refrat obsgyn partus kasep agus roghib 08700310

22
REFERAT PARTUS KASEP Oleh : Agus Roghib, S.Ked 08700310 Pembimbing dr. Tjuput Purwastono, Sp.OG (K) SMF ILMU OBSTETRI GINEKOLOGI

Upload: ali-uweys-syarahil

Post on 06-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

tgs

TRANSCRIPT

Page 1: Refrat Obsgyn Partus Kasep Agus Roghib 08700310

REFERAT

PARTUS KASEP

Oleh :

Agus Roghib, S.Ked

08700310

Pembimbing

dr. Tjuput Purwastono, Sp.OG (K)

SMF ILMU OBSTETRI GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA

RSUD SIDOARJO

2015

Page 2: Refrat Obsgyn Partus Kasep Agus Roghib 08700310

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Referat di

SMF Ilmu Obstetri Ginekologi RSUD Sidoarjo yang berjudul “Partus Kasep”

dengan tepat waktunya. Referat ini diajukan untuk memenuhi tugas dalam rangka

menjalani kepanitraan klinik di SMF Ilmu Obstetri Ginekologi RSUD Sidoarjo.

Bersamaan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Tjuput Purwastono, Sp.OG (K), sebagai pembimbing klinik.

2. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Sidoarjo

3. Staff paramedis di SMF Obstetri dan Ginekologi RSUD Sidoarjo.

Penulis juga menyadari bahwa penulisan referat ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan segala masukan serta

kritik yang membangun demi sempurnanya tulisan ini. Penulis berharap semoga

referat ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait.

Sidoarjo, 3 Agustus 2015

Penulis

2

Page 3: Refrat Obsgyn Partus Kasep Agus Roghib 08700310

DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................................1

Kata Pengantar................................................................................................................2

Daftar isi..........................................................................................................................3

I. Pendahuluan.................................................................................................................4

II. Tinjuan Pustaka..........................................................................................................5

1. Definisi...................................................................................................................5

2. Epidemiologi..........................................................................................................5

3. Etiologi...................................................................................................................6

4. Gejala Klinis.........................................................................................................11

5. Penatalaksanaan....................................................................................................12

6. Komplikasi............................................................................................................13

III. Penutup....................................................................................................................14

Daftar Pustaka...............................................................................................................15

3

Page 4: Refrat Obsgyn Partus Kasep Agus Roghib 08700310

BAB I

PENDAHULUAN

Partus kasep adalah suatu persalinan yang mengalami kemacetan dan

berlangsung lama sehingga timbul komplikasi pada anak, ibu, atau didapatkan

adanya infeksi intrauterina. Proses persalinan dipengaruhi oleh 3 Faktor yang

berperan yaitu kekuatan mendorong janin keluar (power), faktor janin

(passanger), jalan lahir (passage) dan faktor psikis.

Apabila semua faktor ini dalam keadaan baik, sehat dan seimbang, maka

proses persalinan akan berlangsug dengan baik. Namun apabila salah satau dari

faktor tersebut mengalami kelainan, misalnya keadaan yang menyebabkan his

tidak adekuat, kelainan bayi, kelainan jalan lahir, kelainan penolong ataupun

gangguan psikis maka persalinan tidak dapat berjalan dengan baik. Persalinan

yang mengalami kesulitan untuk berjalan spontan normal juga dipengaruhi

berbagai faktor yang kompleks, misalnya ketidaktahuan akan bahaya persalinan,

keterampilan yang kurang, sarana yang tidak memadai, masih tebalnya

kepercayaan pada dukun serta rendahnya pendidikan dan rendahnya keadaan

sosial ekonomi rakyat.

Partus lama masih merupakan sutu masalah di Indonesia. Berdasarkan

hasil survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2002-2003

dilaporkan bahwa dari seluruh persalinan, kejadian persalinan lama adalah sebesar

31% perdarahan berlebihan terjadi pada 7% persalinan, dan angka kejadian infeksi

sebesar 5%. Sementara ibu yang tidak mengalami komplikasi selama persalinan

adalah sebesar 64%. Berdasarkan survey ini, maka pelayanan kesehatan ibu di

Indonesia masih perlu peningkatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia masih

perlu peningkatan pelayanan dan harus di benahi dengan berbagai pendekatan.

4

Page 5: Refrat Obsgyn Partus Kasep Agus Roghib 08700310

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Partus kasep adalah fase akhir dari suatu persalinan yang telah

berlangsung lama dan tidak mengalami kemajuan sehingga

menimbulkan suatu komplikasi pada ibu, janin atau keduanya(7).

Persalinan normal rata – rata berlangsung tidak lebih dari 24 jam

dihitung dari awal pembukaan sampai lahirnya anak. Pada kala I untuk

primigravida berlangsung kira – kira 13 jam, sedangkan pada

multipara kira – kira 7 jam. Dan pada kala II untuk primigravida 2 jam

sedangkan multipara 1 jam. Apabila terjadi perpanjangan maka

kemungkinan dapat terjadi partus kasep1.

2.2 Epidemiologi

Partus lama masih merupakan sutu masalah di Indonesia.

Berdasarkan hasil survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI)

tahun 2002-2003 dilaporkan bahwa dari seluruh persalinan, kejadian

persalinan lama adalah sebesar 31% perdarahan berlebihan terjadi

pada 7% persalinan, dan angka kejadian infeksi sebesar 5%.

Sementara ibu yang tidak mengalami komplikasi selama persalinan

adalah sebesar 64%. Berdasarkan survey ini, maka pelayanan

kesehatan ibu di Indonesia masih perlu peningkatan pelayanan

5

Page 6: Refrat Obsgyn Partus Kasep Agus Roghib 08700310

kesehatan ibu di Indonesia masih perlu peningkatan pelayanan dan

harus di benahi dengan berbagai pendekatan

2.3 Etiologi

Penyebab partus kasep multikompleks, yang berhubungan dengan

pengawasan pada waktu hamil dan penatalaksanaan pertolongan

persalinan.  Penyebab kemacetan dapat terjadi karena:

a. Faktor Kekuatan Ibu

Kelainan His

His yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya menyebabkan

hambatan pada jalan lahir yang lazim terdapat pada setiap

persalinan, jika tidak dapat diatasi dapat megakibatkan kemacetan

persalinan. His yang normal dimulai dari salah satu sudut di

fundus uteri yang kemudian menjalar merata simetris ke seluruh

korpus uteri dengan adanya dominasi kekutan pada fundus uteri,

kemudian mengadakan relaksasi secara merata dan menyeluruh. 

Baik atau tidaknya his dinilai dengan kemajuan persalinan, sifat

dari his itu sendiri (frekuensinya, lamanya, kuatnya dan

relaksasinya) serta besarnya caput succedaneum2,3.

Adapun jenis-jenis kelainan his sebagai berikut:

1. Inersia uteri

His bersifat biasa, yaitu fundus berkontraksi lebih kuat dan

lebih dahulu daripada bagian lain.  Kelainannya terletak dalam

hal bahwa kontaksi berlangsung terlalu lama dapat

meningkatkan morbiditas ibu dan mortalitas janin.  Keadaan

ini dinamakan dengan inersia uteri primer.  Jika setelah

belangsungnya his yang kuat untuk waktu yang lama

dinamakan inersia uteri sekunder.  Karena dewasa ini

persalinan tidak dibiarkan berlangsung lama (hingga

menimbulkan kelelahan otot uterus) maka inersia uterus

sekunder jarang ditemukan2.

6

Page 7: Refrat Obsgyn Partus Kasep Agus Roghib 08700310

2. His yang terlalu kuat

His yang terlalu kuat dan terlalu efisien menyebabkan

persalinan selesai dalam waktu yang sangat singkat.  Partus

yang sudah selesai kurang dari tiga jam disebut partus

presipitatus.  Sifat his normal, tonus otot diluar his juga

normal, kelainannya hanya terletak pada kekuatan his.  Bahaya

dari partus presipitatus bagi ibu adalah perlukaan pada jalan

lahir, khususnya serviks uteri, vagina dan perineum. 

Sedangkan bagi bayi bisa mengalami perdarahan dalam

tengkorak karena bagian tersebut menglami tekanan kuat

dalam waktu yang singkat2.

3. Kekuatan uterus yang tdak terkoordinasi

Disini kontraksi terus tidak ada koordinasi antara kontraksi

bagian atas, tengah dan bawah, tidak adanya dominasi fundal,

tidak adanya sinkronisasi antara kontraksi daripada bagian-

bagiannya.  Dengan kekuatan seperti ini, maka tonus otot terus

meningkat sehingga mengakibatkan rasa nyeri yang terus

menerus dan hipoksia janin. Macamnya adalah hipertonik

lower segment, colicky uterus, lingkaran kontriksi dan distosia

servikalis3.

Kelainan Mengejan

Pada umumnya persalinan kala II kemajuannya sangat dibantu

oleh hejan perut, yang biasanya dikerjakan bersama-sama pada

waktu his.  Kelainan mengejan disebabkan oleh3:

o Otot dinding perut yang lemah

o Distasis recti, abdomen pendulans dan jarak antara kedua

m. recti lebar

o Refleks mengejan hilang oleh karena pemberian narkose

atau anestesi

o Kelelahan (otot dinding perut menjadi lemah)

7

Page 8: Refrat Obsgyn Partus Kasep Agus Roghib 08700310

b. Faktor Janin

Dapat disebabkan oleh janin yang besar, adanya malposisi dan

malpresentasi, kelainan letak bagian janin, distosia bahu,

malformasi dan kehamilan ganda3.

1. Letak : Defleksi

a. Presentasi Puncak Kepala

b. Presentasi Muka

c. Presentasi Dahi

2. Posisi Oksiput Posterior Persisten

a. Kadang – kadang ubun – ubun kecil tidak berputar ke depan, tetapi

tetap berada di belakang

b. Letak belakang kepala ubun – ubun kecil melintang karena

kelemahan his dan kepala janin bundar.

3. Letak tulang ubun – ubun

a. Positio occiput pubica (anterior)

Oksiput berada dekat simfisis

b. Positio occiput sacralis (posterior)

Oksiput berada dekat sakrum.

4. Letak sungsang

5. Letak Lintang

c. Faktor Jalan Lahir

Jalan lahir dibagi  atas bagian tulang yang terdiri atas tulang-

tulang panggul dengan sendi-sendinya dan bagian lunak terdiri

atas otot-otot, jaringan-jaringan dan ligamen-ligamen.  Dengan

demikian distosia akibat jalan lahir dapat dibagi atas:

1. Distosia karena kelainan panggul

Kelainan panggul dapat disebabkan oleh; gangguan

pertumbuhan, penyakit tulang dan sendi (rachitis, neoplasma,

fraktur, dll), penyakit kolumna vertebralis (kyphosis,

8

Page 9: Refrat Obsgyn Partus Kasep Agus Roghib 08700310

scoliosis,dll), kelainan ekstremitas inferior (coxitis, fraktur,

dll). Kelainan panggul dapat menyebabkan kesempitan

panggul.  Kesempitan panggul dapat dibagi menjadi tiga

bagian yaitu; kesempitan pintu atas panggul, pintu tengah

panggul dan pintu bawah panggul. Pintu atas panggul

dikatakan sempit bila konjugata vera < 10 cm, atau diameter

transversa  < 12 cm.   Kesempitan pintu atas panggul dapat

menyebabkan persalinan yang lama karena adanya gangguan

pembukaan yang diakibatkan oleh ketuban pecah sebelum

waktunya yang disebabkan bagian terbawah kurang menutupi

pintu atas panggul sehingga ketuban sangat menonjol dalam

vagina dan setelah ketuban pecah kepala tetap tidak dapat

menekan cerviks karena tertahan pada pintu atas panggul. 

Selain itu persalinan yang lama juga disebabkan karena adanya

moulage kepala yang hebat sehingga dapat melewati pintu atas

panggul ,dan ini memerlukan waktu yang lama.

Bidang tengah panggul dikatakan sempit bila jumlah diameter

transversa dan diameter sagitalis posterior ≤13,5 cm (N = 10,5

cm + 5 cm = 15,5 cm), diameter antar spina ≤ 9 cm. Pada

panggul tengah yang sempit, lebih sering ditemukan posisi

oksipitalis posterior persisten atau presentasi kepala dalam

posisi  lintang tetap (transverse arrest).

Pintu bawah panggul dikatakan sempit bila jarak antara tuber

ossis ischii ≤8 cm  dan diameter transversa + diameter sagitalis

posterior < 15 cm (N =11 cm+7,5 cm = 18,5 cm), hal ini dapat

menyebabkan kemacetan pada kelahiran janin ukuran biasa2,3.

2. Distosia karena kelainan jalan lahir lunak

Persalinan kadang-kadang terganggu oleh karena kelainan

jalan lahir lunak (kelainan tractus genitalis).  Kelainan tersebut

terdapat di vulva, vagina, cerviks uteri, dan uterus3. Kelainan

pada vulva yang dapat menyebabkan distosia antara lain;

edema yang biasanya diakibatkan oleh persalinan yang lama

9

Page 10: Refrat Obsgyn Partus Kasep Agus Roghib 08700310

dengan  penderita yang dibiarkan meneran terus menerus,

stenosis pada vulva yang terjadi sebagai akibat perlukaan dan

radang yang menyebabkan ulkus sehingga menimbulkan parut,

dan tumor.  Sedangkan kelainan vagina yang menyebabkan

distosia antara lain; stenosis vulva, septum vagina dan tumor

vagina2,3.

Distosia servikalis  dan uteri dapat disebabkan

oleh dysfunctional uterine actionatau dapat juga disebabkan

oleh jaringan parut pada serviks uteri dan dengan adanya

tumor2.

Mioma pada serviks atau segmen bawah uterus dapat

menghalangi persalinan.  Mioma yang terletak di dalam jalan

lahir atau berlanjut ke jalan lahir pada awal kehamilan, dapat

terdorong ke atas ketika uterus membesar sehingga obstruksi

terhadap persalinan pervaginam tidak terdapat lagi4.

Mioma uteri selama masa kehamilan ukurannya akan semakin

bertambah yang terjadi akibat stimulasi hormon estrogen. 

Kemungkinan dilakukannya seksio sesaria akan bertambah

besar, khususnya bila suatu mioma uteri terletak pda segmen

bawah rahim.  Demikian pula, risiko malposisi serta persalinan

prematur akan meningkat bila terdapat mioma lebih dari satu

dan risiko retensio plasenta bertambah besar bila terdapat

tumor pada segmen bawah rahim4.

d. Faktor penolong

Diakibatkan pertolongan yang salah dalam manajemen persalinan

yaitu ;

o Salah pimpin

o Manipulasi (Kristeler)

o Pemberian uterotonika yang kurang pada tempatnya

 

10

Page 11: Refrat Obsgyn Partus Kasep Agus Roghib 08700310

e. Faktor psikologis

Suatu proses persalinan merupakan pengalaman fisik sekaligus

emosional yang luar biasa bagi seorang wanita.  Aspek psikologis

tidak dapat dipisahkan dari aspek fisik satu sama lain.  Bagi wanita

kebanyakan proses persalinan membuat mereka takut dan cemas. 

Ketakutan dan kecemasan inilah yang dapat menghambat suatu

proses persalinan.  Dengan persiapan antenatal yang baik,

diharapkan wanita dapat melahirkan dengan mudah, tanpa rasa

nyeri dan dapat menikmati proses kelahiran bayinya5.

2.4 Gejala Klinis

Pada Ibu 3  :

Akibat kurang tidur/makan/minum

1. Kelelahan/ibu sangat capek

2. Nampak takut dan gelisah

3. Dehidrasi : Kulit dingin, turgor brkurang, mata cekung, takikardi

4. Asidosis : respirasi menjadi cepat, meteorismus

5. Urine sedikit dan kental atau hematuria

Akibat persalinan yang berlangsung lama

1. Infeksi : Temperatur lebih dari 38ºC, dapat menyebabkan septic

syok

2. Komplikasi obstetrik :  air ketuban kental, keruh dan

berbau, tympani uteri  (gas dalam uterus), his hilang/ lemah/ terus-

menerus, edema vulva/ vagina/ portio, retensio urinaria, terdapat

tanda-tanda ruptura uteri iminen

Pada Janin 3

Gawat janin :

1. DJJ : Lebih dari 160x/ menit, kurang dari 100x/ menit, tidak 

teratur

2. Air ketuban : terdapat mekonium pada presentasi kepala atau

presentasi bokong masih tinggi, berbau,  kental kehijauan

Kaput succedaneum yang besar

11

Page 12: Refrat Obsgyn Partus Kasep Agus Roghib 08700310

Moulage berat

Janin mati

2.5 Penatalaksanaan

a. Memperbaiki keadaan umum ibu

1. Puasa karena mungkin akan dilakukan tindakan dalam narkose

2. Pasang kateter menetap

3. Pemberian oksigen

4. Pemberian cairan, kalori dan elektrolit: yaitu glukosa 5% atau 10%

atau garam fisiologis sebanyak 1 liter dalam waktu yang singkat

kemudian dilanjutkan dengan tetesan yang biasa

5. Untuk koreksi asidosis diberikan Bicarbonas Natricus 7%

sebanyak 50 ml

b. Pemberian sedativa

Maksudnya adalah untuk  memberikan ketenangan, mengurangi

kelelahan, dan mengurangi rasa nyeri.  Preparat yang diberikan

adalah pethidine 50 mg iv.

c. Koreksi terhadap infeksi:

1. Antibiotik ; Ampicillin 3 x 1 gram iv

2. ATS 1500 iu

3. Kortikosteroid 1-3 mg/kg BB untuk syok septik dan anti stress1,3

Menyelesaikan Persalinan

Setelah keadaan umum ibu diperbaiki barulah dipikirkan untuk

menyelesaikan persalinan sesuai dengan falsafah obstetri

“PRIMUM NON NOCERE” (first of all do no harm), yaitu

apabila tidak ada indikasi yang memaksa untuk melakukan

tindakan obstetri, maka sebaiknya tindakan tersebut ditunda.

Sedapat mungkin penyelesaian persalinan dilakukan pervaginam

oleh karena tindakan perabdominam akan menyebarkan infeksi di

12

Page 13: Refrat Obsgyn Partus Kasep Agus Roghib 08700310

dalam robngga perut.  Akan tetapi apabila tindakan pervaginam

tidak mungkin dilakukan maka sebaiknya dilakukan seksio sesaria

ekstraperitoneal atau seksio sesaria histerektomi, dan apabila

kedua hal tersebut tidak mungkin maka sebaiknya dilakukan

seksio sesaria transperitonealis produnda3.

2.6 Komplikasi

Terhadap Ibu 1

1. Infeksi sampai sepsis

2. Asidosis sampai gangguan elektrolit

3. Dehidrasi, syok, kegagalan fungsi organ

4. Robekan jalan lahir

5. Fistula buli-buli, vagina, rahim, rektum

Terhadap Anak 1

1. Gawat janin sampai meninggal

2. Lahir dengan asfiksia berat sehingga dapat menimbulkan cacat

otak menetap

3. Trauma persalinan: patah tulang dada, lengan, kaki, kepala karena

pertolongan

13

Page 14: Refrat Obsgyn Partus Kasep Agus Roghib 08700310

BAB III

PENUTUP

• Partus kasep adalah suatu persalinan yang mengalami kemacetan dan

berlangsung lama sehingga timbul komplikasi pada anak, komplikasi pada

ibu, atau didapatkan adanya infeksi intrauterin

• Komplikasi yang terjadi akibat persalinan lama pada partus kasep dapat

berupa komplikasi pada anak, komplikasi pada ibu, atau didapatkan

adanya infeksi intrauterin.

• Komplikasi pada anak dapat berupa kaput suksedaneum yang besar,

gawat janin yang ditandai adanya air ketuban bercampur mekoneum,

denyut jantung janin bradikardia, takikardia, atau irregular, dan gerak anak

yang berkurang

• Tindakan yang harus segera dilakukan pada partus kasep adalah resusitasi

intrauterine berupa pemberian oksigen, memposisikan ibu miring ke kiri,

rehidrasi cairan dengan ringer laktat / garam fisiologis 1000cc, pemberian

antibiotik untuk profilaksis dan segera terminasi kehamilan sesuai indikasi

.

14

Page 15: Refrat Obsgyn Partus Kasep Agus Roghib 08700310

DAFTAR PUSTAKA

1. Sumampouw, H. Dkk. Partus Kasep. PEDOMAN DIAGNOSIS DAN

TERAPI LAB / UPF ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT

KANDUNGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER

SOETOMO SURABAYA. 1994. Hal. 55 – 58.

2. Mochtar, R. Partus Lama dan Partus Terlantar. SINOPSIS OBSTETRI

Jilid I. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta. 1998. Hal . 384

– 386

3. Mansjoer, A. dkk. Distosia. KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jilid I. Media Aesculapius

Jakarta. 2001. hal . 303 – 309.

4. Martohoesodo, S. dkk. Patologi Persalinan dan Penanganannya. ILMU

KEBIDANAN. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta.

2002. Hal. 587 – 637

5. Mochtar, R. Distosia karena kelainan jalan lahir. SINOPSIS OBSTETRI

Jilid I. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta. 1998. Hal. 323

325

6. Sastrawinata,S.R. Dystocia. OBSTETRI PATOLOGI. Bagian Obstetri &

Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung.

ELSTAR OFFSET. Bandung. 1981. Hal. 154 – 205.

7. Mochtar, R. Distosia karena kelainan janin. SINOPSIS OBSTETRI Jilid I.

Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta. 1998. Hal. 339 - 372

15