refleksi kasus 2
DESCRIPTION
ssTRANSCRIPT
Refleksi Kasus
SEORANG LAKI-LAKI 43 TAHUN DENGAN F20.0 SKIZOFRENIA
PARANOID DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
Disusun oleh :
Dwi Septiadi Badri
G99141147
Pembimbing:
Agung Priatmaja, dr., Sp. KJ, M. Kes
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/ RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
SURAKARTA
2015
I. IDENTITAS PASIEN
- Nama : Tn. M
- Umur : 43 tahun
- Jenis Kelamin : Laki-Laki
- Alamat : Mbaturetno, Wonogiri
- Pekerjaan : Petani
- Status : Menikah
- Agama : Islam
- Suku : Jawa
- Masuk Rumah Sakit : 12 Desember 2015
- Tanggal Pemeriksaan : 21 Desember 2015
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Riwayat psikiatri pasien didapatkan dari anamnesis pasien (autoanamnesis)
dan dari keluarga (alloanamnesis)
1. Autoanamnesis dilakukan di bangsal Gatotkaca RSJD Surakarta pada
tanggal 21 Desember 2015.
2. Alloanamnesis dilakukan pada istri pasien pada tanggal 21 Desember
2015 melalui telepon.
A. Keluhan Utama
Mengamuk, memukuli pagar rumah
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Autoanamnesis
Pasien diwawancarai pada tanggal 21 Desember 2015 di
bangsal Gatotkaca RSJD Surakarta. Pasien tampak senang saat
diwawancarai. Perawatan diri pasien tampak baik. Pasien
mengatakan bahwa dulu dirinya suka mengamuk dan memukuli
pagar didepan rumahnya. Pasien melakukan hal itu karena merasa
dirasuki oleh ayahnya yang sudah meninggal. Pasien mengatakan
bahwa ayahnya sering berbicara padanya dan sering
mendatanginya. Ayah pasien telah meninggal saat pasien masih
kecil, dan pasien mengaku sedih karena belum sempat berkenalan
dengan ayahnya.
2. Alloanamnesis (Ny. S: Istri pasien)
Alloanamnesis dilakukan kepada istri pasien, yang bernama
Ny. S. Ny. S mengatakan bahwa kondisi aneh yang dialami ibunya
sudah terjadi sekitar 2 tahun yang lalu. Ketika itu pasien sering
mengurung diri di kamar, tidak melakukan aktivitas, menangis
sendiri, tidak seperti biasanya yang suka jalan-jalan untuk
refreshing. Menurut Tn. W, pasien sebelumnya mengalami stres
yang berat karena ditipu oleh suami keduanya yang meningalkan
hutang kesana-kemari yang dibebankan kepada pasien. Kemudian
pasien ditinggal oleh suami keduanya. Tn. W juga mengaku
merantau untuk bekerja, sehingga pasien hanya di rumah sendiri
saja tanpa ada yang merawat dari pihak keluarga.
Riwayat Penyakit Dahulu
1. Riwayat Psikiatri
Gangguan jiwa sebelumnya: Pasien sudah mengalami tanda-tanda
gangguan jiwa sejak 3 tahun yang lalu. Sudah beberapa kali
mondok dan berobat di RSJ.
2. Riwayat Gangguan Medis
o Riwayat trauma kepala : disangkal
o Riwayat kejang : disangkal
o Riwayat hipertensi : disangkal
o Riwayat diabetes : disangkal
3. Riwayat Medis Lainnya
o Riwayat merokok : disangkal
o Riwayat konsumsi alkohol : disangkal
o Riwayat konsumsi obat psikotropika : disangkal
C. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal
Belum diketahui
2. Riwayat Masa Anak Awal (0 – 3 tahun)
Belum diketahui
3. Riwayat Masa Anak Pertengahan (4 – 11 tahun)
Belum diketahui
4. Riwayat Masa Anak Akhir (pubertas – remaja)
Belum diketahui
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pekerjaan
Pasien awalnya merupakan petani, namun karena kondisinya,
pasien tidak lagi bekerja.
b. Riwayat Perkawinan
Pasien menikah deengan seorang istri dan mempunyai seorang
anak.
c. Riwayat Pendidikan
Tamat SMP
d. Riwayat Agama
Pasien beragama Islam, ibadah baik.
e. Riwayat Psikoseksual
Pasien menyukai lawan jenis
f. Riwayat Kemiliteran dan Hukum
Pasien tidak pernah terlibat dalam kegiatan kemiliteran dan
masalah hukum.
g. Aktivitas Sosial
Sebelum mengalami keluhan ini, pasien dapat berinteraksi
dengan baik. Namun sekarang kurang dapat berinteraksi.
D. Riwayat Keluarga – Genogram
Keterangan gambar:
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan
: Telah meninggal
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTALIS
A. Gambaran Umum
1. Penampilan :
Laki-laki, 43 tahun, tampak berpenampilan sesuai usia, perawatan
diri terlihat cukup
2. Pembicaraan :
Spontan. Artikulasi dan intonasi jelas, volume cukup.
3. Psikomotor :
Normoaktif
4. Sikap terhadap pemeriksa :
Kooperatif. Kontak mata adekuat.
B. Kesadaran
1. Kuantitatif : GCS E4V5M6
2. Kualitatif : Tidak berubah
C. Alam Perasaan
1. Mood : Senang
2. Afek : Normoafek
3. Keserasian : Serasi
4. Empati : Dapat diraba rasakan
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Halusinasi auditorik (+), Halusinasi visual
(+)
2. Ilusi : sde
3. Depersonalisasi : sde
4. Derealisasi : sde
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Thought insertion
2. Isi pikir : Waham dikendalikan (+)
3. Arus : Non realistik
F. Sensorium dan Kognitif
1. Orientasi (orang/ tempat/ waktu/ situasi) : baik
2. Daya ingat (segera/ pendek/ sedang/ panjang) : baik
3. Daya konsentrasi dan perhatian
o Konsentrasi : baik
o Perhatian : baik
4. Kemampuan abstrak : baik
5. Kapasitas membaca dan menulis : baik
6. Kemampuan menolong diri sendiri : baik
G. Daya Nilai
1. Nilai sosial : baik
2. Uji daya nilai : baik
3. Penilaian realitas : Terganggu
H. Tilikan Diri : Tilikan 5
I. Reabilitas : Tidak didapatkan informasi dari
autoanamnesis
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
A. Status Interna
1. Kesan umum : GCS E4V5M6, kesan baik, gizi cukup
2. Vital sign
a. Tekanan darah : 120/80
b. Nadi : 88x/ menit
c. Suhu : 36,5o C
d. Respirasi : 20x/ menit
B. Status Neurologis
1. Fungsi kesadaran : GCS E4V5M6
2. Fungsi luhur : sde
3. Fungsi kognitif : sde
4. Fungsi sensorik : sde
5. Fungsi motorik
Kontraksi
otot
Tonus
otot
Refleks
Fisiologis
Refleks
Patologis
sde sde N N +2 +2 - -
sde sde N N +2 +2 - -
6. Nervus cranialis
N.III : sde
N.VII : sde
N.XII : sde
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
VI. DAFTAR MASALAH
A. Organobiologik : Tidak ada
B. Psikologik :
1. Gangguan persepsi halusinasi auditorik dan visual
2. Gangguan isi pikir
3. Gangguan bentuk pikir
4. Gangguan arus pikir
5. Gangguan penilaian realita
VII. DIAGNOSIS MULTIAXIAL
- Axis I : F20.0 Skizofrenia paranoid
- Axis II : Belum ada diagnosis
- Axis III : Tidak ada diagnosis
- Axis IV : Masalah keluarga
- Axis V : GAF 50-41
Diagnosis Banding:
F32.3 Episode depresif berat dengan gejala psikotik
F20.6 Skizofrenia simpleks
VIII. RENCANA PENGOBATAN LENGKAP
A. Medikamentosa
Haloperidol 2mg 2x 0,5
Trihexyphenidyl 2mg 2x 0,5
CLor..
B. Non Medikamentosa
1. Terhadap pasien:
a. Menjelaskan terhadap pasien penyakitnya, cara, manfaat dan
efek samping dari pengobatan yang diterima pasien dan
memotivasi pasien supaya nimun obat teratur dan rutin kontrol.
b. Mendorong pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas
sehari-hari secara bertahap dan membantu pasien untuk bisa
menerima kenyataan dengan ikhlas dan yakin bisa
menghadapinya.
2. Terhadap keluarga:
a. Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang gangguan jiwa yang
dialami pasien.
b. Menyarankan kepada keluarga pasien supaya berpartisipasi
dalam pengobatan pasien dan memberikan suasana/ lingkungan
yang kondusif bagi penyembuhan dan pemeliharaan pasien,
mengingatkan pasien agar teratur minum obat, serta mengantar
pasien saat kontrol.
IX. PROGNOSIS
A. Good prognosis
1. Onset lambat √
2. Faktor pencetus jelas X
3. Onset akut X
4. Riwayat sosial dan pekerjaan, premorbid baik X
5. Ganggaun mood √
6. Mempunyai pasangan √
7. Riwayat keluarga gangguan mood X
8. Sistem pendukung yang baik X
9. Gejala positif √
B. Poor prognosis
1. Onset muda X
2. Faktor pencetus tidak jelas √
3. Onset tidak jelas √
4. Riwayat sosial, seksual, pekerjaan, premorbid jelek √
5. Perilaku menarik diri X
6. Tidak menikah, cerai janda/ duda X
7. Riwayat keluarga skizofrenia X
8. Sistem pendukung yang buruk X
9. Gejala negative √
10
.
Tanda dan gejala neurologis X
11
.
Tidak ada remisi dalam 3 tahun X
12
.
Banyak relaps √
13
.
Riwayat trauma perinatal X
14
.
Riwayat penyerangan X
C. Kesimpulan prognosis
- Ad vitam : bonam
- Ad sanam : dubia ad malam
- Ad fungsionam : dubia ad malam