rencana kinerja tahunan 2014

70

Upload: delpielunk

Post on 16-Jul-2015

397 views

Category:

Data & Analytics


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana Kinerja Tahunan 2014
Page 2: Rencana Kinerja Tahunan 2014

i

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014

KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN LITBANG KESEHATAN

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL

JL. Raya Lawu No. 11 Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah Tlp. 0271-6970 Fax 0271-697451

e-mail: [email protected], [email protected]

Page 3: Rencana Kinerja Tahunan 2014

ii

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Page 4: Rencana Kinerja Tahunan 2014

iii

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

KATA PENGANTAR

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014 merupakan hasil analis terhadap Rencana

Kegiatan Tahunan dan indikator kinerja unit berdasarkan kebijakan, sasaran, program

dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana Strategik Badan Litbangkes dan

rencana aksi B2P2TOOT.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014 adalah satu buku pedoman dalam mewujudkan

visi masyarakat JAMU yang aman dan berkhasiat sesuai dengan program Saintifikasi

JAMU. JAMU diharapkan dapat terintegrasi dalam pelayanan kesehatan formal secara

sinergi dan berkelanjutan.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014 disusun dengan memperhatikan aspek

keterpaduan antar pelaku kegiatan dengan mewujudkan kerjasama yang harmonis, dan

kebersamaan serta dukungan semua pihak. Selain itu RKT 2014 disusun melalui

evaluasi, inventarisasi dan analisis setiap fungsi/bagian yang mengarah pada sasaran

strategik tahunan yang akan dicapai. RKT 2014 diharapkan dapat menjadi pedoman

untuk meningkatkan kinerja B2P2TOOT dengan menerapkan good governance, kegiatan

dan anggaran yang dapat dipertanggungjawabkan.

Semua masukan, dan saran perbaikan akan kami pertimbangkan untuk penyempurnan

selanjutnya. Besar harapan kami agar RKT ini dapat menjadi acuan dalam meningkatkan

kerjasama dan produktivitas kerja di lingkungan B2P2TOOT pada umumnya dan badan

Litbangkes pada khususnya.

Tawangmangu, Desember 2013

Kepala,

Indah Yuning Prapti

Page 5: Rencana Kinerja Tahunan 2014

iv

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

DAFTAR ISI

Hal HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i KATA PENGANTAR............................................................................... …. iii DAFTAR ISI ................................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v DAFTAR TABEL …. ..................................................................................... vi LAMPIRAN…………………………………………………………………….…... vi BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Landasan dan Referensi ............................................................ 2 C. Tujuan RKT .............................................................................. 3 D. Sistematika Penulisan ................................................................. 4

BAB II. HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2013 ...................................... 5

A. Capaian kinerja Tahun 2013....................................................... 5 B. Rekomendasi hasil evaluasi kinerja Tahun 2013....................... 7

BAB III. RENCANA KINERJA TAHUN 2014................................................. 11

A. Indikator Kinerja Kegiatan........................................................... 11 B. Rencana Kegiatan 2014.............................................................. 12 C. Rencana Anggaran 2014............................................................. 40 D. Rencana Kerja 2014.................................................................... 40

BAB IV. RENCANA PENGEMBANGAN LITBANG TAHUN 2015 ................ 43

A. Indikator Kinerja Kegiatan........................................................... 43 B. Rencana Kegiatan 2015.............................................................. 43

BAB V. EVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN................................... 51 A. A. Ketentuan Umum........................................................................ 51 B. B. Monitoring dan Evaluasi Internal................................................. 52

BAB VI. PENUTUP........................................................................................ 55 KONTRIBUTOR............................................................................................ 56

Page 6: Rencana Kinerja Tahunan 2014

v

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 01. Penyerahan Formula JAMU Saintifik (JAMU Hipertensi dan

Hiperuresimia) dari Komisi Nasional Saintifikasi JAMU kepada Menteri Kesehatan RI disaksikan oleh Kepala Badan Litbangkes…...

2 Gambar 02. Proses pengumpulan data RISKESDAS 2013 Korwil IV (B2P2TOOT)

di provinsi Riau dan Kalimantan Tengah…………………………………

7 Gambar 03. Komunikasi Kepala Badan Litbangkes dan Kepala B2P2TOOT

dengan Teknisi Kebun B2P2TOOT di KTO Doplang Karangpandan…

12 Gambar 04. Tanaman Phylanthus niruri L, Centella asiatica Urb dan Sonchus

arvensis L...............................................................................................

16 Gambar 05. Formula JAMU Kolesterol………………………………………………….. 16 Gambar 06. Daun Ungu (Graptophyllum pictum) dan Iler (Coleus scutellarioides)

berpotensi sebagai bahan JAMU Hemorrhoid…………………………...

19 Gambar 07. Pengunjung dan aktivitas Rumah Riset JAMU B2P2TOOT……………. 22 Gambar 08. Menteri Pertanian, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan

Kepala Badan LItbangkes meminum JAMU dan memberikan kesan dan pesan di stand pameran B2P2TOOT pada acara Pokjanas TOI di Yogyakarta……………………………………………………………………

23

Gambar 08. Lantai 4 gedung pascapanen B2P2TOOT……..………………….…….. 23 Gambar 09. Koleksi Museum B2P2TOOT……………………………………………… 25 Gambar 10. Pembukaan International Seminar Forest and Medicinal Plant for

Better Human Welfare Pokjanas TOI di IPB Convention Center Bogor…………………………………………………………………………. 27

Gambar 11. Uji kandungan darah hewan coba di laboratorium Biomolekuler…….. 30 Gambar 12. Rumah Pembibitan B2P2TOOT…………………………………………… 31 Gambar 13. Rumah adaptasi dan pelestarian B2P2TOOT…………………………… 32 Gambar 14. Lantai 4 gedung pasca panen…………………………………………….. 35 Gambar 15. Laboratorium experimental dan ruang hewan coba……………………. 36 Gambar 16. Aktivitas Peneliti di laboratorium Instrumen dan laboratorium

Galenika……………………………………………………………………… 37 Gambar 17. Peserta Diklat Dokter bacth ke-7 melakukan kerja praktek lapangan di

Rumah Riset JAMU B2P2TOOT………………………………………….. 39 Gambar 18. Peserta Diklat apoteker Bacth 1 melakukan kerja praktek lapangan di

laboratorium pascapanen………………………………………………….. 39 Gambar 19. Tanaman Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) di Kebun Doplang

Karangpandan……………………………………………………………….. 44 Gambar 20. Kunjungan Wisata Kesehatan JAMU dari SMK Mitra Mandiri Sidoarjo. 45 Gambar 21. Pameran memperingati HKN ke 48 di Jakarta Expo Center…………… 47 Gambar 22. Tanaman Echinacea purpurea (L.) Moench di kebun produksi Kalisoro

B2P2TOOT…………………………………………………………………... 48 Gambar 23. Mahasiswa Poltekes Kemenkes Surakarta Jurusan JAMU melakukan

Praktek Kerja Lapangan di B2P2TOOT………………………………….. 53

Page 7: Rencana Kinerja Tahunan 2014

vi

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 1. Hasil Kinerja B2P2TOOT Tahun 2013………………………………….. 5 Tabel 2. Rencana Kegiatan B2P2TOOT Tahun 2014…………………………… 13 Tabel 3. Rencana Penelitian B2P2TOOT Tahun 2014………………………….. 15 Tabel 4. Rencana Kerja Tahun 2014……………………………………………… 40

DAFTAR LAMPIRAN Hal Lampiran 1. Rencana Kinerja Tahunan tahun 2014 B2P2TOOT…………………... 57 Lampiran 2. Publikasi ilmiah bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional

B2P2TOOT………………………………………………………………….

58 Lampiran 3. Perjanjian Kerjasama B2P2TOOT dengan instansi terkait…………... 60 Lampiran 4. Perbandingan Output dan anggaran tahun 2014 dan rencana tahun

2015 dan 2016 berdasarkan Renja K/L………………………………….

62

Page 8: Rencana Kinerja Tahunan 2014

1

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hasil riset Saintifikasi JAMU (SJ) menunjukkan bahwa JAMU mampu memberikan

hasil positif terhadap status kesehatan bagi subyek dengan penyakit degeneratif dan

paliatif secara bermakna. Melalui penanganan yang serius JAMU memiliki potensi

besar untuk mengatasi permasalahan multiple burden yang dihadapi Indonesia,

utamanya kasus penyakit tidak menular yang semakin meningkat seperti

kardiovaskular, gangguan pencernaan dan kanker. Dengan berpijak pada budaya dan

potensi masing-masing daerah, JAMU sebagai unsur utama dari sistem kesehatan

tradisional tradisional dapat menjadi salah satu pilihan terapi kesehatan yang

terjangkau. Pengembangan JAMU dapat meningkatkan perekonomian masyarakat

dengan menciptakan pendapatan baru rumah tangga petani melalui budidaya TO.

Melalui pengembangan JAMU, kedaulatan bangsa Indonesia juga semakin kuat

dengan meningkatkan kemandirian Indonesia terhadap bahan baku obat dari luar

negeri.

Peran strategis B2P2TOOT adalah sebagai pelaksana amanah Permenkes No

003/Menkes/Per/2010 tentang Saintifikasi JAMU dalam Penelitian Berbasis

Pelayanan. Pembuktian empiris terkait khasiat dan keamanan JAMU sangat

diperlukan, untuk itu litbang TO dan OT memiliki posisi yang penting upayanya dalam

integrasi JAMU dalam pelayanan kesehatan (health service system). Dalam program

Saintifikasi JAMU, B2P2TOOT berperan:

1. Menyediakan Formula JAMU Saintifik melalui uji berkelanjutan (praklinik, tanaman

obat terstandar, simplisia terstandar, dan uji klinik)

2. Menyediakan bahan baku JAMU berkualitas meliputi aspek hulu penyediaan bibit

TO berkualitas, TO terstandar, SOP budidaya, SOP panen dan pasca panen untuk

Riset Saintifiksi JAMU

3. Menyediakan pelatihan tenaga medis dan paramedis sebagai tenaga profesional

pelaksana Saintifikasi JAMU

Mengawali tahun 2013 program SJ telah menghasilkan 2 JAMU Saintifik yaitu formula

asam urat dan formula hipertensi ringan yang telah diserahkan kepada Menteri

Kesehatan RI oleh Komisi Nasional SJ. Selain itu juga diresmikan Rumah Riset JAMU

(RRJ), klinik JAMU Tipe A Hortus Medicus B2P2TOOT oleh Menteri Kesehatan RI

Page 9: Rencana Kinerja Tahunan 2014

2

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Dr. Nafsiah Mboi Sp.A, M.PH. RRJ diharapkan dapat menjadi pioner dalam akselerasi

konkrit dari pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan JAMU yang

aman, bermutu, berkhasiat yang terjangkau dan merata kepada masyarakat.

Gambar 01.Penyerahan Formula JAMU Saintifik (JAMU untuk Hipertensi dan Hiperurisemia) dari Komisi Nasional Saintifikasi JAMU, dr. Soetedjo, Sp. S(K) kepada Menteri Kesehatan RI Dr. Nafsiah Mboi Sp.A, M.PH disaksikan Kepala Badan Litbang Kesehatan Dr.dr. Trihono, MSc pada tanggal 31 Januari 2013 di B2P2TOOT Tawangmangu.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014 ini merupakan dokumen rencana kerja jangka

pendek pelaksanaan kegiatan satu tahun anggaran. Penyususunan dokumen ini

dimaksudkan untuk memberikan acuan perencanaan umum kegiatan tahun 2014,

berisikan manajemen penelitian dan pengembangan TO dan OT meliputi:

perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi terhadap manajemen kelitbangan

dan kegiatan pendukung lainnya termasuk publikasi, diseminasi dan aplikasi hasil riset.

RKT merupakan dokumen direktif dan indikatif yang dapat digunakan sebagai

pedoman dalam pelaksanaan kegiatan termasuk pembelanjaan anggaran berbasis

kinerja.

B. Landasan dan Referensi

Rencana Kinerja Tahunan B2P2TOOT tahun 2013 direncanakan, diorganisasikan,

dilaksanakan dan dievaluasi dengan landasan-landasan sebagai berikut.

1) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5063);

Page 10: Rencana Kinerja Tahunan 2014

3

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

2) Undang-Undang No. 18/2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,

Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4219);

3) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 67, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3609);

4) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer

Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;

5) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/X/2002 tentang

Persetujuan Penelitian Kesehatan Terhadap Manusia;

6) Peraturan Menteri Kesehatan No. 003/Menkes/Per/2010 tentang Saintifikasi JAMU

Dalam Pelayanan Kesehatan;

7) Peraturan Menteri PANRB No. 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

8) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179A/Menkes/SK/X/1999 tentang

Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;

9) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1076/Menkes/SK/VII/2003 tentang

Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional;

10) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1031/Menkes/SK/VII/2005 tentang

Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan;

11) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 121/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar

Pelayanan Medik Herbal

12) Kepmenkes No. 375 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025

13) Kepmenkes No. 160 Tahun 2010 Rencana Strategis Kementerian Kesehatan

Tahun 2010-2014

14) Keputusan Kepala LANRI No. 239 Tahun 2003 Tentang Perbaikan Pedoman

Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

15) WHO Traditional Medicine Strategy 2014-2023.

C. Tujuan RKT Tujuan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan adalah:

1) Terwujudnya perencanaan kinerja sebagai dasar alokasi anggaran berbasis

kinerja,

Page 11: Rencana Kinerja Tahunan 2014

4

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

2) Terumuskannya indikator kinerja dan ditetapkan sesuai dengan informasi kinerja

yang akan dicapai,

3) Terselenggaranya kegiatan sesuai target,

4) Terlaksananya pelaporan kinerja dengan baik dalam bentuk Laporan Kinerja

Tahunan dan Laporan Akuntabilitas.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Rencana Kinerja Tahunan B2P2TOOT 2014 sebagai berikut:

JUDUL/SAMPUL

EDITOR

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Landasan Hukum

C. Tujuan RKT

D. Sistematika Penulisan

BAB II. HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2013

A. Capaian Kinerja Tahun 2013

B. Rekomendasi Hasil Evaluasi Kinerja Tahun 2013

BAB III.RENCANA KINERJA TAHUN 2014

A. Indikator Kinerja Kegiatan

B. Rencana Kegiatan 2014

C. Rencana Anggaran 2014

D. Gap Rencana Kegiatan dengan Rencana Kerja Tahun 2014

E. Rencana Kerja Tahun 2014

BAB IV. RENCANA PENGEMBANGAN TAHUN 2015

BAB V. EVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN

BAB VI. PENUTUP

LAMPIRAN

Page 12: Rencana Kinerja Tahunan 2014

5

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

BAB II HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2013

A. Capaian Kinerja Tahun 2013

Capaian kinerja B2P2TOOT tahun 2013 rata-rata dapat memenuhi target rencana

kegiatan yang telah disusun dan memberikan efisiensi anggaran sekitar 6,29%

(toleransi 95% untuk penyerapan anggaran dari total).

Tabel 1. Hasil Kinerja B2P2TOOT Tahun 2013

INDIKATOR KELUARAN

SUB KEGIATAN PENDUKUNG

TARGET CAPAIAN ANGGARAN

(X 1.000) Produk ANGGARAN (x 1.000)

Produk (%)

1. Indikator I Sub total anggaran: 19.176.366 16.564.355,2 Jumlah Produk/model/prototipe/formula di bidang TO dan OT

- Penelitian di bidang TO dan OT, terdiri dari: 1. Observasi klinik Formula JAMU untuk Asma 2. Standarisasi Brotowali (Tinospora crispa) 3. Studi Klinis Formula JAMU Anemia Defisiensi Besi 4. Uji Praklinik Formula JAMU Urolitiasis 5. Toksisitas Akut Formula JAMU Pelancar ASI pada Tikus Betina Galur Wistar 6. Studi Klinis Formula JAMU Insomnia 7. Studi In-Vitro Aktivitas Kemoprevensi Ramuan JAMU pada sel kanker payudara 8. Uji Praklinik Formula JAMU Infertilitas 9. Uji klinik Fase 1 Ramuan JAMU Nyeri Kepala Tegang Otot 10. Ramuan JAMU sebagai Terapi Alternatif FAM

606.614

93.831

-

131.900

-

-

106.613

151.530

-

109.400

117.620

10 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

572.658,9

65.489,7

-

112.438

-

-

90.223,3

135.081,8

-

84.474

85.015,2

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

- Dokumen Program dan Anggaran

141.925 2 dokumen 120.774,5 100

- Laporan Kinerja 112.697 3 dokumen 86.564,3 100 - Dokumen Keuangan, 143.710 3 dokumen 140.650,1 100

Page 13: Rencana Kinerja Tahunan 2014

6

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

INDIKATOR KELUARAN

SUB KEGIATAN PENDUKUNG

TARGET CAPAIAN ANGGARAN

(X 1.000) Produk ANGGARAN (x 1.000)

Produk (%)

Kekayaan Negara dan Tata Usaha

- Gedung/Bangunan Lab 3.378.820 2.347,4 m2 3.128.726,4 Tersedia

- Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

230.555 19 unit 224.317,0 100

- Peralatan Fasilitas Laboratorium

1.046.719 22 unit 969.705,9 100

- Peralatan Fasilitas Perkantoran

907.377 27 unit 902.972,3 100

- Tanah 316.770 2.805 m2 263.975,0 Tersedia - Kendaraan operasional 40.420 2 unit 35.851,5 100 - Manajemen kebun 1.287.557 1 dokumen 1.167.117,5 100 - Manajemen Lab 209.235 1 dokumen 183.067,6 100 - Layanan Perkantoran 10.753.967 12 bulan 9.670.946,5 100

2. Indikator II Sub total anggaran: 3.290.433 20 publiksi 3.048.670,3 Jumlah publikasi yang dimuat di media cetak atau elektronik nasional

- Dokumen Hukum, Organisasi dan Kepegawaian

840.840 7 dokumen 734.035,4 100

- Dokumen Ilmiah dan Etik 274.110 1 dokumen 238.574,9 100

3. Indikator III Jumlah Laporan Status Kesehatan Masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV

Data Status Kesehatan Masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV

28.146.121 6 dokumen 26.916.160,6 100

TOTAL ANGGARAN 50.612.920 47.432.158,5 93,71

Capaian indikator I yaitu produk/model/prototipe/standar/formula di bidang TO dan OT

dicapai utamanya melalui penelitian di bidang TO dan OT (Tabel 1). Capaian indikator

II yaitu publikasi ilmiah di bidang TO dan OT yang dimuat dalam media cetak dan

elektronik nasional dicapai melalui output informasi dokumentasi dan publikasi serta

output pendukung lainnya. Capain indikator ini adalah 22 dari target 20 publikasi

(Lampiran 2).

Page 14: Rencana Kinerja Tahunan 2014

7

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Capaian indikator III yaitu 6 data status kesehatan masyarakat hasil riset kesehatan

nasional wilayah IV dicapai melalui Riset Kesehatan Dasar 2013. B2P2TOOT

bertanggung jawab terhadap wilayah IV meliputi, Provinsi: Jambi, Kepulauan Riau,

Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah. Hasil

Riset Kesehatan Dasar secara nasional dinilai berhasil dalam mengungkap

pembangunan kesehatan, sehingga telah dijadikan indikator kemajuan pembangunan

kesehatan baik nasional maupun lokal atau daerah serta perencanaan pembangunan

kesehatan selanjutnya.

Gambar 02. Proses pengumpulan data Riset Kesehatan Dasar 2013 dari Korwil IV (B2P2TOOT) di Kabupaten Lingga-Provinsi Riau (A dan B); di Kabupaten Barito Timur - Provinsi Kalimatan Tengah (C).

B. Rekomendasi Hasil Evaluasi Kinerja Tahun 2013 Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun 2013, secara umum perlu diperhatikan hal-

hal sebagai berikut:

1. Program Saintifikasi JAMU,

a. Regulasi terkait implementasi SJ seperti pengadaan bahan baku, standar

pelayanan pengobatan tradisional, pelayanan SJ masuk ke dalam BPJS.

b. Percepatan dan peningkatan jumlah formula JAMU saintifik

c. Penguatan jejaring Saintifikasi JAMU: pembentukan forum komunikasi jejaring

SJ,

d. Peningkatan Sosialisasi SJ

1) Rintisan wisata JAMU di tiap sentra SJ

2) Promosi: misalnya Warta SJ

A

B

C

Page 15: Rencana Kinerja Tahunan 2014

8

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

e. Pemantapan bahan baku JAMU

1) Regulasi nasional pengadaan bahan baku

2) Penerbitan SOP budidaya dan panen dan pengelolaan pasca panen TO.

3) Peningkatan peran serta masyarakat sebagai produsen mitra.

f. Perlunya dukungan pemerintah daerah bagi percepatan program SJ

1) Peningkatan pendanaan program Saintifikasi JAMU di daerah

2) Advokasi pada stake holder

g. Meningkatkan motivasi dan dedikasi dokter yang telah mengikuti pelatihan

dokter SJ agar tercipta kemandirian dan percepatan pelaksanakan program SJ.

h. Perlunya komitmen yang tinggi dari jajaran pimpinan institusi yang dokternya

telah mengikuti pelatihan Saintifikasi JAMU.

1) Memberikan fasilitas di puskesmas/rumah sakit untuk praktek dokter SJ

2) Memberikan fasilitas untuk penyediaan bahan baku JAMU.

2. Manajeman Ilmiah dan Etik.

Diperlukan peningkatan kinerja Panitia Pembina Ilmiah (PPI) sebagai motor

penggerak kegiatan litbang sehingga fungsi litbang TO dan OT terselenggara

secara optimal.

a. Perolehan etik penelitian perlu dikoordinir oleh PPI sehingga permasalahan

klasik terlambatnya perolehan etik penelitian yang berdampak pada

terlambatnya pelaksanaan dan pembuatan laporan penelitian tidak terjadi lagi di

tahun-tahun mendatang. Pembahasan protokol penelitian dilakukan pada akhir

tahun sebelumnya (T-1) sehingga perolehan etik dan kegiatan litbang dapat

dimulai sedini mungkin pada tahun berjalan.

b. Koordinasi, monitoring, dan evaluasi secara periodik terhadap kemajuan

pelaksanaan kegiatan oleh PPI harus dilakukan tepat waktu secara terjadwal.

c. Peningkatan kerjasama dengan lembaga penelitian atau perguruan tinggi dalam

pengelolaan litbang sehingga kualitas penelitian meningkat.

d. Publikasi dan diseminasi hasil penelitian perlu ditetapkan, ditargetkan dan

dijadwalkan oleh PPI.

e. Mendorong peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitian di Jurnal Nasional

terakreditasi dan Jurnal Internasional

f. Pengelolaan Jurnal Tumbuhan Obat dan perolehan akreditasi perlu

dimonitoring.

g. Melaksanakan pertemuan nasional dan internasional untuk membahas isu

terkini (burning issue) hasil penelitian maupun kebijakan, berkaitan dengan

pengembangan dan pelestarian TO dan JAMU.

Page 16: Rencana Kinerja Tahunan 2014

9

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

3. Manajeman Keuangan dan Ketatausahan

Dengan penyerapan sebesar 97%, diperlukan monitoring dan evaluasi pimpinan

sehingga sumberdaya lebih optimal:

a. Pengembangan sarana dan prasarana perlu direncanakan dan dipersiapkan

lebih matang melalui analisis prioritas kebutuhan disertai data dukung yang

akurat.

b. Supervisi dan monitoring atasan bagian keuangan lebih diintensifkan sehingga

alokasi anggaran/penempatan akun sesuai dengan peruntukkannya.

c. Monitoring penyerapan keuangan setiap bulan.

d. Memberikan mentoring tentang tata cara pembuatan Surat Pertanggung-

Jawaban Keuangan yang benar, sehingga dapat mempercepat penyerapan.

e. Koordinasi antara bagian keuangan dengan pelaksana kegiatan lebih

diintensifkan sehingga antisipasi kegiatan-kegiatan yang terlambat

dilaksanakan dapat dijadwalkan ulang dengan cepat.

4. Manajemen Hukum, Organisasi dan Kepegawaian

a. Perencanaan pengembangan pegawai lebih optimal, seperti pengajuan

kenaikan pangkat yang tepat waktu, terjadi keseimbangan distribusi staf dan

pembagian tugas.

b. Mengirim pegawai untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan

bidang pekerjaannya.

5. Bagian/seksi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan selalu

melakukan self-monitoring dan evaluasi menggunakan dokumen perencanaan

kegiatan yang telah ada, sehingga pelaksanaan kegiatan terlaksana secara

seimbang dan tidak terkonsentrasi di akhir tahun.

Page 17: Rencana Kinerja Tahunan 2014

10

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Page 18: Rencana Kinerja Tahunan 2014

11

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

BAB III RENCANA KINERJA TAHUN 2014

A. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

Kegiatan B2P2TOOT tahun 2014 ditujukan untuk mencapai tugas dan fungsi institusi,

dengan sasaran strategis meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang TO

dan OT. Agar tujuan kegiatan tahunan dapat diukur dengan jelas maka ditetapkan

indikator kinerja, yang tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan

Kinerja Tahun 2014 (Lampiran 1), yaitu:

1. Sembilan (9) Produk/Model/Prototipe/Standar/Formula di Bidang Tanaman Obat

dan Obat Tradisional, terdiri dari:

2. Dua puluh (20) publikasi ilmiah di bidang tanaman obat dan obat traditional pada

media cetak dan elektronik nasional

3. Enam (6) Laporan Status Kesehatan Masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional

Wilayah IV.

Indikator kinerja pertama dicapai melalui kegiatan penelitian dan pengembangan TO

dan OT sekaligus mendukung program Saintifikasi JAMU. Untuk meningkatkan

pemanfaatan hasil litbang tersebut dilakukan publikasi dan diseminasi serta kegiatan

yang berimplikasi pada tercapainya target indikator kinerja ke-2, seperti keikutsertaan

pada seminar, publikasi ilmiah melalui prosiding, jurbal serta penerbitan buku atau

leaflet tanaman obat. Indikator kinerja ke-3 dicapai melalui Riset Kesehatan Nasional

2014, yaitu Riset Kesehatan berbasis komunitas berskala nasional sampai tingkat

kabupaten/kota. B2P2TOOT bertidak sebagai Koordinator Wilayah 4 meliputi:

Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara,

Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.

Sasaran dari kegiatan Litbang TOOT adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya jumlah produk/model/prototipe/standar/formula di bidang TOOT

2. Meningkatnya jumlah publikasi ilmiah di bidang TOOT pada media cetak dan

elektronik nasional

3. Meningkatnya laporan status Kesehatan masyarakat hasil Riset Kesehatan

Nasional Wilayah 4.

Page 19: Rencana Kinerja Tahunan 2014

12

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Gambar 03. Komunikasi Kepala Badan Litbangkes Dr. dr Trihono (jongkok berkacamata)

dan Kepala B2P2TOOT Indah Yuning Prapti, M.Kes (berdiri) dengan teknisi kebun B2P2TOOT di KTO Doplang Karangpandan

B. RENCANA KEGIATAN 2014

Perencanaan kegiatan dan anggaran tahun 2014 dilakukan sejak awal tahun 2013.

Proses dimulai dari pengusulan rencana kegiatan dan anggaran ke unit eselon I

(Balitbangkes) melalui E-planning dari Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian

Kesehatan. Pengusulan rencana kegiatan dan anggaran tersebut, disesuaikan dengan

Renja K/L hasil trilateral meeting antara Menteri Keuangan, Bappenas dan

Kementerian Kesehatan dengan pagu indikatif yang telah disetujui oleh DPR. Dengan

demikian kegiatan yang disusun pada akhirnya harus menyesuaikan dengan anggaran

yang tersedia. Dasar penyusunan RKT tahun 2014 adalah menggunakan pagu indikatif

B2P2TOOT (Tabel 2.)

Page 20: Rencana Kinerja Tahunan 2014

13

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Tabel 2. Rencana Kegiatan B2P2TOOT Tahun 2014

No Jenis Out RKA-K/L Anggaran Renja K/L Pagu indikatif

1 Layanan Perkantoran 16.850.762.500 16.850.762.500 Esensial perkantoran a Belanja pegawai 6.242.823.000 6.242.823.000 b Tunjangan Kinerja 3.250.175.500 3.250.175.500 c Penyelenggaraan Operasional & Pemeliharaan

Perkantoran 4.195.264.000 4.195.264.000

Esensial Laboratorium dan Kebun Iptek TOOT a Laboratorium Litbang TOOT 1.897.500.000 1.897.500.000 b Kebun Tanaman Obat 1.265.000.000 1.265.000.000 2 Produk/Model/Prototipe/Standar/Formula di Bidang

Tanaman Obat & Obat Tradisonal 7.694.577.000 6.065.365.000

a Litbang TOOT - 548.208.000 b Saintifikasi JAMU 4.694.577.000 2.778.727.000 c Analisis Lanjut Tematik Tanaman Obat 3.000.000.000 2.738.430.000 3 Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran 323.500.000 448.700.000 4 Laporan Kinerja 95.840.000 81.875.000 5 Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara dan tata usaha 1.026.170.000 749.960.000 a Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara & Tata Usaha 126.170.000 192.140.000 b PNBP 900.000.000 557.820.000 6 Gedung/Bangunan Laboratorium 2.242.230.000 2.567.933.000 7 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 344.670.000 506.221.000 8 Peralatan Fasilitas Perkantoran 502.350.000 1.316.783.000 9 Peralatan Fasilitas Laboratorium 762.668.950 1.282.000.000 10 Dokumen Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi 474.440.000 2.039.305.000 11 Pengadaan Tanah - 682.175.000 12 Manajemen laboratorium 1.252.500.000 168.500.000 13 Manajemen kebun 2.323.313.000 228.579.000 14 Dokumen Hukum, Organisasi dan Kepegawaian 128.430.000 1.123.830.000 15 Dokumen Bidang Ilmiah dan Etik 364.030.000 1.386.573.000 16 Kendaraan Bermotor (Ambulan) 455.260.000 - 17 Sarana dan Prasarana Lingkungan Kantor 532.160.000 - 18 Data Status Kesehatan Masyarakat Hasil Riset Kesehatan

Nasional Wilayah IV: TDS dan Food Dietery Survey 11.925.500.000 12.095.739.000

TOTAL PAGU 46.766.241.450 47.594.300.000

Page 21: Rencana Kinerja Tahunan 2014

14

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Kegiatan B2P2TOOT dikelompokkan dalam Aktivitas Utama dan Generik, dengan kriteria

bahwa Aktivitas Utama adalah mencakup fungsi-fungsi di luar fungsi kesekretariatan dan

komposisi anggaran minimal 55% dari total, dan Aktivitas Generik adalah fungsi

kesekretariatan dan kompisisi anggaran maksimal 45% dari total.

A. Aktivitas Utama Aktivitas Utama merupakan aktivitas litbang TOOT yang mendukung langsung

terhadap pencapaian indikator kinerja kegiatan. Aktivitas tersebut meliputi: litbang

TOOT, pelayanan iptek, mentoring dan nurturing ilmiah dan etik, manajemen

laboratorium dan kebun serta diseminasi iptek TOOT yang tertuang dalam dokumen

RKA-KL 2014 sebagai output, yaitu:

1) Produk/Model/Prototipe/Standar/Formula di Bidang TO dan OT Sinkronisasi antara output IKK dengan RKAKL menuntut dirubahnya nomenklatur

output RKAKL yang telah diakomodasi badan litbangkes sejak tahun 2013. Output

RKAKL Penelitian dan pengembangan TO dan OT diubah menjadi

Produk/Model/Prototipe/Standar/Formula di Bidang TO dan OT. Nomenklatur

tersebut mengindikasikan jenis output yang akan dihasilkan melalui litbang TO dan

OT, yaitu berupa produk, model, prototipe, standar dan formula di bidang TO dan

OT. Dengan anggaran Rp 5.987.491.000,- B2P2TOOT tahun 2014

menyelenggakan serangkaian penelitian di standarisasi TO, penelitian pra-klinik

dan penelitian klinik. Selain itu dilakukan pula penelitian lanjutan riset nasional

tumbuhan obat dan jamu (RISTOJA).

Page 22: Rencana Kinerja Tahunan 2014

15

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Tabel 3. Rencana Penelitian B2P2TOOT TA 2014

No Topik Penelitian Anggaran A. Standarisasi TO

1. Standarisasi Mutu Produksi Meniran, Pegagan, Tempuyung 250.620.000 2. Standarisasi Mutu Simplisia Meniran ,Pegagan, Tempuyung 291.988.000

B. Riset Praklinik 1. Formula JAMU untuk Kemoprevensi Ramuan JAMU pada

Kanker Payudara 146.150.000 2. Uji Khasiat dan Keamanan Formula JAMU hiperglikemik 126.640.000 3. Formula JAMU Hiperkolesterolmia 109.392.000 4. Formula Pestisida Nabati 56.156.000

C. Riset Uji Klinik 1. Studi Klinis Ramuan JAMU Hiperglikemia 135.800.000

2. Observasi Klinis Ramuan JAMU Hiperkolestrolemia 1.436.345.000 3. Studi Klinis Formula JAMU Penurun Tekanan Darah 166.925.000 4. Uji Klinis RCT Multi Center Formula JAMU Dispepsia 399.804.000 5. Formula JAMU Osteoartritis dibandingkan dengan Obat

Standar Piroxicam 429.205.000 6. Formula JAMU Untuk Hemoroid Dibandingkan Dengan Obat

Standar. 429.160.000 D. Produk Data

1. Studi Kesetaraan Kandungan Kimia Formula JAMU Jejaring SJ 280.140.000

2. Ristoja Analisis Lanjut Tahap II: Identifikasi, Analisis Chemical Profiling dan DNA Fingerprinting 2.787.180.000

E. Prototipe 1. Persediaan JAMU Hiperuisemia 233.986.000

TOTAL ANGGARAN PENELITIAN DI BIDANG TO DAN OT 5.987.491.000

F. Riset Nasional Status Kesehatan Wilayah IV 12.095.739.000 TOTAL ANGGARAN PENELITIAN 18.083.230.000

a) Riset Standarisasi TO

Produksi berbasis pada ketersediaan tanaman di alam tidak akan menjamin

kontinuitas suplainya. Untuk itu pendekatan produksi melalui intervensi teknologi

budidaya harus dilakukan. Hasil standarisasi meniran (Phylanthus niruri L.),

pegagan (Centella asiatica Urb.) dan tempuyung (Sonchus arvensis L.) memerlukan

kajian lanjut atas kestabilan produktivitas yang meliputi hasil biomasa dan

kandungan senyawa aktif. Dari penelitian ini akan diperoleh model SOP budidaya

dan panen P. niruri L.,C. asiatica Urb. dan S. arvensis L (Gambar 3)

Page 23: Rencana Kinerja Tahunan 2014

16

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Gambar 04 . A: Phylanthus niruri L.,B: Centella asiatica Urb.,C: Sonchus arvensis L.

Selain SOP budidaya dilakukan pula penelitian untuk mendukung SOP pascapanen

tanaman obat tersebut sehingga diperoleh bahan JAMU (simplisia) siap pakai yang

terstandar. Parameter kualitas simplisia yang ditetapkan meliputi parameter

farmakognostik, parameter fitokimia dan parameter mikrobiologi.

b) Riset Formula JAMU Saintifik

Riset praklinik JAMU diperlukan sebagai tahap awal untuk mengetahui khasiat dan

keamanan formula JAMU yang dikembangkan. Riset praklinik B2P2TOOT tahun

2014 bertujuan untuk mendapatkan formula JAMU untuk: Kanker Payudara,

Hiperglikemik, Hiperkolesterolemia, Osteoartritis, Pelancar ASI, Urolitiasis, Anxietas,

Vertigo dan Fertilitas.

a. Uji Praklinik

1). Kemoprevensi Ramuan JAMU Pada Kanker Payudara

Diantara penyakit kanker yang lain, kanker payudara menjadi kasus terbanyak

(16,85%) di Indonesia (Kementerian Kesehatan, 2013). Salah satu terapi

kanker yang sedang dikembangkan saat ini adalah kombinasi senyawa

kemoterapi dengan agen kemopreventif (agent yang dapat menghambat

perkembangan sel kanker, menekan pertumbuhan sel abnormal menjadi

kanker, dan membalikkan tahapan proses karsinogenesis). Beberapa

tumbuhan dengan target molekuler spesifik dapat dikombinasikan untuk

mengoptimalkan terapi kanker, terutama untuk kanker dengan stadium lanjut.

Penelitian ini bertujuan mengkaji potensi/khasiat formula JAMU sebagai agen

kemopreventif dan keamanannya melalui toksisitas akut dan uji khasiat in vivo

pada mencit yang diimplant sel 4T1.

A B C

Page 24: Rencana Kinerja Tahunan 2014

17

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

2). Formula JAMU Hiperglikemik

Tahun 2000, jumlah penderita hiperglikemik/diabetes mellitus (DM) di

Indonesia telah menempati urutan ke-4 tertinggi dan satu dari 20 kematian

disebabkan oleh DM (WHO, 2006). Pare dan brotowali merupakan tanaman

obat telah dikenal dapat membatu mengobati DM. Uji preklinik masing-masing

tanaman telah dilakukan akan tetapi informasi mengenai aktivitas dan

toksisitas dalam bentuk formula (kombinasi) belum tersedia. Diperlukan

penelitian untuk mengetahui aktivitas dan toksisitas formula JAMU

hiperglikemik menggunakan hewan uji tikus putih jantan galur Wistar.

3). Formula JAMU Hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolemia (kolesterol dalam darah melebihi kadar normal) dapat

merusak dinding pembuluh darah dan dapat memicu timbulnya berbagai

penyakit baik penyakit jantung koroner (PJK) oleh proses aterosklerosis atau

kerusakan otak (stroke). Kematian mendadak akibat serangan jantung 40%-

nya disebabkan oleh hiperkolesterolemia. Di Indonesia, terdapat 36 juta (18%)

penduduk yang menderita hiperkolesterolemia. Pada penelitian ini akan

dilakukan uji khasiat dan keamanan ramuan JAMU sebagai anti kolesterol,

yang selanjutnya dapat memberikan alternative dalam pengobatan dan

pencegahan hiperkolesterolemia.

4). Formula Nabati untuk Pestisida

Bahan baku JAMU terstandar harus memenuhi standar kualitas diantaranya

bebas bahan pencemar yang berbahaya seperti pestisida kimia. Dengan

dikembangannya formula pestisida nabati diharapkan dapat digunakan untuk

pengendalian hama dan penyakit tanaman yang ramah lingkungan dan tidak

mencemari bahan JAMU yang dihasilkan.

b. Uji Klinik

Riset klinik yang dilakukan di klinik SJ Hortus Medicus,menggunakan metode

pre-post sebagai tindak lanjut riset praklinik formula JAMU. Hasil dari riset klinik

tersebut menjadi dasar untuk riset klinik multi centre dengan metode

Randomized Control Trial (RCT) .

1). Studi Pre Post Formula JAMU Hiperglikemia

Penderita Diabetes Mellitus di Indonesia meningkat pesat dalam 10 tahun

terakhir karena pada tahun 2000 ada 8,4 juta penderita dan meningkat jadi

21,3 juta orang tahun 2010. Secara empiris dan berbagai bukti ilmiah

Page 25: Rencana Kinerja Tahunan 2014

18

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

menunjukkan bahwa tanaman obat dapat membantu mengatasi penyakit

tersebut, namun pembuktian melalui uji klinik belum dilakukan.

2). Studi Pre Post Formula JAMU Hiperkolesterolemia

Dalam penelitian ini akan dikembangkan formula JAMU yang berkhasiat dan

aman untuk menurunkan kadar kholesterol dalam darah sehingga dapat

digunakan di pelayanan kesehatan formal.

Gambar 05. Formula JAMU Kolesterol yang digunakan di Rumah Riset JAMU

3). Studi Studi Pre Post Formula JAMU Penurun Tekanan Darah

Formula JAMU dari Rumah Riset JAMU untuk hipertensi ringan telah

ditetapkan sebagai JAMU Saintifik oleh Komnas SJ. Pada penelitian ini akan

dilakukan pengujian lebih lanjut khasiat formula JAMU tersebut dalam

berbagai bentuk sediaan (rebusan, kapsul serbuk dan kapsul ekstrak).

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan bentuk sediaan formula JAMU

yang paling adekuat menurunkan tekanan darah dibandingkan menggunakan

golden standart obat modern.

4). Studi RCT Formula Ramuan JAMU Dispepsia

Sekitar 30-40% masyarakat Indonesia mengalami gangguan lambung (Riset

Kesehatan Dasar, 2010), bahkan suatu survei pada satu kelompok orang

menunjukkan 66% responden menderita dyspepsia dari berbagai sebab.

Tanaman obat seperti kunyit dan Cinnamomumburmanii (kayumanis)

mempunyai efek anti radang lambung. Pada penelitian ini akan dibandingkan

Page 26: Rencana Kinerja Tahunan 2014

19

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

efek analgetik dyspepsia ramuan JAMU dengan obat standar dan

kemampuan dalam mengurangi intensitas nyeri lambung dan frekuensi

serangan dispepsia melalui Uji Klinis RCT.

5). Studi RCT Formula JAMU Osteoartritis

Baik secara empiris maupun uji praklinik berbagai tanaman obat yang memiliki

khasiat meringankan gejala osteoarthritis. Penelitian ini diharapkan

menghasilkan formula yang terbukti aman dan berkhasiat mengurangi gejala

klinis osteoarthritis.

6). Studi RCT Formula JAMU Hemoroid

Hemoroid merupakan penyakit yang sering ditemui di masyarakat. Dengan

tingkat kekambuhan yang tinggi menyebabkan tingginya biaya pengobatan

hemoroid. Banyak tanaman obat yang berpotensi sebagai anti hemoroid.

Gambar 06. A) Daun Ungu (Graptophyllum pictum) dan B) Iler (Coleus

scutellarioides) berpotensi sebagai bahan JAMU Hemorrhoid

c. Produk Data

1). Studi Kesetaraan Kandungan Kimia Formula JAMU Jejaring SJ

Terdapat 80 simplisia yang digunakan dalam pelayanan berbasis penelitian di

Rumah Riset JAMU Hortus Medicus. Lebih dari 15 formula JAMU telah

melalui penelitian tahap preklinis (uji khasiat dan keamanan) dan observasi

klinis (pre-post test), 4 ramuan diantaranya telah sampai pada uji klinis RCT

B A A

Page 27: Rencana Kinerja Tahunan 2014

20

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

(Randomized Controlled Trial) terhadap subjek penelitian yang melibatkan

dokter jejaring Santifikasi JAMU.

Terdapat 2 fomula yang telah memperoleh sertifikat sebagai “JAMU

Tersaintifik” karena terbukti berkhasiat mengatasi penyakit tekanan darah

tinggi dan menurunkan kadar asam urat hingga ke level normal dan setara

dengan obat standar (obat konvensional), mengurangi keluhan/gejala

klinisnya, tidak mengganggu fungsi hati dan ginjal serta meningkatkan skor

kualitas hidup (SF-36).

Penelitian formula JAMU yang telah dilakukan B2P2TOOT adalah

menggunakan bentuk sediaan simplisia rebusan. Beberapa subjek penelitian

beranggapan bahwa sediaan tersebut kurang praktis dan merepotkan

terutama bagi subjek yang punya kesibukan diluar rumah, disamping itu rasa

dan bau rebusan tidak enak menjadi penyebab kurangnya kepatuhan

mengkonsumsi JAMU. Oleh karena itu diperlukan alternatif bentuk sediaan

yang setara dengan sediaan simplisia yang direbus. Melalui penelitian ini akan

diuji kesetaraan profil kromatografi, profil FT-IR dan kandungan kimia

senyawa penanda dalam sediaan formula JAMU yang direbus dengan ekstrak

formula JAMU. Dengan data dasar tersebut akan dikembangkan bentuk

sediaan formula JAMU yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya.

2). Analisis Lanjut Tahap II: Identifikasi, Analisis Chemical Profiling dan DNA

Fingerprinting

Penelitian Eksplorasi Pengetahuan Lokal Etnomedisin dan Tumbuhan Obat di

Indonesia Berbasis Komunitas (selanjutnya disebut Ristoja/Riset Tumbuhan

Obat dan JAMU) telah dilakukan pada 209 etnis di 26 provinsi di Indonesia

pada tahun 2012. Tujuan umum penelitian Ristoja adalah tersedianya

database pengetahuan etnomedisin, ramuan obat tradisional (OT) dan

tumbuhan obat (TO) di Indonesia.

Salah satu hasil penelitian Ristoja yaitu data tumbuhan yang digunakan dalam

ramuan sebanyak 19.819 TO yang masih merupakan nama lokal, 15.332

diantaranya sudah dapat diidentifikasi, yang terdiri atas 1.819 TO sudah

teridentifikasi sampai tingkat spesies. Selain nama ilmiah dari spesies

tumbuhan obat diperlukan pula informasi chemicalprofiling dan DNA

fingerprinting-barcoding untuk mendukung tersedianya database tumbuhan

obat dan pemanfaatannya.

Page 28: Rencana Kinerja Tahunan 2014

21

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis spektrofotometri IR, Gas

Chromatography-Mass Spectrometry(GC-MS) dan High-Performance Thin-

layer Chromatography (HPTLC) untuk chemical fingerprinting/profiling.

Sebagai penanda molekuler teknik Inter-Simple Sequence Repeats (ISSRs)

digunakan untuk mendeteksi keragaman genetik dan analisis DNA

fingerprinting, serta analisis Internal Transcribed Spacer (ITS), gen matK dan

gen rbcL digunakan untuk barcoding DNA

d. Prototipe: Sediaan JAMU Hiperurisemia.

Pada penelitian ini akan dikembangkan sediaan JAMU untuk hiperurisemia

dalam bentuk tablet dan kapsul yang menggunakan ekstrak JAMU. Perubahan

bentuk sediaan JAMU dari sediaan rebusan ke bentuk ekstrak memerlukan uji

pra klinik khasiat dan keamanan. Data yang diperoleh dapat memberi kepastian

informasi bahwa bentuk sediaan yang baru memiliki keamanan dan potensi yang

sama dengan bentuk sediaan sebelumnya.

2) Data Status Kesehatan Masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV: Survey Konsumsi Makanan Individu

Studi diet total (SDT) dan survei konsumsi makanan individu (SKMI/food

consumption survey) merupakan aktivitas-aktivitas untuk memahami kaitan antara

konsumsi pangan dan makanan dengan kesehatan. SDT merupakan studi yang

akan menggali informasi mengenai kecukupan zat gizi yang dikonsumsi individu

berdasarkan kelompok umur dan individu dalam kondisi khusus; jenis-jenis dan

besar kandungan cemaran dalam makanan (kimia, logam berat, biologis,

mikotoksin, dll).

SKMI dilakukan untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat

kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga dan

perorangan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara lebih khusus

tujuan pelaksanaan survei ini antara lain adalah untuk a) Menentukan tingkat

kecukupan konsumsi pangan nasional dan kelompok masyarakat, b) Menentukan

status kesehatan dan gizi keluarga dan individu, c) Menentukan pedoman

kecukupan makanan dan program pengadaan makanan, d) Sebagai dasar

perencanaan dan program pengembangan gizi, e) Sebagai sarana pendidikan gizi

masyarakat, f) Menentukan perundang-undangan bidang pangan dan gizi.

SDT dan SKMI Wilayah IV adalah 1 aktivitas litbang yang dikelola B2P2TOOT di

Jambi, Kepri, Kalteng, Kaltim, Sulbar, dan Sulteng.

Page 29: Rencana Kinerja Tahunan 2014

22

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

3) Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara dan Tata Usaha khususnya komponen PNBP Setiap anggaran kementerian negara/lembaga pada dasarnya mempunyai PNBP

yang bersifat umum tidak berasal dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

PNBP B2P2TOOT yang bersifat umum bersumber dari:

- Sewa Gedang Diklat

- Sewa Aula

- Sewa Kantin

Sedangkan PNBP yang bersifat fungsional yaitu penerimaan yang berasal dari

hasil pungutan atas jasa yang diberikan sehubungan dengan tugas pokok dan

fungsinya dalam melaksanakan fungsi pelayanan kepada masyarakat.

PNBP B2P2TOOT yang bersifat fungsional bersumber dari:

- Rumah Riset JAMU

- Wisata Iptek TOOT

- Pascapanen

Gambar 07. Rumah Riset JAMU B2P2TOOT telah mendapatkan ISO 9001:2008 dengan rata-rata pasien yang ditangani sebanyak 200 pasien/hari.

Page 30: Rencana Kinerja Tahunan 2014

23

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

4) Dokumen Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi Sosialisasi dan diseminasi dapat dilakukan dengan berbagai cara: melalui forum-

forum ilmiah (workshop/seminar/simposium), pameran, media penyuluhan,

penerangan kepada tamu pengunjung (wisata limiah litbang TO-OT) maupun

berbagai media publikasi yang memuat informasi-informasi litbang (buku ilmiah,

buku semi populer, brosur, poster dan pedoman teknis). Selain memberikan

informasi tentang IPTEK di bidang tanaman obat dan obat tradisonal, sosialisasi

dan publikasi juga dapat menjadi menstimulus kemajuan dan pengembangan

penelitian.

Gambar 08. Menteri Pertanian, Suswono dan Sultan Hamengkubuwana X,

Gubernur DIY didampingi oleh Kepala Badan Litbang Kesehatan, Dr. dr. Trihono, M. Sc, meminum JAMU B2P2TOOT dan memberikan kesan pesan di stand pameran POKJANAS TOI pada Pekan Flori Flora Kementerian Kehutanan di Yogyakarta pada tanggal 1-8 Oktober 2013.

Page 31: Rencana Kinerja Tahunan 2014

24

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Dokumentasi dan publikasi hasil litbang tahun 2014 direncanakan berupa: a. Vademekum Tanaman Obat untuk Saintifikasi JAMU (Jilid 5), merupakan

pedoman teknis bagi para dokter Saintifikasi JAMU, yang berisi monograph TO

botani, ekologi dan penyebaran, teknik budidaya dan pedoman

pemanfaatannya meliputi bagian tanaman yang digunakan, keamanan, manfaat

atau khasiat dan efek samping.

b. Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia (2 kali terbit dalam satu tahun)

c. Buku ilmiah TO dan OT, Stevia rebaudiana, Tumbuhan Hutan Berkhasiat Obat,

Buku Pedoman Wisata Ilmiah.

d. Diseminasi dalam seminar, lokakarya, dan simposium

e. Makalah ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional dan atau internasional.

Pelayanan informasi dan diseminasi hasil litbang dilakukan selain untuk

memberikan informasi kepada masyarakat juga dimaksudkan untuk memajukan

penelitian TO dan OT itu sendiri, melalui masukan dan umpan balik mengenai

informasi tersebut. Di sisi lain, perlu terus dikembangkan peran perpustakaan

sebagai media publikasi dan sumber data. Pengadaan buku-buku terbitan dalam

dan luar negeri diharapkan dapat meningkatkan kompetensi peneliti di B2P2TOOT

dan masyarakat luas serta semua pihak yang berkepentingan.

Wisata Kesehatan JAMU

Peningkatan fasilitas wisata ilmiah diharapkan dapat meningkatkan promosi dan

diseminasi hasil litbang TO-OT kepada masyarakat luas. Pengembangan sarana

dan prasarana wisata ilmiah meliputi:

a. Sinema fitomedika, media audiovisual sebagai eduksi interaktif tentang TO dan

pengobatan tradisional.

b. Etalase TO dan kebun semi produksi, merupakan wahana pembelajaran dan

peningkatan pengetahuan peserta wisata ilmiah yang konkret.

c. Kebun produksi di Karangpandan dan Kalisoro, sebagai model pembudidayaan

TO yang menghendaki pertumbuhan optimal di dataran menengah (± 600 m

dpl) dan dataran tinggi (± 1.200 m dpl)

d. Aromatic Garden dan Sub-tropic Garden di Tlogodlingo, selain dikelola untuk

kultivasi TO dataran tinggi juga sebagai tempat koleksi tanaman sub-tropic

e. Laboratorium Pasca Panen, sebagai media pengenalan manajemen dan

pengelolaan teknis hasil panen TO

f. Museum JAMU, merupakan rintisan Istana JAMU sebagai sarana pembelajaran

nonformal yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan karsa untuk

Page 32: Rencana Kinerja Tahunan 2014

25

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

melestarikan JAMU bagi generasi penerus. Museum ini masih membutuhkan

banyak tambahan koleksi untuk mewujudkan profil museum yang ideal dan

informatif.

g. Rumah Riset JAMU (RRJ), merupakan centre rujukan uji klinik bernuansa

taman sekaligus pelayanan JAMU sebagai upaya tetirah sambul berobat yang

dapat menjadi objek wisata husada.

Gambar 09.

A. Koleksi peralatan JAMU kuno

B. Koleksi naskah kuno, menyimpan ramuan JAMU kekayaan leluhur.

Jejaring Kerjasama

Di tahun 2013 telah dilakukan 11 penandatanganan PKS antara B2P2TOOT

dengan berbagai lembaga pemerintah, PMI dan perguruan tinggi (Lampiran 3) dan

akan terus ditingkatkan di tahun 2014.

A

B

Page 33: Rencana Kinerja Tahunan 2014

26

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Dengan perkembangan program SJ yang direspon sangat baik dan cepat, perlu

memperluas dan intensifikasi jaringan kerjasama dengan berbagai stakeholders

terkait di tingkat nasional, antara lain:

a. Saintifikasi JAMU (SJ)

Program SJ dengan kegiatan utama penelitian berbasis pelayanan dengan

dukungan kegiatan pelatihan dokter Saintifikasi JAMU 50 jam, pelatihan

Apoteker 50 jam. Hingga akhir tahun tahun 2013 telah diluluskan 255 dokter SJ,

sedangkan apoteker SJ berjumlah 46 orang. Di tahun 2014 akan dilakukan 2

batch pelatihan dokter SJ dan 1 batch pelatihan apoteker SJ.

b. Pokjanas TOI

Kelompok Keja Tumbuhan Obat Indonesia (POKJANAS TOI) merupakan

organisasi yang beranggotakan institusi litbang yang terkait dengan kegiatan

penggalian, pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan tumbuhan obat.

Anggota POKJANAS TOI terdiri atas institusi penelitian dan pengembangan

dari Kementerian dan Non Kementerian, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi,

Swasta, Gabungan Perusahaan JAMU dan pihak-pihak lain yang terkait.

Peran B2P2TOOT secara ex-officio sebagai Sekretariat Jenderal PokjanasTOI

secara efektif meningkatkan kinerja POKJA dalam penyusunan kebijakan

pengembangan SJ di lain sektor dan diseminasi hasil riset di bidang TO dan

OT. Kegiatan penting yang telah dicapai adalah:

a. Konsep Bulog JAMU untuk mewujudkan Kemandirian bahan JAMU.

b. Sosialisasi Kesepakatan/Rekomendasi Tawangmangu yang dihasilkan dari

workshop material transfer agreement (MTA).

c. Usulan penerbitan buku-buku review tanaman obat yang telah di-review

oleh para pakar pada seminar-seminar Pokjanas TOI.

d. Upaya Pokjanas TOI agar menjadi organisasi berbadan hukum.

e. Konsep Restrukturisasi Tim Pembina Pokjanas TOI.

Pada tahun 2014 pertemuan ilmiah yang diagendakan adalah:

a. Seminar Internasional Pokjanas TOI ke-46 dengan tanaman tema

Equisetum debile dan Litsea cubeba yang akan diselenggarakan di Balai

Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Tawangmangu pada

bulan Juni.

b. Seminar nasional Pokjanas TOI ke-47 dengan tanaman tema Eurycoma

longifolia dan Hibiscus sabdarifa yang direncanakan akan berlokasi di

Universitas Mulawarman, Samarinda pada bulan November 2014.

Page 34: Rencana Kinerja Tahunan 2014

27

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Gambar 10. Pembukaan International Seminar Forest and Medicinal Plant for Better Human Welfare kerjasama antara B2P2TOOT selaku Sekjen POKJANAS TOI dan Balitbang Kehutanan di IPB Convention Center Bogor pada tanggal 10-12 September 2013.

c. Kerjasama Luar Negeri

Kerjasama tingkat internasional yang telah dan terus dikembangkan antara lain:

1) ASEAN Task Force on Traditional Medicine (ATFTM)

2) Nippon Foundation

3) WHO: JAMUnet dan World Health Organization Collaborating Centre

(WHOCC)

4) Globin Med

5) Manajemen Laboratorium 1). Kaji Ulang Sistem Manajemen Mutu (SSM)

Tahun 2013 telah dilakukan akreditasi Lab Klinik RRJ, untuk itu di tahun 2014

dilakukan Kaji ulang SSM ISO 9001:2008, melalui pembahasan temuan audit

mutu internal dan tindak lanjut perbaikan yang efektif dan efisien. Audit internal

diagendakan 2 kali setahun. Selain itu dilakukan pula surveillance oleh lembaga

sertifikasi untuk mengukur pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:

2008, yang sebelumnya diperlukan pendampingan dari konsultan agar

implementasi SSM tetap terjaga dengan baik.

Page 35: Rencana Kinerja Tahunan 2014

28

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

2). Persiapan Sertifikasi ISO 17025:2008

Sebagai lembaga riset yang menjadi rujukan pengembangan iptek TO dan OT,

akreditasi laboratorium merupakan persyaratan mutlak yang harus dipenuhi.

Untuk itu di tahun 2014 pengelolaan manajemen laboratorium mengagendakan

penyusunan dokumen ISO 17025:2008 untuk laboratorium pengujian.

Beberapa pengujian telah dilakukan secara rutin untuk keperluan penelitian

maupun kontrol kualitas bahan baku JAMU. Agar diperoleh hasil yang akurat

diperlukan satu sistem manajemen mutu laboratorium. Sertivikasi ISO 17025

sebagai lab. pengujian yang akan diajukan antara lain:

a) Pengujian kadar kurkuminoid pada simplisia temulawak dan kunyit

b) Pengujian kadar andrografolid pada simplisia sambiloto

c) Pengujian angka JAMU dan angka lempeng total pada simplisia

d) Pengujian viabilitas benih

e) Pengujian toksisitas akut dengan hewan coba

f) Pengujian susut pengeringan, kadar abu simplisia, dan kadar sari tanaman

obat

3). Tata kelola bahan baku JAMU

Keberhasilan program Saintifikasi JAMU membutuhkan dukungan sistem

pengelolaan bahan baku JAMU yang solid, sehingga semua kebutuhan dapat

terpenuhi tepat waktu dan jumlah serta mutu yang terjamin. Untuk itu diperlukan

peningkatan kualitas sumber daya manusia maupun sarana prasarana.

Peningkatan ketrampilan, pengetahuan dan wawasan SDM di tahun 2014

dicapai melalui bimbingan teknis serta melakukan studi banding ke Balai Besar

Litbang Pasca Panen, Kementan. Sedangkan peningkatan sarana untuk

pemantapkan sistem penyediaan bahan baku JAMU akan diadakan software

sistem stock opname pergudangan. Software tersebut diharapkan dapat

meningkatkan manajeman pengelolaan bahan baku sehingga terwujud

keseimbangan supply and demand dari unit pengelola bahan baku divisi

pascapanen dengan Rumah Riset JAMU dan stake holder Saintifikasi JAMU

lainnya.

4). Kegiatan Laboratorium

Selain peningkatan manajemen lab. dilakukan pula penyelenggaraan kegiatan

laboratorium berupa:

a) Laboratorium Pascapanen, yaitu penanganan hasil panen TO meliputi

sortasi basah, pencucian, pengubahan bentuk, pengeringan, sortasi kering,

pengemasan dan penyimpanan serta pengelolaan stok/gudang simplisia

Page 36: Rencana Kinerja Tahunan 2014

29

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

b) Laboratorium Sistematika Tumbuhan, melaksanakan kegiatan identifikasi

tumbuhan obat, baik dari morfologi maupun pencandraan berdasarkan

marka-marka molekuler.

c) Laboratorium Galenika, melakukan kegiatan penyerbukan simplisia,

ekstraksi dengan berbagai metode (maserasi, infundasi, sokhletasi,

perkolasi) yang dipilih berdasarkan sifat fisik dan kimia kandungan

senyawanya serta destilasi minyak atsiri.

d) Laboratorium Fitokimia, melakukan kegiatan skrining golongan kandungan

kimia ekstrak maupun bahan segar dengan metode spot test dan

kromatografi lapis tipis.

e) Laboratorium Biologi Molekuler dan Kultur Jaringan, melakukan kegiatan

identifikasi dan karakterisasi TO secara genetik, penemuan dan atau

pembuktian khasiat secara in-vitro serta penelusuran mekanisme

aksinya.Laboratorium Kultur Jaringan melakukan kegiatandalam

pengembangan metode perbanyakan bibit sertaisolasi metabolit sekunder

melalui kultur kalus. Penyediaan bibit dikhususkan bagi TO yang langka

selain sebagai wujud pelestarian TO juga sebagai penerapan teknologi

propagasi in vitro tanaman sehingga tercipta tanaman dengan sifat yang

unggul.

f) Laboratorium Formulasi, melakukan pengembangan sediaan JAMU

sehingga dimanfaatkan dengan lebih mudah, efektif dan praktis

g) Laboratorium Instrumen, melakukan kontrol kualitas bahan baku JAMU

melalui identifikasi kualitas dan kuantitas senyawa kimia, pengembangan

metode isolasi dan penetapan kadar senyawa aktif. Selain itu juga

memberikan pelayanan analisis fiokimia kualitatif dan kuantitatif untuk

kegiatan litbang TO-OT.

h) Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman, selain melakukan identifikasi

hama dan penyakit tanaman juga melakukan pengembangan metoda dan

agen pengendalian hama dan penyakit tanaman seperti pengembangan

pestisida nabati.

i) Laboratorium Mikrobiologi,melakukan kegiatan: kontrol kualitas bahan baku

JAMU (uji cemaran mikroba),identifikasi mikroba dan uji aktivitas antimikroba

ekstrak TO, pengembangan pemanfaatan mikrobia endofit TO

j) Laboratorium Hewan Coba (animal laboratory) melakukan breeding,

perawatan hewan coba dan penyedia hewan coba untuk uji pra klinik

Page 37: Rencana Kinerja Tahunan 2014

30

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Gambar 11. Uji kandungan Darah hewan coba untuk mendukung penelitian pra klinik di Laboratorium Biomolekuler

k) Laboratorium Rumah Riset JAMU, melakukan penelitian berbasis pelayanan

kesehatan berdasarkan kaidah ilmiah dan etik untuk memperoleh evidence

based sehingga JAMU dapat dimanfaatkan dalam pelayanan kesehatan.

6) Manajemen Kebun Tanaman Obat (KTO) Kegiatan ini berupa (1) pengelolaan kebun koleksi (etalase TO, subtropic garden

dan aromatic garden), (2) pengelolaan kebun produksi di Kalisoro, Karangpandan

(Tohkuning dan Doplang) dan Tlogodlingo, (3) Optimalisasi lahan Doplang dan

Ngembel, (4) pengelolaan dan pengembangan KTO Citeureup.

Rencana Kerja peningkatan pengelolaan KTO tahun 2014, adalah:

1) Tata Kelola Manajeman Kebun, melalui peningkatan sarana dan prasarana

2) Pelestarian plasma nutfah tumbuhan obat Indonesia melalui ekplorasi

tumbuhan obat Indonesia ke kawasan hutan lindung Pananggungan, Kebun

Raya Sigogor, Gunung Bromo pulau Weh Banda Aceh. Pulau Weh merupakan

pulau terluar Indonesia bagian barat yang terpencil sehingga memungkinkan

didapatkan plasma nutfah yang belum banyak digali.

3) Pembinaan Petani

Pembinaan pada petani tanaman obat ditujukan untuk mewujudkan

swasembada budidaya bahan baku JAMU untuk mendukung program

Saintifikasi JAMU.

Page 38: Rencana Kinerja Tahunan 2014

31

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Manajemen KTO ditunjang oleh empat (4) divisi, meliputi:

1) Divisi Benih dan Pembibitan, menangani segala aspek perbenihan, antara lain:

inventarisasi, koleksi, sortasi, pengujian (viabilitas), storage, pengadaan benih

dan bibit hingga pemeliharaan bibit.

Gambar 12. Rumah pembibitan B2P2TOOT

2) Divisi Budidaya, menangani budidaya TO berdasarkan pedoman yang telah

dikembangkan dan ditetapkan sehingga memenuhi standar Good Agricultural

Practices serta hasil panen memenuhi standar Good Collecting Practices

3) Divisi Koleksi, melingkupi kegiatan inventarisasi, peremajaan tanaman koleksi,

pengamatan dan pendataan pertumbuhan, pencatatan data iklim, serta

pembuatan dan pembaharuan katalog tanaman koleksi.

4) Divisi Adaptasi dan Pelestarian, mengelola adaptasi TO hasil eksplorasi,

adaptasi TO tertentu, pendataan pertumbuhan dan hasil

pengelolaan/pemeliharaan serta pelestarian plasma nutfah TO dengan kategori

“langka” dan terancam punah (endangered plants).

Page 39: Rencana Kinerja Tahunan 2014

32

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Gambar 13. Rumah adaptasi dan pelestarian B2P2TOOT

7) Manajemen Bidang Ilmiah dan Etik Sebagai lembaga riset manajemen ilmiah dan etik memiliki peranan yang sangat

penting. Tugas ini diemban Panitia Pembina Ilmiah (PPI). Selain pengelolaan

sekretariat, PPI juga bertanggung jawab melakukan monitoring seluruh penelitian

dari penyusunan protokol hingga laporan yang dilakukan oleh peneliti B2P2TOOT.

Untuk menjamin kualitas hasil penelitian maka dilakukan pembinaan penyusunan

protokol, monitoring pelaksanaan penelitian, pengembangan iptek TOOT dengan

mengundang berbagai pakar yang kompeten di bidangnya.

Dalam menindaklanjuti hasil riset nasional tumbuhan obat dan JAMU (RISTOJA)

dan persipan RISTOJA lanjutan 2015, di tahun 2014 memiliki sekuen agenda:

a. Pertemuan paparan hasil Ristoja tahun 2012, yaitu sebagai media evaluasi

kendala dan kelemahan serta antisipasi pemecahan masalah. Hasil

pembahasan tersebut selanjutnya digunakan untuk melengkapi ruang lingkup

dalam penyusunan proposal RISTOJA tahun 2015. b. Pertemuan pembahasan dan finalisasi proposal termasuk instrumen dan

pedoman RISTOJA tahun 2015.

c. Pertemuan teknik dengan stakeholder/Lemlit Perguruan Tinggi daerah untuk

menentukan titik pengamatan dan penyusunan RAB RISTOJA 2015.

Page 40: Rencana Kinerja Tahunan 2014

33

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

8) Sub Output: Essensial Laboratorium dan Kebun TO Dalam menjalankan tugas dan fungsinya B2P2TOOT mengelola laboratorium dan

kebun etalase tanaman obat, kebun semi produksi, kebun koleksi, kebun induk

dan pelestarian tanaman obat). Dibutuhkan pembiayaan rutin agar

penyelenggaraan pengelolaan dengan baik dan berfungsi secara maksimal.

B. Aktivitas Generik Aktivitas dukungan manajemen organisasi terhadap aktivitas utama.

1) Layanan Perkantoran: gaji, tunjangan, penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran Pembayaran gaji dan tunjangan merupakan kegiatan operasional yang mutlak

diperlukan untuk menunjang untuk mendukung tugas dan fungsi B2P2TOOT

dalam menjalankan visi dan misinya. Saat ini ada sebanyak 81 PNS dan 8 CPNS.

2) Dokumen Perencanaan dan Anggaran Rencana kegiatan dan penganggaran perlu disusun dengan fokus dan terarah.

Kegiatan yang akan disusun merupakan perbaikan dan antisipatif dari kekurangan

dan kendala tahun sebelumnya serta akomodatif tahun ke depan.

Rapat kerja pegawai merupakan sarana yang ideal untuk mendapatkan informasi

lengkap dari setiap lini kegiatan, baik kendala yang diditemui pada pelaksanaan

kegiatan (t-1 dan t) yang dapat menjadi masukan untuk kegiatan yang perlu

dilaksanakan di t+1. Hasil dari rapat kerja pegawai ini diharapkan dapat menjadi

masukan dalam penyusunan Rencana kegiatan tahunan maupun lima tahunan

B2P2TOOT.

Keikutsertaan dalam forum koordinasi dengan pusat merupakan sarana untuk

bertukarpikiran dan berkonsultasi untuk penyusunan dokumen perencanaan dan

penganggaran, yaitu: Baseline, Renja K/L, RKA K/L dan RKT.

3) Laporan Kinerja Tujuan Monitoring untuk mengamati/mengetahui perkembangan dan kemajuan,

identifikasi dan permasalahan serta antisipasinya/upaya pemecahannya.Tidak

kalah pentingnya monitoring untuk menilai keberhasilan kegiatan juga perlu

dilakukan evaluasi dengan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran

(output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar. Evaluasi dapat

dilakukan dengan menilai hasil yang diperoleh selama kegiatan pemantauan

berlangsung. Monitoring dan Evaluasi (monev) disampaikan dalam lapran tri wulan

Page 41: Rencana Kinerja Tahunan 2014

34

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

(PP 39), Laporan Tahunan, Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Sistem Akuntabilitas

Kinerja Pemerintah (SAKIP).

4) Dokumen Keuangan dan Kekayaan Negara dan Tata usaha (selain PNBP) Untuk mewujudkan good governance dalam penyelenggaraan negara, setiap

satker harus menerapkan asas-asas umum pengelolaan keuangan dan kekayaan

negara, yang meliputi pengelolaan SAI dan BMN.

- Kegiatan pertemuan dalam rangka perbaikan pengelolaan SAI, sosialisasi

terkait SAI, pengelolaan Hibah dan pengelolaan barang milik Negara dilakukan

pada tahun berjalan. Kegiatan tersebut dilaksanakan antara satker dengan unit

yang terkait baik vertical maupun horizontal.

- Barang Milik Negara (BMN) merupakan kekayaan fisik yang harus

dipertanggungjawabkan pengelolaan dan pemanfaatannya. Barang milik

negara dapat berupa barang tidak habis pakai dan barang habis pakai

(persediaan). Barang Milik Negara dan Barang persediaan tersebut dapat

berasal dari perolehan belanja APBN maupun hibah. Untuk melaksanakan

penyimpanan dan pengelolaan BMN perlu adanya suatu Tim penyimpan dan

pengelola BMN. Tim ini bertugas untuk mengelola dan menyimpan BMN

maupun barang persediaan. Pada akhirnya membuat suatu laporan

pengelolaan dan penyimpanan BMN dan barang persediaan yang dicatat dalam

laporan keuangan dan barang.

5) Sarana dan Prasarana: perangkat pengolah data dan komunikasi, peralatan fasilitas perkantoran, peralatan fasilitas laboratorium a. Gedung/Bangunan Laboratorium

1) Finishing Lantai 4 Laboratorium Pascapanen

Lab Pascapanen merupakan sarana yang sangat penting untuk dapat

menghasilkan bahan JAMU yang berkualitas. Pengeringan hasil panen

masih menjadi kendala dalam memenuhi bahan baku JAMU untuk Klinik

Saintifkasi JAMU. Penyelesaian pembangunan lantai 4 laboratorium pasca

panen perlu dilakukan sehingga dapat mengoptimalkan fungsi pengeringan

simplisia.

Page 42: Rencana Kinerja Tahunan 2014

35

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Gambar. 14 Lantai 4 Pascapanen memerlukan pembangunan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan tempat pengeringan simplisia.

2) Pengolah Air Limbah (PAL) di Rumah Riset JAMU dan Lab Terpadu.

Klinik Saintifikasi JAMU telah diresmikan oleh Menteri Kesehatan sebagai

Rumah Riset JAMU dan di pertengahan tahun 2012 sudah dilakukan inisiasi

pelayanan rawat inap untuk mengoptimalkan fungsi riset berbasis

pelayanan. RRJ ini menempati bangunan lama yang dibeli tahun 2011 akhir,

sehingga masih perlu pembenahan penataan ruangan dan penambahan

fasilitas agar memenuhi standar pelayanan umum. Instalasi pengolah air

limbah (PAL) merupakan sarana yang harus dimiliki rumah sakit dan

laboratorium dengan limbah yang bisa mencemari lingkungan. Oleh karena

itu perlu dibangun PAL di RRJ dan Laboratorium terpadu.

3) Renovasi Laboratorium Hewan Coba

Uji preklinik khasiat dan keamanan JAMU menggunakan hewan coba

dilakukan di laboratorium khusus yaitu Lab.Farmakologi Toksikologi. Selain

sebagai tempat pengujian dengan hewan coba lab ini juga digunakan

sebagai tempat pemeliharaan hewan coba (Gambar 07). Laboratorium ini

akan dikembangkan menjadi laboratoriumfarmakologi dan toksikologi.

Page 43: Rencana Kinerja Tahunan 2014

36

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Gambar. 15 Lab. experimental (A) dan ruang hewan coba (B) belum bisa mengakomodasi penelitian pre-klinik yang optimal sehingga diperlukan pengembangan menjadi 2 lantai.

4) Rehabilitasi Stasiun Penelitian dan Rumah Kaca Tlogodlingo

Rumah kaca di Tlogodlingo dibangun tahun 2000, walaupun masih dapat

digunakan namun ada kerusakan dan keausan yang menyebabkan

fungsinya tidak maksimal. Stasiun Tlogodlingo merupakan sarana

pendukung litbang budidaya dan panen tanaman obat beserta komponen

pendukung lain seperti ruang tamu, gudang alat budidaya, dapur, ruang

simpan sementara hasil panen, dan ruang pengamatan. Diperlukan

perbaikan dan renovasi untuk mengotimalkan fungsi-fungsi tersebut.

b. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

Untuk database hasil RISTOJA dan data SJ, perangkat keras pengolah data

yang diadakan antara lain PC desktop, laptop dan printer. Untuk menunjang

fungsi laboratorium sebagai tempat pelatihan maka diperlukan pengadaan

sarana komunikasi lainnya yaitu pemasangan jaringan telepon, TV kabel,

internet serta LED TV.

c. Peralatan Fasilitas Perkantoran

Pembangunan gedung Pelatihan Iptek TO dan JAMU tahun 2012 hanya dapat

dibangun 2 lantai, penyelesaian lantai 3 dengan 15 kamar penginapan dapat

diselesaikan tahun 2013. Pengadaan sarana dan prasarana lab dilakukan di

tahun 2014 berupa kamar set (tempat tidur dan mebelair), mesin cuci,

perangkat laundry, banquet dan lain-lain.

A B

Page 44: Rencana Kinerja Tahunan 2014

37

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

d. Peralatan Fasilitas Laboratorium

Laboratorium merupakan sarana vital bagi litbang TO dan OT. Tanpa

ketersediaan alat yang cukup sumber daya peneliti akan kurang optimal dalam

pengembangan TO-OT. Pengadaan alat laboratorium tahun 2014 diutamakan

untuk melengkapi operasional Rumah Riset JAMU, dan mendukung kelancaran

pascapanen. Pengadaan alat tersebut antara lain: over bed table, laringoskop,

electrolite analyzer, oven, wall bech lab., unaerobic jar, spray drier, puch and

die cetak tablet, mesin pengemas JAMU instan kering dll.

Gambar 16. A) Penentuan kadar senyawa aktif di Laboratorium Instrumen

B) Pengukuran kadar sari di Laboratorium Galenika

e. Pengadaan kebun produksi dan kebun induk

Dengan semakin pesatnya perkembangan Saintifikasi JAMU menuntut

ketersediaan bahan baku JAMU yang berkualitas dalam kuantitas yang

memadai. Bahan JAMU yang berkualitas salah satunya ditentukan dari

penanaman TO di lokasi dengan ketinggian tempat yang tepat. B2P2TOOT

A

B

Page 45: Rencana Kinerja Tahunan 2014

38

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

memiliki lahan yang berlokasi di 600 m dpl seluas ±3 Ha, yang telah difungsikan

sebagai kebun semi produksi namun demikian belum mencukupi kebutuhan

RRJ. Untuk itu diperlukan perluasan lahan untuk menanam TO yang cocok di

tanam di dataran rendah. Salah satu indikator capaian kinerja B2P2TOOT

adalah TO terstandar. Sebagai bukti otentik, TO tersetandar dengan penciri

tertentu membutuhkan perlakuan dan tempat khusus agar dapat dipertahankan

kelestariannya. Oleh karena itu diperlukan kebun induk sebagai sarana untuk

pelestarian dan pengembangannya. Selain fungsi tersebut kebun induk juga

sangat diperlukan untuk pemeliharaan varietas TO tertentu yang membutuhkan

perlakuan khusus.

6) Dokumen Hukum, Organisasi dan Kepegawaian a. Pengembangan Pegawai

Upaya pengembangan kompetensi SDM pada tahun 2013 meliputi:

1) Pendidikan lanjutan

2) Diklat fungsional peneliti

3) Diklat kepemimpinan

4) Diklat teknis analisis laboratorium

5) Diklat teknis manajemen keuangan dan perbendaharaan negara

6) Pelatihan Asesor Internal dalam rangka Akreditasi Lab untuk mendukung

akreditasi laboratorium

7) Penugasan sebagai pembicara dalam Pertemuan Ilmiah

8) Rekruitmen pegawai baru untuk pengembangan Rumah Riset JAMU dan

manajemen

b. Pelayanan Pelatihan Teknis

Pelatihan teknis yang diselenggarakan oleh B2P2TOOT adalah pelatihan iptek

TO dan OT, pelatihan dokter SJ dan pelatihan apoteker SJ.

1) Pelatihan iptek TOOT kepada masyarakat (petani, mahasiswa, masyarakat

umum), meliputi pelatihan TO dari sisi hulu pembibitan TO hingga sisi hilir

penanganan panen dan pasca panen TO, pelatihan pengembangan produk

herbal (minuman sehat, aroma terapi, sabun, lilin, lulur dll)

2) Pelatihan dokter Saintifikasi JAMU

Merupakan dukungan program Saintifikasi JAMU, yang diikuti oleh 30 dokter

dengan durasi 50 jam tiap batch pelatihan. Tahun 2013 merupakan pelatihan

batch ke-7 dan ke-8 dengan demikian 255 dokter dari seluruh Indonesia

telah mengikuti pelatihan SJ.

Page 46: Rencana Kinerja Tahunan 2014

39

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Gambar 17. Peserta Diklat Dokter bacth ke-7 melakukan kerja praktek

lapangan di Rumah Riset JAMU B2P2TOOT

3) Pelatihan Apoteker Saintifikasi JAMU

Di awal tahun 2012 B2P2TOOT dan para pakar telah memprakarsai

disusunnya modul pelatihan apoteker SJ dan di akhir tahun 2012 telah

dilaksanakan diklat apoteker untuk 15 peserta. Tahun 2013 telah

dilaksanakan diklat yang diikuti oleh 30 apoteker. Di tahun 2014

direncanakan 1 bach pelatihan apoteker SJ, melalui diklat ini diharapkan

dapat menjadi media akselerasi Program Saintifikasi JAMU.

Gambar 18. Peserta Diklat apoteker Bacth 1 melakukan kerja praktek lapangan di laboratorium pascapanen

Page 47: Rencana Kinerja Tahunan 2014

40

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

C. Rencana Anggaran 2014 Sesuai pagu alokatif/difinitif tahun 2013 anggaran B2P2TOOT sebesar Rp.

44.344.125.000,- berasal dari rupiah murni sebesar Rp. 43.766.305.000,- dan PNBP

sebesar Rp. 577.820.000,- dibanding dengan tahun 2013, anggaran penelitian tahun

2014 untuk bidang TO dan OT meningkat hampir 10 kali lipat, karena ada Analisis

Lanjut Ristoja sebesar Rp. 2.787.180.000,-. Demikian pula dengan target PNBP

B2P2TOOT mengalami peningkatan 1000%, hal ini didasarkan pada kecenderungan

meningkatnya pendapatan bukan pajak B2P2TOOT di tahun 2013 yang jauh

melampaui target.

D. Rencana Kerja 2014 Pembuatan rencana kegiatan tahun 2014 menggunakan pagu indikatif, yaitu pagu

yang diberikan oleh Biro Perencanaan Kementerian Kesehatan, sehingga telah

mengalami pengurangan dari pagu perencanaaan yang diajukan Badan Litbang

Kesehehatan di bulan Maret tahun 2013 melalui E-planing (Tabel 4).

Tabel 4. Rencana Kerja B2P2TOOT Tahun 2014

NO KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN (X Rp 1,000)

1 2 3 4 1. Penelitian dan

Pengembangan TO dan OT Standarisasi TO (2) Uji praklinik JAMU (4) Pengembangan pestisida nabati (1) Observasi klinik formula JAMU(2) RCT formula JAMU (3) Uji kesetaraan formula JAMU jejaring Saintikasi JAMU (1) Pembangangan Formula (1) Analisis Lanjut Ristoja (1)

15 laporan

5.987.491

2. Perencanaan Program dan - Perencanaan Program

dan anggaran

2 Dokumen: RKT, RAK

401.047 3. Laporan Kinerja 3 Dokumen: Laptah, Laptri, LAK 81.875

4. Pengelolaan keuangan, kekayaan Negara & tata usaha

3 Dokumen: SAI (SAK dan SABMN), optimasi PNBP

749.960

Page 48: Rencana Kinerja Tahunan 2014

41

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

NO KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN (X Rp 1,000)

1 2 3 4 5. Pengembangan

Gedung/bangunan Lab. - Penyelesaian lantai 4

gd.pasca panen - Pembangunan IPAL - Pembangunan Lab

ekperimental

1 lantai (lantai 350 m2) 2 unit(35 m2) 300 m2

1.017.300

651.000 1.168.550

6. Pengolah data & komunikasi

19 unit 270.081

7. Fasilitas laboratorium 42 unit 1.273.100 8. Peralatan fasilitas

perkantoran 60 unit 1.316.783

9. Manajemen informasi, dokumentasi dan diseminasi

28 dokumen: kerjasama, publikasi, buku pustaka, diseminasi, warta hortus med, vademekum jilid 5, HerbalNet,Health tourism, pameran, wislit, website,pengelolaan perpustakaan

2,039,305

10.

Manajemen Laboratorium 3 dokumen 191.750

11. Pengadaan Tanah 9.065 m2 682.175 12.

Manajemen Kebun TO 1 Dokumen Pengelolaan kebun, optimasi lahan, pengelolaan kebun Citeureup

228.579

13. Hukum, organisasi dan kepegawaian

5 dokumen: pelatihan Iptek, profil kepegawaian, pembinaan jabfung lain, pelatihan SJ, pengembangan regulasi dan organisasi

1.123.830

14. Manajemen Ilmiah dan Etik 1 dokumen 1.386.573

15. Data status kesehatan masyarakat hasil Riskesnas wilayah IV

7 dokumen: kesekretariatan, status kesmas provinsi Jambi, Kepri, Kalteng, Kaltim, Sulbar dan Sulteng

12.095.739

16. Layanan perkantoran Gaji dan Operasional dan Pemeliharaan perkantoran - Esensial Perkantoran - Esensial Lab dan Kebun

12 bulan layanan

5.027.438 3.919.454

Page 49: Rencana Kinerja Tahunan 2014

42

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

NO KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN (X Rp 1,000)

1 2 3 4 17. Output Cadangan Cadangan gaji

Cadangan operasional dan pemeliharaan Efisiensi

1.215.385 729.735

78.400

TOTAL 44.344.125

Page 50: Rencana Kinerja Tahunan 2014

43

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN LITBANG TAHUN 2015

A. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

Indikator Kinerja kegiatan (IKK) merupakan tolok ukur keberhasilan capaian kinerja

suatu instansi. IKK B2P2TOOT pada tahun 2015-2019 adalah:

IKK 1 Tersedianya Tanaman Obat Terstandar

IKK 2 Tersedianya Bahan JAMU Terstandar

IKK 3 Tersedianya Formula JAMU Saintifik

IKK 4Tersedianya Database Tanaman Obat dan JAMU

IKK 5 Tersedianya Produk Diseminasi Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional

B. RENCANA KEGIATAN 2015 Penelitian dan pengembangan TO dan OT tahun 2015 telah termuat dalam draft

Rencana Aksi Kegiatan tahun 2015-2019 dan dokumen pengembangan pegawai

B2P2TOOT. Rencana pengembangan tersebut diambil sebagai langkah antisipatif

memenuhi kebutuhan perkembangan TO dan OT tahun 2015.

Aktivitas Utama Merupakan aktivitas yang berkontribusi langsung pada kinerja Litbang TOOT

a. Riset Tanaman Obat Terstandar

Penelitian dalam mendukung TO terstandar sehingga didapat bahan baku JAMU

terstandar. Litbang peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu bahan JAMU

perlu ditingkatkan

b. Riset Bahan JAMU Terstandar

Penelitian untuk mendukung Program Saintifikasi JAMU dalam memperoleh

standar bahan JAMU

c. Riset Formula JAMU Saintifikasi

Pengembangan Formula JAMU Saintifik

d. Riset Pengembangan Database TO dan JAMU

Riset Tumbuhan Obat dan JAMU (RISTOJA) di Sumatera dan Kalimantan.Riset ini

merupakan riset nasional lanjutan RISTOJA tahun 2012 sebagai salah satu bentuk

penelitian dasar dalam inventarisasi tumbuhan obat Indonesia berbasis etnis,

screening etnomedisin, dan pemanfaatan tumbuhan obat Indonesia.

Page 51: Rencana Kinerja Tahunan 2014

44

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Perlu menuntaskan formula-formula yang masih ketinggalan di masing-masing

tahap riset. Selain itu, diperlukan kerjasama riset terhadap formula-formula baru

mengingat kebutuhan SJ sudah semakin tinggi.

Gambar 19. Tanaman Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) di Kebun Doplang

Karangpandan

A. Aktivitas Pendukung Merupakan aktivitas yang mendukung capaian kinerja aktivitas utama a. Kajian Ilmiah

Rekam medik pasien RRJ merupakan data based yang sangat bernilai bagi

penelitian dan pengembangan JAMU. Dari data inilah kajian ilmiah dilakukan untuk

mengetahui keamanan, khasiat JAMU yang telah diberikan kepada pasien RRJ.

Kajian Ilmiah akan memberikan output berupa naskah rekomendasi yang dapat

digunakan oleh berbagai pihak penggiat JAMU di Indonesia.

b. Perencanaan dan Evaluasi

Merupakan tantangan bagi B2P2TOOT untuk mengembangkan JAMU yang aman,

bermutu dan berkhasiat dalam pelayanan kesehatan formal. Perencanaan

aktivitas utama maupun aktivitas pendukung berfungsi sebagai acuan

pelaksanaan kegiatan untuk jangka menengah maupun jangka panjang. Dengan

perencanaan yang baik diharapkan implementasi evaluasi dapat berjalan sesuai

dengan yang diharapkan.

Page 52: Rencana Kinerja Tahunan 2014

45

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

c. Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara dan Tata Usaha

Target penerimaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) B2P2TOOT terus

mengalami peningkatan. Pendapatan PNBP ini paling banyak diperoleh dari RRJ

yang melaksanakan penelitian berbasis pelayanan. PNBP yang disetorkan ke kas

negara akan kembali (dialokasikan kembali) untuk menunjang kegiatan pelayanan

B2P2TOOT

Gambar 20. Kunjungan Wisata Kesehatan JAMU dari SMK Mitra Mandiri Sidoarjo

d. Gedung Bangunan/Lab

1. Pengembangan Rumah Riset JAMU

Rumah Riset JAMU sekarang ini menempati bangunan villa tua, walaupun telah

mengalami renovasi beberapa bagian, namun tata ruang dan kontruksi

bangunan yang telah ada kurang dapat mendukung pelaksanaan fungsi ideal

sebagai rumah riset JAMU. Tahun 2015 perlu direncanakan pembangunan

Rumah Riset JAMU yang bisa memenuhi standar sebagai tempat penelitian

klinik dan pelayanan pengobatan JAMU kepada masyarakat. Selain itu juga

diperlukan sarana dan prasarana untuk meningkatkan manajeman data di RRJ,

seperti digitalisasi kartu pasien dan server rekam medik.

2. Pengembangan laboratorium

Salah satu hasil RISTOJA tahun 2012 yaitu spesimen tumbuhan obat dari

berbagai belahan nusantara dengan jumlah koleksi mencapai 26.212 spesimen

dari 1.889 spesies memerlukan penanganan yang serius. Selain tenaga yang

Page 53: Rencana Kinerja Tahunan 2014

46

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

trampil dan mumpuni diperlukan ruangan yang memadai dari segi kuantitas

maupun kualitas. Oleh karena itu diperlukan pembangunan gedung herbarium

yang memenuhi standar internasional sebagai site penyimpanan spesimen.

Sebagai salah satu rujukan nasional litbang TO dan OT di Indonesia,

laboratorium dengan fasilitas yang memadai merupakan syarat mutlak yang

harus dipenuhi sehingga hasil litbang dapat diakui secara nasional bahkan

internasional. Pengembangan laboratorium dengan sarana dan prasarananya

perlu dilakukan secara simultan sehingga dapat mengikuti tuntutan

perkembangan iptek.

e. Peralatan Fasilitas Perkantoran

Demi mewujudkan Visi Masyarakat sehat dengan JAMU yang aman dan

berkhasiat, tantangan B2P2TOOT semakin besar. Bukan hanya di ranah litbang,

tetapi dukungan manajemen juga berperan besar. Fasilitas perkantoran yang

memadai akan memacu pegawai untuk berkinerja baik dan sesuai target.

f. Peralatan Fasilitas Lab

Sebagai salah satu rujukan nasional litbang TO dan OT di Indonesia, laboratorium

dengan fasilitas yang memadahi merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi

sehingga hasil litbang dapat diakui secara nasional bahkan internasional.

Pengembangan laboratorium dengan sarana dan prasarananya perlu dilakukan

secara simultan sehingga dapat mengikuti tuntutan perkembangan iptek.

g. Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi

Pengelolaan dokumen informasi, dokumentasi dan diseminasi dilakukan agar hasil

penelitian dan pengembangan TOOT dapat memberikan kontribusi nyata bagi

masyarakat pada umumnya. Diseminasi dapat dilakukan dengan berbagai cara:

melalui forum-forum ilmiah (workshop/seminar/simposium), pameran, media

penyuluhan, penerangan kepada tamu pengunjung (wisata Iptek TOOT), maupun

berbagai media publikasi yang memuat informasi-informasi litbang (buku ilmiah,

buku semi populer, brosur, poster, pedoman teknis, dan website). Selain

memberikan informasi tentang IPTEK di bidang tanaman obat dan obat tradisional,

diseminasi juga menstimulus kemajuan dan pengembangan penelitian. Ruang

lingkup pengelolaan dokumen informasi, dokumentasi dan diseminasi meliputi:

pengelolaan POKJANAS TOI, JAMUNet, bahan informasi, Jurnal TOI, Warta

HortusMed, INTOI, pengembangan kerjasama, diseminasi hasil litbang, pameran,

perpustakaan, dan museum JAMU.

Page 54: Rencana Kinerja Tahunan 2014

47

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Gambar 21. Pameran memperingati HKN ke 48 di Jakarta Expo Center

h. Manajemen Laboratorium

Salah satu hasil RISTOJA tahun 2012 yaitu spesimen tumbuhan obat dari

berbagai belahan nusantara dengan jumlah koleksi mencapai 26.212 spesimen

dari 1.889 spesies memerlukan penanganan yang serius. Selain tenaga yang

trampil dan mumpuni diperlukan ruangan yang memadahi dari segi kuantitas

maupun kualitas. Oleh karena itu diperlukan pembangunan gedung herbarium

yang memenuhi standar internasional sebagai site penyimpanan spesimen.

Koleksi spesimen tersebut akan menjadi bagian tak terpisahkan dari museum

JAMU yang dapat dimanfaatkan bagi generasi penerus bangsa dalam mempelajari

dan melestarikan kekayaan TO Indonesia.

Sebagai salah satu rujukan nasional litbang TO dan OT di Indonesia, laboratorium

dengan fasilitas yang memadahi merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi

sehingga hasil litbang dapat diakui secara nasional bahkan internasional.

Pengembangan laboratorium dengan sarana dan prasarananya perlu dilakukan

secara simultan sehingga dapat mengikuti tuntutan perkembangan iptek.

i. Tanah (lahan TO)

Pengembangan Kebun Tanaman Obat untuk mendukung Saintifikasi JAMU.

Tanaman obat mempunyai karakterisasi tempat tumbuh, menurut jenis tanah,

ketinggian, cuaca. Pembudidayaan tanaman obat sesuai dengan karakteristik

tempat tumbuh akan menghasilkan tanaman obat yang bermutu tinggi.

Page 55: Rencana Kinerja Tahunan 2014

48

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

j. Manajemen Kebun Tanaman Obat

Kebun TO merupakan sarana hulu dalam pengembangan JAMU, khususnya

sebagai miniatur pengembangan JAMU yang komprehensif diperlukan contoh

pengelolaan kebun TO yang baik termasuk di dalamnya tersedianya sarana dan

prasarana kebun TO yang memadai. Pada perkembangannya kebun tanaman

obat akan diajukan untuk memperoleh pengakuan standar mutu/ISO,sehingga

kebun tanaman obat yang ada di B2P2TOOT dapat menjadi rujukan untuk

mendukung perkembangan Saintifikasi JAMU di daerah lain. Tata kelola KTO

meliputi: peningkatan pengelolaan kebun, eksplorasi tanaman obat pembinaan

petani TO dan pengelolaan sampah organik.

Gambar 22. Tanaman Echinacea purpurea (L.) Moench di kebun produksi Kalisoro B2P2TOOT

k. Dokumen Hukum Organisasi dan Kepegawaian

B2P2TOOT sebagai lembaga litbang dengan bidang garap TO dan OT dari aspek

hulu hingga hilir perlu restrukturisasi organisasi dan tata kerja yang sebangun

dengan kapasitas TO dan JAMU. Peningkatan kinerja institusi terus dilakukan

dengan pelatihan pegawai, pembinaan jabatan, pengembangan regulasi dan

organisasi serta penyelenggaraan pelatihan Saintifikasi JAMU untuk mendukung

program SJ.

Page 56: Rencana Kinerja Tahunan 2014

49

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

l. Dokumen Bidang Ilmiah Etik

Penelitian dan pengembangan merupakan kegiatan yang sistematis, dan

berdasarkan kaidah ilmiah untuk menjawab masalah atau merumuskan ilmu baru.

Untuk meningkatkan mutu proposal, protokol dan pelaporan penelitian sehingga

hasil penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka perlu

dilakukan pembahasan yang melibatkan pakar terkait untuk perbaikan dan

penyempurnaan. Unsur pakar terdiri dari anggota Komisi Ilmiah dan Komisi Etik

Badan Litbangkes, serta pakar terkait sesuai bidang keahlian dari beberapa

Perguruan Tinggi. Selain itu pembahasan juga menentukan agenda riset yang

sejalan dengan program pemerintah dalam bidang kesehatan.

m. Layanan Perkantoran

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, suatu instansi membutuhkan

dukungan dari komponen input administratif rutin, yaitu Penyelenggaraan

Operasional dan Pemeliharaan Kantor.

Page 57: Rencana Kinerja Tahunan 2014

50

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Page 58: Rencana Kinerja Tahunan 2014

51

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

BAB V EVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN

Untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dan perencanaan perlu

dilakukan monitoring dan evaluasi. Monitoring merupakan fungsi berkelanjutan secara

sistematis menggunakan data kemajuan atau hasil yang diraih. Evaluasi merupakan

penilaian yang sistematis dan objektif yang berkaitan dengan pelaksanaan atau hasil dari

program, kebijakan berdasarkan implementasi perecanaan dan hasilnya.

Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) berada di bawah tanggung jawab Kepala

B2P2TOOT. Koordinasi pelaksanaan oleh Kabid PKSI. Monev bukan hal yang berdiri

sendiri di bidang PKSI, namun merupakan pelaporan dari masing-masing penanggung

jawab (PJ) kegiatan . PJ kegiatan yang mengetahui secara pasti progress, kendala dan

tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan. Hal ini dilaporkan secara tertib dan

rutin kepada pimpinan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan telah berjalan dan

sebagai bahan pengambilan langkah selanjutnya.

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan pada berbagai tahapan yaitu sejak tahap

perencanaan, pelaksanaan, maupun tahap pasca-pelaksanaan, dengan tujuan antara

lain:

1) Menjamin pencapaian sasaran dan tujuan yang ditetapkan;

2) Memberikan informasi yang akurat dalam deteksi dini pencapaian kinerja;

3) Mempertajam pengambilan keputusan;

4) Tindak lanjut penyelesaian kendala yang dihadapi;

5) Meningkatkan efisiensi & efektivitas pelaksanaan RAK; dan

6) Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan RAK.

Dengan mengacu pada pedoman tersebut, evaluasi dapat dilaksanakan tepat waktu dan

dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga diharapkan ada siklus manajemen yang

menghasilkan rekomendasi bagi penyesuaian RKT pada periode selanjutnya.

A. Ketentuan Umum

Monitoring Monitoring B2P2TOOT dilakukan terhadap pelaksanaan kegiatan dan penelitian baik

terhadap kualitas maupun pemanfaatan dana yang tersedia/dianggarkan. Dokumen

yang harus dibuat oleh masing-masing PJ kegiatan adalah:

Page 59: Rencana Kinerja Tahunan 2014

52

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

- Time line kegiatan

Merupakan dokumen tertulis yang dibuat pada awal tahun, memuat secara ringkas

ihwal rencana jadwal waktu kerja, kapan setiap pekerjaan harus dimulai dan selesai

dilakukan tahap demi tahap secara berurutan mulai dari awal persiapan,

pelaksanaan dan pelaporan. Timeline merupakan “Peta” untuk melaksanakan

sebuah kegiatan.

- Log Book

Merupakan dokumen yang berisi catatan harian pelaksanaan kegiatan. Berfungsi

sebagai salah satu alat kendali pelaksanaan kegiatan sekaligus sebagai pedoman

atau kompas untuk PJ kegiatan.

- Form Monitoring

Merupakan dokumen yang dibuat setiap akhir bulan memuat progress, kendala dan

tantangan dalam pelaksanaan kegiatan. Berfungsi sebagai bahan laporan baik

internal maupun eksternal.

Evaluasi Evaluasi B2P2TOOT adalah menggali informasi yang berkait dengan pelaksanaan dan

hasilnya sebagai bahan untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengambilan

kebijakan lebih lanjut.

B. Monitoring dan Evaluasi Internal a. Monitoring dan EvaluasiKegiatan

Dilakukan secara terstruktur berdasarkan PP 39 tahun 2006 dengan menekankan

capaian substansi program pembangunan, dimana anggaran digunakan sebagai

salah satu in put. Berdasarkan peraturan ini, hasil evaluasi berupa laporan triwulan

yang menginformasikan berapa capaian penyerapan anggaran (in put) dan berapa

capaian hasil kegiatannya (out put), kendala ketidakcapaian sasaran dan saran

untuk mengatasi kendala. Selain itu E-monev Bappenas dan Direktorat Jenderal

Anggaran (DJA) juga digunakan sebagai alat pengandali dan kontrol pelaksanaan

kegiatan.

b. Monitoring dan Evaluasi Keuangan Menggunakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang terdiri dari Sistem Akuntansi

Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntasi Barang Milik Negara (SABMN). Untuk

pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan berbasis kinerja maka B2P2TOOT

sebagai salah satu Unit Eselon II di lingkungan Kementerian Kesehatan wajib

menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK).

Page 60: Rencana Kinerja Tahunan 2014

53

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

C. Monitoring dan Evaluasi Eksternal Pelaksanaan kegiatan instansi pemerintah dalam satu tahun anggaran

dipertanggungjawabkan melalui mekanismen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP). SAKIP dilaksanakan secara selaras dan sesuai dengan

penyelenggaraan sistem akuntansi pemerintahan dan tata cara pengendalian serta

evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan. Review dilaksanakan oleh Inspektorat

Jenderal (Itjen) Kemenkes atas kinerja indikator kinerja. Dalam proses pengawasan

oleh Itjen Kemenkes juga dilakukan pendampingan guna memperbaiki sistem

pelaksanaan kegiatan.

Gambar 23. Mahasiswa Poltekes Kemenkes Surakarta jurusan JAMU melakukan

Praktek Kerja Lapangan di B2P2TOOT

Page 61: Rencana Kinerja Tahunan 2014

54

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Page 62: Rencana Kinerja Tahunan 2014

55

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

BAB VI PENUTUP

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) menggambarkan kegiatan tahunan yang akan

dilaksanakan oleh instansi pemerintah dan indikator kinerja beserta target yang telah

ditetapkan dalam rencana stratejik. Target kinerja tersebut merupakan komitmen bagi

instansi untuk mencapainya dalam satu periode tahunan. Output yang dihasilkan dari tiap

kegiatan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pencegahan dan

penanggulangan penyakit sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup (quality of life).

Perencanaan merupakan kegiatan yang seyogyanya fleksibel pada waktu tahun berjalan.

Meskipun DIPA telah turun pada awal tahun, namun diharapkan dapat disesuaikan

dengan kebutuhan yang sangat mendesak dan penting, dengan prosedur yang tidak

lama. Bagi institusi yang sedang berkembang, tentu saja lebih memerlukan modal yang

lebih banyak, baik modal fisik maupun alokasi anggaran. Apalagi untuk terobosan

program baru dan menjanjikan guna mempercepat pembangunan kesehatan secara

nasional mutlak perlu rencana kinerja yang terarah dan mantap.

Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan

yang baik dan bersih (good governance dan clean government) bukan semata-mata

dinilai dari tingginya penyerapan anggaran (pembelanjaan), namun lebih penting lagi

adalah bagaimana target dan sasaran tercapai maksimal dan bermanfaat bagi

pembangunan kesehatan seutuhnya.

Dokumen RKT bersifat terbuka untuk masukan dan saran konstruktif dari semua pihak

untuk penyempurnaan. Pelaksanaan rencana kegiatan yang ada dalam dokumen RKT ini

akan melibatkan semua pihak, termasuk jajaran Kementerian Kesehatan dan

Kementerian terkait dan non-Kementerian,Perguruan Tinggi, pemerintah daerah, lembaga

litbang dan masyarakat termasuk swasta.

Page 63: Rencana Kinerja Tahunan 2014

56

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

KONTRIBUTOR Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Kepala Bidang Program, Kerjasama dan Informasi

Kepala Bidang Pelayanan Penelitian

Kepala Bagian Tata Usaha

Kasie Program dan Evaluasi beserta staf

Kasie Kerjasama dan Informasi beserta staf

Kasie Pelayanan Teknis Penelitian beserta staf

Kasie Sarana Penelitian beserta staf

Kepala Sub Bagian Umum beserta staf

Kepala Sub Bagian Keuangan beserta staf

EDITOR Indah Yuning Prapti

Nagiot Cansalony Tambunan

Indah Laksmiwati

Prasetyo Hermanto

Hery Dwi P

Page 64: Rencana Kinerja Tahunan 2014

57

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Lampiran 1. Rencana Kinerja Tahunan tahun 2014 B2P2TOOT

Page 65: Rencana Kinerja Tahunan 2014

58

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Lampiran 2. Publikasi ilmiah di bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional B2P2TOOT

Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia Ke-44: Pengendalian,

Pelestarian, Pemanfaatan, dan Pengembangan Tumbuhan Obat Indonesia untuk

Peningkatan Kesehatan Masyarakat,

Palembang 14-16 Maret 2013

1 Aktifitas Infusa Daun Piper betle Linn dan Piper

brocatum ruiz & pav Terhadap Viabilitas Sel Hela

Sari Haryanti, Yuli

Widiyastuti, Nita Etikawati

2 Observasi Klinik Formula JAMU Sebagai Penurun

Berat Badan

Danang Ardiyanto dan

Agus Triono

3 Kajian Karakteristik Aksesi Echinacea purpurea (L.)

Moench di B2P2TOOT

Fauzi, Dyah Subositi dan

Awal PKD

4 Pengaruh Penggunaan Formula Penurun Berat

badan Terhadap Fungsi Ginjal (Ureum dan Creatinin)

Agus Triono dan Katno

5 Pengaruh Formula JAMU Osteoarthritis Terhadap

Rasa Nyeri Pada Penderita Osteoarthritis

Danang Ardiyanto dan

Agus Triono

6 Kandungan Kimia Minyak Atsiri Daun Melaleuca

bracteata F. MUELL yang tumbuh di Tawangmangu

Nita Supriyati dan Elok

Widayanti

7 Identifikasi Fitokimia Daun Kari (Murraya koenigii L.) Amalia Damayanti, Elok

Widayanti, Hartini, Lia

Wulandari

Jurnal Biologi Indonesia Vol 9 No 2 Desember 2013

1. Karakterisasi genetik tempuyung (Sonchus arvensis)

berdasar penanda molekuler Sequence-Related

Amplified Polymorphism (SRAP)

Dyah Subositi& Rohmat

Mujahid

Proceeding: The 2nd International Conference of the Indoinesian Chemical Society 2013

Universitas Islam Indonesia Jogjakarta 22-23 Oct 2013

1. Preclinical Study of JAMU Formula for Hemorrhoids Saryanto and Danang

Ardiyanto

2. The effect of hypertention herb formula to the liver

function

Agus Triyono, Peristiwan

Ridho Widhi Astana

3. Clicical Observation of JAMU Formula for

Hemmorrhoid treatment

Peristiwan Ridho Widhi

Astana and Agus

Page 66: Rencana Kinerja Tahunan 2014

59

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Poseding Seminar Nasional Diabetes Militus “Si Manis Berujung Kronis”

1 Terapi herbal untuk diabetes Danang Ardiyanto

2. Studi klinis formula JAMU untuk hepatoprotektor Zuraida Zulkarnaen,

Peristiwan Ridho Widhi

3 Studi klinis formula JAMU formula JAMU sebagai

terapi batu saluran kemih

Peristiwan Ridho Widhi

dan Zuraida Zulkarnaen

4 Perbandingan Khasiat penurunan gula darah 4

ekstrak tanaman obat

Agus Triyono, Sunu

Pamadya TI

5 Uji Toksisitas akut dan sub kronik ekstrak tapak dara

(Vinca rosea)

Agus Triyono, Danang

Ardiyanto

6 Studi Klinis Ramuan JAMU untuk dispepsia Sunu Pamadyo Ti dan

Agus Triyono

Proseding: Seminar Internasional Pada Tanggal 10-12 September 2013 di IPB ICC

Bogor tahun 2014

1. Phyllanthin of Meniran ( Phyllanthus sp.) From

Several Areas Of Java

Nita Supriyati, IKA Yanti,

M. Sholikah dan Rohmat

Mujahid

2. Production and Marketing Analysis of Gotu Kola

(Centella Asiatica), Sow Thistle (Sonchus Arvensis)

and Celery (Apium Gravoelens) in Farmer and

CRDMPTM Tawangmangu

Nurul Husniyati Listyana,

Tri Widayat dan Rahma

Widyastuti

3. The Effect Of Antigastritis JAMU Against Urea Levels,

Creatinine, SPGT and SGOT Test Strain Wister Rats

Nuning Rahmawati dan

Fitriana

4. Genetic Diversitry of Tempuyung (Sonchus arvensis

L)

Dyah Subositi dan Rohmat

Mujahid

5. CYTOTOXIC Activity of Methanolic and Chloroform

Extract of Cryptocarya Masoi L. Brk on MCF-7Human

Breast Cancer Cell Line

Yuli Widiyastuti dan Sari

Haryanti

Page 67: Rencana Kinerja Tahunan 2014

60

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Lampiran 3. Perjanjian Kerjasama antara B2P2TOOT dengan instansi terkait dengan universitas dalam jejaring Ristoja

No Wilayah Provinsi Nama Lembaga

Tahun 2012

A Sumatera Aceh 1. Lembaga Penelitian (Lemlit) Universitas Syiah

Kuala

Sumut 2. Lemlit Universitas Sumatera Utara

Sumbar 3. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada

Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Riau dan

Kepri

4. Lemlit Universitas Riau

Jambi 5. Lemlit Universitas Jambi

Sumsel 6. Lemlit Universitas Sriwijaya

Bengkulu 7. Lemlit Universitas Bengkulu

Kep. Babel 8. LPPM Universitas Bangka Belitung

Lampung 9. Lemlit Universitas Lampung

B Kalimantan Kalbar 10. Lemlit Universitas Tanjungpura

Kalteng 11. Lemlit Universitas Palangka Raya

Kalsel 12. Lemlit Universitas Lambung Mangkurat

Kaltim 13. Lemlit Universitas Mulawarman

C Sulawesi Sulsel 14. LPPM Universitas Hasanuddin

Sulbar 15. Lemlit Universitas Negeri Makasar

Sulteng 16. Lemlit Universitas Tadulako

Sultra 17. Lemlit Universitas Haluoleo

Gorontalo 18. Lemlit Universitas Negeri Gorontalo

Sulut 19. Lemlit Universitas Sam Ratulangi

D Nusa

Tenggara

NTB 20. Lemlit Universitas Mataram

NTT 21. Lemlit Universitas Nusa Cendana

E Kepulauan

Maluku

Maluku 22. Lemlit Universitas Pattimura

Maluku Utara 23. LPPM Universitas Khairun

F Tanah

Papua

Papua Barat 24. Lemlit Universitas Negeri Papua

Papua 25. LPPM Universitas Cenderawasih

Page 68: Rencana Kinerja Tahunan 2014

61

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Tahun 2012

Jawa Jawa Tengah 1. Dinas Kesehantan Kab. Tegal

2. RSUD Kab. Karanganyar

3. Dinas Kesehantan Kab. Karanganyar

Tahun 2013

Jawa

Jawa Tengah 1. Dinas Kesehatan Kab. Pekalongan

1. Palang Merah Indonesia Kab. Boyolali

2. Palang Merah Indonesia Kab. Wonogiri

3. Palang Merah Indonesia Kab. Sukoharjo

4. Palang Merah Indonesia Kab. Surakarta

5. Palang Merah Indonesia Kab. Sragen

6. Palang Merah Indonesia Kab. Klaten

7. Palang Merah Indonesia Kab. Karanganyar

8. Poltekes Bakti Mulia

Page 69: Rencana Kinerja Tahunan 2014

62

Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014

Lampiran 4. Perbandingan Output dan Anggaran tahun 2014 dan Rencana tahun 2015-2016 berdasarkan RENJA K/L (dalam ribuan)

Kode Output 2014 2015 2016 4010.001 Dokumen Perencanaan dan Evaluasi - 323.500 201.200 4010.003 Produk/Model/Prototipe/Standar/Formula di

Bidang TOOT 5.987.491 - -

4010.006 Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran

401.047 - -

4010.007 Laporan Kinerja 81.875 - - 4010.008 Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara dan

tata usaha 749.960 2.030.480 2.372.600

4010.010 Gedung/bangunan laboratorium 3.593.850 4.514.605 3.511.600 4010.016 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 183.875 - - 4010.018 Peralatan Fasilitas Laboratorium 840.696 2.768.015 2.961.800 4010.020 Peralatan Fasilitas Perkantoran 1.074.393 - 1.958.400 4010.025 Dokumen Informasi, Dokumentasi dan

Diseminasi 2.043.305 1.488.291 38.544.500

4010.027 Manajemen laboratorium 191.750 370.146 100.000 4010.028 Tanah 682.175 965.140 - 4010.029 Manajemen Kebun Tanaman obat 228.579 325.379 2.500.000 4010.030 Dokumen Hukum, Organisasi dan Pegawai 1.123.830 796.940 1.000.000 4010.031 Dokumen Bidang Ilmiah dan Etik 1,386.573 1.256.700 1.344.700 4010.032 Data Status Kesmas Hasil RISKESNASl

Wilayah IV: Total Diet Study 12.095.739 - -

4010.032 Database tanaman Obat dan JAMU - 82.061.050 8.278.800 4010.033 Formula JAMU - 1.926.000 2.060.800 4010.034 Naskah Rekomendasi - 500.000 535.000 4010.034 Standar Untuk bahan JAMU - 262.150 300.900 4010.036 Standar Untuk Tanaman Obat - 406.600 875,000 4010.994 Layanan Perkantoran 12.536.944 13.028.624 14.940.600 4010.995 Kendaraan Bermotor - - 600.000 4010.996 Perangkat pengolah data dan komunikasi - 191.350 75.000 4010.997 Peralatan Fasilitas Perkantoran - 364.530 1.958.400 4010.998 Gedung/Bangunan - - 1.011.600

TOTAL 43.202.082 113.635.000 83.172.000

Page 70: Rencana Kinerja Tahunan 2014