rangkuman presentasi bab 3 dan 4 buku discourse

19
Makalah Presentasi Bab 3 dan 4 TUGAS disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Wacana Bahasa Jepang Dosen Pembina: Dr. Nani Sunarni, M.A Oleh: Aulia Arifbillah Anwar 180120130029 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU BUDAYA JATINANGOR 2014

Upload: aulia-arifbillah-anwar

Post on 08-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pragmatik

TRANSCRIPT

Makalah Presentasi Bab 3 dan 4TUGASdisusun untuk memenuhi tugasmata kuliah Analisis Wacana Bahasa Jepang

Dosen Pembina:Dr. Nani Sunarni, M.A

Oleh:Aulia Arifbillah Anwar180120130029

UNIVERSITAS PADJADJARANFAKULTAS ILMU BUDAYAJATINANGOR2014

Bab 3 Teks dan KonteksKeywordTeks, perilaku komunikasi, keutuhan, kohesi, teks dalam instruksi, kata-kata yang terkait, konteks, ideografik, intonasi, konteks linguistik, anafora, katafora, intertekstualitas, (humor, parodi,majas) konteks non-linguistik, (Media, Jenis perilaku komunikasi, tujuan, Isi pesan, situasi, peserta, dan sebagainya)Dalam Bab 3, akan dibahas apa itu teks?, apa itu konteks? dan bagaimana hubungan antara konteks dan teks. Tiga hal tersebut akan dijawab kemudian bagaimana keduanya saling mempengaruhi.1. TeksAwalnya saya menolak penggunanaa kata ini. Teks diartikan merupakan bagian dari sebuah teks, misalnya bahan pelajaran guru dan murid, tetapi teks itu bukanlah bagian seperti yang dimaksud. Teks bukan teori buku teks, tetapi merupakan sebuah kasus.

Segera kita masuk dalam permasalahan, teks bagaimana dalam analisis wacana, menyangkut pertanyaan ini ada 3 poin ABC untuk menjawabnya.

A. Dokumen perilaku bahasa . DataSebuah dokumen (perilaku bahasa tertentu) perilaku komunikasi yang sebenarnya dilakukan, batasan yang pertama, adalah untuk mencari bahan analisis wacana. Dengan perbedaan dalam media, seperti kasus pendek tindakan bahasa tertulis (misalnya, catatan, poster, iklan koran, novel) kemudian perilaku linguistik dalam hal bahasa lisan (misalnya, percakapan ringan, telepon, jualnya, diskusi, misalnya di dalam lingkungan kelas).

Berikut contoh teks, Contoh 1a adalah, yang telah disiapkan di ruang makan siang di Parkside Kitchen McLeod (Macleod) pinggiran kota Melbourne

di akhir tahun 1995 kemudian mari kita lihat, di mana letak keindahan seperti yang tertulis.1a (menolong Kucing)1/12/95BLACKCATMISSINGHAS WHITE FLEA COLLARANSWER TO THE NAME VENUS (OR PUSS)PLEASE CONTACT BROWN 9848 4253ORKYLIE 9858 1159

A.S. A. P. THANK YOU.(A.S.A.P.= As Soon As Possible

Contoh 1 teks mencari kucing1/12/95HitamKucingHilangMenggunakan Kancing Kumbang PutihMenyahut bila dipangging Venus atau PussTolong Hubungi Brown 9848 4253AtauKylie 9858 1159Secepatnya Terima Kasih

Data itu adalah artikel wacana tunduk pada analisis wacana analisis tekstual. Namun, berbeda halnya dalam kasus pidato, karena tidak ada catatan pidato, dan tidak berupa teks tetapi suara. Maka bentuk teks harus disiapkan ( perekam atau) apa saja yang dapat mengubaahnya menjadi karakter dan hati-hati dalam menyimbolkannya dalam rekaman (Brown dan Yule 1983: 6)B. Kesatuan VerbalPada bagian dua, akan dibahas bagaimana cara menangkap kesatuan teks yang dari, kesatuan kedua yakni makna semantik yang berdiri di atas kesatuan bentuk awalnya. Saya akan membandingkan contoh 2 dan 3 berikut. Angka kecil di atasnya adalah petunjuk penyataannya. Contoh 2 Teks 1. John went to the dentist yesterday. 2.She gave him a shot and he didn't feel a thing.3. It wasn't so bad after all.

1. Kemarin John pergi ke dokter gigi. 2 Dia (perempuan) memberinya suntikan kemudian dia (laki-laki) tidak merasakan apa-apa. 3. Setelah itu semua menjadi lebih baik

Contoh 3 Bukan teks

1. John went to the dentist yesterday. 2. She gave the passenger a ticket and didn't say a word. 3. It wasn't so wet after all.2. Kemarin John pergi ke dokter gigi 2. Dia (perempuan) memberikan penumpang tiket dan tidak berkata apa-apa. 3. Setelah semuanya itu menjadi tidak begitu basah.Contoh-contoh tersebut merupakan kelanjutan dari kalimat 1 John pergi ke dokter gigi. Kedua contoh merupakan kalimat yang memnuhi gramatika, akan tetapi terdapat perbedaan yang sangat jelas. Secara keseluruhan terdapat kesatuan dan perbedaan yang jelas. Kalimat pada contoh dua memiliki kesatuan sedangkan pada contoh tiga tidak memiliki kesatuan.Mengapa disebut contoh dua memiliki kesatuan, karena1. Menjaga kesamaan subjek (kesatuan)2. Antara kalimat dengan kalimat yang lain dalam gramatika ditandai dengan penanda penghubung kalimat yang jelas. (kohesif)Berdasarkan dua karakteristik itu, maka dapat dilihat pada kalimat1. Subjek pergi ke rumah sakit untuk perawatan giginya2. Pronomina (he, him, she, it), yang juga meliputi anafora dan katafora. Hubungan yang jelas (dokter, suntik dan lebih baik). Hal-hal ini tidak terdapat pada contoh 3Dengan demikian kita dapat mengerti konteks dengan baik.Di sisi lain pada contoh 3, tidak memiliki subjek yang menyambungkan ketiga kalimat. She (dia perempuan), artikel definitif + kata benda (tiket) adalah poin yang tidak tahu merujuk ke siapa. kalimat 1 hingga 3 merujuk bersadasarkan pada kementrian pendidikan tidak dapat diterima sebagai asosiasi kosakata. Dengan kata lain tidak memiliki karakter kesatuan.C. Teks dan Konteks Cara pikir ketiga, wacana adalah peryataan muncul dari interaksi dua jenis informasi. Disini terdapat dua jenis informasi, teks memperkenalkan arti bahasa. Sedangkan konteks memuat arti yang berbeda dari sekedar arti bahasa. (Schiffrin 1994: 362).Teks (tanpa konteks, adalah serangkaian kata-kata yang ditafsirkan secara formal berdasarkan bentuk) (cook: 1989: 362). Bahasa yang dikeluarkan secara lisan atau tulisan adalah teks. Dengan kata lain, mengacu pada representasi bahasa itu sendiri berdasar bentuk yang sebenarnya.Jadi teks adalah makna harfiah dinyatakan dalam frase dan kalimat [ekspresi maksud] dan tidak termasuk konotasinya [implikatur] bahwa pendengar (atau pembaca) dapat menebak. Arti [logis makna] dalam proposisi adalah bahwa teks sebagai bentuk teknis ditafsirkan melalui hubungan kalimat dan kalimat. Dengan cara ini [dapat dikatakan bermakna semantik].Saya akan memberikan satu contoh sederhana. Teks Contoh 4 adalah pemberitahuan umum, tetapi makna tidak jelas dalam semua informasi ini, dan setidaknya satu interpretasi adalah mungkin.Contoh 4, arti yang tidak jelasNO BICYCLES Tidak ada sepedaInterpretasi 1 Dilarang naik sepedaInterpretasi2 Dilarang parkir sepedaInterpretasi3 Tidak menyewakan SepedaInterpretasi4 Sepeda habis terjual (ada stoknya)Bentuk bahasa No+Kata benda diperbolehkan secara bentuk. Pada kasus 1dan 2. Disini dapat diikuti dengan interpretasi NO BICYCLES (izin) tidak ada kendaraan sebagai sebuah bentuk keputusan dan mengandung peringatan. Pada kasus 3 dan 4 dapat diikuti dengan interpretasi NO BICYCLES (tersedia) pun dapat diterima. Bagaimanapun tetap tidak memuaskan kecuali jika konteks (sama dengan konteks yang tidak disebutkan), tempat pemberitahuan menjadikan interpretasi menjadi jelas.Pada kasus 1 sampai 4, baik sebagai pembaca laki-laki dan wanita dapat berpikir tentang jawaban dan menginterpretasi pemberitahuan sesuai di tempat mana adanya. (seperti untuk contoh jawaban dari penulis 1.taman atau mall, 2.pusat kota atau pusat keramaian, 3.penyewaan sepeda, 4. toko sepeda).2. KonteksSama juga dengan teks, konteks adalah konsep yang sangat penting dalam analisis wacana. Konteks A, verbal konteks (konteks linguistik) dan B Nonverbal konteks (konteks non linguistik). Saya jelaskan A. B sebagai berikut.A. Konteks linguistikKonteks linguistik dapat dikatakan sebagai hubungan bahasa, tetapi lebih kecil dapat dibagi lagi menjadi dua, Pertama, sebagai hubungan awal dan akhir dalam inti teks, Misalnya deiksis wacana yang langsung terbaca. Mari kita perhtikan contoh 5Contoh 5. Katafora1.231. Hey, dengar! Dengar !, 2. cerita ini 3. Hari sebelum pindah, tuan rumah berkata tidak bisa masukPada kasus ini , [Cerita ini] diikuti kalimat berikutnya [hari sebelum pindah .]. kalimat tiga ini muncul sebagai penjelasan kalimat kedua. Dengan kata lain konteks ditunjukkan dengan penggunaan kata ini, sebagai pengganti pengalaman seseorang sebelumnya. (Dalam wacana ini disebut dengan katafora) Contoh 6. Anafora1.231. Hey dengar! Dengar ! 2 Hari sebelum pindah, tuan rumah berkata tidak bisa masuk 3. cerita ini.Sekarang kalimat 2 dan 3 pada contoh 5 dipertukarkan, dalam kalimat 6 . Maka konteks linguistik ini berganti, maka dari bahasa sebelumnya menjadi acuan untuk keluarnya kata ini.. Ini disebut dengan anafora.Dengan kata lain, penggunaan kata-kata yang digunakan sebelum atau setelah bentuk bahasa tertentu dalam teks yang bersangkutan seperti di atas dengan konteks verbal disebut dengan (intrateks).Kedua, selanjutnya masalah yang betul-betul berbeda dipengaruhi oleh konteks linguistik atau yang disebut dengan intrateks dalam menafsirkannya. Di sisi lain, teks humor, parodi, majas dan sebagainya, diperlukan penanda intertekstualitas dalam mempertimbangkannya.1. Humor (bentuk sama tetapi memiliki dua makna)Berikan rambutmu sentuhan musim semi (iklan)Tidur damai dibangunkan oleh kapal uap, tidak bisa tidur dengan empat cangkir saja (tanka)Singapura adalah kota yang ramah (Gambar kiri pada T Shirt)Idola Tulang (Gambar kanan pada T Shirt)

2. Sindiran (kata-kata satu bagian yang menonjol)Aku berpikir maka aku IBM (iklan)Aku berpikir maka aku ada (Descartes)Kolam Tua, Kodok Meloncat, Suara Air (Penanda Basho)

3. Kutipan (tradisi, jenis cerita terkenal yang dikutip tidak langsung) Kapan Pearse memanggil Cuchulain ke sisinya Apa yang mengintainya sepanjang Kantor Pos? W. B. Yeats, " Patung"

[Ketika anting mengundang Forfor Khufu masuk ke perkemahan, melewati kantor pos] (Alasan Hiroshi Suzuki)Dikaitkan dengan pemberontakan penting dalam sejarah di Irlandia Timur tahun 1916

Konteks linguistik dengan cara seperti ini mengacu pada fakta hubungan dengan berbagai teks di luar konteks teks.B. Konteks Non LinguistikDi sisi lain, selain konteks linguistik itu sendiri terdapat pula petunjuk berbagai elemen lain secara non linguistik. Sebagai contoh media, tipe komunikasi, isi pesan, maksud aksi komunikasi, situasi partisipan, dan hubungan dari keseluruhannya.Kemudian saya menganalisa seperti apa konteks jenis konteks nonverbal pada contoh 1 halaman 22 yang telah ada sebelumnya (saya akan mencoba analisis konteksnya)Contoh 1 konteks mencari kucing1. Media Tulisan tangan dengan spidol2. Jenis komunikasi Tulisan yang diposkan di atas poster3. Inti pesan Kucing kesayang hilang, pemilik memohon untuk menghubunginya4. Perilaku Komunikasi Permintaan5. Situasi - Awal desember tahun 1995, tempatnya di restoran The Parkside Kitchen, Macleod Pinggiran kota Melbourne 6. Peserta Kylie dan Brown sebagai pemilik kucing dalam pengirim pesan, dan mitranya tidak disebutkan tetapi jelas yakni pembaca yang melihat poster ini.7. Hubungan antar peserta Syarat ini tidak diketahui.

Dengan demikian berbagai elemen terkait membangun konteks karena telah mendukung teks. 3. Konteks = Wacana - Teks

Oleh karena itu, pada wacana yang ditekankan adalah interaksinya. (seperti menurut Cook 1992, dan Schiffrin 1994) bahwa teks (baik lisan dan tulisan disingkat dengan T) kemudian konteks yang saling berinteraksi (disingkat C), wacana (disingkat D) adalah realisasi yang terpikirkan. Jika dirumuskan sebagai berikut;

T+C=D kemudian menjadi C=D-T

Pada contoh yang diambil pada poster mencari kucing, contoh 1a terdapat teks, contoh 1 b terdapat konteks, akan menjadi wacana d1. JadiT1a + C1b = D1Menjadi ungkapan yang benar, sehingga C1b =d1-T1a

Setelah melihat hubungan teks dan konteks diatas dapat dipahami bahwa bahasa tidak bekerja di ruang hampa

Bab 4 Wacana dan Komunikasi

Kata KunciA. Komunikasi, Peserta (pengirim, penerima), pesan, media, kebebasan maksud (intersubjektifitas), kode, metode komunikasi, tema, bahasa non verbal, deiksis, ideografis.B. Komunikasi internal, komunikasi satu dengan satu, komunikasi kelompok kecil, komunikasi Publik, komunikasi langsung (face to face)

Wacana membawa suatu bentuk komunikasi. Kemudian dilihat dari situasi komunikasi dari analisis wacana, seperti apa jenis komunikasi. Jenis elemen apa saja yang akan membuat pertemuan komunikasi berakhir? Disana ada jenis komunikasi apa saja?. Biarkan saya menjawab 3 pertanyaan ini.

1. Apa itu komunikasi?Pertama-tama, Apa itu komunikasi. Mari kita lihat menurut "Daijirin" (edisi kedua).Komunikasi adalah kebiasaan manusia untuk saling bertukar dan menjawab dalam tiga hal bertukar ide, perasaan, pemikiran untuk menjawab.Dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa, huruf atau tanda visual lainnya, gestur untuk didengar, ekspresi, suara dan sebagainya. Tentunya. Dengan kata lain " orang yang berpartisipasi (dalam komunikasi) dapat bertukar pesan menggunakan berbagai jenis media". Meskipun luas, definisi ini kurang mempertimbangan kemerdekaan maksud manusia (subjektivitas) menafsirkan tanda oleh dirinya sendiri.Dalam hal itu, penjelasan oleh ahli bahasa Deborah Schiffrin (1994: 386) tidak tetap untuk pertukaran informasi menggunakan media, dan tindakan yang dipengaruhi oleh cahaya intelektual manusia. Alasannya.Wacana digunakan untuk komunikasi: orang menggunakan ujaran untuk menyampaikan informasi dan untuk memimpin satu sama lain terhadap penafsiran makna dan interaksi.

2. Elemen-elemen komunikasiKemudian, Mari kita pikirkan tentang apa saja jenis elemen yang membuat komunikasi terpenuhi. Dalam hal ini, yakni adanya 1. Pengirim, 2. Pesan (Informasi yang berarti), 3. Media (kode), 4. Penerima. Lalu hubungan 1 dan 2 yang disebut dengan maksud independen yang bermutu.

Lihat gambar 1

PenerimaPesertaPengirimPesertaPesa nMediaMaksud Independen Bermutu

Selanjutnya akan dijelaskan tiap elemen tersebut.

A. Peserta (partisipan)Peserta komunikasi memiliki pengirim (S) dan penerima (R). Nama pengirim ini dan penjaga berasal dari teori informasi. Dalam teori informasi (khususnya model kabel dari Weaver Shannon), aspek transmisi dalam satu komunikasi yang ditekankan. pesan ini dibuat dalam satu sisi dan, melalui saluran komunikasi (channel), dikirim ke sisi lain. aliran ini merupakan proses komunikasi.

Sebaliknya, dalam linguistik selain pembicara sebagai pengirim pesan (s), ada pula pendengar sebagai penjaga (L). Pada situasi ini dengan asumsi suatu komunikasi yang dilakukan harus melalui kata-kata antara dua orang. Jika seseorang memainkan peran utama yang agresif, eksklusif dan aktif dan peran lainnya apakah menerima struktur diskriminatif maka komunikasi yang sesuai aturan tidak tercapai.Sehingga, pembicara juga yang tidak bisa hidup tanpa pendengar. Percakapan berupa aisatsu sangat diperlukan. selain itu perubahan kata pembicara yang halus, atau tetap diam mendengar memungkinkan pada saat yang sama. Oleh karena itu, seperti untuk model SL, Inggris yang ada dari menjadi asing digunakan. Sebaliknya peserta PIP2 PN memenuhi situasi aktual. Selain itu, model dua orang yaitu pembicara dan pendengar harus memahami bahwa tidak dapat mengatasi beberapa masalah (misalnya, masalah seperti oposisi mayoritas dan minoritas, kepemimpinan, pembicaraan melalui penerjemah). Untuk komunikasi grup harus lebih dari 3 orang.

B. PesanSesuatu yang bisa mendekatkan tindakan komunikasi dari satu sisi adalah pesan. Adapun dari sisi yang lain1. Informasi [pengetahuan yang hanya dimiliki oleh pengirim saja] untuk memperoleh yang baru (misalnya, pengalamanan seseorang).2. Informasi [yang dimiliki kedua belah pihak] dan sudah ditahui. (Misalnya cuaca)

Kemudian,dari sumber keluarnya, pikiran apa saja yang dapat keluar?. Dapat dijawab dengan dua poin berikut;

1. perasaan dan pikiran (sebelum menjadi bahasa) 2. Gambaran ucapan seseorang [iman atau harapan] dari Poin 2 ini adalah masalah akibat dari kemerdekaan maksud Selain itu, bahkan jika isi pesan tidak hanya dapat menyampaikan informasi tentang dunia nyata, melainkan 1. Subjek sangat bergantung terutama pada kode [sistem bahasa]2. Subjek sangat pada bagaimana konteks [keadaan konteks]Contoh 1 adalah bentuk model amanat dan dokumen resmi. Akan sama saja ketika tidak menghadiri tempat penyerahan sertifikat (sertifikat gelar akademik) dalam pelantikan. Dapat memahami contoh 1 melalui konteks. Bahasanya yang jelas, maksud independen, kepemilikan yang ada..

1This is to certify thatKazumi Shigenowas duly admitted to the Degree ofBachelor of Engineeringwith Honoursin the University of Melbourne on25 March 1995(The undersigned) Vice Chancellor(The undersigned) Registrar

Contoh 1 Sertifikat Kelulusan Universitas

Kazumi ShigenoTelah menerima gelarSarjana Teknikdengan hormatdi University of Melbourne25 Maret 1995(Bertanda tangan di bawah) Wakil Rektor(Bertanda tangan di bawah) Panitia Di sisi lain, muncul dalam diskusi dan percakapan sehari-hari (2). Jika Anda tidak terjadi pada adegan di mana pesan akan dikeluarkan, menyebabkan hasil yang tidak diketahui secara semantik, melalui arti kalimatnya. Sebagai contoh, mari kita menafsirkan contoh 2 di bawah ini.

Contoh, Pesan yang mengandung deiksisListen, Im not disagreeing with you but with you, and not about this but about this. (Levinson 1983: 55)Dengar, saya bukan tidak setuju denganmu tapi denganmu, dan tiak tentang ini tapi ini. (Levinson 1983:55)Kata ganti demonstratif dan kata ganti orang Anda di bagian yang digarisbawahi dari deixis (deixis) tidak diketahui siapa (atau apa). Diketahui sebagai penunjuk masing-masing. - Tidak ada petunjuk hanya informasi dari Asptempat kejadian oleh karena itu itu tidak dapat dibaca.C. MediumAda tiga cara pengiriman pesan(mode maupun saluran).Pertama bahasa lisan, bahasa tulisan, dan bahasa yang terkait perilaku verbal dan nonverbal itu secara bersamaan. Dalam hal ini, lihat berikut gambar 2:Gambar dua Aspek Verbal dan Non Verbal [

Linguistik (Fonetik)Bahasa lisan Non Linguistik (Kualitas suara, gerakan mata, gerakan tangan, jarak, dsb)

Linguistik (bahasa tulis)Bahasa Tulisan Non Linguistik (jenis huruf ,jarak huruf, tulisan tangan,dsb)

Contoh pada gambar 2 pada masyarakat tertentu daripada bahasa universal yang Homo sapiens memiliki. Sering merujuk ke bahasa tertentu individu alami ( misalnya, katakanlah yang terbaik di antara bahasa Jepang, Inggris, Kanton, Italia, Rusia, Haiti , Creo ) bahwa peserta yang merupakan anggota dari budaya menggunakannya. dan peserta biasanya memilih bahasa alami (dialek, wanita lembut, termasuk dalam bahasa Creo) dari satu satu dan saya membuat penuh penggunaan sistem bahasa [penyampaian] dan kemudian diambil ke dalam tindakan komunikasi. Di sisi lain, komunikasi memberi contoh untuk penggunaan non-linguistik contoh dalam ekspresi sehari-hari. Tidak hanya itu contoh lain seperti jenis gerakan tangan, kualitas jarak tulisan dan tingi suara disertakan. Dalam bahasa sastra di Jepang, sering diiringi bahasa non linguistik elemennya seperti gaya, susunan huruf, tulisan tangan. (di samping itu, dalam E-mail, tanda berdiri untuk ekspresi (^_^) (> _