rencana operasi pekerjaan

4
Rencana operasi pekerjaan (operation business plan) Organisasi pemeliharaan harus di tetapkan untuk memenuhi tuntutan dari fungsi operasi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan akan di operasikan 24 jam per hari, 7 hari per minggu memerlukan struktur organisasi pemeliharaan yang dapat mendukung modus atau cara operasi. Tenaga kerja pemeliharaan harus di distribusikan untuk mendukung operasi terus-menerus dan mempunyai penjadwalan dan perencanaan yang efektif dapat mengambil keuntungan dari “jendela peluang”, misalnya, periode ketika permintaan izin produksi mempertahankan aktifitas pemeliharaan. Di sisi lain, ketika siklus produksi 24 jam per hari, 5 hari per minggu, organisasi pemeliharaan harus di wujudkan untuk mendapatkan keuntungan penuh dari jendela 2 hari, misalnya, akhir pekan, untuk melakukan mempertahankan pemeliharaan. Jenis pekerjaan pemeliharaan (maintenance work types) Sebuah keefektikfan organisasi pemeliharaan harus di susun untuk menyediakan tingkat batas dari pemeliharaan yang berbeda dengan jenis pekerjaan. Minimal, organisasi pemeliharaan harus di wujudkan untuk menyediakan tindakan efektif, dukungan kualitas untuk 3 jenis atau klasifikasi pekerjaan utama, yaitu, pemeliharaan darurat (emergency maintenance), preventive maintenance, dan membangun kembali dan pemeriksaan berkala darurat (periodic rebuild and overhauls). a. Darurat (emergency), semua organisasi pemeliharaan harus memberikan respon yang tepat waktu kepada permintaan darurat bekerja tanpa dapat mempengaruhi kemampuan untuk secara efektif. Memanfaatkan tenaga kerja atau berdampak negative terhadap biaya perawatan total. Dalam kebanyakan kasus, ini membutuhkan struktur organisasi yang mendedikasikan sebagian kecil tenaga kerja, serta perencanaan dan dukungan pengawasan untuk bekerja tanggap darurat. b. Preventive Maintenance, pemeliharaan pencegahan merupakan syarat mutlak kehandalan asset dan manajemen asset yang efektif biaya siklus hidup. Sebuah organisasi perawatan yang efektif harus mendedikasikan sebagai tenaga kerja tersebut, serta merencanakan dan dukungan pengawasan untuk konsisten, tepat waktu pelaksanaan kegiatan pemeliharaan prefentif (preventive maintenance). c. Membangun kembali dan pemeriksaan berkala (periodic rebuild and overhauls), tanpa kecuali asset produksi membutuhkan overhauls berkala atau membangun kembali untuk menggantikan bagian di pakai, komponen hingga-hidup dan untuk menjamin bahwa tingkat keandalan di terima secara konsisten dipelihara. Karena kewajiban atau resiko, serta tingkat keahlian yang lebih tinggi terkait dengan membangun kembali atau overhauls aktiva modal, struktur organisasi harus memastikan bahwa kualitas terbaik dimanfaatkan untuk jenis pekerjaan. d. Pertimbangan lain, yang harus di perhatikan antara lain adalah: 1) Eksekusi kerja 2) Perencanaan dan penjadwalan, 3) Pusat dan daerah tugas yang seimbang untuk tingkat kesehatan ekonomi,

Upload: niko-andriano

Post on 02-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

wew

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana operasi pekerjaan

Rencana operasi pekerjaan (operation business plan)

Organisasi pemeliharaan harus di tetapkan untuk memenuhi tuntutan dari fungsi operasi. Sebagai contoh,

sebuah perusahaan akan di operasikan 24 jam per hari, 7 hari per minggu memerlukan struktur organisasi

pemeliharaan yang dapat mendukung   modus   atau   cara   operasi.   Tenaga   kerja   pemeliharaan   harus   di

distribusikan untuk mendukung operasi terus-menerus dan mempunyai penjadwalan dan perencanaan yang

efektif dapat mengambil keuntungan dari “jendela peluang”, misalnya, periode ketika permintaan izin produksi

mempertahankan aktifitas pemeliharaan. Di sisi lain, ketika siklus produksi 24 jam per hari, 5 hari per minggu,

organisasi pemeliharaan harus di wujudkan untuk mendapatkan keuntungan penuh dari jendela 2 hari, misalnya,

akhir pekan, untuk melakukan mempertahankan pemeliharaan.

  Jenis pekerjaan pemeliharaan (maintenance work types)

Sebuah keefektikfan organisasi pemeliharaan harus di susun untuk menyediakan tingkat batas dari

pemeliharaan yang berbeda dengan jenis pekerjaan. Minimal, organisasi pemeliharaan harus di wujudkan untuk

menyediakan tindakan efektif, dukungan kualitas untuk 3 jenis atau klasifikasi pekerjaan utama, yaitu,

pemeliharaan darurat (emergency maintenance), preventive maintenance, dan membangun kembali dan

pemeriksaan berkala darurat (periodic rebuild and overhauls).

a. Darurat (emergency), semua organisasi pemeliharaan harus memberikan respon yang tepat waktu kepada

permintaan darurat bekerja tanpa dapat mempengaruhi kemampuan untuk secara efektif. Memanfaatkan tenaga

kerja atau berdampak negative terhadap biaya perawatan total. Dalam kebanyakan kasus, ini membutuhkan

struktur organisasi yang mendedikasikan sebagian kecil tenaga kerja,  serta  perencanaan  dan  dukungan 

pengawasan  untuk  bekerja  tanggap darurat.

b. Preventive Maintenance, pemeliharaan pencegahan merupakan syarat mutlak kehandalan asset dan

manajemen asset yang efektif biaya siklus hidup. Sebuah organisasi perawatan yang efektif harus

mendedikasikan sebagai tenaga kerja tersebut, serta merencanakan dan dukungan pengawasan untuk

konsisten, tepat waktu pelaksanaan kegiatan pemeliharaan prefentif (preventive maintenance).

c. Membangun kembali dan pemeriksaan berkala (periodic rebuild and overhauls), tanpa kecuali asset

produksi membutuhkan overhauls berkala atau membangun kembali untuk menggantikan bagian di pakai,

komponen hingga-hidup dan untuk menjamin bahwa tingkat keandalan di terima secara konsisten dipelihara.

Karena kewajiban atau resiko, serta tingkat keahlian yang lebih tinggi terkait dengan membangun kembali atau

overhauls aktiva modal, struktur organisasi harus memastikan bahwa kualitas terbaik dimanfaatkan untuk jenis

pekerjaan.

d.  Pertimbangan lain, yang harus di perhatikan antara lain adalah:

1)    Eksekusi kerja

2)    Perencanaan dan penjadwalan,

3)    Pusat dan daerah tugas yang seimbang untuk tingkat kesehatan ekonomi,

4)    Ketika   salah   satu   komponen   dari   setiap    memaksimalkan   organisasi, organisasi bagian

pengoptimisasian,

5)    Perencanaan dan penjadwalan adalah kuncinya,

6)    Penerapan pengetahuan teknis,

7)    Pertimbangkan sifat dari pekerjaan perawatan dan pengendaliannya,

8)    Pertimbangkan dampak kemajuan teknis pada sifat pemeliharaan dan tugas produksi,

9)    Organisasi dimasa depan,

10) Meliputi pemenuhan pekerjaan,

11) Merasionalisasi pergeseran jadwal pemeliharaan,

Page 2: Rencana operasi pekerjaan

12) Jadwal off-shift,

13) Shift utama pemeliharaan,

14) Split shift diperlukan.

Apapun yang digunakan organisasi harus selalu ada diagram organisasi mutakhir, dan lengkap penjelasannya

yang mendefenisikan semua departemen dan pelaporan pemeliharaan hubungan pengendalian, dan setiap

hubungan untuk departemen lain. Organisasi harus secara jelas menunjukkan tanggung jawab untuk tiga

tanggapan dasar perawatan: rutin, darurat, dan backlog.

   Masalah efisiensi pada pemeliharaan

Menurut Manahan (2004), dan Sofyan (2004), Dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan  terdapat  2 

persoalan  yang  dihadapi  oleh  suatu  perusahaan  yaitu persoalan teknis dan persoalan ekonomis.

a. Persoalan teknis

Dalam kegiatan pemeliharaan suatu perusahaan merupakan persoalan yang menyangkut usaha-usaha untuk

menghilangkan kemungkinan–kemungkinan yang menimbulkan kemacetan yang disebabkan karena kondisi

fasilitas produksi yang tidak baik. Tujuan untuk mengatasi persoalan teknis ini adalah untuk dapat menjaga atau

menjamin agar produksi perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Maka dalam persoalan teknis perlu

diperhatikan hal-hal berikut:

1. Tindakan apa yang harus dilakukan untuk memelihara atau merawat peralatan yang ada, dan untuk

memperbaiki atau meresparasi mesin-mesin atau peralatan yang rusak,

2. Alat-alat atau komponen-komponen apa yang dibutuhkan dan harus disediakan agar tindakan-tindakan

pada bagian pertama diatas dapat dilakukan.

Jadi, dalam persoalan teknis ini adalah bagaimana cara perusahaan agar dapat mencegah ataupun mengatasi

kerusakan mesin yang mungkin saja dapat terjadi, sehingga dapat mengganggu kelancaran proses produksi.

b. Persoalan ekonomis

Dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan disamping persoalaan teknis, ditemui pula persoalan ekonomis.

Persoalan ini menyangkut bagaimana usaha yang harus dilakukan agar kegiatan pemeliharaan yang dibutuhkan

secara teknis dapat dilakukan secara efisien. Jadi yang ditekankan pada persoalan ekonomis adalah bagaimana

melakukan kegiatan pemeliharaan agar efisien, dengan memperhatikan besarnya biaya yang terjadi dan

tentunya alternatif tindakan yang dipilih untuk dilaksanakan adalah yang menguntungkan perusahaan. Adapun

biaya-biaya yang terdapat dalam kegiatan pemeliharaan adalah biaya-biaya pengecekan, biaya penyetelan,

biaya service, biaya penyesuaian, dan biaya perbaikan atau resparasi. Perbandingan biaya yang perlu dilakuka n

antara lain untuk menentukan:

1)  Apakah sebaiknya dilakukan pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) ataukah  pemeliharaan 

korektif  (Corrective  maintenance)  saja.  Dalam  hal  ini biaya-biaya yang perlu diperbandingkan adalah:

Jumlah biaya-biaya perbaikan yang diperlukan akibat kerusakan yang terjadi karena tidak adanya

pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance), dengan  jumlah  biaya-biaya  pemeliharaan  dan 

perbaikan  yang  diperlukan akibat kerusakan yang terjadi walaupun telah diadakan pemeliharaan pencegahan

(preventive maintenance), dalam jangka waktu tertentu.

Page 3: Rencana operasi pekerjaan

Jumlah   biaya-biaya   pemeliharaan  dan  perbaikan   yang   akan  dilakukan terhadap suatu peralatan

dengan harga peralatan tersebut,

Jumlah biaya-biaya pemeliharaan dan perbaikan yang dibutuhkan oleh suatu peralatan dengan jumlah

kerugian yang akan di hadapi apabila peralatan tersebut rusak dalam operasi produksi,

2)  Apakah sebaiknya peralatan yang rusak diperbaiki dalam perusahaan atau di luar perusahaan. Dalam hal ini

biaya-biaya yang perlu diperbandingkan adalah jumlah biaya yang akan dikeluarkan untuk memperbaiki

peralatan tersebut di bengkel perusahan sendiri dengan jumlah biaya perbaikan tersebut di bengkel perusahaan

lain. Disamping perbandingan kualitas dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaannya,

3)  Apakah sebaiknya peralatan yang rusak diperbaiki atau diganti. Dalam hal ini biaya-biaya perlu

diperbandingkan adalah:

Jumlah biaya perbaikan dengan harga pasar atau nilai dari peralatan tersebut,

Jumlah biaya perbaikan dengan harga peralatan yang sama di pasar.

Dari keterangan diatas, dapatlah diketahui bahwa walaupun secara teknis pemeliharaan  pencegahan 

(preventive  maintenance)  penting  dan  perlu  dilakukan untuk menjamin bekerjanya suatu mesin atau

peralatan. Akan tetapi secara ekonomis belum tentu selamanya pemeliharaan pencegahan (preventive

maintenance) yang terbaik dan perlu diadakan untuk setiap mesin atau peralatan. Hal ini karena dalam

menentukan mana yang terbaik secara ekonomis. Apakah pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance)

ataukah pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance) saja. Harus dilihat faktor-faktor dan jumlah biaya yang

akan terjadi. Disamping itu harus pula dilihat, apakah mesin atau peralatan itu merupakan strategic point atau

critical unit dalam proses produksi ataukah tidak, jika mesin atau peralatan tersebut merupakan strategic point

atau critical unit, maka sebaiknya di adakan pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) untuk mesin

atau peralatan itu. Hal ini dikarenakan apabila terjadi kerusakan yang tidak dapat diperkirakan, maka akan

mengganggu seluruh rencana produksi.