penyadapan tanpa izin pengadilan: kajian …

16
PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN: KAJIAN TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DIKAITKAN DENGAN HAK PRIVASI SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Raynaldi Christoper Alexander (312012019) PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Juli 2016

Upload: others

Post on 19-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN: KAJIAN …

PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN: KAJIAN

TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2002

TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA

KORUPSI DIKAITKAN DENGAN HAK PRIVASI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum

Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Kristen Satya Wacana

Raynaldi Christoper Alexander

(312012019)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

Juli 2016

Page 2: PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN: KAJIAN …
Page 3: PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN: KAJIAN …
Page 4: PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN: KAJIAN …
Page 5: PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN: KAJIAN …
Page 6: PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN: KAJIAN …
Page 7: PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN: KAJIAN …
Page 8: PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN: KAJIAN …
Page 9: PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN: KAJIAN …
Page 10: PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN: KAJIAN …

MOTTO

Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina

hikmat dan didikan. Takut akan Tuhan adalah didikan yang mendatangkan

hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.

(Amsal 1:7 dan Amsal 15:33)

Page 11: PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN: KAJIAN …

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas segala berkat dan

penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skrpsi ini dengan baik. Segala usaha

dan pengorbanan yang dicurahkan untuk proses penulisan skripsi ini, tidak lain

adalah berkat tuntunan dari Tuhan Yesus Kristus.

Penulisan skripsi ini berjudul “Keabsahan Penyadapan Tanpa Izin

Pengadilan Kajian Terhadap Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang

Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Dikaitkan Dengan Hak Privasi”

dimaksudkan untuk melengkapi tugas-tugas dan persyaratan menempuh ujian

akhir guna memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Program Studi Ilmu Hukum di

Universitas Kristen Satya Wacana. Pembahasan di dalam skripsi ini menguraikan

mengenai keabsahan otoritas kewenangan KPK dalam melakukan penyadapan

sebagai tindakan yang mengintervensi hak privasi setiap individu manusia,

terutama hak privasi dalam hubungan komunikasi pribadi.

Pokok pikiran penulis dalam membahas hal ini adalah kewenangan KPK

dalam melakukan penyadapan merupakan tindakan yang membatasi hak privasi

individu/ manusia terutama dalam hubungan komunikasi pribadi. Sebagai

tindakan yang membatasi maka penyadapan harus diatur di dalam suatu undang-

undang dan harus memperoleh izin pengadilan dalam melaksanakan penyadapan.

Karena hak privasi sebagai sesuatu yang mutlak dimiliki oleh individu manusia

sebagai tuntutan akan pemenuhan kebutuhan dan kepentingan diri pribadi

terhadap informasi tentang dirinya serta pembatasan akses terhadap informasi

pribadi, sehingga hak privasi memberikan perlindungan terhadap ruang privat

(private sphere) manusia.

Page 12: PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN: KAJIAN …

Tanpa didasari pengaturan yang komprehensif mengenai prosedur

penggunaan penyadapan dalam undang-undang, maka pengaturan penyadapan

yang saat ini ada serta implementasinya telah mengesampingkan penghormatan

terhadap HAM. Meskipun penyadapan dianggap efektif dalam memberantas

korupsi, tetap tidak dapat dibenarkan apabila diterapkan dengan

mengesampingkan HAM, yaitu tanpa didasari dengan dasar hukum (undang-

undang) atau tanpa prosedur yang jelas (izin pengadilan).

Walaupun hak privasi masuk ke dalam kategori hak yang dapat dibatasi

(derogable right), karena hak privasi bukan hak yang mendasar dan dapat

dibatasi, pembatasan terhadap hak privasi harus diatur dalam undang-undang dan

memiliki prosedur serta tata cara yang jelas dari pembatasan tersebut. Upaya

pemerintah dalam membatasi hak privasi kaitanya dengan kerahasiaan hubungan

komunikasi pribadi yang merupakan bagian dari hak privasi sebagai HAM, harus

memiliki alasan-alasan yang jelas atas pembatasan hak privasi setiap individu/

manusia.

Alasan-alasan dalam upaya pembatasan ini diperlukan untuk melindungi

individu/ manusia dari kesewenang-wenangan pemerintah dan merupakan

keharusan negara sebagai pemegang kewajiban (obligation holder). Salah satu

kewajiban negara yaitu untuk melindungi (to protect) hak-hak individu/ manusia

dari intervensi maupun pembatasan yang dapat dilakukan negara. Pembatasan

harus dinyatakan dengan membentuk perundang-undangan yang tepat

(estabilishing an appropriate legislative) untuk melindungi HAM serta membatasi

kewenangan negara.

Page 13: PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN: KAJIAN …

Untuk mendukung hal tersebut, penulis meneliti putusan MK dan

pandangan para ahli hukum yang mendukung argumen penulis bahwa penyadapan

harus diatur di dalam suatu undang-undang dan harus melalui izin pengadilan.

Dari awal pembuatan skripsi ini hingga akhir, banyak tantangan dan rintangan

yang dihadapi. Baik itu berupa hilangnya semangat untuk menulis karena

minimnya literatur mengenai topik yang ditulis dalam skripsi ini, maupun hal-hal

lain yang membuat lambatnya proses penulisan. Dengan segala kerendahan hati,

penulis menyadari bahwa penelitian berupa skripsi ini masih jauh dari sempurna

mengingat keterbatasan yang penulis miliki. Karenanya penulis senantiasa

mengharapkan bantuan dari pembaca berupa kritik dan saran yang sifatnya

membangun sehingga akan lebih menyempurnakan skripsi ini.

Salatiga, 21 Juli 2016

Raynaldi Christoper Alexander

Page 14: PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN: KAJIAN …

ABSTRAK

Hak privasi merupakan hak yang fundamental bagi setiap individu manusia untuk

bebas beraktivitas dalam ruang lingkup kehidupan pribadinya tanpa campur

tangan pemerintah atau orang lain. Hak privasi menjadi penting, karena hanya hak

ini saja yang tersisa yang dimiliki manusia untuk dapat leluasa dan bebas di dalam

ruang lingkup pribadinya secara aman dan nyaman tanpa ada intervensi dari

pemerintah atau orang lain, terutama dalam hubungan komunikasi pribadi. Pada

kenyataannya hak privasi tetap mendapat intervensi dari negara melalui

lembaganya yaitu KPK yang memiliki kewenangan untuk melakukan

penyadapan, sebagai bagian dalam proses pidana (penyelidikan dan penyidikan).

Upaya paksa yang dilakukan KPK melalui penyadapan, telah mengusik hak

privasi individu karena dalam pelaksanaanya tidak memiliki dasar hukum yang

jelas dan tanpa melalui prosedur yang sudah ditentukan.

Kata kunci: Hak privasi, KPK, Komunikasi Pribadi, Penyadapan, HAM, Izin

Pengadilan, Undang-Undang.

Page 15: PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN: KAJIAN …

DAFTAR ISI

UCAPAN TERIMAKASIH............................................................................... i

KATA PENGANTAR........................................................................................ iii

DAFTAR PERATURAN................................................................................... vi

DAFTAR KASUS............................................................................................... vii

DAFTAR TABEL............................................................................................... viii

ABSTRAK.......................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah................................................................... 6

C. Tujuan..................................................................................... 7

D. Manfaat................................................................................... 7

E. Metode Penelitian................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan............................................................. 9

BAB II RUANG LINGKUP PERLINDUNGAN HAK PRIVASI....... 11

A. Pengertian Hak Privasi............................................................11

B. Ruang Lingkup Hak Privasi.................................................... 16

1. Ruang Lingkup Hak Privasi Secara Umum..................... 17

2. Kerahasiaan Hubungan Komunikasi Pribadi Sebagai

Hak Privasi....................................................................... 23

C. Hak Privasi Sebagai HAM..................................................... 29

1. Karakteristik Hak Privasi Sebagai HAM......................... 29

2. Pengecualian Kewajiban Negara Terhadap Hak

Privasi Sebagai HAM...................................................... 40

BAB III KEABSAHAN KEWENANGAN KPK MELAKUKAN

PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN....................... 50

A. Gambaran Umum Tentang Penyadapan Dalam Proses

Hukum.................................................................................... 50

B. Kewenangan KPK Dalam Melakukan Penyadapan............... 61

C. Efektifitas Penyadapan........................................................... 71

D. Penyadapan Harus Diatur Dalam Undang-Undang................ 76

E. Penyadapan Harus Izin Pengadilan........................................ 81

Page 16: PENYADAPAN TANPA IZIN PENGADILAN: KAJIAN …

1. Penyadapan Sebagai Penyitaan Terhadap

Informasi.......................................................................... 82

2. Kewenangan Pengadilan Dalam Mengadili

Praperadilan..................................................................... 84

BAB IV PENUTUP.................................................................................... 86

A. Kesimpulan............................................................................. 86

B. Saran....................................................................................... 87

DAFTAR BACAAN............................................................................................ 88