rancangan usaha-strategy industri

Upload: rudini-mulya

Post on 02-Mar-2016

85 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • LAPORAN

    TUGAS PERANCANGAN & PENGEMBANGAN PRODUK

    MEJA LAPTOP BERCHARGER

    Diajukan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah

    Perancangan dan Aplikasi Sistem Teknik Industri II

    Pada Program Studi Teknik Industri

    Disusun Oleh :

    Kelompok 5

    Rudini Mulya (41610010035)

    Paulus Fortunatus P. (41610010004)

    Andy Irawan (41610010029)

    Herman Santoso P. (41610010001)

    Ikhya Maulana (41610010011)

    Aditya Anugrah S. (41610010031)

    PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS MERCU BUANA

    JAKARTA

    2011

    Diperiksa dan disetujui oleh :

    Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc.

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Dalam era kemajuan teknologi yang sudah semakin berkembang sekarang

    ini, tentunya akan membuat banyak orang untuk berlomba-lomba menciptakan

    suatu benda atau produk yang lebih bermanfaat atau mempunyai kegunaan yang

    lebih banyak dari pada produk yang sudah ada di pasaran. Tentunya produk yang

    bagus adalah produk yang bisa digunakan secara maksimal dalam beraktifitas

    sehari-hari tanpa mengganggu dari aktifitas yang sudah ada.

    Di zaman sekarang banyak sekali orang yang menginginkan untuk bisa

    mengerjakan pekerjaannya dengan cara simpel dan tanpa perlu terganggu dengan

    minimnya kegunaan dari suatu produk yang sudah ada di pasaran, tidak terkecuali

    produk yang digunakan sebagai meja laptop portable. Kebanyakan di pasaran

    sekarang ini meja laptop yang digunakan masih mempunyai beberapa kekurangan

    antara lain:

    a. Desainnya kurang ergonomis karena hanya bisa digunakan untuk laptop

    dengan rata-rata ukuran 12 inch sehingga hanya menopang sebagian dari

    laptop saja, bahannya terbuat dari kaca mika dan rentan akan pecah,

    bentuknya kaku dan sulit untuk diputar ke segala arah mengikuti keinginan

    pengguna.

    Untuk itu maka dibuatlah suatu produk yang nantinya bisa digunakan dengan

    praktis dan membantu kegunaan dalam beraktifitas belajar dan bekerja

    menggunakan laptop Produk ini kami namakan sebagai Meja Laptop Portable.

    Awal munculnya ide ini sangat sederhana, karena menurut pengalaman

    sebagai mahasiswa terkadang sering mahasiswa dalam kerja kelompok, sedikit

    yang terkendala akan minimnya laptop yang dipunyai, sehingga saat kita bekerja

    dengan 1 laptop, rekan sekelompok yang lain akan mengalami kesulitan

    untuk melihat apakah data yang sudah kita buat tadi sudah sesuai apa belum, dan

    akhirnya laptop pun harus diangkat-angkat agar rekan sekelompok tersebut dapat

    melihat dari sisi yang lain juga.

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 2

    Dengan pengalaman tersebut maka dibuatlah satu produk meja mserba

    guna dan juga dilengkapi dengan satu kipas laptop yang nantinya tetap bisa untuk

    mendinginkan laptop tersebut agar pengguna laptop tetap merasa nyaman dan

    ergonomis dalam menggunakannya. Sehingga para pengguna akan lebih

    dimudahkan dalam penggunaan laptop baik dalam belajar atau bekerja.

    1.2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan Latar Belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yang

    dihadapi, yaitu:

    a. Bagaimana merancang produk meja laptop portable yang ergonomis?

    1.3. Batasan Masalah

    Batasan masalah yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah :

    a. Penelitian hanya membahas desain produk meja laptop putar berkipas.

    b. Data pengukuran Anthropometri didapatkan dari ukuran masyarakat

    Indonesia terutama di Meruya Selatan dengan usia telah di tentukan.

    c. Pengukuran Antropometri yang didapatkan hanya digunakan pada

    panjang, lebar dan tebal meja laptop.

    1.3.1. Asumsi-asumsi

    Dalam penelitian ini asumsi asumsi yang digunakan adalah :

    a. Kondisi pengguna diukur dalam keadaan baik (tidak cacat) dan dalam

    kondisi sehat.

    b. Semua pengguna laptop yang diukur mampu menggunakan laptop dan

    meja laptop.

    c. Hasil rancangan meja laptop yang didesain bisa digunakan untuk semua

    ukuran laptop.

    1.4. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

    Melakukan perancangan produk meja laptop Portable serba guna yang ergonomis.

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 3

    1.5. Manfaat Penelitian

    Manfaat yang diperoleh dengan melakukan penelitian ini adalah:

    a. Bagi Peneliti

    Sebagai latihan untuk menerapkan teori yang sudah didapatkan di bangku

    kuliah dalam permasalahan pembuatan produk.

    b. Bagi Pengguna (pemakai laptop)

    Memberikan kemudahan dalam melakukan kegiatan khususnyadalam

    penggunaan laptop.

    c. Bagi Ilmu Pengetahuan

    Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memecahkan

    masalah pembuatan produk sehingga dapat dikembangkan dalam

    penelitianpenelitian selanjutnya.

    1.6. Sistematika Penulisan

    Sistematika yang digunakan dalam penelitian ini akan disesuaikan dengan

    panduan yang ada untuk memudahkan dalam pelaksanaan penelitian tersebut,

    yaitu:

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah,

    asumsiasumsi, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisi teori dan konsep yang dijadikan dasar atau landasan teori didalam

    pemecahan masalah yang berkaitan dengan penelitian.

    BAB III PENGUMPULAN DATA

    Bab ini berisi langkahlangkah pemecahan yang diperlukan dalam penelitian ini,

    yang meliputi tempat dan waktu penelitian, identifikasi dan definisi variabel,

    langkahlangkah pemecahan masalah, metode pengambilan data dan analisis data.

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 4

    BAB IV PENGOLAHAN DATA

    Bab ini berisi pengumpulan data, pengolahan data dan pembahasan datadata

    hasil penelitian.

    BAB V ANALISA DAN EVALUASI

    Bab ini berisi pembahasan tentang keterkaitan antar factor-faktor dari data yang

    diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut

    menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini berisi uraian mengenai kesimpulan dari pembahasan serta beberapa saran

    untuk perbaikan.

    Tugas herman Cuma di bab 1

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 5

    BAB II

    PENGUMPULAN DATA

    2.1. Data Izin Usaha Industri

    Izin Usaha Industri (IUI) adalah izin yang harus dimiliki untuk melakukan

    kegiatan usaha industri. Izin usaha industri diberikan kepada industri yang

    berlokasi di kawasan industri/kawasan berikat atau yang berlokasi di luar kawasan

    industri/kawasan berikat.

    Berdasarkan jenisnya, Izin Usaha Industri dibedakan menjadi dua, yaitu :

    1. Izin Usaha Industri melalui tahap persetujuan prinsip ; diberikan kepada

    perusahaan industri unutk langsung dapat melakukan persiapan-persiapan dan

    usaha pembangunan, pengadaan dan instalasi/peralatan, dan lain-lain yang

    diperlukan. Izin Usaha Industri ini diberikan kepada perusahaan industri yang

    jenis industri dan proses produksinya tidak merusak ataupun membahayakan

    lingkungan, serta tidak menggunakan Sumber Daya Alam (SDA) berlebihan

    atau perusahaan industri yang tidak berlokasi di kawasan industri.

    2. Izin Usaha Industri tanpa melalui persetujuan prinsip ; diberikan kepada

    perusahaan industri yang berlokasi di kawasan industri/kawasan berikat yang

    memiliki izin dan jenis industri atau proses produksinya tidak merusak

    ataupun membahayakan lingkungan.

    2.1.1. Dasar Hukum Izin Usaha Industri

    Dasar hukum yang mengatur tentang Izin Usaha Industri, yaitu :

    1. UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian.

    2. SK. Memperindag No. 590/MPP/Kep/10/1999 tentang Ketentuan dan Tata

    Cara Pemberian Izin Usaha Industri dan Izin Perluasan.

    3. Perda No. 29 Tahun 2001 tentang Retribusi Izin Usaha Industri.

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 6

    2.1.2. Prosedur Pengurusan Izin Usaha Industri

    2.1.2.1.Prosedur Pengurusan Izin Usaha Industri Melalui Tahap Persetujuan

    Prinsip

    Tata cara permintaan Izin Usaha Industri melalui tahap persetujuan

    prinsip, yaitu :

    1. Pengajuan permintaan persetujuan prinsip menggunakan formulir.

    2. Pengajuan permintaan Izin Usaha Industri melalui tahap persetujuan prinsip

    menggunakan formulir.

    3. Permintaan persetujuan prinsip diajukan oleh pemohon kepada Kepala Dinas

    Perindag dengan menggunakan formulir.

    4. Setelah formulir diterima secara lengkap dan benar, selambat-lambatnya 14

    (empat belas) hari kerja Kepala Dinas Perindag wajib memberikan persetujuan

    prinsip dengan menggunakan formulir.

    2.1.2.2.Prosedur Pengurusan Izin Usaha Industri Tanpa Persetujuan Prinsip

    Tata cara permintaan Izin Usaha Industri tanpa persetujuan prinsip, yaitu :

    1. Pengajuan permintaan Izin Usaha Industri melalui tahap persetujuan prinsip

    menggunakan formulir.

    2. Pengajuan permintaan izin perluasan usaha menggunakan formulir.

    3. Permintaan Izin Usaha Industri bagi jenis usaha industri yang pemberian Izin

    Usaha Industri tanpa melalui tahap persetujuan prinsip dilakukan dengan

    menggunakan formulir dan mengisi daftar isian untuk permintaan Izin Usaha

    Industri dengan menggunakan formulir.

    4. Formulir diajukan langsung oleh Perusahaan Industri kepada Kepala Dinas

    Perindag yang bersangkutan.

    5. Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya

    formulir secara lengkap dan benar, Kepala Dinas Perindag yang bersangkutan

    wajib memberikan Izin Usaha Industri dengan menggunakan formulir.

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 7

    2.1.2.3.Prosedur Pengurusan Izin Usaha Industri Kecil

    Tata cara permintaan Izin Usaha Industri kecil, yaitu :

    1. Setiap pendirian perusahaan industri yang nilai investasi perusahaan

    seluruhnya sebesar Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan Rp.

    200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

    tempat usaha, wajib memperoleh Izin Usaha Industri.

    2. Perusahaan industri untuk memperoleh Izin Usaha Industri tidak diperlukan

    tahap persetujuan prinsip.

    3. Permintaan Izin Usaha Industri kecil diajukan langsung oleh pemohon kepada

    Kepala Dinas Perindag dengan menggunakan formulir.

    4. Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya

    Permintaan Izin Usaha Industri kecil secara lengkap dan benar, Kepala Dinas

    Perindag setempat wajib memberikan Izin Usaha Industri Kecil dengan

    menggunakan formulir.

    2.1.3. Persyaratan untuk Mendapatkan Izin Usaha Industri

    2.1.3.1.Persyaratan Permintaan Persetujuan Prinsip

    Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk permintaan persetujuan prinsip,

    yaitu :

    1. Formulir Permintaan Persetujuan Prinsip.

    2. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

    3. Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan Akta Perubahan.

    2.1.3.2.Persyaratan Permintaan Izin Usaha Industri Melalui Tahap

    Persetujuan Prinsip

    Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk permintaan Izin Usaha Industri

    melalui tahap persetujuan prinsip, yaitu :

    1. Formulir Permintaan Izin Usaha Industri (Baru/Hilang/Rusak).

    2. Formulir Permintaan Izin Perluasan.

    3. Formulir Permintaan Persetujuan Pemindahan Lokasi Pabrik.

    4. Fotokopi Persetujuan Prinsip.

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 8

    5. Informasi Kemajuan Pembangunan Pabrik.

    6. Fotokopi NPWP.

    7. Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan Akta Perubahan.

    8. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

    9. Fotokopi Nama Direksi dan Dewan Komisaris.

    10. Fotokopi UKL dan UPL atau SPPL.

    11. Fotokopi Izin Lokasi.

    12. Fotokopi Undang-Undang Gangguan atau AMDAL.

    2.1.3.4.Persyaratan Permintaan Izin Usaha Industri Tanpa Melalui Tahap

    Persetujuan Prinsip

    Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk permintaan Izin Usaha Industri

    tanpa melalui tahap persetujuan prinsip, yaitu :

    1. Formulir Permintaan Izin Usaha Industri.

    2. Informasi Pembangunan Pabrik dan Sarana Produksi (Proyek).

    3. Fotokopi NPWP.

    4. Fotokopi Akta Pendirian atau Akta Perubahan.

    5. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

    2.1.3.5.Persyaratan Permintaan Izin Usaha Industri Kecil

    Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk permintaan Izin Usaha Industri

    kecil, yaitu formulir Permintaan Izin Usaha Industri Kecil.

    2.1.4. Biaya Resmi Pengurusan Izin Usaha Industri

    Biaya pengurusan Izin Usaha Industri, yaitu :

    1. Usaha Kecil : 0,50 x Rp. 100.000,00 = Rp. 50.000,00

    2. Usaha Menengah : 1,50 x Rp. 100.000,00 = Rp. 150.000,00

    3. Usaha Besar : 2,50 x Rp. 100.000,00 = Rp. 250.000,00

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 9

    2.1.5. Ketentuan Pelaksanaan/Kewajiban Pemegang Izin

    Ketentuan-ketentuan dalam pelaksanaan Izin Usaha Industri atau

    kewajiban pemegang Izin Usaha Industri adalah sebagai berikut :

    1. Perusahaan yang telah memperoleh Izin Usaha Industri wajib menyampaikan

    informasi industri secara berkala kepada pejabat yang berwenang memberikan

    Izin Usaha Industri.

    2. Membayar Retribusi Izin Usaha Industri.

    2.1.6. Sanksi/Denda untuk Pelanggaran Ketentuan Izin

    Sanksi yang dikenakan apabila terjadi pelanggaran ketentuan izin, yaitu :

    1. Perusahaan Industri yang tidak melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Izin

    Usaha Industri dikenakan sanksi sesuai ketentuan pidana yang tercantum

    dalam Pasal 24 dan Pasal 27 UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian.

    2. Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajiban sehingga merugikan

    Keuangan Daerah, diancam pidana yang tercantum dalam Pasal 18 Perda No.

    29 Tahun 2001 tentang Retribusi Izin Usaha Industri.

    2.2. Data Tanda Daftar Perusahaan

    Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah surat tanda pengesahan yang

    diberikan oleh Kantor Pendaftaran Perusahaan kepada perusahaan yang telah

    melakukan pendaftaran perusahaan.

    2.2.1. Tata Cara Pendaftaran Perusahaan

    Tata cara pendaftaran perusahaan berdasarkan Peraturan Menteri

    Perdagangan No. 37/M-DAG/PER/9/2007 pasal 9 yaitu :

    1. Pendaftaran perusahaan dilakukan oleh pemilik, pengurus, penanggungjawab,

    atau kuasa perusahaan yang sah pada Kantor Pembantu Perusahaan (KPP)

    Kabupaten/Kota/Kotamadya di tempat kedudukan perusahaan.

    2. Kuasa perusahaan tidak termasuk kuasa untuk menandatangani formulir

    pendaftaran perusahaan.

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 10

    3. Pendaftaran perusahaan dilakukan dengan mengisi formulir pendaftaran

    perusahaan yang disampaikan langsung kepada Kepala

    Kabupaten/Kota/Kotamadya dengan melampirkan dokumen-dokumen

    persyaratan.

    4. Pendaftaran perusahaan bagi agen perusahaan atau anak perusahaan berlaku

    ketentuan sesuai dengan bentuk perusahaannya.

    5. Formulir pendaftaran perusahaan untuk Perseroan Terbatas (PT)

    ditandatangani oleh pengurus atau penanggungjawab perusahaan.

    6. Formulir pendaftaran perusahaan untuk Koperasi, Persekutuan Komanditer

    (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan Bentuk Usaha Lainnya (BUL)

    ditandatangani oleh pemilik, pengurus, atau penanggungjawab perusahaan.

    7. Kepala KPP Kabupaten/Kota/Kotamadya mengesahkan pendaftaran

    perusahaan dan menerbitkan TDP paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung

    sejak formulir pendaftaran dan dokumen persyaratan diterima secara benar

    dan lengkap.

    8. Pendaftaran dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 0,00 (nol rupiah).

    9. TDP diterbitkan berdasarkan bentuk perusahaan dengan menggunakan blanko

    warna.

    10. Perusahaan yang telah menerima TDP harus memasang TDP di tempat yang

    mudah dibaca dan dilihat oleh umum, dan nomor TDP harus dicantumkan

    pada papan nama dan dokumen-dokumen perusahaan yang dipergunakan

    dalam kegiatan usahanya.

    11. TDP berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung mulai tanggal

    diterbitkan dan wajib diperbaharui paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa

    berlakunya berakhir.

    12. Penolakan Pendaftaran dilakukan apabila pengisian formulir pendaftaran

    perusahaan belum benar dan/atau dokumen belum lengkap.

    13. Penolakan Pendaftaran disampaikan oleh KPP Kabupaten/Kota/Kotamadya

    secara tertulis kepada perusahaan paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung

    sejak diterimanya isian formulir pendaftaran perusahaan disertai alasan

    penolakan dengan menggunakan format surat penolakan.

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 11

    14. Apabila perusahaan dalam waktu paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja

    terhitung sejak diterimanya surat penolakan, tidak melaksanakan pembetulan

    dan/atau melengkapi dokumen persyaratan, wajib melakukan pendaftaran

    ulang dengan mengisi formulir pendaftaran ulang.

    15. Pembaharuan TDP dilakukan dengan mengisi formulir pendaftaran dengan

    melampirkan dokumen asli TDP yang akan diperbaharui, tanpa melampirkan

    dokumen persyaratan yang telah disampaikan pada waktu pendaftaran

    sebelumnya.

    16. Kepala KPP Kabupaten/Kota/Kotamadya menerbitkan TDP paling lambat 3

    (tiga) hari kerja terhitung sejak diterimanya permohonan pembaharuan secara

    benar dan lengkap.

    17. Pembaharuan TDP dikenakan biaya administrasi.

    2.2.2. Persyaratan Pendaftaran Perusahaan

    2.2.2.1.Persyaratan Pendaftaran Persekutuan Komanditer (CV)/Firma

    (Fa)/Koperasi

    Syarat-syarat yang harus dilengkapi yaitu :

    1. Formulir isian (diisi lengkap).

    2. Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan.

    3. Pengesahaan Akta dari Pengadilan Negeri (PN).

    4. Fotokopi Domisili Perusahaan.

    5. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

    6. Fotokopi SIUP/Izin Teknis lainnya.

    7. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penanggung Jawab dan Sekutu

    Komanditer lainnya.

    8. Akta Pendirian dan Pengesahan dari Kanwik/Kandep Koperasi (khusus

    Koperasi).

    9. Fotokopi KTP Penanggung Jawab Koperasi (khusus Koperasi).

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 12

    2.2.2.2.Persyaratan Pendaftaran Perusahaan Perseorangan (PO)/Badan

    Usaha Lainnya (BUL)

    Syarat-syarat yang harus dilengkapi yaitu :

    1. Formulir isian (diisi lengkap).

    2. Fotokopi Domisili Perusahaan/SIT/UUG.

    3. Fotokopi SIUP/Izin Teknis lainnya.

    4. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penanggung Jawab atau Paspor

    apabila Penanggung Jawab adalah Warga Negara Asing (WNA).

    5. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

    2.2.2.3.Persyaratan Pendaftaran Perseroan Terbatas (PT)

    Syarat-syarat yang harus dilengkapi yaitu :

    1. Formulir isian (diisi lengkap).

    2. Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan Akta Perubahan.

    3. Fotokopi dan asli Pengesahan Akta Pendirian/Perubahan dari Departemen

    Kehakiman (sesuai dengan UU PT No. 1 Tahun 1995).

    4. Fotokopi dan asli Data Akta Pendirian.

    5. Fotokopi dan asli Data Akta Perubahan.

    6. Fotokopi dan asli Laporan Data Akta Perubahan.

    7. Fotokopi SIUP/Izin Teknis lainnya.

    8. Fotokopi Domisili Perusahaan/SIT/UUG.

    9. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pengurus dan Komisaris serta

    Pemegang Saham.

    2.2.3. Prosedur Pendaftaran Perusahaan

    Prosedur yang dilakukan untuk mendaftarkan perusahaan, yaitu :

    1. Pemohon datang langsung ke Kantor Departemen Perindustrian dan

    Perdagangan dengan membawa persyaratan yang telah disebutkan.

    2. Bagi perusahaan yang memenuhi persyaratan, diberikan blanko pendaftaran

    perusahaan sesuai dengan bentuk usaha, yakni :

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 13

    3. Blanko pendaftaran tersebut pada poin 2 di atas harus diisi oleh

    pemilik/pengurus perusahaan dalam rangkap 3 (tiga) dengan tinta hitam dan

    huruf kapital.

    4. Apabila pengisiannya benar, diterbitkan Surat Perintah Membayar dan apabila

    pengisian salah, dikembalikan untuk diperbaiki.

    2.2.4. Biaya Pengurusan Tanda Daftar Perusahaan

    Rincian biaya pengurusan TDP dapat dilihat pada Tabel 2.1.

    Tabel 2.1. Biaya Pengurusan Tanda Daftar Perusahaan

    No. Status Biaya (Rp.) Proses Biaya Sudah Termasuk

    1. BUL 2.500.000,00 14 Hari Kerja Pengambilan Formulir dan Persyaratannya

    Persiapan dan Pemeriksaan

    Pengajuan Permohonan TDP

    Biaya Administrasi dan Jasa

    Legalisir Fotokopi TDP oleh Notaris

    2. PT 2.500.000,00 14 Hari Kerja

    3. KOPERASI 2.000.000,00 14 Hari Kerja

    4. CV 1.500.000,00 14 Hari Kerja

    5. PO 1.000.000,00 14 Hari Kerja

    2.3. Data AMDAL

    Dalam UU No. 32 Tahun 2009, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

    (AMDAL) mendapat porsi yang cukup banyak dibandingkan instrumen

    lingkungan lainnya, dari 127 pasal yang ada, 23 pasal di antaranya mengatur

    tentang AMDAL. Pengertian AMDAL pada UU No. 32 Tahun 2009 berbeda

    dengan UU No. 23 Tahun 1997, yaitu hilangnya dampak besar. Jika dalam UU

    No. 23 Tahun 1997 disebutkan bahwa AMDAL adalah kajian mengenai dampak

    besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada

    lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang

    penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan, pada UU No. 32 Tahun 2009

    disebutkan bahwa AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha

    dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi

    proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

    Daru ke-23 pasal tersebut, terdapat pasal-pasal penting yang sebelumnya

    tidak termuat dalam UU No. 23 Tahun 1997 maupun PP No. 27 Tahun 1999 dan

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 14

    memberikan implikasi yang besar bagi para pelaku AMDAL, termasuk pejabat

    pemberi ijin.

    Hal-hal penting baru yang terkait dengan AMDAL yang termuat dalam

    UU No. 32 Tahun 2009, antara lain :

    1. AMDAL dan RKL/RPL merupakan salah satu instrumen pencegahan

    pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

    2. Penyusun dokumen AMDAL wajib memiliki sertifikat kompetensi penyusun

    dokumen AMDAL.

    3. Komisi penilai AMDAL pusat, propinsi, maupun kabupaten/kota wajib

    memiliki lisensi AMDAL.

    4. AMDAL dan RKL/RPL merupakan persyaratan untuk penerbitan izin

    lingkungan.

    5. Izin lingkungan diterbitkan oleh menteri, gubernur, bupati/walikota sesuai

    kewenangannya.

    Selain kelima hal tersebut, terdapat pengaturan yang tegas yang

    diamanatkan dalam UU No. 32 Tahun 2009, yaitu dikenakannya sanksi pidana

    dan perdata terkait pelanggaran bidang AMDAL. Pasal-pasal yang mengatur

    tentang sanksi-sanksi tersebut, yaitu :

    1. Sanksi terhadap orang yang melakukan usaha/kegiatan tanpa memiliki izin

    lingkungan.

    2. Sanksi terhadap orang yang menyusun dokumen AMDAL tanpa memiliki

    sertifikat kompetensi.

    3. Sanksi terhadap pejabat yang memberikan izin lingkungan tanpa dilengkapi

    dengan dokumen AMDAL atau RKL/RPL.

    2.3.1. Dokumen AMDAL

    Dokumen AMDAL terdiri dari :

    1. Dokumen Kerangka Acuan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

    (KA-AMDAL).

    2. Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).

    3. Dokumen Rencana Michelangelo Lingkungan Hidup (RKL).

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 15

    4. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).

    2.3.2. Fungsi AMDAL

    AMDAL digunakan untuk :

    1. Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah.

    2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan

    hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.

    3. Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha

    dan/atau kegiatan.

    4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan

    lingkungan hidup.

    5. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu

    rencana usaha dan/atau kegiatan.

    2.3.3. Pihak-pihak yang Terlibat dalam Proses AMDAL

    Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL yaitu :

    1. Komisi penilai AMDAL, yaitu komisi yang bertugas menilai dokumen

    AMDAL.

    2. Pemrakarsa, yaitu orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu

    rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.

    3. Masyarakat yang berkepentingan, yaitu masyarakat yang terpengaruh atas

    segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL.

    2.3.4. Persyaratan Kompetensi dalam Penyusunan Dokumen AMDAL

    Syarat-syarat dalam penyusunan dokumen AMDAL berdasarkan Peraturan

    Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 7 Tahun 2010, yaitu :

    1. Dokumen AMDAL yang diajukan kepada Komisi Penilai AMDAL wajib

    disusun oleh pemrakarsa.

    2. Dalam penyusunan dokumen AMDAL, pemrakarsa dapat meminta bantuan

    kepada lembaga penyedia jasa penyusunan dokumen AMDAL yang telah

    mendapatkan tanda registrasi kompetensi.

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 16

    3. Penyusun dokumen AMDAL wajib memiliki sertifikat kompetensi.

    4. Dalam penyusunan dokumen AMDAL, penyusun dokumen AMDAL wajib

    menggunakan data dan/atau informasi yang sahih dan sesuai dengan kaidah

    ilmiah.

    5. Komisi Penilai AMDAL wajib menolak pengajuan dokumen AMDAL yang

    penyusunannya tidak memenuhi ketentuan.

    2.4. Tingkat Suku Bunga Bank

    Tingkat suku bunga bank yang terakhir dikeluarkan oleh Bank Indonesia

    (BI) pada tanggal 4 Maret 2010 yaitu sebesar 6,50% (berdasarkan hasil dari Rapat

    Dewan Gubernur).

    2.5. Data Upah Minimum Regional

    Upah Minimum Regional (UMR) adalah suatu standar minimum yang

    digunakan para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada

    pegawai, karyawan, atau buruh di dalam lingkungan usaha atau kerjanya.

    Pemerintah mengatur pengupahan melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.

    05/Men/1989 tanggal 29 Mei 1989 tentang Upah Minimum. Data upah minimum

    regional untuk tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 2.2.

    Tabel 2.2. Data Upah Minimum Regional Tahun 2010

    No. Provinsi UMR (Rp.)

    1. Bangka Belitung 813.000,00

    2. Banten 537.000,00

    3. Bengkulu 683.528,00

    4. DKI Jakarta 972.604,80

    5. Gorontalo 710.000,00

    6. Jambi 900.000,00

    7. Jawa Barat 568.193,39

    8. Jawa Tengah 547.000,00

    9. Kalimantan Barat 645.000,00

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 17

    10. Kalimantan Tengah 765.868,00

    11. Kalimantan Timur 1.002.000,00

    12. Kalimantan Selatan 1.024.500,00

    13. Lampung 678.900,00

    14. Maluku 840.000,00

    15. Nanggroe Aceh Darussalam 1.300.000,00

    Tabel 2.2. Data Upah Minimum Regional Tahun 2010 (Lanjutan)

    No. Provinsi UMR (Rp.)

    16. Nusa Tenggara Barat 730.000,00

    17. Nusa Tenggara Timur 650.000,00

    18. Papua 1.105.500,00

    19. Riau 800.000,00

    20. Sulawesi Barat 944.500,00

    21. Sulawesi Tengah 777.500,00

    22. Sulawesi Tenggara 860.000,00

    23. Sulawesi Selatan 1.000.000,00

    24. Sulawesi Utara 1.000.000,00

    25. Sumatera Barat 700.000,00

    26. Sumatera Selatan 743.000,00

    27. Sumatera Utara 965.000,00

    28. Yogyakarta 547.000,00

    2.6. Data Peluang Pasar

    Peluang pasar (market share) menunjukkan seberapa besar peluang yang

    dimiliki oleh perusahaan untuk masuk ke dalam pasar. Peluang pasar ditentukan

    setelah dilakukan strategi pemasaran (Segmentation, Targetting, Positioning)

    untuk produk perusahaan tersebut.

    2.6.1. Segmentasi (Segmentation)

    Segmentasi yang dilakukan terdiri atas tiga jenis, yaitu :

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 18

    1. Segmentasi Geografis

    Bangsa : Indonesia

    Propinsi : Sumatera Utara

    Kota : Medan

    Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara

    Fakultas Teknik

    Departemen Teknik Industri

    2. Segmentasi Demografis

    Umur : 19 23 tahun

    Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan

    Pekerjaan : Mahasiswa/i

    Pendidikan : Perguruan Tinggi

    Agama : (Tidak Dibatasi)

    Ras : (Tidak Dibatasi)

    Kebangsaan : Indonesia

    Program Studi : S-1 Reguler

    Stambuk : 2005 - 2009

    3. Segmentasi Psikografis

    Kelas Sosial : Bawah, Menengah, dan Atas

    Gaya Hidup : Sederhana dan Mewah

    2.6.2. Penargetan (Targetting)

    Dari segmentasi-segmentasi yang dilakukan sebelumnya, terdapat segmen

    yang dianggap potensial untuk dijadikan target pasar (targetting) penjualan

    gantungan kunci, yaitu :

    1. Daerah sasaran : Universitas Sumatera Utara

    Fakultas Teknik

    Departemen Teknik Industri

    2. Konsumen : Mahasiswa/i S-1 Reguler Stambuk 2006

    3. Kelas Sosial : Bawah, Menengah, dan Atas

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 19

    2.6.3. Pemosisian (Positioning)

    Dalam memposisikan produk gantungan kunci ke dalam benak konsumen,

    maka terdapat 3 tahap yang dilakukan, yaitu :

    1. Identifikasi Target

    Target pasar pada penjualan gantungan kunci ini adalah mahasiswa/i

    Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara,

    dengan Program Studi S-1 Reguler dan Stambuk 2006 yang berjumlah 78

    orang.

    2. Merumuskan Point of Differentiation

    Pada tahap ini, diuraikan keunggulan produk gantungan kunci sehingga

    berbeda dari produk para pesaing (terdapat 3 pesaing). Keunggulan produk

    gantungan kunci antara lain :

    Bentuk Cendera Mata Padang Sidempuan dalam bentuk candi, yaitu Candi

    Bahal.

    Bentuk yang sederhana dan menarik.

    3. Melakukan Strategi Pemasaran (Marketing Mix)

    Strategi yang digunakan yaitu :

    Strategi Produk (Product)

    Pada strategi ini, keunggulan gantungan kunci yang membuatnya berbeda

    dengan gantungan kunci pesaing dijabarkan kepada konsumen. Point of

    Differentation nya dapat dilihat pada tahap kedua (tahap sebelumnya).

    Strategi Harga (Price)

    Strategi yang digunakan adalah competitive pricing, dimana harga

    gantungan kunci bersaing dengan harga yang ditetapkan pesaing.

    Strategi Promosi (Promotion)

    Promosi yang dilakukan yaitu promosi penjualan dengan pemberian

    diskon sebesar 5% untuk pembelian gantungan kunci di atas 10 buah.

    Strategi Tempat / Distribusi (Place)

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 20

    Distribusi yang dilakukan adalah one level distribution, dimana produsen

    langsung bertemu dengan konsumen. Tempat penjualan dilakukan di

    sekitar gedung kampus Departemen Teknik Industri, terutama di beberapa

    titik yang biasanya merupakan tempat berkumpul target pasar, seperti

    koridor, halaman teknik, di bawah pohon rindang (dpr), bahkan di ruangan

    kuliah.

    Jumlah mahasiswa Departemen Teknik Industri stambuk 2006 dengan

    program studi reguler berjumlah 78 orang (Demand). Dalam penjualan produk

    gantungan kunci ini terdapat 3 pesaing. Supply untuk gantungan kunci hasil

    brainstorming adalah (78 : [3 + 1]) = 19,5. Supply untuk pasar (market) menjadi

    (78 19,5) = 58,5. Dari data di atas, dapat dihitung peluang pasar (market share),

    yaitu :

    %25

    %10078

    5,5878

    %100)(PasarPeluang

    Demand

    SupplyDemandShareMarket

    2.7. Data Peraturan Perpajakan

    Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata

    Cara Perpajakan Pasal 1, terdapat beberapa poin yang penting yaitu:

    1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh pribadi atau

    badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

    mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara

    bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

    2. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,

    pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban

    perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

    perpajakan.

    3. Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak

    sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 21

    tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan dan

    kewajiban perpajakannya.

    Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata

    Cara Perpajakan Pasal 2, terdapat beberapa poin yang penting yaitu:

    1. Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif

    sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib

    mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah

    kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan

    kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.

    2. Setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha dikenai pajak berdasarkan Undang-

    Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya, wajib melaporkan

    usahanya pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya

    meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha, dan tempat

    kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak.

    Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata

    Cara Perpajakan Pasal 28, terdapat beberapa poin yang penting yaitu:

    1. Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan

    bebas dan Wajib Pajak badan di Indonesia wajib menyelenggarakan

    pembukuan.

    2. Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan

    memperhatikan itikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha

    yang sebenarnya.

    3. Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan di Indonesia dengan

    menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan disusun

    dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri

    Keuangan.

    4. Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta,

    kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian

    sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang.

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 22

    Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata

    Cara Perpajakan Pasal 34, terdapat beberapa poin yang penting yaitu:

    1. Identitas Wajib Pajak meliputi : nama Wajib Pajak, Nomor Pokok Wajib

    Pajak, alamat Wajib Pajak, alamat kegiatan usaha, merk usaha, dan kegiatan

    usaha Wajib Pajak.

    2. Informasi yang bersifat umum tentang perpajakan meliputi : penerimaan pajak

    secara nasional, penerimaan pajak per Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

    Pajak atau Kantor Pelayanan Pajak, penerimaan pajak per jenis pajak,

    penerimaan pajak per klasifikasi lapangan usaha, jumlah Wajib Pajak atau

    Pengusaha Kena Pajak terdaftar, register permohonan Wajib Pajak, tunggakan

    pajak secara nasional, dan tunggakan pajak per Kantor Wilayah Direktorat

    Jenderal Pajak atau Kantor Pelayanan Pajak.

    Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (PPh),

    terdapat beberapa poin penting yaitu :

    1. Bagi Wajib Pajak orang pribadi, tarif PPh tertinggi diturunkan dari 35%

    menjadi 30% dan menyederhanakan lapisan tarif dari 5 lapisan menjadi 4

    lapisan, namun memperluas masing-masing lapisan penghasilan kena pajak,

    yaitu lapisan tertinggi dari sebesar Rp. 200.000.000,00 menjadi Rp.

    500.000.000,00.

    2. Bagi Wajib Pajak badan usaha, tarif PPh yang semula terdiri dari 3 lapisan

    (10%, 15%, dan 30%) menjadi tarif tunggal 28% di tahun 2009 dan 25%

    tahun 2010.

    3. Bagi Wajib Pajak yang telah mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),

    dibebaskan dari kewajiban pembayaran fiskal luar negeri sejak 2009, dan

    pemungutan fiskal luar negeri dihapus pada 2011. diharapkan pada 2011,

    semua masyarakat yang wajib memiliki NPWP telah memiliki NPWP

    sehingga kewajiban pembayaran fiskal luar negeri layak dihapuskan.

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 23

    4. Bagi Wajib Pajak penerima penghasilan yang dikenai pemotongan PPh Pasal

    21 yang tidak mempunyai NPWP dikenai pemotongan 20% lebih tinggi dari

    tarif normal.

    5. Bagi Wajib Pajak penerima penghasilan yang dikenai pemotongan PPh Pasal

    23 yang tidak mempunyai NPWP, dikenai pemotongan 200% lebih tinggi dari

    tarif normal.

    6. Bagi Wajib Pajak yang dikenai pemungutan PPh Pasal 22 yang tidak

    mempunyai NPWP dikenakan pemungutan 100% lebih tinggi dari tarif

    normal.

    Adapun besar tarif-tarif perpajakan yang berlaku sejak tahun 2009, yaitu :

    1. Pajak Penghasilan (PPh)

    Tabel 2.3 menunjukkan Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri. Tabel 2.4

    menunjukkan Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap.

    Tabel 2.3. Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri

    No Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak

    1 < Rp. 50.000.000,00 5%

    2 Rp. 50.000.000,00 Rp. 250.000.000,00 15%

    3 Rp. 250.000.000,00 Rp. 500.000.000,00 25%

    4 > Rp 500.000.000,00 30%

    Tabel 2.4. Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap

    No Keterangan Tarif Pajak

    1 Tahun 2009 28%

    2 Tahun 2010 dan selanjutnya 25%

    3 PT yang 40% sahamnya diperdagangkan

    di bursa efek

    5% lebih rendah dari

    yang seharusnya

    4 Peredaran bruto sampai dengan Pengurangan 50% dari

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 24

    Rp. 50.000.000.000,00 yang seharusnya

    2. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

    Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

    Daerah (PDRD), tarif Pajak Bumi dan Bangunan untuk pedesaan dan

    perkotaan diturunkan dari 0,5% terhadap Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)

    menjadi paling tinggi 0,3% dari NJOP. Yang menjadi dasar perhitungan PBB

    adalah Nilai Jual Kena Pajak (NJKP), yaitu persentase tertentu dari nilai jual

    sebenarnya. NJKP ditetapkan serendah-rendahnya 20% dan setinggi-tingginya

    100%.

    3. Penyusutan

    Berdasarkan PP Nomor 1 Tahun 2007 Pasal 2, tarif penyusutan dapat dilihat

    pada Tabel 2.5.

    Tabel 2.5. Tarif Penyusutan

    No Kelompok Harta Berwujud Masa Manfaat

    (tahun)

    Metode

    Garis Lurus

    Metode

    Saldo Menurun

    1 Bukan

    Bangunan

    Kelompok I 2 50% 100%

    Kelompok II 4 25% 50%

    Kelompok III 8 12,5% 25%

    Kelompok IV 10 10% 20%

    2 Bangunan Permanen 10 10% -

    Tidak Permanen 5 20% 40%

    2.8. Data Mesin dan Peralatan

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 25

    Mesin dan peralatan merupakan salah satu input yang membantu dalam

    proses pembuatan gantungan kunci. Untuk data mesin, dapat dilihat pada Tabel

    2.6, sedangkan untuk data peralatan dapat dilihat pada Tabel 2.7.

    Tabel 2.6. Mesin yang Digunakan Dalam Pembuatan Gantungan Kunci

    No Mesin Pemakaian

    Listrik (KWh)

    Lama

    Pemakaian

    (jam/hari)

    Harga

    per Unit (Rp.)

    Jumlah Yang

    Dibutuhkan

    Total

    Harga (Rp.)

    1 Mixer 1 2 3.000.000 1 3.000.000

    2 Mesin Gerinda 0,54 5 400.000 1 400.000

    3 Mesin Bor 0,50 2 300.000 1 300.000

    Total 3.700.000

    Tabel 2.7. Peralatan yang Digunakan Dalam Pembuatan Gantungan Kunci

    No Peralatan Harga per Unit

    (Rp.)

    Jumlah yang

    Dibutuhkan

    Total Harga

    (Rp.)

    1 Mal Kayu 50.000 1 50.000

    2 Sekop 50.000 1 50.000

    3 Ayakan Pasir 35.000 1 35.000

    4 Kupola/Tanur 1.500.000 1 1.500.000

    5 Gayung Penuang 40.000 1 40.000

    6 Selang 20.000 1 20.000

    7 Timbangan 60.000 1 60.000

    8 Sendok Jaring 30.000 1 30.000

    9 Drum Minyak 20.000 1 20.000

    10 Gergaji Kayu 50.000 1 50.000

    11 Ember 10.000 1 10.000

    12 Kuas 5.000 1 5.000

    13 Beko 200.000 1 200.000

    14 Drag 15.000 4 60.000

    15 Ragum/Penjepit 350.000 1 350.000

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 26

    Tabel 2.7. Peralatan yang Digunakan Dalam Pembuatan Gantungan Kunci

    (Lanjutan)

    No Peralatan Harga per Unit

    (Rp.)

    Jumlah yang

    Dibutuhkan

    Total Harga

    (Rp.)

    16 Pulpen 1.000 10 10.000

    17 Meteran 10.000 1 10.000

    18 Kikir 10.000 1 10.000

    Total 2.510.000

    2.9. Data Harga Komponen

    Komponen yang digunakan dalam pembuatan gantungan kunci dengan

    pengecoran logam yang menggunakan cetakan pasir terdiri atas 3, yaitu

    komponen biaya tetap (fixed cost), komponen biaya berubah (variable cost), dan

    investasi.

    2.9.1. Komponen Biaya Tetap (Fixed Cost)

    Dalam pembuatan gantungan kunci, yang termasuk ke dalam komponen

    biaya tetap yaitu :

    1. Biaya tenaga kerja

    Tenaga kerja yang digunakan sebanyak 5 orang dengan upah masing-masing

    sebesar Rp. 970.000,00/bulan, sehingga total biaya tenaga kerja adalah Rp.

    4.850.000,00/bulan.

    2. Biaya listrik

    Biaya listrik per KWh adalah Rp. 600,00. Listrik digunakan untuk mesin dan

    penerangan.

    Mixer menggunakan listrik sebesar (1 x 2 x 22) = 44 KWh/bulan

    Mesin Gerinda menggunakan listrik sebesar (0,54 x 5 x 22) = 59,4

    KWh/bulan

    Mesin Bor menggunakan listrik sebesar (0,50 x 2 x 22) = 22 KWh/bulan

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 27

    Total penggunaan listrik untuk mesin adalah 125,4 KWh/bulan, sehingga

    biayanya (125,4 x 600) = Rp75.240/bulan. Biaya penerangan diperkirakan

    sebesar Rp. 50.000/bulan. Total biaya listrik adalah sebesar Rp. 125.240/bulan.

    3. Biaya air

    Air yang digunakan adalah untuk perusahaan dan kegiatan produksi. Biaya air

    untuk perusahaan diperkirakan Rp. 30.000/bulan dan untuk kegiatan produksi

    Rp. 900/bulan, sehingga total biaya air adalah sebesar Rp. 30.900/bulan.

    4. Biaya perawatan

    Biaya perawatan untuk mesin dan peralatan diperkirakan Rp. 60.000/bulan.

    5. Biaya administrasi

    Biaya administrasi diperkirakan sebesar Rp. 80.000/bulan.

    6. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

    Investasi untuk tanah dan bangunan sebesar Rp. 200.000.000 dengan Nilai

    Jual Kena Pajak sebesar 20% (dari pengumpulan data) dan tarif pajak yang

    dikenakan pada Nilai Objek Kena Pajak sebesar 0,3% (dari pengumpulan

    data). Maka, PBB yang dikenakan sebesar (Rp.2300.000.000 x 20% x 0,3%) =

    Rp. 120.000/tahun.

    2.9.2. Komponen Biaya Berubah (Variable Cost)

    Komponen yang termasuk dalam biaya berubah adalah komponen produk

    dan komponen di luar produk. Untuk komponen produk dapat dilihat pada Tabel

    2.8 dan untuk komponen di luar produk dapat dilihat pada Tabel 2.9.

    Tabel 2.8. Komponen Produk Pembuatan Gantungan Kunci

    No Komponen Banyak Satuan Harga

    Satuan (Rp)

    Total Harga

    (Rp)

    1 Aluminium 0,075 kg 20.000 1.500,00

    2 Dempul 1/50 Kaleng (250 gr) 8.000 160,00

    Total 1.660,00

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 28

    Tabel 2.9. Komponen di Luar Produk yang Mendukung Pembuatan

    Gantungan Kunci

    No Komponen Banyak Satuan Harga

    Satuan (Rp)

    Total Harga

    (Rp)

    1 Cooper 0,01 kg 18.000 180,00

    2 Bentonit 0,011 kg 1.000 11,00

    Tabel 2.9. Komponen di Luar Produk yang Mendukung Pembuatan

    Gantungan Kunci (Lanjutan)

    No Komponen Banyak Satuan Harga

    Satuan (Rp)

    Total Harga

    (Rp)

    3 Cat Minyak 1/50 Kaleng (100 cc) 6.000 120,00

    4 Minyak Lampu 0,7 Liter 4.000 2.800,00

    5 Pengait Kunci 1 buah 1.000 1.000,00

    6 Air 0,3 Liter (1m3 10m3) 1 0,30

    7 Pasir Silika 0,5 kg 13 6,50

    8 Kayu 0,03 kg 8.500 255,00

    Total 4.372,80

    2.9.3. Investasi

    Data investasi ini terdiri dari pra operasi, bangunan/gedung dan tanah,

    mesin dan peralatan, alat transportasi/kendaraan, inventaris kantor. Data investasi

    ini dapat dilihat Tabel 2.10.

    Tabel 2.10. Data Investasi

    No Keterangan Harga (Rp.)

    1 Pra Operasi Ijin 1.150.000

    Konsultan 1.000.000

    2 Bangunan dan Tanah 200.000.000

    3 Mesin 3.700.000

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 29

    4 Peralatan 2.510.000

    5 Alat Transportasi Pick-Up Mitsubishi L-300 80.000.000

    6 Inventaris Kantor

    Kursi (8 unit) 400.000

    Meja (2 unit) 180.000

    Rak (4 unit) 1.000.000

    Komputer (1 unit) 3.000.000

    Printer Canon IP 1980 (1 unit) 450.000

    AC (1 unit) 2.500.000

    Telepon (2 unit) 90.000

    Kipas Angin (2 unit) 160.000

    Dispenser (1 unit) 300.000

    Total 296.440.000

    Asumsi-asumsi yang digunakan untuk perhitungan dalam pengolahan data

    adalah sebagai berikut :

    1. Volume produksi per bulan adalah sebesar 2200 unit.

    2. Jumlah hari kerja per bulan adalah 22 hari kerja.

    3. Periode ekonomis dari investasi adalah selama 10 tahun.

    4. Karakteristik pasar adalah pasar sempurna, dimana produk yang diproduksi

    terjual seluruhnya.

    5. Laba yang diperoleh sebesar 18%.

    2.10. Data Bahan Baku

    Data bahan baku yang digunakan dalam pembuatan gantungan kunci dapat

    dilihat pada Tabel 2.11. Bahan baku ini digunakan untuk memproduksi 1 buah

    gantungan kunci.

    Tabel 2.11. Bahan Baku yang Dibutuhkan Dalam Pembuatan Gantungan

    Kunci

    No Komponen Banyak Satuan Harga Total Harga

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 30

    Satuan (Rp) (Rp)

    1 Aluminium 0,075 kg 20.000,00 1.500,00

    2 Cooper 0,01 kg 18.000,00 180,00

    3 Bentonit 0,011 kg 1.000,00 11,00

    4 Cat Minyak 1/50 Kaleng (100 cc) 6.000,00 120,00

    5 Minyak Lampu 0,7 Liter 4.000,00 2.800,00

    6 Dempul 1/50 Kaleng (250 gr) 8.000,00 160,00

    7 Pengait Kunci 1 buah 1.000,00 1.000,00

    8 Air 0,3 Liter (1m3 10m3) 1,00 0,30

    9 Pasir Silika 0,5 kg 13,00 6,50

    10 Kayu 0,03 kg 8.500,00 255,00

    Total 6.032,80

    BAB III

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 31

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Metodologi Penelitian

    Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan

    masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan

    masalah yang telah dirumuskan. Metode penelitian ini dilakukan dengan analisa

    beberapa tahapan yang meliputi persiapan, desain produk, analisa kebutuhan, dan

    laporan penulisan. Semua tahapan tersebut merupakan suatu kesatuan proses yang

    tidak dapat dipisahkan.

    3.2 Objek Penelitian

    Di dalam penelitian ini obyek pengamatan dan penelitian ini adalah menganalisa

    tingkat keefektifan dan tingkat ergonomi dalam menggunakan payung, sedangkan

    objek penelitian ini adalah perancangan produk alat pemegang payung yang

    merupakan alat tambahan atau alat pendukung dari produk payung yang berfungsi

    sebagai alat pemegang payung, sehingga pengguna payung tidak perlu lagi

    memegang payung saat payung digunakan.

    3.3 Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah:

    1. Observasi

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 32

    Melakukan pengamatan langsung dilapangan artinya mengamati secara langsung

    terhadap pengguna dan desain alat yang digunakan.

    2. Data kebutuhan akan produk

    Memberikan kuisioner kepada masyarakat tentang seberapa pentingnya

    permasalahan dan pemecahannya melalui produk ini dengan metode QFD.

    3. Simulasi uji coba

    Dalam pengujian produk ini akan di uji kekuatan mengenai tingkat ke efektifan

    dalam pemakaian alat tersebut.

    4. Studi Pustaka

    Mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan pokok permasalahan melalui

    literatur, bahan kuliah, dan media cetak lainnya sebagai pelengkap.

    3.4 Identifikasi Responden

    Identifikasi responden merupakan langkah awal dalam penelitian, yang bertujuan

    untuk menentukan siapa yang menjadi responden guna keperluan pengambilan

    data melalui penyebaran kuesioner. Dan itu dari awal kita sudah menentukan

    bahwa yang akan menjadi responden dalam penelitian ini adalah pengguna

    payung.

    3.5 Mendesain Konsep Alat

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 33

    Memberikan uraian yang tepat mengenai bagaimana alat tersebut bekerja dan

    merupakan bentuk yang didasari pada terjemahan dari kebutuhan pengguna

    melalui data kuesioner, antara lain:

    1. Tingkat Ergonomi

    Memberikan uraian mengenai kenyamanan dari produk tersebut yang

    menyebabab kepuasan dalam penggunaan.

    2. Tingkat Keamanan

    Memberikan uraian megenai tingkat keamanan yang dihasilkan oleh produk

    tersebut.

    3. Tingkat Ekonomis

    Memberi uraian mengenai tingkat biaya ekonomi dengan tambahan fungsi yang

    optimal.

    4. Respon Pasar

    Melakukan pendesainan konsep alat dengan didasari pada kemungkinan

    respon pasar, apakah akan memakai atau tidak.

    3.6 Perancangan / Desain

    Melakukan perancangan/desain dengan mempertimbangkan segi ergonomis yang

    diketahui dari pengolahan data kuisioner dan menentukan bagian-bagian yang

    perlu ditambah atau diganti, serta dengan melihat syarat-syarat perancangan

    produk yang baik.

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 34

    3.7 Pengujian kekuatan alat

    Masing-masing bagian dirakit dalam suatu gambaran untuk memperlihatkan detail

    bagian dan proses penggabungan atau penyusunan dengan part lain. Selanjutnya

    tinggal menganalisa kekuatan dari kerangka dan material.

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 35

    3.8 Kerangka Pemecahan Masalah

    Mulai

    Studi Pustaka Survey Lapangan

    Identifikasi kebutuhan

    konsumen

    Perancangan / desain

    Pengembangan konsep

    Arsitektur produk

    Pemilihan konsep

    Seleksi terhadap konsep

    Rancangan produk

    sesuai

    Analisa dan ujicoba produk

    Kesimpulan dan saran

    Selesai

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 36

    BAB IV

    PENGOLAHAN DATA

    3.1. Perhitungan Break Even Point

    Data-data yang diperlukan untuk perhitungan Break Even Point adalah

    yang terdapat pada Tabel 3.1, Tabel 3.2. dan Tabel 3.3.

    Tabel 3.1. Perincian Investasi

    Keterangan Perkiraan Biaya (Rp) Jumlah yang

    Dibutuhkan Total Harga (Rp.)

    Harta Berwujud

    1. Bangunan Rp 2,000,000 1 Rp 2,000,000

    2. Mesin dan

    Peralatan

    Mesin Gerinda Rp 450,000 4 Rp 1,800,000

    Mesin Bor/Drill Rp 280,000 3 Rp 840,000

    Mesin Serut/Plener Rp 900,000 2 Rp 1,800,000

    Mesin Spay/Cat Rp 215,000 3 Rp 645,000

    Mesin Compressor Rp 1,000,000 2 Rp 2,000,000

    Amplas Kayu Rp 5,000 4 Rp 20,000

    Palu Rp 10,000 2 Rp 20,000

    Pahat Rp 12,000 2 Rp 24,000

    Obeng Rp 7,000 3 Rp 21,000

    Siku Rp 15,000 2 Rp 30,000

    Jidar/Mistar Rp 10,000 2 Rp 20,000

    Gergaji Kayu Rp 25,000 3 Rp 75,000

    Kuas Rp 5,000 2 Rp 10,000

    Baut/Bur Rp 2,000 8 Rp 16,000

    Pulpen/Pensil Rp 1,000 5 Rp 5,000

    Meteran Rp 10,000 2 Rp 20,000

    Cat Minyak Rp 10,000 2 Rp 20,000

    Vernis Rp 7,000 1 RP 7,000

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 37

    Kikir Rp 10,000 2 Rp 20,000

    Total Rp 9,393,000

    Tabel 3.2. Perhitungan TFC (Total Fix Cost) per Tahun

    Perincian Perkiraan Biaya (Rp)

    1. Upah tenaga kerja langsung 7 orang @ Rp.

    1.200.000/bulan Rp 8,400,000

    2. Biaya Listrik Mesin

    Mesin Gerinda (247,68 KWh/bulan) Rp 198,144

    Mesin Bor/Drill (97,2 KWh/bulan) Rp 77,760

    Mesin Serut/Plener (164,16 KWh/bulan) Rp 131,328

    Mesin Spray/Cat (48 KWh/bulan) Rp 38,400

    Biaya Penerangan Rp 60,000

    3. Biaya Air Rp 100,000

    4. Biaya Perawatan Rp 100,000

    5. Biaya Administrasi Rp 100,000

    6. Pajak Bumi dan Bangunan Rp 10,000

    Total Rp 9,215,632

    Total TFC per tahun = Rp.9,215,632 x 12 bulan = Rp.110,587,584

    Tabel 3.3. Perhitungan TVC (Total Varible Cost) per Unit

    Nama Perkiraan Biaya (Rp)

    Engsel 4.000.

    Vernis 7.000

    Cat 20.000

    Fan 30.000

    Kayu 37.500

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 38

    Triplek/papan 12.000

    Total Rp 113.500

    Jika kapasitas produksi per bulan adalah 100 unit maka biaya variabel per

    tahun menjadi = Rp.113.500 x 100 x 12 = Rp. 136.200.000

    Titik pulang pokok (Break Even Point) merupakan suatu titik atau keadaan

    dimana perusahaan dalam operasionalnya tidak memperoleh laba dan juga tidak

    mengalami kerugian. Ada beberapa kesimpulan dalam Break Even Point :

    1. Apabila TR > TC maka memperoleh laba

    2. Apabila TR = TC maka terjadi break even point

    3. Apabila TR

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 39

    = Rp. 219.581,86

    Rp. 220.000

    Diperoleh harga jual produk adalah sebesar Rp. 220.000

    Keterangan:

    TR = Total Revenue (total penerimaan) per tahun

    TC = Total Cost (total biaya) per tahun

    TFC = Total Fix Cost (total biaya tetap) per tahun

    TVC = Total Variabel Cost (total biaya berubah) per tahun

    Q = Quantity (total unit produksi) per tahun

    P = Price (harga jual) per unit

    Perhitungan untuk titik BEP adalah sebagai berikut:

    NBEP = VP

    TFC

    NBEP = 113.500 -220.000

    9.215.632

    NBEP = 86,531

    NBEP 86,53 unit/Bulan

    NBEP =87 unit/Bulan

    Untuk grafik BEP dapat dilihat pada Gambar 3.1.

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 40

    62.875.200 TFC

    TVC = Rp.6.023,8

    (x)

    TR = Rp 10.000 (x)TC = TFC +

    TVC

    BEP

    15.849x (unit)

    Y

    (Rp).

    Rugi

    Laba

    158.490.000

    Gambar 3.1. Titik Impas (Break Even Point)

    3.2. Perhitungan Internal Rate of Return

    Tingkat pengembalian internal merupakan suatu nilai yang menunjukkan

    tingkat pertumbuhan rata-rata dari uang yang diinvestasikan ke dalam usaha

    produksi meja laptop portable dalam setiap tahunnya. Dan selanjutnya nilai ini

    digunakan untuk menentukan kelayakan dari usaha tersebut jika dibandingkan

    dengan nilai MARR (Minimum Attractive Rate of Return). Dalam hal ini, nilai

    MARR yang digunakan adalah tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI rate) yaitu

    sebesar 6,50%.

    Dalam menentukan IRR, ada beberapa langkah perhitungan yang harus

    dilakukan untuk dapat menghitung nilai IRR yaitu sebagai berikut:

    3.2.1. Depresiasi

    Depresiasi dikenakan pada barang-barang yang kelihatan secara fisik

    seperti bangunan dan mesin peralatan.

    a. Depresiasi untuk mesin dan peralatan

    220.000

    110.587.584

    220.000.000 .000

    220.000.00

    0

    Rp. 1304,6

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 41

    Menurut Undang-undang RI No.17 tahun 2000, Pasal 11, besar tarif

    penyusutan untuk kelompok bukan bangunan yang masa manfaatnya

    mencapai 10 tahun adalah sebesar 12.5%.

    b. Depresiasi untuk Bangunan

    Menurut Undang-undang RI No.17 tahun 2000, Pasal 11, besar tarif

    penyusutan untuk kelompok bangunan permanen adalah sebesar 5%.

    Perhitungan besar depresiasi dengan metode persentase tetap ditunjukkan

    pada Tabel 3.4.

    Perhitungan Depresiasi Non Bangunan:

    Tahun 1: 0,125 x 7.393.000 = 924.125

    Tahun 2: 0,125 x (7.393.000 924.125) = 0.125 x 6.468.875 = 808.609,375

    Tahun 3: 0,125x(6.468.875808.609,375)= 0.125 x 5.660.265,625 = 707.533,203

    Perhitungan Depresiasi Bangunan:

    Tahun 1: 0,05 x 2.000.000 = 100.000

    Tahun 2: 0,05 x (2.000.000-100.000) = 0,05 x 1.900.000 = 95.000

    Tahun 3: 0,05 x (1.900.000-95.000) = 0,05 x 1.805.000 = 90.250

    Total Depresiasi = Depresiasi Non Bangunan + Depresiasi Bangunan

    Tabel 3.4. Hasil Perhitungan Depresiasi

    Tahun Depresiasi Non

    Bangunan (Rp)

    Depresiasi

    Bangunan (Rp)

    Total Depresiasi

    (Rp)

    1 924.125 100.000 1.024.125

    2

    808.609 95.000

    903.609

    3 707.533 90.250 797.783

    4 619.091 85.500 704.591

    5 6.116.705 81.225 6.197.930

    6 5.352.117 77.164 5.429.281

    7 4.683.102 81.022 4.764.124

    8 4.097.714 76.971 4.174.685

    9 3.585.500 73.122 3.658.622

    10 4.033.688 69.466 4.103.154

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 42

    3.2.2. Amortisasi

    Amortitasi dikenakan pada aset-aset yang tidak tampak (intangible assets),

    misalnya nama merk perusahaan. Perhitungan besar amortisasi dengan metode

    garis lurus ditunjukkan pada Tabel 3.5.

    Perhitungan amortisasi per tahun = Rp. 1.000.000/10 = Rp. 100.000/tahun

    Tabel 3.5. Hasil Perhitungan Amortisasi

    Tahun Amortisasi (Rp)

    1 100.000

    2 100.000

    3 100.000

    4 100.000

    5 100.000

    6 100.000

    7 100.000

    8 100.000

    9 100.000

    10 100.000

    Untuk total penyusutan setiap tahun didapat dengan cara menjumlahkan

    depresiasi tiap tahun dengan amortisasi tiap tahun. Hasil perhitungannya dapat

    dilihat pada Tabel 3.6.

    Tabel 3.6. Hasil Perhitungan Total Penyusutan

    Tahun Total Depresiasi

    (Rp) Amortisasi (Rp) Total (Rp)

    1 1.024.125 100.000 1.124.125

    2 903.609 100.000 1.003.609

    3 797.783 100.000 897.783

    4 704.591 100.000 804.591

    5 6.197.930 100.000 6.297.930

    6 5.429.281 100.000

    5.529.281

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 43

    7 4.764.124 100.000 4.864.124

    8 4.174.685 100.000 4.274.685

    9 3.658.622 100.000 3.758.622

    10 4.103.154 100.000 4.203.154

    3.2.3. Aliran Tunai Bersih

    Aliran tunai bersih merupakan in cash flow setiap tahun. Besar aliran tunai

    bersih adalah penerimaan dikurangi biaya dan pajak. Hasil perhitungan aliran

    tunai bersih ditunjukkan pada Tabel 3.6.

    TR = Rp. 220.000 x 2200 = Rp. 484.000.000

    TC = TFC +TVC

    = Rp. 62.875.200 + Rp. 159.265.920 = Rp. Perhitungan aliran

    tunai bersih adalah sebagai berikut:

    Untuk tahun 1 : Total depresiasi = Rp. 10.891.250

    Laba kotor = TR - TC - Total depresiasi

    = 264.000.000 222.141.120 10.891.250

    = Rp. 30.967.630

    Pajak = 5% x Rp. 30.967.630 = Rp. 1.548.382

    Laba Bersih = Laba kotor Pajak

    = 30.967.630 1.548.382

    = Rp. 29.419.248

    Untuk tahun 2 : Total depresiasi = Rp. 10.294.219

    Laba kotor = TR - TC - Total depresiasi

    = 264.000.000 222.141.120 10.294.219

    = Rp. 31.564.661

    Pajak = 5% x Rp. 31.564.661 = Rp. 1.578.233

    Laba Bersih = Laba kotor Pajak

    = 31.564.661 1.578.233

    = Rp. 29.986.428

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 44

    Dengan melakukan perhitungan yang sama untuk tahun-tahun berikutnya

    maka diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 3.7.

    Tabel 3.7. Perhitungan Laba Bersih per Tahun

    Tahun Total penyusutan Laba kotor Pajak Laba bersih

    1 10.891.250 30.967.630 1.548.382 29.419.248

    2 10.294.219 31.564.661 1.578.233 29.986.428

    3 9.734.316 32.124.564 1.606.228 30.518.336

    4 9.208.777 32.650.103 1.632.505 31.017.598

    5 8.715.086 33.143.794 1.657.190 31.486.604

    6 8.250.955 33.607.925 1.680.396 31.927.529

    Tabel 3.7. Perhitungan Laba Bersih per Tahun (Lanjutan)

    Tahun Total penyusutan Laba kotor Pajak Laba bersih

    7 7.814.296 34.044.584 1.702.229 32.342.355

    8 7.403.203 34.455.677 1.722.784 32.732.893

    9 7.015.930 34.842.950 1.742.148 33.100.802

    10 6.650.880 35.208.000 1.760.400 33.447.600

    Total 315.979.393

    Dari data tersebut diatas maka besar IRR dapat ditentukan. Untuk

    memperkirakan letak IRR, maka dicari harga Annualnya.

    A = 10

    bersihTunaiAliran

    A = 10

    3315.979.39

    A = Rp. 31.597.939,3

    A/P = 31.597.939,3 / 206.210.000 = 0,1532

    Dari tabel bunga uang diperoleh bahwa faktor A/P berada pada i antara 7%

    dan 9%. Dengan metode Trial dan Error dicari nilai IRR yang diperoleh jika :

    0 NCFPV

    PVNCF (Present Value Net Cash Flow) merupakan nilai sekarang dari aliran tunai

    bersih Jika digambarkan dengan Cash Flow dapat dilihat pada Gambar

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 45

    3.2.

    Gambar 3.2. Cash Flow Diagram

    Keterangan:

    Untuk i = 7%

    NPV = -206.210.000 + 29.419.248 (P/F, 7%, 1) + 29.986.428 (P/F, 7%, 2) +

    30.518.336 (P/F, 7%, 3) + 31.017.598 (P/F, 7%, 4) + 31.486.604

    (P/F, 7%, 5) + 31.927.529 (P/F, 7%, 6) + 32.342.355 (P/F, 7%, 7) +

    32.732.893 (P/F, 7%, 8) + 33.100.802 (P/F, 7%, 9) + 33.447.600

    (P/F, 7%, 10)

    = -206.210.000 + 29.419.248 (0,9346) + 29.986.428 (0,8734) +

    30.518.336 (0,8163) + 31.017.598 (0,7629) + 31.486.604 (0,7130) +

    31.927.529 (0,6663) + 32.342.355 (0,6227) + 32.732.893 (0,5820) +

    33.100.802 (0,5439) + 33.447.600 (0,5083)

    = 5.817.061

    Untuk i = 9%

    NPV = -206.210.000 + 29.419.248 (P/F, 9%, 1) + 29.986.428 (P/F, 9%, 2) +

    30.518.336 (P/F, 9%, 3) + 31.017.598 (P/F, 9%, 4) + 31.486.604

    (P/F, 9%, 5) + 31.927.529 (P/F, 9%, 6) + 32.342.355 (P/F, 9%, 7) +

    32.732.893 (P/F, 9%, 8) + 33.100.802 (P/F, 9%, 9) + 33.447.600

    (P/F, 9%, 10)

    = -206.210.000 + 29.419.248 (0,9174) + 29.986.428 (0,8417) +

    30.518.336 (0,7722) + 31.017.598 (0,7084) + 31.486.604 (0,6499) +

    Investasi

    (Out Cash Flow) Laba Bersih

    (In Cash Flow)

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 46

    31.927.529 (0,5963) + 32.342.355 (0,5470) + 32.732.893 (0,5019) +

    33.100.802 (0,4604) + 33.447.600 (0,4224)

    = -5.452.769

    Tabel 3.8. Hasil Perhitungan IRR

    Persen (P/F) Out Cash Flow (Rp) NPV (Rp)

    7% 206.210.000 5.817.061

    9% 206.210.000 -5.452.769

    IRR adalah nilai discount rate i yang membuat NPV dari proyek sama

    dengan nol. Dari Tabel 3.8. dapat dilihat IRR berada diantara 7 % dan 9 %, maka

    dengan interpolasi didapatkan:

    IRR=

    %95.452.769

    )5.452.769(5.817.061

    %9%7x 8,03%

    Dari perhitungan diketahui bahwa IRR = 8,03% lebih besar daripada

    suku bank yang sebesar 6,50%. Hal ini berarti bahwa usaha ini layak dilakukan

    ditinjau dari perhitungan IRR tersebut.

    3.2.4. Perhitungan Pay Back Period

    Pada tahun nol nilai cash outflow adalah sebesar nilai dari investasi.

    Perhitungan pay back period dapat dilihat pada Tabel 3.9.

    Tabel 3.9. Perhitungan Pay Back Period

    Tahun Laba

    Bersih Depresiasi Amortisasi

    Cash

    Proceeds

    Cash

    Outflow

    Saldo

    Cash

    0 - - - - 206.210.000 (206.210.000)

    1 29.419.248 10.776.250 115.000 40.310.498 0 -165.899.502

    2 29.986.428 10.179.219 115.000 40.280.647 0 -125.618.855

    3 30.518.336 9.619.316 115.000 40.252.652 0 -85.366.203

    4 31.017.598 9.093.777 115.000 40.226.375 0 -45.139.828

    5 31.486.604 8.600.086 115.000 40.201.690 0 -4.938.138

    6 31.927.529 8.135.955 115.000 40.178.484 0 35.240.346

    7 32.342.355 7.699.296 115.000 40.156.651 0 75.396.997

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 47

    8 32.732.893 7.288.203 115.000 40.136.096 0 115.533.093

    9 33.100.802 6.900.930 115.000 40.116.732 0 155.649.825

    10 33.447.600 6.535.880 115.000 40.098.480 0 195.748.305

    12,5

    5)346.240.35138.938.4(

    138.938.4

    PeriodBackPay

    Pay Back Period = 5 tahun 1 bulan

    4.1 Kesimpulan

    Dengan menggunakan metode Level Strategic dan Chase Strategic dapat

    dirangkum data sebagai berikut :

    Variables Dalam 1 Periode

    Level S. Chase L.

    Demand 168275 168275

    Hari Kerja 261 261

    Jam Efektif 1892.25 1892.25

    Beg. Inventory 23500 23500

    Net Requirement 147470.61 144775

    Requrements Workers per

    Month

    50 55

    Fired - 115

    Hired - 17

    Production 132140.36 144775.00

    Ending Inventory - 10375.00

    Ending Inventory ($) - Rp 6,484,375

    Surplus 1270 -

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 48

    Dari data pada table halaman sebelumnya terdapat point point penting yang dapat kita amati sebagai rujukan dalam memilih jenis strategi mana yang

    akan kita laksanakan dalam perencanaan produksi Tamiya Car Corp. yakni :

    Melalui penerapan Level Strategic diprediksi akan terdapat surplus sebanyak

    1270 unit dan 16.788 unit storage.

    Dalam kurun satu periode diprediksi terjadi 115 kali pemecatan dan 17 kali

    perekrutan tanaga kerja pada penerapan Chase Strategic.

    Total biaya pemecatan dan perekrutan pada Chase Strategic lebih rendah

    sebesar Rp 40.602.898 ,- dibandingkan dengan total biaya lembur dan

    inventory yang terjadi pada Level Strategic.

    Total biaya keseluruhan pada Chase Strategic lebih rendah sebesar Rp

    7.818.523,-dibanding dengan menggunakan Level Strategic.

    4.2 Saran

    Merujuk pada kesimpulan di table di atas, kami menyarankan agar Tamiya

    Car Corp. memilih Chase Strategic dalam Perencanaan Produksi mobil mainan

    tersebut karena memiliki total biaya yang lebih rendah sebesar Rp 7.818.523,-

    yang akan berdampak terhadap biaya produksi yang akan dikeluarkan.

    Storage 16788 -

    Biaya tenaga kerja Rp 261,000,000 Rp 287,300,000.00

    Biaya Pemecatan - Rp 17,250,000

    Biaya Rekrut - Rp 1,700,000

    Biaya Lembur Rp 58,759,427 -

    Biaya Inventory Rp 793,471 -

    Total Biaya Rp 320,552,898 Rp 312,734,375

  • Proposal Tugas Akhir

    Rancangan Usaha 49

    DAFTAR PUSTAKA

    Arlys Ika Kharisma, 2008, Tingkat Kepuasan Pengguna Sepeda Motor Yamaha

    Mio dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD)

    Cohen, Lou,1995, Quality Function Deployment : How To Make QFD Work For

    You, Addison-Wesley Publishing Company, Singapore.

    Gaspersz, Vincent, 1997, Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa, PT

    Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

    J. Suprapto, 1997 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan

    Pangsa Pasar ,Rinekha Cipta, Jakarta.

    Ulrich Karl T dan Eppinger, Steven 2001, Perancangan Dan Pengembangan

    Produk, Salemba Teknik, Jakarta.

    Wahyu, 1999, Manajemen Kualitas Universitas Atmajaya Yogyakarta.

    Yamit, Zulian, 2002, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, Ekonisia,

    Yogyakarta.