referat rhinitis akut

Upload: eka-wahyu-santoso

Post on 02-Jun-2018

367 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Referat Rhinitis Akut

    1/7

    1

    RHINITIS AKUT

    I. DEFINISI

    Rinitis akut adalah radang akut pada mukosa hidung yang disebabkan oleh infeksi

    virus, bakteri, dan bahan iritan.4

    II. ANATOMI HIDUNG

    Hidung terdiri atas nasus eksternus dan cavum nasi.2

    a.

    Nasus eksternus2

    Nasus eksternus mempunyai ujung yang bebas, yang dilekatkan ke dahi

    melalui radiks nasi atau jembatan hidung. Nasus eksternus adalah kedua

    neres atau lubang hidung. Setiap neres dibatasi di lateral oleh ala nasi

    dan di mesial oleh septum nasi.

    Gambar 1. Nasus Eksternus3

    b. Kavum nasi2

    Kavum nasi terletak dari neres di depan sampai koana di belakang.

    Rongga ini dibagi oleh septum nasi menjadi belahan kanan dan kiri.

    Dasar dibentuk oleh prosesus palatinus maksila dan lamina horizontalis

  • 8/10/2019 Referat Rhinitis Akut

    2/7

    2

    os palatini. Atap dibentuk dari belakang ke depan oleh corpus os

    etmoidalis, lamina kribosa os etmoidalis, os frontale, os nasale, dan

    kartilago nasi. Dinding lateral ditandaidengan tiga tonjolan disebut

    konka superior, media, dan inferior. Area di bawah setiap konka disebut

    meatus.

    Meatus nasi superior terletak dibawah dan lateral konka nasalis superior.

    Disini terdapat muara sinus etmoidalis posterior. Meatus nasi media

    terletak di bawah dan lateral konka media. Pada dinding lateralnya

    terdapat prominentia bulat, bulla etmoidalis, yang disebabkan oleh

    penonjolan sinus etmoidalis yang terletak di bawahnya. Sinus ini

    bermuara pada pinggir atas meatus. Sinus maksilaris bermuara pada

    meatus nasi media melalui hiatus semilunaris. Sinus frontalis dan sinus

    etmoidalis anterior juga bermuara di sini. Meatus nasi media terletak di

    bawah dan lateral konka inferior dan disini terdapat muara duktus

    nasolakrimal.

    Gambar 2. Cavum Nasi3

  • 8/10/2019 Referat Rhinitis Akut

    3/7

    3

    III. ETIOLOGI

    Rhinitis dapat terjadi akibat infeksi virus, bacterial dan materi irritative.

    Virus yang paling sering menyebabkan rhinitis akut ialah Rhinovirus. Penyakit ini

    menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau

    menurunnya daya tahan tubuh (kediginan, kelelahan, dan adanya penyaakit

    menahun).

    a. Rhinitis virus

    Rhinitis virus terbagi tiga, yaitu:

    1.

    Rhinitis simplek

    Etiologi. Rinitis simplek disebabkan oleh virus. Infeksi biasanya

    terjadi melalui droplet di udara. Beberapa jenis virus yang berperan

    antara lain, adenovirus, picovirus, dan subgrupnya seperti rhinovirus,

    coxsakievirus, dan ECHO. Masa inkubasinya 1-4 hari dan berakhir

    dalam 2-3 minggu.1,4

    Gambaran klinis. Pada awalnya terasa panas di daerah belakang

    hidung, lalu segera diikuti dengan hidung tersumbat, rinore, dan

    bersin yang berulang-ulang. Pasien merasa dingin, dan terdapat

    demam ringan. Mukosa hidung tampak merah dan membengkak.

    Awalnya, secret hidung (ingus) encer dan sangat banyak. Tetapi bisa

    jadi mukopurulen bila terdapat invasi sekunder bakteri, seperti

    Streptococcus Haemolyticus, pneumococcus, staphylococcus,

    Haemophillus Influenzae, Klebsiella Pneumoniae, danMycoplasma

    Catarrhalis.1,4

    Pengobatan. Tirah baring sangat diperlukan untuk mencegah

    penyakit semakin berat. Pasien disarankan minum air lebih daribiasanya. Gejala-gejalanya dapat diatasi dengan pemberian

    antihistamin dan dekongenstan. Analgesikberguna untuk mengatasi

    sakit kepala, demam dan myalgia. Analgesik yang tidak

    mengandung aspirin lebih dianjurkan karena aspirin dapat

    menyebabkan virus semakin berkembang biak. Antibiotik diberikan

    bila terdapat infeksi sekunder bakteri.1,4

  • 8/10/2019 Referat Rhinitis Akut

    4/7

    4

    Komplikasi. Rinitis akut biasanya dapat sembuh sendiri (self-

    limiting) dan membaik secara spontan setelah 2-3 minggu, tetapi

    kadang-kadang, komplikasi seperti sinusitis, faringitis, tonsiitis,

    bronchitis, pneumonia dan otitis media dapat terjadi.1,4

    2. Rhinitis influenza

    Virus influenza A, B atau C berperan dalam penyakit ini. Tanda dan

    gejalanya mirip denagn common cold. Komplikasi sehubungan

    dengan infeksi bakteri sering terjadi.4

    3.

    Rhinitis eksantematous

    Morbili, varisela, variola, dan pertusis, sering berhubungan dengan

    rinitis, dimana didahului dengan eksantemanya sekita 2-3 hari.

    Infeksi sekunder dan komplikasi lebih sering dijumpai dan lebih

    berat.4

    b.

    Rhinitis bakteri

    Rhinitis bakteri terbagi dua, yaitu:

    1. Infeksi non-spesifik

    Infeksi non-spesifik dapat terjadi secara primer ataupun sekunder.

    Rinitis bakteri primer. Tampak pada anak dan biasanya akibat dari

    infeksi pneumococcus, streptococcus atau staphylococcus.

    Membrane putih keabu-abuan yang lengket dapat terbentuk di

    rongga hidung, yang apabila diangkat dapat menyebabkan

    pendarahan.4

    Rinitis bakteri sekunder. Merupakan akibat dari infeksi bakteri pada

    rinitis viral akut.

    4

    2. Rhinitis difteri

    Penyakit ini disebabkan oleh Corynebacterium diphteriae. Rinitis

    difteri dapat bersifat primer pada hidung atau sekunder pada

    tenggorokan dan dapat terjadi dalam bentuk akut atau kronis.

    Dugaan adanya rinitis difteri harus dipikirkan pada penderita dengan

    riwayat imunisasi yang tidak lengkap. Penyakit ini semakin jarang

    ditemukan karena cakupan program imunisasi yang semakin

  • 8/10/2019 Referat Rhinitis Akut

    5/7

    5

    meningkat. Gejala rinitis akut ialah demam, toksemia, terdapat

    limfadenitis, dan mungkin ada paralisis otot pernafasan. Pada hidung

    ada ingus yang bercampur darah. Membrane keabu-abuan tampak

    menutup konka inferior dan kavum nasi bagian bawah, membrannya

    lengket dan bila diangkat dapat terjadi perdarahan. Ekskoriasi berupa

    krusta coklat pada nares anterior dan bibir bagian atas dapat terlihat.

    Terapinya meliputi isolasi pasien, penisilin sistemik, dan antitoksin

    difteri.1,4

    c.

    Rhinitis iritan

    Tipe rinitis akut ini disebabkan oleh paparan debu, asap atau gas yang

    bersifat iritatifseperti ammonia, formalin, gas asam dan lain-lain. Atau

    bisa juga disebabkan oleh trauma yang mengenai mukosa hidung selama

    masa manipulasi intranasal,contohnya pada pengangkatan corpus

    alienum. Pada rinitis iritan terdapat reaksi yang terjadi segera yang

    disebut dengan immediate catarrhal reaction bersamaan dengan

    bersin, rinore, dan hidung tersumbat. Gejalanya dapat sembuh cepat

    dengan menghilangkan faktor penyebab atau dapat menetap selama

    beberapa hari jika epitel hidung telah rusak. Pemulihan akan bergantung

    pada kerusakan epitel dan infeksi yang terjadi karenanya.4

    IV. GEJALA KLINIS

    a.

    Stadium prodromal

    Pada stadium ini pasien akan merasakan panas pada kavum nasi dan

    sering bersin bersin disertai dengan keluarnya secret yang encer. Pada

    pemeriksaan rinoskopi anterior terlihat edema dan hiperemi pada

    mukosa concha serta secret yang serous.4

    b. Stadium akut

    Stadium ini biasanya berlangsung pada hari ke dua hingga ke empat

    perjalanan penyakit. Pada stadium ini bersin bersin sudah mulai

    berkurang, namun obstruksi pada nasi bertambah dikarenakan secret

    yang menjadi kental dan biasanya berwarna kuning. Biasanya penderita

    akan merasa tidak enak badan dan suhu tubuh sedikit meningkat. Pada

  • 8/10/2019 Referat Rhinitis Akut

    6/7

    6

    pemeriksaan rinoskopi enterior terlihat secret yang mukopurulen

    menandakan di mulainya secondary infection. Mukosa terlihat lebih

    edem dan hiperemis.4

    c.

    Stadium penyembuhan

    Pada stadium ini terjadi penurunan gejala, edema dan hiperemis mukosa

    juga membaik sehingga gejala obstruksi berkurang.4

    V. TERAPI DAN PENCEGAHAN

    Rinitis akut merupakan penyakit yang bisa sembuh sendiri secara spontan

    setelah kurang lebih 12 minggu. Karena itu umumnya terapi yang diberikan lebih

    bersifat simptomatik, seperti analgetik, antipiretik, nasal dekongestan dan

    antihistamin disertai dengan istirehat yang cukup. Terapi khusus tidak diperlukan

    kecuali bila terdapat komplikasi seperti infeksi sekunder bakteri, maka antibiotik

    perlu diberikan.5

    Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadnya rinitis akut adalah

    dengan menjaga tubuh selalu dalam keadaan sehat. Dengan begitu dapat

    terbentuknya system imuitas yang optimal yang dapat melindungi tubuh dari

    serangan za-zat asing. Istirehat yang cukup, mengkonsumsi makanan dan

    minuman yang sehat dan olahraga yang teraturjuga baik untuk menjaga kebugaran

    tubuh. Selain itu, mengikuti program imunisasi lengkap juga dianjurkan, seperti

    vaksinasi MMR untuk mencegah terjadinya rinitis eksantematous.5

  • 8/10/2019 Referat Rhinitis Akut

    7/7

    7

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Soepardi E.A. Iskandar N.I. Bashiruddin J. dkk. 2007. Infeksi hidungdalam:

    Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala dan Leher.

    Edisi ke-6. 2009. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Hal. 140-2.

    2. Snell RS. Anatomi Klinik. Edisi ke-6. 2006. Jakarta: EGC. Hal: 803-805.

    3. Putzt R, Pabst R. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Edisi ke-22. 2006.

    Jakarta: EGC.

    4. Acute and Chronic Rhinitis.Dalam Dhingra P.L. Disease of Ear, Nose and

    Throat. Edisi 4. New Delhi. Gopson Paper Ltd. 2007. Hal: 145-8.

    5.

    Newlands, Shawn D. Bailey, Biron J. et al.. Textbook of Head and Neck

    Surgery-Otolaryngology. 3rd edition. Volume 1. Lippincot: Williams &

    Wilkins. Philadelphia. 273-9. 2009.