rancangan aktualisasi...rancangan aktualisasi 6. bapak yetry fasawal, s.ip, m. kesos selaku penguji...
TRANSCRIPT
RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI SARANA PROMOSI KESEHATAN DENGAN MEMANFAATKAN MOBIL PENYULUHAN KESEHATAN KELILING
DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI
DISUSUN OLEH:
BERTINUS ARIYOFRANANDO, SKM 19921224 202012 1 013
6
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU
BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
JUDUL : Optimalisasi Sarana Promosi Kesehatan
Dengan Memanfaatkan Mobil Penyuluhan
Kesehatan Keliling Di Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi
NAMA : Bertinus Ariyofranando, SKM
PANGKAT / GOL. RUANG : Penata Muda / III.a
NIP : 19921224 202012 1 013
NOMOR DAFTAR HADIR : 6
JABATAN : Ahli Pertama – Penyuluh Kesehatan
Masyarakat
UNIT KERJA / INSTANSI : Dinas Kesehatan Kab. Melawi
Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari Selasa tanggal 20 April 2021
Putussibau, 19 April 2021
MENTOR,
ENDANG SUSILAWATI, S.Sos
NIP. 19681010 198801 2 001
Telah diperiksa/disetujui
COACH,
DIAN SEKAR AYU, S.STP
NIP. 199211082016092001
iii
BERITA ACARA
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI PELATIIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN LXXIX DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN KAPUAS HULU TAHUN 2021
Pada hari ini Selasa tanggal Dua Puluh bulan April tahun 2021 bertempat di Ruang Rapat
Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu ( Jl.
Danau Luar No. 5 Putussibau ) telah dilaksanakan Evaluasi Rancangan Aktualisasi bagi Peserta
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXIX di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kapuas Hulu Tahun 2021, sebagai berikut:
Nama : Bertinus Ariyofranando, SKM Pangkat / Gol. Ruang : Penata Muda / III.a NIP : 19921224 202012 1 013 Jabatan : Ahli Pertama – Penyuluh Kesehatan Masyarakat Unit Kerja : Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi Mentor : Endang Susilawati, S.Sos Coach : Dian Sekar Ayu, S.STP Penguji : Yetry Fasawal, S.I.P.,M.Kesos Judul : Optimalisasi Sarana Promosi Kesehatan Dengan Memanfaatkan
Mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling Di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh:
MENTOR,
Endang Susilawati, S.Sos
NIP. 19681010 198801 2 001
PENYAJI,
Bertinus Ariyofranando, SKM
NIP. 19921224 202012 1 013
COACH,
DIAN SEKAR AYU, S.STP NIP. 19921108 201609 2 001
PENGUJI,
YETRY FASAWAL, S.I.P.,M.Kesos NIP. 19880517 200701 1 005
Mengetahui :
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN
DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KABUPATEN KAPUAS HULU
H. SARBANI, S.E., M.A.P.
Pembina Utama Muda NIP. 19610415 198608 1 003
PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Danau Luar No.05 Putussibau 78711(0567) 21027 Fax. (0567) 21764 PUTUSSIBAU – KALIMANTAN BARAT 78711
iv
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
JUDUL : Optimalisasi Sarana Promosi Kesehatan
Dengan Memanfaatkan Mobil Penyuluhan
Kesehatan Keliling Di Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi
NAMA : Bertinus Ariyofranando, SKM
PANGKAT / GOL. RUANG : Penata Muda / III.a
NIP : 19921224 202012 1 013
NOMOR DAFTAR HADIR : 6
JABATAN : Ahli Pertama – Penyuluh Kesehatan
Masyarakat
UNIT KERJA / INSTANSI : Dinas Kesehatan Kab. Melawi
Telah diperbaiki berdasarkan koreksi dan/atau saran Penguji pada
Evaluasi Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan LXXIX di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021
pada hari Selasa tanggal 20 April 2021
Putussibau, April 2021
MENTOR,
ENDANG SUSILAWATI, S.Sos
NIP. 19681010 198801 2 001
Telah diperiksa/disetujui
COACH,
DIAN SEKAR AYU, S.STP
NIP. 199211082016092001
disetujui
PENGUJI,
YETRY FASAWAL, S.IP, M. Kesos
NIP. 19880517 200701 1 005
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan bagi Tuhan atas segala berkat dan karunia-
Nya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Rancangan Aktualisasi
denga judul “Optimalisasi Sarana Promosi Kesehatan Dengan Memanfaatkan
Mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling Di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi”.
Merupakan salah satu tugas dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
LXXIX dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021. Pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapakan Terima Kasih kepada:
1. Bapak Fransiskus Diaan, S.H Selaku Bupati Kabupaten Kapuas Hulu
2. Bapak Drs. H. Alfian, M.M. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat.
3. Bapak H. Sarbani, S.E., M.A.P. selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu.
4. Bapak dr. Ahmad Jawahir selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
5. Ibu Endang Susilawati, S.Sos selaku Kepala Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi selaku Mentor
yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan
Rancangan Aktualisasi
6. Bapak Yetry Fasawal, S.IP, M. Kesos selaku Penguji Rancangan Aktualisasi
7. Ibu Dian Sekar Ayu, S.STP selaku Coach yang telah memberikan Bimbingan
dan Masukan serta pengarahan dalam Penyusunan Rancangan Aktualisasi.
8. Teman-teman sejawat Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi yang telah
memberikan dukungan dan bantuan
9. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan semangat dan motivasi
kepada saya
10. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan LXXIX Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan bantuan dan
motivasi.
Dengan segala kerendahan hati, penulis berharap laporan rancangan
aktualisasi ini dapat diterapkan pada nilai-nilai dasar ANEKA, serta pengambilan
isu dengan mengacu pada nilai peran dan kedudukan yaitu manajemen ASN,
WoG dan pelayanan publik. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat
bagi penulis maupun bagi pembaca sebagai tambahan pengetahuan yang telah
dimiliki.
Putussibau, 20 April 2021
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................... ii
BERITA ACARA ..................................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................ v
DAFTAR ISI ............................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vii
DAFTAR BAGAN ................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................... 3
C. Waktu dan Tempat Kegiatan .................................................................. 4
BAB II GAMBARAN UMUM.................................................................................... 5
D. Peta Organisasi, Visi dan Misi ............................................................... 5
E. Tugas Pokok dan Fungsi ....................................................................... 7
F. Struktur Organisasi ................................................................................ 9
G. Nilai-Nilai Organisasi .............................................................................. 9
H. Ruang Lingkup Tugas Peserta ............................................................. 10
BAB III KONSEP DASAR ASN ............................................................................. 10
A. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN ........................................................... 12
B. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI ............................................. 20
A. Identifikasi Masalah dan Gagasan ....................................................... 24
e. RANCANGAN AKTUALISASI KEGIATAN ........................................... 27
f. Jadwal Implementasi Kegiatan ............................................................ 39
g. Jadwal Konsultasi dengan Coach ........................................................ 40
h. Jadwal Konsultasi dengan Mentor ....................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 42
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data Pegawai Dinas Kesehatan Melawi ................................................. 5
Tabel 4.1 Analisis Isu dengan APKL .................................................................... 24
Tabel 4.2 Tabel Analisis Permasalahan dengan USG ......................................... 25
Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi Kegiatan .......................................................... 27
Tabel 4.4 Jadwal Implementasi ............................................................................ 39
Tabel 4.5 Jadwal Konsultasi dengan Coach ........................................................ 40
Tabel 4.6 Jadwal Konsultasi dengan Mentor ........................................................ 41
viii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Struktur Organisasi ............................................................................... 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang berorientasi kepada
kepentingan Negara serta masyarakat yang mengembangkan dan mampu
menerapkan nilai – nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa
dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu
dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan
mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa.
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 kondisi ideal untuk seorang ASN yaitu
bertingkah laku sesuai nilai dasar, kode etik, komitmen, integritas, tanggung
jawab pada pelayanan publik. Didalam UU No. 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik dijelaskan bahwa pelayanan public dalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundangan undangan bagi setia warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara pelayan publik.
Berdasarkan Peraturan LAN No. 1 Tahun 2021 dibutuhkan pelatihan dasar
dengan tujuan terwujudnya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional
sebagaimana di amanatkan undang undang instansi pemerintah wajib
memberikan pelatihan dan pendidikan dasar bagi calon Aparatur Sipil Negara
(ASN). Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan
dalam Masa Prajabatan yang dilakukansecara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Latihan dasar CPNS yang dikenal dengan Latsar dianggap penting
untuk menanamkan Nilai-Nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), Manajemen
2
ASN, Wog (Whole of Government) dan Pelayanan Publik. Dengan adanya
latsar ini diharapkan peserta latsar dapat mengaplikasikan nilai-nilai yang
diperoleh dalam menjalankan tugas ditempat kerjanya masing-masing.
Pembangunan bidang kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan
Nomor 36 Tahun 2009 disebutkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi
manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai
dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis.
Selaras dengan tujuan tersebut maka daerah mempunyai kewenangan
untuk menyelenggarakan kesehatan yang ada di daerah sesuai dengan
tanggungjawab masing-masing daerah. Di Kabupaten Melawi, Dinas
Kesehatan sebagai satu lembaga SKPD yang ada di daerah, maka wajib
menyelenggarakan pembangunan kesehatan tersebut dengan sebaik-baiknya
sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat terwujud.
Dinas Kesehatan adalah unsur penunjang pelaksanaan Pemerintah
Kabupaten Melawi di bidang pelayanan kesehatan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah yang
mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan Kabupaten dibidang
Kesehatan dan tugas kedinasan lainnya yang dilimpahkan (dikuasakan) oleh
Bupati.
Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM) merupakan seseorang yang
bertugas, bertanggung jawab, berwenang, dan berhak melakukan kegiatan
penyuluhan kesehatan atau promosi kesehatan kepada masyarakat.
Sederhananya, PKM mengemban tugas dan tanggung jawab melakukan
penyuluhan kesehatan masyarakat atau promosi kesehatan secara
profesional guna meningkatkan kemampuan masyarakat lewat pembelajaran
dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat supaya bisa menolong diri sendiri.
Berdasarkan hasil diskusi dan koordinasi penulis dengan mentor dan
coach, terdapat beberapa masalah yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten
3
Melawi, diantaranya belum optimalnya penggunaan sarana promosi
kesehatan untuk penyuluhan. Maka berdasarkan isu tersebut saya selaku
peserta latsar mengambil peran dalam upaya optimalisasi tersebut dengan
mengambil judul : Optimalisasi Sarana Promosi Kesehatan Dengan
Memanfaatkan Mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling Di Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan yang akan dicapai dari kegiatan aktualisasi pelatihan dasar
CPNS angkatan LXXIX Gelombang II ini diharapkan mampu
mengiplementasikan rencana aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai
profesi ASN dalam keterkaitan mata pelatihan agenda II dan III, sehingga
dapat mewujudkan pelayanan dan penyelenggaraan pemerintahan yang
profefesional, efektif, dan efisien.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus adalah peserta latihan dasar Angkatan LXXIX
Gelombang II Golongan III mampu menerapkan rancangan aktualisasi
antara lain:
a. Berkonsultasi dengan Seksi Promosi kesehatan terkait
pengoptimalisasian mobil penyuluhan sebagai sarana penyuluhan
kesehatan keliling Serta Pembuatan SOP Penggunaan Mobil
Penyuluhan.
b. Berkoordinasi Dengan Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes
Puskesmas Terkait Tema dan Tempat Pelaksanaan Penyuluhan
Keliling.
c. Menyiapkan perlengkapan sarana prasarana penunjang di mobil
penyuluhan kesehatan keliling.
d. Menyiapkan SAP Penyuluhan dan materi penyuluhan kesehatan
keliling Bersama Tim Puskesmas.
e. Pelaksanaan Kegiatan Promosi Kesehatan dengan Mobil Penyuluhan
Kesehatan.
f. Melakukan Evaluasi Kegiatan Promosi Kesehatan dengan mobil
Penyuluhan Kesehatan Keliling.
4
C. Waktu dan Tempat Kegiatan
1. Tempat Kegiatan
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kabupaten
Melawi dan Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Melawi.
2. Waktu Kegiatan
Waktu pelaksanaan rancangan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 27
April s/d 3 Juni 2021.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM
D. Peta Organisasi, Visi dan Misi
1. Profil Organisasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Melawi Nomor 21 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Melawi yang telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Melawi Nomor 1 Tahun 2012.
Untuk melaksanakan kegiatan administrasi Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi menggunakan gedung Instalasi Farmasi yang juga
dipergunakan sebagai gudang farmasi dan perbekalan kesehatan
Kabupaten Melawi. Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun
2016, tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi, maka tugas pokok Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi adalah melaksanakan sebagian kewenangan
Pemerintah Kabupaten Melawi di bidang kesehatan dan tugas kedinasan
lainnya yang dilimpahkan oleh Bupati Melawi.
Tabel 2.1 Data Pegawai Dinas Kesehatan Melawi
No SATUAN KERJA Golongan Jabatan
Staf Jumlah CPNS TOTAL
IV III II I Jumlah Ess II Ess III Ess IV Fungsional
1 Dinas Kesehatan 6 38 7 1 52 1 4 10 2 35 52 4 56
2 Labkesda 6 2 8 1 6 1 8 2 10
3 Puskesmas Nanga Pinoh 57 5 62 2 58 2 62 62
4 Puskesmas Pinoh Utara 29 5 34 1 33 34 1 35
5 Puskesmas Pinoh Selatan 3 21 6 30 2 28 30 2 32
6 Puskesmas Pemuar 1 43 5 49 2 46 1 49 49
7 Puskesmas Belimbing Hulu 15 3 18 1 17 18 1 19
8 Puskesmas Sayan 21 4 25 1 23 1 25 1 26
9 Puskesmas Tanah Pinoh 32 11 43 1 37 5 43 1 44
10 Puskesmas Tanah Pinoh Barat 13 6 19 1 18 19 2 21
11 Puskesmas Sokan 15 8 23 1 18 4 23 1 24
12 Puskesmas Ella Hilir 2 15 8 25 2 21 2 25 2 27
13 Puskesmas Menukung 16 4 20 1 17 2 20 2 22
14 RS Pratama 19 24 43 2 41 43 14 57
Jumlah 12 340 98 1 451 1 4 28 365 53 451 33 484
6
2. Visi dan Misi Organisasi
Visi merupakan cara pandang jauh kedepan tentang kemana Dinas
Kesehatan Kabupaten Melawi akan diarahkan dan apa yang dicapai.
Dalam mengatasi tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan,
Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi secara terus menerus
mengembangkan peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan
senantiasa mengupayakan perubahan kearah perbaikan. Perubahan
tersebut harus disusun dalam tahapan yang terencana, konsisten dan
berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang
berorientasi pada pencapaian hasil ( outcomes).
a. Pernyataan Visi
Dalam mengantisipasi tantangan kedepan menuju kondisi yang
diinginkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi menetapkan visi
sebagai berikut:
b. Pernyataan Misi
Pernyataan misi mengandung pernyataan yang mencerminkan
pandangan organisasi tentang kemampuan dirinya. Pernyataan misi
merupakan hal yang sangat penting untuk mengarahkan kegiatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Melawi untuk lebih eksis dan dapat mengikuti efek
global otonomi daerah. Berkaitan dengan hal tersebut, maka Dinas
Kesehatan Kabupaten Melawi memiliki misi:
“ Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Melawi yang mandiri untuk
hidup sehat ”
1. Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Kesehatan yang
berkualitas
2. Meningkatkan Kinerja Pelayanan Kesehatan
3. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam jaminan
kesehatan Nasional.
7
E. Tugas Pokok dan Fungsi
1. Tugas Pokok
Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2016, tentang
Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi, maka tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
adalah melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten
Melawi di bidang kesehatan dan tugas kedinasan lainnya yang dilimpahkan
oleh Bupati Melawi.
2. Fungsi
Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi mempunyai fungsi sebagai berikut
a. Penyelenggaraan perumusan kebijaksanaan teknis bidang Kesehatan,
pembinaan, bimbingan, koordinasi dan tugas-tugas kedinasan lainnya
yang diserahkan oleh Bupati Kabupaten Melawi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Penyelenggaraan koordinasi dan pengawasan atas penyelenggaraan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Melawi.
c. Penyelenggaraan tugas perencanaan dan pengendalian operasional
bidang kesehatan di Kabupaten Melawi.
d. Penyelenggaraan promosi kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten
Melawi.
e. Penyelenggaraan pencegahan, pemberantasan, penanggulangan dan
rehabilitasi terjadinya gangguan kesehatan kepada masyarakat di
Kabupaten Melawi.
3. Tujuan dan Sasaran
a. Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun mendatang. Tujuan
Strategis ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi
serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis,
Sehingga dapat mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program,
dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan
tujuan yang akan ditetapkan, maka Dinas Kesehatan Kabupaten
Melawi akan dapat mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun
8
waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan
sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan
yang mempengaruhinya.
b. Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tertentu.
Sasaran adalah salah satu dasar dalam penilaian dan pemantauan
kinerja sehingga merupakan alat pemicu bagi organisasi terhadap
sesuatu yang harus dicapai, sejalan dengan Tujuan dan sasaran
RPJMD Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi sebagai berikut :
1. Sasaran Strategis Utama (IKU)
- “Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat”.
2. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan yaitu “Mewujutkan
pelayanan kesehatan masyarakat Kabupaten Melawi yang
berkualitas.” adalah :
- Meningkatkan dan memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas
3. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan yaitu
“Meningkatkan cakupan Pelayanan Kesehatan dan gizi masyarakat
serta PHBS.” adalah :
- Tersedianya Sarana dan prasarana Yankes dasar dan rujukan.
- Meningkatnya Status Kesehatan Ibu dan Anak
- Meningkatkan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
- Meningkatnya Cakupan Imunisasi dasar lengkap
- Menurunnya Prevalensi Penyakit Menular dan Tidak Menular serta
Meningkatnya Penyehatan Lingkungan
- meningkatkan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan promosi
kesehatan kepada masyarakat
9
F. Struktur Organisasi
Bagan 2.1 Struktur Organisasi
G. Nilai-Nilai Organisasi
Tata Nilai organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi adalah:
1. Responsif
Tanggap dan peduli dengan penggunaan layanan serta kebutuhan pemberi
layanan dan permasalahannya.
2. Inklusif
Program kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena pembangunan
kesehatan tidak hanya dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan saja. Dengan
demikian, seluruh kompoen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang
meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat dan dunia
usaha.
3. Integritas
Kesesuaian antara pikiran dan tindakan dalam menjalankan program kerja.
4. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel
5. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target
yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.
10
H. Ruang Lingkup Tugas Peserta
Adapun uraian tugas Penyuluh Kesehatan Ahli Pertama adalah sebagai
berikut:
1. Membuat kerangka acuan untuk menyusun rencana tahunan;
2. Menganalisa dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana tahunan;
3. Mempersiapkan rencana dalam menyusun rencana tahunan;
4. Menyusun kerangka acuan dalam rangka identifikasi potensi .wilayah;
5. Melakukan pengumpulan data primer dalam rangka identifikasi potensi
wilayah dengan cara wawancara mendalam;
6. Melakukan pengumpulan data primer dengan cara diskusi kelompok
terarah;
7. Pengumpulan data primer dengan cara observesi yang berslfat
berkelanjutan;
8. Mengumpulkan data sekunder dalam rangka identifikasi potensi wilayah
yang berasal dari beberapa sumber.
Tugas Tambahan :
1. Pengelola Program GHPR Rabies P2PM
2. Pengelola Program Kusta P2PM
3. Pengelola Program Lusung P2PM
4. Pengelola Program Frambusia P2PM
Adapun dalam ruang lingkup dalam rancangan aktualisasi ini adalah
Optimalisasi Sarana Promosi Kesehatan Dengan Memanfaatkan Mobil
Penyuluhan Kesehatan Keliling Di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
dengan rencana kegiatan sebagai berikut.
a. Berkonsultasi dengan Seksi Promosi kesehatan terkait
pengoptimalisasian mobil penyuluhan sebagai sarana penyuluhan
kesehatan keliling Serta Pembuatan SOP Penggunaan Mobil
Penyuluhan.
b. Berkoordinasi Dengan Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes
Puskesmas Terkait Tema dan Tempat Pelaksanaan Penyuluhan
Keliling.
c. Menyiapkan perlengkapan sarana prasarana penunjang di mobil
penyuluhan kesehatan keliling.
d. Menyiapkan SAP Penyuluhan dan materi penyuluhan kesehatan
11
keliling Bersama Tim Puskesmas.
e. Pelaksanaan Kegiatan Promosi Kesehatan dengan Mobil Penyuluhan
Kesehatan.
f. Melakukan Evaluasi Kegiatan Promosi Kesehatan dengan mobil
Penyuluhan Kesehatan Keliling.
12
BAB III
KONSEP DASAR ASN
A. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 yang
dimaksud Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Fungsi ASN yaitu melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas; dan mempererat persatuan dan kesatuan Bangsa.
Untuk menjadi seorang pelayan publik yang professional diperlukan
pembekalan kepada PNS dengan nilai-nilai dasar profesi ASN yang dikenal
dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi)
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan istilah yang melekat dalam kajian tata
pemerintahan (Governance). Akuntabilitas memiliki beberapa makna yang
9 terminologinya sering dikaitkan dengan beberapa konsep seperti
answerability, responsibility, liability dan terminologi lain yang berkaitan
dengan harapan pemberi mandat dengan pelaksana mandat (Wibisono,
2018:6).
Mardiasmo (2016:46) akuntabilitas adalah sebuah kewajiban
melaporkan dan bertanggungjawab atas keberhasilan ataupun kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai hasil yang telah ditetapkan
sebelumnya, melalui media pertanggungjawaban yang dikerjakan secara
berkala.
Menurut Halim (2014:83) akuntabilitas adalah kewajiban untuk
memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan
kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum atau pimpinan suatu
organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk
meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Akuntabilitas Publik yaitu
mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan
13
kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. Asas akuntabilitas merupakan
asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan penyelenggaraan negara
dan hasil akhirnya harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi (Tiwinarni, 2017:18).
Berdasarkan beberapa kajian teoritis menurut para ahli dapat
disimpulkan bahwa akuntabilitas merupakan istilah yang terkait dengan tata
kelola pemerintahan sebenarnya agak terlalu luas untuk dapat
didefinisikan. Akan tetapi hal ini sering dapat digambarkan sebagai
hubungan antara yang menyangkut saat sekarang ataupun masa depan,
antar individu, kelompok sebagai sebuah pertanggungjawaban kepentingan
merupakan sebuah kewajiban untuk memberitahukan, menjelaskan
terhadap tiap-tiap tindakan dan keputusannya agar dapat disetujui maupun
ditolak atau dapat diberikan hukuman bilamana diketemukan adanya
penyalahgunaan kewenangan.
Adapun Indikator-indikator nilai dasar akuntabilitas, yaitu:
1. Kepemimpinan, Memberi contoh kepada orang lain, memiliki komitmen
yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
2. Transparansi, tujuannya mendorong komunikasi dan kerjasama,
meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan dan
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan.
3. Integritas, kesesuaian antara perkataan dan tindakan.
4. Tanggung jawab, kewajiban dari individu atau lembaga terhadap setiap
tindakan yang telah dilakukan.
5. Keadilan, merupakan landasan utama dari akuntabilitas.
6. Kepercayaan, lingkungan akuntabel ada dari hal-hal yang dapat
dipercaya.
7. Keseimbangan, kinerja yang baik harus disertai keseimbangan
kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
8. Kejelasan, mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi
organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi.
9. Konsistensi, menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang
akuntabel
14
2. Nasionalisme
Nasionalisme secara etimologis berasal dari nation (bangsa).
Anderson (1983) mengatakan bahwa nation (bangsa) adalah suatu
komunitas politik yang terbatas dan beradaulat yang dibayangkan
(imagined communities). Komunitas politik itu dikatakan sebagai imagined
communities sebab suatu komunitas tidak mungkin mengenal seluruh
warganya, tidak mungkin saling bertemu atau saling mendengar. Akan
tetapi, mereka memiliki gambaran atau bayangan yang sama tentang
komunitas mereka. Suatu bangsa dapat terbentuk, jika sejumlah warga
dalam suatu komunitas mau menetapkan diri sebagai suatu bangsa yang
mereka angankan atau bayangkan. Karena komitmen dan keinginan untuk
mengikatkan diri dalam komunitas bangsaini, dapat muncul kesetiaan yang
tinggi pada nation state (negara kebangsaan). Bahkan, banyak warga suatu
negara kebangsaan rela mengorbankan jiwa raga untuk membela bangsa
dan negara mereka.
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu
terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat
nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya, setiap
penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah (LAN RI, 2015).
Smith ( dalam Mohd Zain, 2011) mentakrifkan nasionalisme adalah
satu pergerakan ideologikal, untuk mencapai pemerintahan sendiri dan
kemerdekaan bagi sesuatu golongan atau sebahagian daripada
kelompoknya yang menggelarkan diri mereka sebagai bangsa yang
sebenar atau bakal bangsa seperti bangsa-bangsa lain. Smith juga
menyatakan tiga perkara yang membentuk nasionalisme yaitu penentuan
nasib sendiri secara kumpulan, penegasan keperibadian dan sifat tersendiri
bangsa dan pembahagian dunia mengikut negara bangsa yang tersendiri
Selanjutnya Hans Kohn (dalam Mohd Zain,2011) menguraikan
nasionalisme sebagai suatu keadaan atau pikiran yang mengembangkan
keyakinan bahwa kesetian terbesar harus diberikan kepada negara.
Selanjutnya dia menegaskan juga bahwa kesetian ini kemudian menjadi
suatu keinginan dan sentimen yang berkembang melalui berbagai
15
pengalaman hidup masyarakat tertentu. Keinginan dan sentimen ini
menimbulkan gerakan kesadaran begi anggota masyarakat tersebut untuk
menyumbangkan jasa-jasa melalui aktivitas- aktivitas yang teratur dengan
tujuan terakhir untuk menegakan sebuah negara yang berdaulat.
Adapun Indikator Nasionalisme adalah sebagai berikut :
a. Religius
Religius adalah suatu sikap dan prilaku yang taat/patuh dalam
menjalankan ajaran agama yang dipeluknya, bersikap toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, serta selalu menjalin kerukunan hidup
antar pemeluk agama.
b. Kerja sama
Kerja sama adalah bekerja bersama menuju akhir yang sama dan
mendapatkan hasil yang sama.
c. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah keadaan dimana wajib menanggung segala
sesuatu sehingga kewajiban, menanggung, segala sesuatu menjadi
akibat.
d. Tidak diskriminatif
Tidak diskriminatif adalah sifat yang tidak membeda-bedakan satu
golongan dengan golongan lain.
e. Kepentingan bersama
Kepentingan bersama adalah sebuah keputusan yang sudah dipikirkan
secara matang, untuk mewujudkan keinginan yang di inginkan secara
bersama.
f. Menghargai Karya Orang Lain
Menghargai karya orang lain adalah memberikan apresiasi
(penghargaan) atau hasil usaha dan jerih payah orang lain. Sebab, jerih
payah atau karya termasuk harta kepemilikan yang wajib dilindungi.
g. Amanah
dapat bertanggung jawab dalam suatu hal yang sudah dipercayakan.
h. Musyawarah
pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas
penyelesaian masalah.
16
i. Kerjasama
kegiatan yang dilakukan bersama oleh beberapa orang.
j. Tidak memaksakan kehendak
tidak memaksakan kemauan diri sendiri kepada orang lain
3. Etika Publik
Etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yakni
adat atau kebiasaan, watak, kesusilaan, sikap, cara berpikir, akhlak. Moral
berasal dari kata latin: Mos (bentuk tunggal), atau mores (bentuk jamak)
yang berarti adat istiadat, kebiasaan, kelakuan, watak, tabiat, akhlak, cara
hidup. Etika sebenarnya dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku
serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik
dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai
nilai-nilai yang dianut (Catalano, 1991).
Adapun menurut Burhanuddin Salam, istilah etika berasal dari kata
latin, yakni “ethic, sedangkan dalam bahasa Greek, ethikos yaitu a body of
moral principle or value Ethic, arti sebenarnya ialah kebiasaan, habit. Jadi,
dalam pengertian aslinya, apa yang disebutkan baik itu adalah yang sesuai
dengan kebiasaan masyarakat (pada saat itu). Lambat laun pengertian
etika itu berubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan manusia. Perkembangan pengertian etika tidak lepas dari
substansinya bahwa etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah
perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dinilai baik dan mana
yang jahat. Istilah lain dari etika, yaitu moral, asusila, budi pekerti, akhlak.
Etika merupakan ilmu bukan sebuah ajaran. Etika dalam bahasa arab
disebut akhlak, merupakan jamak dari kata khuluq yang berarti adat
kebiasaan, perangai, tabiat, watak, adab, dan agama.3 Istilah etika
diartikan sebagai suatu perbuatan standar (standard of conduct) yang
memimpin individu, etika adalah suatu studi mengenai perbuatan yang sah
dan benar dan moral yan dilakukan seseorang
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
17
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat
publik untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan
keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi pribadi, dan
kebijaksanaan di dalam pelayanan publik (Haryatmoko, 2001). Etika Publik
merupakan refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik atau
buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
2. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi.
3. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu dalam pelayanan publik merupakan kemampuan seorang
Aparatur Sipil Negara dalam bekerja efektif dan efisien serta berpikir kreatif
untuk melakukan inovasiinovasi yang tidak bertentangan dengan undang-
undang guna meningkatkan kualitas pelayanan hingga tercapainya
kepuasan pelanggan. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan
publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun indikator dari nilai
Komitmen Mutu yaitu sebagai berikut:
1. Berorientasi mutu
Berorientasi mutu adalah mencerminkan nilai keunggulan produk atau
jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah
satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
2. Efektivitas
Efeketivitas adalah tingkat kecapaian target yang telah direncanakan
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja, diukur dari kepuasan
dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
18
3. Efisiensi
Efisiensi adalah tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya
sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang
keluar alur.
4. Inovasi
hasil pemikiran baru yang akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya
Mengingat pentingnya aspek mutu, kini hampir dalam setiap struktur
organisasi, baik di perusahaan maupun institusi pemerintahan,
dimunculkan satu unit kerja yang bertanggung jawab atas penjaminan
mutu. Unit penjaminan mutu berkewajiban mengawal implementasi
perencanaan mutu dengan menetapkan program pengawasan mutu,
sekaligus upaya untuk selalu meningkatkan capaian mutu secara
berkelanjutan. Pada era global, orientasi dalam struktur organisasi
pemerintahan bukan semata mata pada penempatan pegawai dalam
hierarki birokrasi yang kaku untuk menjalankan rutinitas, melainkan
telah bergeser pada upaya memberdayakan dan membangkitkan
moral kerja melalui pembentukan jejaring (human networking) yang
dinamis, sehingga kinerja lembaga dapat memberi kepuasan kepada
stakeholders. Hal ini dapat dilakukan melalui pemberian wewenang dan
tanggung jawab yang jelas kepada setiap pegawai, sesuai dengan uraian
jabatan (job description) yang sudah ditetapkan institusi. Aparatur Sipil
Negara dituntut untuk memberikan layanan bermutu secara berkelanjutan,
dalam hal ini berarti tidak boleh berhenti ketika kebutuhan masyarakat
(customer) sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan
dipebaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapan
masyarakat (customer). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pentingnya layanan yang berorientasi mutu (yang diwujudkan melalui
pelayanan prima) dalam penyelenggaraan pemerintahan.
19
5. Anti Korupsi
Istilah korupsi berasal dari bahasa latin yakni corruptio atau
corruptus yang disalin ke berbagai bahasa. Misalya di salin ke dalam
bahasa inggris menjadi corruption atau corrupt, dalam bahasa prancis
menjadi corruption dan dalam bahasa belanda disalin menjadi
corruptive (korruptie). Pengertian Korupsi Menurut UU No. 20 Tahun 2001
adalah bertindak melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri,
orang lain, atau korupsi yang berakibat merugikan negara atau
perekonomian negara. Kartono (1983) menyelaskan bahwa Pengertian
Korupsi Menurut Kartono adalah tingkat laku individu yang menggunakan
wewenang dan jabatan guna mengeduk keuntungan pribadi, dan atau
merugikan kepentingan umum dan negara.
Berikutnya Juniadi Suwartojo (1997) menjelaskan pengertian
Korupsi adalah tingkah laku atau tindakan seseorang atau lebih yang
melanggar norma-norma yang berlaku dengan menggunakan dan/atau
menyalahgunakan kekuasaan atau kesempatan melalui proses pengadaan,
penetapan pungutan penerimaan atau pemberian fasilitas atau jasa lainnya
yang dilakukan pada kegiatan penerimaan dan/atau pengeluaran uang atau
kekayaan, penyimpanan uang atau kekayaan serta dalam perizinan
dan/atau jasa lainnya dengan tujuan keuntungan pribadi atau golongannya
sehing langsung atau tidak langsung merugikan kepentingan dan/atau
keuangan negara/masyarakat. Menurut Undang-undang Nomor 31/1999 jo
No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri
dari: penyalahgunaan wewenang, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan, gratifikasi. Nilai-nilai dasar anti korupsi antara lain sebagai
berikut: jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, berani, dan adil. Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9
(sembilan) nilai yang terdiri dari Nilai-nilai anti korupsi antara lain:
1. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai
sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak
curang.
20
2. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
3. Kemandirian
Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak
bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
4. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
5. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
6. Kerja keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan
terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian
keberanian.
7. Kesederhanaan
Gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
8. Keberanian
Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran.
9. Keadilan
Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.
Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
B. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI
1. Manajemen ASN
Untuk mewujudkan tujuan nasional dan pelaksanaan cita-cita
bangsa dibutuhkan Pegawai ASN. Pegawai ASN diserahi tugas untuk
melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas
pembangunan tertentu, maka perlu dibangun aparatur sipil negara yang
memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
21
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara dijelaskan bahwa Manajemen ASN adalah
pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN terdiri atas
Manajemen PNS dan Manajemen PPPK yang perlu diatur secara
menyeluruh dengan menerapkan norma, standar, dan prosedur. Adapun
Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier,
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan jaminan hari
tua, dan perlindungan. Sementara itu, untuk Manajemen PPPK meliputi
penetapan kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja, gaji dan tunjangan,
pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan
hubungan perjanjian kerja, dan perlindungan. Pegawai ASN berkedudukan
sebagai unsur aparatur negara. Pegawai ASN berfungsi sebagai:
1. pelaksana kebijakan publik;
2. pelayan publik; dan
3. perekat dan pemersatu bangsa.
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
22
Memang pada dasarnya ada 3 (tiga) ketentuan pokok dalam melihat
tinggi rendahnya suatu kualitas pelayanan publik menurut Morgan dan
Murgatroyd, yaitu tinggi rendahnya kualitas pelayanan publik perlu
diperhatikan adanya keseimbangan antara:
a. Bagian antar pribadi yang melaksanakan (Inter Personal Component);
b. Bagian proses dan lingkungan yang mempengaruhi (Process and
Environment);
c. Bagian profesional dan teknik yang dipergunakan (Professional and
Technical)
Tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan
masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan
prima yang tercermin dari (Sinambela, 2006):
a. Transparansi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat
diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara
memadai serta mudah di mengerti.
b. Akuntabilitas, yakni pelayan yang dapat dipertanggung jawabkan
sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Kondisional, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan
kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang
pada prinsip efesiensi dan efektivitas.
d. Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta
masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan
memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat.
e. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi
dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan,
status sosial, dan lain-lain.
f. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang
mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima
pelayanan publik.
3. Whole of Goverment
Menurut Tom Christensen & Peer Legreid (2017: 1059) Whole of
Goverment merupakan respon terhadap gejala-gejala devolusi struktural,
23
disagregasi, fragmentasi dan single purpose organization sebagai akibat
dari implementasi New Public Management.
United States Institute of Peace dalam Gafar (2018) WOG adalah sebuah
pendekatan yang mengintegrasikan upaya kolaboratif dari instansi
pemerintah untuk menjadi kesatuan menuju tujuan bersama, juga dikenal
sebagai kolaborasi, kerjasama antar instansi, actor pelayanan dalam
menyelesaikan suatu masalah pelayanan. Whole of government (WoG)
adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik.
Tanpa disadari, pendekatan WoG di Indonesia telah diterapkan, walaupun
tantangan utama dari pendekatan WoG ini adalah mentalitas silo dan pola
pikir dalam kedudukan comfort zone, maka evolusi administrasi publik telah
sampai kepada kekritisan publik terhadap pelayanan (Rahmadi, 2017).
Dalam WoG terdapat beberapa nilai indikator, yaitu: koordinasi,
komunikasi, kerjasama, integrasi, berkesinambungan, kolaborasi,
partisipasi, sinkronisasi, kemitraan, kepentingan bersama.
a. Komunikasi
Komunikasi adalah instansi antara dua orang atau lebih untuk
menyampaikan suatu pesan atau informasi.
b. Koordinasi
Koordinasi adalah suatu upaya yang sinkron dan teratur demi
menyediakan jumlah serta waktu yang tepat, dan juga mengarahkan
pelaksanaan untuk bisa melahirkan suatu tindakan yang selaras dan
harmonis pada tujuan yang sebelumnya sudah ditentukan
c. Kerjasama
kegiatan yang dilakukan bersama oleh beberapa orang.
d. Integrasi
integrasi memiliki arti pembauran sampai menjadi satu kesatuan yang
bulat dan utuh
24
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Masalah dan Gagasan
1. Penetapan Isu Aktual
Isu adalah masalah yang harus segera ditanggapi karena dapat
mempengaruhi pekerjaan dan pencapaian tujuan organisasi. Isu yang terjadi di
Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi terutama pada pelaksanaan Promosi
Kesehatan oleh Penyuluh Kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Belum optimalnya penggunaan sarana promosi kesehatan untuk
penyuluhan
2. Terlambatnya pengumpulan laporan bulanan dari Puskesmas
3. Kurangnya pemanfaatan media sosial untuk penyebarluasan informasi
Permasalahan atau isu aktual dianalisis menggunakan teknik APKL yakni
Aktual (yang terjadi sekarang/ Baru), Problematika (Menjadi permasalahan /
mengganggu), Khalayak (Menyangkut kepentingan orang banyak), dan Layak
(Layak) dengan rentang angka dari 1 – 5 yang menyatakan :
a. 5 : Sangat Penting
b. 4 : Penting
c. 3 : Cukup penting
d. 2 : Kurang Penting
e. 1 : Tidak Penting
Tabel 4.1 Analisis Isu dengan APKL
No. Isu Aktual Kriteria Jumlah
Nilai Rank
A P K L
1. Belum optimalnya penggunaan sarana
promosi kesehatan untuk penyuluhan 4 4 4 4 16 1
2. Terlambatnya pengumpulan laporan
bulanan dari Puskesmas 3 3 2 3 11 3
3. Kurangnya pemanfaatan media sosial
untuk penyebarluasan informasi 4 3 3 4 14 2
Dari hasil analisis isu dengan menggunakan Teknil APKL didapatkan skor
tertinggi pada salah satu masalah, maka ditetapkan salah satu isu yang perlu
25
ditangani di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi adalah “Belum optimalnya
penggunaan sarana promosi kesehatan untuk penyuluhan”. Isu yang telah
dirumuskan dengan APKL diatas maka selanjutnya akan dijabarkan kedalam
Analisis USG untuk diketahui penyebab permasalahan dengan skala 1-5.
Adapun aspek yang menyebabkan belum optimalnya penggunaan sarana
promosi kesehatan untuk penyuluhan adalah :
1. Belum dimanfaatkannya mobil penyuluhan Kesehatan sebagai sarana
penyuluhan keliling
2. Kurangnya jumlah alat peraga penyuluhan
3. Tidak mendukungnya spesifikasi komputer yang digunakan dalam pengeditan
media promosi kesehatan
Tabel 4.2 Tabel Analisis Permasalahan dengan USG
No. Permasalahan U S G Jumlah
Nilai Rank
1.
Belum dimanfaatkannya mobil
penyuluhan Kesehatan sebagai sarana
penyuluhan keliling
5 4 4 13 1
2. Kurangnya jumlah alat peraga
penyuluhan 3 3 3 9 2
3.
Tidak mendukungnya spesifikasi
komputer yang digunakan dalam
pengeditan media promosi kesehatan
3 2 2 7 3
Keterangan :
U: Urgency : Seberapa mendesak isu harus dibahas, dianalisis dan
Ditindaklanjuti.
S: Seriousness : Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan.
G: Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Berdasarkan analisis di atas dengan Tabel Analisis USG, dapat diketahui
bahwa isu yang paling dominan untuk dijadikan isu prioritas adalah “Belum
dimanfaatkannya mobil penyuluhan Kesehatan sebagai sarana penyuluhan
kesehatan keliling”. Aspek prioritas yang dipilih berhubungan dengan isu aktual
26
mengenai belum optimalnya penggunaan sarana promosi kesehatan untuk
penyuluhan di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi. Pemilihan isu tersebut
dilakukan dengan tujuan untuk Mengotimalkan Sarana Promosi Kesehatan yang
dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten melawi yaitu Mobil Penyuluhan serta
meningkatnya frekuensi penyuluhan kesehatan di wilayah kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi. Berdasarkan uraian diatas maka gagasan penyelesaian isu
serta judul yang diajukan adalah “Optimalisasi Sarana Promosi Kesehatan
Dengan Memanfaatkan Mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling di Dinas
Kesehatan Kabupaten Melawi”
27
B. ppRANCANGAN AKTUALISASI KEGIATAN
Penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI terkait dengan kegiatan yang dilakukan di unit
kerja tertera pada
Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi Kegiatan
Unit Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
Isu yang Diangkat Belum optimalnya penggunaan sarana promosi kesehatan untuk penyuluhan
Masalah yang Diangkat Belum dimanfaatkannya mobil penyuluhan Kesehatan sebagai sarana penyuluhan kesehatan keliling
Gagasan Pemecahan Isu Optimalisasi Sarana Promosi Kesehatan Dengan Memanfaatkan Mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
No
Kegiatan Dan Output/Hasil
Kegiatan Tahapan Kegiatan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai-
Nilai Dasar CPNS
Kontribusi terhadap Visi-
Misi Organisasi
dan Nilai-nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6
1 Kegiatan: Berkonsultasi dengan Seksi Promosi kesehatan terkait pengoptimalisasian mobil penyuluhan sebagai sarana penyuluhan kesehatan keliling Serta Pembuatan SOP Penggunaan Mobil Penyuluhan.
1. Membuat Janji dengan Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan terkait rencana kegiatan rancangan aktualisasi
Saya akan menemui atasan saya dengan menjunjung tinggi nilai kejujuran (Akuntabilitas : Jujur, Transparan) dan Hormat Kepada Atasan (Nasionalisme : Hormat Menghormati, Musyawarah) dalam menyampaikan maksud dan tujuan untuk membuat janji serta mengedepankan etika, sopan santun, dan berperilaku baik (Etika Publik: Hormat, Sopan)
Dengan menelaah dan berkoordinasi saya turut berkontribusi terhadap visi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Melawi yang mandiri untuk hidup sehat & Misi
Dengan menelaah dan berkonsultasi dengan atasan, saya turut berkontribusi dalam nilai organisasi Responsif dan Integritas
28
Output hasil kegiatan : Dokumen hasil Konsultasi dan disetujuinya Pemanfaatan Mobil Penyuluhan untuk kegiatan penyuluhan keliling & Tersedianya SOP Penggunaan Mobil Penyuluhan.
dengan mengutarakan maksud dan tujuan (Manajemen ASN: Keterbukaan) serta menghormati segala keputusan beliau.
Meningkatkan Kinerja Pelayanan Kesehatan
2. Menyiapkan materi yang akan dikonsultasikan bersama Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan terkait rancangan aktualisasi
Saya akan menyiapkan materi yang akan dikonsultasikan dengan Kepala Seksi Penyuluhan dan Pemberdayaan dalam menyiapkan materi (Manajemen ASN: Profesionalisme) saya akan mengutamakan kejelasan dan cermat dalam memilih masalah yang akan didiskusikan (Komitmen Mutu: Berorientasi Mutu)
3. Pelaksanaan konsultasi dengan Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pembardayaan serta membuat SOP Penggunaan Mobil Penyuluhan
Dalam melakukan konsultasi dengan Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan saya datang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan (Anti Korupsi: Disiplin) untuk saya akan memberikan data yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi (Akuntabilitas : Partisipatif) (Pelayanan Publik: Responsif) mengedepankan Sopan santun dan Hormat dalam
29
berkomunikasi (Nasionalisme : Hormat Menghormati) (Etika Publik: Sopan) dan berinteraksi untuk mendapatkan penyelesaian masalah atau hal yang dikonsultasikan
4. Mencatat hasil konsultasi terkait pemanfaatan sarana penyuluhan kesehatan dan dibuatnya Draft SOP Penggunaan Mobil Penyuluhan
Saya akan mencatat dan merangkum hasil konsultasi (Akuntabilitas : Tanggung Jawab) (Nasionalisme : Amanah) (Etika Publik: Cermat) dengan atasan sebagai acuan (Komitmen Mutu: Berorientasi Mutu) untuk melakukan pemanfaatan sarana (Anti Korupsi: Jujur) kesehatan
5. Meminta persetujuan terkait pengoptimalisasian mobil penyuluhan sebagai sarana penyuluhan kesehatan keliling dan SOP Penggunaan Mobil Kesehatan
Saya meminta persetujuan (Akuntabilitas : Tanggung Jawab) (Etika Publik : Taat Perintah) atas hasil konsultasi dan menghormati apapun keputusan atasan (Nasionalisme : Menghormati Keputusan) (WoG: Koordinasi)
30
2 Kegiatan : Berkoordinasi Dengan Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes Puskesmas Terkait Tema dan Tempat Pelaksanaan Penyuluhan Keliling Output hasil kegiatan : Didapatkannya Tema dan Lokasi Kegiatan Penyuluhan.
1. Membuat Janji Bertemu Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes Puskesmas terkait Tema Penyuluhan Keliling
Saya Membuat janji dengan Seksi Promosi Kesehatan & (Nasionalisme: Kerja sama) (WoG: Koordinasi) untuk menentukan tema dan Lokasi penyuluhan Kesehatan Keliling dan dalam melakukan kegiatan saya berkomunikasi dengan sopan (Etika Publik : Sopan).
Dengan Berkoordinasi Dengan Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes Puskesmas Terkait Tema dan Tempat Pelaksanaan Penyuluhan Keliling saya turut berkontribusi terhadap visi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Melawi yang mandiri untuk hidup sehat & Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Kesehatan yang berkualitas
Dengan Berkoordinasi Dengan Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes Puskesmas Terkait Tema dan Tempat Pelaksanaan Penyuluhan Keliling, saya turut berkontribusi dalam nilai organisasi Responsif dan Efektif
2. Menyiapkan Materi yang akan dikonsultasikan bersama Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes Puskesmas
Menyiapkan Materi yang akan dikonsultasikan bersama Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes Puskesmas terkait Tema KIE dan lokasi penyuluhan (Akuntabilitas: Adil) (Etika Publik: Cermat) (Anti Korupsi: Tanggung Jawab) Saya akan memilih Tema penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat (Pelayanan Publik: Responsif) (Manajemen ASN: Keterbukaan)
3. Pelaksanaan konsultasi dengan Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes Puskesmas Terkait Tema
Dalam melakukan konsultasi dengan Kepala Bidang P2P dan Tim Puskesmas saya akan memberikan data yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi (Akuntabilitas : Partisipatif) (Pelayanan
31
Penyuluhan dan lokasi Penyuluhan
Publik: Transparan) mengedepankan Sopan santun dan Hormat dalam berkomunikasi (Etika Publik: Sopan)
4. Mencatat hasil Terkait Tema Penyuluhan dan lokasi Penyuluhan kesehatan
Saya akan mencatat dan merangkum hasil konsultasi dengan atasan sebagai acuan (Komitmen Mutu: Berorientasi Mutu) (Manajemen ASN Profesionalitas) untuk Menentukan Tema dan Lokasi penyuluhan
3 Kegiatan : Menyiapkan perlengkapan sarana prasarana penunjang di mobil penyuluhan kesehatan keliling. Output hasil kegiatan : Perlengkapan di mobil penyuluhan siap digunakan
1. Membuat janji dengan Kepala Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan untuk menyiapkan perlengkapan sarana prasarana penunjang di mobil penyuluhan Kesehatan Keliling
Saya Membuat janji dengan Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan (Akuntabilitas: Konsisten) (Nasionalisme: Kerja sama) (WoG: Koordinasi) untuk menyiapkan perlengkapan sarana prasarana penunjang di mobil penyuluhan Kesehatan Keliling sebelum digunakan untuk kegiatan penyuluhan dalam melakukan kegiatan saya berkomunikasi dengan sopan(Etika Publik : Sopan).
Dengan menyiapkan perlengkapan sarana prasarana penunjang di mobil penyuluhan Kesehatan Keliling saya turut berkontribusi terhadap visi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Melawi yang mandiri untuk hidup sehat &
Dengan menyiapkan perlengkapan sarana prasarana penunjang di mobil penyuluhan Kesehatan Keliling, saya turut berkontribusi dalam nilai organisasi Bersih dan Efektif
32
2. Memeriksa kelengkapan sarana prasarana penyuluhan didalam mobil penyuluhan
Saya Memeriksa bersama staff Promosi Kesehatan terkait kelengkapan dan kondisi sarana prasarana (Akuntabilitas : Tanggung Jawab) (Anti Korupsi: Jujur) (Pelayanan Publik: Partisipatif) penyuluhan didalam mobil penyuluhan dengan teliti (Etika Publik: Cermat) untuk mengetahui kesiapan sarana.
Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Kesehatan yang berkualitas
3. Melengkapi peralatan penyuluhan yang belum tersedia
Saya memeriksa dan melengkapi peralatan (Etika Publik : Cermat) penyuluhan yang belum tersedia guna menunj/ang kegiatan promosi kesehatan yang akan dilakukan dan memastikan peralatan dalam kondisi siap (Manajemen ASN: Efektif, Efisien) digunakan.
4. Membuat datfar inventaris barang
Saya membuat datfar inventaris barang yang tersedia untuk mempermudah pemeriksaan (Komitmen Mutu: Efisiensi) sarana
33
(Nasionalisme: Tidak menggunakan barang yang bukan haknya) yang ada dimobil penyuluhan
4 Kegiatan: Menyiapkan SAP Penyuluhan dan materi penyuluhan kesehatan keliling Bersama Tim Puskesmas. Output hasil kegiatan : Tersedianya SAP Penyuluhan Materi Penyuluhan Kesehatan
1. Mengumpulkan data dan materi dan SAP penyuluhan kesehatan keliling.
Saya Mengumpulkan data dan materi penyuluhan (Akuntabilitas: Konsisten) (Etika Publik: Cermat) (Komitmen Mutu : Berorientasi Mutu) kesehatan keliling yang akan digunakan dalam kegiatan promosi kesehatan dan memastikan materi yang digunakan tidak mengandung unsur SARA.
Dengan Menyiapkan materi penyuluhan kesehatan keliling saya turut berkontribusi terhadap visi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Melawi yang mandiri untuk hidup sehat & Misi Meningkatkan Kinerja Pelayanan Kesehatan
Dengan Menyiapkan materi penyuluhan kesehatan keliling, saya turut berkontribusi dalam nilai organisasi Integritas dan Efektif 2. Menyiapkan
SAP Penyuluhan dan materi serta bahan presentasi
Saya Menyiapkan SAP Penyuluhan serta materi dan bahan presentasi yang berkualitas (Etika Publik: Sopan) (Anti Korupsi : Mandiri) dan mudah dipahami oleh masyarakat dan tidak mengandung SARA. (Nasionalisme: Tidak Diskriminatif)
3. Menyiapkan dan menyebarkan pemberitahuan kegiatan penyuluhan
Saya menyiapkan dan menyebarkan pemberitahuan kegiatan (Etika Publik: Sopan) penyuluhan kesehatan keliling melalui Media Sosial
34
kesehatan keliling melalui Media Sosial.
(Pelayanan Publik: Mudah dan Murah) agar dapat diakses (Manajemen ASN: Keterbukaan) (WoG: Kepentingan Bersama) banyak orang.
4. Memeriksa kelengkapan bahan-bahan dan materi penyuluhan
Saya Memeriksa kelengkapan (Akuntabilitas: Tanggung Jawab) (Nasionalisme: Amanah) bahan-bahan dan materi penyuluhan agar kegiatan promosi kesehatan dapat berjalan lancar.
5 Kegiatan: Pelaksanaan Kegiatan Promosi Kesehatan dengan Mobil Penyuluhan Kesehatan. Output hasil kegiatan : Terlaksananya Kegiatan Promosi kesehatan Keliling menggunakan Mobil Penyuluhan dan mendapatkan data angket kepuasan pelanggan
1. Melakukan mobilisasi mobil penyuluhan kesehatan ke lokasi penyuluhan
Saya melakukan mobilisasi mobil penyuluhan (Akuntabilitas: Tanggung Jawab) (Nasionalisme: Kerja sama) kesehatan ke lokasi penyuluhan yang sudah ditentukan dan disepakati (Etika Publik: Taat Perintah) (Pelayanan Publik: Aksesibel) (WoG: Koordinasi)
Dengan melaksanakan Kegiatan Promosi Kesehatan dengan Mobil Penyuluhan Kesehatan saya turut berkontribusi terhadap visi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Melawi yang mandiri untuk hidup sehat & Meningkatkan Kinerja Pelayanan Kesehatan
Dengan melaksanakan Kegiatan Promosi Kesehatan dengan Mobil Penyuluhan Kesehatan, saya turut berkontribusi dalam nilai organisasi yakni Responsif, Inklusif & Efektif
2. Menyiapkan peralatan Penyuluhan.
Saya Menyiapkan peralatan Penyuluhan (Akuntabilitas : Tanggung Jawab) (Komitmen Mutu: Efektifitas, Efisiensi) yang akan digunakan dalam kegiatan penyuluhan (Nasionalisme: Kerjasama)
35
3. Melaksanakan Kegiatan Penyuluhan
Saya Melaksanakan Kegiatan (Komitmen Mutu :Efektifitas dan Efisiensi, Berorientasi Mutu) Penyuluhan (Nasionalisme: Kerja sama) (Etika Publik: Sopan) ditempat dan waktu yang telah disepakati (Manajemen ASN: Profesional) (Pelayanan Publik: Mudah dan Murah
4. Melakukan pembagian leaflet dan lembar angket.
Saya melakukan pembagian leaflet dan lembar angket kepada peserta (Nasionalisme : Tidak Diskriminatif) (Etika Publik: Sopan) yang datang dalam kegiatan penyuluhan .
5. Mengumpulkan lembar angket
Saya Mengumpulkan lembar angket kepuasan pelanggan (Etika Publik: Sopan) (Akuntabilitas: Tanggung Jawab) Saya memastikan angket diisi dengan jujur tanpa paksaan oleh peserta penyuluhan (Pelayanan Publik: Partisipatif
6. Mengemas Peralatan Penyuluhan.
Saya mengemas Peralatan Penyuluhan (Akuntabilitas: Tanggung Jawab) (Komitmen Mutu : Efisiensi) yang telah
36
digunakan dan memastikan kelengkapan peralatan (Anti Korupsi: Peduli) (Nasionalisme: Amanah).
6 Kegiatan : Melakukan Evaluasi Kegiatan Promosi Kesehatan dengan mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling. Output hasil kegiatan : Mendapatkan hasil evaluasi serta rekomendasi perbaikan kegiatan penyuluhan yang menggunakan sarana mobil penyuluhan kesehatan.
1. Membuat janji pertemuan evaluasi kegiatan promosi kesehatan penyuluhan kesehatan keliling dengan bidang terkait.
Saya membuat janji pertemuan evaluasi kegiatan (Akuntabilitas : Partisipatif) (Etika Publik: Sopan) (WoG: Komunikasi) promosi kesehatan penyuluhan kesehatan keliling yang telah dilakukan (Nasionalisme: Hormat Menghormati) (Anti Korupsi: Disiplin)
Dengan Melakukan Evaluasi Kegiatan Promosi Kesehatan dengan mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling saya turut berkontribusi terhadap visi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Melawi yang mandiri untuk hidup sehat & Misi Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Kesehatan yang berkualitas
Dengan Melakukan Evaluasi Kegiatan Promosi Kesehatan dengan mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling, saya turut berkontribusi untuk nilai organisasi yakni Responsif, Integritas & Efektif
2. Mengumpulkan kendala yang dihadapi dalam Kegiatan Promosi Kesehatan Penyuluhan Kesehatan Keliling.
Saya mengumpulkan kendala (Etika Publik: Cermat) yang dihadapi dilapangan terkait Kegiatan Promosi Kesehatan Penyuluhan Kesehatan Keliling untuk dijadikan bahan evaluasi (Komitmen Mutu: Berorientasi Mutu) (Manajemen ASN: Profesionalitas) kegiatan sesuai dengan kondisi aslinya, artinya dengan jujur.
37
3. Berdiskusi dengan Kepala Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan untuk mencari solusi terhadap kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan
Saya mendiskusikan dengan Kepala Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan dan bidang-bidang terkait untuk mencari solusi (Nasionalisme: Kerjasama) (Komitmen Mutu: Berorientasi Mutu) (WoG: Koordinasi) terhadap kendala (Manajemen ASN: Keterbukaan) yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan.
4. Mencatat hasil evaluasi dan rekomendasi perbaikan kegiatan Promosi Kesehatan dengan mobil Penyuluhan Keliling.
Saya mencatat hasil evaluasi dan rekomendasi perbaikan (Akuntabilitas : Tanggung Jawab) (Komitmen Mutu: Efektivitas) (Manajemen ASN: Profesionalitas) kegiatan Promosi Kesehatan dengan mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling (Etika Publik: Taat Perintah)
5. Membuat laporan feedback kegiatan promosi kesehatan
Saya membuat laporan feedback (Akuntabilitas : Kejelasan Target) (Pelayanan Publik: Transparan) (Komitmen
38
dengan mobil penyuluhan kesehatan keliling.
Mutu: Berorientasi Mutu) kegiatan promosi kesehatan dengan mobil penyuluhan kesehatan keliling.
Putussibau, April 2021
Menyetujui
Coach
DIAN SEKAR AYU, S.STP NIP. 19921108 201609 2 001
Mentor
ENDANG SUSILAWATI, S.sos NIP. 19681010 198801 2 001
Peserta Latsar
BERTINUS ARIYOFRANANDO, SKM
NIP. 19921224 202012 1 013
39
C. Jadwal Implementasi Kegiatan
Tabel 4.4 Jadwal Implementasi
NO TANGGAL KEGIATAN OUTPUT
1 28-30 April 2021
Menelaah dengan Seksi Promosi kesehatan terkait pengoptimalisasian mobil penyuluhan sebagai sarana penyuluhan kesehatan keliling Serta Pembuatan SOP Penggunaan Mobil Penyuluhan.
Persetujuan Pemanfaatan Mobil Penyuluhan untuk kegiatan penyuluhan keliling & Tersedianya SOP Penggunaan Mobil Penyuluhan.
2 3 Mei 2021
Berkoordinasi Dengan Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes Puskesmas Terkait Tema dan Tempat Pelaksanaan Penyuluhan Keliling
Didapatkannya Tema dan Lokasi Kegiatan Penyuluhan.
3 4 Mei 2021
Menyiapkan perlengkapan sarana prasarana penunjang di mobil penyuluhan kesehatan keliling.
Perlengkapan di mobil penyuluhan siap digunakan
4 5 Mei 2021 Menyiapkan SAP Penyuluhan dan materi penyuluhan kesehatan keliling.
Tersedianya SAP Penyuluhan dan Materi Promosi Kesehatan
5 6 Mei – 25 Mei 2021 Pelaksanaan Kegiatan Promosi Kesehatan dengan Mobil Penyuluhan Kesehatan
Terlaksananya Kegiatan Promosi kesehatan Keliling menggunakan Mobil Penyuluhan dan mendapatkan data kepuasan pelanggan
6 27 Mei 2021
Melakukan Evaluasi Kegiatan Promosi Kesehatan dengan mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling.
Mendapatkan hasil evaluasi serta rekomendasi perbaikan kegiatan penyuluhan yang menggunakan sarana mobil penyuluhan kesehatan.
Menyetujui :
Mentor
ENDANG SUSILAWATI, S.sos NIP. 19681010 198801 2 001
Putussibau, April 2021
Peserta Latsar
BERTINUS ARIYOFRANANDO, SKM NIP. 19921224 202012 1 013
40
D. Jadwal Konsultasi dengan Coach
Tabel dibawah ini menggambarkan jadwal kegiatan konsultasi mengenai
rancangan aktualisasi bersama coach:’
Tabel 4.5 Jadwal Konsultasi dengan Coach
Nama Peserta : BERTINUS ARIYOFRANANDO, SKM
Satuan Kerja : DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI
Tempat
Aktualisasi : DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI
No. Tanggal Kegiatan Media
Komunikasi Coach Paraf
1. 8 April 2021
Konsultasi mengenai isu
yang akan diangkat
dalam Rancangan
Aktualisasi
Tatap Muka Dian Sekar
Ayu, S.STP
2. 9 April 2021
Konsultasi Bab I – Bab III
Rancangan Aktualisasi
Kegiatan
Tatap Muka Dian Sekar
Ayu, S.STP
3. 13 April
2021
Konsultasi Bab IV
Rancangan Aktualisasi
Kegiatan
Tatap Muka Dian Sekar
Ayu, S.STP
4 16 April
2021
Perbaikan Rancangan
Aktualisasi Tatap Muka
Dian Sekar
Ayu, S.STP
5 19 April
2021
Bahan Presentasi ACC
untuk diseminarkan Tatap Muka
Dian Sekar
Ayu, S.STP
Putussibau, 20 Maret 2021
Coach,
DIAN SEKAR AYU, S.STP
NIP. 19921108 201609 2 001
Peserta Latsar
BERTINUS ARIYOFRANANDO, SKM NIP. 19921224 202012 1 013
41
E. Jadwal Konsultasi dengan Mentor
Tabel dibawah ini menggambarkan jadwal kegiatan konsultasi mengenai
rancangan aktualisasi bersama mentor:
Tabel 4.6 Jadwal Konsultasi dengan Mentor
Nama Peserta : BERTINUS ARIYOFRANANDO, SKM
Satuan Kerja : DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI
Tempat
Aktualisasi : DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI
No Tanggal Catatan Bimbingan dan
Hasil Capaian
Media
Komunikasi Mentor Paraf
1. 8 April 2021
Konsultasi mengenai isu
yang akan diangkat
dalam Rancangan
Aktualisasi
Endang
Susilawati,
S.Sos
2. 12 April 2021
Konsultasi Bab I – Bab III
Rancangan Aktualisasi
Kegiatan
Endang
Susilawati,
S.Sos
3. 14 April 2021
Konsultasi Bab IV
Rancangan Aktualisasi
Kegiatan
Endang
Susilawati,
S.Sos
4 18 April 2021 Perbaikan Rancangan
Aktualisasi Tatap Muka
Endang
Susilawati,
S.Sos
5 19 April 2021 Bahan Presentasi ACC
untuk diseminarkan Tatap Muka
Endang
Susilawati,
S.Sos
Menyetujui: Putussibau, 20 Maret 2021
Mentor,
ENDANG SUSILAWATI, S.sos NIP. 19681010 198801 2 001
Peserta Latsar
BERTINUS ARIYOFRANANDO, SKM NIP. 19921224 202012 1 013
42
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Benedict. 1983. Imagined Communities Reflections on The Origin and Spread
of Nationalism. London: Thetford Press Limited
Burhanuddin Salam, 2004. Etika Sosial Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia, Jakarta:
Rineka Cipta.
Faidz Mohd, Zain Mohd. 2011. Pengaruh Nasionalisme Melayu Mewarnai Budaya Politik
Melayu Dalam Umno. Jurnal: Jurnal Melayu.
Hans, Kohn. 1984. Nasionalisme, Arti dan Sejarahnya.
Haryatmoko. 2011. Etika Publik. PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Diterjemahkan
Oleh Sumantri Mertodi Puro. Jakarta : PT. Pembagunan
Juniadi Soewartojo. 1997. Korupsi, Pola Kegiatan, dan Penindakannya Serta Kartini
Kartono, 1983, Pengantar Metodologi Research, Alumni, Bandung.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. “Nasionalisme”Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. LAN-Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. “Komitmen Mutu”Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. LAN-Jakarta
Lembaga Administrasi Negara 2019. Manajemen ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara 2019. Pelayanan Publik. Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara 2019. Whole of
Government. Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta
Mardiasmo, (2006), (Jurnal Akuntansi Pemerintahan Vol. 2, No. 1 Mei)
Peraturan LAN No.1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang “Aparatur Sipil Negara”
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang ”Disiplin Pegawai Negeri“
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
UU No. 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas UU No 31 Tahun 2001 Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi.
Undang-undang No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi