refarat

1
Etika telah menjadi suatu bagian dari ilmu kedokteran sejak awal perkembangannya. Beberapa pernyataan dalam sumpah Hippocrates berhubungan dengan etika profesi medis. Sedangkan Ibnu Sina juga menulis tentang etika ini. Kekhawatiran mengenai etika di masa lalu tidak seintensif sekarang. Dulu seorang dokter atau tabib akan dianggap sebagai seseorang yang memiliki etika dan moralitas yang tinggi dalam menjalankan profesinya dan hal ini merupakan suatu hal yang benar-benar nyata karena religiusitas telah menjadi karakteristik utama dari kehidupan di masa lalu. Saat masalah-masalah medis yang membutuhkan solusi moral ini semakin bertambah banyak, profesi medis dan masyarakat luas tidak akan siap menghadapinya. Hukum postif sekuler yang ada sangat tidak memadai dalam memecahkan masalah-masalah moral. Agar tantangan tersebut dapat diatasi, dikembangkanlah etika medis sekuler menjadi suatu disiplin baru. Hal ini menjelaskan mengapa etika menjadi suatu disiplin ilmu yang tersendiri dalam praktik medis modern. Sementara itu kaum muslimin tidak menemui masalah dilemma serupa karena mereka tetap memelihara hukum Ketuhanan secara utuh. Tidak seperti hukum sekuler Eropa, hukum Islam didasrkan pada suatu sistem moralitas yang lengkap sehingga mampu mengatasi semua maslah-masalah moral yang muncul dalam dunia kedokteran dari sudut pandang legal. Hukum Islam juga sangat fleksibel dan mampu beradaptasi dengan banyak situasi baru. Dengan kata lain, kaum muslimin tidak memerlukan pembicaraan tentang etika sebagai bagian yang terpisah karena sudah dimasukkan dalam hukum islam.

Upload: triirahayu

Post on 21-Feb-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

refarat

TRANSCRIPT

Page 1: refarat

Etika telah menjadi suatu bagian dari ilmu kedokteran sejak awal perkembangannya. Beberapa pernyataan dalam sumpah Hippocrates berhubungan dengan etika profesi medis. Sedangkan Ibnu Sina juga menulis tentang etika ini.

Kekhawatiran mengenai etika di masa lalu tidak seintensif sekarang. Dulu seorang dokter atau tabib akan dianggap sebagai seseorang yang memiliki etika dan moralitas yang tinggi dalam menjalankan profesinya dan hal ini merupakan suatu hal yang benar-benar nyata karena religiusitas telah menjadi karakteristik utama dari kehidupan di masa lalu.

Saat masalah-masalah medis yang membutuhkan solusi moral ini semakin bertambah banyak, profesi medis dan masyarakat luas tidak akan siap menghadapinya. Hukum postif sekuler yang ada sangat tidak memadai dalam memecahkan masalah-masalah moral. Agar tantangan tersebut dapat diatasi, dikembangkanlah etika medis sekuler menjadi suatu disiplin baru.

Hal ini menjelaskan mengapa etika menjadi suatu disiplin ilmu yang tersendiri dalam praktik medis modern. Sementara itu kaum muslimin tidak menemui masalah dilemma serupa karena mereka tetap memelihara hukum Ketuhanan secara utuh. Tidak seperti hukum sekuler Eropa, hukum Islam didasrkan pada suatu sistem moralitas yang lengkap sehingga mampu mengatasi semua maslah-masalah moral yang muncul dalam dunia kedokteran dari sudut pandang legal. Hukum Islam juga sangat fleksibel dan mampu beradaptasi dengan banyak situasi baru. Dengan kata lain, kaum muslimin tidak memerlukan pembicaraan tentang etika sebagai bagian yang terpisah karena sudah dimasukkan dalam hukum islam.