b a b i - e-gov.gunungkidulkab.go.ide-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2018/71_dinas pertanahan...
TRANSCRIPT
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat
dan Karunia-Nya, Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2017 dapat diselesaikan untuk
memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Kepemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)
yang didukung manajemen kinerja yang akuntabel sudah merupakan
tekad pimpinan instansi pemerintah baik di tingkat pusat maupun di
daerah. Sejalan dengan era globalisasi yang banyak membawa
perubahan yang strategis, memberi pengaruh kepada masyarakat yang
semakin kritis dengan berbagai tuntutan, terutama kepada para
pengelola negara untuk menjalankan tugasnya secara bertanggung
jawab, bersih transparan, dan akuntabel.
Akuntabilitas kinerja merupakan instrumen untuk kegiatan
kontrol terutama dalam pencapaian hasil pada pelayanan publik. Dalam
hubungan ini, diperlukan evaluasi kinerja yang baik untuk mengetahui
sejauh mana pencapaian hasil bisa optimal serta cara-cara yang
digunakan untuk mencapainya. Akuntabilitas dalam bentuk laporan
dapat mengekspresikan pencapaian tujuan melalui pengelolaan sumber
daya suatu organisasi karena pencapaian suatu tujuan merupakan
salah satu ukuran kinerja individu maupun unit organisasi yang akan
terlihat jelas pada pencapaian sasaran.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten
Gunungkidul merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang dalam
pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang telah digariskan, dan
kebijakan operasional dalam rangka pencapaian tujuan Perangkat
Daerah yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis Perangkat
Daerah Tahun 2016-2021.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
iii
Laporan Kinerja ini juga sebagai umpan balik untuk melakukan
perbaikan dalam perencanaan, terutama sebagai input bagi pengelolaan
dan penataan serta peningkatan penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan, dan pelayanan prima kepada masyarakat.
Laporan ini diharapkan juga dapat digunakan sebagai salah satu
bahan evaluasi yang objektif atas penyelenggaraan pemerintahan oleh
stake holder yang berhak dan berkepentingan dalam menilai kinerja dan
pertanggungjawaban Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang.
Wonosari, Februari 2018
KEPALA DINAS,
WINARYO, SH, M.Si.
NIP 19630113 199203 1 003
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
iv
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2017 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas
pengelolaan sumber daya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai
konsekuensi pelaksanaan manajemen kinerja dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan.
LKj IP ini merupakan capaian kinerja (performance results) sesuai
dengan rencana kinerja (performance plan) yang merupakan penjabaran
dari Renstra Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2016 - 2021 yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 34 Tahun 2016 tentang Rencana
Strategis Perangkat Daerah
LKj IP ini disusun dengan melakukan analisis dan mengumpulkan
bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauhmana sasaran pembangunan
yang ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian indikator kinerja
utama (IKU) Dinas Pertanahan dan Tata Ruang yang telah dicanangkan
pada tahun 2017 telah berhasil dicapai.
Dari 2 (dua) IKU Dinas Pertanahan dan Tata Ruang tahun 2017,
kinerja yang dicapai menunjukkan bahwa, 2 (dua) IKU dapat tercapai
dengan kategori sangat berhasil. Keberhasilan capaian IKU Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang merupakan hasil dari upaya-upaya Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang, juga berkat dukungan Perangkat Daerah
lainnya serta masyarakat umum yang berkepentingan secara integral
dan sinergi dalam memenuhi program-program Dinas Pertanahan dan
Tata Ruang pada tahun 2017.
Beberapa indikator sasaran yang belum dapat memenuhi target
kinerja,karena ada beberapa hambatan kendala yang apabila tidak
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
v
segera diantisipasi dapat berpengaruh pada capaian sasaran yang akan
datang.
Untuk mengoptimalkan capaian sasaran dan mengantisipasi
perubahan yang akan terjadi pada masa mendatang perlu ada langkah
kebijakan teknis/operasional untuk memantapkan kebijakan agar
tujuan dapat terlaksana sehingga tujuan Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang dapat dilaksanakan/dicapai sebagai upaya untuk mewujudkan
visi dan misi yang telah ditetapkan.
Adapun langkah-langkah kebijakan teknis/operasional yang
diupayakan yaitu:
1. Melanjutkan integrasi Pengaturan dan Pembinaan Penataan Ruang;
2. Melanjutkan dan meningkatkan program kegiatan yang telah
dilaksanakan dengan dukungan alokasi dana yang representatif
termasuk akses anggaran di luar APBD;
3. Meningkatkan sistem informasi dan pengelolaan data;
4. Meningkatkan fasilitas dan sarana prasarana yang lebih memadai
untuk mendukung peningkatan kinerja.
Prasyarat keberhasilan implementasi kebijakan, program, dan
kegiatan masa depan adalah meningkatkan aparatur yang profesional
serta dapat dipercaya masyarakat melalui penataan SDM aparatur yang
berkesinambungan berdasarkan kualifikasi dan kompetensi jabatan
sesuai dengan beban kerja masing-masing Kerja Perangkat Daerah serta
adanya perilaku kinerja aparatur yang dapat bekerja ”tuntas”
berdasarkan norma hukum, etika birokrasi pemerintah, dan
berbasiskan manajemen kinerja sehingga bebas dari KKN (Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme). Hal ini akan memantapkan dan memperkuat
modal sosial dengan ciri adanya kepercayaan (trust) masyarakat pada
pemerintah.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ………………………………………………… iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. v
BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………. 1
A. Latar Belakang ……………………………..…………….
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi ……..………
C. Permasalahan Utama (Strategic Issued)..................
1
2
6
BAB II : PERENCANAAN KINERJA ….................................... 9
A. Rencana Strategis SKPD Tahun 2016 – 2021 .......
B. Rencana Kinerja 2017 ...................………………….
C. Perjanjian Kinerja 2017 ..................…………………
9
14
16
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………… 20
A. Capaian Kinerja Organisasi …………………………..
B. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017 ....
C. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja.................
D. Realisasi Anggaran...............................................
20
22
23
33
BAB IV : PENUTUP …………………………………………………….. 35
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
1
A. Latar Belakang
Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang
demokratis, transparan, akuntabel, efisien, dan efektif, penilaian
dan pelaporan kinerja instansi pemerintah menjadi kunci dalam
proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Upaya ini juga
selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, setiap PD wajib menyampaikan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) kepada Bupati sebagai
perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara
periodik setiap akhir tahun anggaran.
LKj IP dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber
daya dan pelaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Instansi
Pemerintah berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.
LKj IP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja, dan
alat pendorong terwujudnya good governance serta berfungsi
sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
BAB
I
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
2
Bertitik tolak dari Renstra PD Tahun 2016-2021 dan Rencana
Kinerja 2017, maka LKj IP PD yang disusun merupakan realisasi
hasil kegiatan tahun 2017 dan menyajikan laporan kemajuan
penyelenggaraan pemerintahan oleh Kepala Dinas Pertanahan dan
Tata Ruang kepada Bupati Gunungkidul.
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Gunungkidul dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 63 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata
Kerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang.
1. Tugas Pokok
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di
bidang pertanahan dan tata ruang.
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Gunungkidul
dalam rangka menjalankan tugas pokok tersebut mempunyai
fungsi sebagai berikut :
1) perumusan kebijakan umum di bidang pertanahan dan tata
ruang;
2) perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan dan tata
ruang;
3) penyusunan rencana kinerja dan perjanjian kinerja di
bidang pertanahan dan tata ruang;
4) penataan, pengelolaan, pengendalian, pengawasan dan
penerbitan pemanfaatan tanah pemerintah daerah;
5) fasilitasi penataan, pengelolaan, pengendalian, pengawasan
dan penerbitan pemanfaatan tanah Kasultanan (SG), tanah
Kadipaten (PG), dan tanah desa;
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
3
6) pelaksanaan administrasi, pengendalian, dan penanganan
permasalahan pertanahan;
7) fasilitasi administrasi, pengendalian, dan penanganan
permasalahan pertanahan;
8) penyelesaian permasalahan ganti rugi tanah untuk
kepentingan umum;
9) fasilitasi pengendalian pengelolaan tanah desa;
10) penyusunan dan evaluasi rencana tata ruang wilayah;
11) penyusunan dan evaluasi rencana rinci kawasan strategis
dan kawasan perkotaan;
12) penyusunan dan evaluasi rencana tata bangunan dan tata
lingkungan kawasan strategis dan kawasan perkotaan;
13) pengendalian teknis di bidang pertanahan dan tata ruang;
14) penyelenggaraan system pengendalian intern di bidang
pertanahan dan tata ruang;
15) penyusunan dan penerapan norma, standar, pedoman, dan
petunjuk operasional di bidang pertanahan dan tata ruang;
16) pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
bidang pertanahan dan tata ruang; dan
17) pengelolaan UPT.
2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang yaitu :
A. Kepala Dinas B. Sekretaris yang membawahi :
1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan 2. Sub Bagian Umum
C. Bidang Pertanahan terdiri dari :
1) Seksi Inventarisasi dan Identifikasi Pertanahan;
2) Seksi Pemanfaatan Pertanahan;
3) Seksi Sengketa Tanah;
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
4
D. Bidang Pengaturan dan Pembinaan Tata Ruang terdiri dari : 1) Seksi Pengaturan Tata Ruang Wilayah dan Tata Ruang
Rinci;
2) Seksi Pengaturan Tata Bangunan dan Tata Lingkungan;
3) Seksi Pembinaan Tata Ruang;
E. Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan terdiri dari : 1) Seksi Administrasi dan Pengendalian Pertanahan;
2) Seksi Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang;
3) Seksi Data dan Informasi;
F. Unit Pelaksana Teknis
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi tersebut,
didukung sumberdaya manusia yang memadai dengan jumlah pegawai
sebanyak 29 orang pada akhir Tahun 2017. Adapun jabatan struktural
di lingkungan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang sebanyak 16 jabatan,
terdiri dari eselon II b = 1 jabatan, eselon III a = 1 jabatan eselon III b =
3 jabatan, dan eselon IV = 11 jabatan. Sedangkan jumlah Pegawai
Negeri Sipil non eselon sebanyak 2 orang.
Gambar 1.1
Sumber : Subbagian Umum Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Sedangkan komposisi pegawai Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang berdasarkan Golongan Ruang adalah sebagai berikut:
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Akhir Tahun 2017
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
5
Tabel 1.1
Komposisi Pegawai
No. Golongan/Ruang Bezetting 31 - 12 – 2017
1 I/a – I/d 1
2 II/a – II/d 4
3 III/a – III/d 17
4 IV/a – IV/e 7
Jumlah 29
Sumber : Subbagian Umum Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Gambar 1.2
Sumber : Subbagian Umum Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan Golongan
Pada Akhir Tahun 2017
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
6
C. Permasalahan Utama (Strategic Issued)
Diuraikan secara ringkas permasalahan utama yang sedang
dihadapi oleh Dinas Pertanahan dan Tata Ruang pada tahun 2017
adalah sebagai berikut:
1) Belum optimalnya pengelolaan data pertanahan, baik Tanah
Kasultanan, Tanah Desa, dan Tanah Milik Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul yang disebabkan oleh belum adanya
Sistem Informasi Pertanahan yang memadai.
2) Masih banyaknya kasus tukar menukar Tanah Desa
(pelepasan hak) yang belum ditindaklanjuti secara administrasi
yang disebabkan oleh belum adanya validitas dan akurasi data
administrasi.
3) Masih banyaknya permohonan pemanfaatan tanah yang tidak
sesuai dengan peruntukannya disebabkan oleh lemahnya
pengawasan dalam hal perizinan pemanfaatan tanah yang
belum memperhatikan peruntukan dan tata ruangnya.
4) Belum sepenuhnya Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten
Gunungkidul menjadi acuan dalam penyusunan program-
program pembangunan dan panduan bagi masyarakat untuk
memanfaatkan ruang yang sesuai rencana tata ruang. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya pemahaman aparat dan
masyarakat dalam penyelenggaraan penataan ruang.
5) Belum cukup operasionalnya dokumen Rencana Tata Ruang
yang ada untuk dijadikan pedoman dalam perizinan
pemanfatan ruang disebabkan oleh keterbatasan anggaran
dalam penyusunan Rencana Detil Tata Ruang Rinci .
6) Belum optimalnya ketaatan masyarakat terhadap rencana tata
ruang, khususnya yang terkait dengan alih fungsi lahan
produktif untuk kepentingan lain. Hal ini disebabkan oleh
kurangnya sosialisasi Peraturan tentang penataan ruang.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
7
7) Belum tertatanya ruang warisan budaya yang merupakan ciri
keistimewaan
Peran dan posisi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang sangat
penting dan strategis khususnya dalam rangka menggerakkan
pembangunan daerah menuju kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan analisis di atas beberapa isu strategis yang
dapat dirumuskan adalah :
1. Pemenuhan kebutuhan lahan untuk kepentingan publik dalam
rangka penataan, penguasaan, dan pengendalian pertanahan;
2. Masih banyaknya perangkat desa/masyarakat yang
belum/kurang memahami kebijakan administrasi di bidang
pertanahan, sehingga kegiatan penyuluhan hukum/sosialisasi
kebijakan pertanahan perlu terus dilaksanakan;
3. Perlunya data tentang pertanahan yang valid baik Tanah Desa
(yang semula TKD) maupun Tanah Kasultanan (SG) sehingga
perlu dilakukan pendaftaran/pensertipikatan dalam rangka
fasilitasi terhadap kepastian data pertanahan;
4. Dengan banyaknya permasalahan di bidang pertanahan, perlu
adanya langkah partisipatif dan antisipatif dari Pemerintah
untuk menyelesaikan permasalahan di bidang pertanahan;
5. Fasilitasi pemberian izin Gubernur kepada desa, berkaitan
dengan tertib administrasi pertanahan dan pengoptimalan
pemanfaatan tanah desa;
6. Masih banyaknya pengelolaan dan pemanfaatan tanah desa
yang tidak sesuai dengan peruntukannya; dan
7. Masih banyaknya permasalahan tukar-menukar tanah desa
yang tidak disertai dengan data pendukung, sehingga belum
dapat ditindaklanjuti secara administrasi, sehingga menjadi
permasalahan tersendiri bagi Pemerintah Desa.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
8
8. Perlu segera menyusun peraturan tentang Penataan Ruang
yang lebih operasional dalam bentuk Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati untuk peraturan yang lebih rinci;
9. Pentingnya peninjauan kembali RTRW kabupaten sesuai
amanat Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Tata Ruang;
10. Perlunya peningkatan kemampuan aparat perencana maupun
pelaksana pengendali dan pengawas pemanfaatan ruang di
daerah, untuk menjamin pelaksanaan RTR yang semakin
berkualitas dalam rangka pengendalian dan pengawasan
pemanfaatan ruang yang efektif;
11. Perlu upaya-upaya sosialisasi yang lebih memadai melalui
pendekatan sosial budaya guna meningkatkan dukungan
masyarakat terhadap kegiatan penataan ruang, baik dalam
perencanaan, pemanfaatan maupun pengendalian dan
pengawasan pemanfaatan ruang; dan
12. Perlunya peningkatan kesesuaian kawasan lindung,
khususnya perencanaan tata ruang di kawasan lindung
terutama di kawasan lindung setempat, suaka alam,
pelestarian alam dan cagar budaya serta kawasan lindung
geologi.
13. Perlunya pengendalian pemanfaatan ruang untuk
meningkatkan kesesuaian terhadap rencana tata ruang;
14. Kurangnya pengendalian pemanfaatan ruang yang berdampak
pada peningkatan alih fungsi lahan pertanian produktif.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
9
D. R
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Gunungkidul merupakan alat perencanaan pembangunan
jangka menengah yang menjadi tolok ukur kinerja daerah dalam
melaksanakan amanat yang telah diberikan oleh masyarakat
Kabupaten Gunungkidul. Selanjutnya RPJMD tersebut dijabarkan
dalam Rencana Strategis Perangkar Daerah (Renstra Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang) sebagai dokumen teknis operasional.
A. Rencana Strategis Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun
2016-2021
Rencana Strategis Dinas Perindsutrian dan Perdagangan
ditetapkan dengan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 34 Tahun
2016 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2016-
2021. Dokumen tersebut merupakan alat perencanaan
pembangunan jangka menengah yang menjadi tolok ukur kinerja
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang dalam melaksanakan amanat
yang telah diberikan oleh masyarakat selama 5 tahun ke depan.
BAB
II PERENCANAAN KINERJA
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
10
Tujuan dan Sasaran
Tujuan pembangunan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Tahun 2016-2021, aalah Pembangunan dilaksanakan sesuai dengan
Tata Ruang Wilayah
Selanjutnya Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai
secara tahunan selama periode Renstra. Sasaran Strategis dan
Indikator Kinerja sebagai alat ukur keberhasilan sasaran strategis
selama tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Sasaran strategis dan ndicator kinerja
No Sasaran Indikator Kinerja
1. Kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan
public meningkat
Nilai IKM Perangkat Daerah
2. Akuntabilitas pengelolaan
keuangan Perangkat Daerah
Meningkat
Persentase laporan keuangan
(bulanan, semesteran, dan
tahunan ) disusun tepat waktu
3. Kesesuaian program dalam
dokumen perencanaan
perangkat daerah
Persentase kesesuaian program
dalam Renja PD terhadap RKPD
dan Renstra PD terhadap RPJMD
1. Pemenuhan Kebutuhan lahan
untuk kepentingan publik
meningkat
Persentase pemenuhan
kebutuhan lahan untuk
kepentingan publik
2. Kualitas Perencanaan Tata
Ruang Meningkat
Jumlah dokumen tata ruang yang
sudah ditetapkan menjadi
Peraturan Daerah (PERDA)
Persentase cakupan pengendalian tata ruang
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang telah menetapkan Indikator
Kinerja Utama dengan Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor
273/KPTS/2017 tentang Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanahan dan
Tata Ruang. Adapun Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang sebagaimana tersaji dalam tabel 2.2.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
11
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama
No Sasaran Strategis Indikator
Kinerja Utama Alasan/Penjelasan/Formulasi
1 Pemenuhan kebutuhan lahan untuk kepentingan publik meningkat
Persentase pemenuhan kebutuhan lahan untuk kepentingan public
∑ pemenuhan kebutuhan luasan lahan untuk kepentingan publik
∑ kebutuhan luasan lahan untuk kepentingan publik
2 Kualitas Perencanaan Tata Ruang Meningkat
Jumlah dokumen tata ruang yang sudah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (PERDA)
Menunjukkan jumlah kumulatif dokumen tata ruang yang sudah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (PERDA)
Persentase cakupan pengendalian tata ruang
Hasil Audit Tata Ruang
Berdasarkan pada IKU Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan menetapkan Indikator
Kinerja Program dengan Keputusan Kepala Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang Nomor 25/KPTS/2017 tentang Indikator Kinerja Program Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang, yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.3
Indikator Kinerja Program
No SASARAN/OUTCOME/ KINERJA
UTAMA
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM
PENJELASAN/ALASAN/FORMULASI PERHITUNGAN
1. Pemenuhan
kebutuhan lahan
untuk
kepentingan
publik meningkat
Jumlah luasan
lahan yang
dibutuhkan untuk
kepentingan
publik
Rumus:
Menunjukkan jumlah luasan lahan yang
dibutuhkan untuk kepentingan publik
dalam satu tahun
Tipologi data: Non komulatif
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
12
No SASARAN/OUTCOME/ KINERJA
UTAMA
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM
PENJELASAN/ALASAN/FORMULASI PERHITUNGAN
2. Kualitas
Perencanaan Tata
Ruang Meningkat
Persentase
kawasan memiliki
dokumen rinci
Rumus:
∑ kawasan memiliki
dokumen rinci
∑ kawasan
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase
Rekomendasi yang
sesuai dengan
tata ruang
Rumus:
∑ Rekomendasi yang sesuai
dengan tata ruang
∑ Rekomendasi tata ruang
x 100%
Tipologi data: Non komulati
3. Kepuasan
masyarakat
terhadap
penyelenggaraan
pelayanan publik
meningkat
Indeks Kepuasan
Masyarakat
Perangkat Daerah
Rumus IKM:
Total dari nilai persepsi per unsur
Total unsur yang terisi
x Nilai
penimbang
Dimana bobot nilai rata-rata tertimbang = Jumlah bobot dibagi jumlah unsur = 1 dibagi 14 = 0,071
Untuk memudahkan interprestasi terhadap penilaian IKM antara 25-100, maka hasil penilaian tersebut dikonversikan dengan nilai dasar 25 dengan rumus: IKM Unit Pelayanan x 25
Tipologi data: Non komulatif
4. Akuntabilitas
pengelolaan keuangan meningkat
Persentase
laporan keuangan disusun tepat waktu:
1. laporan bulanan
2. laporan semesteran
3. laporan tahunan
∑ laporan keuangan yang
disusun tepat waktu
∑ laporan keuangan yang disusun
Tipologi data: Non komulatif
x 100%
5. Kesesuaian program dalam dokumen perencanaan daerah
Persentase kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD terhadap Program dalam Rencana
∑ Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD yang sama
dengan RKPD
∑ Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD)
x 100%
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
13
No SASARAN/OUTCOME/ KINERJA
UTAMA
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM
PENJELASAN/ALASAN/FORMULASI PERHITUNGAN
Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Persentase kesesuaian Program dalam Renstra PD
terhadap Program dalam RPJMD
∑ Program dalam Renstra PD yang sama dengan RPJMD
∑ Program dalam RPJMD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase pemenuhan kebutuhan administrasi perkantoran
∑ realisasi pemenuhan administrasi perkantoran
∑ administrasi perkantoran yang dibutuhkan
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana aparatur
∑ realisasi pemenuhan sarana dan prasarana
∑ sarana dan prasarana yang direncanakan
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase Aparatur Sipil Negara taat aturan
∑ ASN PD yang taat aturan
∑ ASN PD
Tipologi data: Non komulatif
x 100%
Program-Program
Untuk Mencapai sasaran strategis Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang dengan melaksanakan program prioritas yaitu program yang
sesuai dengan fungsi dan tugas Dinas Pertanahan dan Tata Ruang,
sedangkan program-program penunjang atau pendukung pencapaian
sasaran strategis adalah :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas Aparatur.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
14
4. Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat
Daerah
5. Program Peningkatan Kualitas Perencanaan
6. Program Peningkatan Pelayanan Publik
7. Program Penataan, Penguasaan, dan Pengendalian Pertanahan
8. Program Pengaturan dan Pembinaan Penataan Ruang
9. Program Pelaksanaan Dan Pengawasan Pertanahan Dan Penataan
Ruang
B. RENCANA KINERJA 2017
Perencanaan kinerja adalah aktivitas analisis dan
pengambilan keputusan di depan untuk menetapkan tingkat kinerja
yang diinginkan di masa yang akan datang tentang tingkat capaian
kinerja yang diinginkan serta target (quantitative objectives) apa yang
harus dicapai dihubungkan dengan tingkat pelaksanaan
program/kegiatan. Perencanaan Kinerja merupakan bentuk
komitmen pencapaian kinerja yang menjabarkan rencana kegiatan
dan target kinerja tahunan organisasi.
Untuk operasionalisasi perencanaan jangka menengah
tersebut Dinas Pertanahan dan Tata Ruang menyusun perencanaan
kinerja tahunan yang disusun dalam bentuk Rencana Kerja Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang. Dengan diterbitkannya Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, maka perlu menyusun Rencana Kinerja
Tahunan (RKT) yang secara substantif tidak jauh berbeda dengan
Renja.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
15
Rencana Kinerja Tahunan 2017 mencerminkan rencana
kegiatan, program, dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2016-2021. Pada dasarnya RKT
2017 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang selama tahun 2017. Target kinerja
merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama
tahun 2017 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat
kegiatan maupun sasaran tahunan. Target kinerja pada tingkat
sasaran akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan
organisasi di dalam upaya pencapaian tujuan.
Target sasaran untuk tahun 2017 merupakan target tahun
pertama dari Renstra Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 2016-2017
dan Rencana Kinerja Tahunan 2017 memuat sasaran strategis,
indikator kinerja, dan target yang akan dicapai, yaitu sebagai
berikut:
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 Kepuasan
masyarakat
terhadap
penyelenggaraan
pelayanan publik
Nilai Indeks
Kepuasan
Masyarakat (IKM)
Indeks 79
2 Akuntabilitas
pengelolaan
keuangan
meningkat
Persentase laporan
keuangan yang
disusun tepat waktu
Persen 100%
3 Kesesuaian
program dalam
dokumen
perencanaan
daerah
Persentase
kesesuaian program
dalam Renja PD
terhadap RKPD dan
Renstra PD terhadap
RPJMD
Persen 100%
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
16
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
4 Pemenuhan
kebutuhan lahan
untuk
kepentingan
publik meningkat
Persentase
pemenuhan
kebutuhan lahan
untuk kepentingan
publik
Persen 100 %
5 Kualitas
Perencanaan Tata
Ruang Meningkat
Jumlah dokumen
tata ruang yang
sudah ditetapkan
menjadi Peraturan
Daerah (PERDA)
dokumen -
Persentase cakupan
pengendalian tata
ruang
Persen 65 %
C. PERJANJIAN KINERJA 2017
Perjanjian Kinerja Tahun 2017 merupakan suatu dokumen
kontrak kinerja antara Kepala Perangkat Daerah dengan Bupati
Gunungkidul untuk mewujudkan target kinerja tahun pertama dari
Renstra Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2016-2021
berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 mencerminkan
rencana kegiatan, program, dan sasaran tahunan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2016-2021. Pada
dasarnya perjanjian kinerja Tahun 2017 menguraikan target kinerja
yang hendak dicapai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang selama
tahun 2017. Target kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif yang
harus dicapai selama tahun 2017 dari semua indikator kinerja yang
melekat pada tingkat kegiatan maupun sasaran tahunan. Target
kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan tolok ukur dalam
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
17
mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian
tujuan.
Dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang Tahun 2017 disusun setelah diterimanya Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Nomor 46/DPA/2017 dan diubah
seiring dengan perubahan DPA atau DPPA Nomor 111/DPPA/2017.
Perubahan Perjanjian Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Tahun 2017 sebagai berikut:
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 Kepuasan
masyarakat
terhadap
penyelenggaraan
pelayanan publik
Meningkat
Nilai Indeks
Kepuasan
Masyarakat (IKM)
Indeks 79
2 Akuntabilitas
pengelolaan
keuangan
meningkat
Persentase laporan
keuangan yang
disusun tepat
waktu
Persen 100%
3 Kesesuaian program
dalam dokumen
perencanaan daerah
Persentase
kesesuaian
program dalam
Renja PD terhadap
RKPD dan Renstra
PD terhadap
RPJMD
Persen 100%
4 Pemenuhan
kebutuhan lahan
untuk kepentingan
publik meningkat
Persentase
pemenuhan
kebutuhan lahan
untuk
kepentingan
publik
Persen 100 %
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
18
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
5 Kualitas
Perencanaan Tata
Ruang Meningkat
Jumlah dokumen
tata ruang yang
sudah ditetapkan
menjadi Peraturan
Daerah (PERDA)
dokumen -
Persentase cakupan
pengendalian tata ruang
Persen 65 %
No. Nama Program Anggaran Keterangan
1. Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Rp. 275.104.600,00 APBD
2. Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Perkantoran
Rp. 345.750.000,00 APBD
3. Program Peningkatan
Ketatalaksanaan dan
Kapasitas Aparatur
Rp. 9.200.000,00 APBD
4. Program Peningkatan
Kualitas Pelaporan
Keuangan Perangkat
Daerah
Rp. 33.665.000,00 APBD
5. Program Peningkatan
Kualitas Perencanaan
Rp. 57.244.000,00 APBD
6. Program Peningkatan
Pelayanan Publik
Rp. 5.425.000,00 APBD
7. Program Penataan,
Penguasaan, dan
Pengendalian
Pertanahan
Rp. 41.853.523.516,00 APBD
8. Program Pengaturan
dan Pembinaan
Penataan Ruang
Rp. 357.630.000,00 APBD
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
19
9. Program Pelaksanaan
Dan Pengawasan
Pertanahan Dan
Penataan Ruang
Rp. 315.662.400,00 APBD
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
20
A. Capaian Kinerja Organisasi
A. Capaian Kinerja Organisasi
Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa
fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan
program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen
pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong
perubahan, di mana program/ kegiatan dan sumber daya anggaran
adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik
pada level keluaran, hasil maupun dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di
mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan
sejauhmana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan
mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa
dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan
pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam
memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik
telah dicapai. Pijakan yang dipergunakan adalah sistem akuntabilitas
kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan Menteri PAN dan RB
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang
kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi
pemerintah.
1. Pengukuran Kinerja
Kerangka Pengukuran kinerja di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
BAB
III AKUNTABILITAS
KINERJA
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
21
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun
pengukuran kinerja tersebut dengan rumus sebagai berikut:
a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya
kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin
rendahnya kinerja, digunakan rumus:
b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya
kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin
tingginya kinerja, digunakan rumus:
Atau
Penilaian capaian kinerja untuk setiap indikator kinerja sasaran
menggunakan interprestasi penilaian dengan pengukuran dengan skala
ordinal yaitu:
Tabel 3.1
Pengukuran dengan Skala Ordinal
Skala Ordinal Predikat/Kategori
85 ≤ X Sangat Berhasil
70 ≤ X < 85 Berhasil
55 ≤ X < 70 Cukup Berhasil
X < 55 Tidak Berhasil
Realisasi
Capaian indikator kinerja = X 100% Rencana
Rencana - (Realisasi - Rencana)
Capaian indikator kinerja = X 100% Rencana
(2x Rencana) – Realisasi
Capaian indikator = X 100%
Rencana Rencana
Rencana
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
22
Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan
berdasarkan “Metode Rata-Rata Data Kelompok”. Penyimpulan
capaian sasaran nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut :
Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan
jumlah indikator untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup
berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiap kelompok sasaran dengan
nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan
jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut.
B. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017
Pengukuran target dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
adalah dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan
realisasi kinerja, yang selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur
kinerja DisPertanahan dan Tata Ruang tahun 2017. Pencapaian IKU
tahun 2017 secara ringkas ditunjukkan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
No. Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Realisas
i Tahun 2016
Tahun 2017
Targe
t
Realisas
i
Capaia
n
Kinerja (%)
1 Pemenuhan
Kebutuhan
lahan untuk
kepentingan
publik meningkat
Persentase
pemenuhan
kebutuhan lahan
untuk kepentingan
publik
- 100
%
103,48
%
103,48
2 Kualitas
Perencanaan
Tata Ruang
Meningkat
Jumlah dokumen
tata ruang yang
sudah ditetapkan
menjadi Peraturan
Daerah (PERDA)
- - -
Persentase
cakupan pengendalian tata
ruang
- 65 % 65 % 100
Jumlah indikator untuk setiap kategori x nilai mean setiap kategori Capaian sasaran = X 100% Jumlah indikator kinerja sasaran
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
23
C. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Berikut ini akan diuraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja
yang menjelaskan capaian kinerja per sasaran strategis sebagai berikut:
Sasaran 1
“ Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pelayanan PD Meningkat ”
Sasaran ini terdiri dari indikator kinerja Nilai IKM Perangkat Daerah,
indikator sasaran ini didukung dengan Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik. Untuk nilai IKM Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
target sebesar 79 dapat tercapai 78,09, sehingga masih di bawah target
namun dapat masuk dalam kategori sangat berhasil dengan capaian
98,85%. Nilai IKM Perangkat Daerah diperoleh dari merata Nilai IKM
Perangkat Daerah semester 1 dan semester 2 dengan nilai masing masing
77,04 dan 79,14
Tabel 3.3
Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran “Kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik Meningkat”
No. Indikator
Kinerja
Realisasi
Tahun
2016
Tahun 2017 Target
Akhir
Renstra
(2021)
Capaian
s/d 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisasi Capaian
Kinerja (%)
Kategori
1 Nilai
IKM PD
- 79 78,09 98,85 % Sangat
Berhasil
80 97,61
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 98,85 % Sangat
Berhasil
Dalam pencapaian target indikator sasaran tersebut dilaksanakan
program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan total anggaran
sebesar Rp. 5.425.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 2.387.500 atau
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
24
sebesar 44,01% terdapat efisiensi sebesar Rp. 3.037.500 atau sebesar
55,99% yang dirinci sebagai berikut :
No. Nama Program Anggaran
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Capaian
(%)
Selisih
(Rp.)
Efisiensi
(%)
1 Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Publik
5.425.000 2.387.500 44,01 3.037.500 55,99
Jumlah 5.425.000 2.387.500 44,01 3.037.500 55,99
Permasalahan :
Pada tahun 2017, nilai IKM Dinas Pertanahan dan Tata Ruang masih
kurang dari target yang ditetapkan, dikarenakan sebagai Organisasi
Perangkat Daerah yang masing tergolong baru, sehingga masyarakat
masih banyak yang kurang mengetahui tugas dan fungsi Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Gunungkidul.
Sasaran 2
“ Akuntabilitas pengelolaan keuangan meningkat ”
Sasaran ini terdiri dari 1 (satu) indikator saja yaitu Persentase
laporan keuangan bulanan, semesteran, dan tahunan. Target yang
ditetapkan untuk capaian indikator sasaran ini sebesar 100 %. Indikator
sasaran ini juga merupakan indicator yang ada pada semua perangkat
daerah dan dapat tercapai 100 % sehingga termasuk dalam kategori
sangat berhasil. Penyusunan dokumen keuangan dan perencanaan
termasuk salah satu indikator penghitungan Tambahan Penghasilan
Pegawai sehingga perangkat daerah berusaha semaksimal mungkin
dalam penyusunannya.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
25
Tabel 3.4
Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran “Akuntabilitas pengelolaan keuangan
meningkat”
No. Indikator Kinerja Realisasi
Tahun
2016
Tahun 2017 Target
Akhir
Renstra
(2021)
Capaian
s/d 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisasi Capaian
Kinerja (%)
Kategori
1 Persentase
laporan keuangan
bulanan,
semesteran dan
tahunan
- 100
%
100 % 100 Sangat
berhasil
100 % 100
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100 Sangat
berhasil
Pencapaian indicator sasaran di atas dilaksanakan dengan program
Peningkatan kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat Daerah dengan
jumlah anggaran Rp. 33.665.000,00 . realisasi anggaran sebesar Rp.
29.592.150,00 atau sebesar 87,90 % sehingga ada efisiensi sebesar Rp.
4.072.850,00 atau sebesar 12,10 % lebih jelasnya sebagai berikut :
No. Nama Program Anggaran
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Capaian
(%)
Selisih
(Rp.)
Efisiensi
(%)
1 Program
Peningkatan
Kualitas
Pelaporan
Keuangan
Perangkat
Daerah
33.665.000 29.592150 87,90 4.072.850 12,10
Jumlah 33.665.000 29.592150 87,90 4.072.850 12,10
Permasalahan :
Pada tahun 2017 tidak ada permasalahan yang berarti karena seluruh
dokumen keuangan yang harus di susun dapat diselesaikan tepat waktu
serta dapat dipertanggungjawabkan.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
26
Sasaran 3
“ Kesesuaian program dalam dokumen perencanaan
daerah”
Sasaran ini terdiri indicator persentase kesesuaian program dalam
Renja Perangkat daerah terhadap RKPD dan Renstra Perangkat Daerah
terhadap RPJMD. Indicator sasaran ini merupakan indicator yang ada
pada semua perangkat daerah dengan target sebesar 100 % dan realisasi
100 %. Keberhasilan pencapaian taget indicator ini merupakan hasil dari
adanya koordinasi dari semua perangkat daerah sehingga dari segi
perencanaan, semua program kegiatan yang ada pada RPJMD dapat
mengalir ke Renstra, RKPD dan Renja perangkat Daerah. Pencapaian
indicator sasaran ini dicapai melalui program peningkatan Kualitas
Perencanaan.
Tabel 3.5
Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran “Kesesuaian program dalam dokumen
perencanaan daerah”
No. Indikator Kinerja Realisasi
Tahun
2016
Tahun 2017 Target
Akhir
Renstra
(2021)
Capaian
s/d 2017
terhadap
2021 (%)
Target Realisasi Capaian
Kinerja
(%)
Kategori
1 Persentase
kesesuaian
program dalam Renja PD
terhadap RKPD
dan Renstra PD
terhadap RPJMD
- 100
%
100 % 100 Sangat
berhasil
100 % 100
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100 Sangat
berhasil
Pencapaian indicator sasaran di atas dilaksanakan dengan program
Peningkatan Kualitas Perencanaan dengan jumlah anggaran Rp.
57.244.000,00 . realisasi anggaran sebesar Rp. 43.477.400,00 atau
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
27
sebesar 75,95 % sehingga ada efisiensi sebesar Rp. 13.766.600,00 atau
sebesar 24,05 % lebih jelasnya sebagai berikut :
No. Nama Program Anggaran
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Capaian
(%)
Selisih
(Rp.)
Efisiensi
(%)
1 Peningkatan
Kualitas
Perencanaan
57.244.000 43,477.400 75,95 13.766.600 24.05
Jumlah 57.244.000 43,477.400 75,95 13.766.600 24.05
Permasalahan :
Pada tahun 2017 tidak ada permasalahan yang berarti karena adanya
koordinasi dari semua perangkat daerah sehingga dari segi perencanaan.
Semua program kegiatan yang ada pada RPJMD dapat mengalir ke
Renstra, RKPD dan Renja perangkat Daerah.
Sasaran 4
“Pemenuhan Kebutuhan lahan untuk kepentingan publik meningkat ”
Pelaksanaan infrastruktur di wilayah Kabupaten Gunungkidul
khususnya sarana prasarana yang menunjang pengembangan pariwisata
di Kabupaten Gunungkidul terus ditingkatkan. Pembangunan sarana
prasarana tersebut diperlukan adanya lahan/tanah yang memadai.
Sehubungan dengan hal tersebut perlu terus adanya pengadaan
tanah/lahan guna mendukung pelaksanaan pembangunan sarana dan
prasarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta
pemerataan pembangunan di Kabupaten Gunungkidul.
Dalam tahun 2017, realisasi pencapaian Pemenuhan Kebutuhan
lahan untuk kepentingan publik meningkat menunjukkan hasil yang
positif. Sebagaimana nampak dalam tabel di bawah ini, realisasi kinerja
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
28
tahun 2017 menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan lahan untuk
kepentingan publik dari target yang ditetapkan sebesar 15 lokasi
(164.268 m²) dapat tercapai 15 lokasi (169.992 m²) atau 103,48%.
Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang sangat baik untuk indikator
sasaran pertama ini.
Tabel 3.6 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Pemenuhan Kebutuhan lahan untuk
kepentingan publik meningkat
No.
Indikator Kinerja Realisasi Tahun 2016
Tahun 2017
Target Realisasi
Capaian
Kinerja (%)
Kategori
1 Persentase pemenuhan kebutuhan lahan untuk kepentingan publik
76,7 100 103,48 103,48 Sangat berhasil
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 103,48 Sangat berhasil
Kondisi pencapaian kinerja Pemenuhan Kebutuhan lahan untuk
kepentingan publik meningkat dilihat dari data historis menunjukkan
hasil positif. Capaian ini juga menunjukkan kontribusi penting dari
pemerintah dan masyarakat yang saling bersinergi.
Untuk melaksanakan Program Penataan, Penguasaan, dan
Pengendalian Pertanahan telah disediakan anggaran sebesar Rp
41.853.523.516,00 untuk 5 kegiatan dan dapat direalisasikan sebesar Rp
38.155.118.722,00 atau sebesar 91,16 % sehingga terjadi efisiensi
anggaran sebesar Rp 3.698.404.794,00 atau 8,84 %. Adapun lebih
jelasnya sebagai berikut :
No. Nama
Program
Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Capaian
(%)
Selisih (Rp.) Efisiensi
(%)
1 Penataan,
Penguasaan,
dan
Pengendalian
Pertanahan
41.853.523.516 38.155.118.722 91,16 3.698.404.794 8,84
Jumlah 41.853.523.516 38.155.118.722 91,16 3.698.404.794 8,84
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
29
Permasalahan:
1. Sebagian besar kepemilikan tanah masih atas nama orang tua belum
diwariskan kepada keturunannya sehingga apabila pemberkasan
tanah harus mendapat persetujuan dari semua ahli waris.
2. Masih banyaknya permasalahan tukar-menukar tanah desa yang
tidak disertai dengan data pendukung, sehingga belum dapat
ditindaklanjuti secara administrasi, sehingga menjadi permasalahan
tersendiri bagi Pemerintah Desa.
3. Masih banyaknya pengelolaan dan pemanfaatan tanah desa yang
tidak sesuai dengan peruntukannya.
Solusi:
1. Adanya koordinasi dengan Kantor Pertanahan/Agraria dan Tata
Ruang Kabupaten Gunungkidul untuk memfasilitasi pensertifikatan
dengan biaya yang dapat dijangkau oleh masyarakat pemilik
lahan/tanah dengan didaftarkan melalui program PRONA dan PTSL.
2. Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam
hal ini Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa
Yogyakarta untuk memfasilitasi penyelesaian tukar menukar tanah
desa dengan tanah masyarakat melalui kegiatan yang dapat dibiayai
dengan Dana Keistimewaan Bidang Pertanahan.
3. Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam
hal ini Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa
Yogyakarta untuk memfasilitasi penyelesaian pengelolaan dan
pemanfaatan yang tidak sesuai dengan peruntukannya melalui
kegiatan yang dapat dibiayai dengan Dana Keistimewaan Bidang
Pertanahan.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
30
Sasaran 5
“ Kualitas Perencanaan Tata Ruang Meningkat ”
Dalam pelaksanaan pembangunan perlu memperhatikan
kesesuaian dengan tata ruang yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gunungkidul.
Pada tahun anggaran 2017 realisasi pencapaian Kualitas
Perencanaan Tata Ruang Meningkat belum sesuai yang diharapkan.
Sebagaimana nampak dalam tabel di bawah ini, realisasi kinerja tahun
2017 menunjukkan bahwa Kualitas Perencanaan Tata Ruang Meningkat
dari target yang ditetapkan sebesar 100 dapat tercapai 100%.
Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang sangat baik untuk indikator
sasaran pertama ini.
Tabel 3.7 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Kualitas Perencanaan Tata Ruang
Meningkat
No. Indikator Kinerja Realisasi Tahun 2016
Tahun 2017
Target Realisasi Capaian Kinerja
(%)
Kategori
1. Jumlah dokumen tata
ruang yang sudah
ditetapkan menjadi
Peraturan Daerah
(PERDA)
1 - - 100 Sangat berhasil
2. Persentase cakupan
pengendalian tata ruang 64,14 65 65 100 Sangat
berhasil
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100 Tidak
berhasil
Capaian Kinerja Jumlah dokumen tata ruang yang sudah
ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (PERDA), sudah tercapai yaitu
penyusunan Dokumen materi teknis untuk peninjauan kembali RTRW
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
31
dan Penyusunan Dokumen RTBL Perkotaan Kecamatan Patuk, sehingga
pada Tahun 2018 dapat ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (PERDA).
Tahun anggaran 2017 untuk Program Pengaturan dan Pembinaan
Penataan Ruang telah disediakan anggaran sebesar Rp 357.630.000,00
dan dapat terserap sebesar Rp 320.172.511,00 atau 89,53 % sehingga
terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 37.457.489,00 atau 10,47 %.
Sedangkan untuk sasaran Cakupan Pengendalian Tata Ruang
sudah mencapai sesuai target yang ditetapkan, Adapun anggaran yang
disediakan untuk Program Pelaksanaan dan Pengawasan Pertanahan dan
Penataan Ruang sebesar Rp 315.662.400,00 dan dapat terserap sebesar
sebesar Rp 293.384.925,00 atau sebesar 92,94 % sehingga terdapat
efisiensi anggaran sebesar Rp 22.277.475,00 atau 7,06 %, adapun lebih
jelasnya sebagai berikut :
No. Nama
Program
Anggaran
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Capaian
(%)
Selisih
(Rp.)
Efisiensi
(%)
1 Pengaturan
dan
Pembinaan
Penataan
Ruang
357.630.000 320.172.511 89,53 37.457.489 10,47
2 Pelaksanaan
dan
Pengawasan
Pertanahan
dan
Penataan
Ruang
315.662.400 293.384.925 92,94 22.277.475 7,06
Jumlah 673.292.400 613.557.436 91,23 59.734.964 8,77
Permasalahan:
1. Belum sepenuhnya Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten
Gunungkidul menjadi acuan dalam penyusunan program-program
pembangunan dan panduan bagi masyarakat untuk memanfaatkan
ruang yang sesuai rencana tata ruang. Hal ini disebabkan oleh
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
32
kurangnya pemahaman aparat dan masyarakat dalam
penyelenggaraan penataan ruang.
2. Belum cukup operasionalnya dokumen Rencana Tata Ruang yang ada
untuk dijadikan pedoman dalam perizinan pemanfatan ruang
disebabkan oleh keterbatasan anggaran dalam penyusunan Rencana
Detil Tata Ruang Rinci .
3. Belum optimalnya ketaatan masyarakat terhadap rencana tata ruang,
khususnya yang terkait dengan alih fungsi lahan produktif untuk
kepentingan lain. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sosialisasi
Peraturan tentang penataan ruang.
Solusi:
1. Perlu segera menyusun peraturan tentang Penataan Ruang yang lebih
operasional dalam bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati
untuk peraturan yang lebih rinci;
2. Pentingnya peninjauan kembali RTRW kabupaten sesuai amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Tata Ruang;
3. Perlu upaya-upaya sosialisasi yang lebih memadai melalui pendekatan
sosial budaya guna meningkatkan dukungan masyarakat terhadap
kegiatan penataan ruang, baik dalam perencanaan, pemanfaatan
maupun pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang; dan
Selain program-program tersebut di atas, ada tiga program
pendukung sesua sasaran yaitu Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran,
dan Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas Aparatur.
Adapun untuk ketiga program tersebut dialokasikan anggaran sebesar
Rp. 630.054.600,00 dengan realisasi Rp. 551.099.899,00 atau sebesar
77,27 % sehingga ada efisiensi sebesar Rp. 78.954.701 atau sebesar
22,73 %.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
33
No. Nama Program Anggaran
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Capaian
(%)
Selisih
(Rp.)
Efisiensi
(%)
1 Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
275.104.600 214.532.694 77,98 60.571.906 22,02
2 Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Perkantoran
345.750.000 331.229.705 95,80 14.520.295 4,20
3 Program
Peningkatan
Ketatalaksanaan
dan Kapasitas
Aparatur
9.200.000 5.337.500 58,02 3.862.500 41,98
Jumlah 630.054.600 551.099.899 77,27 78.954.701 22,73
D. Realisasi Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2017 sebesar Rp.
39.395.233.107 atau 91,32 % dari total anggaran Rp. 43.253.204.516
yang dialokasikan. Anggaran belanja langsung untuk program utama
sebesar Rp. 42.526.815.916 dengan realisasi sebesar Rp. 38.768.676.158
atau 91,16 %. Adapun anggaran untuk program pendukung sebesar Rp.
726.388.600 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 626.556.949 atau
86,26 %.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2017 yang
dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian
sasaran pembangunan disajikan tabel 3.8
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
34
Tabel 3.8
Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2017
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Kinerja Anggaran
Target Realisasi Realisasi (%)
Pagu (Rp)
Realisasi (Rp) Realisasi
(%)
1.
Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik Meningkat
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
79 78,09 98,85
%
5.425.000 2.387.500 44,01
2.
Akuntabilitas
pengelolaan keuangan meningkat
Persentase
laporan keuangan yang disusun tepat waktu
100% 100 % 100 33.665.000 29.592150 87,90
3.
Kesesuaian program dalam dokumen perencanaan daerah
Persentase kesesuaian program dalam Renja PD terhadap RKPD dan Renstra PD terhadap RPJMD
100% 100 % 100 57.244.000 43,477.400 75,95
4.
Pemenuhan kebutuhan lahan untuk
kepentingan publik meningkat
Persentase pemenuhan kebutuhan
lahan untuk kepentingan publik
100% 103,48% 103,48 41.853.523.516 38.155.118.722 91,16
5.
Kualitas Perencanaan Tata Ruang Meningkat
Jumlah dokumen tata ruang yang sudah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (PERDA)
- - 100 357.630.000 320.172.511 89,53
Persentase
cakupan pengendalian tata ruang
65% 65% 100 315.662.400 293.384.925 92,94
Jumlah 42.526.815.916 38.768.676.158 91,16
Belanja Langsung Pendukung
1.774.784.132.11 1.724.189.784,00 97,15
Total Belanja Langsung 45.027.988.648,11 41.119.422.891,00 91,32
Sumber data Laporan Keuangan PD Tahun 2017
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
35
LKjIP menggambarkan penekanan pada manajemen pembangunan
berbasis kinerja dan perbaikan pelayanan publik, dimana setiap
Perangkat Daerah melakukan pengukuran dan pelaporan atas kinerja
institusi dengan menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Bagi
Perangkat Derah, LKj IP menjadi bagian dari upaya pertanggungjawaban
dan mendorong akuntabilitas publik. Sedangkan bagi publik sendiri, LKj
IP akan menjadi ukuran akan penilaian dan juga keterlibatan publik
untuk menilai kualitas kinerja pelayanan dan mendorong tata kelola
pemerintahan yang baik.
LKj IP Perangkat Daerah sebagai konsekuensi pelaksanaan
manajemen kinerja merupakan wujud dukungan pertanggungjawaban
sistem administrasi yang menunjukkan kemampuan menjamin
kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi yang makin
andal, profesional, efisien, efektif, dan tanggap terhadap aspirasi rakyat
serta dinamika perubahan lingkungan strategis.
Pengukuran-pengukuran kinerja telah dilakukan dan dikuatkan
dengan data pendukung yang mengurai bukan hanya pencapaian tahun
2017, namun juga melihat trend pencapaiannya dari tahun ke tahun.
Secara umum, nampak bahwa kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
pada tahun 2017 adalah sangat baik, karena dari 2 (dua) sasaran yang
ditetapkan, dapat tercapai dengan kategori sangat berhasil.
Dari evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran dan IKU yang
sudah diuraikan dalam Bab III, terlihat bahwa kerja keras telah
dilakukan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang untuk memastikan
pencapaian kinerja sebagai prioritas dalam pembangunan. Namun
PENUTUP BAB
IV
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2017
36
demikian, beberapa tantangan perlu menjadi fokus bagi perbaikan
kinerja ke depan.
Pertama, walaupun beberapa IKU telah mencapai target yang sangat
baik, persoalan-persoalan di masyarakat belum sepenuhnya bisa dijawab
dengan baik pula. Tantangan-tantangan ini terutama nampak dalam
kondisi terkait dengan persoalan inovasi kebijakan, dukungan anggaran
dan sarana prasarana, serta kesiapan Sumber Daya Manusia.
Kedua, pentingnya koordinasi dan sinergi antar pemangku
kepentingan dalam pencapaian sasaran, tanpa koordinasi dan sinergi
yang dibangun dengan sungguh-sungguh dan berpijak pada pengakuan
dan penghargaan akan kontribusi berbagai pihak ini, upaya-upaya
mencapai sasaran dan indikator kinerja akan menjadi lebih sulit untuk
dicapai.
Ketiga, sebagai bagian dari perbaikan kinerja Perangkat Daerah yang
menjadi tujuan dari penyusunan LKj IP, hasil evaluasi capaian kinerja ini
juga penting dipergunakan oleh instansi di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan
program/kegiatan di tahun yang akan datang. Beberapa permasalahan
dan solusi yang sudah dirumuskan akan menjadi tidak punya makna
jika hanya berhenti menjadi laporan saja, namun harus ada rencana dan
upaya konkret untuk menerapkannya dalam siklus perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan. Hal ini akan menjadikan LKj IP benar-benar
menjadi bagian dari sistem monitoring dan evaluasi untuk pijakan
peningkatan kinerja pemerintahan dan perbaikan layanan publik yang
semakin baik.