khilafah menghapus kapitalisme neoliberal

6
23/9/2014 Khilafah Menghapus Kapitalisme Neoliberal | VisiMuslim.Com http://www.visimuslim.com/2014/09/khilafah-menghapus-kapitalisme-neoliberal.html 1/6 Home » ICMS » ICMS 2014 » Kabar Terbaru »Khalifah » Khilafah » Opini » Tulisan Lepas »Khilafah Menghapus Kapitalisme Neoliberal Khilafah Menghapus Kapitalisme Neoliberal Khilafah Menghapus Kapitalisme Neoliberal Visi Muslim about 23 hours ago 0 No comments Negara sejatinya adalah institusi besar yang menghimpun dan mengikat individu-individu untuk meraih tujuan-tujuan kebaikan dan manfaat bersama. Negara bukanlah milik segelintiran elit yang bebas menyedot keuntungan pribadi dan golongan. Karena jika seperti itu, maka tentu ada pihak yang mengeksploitasi dan pihak yang dieksploitasi. Pihak yang mengeksploitasi adalah minoritas (birokrat dan korporat) dan yang dieksploitasi tentulah mayoritas (rakyat). Awalnya Indonesia dibentuk untuk memutarbalikkan kondisi dari terjajah menjadi bebas merdeka. Tujuan-tujuan umum pembentukannya adalah meraih kesejahteraan lewat pemaksimalan potensi dan seluruh sumber daya yang dimiliki Indonesia. Tapi dalam kondisi awal pembentukan dan pejalanan roda kenegaraannya, Indonesia tidak mampu mulus dalam meraih tujuan- tujuan tersebut. Karena harus disadari jika era kolonialisme tidak benar-benar pergi dari tanah Indonesia. Mekanisme kolonialisme tetap menguasai hajat hidup rakyat Indonesia. Ini bisa diliat dari masih betahnya perusahaan-perusahaan asing berdiam di Indonesia. Ini berkat suksesnya transformasi kolonialisme menjadi neokolonialisme atau neoliberalisme, yang merupakan cabang politik ekonomi kapitalisme. Perusahaan-perusahaan asing atau sering juga disebut MNC (Multi National Corporate) menguasai mayoritas sektor-sektor vital Indonesia seperti sumber daya alam, perdagangan, perbankan, industri, dan sektor-sektor lain . MNC-MNC ini menjadi pengganti pangkalan-pangkalan militer untuk melanjutkan penjajahan di Indonesia. MNC bekerja dengan pola kerja yang lebih efesien dan tepat sasaran, meninggalkan cara-cara lama dan boros seperti pendudukan wilayah dan pengerahan kekuatan militer. Maka dalam sejarah penjangnya, Indonesia telah mengambil haluan politik ekonomi yang bercorak neoliberal dan meninggalkan ekonomi kerakyatan teronggok berdebu dalam lembaran sejarah. Hal ini tidak bisa ditolak, sejak Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Hag Belanda tahun 1949, Indonesia dipaksa membayar utang kepada pemerintah Belanda sebasar 4,3 milyar gulden. Dalam masalah utang-piutang itu Indonesia dipaksa berurusan dengan utang

Upload: rizkysamuraiflamenco

Post on 14-Jul-2015

252 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

23/9/2014 Khilafah Menghapus Kapitalisme Neoliberal | VisiMuslim.Com

http://www.visimuslim.com/2014/09/khilafah-menghapus-kapitalisme-neoliberal.html 1/6

Home » ICMS » ICMS 2014 » Kabar Terbaru »Khalifah » Khilafah » Opini » Tulisan Lepas »KhilafahMenghapus Kapitalisme Neoliberal

Khilafah Menghapus Kapitalisme Neoliberal

Khilafah Menghapus Kapitalisme Neoliberal Visi Muslim about 23 hours ago 0 No comments

Negara sejatinya adalah institusi besar yangmenghimpun dan mengikat individu-individu untukmeraih tujuan-tujuan kebaikan dan manfaatbersama. Negara bukanlah milik segelintiran elityang bebas menyedot keuntungan pribadi dangolongan. Karena jika seperti itu, maka tentu adapihak yang mengeksploitasi dan pihak yangdieksploitasi. Pihak yang mengeksploitasi adalahminoritas (birokrat dan korporat) dan yangdieksploitasi tentulah mayoritas (rakyat).

Awalnya Indonesia dibentuk untukmemutarbalikkan kondisi dari terjajah menjadi

bebas merdeka. Tujuan-tujuan umum pembentukannya adalah meraih kesejahteraan lewatpemaksimalan potensi dan seluruh sumber daya yang dimiliki Indonesia. Tapi dalam kondisi awalpembentukan dan pejalanan roda kenegaraannya, Indonesia tidak mampu mulus dalam meraih tujuan-tujuan tersebut. Karena harus disadari jika era kolonialisme tidak benar-benar pergi dari tanah Indonesia.Mekanisme kolonialisme tetap menguasai hajat hidup rakyat Indonesia. Ini bisa diliat dari masih betahnyaperusahaan-perusahaan asing berdiam di Indonesia. Ini berkat suksesnya transformasi kolonialismemenjadi neokolonialisme atau neoliberalisme, yang merupakan cabang politik ekonomi kapitalisme.

Perusahaan-perusahaan asing atau sering juga disebutMNC (Multi National Corporate) menguasai mayoritassektor-sektor vital Indonesia seperti sumber daya alam,perdagangan, perbankan, industri, dan sektor-sektor lain .MNC-MNC ini menjadi pengganti pangkalan-pangkalanmiliter untuk melanjutkan penjajahan di Indonesia. MNCbekerja dengan pola kerja yang lebih efesien dan tepatsasaran, meninggalkan cara-cara lama dan boros sepertipendudukan wilayah dan pengerahan kekuatan militer.

Maka dalam sejarah penjangnya, Indonesia telahmengambil haluan politik ekonomi yang bercorak neoliberal dan meninggalkan ekonomi kerakyatanteronggok berdebu dalam lembaran sejarah. Hal ini tidak bisa ditolak, sejak Konferensi Meja Bundar(KMB) di Den Hag Belanda tahun 1949, Indonesia dipaksa membayar utang kepada pemerintah Belandasebasar 4,3 milyar gulden. Dalam masalah utang-piutang itu Indonesia dipaksa berurusan dengan utang

23/9/2014 Khilafah Menghapus Kapitalisme Neoliberal | VisiMuslim.Com

http://www.visimuslim.com/2014/09/khilafah-menghapus-kapitalisme-neoliberal.html 2/6

yang didiktekan Belanda, jeratan bunga utang dan masa pelunasan utang tanpa batas.

Hal itu menekan keras pemerintah Indonesia untuk melaksanakan dua poin KMB selanjutnya, yaitumembagi konsesi pengelolaan sumber daya alam dan roda perekonomian di Indonesia kepadaperusahaan asing dan tunduk patuh pada kebijakan moneter yang digariskan IMF. Dari sini semakinmapan jeratan neoliberalisme di Indonesia, ini masih ditambah dengan suap yang merusak moral danmental pejabat-pejabat Indonesia. Apalagi semenjak amandemen Pasal 33 UU 1945 yang merupakanfundamen ekonomi kerakyatan pada tahun 2002, semenjak itu landasan neoliberisme di Indonesiasemakin empuk. Dari lobi-lobi neoliberalisme lahir pula regulasi-regulasi jahat lain seperti UU no 27 tahun2003 tentang panas bumi, UU no 30 tahun 2007 tentang energi, UU no 4 tahun 2009 tentang minerbadan UU no 30 tentang kelistrikan.

Untuk membahasnya memang tak cukup hanya lewat obrolan warung kopi atau menyimak berita di pagidan malam hari. Butuh waktu, kesabaran, dan kejujuran dalam pembahasan dan pengkajian tentang faktasebenarnya. Karena berbicara neoliberalisme tidak akan hanya berbicara penguasaan sumber-sumberkekayaan negara dan faktor-faktor produksi oleh asing, tapi lebih jauh dari itu pembahasan akan sampaipada pengaruh neoliberalisme pada pola pikir dan sikap masyarakat juga bagaimana masyarakatdibentuk lewat penyesatan opini umum.

Faktor-faktor yang membuat mulusnya agenda-agenda neoliberal di Indonesia dapat dipetakan daripejabat-pejabat negara yang menjadi antek oleh asing, lemahnya pilar-pilar bangsa seperti aparatpenegak hukum dan militer, dan opini umum yang dikembangkan di masyarakat. Sangat menyengataroma aliran modal asing dalam setiap pergantian rezim. Kucuran modal asing adalah stimulus bagi calonpemegang rezim, mengingat memang mahalnya ongkos demokrasi. Maka terbentuklah relasi jahat antarapemilik modal dan pemegang rezim. Rezim yang sudah berkuasa harus membalas budi kepada pemilikmodal dengan mengeluarkan serangkaian peraturan perundang-undangan yang memuluskan agenda-agenda neoliberal.

Mengambil contoh dari setiap penyusunan postur RAPBN, sekitar 70 % sumber APBN Indonesia adalahpenerimaan pajak dan hanya sekitar 30% peneriman bukan pajak. Menjadi pertanyaan besar mengapasektor penerimaan bukan pajak begitu minim, padahal Indonesia memiliki potensi dan sumber daya yangbegitu melimpah. Dalam perpajakan juga terjadi masalah akut, ada puluhan BUMN yang menolakmembayar pajak. Parahnya lagi perusahaan-perusahaan asing yang menunggak pembayaran devidenhingga bertahun-tahun. Tengok saja Freeport yang dengan enteng menolak tagihan deviden tahun 2012,2013, dan 2013 dari kementrian BUMN. Tampak begitu mudah asing mendikte pemerintah Indonesia.

Inilah efek relasi jahat pemerintah dan pemilik modal. Penguasaan sumber daya alam, pasar domestik,dan faktor-faktor produksi yang sebagian besar dilego kepada asing. Akibatnya rakyat yang harusmenanggung krisis energi, melonjaknya harga pangan dan komoditi pokok lainnya, menjamurnyapengangguran, susahnya mengakses pendidikan dan kesehatan, dan taraf hidup yang kian rendah.

Masih dalam postur RAPBN 2015, subsidi energi dianggarkan sebesar 365,5 triliun dengan pembagiansubsidi BBM 259,5 triliun dan listrik 103 triliun. Jika dihitung-hitung memang terlihat anggaran subsidiyang cukup besar, tapi tidak lantas rakyat bisa senang. Karena besarnya anggaran subsidi itu justru untuk

23/9/2014 Khilafah Menghapus Kapitalisme Neoliberal | VisiMuslim.Com

http://www.visimuslim.com/2014/09/khilafah-menghapus-kapitalisme-neoliberal.html 3/6

menebus kesalahan dan kesesatan pemerintah dalam pengelolaan sektor energi.

Anggaran subsidi sebesar itu harus keluar bukan hanya untuk membiayai produksi BBM nasional, tapijuga untuk membiayai impor BBM karena minimnya produksi minyak nasional, menambal buruknyamanajemen pertamina akibat dirusak mafia migas, membeli solar untuk bahan bakar generator disel PLN,dan pembiayaan energi lainnya. Ini akibat Indonesia tidak pernah mendiri secara energi. Maka ketikaterjadi masalah, solusi malas dari pemerintah adalah menaikkan harga di sektor hilir energi.

Sesatnya bagi-bagi APBN juga terjadi di sektor-sektor tak penting lain, seperti anggaran perjalanan dinaspejabat yang naik delapan kali lipat dari 4 triliun pada RAPBN lalu menjadi 30 triliun pada RAPBN 2015.Ada apa dengan penjabat yang suka jalan-jalan ?, padahal tidak ada dampak signifikan bagi perbaikanaparatur Indonesia. Menjadi miris karena dalam RAPBN 2015 anggaran pertanian hanya 15 triliun.

Melihat kondisi Indonesia yang sedemikian buruk, rakyat Indonesia seakan ompong tak punya daya.Selain karena mekanisme neoliberal bermain dibelakang layar sehingga sulit terungkap, juga ada upayasecara sitematis untuk mematikan potensi rakyat untuk melawan. Upaya sistematis itu bekerja lewat jalurpendidikan, pelemahan ekonomi, dan opini umum yang dikembangkan di tengah masyarakat.

Pendidikan yang sulit diakses dan bermutu rendah memperlemah nalar masyarakat. Pelemahan ekonomimembuat masyarakat sibuk menyambung hidup dan apatis untuk tanggap pada isu-isu sosial. Dan opiniumum yang tersaji dalam berbagai media juga jauh dari pencerdasan, karena paham media yang lebihmenuhankan ratting. Jika sudah seperti ini maka cengkraman neoliberal dan kapitalisme di Indonesiatentu semakin kuat saja.

Cengkraman Kapitalisme Neoliberalisme

Ideologi menjadi penentu besar dalam mengambil fundamen dan arah laju politik ekonomi suatu negara.Politik ekonomi yang bersumber dari ideologi yang luhur akan membangun relasi yang baik antara negaradan rakyat dalam meraih tujuan-tujuan dan manfaat bersama.

Hal ini belum terlihat dalam sekian puluh tahun perjalan politik ekonomi Indonesia. Sekalipun seringberganti-ganti haluan politik ekonomi, tetap saja tujuan-tujuan dibentuknya Indonesia tak pernah tercapai.Justru ini semakin menguatkan jika Indonesia tidak pernah memiliki jati diri ideologi yang jelas. Corakpolitik ekonomi sosialisme dan kapitalisme yang pernah diukirkan di Indonesia hanya menjadi noda hitamdalam sejarah, ini karena menabrak ralitas dan bersifat ekploitatif kepada masyarakat.

Untuk kapitalisme yang sekarang tengah bercokol, ukuran kesejahteraannya terletak pada pendapatannasional (per capita income) bukannya kesejahteraan orang per orang. Dengan ukuran ini tidakdiperhatikan lagi tercukupinya kebutuhan orang per orang dan distribusi kekayaan yang proporsinal.Melainkan cukup menjamin terjadinya produksi barang dan jasa, kemudian distribusi terjadi dalammekanisme pasar yang kompetitif dan spekulatif. Untuk faktor-faktor produksi juga diberi kebebasan yangbesar kepada tiap individu untuk menguasainya.

Hasilnya adalah jurang kesenjangan yang lebar di masyarakat. Data Bank Indonesia (BI) tahun 2014

23/9/2014 Khilafah Menghapus Kapitalisme Neoliberal | VisiMuslim.Com

http://www.visimuslim.com/2014/09/khilafah-menghapus-kapitalisme-neoliberal.html 4/6

mencatat bahwa 40 orang terkaya di Indonesia memiliki kekayaan yang sebanding dengan kekayaan 60juta rakyat Indonesia. Tingginya angka kesenjangan ini cukup menjelaskan kerusakan ekonomi neoliberalyang menjadikan kuantitas produksi barang dan jasa sebagai ukuran tersedianya kebutuhan masyarakat.Akhirnya angka-angka pertumbuhan ekonomi nasional sangat spekulatif jika didasarkan padapendapatan nasional. Angka pertumbuhan ekonomi yang dihitung berdasarkan rata-rata tidak menyentuhpertumbuhan ekonomi pada tingkatan makro dan akar rumput.

Dengan bangunan politik ekonomi seperti ini jelas menciptakan ketidakadilan dalam pemenuhankebutuhan seluruh rakyat. Para pemilik modal yang menguasai faktor-faktor produksi dapat denganleluasa melipat gandakan kekayaannya. Sedangkan masyarakat yang lemah terus saja digilas olehsituasi. Dalam hal ini pemerintah tak akan bisa berbuat banyak. Karena sumber daya alam, pasardomestik, dan perdagangan sepenuhnya dikuasai asing selaku pemilik modal. Lebih dari itu adalahburuknya moral dan mental pemerintah karena menelurkan regulasi perundang-undangan yangmemuluskan agenda-agenda kapitalisme neoliberal.

Solusi Politik Ekonomi Islam

Jika politik ekonomi sosialisme dan kapitalisme telah terbukti memperburuk wajah perekonomianIndonesia, haruskah kita kembali pada ekonomi kerakyatan yang termaktub dalam pasal 33 UUD 1945 ?.Esensi dari ekonomi kerakyatan adalah penguasaan negara terhadap sumber-sumber kekayaan negaradan pengelolaan faktor-faktor produksi dengan asas musyawarah dan kekeluargaan, atau kita kenaldengan koprasi.

Tapi tidak semua konsep yang terdengar baik akan baik pula dalam realitas penerapan. Ekonomikerakyatan menjadi sumbang karena sejak awal dibangunnya Indonesia berasas pada ideologi yangsalah. Itulah sekularisme, baik terpola dalam sosialisme pada rezim Soekarno maupun kapitalismeneoliberal pada rezim sesudahnya hingga saat ini. Ini juga bukan persoalan karakter asli masyaraatIndonesia, karena terpolanya sosialisme dan kapitalisme dalam politik ekonomi Indonesia adalah murnihasil rekayasa manusia, atau lebih karena faktor eksternal.

Karena itu konsep ekonomi kerakyatan tidak ditopang oleh struktur masyarakat yang kuat. Lemahnyakarakter masyarakat Indonesia ini disebabkan tidak mapannya Ideologi yang diembannya. Dari ideologiyang rusak ini, konsep ekonomi kerakyatan selalu tumpul pada level aparatur negara yang memilikiidealisme buruk. Padahal aparatur negara adalah otak sekaligus mesin utama dalam menggerakkanekonomi kerakyatan. Jika aparatur negaranya sudah rusak, lalu benteng apalagi yang dimiliki negara danrakyat ?. Maka menjadi wajar jika kapitalisme neoliberal bebas melakukan rekayasa sosial yangmasyarakat.

Jika telah telanjang kerusakan sosialisme dan kapitalisme, maka tidak ada solusi lain selain politikekonomi Islam, karena konsep politik ekonomi selain Islam hanyalah turunan atau wajah lain darisosialisme dan kapitalisme. Islam bisa manuntaskan permasalahan-permasalahan akut di Indonesia saatini, maka syarat pertama adalah terjadinya Revolusi Besar. Karena hanya menjadi ajang bunuh diri jikamemaksakan perbaikan dari dalam sistem Indonesia saat ini. Tapi sebelum revolusi besar terjadi, terlebihdahulu politik ekonomi Islam harus menjadi pemahaman umum di kalangan rakyat Indonesia.

23/9/2014 Khilafah Menghapus Kapitalisme Neoliberal | VisiMuslim.Com

http://www.visimuslim.com/2014/09/khilafah-menghapus-kapitalisme-neoliberal.html 5/6

Politik ekonomi Islam memandang bahwa setiap orang wajib dipenuhi kebutuhan pokoknya dan diberikesempatan memenuhi kebutuhan sekundernya. Dalam pemenuhan kebutuhan itu tidak akan dibedakanantara warga muslim dan warga non muslim, semua mendapat hak yang sama. Untuk memenuhikebutuhan itu maka harus tercipta iklim kondusif untuk menciptakan kesempatan dan lapangan kerja,karenanya Allah SWT berfirman, “Bertebaranlah kalian di muka bumi dan carilah karunia Allah” (QS al-jumu’ah [62]: 10). Agar dapat dipastikan setiap orang dipenuhi kebutuhannya dan menjalankan pekerjaanyang baik, maka interaksi yang terjadi dalam aktifitas itu harus berstandar pada nilai-nilai luhur yangbersumber dari dalil syar’i (al-Quran, as-Sunnah, dan sumber hukum Islam lain). Islam jugamengharamkan transaksi ekonomi yang tidak real dan permainan riba, Islam hanya meletakkantransasksi ekonomi pada dua sektor yatu barang dan jasa.

Dalam pemenuhan pandangan Islam terkait politik ekonomi ini maka Islam menetapkan tiga pilar.Pertama, konsep kepemilikan yang dibagi menjadi tiga yaitu, kepemilikan individu, kepemilikan umum,dan kepemilikan negara. Kedua, pengelolaan kepemilikan tersebut. Kepemilikan individu mencakupsumber-sumber kekayaan yang bukan bagian dari fasilitas umum dan sumberdaya alam yang jumlahnyaberlimpah, seperti tanah pertaian, rumah, kendaraan, industi makanan dan tekstil, dll. Sumber kekayaanini bebas dikembangkan dan diolah oleh individu untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Kepemilikan umum mencakup fasilitas umum dan sumber daya alam yang menguasai hajat hidup orangbanyak seperti jalan, sungai, laut, selat, terusan, panas bumi, tambang minyak, tambang emas, dantambang mineral lain. Pengeloaan kepemilikan umum diarahkan kepada negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat. kepemilikan umum haram dimiliki individu, swasta, terlebih asing.Maka dalam Islam sumber kekayaan dan faktor-faktor produksi tidak dibebaskan dimiliki individu, karenadari kebebasan itulah akan tercipta jurang kesenjangan di masyarakat. Ini sesuai dengan hadistRasulullah SAW, “Kaum Muslim berserikat dalam tiga hal, yaitu padang rumput, air dan api (HR IbnuMajah).

Kepemilikan negara mencakup fai, kharaj, ghanimah, jizyah, ’usyur, BUMN yang dibentuk oleh negaradan harta lain milik negara yang tidak termasuk kepemilikan individu dan kepemilikan umum. Pendapatandari kepemilikan umum dan kepemilikan negara inilah yang menjadi bagian dari APBN negara atau baitulmal.

Ketiga, adalah distribusi kekayaan dan faktor-faktor produksi. Allah SWT berfirman, “Supaya harta itujangan hanya beredar di kalangan orang-orang kaya saja di antara kalian.” (QS al-Hasyr [59]:7). Lewatdalil ini Allah SWT menetapkan asas distribusi dalam tatanan ekonomi Islam. Distribusi kekayaan menjadiantitesa dari mekanisme produksi barang dan jasa yang dianut oleh kapitalisme. Dengan distribusikekayaan maka negara akan melihat pertumbuhan ekonomi melalui tercukupinya kebutuhan individu perindividu, jadi ukuran kesejahteraan bukan lagi pada terjadinya produksi dan tersedianya barang dan jasadi pasar juga bukan berdasarkan pendapatan nasional (per capita income). Dengan metode distribusikekayaan ini akan mencegah terjadinya spekulasi pasar, penimbunan barang, dan monopoli pasar.

Dengan politik ekonomi Islam ini akan memecah persoalan kusut yang ditimbulkan oleh kapitalismeneoliberal. Sumber-sumber kekayaan seperti sumber daya alam tidak mungkin lagi dipermainkan

23/9/2014 Khilafah Menghapus Kapitalisme Neoliberal | VisiMuslim.Com

http://www.visimuslim.com/2014/09/khilafah-menghapus-kapitalisme-neoliberal.html 6/6

pemerintah dan pemilik modal, penguasaannya sepenuhnya oleh negara dan pemanfaatannya sebesar-besarnya untuk rakyat. Faktor-faktor produksi yang dimanfaatkan sesuai tuntunan Islam akanmengkondisikan pasar domestik Indonesia yang besar menjadi produktif untuk masyarakat Indonesiasendiri. Industri-industri manufaktur pun akan bergairah dengan iklim usaha yang baik, karena barang-barang impor akan diperketat untuk masuk ke pasar domestik Indonesia, para pelaku industri baikdomestik maupun asing yang melakukan mopoli akan ditebas, dan menutup keran modal asing. Hasilnyapeningkatan besar pada cadangan devisa negara dan pemanfaatan devisa sesuai tuntunan Islam yangmensejahterahkan.

Khilafah Negara Paripurna

Politik ekonomi bukan hanya soal penerapannya saja, tapi juga terkait dengan siapa yang menerapkandan untuk siapa diterapkan. Tata kelola politik ekonomi juga adalah mengurus seluruh urusan rakyat,maka haruslah diikat dalam institusi negara. Islam memandang seluruh perbuatan manusia harus terikatdengan hukum syariat Islam. Maka Islam telah menetapkan model negara untuk mengatur interaksi danaktifitas manusia, negara itu adalah Khilafah Islamiyah.

Perangkat politik ekonomi Khilafah harus berdiri dengan seluruh perangkat-perangkat sistem lainnya.Dengan sistem pendidikan Islam akan menjamin masyarakat bisa menalar setiap masalah dengancerdas. Dengan sistem hukum Islam akan menutup celah penyimpangan dan pelanggaran masyarakatdalam semua aktifitasnya. Dengan sistem pemerintahan Islam akan terbentuk aparatur negara yang jujur,bermoral, dan berintegritas. Dengan sistem sosial kemasyarakatan Islam akan menciptakan budayamasyarakat yang luhur dan berbudi. Kesemua perangkat sistem Khilafah ini saling terintegrasi dan salingmenguatkan. Karena dasar masyarakat dibangun dari kesamaan perasaan, pemikiran dan peraturan,maka Islam adalah ideologi yang mampu membenahi perasaan, pemikiran, dan peraturan masyarakat.

Tidak boleh perekonomian yang kuat berada ditengah buruknya moral pemerintah dan masyarakat.Karena baik dalam aktifitas pribadi maupun negara, Islam menetapkan nilai ibadah dalam semua aktifitasitu. Maka tuntutan menegakkan Khilafah wajib bagi semua umat Islam dan tuntutan rasional lagi luhurbagi non muslim dan semua manusia. Untuk mengakhiri era kapitalisme neoliberal maka dentuman besarrevolusi harus bergemuruh luas dan Khilafah bangkit menghapus puing-puing kapitalisme neoliberal,Allahu Akbar. [Arief Shidiq Pahany (Ketua Umum Gema Pembebasan Wilayah Sulawesi Selatan &Barat)]