referat neurologi bab i pendahuluan

Upload: amelia-anjani

Post on 13-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

stroke akut

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

Stroke adalah penyebab kematian nomor tiga di dunia setelah penyakit jantung dan kanker, serta merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia. Prevalensinya terus meningkat dari tahun ke tahun, terutama di negara-ngera berkembang seperti di Indonesia. Menurut WHO, ada 15 juta populasi terserang stroke setiap tahun di seluruh dunia dan terbanyak adalah usia tua dengan kematian rata-rata setiap 10 tahun antara 55 dan 85 tahun. Di Indonesia diperkirakan dalam setiap tahunnya ada 500.000 penduduk yang terkena serangan stroke. Sekitar 2,5 % meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat. Angka ini diperkirakan akan semakin meningkat di kemudian hari, oleh karena perubahan gaya hidup, lingkungan yang semakin tidak sehat, jenis makanan yang semakin beragam dan semakin berlemak. Di Indonesia penelitian berskala cukup besar dilakukan oleh survey ASNA (Asean Neurologic Association) di 28 rumah sakit di seluruh Indonesia, pada penderita stroke akut yang dirawat di rumah sakit dan dilakukan survey mengenai faktor-faktor resiko, lama perawatan, mortalitas dan morbiditasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita laki-laki lebih banyak dari perempuan dan profil usia dibawah 45 tahun cukup banyak yaitu 11,8%, usia 45-64 tahun berjumlah 54,7% dan diatas usia 65 tahun sebanyak 33,5% (Misbach, 2007). Stroke juga merupakan penyebab utama gangguan fungsional, dimana 20% penderita yang bertahan hidup masih membutuhkan perawatan di institusi kesehatan setelah 3 bulan dan 15-30% penderitanya mengalami cacat permanen1.Secara garis besar, stroke dapat dibagi ke dalam dua tipe. Pertama adalah stroke hemoragik, yang terjadi ketika ada perdarahan pada pembuluh darah (arteri) otak. Stroke jenis ini dapat disebabkan oleh aneurisma yang pecah, atau pada malformasi arteri vena. Kedua adalah stroke iskemik, yang lebih umum terjadi, terjadi apabila ada sumbatan pembuluh darah arteri yang membawa aliran darah ke otak. Akibat kekurangan oksigen, sel-sel otak akan mati dengan kecepatam 2 juta sel per minit, yang meningkatkan resiko kerusakan otak permanen, disabilitas, atau kematian. Pada fase akut stroke 30 hingga 50% pasien menderita disfagia, di mana insisdens ini menurun menjadi sekitar 10% 6 bulan kemudian. Pasien tidak hanya mengalami dehidrasi dan malnutrisi, tetapi juga memiliki resiko yang meningkat untuk menderita pneumonia aspirasi. Beberapa penelitian telah meunjukkan komplikasi ini meningkat 12 kali lipat pada pasien stroke dengan disfagia. Oleh karena itu, deteksi dini disfagia akibat stroke dan tatalaksana nutrisi yang tepat merupakan hal penting untuk penentuan prognosis dari penyakit ini2.