rekonstruksi regulasi penyadapan dalam penegakan …

16
REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA (Ditinjau Melalui Prinsip Negara Hukum dan Hak Konstitusional Warga Negara) PENULISAN HUKUM Oleh: FEBRIANSYAH RAMADHAN 201410110311057 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM 2018

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN …

REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN

HUKUM DI INDONESIA

(Ditinjau Melalui Prinsip Negara Hukum dan Hak Konstitusional Warga Negara)

PENULISAN HUKUM

Oleh:

FEBRIANSYAH RAMADHAN

201410110311057

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS HUKUM

2018

Page 2: REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN …

ii

PENULISAN HUKUM

REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN

HUKUM DI INDONESIA

(Ditinjau Melalui Prinsip Negara Hukum dan Hak Konstitusional Warga Negara)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum

Oleh:

FEBRIANSYAH RAMADHAN

201410110311057

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS HUKUM

2018

Page 3: REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN …

iii

Page 4: REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN …

iv

Page 5: REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN …

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirabbil’alamin Maha besar Allah SWT, Sang pemilik Segala

Ilmu dan Semesta Alam, Segala Puji Syukur atas Kehendak-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Sesusungguhnya hidup, mati, dan ibadahku

hanya untuk-Nya. Sholawat dan Salam tercurahkan baginda Rosulullah SAW yang

selalu penulis rindukan, beliau sebagai suri tauladan contoh kehidupan bagi umat

muslim. hingga sampai saat ini juga, penulis bisa merasakan indahnya islam dan

manisnya iman.

Proses menyelesaikan tugas akhir ini mengajarkan penulis tentang banyak hal.

Tentang perjuangan, mimpi-mimpi, dan tentang maha luasnya Ilmu Tuhan.

Menyelesaikan tugas akhir ini adalah hal yang membanggakan bagi penulis, karena

menjadi pertanggung jawaban penulis selama menempuh kuliah di Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Malang.

Selanjutnya, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak

yang telah mendukung dalam proses penyelesaian tugas akhir ini. Secara khusus

ucapan terimakasih penulis haturkan kepada:

1. Papa, Mama, Kakak, Citra, dan seluruh keluarga besar Ismail Cusuma.

Terimakasih yang tidak ada hentinya, penulis ucapkan kepada keluarga,

yang telah memberikan support secara materil dan immateril dari awal

kuliah hingga detik ini. Seluruh Prestasi yang di peroleh saat bangku

perkuliahan, penulis persembahkan untuk keluarga;

2. Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor: K.H. Zainuddin

Fanani (alm), K.H. Ahmad Sahal (alm), K.H. Imam Zarkasyi (alm) yang

telah berjuang mendirikan dan meletekkan nilai-nilai dasar, prinsip untuk

pondok, sehingga penulis bisa menerima nilai-nilai yang ditanamkan

tersebut, dan bermanfaat dalam kehidupan penulis sebagai pedoman;

3. Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, ayahanda Dr. K.H.

Abdullah Syukri Zarkasyi, K.H. Hasan Abdullah Sahal dan K.H. Syamsul

Hadi Abdan, yang telah mendidik penulis ketika di bangku sekolah

menengah, memberikan nilai-nilai keagamaan, menanamkan prinsip-

prinsip kehidupan, serta memberik bekal yang amat berharga untuk dunia

dan akhirat. Penulis menyadari, merupakan pribadi yang nakal,

pembangkang dan pemalas ketika di pondok dahulu hingga harus

menunda kelulusan. Tiada kata lain selain maaf. Berkat doa dan ridho

pimpinan, di bangku kuliah penulis sudah membalas semua keburukan

yang dilakukan ketika di pondok dulu;

4. Drs. Fauzan, M. Pd, selaku Rektor baru UMM, yang menjadi motivator

dan inspirator penulis selama menimba ilmu dikampus putih tercinta

beserta jajarannya. Semoga dapat membawa UMM menjadi lebih baik;

5. Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, selaku mantan Rektor UMM yang

mengukuhkan penulis sebagai Mahasiswa Fakultas Hukum UMM pada

tahun 2014. Penulis bangga pernah dipimpin bapak di kampus putih,

semoga amanah dengan tugas yang baru sebagai Menteri Pendidikan RI;

Page 6: REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN …

vi

6. Ratri Novita, SH,.MH. Sebagai dosen wali sekaligus inspirasi penulis.

Penulis sadari betul, penulis adalah mahasiswa perwalian yang amat

“teledor”, hingga setiap menjelang UTS dan UAS selama 4 tahun selalu

mendapat teguran dari dosen wali akibat terlambat meminta tanda tangan.

Tiada kata lain, selain maaf dan terimakasih pada dosen wali penulis.

7. Dr. Sulardi, SH., M. Si dan Dr. Tongat, S.H., M. Hum selaku dosen

pembimbing penulis, yang telah memberikan arahan serta pengetahuan

baru pada penulis.

8. Dr. Tongat, S.H.,M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum, , Catur Wido

Haruni, S.H.,M.Si.,M.Hum. (Pembantu Dekan I), Dr. Haris, S.H.,M.Hum

(Pembantu Dekan II), Said Noor P, S.H.,M.H (Pembantu Dekan III), dan

Bayu Dwi Widdy Djatmiko, S.H., M.Hum Selaku Kepala Laboratorium

Fakultas Hukum, terimakasih telah menjadi motivator penulis;

9. Gurnita Ning Kusumawati, sebagai sahabat, saudara, kakak, adik, partner,

dan teman sejawat. Terimakasih telah memberikan dukungan selama

kuliah 8 semester ini. Terimakasih telah menjadi partner, dan malaikat

yang diturunkan tuhan, untuk mengantarkan penulis mengenal, hingga

masuk ke dalam wilayah nasional, tentang berbagai event dan kompetisi

hukum.

10. Rnd Calon SH.com, beserta seluruh personil yang ada di dalamnya. Mas

Gilar (founder), Mas Joshua, Mbak Aurel, Widya, Isak, dan seluruh tim

CSH lainnya. Terimakasih telah menjadi media penulis, untuk berproses

menjadi seorang juris yang ideal.

11. Kawan-kawan se-Ideologi di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang

Malang Komisariat Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, tempat

penulis belajar berorganisasi. Banyak “hak” atas penulis yang dimiliki

organisasi ini teramputasi, akibat padatnya kegiatan dan kelemahan

penulis dalam mengatur waktu.

12. Kawan-kawan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang

angkatan 2014, penulis bangga pernah belajar dan berjuang bersama

kalian.

13. Seluruh kelas B-2014. Kelas yang menjadi batu loncatan paling utama

penulis, untuk belajar berbicara, menulis, berdiskusi sebelum masuk pada

panggung nasional. Kelas dengan teman-teman yang luar biasa.

Terimakasih telah menjadi pendukung penulis. See you on top.

14. Seluruh teman-teman penulis, ketika di Lampung, Gontor 9, Gontor 1,

Gontor 5 dan Malang. Terimakasih telah menjadi bagian dari kisah hidup

penulis.

Akhir kata, al-insanu mahallul khata’ wan nisyan Segala bentuk kekurangan

dalam tugas akhir ini adalah semata-mata karena keterbatasan penulis. Sehingga

kritik dan saran dari berbagai pihak penulis harapkan untuk perbaikan Tugas Akhir

ini dimasa mendatang. Semoga Tugas Akhir ini bisa memberi manfat untuk kita

semua.

DAFTAR ISI

Page 7: REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN …

vii

COVER DALAM ......................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................. iv

PERSEMBAHAN ......................................................................................... v

ABSTRAKSI ................................................................................................. vi

ABSTRACT .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 14

C. Tujuan ............................................................................................... 15

D. Manfaat dan Kegunaan ..................................................................... 16

E. Metode Penelitian ............................................................................. 17

1. Metode Pendekatan ..................................................................... 17

2. Jenis Bahan Hukum .................................................................... 17

3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum .......................................... 19

4. Teknik Analisa Bahan Hukum .................................................... 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 20

A. Negara Hukum ................................................................................... 20

1. Konsep Negara Hukum ................................................................ 20

2. Tipe Negara Hukum ..................................................................... 23

3. Unsur Negara Hukum .................................................................. 26

4. Negara Hukum Sebagai Satu Kesatuan Sistem ............................ 30

B. Hak Asasi Manusia ............................................................................ 33

1. Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia................................... 33

2. Tinjauan Hak dan Hukum..................... ....................................... 36

3. Hak Asasi Manusia dan Hak Konstitusional Warga Negara ....... 42

4. Hak Konstitusional Warga Negara dan Pembatasan Hak dalam UUD

dan UU ......................................................................................... 44

C. Tindakan Penyadapan ........................................................................ 48

1. Tindakan Penyadapan dan Hukum Acara Pidana ........................ 48

2. Arti Penting Tindakan Penyadapan dalam Pembuktian Tindak Pidana

................................................................................................... ... 51

3. Pengaturan Tindakan Penyadapan dalam Undang-Undang di Indonesia

..................................................................................................... . 58

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 64

Page 8: REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN …

viii

A. Tinjauan Yuridis atas Tindakan dan Izin Penyadapan, ditinjau dari Prinsip

Negara Hukum dan Hak Konstitusional Warga Negara .................... 64

1. Due Process of Law dan Hukum Sebagai Satu Kesatuan Sistem Sebagai

Unsur dari Negara Hukum ........................................................... 64

2. Penyadapan ditinjau melalu Aspek Regulasi Hak Asasi Manusia beserta

Pembatasannya ............................................................................. 69

3. Pendapat Hukum atas Pelanggaran Prosedural Penyadapan dalam

Prespektif Ius Constitutum ........................................................... 78

B. Konstruksi Ideal Regulasi Penyadapan dalam Penegakan Hukum di Masa

Mendatang .......................................................................................... 81

1. Regulasi Penyadapan di Berbagai Negara ................................... 81

2. Analisa terhadap Regulasi Penyadapan di Berbagai Negara ....... 94

3. Konstruksi Ideal Regulasi tentang Penyadapan ........................... 101

BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 109

A. Simpulan ............................................................................................ 109

B. Saran ................................................................................................... 111

Page 9: REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Beberapa regulasi yang memberi kewenangan penyadapan bagi aparat

penegak hukum ....................................................................................... ...... 3

Tabel 2 : Perkembangan terhadap substansi HAM........................................... 40

Tabel 3 : Ketentuan tentang tindakan penyadapan yang tersebar dalam peraturan

perundang-undangan......................................................................................... 59

Tabel 4 : Regulasi Internasional tentang perlindungan hak privasi................ 70

Tabel 5 : Hukum Positif tentang perlindungan hak privasi.............................. 72

Tabel 6 : Persmaaan dan Perbedaan Regulasi Penyadapan di Amerika Serikat,

Australia, Inggris, Jerman, dan Belanda........................................................... 97

Page 10: REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN …

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Tugas

Lampiran 2: Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir

Page 11: REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN …

xi

DAFTAR PUSTAKA

Adnan Buyung Nasuiton, 2011, Demokrasi Konstitusional. Jakarta. Kompas.

Agen Nia Dara, 2017. Tesis: Penyadapan Sebagai Alat Bukti Pasca Putusan

Mahkamah Konstitusi. Program Magister Ilmu Hukum. Fakultas Hukum

Universitas Airlangga.

American Convention on Human Rights

Anak Agung Putu Wiwik Sugiantari, Perkembangan Hukum Indonesia Dalam

Menciptakan Unifikasi Dan Kodifikasi Hokum.Jurnal Advokasi Vol. 5 No.2

September 2015.

Andi Hamzah. 2005. Hukum Acara Pidana. Jakarta, Sinar Grafika.

Andi Hamzah. 2012. Perbandingan Hukum Pidana Beberapa Negara Edisi Ketiga.

Jakarta, Sinar Grafika.

A.V. Dicey, 2004. Pengantar Studi Hukum Konstitusi. Jakarta. Nusa media

Bagir Manan. 2012. Membedah UUD 1945. Malang, UB Press.

Barda Nawawi Arief. 2014. Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. Jakarta,

Prenamedia Group.

Bernar Arief Shidarta, 2014, Penemuan Hukum dalam Kajian Filsafat Hukum.

Yogyakarta, Genta Publishing.

Bernard L. Tanya, Yoan N. Simanjuntak, Markus Y. Hage, 2013, Teori Hukum

Strategi tertib Manusia Lintas Ruang dan Generasi. Yogyakarta. Genta

Publishing.

Bernard. Arief Sidharta, 2004 Kajian Kefilsafatan tentang Negara Hukum, dalam

Jentera (Jurnal Hukum), “Rule of Law”, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan

(PSHK), Jakarta, edisi 3 Tahun II, November 2004, hal.124-125. Dalam

(dikutip oleh) Jimly Asshiddiqie. Makalah: Gagasan Negara Hukum

Indonesia. http://www.jimly.com/ /Konsep_Negara_Hukum_Indonesia.pdf.

Brewer – Caria dari J. J Rousseau, 1972, Due Contract Social, Book I, ch. IV

Ronald Grimsley, Oxford. Hlm 37. Dalam (dikutip oleh) Marwan Effendy,

2014. Teori Hokum Dari prespektif kebijakan, perbandingan dan

harmonisasi hukum pidana. Jakarta, Referensi.

C.F Strong, 2014. Konstitusi-Konstitusi Politik Modern : Studi Perbandingan

tentang Sejarah dan Bentuk. Bandung. Nusa Media

Page 12: REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN …

xii

Chairul Huda dalam Supriyadi W. Eddyono, Wahyudi Djafar. 2012. Menata

(kembali) Hukum Penyadapan di Indonesia. Jakarta, Institute for Criminal

Justice Reform.

Claude Frederic Bastiat, 2010, Hukum Rancangan Klasik Untuk Membangun

Masyarakat Merdeka. Jakarta. Freedom Institute dan Akademi Merdeka.

Constantijn Kelk, 2012. Tahapan kritikal dalam pengembangan sistem hukum

pidana yang beradab. dalam Buku: Hukum Pidana Dalam Perspektif. Bali,

Pustaka Larasan.

Draft usulan revisi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002 Tentang Komisi

Pemberantasan Korupsi di tahun 2015 dan 2016

Draft usulan revisi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002 Tentang Komisi

Pemberantasan Korupsi di tahun 2012.

Eddy O. S. Hiariej. 2016. Prinsip-Prinsip Hukum Pidana. Yogyakarta, Cahaya

Atma Pustaka.

Eddy O.S. Hiariej. 2012. Teori dan Hukum Pembuktian. Jakarta, Penerbit

Erlangga.

Effendi, Masyur dan Evandri, 2014. HAM dalam Dinamika/Dimensi Hukum,

Politik, Ekonomi, dan Sosial. Bogor. Ghalia Indonesia

Frans Magnis Suseno, 2016, Etika Politik : Prinsip-Prinsip Moral Dasar

Kenegaraan Modern, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

George P. Fletcher, 1996, Basic Concepts of Legal Thought. London, Oxford

University Press. Hlm. 11-12. Dalam (dikutip oleh) I Dewa Gede Palgunna.

Hanafi Amrani, Masalah Pengaturan Penyadapan di Indonesia, makalah

disampaikan pada Focus Group Discussion dalam rangka penelitian tentang

“Pengaturan Penyadapan di Indonesia”, Fakultas Hukum UII, 22 Mei 2014.

Hans Kelsen, 1961, General Theory of Law, and State, trasnleted by: Anders

Wedberg, New York;Russel & Russel.

Hwian Christianto. Tindakan Penyadapan ditinjau dari Perspektif Hukum Pidana.

http://repository.ubaya.ac.id/28472.

I Dewa Gede Palguna, 2013. Pengaduan Konstritusional (Constitutional

Complaint) Upaya Hukum Terhadap Pelanggaran Hak-Hak Konstitusional

Warga Negara. Jakarta, Sinar Grafika.

International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR)

Page 13: REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN …

xiii

Jhony Ibrahim, 2006, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang:

Bayumedia.

Jimly Asshiddiqie, 2014, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta.

Sinar Grafika.

Jimly Asshiddiqie. Makalah: Gagasan Negara Hukum Indonesia.

http://www.jimly.com/ /Konsep_Negara_Hukum_Indonesia.pdf.

Jimly Assidiqy, 2015. Konstitusi Bernegara: Praksis Kenegeraan Bermartabat dan

Demokratis. Malang, Setara Press.

Jimly Assidiqy. 2006. Teori Hans Kelsen. Jakarta, Sekretariat Jendral dan

Mahkamah Konstitusi RI. Hlm. 109, dalam (dikutip oleh) Gurnita Ning

Kusumawati, Anita Diar Farukhi, Ach Faisol Triwijaya, 2017. Makalah:

Legal Problem Solving atas Kesenjangan Ekonomi Sebagai Upaya

Implementasi Prinsip Ekonomi Kerakyatan. Makalah disampaikan dalam

Forum NLSC, Fakultas Hukum Universitas Airlangga, pada Bulan Oktober

2017.

Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia

Knut S, Asplund, Suparman Marzuki, Eko Riyadi, 2008, Hukum Hak Asasi

Manusia. Yogyakarta, PUSHAM UII, Yogyakata.

Konvensi Eropa untuk Perlindungan Hak Asasi dan Kebebasan Fundamental

Manusia (1950)

Luhut M.O. Pangaribuan. 2017. Hukum Acara Pidana dan Hakim Ad hoc : Suatu

Studi Teoritis Mengenai Sistem Peradilan Pidana Indonesia. Jakarta, Papas

Sinar Sinanti.

Luhut. M. P. Pangaribuan. Hakim pemeriksa pendahuluan (HPP) Dalam

Rancangan Sistem Peradilan Pidana di indonesia. Hlm 14. Jurnal teropong,

Volume 1- 2014.

Martin Moerings, 2012. Apakah Pidana Penjara Efektif dalam Buku: Hukum

Pidana Dalam Perspektif. Bali, Pustaka Larasan.

Moeljatno, 2000. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Mokhammad Najih, 2014, Politik Hokum Pidana Konsepsi Pembaharuan Hukum

Pidana dalam Cita Negara Hukum.. Malang, Setara Press.

Montesque, 1914, The Spirit of The laws, Transleted by Thomas Nugent, London:

G Bell and Sons, Ltd, 1914, Part XI, Chapter 67. Dalam (dikutip oleh) Jimly

Assidiqy.

Page 14: REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN …

xiv

Muladi, 2009. Hak Asasi Manusia – Hakikat, Konsep dan Implikasinya dalam

prespektif Hukum dan Masyarakat. Bandung. Refika Aditama

Nitralia Prameswari, Samirah. Kedudukan alat bukti petunjuk diranah hukum acara

pidana. http://jurnal.hukum.uns.ac.id/index.php/verstek/article/viewFile/689/643.

Oemar Seno Adji, 1980. Peradilan Bebas, Negara Hukum. Jakarta, Erlangga Press.

Hlm. 23. Dalam (dikutip oleh) Hamdan Zoelva, 2011. Pemakzulan Presiden

di Indonesia. Jakarta, Sinar Grafika.

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor : 11/ PERM.KOMINFO./

02/2006 Tentang teknis Penyadapan Terhadap Informasi.

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group,

Jakarta, 2012.

Peter Mahmud Marzuki. 2011. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta, Prenamedia

Group.

Philipus M. Hadjon, Tatiek Sri Djamiati. 2014. Argumentasi Hukum. Yogyakarta,

Gadjah Mada University Press.

Puteri Hikmawati, 2015, Penyadapan Dalam Hukum Di Indonesia: Perspektif Ius

Constitutum dan Ius Constituendum. Jakarta. Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan

Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI.

R. Subekti. 1978. Hukum Pembuktian. Jakarta, Pradnya Paramitha.

Reda Manthovani, 2015. Penyadapan vs Privasi Tinjauan Yuridis, Kasus, dan

Komparatif, Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

Reda Manthovani, 2016, Penyadapan dalam Sistem Hukum di Indonesia. Jakarta.

Pustaka Kemang.

Reda Mantovani, 2017. Penyadapan VS Privasi. Jakarta, Gramedia Digital.

Remmelink, Jan, 2003. Hukum Pidana. Jakarta. PT Gramedia Pusaka Utama

Ridwan HR, 2010, Hukum Administrasi Negara. PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Rita Triana Budiarti. 2013. Kontroversi Mahfud MD di balik Putusan Mahkamah

Konstitusi Jilid II. Jakarta, KonPress.

Romli Atmamasasmita, Opini: Legalitas Penyadapan. Dalam Harian Seputar

Indonesia. Hari Selasa, 16 september 2008.

Page 15: REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN …

xv

Romli Atmasasmita, 2017. Rekonstruksi Asas Tiada Pidana Tanpa Kesalahan.

Jakarta, PT. Gramedia.

Sahal. Ahmad, 2004. Four Essays on Liberty. Jakarta. Pustaka LP3ES Indonesia

Sampfor, Charlles, dalam Artidjo Alkautsar, 2015. Korupsi Politik di Negara

Modern. Yogyakarta. UII Press.

Satjipto Rahardjo, 2014. Ilmu Hukum. Bandung, Citra Aditya Bakti.

Shinta Agustina. Implementasi Asas Lex Specialis Derogat Legi Generali Dalam

Sistem Peradilan Pidana. https:// media. neliti. com/ media/ publications/

179264-ID-implementasi-asas-lex-specialis-derogat.pdf.

Sundari, 2014. Perbandingan Hukum dan Fenomena Adopsi Hukum. Yogyakarta.

Cahaya Atma Pustaka.

Supriyadi W. Eddyono, Wahyudi Djafar. 2012. Menata (kembali) Hukum

Penyadapan di Indonesia. Jakarta, Institute for Criminal Justice Reform.

Supriyadi Widodo Eddyono. Mengurai Pengaturan Penyadapan dalam Rancangan

KUHAP. Jurnal teropong, Volume 1- 2014.

Thomas Wang, Regulation of Interception of Communication in Selected

Jurisdictions. Dalam Supriyadi Widodo Eddyono. Mengurai Pengaturan

Penyadapan dalam Rancangan KUHAP. Jurnal teropong, Volume 1- 2014.

Triyanto. 2013. Negara Hukum dan HAM. Yogyakarta, Penerbit Ombak.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 2004 Tentang Komisi Yudisial

Undang-Undang Nomor 2 tahun 2005 Tentang Ratifikasi ICCPR

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Korupsi

Page 16: REKONSTRUKSI REGULASI PENYADAPAN DALAM PENEGAKAN …

xvi

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Perdagangan Orang

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2009 Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 Tentang Psikotropika

Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum

Acara Pidana

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan

Tindak Pidana Pencucian Uang

Universal Declaration of Human Rights