rangkuman sosiologi umum

11
Sosiologi Umum Ringkasan Bab 6 Organisasi dan Birokrasi Dari Grup ke Organisasi (Himes 1964) Terjadi perubahan dalam masyarakat dengan kecenderungan : Memudarnya kekerabatan Pertumbuhan sosialisasi Sekularisasi & Rasionalisasi (Etzioni 1982) : Organisasis menjadi alat sosial yang ampuh dan dapat diandalkan untuk menggabungkan sumberdaya dan sumber manusia Perbedaan antara grup & organisasi Grup Organisasi Fungsi Memenuhi Kepuasan Meningkatkan Produktifitas Tujuan Kepuasan Moral Menganalisis Masalah Identifikasi diri Mengatasi Masalah Loyalitas Meningkatkan Output Berpartisipasi Efisiensi Pengertian Organisasi (Berelson & Steiner 1964) : formalisasi struktur sosial merupakan gejala sosial resmi yang berkaitan dengan seperangkat peraturan tertulis: Formalitas Hierarki Ukuran Durasi (Etizioni 1982) : Ciri-ciri Organisasi Pembagian pekerjaan, kekuasaan, tanggung jawab dan komunikasi Beberapa pusat wewenang Prosedur penggantian tenaga mahir, keanggotaan, dan pengurus serta memahirkan anggota Organisasi =/= pengelompokan manusia Organisasi didirikan untuk mencapai tujuan (Bierstedt 1982) 7 kriteria formalisasi organisasi Fungsi & tujuan yang khas Kebijakan umum dalam mencapai tujuan Hirarki status Wewenang Persyaratan untuk keanggotaan Property (material & non- material) Memiliki lambang2 Sistem Pengendalian Organisasi (Etzioni 1982) : Tiga kategori sarana pengendalian/ basis otoritas organisasi: Coercive-authority/ wewenang mutlak – sarana fisik memaksa Utilitarian authority/ wewenang utiliter mengutamakan pertimbangan untung-rugi Normative authority menggunakan kekuatan sosial (Etzioni 1982) : Tiga macam kepatuhan / bentuk partisipasi Alienative – terpaksa Calculative – pertimbangan Moral – mengemban dan menghargai atau rela membantu organisasi Birokrasi: Bentuk Paling Ideal Organisasi Kompleks (Weber) : Birokrasi merupakan suatu organisasi formal yang wewenangnya mempunyai hierarki dan dasar-dasar rasional Rasionalitas – evaluasi disengaja/ didasarkan pada kesadaran terhadap alternatif2 Legitimasi rasional wewenang didasarkan pada kepercayaan pengikut terhadap sahnya kekuasaan orang2 serta peraturan yang dikeluarkannya (Schoorl 1982) : sebab tumbuhnya birokrasi Proses integrasi Pembesaran skala Proses diferensiasi (Weber 1954) : Tipologi Birokrasi Tradisional – sumber legitimasi adalah waktu Kharismatik – S.L. adalah kepribadian pemimpin Legal-Rasional – S.L. adalah perangkat aturan Menurut weber, legal- tradisional adalah tipologi yang paling penting, oleh karena itu perhatiannya tertuju pada struktur yang diatur secara normatif dan mekanisme untuk mempertahankan struktur itu (Weber) : birokrasi tidak dapat dicegah karena: Terjadinya rasionalisasi orientasi yang menghancurkan tradisi sebagai cara legitimasi wewenang Kewewenang berdasarkan kharisma tidak mungkin bertahan dan diganti oleh wewenang rasional yang bersifat hukum (weber 1954) : Ciri-ciri birokrasi ideal Pembagian Kerja Prinsip hirarki dalam pengorganisasian Pelaksanaan tugas berdasarkan perangkat peraturan konsisten Adanya suatu jenjang karir dan sistem kenaikan pangkat Tugas dijalankan tanpa pandang bulu Gaji menurut peraturan Birokrasi merupakan “government of laws not of men” (Schoorl) : Masalah dengan perkembangan birokrasi dalam Indonesia Intervensi berbagai pandangan traditional dalam birokrasi Masalah sentralisasi yang menjadikan birokrasi mengambil peran mobilisator (Soekanto 1983) : Birokratisme merupakan gejala persoalan yang

Upload: shadow75982

Post on 12-Sep-2015

65 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Rangkuman Mata Kuliah Sosiologi Umum, sesi ujian akhir semester

TRANSCRIPT

  • Sosiologi Umum Ringkasan Bab 6 Organisasi dan Birokrasi Dari Grup ke Organisasi (Himes 1964) Terjadi

    perubahan dalam masyarakat dengan kecenderungan : Memudarnya

    kekerabatan Pertumbuhan

    sosialisasi Sekularisasi &

    Rasionalisasi (Etzioni 1982) : Organisasis

    menjadi alat sosial yang ampuh dan dapat diandalkan untuk menggabungkan sumberdaya dan sumber manusia

    Perbedaan antara grup & organisasi

    Grup Organisasi Fungsi Memenuhi

    Kepuasan Meningkatkan Produktifitas

    Tujuan Kepuasan Moral

    Menganalisis Masalah

    Identifikasi diri

    Mengatasi Masalah

    Loyalitas Meningkatkan Output

    Berpartisipasi Efisiensi Pengertian Organisasi (Berelson & Steiner 1964) :

    formalisasi struktur sosial merupakan gejala sosial resmi yang berkaitan dengan seperangkat peraturan tertulis: Formalitas Hierarki Ukuran Durasi

    (Etizioni 1982) : Ciri-ciri Organisasi Pembagian pekerjaan,

    kekuasaan, tanggung jawab dan komunikasi

    Beberapa pusat wewenang

    Prosedur penggantian tenaga mahir, keanggotaan, dan pengurus serta memahirkan anggota

    Organisasi =/= pengelompokan manusia

    Organisasi didirikan untuk mencapai tujuan

    (Bierstedt 1982) 7 kriteria formalisasi organisasi Fungsi & tujuan yang khas Kebijakan umum dalam

    mencapai tujuan Hirarki status Wewenang Persyaratan untuk

    keanggotaan Property (material & non-

    material) Memiliki lambang2

    Sistem Pengendalian Organisasi (Etzioni 1982) : Tiga kategori

    sarana pengendalian/ basis otoritas organisasi: Coercive-authority/

    wewenang mutlak sarana fisik memaksa

    Utilitarian authority/ wewenang utiliter mengutamakan pertimbangan untung-rugi

    Normative authority menggunakan kekuatan sosial

    (Etzioni 1982) : Tiga macam kepatuhan / bentuk partisipasi Alienative terpaksa Calculative pertimbangan Moral mengemban dan

    menghargai atau rela membantu organisasi

    Birokrasi: Bentuk Paling Ideal Organisasi Kompleks (Weber) : Birokrasi merupakan

    suatu organisasi formal yang wewenangnya mempunyai hierarki dan dasar-dasar rasional Rasionalitas evaluasi

    disengaja/ didasarkan pada kesadaran terhadap alternatif2

    Legitimasi rasional wewenang didasarkan pada kepercayaan pengikut terhadap sahnya kekuasaan orang2 serta peraturan yang dikeluarkannya

    (Schoorl 1982) : sebab tumbuhnya birokrasi Proses integrasi Pembesaran skala Proses diferensiasi

    (Weber 1954) : Tipologi Birokrasi Tradisional sumber

    legitimasi adalah waktu Kharismatik S.L. adalah

    kepribadian pemimpin Legal-Rasional S.L.

    adalah perangkat aturan Menurut weber, legal-

    tradisional adalah tipologi yang paling penting, oleh karena itu perhatiannya

    tertuju pada struktur yang diatur secara normatif dan mekanisme untuk mempertahankan struktur itu

    (Weber) : birokrasi tidak dapat dicegah karena: Terjadinya rasionalisasi

    orientasi yang menghancurkan tradisi sebagai cara legitimasi wewenang

    Kewewenang berdasarkan kharisma tidak mungkin bertahan dan diganti oleh wewenang rasional yang bersifat hukum

    (weber 1954) : Ciri-ciri birokrasi ideal Pembagian Kerja Prinsip hirarki dalam

    pengorganisasian Pelaksanaan tugas

    berdasarkan perangkat peraturan konsisten

    Adanya suatu jenjang karir dan sistem kenaikan pangkat

    Tugas dijalankan tanpa pandang bulu

    Gaji menurut peraturan Birokrasi merupakan

    government of laws not of men (Schoorl) : Masalah dengan

    perkembangan birokrasi dalam Indonesia Intervensi berbagai

    pandangan traditional dalam birokrasi

    Masalah sentralisasi yang menjadikan birokrasi mengambil peran mobilisator

    (Soekanto 1983) : Birokratisme merupakan gejala persoalan yang

  • Sosiologi Umum Ringkasan Bab 6 Organisasi dan Birokrasi disebabkan oleh anggota birokrasi yang bertindak berbeda dengan maksud sebenarnya

    Bentuk Alternative Birokrasi Collegial Association Asosiasi

    Kelompok Ahli, Anggota duduk setara dengan dasar standar spesialisasi ilmu pengetahuan yang dimiliki

    Japanese Corporations Bentuk organisasi yang unik dan berbeda dengan birokrasi maupun pengorganisasian perusahaan di barat. Berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi dunia dan banyak menentukan arah perkembangan birokrasi dunia

    Jejaring Kolaborasi Pengorganisasian berbentuk

    jejaring antara organisasi serupa karena memperjuangkan kepentingan yang sama (ex Jejaring ORNOP)

    Dapat terdiri dari pihak-pihak yang berbeda

  • Sosiologi Umum Ringkasan Bab 7 Stratifikasi Sosial Pengertian & Fungsi StratSos Pendapat Sosiolog tentang Stratifikasi Sosial Stratifikasi sosial akan selalu

    tetap ada karena merupakan ciri (sifat dasar) dari masyarakat teratur

    Dalam masyarakat yang teratur, terjadinya interaksi yang hasilnya menstabilkan serta mempertahankan stratifikasi sosial

    StratSos muncul sejak manusia hidup dalam suatu organisasi sosial

    Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Pitirin A. Sorokin 1959 Social Stratification ->

    Stratification -> Stratum -> lapisan (latin)

    StratSos merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat teratur

    StratSos adalah suatu pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas/ posisi2 secara hirarki

    Biasanya, golongan atas memiliki sesuatu yang berharga secara kumulatif

    Fungsi dan Stratifikasi Sosial Menurut Davis & Moore 1945 Manusia mengalami adanya

    perbedaan kedudukan/ peran karena terjadinya pembagian kerja dalam masyarakat

    Persoalan Pertama Menempatkan individu pada

    posisi-posisi yang berada dalam struktur

    Mendorong agar kewajiban dilaksanakan sesuai dengan kedudukan & perannya

    Persoalan Kedua

    StratSos merupakan dasar penuntun tingkah laku dalam masyarakat

    StratSos memberi ciri-ciri penyimpangan

    Terbentuknya Stratifikasi Sosial Perbedaan Konsep Diferensiasi, Ketidaksamaan dan StratSos Diferensiasi Sosial Menurut

    Sajogyo 1994 Dalam masyarakat,

    terjadinya pembagian & pembedaan atas peranan & fungsi berdasarkan faktor biologis & ajar

    (Calhoun 1994) : Pembedaan tsb dinilai dengan ganjaran (pahala), gengsi, kehormatan, hak

    Ketidaksamaan Sosial (Charon 1995) : inequality

    terjadi karena manusia memiliki akses ke sumberdaya ekonomi, sosial serta politik yang berbeda

    Perbedaan kemampuan mengakses sumberdaya tersebut membentuk sistem StratSos

    Proses Stratifikasi Adanya proses-proses

    kelembagaan yang menetapkan suatu tipe barang dan jasa tertentu sebagai sesuatu yang bernilai dan diinginkan

    Adanya aturan-aturan alokasi yang mendistribusikan barang/jasa tsb kepada beragam kedudukan-kedudukan atau pekerjaan

    Adanya mekanisme mobilitas yang mengkaitkan antara individu-individu dengan pekerjaannya atau kedudukannya

    Proses Terbentuknya Stratifikasi Sosial (Alasan dasar terjadinya StartSos Oleh Karl Marx) Adanya pembagian kerja

    dalam masyarakat (Biersted 1970) : pembagian kerja merupakan fungsi dari ukuran masyarakat, semakin besar masyarakat, semakin nyata pembagian kerja. Merupakan syarat perlu untuk terbentuknya StratSos. Menghasilkan ragam status dan peranan yang berbeda dengan nilai yang berbeda

    Terjadinya Konflik Sosial yang menang suatu konflik mendapat posisi yang strategis dalam pencapaian tujuannya (history is written by winners)

    Hak Kepemilikan Pribadi orang tidak dibatasi untuk memperoleh dan mengakumulasikan kepemilikan pribadi

    Mekanisme Mempertahankan Sistem Stratifikasi Sosial Usaha dari pihak yang

    berkuasa (melalui saluran ekonomi, politik, pendidikan, dan sistem hukum)

    Pranata sosial (mempertahankan StratSos)

    Kebudayaan (alasan pembenaran adanya pembedaan atau pelapisan sosial)

    Sosialisasi (pembelajaran tentang posisi, peranan, hak & kewajiban sesuai konteks budaya)

    Alat Pemaksa (mengontrol penyimpangan sesuai dengan

    posisinya dan pelanggaran hukum)

    Seberapa Jauh Pelapisan Masyarakat Diperlukan dan Bermanfaat Secara teoritis, manusia sederajat

    tetapi kenyataan tidak demikian serta StratSos merupakan hal yang universal

    (Soekanto 1990) : untuk memahami terjadinya proses-proses StratSos, perlu berpedoman pada Sistem pelapisan berpangkal

    pada pertentangan Sistem social stratification

    memiliki makna khusus bagi masyarakat-masyarakat tertentu

    Sistem pelapisan sosial dapat dianalisis dalam ruang lingkup Distribusi hak-hak

    istimewa yg objektif (penghasilan, kekayaan, wewenang dll)

    Sistem pertentangan yang diciptakan masyarakat (prestise dan penghargaan)

    Kriteria sistem pertentangan/ dasar sistem pertentangan yaitu apakah dapat berdasarkan kualitas pribadi, keanggotaan kelompok kerabat tertentu, milik, kekuasaan, maupun wewenang

    Lambang2 kedudukan (lifestyle)

    Kemudahan bertukar kedudukan

    Solidaritas di antara individu atau kelompok-

  • Sosiologi Umum Ringkasan Bab 7 Stratifikasi Sosial kelompok sosial yang menduduki kedudukan yang sama dalam sistem sosial masyarakat

    Sifat Sistem Stratifikasi Sosial Terbuka (achieved status) yaitu

    kedudukan yang diperoleh atas usaha sendiri shg mobilitas sosial umum terjadi

    Tertutup (ascribed status) yaitu kedudukan yang diperoleh atas kelahiran shg mobilitas sosial sukar dan sulit terjadi

    Dasar Stratifikasi Sosial Karena setiap manusia memiliki

    life chances yang berbeda maka munculnya stratifikasi sosial

    StratSos dapat diukur dengan : Ukuran kekayaan Ukuran kekuasaan Ukuran Kehormatan Ukuran Ilmu Pengetahuan

    Ukuran tidak terbatas dengan apa yang disebutkan, karena masih banyak ukuran-ukuran lain

    Pada beberapa masyarakat tradisional Indonesia, tanah merupakan salah satu ukuran Contoh di Jawa tengah :

    Keturunan Pembuka Tanah -> Pemilik tanah meski bukan keturunan pembuka tanah (sikep, kuli kenceng)

    Ukuran sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat atau raja seperti kentol (kudu selatan , JaTeng), Usif (Antoni), Raden (JaBar) dipakai sebagai stratifikasi sosial

    (Weber) : pada dasarnya, kekayaan dan kekuasaan belum dapat seluruhnya menjelaskan sistem StratSos di masyarakat

    modern, karena masih ada faktor budaya

    Unsur-Unsur StratSos Kedudukan (status) merupakan

    posisi dalam kelompok sosial Kedudukan Sosial adalah tempat

    seseorang dalam masyarakatnya, prestige-nya dan hak serta kewajibannya

    Assigned Status merupakan kedudukan yang diberikan (ex Jabatan dalam birokrasi pemerintah)

    Peranan Norma-norma yang

    dihubungkan dengan kedudukan seseorang dalam masyarakat

    Apa yang dapat dilakukan individu dalam masyarakat

    Perilaku individu yang penting bagi struktur sosial

    Mobilitas Sosial Mobilitas Sosial (Sorokin 1959) : adanya dua

    mobilitas (gerak sosial) Gerak Sosial horizontal yaitu

    peralihan status individu (kelompok) dari satu kedudukan ke kedudukan lain yang sederajat

    Vertikal yaitu peralihan status individu (kelompok) dari satu kedudukan ke kedudukan lain yang tidak sederajat Social Climbing Social Sinking

    Peluang Gerak Vertikal Berkasta < Feodal

  • Sosiologi Umum Ringkasan Bab 8 Kekuasaan dan Wewenang Pengertian Kekuasaan dan Wewenang (Power and Authority) Kekuasaan Merupakan suatu kemampuan

    untuk menggadaikan kegiatan orang lain

    Kekuasaan dapat dikenakan pada tingkat individu, komunitas (kerabat/ masyarakat adat) hingga negara (individu organisasi birokrasi komunitas negara)

    Memiliki pola tertentu dan dimana-mana

    Nasib orang ditentukan oleh pihak lain

    (Soekanto 1990) : kekuasaan merujuk pada hubungan antar-individu vs. kelompok atau kelompok vs. kelompok yang diatur dengan tatanan tertentu

    Bersifat plural diberi dan diterima oleh individu-individu secara kolektif

    Bersifat kontraktual hanya berlaku jika orang-orang yang dikuasai mempertahankan sikapnya thd penguasa

    Bersifat dinamis dan dapat membentuk pelapisan kekuasaan sifatnya tidak alamiah

    Bila dijelmakan pada diri seseorang maka biasanya orang itu dinamakan pemimpin and yang menerima pengaruhnya adalah pengikut-ikutnya

    Wewenang Pengakuan kekuasaan dengan

    mandat (catatan formal) Kekuasaan yang dapat

    dukungan atau pengakuan dari masyarakat

    Hanya efektif bila didukung kekuasaan yang nyata

    Realitas : belum tentu wewenang yang diakui dan kekuasaan nyata berada dalam satu tangan

    Pengertian in depth Gugatan terhadap kekuasaan

    muncul jika kekuasaan itu dijalankan ternyata tidak memberikan jaminan apa pun untuk mencapai harapan para pengikutnya

    Implementasi kekuasaan memberi konsekuensi pada penciptaan peluang hidup (life chance)

    Pembagian kekuasaan; bos perusahaan menguasai tenaga kerjanya maka ia menguasai kehidupan mereka karena mereka menggantungkan hidup padanya maka ia menentukan gaya hidup mereka serta mereka dapat dikuasai dari beberapa sumber (pemerintah, bos dll.)

    Proses Pemusatan Kekuasaan Kekuasaan yang kurang

    terbuka (karena pendistribusian sumberdaya tidak merata) susah berubah nasib

    Penguasa akan terus berupaya untuk mengambil alih sumber2 kekuasaan lain dengan modal dasar kekuasaan awal

    Kekuasaan Bersifat Kumulatif Penguasa menyusun peraturan

    supaya kekuasaan tetap di tangannya

    Ex Julius Caesars dilution of the senate by dividing its power (adding more senators)

    Ex Partai Golkar : Menguasai masyarakat yang

    kesadaran politiknya kecil Mengusahakan parpol dan

    Golkar tidak memiliki

    jabatan di daerah di bawah Dati II

    Mengusahakan parpol dan Golkar untuk tidak berkegiatan di daerah di bawah Dati II kecuali saat menjelang PU

    Kekuasaan, Wewenang dan Politik (M. Weber) : negara the rule

    of men based on the means of legitimate, that is allegedly legitimate, violence

    Selalu ada orang yang memiliki dorongan untuk berkuasa (will to power)

    Selalu ada yang lebih suka dikuasai (will to submission)

    Sifat will of power ada di dalam setiap orang, perbedaannya hanya gradual

    Kekerasan sebagai alat legitimasi kekuasaan Negara adalah lembaga

    artifisial yang keadaan kekuasaannya bergantung pada dukungan publik

    Karena artifisial, dibutuhkan kekerasan untuk mewjudkannya

    (C. Wright Mills) : All Politics is a struggle for power, the ultimate kind of power is violence

    Tanpa dukungan publik, eksistensi kekuasaan terancam

    Munculnya Konsep Kekuasaan dan Wewenang Pendapatan Nesbit Kekuasaan dan wewenang

    dalam sosiologi barat muncul setelah Revolusi Industri di Inggris dan Revolusi Perancis

    Sebelum bentuk pemerintahan monarki/ kerajaan dengan otoritas tunggal, raja adalah yang mahakuasa Inggris : the king can do no

    wrong Perancis : LEtat cest moi (I

    am the state) Setelah kekuasaan politik

    mengganti kekuasaan tirani tradisional dan menyusun struktur kekuasaan dan wewenang liberal. Absolut menjadi rasional dan kolektif Inggris : Feodal diganti

    industri Perancis : monarki diganti

    otokratis Kekuasaan politik negara hanya

    salah satu dari wewenang masyarakat yang lebih besar

    Pendapatan Hobbes dan Rousseau Kedaulatan sejati tidak berasal

    dari tradisi ataupun wewenang sosial yang historis tetapi dari kaidah kemanusiaan dan hubungan kontraktual (kesepakatan atau konsensus), baik secara nyata maupun tersamar dan kedaulatan itu memperoleh keagungan dan alasan2 dari kebebasannya terhadap segala bentuk wewenang lainnya

    Unsur dan Saluran Kekuasaan Menurut Soekanto, unsur kekuasaan adalah: Rasa takut (reaksi positif) Rasa cinta (reaksi negatif) Kepercayaan (blind faith) Pemujaan Soekanto, saluran kekuasaan

  • Sosiologi Umum Ringkasan Bab 8 Kekuasaan dan Wewenang Militer (coercion) Ekonomi Politik Tradisional (paling dikuasai) Ideologis Komunikasi (N. Korea) Distribusi dan Monopoli Kekuasaan Pendahuluan Kekuasaan semakin luas dan

    masyarakat semakin kompleks Maka kekuasaan tidak mungkin

    di satu tangan Terjadinya pendistribusian

    kekuasaan Pendistribusian kekuasaan

    mengakibatkan penjabaran wewenang dalam tugas2 konkrit

    Keterbatasan Kekuasaan Sumberdaya terbatas Maka keterbatasan kekuasaan

    terkait dengan keterbatasan sumberdaya

    Monopoli Kekuasaan Kelompok yang tidak

    mempunyai akses ke kekuasaan (karena tidak mempunyai akses ke sumberdaya) sering melakukan perlawanan

    (Murniati 1998) : kekuasaan memiliki Tuhan YME, YMK, maka manusia siapapun tidak berhak untuk memonopolinya

    Kekuasaan merupakan komoditas yang langka

    Pemusatan kekuasaan (monopoli kekuasaan) terjadi karena orang tidak ingin melepaskan kekuasaan yang dimiliki

    Demokrasi yang tidak berjalan Pangkal pemusatan kekuasaan

    adalah demokrasi yang tidak berjalan

    Demokrasi tak berjalan karena ketamakan yang sifatnya alamiah

    (Ignas Kladen) : alamiah pada manusia, orang per orang atau kelompok per kelompok adalah kecenderungan memikirkan dan menyelamatkan dirinya bukan kesediaan untuk menolong dan membela yang lain Ex : orde baru, elit

    menggunakan demokrasi merayu rakyat tetapi setelah menang, tidak mengutamakan rakyat

    Persaingan antar elit penguasa dari kelompok atau organisasi yang berbeda Ketidakmerataan distribusi

    kekuasaan serta distribusi sumberdaya momok dalam setiap pelaksanaan kekuasaan mengakibatkan perjuangan untuk memperoleh kekuasaan

    Perjuangan tersebut merupakan persaingan antar organisasi2 and kelompok2 berbeda

    Setiap kelompok/organisasi memiliki penguasa

    Pandangan tentang elit penguasa dan monopolinya terhadap kekuasaan (Horton & Hunt) ada tiga

    pandangan Pertama : (R.K. Merton)

    kekuasaan sebagai sesuatu yang bersifat polymorphic Banyak bentuk Keputusan melalui

    kompromi, persaingan dan faktor keadaan

    Keputusan melalui konflik Kedua : negara dikuasai oleh

    golongan elit penguasa terdiri dari :

    cendekiawan2 radikal yang menyusup ke lembaga pemerintahan, sekolah dan media komunikasi - dipandang sebagai kelas sosial baru yang sinis terhadap nilai2 tradisional (right-wing)

    komplotan sejumlah sarjana, jenderal, pejabat pemerintah, pengusaha mendominasi dan mengatasnamakan kepentingan masyarakat (left-wing)

    Model dialektika kelas sosial Menolak tinjauan pluralis

    dan elitis Melayani kepentingan kelas

    sosial dominan yang biasanya berkuasa

    Pelapisan Kekuasaan Penyebab Sistem pelapisan didasari oleh

    kesadaran akan adanya disintegrasi masyarakat apabila tidak ada kekuasaan yang menguasainya

    Diperlukan untuk menghindari kegoncangan dalam sistem sosial

    Tiga Tipe Pelapisan Kekuasaan Kasta Oligarkis (antar-lapisan tidak

    terlalu mencolok) Demokratis (Kerucut terpacung) Wewenang Menurut Weber Karismatis Tradisional

    Ada ketentuan tradisional yang mengikat penguasa yang mempunyai wewenang, serta orang2 lainnya dalam masyarakat

    Adanya wewenang > kedudukan seseorang diri hadir secara pribadi

    Selama tak ada pertentangan dengan ketentuan2 tradisional, orang2 dapat bertindak secara pribadi

    Rasional/legal Menurut Soekanto Resmi & tidak resmi

    Resmi : sistematis, dapat diperhitungkan dan rasional. Dapat dijumpai pada kelompok2 besar yang memerlukan aturan2 tata tertib yang tegas dan bersikap tetap

    Tidak Resmi : kelompok kecil, spontan, situasional dan berdasarkan faktor kenal mengenal

    Pribadi & Teritorial Pribadi tergantung pada

    solidaritas antar anggota kelompok, kebersamaan

    Teritorial bergantung kepada wilayah tempat tinggal, individualisme

    Terbatas & Menyeluruh Terbatas : wewenang dalam

    satu bidang saja ex : wewenang jaksa (tuntutan dan tidak mengadilinya)

    Menyeluruh : tidak dibatas (ex. negara untuk mempertahankan wilayahnya)

  • Sosiologi Umum Ringkasan Bab 9 Komunikasi Kita dan Komunikasi Pendahuluan Komunikasi dalam masyarakat,

    mulai dari kelompok2 kecil sampai ke organisasi, masyarakat bahkan sampai perubahan sosial di suatu negara

    70% aktifitas kita adalah komunikasi

    Proses yang merekat semua interaksi sosial Semua proses sosial, struktur

    sosial, jar sosial Kekuasaan dijalankan dan

    diekspresikan melalui proses komunikasi

    Bahasa turut menggambarkan status sosial

    Beberapa Pengertian Batasan Komunikasi Terlibat dua pihak Ada informasi yang

    dipertukarkan Ada pihak yang mempunyai

    sesuatu yang baru sebagai hasil komunikasi tersebut

    Simbol Informasi dipertukarkan dalam

    bentuk simbol contoh simbol bahasa

    tertulis/lisan, warna, gerakan bendera, tanda2 lalu lintas

    diberi makna oleh masyarakat yang mempergunakannya

    (Mulyana) : adanya komunikasi verbal dan non-verbal Verbal menggunakan kata

    (diucap)

    Non-verbal pesan nonverbal (tidak diucap) Bahasa tubuh, sentuhan,

    para-bahasa, penampilan fisik, bau-bauan, orientasi ruang dan jarak pribadi, konsep waktu, diam, warna, artefak

    Komunikasi Primer/ Sekunder Primer tidak memanfaatkan

    media komunikasi Sekunder memanfaatkan

    media komunikasi (radio, kentongan, dll.)

    Komunikasi antar Individu, Kelompok dan Massa Individu berbicara pribadi

    dengan satu orang lain Kelompok seseorang berbicara

    dengan sekelompok orang Massa lembaga terorganisasi

    (stasiun radio dll.) dengan sekumpulan manusia yang tidak terorganisasi (massa)

    Komunikasi Tradisional Tradisional primer

    (berhadapan muka), modern sekunder (melalui media), transisi kedua pola tersebut hadir (i.e. acara pernikahan)

    Hubungan sosial yang terjadinnya sifatnya mendalam dan berlaku pada orang2 yang berbeda status

    Identitas pemberi pesan > isi pesan

    Ampuh untuk menyebarkan informasi di pedesaan karena sudah terpola lama

    Komunikasi dua Langkah Komunikasi melalui opinion

    leader (media massa opinion leader khalayak)

    Komunikasi Lintas Budaya Pengertian Sebuah simbol dapat memiliki

    makna yang berbeda bagi masyarakat berbeda

    Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan agama, status sosial, pendidikan dll.

    Komunikasi antara dua buah budaya yang berbeda terjadinya konflik karena perbedaan makna simbol tersebut

    Komunikasi lintas budaya yang terjadi memungkinkan orang2 yang terlibat menjadi saling mengerti kebudayaan pihak lain dan semua pihak belajar untuk menghargai perbedaan

    Pengaruh Media Massa Pada Masyarakat Pengaruh serta Contoh Perubahan gaya hidup mode

    pakaian kota merambah ke desa2 TV mengambil sebagian besar

    waktu pemirsanya waktu sholat digeser

    Media massa dapat digunakan untuk kegiatan pendidikan TPI, siaran pertanian

    Jaringan Komunikasi dan Perubahan Sosial Pengertian Komunikasi berperan dalam

    perubahan sosial masyarakat Studi Lerner masyarakat TT

    menjadi modern karena proses komunikasi

    Jaringan komunikasi pedesaan yang mendorong perubahan sos. Media massa Petugas pemerintah, LSM

    PPl, Juru, Penerangan, Kader Posyandu

    Perantau (TKI, migran) Pedagang

  • Sosiologi Umum Ringkasan Bab 10 Masyarakat dan Pola Adaptasi Ekologi dan Lingkungan Ekologi Pertama kali diperkenalkan oleh

    Ernst Haeckel 1866 Oekos rumah + logi/logos

    ilmu (ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya, biotik dan abiotic, sehingga terbentuk suatu jaring2 sistem kehidupan pada berbagai tingkatan organisasi)

    Diterapkan di setiap aras (level) sistem (micro hingga makro)

    Sistem genetik sel sistem organ organisme sistem populasi (berbagai jaring organisme) sistem ekologi/ ekosistem

    Lingkungan Hidup Ruang dimana seluruh unsur2

    yang bersifat abiotik (air, suhu, energy dll) saling berinteraksi dengan yang biotik dan mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

    Empat fungsi lingkungan hidup yang menopang kehidupan manusia L.H. pemasok SDA

    Pendukung sistem kehidupan life support system (lapisan ozone, oksigen, suhu tepat)

    Mempunyai kemampuan melakukan asimilasi limbah/emisi gas buang hingga taraf tertentu (tempat sampah/ recycle)

    Pemasok kenyamanan dan keindahan alam

    Adaptasi Makna penting dalam ekologi

    adaptasi terhadap lingkungan hidup

    Setiap makhluk hidup di setiap lingkungan harus beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya

    Manusia memperkenalkan faktor super organik

    (kebudayaan) Ekologi manusia mempelajari bagaimana manusia dengan kebudayaannya berinteraksi timbal-balik dengan jaring2 kehidupan (lingkungan

    hidup sekitarnya) Bencana Ekologi Pencemaran sungai, danau,

    kerusakan hutan, penipisan ozon, kepanasan bumi dll. Merupakan krisis ekologi manusia

    Kebudayaan & peradaban moderen membawa manusia ke arah kehancuran

    Pola Adaptasi Ekologi

    Pendahuluan Adaptasi ekologi manusia (pada

    dasarnya) bersifat dinamis, berlangsung terus-menerus dan spesifik menurut ruang dan waktu

    Berlangsung pada elemen2 kebudayaan dan morfologi/ fisiologi

    Alam juga mengalami perubahan dan penyesuaian berkat adanya sentuhan teknologi dan campur tangan manusia

    Tiga teori 1. Determinisme L. 2. Posibilisme L. 3. Ekologi budaya

    Determinisme Lingkungan (Ellen C. Semple) : seluruh

    kebudayaan & perilaku manusia pada dasarnya dipengaruhi langsung oleh faktor2 lingkungan (iklim, topografi, SDA, geografi)

    Bangsa inggris pelaut (karena dikelilingi laut) Arab monoteisme (gurun kosong)

    Pandangan ini mendominasi kalangan ilmuwan geografis hingga thn. 1920an.

    Banyak kontroversi dan terkesan sangat reductionist

    Posibilisme Lingkungan Muncul sebagai kritik terhadap

    pendekatan deterministic. Alam bukan penentu

    terbentuknya elemen atau pola kebudayaan tertentu

    Alam menjadi pembatas bagi hadir tidaknya elemen atau pola kebudayaan dimaksud

    (A.L. Kroeber) : suku Indian di belahan Utara Amerika tidak dapat budidaya jagung dibanding yang lain

    (Arnold Toynbee) : respon masyarakat thd lingkungan alam menjadi penentu berkembang tidaknya peradaban di masyarakat bersangkutan (eskimo vs tropis)

    Ekologi Kebudayaan Tidak senantiasa alam

    mempengaruhi seluruh kebudayaan suatu mas.

    Pada thn 1950an lahir cultural ecology

    Revisi posibilisme lingkungan (Julian H. Steward) : tidak ada

    kebudayaan yang terbentuk secara liner atau mengikuti model umum kebudayaan yang berlaku di setiap mas. Kebudayaan terbentuk

    karena pengaruh lingkungan lokal

    Bukan kebudayaan yg datang dari kebudayaan (alam?)

    Tidak semua unsur kebudayaan merupakan hasil interaksi dengan alam

    Hanya pada unsur2 kebud tertentu dapat terjadinya interaksi yg kuat dgn alam

  • Sosiologi Umum Ringkasan Bab 10 Masyarakat dan Pola Adaptasi Unsur2 tersebut dapat

    dikatakan inti kebudayaan (culture core)

    Di inti kebudayaan itulah dijumpai berlangsungnya adaptasi ekologi (interaksi kebudayaan dengan lingkungan hidup sekitarnya)

    Unsur2 Culture Core menurut Steward Teknologi yg dikembangkan

    sebagai sarana eksploitasi SDA

    Pola perilaku yg terkait dengan teknologi eksploitasi SDA

    Faktor demografi, pola permukiman, struktur kekerabatan, tata guna tanah dan tenurial yang merupakan unsur2 dimana kebudayaan berinteraksi dengan alam

    Penelitian Steward tentang Shosone Teknologi Shosone tidak

    mampu memanfaatkan SDA menjadi sumber pangan dalam jumlah besar dan kontinu

    Banyak elemen budaya yg lahir karena proses difusi dengan kebudayaan lain

    Elemen yang signifikan merupakan hasil adaptasi dengan lingkungan alam merupakan inti kebudayaan

    Penelitian Geertz di Indonesia (Involusi Pertanian) Perbandingan ekologi

    budaya Jawa dan Luar Jawa

    Dengan pengaruh ekologi, melewati teknologi

    eksploitasi SDA, terbentuknya organisasi ekonomi, terpengaruhnya populasi penduduk serta terbentuknya sistem sosial politik

    Irigasi pengelompokan manusia pengelompokan berkembang (jika di tempat yang mantap) intensifikasi pertanian munculnya teknologi yang memanfaatkan SDA secara lebih efisien terjadilah perubahan struktur masyarakat berkembang pula irigasi untuk mengolah tanah yang tidak subur terbentuk stratifikasi sosial (yang mengatur irigasi di atas) berkembang adat yang mengatur hubungan antara orang yang berkuasa dengan yang lain.

    Pembangunan dan Krisis ekologi We are screwed United Nations Conference on

    Human Environment (Konferensi Lingkungan Hidup) di Stockholm, Swedia 1972 tonggak diangkatnya masalah lingkungan sebagai isu global

  • Sosiologi Umum Ringkasan Bab 11 Perubahan Sosial dan Pembangunan Pengertian Perubahan Sosial Konsep Perubahan Sosiologi dikembangkan untuk

    memahami transisi fundamental dari masyarakat tradisional ke modern

    Masyarakat struktur yang mengarah pada keseimbangan (stability seeking)

    Fokus kajian sosiologi Abad 19 transisi sosial

    dari agraris ke urban-ind 1950an stabilitas &

    persistence 1960an perubahan

    Elemen2 struktur-sosial dan kebud pd level rendah dapat berubah/hilang/tumbuh

    Ttp pada lv tinggi kontinuitas (ex. orang bali)

    Konsep perubahan mencakup 3 pemahaman dasar Adanya perbedaan Merupakan perubahan antar

    waktu (beda keadaan) dalam sistem

    yg sama (menurut Strasser & Randall)

    Definisi Perubahan Sosial Kata kunci : struktur/struktur

    sosial dan kebud (Soemardjan) gejala

    perubahan dalam lembaga2 kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya

    (Calhoun) perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu di dalam pola sikap dan tindak manusia di dalam kebudayaan dan struktur dari suatu masyarakat

    (Farley) perubahan antar waktu dari pola2 perilaku, hubungan2 sosial, kelembagaan2 dan struktur sosial

    Perubahan Struktur Sosial (harper) : Struktur-sosial =

    jejaring hubungan sosial yang mantap

    (Harper) : Berbagai bentuk struktur sosial Perubahan pada personel

    jumlah & komposisi manusia

    Perubahan ciri hubungan antar bagian2 dari & struktur sosial (ortu-anak)

    Perubahan dalam fungsi2 struktur sosial (kekuasaan keraton)

    Perubahan dalam hubungan di antara beragam struktur (penguasaan rejim atas organisasi ekonomi)

    Berkembangnya struktur sosial baru

    Lingkup perubahan sosial menurut tingkatan struktur sosial

    Selain pada tingkatan struktur sosial, dengan sendirinya penelitian harus difokuskan pada bentuk perubahan sosial tertentu

    Perubahan kebudayaan Arti Kebudayaan

    (E.B. Taylor) : kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan lain kemampuan yang diperoleh manusia selaku anggota masyarakat

    (Koentjaraningrat) : keseluruhan sistem gagasan, tindakan, hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan cara mempelajarinya

    Ciri perubahan struktur sosial dan kebudayaan Integrasi-functional

    hubungan antara perubahan struksos dan kebud yang sangat erat(is) Ex. bibit unggul +

    insektisida cara pikir masyarakat yang lebih business like

    Perubahan terjadi tidak sama cepat dan tidak terjadi sama menyeluruhnya pada semua

    elemen struktur sosial atau kebudayaan

    (William Ogburn) : cultural lag; Umumnya percepatan kebudayaan material > kebudayaan nonmaterial (nilai, norma, ideologi)

    Perubahan alat transportasi > etika dan norma berlalu lintas

    Penggunaan alat pengeras suara meskipun penghormatan terhadap hak individu atas privasi belum tumbuh

    Ilmuwan pasti-alam dan pernikahan anaknya

    Arah dan Laju Perubahan Linear Atau Siklikal Linear perkembangan

    masyarakat manusia menurut tahap2 tertentu, dari tahap sederhana ke tahap yang kompleks (Spencer) : kesukuan

    (homogen) masyarakat bernegara-bangsa (nation-state)

    Siklikal perkembangan dari struktur sosial tidak harus mengambil bentuk satu garis lurus ke depan (bukan linear) Struktur sosial dapat

    mengalami kemajuan, kemunduran, kejatuhan, dan tumbuh-berkembang kembali secara berlangsung-ulang

    Evolusi Revolusi Evolusi

    Lambat ke suatu arah Ratusan (bahkan ribuan)

    tahun Sukar menentukan di

    mana atau kapan suatu tahap berakhir dan tahap berikutnya mulai atau menentukan pada tahap mana seseorang kini berada

    Revolusi

  • Sosiologi Umum Ringkasan Bab 11 Perubahan Sosial dan Pembangunan Cepat Langsung menyangkut

    perubahan sendi2 suatu struktur sosial ciri cepat

    Kecepatan relatif (tergantung konteks)

    Sumber Perubahan Lingkungan Alam Memberi peluang maupun

    pembatas perubahan Membentuk dan

    mempengaruhi perubahan sosial

    Kependudukan Jumlah Kepadatan Pertumbuhan Komposisi Hal2 tersebut mempunyai

    komposisi besar thd kehidupan sosial dan organisasi sosial suatu masyarakat

    Inovasi Pengembangan (secara sosial)

    dan pelembagaan dari ide2 baru produk, proses dan struktur baru

    Tiga tipe Discoveries pengetahuan

    baru mengenai dunia luar Ide2 baru mengambil

    bentuk nilai2 baru yang mempedomani sikap dan tindak manusia (progress)

    Inventions pengembangan suatu produk/proses kegiatan baru

    Difusi Penyebaran inovasi2 baru dari

    suatu masyarakat ke masyarakat yang lain

    Teori2 Pembangunan Modernisasi dan Ketergantungan Perubahan Sosial dan Pembangunan Pembangunan

    (Katz) : Perubahan kemasyarakatan yang besar, dari satu tingkat kesejahteraan ke tingkat berikutnya yang lebih tinggi

    (Siagian) : suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah menuju modernisasi dalam rangka nation building Pertumbuhan sadar,

    perubahan, modernitas, pembinaan, kesejahteraan, berencana, bangsa negara serta pemerintah

    Teori Modernisasi Penjelasan dari proses2

    transformasi dari masyarakat tradisional ke modern

    Proses mengembangkan sikap mental berorientasi ke masa depan, berhasrat mengeksploitasi lingkungan, menilai tinggi hasil karya manusia dan sikap lain yang sejenis

    Proses Modernisasi Perubahan = proses transformasi Tumbuhnya industrialisasi

    (seperti di barat) Tumbuhnya ilmu pengetahuan Usaha mengejar ketertinggalan

    dari negara industri maju Secara politis, bertambahnya

    pengaruh dan tugas birokrasi

    negara, dan bertambahnya ciri rasionalisme organisasi

    Proses diferensiasi sosial dan pembesaran skala

    Teori Ketergantungan NIM NSB (exploitive) NSB tergantung pada NIM

    dalam hal model dan teknologi NSB tidak mungkin menyamai NIM

    Pusat (NIM) pinggiran (NSB) menghalangi terbentuknya solidaritas di antara kekuatan2 pinggiran yang dapat mengancam hegemoni negara2 pusat

    Bab6Bab7Bab8Bab9Bab10Bab11