rencana kinerja tahunan -...
TRANSCRIPT
T.A. 2017
RENCANA KINERJA TAHUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN KARANTINA PERTANIAN
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I BIAK
TAHUN ANGGARAN 2017
i
Kata Pengantar
Alhamdulillah puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Rencana Kinerja
Tahunan Tahun Anggaran 2017 lingkup Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak
dapat tersusun tepat waktu. Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan ini merupakan
suatu keharusan dalam rangka penyelenggaraan tata kelola Pemerintahan yang baik
dan bersih (Good and Clean Governance), yaitu penyusunan anggaran berbasis
kinerja pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Badan Karantina Pertanian di
bawah Kementerian Pertanian.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak menyusun rencana kegiatan untuk
Tahun Anggaran 2017 dengan memprioritaskan kegiatan Peningkatan Kualitas
Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati serta sasaran
strategis Pelayanan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati yang Efektif.
Beberapa indikator kegiatan yang dijadikan patokan antara lain adalah Realisasi
target operasional sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan hayati, Tingkat
kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati
terhadap kebijakan, persentase penolakan pengiriman barang ekspor yang
disertifikasi karantina pertanian, serta peningkatan indeks kepuasan dan kepatuhan
Pengguna Jasa.
Kritik dan saran tentu akan sangat berharga bagi penyempurnaan penyusunan
Rencana Kinerja Tahunan Tahun Anggaran 2017 ini. Semoga dengan tersusunnya
Rencana Kinerja Tahunan ini dapat menjadi acuan dan pedoman dalam setiap
pelaksanaan kegiatan operasional perkantoran yang efektif, akuntabel dan transparan
serta pemberian layanan jasa karantina pertanian yang berkualitas dan bernilai
kepuasan bagi para pengguna jasa.
Biak, Desember 2017
Kepala SKP Kelas I Biak,
drh. Suwarno Triwidodo
NIP. 19800310 200501 1 001
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………..
DAFTAR ISI …………………………………………………………………....
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………....
A. Latar Belakang …………………………………………………………..
B. Tujuan ……………………………………………………………………
BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI ……………………………………....
BAB III VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI..
A. Visi ………………………………………………………………………
B. Misi ………………………………………………………………………
C. Tujuan ……………………………………………………………………
D. Sasaran …………………………………………………………………...
E. Kebijakan ………………………………………………………………...
F. Strategi …………………………………………………………………...
BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN ………………………………………..
A. Program ………………………………………………………………….
B. Kegiatan ………………………………………………………………….
Lampiran
1. MATRIKS RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN (ROK) TA 2017
2. MATRIKS RENCANA KERJA (RENJA) TA 2017
i
ii
1
1
2
3
4
4
4
5
5
6
7
9
9
9
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Biak Numfor merupakan salah satu kabupaten dengan letak
geografis yang sangat strategis yaitu merupakan daerah transit antar kabupaten di
Wilayah Propinsi Papua dengan frekuensi lalu lintas komoditas pertanian dan
peternakan yang cukup signifikan baik melalui pelabuhan laut maupun bandar udara.
Selain itu, kabupaten-kabupaten sekitarnya yang juga merupakan Wilayah Kerja
(Wilker) yang telah dioptimalkan kegiatan operasionalnya seperti Kabupaten Nabire
dan Kabupaten Kepulauan Yapen merupakan daerah yang potensial untuk
pengembangan sektor perkebunan, pertanian, dan peternakan yang telah
dicanangkan oleh Pemerintah Daerah masing-masing untuk pengembangan
agribisnis pedesaan.
Peran penting Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak sangat diperlukan
dalam mendukung pembangunan pertanian pada sub sektor tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan tersebut dengan upaya pencegahan masuk
dan tersebarnya Organisasi Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dan Hama
Penyakit Hewan Karantina (HPHK) ke dalam wilayah Kabupaten Biak Numfor dan
sekitarnya; serta mendukung peningkatan nilai tambah dan daya saing melalui
program sertifikasi kesehatan hewan dan tumbuhan yang akan dilalulintaskan antar
area atau diekspor ke luar negeri. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak juga
mengupayakan peningkatan pengawasan keamanan pangan segar asal hewan dan
pangan segar asal tumbuhan yang akan dilalulintaskan antar area dari dan ke
wilayah Kabupaten Biak Numfor dan sekitarnya demi kepentingan kesehatan
masyarakat konsumen.
Oleh karena itu, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak menyiapkan
penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Tahun Anggaran 2017 sebagai pedoman dan
acuan dalam pelaksanaan kegiatan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak selama
tahun 2017. Perencanaan kinerja tahun anggaran 2017 disusun dalam rangka
mewujudkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (Good
and Clean Governance).
iv
B. Tujuan
Rencana Kinerja Tahunan Tahun Anggaran 2017 ini disusun dengan tujuan:
1) Sebagai pedoman dan acuan penyusunan anggaran berbasis kinerja tiap UPT
lingkup Badan Karantina Pertanian;
2) Sebagai bentuk perencanaan kinerja tahunan yang baik, transparan, dan
akuntabel pada tiap UPT lingkup Badan Karantina Pertanian;
3) Sebagai langkah kesiapan UPT-UPT lingkup Badan Karantina Pertanian menuju
terwujudnya penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
(Good and Clean Governance).
v
BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Sesuai dengan Pasal 2 di dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor
22/Permentan/OT/140/04/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Karantina Pertanian, Tugas Pokok Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak
adalah Melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan,
serta pengawasan keamanan hayati, hewani dan nabati.
Adapun fungsi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak berdasarkan Pasal 3
di dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT/140/04/2008
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian,
antara lain adalah:
a. Penyusunan rencana, evaluasi dan laporan;
b. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan,
penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa hama penyakit
hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina
(OPTK);
c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;
d. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;
e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;
f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan tumbuhan;
g. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati
hewani dan nabati;
h. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina hewan
dan tumbuhan;
i. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-
undangan dibidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati
hewani dan nabati;
j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
vi
BAB III VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI
A. Visi
Visi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak adalah “Menjadi Instansi yang
Tangguh dan Terpercaya dalam Perlindungan Kelestarian, Sumberdaya alam
Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta
Keamanan Pangan di wilayah Propinsi Papua bagian tengah.
B. Misi
Dengan mempertimbangkan tugas Pokok dan Fungsi, Prioritas Nasional,
Kebijakan Kementerian Pertanian serta Rencana Strategis Badan Karantina
Pertanian, maka misi yang diemban oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak
adalah :
1. Melindungi potensi sumber daya alam hewan dan tumbuhan di wilayah Provinsi
Papua bagian tengah dari ancaman HPHK dan OPTK.
2. Mempertahankan status bebasnya wilayah Propinsi Papua bagian tengah
(Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Nabire, Kabupaten Yapen Kepulauan,
Kabupaten Waropen dan Kabupaten Supiori) dari penyakit hewan menular utama
strategis (strategic major epizootic disease) dan Organisme Pengganggu
Tumbuhan Karantina.
3. Mendukung terwujudnya keamanan pangan di wilayah Propinsi Papua bagian
tengah.
4. Mewujudkan pelayanan karantina pertanian yang cepat, tepat, akurat, transparan
dan profesional.
C. Tujuan
Tujuan pembangunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak adalah:
1. Melaksanakan dan meningkatkan efektifitas penyelenggaraan tindakan karantina
pertanian dan pengawasan keamanan pangan di wilayah Propinsi Papua bagian
tengah.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya dan mutu pelayanan terhadap pengguna jasa
karantina pertanian.
3. Meningkatkan peran karantina dalam mendukung keberhasilan pembangunan
sistem dan usaha agribisnis serta pengawasan keamanan pangan di wilayah
Propinsi Papua bagian tengah.
vii
4. Meningkatkan teknik dan metode pelaksanaan tindakan karantina pertanian serta
pengawasan keamanan pangan, sesuai kemajuan teknologi dan perkembangan
ilmu pengetahuan.
5. Meningkatkan peran serta masyarakat dan institusi terkait dalam
penyelenggaraan tindakan karantina pertanian.
D. Sasaran
Sesuai dengan tujuannya, sasaran pembangunan Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Biak adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya sistem penyelenggaraan karantina pertanian di wilayah Propinsi
Papua bagian tengah yang efektif.
2. Meningkatnya kualitas sumber daya dan mutu pelayanan terhadap pengguna jasa
dalam lingkup Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak.
3. Meningkatnya peran Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak dalam mendukung
keberhasilan pembangunan sistem dan usaha agribisnis serta pengawasan
keamanan pangan di wilayah Propinsi Papua bagian tengah.
4. Terwujudnya penggunaan teknik dan metode tindakan karantina pertanian serta
pengawasan keamanan pangan yang mengikuti kemajuan teknologi dan
perkembangan ilmu pengetahuan.
5. Meningkatnya peran serta masyarakat dan instansi terkait dalam penyelenggaraan
tindakan karantina pertanian.
E. Kebijakan
Kebijakan perkarantinaan pada dasarnya dirumuskan pada tingkat pusat baik
eselon I maupun eselon II dan merupakan landasan operasional dalam melaksanakan
pelayanan karantina dan pengawasan keamanan hayati. Sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian, maka Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Biak sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Barantan menetapkan arah
pelaksanaan kebijakan dalam tataran operasional sebagai berikut:
1. Peningkatan manajemen mutu pelayanan perkarantinaan hewan dan tumbuhan
serta pengawasan keamanan hayati;
2. Pemantapan Teknik dan Metode dalam tindakan karantina pertanian di lapangan
maupun di laboratorium;
3. Pengembangan Infrastrutur dan Pemanfaatan Teknologi Informasi (IT) dalam
pelaksanaan tindakan karantina pertanian;
viii
4. Peningkatan kerjasama dengan pihak lain (swasta/pemerintah);
5. Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan tindakan karantina
pertanian;
6. Peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia baik dari sisi teknis
maupun administrasi.
F. Strategi
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Biak, maka disusunlah strategi dengan mengoptimalkan peran
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak dalam mendukung keberhasilan
pembangunan sistem dan usaha agribisnis sesuai tupoksinya mencegah masuk, keluar
dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) serta Pengawasan Keamanan Pangan
Hewani dan Nabati baik antar negara maupun antar area.
Strategi ini diterapkan dengan cara :
1. Mengoptimalkan kekuatan;
Kekuatan yang dimiliki Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak antara lain:
- Adanya peraturan perundangan nasional sebagai landasan yang kuat dalam
pelaksanaan operasional tindakan karantina pertanian yang didukung dengan
(petunjuk pelaksanaan) juklak dan juknis (petunjuk teknis) dalam
penyelenggaraannya;
- Memiliki sejumlah SDM yang kompeten dalam penyelenggaraan perkarantinaan
hewan dan tumbuhan antara lain dengan tersedianya Pejabat Fungsional Paramedik
Veteriner, POPT Ahli dan POPT Terampil, petugas administrasi, Penyidik Pegawai
Negeri Sipil, Polisi Khusus dan petugas Intelejen karantina;
- Tersedianya program pendidikan dan pelatihan pegawai baik administrasi maupun
teknis;
- Tersedianya sumber pembiayaan dari APBN rupiah Murni dan Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP);
- Tersedianya sarana dan prasarana operasional yang didukung dengan laboratorium
karantina pertanian.
ix
2. Memanfaatkan peluang; yang antara lain adalah:
- Ketentuan internasional yang mewajibkan adanya instansi karantina di setiap pintu
pemasukan/pengeluaran di setiap negara;
- Semakin strategisnya peran karantina dalam menentukan akses pasar dalam
perdagangan internasional;
- Lingkup wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak di Propinsi Papua
bagian tengah yang kedepannya berpotensi untuk menjadi sentra pengembangan
agribisnis dengan ketersediaan lahan yang masih sangat luas;
- Semakin meningkatnya lalu-lintas produk pangan dan pertanian seiring dengan
meningkatnya akses transportasi dan perkembangan daerah di wilayah Propinsi
Papua bagian tengah yang berdampak pada meningkatnya resiko ancaman hama
dan penyakit hewan, organisme pengganggu tumbuhan dan beredarnya bahan
pangan dan bahan baku pangan yang belum dapat dijamin kesehatannya, membuat
peran Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak semakin strategis bagi daerah;
- Adanya dukungan yang kuat dari pemerintah daerah terhadap keberadaan instansi
karantina pertanian di wilayah Propinsi Papua bagian tengah;
- Adanya koordinasi, kerjasama dan dukungan dari instansi terkait di lingkup
wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak terhadap pelaksanaan
tindakan karantina.
3. Mengurangi kelemahan;
Kelemahan yang dapat mempengaruhi kinerja Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Biak selama 5 (lima) tahun mendatang antara lain:
- Kelembagaan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak yang perlu mengikuti
dinamisasi perubahan organisasi di Badan Karantina Pertanian sehingga dapat
terjadi kesejajaran dengan instansi terkait yang ada di daerah;
- Kualitas dan kuantitas SDM masih belum dapat memenuhi kebutuhan operasional
UPT;
- Komposisi dan distribusi penempatan pegawai yang masih belum memadai;
- Budaya kerja pegawai yang masih perlu ditingkatkan seiiring dengan makin
meningkatnya harapan publik terhadap budaya kerja aparatur pemerintah;
- Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana yang masih perlu ditingkatkan
mengikuti peningkatan beban operasional dan target pemenuhan kepuasan
masyarakat;
x
- Belum terpenuhinya sarana dan prasarana khusus bagi pegawai (mess, kendaraan
dan dukungan tunjangan khusus) di wilayah kerja yang lokasinya cukup terpencil,
sehingga menghambat pemerataan distribusi penempatan pegawai;
- Masih perlunya peraturan dan petunjuk teknis pelaksanaan yang mendukung
beberapa tindakan spesifik karantina pertanian terutama dalam hal pengawasan
keamanan pangan yang dilalulintaskan antar area.
4. Mengatasi tantangan, yaitu sebagai berikut:
- Tuntutan masyarakat terhadap perbaikan budaya kerja dan kinerja aparatur
pemerintah sehingga dapat terwujud tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance);
- Meningkatnya tuntutan masyarakat atas pelayanan prima instansi pemerintah;
- Tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan karantina pertanian yang dapat
mengikuti perkembangan teknologi, globalisasi, otonomi daerah dan arah
kebijakan pembangunan nasional;
- Tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan tindakan karantina pertanian yang
profesional dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (scientific based)
- Masih rendahnya pemahaman masyarakat, khususnya di wilayah pedalaman,
mengenai arti penting tindakan karantina pertanian;
- Luasnya jangkauan wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak yang
terdiri dari kepulauan-kepulauan;
- Adanya pintu pengeluaran dan pemasukan tidak resmi yang digunakan sebagai
lalulintas masuk/keluarnya media pembawa hama penyakit hewan karantina
(HPHK) maupun organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) dan produk
pangan atau bahan pangan;
- Lingkup wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak di Propinsi Papua
bagian tengah yang masih dinyatakan bebas dari penyakit-penyakit hewan menular
strategis seperti penyakit darah dan layu fusarium pada tanaman pisang, penyakit
CVPD pada tanaman jeruk, rabies, flu burung, Anthrax, hog cholera dan lain
sebagainya.
xi
BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN
A. Program
Program kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak sebagai tindak lanjut
dari kebijakan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 - 2019 adalah:
1. Peningkatan manajemen mutu pelayanan perkarantinaan hewan dan
tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati;
2. Pemantapan Teknik dan Metode dalam tindakan karantina pertanian di
lapangan maupun di laboratorium dan Akreditasi Laboratorium sesuai
standar SNI ISO/IEC 17025:2008.
3. Pengembangan Infrastrutur dan Pemanfaatan Teknologi Informasi (IT)
dalam pelaksanaan tindakan karantina pertanian;
4. Peningkatan kerjasama dengan pihak lain (swasta/pemerintah);
5. Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan tindakan
karantina pertanian;
6. Peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia baik dari sisi
teknis maupun administrasi
B. Kegiatan
Program-program kerja tersebut dituangkan dalam kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
Rencana Kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi :
a) Pemeriksaan Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan
b) Penahanan dan Perlakuan Karantina Hewan dan Tumbuhan
c) Pemusnahan Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan
d) Pemantauan daerah sebar HPHK
e) Pemantauan Daerah sebar OPT/OPTK
f) Koordinasi, Kerjasama Pengawasan Perkarantinaan
g) Pembinaan Internal
h) Akreditasi Laboratoriumi yang direncanakan pada tahun 2016
i) Pelaksanaan Penyebarluasan Informasi
j) Pengembangan Prosedur dan Ketatalaksanaan
k) Pembinaan dan Konsultasi
l) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
m) Pembangunan Sarana dan Prasarana Strategis
xii
n) Pengadaan Sarana dan Prasarana penunjang
o) Peningkatan Kualitas sumber daya manusia.
p) Pembayaran Gaji dan Tunjangan
xiii
RENCANA KINERJA TAHUNAN
BADAN KARANTINA PERTANIAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Unit Pelayanan Teknis : Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak
Tahun Anggaran : 2017
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Karantina
Pertanian dan
Pengawasan Keamanan
Hayati
Realisasi target operasional sertifikasi
karantina dan pengawasan keamanan
hayati
100%
Tingkat kesesuaian operasional tindakan
karantina dan pengawasan keamanan
hayati terhadap kebijakan
100%
Persentase penolakan pengiriman barang
ekspor yang disertifikasi karantina
pertanian
≤ 1%
Peningkatan indeks kepuasan dan
kepatuhan pengguna jasa 85 %
Biak, Januari 2017
Kepala UPT,
drh. Suwarno Triwidodo
NIP. 19800310 200501 1 001