referat anti tetanus serum

7
REFERAT ANTI TETANUS SERUM OLEH : RIZAL TRIANTO 08700150 PEMBIMBING : dr. Yanuar Cahyadarma Sp.OT SMF BEDAH RSUD DR. M. SALEH PROBOLINGGO FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: trianto-rizal

Post on 28-Dec-2015

124 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

referat anti tetanus serum

TRANSCRIPT

Page 1: referat anti tetanus serum

REFERAT

ANTI TETANUS SERUM

OLEH :

RIZAL TRIANTO 08700150

PEMBIMBING :

dr. Yanuar Cahyadarma Sp.OT

SMF BEDAH

RSUD DR. M. SALEH PROBOLINGGO

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

2013

Page 2: referat anti tetanus serum

LEMBAR PENGESAHAN

Referat SMF Bedah

Judul:

Anti Tetanus Serum

Telah disetujui dan disahkan pada :

Hari :

Tangggal :

Mengetahui,

Dokter Pembimbing Penulis

dr. Yanuar Cahyadarma Sp.OT Rizal Trianto

Page 3: referat anti tetanus serum

Deskripsi

Serum Anti Tetanus ini adalah serum yang dibuat dari plasma kuda yang dikebalkan terhadap

toksin tetanus. Plasma ini dimurnikan dan dipekatkan serta mengandung fenol 0,25% sebagai

pengawet. Indikasi Untuk pencegahan dan pengobatan tetanus.

Komposisi

Untuk pencegahan tiap ml mengandung :

Antitoksin tetanus 1.500 IU

Fenol 0,25 % v/v

Untuk pengobatan tiap ml mengandung :

Antitoksin tetanus 5.000 IU

Fenol 0,25 % v/v

Dosis dan Cara Pemberian

1. Pencegahan tetanus : 1 dosis profilaktik (1.500 I.U.) atau lebih, diberikan

intramuskuler secepat mungkin kepada seseorang yang luka dan terkontaminasi

dengan tanah, debu jalan atau lain-lain bahan yang dapat menyebabkan infeksi

Clostridium tetani. Dua minggu kemudian dilanjutkan dengan pemberian kekebalan

aktif dengan vaksin jerap tetanus, supaya jika mendapat luka lagi tidak perlu diberi

serum anti tetanus profilaktik, tetapi cukup diberi booster vaksin jerap tetanus.

2. Untuk pengobatan : 10.000 IU atau lebih, intramuskuler atau intravena, tergantung

dari keadaan penderita.

Efek Samping

1. Reaksi anafilaktik jarang terjadi, tetapi bila ada timbulnya dapat segera atau dalam

waktu beberapa jam sesudah suntikan.

2. Serum sickness; timbul 5 hari setelah suntikan dan dapat berupa demam, gatal-gatal,

eksantema, sesak nafas dan gejala alergi lainnya. Sebelum memberi suntikan serum

anti tetanus dengan dosis penuh, sebaiknya dilakukan tes hipersensitifitas subkutan

terutama bagi mereka yang mempunyai penyakit alergi (asthma, dll).

Penyimpanan dan Kadaluarsa

Disimpan pada suhu 2O - 8OC .

Daluarsa : 2 tahun

Page 4: referat anti tetanus serum

Kemasan

Ampul 1 ml : 1.500 IU

2 ml : 10.000 IU

Anti-tetanus serum adalah persiapan antibodi tetanus diberikan untuk pencegahan dan

pengobatan tetanus, juga dikenal sebagai kejang mulut, infeksi bakteri serius. Pada pasien

dengan tetanus, bakteri dalam tubuh menghasilkan senyawa yang dikenal sebagai tetanus

toksoid, yang menyebabkan kejang otot dan penurunan kontrol otot. Kondisi ini bisa

berakibat fatal sekali jalan napas yang terlibat dan pasien mengalami kesulitan bernapas. Hal

ini dapat dicegah dengan obat anti-tetanus serum.

Indikasi Pemberian anti tetanus serum :

1. Luka cukup besar (dalam lebih dari 1 cm)

2. Luka gigitan hewan dan manusia

3. Luka tembak dan luka bakar

4. Luka terkontaminasi, yaitu luka yang sudah lebih dari 6 jam belum tertangani atau

luka yang kurang dari 6 jam namun terpapar banyak kontaminasi atau luka yang

kurang dari 6 jam namun karena kekuatan yang sangat besar (misalnya terjepit

mesin)

5. Px tidak memiliki riwayat imunisasi tetanus yang jelas atau tidak mendapat booster

dalam kurun waktu 5 tahun atau lebih

Indikasi Pemberian Anti TetanusSerum menurut Perlukaan

DATA VAKSINASI

LUKA BERSIH LUKA KOTOR

Tetanus

Toksoid

Tetanus

Antitoksin

Tetanus

Toksoid

Tetanus

Atoksin

Tidak pernah mendapat

vaksinasi atau tidak

diketahui Ya Tidak Ya Ya

Satu kali mendapat

vaksinasi tetanus Ya Tidak Ya Ya

Page 5: referat anti tetanus serum

Dua kali mendapat

vaksinasi tetanus Ya Tidak Ya

Ya

Tiga kali mendapat

vaksinasi tetanus Tidak/Ya Tidak Tidak/Ya Tidak/Ya

Page 6: referat anti tetanus serum

DAFTAR PUSTAKA

1. Sabiston, David C. Buku Ajar Bedah Sabiston. EGC. Jakarta, 1995.

2. Jong, De. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta, 2007.

3. Rasjad, Chairuddin. Pengantar Ilmu Bedah Prtopedi. Yarsif Watampone. Jakarta,

2007.

4. Bahar. Perawatan Luka Secara Umum. Diunduh tanggal 31 Oktober 2013. Available

from : http://suaradokter.com/

5. Brinker. General Principles of Trauma. Dalam Buku Review of Orthopaedic Trauma.

WB Saunders. 2001.