termokimia (repaired)

15
TERMOKIMIA Yuni Qurrota Ayun 123020104 Vanidya Afsarah permadi Tujuan Percobaan : Untuk mempelajari bahwa : 1. Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi. 2. Perubahan kalor dapat di ukur atau dipelajari dengan percobaan yang sederhana. 3. Reaksi kimia dapat berlangsung secara eksoterm dan endoterm. Prinsip Percobaan: Hukum Black yang berbunyi : ”Kalor yang diserap akan sama dengan kalor yang dilepas.” Hukum Lavosier yang berbunyi : “Setiap reaksi kimia massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.” Hukum Hess yang menyatakan : “Kalor yang dibebaskan atau diserap tidak bergantung pada jalannya reaksi tetapi bergantung pada keadaan awal dan akhir.” Metode Percobaan : Gambar 1. Metode Percobaan Penentuan Kalorimeter. METODE PENENTUAN KALORIMETER 1. 2. 20ml aquadest panaskan 40 ml aquadest Ukur suhunya (Td) hingga ± 90 o C 3. 4. 20ml aquadest panas campurkan aquadest panas Ukur suhunya (Tp) dan dingin. Ukur suhu campuran (Tc) Selama 10menit selang 1menit

Upload: yuni-qurrota-ayun

Post on 28-Sep-2015

288 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

termokimia

TRANSCRIPT

  • TERMOKIMIA

    Yuni Qurrota Ayun

    123020104

    Vanidya Afsarah permadi

    Tujuan Percobaan :

    Untuk mempelajari bahwa :

    1. Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi. 2. Perubahan kalor dapat di ukur atau dipelajari dengan percobaan yang

    sederhana.

    3. Reaksi kimia dapat berlangsung secara eksoterm dan endoterm.

    Prinsip Percobaan:

    Hukum Black yang berbunyi : Kalor yang diserap akan sama dengan kalor yang dilepas.

    Hukum Lavosier yang berbunyi : Setiap reaksi kimia massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.

    Hukum Hess yang menyatakan : Kalor yang dibebaskan atau diserap tidak bergantung pada jalannya reaksi tetapi bergantung pada keadaan awal dan

    akhir. Metode Percobaan :

    Gambar 1. Metode Percobaan Penentuan Kalorimeter.

    METODE PENENTUAN KALORIMETER

    1. 2.

    20ml aquadest panaskan 40 ml aquadest

    Ukur suhunya (Td) hingga 90oC

    3. 4.

    20ml aquadest panas campurkan aquadest panas

    Ukur suhunya (Tp) dan dingin. Ukur suhu

    campuran (Tc) Selama

    10menit selang 1menit

  • Praktikum Kimia Dasar 2012

    METODE PENENTUAN KALOR REAKSI Zn DENGAN CuSO4

    2gram Zn

    20ml CuSO4

    Ukur suhunya (Td)

    Campurkan keduanya, ukur suhunya

    Selama 2menit, selang waktu

    menit.

    METOE PENENTUAN KALOR ETANOL DALAM AIR

    18ml aquadest 29ml etanol

    Catat suhunya (Taq) ukur suhunya (Tetanol)

    ukur suhucampurannya (Tc)

    selama 4menit,

    selang waktu

    menit

    Gambar 2.Metode Percobaan Penentuan Kalor Zn + CuSO4 dan Penentuan Kalor

    Etanol Dalam Air.

  • Praktikum Kimia Dasar 2012

    METODE PENENTUAN KALOR PENETRALAN HCl DAN NaOH

    20ml HCl ukur suhu 20ml NaOH ukur suhu

    (THCl) selama 4 menit (TNaOH) selama 4 menit

    Selang waktu

    menit Selang waktu

    menit

    Campurkan keduanya, ukur suhunya

    Selama 5 menit selang waktu

    menit

    Gambar 3.Metode Percobaan Penentuan Kalor Penetralan HCl dan NaOH.

    Hasil Pengamatan :

    Berdasarkan percobaan kali ini di dapatkan hasil sebagai berikut :

    Tabel 1.Hasil Pengamatan Penetapan Kalorimeter.

    n t(x) T(y) x2

    x.y

    1 1 309 K 1 309

    2 2 311 K 4 622

    3 3 311 K 9 933

    4 4 311 K 16 1244

    5 5 310 K 25 1550

    6 6 310 K 36 1860

    7 7 309 K 49 2163

    8 8 310 K 64 2480

    9 9 310 K 81 2780

    10 10 309 K 100 3090

    n= 10 x= 55 y= 2540 x2= 385 xy = 14868

    (Sumber : Yuni Qurrota Ayun,Meja 8,2012)

  • a = ( )

    a =

    =

    =

    = 194,13

    b =

    b =

    =

    =

    = 10,836

    y1 = 194,13 + (10,836 . 1) = 204,966

    y2 = 194,13 + (10,836 . 2) = 215,802

    y3 = 194,13 + (10,836 . 3) = 226,638

    y4 = 194,13 + (10,836 . 4) = 237,470

    y5 = 194,13 + (10,836 . 5) = 248,31

    y6 = 194,13 + (10,836 . 6) = 259,146

    y7 = 194,13 + (10,836 . 7) = 269,982

    y8 = 194,13 + (10,836 . 8) = 280,818

    y9 = 194,13 + (10,836 . 9) = 291,654

    y10 = 194,13 + (10,836 . 10) = 302,49

    Td (suhu dingin) : 301 K

    Tp (suhu panas) : 363 K

    Tc (suhu campuran) : 309 K

    Q1 = m . c . T T = (Tc Td) = 20 . 4,18 . 8 = 309 301 = 668,8 J = 8 K

    Q2 = m . c . T T = (Tp Tc) = 20 . 4,18 . 54 = 363 309 = 4514,4 J = 54 K

    yn = a + b . xn

  • Praktikum Kimia Dasar 2012

    Q3 = Q2 Q1 = 4514,4 - 668,8

    = 3845,6 J

    K =

    T = (Tc Td)

    =

    = 309 301

    = 480,7 J/K = 8 K

    Tabel 2.Hasil Pengamatan Penentuan Kalor Zn + CuSO4.

    n t(x) T(y) x2

    x.y

    1 0,5 334 K 0,25 167

    2 1 335 K 1 335

    3 1,5 335 K 2,25 502,5

    4 2 335 K 4 670

    n = 4 x = 5 y = 1339 x2 = 7,5 xy = 1674,5

    (Sumber : Yuni Qurrota Ayun,Meja 8,2012)

    a = ( )

    a =

    =

    =

    = 334

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    T(y)

    y

    GRAFIK PENETAPAN KALORIMETER

  • Praktikum Kimia Dasar 2012

    b =

    b =

    =

    =

    = 0,6

    y1 = 334 + (0,6 . 0,5) = 334,3

    y2 = 334 + (0,6 . 1) = 334,6

    y3 = 334 + (0,6 . 1,5) = 334,9

    y4 = 334 + (0,6 . 2) = 335,2

    campuran = 1,14 gram/cm Ccampuran = 3,52 J/g.K

    Td (suhu dingin) : 310 K

    Tc (suhu campuran) : 334 K

    Q4 = K . T1j T1j = (Tc Td) = 480,7 . 24 = 334 310 = 11536,8 J = 24 K

    Q5 = m . campuran . Ccampuran . T1j = 22 . 1,14 . 3,52 . 24

    = 2118,75 J

    Q6 = Q4 + Q5

    = 11536,8 + 2118,75

    = 13655,55 J

    H =

    =

    = 203814,179

    yn = a + b . xn

  • Tabel 3.Hasil Pengamatan Penentuan Kalor Etanol Dalam Air.

    n t(x) T(y) x2

    x.y

    1 0,5 305 K 0,25 152,5

    2 1 305 K 1 305

    3 1,5 305 K 2,25 457,5

    4 2 305 K 4 610

    5 2,5 305 K 6,25 762,5

    6 3 305 K 9 915

    7 3,5 305 K 12,25 1067,5

    8 4 305 K 16 1220

    n = 8 x = 18 y = 2440 x2 = 51 xy = 5490

    (Sumber : Yuni Qurrota Ayun,Meja 8,2012)

    a = ( )

    a =

    =

    =

    = 305

    333,4

    333,6

    333,8

    334

    334,2

    334,4

    334,6

    334,8

    335

    335,2

    335,4

    1 2 3 4

    T(y)

    y

    PENENTUAN KALOR CuSO4 DENGAN Zn

  • Praktikum Kimia Dasar 2012

    b =

    =

    =

    = 0

    y1 = 305 + 0 . 0,5 = 305

    y2 = 305 + 0 . 1 = 305

    y3 = 305 + 0 . 1,5 = 305

    y4 = 305 + 0 . 2 = 305

    y5 = 305 + 0 . 2,5 = 305

    y6 = 305 + 0 . 3 = 305

    y7 = 305 + 0 . 3,5 = 305

    y8 = 305 + 0 . 4 = 305

    Taquadest= 298 K

    Tetanol = 300 K

    TM =

    =

    = 299 K

    TA =

    =

    = 305

    T2j = TA - TM = 305 299 = 6

    Q7 = maquadest . Caquadest . T2j = 18 . 4,18 . 6

    = 451,44 J

    Q8 = metanol . Cetanol . T2j = 29 . 1,92 . 6

    = 334,08 J

    b =

    yn = a + b . xn

  • Praktikum Kimia Dasar 2012

    Q9 = K . T2j = 480,7 . 6

    = 2884,2 J

    Q10 = Q7 + Q8 + Q9 = 451,44 + 334,08 + 2884,2

    = 3669,72 J

    H =

    =

    = 5824,952

    Tabel 4.Hasil Pengamatan Penentuan Kalor Penetralan HCl dan NaOH.

    n t(x) T(y) x2

    x.y

    1 0,5 300 K 0,25 150

    2 1 300 K 1 300

    3 1,5 300 K 2,25 450

    4 2 300 K 4 600

    5 2,5 300 K 6,25 750

    6 3 300 K 9 900

    7 3,5 300 K 12,25 1050

    8 4 300 K 16 1200

    n = 8 x = 18 y = 2400 x2 = 51 xy = 5400

    (Sumber : Yuni Qurrota Ayun,Meja 8,2012)

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    1 2 3 4 5 6 7 8

    T(y)

    y

    PENENTUAN KALOR ETANOL DALAM AIR

    T(y) dan y berimpit

  • a = ( )

    a =

    =

    =

    = 300

    b =

    b =

    =

    =

    = 0

    y1 = 300 + 0 . 0,5 = 300

    y2 = 300 + 0 . 1 = 300

    y3 = 300 + 0 . 1,5 = 300

    y4 = 300 + 0 . 2 = 300

    y5 = 300 + 0 . 2,5 = 300

    y6 = 300 + 0 . 3 = 300

    y7 = 300 + 0 . 3,5 = 300

    y8 = 300 + 0 . 4 = 300

    THCl = 298 K

    TNaOH = 299 K

    TM =

    =

    = 298,5 K

    TA =

    =

    = 300

    yn = a + b . xn

  • Praktikum Kimia Dasar 2012

    T3j = TA - TM = 300 298,5 = 1,5

    Q11 = m . cNaCl . T3j = 20 . 3,96 . 1,5

    = 118,8 J

    Q12 = K . T3j = 480,7 . 1,5

    = 721,05 J

    Q13 = Q11 + Q12

    = 118,8 + 721,05

    = 839,85 J

    H =

    =

    = 1235,07

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    1 2 3 4 5 6 7 8

    T(y)

    y

    PENENTUAN KALOR PENETRALAN HCl DAN NaOH

    T(y) dan y berimpit

  • Praktikum Kimia Dasar 2012

    Pembahasan :

    Percobaan pertama bertujuan untuk menentukan tetapan kalorimeter dengan

    menggunakan air panas dan air dingin. Air panas dan air dingin dengan volume

    yang sama dicampurkan dalam kalorimeter diaduk, dan diamati temperaturnya.

    Pada percobaan ini di dapatkan peningkatan suhu saat penambahan bahan lain

    yakni air panas. Sebelum ditambah dengan air panas, suhu air dalam kalorimeter

    sebesar 28oC. Dan ketika ditambahkan air panas, temperatur air naik menjadi

    36oC. Pada percobaan ini terjadi proses secara eksotermik karena sistem

    melepaskan kalor. Jika kalorimeter tidak menyerap kalor dari campuran air, maka

    kalor yang diberikan oleh air panas sama dengan kalor yang diserap oleh air

    dingin. Tetapi karena kalorimeter juga ikut menyerap kalor, maka kalor yang

    diserap oleh kalorimeter adalah selisih kalor yang diberikan oleh air panas

    dikurangi dengan kalor yang diserap oleh air dingin.

    Harga tetapan kalorimeter diperoleh dengan cara membagi jumlah kalor yang

    diserap oleh kalorimeter (Q3) dengan penghangatan perubahan suhu pada

    kalorimeter.

    Pada percobaan penentuan kalor etanol dalam air , kalor atau panas pelarutan

    dari etanol dapat diperoleh dengan cara mencampurkan zat tersebut ke dalam

    kalorimeter yang berisi air dingin, sehingga akan bereaksi dan akan timbul suatu

    reaksi yang disertai dengan perubahan suhu, dan pelepasan sejumlah kalor.

    Perubahan kalornya tergantung ada konsentrasi awal dan akhir larutan yang

    terbentuk. Dalam percobaan ini, dihasilkan panas pelarutan,sehingga temperatur

    campuran air dengan etanol meningkat. Adapun peningkatan suhu campuran

    terjadi karena adanya kalor pelarutan yaitu kalor yang menyertai pelarutan etanol

    dalam air.

    Percobaan selanjutnya adalah penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH, inti

    dari percobaan ini adalah menentukan kalor pada reaksi HCl dan NaOH. Mula-

    mula larutan HCl dimasukkan kedalam kalorimeter dan dicatat temperaturnya,

    kemudian larutan NaOH yang temperaturnya sama dengan temperatur HCl tadi

    dicampurkan dengan HCl. Setelah diamati terjadi perubahan suhu HCl sebelum

    dan sesudah dicampurkan dengan NaOH. Pada peercobaan terjadi reaksi antara

    asam klorida (HCl) dan basa natrium hidroksida (NaOH) yang menghasilkan

    garam dengan air. Reaksi tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :

    HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l) Yang bertindak sebagai sistem dalam reaksi ini adalah HCl dan NaOH dan yang

    bertindak sebagai lingkungan adalah air dan, sebagai medium pelarut kedua zat

    tersebut. Pada reaksi tersebut suhu larutan meningkat, hal ini terjadi karena pada

    saat reaksi terjadi pelepasan kalor. Kalor yang dilepaskan oleh sistem reaksi

    (NaOH dan HCl) diserap oleh lingkungan pelarut dan material lain (Kalorimeter).

    Akibatnya suhu lingkungan naik yang ditunjukkan oleh kenaikan suhu larutan.

    Jadi dalam percobaan tersebut yang diukur bukanlah suhu sistem, melainkan suhu

    Q3 = Q2 Q1

    K =

  • Praktikum Kimia Dasar 2012

    lingkungan tempat terjadinya reaksi. Sedangkan sistem pada reaksi tersebut

    suhunya turun dan mencapai keadaan stabil membentuk NaCl dan H2O.

    Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari

    dinamika atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termal nya saja.

    Salah satu terapan ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari ialah reaksi kimia dalam

    tubuh kita dimana produksi dari energi-energi yang dibutuhkan atau dikeluarkan

    untuk semua tugas yang kita lakukan. Tujuan utama termokimia ialah

    pembentukan kriteria untuk ketentuan penentuan kemungkinan terjadi atau

    spontanitas dari transformasi yang diperlukan Dengan cara ini, termokimia

    digunakan memperkirakan perubahan energi yang terjadi dalam proses-proses

    reaksi kimia, perubahan fase, pembentukan larutan.

    Hampir semua reaksi kimia menyerap atau melepaskan energi, umumnya

    dalam bentuk kalor. Kalor adalah perpindahan energi termal. Kalor mengalir dari

    satu bagian ke bagian lain atau dari satu sistem ke bagian atau sistem lain karena

    adanya perbedaan temperatur. Selama pengalirannya tidak diketahui proses

    keseluruhannya, misalnya keadaan akhirnya. Kalor belum diketahui sewaktu

    proses berlangsung. Kuantitas yang diketahui selama proses berlangsung ialah

    laju aliran Q yang merupakan fungsi waktu. Ditinjau dari jenis reaksi, terdapat

    empat jenis kalor, yaitu kalor pembentukan, ialah kalor yang menyertai

    pembentukan satu mol senyawa langsung dari unsur-unsurnya. Kalor penguraian,

    (kebalikan dari kalor pembentukan), yaitu kalor yang menyertai penguraian 1 mol

    senyawa langsung menjadi unsur-unsurnya. Kalor penetralan, ialah kalor yang

    menyertai pembentukan 1 mol air dari reaksi penetralan (asam dan basa). Kalor

    reaksi, yakni kalor yang menyertai suatu reaksi dengan koefisien yang paling

    sederhana.

    Jumlah perubahan kalor selama perubahan kimia dapat diukur dalam suatu

    kalorimeter (yang diukur adalah temperaturnya). Kalorimeter terdiri atas tabung

    yang dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak ada pertukaran atau perpindahan

    kalor dengan lingkungan disekitarnya, atau sekelilingnya. Walaupun ada itu dapat

    terjadi sekecil mungkin, sehingga dapat diabaikan. Botol termos dapat digunakan

    sebagai kalorimeter sederhana, yang dihubungkan atau dibungkus busa pastik,

    akan tetapi perlu diperhatikan bahwa ada perukaran antara kalorimeter dan isinya

    sehingga menera kalorimeter (yaitu permukaan kalor yang diserap kalorimeter),

    seteliti mungkin sesuai dengan pelajaran yang dipelajari. Prinsip kerja kalorimeter

    adalah dengan membuat suatu sistem tertutup bagi reaksi tujuannya agar

    perubahan kalor dalam reaksi tidak terpengaruhi lingkungannya sehingga dapat

    diukur secara kuantitatif besarnya kalor yang teilibat eengan cara mengukur

    perubahan suhu dari sebelum dan sesudah reaksi. Jumlah kalor yang diserap

    kalorimeter untuk menaikan suhunya sebesar 1 oC disebut tetapan kalorimeter.

    Energi ikatan adalah jumlah energi yang diperlukan untuk memutuskan atau

    menggabungkan suatu ikatan kimia tertentu. Pada reaksi eksoterm, besarnya

    energi yang timbul dari penggabungan ikatan lebih besar daripada energi yang

    diperlukan untuk memutuskan ikatan. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang

    dibutuhkan oleh zat untuk menaikan 1 gram zat sebesar 1oC. Kapasitas kalor

  • Praktikum Kimia Dasar 2012

    adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh zat untuk menaikan suhunya

    sebesar 1oC. Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang melepaskan kalor, kalor

    berpindah dari sistem ke lingkungan disertai dengan kenaikan suhu. Contohnya

    pada proses fermentasi tape terjadi tape (sistem) mengeluarkan uap (kalor) ke

    wadah (lingkungan). Sedangkan reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang

    menyerap kalor, kalor berpindah dari lingkungan k sistem disertai dengan

    penurunan suhu. Contoh nya pada saat menanak nasi membutuhkan kalor untuk

    mengubah beras menjadi nasi.

    Kesimpulan :

    Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada

    masing-masing percobaan, campuran antara kedua larutan selalu mengalami

    perubahan temperatur. Perubahan temperatur pada penentuan kalor penetralan

    HCl dan NaOH relatif lebih besar dibandingkan perubahan kalor pada percobaan

    lain. Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan kalor. Salah satu cara

    untuk mengukur perubahan kalor adalah dengan melakukan percobaan

    menggunakan kalorimeter yang sederhana.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Trie,Ita. (2012), http://itatrie.blogspot.com. Laporan Kimia Fisika Kalorimeter

    diakses : 31/12/2012

    Brady, E. James. (1999), Kimia Universita Asas dan Struktur, Binapura Aksara:

    Jakarta.

    Sutrisno Ela,T Dra,M,S dkk. (2012) Penuntun Praktikum Kimia Dasar.Universitas

    Pasundan : Bandung.