refleksi kasus urologi

6
REFLEKSI KASUS A. Deskripsi kejadian Pada tanggal 27 april 2015 saya melanjutkan praktik profesi Ners saya di gerbong KMB 2, setelah sebelumnya saya menjalani praktek digerbong keperawatan anak. Ruangan pertama yang saya dapatkan untuk praktek KMB 2 adalah ruangan lontara 2 bawah depan. Ruangan ini merupakan ruangan perawatan khusus untuk pasien dengan kasus urologi atau lebih tepatnya pasien yang akan menjalani bedah urologi. Hari pertama praktik saya melakukan tindakan ganti verban pada pasien dengan kanker penis. pasien tersebut memiliki luka kanker yang sudah tidak beraturan bentuknya, bentuk lukanya jika digambarkan menyerupai bunga kol. Permukaan luka yang tidak rata dan Nampak kotor dan berbau. Selain itu luka kanker tersebut mudah sekali mengalami perdarahan jika kita tidak hati- hati dalam melakukan perawatan lukanya. Saat itu saya melakukan tindakan ganti verband bersama seorang perawat senior dengan inisial “ J”. tindakan perawatan lukanya sama dengan perawatan luka pada umumnya, dimana luka dicuci dengan normal salin, hanya saja sebelum itu luka disabuni dengan menggunakan sabun sunlight pencuci piring.

Upload: slamet-katib

Post on 11-Nov-2015

51 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

refleksi kasus urologi

TRANSCRIPT

REFLEKSI KASUS

A. Deskripsi kejadianPada tanggal 27 april 2015 saya melanjutkan praktik profesi Ners saya di gerbong KMB 2, setelah sebelumnya saya menjalani praktek digerbong keperawatan anak. Ruangan pertama yang saya dapatkan untuk praktek KMB 2 adalah ruangan lontara 2 bawah depan. Ruangan ini merupakan ruangan perawatan khusus untuk pasien dengan kasus urologi atau lebih tepatnya pasien yang akan menjalani bedah urologi. Hari pertama praktik saya melakukan tindakan ganti verban pada pasien dengan kanker penis. pasien tersebut memiliki luka kanker yang sudah tidak beraturan bentuknya, bentuk lukanya jika digambarkan menyerupai bunga kol. Permukaan luka yang tidak rata dan Nampak kotor dan berbau. Selain itu luka kanker tersebut mudah sekali mengalami perdarahan jika kita tidak hati-hati dalam melakukan perawatan lukanya. Saat itu saya melakukan tindakan ganti verband bersama seorang perawat senior dengan inisial J. tindakan perawatan lukanya sama dengan perawatan luka pada umumnya, dimana luka dicuci dengan normal salin, hanya saja sebelum itu luka disabuni dengan menggunakan sabun sunlight pencuci piring. Awalnya saya merasa aneh, melihat luka yang dicuci dengan sabun pencuci piring. Saat saya menanyakan tujuan dari tindakan itu, perawat tersebut menjawab tujuannya agar lukanya tidak berbau. Tindakan ganti verband pada pasien dengan kanker penis tersebut cukup memakan waktu, dimana satu jam lewat lima belas menit baru tindakan tersebut selesai. Alhasil tenaga yang dikeluarkan juga cukup membuat saya dan perawat tersebut mengalami rasa lelah.Keesokan harinya pada hari ke-2 saya dinas, saya kembali merawat luka pasien dengan kanker penis tersebut dan tetap bersama perawat yang kemarin bersama saya merawat luka tersebut. Begitu seterusnya hingga hari keempat saya dinas pagi. Akhirnya saya bertanya pada perawat tersebut mengapa hanya dia yang mau merawat luka kanker tersebut. Apakah perawat lain diruangan ini tidak bisa melakukan tindakan tersebut. Karena menurut saya sebagai seorang perawat kita harus bisa mengerjakan tindakan-tindakan yang memang harus dimiliki seorang perawat yang bekerja di rumah sakit termasuk dalam hal perawatan luka. Adapun jawaban dari perawat tersebut adalah bahwa dia tidak mempercayai kalau perawat lain yang merawat luka. Karena pasti perawatan luka mereka tidak begitu baik. hal ini dibuktikan dengan luka yang habis mereka rawat masih berbau busuk. Begitu menurut perawat tersebut sehingga untuk tindakan ganti verband merupakan bagiannya sendiri. Bahkan menurutnya jika tidak ada mahasiswa praktek dia merawat luka dengan bantuan keluarga pasien bukan dibantu oleh teman perawat diruangannya.B. Perasaan saat kejadianAdapun perasaan saya saat kejadian tersebut sangat menyayangkan hal tersebut. Karena menurut saya hal tersebut menggambarkan bagaimana profil perawat sekarang yang egois dan tidak mau membagi ilmu dan memberikan kepercayaan kepada sesama teman perawat. Karena hal ini bagi saya masih bisa dicari solusinya. C. Evaluasi (sisi positif & sisi negatif)a. Sisi positifSisi positif dari kejadian ini bahwa saya dapat mengambil pembelajaran bagaimana suatu kekompakan sangat diperlukan dalam satu ruangan khususnya sebagai tim keperawatan. Karena keperawatan merupakan suatu kerja tim yang mana tidak dapat dikerjakan seorang diri saja oleh perawat.

b. Sisi negatifSisi negatif dari kejadian ini menurut saya dapat merugikan pasien, karena jika perawat tersebut berhalangan hadir pasti perawatan luka pasien akan terbengkalai. Karena sudah menjadi kebiasaan jika perawatan luka hanya rutin dilakukan oleh perawat itu saja. Disisi lain perawat tersebut egois, tidak mempercayai teman sejawatnya, tidak mau mengajarkan teman sejawatnya bagaimana cara merawat luka yang benar. Apalagi ditunjang dengan perawat yang lain masa bodo, maka kedepannya akan terjadi sesuatu hal yang dapat merugikan pasien dan pasti akan menimbulkan konflik intern sesame perawat diruangan tersebut.D. Analisis Mengapa kasus ini menarik :Kasus ini menarik karena menurut saya hal ini mencerminkan sikap perawat yang kurang baik. karena sebagai perawat kita jangan menganggap diri kita sendiri yang mampu melakukan suatu pekerjaan. Hal ini sekali lagi dapat menimbulkan konflik antar sesame perawat yag pada akhirnya akan saling menyalahkan diantara sesama perawat.Mengapa bisa terjadi :Hal ini bisa terjadi karena tidak adanya rasa percaya diantara sesame teman perawat, kemudian menurut saya hal ini juga bisa terjadi karena perawat lain diruangan tersebut cuek dengan hal tersebut, justru mereaka malah senang jika tidak melakukan tindakan GV tersebut. Hal ini saya buktikan karena selama saya dinas disitu tidak ada satu orang perawatpun yang memberanikan diri membantu tindakan GV tersebut. Bahkan pernah saya menanyakan bagaimana GV pada pasien kanker penis tersebut apakah sudah bisa dimulai karena ini sudah jam 10 pagi, pasien tersebut sudah menanyakan kapan dia akan di GV, jawaban yang saya dapat dari perawat tersebut adalah tunggu saja perawat j karena dia itu bagian GV.E. KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat saya ambil dari kejadian ini adalah kurangnya komunikasi perawat dan kesadaran perawat akan manajemen keperawatan yang sesungguhnya. Dimana kita sebagai perawat bekerja sebagai satu Tim, bukan bekerja seorang diri saja.F. Rencana tindak lanjut (action plan) Menurut saya rencana tindak lanjut dari kejadian ini adalah mengadakan rapat evaluasi yang dipimpin oleh kepala ruangannya sendiri. Kemudian setiap harinya harus dibuatkan jadwal perawat yang mendapat giliran merawat luka sehingga semua perawat bisa melakukan tindakan tersebut dengan benar sesuai dengan yang diharapkan perawat J.