realisasi nilai haji ada pada khilafah

4

Click here to load reader

Upload: rizkysamuraiflamenco

Post on 12-Jun-2015

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Realisasi nilai haji ada pada khilafah

12/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Realisasi Nilai Haji Ada pada Khilafah

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/09/realisasi-nilai-haji-ada-pada-khilafah/ 1/4

Realisasi Nilai Haji Ada pada Khilafah

October 9th, 2014 by kafi

Rokhmat S Labib, Ketua DPP HTI

Nilai penting dari ibadah haji adalah ketaatan, pengorbanan dan persatuan. Namunanehnya, setiap tahun jamaah haji semakin banyak tetapi semakin banyak pulapenderitaan kaum Muslimin di berbagai negara tidak terselesaikan. Mengapa? Temukanjawabannya dalam wawancara wartawan Media Umat Joko Prasetyo dengan Ketua DPPHizbut Tahrir Indonesia (HTI) Rokhmat S Labib. Berikut petikannya.

Menurut Ustadz, apa nilai penting dari ibadah haji?

Banyak sekali. Di antara yang amat penting adalah ketaatanterhadap syariah danpersatuan umat.

Bisa dijelaskan tentang nilai ketaatan?

Sebagai sebuah ibadah, haji terdapat tatacaranya. Detail dan rinciannya dijelaskan olehRasulullah SAW. Beliau bersabda: Khudzû ‘annî manâsikakum, ambillah dariku manasikhaji kalian. Perintah ini mewajibkan umat Islam mencontoh beliau dalam melaksanakanhaji.

Terhadap tatacara tersebut, tidak ada yang membantah. Misalnya, mengapa harusmengenakan pakaian ihram, wuquf di Arafah,melempar jumrah, menginap diMuzdalifah,dan lain-lain. Tidak ada yang protes! Semuanya taat dan patuh terhadapketentuan syariah.

Bahkan, seandainya ada orang yang mengubah tata caranya, pasti akan ditolak,pelakunya dikatakan sesat. Kalau ada yang mengatakan bahwa wukuf di Arafah tidakperlu dikerjakan, atau wuquf bisa dilakukan di tempat lain, pasti akan disebut sesat.

Itulah ketaatan dalam ibadah haji. Semestinya, ketaatan itu tidak hanya dipraktekkan didalam ibadah haji, namun juga dalam semua hukum syariah lainnya.

Kan dalilnya tadi hanya untuk manasik haji?

Page 2: Realisasi nilai haji ada pada khilafah

12/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Realisasi Nilai Haji Ada pada Khilafah

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/09/realisasi-nilai-haji-ada-pada-khilafah/ 2/4

Hadits tadi memang untuk haji. Untuk perkara lainnya dijelaskan dalam banyak dalillainnya. Sepert firman Allah SWT: Wamâ âtakumu al-Rasûl fakhudzûhu wa mâ nahâkum‘anhu fanthû, QS al-Hasyr ayat 7. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalahdia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.

Lafadz mâatau “segala sesuatu” dalam ayat ini bermakna umum, meliputi semuanya.Tidak terbatas hanya dalam haji.

Berarti ketaatan itu harus total?

Ya. Jika dalam haji harus menaati ketentuan syara’nya, demikian pula dalam urusanlainnya. Kalau dalam haji taat memakai baju putih tak berjahit, di luar haji juga tak beranimemakai baju yang membuka aurat.

Jika dalam haji tidak berani mengubah tempat wuquf, semestinya juga tidak beranimengubah hukuman potong tangan bagi pencuri menjadi hukuman penjara.

Jika dalam ibadah haji tidak berani mengubah urutan tatacaranya, semestinya juga tidakberani mengubah sistem pemerintahan khilafah yang ditetapkan syara’ menjadi sistemdemokrasi, monarki, atau lainnya.

Demikian juga berbagai hukum dalam sistempemerintahan, ekonomi, pendidikan,pergaulan, sanksi hukum, politik luar negeri, dan lain-lain.

Sungguh aneh jika ada seorang Muslim yang hanya mau menaati ketentuan syara’ dalamhaji, namun dalam hukum lainnyamenolak. Bukankah semua hukum itu datang dari Dzatyang sama, yakni Allah SWT; dibawa oleh rasul yang sama, yakni Nabi MuhammadSAW? Lalu atas dasar apa ada sebagian hukum yang ditaati, sementara sebagianlainnya ditolak?

Dalam khutbah haji wada’, Rasulullah SAWtelah memerintahkan umatnya untukberpegang tegung kepada Alquran.

Bagaimana pesan Rasulullah SAW dalam haji wada?

Rasulullah SAWbersabda: Wa innî qad taraktu fîkum mâ lan tadhillûba’dahu in[i]’tashamtum bih Kitâbal-Lâh. Dan sungguh telah aku tinggalkan di tengah kalian sesuatuyang kalian tidak akan tersesat setelahnya apabila berpegang teguh kepadanya, yakniKitabullah.

Jadi, siapa pun yang tidak ingin tersesat, maka harus berpegang tegung kepadaAlquran.Mengerjakan dan menerapkan semua yang ada di dalamnya, baik dalam kehidupanpribadi, keluarga, masyarakat, maupun dalam negara.

Kalau dalam bernegara lebih memilih demokrasi bagaimana?

Ya jelas tersesat. Karena demokrasi mengharuskan manusia berpegang teguh kepada

Page 3: Realisasi nilai haji ada pada khilafah

12/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Realisasi Nilai Haji Ada pada Khilafah

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/09/realisasi-nilai-haji-ada-pada-khilafah/ 3/4

hukum buatan manusia. Bukan berpegang kepada Alquran dan Sunnah.Kalaupunadahukum Allah yang diterapkan, harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan parlemen.Jika ditolak parlemen, tidak boleh diterapkan.

Dalam khutbah wada’, Rasulullah SAWjuga bersabda: Alâ kullu amr al-jâhiliyyah tahtaqadamiy mawdhû’, ingatlah semua urusan jahiliyyah telah diletakkan di bawah telapakkakiku. Dikatakan Imam al-Nawawi dalam Syarh al-Nawâwî ‘alâ Muslim, hadits inimembatalkan semua perbuatan jahiliyah.

Termasuk dalam amr al-jâhiliyyahadalah hukum jahilyah. Menurut al-Hasan sebagaimanadikutip Ibnu Katsir dalam tafsirnya, barangsiapa yang berhukum kepada selain hukumAllah SWT, itulah adalah hukum jahiliyah.

Kalau nilai persatuan dalam haji?

Dalam ibadah haji, seluruh jamaah dari berbagai suku bangsaberkumpul di tempat yangsama, beribadah kepada Tuhan yang sama, dengan tatacarayang sama, menghadap kekiblat yang sama, bergerak ke arah yang sama, bahkan pakaiannya pun sama. Terlihatjelas mereka adalah umat yang satu. Umat yang memiliki akidah dan syariah yangsama.Persatuan umat ini semestinya juga diwujudkan dalam kehidupan. Bukan hanyadalam haji saja.

Apakah nilai itu sudah direalisasikan dalam kehidupan?

Masih jauh sekali. Lihatlah nasib umat Islam di Palestina, Suriah, Irak, Afrika Tengah,Rohingya di Myanmar, Uighur di Xinjiang, dan lain-lain. Ketika darah merekaditumpahkan, tak ada pembelaan dan perlindungan dari kaum Muslim lainnya.

Demikian juga ketika Gaza dibombardir tentara zionis dengan berbagai senjatapemusnah massal. Tidak ada satu pun penguasa negeri Islam yang mengirimkan tentaramembela umat Islam di sana. Bahkan, Presiden Mesir al-Sisi justru menghalangimasuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Anehnya ketika Amerika mengajak para penguasa itu bergabung dalam koalisimemerangi negeri Muslim lainnya, penguasa Saudi, Bahrain, Qatar, Yordan, dan UniEmirat segera menyetujui. Mereka mengirimkan tentaranya di bawah komando Amerika.

Mengapa begitu?

Karena umat ini tidak berada dalam satu negara dan satu kepemimpinan. Umat terpisah-pisah dalam banyak negara bangsa, masing-masing memiliki kepala negara sendiri-sendiri.

Padahal, persatuan umat ini wajib diwujudkan dalam bentuk kesatuan pemimpin dannegara. Umat Islam hanya boleh memiliki satu khalifah. Seperti disabdakan NabiMuhammad SAW, siapa pun yang mencoba-coba memecah belah umat Islam, denganmengangkat khalifah baru sementara khalifah yang sah masih ada, diancam dengan

Page 4: Realisasi nilai haji ada pada khilafah

12/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Realisasi Nilai Haji Ada pada Khilafah

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/09/realisasi-nilai-haji-ada-pada-khilafah/ 4/4

hukuman yang keras, yakni bunuh.

Jadi mutlak tidak boleh umat tidak bersatu dalam negara dan kepemimpinan?

Ya, tidak boleh. Dalam level negara, umat Islam hanya boleh memilikisatu khalifah.Menurut Imam al-Nawawi para ulama telah sepakat tidak boleh diangkat dua orangkhalifah dalam satu masa.

Berarti nilai penting haji hanya bisa direalisasikan secara sempurna jika adakhilafah?

Benar. Umat Islam hanya bisa menjalankan ketaatan terhadap syariah secara sempurnajika ada khilafah. Sebab khilafah adalah institusi pelaksana syariah.

Persatuan umat hanya bisa diwujudkan secara sempurna ketika berada dalam satudaulah khilafah. Sebab, khilafah adalah institusi pemersatu umat.[]

Sumber: Tabloid MediaUmat Edisi 136

Baca juga :

1. Erat, Kaitan Haji dan Khilafah2. Mursyid Thariqah Qadiriyah wa Naqshabandiyah Ngawi: “Luar Biasa Apabila

Kesatuan Haji Dilanjutkan pada Kesatuan Politik”3. KH Ali Bayanullah Al Hafidz: “Ibadah Haji, Momentum Thalabun Nushrah”4. Pemerintah Perancis menyombongkan nilai-nilai yang tinggi dan kebebasan,

namun mengijinkan penghinaan dan kriminalisasi busana yang sopan padaMuslimah

5. Depag Sulit Larang Pengikut Ahmadiyah Naik Haji