rencana pelaksanaan ronde keperawatan

11
Rencana Pelaksanaan Ronde Keperawatan pada Pasien Tn.B dengan Diagnosis Decompensatio Cordis di Ruang Mawar RSU.B Tanggal 22 April 2015 Topik : Asuhan keperawaatan pada pasien dengan masalah keperawatan intoleransi aktifitas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen/kebutuhan, kelemahan umum, tirah baring lama, imobilisasi Sasaran : Pasien Tn. B Hari / tanggal : 22 juni 2015 Waktu : 60 menit ( 10.00 – 11.00 WIB) A. Tujuan 1. Tujuan Umum Menyelesaikan masalah keperawatan yang muncul pada klien dengan kasus decompensantio cordis. 2. Tujuan Khusus a. Melakukan justifikasi masalah keperawatan pada klien dengan kasus decompensantio cordis. b. Mendiskusikan penyelesaian masalah keperawatan yang muncul dengan tim kesehatan lain yang ada di ruang Mawar RSU B c. Meningkatkan validitas data klien d. Mampu menemukan masalah ilmiah terhadap masalah klien e. Mampu memodifikasi rencana keperawatan sesuai masalah yang muncul f. Mampu melanjutkan intervensi keperawatan sesuai masalah keperawatan g. Mampu melanjutkan implementasi keperawatan sesuai masalah keperawatan h. Mampu melanjutkan evaluasi keperawatan sesuai masalah keperawatan B. Sasaran Tn. B dengan kasus decompensantio cordis yang dirawat di ruang Mawar RSU. B C. Materi Yang didiskusikan

Upload: lisma-ria

Post on 28-Sep-2015

45 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

tet

TRANSCRIPT

Rencana Pelaksanaan Ronde Keperawatan pada Pasien Tn.B dengan Diagnosis Decompensatio Cordis di Ruang Mawar RSU.B

Tanggal 22 April 2015

Topik: Asuhan keperawaatan pada pasien dengan masalah keperawatan intoleransi aktifitas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen/kebutuhan, kelemahan umum, tirah baring lama, imobilisasiSasaran: Pasien Tn. B

Hari / tanggal: 22 juni 2015Waktu

: 60 menit ( 10.00 11.00 WIB)

A. Tujuan

1. Tujuan UmumMenyelesaikan masalah keperawatan yang muncul pada klien dengan kasus decompensantio cordis.2. Tujuan Khusus

a. Melakukan justifikasi masalah keperawatan pada klien dengan kasus decompensantio cordis.

b. Mendiskusikan penyelesaian masalah keperawatan yang muncul dengan tim kesehatan lain yang ada di ruang Mawar RSU B c. Meningkatkan validitas data klien

d. Mampu menemukan masalah ilmiah terhadap masalah klien

e. Mampu memodifikasi rencana keperawatan sesuai masalah yang muncul

f. Mampu melanjutkan intervensi keperawatan sesuai masalah keperawatan

g. Mampu melanjutkan implementasi keperawatan sesuai masalah keperawatan

h. Mampu melanjutkan evaluasi keperawatan sesuai masalah keperawatan

B. Sasaran

Tn. B dengan kasus decompensantio cordis yang dirawat di ruang Mawar RSU. B C. Materi Yang didiskusikan

a. Teori asuhan keperawatan pada klien decompensantio cordis.b. Masalah keperawatan yang muncul pada klien kelolaan dengan kasus decompensantio cordis.

c. Intervensi keperawatan dan implementasi keperawatan yang telah dilakukan

d. Masukan dan saran dari anggota ronde yang lain untuk intervensi selanjutnya

D. MetodeDiskusiE. Media1. Dokumen klien2. Sarana diskusi (buku, bollpoint)

3. Materi disampaikan secara lisan

F. Kegiatan Ronde

NoWaktuKegiatanPelaksanaKlien dan KeluargaTempat

1Pra ronde :

1. Menentukan kasus sebelum pelaksanaan ronde

2. Menentukan tim ronde

3. Informed consent4. Menentukan literatur

5. Membuat proposal

6. Diskusi pelaksanaanPenanggung jawab:

--R. Mawar

25 menitRonde Pembukaan :

1. Salam pembukaan2. Memperkenalkan tim ronde

3. Menyampaikan topik ronde yang akan disampaikan

4. Menyampaikan identitas dan masalah pasien

Kepala ruangan (Karu)-Ners station

315 menitPenyajian masalah :

1. Memberi salam dan memperkenalkan pasien dan keluarga kepada tim ronde

2. Menjelaskan riwayat singkat penyakit klien3. Menjelaskan masalah yang timbul pada klien, intervensi dan implementasi yang sudah dilakukan serta hasil evaluasiValidasi data4. Mencocokkan dan menjelaskan kembali data yang telah disampaikan

5. Diskusi antara anggota tim dan pasien tentang masalah keperawatan tersebut

PP

Karu, PP, Perawat konselor

Karu, PP, Perawat konselorMendengarkan

Memberikan respon dan menjawab pertanyaan

Nurse station

Nurse station

6. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruang tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan

7. Menentukan tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah ditetapkan

55 menitPasca ronde :

1. Evaluasi dan rekomendasi intervensi keperawatan

2. PenutupKaru, supervisor, Perawat konselor, PembimbingNurse station

G. Kriteria Evaluasi

1. Struktur

a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Mawar RSU. Bb. Peserta ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde keperawatan

c. Persiapan dilakukan sebelumnya

2. Proses

a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir

b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah ditentukan

3. Hasil

a. Pasien puas dengan hasil kegiatan

b. Masalah pasien dapat teratasi

c. Perawat dapat :

1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis

2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien

3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnose keperawatan. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien

4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan

5) Meningkatkan kemampuan justifikasi

6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

Pengorganisasian

1. Kepala ruangan: S, S.Kep

2. PP I

: E, S.Kep

PP II

: L, S.Kep

3. PA I

: R, S.Kep

PA II

: K, S.Kep

4. Konselor

: C5. Ahli Gizi

: M6. Pembimbing: J7. Supervisor : NPRA RONDE KEPERAWATAN

PP mendatangi kantor kepala ruangan untuk konsultasi masalah pasien kelas satu.

PP : Assalamualaikum, permisi bu

KARU : Waalaikumsalam, silahkan masuk dan silahkan duduk.

PP: Terima kasih bu, saya menghadap ibu ingin mengkonsultasikan masalah pasien Tn.B dan meminta saran ibu.

KARU: Ya silahkan, apakah ada masalah dengan pasien tersebut.

PP: Ya bu, pasien Tn.B mengeluhkan Sesak dan badan lemah, diagnose medis Decompensatio Cordis. Dengan ini saya meminta ijin kepada Ibu untuk mengadakan ronde keperawatan.

KARU: Lalu apakah kamu sudah menyiapkan tim ronde dan siapakah yang akan kamu ajak untuk menjadi tim ronde keperawatan serta kapan pelaksanaannya?

PP: Sudah bu, rencananya besok akan dilakukan ronde keperawatan kemudian saya mengajak perawat L, R dan K serta mengundang dokter J sebagai konsultan dan dokter C sebagai konselor.

KARU: Baiklah kalau memang sudah siap silahkan kamu lanjutkan dan persiapkan yang perlu di persiapkan.

PP: Terima kasih bu, saya permisi dahulu.

PP mendatangi kamar pasien Tn.B untuk mengecek keadaan dan keluhan pasien sekaligus dijelaskan mengenai akan dilakukannya ronde keperawatan kepada pasien dan keluarganya.

PP

: Permisi..

Keluarga: Ya silakan masuk sus.

PP

: Bagaimana keadaan Bapak sekarang? masih sesak?

Keluarga: Ya masih, bagaimana ya baiknya?

PP

: Ohh, begini bu, setelah ini kami perawat bangsal akan mendiskusikan solusi untuk menyelesaikan masalah Tn. B. Kegiatan ini disebut ronde keperawatan, jadi ronde keperawatan itu nanti akan ada beberapa perawat yang akan diajak masuk ke kamar Tn.B untuk mendiskusikan secara langsung kepada keluarga dan pasien tentang tindakan apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah Tn.B Apa keluarga dan pasien bersedia dilakukan ronde keperawatan?

Pasien

: Iya sus. Saya bersedia.

Keluarga:Bersedia. Supaya Bapak saya cepat sembuh.

PP:Baiklah. Saya permisi dulu. Akan saya persiapkan tim ronde keperawatannya. Permisi

Keluarga: iya

Kemudian PP mempersiapkan tim ronde keperawatan di Nurse Station. Setelah itu, Karu, Konsultan dan Konselor diberitahukan untuk bergabung dalam diskusi pra ronde keperawatan.

Karu: Assalamualaikum wr. wb., baiklah mari kita mulai diskusi pembahasan kasus Tn.B.

PP : Jadi, permasalahan Tn.B adalah sesak dan badan lemah serta Tn. B berisiko mengalami kerusakan integritas kulit karena sudah bedrest selama 7 hari. Dan saya sudah mendapat persetujuan dari pasien dan keluarga untuk dilakukan ronde keperawatan.

Karu: Baiklah, permasalahan Tn.B sudah dijelaskan oleh PP. Bagaimana menurut Konsultan tentang penyebab dari sesak pada Tn.B?

Konsultan: Jadi sesak yang dialami Tn.B disebabkan ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuan jaringan oksigen dan nutrisi sehingga Tn.B menjadi lemah Karu: Terima kasih atas penjelasan konsultan. Kepada Konselor dipersilakan untuk menjelaskan akibat apa saja yang dapat terjadi dengan permasalahan sesak dan badan lemah ini.

Konselor: Jika masalah ini tidak segera kita atasi Semakin lama akan menyebabkan syok yang lebih dikenal dengan syok cardiogenik diatandai dengan tekanan diastol menjadi lemah dan rendah serta perfusi menjadi sangat kurang berakibat terjadi asidosis otot-otot jantung yang berakibat kematian.Karu: Baiklah, sudah cukup jelas penjelasan dari konsultan dan konselor mengenai kasus Tn.B. Sekarang saya limpahkan kepada PP untuk melanjutkan ronde keperawatan.

PP: Terimakasih kepada Karu, Konsultan dan Konselor atas penjelasan kasus Tn.B. Sekarang saya akan menjelaskan tentang prosedur ronde keperawatan yang ikut ke kamar Tn.B untuk mendiskusikan tindakan yang akan dilakukan kepada Tn.B agar masalah dapat teratasi. Mari kita langsung saja ke kamar Tn.B.

Tim ronde keperawatan mendatangi pasien untuk mendiskusikan tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan pasien.

PP: Permisi.. Kami adalah tim ronde keperawatan pak. Seperti yang sudah kita sepakati tadi, sekarang kami akan memulai ronde keperawatannya ya pak.

Keluarga dan Pasien : Ya, silakan.

PP: Baiklah,silakan kepada para perawat apakah ada usulan tindakan yang akan kita lakukan kepada Tn.B?

PA1: Untuk mengatasi permasalahan Tn.B yaitu sesak dan badan lemah kita berikan dukungan istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung pasien. PP: Bagaimana konselor apakah bisa kita menerapkan pendapat dari PA1?

Konselor: Itu tepat sekali untuk dilakukan karena kondisi pasien memang lemah PA2: Bagaimana dengan pemberian obat vasodilator dan digitalis?

Konselor: kita harus mengkonsultasikan hal tersebut kepada dokter dikarenakan pemberian obat juga merupakan kolaborasi dengan dokter.

PA3: Bagaimana dengan mengatur diet sehingga kerja dan ketegangan otot jantung minimal dan status nurisi terpelihara, sesuai dengan selera dan pola makan klien.Konselor: iya bisa,untuk diet kita perlu berkonsultasi dengan ahli gizi agar mendapatkan diet yang tepat untuk pasienPP: Jadi begini pak, ada 3 tindakan yang akan dilakukan kepada Tn.B. yang pertama yaitu dengan istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung.Yang kedua yaitu memberikan obat vasodilator dan digitalis.Obat vasodilator merupakan obat yang akan meningkat kan kapasitas jantung sedangkan obat digitalis akan memperkuat otot jantung memompa sehingga sesak dapat berkurang. Dan yang ketiga yaitu dengan pemberian makanan dan minuman yang sesuai untuk meminimalkan ketegangan jantung yang nanti akan kami konsultasikan dengan ahli gizi.Keluarga

: o.. begitu. yaya.

PA1: Saya ingin menambahkan mengenai kondisi pasien yang sudah bedrest selama 7 hari yang beresiko mengalami kerusakan integritas kulit.Bagaimana jika pasien dilatih untuk bergerak miring kanan miring kiri di atas tempat tidur?

Konselor: Saya sangat setuju dengan pendapat dari PA1 supaya tidak terjadi kerusakan integritas kulit.selain itu,latihan gerak juga berfungsi melatih otot agar tidak terjadi kekakuan otot.

PP: Baiklah, latihan gerak tersebut bisa dimulai sore ini. Terimakasih bu, ronde keperawatan ini sudah selesai. Maaf sudah mengganggu waktu ibu.permisi

keluarga

: iya.sama-sama.

PP,konselor,PA1,PA2 dan PA3 kembali ke nurse station untuk melakukan pembagian tugas.

PP: berdasarkan ronde keperawatan yang sudah dilakukan, diperoleh 3 perencanaan tindakan. Untuk tindakan yang pertama yaitu PA1 dianjurkan untuk memberikan dukungan istirahat kepada Tn.B. Untuk tindakan yang kedua yaitu tentang pemberian obat vasodilator dan digitalis dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter. Tindakan kedua ini, saya delegasikan kepada PA2. Untuk tindakan yang ketiga yaitu pemberian diet yang membantu meminimalkan ketegangan otot,hal ini perlu kita kolaborasikan dengan ahli gizi,tindakan ini saya delegasikan kepada PA1. Tindakan selanjutnnya yaitu tindakan untuk mengatasi risiko kerusakan integeritas kulit berupa ROM pasif dan mengubah posisi miring kanan dan kiri. Tindakan ini saya delegasikan kepada PA3. Bagaimana PA1, 2 dan 3, sudah jelas?

PA1,PA2 dan PA3: ya, kami sudah jelas.

PP: baiklah jika sudah jelas, ronde keperawatan saya tutup. Terimakasih atas partisipasinya.