rapat koordinasi edisi iii, 2013 penyediaan air baku spam
TRANSCRIPT
Buletin
KartamantulKerjasama Pengelolaan Prasarana dan Sarana Perkotaanantara Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul
Highlight
14
1
2
3
2
3
4
Kelanjutan SKBSektor Jalan dan Drainase
PENERBIT : Sekretariat Bersama Yogyakarta, Sleman Yogyakarta, Bantul ( KARTAMANTUL ) PENANGGUNG JAWAB : Nasa Ujiarto Aji, S.Si, M.T.
PENGARAH : Dra. Rr. Titik Sulastri; dr.Sunartono,M.Kes; Drs.Riyantono,M.Si Ir.Edy Muhammad; Drg.Intriati Yudatiningsih,M.Kes; Drs.Trisaktiyana,M.Si
KONTRIBUTOR : Nur Hidayah, S.Si, M.Eng; Anastasia Nina K P,A.MdDESIGN & LAYOUT : Anastasia Nina K P,A.MdALAMAT : Gedung Eks Dinas Pariwisata Propinsi DIY Lt. 1, Komplek Kepatihan Danurejan,
Jl. Malioboro 14 Yogyakarta 55213 Telephone: (0274) 557 423, Facsimile : (0274) 557 064WEBSITE : -EMAIL : [email protected]
EDISI III, 2013
Membangun, Menyeimbangkan dan Menyelaraskan Pembangunan Perkotaan dengan Semangat Kebersamaan
RecruitmentKaryawan Baru Sekber Kartamantul
Perubahan InternalPelaksana Kantor Sekber Kartamantul
Pendampingan Kunjungan KerjaPokja Sanitasi Kabupaten Madiun
Keberadaan jalan yang baik di wilayah perbatasan perlu diusahakan, sehingga
kerjasama antar daerah dapat terlaksana lancar. Hal ini terkait dengan interkoneksi daerah
dan kemudahan penduduk dalam mengakses sarana yang ada. Sebagaimana jalan, drainase
juga memiliki peranan yang cukup krusial. Adanya drainase dapat menghindarkan banjir
dan genangan ketika musim hujan tiba. Keberadaan sistem drainase yang baik juga akan
mencegah jalan dari kerusakan dan lubang karena tergenang air hujan. Kerjasama drainase
di perbatasan mutlak diperlukan dan keberadaan prasarana dan sarana ini perlu
mendapatkan perhatian lebih.
Kerjasama jalan dan drainase Kartamantul dituangkan dalam SKB Pengelolaan
Prasarana dan Sarana Jalan yang berlaku selama 10 tahun semenjak 18 Desember 2003
hingga 18 Desember 2013. Mengingat pentingnya jalan dan drainase, maka telah disepakati
untuk kembali melanjutkan kerjasama dalam pengelolaan jalan dan drainase. Setelah
melalui pencermatan, maka disepakati obyek kerjasama meliputi ruas-ruas jalan yang
selama ini sudah dikerjasamakan ditambah dengan beberapa ruas jalan baru yang dirasa
perlu untuk dikerjasamakan.
Untuk medukung optimalisasi kerjasama sektor jalan dan drainase maka dibentuklah
Tim Review SKB Jalan dan Drainase sudah dalam proses pelaksanaan. Tim ini bertugas
mereview kerjasama jalan dan drainase yang selama ini telah dilakukan dan pengamatan
bagaimana kerjasama ke depan. Pengamatan yang dilakukan untuk jalan yang
dikerjasamakan perlu dicermati jalan yang berstatus jalan kabupaten. Jalan yang memiliki
status jalan nasional, jalan strategis nasional dan jalan provinsi walaupun posisinya berada
di perbatasan tidak akan dikerjasamakan. hal ini terkait dengan pengelolaan jalan tersebut
yang bukan menjadi wewenang kabupaten/kota. Pengamatan untuk drainase ada dua
apakah didasarkan pada keberadaannya di ruas jalan yang dikerjasamakan atau berdasarkan
titik genangan. Hasil kesepakatan mengacu pada isu-isu yang ada di daerah masing-masing
yang dianggap penting dan mendesak.
Rapat Koordinasi
Penyediaan Air Baku SPAM Regional DIY
Datang bersama-sama adalah permulaan.Menjaga kebersamaan adalah kemajuan.Bekerja bersama adalah kesuksesan.
(Henry Ford)
Kelanjutan SKBSektor Jalan dan Drainase
Rapat KoordinasiPenyediaan Air Baku SPAM Regional DIY
2
2
4
3
PENERBIT : Sekretariat Bersama Yogyakarta, Sleman Yogyakarta, Bantul ( KARTAMANTUL ) PENANGGUNG JAWAB : Nasa Ujiarto Aji, S.Si, M.T.
PENGARAH : Dra. Rr. Titik Sulastri; dr.Sunartono,M.Kes; Drs.Riyantono,M.Si Ir.Edy Muhammad; Drg.Intriati Yudatiningsih,M.Kes; Drs.Trisaktiyana,M.Si
KONTRIBUTOR : Nur Hidayah, S.Si, M.Eng; Anastasia Nina K P,A.MdDESIGN & LAYOUT : Anastasia Nina K P,A.MdALAMAT : Gedung Eks Dinas Pariwisata Propinsi DIY Lt. 1, Komplek Kepatihan Danurejan,
Jl. Malioboro 14 Yogyakarta 55213 Telephone: (0274) 557 423, Facsimile : (0274) 557 064WEBSITE : -EMAIL : [email protected]
Air menjadi kebutuhan pokok yang tidak dapat terelakkan bagi setiap makhluk hidup
termasuk manusia. Tidak heran masalah penyediaan air terkadang menjadi rumit terutama untuk
kawasan perkotaan yang semakin berkembang. Ketersediaan air yang layak sangat terkait dengan
permasalahan kesehatan dan kebersihan masyarakat. Ketercukupan air baku akan mendorong
peningkatan kualitas hidup menyangkut faktor kesehatan yang menjadi salah satu indikator dalam
Human Development Indeks (HDI). Sehingga permasalahan air baku menjadi masalah yang cukup
crusial dalam pelayanan kebutuhan masyarakat.
Kabupaten Kulonprogo dan Gunungkidul tertarik untuk mengadakan kerjasama air baku.
Kabupaten/kota dan DIY sendiri sudah ada kesepakatan untuk pengembangan SPAM DIY. Sumber air
baku yang akan digunakan masih belum pasti. Namun DIY lebih cenderung mengambil sumber air
baku dengan memaksimalkan sumber air yang berada di DIY. Hal ini tentu saja bisa dilakukan
setelah ada kajian Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Kartamantul sendiri dapat memanfaatkan sungai Progo sebagai air baku baik melewati karang talun
maupun bantar. Kabupaten Sleman juga mengusulkan sumber di Kebon Agung dengan alasan elevasi
cukup baik sehingga dapat ditarik untuk memenuhi kebutuhan air daerah bawah.
Pemerintah pusat nantinya akan melakukan pembangunan mulai dari intake sampai jaringan
distribusi induk melalui BBWS dan Cipta Karya. Pengembangan SPAM Regional DIY ini akan
dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan prioritas berdasarkan musyawarah yang dikoordinir
pemda DIY.Sehingga jaringan mulai dari reservoir hingga jaringan distribusi sekunder menjadi
kewenangan Pemda DIY. Pemerintah kota/kabupaten sendiri berwenang mulai jaringan distribusi
tersier hingga saluran rumah (SR). Perlu dicatat bahwa MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah)
juga harus masuk di dalam pelayanan SPAM ini.
Kerjasama ini nantinya akan memerlukan MoU yang jelas. MoU perlu memuat penegasan peran dan
tanggung jawab Kabupaten/Kota dan DIY. Rencana Pembiayaan sendiri ada beberapa opsi yang bisa
ditawarkan mulai dari APBN, APBD 1 maupun APBD 2 yang nantinya akan dibahas lebih lanjut dalam
MoU.Setelah MoU jadi masing-masing daerah diharapkan segera menyusun perda perlindungan air
baku, untuk mengatisipasi di masa mendatang agar tidak menjadi sumber konflik social. Dengan
adanya regulasi maka akan memproteksi sumber air tersebut. Catatan penting yang perlu diingat
bahwa perlunya prinsip saling menguntungkan, keterjangkauan dan berkesinambungan dalam MoU
SPAM Regional ini sehingga bisa berhasil dengan baik.
32
Karyawan Baru Sekber KartamantulRecruitment
Sekretariat Bersama Kartamantul
merupakan forum kerjasama pengelolaan
prasarana dan sarana perkotaan Yogyakarta antar
Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan
Kabupaten Bantul, yang mempunyai tugas
membantu para pihak dalam mengkoordinasikan
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi, pengelolaan prasarana dan sarana di
wilayah Perkotaan Yogyakarta.Sebagai forum
kerjasama ketiga kabupaten/kota Sekretariat
Bersama Kartamantul dituntut dapat
menjembatani terwujudnya kerjasama
pengelolaan sarana prasarana perkotaan yang
unggul dan memadai. Arah tujuan ini dapat dicapai
apabila karyawan sebagai sumber daya manusia
mempunyai kompetensi dan kapasitas dalam
menjalankan pekerjaanya.
Tuntutan kemampuan karyawan dengan
kompetensi yang handal mutlak diperlukan
sebagai ‘titik awal’ terwujudnya tujuan
pengelolaan sarana perkotaan yang baik. Sehingga
proses rekruitmen karyawan Sekretariat Bersama
Kartamantul dituntut dilakukan secara baik dan
benar sesuai dengan aturan dan ketentuan yang
berlaku. Berdasarkan Peraturan Ketua Sekretariat
Bersama Kartamantul Nomor : 1 Tahun 2013
tentang Pedoman Teknis Kelembagaan Sekretariat
Bersama Pengelolaan Prasarana dan Sarana
Perkotaan antar Kabupaten Bantul, Kabupaten
Sleman dan Kota Yogyakarta kebutuhan karyawan
ideal berjumlah 8 orang, sehingga diperlukan 2
orang karyawan tambahan untuk memaksimalkan
kinerja Sekretariat Bersama Kartamantul. Kedua
formasi yang dibutuhkan yakni, formasi Asisten
Bidang Program dan Teknis (1 orang) dan Staf
Bidang Program dan Teknis (1 orang).
Rekruitmen karyawan baru terdiri dari
tahap perencanaan dan pelaksanaan. Pelaksanaan
rekruitmen karyawan dilaksanakan oleh Tim yang
terdiri dari tim seleksi, tim penyusun soal, tim
psikologi dan tim wawancara. Tahap awal
rekruitmen dilakukan pengumuman di media masa
dan papan pengumuman kantor Sekretariat
Bersama Kartamantul tanggal 19 Agustus 2013.
Penerimaan berkas lamaran dan seleksi
administrasi dilakukan secara bersama tanggal 22,
23 dan 26 Agustus 2013. Peserta yang lolos
tahapan administrasi diwajibkan mengikuti
tahapan seleksi selanjutnya dengan menggunakan
sistem gugur. Dari Peserta yang mendaftar untuk
Asisten Bidang Program dan Teknis ada 38 orang
dan Staf Asisten Bidang Program dan Teknis ada 11
orang. Setelah melewati seleksi administrasi
jumlah peserta yang lolos masing-masing 28 dan 8
orang.
Tahapan seleksi terdiri dari 3 tahap yakni :
Tahap I (Tes Tertulis); Tahap II (Tes Psikologi) dan
Tahap III (Tes Wawancara). Seleksi Tahap I (Tes
Tertulis) yang meliputi Tes Kemampuan Dasar
(TKD) dan Tes Kemampuan Bidang (TKB). Pada
Tahapan ini pendaftar Asisten Bidang Program dan
Teknis tersaring menjadi 10 orang sedangkan Staf
Bidang Program dan Teknik tersaring 8 orang.
Tahap II (Tes Psikologi) meliputi tes psikologi
terkait IQ , kepribadian dan kemampuan
penguasaan bidang kerja yang dijabat yang
disesuaikan dengan kebutuhan kantor Sekretariat
Bersama Kartamantul. Seleksi tahap ini meloloskan
3 orang calon Asisten Bidang Program dan Teknis
serta 3 orang calon Staf Bidang Program dan
Teknis. Tahap III (Tes Wawancara) merupakan
tahapan terakhir tes yang bertujuan untuk
mengetahui kepribadian yang lebih mendalam.
Tahap ini terpilih 2 orang yang calon karyawan
serta 4 orang cadangan karyawan dengan masing-
masing 2 orang pada setiap formasi.
Rekruitmen Karyawan Sekretariat
Bersama Kartamantul Tahun 2013 secara umum
terlaksana sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan. Rekruitmen ini telah menghasilkan
karyawan yang memenuhi kualifikasi dan
persyaratan yang telah ditentukan sesuai dengan
kebutuhan Kantor Sekretariat Bersama
Kartamantul yaitu pada formasi Asisten Bidang
Program dan Teknis serta Staf Bidang Program dan
Teknis.
Penataan SDM di tingkat pelaksana Kantor tidak hanya terbatas pada penambahan
karyawan saja, tetapi juga dengan pergantian jabatan di internal pelaksana kantor. Ada dua jabatan
yang mengalami pergantian pemangku jabatan yaitu Manajer Kantor dan Staff Bidang Administrasi
dan Keuangan.
Alasan yang melatarbelakangi adanya pergantian jabatan di internal pelaksana kantor
Sekber Kartamantul yaitu adanya surat pengunduran diri dari R.Ferry Anggoro sebagai Manajer
Kantor sejak 01 April 2013. Terhitung mulai 1 Agustus 2013 posisi Manajer Kantor diisi oleh Nasa
Ujiarto Aji,S.Si,M.T yang sebelumnya menjabat sebagai asisten bidang teknis dan program.
Posisi staff bidang administrasi dan keuangan saat ini dijabat oleh Budiyono yang
sebelumnya menjabat sebagai staf operasional. Dengan adanya pergantian posisi di internal
pelaksana kantor ini, diharapkan kinerja Sekber Kartamantul akan lebih optimal lagi ke depan.
Perubahan Jabatan Internal Sekber Kartamantul
Kunjungan Kerja Pokja Sanitasi Kabupaten MadiunPendampingan
“Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu.Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan.”
-Mario Teguh-
Pada 27 September 2013, bidang Tata
Pemerintahan DIY mendapat kunjungan kerja
dari Pokja Sanitasi Pemerintah Kota Madiun.
Rombongan terdiri dari berbagai Satuan Kerja
Pemerintah Daerah (SKPD) Pemerintah Kota
Madiun dengan jumlah personil mencapai
kurang lebih 40 orang yang berasal dari Dinas
Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Penggerak
PKK, Balai Lingkungan Hidup serta Bappeda
Kota Madiun. Rombongan disambut Bidang
Tata Pemerintahan DIY dan beberapa instansi
terkait di Komplek Kepatihan Unit 9 pukul 08.00
WIB. Acara penyambutan ini kemudian
dilanjutkan dengan tanya jawab singkat
mengenai sanitasi DIY. Disinilah Sekber
Kartamantul memperoleh tugas untuk
melakukan pendampingan tamu selama
melakukan kunjungan.
Kunjungan pertama dilakukan di Balai
IPAL Sewon yang berlokasi di Jalan Bantul
Km.8 Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul.
Kegiatan pertama yang dilakukan di Balai adalah
paparan terkait Balai IPAL yang disampaikan
oleh Ketua Bidang Pengendalian Kualitas,
kemudian dilanjutkan dengan pengenalan
lapangan seputar Balai IPAL Sewon dipandu
oleh staff Balai IPAL. Dalam acara pengenalan
lapangan ini, para peserta kunjungan
diperkenalkan dengan beberapa bagian dan alat
yang digunakan dalam pengolahan limbah,
diantaranya Grit Chamber (Bak Pengendap
PSR), kolam fakultatif, kapal penyedot lumpur
dan vacum pump.
Acara kunjungan dilanjutkan menuju ke
Desa Sukunan, Kalurahan Banyuraden,
Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Desa
ini menjadi salah satu tujuan kunjungan karena
kemampuannya dalam melakukan swakelola
sampah dengan menerapkan “Shodaqoh
Sampah”. Warga bertugas mengumpulkan dan
memilah sampah rumah tangga mereka masing-
masing dalam bak sampah yang telah
disediakan pada beberapa sisi jalan.Peserta
mendapat penjelasan lebih lanjut tentang
pengelolaan sampah di Desa Sukunan yang
disampaikan oleh perwakilan tim pengelola di
Desa Sukunan. Kegiatan ini dilakukan di salah
satu rumah warga karena Desa Sukunan belum
memiliki gedung serbaguna yang dapat
digunakan audiensi untuk peserta skala
menengah maupun besar.
Ada empat jenis bak sampah yang telah
disediakan yaitu sampah plastik, kertas, kaca
dan kalengserta sampah B3 Sampah yang telah
dipilah selanjutnya dikumpulkan oleh petugas
pengangkut sampah untuk dibawa ke gudang
sampah. Sampah yang dapat dijual nantinya
dijual dan hasil penjualan akan digunakan untuk
biaya operasional dan KAS dukuh. Sementara
sampah yang tidak laku dijual akan diupayakan
untuk daur ulang. Khusus sampah organik
warga mengolahnya menjadi kompos dengan
menggunakan komposer atau gentong dan bak
pengompos. Hasil dari pengolahan dengan
menggunakan bak pengompos yang
menghasilkan pupuk organik kemasan dan siap
jual. Pengolahan sampah B3 sedikit lebih rumit
karena tingkat resiko pencemaran yang cukup
tinggi sehingga masyarakat lebih memilih untuk
sekedar memilahnya dan menyerahkannya
kepada instansi terkait untuk diolah lebih lanjut.
Usai memperoleh penjelasan tentang sistem
pengelolaan sampah dan sesi tanya jawab
selanjutnya peserta diajak untuk mengunjungi
showroom produk-produk hasil pengolahan
limbah sampah yang selama ini sudah berhasil
diproduksi oleh masyarakat Desa Sukunan.