proposal ronde
DESCRIPTION
Proposal RondeProposal RondeProposal RondeProposal RondeProposal RondeProposal RondeProposal RondeProposal RondeProposal RondeProposal RondeProposal RondeProposal RondeProposal RondeProposal RondeProposal RondeProposal RondeProposal RondeProposal RondeTRANSCRIPT
PROPOSAL
RONDE KEPERAWATAN
TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN KEPERAWATAN
MAHASISWA STIKes SURYA MITRA HUSADA KEDIRI
DI PAVILIUN RUANG C4 RSUD PAMENANG
PARE
OLEH:
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA MITRA HUSADA
KEDIRI
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman dam semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi secara langsung dan tidak langsung memberi
dampak pada pemikiran masyarakat terutama dalam pelayanan kesehatan.
Pengetahuan masyarakat yang meningkat menyebabkan semakin
meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan
termasuk didalamnya pelayanan keperawatan. Melihat fenomena tersebut
mendorong perawat untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
dalam memberikan asuhan keperawatan dengan belajar banyak tentang
konsep pengelolaan keperawatan dan langkah – langkah konkrit dalam
pelaksanaannya. Langkah – langkah tersebut dapat berupa penataan sistem
modal asuhan keperawatan profesinal (MAKP) mulai dari ketenagaan /
pasien, penetapan MAKP dan perbaikan dokumentasi perbaikan.
Pemenuhan tingkat kepuasan pasien ini dapat dimulai dengan upaya
menggali kebutuhan pasien demi tercapainya keberhasilan asuhan
keperawatan. Metode yang dipilih untuk menggali secara mendalam
tentang kebutuhan pasien adalah dengan melaksanakan ronde
keperawatan. Dengan melaksanakan ronde keperawatan diharapkan dapat
memecahkan masalah keperawatan pasien melalui cara berfikir kritis
berdasarkan konsep asuhan keperawatan.
Di Ruang Paviliun RSUD Pare, ronde keperawatann sudah pernah
dilakukan tetapi dokumentasinya belum terlaksana. Hal tersebut dapat
dijadikan sebagai instropeksi untuk tindak lanjut ronde keperawatan di
ruangan secara berkesinambungan.
Ronde keperawatan merupakan suatu sarana bagi perawat untuk
membahas masalah keperawatan dengan melibatkan pasien dan seluruh
tim keperawatan, konsultan keperawatan, serta konsultan keperawatan
(dokter, ahi gizi, rehabilitasi medik dsb). Selain menyelesaikan masalah
keperawatan pasien, ronde keperawatan juga merupakan suatu proses
belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotor. Kepekaan dan cara berfikir kritis perawat
akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan
pengaplikasian konsep teori secara langsung pada kasus nyata. Dengan
pelaksanaan ronde keperawatan yang berkesinambungan diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan perawat ruangan untuk berpikir secara kritis
dalam peningkatan keperawatan secara profesional. Dalam pelaksanaan
ronde juga akan terlihat kemampuan perawat dalam melaksanakan
kerjasama dengan tim kesehatan yang lain guna mengatasi masalah
kesehatan yang terjadi pada pasien.
Berdasarkan pertimbnagan tersebut maka mahasiswa STIKES
SURYA MITRA HUSADA KEDIRI akan mengadakan kegiatan ronde
keperawatan di ruang Paviliun selama praktek profesi manajemen
keperawatan.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan
berpikir kritis.
2. Tujuan khusus
Setelah akan dilaksanakan ronde keperawatan mahasiswa mampu :
1) Menumbuhkan cara berpikir kritis dan ilmiah.
2) Meningkatkan validasi data pasien.
3) Meningkatkan kemampuan untuk memodivikasi rencana
keperawatan.
4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
sesuai dengan masalah pasien .
5) Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
1.3 Manfaat
1. Bagi Pasien
1) Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat
masa penyembuhan.
2) Memberikan keperawatan secara profesional dan efektif kepada
pasien.
3) Memenuhi kebutuhan pasien.
2. Bagi Perawat
1) Meningkatkan kemampuan kogintif dan efektif dan psikomotor
perawat.
2) Meningkatkan kerja sama tim.
3) Menciptakan komunitas keperawatann profesional
3. Bagi Rumah Sakit
1) Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit.
2) Menurunkan lama hari perawatan pasien.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ronde Keperwatan
2.1.1 Pengertian Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan
untuk mengatasi masalah keperawatan pasien, dilakukan dengan
melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat
primer dengan konselor, kepala ruangan, perawat asosiatif serta
melibatkan seluruh anggota tim kesehatan.(Nursalam, 2007).
2.1.2 Tujuan Ronde
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah pasien melalui
pendekatan berpikir kritis.
2. Tujuan Khusus
1) Menumbuhkan cara berpikir kritis dan ilmiah.
2) Meningkatkan validasi data pasien.
3) Meningkatkan kemampuan untuk memodivikasi rencana
keperawatan.
4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
sesuai dengan masalah pasien .
5) Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
2.1.3 Manfaat
1. Masalah pasien dapat teratasi.
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesianal.
4. Terjalinnya kerjasama antar tim.
5. Perawat dapat melaksankan model asuhan keperawatan dengan
tepat dan benar.
2.1.4 Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah
pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi
meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka.
2.1.5 Peran masing – masing anggota tim
1. Katim dan Perawat Associate (PA)
1) Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien.
2) Menjelaskan diagnosis keperawatan .
3) Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
4) Menjelaskan hasil yang didapat.
5) Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang
diambil.
6) Menggali masalah – masalah pasien yang belum terkaji.
2. Perawat Konselor
1) Memberikan justifikasi.
2) Memberikan reinforcement.
3) Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi
keperawatan serta rasional tindakan.
4) Mengarahkan dan koreksi.
5) Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari.
LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN
Tahap praronde ------------------------->
Tahap Pelaksanaan
di nurse station...........................
Katim
Penetapan Pasien
- Apa diagnosis keperawatan?- Apa data yang mendukung?- Bagaimana intervensi yang sudah
dilakukan?- Apa hambatan yang sudah
ditemukan?
- Inform consent
- Hasil pengkajian / validasi data
-Persiapan Pasien
Penyajian masalah
Vailidasi data
Diskusi Katim, Konselor, KARU,Tim gizi dan Fisioterapi
Lanjut diskusi di nurse Station
Kesimpulan dan rekomendasi solusi masalah
2.1.6 EVALUASI
1. Evaluasi Struktur :
1) Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Paviliun RSUD
Pare Kediri.
2) Peserta ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan
ronde keperawatan.
3) Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai
peran yang telah ditentukan.
3. Evaluasi Hasil
1) Pasien puas dengan hasil kegiatan.
2) Masalah pasien dapat teratasi.
3) Perawat dapat :
Menumbuhkan cara berfikir yang kritis.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien.
Meningkatkan cara berfikir yang sistematis.
Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa
keperawatan.
Meningkatkan kemampuan justifikasi.
Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana
asuhan keperawatan.
Rencana Pelaksanaan Ronde Keperawatan pada Pasien
Tn. R dengan Masalah Keperawatan Gangguan Rasa
Nyaman Nyeri, Intoleransi Aktifitas.
Pada Diagnosa Medis Fraktur Femur Dextra dan Fraktur
Metacarpal Sinistra
Topik : Asuhan Keperawatan pada pasien dengan masalah
keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri, intoleransi
aktifitas.
Sasaran : Pasien Tn. Robby
Hari / tanggal : Rabu / 30 Mei 2015
Waktu : 60 menit ( jam 09.00 – 10.00)
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi,gangguan rasa
nyaman nyeri, intoleransi aktifitas.
2. Tujuan khusus
- Menjustifikasi masalah yang belum teratasi
- Mendiskusikan penyelesain masalah dengan perawat primer, tim
kesehatan lain.
- Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien.
- Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah
pasien.
SASARAN
Pasien Tn. Y di ruang Paviliun C di RSUD Pare
MATERI
1. Teori Asuhan Keperawatan pasien dengan Fraktur Femur Dextra,
Fraktur metacarpal Sinistra.
2. Masalah – masalah yang muncul pada pasien dengan Fraktur Femur
Dextra, Fraktur Metacarpal Sinistra.
3. Intervensi keperawatan pada pasien dengan Fraktur Femur Dextra dan
Fraktur Metacarpal Sinistra dengan masalah keperawatan Gangguan
Rasa Nyaman Nyeri, Intoleransi Aktifitas.
METODE
Diskusi
MEDIA
1. Dokumentasi / status pasien.
2. Sarana diskusi: kertas, pulpen.
3. Materi yang disampaikan secara lisan.
KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN
WAKT
U
TAHA
P
KEGIATAN PELAKSA
NA
TEMP
AT
KEG.
PASI
EN
Pra
Ronde
Pra
Ronde
Pra Ronde :
1. Menentuka
n kasus dan
topik
2. Menentuka
n tim ronde
3. Menentuka
n literatur
4. Membuat
proposal
5. Mempersia
pakan
pasien
6. Diskusi
pelaksanaa
n
Penanggun
g Jawab
5 menit Ronde Pembukaan
1. Salam
Pembuka
2. Memperke
nalkan tim
ronde
3. Menyampa
ikan
identitas
Kepala
Ruangan
5 menit
Nurse
Statio
n
dan
masalah
pasien
4. Menjelaska
n tujuan
ronde
30
menit
Penyajian Masalah
:
1. Memberi
salam dan
memperken
alkan
pasien dan
keluarga
kepada tim
ronde
2. Menjelaska
n riwayat
penyakit
dan
keperawata
n pasien
3. Menjelaska
n masalah
pasien dan
rencana
tindakan
yang telah
dilaksanaka
n dan serta
menetapka
KATIM
Nurse
Statio
n
n prioritas
yang perlu
didiskusika
n
Validasi Data :
1. Mencocokk
an dan
menjelaska
n kembali
data yang
telah
disampaika
n
2. Diskusikan
antar
anggota tim
dan pasien
tentang
masalah
keperawata
n tersebut
3. Pemberian
justifikasi
oleh katim
atau
konselor
atau kepala
ruang
tentang
masalah
pasien serta
rencana
tindakan
yang akan
dilakukan
4. Menentuka
n tindakan
keperawata
n pada
masalah
prioritas
yang telah
ditetapkan
10
menit
Pasca
Ronde
1. Evaluasi
dan
rekomenda
si
intervensi
keperawata
n
2. Penutup
Karu,
Supervisor,
Perawat
Konselor,
Pembimbin
g
Nurse
Statio
n
KRITERIA EVALUASI
1. Struktur
- Ronde Keperawatan dilaksanakan di ruang Paviliun RSUD
Pamenang Pare.
- Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan
- Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
- Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
- Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran
yang telah ditentukan
3. Hasil
- Pasien puas dengan hasil kegiatan
- Masalah pasien dapat teratasi
- Perawat dapat :
- Menumbuhkan cara berfikir yang kritis dan sistematis
- Menigkatkan kemampuan validitas data pasien
- Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis
keperawatan. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien
- Meningkatkan kemampuan memodiifikasi rencana asuhan
keperawatan
- Meningkatkan kemampuan justifikasi
- Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
PENGORGANISASIAN
1. Kepala Ruangan : Zakiatus Sofia S. Kep
2. PP : Novia Nur Indah Sari S. Kep
3. PA : Yoga Kurnia S S. Kep
4. Konselor : Sulasmi S. Kep, Ns
5. Pembimbing : Helena Lenawati S. Kep Ns MMKes
6. Supervisor : Niken Christiana E K S. Kep
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN RONDE
KEPERAWATAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Nama pasien :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Ruangan :
Dengan ini menyatakan sesungguhnya telah:
Memberikan persetujuan dan telah mendapatkan penjelasan
tentang maksud dan tujuan dilakukanya ronde keperawatan.
Demikianlah persetujuan ini diberikan agar di pergunakan
sebagaimana mestinya.
Kediri , 29 Mei 2015
Perawat Yang Menerangkan Pasien
Dialog Ronde Keperawatan
Pagi hari pada tanggal 31 maret 2011 jam 10.00 di Nurse Station
Karu, PP, PA, tim gizi dan konselor berkumpul untuk
melakukan Ronde Keperawatan.
Karu : Selamat pagi semua. Terima kasih telah berkumpul
pada pagi hari ini untuk melakukan ronde keperawatan.
Pengertian ronde adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan pasien, dilakukan dengan
melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan. Tujuan dilakukan ronde keperawatan adalah untuk
meningkatkan kemempuan kita utuk berfikir kritis dan
menemukan pemecahan masalah bagi pasien. Pasien yg
dijadikan ronde keperawatan adalah Tn. Yahman. Baiklah,
sebelum memulai aktivitas, mari kita berdoa sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing- masing. Berdoa mulai.......
selesai
Baiklah... langsung kita mulai saja.. ners novi silahkan
mempresentasikan kasusnya.
PP : Terima kasih Bu. Pasien Tn. Y yang berusia 91 tahun
dengan diagnosa medis Pneumonia. Pasien datang ke ruang Poli
Klinik Paviliun sekitar pukul 08.00 pada tanggal 29 Maret 2011
dengan keluhan sesak napas sudah 3 hari, pernah MRS 3
minggu yang lalu dengan diagnosa DC dan KP, minum air putih
sedikit dan makan mau tapi hanya 3 sendok saja, terdapat
ronchi, wheezing (-), BAB tidak bisa dikasih dulcolax terus bisa
BAB, BAK (+). Saat pengkajian pasien mengeluh sesaknya
agak berkurang, tidak bisa tidur dari kemarin siang, terpasang
kanul nassal 2L/ menit, makan sedikit hanya 3 sendok saja
karena pasien tidak mau bubur minta nasi biasa tapi keluarga
tidak berani memberikan, BAB sudah 2x. Melakukan kolabirasi
dengan tim medis dalam memberikan nebulizer dengan
combivent 3x1 A, injeksi cefotaxcim 3x1 A, injeksi ranitidin
3x1A, injeksi dexametacon 3x1A, injeksi ondancentron 2x1 A.
Setelah dilakukan intervensi selama 2 hari kemarin pasien
mengeluh sesak berkurang dan tidak mau makan, kami
memerlukan ide baik dari perawat maupun tim gizi untuk
mendapatkan pemecahan masalah agar dapat segera diatasi.
Karu : Terima kasih Ners Novi setelah kita
mendengarkan presentasi dari Ners Novi tadi, mengenai data
dan intervensi mungkin ada yang perlu diklarifikasi? Baiklah,
kalau tidak ada kita langsung ke pasien saja.
Di kamar pasien
Karu : Selamat pagi Tn. Yahman, hari ini kami akan
mendiskusikan kondisi bapak saat ini. Bagaimana keadaan
bapak hari ini? bapak sudah kenalkan dengan saya? Saya Ners
Zaki, Ners Novi, Ners Yoga dan tim gizi.
Ners Yoga : Tn Yahman, bagaimana keadaan bapak hari ini ?
dan bagaimana dengan makan dan minumnya?
Tn Yahman : sesaknya berkurang dan tidak bisa tidur.
Makannya tidak mau sedikit dan minumnya hanya susu dan teh
saja
Ners Yoga : ya sudah, Tn Yahman saya TTV dulu
Tn. Yahman : Iya silahkan
Ners Yoga : kami permisi dulu pak, silahkan istirahat lagi..
Di Nurse Station
Karu : Baiklah, setelah kita melakukan validasi data ke
pasien,mari kita mulai berdiskusi. Pertama,saya beri kesempatan
pada Ners Novi untuk mengklarifikasi
Ners Novi : Terima kasih. Setelah kita melihat kondisi pasien
tadi. Ternyata sesaknya agak berkurang dan untuk makan mau
tapi sedikit hanya 3 sendok saja karena pasien tidak mau nasi
tim makannya hanya agar- agar saja. Apa saja implementasi yag
dapat kita berikan untuk mengurangi keluhan tersebut.
Ners Yoga : saya sudah mengobservasi TTV (TD:
160/100mmHg, N: 75 irreguler, RR : 24x/menit, S: 36,1),
memberikan posisi yang nyaman dan lingkungan yang tenang.
Melakukan kolaborasi dengan tim medis yaitu melakukan
nebulizer dengan combivent 3x1, injeksi ranitidin 3x1A, injeksi
ondancentron 2x1A, injeksi dexametacon 3x1A, injeksi
cefotaxcim 3x1A. Dan melakukan kolaborasi dengan tim gizi.
Tim Gizi menjelaskan tentang status gizi pasien, tentang diit
yang diberikan dan selanjutnya merencanakan diit pasien.
Karu : Baiklah. Diskusi yang sangat menarik. Dari
diskusi tadi, saya dapat mengambil kesimpulan : Untuk
mengurangi sesak kita berikan terapi O2 dan untuk pemenuhan
nutrisi kita berikan diit yang sesuai. Kita pantau keadaaan umum
pasien. Kita observasi TTV ( TD, Nadi, Suhu, RR). Kita berikan
posisi yang nyaman dan lingkungan yang tenang. Berkolaborasi
dengan tim medis. Kitta rencanakan konsul dengan tim gizi
untuk mengatasi masalah pasien.
Terima Kasih
DAFTAR PUSTAKA
Engram, Barbara, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Volume I,
Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 1999
Carpenito, Lynda Juall. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC. Jakarta ;
2001
Doenges, Marilyn E, et all. Nursing Care Plans : Guidelines For Planning
and Documenting Patient Care, Edition 3, F.A. Davis
Company, Philadelpia ; 1993