rambut getar imasssss
DESCRIPTION
nnnTRANSCRIPT
AKTIVITAS RAMBUT GETAR
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
OLEH :
NAMA : MASRIAH
NIM : J1C111211
KELOMPOK : 1 (SATU)
ASISTEN : TAUFIK NOOR
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI BIOLOGI
BANJARBARU
MARET, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pencernaan makanan pada amfibi meliputi saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak
berupa hewan-hewan kecil (serangga). Alat pencernaan makanan pada katak
diawali oleh cavum oris dan diakhiri oleh anus. Pada beberapa bagian dari tractus
digestoria mempunyai struktur dan ukuruan yang berbeda. Mangsa yang berupa
hewan kecil yang ditangkap untuk dimakan akan dibasahi oleh air liur. Katak
tidak begitu banyak mempunyai kelenjar ludah. Dari cavum oris makanan akan
melalui pharynx, oesophagues yang menghasilkan sekresi alkalis (basis) dan
mendorong makanan masuk dalam fentriculus yang berfungsi sebagai gudang
percernaan. Bagain muka frentriculus yang besar disebut cardiarc, sedang bagian
posterior mengecil dan berakhir dengan pyloris (Schmidt, 1990).
Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi :
1. Rongga mulut : terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa
dan lidah untuk menangkap mangsa
2. Esophagus : berupa saluran pendek
3. Ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat
masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus
4. Intestinum (usus) : dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus
halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-
batasnya
5. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka
6. Kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan,
saluran reproduksi, dan urine (Ninit, 2006).
Proses pencernaan pada katak dipergunakan dua macam ludah yaitu yang
berbentuk cair dan yang berbentuk lendir. Mulut katak mempunyai bagian-bagian
yang sangat kompleks dan mempunyai fungsi khusus dalam pencernaan seperti
lidah sebagai alat untuk menangkap mangsa juga sebagai alat untuk menelan.
Saliva pada saluran pencernaan untuk memudahkan masuknya makanan ke dalam
oesophagus, ada rambut getar pada jaringan epitel yang dapat mengalirkan cairan
atau partikel yang dialirkan kearah epitel bersilia tersebut. Gerakan rambut getar
ini didukung oleh adanya ATP, jumlah rambut banyak sekali. Didukung oleh
adanya ATP, terletak pada langit-langit rahang atas terutama pada pallatum
(Doddy, 2011).
Silia merupakan organel yang dapat ditemukan pada organisme eukariotik.
Silia memiliki peran bermacam-macam sesuai dengan tempatnya. Pada saluran
pencernaan rambut getar/silia berperan dalam tranportasi bahan
makanan. Aktivitas rambut getar terbatas hanya pada medium yang basah, dan
oleh karena itu, hanya ditemukan pada permukaan yang terendam atau paling
tidak pada permukaan yang berlapis selaput basah (Prayudha, 2005)
Silia terdapat pada seluruh permukaan sel atau hanya pada bagian tertentu.
Silia membantu pergerakan makanan ke sitostoma. Makanan yang terkumpul di
sitostoma akan dilanjutkan ke sitofaring. Apabila telah penuh, makanan akan
masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan. Sel Siliata memiliki
dua inti : makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus memiliki fungsi
vegetatif. Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif, yaitu pada konjugasi. Silia
pada tubuh dapat berfungsi untuk bergerak, menangkap makanan, menimbulkan
arus air untuk pernafasan (Ninit, 2006).
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum aktivitas rambut getar pada proses pencernaan
bertujuan untuk mengamati aktivitas rambut getar mulut dari tenggorokan pada
kodok.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Thermofologi merupakan istilah yang menjelaskan berbagai aspek energi
dalam tubuh. Seekor hewan dalam melangsungkan hidupnya akan memproduksi
energi hasil metabolisme zat-zat makanan dalam tubuh digunakan untuk
keperluan hidup pokok, produksi atau pertumbuhan. Perubahan energi dalam
tubuh merupakan hasil perbedaan antara pertambahan energi dengan kehilangan
energi yang biasa dipengaruhi oleh aktivitas hewan, ukuran tubuh, temperatur
internal dan karakteristik fisik. Pada organ mulut katak terdapat rambut getar yang
berfungsi sebagai proses penelanan makanan. Semakin banyak rambut getar yang
terdapat pada organ turut mempengaruhi proses penelanan makanan dalam katak
(Doddy, 2011).
Mulut katak mempunyai bagian-bagian yang sangat kompleks dan
mempunyai fungsi khusus dalam pencernaan seperti lidah sebagai alat untuk
menangkap mangsa juga sebagai alat untuk menelan. Saliva pada saluran
pencernaan untuk memudahkan masuknya makanan ke dalam esophagus, ada
rambut getar pada jaringan epitel yang dapat mengalirkan cairan atau partikel
yang dialirkan kearah epitel bersilia tersebut (Schmidt, 1990). Rambut getar
merupakan suatu selaput lendir yang terdapat dalam rongga mulut katak dan
berfungsi untuk menimbulkan aliran dari cairan mulut dan permukaan dinding
cavum oris (Junqueira, et al. 1997). Untuk memudahkan proses masuknya
makanan kedalam esophagus ada rambut getar pada jaringan epitel yang
mengalirkan cairan atau benda partikel yang diarahkan ke suatu arah diatas epitel
(Adya, 2011).
Rambut getar merupakan suatu selaput lendir yang terdapat dalam rongga
mulut katak dan berfungsi untuk menimbulkan aliran dari cairan mulut dan
permukaan dinding cavum oris. Untuk memudahkan proses masuknya makanan
kedalam oesophagus ada rambut getar pada jaringan epitel yang mengalirkan
cairan atau benda partikel yang diarahkan ke suatu arah diatas epitel. Mulut katak
mempunyai bagian-bagian yang sangat kompleks dan mempunyai fungsi khusus
dalam pencernaan seperti lidah sebagai alat untuk menangkap mangsa juga
sebagai alat untuk menelan. Saliva pada saluran pencernaan untuk memudahkan
masuknya makanan ke dalam oesophagus, ada rambut getar pada jaringan epitel
yang dapat mengalirkan cairan atau partikel yang dialirkan kearah epitel bersilia
tersebut (Schmidt, 1990).
Terdapat 6 macam rambut getar menurut Protist Imformation server,
antara lain yaitu :
1. Chilodonella
2. Prorondon
3. Colpoda
4. Stensor
5. Coleps
6. Tetrahymena (Prayudha, 2005).
Cilia (tunggalnya cilium) dan flagella (tunggalnya flagellum) adalah alat
atau mesin pergerakan sel, yang muncul dari suatu sel tertentu. Cilia dalam satu
sel jumlahnya biasanya banyak, ukurannya pendek. Flagella biasanya tunggal atau
sedikit jumlahnya dan ukuran biasanya panjang. Baik cilia atau flagela tersusun
atas bagian tengah atau pusat mikrotubul dobel dikelilingi oleh 9 mikrotubul
dobel. Oleh karena itu susunan cilia atau flagella sering disebut struktur atau pola
9±2 disebut struktur axoneme. Mikrotubul pada cilia dan flagela bertindak sebagai
pendukung sekaligus alat pergerakan ketika organel cilia atau flagella bergetar.
Pergerakan organel itu disebabkan karena mikrotubul penyusunnya berlekuk
(Junqueira, 1998).
. Untuk memudahkan proses pencernaan pada katak maka dipergunakan dua
macam ludah yaitu yang berbentuk cair dan yang berbentuk lendir Pada pallatum
terdapat sum-sum rambut getar yang berfungsi untuk menimbulkan aliran dari
cairan saluran mulut dan pada permulaan dinding cavum oris. Pallatum terdiri dari
dua bagian yaitu pallatum molle dan palllatum durum. Pallatum durum terdiri atas
tajuk-tajuk dari sebelah depan tulang maxillaris dan lebih kebelakang terdiri atas
dua bagian pallatum. Pada pallatum juga ditemukan adanya lipatan-lipatan
bergantung dan bergerak yang terdiri atas jaringan fibrious yang dikendalikan
oleh ototnya sendiri (Junqueira, 1998).
Pada katak, aktivitas rambut getar pada epitel rongga mulut bergerak dari
mulut ke anus, sambil menyapu bersih segala kotoran (debris) yang ada di
sepanjang saluran pencernaan. Hal tersebut menyerupai aktivitas rambut getar
yang ditemukan pada sistem respirasi mamalia. Gerakan rambut getar berbeda-
beda jenisnya. Pada katak, rambut getar di rongga mulut dan kerongkongan
(pharynx), bergerak seperti pendulum yaitu bergarak bolak-balik, melentur pada
dasarnya (Prayudha, 2005).
Dalam keadaan normal, rambut getar biasanya diam saja dan akan mulai
bergerak apabila diberi rangsangan, seperti peletakan partikel benda asing, dan
baru akan berhenti bergerak setelah pertikel tersebut tersapu habis oleh gerakan
rambut getar itu (Prayudha, 2005).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 12 Maret 2013, pukul 14-
16.00 WITA di Laboratorium Biologi S1 Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah jarum pentul,
alat-alat diseksi (gunting, pinset, sonde dan penggaris), kaca penutup, kaca objek,
papan fiksasi katak, mikroskop, gelas beaker, thermometer, hot plate, jarum
pentol dan stopwatch.
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah kodok,
Larutan NaCl fisiologis (0,65%), air 14oC, 30oC dan 62oC.
3.3 Prosedur Kerja
Pengamatan Gerakan Rambut Getar
1. Dimatikan kodok dengan cara dibius eter.
2. Dibuang seluruh rahang bawahnya dengan memakai gunting.
3. Dibuka dinding perut agar viseranya terlihat.
4. Dijepit lambungnya dengan pinset dan diangkat.
5. Dipotong antara lehernya agar tengkoraknya terpisah dari
punggungnya, tanpa mengganggu hubungan (pertautan) esophagus dan
lambung pada kepalanya dengan menggunakan gunting atau scaple.
6. Dipisahkan lambung dari duodeumnya.
7. Difiksasi kepala katak pada papan fiksasi.
8. Dibuka esophagus dan lambungnya, kemudian difiksasi juga difiksasi
pada papan.
9. Diambil butir serbuk kayu yang direndam pada NaCl fisiologis dengan
menggunakan pipet dan diletakkan pada langit-langit rahang atas kodok
(titik A) dan dicatat waktunya.
10. Diamati arah gerakan butir serbuk kayu tersebut, mulai dari awal (titik
A) sampai tiba di dekat esophagus (B), dan dicatat lagi waktunya.
11. Diukur jarak AB dan ditentukan waktu yang dibutuhkan oleh butir
serbuk kayu tersebut untuk bergerak dari A ke B. Dihitung kecepatan
gerak butir tersebut.
12. Diulangi No. 9 sampai dengan No. 11, tetapi dengan butir serbuk kayu
yang berturut-turut diletakkan pada bagian kiri di titik C (gerakan CD)
dan bagian kanan di titik E (gerakan EF) pada bagian dalam rahang
atas.
13. Diulangi No. 9 sampai dengan No. 12, dimiringkan papan kodok ke
kiri, kemudian ke kanan.
14. Diperhatikan apakah kemiringan papan kodok dapat mempengaruhi
arah gerakan dari butir serbuk kayu.
Pengaruh Suhu pada Gerakan Rambut Getar
1. Didinginkan preparat dengan merendamnya di dalam larutan Ringer
dingin selama 5 menit.
2. Dikeluarkan preparat dari larutan Ringer dingin tadi dan dengan cepat
diletakkan sebutir serbuk kayu pada titik A. Dihitung kecepatan serbuk
kayu bergerak dari A ke B.
3. Dikembalikan preparat ke dalam larutan Ringer dingin selama 2 menit
dan diulangi pengukuran seperti di atas.
4. Direndam preparat tersebut di dalam larutan Ringer 140C selama 5
menit dan diulangi pengukuran seperti di atas.
5. Diulangi percobaan tersebut pada suhu 300C dan 620C.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang didapatkan pada praktikum kali ini adalah :
Tabel 1. Hasil Percobaan Gerakan Rambut Getar
No. PerlakuanKecepatan Gerak Rambut Grtar (mm/menit)
Tengah (AB) Kiri (CD) Kanan (EF)
1. Posisi Datar 07, 40 04, 29 04, 10
2. Miring ke Kiri 08, 23 05, 17 00, 36
3. Miring ke Kanan 02, 43 05, 34 05. 35
4.
Suhu
14oC 24, 30 24, 30 04, 45
5. 30oC 07, 40 04, 29 04, 10
6. 62oC 03, 16 5, 46 01, 16
4.2 Pembahasan
Praktikum aktivitas rambut getar kali ini mengambil salah satu contoh
sampel yaitu anura spesies katak. Anura mempunyai peranan penting di alam
mengingat dalam rantai makanan merupakan hewan mangsa. Selain itu anura
merupakan salah satu indikator biologi di alam karena memiliki kepekaan yang
tinggi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada habitatnya. Keberadaan
dan fungsi anura harus dijaga, karena penurunan populasinya di alam dapat
mengakibatkan keseimbangan rantai makanan dalam ekosistem terganggu.
Keberadaan amfibi (anura) contohnya katak sangat dipengaruhi kondisi iklim,
tanah, topografi dan vegetasi, baik dalam areal yang sempit ataupun luas, dimana
semua akan saling berhubungan dan membentuk komunitas biotik. Amfibi
menempati berbagai habitat di alam yang secara umum adalah pada habitat
aquatik dan terestrial, kebanyakan aktif pada malam hari (nocturnal).
Respon anura yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan dapat
menjadikannya sebagai salah satu biokontrol dalam ekosistem. Terjadinya
penurunan jumlah populasi anura disebabkan oleh faktor polusi, perubahan iklim,
dan hilangnya habitat serta lahan basah.
Praktikum aktivitas rambut getar pada saluran pencernaan kodok
bertujuan untuk mengetahui pergerakan makanan di saluran pencernaan
khususnya rambut getar mulut dan tenggorokan pada katak. Pada praktikum kali
ini digunakan garam fisiologis atau larutan NaCl yang berguna memudahkan kita
untuk dapat mengamati pergerakan rambut getar lebih lama karena garam
fisiologis itu sendiri adalah larutan yang membantu sel agar tetap utuh seperti
aslinya tanpa merusak bentuk sel itu sendiri. Larutan NaCl mempunyai garam ion-
ion yang pada daerahnya menyebabkan darah semakin encer karena efek
persenyawaan yang dapat menimbulkan tekanan osmotik dalam darah lebih kecil
dari tekanan osmotik jaringan sehingga zat dapat masuk, sehingga sebelum
digunakan untuk aktivitas rambut getar cairan yang ada di dalam esopaghus atau
lambung tersebut tidak akan mengental atau membeku terlebih dahulu.
Pergerakan rambut getar didalam saluran pencernaan kodok ternyata
memiliki faktor-faktor yang dapat mempengaruhi yaitu suhu, keadaan lingkungan
sekitarnya dan kemiringan atau keadaan tempat. Dari hasil praktikum yang
dilakukan dengan menggunakan papan fiksasi yang diberi perlakuan rata, miring
ke kiri dan miring ke kanan. Ternyata pergerakan rambut getar pada keadaan rata
tidak terlalu berbeda jauh aktivitas kecepatannya dibandingkan dengan keadaan
yang dimiringkan baik miring ke kiri maupun ke kanan. Kemudian menurut teori,
seharusnya suhu yang lebih panas akan mempercepat gerakan rambut getar. Akan
tetapi pada praktikum kami kali ini ternyata hasilnya berbanding terbalik, hal ini
kemungkinan akibat kesalahan oleh praktikan yang mengerjakan pengaruh suhu
(60oc/panas) pada aktivitas rambut getar.
Kodok mempunyai bagian-bagian mulut yang sangat kompleks dan
mempunyai fungsi khusus dalam pencernaan seperti lidah sebagai alat untuk
menangkap mangsa juga sebagai alat untuk menelan. Saliva pada saluran
pencernaan untuk memudahkan masuknya makanan ke dalam esophagus, ada
rambut getar pada jaringan epitel yang dapat mengalirkan cairan atau partikel
yang dialirkan kearah epitel bersilia tersebut. Rambut getar adalah suatu selaput
lendir yang terdapat dalam rongga mulut katak dan berfungsi untuk menimbulkan
aliran dari cairan mulut dan permukaan dinding cavum oris. Gerakan rambut getar
didukung oleh adanya ATP. Rambut getar berperan dalam transformasi bahan
makanan di saluran pencernaan. Aktifitas gerak rambut getar seperti bandul
lonceng yang bergerak bolak-balik. Pergerakan ini akan berhenti sampai bahan
makanan yang disapunya telah habis. Kelenjar ludah yang dihasilkan oleh mulut
katak dilengkapi oleh rambut getar yang memungkinkan proses pencernaan lebih
mudah dilakukan. Untuk memudahkan proses pencernaan pada katak maka
dipergunakan dua macam ludah yaitu yang berbentuk cair dan yang berbentuk
lendir. Pada pallatum terdapat sumsum rambut getar yang berfungsi untuk
menimbulkan aliran dari cairan saluran mulut dan pada permulaan dinding cavum
oris. Pallatum terdiri dari dua bagian yaitu pallatum molle dan palllatum durum.
Pallatum durum terdiri atas tajuk-tajuk dari sebelah depan tulang maxillaris dan
lebih kebelakang terdiri atas dua bagian pallatum.
Pada pengamatan gerakan rambut getar pada katak didapatkan jarak
masing-masing yaitu untuk A ke B pada posisi datar = 07,40 cm, C ke D 04,29
dan D ke F 04,10 cm. Pada posisi miring ke kiri untuk A ke B 08,23, C ke D
05,17 dan D ke F 00,36 cm. Sedangkan pada posisi miring ke kanan untuk A ke B
02,43, C ke D 05,34 dan D ke F 05,36 cm. Pengamatan rambut gatar pada suhu.
Pada suhu 14oC kecepatan gerak rambut getar untuk A ke B 24, 30, C ke D 24, 30
dan E ke F 04,45. Pada suhu 30oC kecepatan gerak rambut getar untuk A ke B
07,40, C ke D 04,29 dan E ke F 04,10. Sedangkan pada suhu 62oC kecepatan
gerak rambut getar untuk A ke B 03,16, C ke D 5, 46 E dan E ke F 01,16.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Pada pengamatan gerakan rambut getar pada katak didapatkan jarak masing-
masing yaitu untuk A ke B pada posisi datar = 07,40 cm, C ke D 04,29 dan D
ke F 04,10 cm. Pada posisi miring ke kiri untuk A ke B 08,23, C ke D 05,17
dan D ke F 00,36 cm. Sedangkan pada posisi miring ke kanan untuk A ke B
02,43, C ke D 05,34 dan D ke F 05,36 cm.
2. Rambut getar/silia berperan dalam tranportasi bahan makanan di saluran
pencernaan katak.
3. Secara teori, semakin tinggi suhu maka kecepatan aktifitas rambut getar
semakin cepat, sebaliknya semakin rendah suhu maka kecepatan aktifitas
rambut getar semakin lambat. Pada pengamatan, didapatkan hasil yang
berbanding terbalik dengan teori.
4. Pemberian perlakuan pada papan fiksasi, tidak terlalu memberikan pengaruh
terhadap aktivitas rambut getar pada katak.
5.2 Saran
Setiap praktikan sebaiknya harus benar-benar mengusai peralatan yang
akan digunakan, memahami prosedur kerja serta bahan dengan baik demi
keakuratan dan ketelitian hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA
Adya, R. 2011. Fisiologi Nutrisihttp://www.adyarahmi.blogspot.com/2010/fisiologi nutrisi Diakses pada 15 Maret 2013.
Doddy, R. 2011. Rambut Getar Pada Katak http://www.doddyrahman.blogspot.com/2011Diakses pada 15 Maret 2013.
Jungueira L. C, et all. 1998. Histologi Dasar. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Ninit, Yulianita. 2006. Amphibihttp://ninityulianita.wordpress.com/2009/01/20/amphibi/Diakses pada 15 Maret 2013.
Nuning, N. Dkk. 2009. Inventarisasi Jenis Anura Di Kawasan Hutan Sekitar Waduk Batutegi, Tanggamus, Lampung. UNILA, Lampung.
Prayudha. 2005. Thermoregulasihttp://prayudhabiology.wordpress.com/thermoregulasiDiakses pada 15 Maret 2013.
Schmidt-Nielsen, K. 1990. Animal Physiology–Adaptation and Environment Fourth Edition. Cambridge University Press, Cambridge.