rancangan ad/art bkad sragi

40
ANGGARAN DASAR BADAN KERJASAMA ANTAR DESA KECAMATAN SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN PROPINSI JAWA TENGAH MUKADIMAH Dalam upaya mewujudkan agenda membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan adalah mengurangi kesenjangan antara desa dan kota yang dilakukan dengan mempercepat pembangunan desa-desa mandiri serta membangun keterkaitan ekonomi lokal antara desa dan kota melalui pembangunan kawasan perdesaan. Arah kebijakan dan strategi dalam pembangunan desa dan pembangunan kawasan perdesaan adalah pengawalan implementasi UU Desa secara sistematis, konsisten, dan berkelanjutan melalui koordinasi, fasilitasi, supervisi, dan pendampingan dengan strategi antara lain memastikan berbagai perangkat peraturan pelaksanaan UU Desa sejalan dengan substansi, jiwa, dan semangat UU Desa. Salah satu wujud nyata peran serta masyarakat dalam membangun desa dan antar desa maka perlu adanya kerjasama antar desa. Bentuk kesepakatan kerjasama antar desa telah berjalan sesuai dengan mekanisme yang perlu mendapat penyempurnaan lebih lanjut dalam bentuk Payung Hukum dan Badan Hukum yang berlaku. Strategi penataan dan pengembangan dalam bentuk Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) seperti yang tertuang dalam Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa pasal 91 yang berbunyi : Desa dapat mengadakan kerja sama dengan desa lain 1

Upload: ari-saridjo

Post on 11-Apr-2017

614 views

Category:

Government & Nonprofit


24 download

TRANSCRIPT

ANGGARAN DASAR

BADAN KERJASAMA ANTAR DESA

KECAMATAN SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN

PROPINSI JAWA TENGAH

MUKADIMAH

Dalam upaya mewujudkan agenda membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan adalah mengurangi kesenjangan

antara desa dan kota yang dilakukan dengan mempercepat pembangunan desa-desa mandiri

serta membangun keterkaitan ekonomi lokal antara desa dan kota melalui pembangunan

kawasan perdesaan. Arah kebijakan dan strategi dalam pembangunan desa dan pembangunan

kawasan perdesaan adalah pengawalan implementasi UU Desa secara sistematis, konsisten,

dan berkelanjutan melalui koordinasi, fasilitasi, supervisi, dan pendampingan dengan strategi

antara lain memastikan berbagai perangkat peraturan pelaksanaan UU Desa sejalan dengan

substansi, jiwa, dan semangat UU Desa.

Salah satu wujud nyata peran serta masyarakat dalam membangun desa dan antar desa maka

perlu adanya kerjasama antar desa. Bentuk kesepakatan kerjasama antar desa telah berjalan

sesuai dengan mekanisme yang perlu mendapat penyempurnaan lebih lanjut dalam bentuk

Payung Hukum dan Badan Hukum yang berlaku.

Strategi penataan dan pengembangan dalam bentuk Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD)

seperti yang tertuang dalam Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa pasal 91 yang

berbunyi : Desa dapat mengadakan kerja sama dengan desa lain dan/atau kerjasama dengan

pihak ketiga. Selanjutnya pasal 92 ayat 2 berbunyi : Kerjasama antar desa dituangkan dalam

peraturan Bersama Kepala Desa melalui kesepakatan Musyawarah Antar Desa; dan ayat 3

berbunyi : Kerjasama antar desa dilaksanakan oleh Badan Kerjasama Antar Desa yang

dibentuk melalui Peraturan Bersama Kepala Desa.

Undang-undang tersebut juga selaras dengan Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 2014

tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.

Dengan pertimbangan tersebut dan untuk mengintegrasi kelembagaan ke dalam

peraturan perundangan yang berlaku maka perlu dilakukan pembentukan Badan Kerjasama

Antar Desa (BKAD). Untuk itu perlu dibuat Anggaran Dasar Badan Kerjasama Antar Desa

(BKAD) Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan

1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESABKAD KECAMATAN SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 91, 92 Undang-undang

Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa;

b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 143, 144, 145, 146, 147, 148

Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan

Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.

Mengingat : Keputusan hasil Musyawarah Antar Desa (MAD) Kecamatan Sragi tanggal

30 Oktober 2015

Memutuskan :

Menetapkan : Anggaran Dasar BKAD Kecamatan Sragi, sebagai berikut :

BAB I

NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, WILAYAH KERJA DAN JANGKA WAKTU

Pasal 1

(1) Organisasi ini bernama Badan Kerjasama Antar Desa Kecamatan Sragi Kabupaten

Pekalongan Propinsi Jawa Tengah yang selanjutnya disingkat BKAD Kecamatan Sragi

(2) BKAD Kecamatan Sragi berkedudukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan

Propinsi Jawa Tengah.

(3) Wilayah kerja BKAD Kecamatan Sragi di wilayah Kecamatan Sragi Kabupaten

Pekalongan Propinsi Jawa Tengah.

(4) Organisasi ini berdiri di Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan Propinsi Jawa Tengah

untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

BAB IIAZAS, PRINSIP DAN BIDANG KERJASAMA

Bagian Kesatu

2

Azas

Pasal 2

Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Sragi berazaskan Pancasila dan Undang

Undang Dasar 1945.

Bagian KeduaPrinsip

Pasal 3

Prinsip BKAD Kecamatan Sragi adalah :

a. Rekognisi;

b. Subsidiaritas;

c. Keberagaman;

d. Kebersamaan;

e. Gotongroyong;

f. Kekeluargaan;

g. Musyawarah;

h. Demokrasi;

i. Kemandirian;

j. Partisipasi;

k. Kesetaraan;

l. Pemberdayaan; dan

m. Keberlanjutan.

Bagian KetigaBidang Kerjasama

Pasal 4

Bidang kerjasama BKAD Kecamatan Sragi meliputi :

a. Pengembangan usaha bersama yang dimiliki oleh desa untuk mencapai nilai ekonomi

yang berdaya saing;

b. Kegiatan kemasyarakatan, pelayanan dan pemberdayaan masyarakat antar desa; dan/atau

c. Bidang Pembangunan antar Desa.

3

BAB IIIVISI, MISI DAN TUJUAN

Bagian KesatuVisi

Pasal 5

Terwujudnya kelembagaan BKAD yang mampu mengembangkan usaha bersama untuk

mencapai nilai ekonomi yang berdaya saing, serta memperkuat pemberdayaan dan

pengembangan sumber daya menuju kemandirian antar desa.

Bagian KeduaMisi

Pasal 6

Misi BKAD adalah:

a. Meningkatkan kemampuan kelembagaan masyarakat dan lembaga pemerintahan desa;

b. Mengakomodasi usulan kegiatan pembangunan dari masyarakat ke dalam

perencanaan pembangunan daerah;

c. Meningkatkan keterpaduan antar program/kegiatan pembangunan desa;

d. Meningkatkan kapasitas lembaga kemasyarakatan dan pemerintahan desa dalam

pengelolaan pembangunan berkelanjutan;

e. Mewujudkan sinkronisasi antara perencanaan program, perencanaan anggaran,

pelaksanaan dan pengawasan pembangunan daerah setingkat kecamatan;

f. Mewujudkan sistem penganggaran pemerintah daerah yang memungkinkan

tersedianya alokasi dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) dan atau bantuan pihak

ketiga yang bisa diorganisir antar desa dan atau setingkat kecamatan;

g. Melembagakan pengelolaan unit-unit usaha untuk mendukung usaha masyarakat yang

berwawasan pemberdayaan masyarakat; dan

h. Melestarikan dan mengembangkan kelembagaan dari hasil kegiatan BKAD sesuai

dengan prinsip yang berlaku.

Bagian Ketiga

Tujuan

Pasal 7

4

Pembentukan BKAD Kecamatan Sragi ini bertujuan untuk :

a. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pola pemberdayaan yang didukung oleh

kelembagaan yang transparan dan akuntabel.

b. Mendayagunakan potensi sumber daya lokal dalam pembangunan melalui penerapan pola

pembangunan partisipatif dan berkelanjutan.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan kerjasama antar desa yang harmonis.

d. Melembagakan pengelolaan keuangan dalam rangka pelayanan penyediaan modal guna

mendorong peningkatan usaha masyarakat,

e. Melindungi dan mengembangkan asset produktif masyarakat;

f. Menumbuhkembangkan nilai nilai luhur budaya lokal guna mendukung terciptanya

kehidupan masyarakat yang madani.

BAB IV

PEMBENTUKAN BKAD DAN LEMBAGA PENDUKUNG

Bagian Kesatu

Pembentukan BKAD

Pasal 8

Langkah-langkah pembentukan BKAD adalah sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan Musyawarah Antar Desa (MAD) yang pesertanya utusan dari

perwakilan desa minimal tiap-tiap desa 5 (lima) orang;

b. Menetapkan Peraturan Bersama Kepala Desa (Permakades) tentang Kerjasama Antar

Desa;

c. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BKAD; dan

d. Menetapkan kepengurusan BKAD.

Bagian Kedua

Pembentukan Lembaga Pendukung

Pasal 9

5

Dalam melakukan kegiatan, Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) dapat membentuk unit-

unit pengelola usaha dan/atau unit-unit pengelola non-usaha serta badan pengawas yang

disesuaikan dengan kebutuhan dan berfungsi secara operasional dalam kaitannya untuk

mencapai visi, misi dan tujuan.

BAB V

STRUKTUR, BENTUK, HUBUNGAN ANTAR LEMBAGADAN HUBUNGAN KERJA ANTAR PELAKU

Bagian KesatuStruktur Kelembagaan BKAD

Pasal 10

(1) Struktur BKAD Kecamatan Sragi terdiri dari :

a. Badan Pengawas;

b. Bada Eksekutif;

c. Unit Pengelola;

(2).Badan Pengawas terdiri dari 1 ( satu ) orang Ketua dan 2 ( dua ) orang anggota.

(3).Badan Eksekutif terdiri dari :

a. Ketua;

b. Sekretaris;

c. Bendahara; dan

d. Bidang-bidang lain sesuai dengan kebutuhan organisasi.

(4) Struktur Unit Pengelola :

a. Unit Pengelola dipimpin oleh seorang Manager Unit atau sebutan lainnya;

b. Struktur lain dibawah manager atau sebutan lainnya ditentukan sesuai dengan

kebutuhan;

Bagian KeduaBentuk Unit-unit Pengelola

Pasal 11

6

(1) Unit-unit pengelola yang ditetapkan oleh BKAD dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan

tanggung jawab.

(2) Unit-unit pengelola sebagaimana tersebut dalam pasal 10 ayat (4) ada yang bersifat tetap

dan ada yang bersifat sementara.

Bagian KetigaHubungan antar Lembaga Pendukung

Pasal 12

(1) Hubungan antar Lembaga Pendukung yang dibentuk BKAD diatur dan

ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).

(2) Anggaran Rumah Tangga yang mengatur hubungan antar Lembaga

Pendukung harus saling mendukung dan tidak bertentangan dengan visi, misi dan tujuan

BKAD.

Bagian KeempatHubungan Kerja antar Pelaku

Pasal 13

(1) Hubungan kerja antar pelaku diperlukan dan diatur guna menciptakan kerja sama

tim atau pelaku yang terorganisir sesuai dengan fungsi dan kewenangan masing-masing.

(2) Hubungan kerja antar pelaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu hubungan kerja

struktural dan fungsional.

(3) Masing-masing pelaku melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas, kewajiban,

kewenangan dan hak mereka masing-masing Lembaga Pendukung sesuai Standar

Operasional Prosedur (SOP) di masing-masing lembaga.

(4) Hubungan kerja dimaksud pada ayat (1), (2) dan (3) pada pasal ini bersifat

profesional dan independen dalam menjalankan pelaksanaan pekerjaan dan teknis

operasional organisasi.

BAB VI

TATACARA DAN KETENTUAN PELAKSANAAN KERJASAMA

7

Bagian KesatuBentuk Musyawarah Dalam Pengambilan Keputusan

Pasal 14

(1) Musyawarah Antar Desa (MAD);

(2) Musyawarah Antar Desa (MAD) Khusus.

Pelaksanaan Musyawarah

Pasal 15

(1) Musyawarah Antar Desa sekurang-kurangnya dilaksanakan setiap satu tahun sekali;

(2) Musyawarah Antar Desa selain yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, dapat

dilaksanakan sewaktu-waktu apabila ada hal-hal yang bersifat mendesak yang disebut

MAD Khusus.

Wewenang Musyawarah

Pasal 16

Musyawarah Antar Desa (MAD) sebagai pemegang kedaulatan tertinggi organisasi

berwenang:

a. Menetapkan dan Mengubah Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) ;

b. Menetapkan kebijakan organisasi dan program kerja;

c. Menetapkan sanksi dan penghargaan setingkat kecamatan;

d. Sebagai forum dalam menyelesaikan permasalahan yang tidak bisa diputuskan secara

kekeluargaan atau berjenjang; dan

e. Memilih, mengangkat dan memberhentikan Kepengurusan BKAD.

BAB VII

KEWAJIBAN DAN HAK DESA

8

Kewajiban

Pasal 17

Desa yang melakukan kerjasama antar desa berkewajiban :

a. Membiayai kegiatan yang dikerjasamakan;

b. Mematuhi dan melaksanakan keputusan yang dihasilkan Musyawarah Antar Desa; dan

c. Menjaga hasil kegiatan kerjasama.

Hak

Pasal 18

Desa yang melakukan kerjasama antar desa berhak :

a. Mendapatkan manfaat kegiatan kerjasama;

b. Mendapatkan informasi tentang perkembangan kelembagaan; dan

c. Memberikan saran, usul dan pendapat kepada BKAD.

BAB VIII

WEWENANG, KEWAJIBAN DAN HAK PENGURUS BKAD

Bagian Kesatu

Wewenang

Pasal 19

Wewenang pengurus BKAD adalah :

a. Mengkoordinasikan, memfasilitasi pelaksanaan Musyawarah Antar Desa (MAD), dan

rapat-rapat lainnya setingkat kecamatan;

b. Bersama Camat mengundang pertemuan MAD, MAD Khusus, dan rapat-rapat lainnya

setingkat kecamatan;

c. Bersama Camat memfasilitasi penanganan masalah, rencana tindak lanjut dan melaporkan

perkembangan di MAD; dan

d. Ketua BKAD bersama dengan manager atau sebutan lainnya unit kerja menandatangani

spesimen buku bank.

9

Bagian Kedua

Kewajiban

Pasal 20

Kewajiban Pengurus BKAD adalah :

a. Menaati AD/ART dan semua keputusan MAD, dan SOP yang telah ditetapkan;

b. Memupuk dan menjaga kerjasama secara profesional antar anggota BKAD;

c. Memupuk dan menjaga kerjasama secara profesional antar pengurus BKAD dan lembaga

pendukung BKAD;

d. Melaporkan realisasi kegiatan secara berkala baik bulanan maupun tahunan;

e. Menerima saran, masukan dan pendapat yang disampaikan oleh masyarakat.

Bagian Ketiga

Hak

Pasal 21

Hak Pengurus BKAD adalah :

a. Mendapatkan gaji, tunjangan dan bonus yang berasal dari laba usaha; dan

b. Mendapatkan informasi dan laporan seluruh proses pelaksanaan kegiatan dari lembaga

pendukung baik secara berkala maupun temporer.

BAB IX

KEWAJIBAN DAN HAK PELAKU LEMBAGA PENDUKUNG

Bagian Kesatu

Kewajiban

Pasal 22

Kewajiban Pelaku Lembaga Pendukung adalah :

a. Menaati AD/ART dan semua keputusan MAD, dan SOP yang telah ditetapkan;

b. Menjaga dan meningkatkan kerjasama secara profesional;

c. Menjaga dan meningkatkan kerjasama secara profesional antar pelaku lembaga

pendukung;

d. Melaporkan realisasi kegiatan kepada atasan secara berjenjang;

10

Bagian Kedua

Hak

Pasal 23

Hak Pelaku Lembaga Pendukung Tetap adalah :

a. Mendapatkan gaji dan tunjangan; dan

b. Mendapatkan bonus yang berasal dari laba usaha;

BAB X

PERMODALAN DAN SUMBER PENDANAAN

Bagian Kesatu

Modal Awal

Pasal 24

Modal Awal dana perguliran SPP sebesar Rp. ###.###.###,- (SPC) berasal dari Bantuan

Langsung Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat desa di wilayah

Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan Propinsi Jawa Tengah, yang dikelola oleh UPK

diatur secara khusus dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).

Bagian Kedua

Modal Tambahan

Pasal 25

Modal tambahan adalah dana yang diperoleh BKAD dari :

a. Modal yang diperoleh dari hasil pengelolaan program yang dikelola oleh BKAD; dan

b. Tambahan modal dari donasi yang bersifat tidak mengikat.

Pasal 26

11

Pembiayaan dalam rangka Kerjasama Antar Desa dibebankan kepada pihak yang melakukan

kerjasama sesuai dengan keputusan dan/atau kesepakatan bersama dengan prinsip

proporsional, transparan dan akuntabel.

BAB XI

PROSEDUR PENANGANAN DAN PENGADUAN MASALAH

Pasal 27

(1) Perselisihan, penyimpangan dan lain-lain yang merugikan masyarakat, penanganannya

dilakukan oleh Tim yang dibentuk BKAD, diselesaikan secara musyawarah dan apabila

tidak tercapai maka diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku; dan

(2) Penanganan pengaduan masalah dilakukan secara berjenjang dengan menggunakan

prinsip keterbukaan, partisipatif, proporsional dan objektif.

BAB XII

KODE ETIK BKAD

Pasal 28

(1) Kode etik BKAD meliputi :

a. Dilarang mengambil keputusan, melakukan negosiasi, melakukan kompromi,

memberi saran, atau melakukan tindakan yang merugikan masyarakat;

b. Dilarang menerima imbalan dalam bentuk apapun dari pihak manapun dengan

tujuan :

i. Meloloskan proses seleksi usulan program desa dan penetapan alokasi dana

bantuan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku;

ii. Mempengaruhi pemilihan jenis kegiatan, alokasi dan spesifikasi kegiatan

dalam proses perencanaan;

iii. Sebagai hadiah, kompensasi, komisi, tanda terimakasih, atau apapun

namanya dalam kaitannya dengan profesi sebagai pengurus BKAD.

c. Bertindak merekayasa pembayaran atau administrasi atas nama BKAD atau

kelompok masyarakat;

12

d. Membantu dan atau menyalahgunakan dana yang dikelola BKAD untuk

kepentingan pribadi, keluarga, atau kelompok;

e. Memalsukan arsip, tanda tangan, atau laporan yang merugikan masyarakat

baik secara langsung maupun tidak langsung; dan

f. Dengan sengaja atau tidak sengaja memberikan, tidak melaporkan, atau

menutupi proses penyimpangan yang terjadi.

(2) Kode etik berlaku bagi seluruh pelaku Kelembagaan BKAD dalam rangka menempatkan

kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Pasal 29

(1) Pelanggaran kode etik diselesaikan berdasarkan prosedur penyelesaian BKAD secara

cepat, tuntas dan tanpa toleransi; dan

(2) Apabila terbukti terjadi pelanggaran kode etik maka pelaku diberhentikan secara tidak

hormat.

BAB XIII

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Pasal 30

(1) Setiap perselisihan yang timbul dalam kerjasama desa diselesaikan secara musyawarah

dengan dilandasi semangat kekeluargaan;

(2) Apabila terjadi perselisihan kerjasama desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam

satu wilayah kecamatan penyelesaiannya difasilitasi dan diselesaikan oleh camat ; dan

(3) Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat final dan

ditetapkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh para pihak dan pejabat yang

memfasilitasi penyelesaian perselisihan;

BAB XIV

PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

Bagian Kesatu

13

Perubahan

Pasal 31

Pada prinsipnya organisasi BKAD tidak ada perubahan kecuali menyempurnakan visi, misi,

azas, tujuan, kebijakan dasar dan prinsip-prinsip organisasi yang tidak bertentangan dengan

cita-cita ideal BKAD yang tercantum didalam mukadimah AD/ART.

Bagian Kedua

Pembubaran

Pasal 32

(1) BKAD Kecamatan Sragi dapat dibubarkan apabila :

a. Terdapat kesepakatan para pihak melalui MAD yang ditetapkan dalam berita acara;

b. Terdapat keadaan luar biasa yang mengakibatkan BKAD tidak dapat melaksanakan

kewajiban, tugas dan tanggungjawab organisasi; dan

c. Terdapat hal yang merugikan kepentingan masyarakat desa, daerah atau nasional;

(2) Pembubaran organisasi bisa dilakukan apabila diusulkan sekurang-kurangnya 2/3 (dua

pertiga) jumlah anggota dan dilakukan dalam Musyawarah Antar Desa Khusus;

(3) Pembubaran organisasi dianggap sah apabila Musyawarah Antar Desa Khusus dihadiri

oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota BKAD, dan keputusan

disetujui sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari peserta yang hadir memenuhi quorum.

BAB XV

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 33

(1) Perubahan Anggaran Dasar dapat dilakukan apabila bertujuan untuk menyempurnakan

anggaran dasar yang sudah ada dan tidak bertentangan dengan cita-cita ideal BKAD,

seperti yang tertuang dalam mukadimah, visi, misi, asas, tujuan dan prinsip organisasi.

(2) Anggaran Dasar dapat diubah oleh Musyawarah Antar Desa yang dihadiri sekurang-

kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota BKAD.

14

(3) Keputusan perubahan Anggaran Dasar dinyatakan sah, apabila sekurang-kurangnya

disetujui oleh 50% +1 (lima puluh persen plus satu) dari anggota BKAD yang hadir.

BAB XVI

PENUTUP

Pasal 34

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar (AD) akan diatur dalam Anggaran

Rumah Tangga (ART), Keputusan MAD, Peraturan Organisasi dan Standar Operasional

Prosedur (SOP);

(2) Anggaran Rumah Tangga (ART), Keputusan MAD, Peraturan Organisasi dan Standar

Operasional Prosedur (SOP tidak boleh bertentangan dengan Angaran Dasar (AD)

BKAD.

Ditetapkan di Sragi

pada tanggal .........................

Badan Kerjasama Antar Desa

Ketua,

WARDOKO

Sekretaris,

SARIDJO

15

ANGGARAN RUMAH TANGGABADAN KERJASAMA ANTAR DESA (BKAD)

KECAMATAN SRAGI KABUPATEN PEKALONGANPROPINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESABKAD KECAMATAN SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 91, 92 Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa;

b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 143, 144, 145, 146, 147, 148 Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa;

c. bahwa untuk melaksanakan Anggaran Dasar BKAD Kecamatan Sragi tahun 2015.

Mengingat : Keputusan hasil Musyawarah Antar Desa (MAD) Kecamatan Sragi tanggal 30 Oktober 2015

Memutuskan :

Menetapkan : Anggaran Rumah Tangga BKAD Kecamatan Sragi, sebagai berikut :

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

(1) Dalam ketentuan umum ini yang dimaksud dengan :a. Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) adalah lembaga lintas desa dan kelurahan

yang dibentuk secara sukarela atas dasar kesepakatan dari dua atau beberapa desa di satu wilayah dalam satu kecamatan;

b. Anggota BKAD adalah peserta Musyawarah Antar Desa (MAD) yang merupakan perwakilan dari masing-masing desa yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Desa;

c. Pengurus BKAD adalah anggota BKAD yang dipilih oleh peserta MAD dan bertanggungjawab kepada Kepala Desa melalui MAD;

16

d. Lembaga Pendukung adalah unit pengelola usaha / pengelola non-usaha dan badan pengawas yang ditetapkan dalam MAD dan tuangkan dalam berita acara MAD;

e. Pengelola Usaha adalah orang yang dipilih oleh Pengurus BKAD untuk mengelola usaha dan program pemerintah secara profesional;

f. Badan Pengawas (BP) adalah badan yang dibentuk oleh Pengurus BKAD berperan mengawasi pengelolaan kegiatan, administrasi, dan keuangan yang dilakukan oleh Unit Pengelola secara obyektif dan independen;

g. Tim Verifikasi (TV) Simpan Pinjam adalah tim yang dibentuk oleh Pengurus BKAD untuk memverifikasi calon peminjam secara adil dan obyektif sebagai dasar analisis pemberian pinjaman oleh Tim Pendanaan;

h. Tim Pendanaan adalah tim yang di bentuk oleh Pengurus BKAD, yang memiliki tugas menganalisis usulan pinjaman kelompok dari aspek kemampuan, karakter, kapital, kondisi dan kolateral kelompok; dan

i. Tim Penyehatan Pinjaman (TPP) adalah tim yang dibentuk Pengurus BKAD yang bertujuan untuk menangani pinjaman bermasalah.

BAB IIKEANGGOTAAN, KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA BKAD

KeanggotaanPasal 2

(1) Anggota BKAD adalah delegasi desa yang ada di Kecamatan Sragi. (2) Jumlah Anggota BKAD tiap-tiap desa adalah 5 (lima) orang yang terdiri dari :

a. 1 (satu) orang unsur Pemerintah Desa;b. 1 (satu) orang unsur Badan Permusyawaratan Desa (BPD);c. 1 (satu) orang unsur Lembaga Kemasyarakatan Desa atau sebutan lainnya;d. 1 (satu) orang unsur Lembaga Desa lainnya;e. 1 (satu) orang Tokoh Masyarakat dengan mempertimbangkan keadilan gender.

(3) Delegasi desa dimaksud ayat (1) pasal ini adalah delegasi dari desa yang diputuskan berdasarkan hasil Musyawarah Desa yang dituangkan dalam Berita Acara dan diputuskan dengan Surat Keputusan Kepala Desa.

Kewajiban Anggota BKADPasal 3

Anggota BKAD berkewajiban untuk: a. Turut serta memajukan BKAD baik secara langsung maupun tidak langsung;b. Menghadiri rapat-rapat yang diadakan oleh Pengurus BKAD;c. Aktif melindungi dan melestarikan hasil kegiatan BKAD; dand. Mematuhi serta melaksanakan AD/ART dan/atau peraturan lain yang telah ditetapkan.

17

Hak Anggota BKADPasal 4

Anggota BKAD berhak atas :a. Memilih dan dipilih menjadi Pengurus BKAD;b. Memberikan saran, usul dan pendapat baik lisan maupun tulisan; danc. Memberikan suaranya dalam pemungutan suara.

BAB IIIPENGURUS BKAD

Persyaratan dan Tata cara Pemilihan Pengurus BKADPersyaratan Pengurus BKAD

Pasal 5

Syarat-syarat Pengurus BKAD adalah:a. Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa;b. Setia kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945 dan Negara Kesatuan

Republik Indonesia;c. Bertanggung jawab;d. Mempunyai jiwa kader dan pengabdian kepada masyarakat;e. Mempunyai pengalaman organisasi;f. Memiliki visi dan perspektif membangun masyarakat;g. Mempunyai keterampilan komunikasi dan Fasilitasi;h. Mempunyai kemampuan dalam melakukan penyelesaian masalah;i. Mempunyai motivasi untuk mengembangkan lembaga dan/atau organisasij. Diusulkan oleh anggota BKAD dalam MAD; dank. Berdomisili diwilayah Kecamatan SRAGI

Tata Cara Pemilihan Pengurus BKADPasal 6

(1) Pemilihan pengurus BKAD dilakukan dengan cara musyawarah mufakat;(2) Apabila tidak mencapai mufakat maka dilakukan dengan cara pemungutan suara; dan(3) Tata cara pemungutan dan penghitungan suara ditetapkan dalam MAD.

18

Penetapan Pengurus BKADPasal 7

Pengurus BKAD ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bersama Kepala Desa di Kecamatan Sragi.

Tugas, Tanggung jawab, Kewajiban dan Hak Pengurus BKADPasal 8

(1) Tugas Pengurus BKADa. Bersama Camat menyelenggarakan Musyawarah Antar Desa (MAD), Musyawarah

Antar Desa (MAD) Khusus, rapat-rapat lainnya setingkat kecamatan; b. Menandatangani hasil-hasil keputusan Musyawarah Antar Desa dan rapat-rapat

lainnya setingkat kecamatan; c. Melakukan penyebarluasan dan sosialisasi program kerja yang sesuai dengan

Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumat Tangga (ART);d. Menyusun program dan rencana kerja bulanan dan tahunan;e. Mengkoordinasikan program dan rencana kerja dengan lembaga pendukung; f. Menyampaikan program dan rencana kerja dalam forum MAD untuk ditetapkan;g. Melaksanakan program dan rencana kerja yang telah ditetapkan oleh MAD;h. Melaksanakan evaluasi program dan kegiatan;i. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil monitoring dan evaluasi program dan kegiatan;j. Memimpin jalannya musyawarah dan rapat-rapat BKAD;k. Melakukan pembinaan untuk peningkatan kinerja personalia lembaga pendukung

lainnya; danl. Melakukan pemeriksaan dan pengawasan keuangan bidang sarana fisik, sosial,

kesehatan dan pendidikan.

(2) Tanggungjawab Pengurus BKADa. Menjaga hasil keputusan, melaksanakan Penyebarluasan dan

sosialisasi informasi hasil-hasil keputusan dalam Musyawarah Antar Desa, dan rapat-rapat lainnya setingkat kecamatan;

b. Menjaga dan mengembangkan aset yang dimiliki BKAD; danc. Bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan operasional BKAD.

(3) Kewajiban Pengurus BKADf. Menaati AD/ART dan semua keputusan MAD, Peraturan Organisasi dan SOP yang

telah ditetapkan;g. Menjaga dan meningkatkan kerjasama secara profesional antar anggota BKAD;h. Menjaga dan meningkatkan kerjasama secara profesional antar pengurus dan lembaga

pendukung;

19

i. Melaporkan realisasi kegiatan tahunan pada forum MAD;j. Menerima saran, masukan dan pendapat yang disampaikan oleh masyarakat.

(4) Hak Pengurus BKAD

a. Mendapatkan gaji, tunjangan dan bonus; danb. Mendapatkan informasi dan laporan seluruh proses pelaksanaan

kegiatan dari lembaga pendukung baik secara berkala maupun temporer.

Masa Bakti Pengurus BKADPasal 9

Masa bakti Pengurus BKAD adalah selama 2 (dua) tahun dan dapat dipilih kembali maksimal 3 (tiga) kali masa bakti;

Larangan, Sanksi dan Pergantian Pengurus BKADPasal 10

(1) Larangana. Melanggar AD/ART BKAD, keputusan MAD, Peraturan Organisasi dan SOP; danb. Mengatasnamakan Lembaga BKAD dalam politik praktis.

(2) Sanksi a. Pengurus BKAD yang melanggar larangan, akan mendapatkan sanksi ringan, sedang

dan berat yang diputuskan dalam MAD;b. Sanksi ringan sebagaimana tersebut dalam butir a ayat (2) pasal ini adalah peringatan

lisan dari anggota BKAD dalam MAD;c. Sanksi sedang sebagaimana tersebut dalam butir a ayat (2) pasal ini adalah peringatan

tertulis oleh anggota BKAD dalam MAD; dand. Sanksi berat sebagaimana tersebut dalam butir a ayat (2) pasal ini adalah diberhentikan

dengan tidak hormat oleh anggota BKAD dalam MAD.

Pergantian Pengurus BKADPasal 11

Pergantian Pengurus BKAD dapat dilakukan apabila :1. Meninggal dunia/berhalangan tetap;2. Mengundurkan diri;3. Berakhir masa baktinya; dan4. Tidak lagi memenuhi syarat menjadi Pengurus BKAD.

20

Tatacara Pergantian Pengurus BKADPasal 12

(1) Pimpinan rapat MAD memberitahukan kepada peserta MAD tentang kekosongan Pengurus BKAD;

(2) Dalam hal kekosongan Pengurus BKAD sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini yang disebabkan karena habis masa baktinya maka pimpinan rapat MAD terlebih dahulu menyatakan bahwa kepengurusan BKAD dinyatakan demisioner;

(3) Dalam rangka kesinambungan kepengurusan, Pimpinan Rapat MAD sebelum menyatakan demisioner terlebih dahulu menetapkan bahwa kepengurusan baru yang akan dibentuk minimal 1/3 dari jumlah pengurus berasal dari pengurus yang lama;

(4) Apabila kekosongan kepengurusan yang secara bersama-sama yang disebabkan bukan karena habis masa baktinya maka dalam hal ini tidak berlaku ketentuan ayat 3 pasal ini;

(5) Apabila kepengurusan dalam keadaan demisioner maka rapat akan dipimpin oleh pimpinan rapat sementara yang ditunjuk oleh forum MAD sampai terbentuknya kepengurusan baru;

(6) Kepengurusan yang baru dibentuk segera dikukuhkan pada forum MAD pada hari itu oleh camat atau yang mewakili; dan

(7) Apabila pimpinan rapat telah mengumumkan kekosongan kepengurusan pada forum MAD, baik yang dimaksud pada ayat 1 maupun ayat 2 pasal ini, maka untuk selanjutnya Tata cara pemilihan pengurus menganut pada pasal 6 bab ini.

BAB IVKELEMBAGAAN PENDUKUNG

Pasal 13

(1) BKAD dalam kegiatannya membentuk kelembagaan yang berfungsi sebagai pengelola operasional untuk mencapai visi, misi dan tujuan;

(2) Bentuk kelembagaan pendukung yang ditetapkan oleh BKAD dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan tanggungjawabnya yaitu :a. Kelembagaan yang bersifat tetap / beroperasi sepanjang tahun :

i. Unit Pengelola; ii. Pengawas Unit Pengelola;

iii. Tim Verifikasi (TV); daniv. Tim Pendanaan.

b. Kelembagaan yang bersifat ad-hoc atau sementara yang bekerja jika diperlukan atau dibutuhkan sebagai pendukung kelembagaan :

i. Tim Penyehatan Pinjaman (TPP); dan

21

ii. Kelembagaan/tim lainnya yang akan ditentukan dan ditetapkan jika diperlukan.

BAB VKEGIATAN UNIT PENGELOLA

Pasal 14

Kegiatan Unit Pengelola meliputi : a. Pengelola bidang usaha; danb. Pengelola bidang non usaha.

BAB VISTRUKTUR UNIT PENGELOLA

Pasal 15

(1) Unit Pengelola sekurang-kurangnya terdiri dari 4 (empat) orang;(2) Struktur Unit Pengelola tersebut pada ayat 1 pasal ini terdiri dari :

a. Seorang manager unit atau sebutan lainnya;b. Pemegang administrasi;c. Pemegang keuangan; dand. Staf/bagian lainnya disesuaikan dengan kebutuhan.

BAB VIIPENGANGKATAN PERSONALIA UNIT PENGELOLA

Bagian KesatuPersyaratan Personalia Unit Pengelola

Pasal 16

Syarat-syarat Personalia Unit Pengelola :a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;b. Setia kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945 dan NKRI;c. Berkelakuan baik; dand. Syarat-syarat lain yang ditentukan oleh Pengurus BKAD.

Bagian Kedua Tata cara Pengangkatan Unit pengelola

Pasal 17

(1) BKAD membentuk Panitia Seleksi Pengangkatan Personalia Unit Pengelola;

22

(2) Panitia membuka pendaftaran dengan mengumumkan secara resmi keseluruh desa di Kecamatan Sragi;

(3) Jadwal dan materi seleksi pengangkatan disusun oleh panitia dan disahkan oleh Ketua BKAD; dan

(4) Peserta yang dinyatakan lulus seleksi diangkat dan ditetapkan sebagai Personalia Unit Pengelola oleh BKAD.

BAB VIIITUGAS, TANGGUNG JAWAB, KEWAJIBAN DAN HAK UNIT PENGELOLA

Pasal 18

(1) Tugas dan tanggung jawab Unit Pengelolaa. Membuat rencana kerja dan rencana anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku;b. Mengelola usaha/kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing;c. Melakukan pembinaan dan pengembangan usaha/kegiatan sesuai dengan bidang

masing-masing; dand. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan semua hasil usaha/kegiatan kepada

BKAD.(2) Kewajiban Unit Pengelola

a. Menaati AD/ART, keputusan MAD dan SOP yang telah ditetapkan;b. Membuat laporan kegiatan dan keuangan bulanan dan tahunan kepada BKAD; c. Menjaga dan meningkatkan kerjasama secara profesional antar Personalia;

(3) Hak Unit Pengelolaa. Mendapat gaji, tunjangan dan bonus;b. Mendapat cuti sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan;c. Penghargaan kinerja; dand. Peningkatan kapasitas.

Masa Kerja Personalia Unit PengelolaPasal 19

(1) Masa kerja personalia unit pengelola yang bersifat permanen maksimal sampai dengan umur 55 tahun;

(2) Personalia unit pengelola dievaluasi secara berkala baik bulanan maupun tahunan oleh BKAD;

(3) Tata cara evaluasi kinerja diatur lebih lanjut dalam Standar Operasional Prosedur (SOP);(4) Personalia unit pengelola dapat diberhentikan oleh BKAD apabila terbukti :

a. Meninggal dunia;

b. Habis masa kerja;

23

c. Mengundurkan diri;d. Tidak dapat menjalankan tugas secara permanen;e. Melanggar AD/ART f. Tidak masuk kerja selama 12 (dua belas) hari dalam satu tahun tanpa pemberitahuan

secara tertulis ; dang. Terbukti melakukan tindak kejahatan.

(5) Jika terjadi kekosongan personalia unit pengelola, BKAD dapat mengangkat pelaksana tugas sampai ditetapkannya personalia unit pengelola definitif.

Larangan, Sanksi dan Pemberhentian Hubungan KerjaPasal 20

(1) Larangana. Menjadi anggota organisasi terlarang; b. Bekerja pada lembaga lain;c. Melakukan kegiatan politik praktis; dand. Melakukan perbuatan tercela.

(2) Sanksi Personalia unit pengelola yang melanggar larangan, mendapat teguran dari BKAD :a. Teguran lisanb. Teguran tertulis pertama, apabila dalam jangka waktu 1 (satu) minggu sejak mendapat

teguran lisan tidak diindahkanc. Teguran tertulis kedua, apabila dalam jangka waktu 1 (satu) minggu sejak surat

teguran tertulis pertama diterbitkan tidak diindahkand. Apabila teguran tertulis kedua tidak diindahkan dalam jangka waktu 1 (satu) minggu

sejak surat diterbitkan, maka BKAD dapat melakukan Pemberhentian hubungan kerja.

(3) Pemberhentian Hubungan Kerjaa. Personalia unit pengelola yang mengundurkan diri diberhentikan dengan hormat oleh

BKAD;b. Personalia unit pengelola yang berdasarkan evaluasi tidak layak, diberhentikan

dengan hormat oleh BKAD;c. Personalia unit pengelola yang terbukti melakukan pelanggaran dan penyelewengan

diberhentikan dengan tidak hormat oleh BKAD;d. Personalia unit pengelola yang terlibat dalam proses perkara pidana dapat

diberhentikan sementara oleh BKAD; dane. Personalia unit pengelola yang dijatuhi hukuman dengan keputusan pengadilan yang

telah mempunyai kekuatan hukum tetap, diberhentikan BKAD.

24

BAB VIIPENGAWAS LEMBAGA PENDUKUNG

Bagian KesatuTugas dan Fungsi Pengawas

Pasal 21

(1) Tugas dan fungsi pengawas lembaga pendukung adalah pengawasan dan pemeriksaan keuangan, administrasi dan management :

(2) Tugas dan fungsi pengawas lembaga pendukung yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah :a. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pengelolaan usaha/kegiatan

sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali;b. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap transaksi, dokumen administrasi,

perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan pengelolaan usaha/kegiatan.c. Memantau pelaksanaan kegiatan;d. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban tugas kepada BKAD.

Bagian KeduaWewenang Pengawas

Pasal 22

Pengawas berwenang memberikan saran dan masukan kepada BKAD.

Personalia PengawasPasal 23

(1) Personalia Pengawas sekurang-kurangnya terdiri dari 1 (satu) orang ketua merangkap anggota dan 2 (dua) orang anggota;

(2) Personalia pengawas diangkat dan ditetapkan oleh BKAD.

Masa Tugas dan Pemberhentian Personalia PengawasPasal 24

(1) Personalia Pengawas diangkat dan ditetapkan untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun; dan

25

(2) Pengangkatan dan pemberhentian Personalia Pengawas dilakukan dengan tata cara yang diatur oleh BKAD.

Hak Personalia PengawasPasal 25

Hak Personalia pengawas :a. Mendapatkan honorarium, tunjangan dan bonus;b. Penghargaan kinerja; danc. Peningkatan kapasitas.

BAB VIIIKETENTUAN GAJI, HONORARIUM, TUNJANGAN DAN BONUS

Pasal 26

Ketentuan besaran dan tata cara pemberian gaji, honorarium, tunjangan dan bonus diatur dalam peraturan organisasi.

BAB IXPEMBAGIAN LABA USAHA

Pasal 27

(1) Laba usaha bersih pada tahun berjalan dapat dibagi untuk :a. 40 % penambahan modal;b. 15 % desa /dana sosial;c. 40 % kelembagaan BKAD;dan d. 5 % bonus kelembagaan.

(2) Pembagian laba diberikan setelah laba bersih pada tahun berjalan ditetapkan dalam MAD pertanggungjawaban paling lama 30 hari setelah MAD dilaksanakan

BAB XHUBUNGAN KELEMBAGAAN

Pasal 28

(1) Hubungan BKAD dengan lembaga pendukung bersifat instruksi;

26

(2) Hubungan BKAD dengan pemerintah daerah dan pemerintahan desa bersifat koordinasi dan konsultasi.

BAB XIATRIBUT ORGANISASI

Pasal 29

Atribut organisasi terdiri dari : (1) Lambang ;(2) Panji- panji; dan (3) Cap

Pasal 30

(1) Lambang adalah merupakan identitas organisasi atau ciri ciri khusus organisasi;(2) Lambang BKAD Kecamatan SRAGI berbentuk “rantai emas sebanyak 15 bergandeng

kokoh satu dengan lainnya saling berhubungan dengan erat” dan setiap rantai bertaburan pernak pernik mutiara kecil yang di bingkai dua lingkaran yang titik pusat berhimpit dengan jari jari berbeda terdapat tulisan “Badan Kerjasama Antar Desa” dan “Kec Sragi - Kab Pekalongan” yang di dalamnya terdapat : a. Tengah bertulis BKAD dengan huruf besar yang berbentuk logo huruf yang

bergandengan;b. Latar belakang logo terdapat transparansi peta wilayah kecamatan Sragi; dan c. Warna dasar kuning emas, tulisan berwarna biru, logo dan transparansi peta wilayah

Kecamatan Sragi kuning emas yang berbentuk lingkaran bulat.

Pasal 31

(1) Makna Lambang : a. Makna lambang rantai emas sebanyak 17 bergandeng kokoh melambangkan sifat

BKAD adalah tanggung renteng di 16 desa 1 kelurahan;b. Makna lambang pernak pernik mutiara kecil melambangkan bahwa setiap desa terdiri

dari banyak kelompok yang mempunyai potensi untuk di kembangkan dengan sistem tanggung rentang;

c. Peta wilayah Kecamatan Sragi menunjukkan wilayah kerja BKAD ada di seluruh Kecamatan Sragi;

d. Logo tulisan BKAD yang bergandengan mempunyai makna bahwa sistem yang di kembangkan adalah dengan meningkatkan kekuatan kelembagaan yang mengutamakanproses pelestarian; dan

27

e. Warna kuning emas, tulisan biru, logo dan transparansi peta wilayah Kecamatan Sragi kuning emas menunjukkan kesetiaan pasa visi, misi, asas, tujuan, kebijakan dasar dan prinsip prinsip BKAD.

(2) Bentuk visual lambang termuat dalam lampiran Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 32

Lambang dipergunakan pada : a. Naskah surat, dokumen dan piagam;b. Vandel;c. Produk produk publikasi; dan d. Stiker dan atau kegiatan kegiatan media informasi BKAD lainnya.

Pasal 33

(1) Panji panji berupa bendera dengan warna biru muda dan kuning emas serta di dalamnya ada lambang;

(2) Bentuk visual panji panji termuat dalam lampiran Anggaran Rumah Tangga;(3) Penggunaan panji panji :

a. Di ruang sekretariat;b. Di sidang Musyawarah BKAD dan rapat berkala; danc. rapat rapat lainnya.

Pasal 34

(1) Cap organisasi terdiri dari dua lingkaran yang titik pusatnya terhimpit jari jari masing masing berbeda serta tulisan berbunyi “BADAN KERJASAMA ANTAR DESA (BKAD)” dan “ KEC SRAGI - KAB PEKALONGAN’;

(2) Bentuk visual cap termuat dalam lampiran Anggaran Rumah Tangga;(3) Penggunaan cap pada setiap naskah organisasi; dan (4) Penggunaan kop surat organisasi.

BAB XIIPERATURAN PERUBAHAN

Pasal 35

(1) Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BKAD Kecamatan SRAGI hanya dapat dilakukan dalam MAD.

(2) Perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga BKAD Kecamatan Sragi dapat dilaksanakan apabila MAD dihadiri oleh minimal 2/3 dari anggota BKAD dan dinyatakan sah apabila disetujui oleh sekurang – kurangnya 50 % + 1 (lima puluh persen plus satu) dari peserta yang hadir.

28

BAB XIIIPENUTUP

Pasal 36

Segala hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi dan Standar Operasional (SOP).

Ditetapkan di : Sragi Pada tanggal : .......................

Badan Kerjasama Antar Desa

Mengetahui,CAMAT SRAGI

MADCHUR

Ketua

WARDOKO

29