red camarade - memperkuat peran dan fungsi promosi kesehatan

3
Memperkuat Peran dan Fungsi Promosi Kesehatan (Tinjauan Aspek Organisasi dan Strategi Kelembagaan) Pembangunan kesehatan serta upaya peningkatan kesehatan di Indonesia tampak berjalan pincang dan berat sebela h. Fokus pemban gun an keseha tan leb ih dip riorit askan pad a sis i curative daripada  preventive , sementara pelaksanaan promosi kesehatan sendiri lebih terkonsentrasi pada program-program sosialisasi kesehatan di masyarakat tentang pencegahan sakit dan penyakit. Upaya penyadaran hak sehat,  peran strategis kesehatan, atau posisi kesehatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat sedikit untuk disinggung, bahkan terkesan aneh untuk dibicarakan. Terlebih lagi banyak sekali praktisi promosi keseh atan masih mengangg ap fungs i advok asi untuk mempenga ruhi kebijakan yang terkai t denga n kesehatan baik itu diting kat pusa t atau daerah, bukan lah merup akan filayah prof esion alnya. Sedangkan upaya-upaya lintas sektor jarang dilaksanakan, kerjasama antar profesi sebangun dalam koridor kesehatan sangat sulit dilakukan terlebih upa ya networking antar bidang. Pel aks anaan per an dan fun gsi promos i kes eha tan yan g opt ima l tidak ter lepas dar i ke kua tan or gan isa si ser ta str ate gi kel emb aga anny a. Aka n sulit unt uk membay angkan ter cap ainy a ter get  pe mba ngu nan nas ion al bidang kes eha tan den gan men ingkat kan per ana n pr omo si kes eha tan tanpa didukung organisasi dan kelembagaan yang solid. Saat ini di Indonesia sendiri banyak sekali berdiri organisasi-organisasi kesehatan yang dibangun berdasar pada ikatan profesi, seperti ikatan dokter, ikatan  bida n, ataup un sejen isnya . Bagaimana denga n ikata n ahli promosi keseh atan? Bagaimana promotor kesehatan mampu menjalankan fungsi advokasi kesehatan (  policy maker ) dan pendid ikan keseh atan (  society building ) bila tidak dinaungi oleh satu lembaga payung? Serta bagaimana promosi kesehatan mampu mempunyai nilai tawar untuk ikut mempengaruhi segala bentuk kebijakan yang berdampak pada kesehatan bila tidak memiliki organisasi pendukung? Satu lembaga promosi kesehatan di indonesia mungkin adalah Pusat Promosi Kesehatan di Jakarta, yan g mana str ukt ur , fun gsi , per an, dan kon tri bus inya masih bel um dap at digamb arkan dal am pet a kesehatan di Indonesia. Hal pertama yang harus dilakukan untuk memberikan pondasi bagi praktisi  promosi kesehatan di tanah air dalam melaksanakan fungsi historisnya tentu saja adalah membentuk organisasi profesi yang independen. Tentang bagaimana pembentukan, dasar hukum, dan rumah tangga orga nisa si telah didiskus ikan pada tulis an saya sebelumny a. Kali ini saya lebih meng fokus kan pada  peranan strategisnya dalam hubungan dengan organisasi-organisasi profesi kesehatan lain, dalam upaya  peningkatan kesehatan nasional. Dalam terminologi saya terdapat tiga fungsi dasar promosi kesehatan, pertama adalah advokasi dan keter libata n dalam perumusan kebijaka n kese hatan (  Heal th Polic y dan  Heal thy Publi c Polic y ) baik ditingkat pusat maupun daerah, ke dua adalah upaya networking dan kerjasama lintas sektoral, berikutn ya adalah upaya pengorganisasian dan penyadaran masyarakat dalam hal kesehatan melalui health education dan  people empowerment . Keberadaan organisasi profesi yang kuat akan menyediakan kerangka dasar yan g kua t unt uk pel aksanaan fun gsi promosi kes eha tan, mey ediakan jar ing pen gama n (  safet y net ) terhadap segala aktivitas promosi kesehatan terkait dengan dukungan organisasi, serta memberikan nilai

Upload: eko-teguh-pribadi

Post on 30-May-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Red Camarade - Memperkuat Peran Dan Fungsi Promosi Kesehatan

8/14/2019 Red Camarade - Memperkuat Peran Dan Fungsi Promosi Kesehatan

http://slidepdf.com/reader/full/red-camarade-memperkuat-peran-dan-fungsi-promosi-kesehatan 1/3

Memperkuat Peran dan Fungsi Promosi Kesehatan

(Tinjauan Aspek Organisasi dan Strategi Kelembagaan)

Pembangunan kesehatan serta upaya peningkatan kesehatan di Indonesia tampak berjalan pincang

dan berat sebelah. Fokus pembangunan kesehatan lebih diprioritaskan pada sisi curative daripada

 preventive, sementara pelaksanaan promosi kesehatan sendiri lebih terkonsentrasi pada program-program

sosialisasi kesehatan di masyarakat tentang pencegahan sakit dan penyakit. Upaya penyadaran hak sehat,

 peran strategis kesehatan, atau posisi kesehatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat sedikit

untuk disinggung, bahkan terkesan aneh untuk dibicarakan. Terlebih lagi banyak sekali praktisi promosi

kesehatan masih menganggap fungsi advokasi untuk mempengaruhi kebijakan yang terkait dengan

kesehatan baik itu ditingkat pusat atau daerah, bukanlah merupakan filayah profesionalnya. Sedangkan

upaya-upaya lintas sektor jarang dilaksanakan, kerjasama antar profesi sebangun dalam koridor kesehatan

sangat sulit dilakukan terlebih upaya networking antar bidang.

Pelaksanaan peran dan fungsi promosi kesehatan yang optimal tidak terlepas dari kekuatan

organisasi serta strategi kelembagaannya. Akan sulit untuk membayangkan tercapainya terget

  pembangunan nasional bidang kesehatan dengan meningkatkan peranan promosi kesehatan tanpa

didukung organisasi dan kelembagaan yang solid. Saat ini di Indonesia sendiri banyak sekali berdiri

organisasi-organisasi kesehatan yang dibangun berdasar pada ikatan profesi, seperti ikatan dokter, ikatan

  bidan, ataupun sejenisnya. Bagaimana dengan ikatan ahli promosi kesehatan? Bagaimana promotor 

kesehatan mampu menjalankan fungsi advokasi kesehatan ( policy maker ) dan pendidikan kesehatan

(  society building ) bila tidak dinaungi oleh satu lembaga payung? Serta bagaimana promosi kesehatanmampu mempunyai nilai tawar untuk ikut mempengaruhi segala bentuk kebijakan yang berdampak pada

kesehatan bila tidak memiliki organisasi pendukung?

Satu lembaga promosi kesehatan di indonesia mungkin adalah Pusat Promosi Kesehatan di Jakarta,

yang mana struktur, fungsi, peran, dan kontribusinya masih belum dapat digambarkan dalam peta

kesehatan di Indonesia. Hal pertama yang harus dilakukan untuk memberikan pondasi bagi praktisi

 promosi kesehatan di tanah air dalam melaksanakan fungsi historisnya tentu saja adalah membentuk 

organisasi profesi yang independen. Tentang bagaimana pembentukan, dasar hukum, dan rumah tangga

organisasi telah didiskusikan pada tulisan saya sebelumnya. Kali ini saya lebih mengfokuskan pada

 peranan strategisnya dalam hubungan dengan organisasi-organisasi profesi kesehatan lain, dalam upaya

 peningkatan kesehatan nasional.

Dalam terminologi saya terdapat tiga fungsi dasar promosi kesehatan, pertama adalah advokasi dan

keterlibatan dalam perumusan kebijakan kesehatan ( Health Policy dan   Healthy Public Policy) baik 

ditingkat pusat maupun daerah, ke dua adalah upaya networking dan kerjasama lintas sektoral, berikutnya

adalah upaya pengorganisasian dan penyadaran masyarakat dalam hal kesehatan melalui health education

dan  people empowerment . Keberadaan organisasi profesi yang kuat akan menyediakan kerangka dasar 

yang kuat untuk pelaksanaan fungsi promosi kesehatan, meyediakan jaring pengaman (  safety net )

terhadap segala aktivitas promosi kesehatan terkait dengan dukungan organisasi, serta memberikan nilai

Page 2: Red Camarade - Memperkuat Peran Dan Fungsi Promosi Kesehatan

8/14/2019 Red Camarade - Memperkuat Peran Dan Fungsi Promosi Kesehatan

http://slidepdf.com/reader/full/red-camarade-memperkuat-peran-dan-fungsi-promosi-kesehatan 2/3

tawar dan daya dorong yang lebih tinggi terhadap upaya untuk mempengaruhi desain kebijakan dan

regulasi yang berdampak pada masalah kesehatan.

Setelah organisasi profesi Promosi kesehatan ini telah terbentuk maka langkah berikutnya adalah

menyatukan semua bentuk organisasi profesi kesehatan yang ada dalam bentuk Komite Kesehatan

  Nasional (KKN) yang dikoordinir oleh Menteri Kesehatan dengan pertanggungjawaban terhadap

Presiden. Di mana masing-masing organisasi didalamnya terikat dalam satu visi dan misi kesehatan

Indonesia, dengan konsepsi strategis serta pembagian peran dan fungsinya dalam kerangka pembangunan

kesehatan nasional. Bentuk komite kesehatan serta bagaimana peranannya akan digambarkan melalui

 bagan berikut ini.

Komite Kesehatan Nasional ini merupakan sebuah badan dengan beranggotakan ahli kesehatan

  baik dari bidang curative maupun  promotive, yang dibentuk langsung di bawah koordinasi Menteri

Kesehatan dengan pertanggungjawaban tertinggi terhadap Presiden. Komite ini memiliki peran dalam hal

advokasi dan mempengaruhi arah kebijakan pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah ( health

 policy dan healthy public policy), bertindak sebagai penasehat di bawah kewenangan Menteri Kesehatan,

namun tidak memilki kewenangan otonom dalam membuat keputusan atau regulasi tertentu. Selain itu

  juga memiliki fungsi untuk mengontrol dan mengawasi kebijakan, tugas, dan program kegiatan

departemen kesehatan, instansi pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta, monitoring isu

kesehatan yang muncul di level kelembagaan (organisasi  private dan public), serta bertindak sebagai

  p  e  r  a  n   d  a  n   f  u  n  g  s   i

   p  e  r  a  n   d  a  n   f  u  n  g  s   i

   t  a  n  g  g  u  n  g   j  a  w  a   b

   k  o  o  r   d   i  n  a  s   i

Presiden RI

profesi kesehatansektor curative 

dan rehabilitative

Komite KesehatanNasional

Menteri Kesehatan RI

profesi kesehatansektor  preventive 

dan promotive

DPR dan DPRD

(Policy Maker )

Departemen KesehatanPusat dan Daerah

Lembaga Organisasi(Goverment dan Non

Government )

Masyarakat

fungsi advokasi serta peran aktif terhadap desain dan arahkebijakan pemerintahpusat dandaerah (health policy danhealthy public policy )

fungsi advokasi terhadap regulasidepartemen kesehatan

fungsi kontrol dan pengawasanperan departemen kesehatan

fungsi kontrol dan pengawasanpelaksanaan program kesehatan

fungsi kontrol dan pengawasanlembaga pelayanan kesehatan(pemerintah dan swasta)

fungsi monitoring isu kesehatantingkat lembaga dan organisasi

fungsi monitoring pelaksanaankebijakan kesehatan untuktingkat institusi dan lembaga

fungsi mediator kerjasama antar lembaga organisasi (networking )

fungsi monitoring isu dan situasikesehatan masyarakat di daerah

fungsi evaluasi dampak programkesehatan

fungsi monitoring pelaksanaankebijakan kesehatan

   k  e  a  n  g  g  o   t  a  a  n

Page 3: Red Camarade - Memperkuat Peran Dan Fungsi Promosi Kesehatan

8/14/2019 Red Camarade - Memperkuat Peran Dan Fungsi Promosi Kesehatan

http://slidepdf.com/reader/full/red-camarade-memperkuat-peran-dan-fungsi-promosi-kesehatan 3/3

 pendorong dan mediator terjalinnya hubungan kerjasama inter sektor dan antar sektor dalam konteks

kesehatan. Pada tataran masyarakat komite ini berperan dalam monitoring isu-isu kesehatan yang muncul

dalam mayarakat, serta evaluasi pelaksanaan dan pencapaian program kesehatan masyarakat baik 

 program pemerintah ataupun non pemerintah.

Salah satu contoh aktualisasi peran komite ini adalah memotori dan menfasilitasi bentuk kerjasama

lintas sektoral untuk program promosi dan pendidikan kesehatan di level masyarakat. Di sini Komite

Kesehatan Nasional bertindak sebagai mediator antara Departemen Kesehatan dengan Departemen

Komunikasi dan Informasi untuk melaksanakan program kesehatan dengan pemanfaatan media

komunikasi seluler. Departemen Kesehatan bertindak sebagai konseptor pesan dan informasi kesehatan,

sementara Departemen Komunikasi dan Informasi bertindak sebagai penyedia dan pengatur tehnis

saluran media informasi yang digunakan. Selain itu komite ini juga dapat memprakarsai terjalinya

hubungan kerjasama antara Departemen Kesehatan dengan Departemen Pendidikan untuk menyusun dan

mendesain mata pelajaran pendidikan kesehatan dasar dalam kurikulum Sekolah Dasar hingga Sekolah

Menengah Atas. Ini layak untuk dilakukan mengingat urgensi dari sektor kesehatan terhadap kehidupan.

Bagaimana mungkin beberapa mata pelajaran seperti pendidikan agama, pendidikan moral, bahkan

 pendidikan kesenian bisa tetap eksis dan menjadi kurikulum wajib untuk sekolah di level dasar hingga

menengah atas, namun tidak memberikan porsi yang sama pada pendidikan kesehatan dasar?

By :

Eko Teguh Pribadi, 2008

[email protected]

031 71440055 or 081 75124748