 250

buah, Stop Map Snell

244 buah, Stop Map

Kertas Batik

30 buah, Stop Map

Plastik 10 buah, Stop

Map Snel Plastik 10

buah, Spidol WB 12

buah, Spidol Permanen

12 buah, Tip Ex 12

buah, Isi Staples

kecil 36

Buram 6 rim,

Stop Map kertas 250

buah, Stop Map Snell

244 buah, Stop Map

Kertas Batik

30 buah, Stop Map

Plastik 10 buah, Stop

Map Snel Plastik 10

buah, Spidol WB 12

buah, Spidol Permanen

12 buah, Tip Ex 12

buah, Isi Staples

kecil 36

Buram 6 rim,

Stop Map kertas 250

buah, Stop Map Snell

244 buah, Stop Map

Kertas Batik

30 buah, Stop Map

Plastik 10 buah, Stop

Map Snel Plastik 10

buah, Spidol WB 12

buah, Spidol Permanen

12 buah, Tip Ex 12

buah, Isi Staples

kecil 36

Buram 6 rim,

Stop Map kertas 250

buah, Stop Map Snell

244 buah, Stop Map

Kertas Batik

30 buah, Stop Map

Plastik 10 buah, Stop

Map Snel Plastik 10

buah, Spidol WB 12

buah, Spidol Permanen

12 buah, Tip Ex 12

buah, Isi Staples

kecil 36

37

ik 30 bua

h, Stop Ma

p Plastik 10

buah, Stop

Map Sne

l Plastik 10

buah, Amplo

p Tanggung

10 dus, Pen

ggaris Mica

30 cm 5 bua

h, Spidol WB

12 bua

buah, Isi staple

s besar 24 buah,

Straples kecil 2

buah, Trigonal 12

buah, Lemkertas

glukol besar 6 buah,

Buku Sinar Dunia 38 lb

40 buah, Buku Folio

isi 100lb 12 buah,

Buku Kwarto isi 100

lb 12 buah, Perforator 1

buah, Batu baterai

keci 6 buah,

buah, Isi staple

s besar 24 buah,

Straples kecil 2

buah, Trigonal 12

buah, Lemkertas

glukol besar 6 buah,

Buku Sinar Dunia 38 lb

40 buah, Buku Folio

isi 100lb 12 buah,

Buku Kwarto isi 100

lb 12 buah, Perforator 1

buah, Batu baterai

keci 6 buah,

buah, Isi staple

s besar 24 buah,

Straples kecil 2

buah, Trigonal 12

buah, Lemkertas

glukol besar 6 buah,

Buku Sinar Dunia 38 lb

40 buah, Buku Folio

isi 100lb 12 buah,

Buku Kwarto isi 100

lb 12 buah, Perforator 1

buah, Batu baterai

keci 6 buah,

buah, Isi staple

s besar 24 buah,

Straples kecil 2

buah, Trigonal 12

buah, Lemkertas

glukol besar 6 buah,

Buku Sinar Dunia 38 lb

40 buah, Buku Folio

isi 100lb 12 buah,

Buku Kwarto isi 100

lb 12 buah, Perforator 1

buah, Batu baterai

keci 6 buah,

38

h, Spidol

Permanen 12

buah, Tip Ex

12 buah, Isi

Staples

kecil 36 bua

h, Isi staple

s besar 24

buah, Strapl

es kecil 2 bua

h, Trigonal 12

buah, Lemk

ertas

Tinta Cap 12

buah, Tinta blue print

6 buah, Pita daito

6 buah, karbon

Folio 1 pak, pensil

2b 12 buah, solatif 2

buah, rafia 1 gulun

g, Bantalan cap 6

buah, Box Ordner 30

buah Cetak SPPD (NCR)

75 rim, BKP (NCR)

75 buku, Kendali

masuk 65

Tinta Cap 12

buah, Tinta blue print

6 buah, Pita daito

6 buah, karbon

Folio 1 pak,

pensil 2b 12 buah, solatif

2 buah, rafia 1

gulung, Bantalan

cap 6 buah, Box Ordne

r 30 buah Cetak SPPD

(NCR) 75 rim, BKP

(NCR) 75 buku, Kend

ali masu

Tinta Cap 12

buah, Tinta blue print

6 buah, Pita daito

6 buah, karbon

Folio 1 pak, pensil

2b 12 buah, solatif 2

buah, rafia 1 gulun

g, Bantalan cap 6

buah, Box Ordner 30

buah Cetak SPPD (NCR)

75 rim, BKP (NCR)

75 buku, Kendali

masuk 65

Tinta Cap 12

buah, Tinta blue print

6 buah, Pita daito

6 buah, karbon

Folio 1 pak,

pensil 2b 12 buah, solatif

2 buah, rafia 1

gulung, Bantalan

cap 6 buah, Box Ordne

r 30 buah Cetak SPPD

(NCR) 75 rim, BKP

(NCR) 75 buku, Kend

ali masu

39

glukol bes

ar 6 buah,

Buku Sinar

Dunia 38lb

40 buah,

Buku Folio

isi 100lb 12

buah, Buku

Kwarto isi

100 lb 12 bua

h, Perforator

1 buah, Bat

u bat

buku, Kendali

keluar 65 buku, Dispo

sisi 60 buku, STS

(NCR) 75 buku, Absen

si PNS 6 buku,

Tanda bukti pengeluara

n barang 30 buku,

Amplop Kop dinas

27x12cm 500 buah,

Amplop kop dinas,

28x18cm 500 buah,

Amplop kop dinas

34x25cm

k 65 buku, Kend

ali keluar 65 buku,

Disposisi 60 buku,

STS (NCR) 75 buku,

Absensi PNS 6

buku, Tanda bukti penge

luaran barang 30

buku, Amplop Kop

dinas 27x12cm 500

buah, Amplop kop

dinas, 28x18cm 500

buah, Amplop kop

dinas 34x25

buku, Kendali

keluar 65 buku, Dispo

sisi 60 buku, STS

(NCR) 75 buku, Absen

si PNS 6 buku,

Tanda bukti pengeluara

n barang 30 buku,

Amplop Kop dinas

27x12cm 500 buah,

Amplop kop dinas,

28x18cm 500 buah,

Amplop kop dinas

34x25cm

k 65 bu+B1ku,

Kendali keluar 65

buku, Disposisi 60

buku, STS (NCR) 75

buku, Absensi

PNS 6 buku, Tanda bukti

pengeluaran baran

g 30 buku, Amplop

Kop dinas 27x12cm

500 buah, Amplop

kop dinas, 28x18cm

500 buah, Amplop

kop dinas

40

erai keci 6

buah, Tinta

Cap 12 bua

h, Tinta blu

e print

6 buah, Pita

daito 6 buah,

karbon Folio 1

pak, pensil

2b 12 buah,

solatif 2 bua

h, rafia 1 gul

ung,

400 buah, iklan

koran 1 ls, 2 komputer,

4 printer, dan 3

laptop,50 buah lamp

u, roll kabel 1

buah Sapu lidi gagan

g 5 buah, Sapu ijuk

12 buah, Pel gagan

g 5 buah, Kain pel 10

buah, Ember samp

ah 110 buah, Caira

n pembersih closet

30 botol,

cm 400 buah,

iklan koran 1 ls, 2 komp

uter, 4 printer, dan

3 laptop,50 buah

lampu, roll kabel

1 buah Sapu lidi

gagang 5 buah, Sapu

ijuk 12 buah, Pel

gagang 5 buah, Kain

pel 10 buah, Ember

sampah 110 buah,

Cairan pembersih

closet 30

400 buah, iklan

koran 1 ls, 2 komputer,

4 printer, dan 3

laptop,50 buah lamp

u, roll kabel 1

buah Sapu lidi gagan

g 5 buah, Sapu ijuk

12 buah, Pel gagan

g 5 buah, Kain pel 10

buah, Ember samp

ah 110 buah, Caira

n pembersih closet

30 botol,

34x25cm 400

buah, iklan koran 1 ls, 2

komputer, 4 printe

r, dan 3 laptop,50

buah lampu, roll

kabel 1 buah Sapu

lidi gagang 5 buah,

Sapu ijuk 12 buah,

Pel gagang 5 buah,

Kain pel 10 buah, Embe

r sampah 110

buah, Cairan pemb

ersih closet

41

Bantalan

cap 6 buah,

Box Ordner 30

buah Cetak

SPPD (NC

R) 75 rim,

BKP (NCR)

75 buku, Ke

ndali masuk

65 buku, Ke

ndali keluar

65 buku, Dis

posisi

cairan pembersih

lantai 30 botol, Pewa

ngi ruangan 25 buah,

tisue 15 buah, Kane

bo 5 buah, Pemb

ersih kaca 10 botol,

Serok sampah 5 buah

1 surat kabar

botol, cairan

pembersih lantai 30

botol, Pewangi ruang

an 25 buah, tisue 15

buah, Kanebo 5

buah, Pembersih kaca

10 botol, Serok samp

ah 5 buah 1 surat

kabar

cairan pembersih

lantai 30 botol, Pewa

ngi ruangan 25 buah,

tisue 15 buah, Kane

bo 5 buah, Pemb

ersih kaca 10 botol,

Serok sampah 5 buah

1 surat kabar

30 botol, caira

n pembersih lantai

30 botol, Pewangi

ruangan 25 buah, tisue

15 buah, Kane

bo 5 buah, Pembersih

kaca 10 botol, Serok

sampah 5 buah 1

surat kabar

42

60 buku,

STS (NCR)

75 buku, Tan

da bukti pe

mbayaran

(NCR) 75 bu

ku, Absensi

PNS 6 buku,

Tanda bukti

pengeluaran

barang 30 bu

ku, Amplop

Kop

43

dinas 27x

12cm 500 bua

h, Amplop

kop dinas, 28x

18cm 500

buah, Amplo

p kop dinas

34x25cm 400

buah, , Blanko

pemeriksaan

1 ls, Surat

pernyataan

bendah

44

ara 2 bu

ku, Register

penutupan kas

2 buku, Ber

ita acara

pemeriksaan

kas 2 buku,

iklan koran

1 ls, 2 ko

mputer, 4 pri

nter, dan 7

laptop, 1 me

sin fax

45

mile, 50

buah lampu,

roll kabel 5 bua

h Sapu lidi

gagang 20

buah, Sapu

ijuk 21 buah,

Pel gagang 10

buah, Kain

pel 20 buah,

Ember samp

ah 13 buah,

Cairan

46

pembersi

h closet 30

botol, cairan

pembersih

lantai 30

botol, Pewa

ngi ruangan

25 buah, tisu

e 15 buah,

Sikat lantai

10 buah, Ga

yung 5 buah,

Kaneb

47

o 5 buah,

Pembersih

kaca 10 bot

ol, Serok sa

mpah 20

buah 1 sur

at kabar

2 04 01 01 02 Penyediaan

Rapat-rapat,

Konsultasi dan

Koordinasi

Dalam provin

si 85 OP,

Dalam Kabu

paten 45 OP,

Luar Daerah

21 OP

54.635.000

100.000.00

0

110.000.000

121.000.00

0

133.100.000

518.735.000

48

- minum

snack rapat

350 OS, makan

minum rapat

350 OS

2 04 01 02 Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Perkantoran

Persentase

Pemenuhan

Kebutuhan

Sarana

Prasarana

Perkantoran

100

91

345.750

100

332.580

100

897.050

100

986.755

100

1.085.430

100

3.647.565

2 04 01 02 01 Pengadaan /

Pembangunan

Sarana dan

Prasarana

Perkantoran

3 AC Ruang

, Gordyn, 1

kursi kerja

pimpinan, 10

Meja rapat,3

stel meja kur

121.150.000

AC Ruang, GPS,

Meja Kerja, Kursi Kerja,

Kursi Rapat

168.200.00

0

AC Ruang, GPS,

Meja Kerja, Kursi Kerja,

Kursi Rapat

185.020.000

AC Ruang, GPS,

Meja Kerja, Kursi Kerja,

Kursi Rapat

203.522.00

0

AC Ruang, GPS,

Meja Kerja, Kursi Kerja,

Kursi Rapat

223.874.200

901.766.200

49

si tamu/s

ofa, 1 dispen

ser, piring/gel

as/sendok,

dan 1 ka

mera

2 04 01 02 02 Pemeliharaan

/Pemeliharaan

Sarana dan

Prasarana

Perkantoran

roda

empat 4 uni

t, roda dua

14 unit, 1

unit tempat

parkir, 30 uni

t mebelair

kantor, 1

224.6

00.000

roda empat

4 unit, roda dua

15 unit, pemelihara

an gedung dan

pagar

164.380.00

0

roda empat

4 unit, roda dua

15 unit, pemelihara

an gedung dan

pagar

180.8

18.000

roda empat

4 unit, roda dua

15 unit, pemelihara

an gedung

198.8

99.800

roda empat

4 unit, roda dua

15 unit, pemelihara

an gedung

218.78

9.780

roda empat

4 unit, roda dua

15 unit, pemelihara

an gedung

987.48

7.580

50

unit hal

aman, 1 uni

t taman

2 04 01 03 Program

Peningkatan

Ketatalaksanaan

dan Kapasitas

Aparatur

Persentase PNS/

aparatur sipil

taat aturan

100

100

-

100

5.000

100

5.500

100

6.050

100

6.655.

100

23.205

2 04 01 03 02 Penyelenggara-

an

ketatalaksana-

an dan

pengelolaan

kepegawaian PD

100 9.200.000

100 5.000.000

100 5.500.000

100 6.050.000

100 6.655.0

00

100 32.405.

000

2 04 01 04 Program

Peningkatan

Kualitas

Pelaporan

Keuangan

Perangkat

Daerah

Persentase

Laporan

Keuangan yang

disusun tepat

waktu dan

akuntabel

100

100

33.665

100

67.155

100

73.870

100

81.257

100

89.383

100

345.331.3

55

2 04 01 04 01 Penyusunan

Laporan

Keuangan

Perangkat

Daerah

13 33.66

5.000

14 67.155.000

14 73.87

0.500

14 81.25

7.550

14 89.383.

305

14 345.33

1.355

2 04 01 05 Program

Peningkatan

Kualitas

Perencanaan

Persentase

kesesuaian

program dalam

Renja OPD

terhadap RKPD,

dan Renstra

OPD terhadap

RPJMD

0

100

57.244

100

118.925

100

91.503

100

100.653

100

110.719

100

479.045

2 04 01 05 01 Perencanaan

Kinerja

6

11.51

7 55.00

0.000

7

38.95

7

42.85

7

47.136.

7

195.45

51

Perangkat Daerah

1.500 6.000 1.600 760 5.860

2 04 01 05 02 Pengendalian Internal Perangkat Daerah

100 25.720.000

100 49.850.000

100 39.880.000

100 43.868.000

100 48.254.

800

100 207.572.800

2 04 01 05 03 Pengelolaan data dan sistem Informasi

perangkat Daerah

1 20.012.500

1 14.075.000

1 12.667.500

1 13.934.250

1 15.327.

675

5 76.016.

925

2 04 01 06 Program

Peningkatan

Kualitas

Pelayahan

Publik

Nilai IKM PD 78 79 5.425 79 7.850 79 5.500 80 6.050 80 6.655 80 31.480

2 04 01 06 01 Penyelenggaraan

Pelayanan

Publik

3

5.425.000

3 7.850

.000

3

8.635.000

3

9.498.500

3

10.448.350

15

41.856.850

2 04 01 15 Program

Penataan,

Penguasaan, dan

Pengendalian

Pertanahan

Persentase

pemenuhan

kebutuhan

lahan untuk

kepentingan

publik

100 41.853.523.

516

100 44.890.276

.500

100 24.148.631

.650

100 26.563.494

.815

100 29.219.844.29

7

100 166.675.770.7

78

2 04 01 15 01 Perencanaan

Pengadaan Tanah

dokumen

peren-canaan

tanah untuk

kepen-tingan

publik

15 530.4

90.000

9 268.641.50

0

6 295.5

05.650

6 325.0

56.215

6 357.56

1.837

42 1.777.2

55.202

2 04 01 15 02 Persiapan

Pengadaan Tanah

dokumen

persiapan

pengadaan

tanah

1 22.47

5.000

1 22.475.000

1 24.72

2.500

1 27.19

4.750

1 29.914.

225

5 126.78

1.475

2 04 01 15 03 Pelaksanaan

Pengadaan Tanah

Jumlah lahan

/tanah untuk

pelaksanaan

pembangunan

di Kab. GK

54.765

41.081.295.516

60.000

44.31

1.200.000

65.000

48.742.320.000

70.000

53.616.552.000

60.000

58.978.207.20

0

309.765

246.729.574.7

16

2 04 01 15 04 Penataan dan

Pemanfaatan

Tanah

3

182.678.000

5 46.71

2.500

5

51.383.750

5

56.522.125

5

62.174.338

23

399.470.713

52

2 04 01 15 05 Pengendalian dan

Penyelesaian

sengketa tanah

Jumlah

dokumen

fasilitasi

penyelesaian

sengketa

pertanahan

100 62.860.000

100 72.272.500

100 79.499.750

100 87.449.725

100 96.194.

698

100 398.276.673

2 04 01 15 06 Pendaftaran

Tanah

jumlah

sertifikat yang

sudah jadi

27 -

50 168.975.00

0

60 185.8

72.500

70 204.4

59.750

80 224.90

5.725

287 784.21

2.975

Mewujud-

kan

pemerata-

an pemba-

ngunan,

percepatan,

dan pertum-

buhan

ekonomi

daerah

Infrastruk-

tur publik

wilayah

meningkat

Indeks

Infrastruktur

wilayah

2 04 01 16 Program

Pengaturan dan

Pembinaan

Penataan Ruang

Persentase

kawasan

memiliki

dokumen rinci

100 100 357.6

30.000

100 1.690

.874.500

100 1.418

.746.450

100 1.560

.621.095

100 1.716.6

83.205

100 6.744.5

55.250

2 04 01 16 01 Pengaturan Tata

Ruang Wilayah

dan Tata Ruang

Rinci

Tersusunnya

draft raperda

RTRW ;

Tersusun-nya

Naskah

Akademik dan

Tersusun-nya

draft Raperda

RDTR

Kecamatan

1 0

95.945.000

4 374.1

94.500

5

411.611.450

6

452.772.59

5

7

498.049.855

22

1.832.573.400

2 04 01 16 03 Pengaturan Tata

Bangunan dan

Tata Lingkungan

Terlaksananya

Penyusunan

Dokumen RTBL

Perkotaan

Kecamatan dan

Dokumen RTBL

Kawasan

Strategis

1 1

190.360.000

2 943.9

40.000

4

782.340.000

4

860.574.00

0

4

946.631.400

15

3.723.845.400

2 04 01 16 04 Pembinaan Tata

Ruang

Pembinaan Tata

Ruang,

Sosialiasi Tata

Ruang,

Koordinasi

Forum Kota

100 71.325.000

100 320.720.00

0

100 224.795.000

100 247.274.50

0

100 272.001.950

100 1.136.116.450

2 04 01 17 Program

Pelaksanaan Dan

Pengawasan

Pertanahan Dan

Persentase

Rekomen-dasi

yang sesuai

dengan tata

100 100 315.662.40

0

100 1.080.945.

000

100 1.351.152.

000

100 1.486.267.

200

100 1.634.893.920

100 5.868.920.520

53

Penataan Ruang ruang

2 04 01 17 02 Pengendalian

Pertanahan

100 139.8

15.000

100 143.835.00

0

100 212.2

56.000

100 233.4

81.600

100 256.82

9.760

100 986.21

7.360

2 04 01 17 03 Pemanfaatan

Ruang

100

45.847.400

100 313.8

60.000

100

399.283.500

100

439.211.85

0

100

483.133.035

100

1.681.335.785

2 04 01 17 04 Pengawasan

Pengendalian

Pemanfaatan

Ruang

100

30.000.000

100 264.7

60.000

100

345.273.500

100

379.800.85

0

100

417.780.935

100

1.437.615.285

2 04 01 17 05 Pengelolaan dan

Pelayanan Data

dan Informasi

Pertanahan dan

Tata Ruang

Ketersedia-an

data tentang

Pertanahan dan

Tata Ruang

100 100.000.000

100 358.490.00

0

100 394.339.000

100 433.772.90

0

100 477.150.190

100 1.763.752.090

86.248.379.

432

96.770.492

.000

81.165.333

.700

89.281.867

.070

98.210.053.7

77

451.676.125.

979

40

BAB VI

INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG YANG

MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bab ini akan disajikan indikator kinerja Dinas Pertanahan dan

Tata Ruang yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD dan secara

langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Pertanahan dan

Tata Ruang dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD seperti pada tabel 6.1

berikut ini:

Tabel 6.1.

Indikator Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang yang Mengacu pada

Tujuan dan Sasaran RPJMD

No Indikator

Kondisi

Kinerja

pada

Awal

periode

RPJMD

Target capaian Setiap tahun

Kondisi

Kinerja

pada

akhir

periode

RPJMD

2017 2018 2019 2020 2021

1 Persentase Pemenuhan

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran

B B B BB BB BB BB

2 Persentase pemenuhan

kebutuhan sarana dan

prasarana aparatu

78 78.25 78.5 79 79.5 80 80

3 Persentase

PNS/Aparatur Sipil

Taat Aturan

100 100 100 100 100 100 100

4 Persentase Laporan

Keuangan yang

disusun tepat waktu

dan akuntabel

14 5 5 5 4 4 4

5 Persentase kesesuaian

program dalam Renja

SKPD terhadap RKPD,

dan Renstra PD

terhadap RPJMD

90 90 90 90 90 90 90

6 Nilai IKM PD 78 79 79 79 80 80 80

7 Persentase pemenuhan

kebutuhan lahan

untuk kepentingan

73 % 100 % 100

%

100

%

100

%

100

%

100 %

41

publik

No Indikator

Kondisi

Kinerja

pada

Awal

periode

RPJMD

Target capaian Setiap tahun

Kondisi

Kinerja

pada

akhir

periode

RPJMD

2017 2018 2019 2020 2021

8 Persentase

perencanaan tata

ruang wilayah, tata

ruang rinci, dan

kawasan strategis di

Kabupaten

Gunungkidul

100 % 100 % 100

%

100

%

100

%

100

%

100 %

9 Persentase hasil

penilaian pengawasan

teknis tata ruang di

Kabupaten

Gunungkidul

100 % 100 % 100

%

100

%

100

%

100

%

100 %

42