rencana pelaksanaan pembelajaran termokimia

62
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TERMOKIMIA OLEH : Anelin Osirikna 1201507 PENDIDIKAN KIMIA (R) DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Hj. Ellizar, M.Pd Dra. Asmi Burhan, M.Pd JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: retnofarahd5

Post on 28-Jan-2016

451 views

Category:

Documents


36 download

DESCRIPTION

rpp

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TERMOKIMIA

OLEH :

Anelin Osirikna

1201507

PENDIDIKAN KIMIA (R)

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Hj. Ellizar, M.Pd

Dra. Asmi Burhan, M.Pd

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014

Page 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN 1 LUBUK ALUNG

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : IX/Genap

Materi Pokok : Termokimia

Alokasi Waktu : 3 Minggu x 4 Jam pelajaran @ 45 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,

kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan

pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif

manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas alam

serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan dapat

dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,

terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,

Page 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan

percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli

lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud

kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

3.4 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan

diagram tingkat energi.

Indikator :

3.4.1. Menentukan reaksi tergolong eksoterm atau endoterm berdasarkan data hasil

percobaan .

3.4.2. Menentukan reaksi tergolong eksoterm atau endoterm berdasarkan diagram

tingkat energi.

3.5 Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi

pembentukan standar, dan data energi ikatan.

Indikator :

3.4.3. Menentukan nilai H reaksi berdasarkan hukum Hess.

3.4.4. Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data perubahan entalpi

pembentukan standar yang diberikan.

3.4.5. Menentukan H reaksi berdasarkan data energi ikatan yang diberikan.

3.6 Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi

eksoterm dan reaksi endoterm.

Indikator :

3.6.1 Merancang percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm

3.6.2 Melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm

3.6.3 Menyimpulkan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm

3.6.4 Menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm

3.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk

menentukan nilai H suatu reaksi.

Indikator :

3.7.1 Merancang percobaan untuk menentukan nilai H suatu reaksi.

Page 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

3.7.2 Melakukan percobaan untuk menentukan nilai H suatu reaksi.

3.7.3 Menyimpulkan data hasil percobaan untuk menentukan nilai H suatu reaksi.

3.7.4 Menyajikan hasil dari data percobaan penentuan nilai H suatu reaksi.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran peserta didik dapat :

1. Mendefinisikan termokimia berdasarkan “”

2. Mendefinisikan sistem dan lingkungan dari termokimia berdasarkan illustrasi

yang diberikan.

3. Membedakan sistem dan lingkungan dalam suatu sistem termokimia dari

beberapa contoh kasus yang ada .

4. Mendefinisikan hukum koservasi energi berdasarkan pengamtan terhadap

beberapa reaksi yang menyertai pelepasan dan penyerapan energi.

5. Membedakan 3 jenis sistem berdasarkan interaksi antara sistem dan

lingkungan dalam suatu sistem termokimia.

6. Menentukan suatu reaksi tergolong reaksi eksoterm berdasarkan nilai H

reaksi dari data hasil percobaan yang diberikan.

7. Menentukan suatu reaksi tergolong reaksi endoterm berdasarkan nilai H

reaksi dari data hasil percobaan yang diberikan.

8. Menentukan suatu reaksi tergolong reaksi eksoterm berdasarkan nilai H

reaksi berdasarkan diagram tingkat energi yang diberikan.

9. Menentukan suatu reaksi tergolong reaksi endoterm berdasarkan nilai H

reaksi berdasarkan diagram tingkat energi yang diberikan.

10. Menentukan nilai H reaksi berdasarkan hukum Hess.

11. Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan

standar dari produk maupun reaktan penyusun reaksi tsb.

12. Menentukan H reaksi berdasarkan data energi ikatan dari masing – masing

senyawa pembentuknya.

13. Siswa dapat merancang percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

14. Siswa dapat melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

15. Siswa dapat mengamati dan mencatat data hasil percobaan reaksi eksoterm

dan reaksi endoterm.

Page 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

16. Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi

endoterm.

17. Siswa dapat menyimpulkan bahwa pada reaksi eksoterm terjadi penurunan

suhu akibat adanya pelepasan kalor dan pada reaksi eksoterm terjadi

sebaliknya.

18. Siswa dapat merancang percobaan untuk menentukan nilai H suatu reaksi

berdasarkan hukum Hess menggunakan kalorimeter sederhana .

19. Siswa dapat melakukan percobaan untuk menentukan nilai H suatu reaksi

berdasarkan hukum Hess kalorimeter sederhana.

20. Siswa dapat mengamati dan mencatat data hasil percobaan penentuan nilai H

suatu reaksi berdasarkan hukum Hess kalorimeter sederhana.

21. Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan percobaan penentuan nilai H

suatu reaksi berdasarkan hukum Hess kalorimeter sederhana.

22. Siswa dapat menyimpulkan bahwa pada reaksi H reaksi bernilai (-) negtif

menandakan reaksi tergolong reaksi eksoterm,sedangkan H reaksi bernilai

(+) positif menandakn reaksi tergolong endoterm.

D. Materi Pembelajaran

FAKTA

A. Sistem dan lingkungan

Sistem

Sistem merupakan Pusat fokus perhatian yang diamati dalam suatu percobaan.

Maka perhatikan gambar di bawah ini:

(Sistem terbuka) (sistem tertutup) (sistem terisolasi)

Page 6: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

Lingkungan

Bagian lain dari alam semesta yang berinteraksi dengan system .Hal ini juga

didukung oleh Hukum Konservasi Energi

“Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan,tetapi energi

dapat mengalami perubahan dari bentuk energi tertentu menjadi

bentuk energi lain”

System diklasifikasikan menjadi 3 jenis:

1. Sistem terbuka

Jenis sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan energi bahkan Zat (materi)

antara sistem dengan lingkungan.

2. Sistem tertutup

Jenis sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan energy, namun tidak dengan

materinnya . Contohnya, air panas dalam gelas tertutup, pada kasus tsb hanya panas

(energi) dari dalam gelas yang bergerak ke arah lingkungan namun materi yang

terdapat dalam sistem tidak dapat berpindah ke lingkungan,begitupun sebaliknya.

3. Sistem terisolasi

Salah satu jenis sistem yang memungkinkan tidak terjadnyai perpindahan materi dan

energi sama sekali. Contohnya, air dalam termos,pada kasus ini parikel materi yang

menguap akan kembali kembali kedalam larutannya kembali,begitupun de ngan

energinya yang tidak dapat keluar masuk melalui sistem (terisolasi).

B. Reaksi Eksoterm dan Endoterm

Reaksi Eksoterm

ejadian dimana panas mengalir dari sistem ke lingkungan

Reaksi endoterm

ejadian dimana panas diserap oleh sistem dari lingkungan

C. Entalpi

Entalpi, seperti asal kata Yunaninya, berarti kandungan energi pada suatu benda.

Perubahan enatalpi dibagi atas 3 macam :

Page 7: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

1. Entalpi Pembentukan Standar ((∆ H f 0)

Adalah jumlah kalor yang diperlukan atau di bebaskan untuk proses pembentukan 1

mol senyawa dari unsure-unsurnya yang stabil pada keadaan standar/STP(298K,1

atm).

1/2H2(g) + 1/2Cl2(g) HCl(g) ∆ H=+92,31kj

2. Entalpi Penguraian Standar ((∆ H d0)

Adalah jumlah kalor yang diperlukan atau di bebaskan untuk proses

penguraian 1 mol senyawa dari unsure-unsurnya yang stabil pada keadaan

standar/STP(298K,1 atm).

NaCl (s) Na(s) + 1/2Cl2(g) ∆ H=411 kj

3. Entalpi Pembakaran Standar(∆ H d0)

Adalah jumlah kalor yang diperlukan atau di bebaskan untuk proses

pembakaran 1 mol senyawa dari unsure-unsurnya yang stabil pada keadaan

standar/STP(298K,1 atm).

C(S) + O2(g) CO2(g) ∆ H=-393,52 kj

4. Entalpi Pelarutan Standar (∆ H s0)

Adalah jumlah kalor yang diperlukan atau di bebaskan untuk proses

pembakaran 1 mol senyawa dari unsure-unsurnya yang stabil pada keadaan

standar/STP(298K,1 atm).

NaCl (s) NaCl(aq) ∆ H=+3.9 kj

KONSEP

Konsep dari termodinamika antara lain

- Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi,

yaitu pengukuran kalor yang menyertai reaksi kimia.

Page 8: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

- Sistem adalah zat-zat yang menjadi objek pengamatan(penelitian) yang di batasi

oleh batas-batasan fisis tertentu,atau dapat pula di artikan sebagai segala sesuatu

yang menjadi pusat perhatian

- Lingkungan adalah segala sesuatau di luar sistem.

- Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor.

- Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor.

- Entalpi merupakan suatu cara untuk menyatakan ukuran sifat termodinamika suatu

system yang sama dengan jumlah energy dalam system tersebut dengan jumlah

energy dalam system tersebut dengan haasil kali tekanan dan volume

PRINSIP

Prinsip dari termokimia antara lain:

- Azas kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat diciptakan atau

dimusnahkan tetapi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya

- Perubahan entalpi reaksi endoterm ∆H = Hp – HR> 0

- Perubahan entalpi reaksi eksoterm ∆H = Hp – HR< 0

PROSEDUR

Reaksi Eksoterm Dan Reaksi Endoterm

Reaksi eksoterm dan endoterm sangat berhubungan dengan entalpi dimana entalpi ini

menyatakan jumlah energy yang terkandung dalam suatu zat pada suhu kamar.reaksi

eksoterm merupakan suatu peristiwa melepaskan kalor dari system ke lingkungan dan reaksi

endoterm merupakan suatu peristiwa masuknyaa kalor dari lingkungan ke system

Contoh: a.HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(s) + H2O(aq) ∆H= -56 kJ

b.N2O(g) 2NO2(g) ∆H= +58 kJ

karna harga HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(s) + H2O(aq) berharga negatif,maka

reaksi tersebut disebut reaksi eksoterm dan N2O(g) 2NO2(g) berharga positif,maka

reaksi tersebut reaksi endoterm.

E. Metode Pembelajaran

Page 9: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

Pertemuan I

Pendekatan : Scientific Learning

Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) dan Problem

Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)/projek

Pertemuan II

Pendekatan : Scientific Learning

Model Pembelajaran : Think Pair Share (TPS) dan Problem

Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)

Percobaan (eksperimen)

Pertemuan III

Pendekatan : Scientific Learning

Model Pembelajaran : Think Pair Share (TPS)

Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)

Percobaan (eksperimen)

F. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran

Media :

o Worksheet atau lembar kerja (siswa)

o lembar penilaian

o Laptop

o Proyektor

o Powerpoint

- Peralatan danBahan Untuk Percobaan :

o Pipet tetes,Neraca Ohaus,Kalorimeter sederhana, Bola Hisap ,Termometer,

Batang Pengaduk ,Gelas Ukur, Pipet Volum , Botol Timbang Dan Tutupnya

o NaOH , HCl 4 M ,aquades

o Lembar Kerja Siswa (worksheet)

Alat/Bahan :

o Infocus

o Penggaris

Page 10: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

o Spidol

Sumber Belajar :

o Buku paket kimia dari pusat perbukuan Depdikbud,

o Endang Susilowati, Theory and Application of Chemistry for Grade XI of Senior

High School and Islamic Senior High School,Tiga Serangkai, Solo.

o Sandri Justiana , Chemistry For Senior High School Year XI , Yudhistira , Bogor

o Bahan tayang

o http://www.edukasi.net

1. Pertemuan Pertama ( 3 x 45 menit ) Waktu

Pendahuluan/Kegiatan Awal

Orientasi :

o Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk

memulai pembelajaran

o Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

“Siapa yang tidak hadir hari ini?”

o Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

pembelajaran termokimia.

Apersepsi ;

o Sebagai apersepsi melakukan tanya jawab dengan memberikan

pertanyaan tentang Hukum konservasi energi.

“Ketika ananda sekalian dibangku SMP,ananda sudah mengetahui istilah

hukum konservasi energi,siapa yang masih ingat bagaimana bunyi hukum

koservasi energi itu?”

“Apa yang dimaksud dengan hukum koservasi energi itu?”

“Dikarenakan energi tidak dapat dimusnahkan tetapi dapat diubah dari satu

bentuk ke bentuk lainnya. Kemudian, apa yang akan terjadi jika energi ingin

keluar dari sistem menuju lingkungan atau sebaliknya?”

“Nah, hari ini kita akan mempelajari reaksi yang melibatkan pertukaran

energi dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya. Reaksi tersebut dinamakan

reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.”

20

menit

Page 11: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

o Guru menuliskan judul materi pembelajaran “Reaksi eksoterm dan

reaksi endoterm” di papan tulis.

Motivasi

o Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi termokimia

dalam kehidupan sehari-hari.

“ Adakah diantara ananda sekalian yang berminat untuk bekerja menjdi

seorang laboran nantinya?”

“Nah,jika ada, ananda sekalian akan familiar dengan istilah termokimia

tsb,karena kita dapat menentukan apakah reaksi dapat berlangsung atau

tidak,sehingga pekerjaan yg kita lakukan nanti tidak sia-sia”

Pemberian Acuan;

o Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan

saat itu.

o Memberitahukan tentang tujuan pembelajaran pada pertemuan yang

berlangsung.

o Pembagian kelompok belajar

o Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti

Peserta didik di dalam kelompok belajar :

Mengamati

Mengamati sejumlah contoh rekasi kimia dalam beberapa wadah dan

kondisi berbeda untuk menetukan komponen dalam suatu sistem

termokimia.

Mengamati gambar erlenmeyer terbuka,erlenmeyer tertutup dan termos

untuk menuntun siswa membedakan 3 jenis sistem dalam termokimia.

Mengamati gambar beberapa orang bapak yang duduk disekitar api

unggun sambil mendekatkan kaki mereka ke arah api sebagai contoh

reaksi eksoterm dalam kehidupan sehari – hari .

Mengamati reaksi yang terjadi pada pembakaran kayu dari api unggun

yang digunakan oleh beberapa orang didalam gambarsebagai penghangat.

145

menit

Page 12: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

Mengamati reaksi pita Mg dengan larutan HCl melalui video yang

ditayangkan sebagai salah satu contoh reaksi eksoterm yang dilakukan di

laboratorium.

Mengamati gambar reaksi “tablet efferscent”dengan air sebagai contoh

reaksi endoterm dalam kehidupn sehari - hari .

Mengamati video reaksi antara barium hidrosida dengan ammonium

tiosianat.

Mengamati sejumlah reaksi yang disertai dengan nilai entalpi

reaksinya ,untuk menentukan reaksi tergolong eksoterm atau endoterm.

Menanya

Mengajukan pertanyaan tentang komponen dalam suatu reaksi termokimia

dan kaitannya dengan reasksi eksoterm dan endoterm yang tidak dipahami dari

apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan

tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke

pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa

ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran

kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

o Mengajak siswa menemukan konsep termokimia, arti per-penggalan

katanya,dengan mengajukan pertanyaan singkat:

“ Termokimia berdasarkan penggalan kata penyususnnya yaitu tediri dari

kata termo dan kimia ?”

“Apakah arti termo? apakah yang ananda fikirkan bila mendengar kata -

kata termo?” dan mengaitkanya dengan kata penggalanya yaitu “kimia”

hingga menjadi suatu definisi.

o Menuntun siswa untuk membedakan ke 3 jenis sistem termokimia

dengan mengamati gambar dari ke 3 jenis sistem tsb,dengan

pertanyaan:

Pada gambar 1:

“ Apakah yang terjadi jika kita mereaksikan zat A dan B didalamnya

sehingga terjadi kenaikan suhu,kemudian kita biarkan beberapa

saat,Apakah akan terjadi perubahan suhu?”

Page 13: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

“ Apakah suhu larutan dalam erlenmeyer 1 akan makin tinggi atau malah

makin rendah?”

“ Kalau semakin rendah apakah yang terjadi pada kalor yang dihasilkan

dari reaksi?”

“Seandainya kita pegang gelasnya ,apa yang terasa pada tangan?”

“Apakah tangan juga merasakan panas?”

“Tangan bertindak sebagai lingkungan, jadi kemanakah kalor berpindah?”

“Bagaimana dengan volum larutan dalam erlenmeyer?”

“Apakah bertambah atau berkurang?”

“Jadi pada sistem ini,apakah dapat terjadi perpindahan materi?”

“Nah, jenis sistem diataslah yang dinamakan sebagai sistem terbuka”

“Siapa yang bisa menjelaskan apa itu sistem terbuka berdasarkan ilustrasi

diatas?”

Pada gambar 2 :

“ Bagaimana dengan jenis sistem yang kedua ini, Apakah pada sistem ini

dapat terjadi perpindahan materi?”

“ Bagaimana dengan kalor yang dihasilkan oleh reaksi pada sistem?”

“ Apakah panas yang dihasilkan dapat dirasakan oleh tangan?”

“ jika ia,apakah pada sistem ini kalor reaksi dapat berpindah dari sistem ke

lingkungan?”

“Nah, sistem jenis ini dinamakan sebagai sistem tertutup”

Pada gambar 3:

“ Nah, coba ananda sebutkan keuntungan jika kita menggunakan jenis

sistem ketiga untuk menyimpan suatu larutan yang panas (energi kalor

besar)”

“Ya, salah satunya agar larutan yang panas tersebut tetap terjaga suhunya”

“Jika suhu larutan tetap, bagaimanakah kalor hasil reaksi tersebut ?

berkurangkah , bertambah atau tetap?”

“jika kalor reaksinya tetap,berarti apakah terjadi perpindahan kalor dari

sistem ke lingkungan?”

“Kemudian bagaimanakah dari materi yang terdapat dalam larutan?”

“Apakah materi dalam sistem tersebut dapat berpindah dari sistem ke

Page 14: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

lingkungan”

“Nah jenis sistem yang seperti itulah yang dinamakan sebagai sistem

terisolasi”

o Menuntun siswa untuk menentukan konsep reaksi eksoterm dalam

kehidupan sehari-hari ,berdasarkan ilustrasi gambar beberapa orang

yang sedang menghangatkan diri dengan duduk disekitar api

unggun ,dengan pertanyaan :

“Apa yang dapat ananda deskripsikan dari gambar yang

ditampilkan?”(orang yang duduk mengitari api )

“Apa yang dirasakan orang ketika berada didekat api unggun tsb?”

“ Apakah jenis sistem yang terdapat pada kasus ,tertutup,terbuka atau

terisolasi?

“ Kalau sistem nya , dari jenis sistem terbuka apa yg mungkin terjadi?

“ Siapakah yang menjadi system pada ilustrasi didepan?

“ Siapakah yang berperan sebagai lingkungan ?

“ Dari manakah arah perpindahan kalor terjadi? Dari api ke bapak ke api

ataukah sebaliknya?

“Sebelumnya telah disepakati kalau pada contoh,reaksi pembakaran kayu

(api) sebagai sistem dan bapak sebagai lingkungan.

“ Jadi, dari manakah kalor tersebut mengalir?dari sistem ke linkungan atau

dari lingkungan ke sistem

“Kalau kalor tersebut mengalir dari system ke lingkungan,maka sistem

bertindak sbg apa ,yang melepaskan kalor atau menerima?

“ Jadi bagaimana jumlah kalor yg berada pada sistem,berkurang atau

bertambah?

“Apakah tanda untuk sesuatu yang berkurang (-) atau (+) ?

“ Jenis reksi seperti tsb lah yang dikatakan sebagai reaksi eksoterm,jadi

bagaimanakah yang dikatakan sebagai reaksi eksoterm?

oMenuntun siswa menentukan apakah suatu reaksi kimia tergolong reaksi

eksotermis berdsarkan melalui pengamatan terhadap suatu demonstrasi

reaksi pita Mg dengan larutan HCl , dengan pertanyaan :

“Manakah yang disebut dengan sistem dalam reaksi tersebut?”

Page 15: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

“Dan mana yang disebut dengan lingkungan?”

“Pada reaksi tersebut terjadi perubahan suhu yaitu kenaikan suhu,Nah,

kalau begitu entalpi sistem berkurang atau bertambah?”

“kalau entalpi sistem berkurang,berarti energi mengalir dari mana ke

mana?”

“Berarti perubahan entalpi bertanda positif atau negatif?”

“Jadi, reaksi tersebut termasuk reaksi apa?”

o Menuntun siswa untuk menentukan konsep reaksi endoterm dalam

kehidupan sehari-hari ,berdasarkan ilustrasi gambar tablet efferscent

yang dimasukkan kedalam air yang diberikan,dengan pertanyaan :

“Mana yang dimaksud dengan sistem dalam gambar tersebut?”

“Dan mana yang dimaksud dengan lingkungan?”

“Apa yang kita rasakan ketika menyentuh dinding gelasnya?”

“Berarti energi mengalir dari mana kemana?”

“Nah, reaksi inilah yang disebut dengan reaksi endoterm, dimana kalor

mengalir dari lingkungan ke sistem.”

“Kalau begitu, entalpi sistem bertambah atau berkurang?”

“Berati perubahan entalpi bertanda apa?”

“Pada reaksi ini, sistem menyerap energi (yang dapat kita rasakan dengan

adanya rasa dingin ketika menyentuh dinding gelas), sehingga entalpi sistem

akan bertambah, artinya entalpi produk lebih besar daripada entalpi

pereaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpinya bertanda positif.”

oMenuntun siswa menentukan apakah suatu reaksi kimia tergolong reaksi

endotermis berdsarkan melalui pengamatan terhadap suatu demonstrasi

reaksi barium hidroksida dengan ammonium tiosianat, dengan pertanyaan :

“Perhatikan, apa yang terjadi?”

“Mana yang dimaksud dengan sistem dalam reaksi tersebut?”

“Dan mana yang dimaksud dengan lingkungan?”

“Pada reaksi tersebut terjadi perubahan suhu yaitu penurunan suhu,Nah,

kalau begitu entalpi sistem berkurang atau bertambah?”

“kalau entalpi sistem bertambah, berarti energi mengalir dari mana ke

mana?”

Page 16: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

“Berarti perubahan entalpi bertanda positif atau negatif?”

“Jadi, reaksi tersebut termasuk reaksi apa?”

Mengumpulkan Data(Eksperimen/Mengeksplorasi)

Menganalisis dan menentukan reaksi tergolong eksoterm ataukah endoterm

berdasarkan data entalpi reaksi yang diberikan.

Saling tukar informasi tentang reaksi eksoterm dan endoterm dengan

ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh

sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi

kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada

buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan

cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat

orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan

mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,

mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasikan

Berdiskusi tentang data entalpi reaksi yang sudah dikumpulkan/ terangkum

dalam kegiatan sebelumnya.

Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan

sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan

mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung.

Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi

yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat

yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan

sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan

prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam

menyimpulkan , tentang : Reaksi eksoterm dan endoterm dapat dibedakan

berdasarkan data nilai entalpi reaksinya,unuk reaksi eksoterm nilai

entalpi reaksinya bernilai (-)atau reaksi melepskan sejumlah energi ke

lingkungan, sedangkan untuk reaksi endoterm entalpi reaksinya bernilai

positif (+) atau pada reaksi terjadi penyerapan energi dari lingkungan.

Mengkomunikasikan

Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis

secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,

Page 17: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat

dengan sopan

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : reaksi

termokimia dibagi berdasarkan energi yang dilepaskan atupun diterima yaitu

reaksi eksoterm (melepaskan energi) dan endoterm (menyerap energi)

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi

oleh kelompok yang mempresentasikan

Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi

kesempatan untuk menjawabnya.

Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan

pembelajaran yang baru dilakukan : Laporan hasil pengamatan secara

tertulis tentang Reaksi eksoterm dan endoterm dapat dibedakan berdasarkan

data nilai entalpi reaksinya,unuk reaksi eksoterm nilai entalpi reaksinya bernilai

(-)atau reaksi melepskan sejumlah energi ke lingkungan, sedangkan untuk reaksi

endoterm entalpi reaksinya bernilai positif (+).

Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau

lembar kerja yang telah disediakan.

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan

beberapa pertanyaan kepada siswa.

“Nah, coba sebutkan contoh-contoh reaksi eksoterm dan endoterm dalam

kehidupan sehari-hari?”

Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang

belum dipahami.

“Siapa yang belum mengerti?”

Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta

didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk

mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran

Catatan:

Selama pembelajaran berlangsung , guru mengamati sikap siswa dalam

pembelajaran yang meliputi sikap : disiplin ,rasa percaya diri,berperilaku

jujur , tangguh menghadapi masalah , tanggung jawab , rasa ingin tahu,

peduli ingkungan.

Penutup 15

Page 18: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

Peserta didik :

Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point – point penting

yang muncul dalam kegiatan Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm

Guru :

Mengagendakan pekerjaan rumah Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

Mengagendakan materi yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya

tentang Perubahan entalpi reaksi.

Memeriksa pekerjaan siswa , yang telah selesai langsung diperiksa .

Peserta didik yang selesai mengerjakan soal dengan benar diberi paraf

serta diberi nilai +3 untuk ketepatan waktu pengumpulan tugas

Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan

kerja sama yang baik dalam diskusi .

menit

2. Pertemuan Kedua ( 3 x 45 menit ) Waktu

Pendahuluan/Kegiatan Awal

Orientasi :

o Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk

memulai pembelajaran

o Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Apersepsi ;

o Mereview konsep reaksi eksoterm dan reaksi endoterm .

o Mengaitkaan materi pembelajaran penentuan entalpi reaksi melalui

percobaan menggunakan kalorimeter dan Hukum Hess dengan

pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya tentang penentuan

suatu reaksi tergolong eksoterm atau endoterm berdsarkan nilai entalpi

reaksinya.

o Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan.

“Pada pertemuan sebelumnya kita telah mempelajari mengenai reaksi

eksoterm dan endoterm,Nah ,coba ananda jelaskan perbedaan kedua

istilah tersebut berdasarkan energi yang menyertai reaksi tsb”

Motivasi

15

menit

Page 19: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

o Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi penentuan

entalpi reaksi berdasarkan konsep kalorimeter dan Hukum Hess dalam

kehidupan sehari-hari.

“kalorimeter dapat digunakan untuk menentukan entalpi reaksi secara

langsung , Nah kalorimeter tersebut tidak hanya dapat dipergunakan

dilaboratorium,kita pun dapat merakit sendiri kalorimeter sederhana”.

Pemberian Acuan;

o Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan

saat itu.

o Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.

o Pembagian kelompok belajar

o Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar. sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti

Peserta didik di dalam kelompok belajar :

Mengamati

Mengkaji tentang penentuan entalpi reaksi berdasarkan konsep penggunaan

kalorimeter dan Hukum Hess ketelitian dan kesungguhan mencari informasi.

Penentuan entalpi reaksi memanfaatkan prinsip penggunaaan alat

kalorimeter:

Mengamati seperangkat alat calorimeter.

Mengamati temperatur masing-masing larutan sebagai temperatur mula-

mula.

Mengamati temperataur akhir reaksi dan mencatat hasilnya.

Penentuan entalpi reaksi berdasarkan konsep Hukum Hess.

Mengamati seperangkat alat calorimeter

Mengamati temperatur masing-masing larutan sebagai temperatur mula-

mula

Mengamati temperataur akhir reaksi dan mencatat hasilnya

Menanya

150

menit

Page 20: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

Tiap-tiap kelompok diminta untuk berdiskusi tentang masalah yang diamati,

salah satu dari anggota kelompok diminta memberikan pendapat tentang

bagaimana cara menentukan entalpi reaksi berdsarkan percobaan, dan kaitanya

dengan Hukum Hess.

Mengajukan pertanyaan tentang yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau

pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati

(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)

untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan

pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan

belajar sepanjang hayat.

Menununtun siswa bahwa untuk menetukan ΔH reaksi dapat melalui data

percobaan , dengan menggunakan alat kalorimeter.

“Apa itu kalorimeter ?”

“Apa fungsi dari kalorimeter ?”

“Apa saja komponen dari kalorimeter ?”

“Bagaimana cara menentukan harga entalpi atau kalor dengan

menggunakan kalorimeter”

“Berapa suhu awal sebelum direaksikan dengan larutan yang tersedia ?

“Berapa suhu akhir reaksi?”

“ Apa itu perubahan entalpi “

Menununtun siswa untuk menetukan ΔH reaksi berdasarkan Hukum

Hess .

“Dapakah ananda menuliskan persamaan termokimia yang ibuk berikan

setelah mengamati contoh persamaan termokimia ?”

“Dari diagram entalpi reaksi yang diamati eksoterm mengapa nilai

perubahan entalpinya bernilai negatif ?

“Dari diagram entalpi reaksi endoterm yang diamati mengapa nilai

perubahan entalpinya bernilai positif ?”

“Apakah terbukti rumusan dari hukum hess pada skema arah jalannya

pembentukan gas CO2?”

“Nahh,bagaimanakah cara penentuan ΔH reaksi berdasarkan Hukum

Hess? “

Mengumpulkan Data(Eksperimen/Mengeksplorasi)

Page 21: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

Aktivitas : Siapkan peralatan kalorimeter,menimbang 4 gram NaOH dalam

botol timbang yang tertutup rapat.Mengambil 25ml aquades dengan

menggunakan gelas ukur , memasukkan ny kedalam kalorimeter ,mencatat

suhu aqudes (t1) sambil terus diaduk supaya suhu air sama dengan

kalorimeter.Memasukkan NaOH padat kedalam kalorimeter sedikit demi

sedikit sambil diaduk hingg larut ,mencatat suhu larutan (t2).Mengambil 25

ml HCl 4M dan masukkan ke dalam kalorimeter yang berisi larutan NaOH

tadi .Ingat HCl harus segera ditambahkan setelah NaOH larut dan mencatat

suhu (t3)

Membaca sumber lain selain buku teks tentang entalpi reaksi melalui

percobaan menggunakan kalorimeter dan Hukum Hess.

Mendiskusikan hasil dari membaca dari sumber buku

Saling tukar informasi penentuan entalpi reaksi melalui percobaan

menggunakan kalorimeter dan Hukum Hess.

Peserta didik menanggapi secara aktif hasil diskusi dari kelompok lainnya

sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai

bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang

terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang

disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,

menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan

kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,

mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasikan

Mendiskusikan tentang penentuan entalpi reaksi melalui percobaan

menggunakan kalorimeter dan Hukum Hess .

Mengumpulkan informasi dari diskusi yang sedang berlangsung.

Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi

yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat

yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap

jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur

dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan

tentang : entalpi reaksi dapat ditentukan melalui percobaan yaitu salah

Page 22: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

satunya menggunakan kalorimeter,kalor reaksi dapat ditentukan dengan

memanfaatkan data nilai kapsitas kalor,massa zat, dan perubahan suhu akibat

reaksi. Berdasarkan hukum Hess kalor reaksi suatu reaksi tidak bergantung

pada jalannya reaksi, namun hanya pada keadaan awal dan keadaan akhirnya

saja.

Mengkomunikasikan

Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis

secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,

teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat

dengan sopan.

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : penentuan

entalpi reaksi melalui percobaan menggunakan kalorimeter dan Hukum Hess .

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh

kelompok yang mempresentasikan

Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi

kesempatan untuk menjawabnya.

Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan

pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan penentuan entalpi reaksi

melalui percobaan menggunakan kalorimeter dan Hukum Hess.

Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau

lembar kerja yang telah disediakan.

Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta

didik atau pada lembar kerja yang telah disediakan secara individu untuk

mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Catatan:

Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam

pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku

jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli

lingkungan)

Penutup

Peserta didik dengan bimbingan guru, membuat penentuan entalpi reaksi

melalui percobaan menggunakan kalorimeter dan Hukum Hess.

Bersama peserta didik menyimpulkan bahwa entalpi reaksi dapat ditentukan

15

menit

Page 23: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

melalui percobaan yaitu salah satunya menggunakan kalorimeter,kalor reaksi

dapat ditentukan dengan memanfaatkan data nilai kapsitas kalor,massa zat,

dan perubahan suhu akibat reaksi. Berdasarkan hukum Hess kalor reaksi

suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi, namun hanya pada

keadaan awal dan keadaan akhirnya saja.

Peserta didik diberikan PR.

Menugaskan siswa untuk membaca literature tentang penentuan entalpi

reaksi melalui percobaan menggunakan kalorimeter dan Hukum Hess.

3. Pertemuan Ketiga ( 3 x 45 menit )

Pendahuluan/Kegiatan Awal

Orientasi :

o Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai

pembelajaran.

o Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

o Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

pembelajaran penentuan entalpi reaksi reaksi berdasarkan data energi ikatan.

Apersepsi ;

o Mereview konsep penentuan materi penentuan entalpi reaksi berdasarkan

percobaan menggunkan kalorimeter dan Hukum Hess .

persamaan termokimia.

perubahan entalpi.

nilai entalpi untuk reaksi eksoterm.

nilai entalpi untuk reaksi endoterm.

o Mengaitkaan materi pembelajaran penentuan materi penentuan entalpi reaksi

berdasarkan konsep kalorimeter dan Hukum Hess dengan penentuan entalpi

reaksi berdasarkan data energi ikatan.

“selain penentuan ΔH reaksi dengan hukum hess, cara penentuan ΔH bisa dengan data perubahan entalpi.”

o Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan tema penentuan

entalpi reaksi reaksi berdasarkan data energi ikatan .

“selain dengan hukum hess, Apakah ada cara lain untuk menentukan ΔH reaksi ?

15

menit

Page 24: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

Motivasi

o Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi penentuan entalpi

reaksi reaksi berdasarkan data energi ikatan .

“ Apabila dalam suatu reaksi diketahui entalpi pembentukan standar senyawa-

senyawa yang ikut bereaksi maka perubahan entalpi raksi tersebut juga dapat dicari

Reaksi kimia terjadi karena adnya pemutusan ikatan dan pembentukan ikatan yang

baru. Ikatan-ikatan pad reaktan akan putus dan terjadi ikatan yang baru pada

produk. Oleh karena itu, perubahan entalpi dpat dicari dari selisih antara

ΔH pemutusan ikatan dan ΔH pembentukan ikatan.”

Pemberian Acuan;

o Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

o Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Kegiatan Inti

Peserta didik di dalam kelompok belajar :

Mengamati

Mengamati contoh persamaan termokimia pembakaran metana.

Rumus penentuan ΔH berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan

standar dan energi ikatan

Membaca(dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran

berlangsung)

Macam-macam perubahan entalpi standar

Menentukan perubahan entalpi berdasarkan energi ikatan

Menanya

Tiap-tiap kelompok diminta untuk berdiskusi tentang masalah yang

diamati, salah satu dari anggota kelompok diminta memberikan pendapat

tentang penentuan entalpi reaksi reaksi berdasarkan data energi ikatan.

Mengajukan pertanyaan mengenai penentuan entalpi reaksi reaksi

berdasarkan data energi ikatan yang tidak dipahami dari apa yang diamati

atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang

diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang

bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,

kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang

perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Page 25: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

“ Apa saja macam-macam perubahan entalpi ?”“ Dari persamaan pembakaran metana, mana yang produk dan mana yang reaktan?”“ Berapa harga entalpi pembentukan untuk unsur bebas?”“ Uraikanlah pemutusan ikatan pada pereaksi dalam reaksi pembakaran gas etana?”“ Berapa energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan-ikatan pada reaktan?”“ Uraikanlah pembentukan ikatan pada produk dalam reaksi pembakaran gas etana?”“Berapa energi yang dibutuhkan untuk memutus ikatan-ikatan pada produk ?”“Jadi, berapa nilai ΔH berdasarkan data energi ikatan reaksi pembakaran gas etana ?”

Mengumpulkan Data(Eksperimen/Mengeksplorasi)

Mendiskusikan :

o Macam-macam perubahan entalpi.

o Mendeskripsikan pemutusan ikatan pada produk dan ikatan pada reaktan.

Membaca sumber lain selain buku teks tentang penentuan entalpi reaksi

berdasarkan data energi ikatan.

Mendiskusikan hasil percobaan dari membaca dari sumber buku

Saling tukar informasi tentang penentuan entalpi reaksi berdasarkan data energi

ikatan dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya

sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baruyang dapat dijadikan sebagai

bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang

terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang

disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,

menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan

kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,

mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasikan

Menghubungkan perubahan entalpi ntukanpembreaksi dengan energi ikatan

Menghitung perubahan entalpi berdasarkan hukum Hess dan energi ikatan.

Berdiskusi tentang data yang sudah dikumpulkan/terangkum dalam kegiatan

sebelumnya.

o Meneyelesaikan soal –soal perhitungan yang berkaitan dengan

Page 26: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

penentuan Cara menghitung ΔH berdasarkan data nilai entalpi energi

ikatan

Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan

sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan

mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung.

Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang

bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang

berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur,

teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan

kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang

bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang

berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur,

teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan

kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan , tentang :

energi ikatan merupakan energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol

ikatan dari suatu molekul dalam wujud gas,dinyatakan dalam kilojoule per

mol. Data nilai energi ikatan telah ditentukan elalui percobaan bahkan telah

ada tabel yang menyediakan data nilai energi ikatan. Nilai entalpi reaksi

dapat ditentukan jika nilai energi ikatan diketahui ,dengan mengurangi

energi untuk memutuskan ikatan pada rektan dengan energi yang

dibutuhkan untuk membentuk ikatan pada produk.

Mengkomunikasikan

Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis

secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,

teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat

dengan sopan

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : penentuan

entalpi reaksi reaksi berdasarkan data energi ikatan

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh

kelompok yang mempresentasikan

Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi

kesempatan untuk menjawabnya.

Page 27: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan

pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara

tertulis tentang penentuan entalpi reaksi reaksi berdasarkan data energi

ikatan.

Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau

lembar kerja yang telah disediakan. .

Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta

didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk

mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran

Penutup

Peserta didik dengan bimbingan guru, membuat resume tentang penentuan

penentuan entalpi reaksi reaksi berdasarkan data energi ikatan.

Bersama peserta didik menyimpulkan bahwa nilai entalpi reaksi tidak hanya

dapat ditentukan melalui percobaan namun juga dapat ditentukan jika nilai

energi ikatan diketahui ,dengan cara mengurangi energi untuk memutuskan

ikatan pada rektan dengan energi yang dibutuhkan untuk membentuk ikatan

pada produk

Peserta didik diberikan informasi untuk mempersiapkan diri untuk ulangan

harian mengenai materi penentuan entalpi reaksi reaksi berdasarkan data

energi ikatan.

Catatan:

Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam

pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku

jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli

lingkungan)

G. PENILAIAN

INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK

1) Penilaian Hasil Belajar

Page 28: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis

Prosedur Penilaian:

N

oAspek yang dinilai

Teknik

PenilaianWaktu Penilaian

1. Sikap

Terlibat aktif dalam

pembelajaran Termokimia.

Bekerjasama dalam kegiatan

kelompok.

Toleran terhadap proses

pemecahan masalah yang

berbeda dan kreatif.

Pengamatan Selama pembelajaran dan

saat diskusi

2. Pengetahuan

Menjelaskan kembali pengertian

termokimia ,reaksi eksoterm dan

reaksi endoterm.

Menjelaskan langkah-langkah

sistematis dalam penentuan

entalpi reaksi berdasarkan

konsep

- Kalorimeter

- Hukum Hess

- Energi ikatan

Pengamatan dan

tes

Penyelesaian tugas individu

dan kelompok

3. Keterampilan

Terampil menerapkan konsep

dan strategi pemecahan masalah

yang relevan yang berkaitan

dengan menentukan

penyelesaian termokimia.

Pengamatan Penyelesaian tugas (baik

individu maupun

kelompok) dan saat diskusi

2) Instrumen Penilaian Hasil belajar

Tugas

Page 29: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

Merancang percobaan reaksi eksoterm, reaksi endoterm dan mengkaitkannya dengan

peristiwa sehari-hari

Merancang percobaan penentuan perubahan entalpi dengan Kalorimeter dan

mengkaitkannya dengan peristiwa sehari-hari

Merancang percobaan kalor pembakaran bahan bakar

Observasi

Sikap ilmiah saat merancang dan melakukan percobaan serta saat presentasi dengan

lembar pengamatan

Portofolio

Laporan percobaan

Tes tertulis

Memahami konsep reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

Membuat diagram siklus dan diagram tingkat berdasarkan data.

Menentukan perubahan entalpi (∆H) reaksi.

3) Penilaian Kompetensi Sikap

Penilaian diri (self assessment)

4) Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Instrumen testulis berupa soal pilihan ganda, isian jawaban singkat, benar-salah,

menjodohkan, dan uraian.

Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.

Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang dikerjakan

secara individu ataukelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

5) Penilaian Kompetensi Keterampilan

Menggunakan Skala Penilaian (Rating Scale)

LEMBAR PENILAIAN DIRI

Nama Peserta Didik : ………………….

Kelas : ………………….

Page 30: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

Materi Pokok : ………………….

Tanggal : ………………….

PETUNJUK

•Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti

• Berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari

NO PERNYATAAN TP KD SR SL1 Saya berdoa sebelum belajar2 Saya mengucapkan salam ketika memasuki kelas3 Saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas apa yang telah

diterima4 Saya melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaan.5 Saya mengerjakan setiap tugas yang diberikan guru dalam kelompok.6 Saya mengerjakan setiap tugas yang diberikan dalam kelompok7 Bila ada teman yang bertanya dan saya mengetahui tentang apa yang

ditanyakan, maka saya mengajarinya8 Saya menyapa guru bila bertemu9 Jika ada yang kurang saya pahami saya bertanya kepada guru atau

teman10 Saya menghargai pendapat teman bila berbeda pendapat11 Saya bergantian dengan teman untuk melakukan percobaan12 Saya tidak mencontek pada saat mengerjakan ulangan13 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan barang14 Saya berani mengakui kesalahan yang saya lakukan15 Saya mengerjakan soal tanpa melihat jawaban teman yang lain16 Masuk kelas tepat waktu17 Mengumpulkan tugas tepat waktu18 Memakai seragam sesuai tata tertib19 Mengerjakan tugas yang diberikan20 Tertib dalam mengikuti pembelajaran21 Membawa buku teks sesuai mata pelajaran

Keterangan :

SL = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

SR = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan

KD = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

TP = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Format observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan.

No Nama siswa Pernyataan

Page 31: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

Pengungkapan gagasan

yang orisinal

Kebenaran

konsep

Ketepatan penggunaan

istilah

ya tidak ya tidak ya tidak

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Keterangan: diisi dengan tanda cek (√ )

Format instrumen penilaian praktik di laboratoriumNo Aspek yang

dinilaiSkor

1 2 3

Page 32: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

1 Merancangpercobaan

Alat cukup Bahan cukup Tujuan belum dirumuskan Langkah kerja belum ada Hipotesis belum ada

Alat cukup Bahan cukup Tujuan ada Langkah kerja ada Hipotesis belum ada

Alat cukup Bahan cukup Tujuan ada Langkah kerja ada Hipotesis ada

2 menimbang massa setiap garam

Tidak mengkalibrasi neraca sebelum digunakan dan alat yang digunakan tidak dicuci

massa NaOH yang ditimbang tidak sesuai begitupun dengan volum HCl yg dipipet.

Tidak mengkalibrasi neraca sebelum digunakan dan alat yang digunakan tidak dicuci

massa NaOH yang ditimbang sesuai begitupun dengan volum HCl yg dipipet.

mengkalibrasi neraca sebelum digunakan dan alat yang digunakan dicuci

massa NaOH yang ditimbang sesuai begitupun dengan volum HCl yg dipipet.

3 Melakukanpercobaan/mencatat datahasilpengamatan

Pengamatan kurang teliti tidak sesui fakta

Pengamatan teliti/ jujur

mengandung interpretasi

Pengamatan teliti dan apa adanya (jujur) tidak mengandung interpretasi

4 Mengolah danmenganalisisdata hasilpercobaan danmenyimpulkan

Menyajikan data dalam tabel

Tidak ada analisis data Tidak ada kesimpulan

Menyajikan data dalam tabel

Ada analisis data Tidak adakesimpulan

Menyajikan data dalam tabel

Ada analisis data Ada kesimpulan

5 Mempresentasi kan hasilrancangandan laporanhasilpercobaan

Menggunakan Bahasa Indonesia yang kurang baik, sederhana dan mudah dimengerti.

Laporan disajikan secara sistematis

Kurang lancer berbicara dan kurang santun

Kurang menghargai pendapat orang lain

Kurang percaya diri

Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik, sederhana dan mudah dimengerti.

Laporan disajikan secara sistematis

Lancar berbicaratapi kurang santun

Kurang menghargaipendapat orang lain

Kurang percaya diri

Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik,sederhana dan mudah dimengerti.

Laporan disajikansecara sistematis Lancar berbicara dansantun Menghargai pendapatorang lain Percaya diri

Keterangan :

Total skor maksimum = 15 Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100%

total skor maksimum

Rentang nilai: skor ≤ 60 = cukup 61 ≤ nilai < 80 = baik 81 ≤ nilai ≤ 100 = sangat baik

Page 33: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

KISI-KISI SOAL

Materi Tujuan PembelajaranRanah Kognitif Jumlah

SoalC1 C2 C3 C4 C5

Termokimia 1. Melalui media grafis dan diskusi siswa dapat menjelaskan pengertian reaksi eksoterm

2. Melalui media grafis dan diskusi siswa dapat menjelaskan pengertian reaksi endoterm

3. Melalui diagram tingkat energi siswa dapat menjelaskan tentang reaksi eksoterm

4. Melalui diagram tingkat energi siswa dapat menjelaskan tentang reaksi endoterm

5. Melalui media grafis dan diskusi siswa dapat membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm

6. Siswa dapat menjelaskan mengenai hukum Hess

7. Siswa dapat menghitung H reaksi berdasarkan hukum Hess

8. Siswa dapat menghitung H reaksi berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar

9. Siswa dapat menghitung H reaksi berdasarkan data energi ikatan

10. Siswa dapat melakukan percobaan mengenai reaksi eksoterm dan endoterm

11. Siswa dapat menentukan H suatu reaksi dengan kalorimeter

6

1

2

5

10

3

4

7

8

9

11

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

11

Page 34: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

Soal Evaluasi

1. Jelaskanlah mengenai reaksi eksoterm beserta ciri- cirinya.

2. Jelaskanlah mengenai reaksi endoterm beserta ciri-cirnya.

3. Diketahui persamaan reaksi kimia:

Ca (s) + C (s) + 3/2 O2 (g) → CaCO3 (s)          Δ H = − 1.207,5 kJ/mol

buatlah grafik diagram tingkat energi dari reaksi tersebut dan analisislah reaksi yang

terjadi.

4. Diketahui diagram reaksi sebagai berikut :

Berdasarkan diagram tersebut, harga ΔH2 adalah ...

5. Jelaskanlah perbedaan dari reaksi eksotern dan endoterm.

6. Sebutkanlah bunyi dari hukum Hess.

7. Pembentukan gas NO2 dari unsur-unsurnya dapat dilakukan dalam satu tahap atau dua

tahap reaksi. Jika diketahui:

½ N2(g) + ½ O2(g) → NO(g) ΔH° = +90,4 kJ

NO(g) + ½ O2(g) → NO2(g) ΔH° = +33,8 kJ

8. Diketahui reaksi : 2C2H6 + 7O2 → 4CO2 + 6H2O    ΔH=-3130 kJ

H2 + O2 → H2O                           ΔH= -286 kJ

C2H2 + 2H2→ C2H6                    ΔH= -312 kJ

Page 35: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

Tentukan ΔH yang dibebaskan jika 11,2 liter gas C2H2 dibakar sempurna pada keadaan

standar.

9. Pada reaksi : 2 NH3 (g) → N2 (g) + 3H2 (l)         ΔH = +1173 kJ

maka energi ikatan rata-rata N-H adalah...

10. Apa saja yang bisa ananda amati dari percobaan reaksi eksoterm dan endoterm ? dan

jelaskanlah reaksi yang terjadi?

11. Dalam klaorimeter terdapat zat yang bereaksi eksotermik dan ternyata 0,5 kg air yang

mengelilinginya sebagai pelarut mengalami kenaikan temperatur sebesar 3˚C. Kalor jenis

air = 4,2 J/g K. Berapakah kalor reaksi zat yang di lepaskan oleh reaksi itu ?

Page 36: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

Kunci Jawaban Soal Uraian dan Pedoman Penskoran

Alternati

f

jawaban

Penyelesaian Skor

1

Reaksi Eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor dari sistem ke

lingkungan.

Ciri-ciri reaksi eksoterm :

Kalor mengalir dari sistem ke lingkungan

Entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi

Perubahan entalpi bertanda negatif

Menyebabkan kenaikan suhu lingkungan sekitar

9

2

Reaksi Endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan ke

sistem.

Ciri-ciri reaksi endoterm :

Kalor mengalir dari lingkungan  ke sistem

Entalpi produk lebih besar daripada entalpi pereaksi

Perubahan entalpi bertanda positif

Menyebabkan penurunan suhu lingkungan sekitar

9

Page 37: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

3Reaksi Ca (s) + C (s) + 3/2 O2 (g) → CaCO3 (s) Δ H = − 1.207,5 kJ/mol

Artinya:

Ca (s) + C (s) + 3/2 O2 (g) menjadi CaCO3 (s) ΔH nya sebesar minus

1.207,5 kJ/mol.

Gambarnya seperti pada di atas. Reaksi yang terjadi adalah reaksi

eksoterm karena harga dari ΔH nya negatif.

9

4

Dari diagram diketahui :

ΔH1 = ΔH2 + ΔH3 + ΔH4

maka

ΔH2 = ΔH1 – ΔH3 – ΔH4.

9

5

No

.

Aspek Pembeda Reaksi

Eksoterm

Reaksi

Endoterm

1 Entalpi Sistem berkurang bertambah

2 Suhu lingkungan naik Turun

3 Harga ΔH negatif positif

9

6Hukum Hess menyatakan bahwa perubahan entalpi hanya ditentukan

oleh keadaan awal dan akhir, dan tidak bergantung pada proses reaksi.9

7 1. Reaksi pembentukan gas NO2 dari unsur-unsurnya:

½ N2(g) + O2(g) → NO2(g)         ΔH° = ? kJ

9

Page 38: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

Menurut hukum Hess, ΔH° hanya bergantung pada keadaan awal

dan akhir reaksi.

Dengan demikian, ΔH° pembentukan gas NO2 dapat ditentukan

dari dua tahap reaksi tersebut.

½ N2(g) + ½ O2(g) → NO(g) ΔH°1 = +90,4 kJ

NO(g) + ½ O2(g) → NO2(g) ΔH°2 = +33,8 kJ

½ N2(g) + O2(g) → NO2(g) ΔH°1 + ΔH°2 = +124,2 kJ

8

1. Cari data ΔH°f masing-masing zat

2. Setarakan persamaan reaksi

3. Kalikan harga ΔH°f dengan koefisien reaksinya

4. Tentukan ΔH° reaksi dengan rumus di atas

Data ΔH°f untuk masing-masing zat adalah :

ΔH°f (NH3) = –46,1 kJ; ΔH°f (O2) = 0 kJ;

ΔH°f (NO2) = –33,2 kJ; ΔH°f (H2O) = 214,8 kJ

Persamaan reaksi setara:

4NH3(g) + 7O2(g) → 4NO2(g) + 6H2O(g)

ΔH°reaksi = ΣΔH°(produk) – ΣΔH°(pereaksi)

= (1.288,8 kJ + 132,8 kJ) – (–184 kJ + 0)

= 1.340 kJ

9

9

Energi ikatan rata-rata N – H adalah energi yang dibutuhkan untuk

memutuskan 1 mol ikatan N-H menjadi atom N dan H. Jadi, soal ini bisa

diselesaikan bila disediakan data energi ikatan N = N dan H – H, yaitu

9

Page 39: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

946 dan 436 kJ. Data  ΔH reaksi seharusnya +92 kJ, bukan + 1.173 kJ.

2NH3 → N2 + 3H2            ΔH = +93 kJ

       ΔH = Σ energi ikatan kiri - Σ energi ikatan kanan

       H = [6 (N – H) – [ (N = N) + 3 (H – N)

       92   = [6x] – [946 + 3 (436) ] Þ x = 391 kJ

10

pada saat CaO di reaksikan dengan air terjadinya kenaikan suhu,

sehingga reaksi yang terjadi adalah reaksi eksoterm sedangkan pada

penambahan amonium klorida dan barium hidroksida terjadinya

penurunan suhu, sehingga reaksi yang terjadi adalah reaksi endoterm.

9

11

Δt = 3˚C = 3 K

Q = m. C . Δt

= 500 g x 4,2 J/g K x 3 K

= 6300 J

=6,3 J

9

Jumlah 99

Nilai = jumlah skor perolehan x 100 %

jumlah skor maksimal

= jumlah skor perolehan x 100 %

99

Page 40: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

LKS PRAKTIKUM KIMIA SMA

TERMOKIMIA

Judul               : Termokimia

Praktikan         : ......................

Nomor Absen  : .....................

Kelas               : .....................

Tanggal           : ......................

I. Tujuan Kegiatan

Siswa dapat memahami Hukum Hess dan menentukan entalpi reaksi berdasarkan konsep

Hukum Hess.

II. Teori Dasar

Hukum Hess menunjukkan hubungan satu kalorreaksi dengan beberapa kalor reaksi yang

lain.Jika kalor beberapa reaksi itu diketahui melalui percobaan maka dapat ditentukan kalor

reaksi yang lain tanpa melakukan pengukuran lagi.

Hukum Hess berdasarkan pada konsep awal kalor reaksi,yaitu perbedaan entalpi hasil

reaksi ∆H produk dengan entalpi pereaksi ∆H reaktan . Jika dua reaksi atau lebih dijumlahkan dapat

menghsilkan satu reaksi,maka kalornya juga demikian.

C(s) + O2(g) CO2(g)

a

Page 41: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

CO(g)

Menurut Hukum Hess nilai kalor reaksi ,a = b + c

Fakta diatas menunjukkan bahwa reaksi pembentukan CO2 dapat dibuat melalui satu

tahap dan dua tahap reaksi. Ternyata perubahan entalpi (∆H reaksi) satu tahap sama dengan

jumlah perubahan entlpi dua tahap. Berdasarkan ini Hess membuat pernyataan yang

disebut Hukum Hess.

“ Kalor reaksi tidak bergantung tahapan (jalannya) reaksi yang ditempuh ,nmun

hanya bergntung pada keadaan awal dan akhir reaksi”

Kalor yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia dapat ditentukan

dengan kalorimeter.Kalorimeter merupakan suatu bejana terisolasi yang dilengkapi

dengan pengduk dan termometer.

Hukum Hess biasannya digunakan untuk menghitung entalpi reaksi yang

menghasilkan lebih dai satu jenis produk murni.Contoh lain adalah reaksi NaOH dan HCl

dalam pembentukan NaCl.

Arah 1

NaOH (s) + H2O(l) NaOH (aq) ∆H1

NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H2O(l) ∆H2

Arah 2

HCl (aq) + H2O(l) HCl (aq) ∆H3

HCl (aq) + NaOH (s) NaCl (aq) + H2O(l) ∆H4

Sehingga ∆H arah1 = ∆H1 + ∆H2

∆H arah2 = ∆H3 + ∆H4

III.Alat dan Bahan

Alat :

1. Botol Timbang Dan Tutupnya 5. Pipet Volum

2. Kalorimeter 6. Bola Hisap

bc

Page 42: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

3. Pipet tetes 7. Batang Pengaduk

4. Gelas Ukur 8. Termometer

Bahan :

1. NaOH

2. Larutan HCl 4 M

3. Aquades

IV. Prosedur Percobaan

Arah 1

1) Siapkan peralatan kalorimeter

2) Timbang 4 gram NaOH dalam botol timbang yang tertutup rapat.

3) Ambil 25ml aquades dengan menggunakan gelas ukur , memasukkan ny kedalam

kalorimeter ,mencatat suhu aqudes (t1) sambil terus diaduk supaya suhu air sama

dengan kalorimeter.

4) Masukkan NaOH padat kedalam kalorimeter sedikit demi sedikit sambil diaduk

hingg larut ,catat suhu larutan (t2).

5) Ambil 25 ml HCl 4M dan masukkan ke dalam kalorimeter yang berisi larutan

NaOH tadi .Ingat HCl harus segera ditambahkan setelah NaOH larut dan catat

suhu (t3)

6) Hitunglah kalor reaksi (entalpi ).

Arah 2

1) Siapkan peralatan kalorimeter

2) Ambil 25ml aquades dengan menggunakan gelas ukur , memasukkan ny kedalam

kalorimeter ,mencatat suhu aqudes (t4) sambil terus diaduk supaya suhu air sama

dengan kalorimeter.

3) Ambil 25 ml HCl 4M dan masukkan ke dalam kalorimeter yang berisi larutan

NaOH tadi .Ingat HCl harus segera ditambahkan setelah NaOH larut dan catat

suhu (t5)

Page 43: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Termokimia

4) Masukkan NaOH padat kedalam kalorimeter sedikit demi sedikit sambil diaduk

hingg larut ,catat suhu larutan (t6).

5) Hitunglah kalor reaksi (entalpi ).

IV.     Hasil Pengamatan

Arah no Aspek yang diamati Hasil pengamatan

AR

AH

1

1. Temeperatur awal Aquades dalam

kalorimeter (t1).....0C

2. Temperatur larutan setelah

dilkukan penambahan NaOH (t2).....0C

3. Temperatur ketika dilakukan

penambahan HCl 4M (t3).....0C

AR

AH

2

1. Temeperatur awal Aquades dalam

kalorimeter (t4).....0C

2. Temperatur larutan setelah

dilkukan penambahan HCl 4M (t5).....0C

3. Temperatur ketika dilakukan

penambahan NaOH (t6).....0C

V.   Kesimpulan

Berikan kesimpulan berdasarkan data, pengamatan perhitungan nilai masing – msing entalpi

reaksi berdasrkan penerapan Hukum Hess yang telah kalian lakukan!