reformasi tahun 1998

1
Reformasi tahun 1998, sudah 16 tahun berselang dari masa Orde baru dan memasuki masa Reformasi. Seperti kita ketahui, bahwa tokoh utama yang telah membantu pergerakan reformasi ini adalah para pemuda beserta Mahasiswa Indonesia. Orde baru telah berkuasa selama 32 tahun, tentu ini bukanlah waktu yang pendek. Ada banyak penyelewengan Pancasila dan kekuasaan yang terjadi pada masa ini, padahal masa ini menjunjung tinggi penerapan pemerintahan yang konsisten terhadap Pancasila. Penyelewengan tersebut diantaranya tidak dihargainya HAM, Korupsi, kolusi dan nepotisme. Seperti botol berisi air yang ditekan terus menerus, air ini akan meledak. Maka seperti itulah reformasi, rakyat yang telah lelah dengan masa orde baru yang selalu ditekan membuatnya meledak dan menimbulkan banyak kerusuhan dimana-mana. Selama masa orde baru memang pembangunan Indonesia mengalami puncaknya, hingga Indonesia mendapat kepercayaan dari dalam dan luar negeri, Pak Soeharto selaku presiden pun dapat menjaga stabilitas nasional baik dalam bidang sosial maupun bidang ekonomi, namun cara Presiden dalam menjaga stabilitas ini cukup ekstrem, mulai dari penculikan, penekanan pihak oposisi, dan dalam bidang ekonomi, stabilitas ini kadang hanya dirasakan oleh pihak yang dari awalnya memang sudah kaya, sehingga kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin pun terlihat kentara. Berbagai penyelewengan Pancasila dan UUD 1945 pun terjadi. Sejak tahun 1996 situasi politik di Indonesia sudah mulai memanas. Pemilihan tahun 1997 juga belum bisa meredakan situasi politik yang memanas tersebut karena dianggap penuh Nepotisme, hingga masyarakat mulai tidak percaya pada pemerintah. Ditambah lagi dengan krisis ekonomi yang melanda, harga kebutuhan pokok naik tajam, dollar mencapai nilai Rp. 15.000 per dolar, perbankan pun bangkrut. Puncaknya Mei 1998, para mahasiswa mulai melancarkan gerakan reformasi. Mahasiswa memulai demonstrasi pada tanggal 12 Mei 1998, dan ada 4 mahasiswa trisakti yang gugur. Gerakan reformasi terus berlanjut hingga tanggal 21 Mei 1998 presiden Soeharto akhirnya mengundurkan diri dan digantikan oleh presiden Habibi. Pada masa Presiden B.J Habibie kehidupan politik mulai mengalami perubahan. Konstitusi sudah mulai dapat menjalankan tugasnya lagi dengan baik. Kebebasan berserikatpun telah mulai terjadi dengan adanya banyak partai politik yang muncul.

Upload: rifqi-anggara

Post on 29-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Studi kasus Reformasi 98

TRANSCRIPT

Page 1: Reformasi tahun 1998

Reformasi tahun 1998, sudah 16 tahun berselang dari masa Orde baru dan memasuki masa Reformasi. Seperti kita ketahui, bahwa tokoh utama yang telah membantu pergerakan reformasi ini adalah para pemuda beserta Mahasiswa Indonesia.

Orde baru telah berkuasa selama 32 tahun, tentu ini bukanlah waktu yang pendek. Ada banyak penyelewengan Pancasila dan kekuasaan yang terjadi pada masa ini, padahal masa ini menjunjung tinggi penerapan pemerintahan yang konsisten terhadap Pancasila. Penyelewengan tersebut diantaranya tidak dihargainya HAM, Korupsi, kolusi dan nepotisme. Seperti botol berisi air yang ditekan terus menerus, air ini akan meledak. Maka seperti itulah reformasi, rakyat yang telah lelah dengan masa orde baru yang selalu ditekan membuatnya meledak dan menimbulkan banyak kerusuhan dimana-mana.

Selama masa orde baru memang pembangunan Indonesia mengalami puncaknya, hingga Indonesia mendapat kepercayaan dari dalam dan luar negeri, Pak Soeharto selaku presiden pun dapat menjaga stabilitas nasional baik dalam bidang sosial maupun bidang ekonomi, namun cara Presiden dalam menjaga stabilitas ini cukup ekstrem, mulai dari penculikan, penekanan pihak oposisi, dan dalam bidang ekonomi, stabilitas ini kadang hanya dirasakan oleh pihak yang dari awalnya memang sudah kaya, sehingga kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin pun terlihat kentara. Berbagai penyelewengan Pancasila dan UUD 1945 pun terjadi. Sejak tahun 1996 situasi politik di Indonesia sudah mulai memanas. Pemilihan tahun 1997 juga belum bisa meredakan situasi politik yang memanas tersebut karena dianggap penuh Nepotisme, hingga masyarakat mulai tidak percaya pada pemerintah. Ditambah lagi dengan krisis ekonomi yang melanda, harga kebutuhan pokok naik tajam, dollar mencapai nilai Rp. 15.000 per dolar, perbankan pun bangkrut.

Puncaknya Mei 1998, para mahasiswa mulai melancarkan gerakan reformasi. Mahasiswa memulai demonstrasi pada tanggal 12 Mei 1998, dan ada 4 mahasiswa trisakti yang gugur. Gerakan reformasi terus berlanjut hingga tanggal 21 Mei 1998 presiden Soeharto akhirnya mengundurkan diri dan digantikan oleh presiden Habibi.

Pada masa Presiden B.J Habibie kehidupan politik mulai mengalami perubahan. Konstitusi sudah mulai dapat menjalankan tugasnya lagi dengan baik. Kebebasan berserikatpun telah mulai terjadi dengan adanya banyak partai politik yang muncul.