penyelesaian sengketa izin mendirikan bangunan oleh pengadilan tata usaha...
TRANSCRIPT
PENYELESAIAN SENGKETA IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
OLEH PENGADILAN TATA USAHA NEGERI
JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH)
Dalam Ilmu Hukum Tata Negara
OLEH
ABDULLAH
NIM: SPI.162214
Pembimbing I : Rasito, SH., M.Hum
Pembimbing II : Yudi Armansyah. M.,Hum
PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS SYARI’AHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDINJAMBI
1441H/2020M
Pembimbing I: Rasito, S.H., M.Hum
Pemibimbing II: Yudi Armansyah, M.Hum
Alamat : Fakultas Syari’ah UIN STS Jambi
Jl. Jambi-Muara Bulian KM. 16 Simp. Sei Duren
Kab. Muaro Jambi 31346 Telp. (0741) 582021
Jambi, 12 Juni 2020
Kepada Yth.
Bapak Dekan Syari’ah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di –
JAMBI
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi
saudaraAbdullah, NIM: SPI.162214 yang berjudul “Penyelesaian Sengketa
Izin Mendirikan Bangunan oleh Pengadilan Tata Usaha Negeri Jambi” telah
disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi syarat-
syarat memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S.1) dalam Ilmu Syari’ah UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi
kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Rasito, S.H., M.Hum Yudi Armansyah, M.Hum
NIP. 196503211998031 005 NIP.19860606 2015031007
iii
ii
iv
MOTTO
Artinya : “Hai Daud, Sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah
(penguasa) di muka bumi, Maka berilah Keputusan (perkara) di
antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu, Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan
mendapat azab yang berat, Karena mereka melupakan hari
perhitungan” (Q.S. Shad :26).
V
PERSEMBAHAN
(٦٢: ص(
Dengan hati yang tulus, dan penuh dengan kesabaran ku persembahkan hasil
karyaku sebagai bukti dan baktiku kepada orangtuaku yang tercinta
Ayahanda, ibunda dan saudaraku
Yang selalu memberi motivasi dan dorongan
Semoga amal baiknyadibalas Allah SWT
ABSTRAK
vi
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahuipenyelesaian Sengketa Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) Gedung di Pengadilan Tata Usaha Negeri Jambi.
Skripsi ini menggunakan pendekatan yuridis empiris dengan metode
pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan dokumentasi.Maka
dapat diambil kesimpulan bahwa sengketa IMB gedung yang terjadi di Kabupaten
Merangin yaitu salahregister perkara Nomor. 03/G/2015/PTUN.JBI yang telah
diperbaiki pada tanggal 17 Februari 2015 dengan objek sengketa yaitu sikap diam
Bupati Kabupaten Merangin yang tidak memproses surat permohonan izin
mendinkan bangunan (IMB) yang dimohonkan oleh Reza Vahlefi tanggal 1
Desembe2014.Kewenangan PTUNJambi dalam sengketa IMB gedung yaitu
Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi, yang memeriksa, memutus dan
menyelesaikan sengketa tata usaha negara di tingkat pertama, dengan acara biasa
yang dilaksanakan di Gedung Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi, Jalan Kol.
M. Kukuh No. 1 Kel. Paal V, Kec. Kotabaru, Kota Jambi. Penyelesaian sengketa
yang dilakukan PTUN Jambi dalam kasus IMB Gedung di Kabupaten Merangin
yaitu mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; menyatakan batal sikap
diam Bupati Kabupaten Merangin yang tidak memproses surat permohonan Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) yang dimohonkan Reza Vahlefi tanggal 1 Desember
2014; mewajibkan Bupati Kabupaten Merangin untuk memproses dan
menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ) yang dimohonkan Reza Vahlefi
tanggal 1 Desember 2014; dan menghukum tergugat untuk mermbayar semua
biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 8.001.000 (delapan juta seribu
rupiah).
Keyword: Sengketa IMB,PTUN
KATA PENGANTAR
vii
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik serta teriring salam pada junjungan besar
Nabi Muhammad SAW.Adapun judul skripsi ini adalah “Penyelesaian Sengketa
Izin Mendirikan Bangunan oleh Pengadilan Tata Usaha Negeri Jambi”
Maksud dan tujuan penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Hukum TataNegara di Universitas Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi. Tak lupa pula rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis ucapkan
kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Suadi Asyari, MA. Ph.D, selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag., MH, selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS
Jambi.
3. Bapak Agus Salim, S.Th.I, MA., M.IR, Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang
Akademik, Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, M.H, selaku Wakil Dekan II
bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, dan Bapak Dr. H.
Ishaq, SH., M.Hum.
4. Bapak Ketua dan Sekretaris Jurusan Hukum Tata Tenagara Fakultas Syariah
UIN STS Jambi.
5. Bapak Rasito, SH., M.Hum dan Bapak Yudi Armasyah, M.Hum, masing-
masing sebagai pembimbing I dan Pembimbing II skripsi.
6. Bapak/Ibu dosen, karyawan dan karyawati Fakultas Syari’ah UIN STS Jambi. viii
7. Bapak/Ibu pimpinan, karyawan dan karyawati perpustakaan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi dan Perpustakaan Wilayah Jambi.
8. Semua pihak yang membantu memberikan informasi penelitian untuk
mendukung penyelesaian skripsi ini.
9. Kepada Kedua orang tua saya dan adik saya tercinta.
Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
yang membaca. Semoga Allah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya atas bantuan
dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis.
Jambi, 12 Juni 2020
Penulis
Abdullah
NIM: SPI.162214
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. iii
ix
PENGESAHAN ........................................................................................... iv
MOTTO ....................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 3
C. Batasan Masalah.................................................................... 4
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................... 4
E. Kerangka Teori...................................................................... 4
F. Tinjauan Pustaka ................................................................... 7
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ........................................................... 11
B. Jenis dan Sumber Data .......................................................... 11
C. Instrumen Pengumpulan Data ............................................... 12
D. Unit Analisis.......................................................................... 12
E. Teknik Analisis Data ............................................................. 15
F. Sistematika Penulisan............................................................ 16
G. Jadwal Penelitian ................................................................... 16
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah PTUN Jambi 18
B. Visi dan Misi PTUN Jambi 18
C. Tupoksi PTUN Jambi 19
D. Profil SDM PTUN Jambi 21
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Permasalahan Sengketa IMB di PTUN Jambi
26
B. Penyelesaian Sengketa IMB Gedung di PTUN Jambi
33
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 64
B. Saran-Saran 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR SINGKATAN
IMB : Izin Mendirikan Bangunan
PTUN : Pengadilan Tata Usaha Negara
UU : Undang-undang
RT : Rukun Tetangga
RW : Rukun Warga
STTS : Surat Tanda Terima Setoran
TUN : Tata Usaha Negara
JBI : Jambi
USU : Universitas Sumatera Utara
SH : Sarjana Hukum
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
MA : Mahkamah Agung
RI : Republik Indonesia
SK : Surat Keputusan
NIP : Nomor Induk Pegawai
PBB : Pajak Bumi dan Bangunan
MH : Magister Hukum
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hukum perizinan bagian dari hukum publik yaitu Hukum Administrasi
Negara. Dimana izin berupa kewenangan dari Pejabat Administrasi Negara atau
izin diterbitkan Pejabat Tata Usaha Negara. Tujuan perizinan untuk menciptakan
kesejahteraan masyarakat.Namun realitanya perizinan di tengah-tengah
masyarakat, masih kerap jadi objek gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara.1
Dalam pelaksanaan tugas administrasi pemerintahan yang baik yang
menyangkut urusan eksternal (pelayanan umum) maupun yang berkaitan dengan
urusan internal (seperti urusan kepegawaian), suatu instansi pemerintah
(Badan/Pejabat TUN) tidak dapat dilepaskandari tugas pembuatan Keputusan Tata
Usaha Negara. Dengan semakin kompleksnya urusan pemerintahan serta semakin
meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat, tidak tertutup
kemungkinan timbulnya benturan kepentingan (conflict of interest) antara
pemerintah (Badan/Pejabat TUN) dengan seseorang/Badan Hukum Perdata yang
merasa dirugikan oleh Keputusan Tata Usaha Negara tersebut, sehingga
menimbulkan suatu sengketa Tata Usaha Negara.2
1Deliana Simanjuntak, dkk., Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No: 124k/
Tun/2013, Tentang Terbitnya Izin Mendirikan Bangunan di Atas Tanah Yang Masih dalam
Sengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara Medan (USU Law Journal, Vol.3.No.2Agustus 2015),
hlm. 60. 2 Ujang Abdullah,Upaya Administrasidalam Peradilan Tata Usaha Negara, (disampaikan
pada Diklat Calon Hakim Angkatan Iv Mahkamah Agung RI, Ciawi, Bogor, tanggal 7 Juli 2009),
hlm.1.
Penyelesaian sengketa Tata Usaha Negara sebagai akibat terjadinya
benturan kepentingan antara pemerintah (Badan/Pejabat TUN) dengan seseorang/
Badan Hulum Perdata tersebut, ada kalanya dapat diselesaikan secara damai
melalui musyawarah dan mufakat, akan tetapi ada kalanya pula berkembang
menjadi sengketa hukum yang memerlukan penyelsaian lewat pengadilan.
Sebagai Negara yang berdasarkan atas hukum (rechtstaat), maka timbulnya suatu
sengketa Tata Usaha Negara tersebut, bukanlah hal yang harus dianggap sebagai
hambatan pmerintah (Badan/Pejabat TUN) dalam melaksanakan tugas dibidang
urusan pemerintah, melainkan dari sudut pandang warga masyarakat, adalah
merupakan pengejawantahan asas Negara hukum bahwa setiap warga Negara
ijamin hak-haknya menurut hukum, dan segala penyelesaian sengketa harus dapat
diselesaikan secara hukum pula dan dari sudut pandang Badan/Pejabat TUN,
adalah sarana atau forum untuk menguji apakah Keputusan Tata Usaha Negara
yang diterbitkannya telah memenuhi asas-asas hukum dan keadilan melalui sarana
hukum menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.3
Oleh karena itu lahirnya suatu sengketa Tata Usaha Negara bukanlah suatu
hal yang luar biasa, melainkan suatu hal yang harus diselesaikan dan dicari jalan
penyelesaiannya melalui sarana yang disediakan oleh peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 1985 jo Undang-
Undang No. 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, untuk
menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara yang timbul sebagai akibat
diterbitkannya suatu Keputusan Tata Usaha Negara (beschikking) dapat dilakukan
3Ujang Abdullah,Upaya Administrasidalam Peradilan Tata Usaha Negara, hlm.1-2.
melalui 2 (dua) cara, yaitu antara lain melalui upaya administrasi (Vide Pasal 48
jo Pasal 51 ayat (3) dan melalui gugatan (Vide pasal 1 angka 5 jo pasal 53).
Peradilan Tata Usaha Negara sebagai salah satu pelaksanaan kekuasaan
kehakiman ditugaskan untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa
dalam bidang tata usaha negara. Salah satu yang merupakan sengketa tata usaha
negara yang sering timbul adalah Perizinan. “Perizinan adalah salah satu bentuk
pelaksanaan fungsi pengaturan dan bersifat pengendalian yang dimiliki oleh
pemerintah terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang
merupakan mekanisme pengendalian administratif yang harus dilakukan”.4
Berdasarkan studi pendahuluan di PTUN Jambi menemukan masih ada
sengketa IMB gedung yang terjadi, salah satunya di Kabupaten Merangin tahun
2015. Untuk perkara bernomor register: 03/G/2015/PTUN. JBI atas nama Reza
Vahlefi sebagai penggugat dan Bupati Kabupaten Merangin sebagai tergugat.
Melalui proses yang panjang di PTUN Jambi, maka pihak penggugat atas nama
Reza Vahlefi memenangkan perkara ini. Lantas timbul pertanyaan, apa yang
menjadi dasar hukum PTUN Jambi memenangkan pihak penggugat dalam perkara
ini. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk
skripsi dengan judul: Penyelesaian Sengketa Izin Mendirikan Bangunan Oleh
Pengadilan Tata Usaha Negeri Jambi.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dijabarkan, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
4Irfan Reinaldo,Sengketa Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Pada Bangunan Gedung dalam
Peradilan Tata Usaha Negara, (Lex Administratum, Vol. VI/No. 3/Jul-Ags/2018), hlm. 142.
1. Bagaimana sengketa IMB oleh PTUN Jambi?
2. Bagaimana penyelesaian IMB di PTUNJambi?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya dibatasi pada penyelesaian sengketa IMB Gedung di
PTUN Jambi tahun 2015, khusus untuk perkara bernomor register:
03/G/2015/PTUN. JBI atas nama Reza Vahlefi sebagai penggugat dan Bupati
Kabupaten Merangin sebagai tergugat.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahuisengketa IMB oleh PTUN Jambi.
b. Untuk mengetahui penyelesaian sengketa IMB di PTUN Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
a. Sebagai upaya memberikan deskripsi tentang penyelesaian sengketa IMB
oleh PTUN Jambi.
b. Penelitian ini juga merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S1) dalam Jurusan Ilmu Hukum Tata Negara Fakultas
Syariah UIN SulthanThahaSaifuddin Jambi.
E. Kerangka Teori
1. Teori Negara Hukum
Secara teoritis teori Negara hukum pertama kali dikemukakan oleh
Plato. Menurut Plato penyelenggaraan pemerintahan yang baik ialah diatur
oleh hukum.Sementara D. Mutiara memberikan defenisi Teori Negara Hukum
sebagai berikut:“Negara yang susunannya diatur dengan sebaik-baiknya dalam
undang-undang sehingga segala kekuasaan dari alat-alat pemerintahannya
didasarkan hukum. Rakyat tidak boleh bertindak sendiri-sendiri menurut
semuannya yang bertentangan dengan hukum. Negara hukum itu ialah Negara
yang diperintah bukan oleh orang-orang, tetapi oleh undang-undang. Karena
itu, di dalam Negara hukum, hak-hak rakyat dijamin sepenuhnya, kewajiban-
kewajiban rakyat harus dipenuhi seluruhnya dengan tunduk dan taat kepada
segala peraturan pemerintah dan undang-undang Negara.”5
Pasal1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia Tahun 1945 menyebutkan, bahwa “Negara Indonesia negara
hukum.” Negara Hukum dimaksud adalah negara yang menegakan supermasi
hukum yang menegakan kebenaran dan keadilan dan tidak ada kekuasaan
yang tidak dipertanggungjawabkan.6
Secara umum, dalam setiap Negara yang menganut paham Negara
Hukum, selalu berlaku tiga prinsip dasar, yakni supermasi hukum(supremacy
of law),kesetaraan di hadapan hukum(equality before the law),dan penegakan
hukum dengan cara tidak bertentangan dengan hukum(due process of
law).Berkaitan dengan keberadaan Peradilan Tata Usaha Negara dengan
konsep negara hukum (rechtstaat), PERATUN lahir dalam landasan Negara
Hukum.7
2. Tujuan Hukum
Tujuan hukum sebagai mana dikemukakan Gustav Radbruch; tujuan
hukum yaitu keadilan, kepastian dan kemanfaatan. Teori Kepastian hukum
5Deliana Simanjuntak, Analisis Yuridis..., hlm. 60.
6Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945Pasal1 ayat (3)
7Deliana Simanjuntak, Analisis Yuridis..., hlm. 61.
mengandung dua (2) pengertian yaitu:adanya aturan yang bersifat umum
membuat individu mengetahui perbuatan apa yang boleh atau tidak boleh
dilakukan. Berupa keamanan hukum bagi individu dari kesewenangan
pemerintah karena dengan adanya aturan hukum yang bersifat umum itu
individu dapat mengetahui apa saja yang boleh dibebankan atau dilakukan
oleh Negara terhadap individu.Kepastian hukum bukan hanya berupa pasal-
pasal dalam undang-undang melainkan juga adanya konsistensi dalam putusan
hakim antara putusan hakim yang satu dengan putusan hakim lainnya untuk
kasus yang serupa yang telah di putuskan. Kepastian Hukumadalah Asas
dalam Negara Hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-
undangan, kepatutan dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan
Negara.8
3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Izin merupakan suatu persetujuan dari instansi berdasarkan undang-
undang atau peraturan pemerintah untuk dalam keadaan tertentu menyimpang
dari ketentuan larangan perundang-undangan (izin dalam arti sempit). Izin
dapatlah dipahami bahwa suatu pihak tidak dapat melakukan sesuatu kecuali
diizinkan. Artinya, kemungkinan untuk seseorang atau suatu pihak tertutup
kecuali diizinkan oleh pemerintah. Dengan demikian, pemerintah
mengikatkan perannya dalam kegiatan yang dilakukan oleh orang atau pihak
yang bersangkutan.9
8Ibid., hlm. 60.
9Y. Sri Pudyatmoko, Perizinan Problem dan Upaya Pembenahan, (Jakarta: Grasindo, 2009),
hlm. 7.
Izin Mendirikan Bangunan rumah yang selanjutnya disebut IMB, adalah
izin yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota untuk pembangunan gedung.Izin
mendirikan bangunan, yang selanjutnya disingkat IMB, adalah perizinan yang
diberikan oleh pemerintah daerah kepada pemohon untuk membangun baru,
rehabilitasi/renovasi, dan/atau memugar dalam rangka melestarikan bangunan
sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku.10
F. Tinjauan Pustaka
Terdapat penelitian yang memiliki kesamaan tema skripsi penelis dengan
skripsi di bawah ini, yaitu:
Pertama, Tika Nurjannah dengan judul skripsi: Penyelesaian Sengketa
Sertifikat Ganda Hak Atas Tanah (Studi Kasus pada Pengadilan Tata Usaha
Negara Makassar).11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
dapat menyebabkan timbulnya sertifikat ganda, bentuk penyelesaian terhadap
sengketa serifikat ganda hak atas tanah di Pengadilan Tata Usaha Negara
Makassar, serta akibat hukum yang ditimbulkan dengan adanya sertifikat ganda
tersebut.Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data melalui observasi,wawancara dan dokumentasi. Data yang
telah diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan deskriptif
kualitatif untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya
sertifikat ganda, bentuk penyelesaian terhadap sengketa serifikat ganda, serta
akibat hukum yang ditimbulkan dengan adanya sertifikat ganda.Hasil penelitian
menunjukkan bahwafaktor-faktor yang dapat menyebabkan tejadinyaSertifikat
10
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2010 Tentang
Pedoman Pemberian Izin Mendirikan Bangunan ayat 5. 11
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar tahun 2016
Gandaadalah : Kesalahan dari pemilik tanah itu sendiri yang
tidakmemanfaatkantanahnyadenganbaik,atau pada saatpengukuran pemohon
dengan sengaja atau tidak sengaja menunjukkan letak tanah dan batas tanah yang
salah, serta Adanya kesengajaan dari pemilik tanah untuk mendaftarkan kembali
sertifikat yang sebenarnya sudah ada. Selanjutnya dari Badan pertanahan Nasional
karena tidak adanya basis data yang baik, atau karena ketidak telitian Pejabat
Kantor Pertanahan dalam menerbitkansertifikat tanah. Akibat hukum dengan
adanya Sertifikat Ganda Hak Atas Tanah adalah:menimbulkanketidakpastian
hukum, kerugiandan pembatalan atau pencabutansertifikat.
Kedua, Rahmat Kurniawan12
dengan skripsi berjudul: TinjauanNormatif
Terhadap Keputusan Pencegahan Keluar Negeri Sebagai Objek Sengketa dalam
Peradilan Tata Usaha Negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kedudukan hukum keputusan pencegahan keluar negeri sebagai objek sengketa
dalam peradilan tata usaha negara, dan untuk mengetahui bagaimana
pertanggungjawaban hukum terhadap keputusan pencegahan keluar
negeri.Penelitian ini dilakukan di Ruang Baca Fakultas Hukum Unhas dan
Perpustakaan Unhas. Penelitian ini berjenis penelitian hukum normatif yang
menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan, pendekatan konseptual,
dan pendekatan kasus.Adapun hasil penelitian, yaitu (1) Keputusan pencegahan
keluar negeri tidak serta merta dapat menjadi objek sengketa dalam peradilan tata
usaha negara dikarenakan adanya dasar pemberian pencegahan keluar negeri
dalam Undang-Undang Keimigrasian yang berbenturan dengan keputusan tata
12
Mahasiswa Prodi Hukum Administrasi NegaraFakultas HukumUniversitas
HasanuddinMakassartahun 2018
usaha negara yang dikecualikan sebagai objek sengketa dalam Undang-Undang
Peradilan Tata Usaha Negara. (2) Pertanggung Jawaban terhadap keputusan
pencegahan keluar negeri tetap berada padainstansi yang meberikan
keputusan/permintaan/perintah.
Ketiga, Priyan Afandi13
menulis skripsi berjudul: Kewenangan Peradilan
Tata Usaha Negara dalam Sengketa Pemilihan Kepala Daerah yang Bersifat
Administratif. Penyelengaraan Pemilihan Kepala Daerah seringkali menimbulkan
sengketa baik sengketa yang bersifat administratif atau sengketa proses dan
sengketa hasil. Penyelesaian sengketa administratif menjadi kewenangan
peradilan tata usaha negara sesuai dengan surat edaran mahkamah agung Nomor 7
tahun 2010 tentang petunjuk teknis penyelesaian sengketa pemilihan kepala
daerah yang membagi jenis sengketa pilkada menjadi dua yaitu: sengketa
administrasi yang menajdi kewenangan peratun dan sengketa hasil menjadi
kewenangan mahkamah konstitusi. Namum dilain sisi dengan adanya undang-
undang Nomor 8 tahun 2015 tentang pemilihan kepala daerah dalam pasal
57cbahwa dalam hal terjadi sengketa didalam pilkada menajdi kewenangan
mahkamah konstitusi sampai dibentuknya badan peradilan khusus, sehingga hal
ini menimbulkan dualisme hukum pengaturan sengketa pilkada yang diatur
didalam undang-undang peratun dan undang-undang pilkada, dan semakin tidak
jelasnyakewenangan peratun dalam menangani sengketa pilkada.Dengan
demikian, perlu dilakukan suatu penelitian untuk mencari upaya-upaya yang dapat
13
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung tahun 2017
dilakukan pembaharuan hukum demi tercapainya kepastian hukum bagi pencari
keadilan.
Penelitian ini mengunakan pendekatan undang-undang (Statute
Approach),penelitian difokuskan dengan menelaah semua undang-undang dan
regulasi terkait kemudian dihadapkan dengan kasus-kasus sengketa pemilihan
kepala daerah. Melalui penelitian hukum normatif ini disimpulkan bahwa kedepan
harus ada regulasi hukum yang mempertegas kewenangan peradilan tata usaha
negara dalam menangani sengketa pemilihan kepala daerah yang bersifat
administratif.
Sedangkan penelitian ini sendiri membahas penyelesaian sengketa IMB di
di PTUN Jambi. Jadi penelitian ini dengan penelitian sebelum ada persamaan dan
ada perbedaan. Persamaannya adalah kagian PTUN, sedangkan perbedaannya
pada tahun penelitian, lokasi penelitian dan tema penelitian.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan bersifat yuridis empiris yang membahas
tentang penyelesaian sengketa IMB oleh PTUN Jambi. Pendekatan penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan hukum normatif yakni
mengkaji hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku
dalam masyarakat dan menjadi acuan perilaku setiap orang.14
Penelitian ini
menggunakan beberapa komponen dalam pengumpulan data, yaitu melalui
dokumentasi, observasi dan wawancara langsung kepada pihak-pihak yang
bersangkutan dengan tema penelitian ini.
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
Jenis bahan hukum yang dipergunakan di dalam penelitian ini terdiri atas:
1) bahan hukum primer, 2) bahan hukum sekunder dan 3) bahan hukum tersier.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini, yaitu:
a. Bahan Hukum Primer
Bahan hukum primer adalah bahan hokum yang bersifat otoritatif artinya
mempunyai otoritas.Bahan-bahan hukum primer terdiri dari perundang-undang,
catatan resmi dan risalah15
Bahan hukum primer dari penelitian ini adalah data dari
14
Ishaq, Metode Penelitian Hukum:Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi (Bandung:
Alfabeta, 2017), hlm. 66. 15
Ibid., hlm. 68.
referensi utama yang berkenaan dengan penyelesaian sengketa IMB oleh PTUN
Jambi.
b. Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder adalah semua publikasi tentang hukum yang
merupakan bukan dokumen-dokumen yang secara resmi.16
Publikasi tentang
hukum meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hokum, jurnal-jurnal hukum dan
komentar-komentar atas putusan pengadilan.17
Bahan hukum sekunder bersumber
dari referensi pendukung untuk menjabarkan penelitian tentang penyelesaian
sengketa IMB oleh PTUN Jambi, seperti buku-buku dan jurnal yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti.
b. Sumber data
Sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan responden dan
informan dan didukung dengan data dokumentasi dari PTUN Jambi.
C. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah Ketua PTUN Jambi dan sekretaris
pengadilan serta pihak yang bersengketa.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Terdapat tiga jenis instrumen pengumpulan data yang peneliti gunakan
dalam penelitian ini, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan
16
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum (Jakarta: Kencana, 2010), Cetakan ke-6, hlm.
141. 17
Ishaq, op.cit., hlm. 68.
yang sedang berlangsung.18
Penulis menggunakan metode observasi ini untuk
mengumpulkan data-data tentang penyelesaian sengketa IMB oleh PTUN
Jambi.
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan observasi
partisipan. Jenis observasi Iin berarti peneliti berada bersama partisipan. Jadi
peneliti bukan hanya sekedar melihat saja. Berada bersama akan membantu
peneliti memperoleh banyak informasi yang tersembunyi dan mungkin tidak
terungkap selama wawancara.19
2. Wawancara
Pada wawancara, pertanyaan diajukan secara lisan (pengumpulan data
bertatap muka dengan responden). Dalam wawancara, alat pengumpul datanya
disebut pedoman wawancara. Suatu pedoman wawancara tentu saja harus
benar-benar dapat dimengerti oleh pengumpul data, sebab dialah yang akan
menanyakan dan menjelaskan kepada responden.20
Wawancara dilaksanakan
secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual.21
Wawancara tak terstruktur bersifat luwes, susunan pertanyaan dapat
diubah pada saat wawancara, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pada
saat wawancara, termasuk karakteristik sosial budaya, (agama, suku, gender,
usia, tingkat pendidikan, pekerjaan dan sebagainya) informan yang
18
Nana SyaodihSukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008), hlm. 220. 19
J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif – Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya,
(Jakarta: Grasindo, 2010), hlm. 112. 20
Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),
hlm. 52. 21
Nana SyaodihSukmadinata, Metodologi Penelitian, hlm. 216.
dihadapi.22
Wawancara penulis lakukan dengan pihak pengadilan mengenai
penyelesaian sengketa IMB oleh PTUN Jambi.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan menggunakan wawancara
terstruktur. Metode ini bertujuan memperoleh bentuk-bentuk tertentu
informasi dari semua informan, tetapi susunan kata dan urutannya disesuaikan
dengan ciri-ciri setiap informan di lapangan mengetahui mengenai
penyelesaian sengketa IMB oleh PTUN Jambi.
3. Dokumentasi
Tidak kalah penting dengan metode-metode lain, adalah dokumentasi,
yaitu cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda
dan sebagainya.23
Dokumentasi penulis gunakan untuk memperoleh semua
data-data yang berhubungan dengan gambaran kondisi secara umum tentang
PTUN Jambi.
Pendekatan dalam pengumpulan data menggunakan dokumentasi
dilakukan berdasarkan pendekatan kegunaan. Dokumen akan diberi nilai bila
dokumen tersebut mempunyai kegunaan (utility). Nilai kegunaan suatu
dokumen di lapangan nantinya dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut:
a. Suatu dokumen yang keberadaannya sangat berguna bagi pemenuhan
kebutuhan akan pengetahuan dan pengetahuan atau informasi yang
tidak/belum diketahui. Nilai epistemicmerupakan prasyarat bagi semua
22
M. Djunaidi Ghony& Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2012), hlm. 176-177. 23
SuharsimiArikunto, Prosedur Penelitian – Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm. 231.
dokumen. Dokumen yang tidak memiliki nilai epistemickemungkinan
tidak akan disitir.
b. Suatu dokumen keberadaannya sangat berguna karena memberi kontribusi
pada tugas atau penelitian yang dilakukan. Dokumen akan berguna karena
berisi teori, data pendukung empiris, atau metodologi.
c. Suatu dokumen keberadaannya sangat berguna apabila muncul beberapa
kondisi atau syarat terpenuhi, atau terdapat dokumen lain yang bisa
memperkuat isi dokumen tersebut.
d. Suatu dokumen keberadaannya sangat berguna dalam hubungannya
dengan kelompok individu. Dokumen akan diberi nilai sosial tinggi bila
dokumen tersebut berhubungan dengan suatu badan atau individu yang
berpengaruh terhadap peneliti. Ada kalanya dokumen disitir karena
dokumen tersebut berasal dari individu atau organisasi yang mempunyai
pengaruh khusus terhadap peneliti atau penelitiannya.24
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yaitu
mengkaji hukum yang konsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku dalam
masyarakat dan menjadi acuan perilaku setiap orang.”25Peneliti melakukan
interpretasi terhadap data, sehingga diperoleh makna (meaning) atau kualitas isi
data. Sedangkan cara menganalogikannya berdasarkan analogi:
24
Djama’an Satori & Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,
2010), hlm. 152-153. 25
Ishaq, op. cit., hlm. 66.
a. Induktif, yaitu dengan cara membaca dan menelaah secara khusus dengan
mengambil kesimpulan secara umum.26
Metode induktif digunakan untuk
menyusun kerangka teori.
b. Deduktif, yaitu dengan cara membaca dan menelaah permasalahan secara
umum dengan mengambil kesimpulan secara khusus.27
c. Komparatif, yaitu dengan membandingkan permasalahan dan pendapat-
pendapat yang ada kemudian mengambil suatu kesimpulan.28
Analisis ini digunakan untuk menyajikan kajian pada bab IV tentang
pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku peredaran vaksin palsu dilihat dari
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan hukum Islam.
F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematikanya sebagai berikut:
Bab Pertama: Membahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari sub bab
sebagai berikut latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
dan kegunaan, kerangka teori dan tinjauan pustaka.
Bab Kedua: Membahas mengenai metode penelitian.
Bab Ketiga: Membahas mengenai gambaran PTUN Jambi.
Bab Keempat: Membahas penyelesaian sengketa IMB oleh PTUN Jambi.
Bab Kelima: Penutup yang terdiri dari: kesimpulan dan saran-saran.
G. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama enam bulan. Penelitian dilakukan dengan
pembuatan proposal, kemudian dilanjutnya dengan perbaikan hasil seminar
26
Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002), hlm. 57. 27
Ibid., hlm. 58. 28
Ibid., hlm. 99.
proposal skripsi. Setelah pengesahan judul dan izin riset, maka penulis
mengadakan pengumpulan data, verifikasi dan analisis data dalam waktu yang
berurutan. Hasilnya penulis melakukan konsultasi dengan pembimbing sebelum
diajukan kepada sidang munaqasah. Adapun jadwal kegiatan dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 1
Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
Bulan
Januari
2020
Februari
2020
Maret
2020
April
2020
Mei
2020
Juni
2020
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Pembuatan
Proposal
x x x
2. Seminar dan
Perbaikan
Hasil Seminar
x
3. Pengumpulan
Data,
Verifikasi dan
Analisa Data
x x x x x x x x x x x x
4. Membuat
Laporan
Penelitan/Draf
Skripsi
x x x
5. Konsultasi
pembimbing
x
6. Munaqasah
dan Perbaikan
x x x x x x
7. Penggandaan
Laporan
x x x
Catatan: Jadwal Berubah Sesuai Waktu
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah PTUN Jambi
Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi dibentuk dengan Keputusan Presiden
Nomor 2 Tahun 1997 tanggal 29 Januari 1997 dan diresmikan pemakaiannya oleh
Menteri Kehakiman Prof.Dr.H.Muladi, SH pada tanggal 30 Oktober 1998.Secara
Fisik (gedung kantor) Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi yang dibangun
berdasarkan DIP Pusat/APBN Tahun Anggaran 1995/1996 Nomor : 091/XIII/3/-
/1995 tanggal 28 Maret 1995 terletak di Jalan Kol.M.Kukuh No.1 Kotabaru,
Jambi.
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha
Negara Jambi ditetapkan dengan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor :
KMA/SK/III/1993 tanggal 5 Maret 1993, sedangkan susunan Organisasi dan Tata
Kerja Kesekretariatan Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor : M.02-PR.07.02 Tahun 1991 tanggal
14 Februari 1991.29
B. Visi dan Misi PTUN Jambi
Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi adalah salah satu pengadilan yang ada
di provinsi jambi untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan tata usaha. Visi
dari PTUN Jambi adalah Terwujudnya Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi
Yang Agung. Sedangkan untuk mencapai visi tersebut, maka disusunlan misi
sebagai berikut:
29
Sumber Data: Dokumentasi PTUN Jambi, 2020.
1. Menjaga kemandirian badan peradilan
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.30
C. Tupoksi PTUN Jambi
Tugas Pokok (Bidang Yustisial) & Fungsi Peradilan Tata Usaha Negara
(PTUN) adalah:
1. Menerima, Memeriksa, Memutus dan Menyelesaikan Sengketa Tata Usaha
Negara (TUN) Pada Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi (PTUN Jambi),
Dengan Berpedoman Pada Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 jo.
Undang-Undang Nomor : 9 Tahun 2004 jo. Undang-Undang Nomor: 51
Tahun 2009 dan Ketentuan dan Ketenuan Peraturan Perundang-undangan Lain
yang Bersangkutan, Serta Petunjuk-Petunjuk Dari Mahkamah Agung
Republik Indonesia (Buku Simplemen Buku I, Buku II, SEMA, PERMA,
dll);
2. Meneruskan Sengketa-Sengketa Tata Usaha Negara (TUN) Ke Pengadilan
Tata Usaha Negara (PTUN) dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
(PT.TUN) yang Berwenang;
3. Peningkatan Kualitas dan Profesionalisme Hakim Pada Pengadilan Tata Usaha
Negara Jambi (PTUN Jambi), Seiring Peningkatan Integritas Moral dan
Karakter Sesuai Kode Etik dan Tri Prasetya Hakim Indonesia, Guna Tercipta
dan Dilahirkannya Putusan-Putusan yang Dapat Dipertanggung jawabkan
30
Sumber Data: Dokumentasi PTUN Jambi, 2020.
Menurut Hukum dan Keadilan, Serta Memenuhi Harapan Para Pencari
Keadilan (Justiciabelen);
4. Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Lembaga Peradilan Guna
Meningkatan dan Memantapkan Martabat dan Wibawa Aparatur dan Lembaga
Peradilan, Sebagai Benteng Terakhir Tegaknya Hukum dan Keadilan, Sesuai
Tuntutan Undang-Undang Dasar 1945;
5. Memantapkan Pemahaman dan Pelaksanaan Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi, Sesuai Keputusan
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : KMA/012/SK/III/1993,
tanggal 5 Maret 1993 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara (PT.TUN);
6. Membina Calon Hakim Dengan Memberikan Bekal Pengetahuan Di Bidang
Hukum dan Administrasi Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) Agar Menjadi
Hakim yang Profesional.31
Di samping tugas pokok, maka Fungsi Peradilan Tata Usaha Negara
(PTUN) adalah sebagai berikut:
1. Melakukan Pembinaan Pejabat Struktural dan Fungsional Serta Pegawai
Lainnya, Baik Menyangkut Administrasi, Teknis, Yustisial Maupun
Administrasi Umum;
2. Melakukan Pengawasan atas Pelaksanaan Tugas dan Tingkah Laku Hakim
dan Pegawai Lainnya;
31
Sumber Data: Dokumentasi PTUN Jambi, 2020.
3. Menyelenggarakan Sebagian Kekuasaan Negara Dibidang Kehakiman.32
D. Profil SDM PTUN Jambi
Profil Kehakiman33
Nama : Fitriamina, S.H., M.H. Riwayat Pekerjaan :
NIP : 19661019 199203 2 003 - CPNS PTUN Padang (1992)
- PNS PTUN Padang (1993)
- Panitera Pengganti PTUN Padang
(1993)
- Calon Hakim PTUN Padang
(1996)
- Hakim PTUN Pekanbaru (1999)
- Hakim PTUN Semarang (2004)
- Hakim PTUN Bandung (2007)
- Hakim Yudisial Mahkamah
Agung (2010)
- Wakil Ketua PTUN Padang
(2016)
- Ketua PTUN Jambi (2019)
Jabatan : Ketua Pengadilan (Hakim)
Pangkat/Golongan : Gol IV/c
Tempat/
Tanggal Lahir
: Tanjung Karang/
23 Februari 1965
Nama : Edi Firmansyah, S.H., M.H.,
NIP : 19670910 199503 1 001
Jabatan : Wakil Ketua Pengadilan
(Hakim)
Pangkat/Golongan : Gol IV/c
Tempat/
Tanggal Lahir
: Palembang/
10 September 1967
32
Sumber Data: Dokumentasi PTUN Jambi, 2020. 33
Sumber Data: Dokumentasi PTUN Jambi, 2020.
Nama : Fadholy Hernanto, S.H.,
M.H.
NIP : 19820730 200805 1 001
Jabatan : Hakim
Pangkat/Golongan : Gol III/d
Tempat/
Tanggal Lahir
: Jakarta/
30 Juli 1982
Nama : Ade Mirza Kurniawan S.H.
NIP : 19811026 200904 1 005
Jabatan : Hakim
Pangkat/Golongan : Gol III/c
Tempat/
Tanggal Lahir
: Tanjung Karang/
26 Oktober 1981
Nama : Devyani Yuli Kusnadi S.H.
NIP : 19840704 200912 2 004
Jabatan : Hakim
Pangkat/Golongan : Gol III/c
Tempat/
Tanggal Lahir
: Yogyakarta/
4 Juli 1984
Nama : A. Taufiq Kurniawan S.H.,
M.H.
NIP : 19840404 201101 1 020
Jabatan : Hakim
Pangkat/Golongan : Gol III/B
Tempat/
Tanggal Lahir
: Kerinci/
4 April 1984
Nama : Ichsan Eko Wibowo, S.H.
NIP : 19870517 201101 1 008
Jabatan : Hakim
Pangkat/Golongan : Gol III/B
Tempat/
Tanggal Lahir
: Cimahi/
17 Mei 1987
Nama : Aslamia, S.H.
NIP : 19861003 201101 2 016
Jabatan : Hakim
Pangkat/Golongan : Gol III/B
Tempat/
Tanggal Lahir
: Sleman/
3 Oktober 1986
Pejabat Fungsional
Nama : MISKINI, S.H., M.H.
Nip : 19721221 1999903 2 004
Gol : Gol. IV/a
Jabatan : Panitera PTUN Jambi
Nama : Alkodar, S.H., M.H.
Nip : 19671224 199203 1 005
Gol : IV/a
Jabatan : Panmud Hukum PTUN
Jambi
Nama : Parulian Simarmata, S.H., M.H.
NIP : 19680828 199203 1 002
Gol : (III/d)
Jabata
n : Panmud Perkara PTUN Jambi
Panitera Pengganti
Nama : IIN RAHMAWATI,S.H.,
M.H.
Nip : 19790413 199903 2 004
Gol : Gol. III/d
Jabatan :
Panitera Pengganti PTUN
Jambi
Nama : YOSHINTA MAGE, S.H.,
M.H.
Nip : 19850106 200604 2 002
Gol : Gol. III/b
Jabatan :
Panitera Pengganti PTUN
Jambi
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Permasalahan Sengketa IMB oleh PTUN Jambi
Sengketa IMB oleh PTUN Jambi sesuai amar salinan putusan, dimana
dijelaskan tentang duduk sengketa sesuai penggugat dengan surat gugatannya
tertanggal 20 Januari 2015, yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata
Usaha Negara Jambi pada tanggal 21 Januari 2015. Menurut Panitera PTUN
Jambi, Miskini menjelaskan bahwa:
Salah satu sengketa IMB oleh PTUN Jambiyang diputuskan oleh PTUN
Jambi yaitu kasus dengan register perkara Nomor. 03/G/2015/PTUN.JBI
yang telah diperbaiki pada tanggal 17 Februari 2015, yang pada pokoknya
mengemukakan dalil-dalil objek sengketa yaitu Sikap diam Bupati
Kabupaten Merangin yang tidak memproses surat permohonan izin
mendinkan bangunan (IMB) yang dimohonkan oleh Reza Vahlefi tanggal 1
Desember 2014;DIKETAHUI TIDAK DIPROSESNYA PERMOHONAN
IMB.34
Penggugat pada tanggal 19 Januari 2015 datang ke kantor Bupati Kabupaten
Merangin sekira Jam 10.00 Wib dengan mengisi buku tamu terlebih dahulu dan
setelah menunggu 2 jam Penggugat diantar ajudan Bupati bernama Mustarhadi
menemui Bupati dengan tujuan untuk menanyakan kepastian hukum surat
permohonan izin mendirikan bangunan (IMB) yang diajukan pada tanggal 1
Desember 2014, dan dijawab saya akan memanggil IRDAM.,SH, M.Hum Kepala
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BM-P2T), baru akan
saya jawab sore nanti atau besok, namun sampai surat gugatan didaftarkan
kepaniteraan Penggadilan Tata Usaha Negara Jambi tanggal 21 Januari 2015 tidak
ada jawaban atau tidak ada kepastian hukumnya.
34
Wawancara,Miskini, Panitera PTUN Jambi, 25 Februari 2020
Wawancara dengan Bapak Reza Vahlefi selaku penggugat di Bangko
menjelaskan bahwa:
“Dasar kepentinggan gugatan kepada Bupati Merangin adalah tidak
diprosesnya surat permohonan penerbitan IMB, maka saya dirugikan
dengan hilang haknya untuk membangun 3 (tiga) unit ruko dan berikutnya
di atas tanah milik saya.”35
Dengan adanya sikap diam Bupati Kabupaten Merangin yang tidak
memproses surat permohonan mendirikan bangunan (IMB) yang dimohonkan
oleh Reza Vahlefi pada tanggal 1 Desember 2014, sedangkan batas waktu
kewajiban untuk menetapkan dan/atau melakukan keputusan dan/atau tidak sesuai
dengan ketentuan
Dengan adanya sikap diam Bupati Kabupaten Merangin yang tidak
memproses surat permohonan mendirikan bangunan (IMB) yang dimohonkan
oleh Reza Vahlefi pada tanggal 1 Desember 2014, sedangkan batas waktu
kewajiban untuk menetapkan dan/atau melakukan keputusan dan/atau tidak sesuai
dengan ketentuan peraturan Perundang Undangan dan jika ketentuan Peraturan
Perundang - Undangan tidak menentukan batas waktu kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), maka badan dan/ atau pejabat pemerintahan wajib
menetapkan dan/ atau melakukan keputusan dan/atau tindakan dalam waktu
paling lama 10 (hari) kerja setelah permohonan diterima secara lengkap oleh
badan dan/atau pejabat pemerintahan dan apabila dalam batas waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), badan dan/ atau pejabat pemerintahan tidak menetapkan
dan/atau melakukan keputusan dan/atau tindakan, maka permohonan tersebut
35
Wawancara, Reza Vahlefi,Penggugat, 21 Maret 2020
dianggap dikabulkan secara hukum, sesuai Pasal 53 ayat (1), (2) dan (3) Undang -
Undang nomor 30 tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.
Menurut Panitera PTUN Jambi, Miskini menjelaskan bahwa:
Dasar kepentinggan gugatan yaitu Penggugat adalah pemilik tanah Sertifikat
Hak Milik Nomor 4249 tanggal 13 Agustus 2014/SU
No.02737/PEMATANG KANDIS/2013 tanggal 15 Mei 2013, Luas 2.208
M2 atas nama Reza Vahlefi yang terletak di Kelurahan Pematang Kandis,
Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Propinsi Jambi, dengan tidak
diprosesnya surat permohonan penerbitan IMB, maka Penggugat dirugikan
dengan hilang haknya untuk membangun 3 (tiga) unit ruko dan berikutnya
di atas tanah miliknya. Sedangkan dasar diajukan gugatan yaitu bahwa
Penggugat adalah Pemilik sebidang tanah yang terletak di Jalan Jendral
Sudiman RT 03 RW.01 Kelurahan Pematang Kandis, Kecamatan Bangko
Kabupateh Merangin, sertipikat hak milik No.4249/SU.027371 Pematang
Kandis/2013 Luas ± 2.208 M2 Nama Pemegang Hak Reza Vahlefi, yang
terletak di Kelurahan Pematang Kandis, Kecamatan Bangko, Kabupaten
Merangin, Propinsi Jambi.36
Penggugat telah mengajukan surat permohonan 3 (tiga) unit ruko perihal
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sesuai surat permohonan tangal 19 Agustus
Desember 2014, dengan persyaratan:
a. Foto copy KTP.
b. Pas Foto 3X 4.6 lembar
c. Surat permohonan izin mendirikan bangunan (IMB) tanggal 19 Agustus
2014 yang mengetahui Lurah Pematang Kandis.
d. Surat peryataan tanggal tanggal 19 September 2014 yang mengetahui
Lurah Pematang Kandis tentang kesediaan memenuhi persyaratan
teknis.
e. Foto Copy Sertifikat Hak Milik No.4249/SU 02737/Pematang
Kandis/2013 tangal 15 Mei 2013, atas nama Reza Vahlefi.
f. Foto Copy bukti pembayaran lunas PBB No SPPT 359 368 nama wajib
pajak Reza Vahlefi.
g. Gambar bangunan 5 (lima) rangkap tentang gambar sisi depan, samping
dan konstruksi bangunan.37
36
Wawancara, Miskini,Panitera PTUN Jambi, 25 Februari 2020 37
Sumber Data: Dokumen Penetapan/Putusan Resmi PTUN Jambi, Register Perkara Nomor.
03/G/2015/PTUN.JBI, 2020
Bahwa Penggugat tanggal 19 Agustus 2014, datang ke kantor Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BM-P2T) Kabupaten
Merangin dan disana bertemu Kasmiral staf Bidang Perizınan disarankan supaya
surat permohon IMB diketahui oleh Lurah dan Penggugat langsung menemui Eko
Saputra Lurah Pematang Kandis disarankannya agar Surat Permohonan IMB
tersebut diminta persetujuan dari Perizinan dan tanggal 21 Agustus 2014,
Penggugat kembalı datang ke kantor BM-P2T untuk memasukan surat
permohonan IMB dan kembali bertemu dengan Kasmarial dan Penggugat
menyampaikan kepadanya apakah Surat Permohonan kami diterima buat tanda
terima dan ditolak buat surat penolakan dijawabnya kami baru membuat surat
penolakan jika sudah ditandatangan Lurah Pematang Kandis dan tanggal 25
Agustus 2014, Penggugat kembali datang ke kantor Lurah bertemu dengan Staf
Lurah Ibu Erlina dijawabnya lurah tidak bersedia menandatanggani karena tanah
bermasalah, oleh karena Surat Permohonan IMB prasyaratnya ada Rekomendasi
Camat pada tanggal 8 September 2014, Penggugat datang ke Kantor Camat
Bangko disana untuk meminta Rekomendasi Camat bertemu dengan Staf Bidang
Perizinan disampaikannya surat rekomendasi diberikan Camat setelah Surat
Permohonan ditandatangani Lurah.
Menurut Panitera PTUN Jambi, Miskini menjelaskan bahwa:
Penggugat dan kuasa hukum pada tanggal 1 Desember 2014, datang ke
kantor Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BM-
P2T) disana bertemu dengan Irdam SH. M.Hum, Kepala BM-P2T,
Penggugat mempertanyakan alasan surat permohonan IMB ditolak
ditandatanggani lurah dan direkomendasi oleh camat dijawab itu
persyaratan sebab yang mengetahui keadaan tanah dilapangan adalah lurah
dan Camat, oleh Kepala BM-P2T sesuai tujuan surat diserahkan saja
kepadanya dengan meminta tanggal surat permohonan izin mendirikan
bangunan (IMB) dirubah menjadi tanggal 1 Desember 2014, dan
Penggugat telah merobah tanggal dan menyerahkan surat tersebut, sesuai
dengan bukti tanda terima dari Afrizal staf BM-P2T.38
Penggugat sudah 3 (tiga) kali bertemu dengan Irdam., S.H., M.Hum.,
menanyakan kepastian hukum surat permohonan IMB selalu dijawab bersabar ada
mekanismenya terakhir dijawab kalau tidak sabar silakan gugat dan juga
menyampaikan surat somasi 3 (tiga) ditujukan kepada Tergugat, namun
didiamkan dan tidak ditanggapi baik lisan maupun tertulis, bahwa pada hari Senin
Jam 10.00 Wib tanggal 19 Januari 2015, Penggugat datang ke Kantor Bupati
Kabupaten Merangin, dengan mengisi buku tamu setelah menunggu 2 (dua) jam
dengan diantar ajudan Bupati Mustarhadi menemui Haris Bupati Kabupaten
Merangin dan disana Penggugat jelaskan bahwa Surat Permohonan IMB sudah
diajukan sejak tanggal 1 Desember 2014, namun didiamkan dan tidak proses
sebagaimana mestinya sedangkan surat permohonan sudah memenuhi syarat
administrasi dan syarat teknis sesuai dengan Undang Undang Nomor 28 Tahun
2002, Jo Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005, tentang Bangunan
Gedung untuk itu kami minta kepastian hukum dijawab hubungi saja saya
nanti via telpon karena Tergugat akan memangil IRDAM, S.H., M.Hum., Kepala
BM-P2T untuk minta penjelasan dan setelah ditemui pada malamnya jam 20.00.
Wib dijanjikan lagi besoklah akan saya hubungi untuk menjawab atau kepastian
hukum surat permohónan IMB, sampai gugatan didaftarkan di Kepaniteraan Tata
38
Wawancara, Miskini, Panitera PTUN Jambi,25 Februari 2020
Usaha Negara Jambi tanggal 21 Januari 2015, tidak ada jawaban dan atau
kepastian hukumnya.39
Bupati Kabupaten Merangin Tergugat adalah Badan atau Pejabat Tata
Usaha Negara yang mengeluarkan atau tidak mengeluarkan Keputusan
berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang dilimpahkan padanya yang
digugat oleh orang atau Badan hukum perdata, Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku, sesuai Pasal 1 butir 6 Undang Undang Namor
5 tahun 1986.
Keputusan tata usaha negara yang mendiamkan dan tidak memproses
Surat permohonan izin mendirikan bangunan ( IMB) yang dimohonkan Penggugat
yang dilakukan oleh Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan
hukum tata usaha negara berdasarkan pada perundang -undangan yang berlaku
yang bersifat konkrit, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi
kepentingan Penggugat, sesuai Pasal 1 butir 3 Undang-Undang nomor 5 tahun
1986.
Surat permohonan Penggugat tanggal 1 Desember 2014, telah memenuhi
syarat teknis dalam surat permohonan izin mendirikan bangunan dilámpirkan
Persyaratan Denah lokasi tanah, gambar bangunan, tingkat bangunan, luas
bangunan, izin pemilik tanah yang bersebelahan dan material yang dipakai
"Persyaratan teknis bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
meliputi persyaratan tata bangunan dan persyaratan keandalan bangunan gedung",
39
Sumber Data: Dokumen Penetapan/Putusan Resmi PTUN Jambi, Register Perkara Nomor.
03/G/2015/PTUN.JBI, 2020
sesuai pasal 7 (3) Undang Undang Nomor 28 Tahun 2002, Jo Peraturan
Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005, Tentang Bangunan Gedung.
Bahwa didiamkan dan tidak diproses penerbitan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) oleh Tergugat tersebut bertentangan dengan Asas-Asas Umum
Pemerintahan Yang Baik (AAUPB) antara lain:
1. Tidak diproses surat permohonan izin mendirikan bangunan (IMB)
oleh Tergugat, tidak memberi kepastian hukum dan perlindungan
hukum kepada Penggugat pemilik tanah dengan alas hak atas tanah
Sertifikat Hak Milik Nomor : 4249 tanggal 13 Agustus 2014/SU No
02737/ PEMATANG KANDIS/203 tanggal 15 Mei 2013, luas 2.208
M2 atas nama Reza Vahlefi sesuai dengan Asas Kepastian Hukum
adalah asas yang mengutamakan landasan Perundang Undangan,
Kepatutan dan Keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara Negara.
2. Penggugat sebagai pemohon izin mendirikan bangunan (IMB) dengan
tidak diprosesnya surat perohonan tanggal 1 Desember 2014, yang
memenuhi syarat administrasi dan tekhnis tidak mencerminkan tertib
penyelelengara negara, sesuai dengan Asas Tertib Penyelengara
Negara adalah asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian dan
keseimbangan dalam pengendalian Penyelenggaraan Negara.
3. Penggugat sebagai pemohon izin Mendirikan bangunan (IMB) dengan
surat permohonan tanggal 1 Desember 2014, dalam rentang waktu 50
(lima puluh) hari lebih sejak diajukan tidak diproses dan tidak ada
tanggapan tertulis sebagai cermin pemerintah yang baik, sesuai dengan
Asas Keterbukaan adalah asas membuka diri terhadap hak masyarakat
untuk memporoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif
tentang Penyelenggara Negara tetap memperhatikan perlindungan atas
hak asasi pribadi, golongan dan rahasia.40
Sikap diam dan tidak memproses Surat permohonan penerbitan Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) oleh Tergugat, telah bertentangan dengan Peraturan
Undang Undangan. Surat permohonan Penggugat tanggal 1 Desember 2014, telah
memenuhi syarat administrasi dengan status hak atas tanah sertifikat hak milik
Nomor 4249 tanggal 13 Agustus 2014 /SU 02737/Pematang Kandis/2013 tanggal
15 Mei 2013, atas nama Reza Vahlefi, Indentitas dan/atau data pemilik bangunan
40Sumber Data: Dokumen Penetapan/Putusan Resmi PTUN Jambi, Register Perkara Nomor.
03/G/2015/PTUN.JBI, 2020
gedung dan oleh karena itu berdasar diberikan izin mendirikan bangunan
"Persyaratan administrasi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) meliputi persyaratan status hak atas tanah,status kepemilikan bangunan, dan
izin mendirikan bangunan", sesuai pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2002 Jo Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005, Tentang Bangunan
Gedung.
B. Penyelesaian Sengketa IMB di PTUNJambi
Penggugat atas nama Reza Vahlefi sebagai pemohon izin mendirikan
bangunan (IMB) dengan surat permohonan tanggal 1 Desember 2014,
didiamkan dan tidak proses surat permohonan sebagai kewajiban pemerintah
untuk melaksanakan tindak pemerintah apakah diterima atau ditolak surat
permohonan izin mendirikan bangunan, sesuai dengan Asas proporsionalitas
adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban
Penyelengara Negara. Sebagaimana diatur dalam Pasal 53 ayat 2 Undang Undang
Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
Berdasarkan atas di atas, maka PTUN Jambi wajib memutuskan
permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) paling lama 21 (dua puluh satu)
hari kerja sejak permohonan diajukan dan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan
wajib menetapkan keputusan untuk melaksanakan putusan Pengadilan
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) paling lama 5 (lima) hari kerja sejak putusan
Pengadilan ditetapkan., sesuai dengan Pasal 53 ayat (5) dan (6) Undang Undang
Nomor 30 Tahun 2014.Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi tersebut, setelah:
1. Membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi
Nomor 03/Pen-Dis/2015/PTUN. JBI, tanggal 23 Januari 2014, tentang
Gugatan tidak memenuhi Pasal 62 ayat (1) Undang-undang Nomor 5
Tahun 1986 (lolos dismissal);
2. Membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi
Nomor 03/Pen MH/2015/PTUN.JBI, tanggal 23 Januari 2015,
tentang Susunan Majelis Hakim yang memeriksa, memutus dan
menyelesaikan sengketa Nomor 03/G/2015/PTUN.JBI;
3. Membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha
Negara Jambi Nomor, 03/Pen. PP/2015/PTUN.JBI tanggal 23 Januari
2015, tentang hari dan tanggal Pemeriksaan Persiapan sengketa a
quo;
4. Membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha
Negara Jambi Nomor: 03/Pen.HS/2015/PTUN.JBI tanggal 17
Februari 2015, tentang hari dan tanggal Persidangan sengketa a quo;
5. Membaca berkas sengketa serta mendengar keterangan para pihak yang
bersengketa dan mendengarkan keterangan saksi yang diajukan di
persidangan.41
Menurut panitera PTUN Jambi bahwa: "Demi Keadilan Berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa, makaPTUN Jambi, yang memeriksa, memutus dan
menyelesaikan sengketa tata usaha negara di tingkat pertama, dengan acara biasa
yang dilaksanakan di Gedung Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi, Jalan Kol. M.
Kukuh No. 1 Kel. Paal V, Kec. Kotabaru, Kota Jambi.”42
PTUN Jambi telah menjatuhkan putusan, dalam sengketa antara:Reza
Vahlefi, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta bertempat tinggal di
RT. 11 RW.03. Kelurahaan Pematang Kandis. Kecamatan Bangko. Kabupaten
Merangin. Dalam hal ini telah memberikan kuasa kepadaErizal Effendi,
S.H.,M.H.,Harmen, S.H. dan Syamsiruddin, S.H.Kesemuanya
berkewarganegaraan Indonesia. Pekerjaan Advokat/Penasehat pada Kantor Erizal
41
Sumber Data: Dokumen Penetapan/Putusan Resmi PTUN Jambi, Register Perkara Nomor.
03/G/2015/PTUN.JBI, 2020 42
Wawancara, Alkodar, Panitera PTUN Jambi, 25 Februari 2020
Effendi., S.H., & partner (law firm).Beralamat di Jalan Cindur Indah Lestari
Nomor.9 Lapai – Padang. Tertanggal 24 Nopember 2014;
Selanjutnya disebut sebagaiPenggugat atau Melawan Bupati Kabupaten
Merangin. Berkedudukan di Jalan Sudirman Normor. 1 Bangko. Kabupaten
Merangin. Dalam hal ini telah memberikan kuasa kepadaM. Halik Alnemeri,
S.H.,Iwan Sastra Budi, S H., dan Ridwan Tardana., S.H.Kesemuanya
berkewarganegaraan Indonesia Pekerjaan Advokat Penasehat Hukum yang
beralamat di Jalan Prof. M. Yamin, SH, lingkungan Sei Belisih Kelurahan Pasar
Atas Bangko. RT. 14 RW.07 No 59 Kabupaten Merangin. Nomor.001/SKK-
TUN/II/2015 Tertanggal 09 Februari 2015, dan kuasa hukum dari Sekretariat
Pemda Kabupaten Merangin memerintahkan kepadaAhmad Reza, S.H. dan
Wawan Wihandono, S.H.keduanya adalah Staf pada bagian Hukum dan
Perundang Undangan Sekretariat Daerah Kabupaten Merangin Berdasarkan surat
tugas nomor :188.342/164/ SKKH/HK/2015 tertanggal 09 Februari 2015;
C. Penyelesaian sengketa IMB Gedung di PTUN Jambi
Penyelesaian sengketa IMB Gedung di PTUN Jambidimana berdasarkan
hal hal yang penggugat sampaikan, tidak ada jalan lain bagi Penggugat selain
mengajukan surat gugatan ini, mohon kepada Ketua dan Majelis Hakim Yang
Terhormat yang ditunjuk untuk itu memanggil kami kedua belah pihak yang
berpekara, selanjutnya berkenaan menyidangkan, mengadili perkara ini dengan
amar Putusan. Wawancara dengan Reza Vahlefi, penggugat bahwa:
Pada putusannya PTUN Jambi mengabulkan gugatan saya untuk
seluruhnya.Menyatakan batal atau tidak sah sikap diam Bupati Kabupaten
Merangin yang tidak memproses surat permohonan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) yang saya mohonkan tanggal 1 Desember
2014.Mewajibkan Bupati Kabupaten Merangin untuk memproses dan
menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan ( IMB) yang dimohonkan Reza
Vahlefi tanggal 1 Desember 2014.Menghukum Tergugat untuk membayar
semua biaya yang timbul dalam perkara ini.43
Terhadap gugatan Penggugat tersebut, tergugat telah mengajukan
Jawabannya tertanggal 24 Februari 2015, yang pada pokoknya mengemukakan
hal-hal sebagai berikut:
1. Dalam Eksepsi
a. Gugatan Keliru (Eror in subjecto)
Bahwa sebagaimana diketahui, pihak yang dijadikan sebagai
Tergugat dalam Perkara Tata Usaha Negara ini adalah Bupati Kabupaten
Merangin.Berdasarkan posita Gugatan yang diajukan oleh Penggugat,
diketahui pula bahwa Objek Sengketa dalam Perkara Tata Usaha Negara
ini (vide bahagian a. Objek sengketa pada halaman 1 Gugatan) adalah.
Sikap diam Bupati Kabupaten Merangin yang tidak memproses surat
permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dimohonkan oleh
Reza Vahlefi pada tanggal 1 Desember 2014. Bahwa berdasarkan
ketentuan Pasal 43 ayat (1) dan (2), Pasal 44 dan Pasal 45 Peraturan
Daerah Kabupaten Merangin Nomor 20 Tahun 2008, tentang Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Merangin, juncto
ketentuan Pasal 35 ayat (1) dan (2) Peraturan Daerah Kabupaten Merangin
Nomor 03 Tahun 2012, tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan,
juncto ketentuan Pasal 227 B dan Pasal 228.B Peraturan Bupati Merangin
43
Wawancara, Reza Vahlefi, Penggugat, 12 Maret 2020
Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati
Nomor 23 Tahun 2008, tentang Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga Teknis
Daerah Kabupaten Merangin juncto Pasal 1 ayat (7) Peraturan Bupati
Merangin Namor 65 Tahun 2014, tentang Pelimpahan Sebagian
Kewenangan di Bidang Pelayanan Perizinan Dan Non Perizinan Kepada
Kepala Badan Penanaman Madal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Merangin diketahui bahwa Badan/Pejabat Tata Usaha Negara
yang diberi kewenangan berdasarkan delegasi untuk menyelenggarakan
pelayanan administrasi, penetapan serta penandatanganan perizinan dan
non perizinan di Kabupaten Merangin adalah Kepala Kantor Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Merangin (sekarang disebut sebagai Kepala
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten
Merangin).44
Menurut salah satu hakim PTUN Jambi yang menekankan bahwa:
Dengan demikian, terlihat adanya kekeliruan di pihak Penggugat
sewaktu mengajukan Gugatan Tata Usaha Negara dalam perkara ini,
karena yang seharusnya dijadikan Tergugat dalam perkara a quo
bukanlah Bupati Merangin, melainkan Kepala Badan Penanaman
Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupalen Merangin.
Badan/Pejabat Pemerintah mana memiliki tanggung jawab dan
tanggung gugat dalam perkara ini, sesuai dengan ketentuan Pasal 1
angka 23 Undang Undang Nomor 30 Tahun 2014, tentang
Administrasi Pemerintahan yang menyebutkan.45
Delegasi adalah pelimpahan kewenangan dari Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan yang lebih tinggi kepada Badan dan/atau Pejabat
44
Sumber Data: Dokumen Penetapan/Putusan Resmi PTUN Jambi, Register Perkara Nomor.
03/G/2015/PTUN.JBI, 2020 45
Wawancara, Aslamia, Hakim, 26 Februari 2020
Pemerintahan yang lebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggung
gugat beralih sepenuhnya kepada penerima delegasi. JunctoPasal 13 ayat
(1), ayat (2) dan ayat (7) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014, tentang
Administrasi Pemerintahan yang menyebutkan (1) Pendelegasian
kewenangan ditetapkan berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang
Undangan;(2) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan memperoleh
wewenang melalui delegasi apabila :(a) Diberikan oleh Badan/Pejabat
Pemerintahan kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan lainnya;(b)
Ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan/atau
Peraturan Daerah; dan;(c)Merupakan wewenang pelimpahan atau
sebelumnya telah ada;(3)Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang
memperoleh wewenang melalui delegasi, tanggung jawab kewenangan
berada pada penerima delegasi;
b. Gugatan Keliru (Eror in objecto)
Melalui posita Gugatannya pada angka 2 halaman 2 s/d 3,
Penggugat mendalilkan perihal syarat-syarat yang diajukannya sewaktu
mengajukan permohonan izin Mendirikan Bangunan, dengan
menyebutkanbahwa Penggugat telah mengajukan surat pemohonan 3
(tiga) unit ruko perihal Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sesuai surat
permohonan tanggal 19 Agustus Desember 2014, dengan persyaratan
yang ada. Dimana selanjutnya melalui posita Gugatan-nya pada angka 7
halaman 4 s/d 5, Penggugat mendalilkan pula sebagai berikut: Bahwa
sikap diam dan tidak memproses surat permohonan penerbitan Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) oleh Penggugat telah bertentangan dengan
Peraturan Undang Undangan Surat permohonan Penggugat tanggal 1
Desember 2014, telah memenuhi syarat administrasi dengan status hak
atas tanah Sertifikat Hak Milik No. 4249 tanggal 13 Agustus 2013/SU
02737/Pematang Kandis/2013 tanggal 15 Mei 2013 atas nama Reza
Vahlefi, Identitas dan/atau pemilik bangunan gedung dan oleh karena itu
berdasar diberikan Izin Mendirikan Bangunan… dan seterusnya. Surat
permohonan Penggugat tanggal 1 Desember 2014, telah memenuhi syarat
teknis dalam surat permohonan izin mendirikan bangunan dilampirkan
persyaratan denah lokasi tanah, gambar bangunan, tingkat bangunan, luas
bangunan, lzin pemilik tanah yang bersebelahan, dan material yang
dipakai. dan seterusnya.46
Bahwa Penggugat telah keliru dalam menyatakan permohonan izin
Mendirikan Bangunan (IMB) yang diajukannya "telah memenuhi
persyaratan administratif dan persyaratan teknis", karena berdasarkan
ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005,
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 28 Tahun 2002,
tentang Bangunan Gedung telah disebutkan. Setiap orang dalam
mengajukan permahonan izin mendirikan bangunan gedung sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) wajib melengkapi dengan a. Tanda
bukti status kepemilikan hak atas tanah atau tanda bukti perjanjian
pemanfaatan tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11;b. Data
46
Sumber Data: Dokumen Penetapan/Putusan Resmi PTUN Jambi, Register Perkara Nomor.
03/G/2015/PTUN.JBI, 2020
pemilik bangunan gedung.c. Rencana teknis bangunan gedung; dand.
Hasil analisis mengenai dampak lingkungan bagi bangunan gedung yang
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan dimana khusus
perihal rencana teknis bangunan gedung sebagaimana disebutkan pada
ketentuan Pasal 15 ayat (1) huruf c di atas telah ditegaskan melalui
Penjelasan Peraturan Pemerintah a quo sebagai berikut.
Huruf cRencana teknis disusun oleh penyedia jasa perencana
konstruksi sesuai kaidah-kaidah profesi atau oleh ahli adat berdasarkan
keterangan rencana kabupaten/kota untuk lokasi yang bersangkutan serta
persyaratan-persyaratan administratif dan teknis yang berlaku sesuai
fungsi dan klasifikasi bangunan gedung yang akan didirikan.Rencana
teknis yang dilampirkan dalam permohonan izin mendirikan bangunan
gedung berupa pengembangan rencana bangunan gedung, kecuali untuk
rumah tinggal cukup pra-rencana bangunan gedung. Hal mana semakin
dipertegas oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
24/PRT/M/2007, tentang Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan
tertanggal 9 Agustus 2007, pada Bagian III. Persyaratan Permohonan Izin
Mendirikan Bangunan Gedung pada huruf C. Penyedia Jasa yang
menyebutkan penyedia jasa untuk menyusun dokumen rencana teknis
yang mendapat tugas harus memenuhi persyaratan sesuai ketentuan
Peraturan Perundang Undangan.
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 30 ayat (2) Peraturan Daerah
Kabupaten Merangin tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
disebutkan pula gambar rencana bangunan rumah tempat tinggal > 100
m2
atau bangunan bertingkat sampai dengan tiga lantai harus dilakukan
oleh orang ahli dan telah mendapat Surat Izin Bekerja Perencana (SIBP).
Bahwa berdasarkan dokumen-dokumen Pra-Bukti yang telah kami
ajukan melalui Pemeriksaan Persiapan tertanggal 17 Pebruari 2015,
khususnya Bukti B.P-4.f (akan diajukan sewaktu proses pembuktian
dalam perkara ini), terlihat bahwa "Rencana Teknis" yang dilampirkan
oleh Penggugat sewaktu mengajukan permohonan Izin Mendirikan
Bangunan, tidaklah memenuhi persyaratan teknis sebagaimana yang
ditentukan oleh Peraturan Perundang-Undangan karena rencana
bangunan tersebut tidak dibuat oleh penyedia jasa perencana konstruksi
sesuai kaidah-kaidah profesi sedangkan berdasarkan ketentuan Pasal 41
ayat (2) huruf a Undang Undang Nomor 28 Tahun 2002, tentang
Bangunan Gedung telah disebutkan (2) Dalam penyelenggaraan
bangunan gedung, pemilik bangunan gedung mempunyai kewajiban :a.
Menyediakan rencana teknis bangunan gedung yang memenuhi
persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan fungsinya.
Menurut panitera PTUN Jambi yang menekankan bahwa: “Bahwa
tidak terpenuhinya persyaratan teknis tersebut patut diduga berasal dari
kelalaian Penggugat sendiri yang tidak terlebih dahulu meminta Arahan
Perencanaan Kota kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
Kabupaten Merangin sebelum membuat dan mergajukan rencana teknis
bangunan ruko yang akan didirikannya.”47
Sedangkan hal tersebut merupakan keharusan sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 29 ayat (1) dan (2) Peraturan Daerah Kabupaten
Merangin Nomor 03 Tahun 2012, tentang Retribusi Izin Mendirikan
Bangunan yang menyebutkan(1) Setiap orang/badan sebelum
mengajukan permohonan IMB, harus meminta keterangan tentang arahan
perencanaan kota kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan tentang
rencana pembangunan kota yang meliputi:
1) Jenis peruntukan bangunan;
2) Luas lantai bangunan yang dizinkan;
3) Jumlah lantai/lapis bangunan di atas/di bawah permukaan tanah yang
diizinkan;
4) Garis sempadan bangunan yang berlaku;
5) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang diizinkan, Koefisien Lantai
Bangunan (KLB) yang diizinkan;
6) Koefisien Daerah Hijau (KDH) yang diizinkan;
7) Syarat-syarat kehandalan bangunan, dan
8) Persyaratan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan bangunan.48
Keterangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan
advice planning yang dikeluarkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
dan menjadi ketentuan mengikat yang harus dipenuhi si pemohon dalam
47
Wawancara, Miskini, Panitera PTUN Jambi, 26 Februari 2020 48
Sumber Data: Dokumen Penetapan/Putusan Resmi PTUN Jambi, Register Perkara Nomor.
03/G/2015/PTUN.JBI, 2020
mendirikan/mengubah bangunanBahwa berdasarkan ketentuan Pasal 29
ayat (3) Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor. 03 Tahun 2012,
tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan disebutkan pula:(3) Pemohon
Izin Mendirikan Bangunan/Mengubah Bangunan hanus mengajukan
permohonan secara tertulis kepada Kepala Daerah melalui Kantor
Pelayanan Perizinan Terpadu, dengan melampirkan persyaratan sebagai
berikut :a. Surat permohonan diketahui Lurah dan Camat setempat; dan
b.dan seterusnya sampai dengan huruf g.
Bahwa berdasarkan dokumen-dokumen Pra-Bukti yang telah kami
ajukan melalui Pemeriksaan Persiapan tertanggal 17 Pebruari 2015,
khususnya Bukti B.P-4.c, Bukti B.P-4.d dan Bukti B.P-4.e (yang juga akan
kami ajukan sewaktu proses pembuktian), terlihat pula bahwa di dalam
surat permohonan izin mendirikan bangunan yang diajukan oleh Pengugat
sama sekali tidak terdapat tanda tangan dan cap jabatan Lurah Pematang
Kandis maupun Camat Bangko di dalam surat permohonan izin
mendirikan bangunan yang diajukan oleh Penggugat sama sekali tidak
terdapat tanda tangan dan cap jabatan Lurah Pematang Kandis maupun
Camat Bangko dengan demikian terlihat bahwa permohonan Izin
Mendirikan Bangunan yang diajukan oleh Penggugat juga tidaklah
memenuhi persyaratan Administratif sebagaimana yang ditentukan oleh
Peraturan Perundang - Undangan yang berlaku.
Tidak terpenuhinya persyaratan teknis dan persyaratan
administratif sewaktu mengajukan permohonan Izin Mendirikan Bangunan
sebagaimana kami uraikan di atas adalah kekeliruan di pihak Penggugat
sendiri yang akibatnya tak dapat dipikulkan kepada Tergugat selaku
Badan/Pejabat Tata Usaha Negara dalam perkara Tata Usaha Negara ini.
Bahwa karena kekeliruan ada di pihak Penggugat sendiri, tidaklah tepat
bila kemudian Penggugat justru mengajukan gugatan Tata Usaha Negara
terhadap Tergugat dengan mendasarkan dalil posita dan petitum Gugatan-
nya terhadap "Objek Sengketa" berupa "Sikap Diam Bupati Merangin
Yang Tidak Memproses Surat Permohonan Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) Yang Dimohonkan Oleh Reza Vahlevi Pada Tanggal 1 Desember
2014" sebagaimana diajukan-nya dalam perkara Tata Usaha Negara ini.
c. Gugatan Prematur
Pada bahagian B. Diketahui tidak diprosesnya permohonan IMB
halaman 2, Penggugat mendalilkan : Dengan adanya sikap diam Bupati
Kabupaten Merangin yang tidak memproses surat permohanan Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) yang dimohonkan oleh Reza Vahlefi pada
tanggal 1 Desember 2014, sedangkan batas waktu kewajiban untuk
menetapkandan/atau melakukan keputusan dan/atau tindakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang undangan dan jika ketentuan
peraturan perundang-undangan tidak menentukan batas waktu kewajiban
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan wajib menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau
Tindakan dalam waktu paling lama 10 (sepuluh) hari setelah permohonan
diterima secara lengkap oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dan
apabila dalam batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak menetapkan dan/atau melakukan
Keputusan dan/atau Tindakan, maka permohonan tersebut dianggap
dikabulkan secara hukum
Sesuai Pasal 53 ayat (1), (2) dan (3) Undang Undang Nomor 30
Tahun 2014, tentang Administrasi Pemerintahan Dimana selanjutnya
melalui posita Gugatan-nya pada angka 8 sub 3 halaman 5, Penggugat
mendalilkan pulaPenggugat sebagai pemohon Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) đengan surat permohonan tanggal 1 Desember 2014, dalam rentang
waktu 50 (lima puluh) hari lebih sejak diajukan tidak diproses dan tidak
ada tanggapan tertulis sebagai cermin pemerintah yang baik, sesuai
dengan Azas Keterbukaan adalah azas membuka diri terhadap hak
masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak
diskriminatif tentang Penyelenggara Negara dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak azasi pribadi, golongan dan rahasia.
Bahwa dengan dalil-dalil sedemikian, Penggugat ingin memberikan
kesan kepada persidangan yang mulia ini bahwa sebagai pemohon
Izin Mendirikan Bangunan, seharusnya ia (i.c. Penggugat) sudah
memperoleh Izin Mendirikan Bangunan (IMB) a quo setelah 10
(sepuluh) hari atau selambat-lambatnya setelah 50 (lima puluh) hari
sejak permohonan Izın Mendirikan Bangunan (IMB) itu diajukan.
Bahwa guna menanggapi dalil posita tersebut, perkenankan kami
mengemukakan beberapa hal sebagai berikut.Bahwa rentang waktu 10
(sepuluh) hari sebagaimana didalilkan oleh Penggugat berdasarkan
ketentuan Pasal 53 ayat (1), (2) dan (3) Undang Undang Nomar 30 Tahun
2014, tentang Administrasi Pemerintahan itu menuntut persyaratan mutlak
bahwa "permohonan yang diajukan itu sudah lengkap", sedangkan
berdasarkan uraian yang telah kami sampaikan pada bahagian terdahulu
terlihat bahwa permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang
diajukan oleh Penggugat justru tidak memenuhi persyaratan administratif
maupun persyaratan teknis, atau dengan kata lain: persyaratan
administratif dan persyaratan teknis tersebut tidak lengkap. Dengan
demikian secara hukum harus dianggap bahwa rentang waktu 10 (sepuluh)
hari tersebut tidaklah tepat untuk diterapkan dalam perkara ini.
Bahwa rentang waktu 50 (lima puluh) hari sebagaimana didalilkan
oleh Penggugat adalah rentang waktu yang tidak didasari oleh argumentasi
dan dasar hukum yang jelas, karena berdasarkan ketentuan Bagian II. Tata
cara Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan pada Huruf G. Jangka
Waktu Proses Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Gedung angka 1 dan
2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2007, tentang
Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan tertanggal 9 Agustus 2007,
yang menjadi peraturan pelaksanaan lebih lanjut dari Peraturan Pemerintah
Nomar 36 tahun 2005, tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang
Nomor 28 Tahun 2002, tentang Bangunan Gedung telah disebutkan
proses penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Gedung meliputi jangka
waktu:Proses Pemeriksaan dan Penelitian/Pengkajian Dokumen
Administratif dan Dokumen Rencana Teknis;Jangka waktu paling
lambat 60 (enam puluh) hari terhitung sejak. penerimaan surat
Permohonan IMB dan kelengkapan dokumen administratif dan dokumen
rencana teknis bangunan gedung yang telah memenuhi persyaratan
kelengkapan; dan dokumen administratif dan/atau dokumen rencana teknis
yang belum memenuhi persyaratan kelengkapan, dikembalikan kepada
pemohon untuk dilengkapi/diperbaiki.Proses Administratif Penyelesaian
Dokumen IMB. Dokumen IMB dilerbitkan dengan jangka waktu paling
lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak persetujuan dokumen rencana
teknis untuk bangunan gedung pada umumnya termasuk setelah adanya
pertimbangan teknis dari Tim Ahli Bangunan Gedung untuk
persetujuan/pengesahan dokumen rencana teknis bangunan gedung
tertentu;Bahwa dengan mengingat dalil posita Gugatan yang diajukan
Penggugat sendiri yang menyebutkan bahwa permohonan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) tersebut diajukannya pada tanggal 1 Desember 2014,
dihubungkan pula dengan pengajuan Gugatan Tata Usaha Negara,dalam
perkara ini yang dilakukan oleh Penggugat pada tanggal 21 Januari 2015,
diketahui bahwa Gugatan dalam perkara ini diajukan pada hari ke 51 (lima
puluh satu) terhitung sejak permohonan Izin Mendirikan Bangunan a quo
diajukan.49
Bahwa berdasarkan perhitungan waktu di atas, terlihat bahwa menurut
panitera PTUN Jambi yang menekankan bahwa: Gugatan Tata Usaha Negara
yang diajukan oleh Penggugat dalam perkara ini adalah suatu Gugatan yang
49
Sumber Data: Dokumen Penetapan/Putusan Resmi PTUN Jambi, Register Perkara Nomor.
03/G/2015/PTUN.JBI, 2020
prematur, demikian menurut pihak tergugat.”50
Berdasarkan segenap uraian di
atas, Tergugat mohon kiranya Majelis Hakim Yang Mulia berkenan untuk
menalak gugatan yang diajukan Penggugat atau setidak tidaknya menyatakan
Gugatan itu tidak dapat diterima dan untuk selanjutnya menyatakan pula
membebankan biaya perkara kepada Penggugat. Bahwa apabila Majelis
Hakim Yang Mulia berpendapat lain, perkenankan kami menyampaikan
Jawaban Dalam Pokok Perkara sebagai berikut:
2. Dalam Pokok Perkara
Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Penggugat kecuali
diakui dengan tegas kebenarannya oleh Tergugatbahwa dalil-dalil yang telah
Tergugat kemukakan pada bahagian Dalam Eksepsi di atas mohon untuk
dianggap sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan (integral) dengan dalil-
dalil Dalam Pokok Perkara iniselanjutnya perkenankanlah kami mengajukan
dalil-dalil Jawaban Dalam Pokok Perkara sebagai berikut:
a. Bahwa benar Penggugat telah mengajukan Permohonan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Merangin, pada tanggal 1 Desember 2014.
b. Bahwa tidak benar Permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang
diajukan oleh Penggugat itu telah memenuhi persyaratan administratif dan
persyaratan teknis, hal mana telah kami uraikan secara rinci melalui
Jawaban Dalam Eksepsi kami pada bahagian sebelumnya.
50
Wawancara, Miskini, panitera PTUN Jambi,26 Februari 2020
c. Bahwa tidak benar Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Merangin selaku Badan/Pejabat
Pemerintahan telah mendiamkan dan tidak memproses Permohonan Izin
Mendirikan Bangunan yang diajukan oleh Penggugat. Berdasarkan Pra-
Bukti yang telah kami ajukan sewaktu Pemeriksaan Persiapan tertanggal
17 Pebruari 2015, yaitu:
1) Bukti B.P-3 berupa Nota Dinas No. 640/514/BPM- PPT/2014
tertanggal 16 September 2014, perihal Laporan Hasıl
Pengecekan/Pengukuran Tanah Milik Reza Vahlefi Lokasi Taman
Pemuda Bukit Tiung dari Kepala BPM-PPT Kabupaten Merangin yang
ditujukan kepada Bupati Merangin.
2) Bukti B.P-5 berupa Nota Dinas No. 640/909/BPM-PPT/PP/2014
tertanggal 19 Desember 2014, perihal Laporan Hasil Rapat
Pembahasan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atas nama Reza Vahlefi
Lokasi Taman Pemuda Bukit Tiung dari Kepala BPM-PPT Kabupaten
Merangin yang ditujukan kepada Bupati Merangin, serta;
3) Bukti B.P-6 berupa surat No. 440/15.02-200,03/ XII/2014, tertanggal
21 Desember 2014, perihal Kajian Teknis Permohanan atas, nama
REZA VAHLEVI dari Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten
Merangin yang ditujukan kepada Kepala BPM-PPT Kab. Merangin
terlihat bahwa sesungguhnya Kepala Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Merangin telah memproses dan
sama sekali tidak mendiamkan permohonan Izin mendirikan bangunan
(IMB) yang diajukan oleh Penggugat.
d. Bahwa tidak benar Tergugat telah melakukan tindakan yang bertentangan
dengan Peraturan Perundang Undangan dan Azas-Azas Umum
Pemerintahan Yang Baik sebagaimana didalilkan oleh Penggugat. Hal
mana akan Tergugat buktikan nanti melalui proses persidangan.
e. Bahwa Penggugat telah keliru dalam mengajukan dalil posita Gugatan-nya
pada angka 9 dengan menyatakan bahwa Pengadilan wajib memutus
permohonan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak
permohonan diajukan sebagaimana dimaksud oleh Pasal 53 ayat (5)
Undang Undang Nomor 30 Tahun 2014, tentang Administrasi
Pemerintahan, dan Badan/Pejabat Pemerintahan wajib menetapkan
keputusan untuk melaksanakan putusan Pengadilan paling lama 5 (lima)
hari kerja sejak putusan Pengadilan diucapkan sebagaimana dimaksud oleh
Pasal 53 ayat (6) Undang Undang Nomor 30 Tahun 2014, tentang
Administrasi Pemerintahan.
f. Bahwa di dalam ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang Undang Nomor 30
Tahun 2014, tentang Administrasi Pemerintahan itu telah disebutkan
bahwa batas waktu untuk menetapkan dan/atau melakukan Keputusan
dan/atau Tindakan adalah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang
Undangan. Bahwa adapun "batas waktu sesuai Peraturan Perundang
Undangan sebagaimana disebutkan di atas telah diatur pada Bagian II.
Tatacara Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan pada Huruf G Jangka
Waktu Proses Penerbitan izin Mendirikan Bangunan Gedung angka 1 dan
2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2007, tentang
Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan tertanggal 9 Agustus 2007,
yang menjadi peraturan pelaksanaan lebih lanjut dari Peraturan Pemerintah
Nomar 36 Tahun 2005, tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang
Nomor 28 Tahun 2002, tentang Bangunan Gedung, yaitu :
1) Jangka waktu pemeriksaan dan penelitian/pengkajian dokumen
administratif dan dokumen rencana teknis adalah 60 (enam puluh)
hari sejak permohonan IMB diterima secara lengkap.
2) Jangka waktu proses administratif penyelesaian dokumen IMB adalah
30 (tiga puluh) hari sejak dokumen rencana teknis disetujui.51
Bahwa Gugatan dalam perkara ini diajukan oleh Penggugat pada hari
ke-51 (lima puluh satu) terhitung sejak permohonan Izin Mendirikan
Bangunan a quo diajukan, dengan demikian terlihat bahwa Gugatan yang
diajukan oleh Penggugat dalam perkara ini adalah suatu Gugalan yang
prematur.
Bahwa berdasarkan segenap uraian di atas, kami akhiri Eksepsi dan
Jawaban dari Tergugat ini, dan untuk selanjutnya mohon kepada Yang Mulia
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar memberikan
putusan sebagai berikut :
51
Sumber Data: Dokumen Penetapan/Putusan Resmi PTUN Jambi, Register Perkara Nomor.
03/G/2015/PTUN.JBI, 2020
a. Dalam Eksepsi
1) Menerima Jawaban Dalam Eksepsi dari Tergugat untuk
seluruhnya;
2) Menyatakan menolak Gugatan yang diajukan Penggugat, atau setidak-
tidaknya menyatakan bahwa Gugatan itu tidak dapat diterima;
3) Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada
Penggugat.
b. Dalam Pokok Perkara
1) Menerima Jawaban Dalam Pokok Perkara dan Tergugat untuk
seluruhnya.
2) Menyatakan menolak Gugatan yang diajukan Penggugat, atau setidak-
tidaknya menyatakan bahwa Gugatan itu tidak dapat diterima;
3) Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Penggugat.
Menimbang terhadap Jawaban Tergugat tersebut, Penggugat telah
mengajukan Replik tertanggal 3 Maret 2015, sebagaimana lengkapnya termuat
dalam berkas. Terhadap Replik tersebut, Tergugat telah mengajukan Duplik
tertanggal 10 Maret 2015, sebagaimana lengkapnya termuat dalam berkas.
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat
telah mengajukan alat bukti surat berupa fotokopi surat yang telah dicocokkan
dengan aslinya kecuali bukti-bukti yang tidak ada aslinya dicocokan dengan
bandingannya, dan telah dilegalisir serta bermeterai cukup, bukti-bukti tersebut
diberi tanda P-1 sampai dengan P-19 sebagai berikut:
1. Bukti P.1 : Salinan Putusan Nomor : 13/Pdt. G/2009/PN.BK yang
dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Bangko Tertanggal 10
Juni 2010 (Fotokopi Sesuai dengan asli);
2. Bukti P.2 : Berita Acara Pelaksanaan Eksekusi Pengosongan. Nomor
02/EKSI 2012/ PN.BK Tertanggal 5 September 2012 (Fotokopi
sesuai dengan asli);
3. Bukti P.3 : Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi đan Bangunan
Tahun 2013. Atas nama: Reza Fahlefi. (Fotokopi sesuai dengan
aslı);
4. Bukti P 4 : Surat Tanda Terima Setoran (STTS) Atas Narma, Reza Fahlefi.
(Fotokopi sesuai dengan asli);
5. Bukti P.5 : Sertifikat Hak Milik Nomor 4249. Atas nama: Reza Fahlefi.
(Fotokopi sesuai dengan aslh);
6. Bukti P.6 : Permohonan Izin Mendirikan/ Merenovasi Bangunan (IMB). Atas
nama: Reza Fahlefi yang ditujukan kepada Bupati Merangin.
Tertanggal 1 Desember 2014. (Fotokopi sesuai dengan asli);
7. Bukti P.7 : Surat Pernyataan yang dibuat oleh Reza Vahlefi, yang ditujukan
kepada Kelurahan/Desa Pematang Kandis tertanggal 01
Desember 2014. (Fotokapi Sesuai dengan asli);
8. Bukti P.8 : Kartu tanda penduduk atas nama: Reza Vahlefi. (Fotokopi dari
fotokopi);
9. Bukti P.9 : Gambar Bangunan dan Sket lokasi rencana bangunan (Peta
Bidang Tanah). (Fotokopi dari fotokopi);
10 Bukti P.10:Sket lokasi rencana bangunan (Peta Bidang Tanah). (Fotokopi dari
Fotokopi);
1.Bukti P.11:Pas Photo Reza Vahlefi. (Asli);
12.BuktiP.12: Somasi Penolakan Izim Mendirikan Bangunan (IMB) An. Reza
Vahlefi. Nomor. 053/AD-F/LF/XIV2014. Tertanggal 1 Desember
2014. (Fotokopi dari fotokopi);
13.Bukti P.13: Somasi ke II tentang Permohanan Izin Mendırikan Bangunan
(IMB) AN.Pemohon Reza Vahlefi. Nomor:054/AD-EE/LF/XII/
2014 Tertanggal 7 Desember 2014 (Fotokopi dari Fotokopy);
14.Bukti P.14: Surat Setoran Pajak Daerah No. SSPD/DISPENDA/2014, Tanggal
22-07-2014 Dan Dinas Pendapatan Kabupaten Merangin, atas
nama, Reza Vahlefi (Fotokopi dari fotokopi);
15.Bukti P.15: Surat Setoran Pajak Daerah Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan (SSPD-BPHTB). (Fotokopi dari fotokopi);
16.Bukti P.16: Sket tanah milik Penggugat. (Fotokopi dari fotokopi);
17. Bukti P.17: Photo tanah milik Penggugat yang terletak di Jalan Jenderal
Sudirman;
18.Bukti P-18: Akta hibah No 019HB/CB/1985, tertanggal 11 Maret 1985.
(Fotokopi dari fotokopi);
19. Bukti P-19: Surat jual beli tertanggal 26 September 2012 (Fotokopi dari
fotokopi).52
52
Sumber Data: Dokumen Penetapan/Putusan Resmi PTUN Jambi, Register Perkara Nomor.
03/G/2015/PTUN.JBI, 2020
Untuk menguatkan dalil-dalil gugatan, replik serta bukti tertulis, oleh
Penggugat telah mengajukan 1 (satu) orang saksi yang bernama: SRI ULANDARI
FITRI telah memberikan keterangan di bawah sumpah dalam persidangan yang
pada pokoknya sebagai berikut:SRI ULANDARI FITRI, pada pokoknya
menyatakan:
1. Bahwa saksi menerangkan bertempat tinggal berjarak kurang lebih satu
(1) jam dari lokasi objek sengketa;
2. Bahwa saksi mengetahui permasalahan yang diperkarakan di
Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi adalah sengketa Izin Mendirikan
Bangunan yang belum dikeluarkan oleh Kepala Badan Penanaman
Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Merangin;
3. Bahwa saksi mengetahui asal usul tanah tersebut adalah tanah milik
dari nenek saksi;
4. Bahwa saksi tidak mengetahui dasar kepemilikan tanah yang
menjadi objek sengketa dikarènakan saksi pada waktu itu masih
kecil;
5. Bahwa saksi mengatakan adalah anak kandung dari ahli waris ibu yang
bernama Chamisah yang sekarang telah meninggal dunia;
6. Bahwa saksi merupakan anak tunggal dari almarhumah Chamisah
(ibu kandung saksi);
7. Bahwa saksi mengatakan almarhumah ibu knadung saksi meninggal
dunia pada tahun 2010;
8. Bahwa saksi mengetahui asal usul tanah yang sekarang
dipermasalahkan Izin Mendirikan Bangunan adalah dari waris nenek
saksi;
9. Bahwa saksi mengetahui tanah hak miliknya telah diputus telah
berkekuatan hukum yang tetap oleh Mahkamah Agung R.I.53
Untuk menguatkan dalil-dalil jawabannya Tergugat telah mengajukan alat
bukti surat berupa fotokopi surat yang telah dicocokkan dengan aslinya kecuali
bukti-bukti yang tidak ada aslinya dicocokkan dengan bandingannya, dan telah
dilegalisir serta bermaterai cukup, bukti-bukti tersebut diberi tanda T-1 sampai
dengan T-12 sebagai berikut:
53
Sumber Data: Dokumen Penetapan/Putusan Resmi PTUN Jambi, Register Perkara Nomor.
03/G/2015/PTUN.JBI, 2020
1. Bukti T-1 : Bundel permohonan izin mendirikan bangunan atas nama Reza
Vahlefi tertanggal 1 Desember 2014 yang terdiri;
T-1.1 : fotokopi kartu penduduk atas nama Reza Vahlefi
T-1.2 : fotokopi surat tanda terima setoran (STTS) atas nama Reza
T-1.3 : asli pas foto pemohonan (i.c Reza Vahlefi) ukuran 3x4
T-1.4 : fotocopi asli permohonan izin mendirikan bangunan atas nama
Reza Vahlefi
T-1.5 : asli surat permyataan atas nama Reza Vahlefi tertanggal 1
desember 2014
T-1.6 : asli surat keterangan persetujuan sebelah menyebelah atas nama 4
empat orang Reza Vahlefi
T-1.7 : asli 5 lembar gambar rencana bangunan tanpa diketahui siapa
pembuat gambar bangunan tersebut, serta apakah si pembuat
memiliki spesifikasi dan kompeten
T-1.8 : fotokapi peta bidang tanah nomor : 524/2013 tertanggal 15 mei
2013 yang dibuat oleh Kepala Seksi Pengukuran dan pemetaan
Kantor Pertanahan Kabupaten Merangin
T-1.9 : fotokopi sertipikat hak milik nomor: 4249 pematang kandis
terlanggal 13 agustus 2014 atas nama Reza Vahlefi
2. Bukti T-2 : Somasi Penolakan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) AN. Reza
Vahlevi Nomor 053/AD-F/LF/XI/2014, Tertanggal 1 Desember
2014, dari kuasa hukum Penggugat yang ditujukan kepada Bupati
Kabupaten Merangin Cq. Kepala Badan Penanaman Modal
dan Perizinan Terpadu. (Fotokopi sesuai dengan asli);
3. Bukti T-3 : Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Merangin Nomor. 005/955/
BPM-PPT/ PP/2014. Tertanggal 2 Desember 2014. (Fotokopi
sesuai dengan asli);
4. Bukti T-4 : Somasi ke Il Tentang Permohonan Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) AN. Pemohon Reza Vahlevi Nomor:054/AD-EE/LF/XI/
2014, tertanggal 7 Desember 2014. (Fotokopi sesuai dengan asli);
5. Bukti T-5 : Nota Dinas Nomor. 640/909/BPM-PPT/PP/2014, Tertanggal 19
Desember 2014, Perihal Laporan Hasil Rapat Pembahasan Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) an Reza Vahlefi, lokasi Taman
pemuda Bukit Tiung Bangko. (Fotokopi sesuai dengan asli):
6. Bukti T-6 : Surat Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Merangin Namor
440/15.02-200.03/X1I/2914, tertanggal 21 Desember 2014, yang
ditujukan kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Merangin. (Fotokopi sesuai dengan
asli);
7. Bukti T-7 : Surat Ketua Tim Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Penataan
Ruang pada Badan Kordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD)
Merangin Nomor: 005/PR/DPU/2014, tertanggal 29 Desember
2014, perihal Undangan Rapat BKPRD yang ditujukan kepada
Kepala Badan Penanaman Moda dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Merangin. (Fotokopi sesuai dengan asli);
8. Bukti T-8 : Somasi ke III tentang Permohonan Izin Mendinkan Bangunan
(IMB) AN. Pemohon Reza Vahlefi Nomor. 03/AD-EE/LF/2015,
tertanggal 5 Januari 2015, dari Kuasa Hukum Penggugat yang
ditujukan kepada Bupati Kabupaten Merangin Cq. Kepala Badan
Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (Fotokopi sesuai
dengan asli);
9.Bukti T-9 : Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor. 03 Tahun 2012,
tentang retribusi izin mendirikan bangunan, khususnya pasal 29
ayat (3) dan pasal 30 ayat (2) yang menunjukan bahwa
permohonan IMB atas nama Reza Vahlefi adalah suatu
permohonan IMB yang tidak lengkap serta tidak memenuhi
persyaratan admnistratif. sebagaimana ditentukan Peraturan
Perundang Undangan yang berlaku. (Fotokopi dari fotokopi);
10. Bukti T-10:Daftar Simak yang menunjukan bahwa permohonan IMB atas
nama Reza Vahlevi adalah suatu permohonan IMB yang tidak
memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan Peraturan
Perundang Undangan (i.c. Perda No.03 Tahun 2012, tentang
rertribusi Izin Mandirikan Bangunan. (Fotokopi sosuai dengan
asli);
11.BuktiT-11: Buku Register Izin Mondirikan Bangunan dari bulan September
2014 s/d Januari 2015, yang menunjukan bahwa permohonan
IMB atas nama Reza Vahlefi memang tidak terdaftar secara resmi
sebagai suatu permohonan IMB yang diterima oleh Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten
Merangin. (Fotokopi sesuai dengan asli);
12.Bukti T-12: Berita acara Cek Lokasi bersama PTUN Jambi lokasi perkara atas
nama Reza Vahlevi tertanggal 17 Maret 2015, berikut
lampirannya berupa gambar tanah yang diperiksa dalam
pemeriksaan setempat. (Fotokopi sesuai dengan asli).54
Untuk menguatkan dalil jawaban, duplik serta bukti tertulisnya, tergugat
telah mengajukan 5 (lima) orang saksi yang bernamá 1). Kasmirin. 2). Aprizal 3)
slamet sudarsono. 4). Fakhrurozi., 5). Zainal Abidin., masing masing saksi telah
memberikan keterangan di bawah sumpah dalam persidangan yang pada
pokoknya sebagai berikut;
54
Sumber Data: Dokumen Penetapan/Putusan Resmi PTUN Jambi, Register Perkara Nomor.
03/G/2015/PTUN.JBI, 2020
1. Keterangan saksi KASMIRIN., pada,pokoknya menyatakan:
- Bahwa saksi mengatakan pernah menerima permahonan Penggugat pada
waktu mengajukan Izin Mendirikan Bangunan pada bulan Desember 2014; ---
- Bahwa saksi mengatakan permohonan Penggugat mengajukan Izin
Mendirikan Bangunan dikembalikan dikarenakan permohonan Penggugat
tidak lengkap;
- Bahwa saksi mengetahui setelah berkas Penggugat untuk mengajukan Izin
Mendirikan Bangunan diserahkan kembali kepada Kepala Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten
Merangim tetapi berkas Penggugat tersebut tidak diproses;
- Bahwa saksi mengatakan bertugas di Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Merangin pada Maret 2014,
sebelumnya saksi bertugas di Kecamatan sebagai Kasi Kesra;
- Bahwa saksi mengetahui yang mengajukan permohonan tertulis Izin
Mendirikan Bangunan kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Merangin., adalah Penggugat bersama
dengan Kuasa Penggugat pada tanggal 1 Desember 2014;
- Bahwa saksi mengetahui bahwa permohonan untuk Izin Mendirikan
Bangunan tidak lengkap dan dikembalikan kepada Penggugat untuk segera
dilengkapi;
- Bahwa saksi mengetahui Penggugat tidak perna melengkapi permohanan
Izin Mendirikan Bangunan tersebut;
- Bahwa saksi mengatakan ketidaklengkapan permohonan Penggugat untuk
mengajukan izin Mendirikan Bangunan disampaikan kepada Penggugat
untuk dilengkapi telebih dahulu;
- Bahwa saksi mengatakan ketidaklengkapan permohonan Penggugat untuk
Izin Mendirikan Bangunan yaitu belum ada tanda tangan dari Kepala Desa
dan Kecamatan setempat;
- Banwa saksi mengatakan permohonan Penggugat diperiksa pada tanggal 1
Desember 2010.55
2. Keterangan saksi APRIZAL, pada pokoknya menyatakan :
- Bahwa saksi mengatakan bertugas di Bidang Perizinan dan Seleksi
Admnistrasi (front office)’
- Bahwa saksi mengatakan setelah permohonan tersebut di terima oleh front
office;
- Bahwa saksi mengatakan bahwa apabila permohonan Penggugat sudah
dianggap lengkap langsung diproses untuk penerbitan lzin Mendirikan
Bangunan dan dibuatkan surat pengantar ke Dinas Perkerjaan Umum
yaitu bidang Tata Ruang untuk diproses dan dikaji;
- Bahwa saksi mengatakan terhadap permohonan Penggugat tidak dilakukan
kajian secara tekhnis;
- Bahwa apabila Lurah dan Camat tidak mau tanda tangan permohonan
tersebut dikembalikan sesuai Standar Operasional Prosedur;
55
Sumber Data: Dokumen Penetapan/Putusan Resmi PTUN Jambi, Register Perkara Nomor.
03/G/2015/PTUN.JBI, 2020
- Bahwa saksi mengatakan tidak mengetahui diadakan rapat sedangkan
permohonan tidak ditindaklanjuti.56
3. Keterangan saksi SLAMET SUDARSONO pada pokoknya menyatakan:
- Bahwa saksi memberi masukan sehubungan dengan tupoksi saksi di dinas
perhubungan dan pada pertemuan tersebut dan mengatakan bahwa pada
pertemuan tersebut dibahas permohonan Penggugat yang tidak diproses;
- Bahwa saksi mengatakan sesuai tupoksi saksi di dinas perhubungan tidak
memberikan Izin Mendirikan Bangunan atas permohonan Penggugat pada
rapat pertemuan tersebut;
- Bahwa saksi mengetahui alasan permohonan Izin Mendirikan Bangunan
Penggugat tidak terdaftar dikarenakan tidak lengkap dan tidak sesuai
dengan Standar Operasional Prosedur Peraturan Daerah;
- Banwa saksi mengatakan permohonan Izin Mendirikan Bangunan
Penggugat tidak sesuai Standar Operasional Prosedur karena Permohonan
Penggugat tersebut tidak lengkap.57
4. Keterangan saksi FAKHRUROZI pada pokoknya menyatakan;
- Bahwa saksi menerangkan bertugas dibidang pengembangan pengawasan
dan perumahaan;
- Bahwa saksi menerangkan mengetahui terkait objek sengketa dan pada
awalnya saksı tidak mengikuti rapat pada tanggal 3 Desember 2014,
56
Sumber Data: Dokumen Penetapan/Putusan Resmi PTUN Jambi, Register Perkara Nomor.
03/G/2015/PTUN.JBI, 2020 57
Sumber Data: Dokumen Penetapan/Putusan Resmi PTUN Jambi, Register Perkara Nomor.
03/G/2015/PTUN.JBI, 2020
diruang asisten 1 pada 'tanggal 23 Desember 2014, dan pada tanggal 31
Desember 2014;
- Bahwa saksi menerangkan tidak hadir pada rapat tersebut tetapi kepala
dinas hadir;
- Bahwa saksi tidak mengetahui ada putusan dari Mahkamah Agung yang
menyatakan Chamsiah telah berkekuatan hukum tetap;
- Bahwa saksi mengetahui bahwa kajian dari instansi saksi bahwa tempat
tersebut diperuntukan untuk taman kota;
- Bahwa saksi tidak mengetahui tempat tersebut diperuntukan untuk taman
kota;
- Bahwa saksi menerangkan sesuai peninjauan kelokasi dan berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor: 4 Tahun 2014 pasal 36 (1) tentang RT/RW
bahwa lokasi taman tersebut diperuntukan untuk taman kota;
- Bahwa saksi menerangkan lokasi tersebut adalah taman pemda tepatnya di
Bukit Tiung;
- Bahwa saksi menerangkan tidak mengetahui bahwa tempat tersebut
diperuntukan untuk taman kota;
- Bahwa saksi tidak mengetahui bahwa lokasi yang menjadi objek sengketa
tersebut masuk aset mana.58
5. Keterangan saksi ZAINAL ABIDIN., pada pokoknya menyatakan;
- Bahwa saksi tidak mengetahui permohonan Penggugat tentang
permasalahan Izin Mendirikan Bangunan ada dibahas resmi tetapi saksi
58
Sumber Data: Dokumen Penetapan/Putusan Resmi PTUN Jambi, Register Perkara Nomor.
03/G/2015/PTUN.JBI, 2020
tidak mengetahui bahwa permohonan Penggugat ada dibahas oleh Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten
Merangin;
- Bahwa saksi mengetahui permohonan Pengugat dibahas dan dikaji
dikarenakan ada itikad baik dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Merangin;
- Bahwa saksi mengatakan tidak hadir pada rapat team teknis;
- Bahwa saksi mengatakan diundang oleh Bappeda pada rapat tersebut;
- Bahwa saksi diundang oleh Bappeda pada rapat tersebut terkait
permohonan Penggugat dan pada awal rapat tidak membicarakan
permohonan Izin Mendirikan Bangunan yang diajukan oleh
Penggugat;
- Bahwa saksi mengatakan pada rapat tersebut dilaksanakan pada tahun
2014;
- Bahwa saksi mengatkan bahwa pada rapat tersebut yang hadir adalah
Asisten Kepala dan kepala BP-MPT Kabupaten Merangin;
- Bahwa saksi diundang pada rapat tersebut untuk didengar keterangannya
sehubungan dengan persyaratan yang diajukan oleh pemohon atas
permohonan Izin Mendirikan Bangunan belum lengkap dan kondisinya
sekarang bagaimana;
- Bahwa saksi mengatakan setelah pemohonan pemohon saksi cek setelah
itu saksi buatkan kesimpulan untuk disampaikan kepada pihak terkait yaitu
perizinan;
- Bahwa saksi mengatakan hasil kesimpulan dari pemeriksaan tersebut
adalah Peraturan Daerah Nomor. 09 Tahun 2000, mengacu kepada
Peraturan Menteri dan Peraturan Daerah.59
Menurut Hakim PTUN Jambi bahwa: “Pada tanggal 17 Maret 2015, oleh
Majelis Hakim yang memeriksa sengketa a quo telah melakukan pemeriksaan
setempat terhadap bidang tanah yang dimohonkan untuk diterbitkan izin
mendirikan bangunan sebagaimana termuat secara lengkap dalam berita acara
pemeriksaan setempat dalam berkas perkara ini.”60
Selanjutnya Penggugat dan Tergugat telah mengajukan kesimpulan yang
masing-masing tertanggal 5 Mei 2015, yang lengkap telah terlampir dalam berkas
perkara;Pada akhirnya pihak Penggugat dan pihak Tergugat, tidak mengajukan
apa-apa lagi dan mohon putusan. Untuk mempersingkat uraian putusan ini,maka
segala sesuatu yang terjadi di persidangan sebagaimana termuat dalam berita
acara persidangan, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini dan
akhimya mengambil putusan berdasarkan pertimbangan seperti terurai dalam
pertimbangan hukum di bawah ini: mengadili.
1. Dalam Eksepsi :Menyatakan Eksepsi Tergugat tidak diterima.
2. Dalam Pokok Perkara:
a. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
b. Menyatakan batal sikap diam Bupati Kabupaten Merangin yang
tidak memproses surat permohonan Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) yang dimohonkan Reza Vahlefi tanggal 1 Desember 2014.
c. Mewajibkan Bupati Kabupaten Merangin untuk memproses dan
menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dimohonkan
Reza Vahlefi tanggal 1 Desember 2014.
59
Sumber Data: Dokumen Penetapan/Putusan Resmi PTUN Jambi, Register Perkara Nomor.
03/G/2015/PTUN.JBI, 2020 60
Wawancara, 27 Februari 2020
d. Menghukum Tergugat untuk mermbayar semua biaya yang timbul
dalam perkara ini sebesar Rp. 8.001.000 (delapan juta seribu
rupiah).61
Keputusan tata usaha negara Jambi di atas merupakan keputusan final dan
mengingat yang mengabulkan permohonan penggugat atas bupati merangin
sebagai tergugat dengan dakwaan mendiamkan dan tidak memproses Surat
permohonan izin mendirikan bangunan ( IMB) yang dimohonkan Penggugat yang
dilakukan oleh Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum tata
usaha negara berdasarkan pada perundang -undangan yang berlaku yang bersifat
konkrit, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi kepentingan
Penggugat, sesuai Pasal 1 butir 3 Undang-Undang nomor 5 tahun 1986.
Sengketa IMB oleh PTUN Jambi sesuai amar salinan putusan, dimana
dijelaskan tentang duduk sengketa sesuai penggugat dengan surat gugatannya
tertanggal 20 Januari 2015, yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata
Usaha Negara Jambi pada tanggal 21 Januari 2015.
61
Sumber Data: Dokumen Penetapan/Putusan Resmi PTUN Jambi, Register Perkara Nomor.
03/G/2015/PTUN.JBI, 2020
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini
adalah:
1. Permasalahan sengketa IMB oleh PTUN Jambi yaitu salah register perkara
Nomor. 03/G/2015/PTUN.JBI yang telah diperbaiki pada tanggal 17 Februari
2015 dengan objek sengketa yaitu sikap diam Bupati Kabupaten Merangin
yang tidak memproses surat permohonan izin mendinkan bangunan (IMB)
yang dimohonkan oleh Reza Vahlefi tanggal 1 Desember 2014.
2. Penyelesaian sengketan IMB di PTUNJambi dengan memeriksa, memutus dan
menyelesaikan sengketa tata usaha negara di tingkat pertama, dengan acara
biasa yang dilaksanakan di Gedung Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi,
Jalan Kol. M. Kukuh No. 1 Kel. Paal V, Kec. Kotabaru, Kota Jambi.
Penyelesaian sengketa IMB Gedung di PTUN Jambi yaitu
a. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
b. Menyatakan batal sikap diam Bupati Kabupaten Merangin yang tidak
memproses surat permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang
dimohonkan Reza Vahlefi tanggal 1 Desember 2014.
c. Mewajibkan Bupati Kabupaten Merangin untuk memproses dan
menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ) yang dimohonkan Reza
Vahlefi tanggal 1 Desember 2014.
d. Menghukum Tergugat untuk mermbayar semua biaya yang timbul dalam
perkara ini sebesar Rp. 8.001.000 (delapan juta seribu rupiah).
B. Saran-Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran-saran yang dapat dikemukakan
antara lain:
1. Dengan adanya peraturan proses penerbitan Izin Mendirikan Bangunan
Kabupaten Merangin, disarankan pejabat yang berwewenang menerbitkan Izin
agar mengkelolah peraturan dengan baik, dan setiap kebijakan Pemerintah
mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan yang telah
ditentukan.
2. Perlunya diperketat peraturan penerbitan terhadap IMB yaitu memberi sanksi
hukum kepada pejabat pelaksana penerbitan IMB yang tidak melaksanakan
tugas sesuai dengan ketentuan proses penerbitan IMB. Karena bila lebih cemat
dilakukan pemeriksaan pada objek yang dimohon pasti sengketa IMB
dimungkinkan tidak akan terjadi.
3. Dalam penyelesaian sengketa TUN khususnya surat izin mendirikan
bangunan, ada baiknya pertimbangan hukum mencakup kenyataan (peristiwa
konkrit), sehingga undang-undang itu bermanfaat jika dihadapkan dengan
peristiwa konkritnya
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Al-Quran dan Terjemahnya.
Djama’an Satori & Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:
Alfabeta, 2010.
Ishaq, Metode Penelitian Hukum:Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi.
Bandung: Alfabeta, 2017.
J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif – Jenis, Karakteristik dan
Keunggulannya, Jakarta: Grasindo, 2010.
M. Djunaidi Ghony& Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.
Matthew B. Miles dan Michael A. Huberman, Analisis Data Kualitatif, Terj.
Tjetjep Rohedi Rohidi, Jakarta: UI Press, 2007.
Nana SyaodihSukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008.
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum.Jakarta: Kencana, 2010.
Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2007.
Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002.
SuharsimiArikunto, Prosedur Penelitian – Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta, 2006.
Y. Sri Pudyatmoko, Perizinan Problem dan Upaya Pembenahan, Jakarta:
Grasindo, 2009.
B. Peraturan-Perundang-Undangan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2010
Tentang Pedoman Pemberian Izin Mendirikan Bangunan ayat 5.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Pasal 1, ayat (5).
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945
C. Jurnal/Skripsi, Tesis/Disertasi
Deliana Simanjuntak, dkk., Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung
No: 124k/ Tun/2013, Tentang Terbitnya Izin Mendirikan Bangunan di Atas
Tanah Yang Masih dalam Sengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara
Medan,USU Law Journal, Vol.3.No.2Agustus 2015.
Irfan Reinaldo,Sengketa Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Pada Bangunan
Gedung dalam Peradilan Tata Usaha Negara, Lex Administratum, Vol.
VI/No.3/Jul-Ags/2018.
Misalina Br. Bukit, dkk., Analisis Yuridis Terdahap Pembatalan Pencabutan Izin
Mendirikan Bangunan (Studi Kasus Putusan No.
30/B/2012/PT.TUN.MDN), USU Law Journal, Vol.4No.1Januari 2016.
D. Internet
Ujang Abdullah, Upaya Administrasi dalam Peradilan Tata Usaha Negara,
disampaikan pada Diklat Calon Hakim Angkatan Iv Mahkamah Agung RI,
Ciawi, Bogor, tanggal 7 Juli 2009.