reaksi kusta dr sh

Upload: jessieca-liusen

Post on 05-Apr-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 Reaksi Kusta Dr Sh

    1/2

    REAKSI KUSTA

    Reaksi kusta adalah interupsi dengan epidose akut pada perjalanan penyakit yang sebenarnya

    sangat kronik. Adapun patofisiologinya belum jelas betul, terminologinya dan klasifikasinya

    masih bermacam-macam, namun yang paling banyak dianut yaitu :

    Reaksi reversal atau reaksi upgrading (reaksi tipe I) ENL, Eritema Nodusum Leprosum (reakti tipe II)

    Patofisiologi reaksi tipe I : merupakan hipersensitivitas tipe lambat oleh karena peningkatanmendadak SIS yang faktor pencetusnya belum diketahui pasti.

    Patofisiologi reaksi tipe II : karena pengobatan, banyaknya basil leprae yang mati dan hancur,

    berarti banyak antigen yang dilepaskan dan bereaksi dengan antibodi serta mengaktifkan sistem

    komplemen. Kompleks imun tersebut beredar didalam darah dan akhirnya dapat melibatkan

    banyak organ. Secara imunopatologis ENL termasuk respon imun humoral.

    Gejala Reaksi tipe I Reaksi tipe II

    Keadaan umum Umumnya baik, demam

    ringan (subfebril) atau tanpademam

    Ringan sampai dengan berat

    disertai kelemahan umum dandemam tinggi

    Peradangan kulit Bercak kulit lama menjadi

    lebih meradang, dapat timbul

    bercak baru

    Timbul nodul baru kemerahan

    lunak dan nyeri tekan, nodul

    dapat pecah. Biasanya pada

    lengan dan tungkai.

    Saraf Sering terjadi, umumnya

    berupa nyeri tekan saraf

    dan/atau gangguan fungsisaraf

    Jarang terjadi

    Peradangan pada organ lain Hampir tidak pernah ada Terjadi pada mata, kelenjar

    getah bening, sendi, ginjal,

    testis dll

    Waktu timbulnya Biasanya segera setelah

    pengobatan.

    Biasanya setelah mendapat

    pengobatan yang lama,umumnya lebih dari 6 bulan.

    Tipe kusta Dapat terjadi pada kusta tipePB maupun MB

    Hanya pada kusta tipe MB

    Faktor pencetus - Melahirkan

    -Obat-obatan yang

    meningkatkan kekebalantubuh.

    - Emosi

    - Kelelahan dan stress fisik

    lainya

    - Kehamilan

    Prinsip tatalaksana kusta

  • 7/31/2019 Reaksi Kusta Dr Sh

    2/2

    Istirahat / imobilisasi Beri : analgesik, sedatif Obat anti reaksi prednison 30 mg/hr MDT diteruskan

    Pengobatan ENL

    Obat yang paling sering dipakai adalah tablet kortikosteroid, antara lain prednisone. Dosisnya

    bergantung pada berat ringannya reaksi, biasanya 15-30 mg/hari dan dosisnya diturunkanbertahap.

    Klofazimin juga dapat dipakai sebagai anti ENL, tetapi dengan dosis yang lebih tinggi. Dosisnyaantara 200-300mg/hari. Khasiatnya lebih lambat daripada kortikosteroid dan dapat dipakai untuk

    melepaskan ketergantungan kortikosteroid.

    Pengobatan reaksi reversal

    Bila reaksi ini tidak disertai neuritis akut, maka tidak perlu diberi obat tambahan. Bila ada

    neuritis akut, obat pilihan pertama adalah kortikosteroid yang dosisnya disesuaikan dengan berat

    ringannya neuritis. Biasanya diberikan prednisone 40-60 mg/hari yang dosisnya diturunkan

    secara bertahap. Anggota gerak yang terkena neuritis akut harus diistirahatkan. Analgesik dansedatif kalau diperlukan dapat diberikan.