rangkuman ptu

16
RANGKUMAN MATERI PRODUKSI TERNAK UNGGAS Oleh : Kelas: D Kelompok: 8 Fahmi Rauf N 200110130018 Fadillah Faturohman 200110130128 Jujun Hidayat 200110130130 Uus Usman 200110130272 Etya Nurrimas 200110130333 Ayu Lestari 200110130345 LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK UNGGAS FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2015 BAB I

Upload: etyanurrimasgustiarani

Post on 16-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

peternakan

TRANSCRIPT

RANGKUMAN MATERIPRODUKSI TERNAK UNGGASOleh :Kelas: DKelompok: 8

Fahmi Rauf N200110130018Fadillah Faturohman200110130128Jujun Hidayat200110130130Uus Usman200110130272Etya Nurrimas200110130333Ayu Lestari 200110130345

LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK UNGGASFAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS PADJADJARANSUMEDANG2015BAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangUnggas adalah hewan yang termasuk dalam kelas aves yang telah didomestikasikan dan perkembangbiakannya serta cara hidupnya diatur oleh manusia agar menaikan nilai ekonomis dalam bentuk barang dan jasa. Sebagai sumber energi protein hewani, daging unggas termasuk salah satu makanan tergizi tinggi yang paling di terima oleh setiap orang. Disamping menghasilkan daging, unggas juga berperan sebagai penghasil telur. Telur adalah makanan relatif murah sehingga dapat terjangkau oleh segalah lapisan masyarakat. Di dunia terdapat beberapa persilangan bangsa unggas (Ayam) yang dikembangkan menjadi tipe petelur, tipe pedaging dan tipe dwiguna. Untuk itu sangat penting bagi kita untuk mengetahui tentang bagaimana taksonomi, domestikasi, anatomi, sistem syaraf dan endokrin, sistem reproduksi, sistem pencernaan serta tingkah laku ternak unggas sebagai pedoman dalam produksi ternak unggas agar kita dapat memperoleh hasil yang semaksimal mungkin.1.2Identifikasi Masalah1. Bagaimana taksonomi dan domestikasi ayam.2. Bagaimana anatomi, sistem syaraf dan endokrin pada ayam.3. Bagaimana sistem reproduksi pada ternak ayam.4. Bagaimana sistem pencernaan pada ternak ayam.5. Bagaimana pola tingkah laku yang dimiliki oleh ayam.1.3Maksud dan Tujuan1. Mengetahui bagaimana taksonomi dan domestikasi ayam.2. Mengetahui bagaimana anatomi, sistem syaraf dan endokrin pada ayam.3. Mengetahui bagaimana sistem reproduksi pada ternak ayam.4. Mengetahui bagaimana sistem pencernaan pada ternak ayam.5. Mengetahui bagaimana pola tingkah laku yang dimiliki oleh ayam.BAB IIPEMBAHASAN2.1Taksonomi dan Domestikasi UnggasA. Klasifikasi: Kingdom : AnimaliaPhylum : Chordata Sub Phylum : Vertebrata Class : AvesOrdo : GalliformesFamily : PhasianidaeGenus : GallusSpesies : Gallus gallus Sub Spesies : Gallus gallus bankivaB. Teori Asal-usul Terbentuknya Bangsa Ayam Modern1) Teori Monophyletic (Charles Darwin, 1868) nenek moyang : Gallus gallus (Red Jungel Fowl)2) Teori Polyphyletic nenek moyang : dua atau lebih dari keempat spesies yang ada sekarang nenek moyang : lebih dari empat spesies yang ada sekarang.C. Gallus gallus domesticus (ayam hasil domestikasi)1. Gallus gallus (Red Jungel Fowl)Penyebaran : china, india, asia tenggara2. Gallus varius (Green Jungel Fowl) Penyebaran: Jawa, bali, Lombok, Sumbawa, Flores dan pulau-pulau kecil disekitarnya. 3. Gallus lafayetii (Ceylonese/Srilanka Jungel Fowl) Penyebaran Srilanka4. Gallus sonneretii (Grey Jungel Fowl)Penyebaran: India bagian Selatan dan BaratD. Klasifikasi Ayam Modern1. Klasifikasi Standar Asiatic Class Mediteranean Class English ClassAmerican Class French Class Polnish Class 2. Klasifikasi EkonomisDidasarkan atas tujuan pemeliharaan dan produksi utamanya Tipe PetelurContoh : White Leghorn, Babcock, Hyline Tipe PedagingContoh : Hybro, Starbro, Arbor Acres, Hubbard, Jumbo Tipe DwigunaContoh : RIR, Australop, New Hampshire, Super Harco Tipe FancyContoh : ayam Yohkohama, ayam kate, ayam kapas Tipe BantamContoh : ayam BangkokKelas Mediteranian: Badan relatif kecil, Sayap relatif panjang dapat dipakai terbang, Posisi ekor tegak, Tempramen mudah kaget, Shank tidak berbulu, Biasanya kerabang berwarna putih, Foramen occipital berbentuk lonjong horizontal,Jengger dan pial pada jantan maupun betina relatif besarKelas Asia: Badan relatif besar, Sayap relatif pendek tidak kuat dipakai terbang, Posisi ekor ke bawah, Tempramen lamban, plegmatis, Shank umumnya berbulu, Biasanya kerabang berwarna cokelat, Foramen occipital berbentuk lonjong vertical, Jengger relatif kecil2.2Anatomi, Sistem Syaraf dan EndokrinA. Anatomi Ayam(1) Bagian organ ayam yang tampak dari luar terdiri dari bagian kepala, leher, terdapat paruh, jengger, cuping, dan pial. Sementara tubuh bagian depan terdapat dada dan sayap. Dibagian belakang terletak punggung, perut, ekor, paha, betis, dan cakar. (2) Sementara itu terdapat kulit dan bulu yang berfungsi secara bersamaan membentuk organ pelindung tubuh yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh luar yang buruk. (3) kerangka adalah suatu kesatuan sistem yang tersusun dari banyak tulang yang berfungsi menunjang terbentuknya tubuh sebagai tempat melekatnya otot. Juga berfungsi melindungi beberapa organ vital. Karakteristik kerangka umggas bersifat khas yaitu ringan dan berisa udara. Hal ini disesuaikan dengan kepentingan untuk bergerak cepat, berjalan dan terbang. (4) Unggas seperti halnya mamalia, memiliki 3 jenis otot, yaitu otot halus, otot kardiak, dan otot skeletal.B. Sistem SyarafSistem syaraf terdiri atas sel-sel syaraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls. Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Satu sel syaraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson. Ada tiga macam sel syaraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: a. Sel syaraf sensorik, adalah sel syaraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera. b. Sel syaraf motorik, adalah sel syaraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang. c. Sel syaraf penghubung, adalah sel syaraf yang berfungsi menghubungkan sel syaraf satu dengan sel syaraf lainnya. C.Sistem EndokrinSistem endokrin pada unggas merupakan sistem regulasi yang kerjanya dirangsang oleh sistem syaraf untuk mengontrol kegiatan pada tubuh unggas. Sistem kerja syaraf dipengaruhi oleh rangsangan elektrik dan sistem endokrin dipengaruhi oleh perangsang kemis yang disirkulasikan aliran darah ke pusat-pusat kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan organ spesifik yang menghasilkan suatu produk kimia disebut hormon. Hormon tersusun dari beberapa substansi kimia seperti protein, steroid dan substansi lain akan dilepas ke dalam aliran darah dan ditransportasikan untuk meningkatkan, menurunkan atau memberikan efek metabolik terhadap fungsi organ (North, 1978). Kelenjar Hormon Fungsi

TestisOvariumPPAPPPTiroid

ParatiroidAdrenalLangerhansAndrogenEstrogenProgesteronAndrogenFSH (Follicle Stimulating Hormone)LH (Luteinizing Hormone)LTH (Luteotropic Hormone)/ProlaktinTH (Thyrotropic Hormone)ATH (Adrenotropic Hormone)GPH (Growth Promoting Hormone)Oksitosin/PitosinVasopresin/PitesinTiroksinParathormonAdrenalinCortinInsulinPerkembangan karakter sekunder.Produksi sperma (spermatogenesis).Tingkah laku reproduksi.Perkembangan karakter sekunder.Pigmentasi bulu.Perkembangan oviduk.Mengatur keseimbangan PPA.Pengaturan oviduk bersama estrogen pada gerak peristaltik dan sekresi.Pertumbuhan comb.Stimulasi perkembangan folikel (calon telur) dalam ovariumProses ovulasi.Proses mengeram.Stimulasi glandula tiroid.Stimulasi glandula adrenal.Stimulasi proses pertumbuhan bulu.Pengaturan proses peneluran.Kontraksi saluran darah.Metabolisme sel.Proses pertumbuhan bulu.Peningkatan Ca darah (untuk kerabang).Vasokontraktor (menaikkan tekanan darah dan stimulir kegiatan jantung).Fasilator konversi protein menjadi KH.Metabolisme KH (pengeluaran energi dan cadangan energi).

Tabel 1. Kelenjar endokrin beserta hormon yang dihasilkan dan fungsinya2.3Sistem ReproduksiA. JantanSistem reproduksi jantan terdiri dari 2 testis. Testis tidak pernah turun ke dalam skorotum eksternal seperti pada mamalia. Testis terdiei dari saluran tubulus seminiferus yang menuju ke ductus deferens.B. BetinaSistem reproduksi betina terdiri dari (1) ovarium yang bertanggung jawab atas pembentukan kuning telur dan (2) oviduct yang terdiri atas :a. Infudibulum, berfungsi untuk menangkap kuning telur (15 menit), dan tempat terjadinya fertilisasib. Magnum, memberi albumen, selama 3 jamc. Isthmus, membentuk membran kerabangg bagian dalam dan bagian luar, selama1,5 jamd. Uterus, terjadi klasifikasi kerabang telur, selama 18-20 jame. Vagina, penyimpanan kutikula di kerabang sehingga membentuk pori-pori, selama beberapa menit sajaProses pembentukan telur memerlukan waktu 23-26 jam dari proses pembentukan kuning telur hingga terbentuknya telur yang siap dikeluarkan.2.4Sistem Pencernaan1. Mulut (paruh)Paruh ayam berfungsi untuk mengambil makanan, lidah di dalam mulut akan mendorong makanan ke saluran pencernaan.2. EsophagusEsophagus atau kerongkongan berupa pipa tempat pakan melalui saluran ini dari belakang mulut ke proventikulus.3. Crop (tembolok)Berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara.4. Proventikulus (lambung kelenjar)Suatu pelebaran dari esophagus sebelum berhubungan dengan ventrikulus.5. Ventrikulus (lambung otot)Di ventrikulus partikel pakan akan di giling menjadi partikel kecil yang mampu melalui saluran usus.6. Usus HalusOrgan pertama tempat berlangsungnnya pencernaan dan absorpsi produk pencernaan. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum, jejunum, ileum.7. Ceca (usus buntu)Tidak ada proses pencernaan, hanya terjadi penyerapan serat kasar.8. Usus BesarUsus besar merupakan tempat penyerapan air (colon) dan juga tempat penyimpanan feses (rectum), bentuknya melebar terdapat pada bagian akhir usus halus ke kloaka.9. KloakaSaluran umum tempat saluran pencernaan dan reproduksi bermuara.10. Vent (anus)Lubang bagian luar kloaka.11. Organ pencernaan tambahanBerfungsi membantu dalam pemprosesan pakan, yaitu pankreas, hati, empedu, dan limfa.2.5Tingkah Laku 1. Habituation (kebiasaan)Suatu tingkah laku yang menjadi biasa terhadap rangsangan tertentu atau tingkah laku mengabaikan rangsangan tertentu.2. ConditioningTipe belajar dari ternak dengan merespon rangsangan tertentu. Ayam sudah bisa memperkirakan suatu hal yang terjadi karena dikondisikan.

3. ImprintingPemberian atau penanaman kesan pada sesuatu yang menonjol, bisa berupa hewan/benda yang bergerak maupun berbunyi.

4. Complex LearningKemampuan untuk belajar dari pengalaman dan memecahkan masalah intelegensia.5. Tingkah Laku Makan (ingestive behaviour)Ayam makan dengan cara mematuk, ayam sangat membutuhkan air, lebih tahan lapar daripada haus, jika pakan sering diganti konsumsi akan turun, ayam yang tingkat hirarki tinggi akan makan lebih dulu, suara ketukan akan meningkatkan nafsu makan, ayam akan ikut makan bila melihat temananya makan, menyukai biji-bijian (crumble).6. Tingkah Laku Seksual (Sexual Behaviour)Dikendalikan oleh hormon, bersifat poligami, jantan yang dominan (peck order tinggi) paling banyak kawin, jantan melakukan tarian waltz untuk memikat betina, mengejar betina sambil menegakkan jengger dan bulu leher, respon betina apabila negatif disertai suara dan pekikan lemah sampai pekikan keras dan apabila positif menundukan badan seiring dengan merendahkan kepala dan mengembangkan sayap (untuk keseimbangan menggerakan ekor ke sampai dan membuka kloaka.7. Tingkah Laku Induk-Anak (Maternal Behaviour)Komunikasi paling penting pada hubungan anak ayam dengan induk adalah melalui pendengaran.8. Tingkah Laku SosialHierarki/ kasta. Jantan yang tua, besar, dan bentuk bagus mempunyai hak mematuk / peck orderBAB IIIKESIMPULAN1. Dalam taksonomi, ayam termasuk kedalam family Phasianidae dengan genus Gallus dan spesies Gallus gallus. Teori domestikasi monophyletic pertama dikemukakan oleh Charles Darwin dengan nenek moyang Gallus gallus (Red Jungel Fowl).2. Anatomi Ayam terdiri dari organ ayam yang tampak dari luar yaitu bagian kepala, leher, terdapat paruh, jengger, cuping, dan pial. Sementara tubuh bagian depan terdapat dada dan sayap. Dibagian belakang terletak punggung, perut, ekor, paha, betis, dan cakar. Sistem syaraf terdiri atas sel-sel syaraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls. Sistem endokrin pada unggas merupakan sistem regulasi yang kerjanya dirangsang oleh sistem syaraf untuk mengontrol kegiatan pada tubuh unggas.3. Sistem reproduksi jantan terdiri dari testes, vas deferens dan kloaka sedangkan pada betina terdiri dari ovarium dan oviduct (infundibulum, magnum, isthmus, uterus, vagina) dan kloaka.4. Sistem pencernaan ayam terdiri dari mulut, esophagus, crop, proventrikulus, ventrikulus, usus halus, usus buntu, usus besar dan kloaka.5. Tingkah laku ayam terdiri dari Habituation (kebiasaan), Conditioning, Imprinting, Complex Learning, Tingkah Laku Makan (Ingestive behaviour), Tingkah Laku Seksual (Sexual Behaviour), Tingkah Laku Induk-Anak (Maternal Behaviour), dan Tingkah Laku Sosial.

DAFTAR PUSTAKAAAK. 2000. Beternak Ayam Pedaging. Penerbit Kanisus. Yogyakarata.Akoso, B. T., 1993. Manual Kesehatan Unggas. Penerbit kanisius, Yogyakarta.Karatasudjana, R dan E. Supritjana. 2020. Manajemen Ternak Unggas. Cet ke-2. Penebar Swadaya, Jakarta.North, M. O., 1978.Commercial Chicken Production Manual. 3rded. AVI Pub. Co. Inc., Westport, Connecticut.Rasyaf, M. 2003. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta.