rancangan ad/art bkad sragi
TRANSCRIPT
ANGGARAN DASAR
BADAN KERJASAMA ANTAR DESA
KECAMATAN SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN
PROPINSI JAWA TENGAH
MUKADIMAH
Dalam upaya mewujudkan agenda membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan adalah mengurangi kesenjangan
antara desa dan kota yang dilakukan dengan mempercepat pembangunan desa-desa mandiri
serta membangun keterkaitan ekonomi lokal antara desa dan kota melalui pembangunan
kawasan perdesaan. Arah kebijakan dan strategi dalam pembangunan desa dan pembangunan
kawasan perdesaan adalah pengawalan implementasi UU Desa secara sistematis, konsisten,
dan berkelanjutan melalui koordinasi, fasilitasi, supervisi, dan pendampingan dengan strategi
antara lain memastikan berbagai perangkat peraturan pelaksanaan UU Desa sejalan dengan
substansi, jiwa, dan semangat UU Desa.
Salah satu wujud nyata peran serta masyarakat dalam membangun desa dan antar desa maka
perlu adanya kerjasama antar desa. Bentuk kesepakatan kerjasama antar desa telah berjalan
sesuai dengan mekanisme yang perlu mendapat penyempurnaan lebih lanjut dalam bentuk
Payung Hukum dan Badan Hukum yang berlaku.
Strategi penataan dan pengembangan dalam bentuk Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD)
seperti yang tertuang dalam Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa pasal 91 yang
berbunyi : Desa dapat mengadakan kerja sama dengan desa lain dan/atau kerjasama dengan
pihak ketiga. Selanjutnya pasal 92 ayat 2 berbunyi : Kerjasama antar desa dituangkan dalam
peraturan Bersama Kepala Desa melalui kesepakatan Musyawarah Antar Desa; dan ayat 3
berbunyi : Kerjasama antar desa dilaksanakan oleh Badan Kerjasama Antar Desa yang
dibentuk melalui Peraturan Bersama Kepala Desa.
Undang-undang tersebut juga selaras dengan Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.
Dengan pertimbangan tersebut dan untuk mengintegrasi kelembagaan ke dalam
peraturan perundangan yang berlaku maka perlu dilakukan pembentukan Badan Kerjasama
Antar Desa (BKAD). Untuk itu perlu dibuat Anggaran Dasar Badan Kerjasama Antar Desa
(BKAD) Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan
1
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESABKAD KECAMATAN SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 91, 92 Undang-undang
Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa;
b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 143, 144, 145, 146, 147, 148
Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan
Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.
Mengingat : Keputusan hasil Musyawarah Antar Desa (MAD) Kecamatan Sragi tanggal
30 Oktober 2015
Memutuskan :
Menetapkan : Anggaran Dasar BKAD Kecamatan Sragi, sebagai berikut :
BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, WILAYAH KERJA DAN JANGKA WAKTU
Pasal 1
(1) Organisasi ini bernama Badan Kerjasama Antar Desa Kecamatan Sragi Kabupaten
Pekalongan Propinsi Jawa Tengah yang selanjutnya disingkat BKAD Kecamatan Sragi
(2) BKAD Kecamatan Sragi berkedudukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan
Propinsi Jawa Tengah.
(3) Wilayah kerja BKAD Kecamatan Sragi di wilayah Kecamatan Sragi Kabupaten
Pekalongan Propinsi Jawa Tengah.
(4) Organisasi ini berdiri di Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan Propinsi Jawa Tengah
untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
BAB IIAZAS, PRINSIP DAN BIDANG KERJASAMA
Bagian Kesatu
2
Azas
Pasal 2
Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Sragi berazaskan Pancasila dan Undang
Undang Dasar 1945.
Bagian KeduaPrinsip
Pasal 3
Prinsip BKAD Kecamatan Sragi adalah :
a. Rekognisi;
b. Subsidiaritas;
c. Keberagaman;
d. Kebersamaan;
e. Gotongroyong;
f. Kekeluargaan;
g. Musyawarah;
h. Demokrasi;
i. Kemandirian;
j. Partisipasi;
k. Kesetaraan;
l. Pemberdayaan; dan
m. Keberlanjutan.
Bagian KetigaBidang Kerjasama
Pasal 4
Bidang kerjasama BKAD Kecamatan Sragi meliputi :
a. Pengembangan usaha bersama yang dimiliki oleh desa untuk mencapai nilai ekonomi
yang berdaya saing;
b. Kegiatan kemasyarakatan, pelayanan dan pemberdayaan masyarakat antar desa; dan/atau
c. Bidang Pembangunan antar Desa.
3
BAB IIIVISI, MISI DAN TUJUAN
Bagian KesatuVisi
Pasal 5
Terwujudnya kelembagaan BKAD yang mampu mengembangkan usaha bersama untuk
mencapai nilai ekonomi yang berdaya saing, serta memperkuat pemberdayaan dan
pengembangan sumber daya menuju kemandirian antar desa.
Bagian KeduaMisi
Pasal 6
Misi BKAD adalah:
a. Meningkatkan kemampuan kelembagaan masyarakat dan lembaga pemerintahan desa;
b. Mengakomodasi usulan kegiatan pembangunan dari masyarakat ke dalam
perencanaan pembangunan daerah;
c. Meningkatkan keterpaduan antar program/kegiatan pembangunan desa;
d. Meningkatkan kapasitas lembaga kemasyarakatan dan pemerintahan desa dalam
pengelolaan pembangunan berkelanjutan;
e. Mewujudkan sinkronisasi antara perencanaan program, perencanaan anggaran,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan daerah setingkat kecamatan;
f. Mewujudkan sistem penganggaran pemerintah daerah yang memungkinkan
tersedianya alokasi dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) dan atau bantuan pihak
ketiga yang bisa diorganisir antar desa dan atau setingkat kecamatan;
g. Melembagakan pengelolaan unit-unit usaha untuk mendukung usaha masyarakat yang
berwawasan pemberdayaan masyarakat; dan
h. Melestarikan dan mengembangkan kelembagaan dari hasil kegiatan BKAD sesuai
dengan prinsip yang berlaku.
Bagian Ketiga
Tujuan
Pasal 7
4
Pembentukan BKAD Kecamatan Sragi ini bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pola pemberdayaan yang didukung oleh
kelembagaan yang transparan dan akuntabel.
b. Mendayagunakan potensi sumber daya lokal dalam pembangunan melalui penerapan pola
pembangunan partisipatif dan berkelanjutan.
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan kerjasama antar desa yang harmonis.
d. Melembagakan pengelolaan keuangan dalam rangka pelayanan penyediaan modal guna
mendorong peningkatan usaha masyarakat,
e. Melindungi dan mengembangkan asset produktif masyarakat;
f. Menumbuhkembangkan nilai nilai luhur budaya lokal guna mendukung terciptanya
kehidupan masyarakat yang madani.
BAB IV
PEMBENTUKAN BKAD DAN LEMBAGA PENDUKUNG
Bagian Kesatu
Pembentukan BKAD
Pasal 8
Langkah-langkah pembentukan BKAD adalah sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan Musyawarah Antar Desa (MAD) yang pesertanya utusan dari
perwakilan desa minimal tiap-tiap desa 5 (lima) orang;
b. Menetapkan Peraturan Bersama Kepala Desa (Permakades) tentang Kerjasama Antar
Desa;
c. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BKAD; dan
d. Menetapkan kepengurusan BKAD.
Bagian Kedua
Pembentukan Lembaga Pendukung
Pasal 9
5
Dalam melakukan kegiatan, Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) dapat membentuk unit-
unit pengelola usaha dan/atau unit-unit pengelola non-usaha serta badan pengawas yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan berfungsi secara operasional dalam kaitannya untuk
mencapai visi, misi dan tujuan.
BAB V
STRUKTUR, BENTUK, HUBUNGAN ANTAR LEMBAGADAN HUBUNGAN KERJA ANTAR PELAKU
Bagian KesatuStruktur Kelembagaan BKAD
Pasal 10
(1) Struktur BKAD Kecamatan Sragi terdiri dari :
a. Badan Pengawas;
b. Bada Eksekutif;
c. Unit Pengelola;
(2).Badan Pengawas terdiri dari 1 ( satu ) orang Ketua dan 2 ( dua ) orang anggota.
(3).Badan Eksekutif terdiri dari :
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Bendahara; dan
d. Bidang-bidang lain sesuai dengan kebutuhan organisasi.
(4) Struktur Unit Pengelola :
a. Unit Pengelola dipimpin oleh seorang Manager Unit atau sebutan lainnya;
b. Struktur lain dibawah manager atau sebutan lainnya ditentukan sesuai dengan
kebutuhan;
Bagian KeduaBentuk Unit-unit Pengelola
Pasal 11
6
(1) Unit-unit pengelola yang ditetapkan oleh BKAD dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan
tanggung jawab.
(2) Unit-unit pengelola sebagaimana tersebut dalam pasal 10 ayat (4) ada yang bersifat tetap
dan ada yang bersifat sementara.
Bagian KetigaHubungan antar Lembaga Pendukung
Pasal 12
(1) Hubungan antar Lembaga Pendukung yang dibentuk BKAD diatur dan
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).
(2) Anggaran Rumah Tangga yang mengatur hubungan antar Lembaga
Pendukung harus saling mendukung dan tidak bertentangan dengan visi, misi dan tujuan
BKAD.
Bagian KeempatHubungan Kerja antar Pelaku
Pasal 13
(1) Hubungan kerja antar pelaku diperlukan dan diatur guna menciptakan kerja sama
tim atau pelaku yang terorganisir sesuai dengan fungsi dan kewenangan masing-masing.
(2) Hubungan kerja antar pelaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu hubungan kerja
struktural dan fungsional.
(3) Masing-masing pelaku melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas, kewajiban,
kewenangan dan hak mereka masing-masing Lembaga Pendukung sesuai Standar
Operasional Prosedur (SOP) di masing-masing lembaga.
(4) Hubungan kerja dimaksud pada ayat (1), (2) dan (3) pada pasal ini bersifat
profesional dan independen dalam menjalankan pelaksanaan pekerjaan dan teknis
operasional organisasi.
BAB VI
TATACARA DAN KETENTUAN PELAKSANAAN KERJASAMA
7
Bagian KesatuBentuk Musyawarah Dalam Pengambilan Keputusan
Pasal 14
(1) Musyawarah Antar Desa (MAD);
(2) Musyawarah Antar Desa (MAD) Khusus.
Pelaksanaan Musyawarah
Pasal 15
(1) Musyawarah Antar Desa sekurang-kurangnya dilaksanakan setiap satu tahun sekali;
(2) Musyawarah Antar Desa selain yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, dapat
dilaksanakan sewaktu-waktu apabila ada hal-hal yang bersifat mendesak yang disebut
MAD Khusus.
Wewenang Musyawarah
Pasal 16
Musyawarah Antar Desa (MAD) sebagai pemegang kedaulatan tertinggi organisasi
berwenang:
a. Menetapkan dan Mengubah Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) ;
b. Menetapkan kebijakan organisasi dan program kerja;
c. Menetapkan sanksi dan penghargaan setingkat kecamatan;
d. Sebagai forum dalam menyelesaikan permasalahan yang tidak bisa diputuskan secara
kekeluargaan atau berjenjang; dan
e. Memilih, mengangkat dan memberhentikan Kepengurusan BKAD.
BAB VII
KEWAJIBAN DAN HAK DESA
8
Kewajiban
Pasal 17
Desa yang melakukan kerjasama antar desa berkewajiban :
a. Membiayai kegiatan yang dikerjasamakan;
b. Mematuhi dan melaksanakan keputusan yang dihasilkan Musyawarah Antar Desa; dan
c. Menjaga hasil kegiatan kerjasama.
Hak
Pasal 18
Desa yang melakukan kerjasama antar desa berhak :
a. Mendapatkan manfaat kegiatan kerjasama;
b. Mendapatkan informasi tentang perkembangan kelembagaan; dan
c. Memberikan saran, usul dan pendapat kepada BKAD.
BAB VIII
WEWENANG, KEWAJIBAN DAN HAK PENGURUS BKAD
Bagian Kesatu
Wewenang
Pasal 19
Wewenang pengurus BKAD adalah :
a. Mengkoordinasikan, memfasilitasi pelaksanaan Musyawarah Antar Desa (MAD), dan
rapat-rapat lainnya setingkat kecamatan;
b. Bersama Camat mengundang pertemuan MAD, MAD Khusus, dan rapat-rapat lainnya
setingkat kecamatan;
c. Bersama Camat memfasilitasi penanganan masalah, rencana tindak lanjut dan melaporkan
perkembangan di MAD; dan
d. Ketua BKAD bersama dengan manager atau sebutan lainnya unit kerja menandatangani
spesimen buku bank.
9
Bagian Kedua
Kewajiban
Pasal 20
Kewajiban Pengurus BKAD adalah :
a. Menaati AD/ART dan semua keputusan MAD, dan SOP yang telah ditetapkan;
b. Memupuk dan menjaga kerjasama secara profesional antar anggota BKAD;
c. Memupuk dan menjaga kerjasama secara profesional antar pengurus BKAD dan lembaga
pendukung BKAD;
d. Melaporkan realisasi kegiatan secara berkala baik bulanan maupun tahunan;
e. Menerima saran, masukan dan pendapat yang disampaikan oleh masyarakat.
Bagian Ketiga
Hak
Pasal 21
Hak Pengurus BKAD adalah :
a. Mendapatkan gaji, tunjangan dan bonus yang berasal dari laba usaha; dan
b. Mendapatkan informasi dan laporan seluruh proses pelaksanaan kegiatan dari lembaga
pendukung baik secara berkala maupun temporer.
BAB IX
KEWAJIBAN DAN HAK PELAKU LEMBAGA PENDUKUNG
Bagian Kesatu
Kewajiban
Pasal 22
Kewajiban Pelaku Lembaga Pendukung adalah :
a. Menaati AD/ART dan semua keputusan MAD, dan SOP yang telah ditetapkan;
b. Menjaga dan meningkatkan kerjasama secara profesional;
c. Menjaga dan meningkatkan kerjasama secara profesional antar pelaku lembaga
pendukung;
d. Melaporkan realisasi kegiatan kepada atasan secara berjenjang;
10
Bagian Kedua
Hak
Pasal 23
Hak Pelaku Lembaga Pendukung Tetap adalah :
a. Mendapatkan gaji dan tunjangan; dan
b. Mendapatkan bonus yang berasal dari laba usaha;
BAB X
PERMODALAN DAN SUMBER PENDANAAN
Bagian Kesatu
Modal Awal
Pasal 24
Modal Awal dana perguliran SPP sebesar Rp. ###.###.###,- (SPC) berasal dari Bantuan
Langsung Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat desa di wilayah
Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan Propinsi Jawa Tengah, yang dikelola oleh UPK
diatur secara khusus dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).
Bagian Kedua
Modal Tambahan
Pasal 25
Modal tambahan adalah dana yang diperoleh BKAD dari :
a. Modal yang diperoleh dari hasil pengelolaan program yang dikelola oleh BKAD; dan
b. Tambahan modal dari donasi yang bersifat tidak mengikat.
Pasal 26
11
Pembiayaan dalam rangka Kerjasama Antar Desa dibebankan kepada pihak yang melakukan
kerjasama sesuai dengan keputusan dan/atau kesepakatan bersama dengan prinsip
proporsional, transparan dan akuntabel.
BAB XI
PROSEDUR PENANGANAN DAN PENGADUAN MASALAH
Pasal 27
(1) Perselisihan, penyimpangan dan lain-lain yang merugikan masyarakat, penanganannya
dilakukan oleh Tim yang dibentuk BKAD, diselesaikan secara musyawarah dan apabila
tidak tercapai maka diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku; dan
(2) Penanganan pengaduan masalah dilakukan secara berjenjang dengan menggunakan
prinsip keterbukaan, partisipatif, proporsional dan objektif.
BAB XII
KODE ETIK BKAD
Pasal 28
(1) Kode etik BKAD meliputi :
a. Dilarang mengambil keputusan, melakukan negosiasi, melakukan kompromi,
memberi saran, atau melakukan tindakan yang merugikan masyarakat;
b. Dilarang menerima imbalan dalam bentuk apapun dari pihak manapun dengan
tujuan :
i. Meloloskan proses seleksi usulan program desa dan penetapan alokasi dana
bantuan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku;
ii. Mempengaruhi pemilihan jenis kegiatan, alokasi dan spesifikasi kegiatan
dalam proses perencanaan;
iii. Sebagai hadiah, kompensasi, komisi, tanda terimakasih, atau apapun
namanya dalam kaitannya dengan profesi sebagai pengurus BKAD.
c. Bertindak merekayasa pembayaran atau administrasi atas nama BKAD atau
kelompok masyarakat;
12
d. Membantu dan atau menyalahgunakan dana yang dikelola BKAD untuk
kepentingan pribadi, keluarga, atau kelompok;
e. Memalsukan arsip, tanda tangan, atau laporan yang merugikan masyarakat
baik secara langsung maupun tidak langsung; dan
f. Dengan sengaja atau tidak sengaja memberikan, tidak melaporkan, atau
menutupi proses penyimpangan yang terjadi.
(2) Kode etik berlaku bagi seluruh pelaku Kelembagaan BKAD dalam rangka menempatkan
kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Pasal 29
(1) Pelanggaran kode etik diselesaikan berdasarkan prosedur penyelesaian BKAD secara
cepat, tuntas dan tanpa toleransi; dan
(2) Apabila terbukti terjadi pelanggaran kode etik maka pelaku diberhentikan secara tidak
hormat.
BAB XIII
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 30
(1) Setiap perselisihan yang timbul dalam kerjasama desa diselesaikan secara musyawarah
dengan dilandasi semangat kekeluargaan;
(2) Apabila terjadi perselisihan kerjasama desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam
satu wilayah kecamatan penyelesaiannya difasilitasi dan diselesaikan oleh camat ; dan
(3) Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat final dan
ditetapkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh para pihak dan pejabat yang
memfasilitasi penyelesaian perselisihan;
BAB XIV
PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
13
Perubahan
Pasal 31
Pada prinsipnya organisasi BKAD tidak ada perubahan kecuali menyempurnakan visi, misi,
azas, tujuan, kebijakan dasar dan prinsip-prinsip organisasi yang tidak bertentangan dengan
cita-cita ideal BKAD yang tercantum didalam mukadimah AD/ART.
Bagian Kedua
Pembubaran
Pasal 32
(1) BKAD Kecamatan Sragi dapat dibubarkan apabila :
a. Terdapat kesepakatan para pihak melalui MAD yang ditetapkan dalam berita acara;
b. Terdapat keadaan luar biasa yang mengakibatkan BKAD tidak dapat melaksanakan
kewajiban, tugas dan tanggungjawab organisasi; dan
c. Terdapat hal yang merugikan kepentingan masyarakat desa, daerah atau nasional;
(2) Pembubaran organisasi bisa dilakukan apabila diusulkan sekurang-kurangnya 2/3 (dua
pertiga) jumlah anggota dan dilakukan dalam Musyawarah Antar Desa Khusus;
(3) Pembubaran organisasi dianggap sah apabila Musyawarah Antar Desa Khusus dihadiri
oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota BKAD, dan keputusan
disetujui sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari peserta yang hadir memenuhi quorum.
BAB XV
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 33
(1) Perubahan Anggaran Dasar dapat dilakukan apabila bertujuan untuk menyempurnakan
anggaran dasar yang sudah ada dan tidak bertentangan dengan cita-cita ideal BKAD,
seperti yang tertuang dalam mukadimah, visi, misi, asas, tujuan dan prinsip organisasi.
(2) Anggaran Dasar dapat diubah oleh Musyawarah Antar Desa yang dihadiri sekurang-
kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota BKAD.
14
(3) Keputusan perubahan Anggaran Dasar dinyatakan sah, apabila sekurang-kurangnya
disetujui oleh 50% +1 (lima puluh persen plus satu) dari anggota BKAD yang hadir.
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 34
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar (AD) akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga (ART), Keputusan MAD, Peraturan Organisasi dan Standar Operasional
Prosedur (SOP);
(2) Anggaran Rumah Tangga (ART), Keputusan MAD, Peraturan Organisasi dan Standar
Operasional Prosedur (SOP tidak boleh bertentangan dengan Angaran Dasar (AD)
BKAD.
Ditetapkan di Sragi
pada tanggal .........................
Badan Kerjasama Antar Desa
Ketua,
WARDOKO
Sekretaris,
SARIDJO
15
ANGGARAN RUMAH TANGGABADAN KERJASAMA ANTAR DESA (BKAD)
KECAMATAN SRAGI KABUPATEN PEKALONGANPROPINSI JAWA TENGAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESABKAD KECAMATAN SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 91, 92 Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa;
b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 143, 144, 145, 146, 147, 148 Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa;
c. bahwa untuk melaksanakan Anggaran Dasar BKAD Kecamatan Sragi tahun 2015.
Mengingat : Keputusan hasil Musyawarah Antar Desa (MAD) Kecamatan Sragi tanggal 30 Oktober 2015
Memutuskan :
Menetapkan : Anggaran Rumah Tangga BKAD Kecamatan Sragi, sebagai berikut :
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1) Dalam ketentuan umum ini yang dimaksud dengan :a. Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) adalah lembaga lintas desa dan kelurahan
yang dibentuk secara sukarela atas dasar kesepakatan dari dua atau beberapa desa di satu wilayah dalam satu kecamatan;
b. Anggota BKAD adalah peserta Musyawarah Antar Desa (MAD) yang merupakan perwakilan dari masing-masing desa yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Desa;
c. Pengurus BKAD adalah anggota BKAD yang dipilih oleh peserta MAD dan bertanggungjawab kepada Kepala Desa melalui MAD;
16
d. Lembaga Pendukung adalah unit pengelola usaha / pengelola non-usaha dan badan pengawas yang ditetapkan dalam MAD dan tuangkan dalam berita acara MAD;
e. Pengelola Usaha adalah orang yang dipilih oleh Pengurus BKAD untuk mengelola usaha dan program pemerintah secara profesional;
f. Badan Pengawas (BP) adalah badan yang dibentuk oleh Pengurus BKAD berperan mengawasi pengelolaan kegiatan, administrasi, dan keuangan yang dilakukan oleh Unit Pengelola secara obyektif dan independen;
g. Tim Verifikasi (TV) Simpan Pinjam adalah tim yang dibentuk oleh Pengurus BKAD untuk memverifikasi calon peminjam secara adil dan obyektif sebagai dasar analisis pemberian pinjaman oleh Tim Pendanaan;
h. Tim Pendanaan adalah tim yang di bentuk oleh Pengurus BKAD, yang memiliki tugas menganalisis usulan pinjaman kelompok dari aspek kemampuan, karakter, kapital, kondisi dan kolateral kelompok; dan
i. Tim Penyehatan Pinjaman (TPP) adalah tim yang dibentuk Pengurus BKAD yang bertujuan untuk menangani pinjaman bermasalah.
BAB IIKEANGGOTAAN, KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA BKAD
KeanggotaanPasal 2
(1) Anggota BKAD adalah delegasi desa yang ada di Kecamatan Sragi. (2) Jumlah Anggota BKAD tiap-tiap desa adalah 5 (lima) orang yang terdiri dari :
a. 1 (satu) orang unsur Pemerintah Desa;b. 1 (satu) orang unsur Badan Permusyawaratan Desa (BPD);c. 1 (satu) orang unsur Lembaga Kemasyarakatan Desa atau sebutan lainnya;d. 1 (satu) orang unsur Lembaga Desa lainnya;e. 1 (satu) orang Tokoh Masyarakat dengan mempertimbangkan keadilan gender.
(3) Delegasi desa dimaksud ayat (1) pasal ini adalah delegasi dari desa yang diputuskan berdasarkan hasil Musyawarah Desa yang dituangkan dalam Berita Acara dan diputuskan dengan Surat Keputusan Kepala Desa.
Kewajiban Anggota BKADPasal 3
Anggota BKAD berkewajiban untuk: a. Turut serta memajukan BKAD baik secara langsung maupun tidak langsung;b. Menghadiri rapat-rapat yang diadakan oleh Pengurus BKAD;c. Aktif melindungi dan melestarikan hasil kegiatan BKAD; dand. Mematuhi serta melaksanakan AD/ART dan/atau peraturan lain yang telah ditetapkan.
17
Hak Anggota BKADPasal 4
Anggota BKAD berhak atas :a. Memilih dan dipilih menjadi Pengurus BKAD;b. Memberikan saran, usul dan pendapat baik lisan maupun tulisan; danc. Memberikan suaranya dalam pemungutan suara.
BAB IIIPENGURUS BKAD
Persyaratan dan Tata cara Pemilihan Pengurus BKADPersyaratan Pengurus BKAD
Pasal 5
Syarat-syarat Pengurus BKAD adalah:a. Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa;b. Setia kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945 dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;c. Bertanggung jawab;d. Mempunyai jiwa kader dan pengabdian kepada masyarakat;e. Mempunyai pengalaman organisasi;f. Memiliki visi dan perspektif membangun masyarakat;g. Mempunyai keterampilan komunikasi dan Fasilitasi;h. Mempunyai kemampuan dalam melakukan penyelesaian masalah;i. Mempunyai motivasi untuk mengembangkan lembaga dan/atau organisasij. Diusulkan oleh anggota BKAD dalam MAD; dank. Berdomisili diwilayah Kecamatan SRAGI
Tata Cara Pemilihan Pengurus BKADPasal 6
(1) Pemilihan pengurus BKAD dilakukan dengan cara musyawarah mufakat;(2) Apabila tidak mencapai mufakat maka dilakukan dengan cara pemungutan suara; dan(3) Tata cara pemungutan dan penghitungan suara ditetapkan dalam MAD.
18
Penetapan Pengurus BKADPasal 7
Pengurus BKAD ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bersama Kepala Desa di Kecamatan Sragi.
Tugas, Tanggung jawab, Kewajiban dan Hak Pengurus BKADPasal 8
(1) Tugas Pengurus BKADa. Bersama Camat menyelenggarakan Musyawarah Antar Desa (MAD), Musyawarah
Antar Desa (MAD) Khusus, rapat-rapat lainnya setingkat kecamatan; b. Menandatangani hasil-hasil keputusan Musyawarah Antar Desa dan rapat-rapat
lainnya setingkat kecamatan; c. Melakukan penyebarluasan dan sosialisasi program kerja yang sesuai dengan
Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumat Tangga (ART);d. Menyusun program dan rencana kerja bulanan dan tahunan;e. Mengkoordinasikan program dan rencana kerja dengan lembaga pendukung; f. Menyampaikan program dan rencana kerja dalam forum MAD untuk ditetapkan;g. Melaksanakan program dan rencana kerja yang telah ditetapkan oleh MAD;h. Melaksanakan evaluasi program dan kegiatan;i. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil monitoring dan evaluasi program dan kegiatan;j. Memimpin jalannya musyawarah dan rapat-rapat BKAD;k. Melakukan pembinaan untuk peningkatan kinerja personalia lembaga pendukung
lainnya; danl. Melakukan pemeriksaan dan pengawasan keuangan bidang sarana fisik, sosial,
kesehatan dan pendidikan.
(2) Tanggungjawab Pengurus BKADa. Menjaga hasil keputusan, melaksanakan Penyebarluasan dan
sosialisasi informasi hasil-hasil keputusan dalam Musyawarah Antar Desa, dan rapat-rapat lainnya setingkat kecamatan;
b. Menjaga dan mengembangkan aset yang dimiliki BKAD; danc. Bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan operasional BKAD.
(3) Kewajiban Pengurus BKADf. Menaati AD/ART dan semua keputusan MAD, Peraturan Organisasi dan SOP yang
telah ditetapkan;g. Menjaga dan meningkatkan kerjasama secara profesional antar anggota BKAD;h. Menjaga dan meningkatkan kerjasama secara profesional antar pengurus dan lembaga
pendukung;
19
i. Melaporkan realisasi kegiatan tahunan pada forum MAD;j. Menerima saran, masukan dan pendapat yang disampaikan oleh masyarakat.
(4) Hak Pengurus BKAD
a. Mendapatkan gaji, tunjangan dan bonus; danb. Mendapatkan informasi dan laporan seluruh proses pelaksanaan
kegiatan dari lembaga pendukung baik secara berkala maupun temporer.
Masa Bakti Pengurus BKADPasal 9
Masa bakti Pengurus BKAD adalah selama 2 (dua) tahun dan dapat dipilih kembali maksimal 3 (tiga) kali masa bakti;
Larangan, Sanksi dan Pergantian Pengurus BKADPasal 10
(1) Larangana. Melanggar AD/ART BKAD, keputusan MAD, Peraturan Organisasi dan SOP; danb. Mengatasnamakan Lembaga BKAD dalam politik praktis.
(2) Sanksi a. Pengurus BKAD yang melanggar larangan, akan mendapatkan sanksi ringan, sedang
dan berat yang diputuskan dalam MAD;b. Sanksi ringan sebagaimana tersebut dalam butir a ayat (2) pasal ini adalah peringatan
lisan dari anggota BKAD dalam MAD;c. Sanksi sedang sebagaimana tersebut dalam butir a ayat (2) pasal ini adalah peringatan
tertulis oleh anggota BKAD dalam MAD; dand. Sanksi berat sebagaimana tersebut dalam butir a ayat (2) pasal ini adalah diberhentikan
dengan tidak hormat oleh anggota BKAD dalam MAD.
Pergantian Pengurus BKADPasal 11
Pergantian Pengurus BKAD dapat dilakukan apabila :1. Meninggal dunia/berhalangan tetap;2. Mengundurkan diri;3. Berakhir masa baktinya; dan4. Tidak lagi memenuhi syarat menjadi Pengurus BKAD.
20
Tatacara Pergantian Pengurus BKADPasal 12
(1) Pimpinan rapat MAD memberitahukan kepada peserta MAD tentang kekosongan Pengurus BKAD;
(2) Dalam hal kekosongan Pengurus BKAD sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini yang disebabkan karena habis masa baktinya maka pimpinan rapat MAD terlebih dahulu menyatakan bahwa kepengurusan BKAD dinyatakan demisioner;
(3) Dalam rangka kesinambungan kepengurusan, Pimpinan Rapat MAD sebelum menyatakan demisioner terlebih dahulu menetapkan bahwa kepengurusan baru yang akan dibentuk minimal 1/3 dari jumlah pengurus berasal dari pengurus yang lama;
(4) Apabila kekosongan kepengurusan yang secara bersama-sama yang disebabkan bukan karena habis masa baktinya maka dalam hal ini tidak berlaku ketentuan ayat 3 pasal ini;
(5) Apabila kepengurusan dalam keadaan demisioner maka rapat akan dipimpin oleh pimpinan rapat sementara yang ditunjuk oleh forum MAD sampai terbentuknya kepengurusan baru;
(6) Kepengurusan yang baru dibentuk segera dikukuhkan pada forum MAD pada hari itu oleh camat atau yang mewakili; dan
(7) Apabila pimpinan rapat telah mengumumkan kekosongan kepengurusan pada forum MAD, baik yang dimaksud pada ayat 1 maupun ayat 2 pasal ini, maka untuk selanjutnya Tata cara pemilihan pengurus menganut pada pasal 6 bab ini.
BAB IVKELEMBAGAAN PENDUKUNG
Pasal 13
(1) BKAD dalam kegiatannya membentuk kelembagaan yang berfungsi sebagai pengelola operasional untuk mencapai visi, misi dan tujuan;
(2) Bentuk kelembagaan pendukung yang ditetapkan oleh BKAD dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan tanggungjawabnya yaitu :a. Kelembagaan yang bersifat tetap / beroperasi sepanjang tahun :
i. Unit Pengelola; ii. Pengawas Unit Pengelola;
iii. Tim Verifikasi (TV); daniv. Tim Pendanaan.
b. Kelembagaan yang bersifat ad-hoc atau sementara yang bekerja jika diperlukan atau dibutuhkan sebagai pendukung kelembagaan :
i. Tim Penyehatan Pinjaman (TPP); dan
21
ii. Kelembagaan/tim lainnya yang akan ditentukan dan ditetapkan jika diperlukan.
BAB VKEGIATAN UNIT PENGELOLA
Pasal 14
Kegiatan Unit Pengelola meliputi : a. Pengelola bidang usaha; danb. Pengelola bidang non usaha.
BAB VISTRUKTUR UNIT PENGELOLA
Pasal 15
(1) Unit Pengelola sekurang-kurangnya terdiri dari 4 (empat) orang;(2) Struktur Unit Pengelola tersebut pada ayat 1 pasal ini terdiri dari :
a. Seorang manager unit atau sebutan lainnya;b. Pemegang administrasi;c. Pemegang keuangan; dand. Staf/bagian lainnya disesuaikan dengan kebutuhan.
BAB VIIPENGANGKATAN PERSONALIA UNIT PENGELOLA
Bagian KesatuPersyaratan Personalia Unit Pengelola
Pasal 16
Syarat-syarat Personalia Unit Pengelola :a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;b. Setia kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945 dan NKRI;c. Berkelakuan baik; dand. Syarat-syarat lain yang ditentukan oleh Pengurus BKAD.
Bagian Kedua Tata cara Pengangkatan Unit pengelola
Pasal 17
(1) BKAD membentuk Panitia Seleksi Pengangkatan Personalia Unit Pengelola;
22
(2) Panitia membuka pendaftaran dengan mengumumkan secara resmi keseluruh desa di Kecamatan Sragi;
(3) Jadwal dan materi seleksi pengangkatan disusun oleh panitia dan disahkan oleh Ketua BKAD; dan
(4) Peserta yang dinyatakan lulus seleksi diangkat dan ditetapkan sebagai Personalia Unit Pengelola oleh BKAD.
BAB VIIITUGAS, TANGGUNG JAWAB, KEWAJIBAN DAN HAK UNIT PENGELOLA
Pasal 18
(1) Tugas dan tanggung jawab Unit Pengelolaa. Membuat rencana kerja dan rencana anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku;b. Mengelola usaha/kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing;c. Melakukan pembinaan dan pengembangan usaha/kegiatan sesuai dengan bidang
masing-masing; dand. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan semua hasil usaha/kegiatan kepada
BKAD.(2) Kewajiban Unit Pengelola
a. Menaati AD/ART, keputusan MAD dan SOP yang telah ditetapkan;b. Membuat laporan kegiatan dan keuangan bulanan dan tahunan kepada BKAD; c. Menjaga dan meningkatkan kerjasama secara profesional antar Personalia;
(3) Hak Unit Pengelolaa. Mendapat gaji, tunjangan dan bonus;b. Mendapat cuti sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan;c. Penghargaan kinerja; dand. Peningkatan kapasitas.
Masa Kerja Personalia Unit PengelolaPasal 19
(1) Masa kerja personalia unit pengelola yang bersifat permanen maksimal sampai dengan umur 55 tahun;
(2) Personalia unit pengelola dievaluasi secara berkala baik bulanan maupun tahunan oleh BKAD;
(3) Tata cara evaluasi kinerja diatur lebih lanjut dalam Standar Operasional Prosedur (SOP);(4) Personalia unit pengelola dapat diberhentikan oleh BKAD apabila terbukti :
a. Meninggal dunia;
b. Habis masa kerja;
23
c. Mengundurkan diri;d. Tidak dapat menjalankan tugas secara permanen;e. Melanggar AD/ART f. Tidak masuk kerja selama 12 (dua belas) hari dalam satu tahun tanpa pemberitahuan
secara tertulis ; dang. Terbukti melakukan tindak kejahatan.
(5) Jika terjadi kekosongan personalia unit pengelola, BKAD dapat mengangkat pelaksana tugas sampai ditetapkannya personalia unit pengelola definitif.
Larangan, Sanksi dan Pemberhentian Hubungan KerjaPasal 20
(1) Larangana. Menjadi anggota organisasi terlarang; b. Bekerja pada lembaga lain;c. Melakukan kegiatan politik praktis; dand. Melakukan perbuatan tercela.
(2) Sanksi Personalia unit pengelola yang melanggar larangan, mendapat teguran dari BKAD :a. Teguran lisanb. Teguran tertulis pertama, apabila dalam jangka waktu 1 (satu) minggu sejak mendapat
teguran lisan tidak diindahkanc. Teguran tertulis kedua, apabila dalam jangka waktu 1 (satu) minggu sejak surat
teguran tertulis pertama diterbitkan tidak diindahkand. Apabila teguran tertulis kedua tidak diindahkan dalam jangka waktu 1 (satu) minggu
sejak surat diterbitkan, maka BKAD dapat melakukan Pemberhentian hubungan kerja.
(3) Pemberhentian Hubungan Kerjaa. Personalia unit pengelola yang mengundurkan diri diberhentikan dengan hormat oleh
BKAD;b. Personalia unit pengelola yang berdasarkan evaluasi tidak layak, diberhentikan
dengan hormat oleh BKAD;c. Personalia unit pengelola yang terbukti melakukan pelanggaran dan penyelewengan
diberhentikan dengan tidak hormat oleh BKAD;d. Personalia unit pengelola yang terlibat dalam proses perkara pidana dapat
diberhentikan sementara oleh BKAD; dane. Personalia unit pengelola yang dijatuhi hukuman dengan keputusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap, diberhentikan BKAD.
24
BAB VIIPENGAWAS LEMBAGA PENDUKUNG
Bagian KesatuTugas dan Fungsi Pengawas
Pasal 21
(1) Tugas dan fungsi pengawas lembaga pendukung adalah pengawasan dan pemeriksaan keuangan, administrasi dan management :
(2) Tugas dan fungsi pengawas lembaga pendukung yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah :a. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pengelolaan usaha/kegiatan
sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali;b. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap transaksi, dokumen administrasi,
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan pengelolaan usaha/kegiatan.c. Memantau pelaksanaan kegiatan;d. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban tugas kepada BKAD.
Bagian KeduaWewenang Pengawas
Pasal 22
Pengawas berwenang memberikan saran dan masukan kepada BKAD.
Personalia PengawasPasal 23
(1) Personalia Pengawas sekurang-kurangnya terdiri dari 1 (satu) orang ketua merangkap anggota dan 2 (dua) orang anggota;
(2) Personalia pengawas diangkat dan ditetapkan oleh BKAD.
Masa Tugas dan Pemberhentian Personalia PengawasPasal 24
(1) Personalia Pengawas diangkat dan ditetapkan untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun; dan
25
(2) Pengangkatan dan pemberhentian Personalia Pengawas dilakukan dengan tata cara yang diatur oleh BKAD.
Hak Personalia PengawasPasal 25
Hak Personalia pengawas :a. Mendapatkan honorarium, tunjangan dan bonus;b. Penghargaan kinerja; danc. Peningkatan kapasitas.
BAB VIIIKETENTUAN GAJI, HONORARIUM, TUNJANGAN DAN BONUS
Pasal 26
Ketentuan besaran dan tata cara pemberian gaji, honorarium, tunjangan dan bonus diatur dalam peraturan organisasi.
BAB IXPEMBAGIAN LABA USAHA
Pasal 27
(1) Laba usaha bersih pada tahun berjalan dapat dibagi untuk :a. 40 % penambahan modal;b. 15 % desa /dana sosial;c. 40 % kelembagaan BKAD;dan d. 5 % bonus kelembagaan.
(2) Pembagian laba diberikan setelah laba bersih pada tahun berjalan ditetapkan dalam MAD pertanggungjawaban paling lama 30 hari setelah MAD dilaksanakan
BAB XHUBUNGAN KELEMBAGAAN
Pasal 28
(1) Hubungan BKAD dengan lembaga pendukung bersifat instruksi;
26
(2) Hubungan BKAD dengan pemerintah daerah dan pemerintahan desa bersifat koordinasi dan konsultasi.
BAB XIATRIBUT ORGANISASI
Pasal 29
Atribut organisasi terdiri dari : (1) Lambang ;(2) Panji- panji; dan (3) Cap
Pasal 30
(1) Lambang adalah merupakan identitas organisasi atau ciri ciri khusus organisasi;(2) Lambang BKAD Kecamatan SRAGI berbentuk “rantai emas sebanyak 15 bergandeng
kokoh satu dengan lainnya saling berhubungan dengan erat” dan setiap rantai bertaburan pernak pernik mutiara kecil yang di bingkai dua lingkaran yang titik pusat berhimpit dengan jari jari berbeda terdapat tulisan “Badan Kerjasama Antar Desa” dan “Kec Sragi - Kab Pekalongan” yang di dalamnya terdapat : a. Tengah bertulis BKAD dengan huruf besar yang berbentuk logo huruf yang
bergandengan;b. Latar belakang logo terdapat transparansi peta wilayah kecamatan Sragi; dan c. Warna dasar kuning emas, tulisan berwarna biru, logo dan transparansi peta wilayah
Kecamatan Sragi kuning emas yang berbentuk lingkaran bulat.
Pasal 31
(1) Makna Lambang : a. Makna lambang rantai emas sebanyak 17 bergandeng kokoh melambangkan sifat
BKAD adalah tanggung renteng di 16 desa 1 kelurahan;b. Makna lambang pernak pernik mutiara kecil melambangkan bahwa setiap desa terdiri
dari banyak kelompok yang mempunyai potensi untuk di kembangkan dengan sistem tanggung rentang;
c. Peta wilayah Kecamatan Sragi menunjukkan wilayah kerja BKAD ada di seluruh Kecamatan Sragi;
d. Logo tulisan BKAD yang bergandengan mempunyai makna bahwa sistem yang di kembangkan adalah dengan meningkatkan kekuatan kelembagaan yang mengutamakanproses pelestarian; dan
27
e. Warna kuning emas, tulisan biru, logo dan transparansi peta wilayah Kecamatan Sragi kuning emas menunjukkan kesetiaan pasa visi, misi, asas, tujuan, kebijakan dasar dan prinsip prinsip BKAD.
(2) Bentuk visual lambang termuat dalam lampiran Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 32
Lambang dipergunakan pada : a. Naskah surat, dokumen dan piagam;b. Vandel;c. Produk produk publikasi; dan d. Stiker dan atau kegiatan kegiatan media informasi BKAD lainnya.
Pasal 33
(1) Panji panji berupa bendera dengan warna biru muda dan kuning emas serta di dalamnya ada lambang;
(2) Bentuk visual panji panji termuat dalam lampiran Anggaran Rumah Tangga;(3) Penggunaan panji panji :
a. Di ruang sekretariat;b. Di sidang Musyawarah BKAD dan rapat berkala; danc. rapat rapat lainnya.
Pasal 34
(1) Cap organisasi terdiri dari dua lingkaran yang titik pusatnya terhimpit jari jari masing masing berbeda serta tulisan berbunyi “BADAN KERJASAMA ANTAR DESA (BKAD)” dan “ KEC SRAGI - KAB PEKALONGAN’;
(2) Bentuk visual cap termuat dalam lampiran Anggaran Rumah Tangga;(3) Penggunaan cap pada setiap naskah organisasi; dan (4) Penggunaan kop surat organisasi.
BAB XIIPERATURAN PERUBAHAN
Pasal 35
(1) Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BKAD Kecamatan SRAGI hanya dapat dilakukan dalam MAD.
(2) Perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga BKAD Kecamatan Sragi dapat dilaksanakan apabila MAD dihadiri oleh minimal 2/3 dari anggota BKAD dan dinyatakan sah apabila disetujui oleh sekurang – kurangnya 50 % + 1 (lima puluh persen plus satu) dari peserta yang hadir.
28
BAB XIIIPENUTUP
Pasal 36
Segala hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi dan Standar Operasional (SOP).
Ditetapkan di : Sragi Pada tanggal : .......................
Badan Kerjasama Antar Desa
Mengetahui,CAMAT SRAGI
MADCHUR
Ketua
WARDOKO
29