laporan mingguan termokimia
Post on 24-Oct-2015
149 views
Embed Size (px)
DESCRIPTION
termokimiaTRANSCRIPT
LAPORAN MINGGUANPRAKTIKUM KIMIA DASAR
TERMOKIMIA
Oleh:Nama:Bisma Raka PerdanaNRP:123020186Kelompok:GMeja:07 (tujuh)Tanggal Percobaan:27 Desember 2012Asisten:Nadya Charisma Putri
LABORATORIUM KIMIA DASARJURUSAN TEKNOLOGI PANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDANBANDUNG2012TERMOKIMIA
Bisma Raka Perdana123020186Asisten : Nadya Charisma Putri
Tujuan Percobaan:Untuk mempelajari bahwa :1. Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energy2.Perubahan kalor dapat diukur atau dipelajari dengan percobaan yang sederhana3. Reaksi kimia dapat berlangsung secara eksoterm dan endoterm
Prinsip Percobaan:Berdasarkan pada hukum:- Hukum Black Kalor yang diserap akan sama dengan kalor yang dilepas- Hukum Lavoiser Setiap reaksi kimia, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama- Hukum Hess Kalor yang dibebaskan atau diserap tidak bergantung pada jalannya reaksi tetapi bergantung pada keadaan awal dan akhir
Metode Percobaan:
SentrifugasiHasil sentrifugasi kemudian didekantasi sehingga sentrat dengan endapan memisahMasukan 20ml aquadest ke dalamThermostat, catat suhunya dengan () suhu dingin 40ml aquadest Panaskan
20ml aquadest panas, ukur suhunya ) Ukur suhunya dengan ()selama 10menit Suhu setelah di panaskan selang waktu 1menit
Gambar 1. Metode penentuan kalorimetri
Timbang serbuk Znsebanyak 2gram
campurkan Zn lalu uku suhunya selama 2menit selang
dalam thermostat lalu ukur suhunyadengan ), selama 2menitselang
Gambar 2. Metode percobaan kalor reaksi Zn dengan
Masukan 18ml aquadest ke dlmThermostat,catat suhunya dengan), suhu aquadest
masukan 20ml etanol, ukur suhunya campurkandengan ), etanol&ukur suhu campuran selama4menit,selang
Gambar 3. Metode penentuan kalor reaksi etanol dalam air
20ml HCl, ukur suhu20ml NaOH ukurDengan suhu dengan
Campurkan kedua larutan,Ukur suhunya selama 4menitSelang waktu
Gambar 4. Metode penentuan kalor penetralan HCl dengan NaOH
Hasil Pengamatan:Berdasarkan percobaan yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Penentuan KalorimeterNoPercobaanHasil
1.Penentuan KalorimeterTd : 300 KTp : 363KTc : 330 KQ1 : 5016 JQ2 : 5517,6 JQ3 : 501,6 JK : -16,72 J/K
(Sumber : Bisma Raka Perdana, Kelompok G, Meja 7, 2012)Tabel 1.1 Penentuan Kalorimeternt (x)T (y)X2x.y
11330K1330
22329 K4658
33328,5 K9985,5
44327 K161308
55326,5K251632,5
66325,5K361953
77325K492275
88324,5 K642595
99324K812916
1010323K1003230
n 10x= 55y= 3263x2= 385xy= 17884
(Sumber : Bisma Raka Perdana, Kelompok G, Meja 7, 2012)
Grafik 1. Penentuan Kalorimeter
Tabel 2. Penentuan Kalor Zn + CuSO4No PercobaanHasil
1.Penentuan Kalor Zn + CuSO4Td : 299KTc : 321KQ4 : 367,84 JQ5 : 1942,195 JQ6 : 2310,035 J : 22 K
(Sumber : Bisma Raka Perdana, Kelompok G, Meja 7, 2012)Tabel 2.1 Penentuan Kalor Zn + CuSO4nt (x)T (y)X2x.y
10.5321 K0.25160,5
21323 K1323
31.5324K2.25486
42326 K4652
n 4x= 5y= 1294x2= 7.5xy= 1621,5
(Sumber : Bisma Raka Perdana, Kelompok G, Meja 7, 2012)Grafik 2. Penentuan Kalor Zn + CuSO4
Tabel 3. Penentuan Kalor Etanol dalam AirNo PercobaanHasil
1.Penentuan Kalor Etanol dalam AirTaq : 300KTetanol: 300KTM : 300KTA : 305,99 K : 5,99 KQ7 : 500,764 JQ8 :227,62JQ9 : 100,1528JQ10 : 828,5368 J
(Sumber : Bisma Raka Perdana, Kelompok G, Meja 7, 2012)Tabel 3.1 Penentuan Kalor Etanol dalam Airnt (x)T (y)X2x.y
10.5305K0.25152,5
21305K1305
31.5305,5K2.25458,5
42306K4612
52.5306K6.25765
63306,5K9918
73.5307K12.251071
84307K161224
n 8x= 18y= 2448x2= 51xy= 5505,75
(Sumber : Bisma Raka Perdana, Kelompok G, Meja 7, 2012)
Grafik 3. Penentuan Kalor Etanol dalam AirTabel 4. Penentuan Kadar Penetralan HCl + NaOHNo PercobaanHasil
1.Penentuan Kadar Penetralan HCl + NaOHTHCl : 299 KTNaOH : 300KTM : 299,5 KTA : 305,260K: 5,760KQ11 : 912,4632 JQ12 : 96,3072JQ13 : 1008,7704 J
(Sumber : Bisma Raka Perdana, Kelompok G, Meja 7, 2012)Tabel 4.1 Penentuan Kadar Penetralan HCl + NaOHnt (x)T (y)X2x.y
10.53050.25152,5
21305,21305,2
31.5305,22.25457,8
42305,34610,6
52.5305,36.25763,25
63305,39915,9
73.5305,412.251068,9
84305,4161221,6
n 8x= 18y= 2442,1x2= 51xy= 5495,75
(Sumber : Bisma Raka Perdana, Kelompok G, Meja 7, 2012)
Grafik 4. Penentuan Kadar Penetralan HCl + NaOHPembahasan :Ada beberapa faktor kesalahan yang dapat terjadi ketika percobaan termokimia berlangsung, yaitu pengambilan volume larutan yang tidak sesuai dengan petunjuk yang di perintahkan atau berlebih sedikit, penimbangan berat Zn yang tidak pas 2gram, penggunaan dan pembacaan temperature pada termometer, terjadi kesalahan pada saat perhitungan menggunakan kalkulator, thermostat yang tidak tertutup rapat akibatnya ada suhu yang keluar sistem.Termodinamika kimia dapat didefinisikan sebagai cabang kimia yang menangani hubungan kalor, kerja dan bentuk lain energi dengan keseimbangan dalam reaksi kimia. Tak hanya sering kita ingin mengetahui berapa energy dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan. Erat berkaitan dengan termodinamika kimia adalah termokimia, yang menangani pengukuran dan penafsiran perubahan kalor yang menyertai perubahan kimia, perubahan keadaan dan pembentukan larutan. Tak hanya sering kita ingin mengetahui berapa energy dapat di peroleh dari reaksi-reaksi, tetapi juga perubahan energi itu bersifat mendasar untuk teori ikatan kimia dan struktur (Wood, 1984).Kalorimeter adalah suatu system terisolasi (tidak ada pertukaran materi maupun energi dengan lingkungan di luar kalorimeter). Dengan demikian semua kalor yang dibebaskan oleh reaksi yang terjadi didalam kalorimeter, tidak ada yang terbuang terbuang kalorimeter. Dengan mengukur kenaikan suhu didalam kalorimeter, kita dapat menentukan jumlah kalor yang di serap oleh air serta perangkat calorimeter berdasakan rumus. Oleh karena tidak ada kalor yang sama dengan kalor yang di serap oleh larutan dan calorimeter, tetapi tandanya berbeda (Lestari, 2003). Jenis jenis kalorimetri:1) Kalorimeter Bom Merupakan kalorimeter yang khusus digunakan untuk menentukan kalor dari reaksi-reaksi pembakaran. Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bom ( tempat berlangsungnya reaksi pembakaran, terbuat dari bahan stainless steel dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan tinggi ) dan sejumlah air yang dibatasi dengan wadah yang kedap panas. Reaksi pembakaran yang terjadi di dalam bom, akan menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom. Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka :qreaksi= (qair+ qbom )
Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan rumus :
qair = m x c x DTketerangan :m= massa air dalam kalorimeter ( g )c = kalor jenis air dalam kalorimeter (J / g.oC ) atau ( J / g. K )DT = perubahan suhu ( oC atau K ) Jumlah kalor yang diserap oleh bom dapat dihitung dengan rumus :
qbom = Cbomx DTketerangan :Cbom= kapasitas kalor bom ( J / oC ) atau ( J / K )DT = perubahan suhu ( oC atau K ) Reaksi yang berlangsung pada kalorimeter bom berlangsung pada volume tetap ( DV = nol ). Oleh karena itu, perubahan kalor yang terjadi di dalam sistem = perubahan energi dalamnya.DE = q + w dimana w = -P.DV ( jika DV = nol maka w= nol )makaDE = qvContoh soal :2) Kalorimeter Sederhana Pengukuran kalor reaksi; selain kalor reaksi pembakaran dapat dilakukan dengan menggunakan kalorimeter pada tekanan tetap yaitu dengan kalorimeter sederhana yang dibuat dari gelas stirofoam. Kalorimeter ini biasanya dipakai untuk mengukur kalor reaksi yang reaksinya berlangsung dalam fase larutan ( misalnya reaksi netralisasi asam basa / netralisasi, pelarutan dan pengendapan ). Pada kalorimeter ini, kalor reaksi = jumlah kalor yang diserap / dilepaskan larutan sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan; diabaikan.
qreaksi= (qlarutan+ qkalorimeter )
qkalorimeter = Ckalorimeterx DTketerangan :Ckalorimeter= kapasitas kalor kalorimeter ( J / oC ) atau ( J / K )DT = perubahan suhu ( oC atau K ) Jika harga kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil; maka dapat diabaikan sehingga perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu larutan dalam kalorimeter.qreaksi= qlarutan
qlarutan = m x c x DTketerangan :m= massa larutan dalam kalorimeter ( g )c = kalor jenis larutan dalam kalorimeter (J / g.oC ) atau ( J / g. K )DT = perubahan suhu ( oC atau K ) Pada kalorimeter ini, reaksi berlangsung pada tekanan tetap (DP = nol ) sehingga perubahan kalor yang terjadi dalam sistem = perubahan entalpinya.DH = qp(Novitasari, 2012)Reaksi eksoterm, pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada reaksi tersebut mengeluarkan panas.pada reaksi eksoterm H = (-). Contohnya:C(s) + O2(g) CO2(g) + 393.5 kJ ; H = -393.5 kJReaksi endoderm, pada reaksi endoderm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi tersebut menyerap panas.pada reaksi endoderm H = (+). Contohnya:CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) - 178.5 kJ ; H = +178.5 kJPada percobaan termokima terdapat reaksi yang berlangsung secara Endoterm dan Eksoterm. Pada percobaan Penetapan Kalorimeter dan Penentuan Kalor Zn + CuSO4 termasuk reaksi endoterm karena pada percobaan Penentuan kalor reaksi Zn + CuSO4 terdapat penaikan dan penurunan temperatur. Pada awal reaksi Zn logam bereaksi dengan larutan CuSO4 ( reaksi redoks) menghasilkan sejumlah kalor. Reaksi berlanjut dimana Zn bereaksi membentuk Zn2+ dalam larutan Cu2+ menjadi Cu (s) terbentuknya Cu(s) ini mengakibatkan terjadinya penurunan temperatur pada reaksi Zn-CuSO4 dimana Cu(s) yang terbentuk menutupi logam Zn, sehingga