1. aktivitas rambut getar pada proses pencernaan

17
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AKTIVITAS RAMBUT GETAR PADA PROSES PENCERNAAN Nama : Rindang Yuliani NIM : J1C110014 Kelompok : 4 (Empat) Asisten : M. Hendra Setiawan

Upload: sonia-nurdahlia

Post on 14-Aug-2015

2.015 views

Category:

Documents


226 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

AKTIVITAS RAMBUT GETAR PADA PROSES PENCERNAAN

Nama : Rindang Yuliani

NIM : J1C110014

Kelompok: 4 (Empat)

Asisten : M. Hendra Setiawan

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

MARET 2012

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Silia merupakan organel yang dapat ditemukan pada organism eukariotik.

Silia memiliki peran bermacam-macam sesuai dengan tempatnya. Pada saluran

pencernaan rambut getar/silia berperan dalam tranportasi bahan

makanan. Aktivatas rambut getar terbatas hanya pada medium yang basah, dan

oleh karena itu, hanya ditemukan pada permukaan yang terendam atau paling

tidak pada permukaan yang berlapis selaput basah (Schmidt, 1990).

Pada katak, aktivitas rambut getar pada epitel rongga mulut bergerak dari

mulur ke anus, sambil menyapu bersih segala kotoran (debris) yang ada di

sepanjang saluran pencernaan. Hal tersebut menyerupai aktivitas rambut getar

yang ditemukan pada sistem respirasi mamalia. Gerakan rambut getar berbeda-

beda jenisnya. Pada katak, rambut getar di rongga mulut dan kerongkongan

(pharynx), bergerak seperti pendulum yaitu bergarak bolak-balik, melentur pada

dasarnya (Schmidt, 1990).

Dalam keadaan normal, rambut getar biasanya diam saja dan akan mulai

bergerak apabila diberi rangsangan, seperti peletakan partikel benda asing, dan

beru akan berhenti bergerak setelah pertikel tersebut tersapu habis oleh gerakan

rambut getar itu (Schmidt, 1990).

1.2 Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pergerakan makanan disaluran

pencernaan khususnya rambut getar mulut dan tenggorokan pada katak.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Rambut getar merupakan suatu selaput lendir yang terdapat dalam rongga

mulut katak dan berfungsi untuk menimbulkan aliran dari cairan mulut dan

permukaan dinding cavum oris. Untuk memudahkan proses masuknya makanan

kedalam oesophagus ada rambut getar pada jaringan epitel yang mengalirkan

cairan atau benda partikel yang diarahkan ke suatu arah diatas epitel Mulut katak

mempunyai bagian-bagian yang sangat kompleks dan mempunyai fungsi khusus

dalam pencernaan seperti lidah sebagai alat untuk menangkap mangsa juga

sebagai alat untuk menelan. Saliva pada saluran pencernaan untuk memudahkan

masuknya makanan ke dalam oesophagus, ada rambut getar pada jaringan epitel

yang dapat mengalirkan cairan atau partikel yang dialirkan kea rah epitel bersilia

tersebut (Schmidt, 1990).

Gambar 1. Rambut getar (silia)

Gerakan rambut getar ini didukung oleh adanya ATP, jumlah rambut

banyak sekali, terletak pada langit-langit rahang atas terutama pada

pallatum Kelenjar ludah yang dihasilkan oleh mulut katak ini dilengkapi oleh

rambut getar yang memungkinkan proses pencernaan lebih mudah dilakukan.

Untuk memudahkan proses pencernaan pada katak maka dipergunakan dua

macam ludah yaitu yang berbentuk cair dan yang berbentuk lendir Pada pallatum

terdapat sum-sum rambut getar yang berfungsi untuk menimbulkan aliran dari

cairan saluran mulut dan pada permulaan dinding cavum oris. Pallatum terdiri dari

dua bagian yaitu pallatum molle dan palllatum durum. Pallatum durum terdiri atas

tajuk-tajuk dari sebelah depan tulang maxillaris dan lebih kebelakang terdiri atas

dua bagian pallatum. Pada pallatum juga ditemukan adanya lipatan-lipatan

bergantung dan bergerak yang terdiri atas jaringan fibrious yang dikendalikan

oleh ototnya sendiri (Wulangi, 1993).

Terdapat 6 macam rambut menurut Protist Imformation server, antara lain

yaitu :

1. Chilodonella

Cilia atau rambut getar yang mempunyai panjang 120 miron.

Chilodonella 

Mempunyai cytopharyngeal basket tersendiri . Berbentuk oval dengan

nukleus yang berukuran besar (macronukleus) yang terlihat dengan jelas

dibawah sinar terang.

2. Prorondon 

Cilia atau rambut getar yang mempunyai panjang sekitar 141 mikron,

Prorondon mempunyai bentuk yang silindris, terbungkus oleh ectoplsma

yang tebal. Terdapat sitosom di dalamnya.

3. Colpoda

Cilia atau rambut getar mempunyai panjang dengan kisaran 60 hingga 70

mikron, oleh karena itulah colpoda merupakan cilia atau rambut getar yang

berukuran lebihj medium bila dibandingkan dengan cilia yang lainnya.

Colpoda mempunyai bentuk seperti bentuk ginjal, memiliki vacuola

makanan yang terdapat di dalam selnya, yang berguna untuk mencerna

makanan.

4. Stensor 

Cilia atau rambut getar yang terdapat pada cavum oris ini berbentuk

seperti terompet, dapat juga berbentuk slindris dan mempunyai vakuola

kontrakstil di bagian atas, biasanya terdapat di air hangat dan segar.

5. Coleps

Cilia atau rambut getar yang mempunyai bentuk yang menyerupai tong

(barrel) dengan dikelilingi oleh lapisan endoplamix. Terdapat sitosom di

bagian anterior ujung dan juga dilengkapi dengan cilia yang panjang. Cilia

ujung posterior lebih panjang dibandingkan dengan cilia yang terletak di

ujung anterior, serta mempunyai panjang 40-65 mikron.

6. Tetrahymena

Tetrahymena adalah rambut getar yang oligophymeno pharon dan pada

umumnya terdapat di air tawar. Biasa digunakan pada bahan untuk

mendemonstrasikan organisasi dari hewan tingkat rendah. Dikelilingi oleh

cilia di sepanjang tubuhnya. Tetrahymena mempunyai bentuk basal

(Subowo, 1992).

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 30 Maret 2012, pukul 14.00-

16.00 WITA di Laboratorium Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

3.2 Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan pada praktikum kali ini antara lain sonde

penusuk otak, alat-alat diseksi (scapel, gunting, pinset, sonde dan penggaris),

serbuk kayu, stopwatch, kaca objek dan kaca penutup, pipet Pasteur, papan

fiksasi, jarum pentul dan mikroskop.

Bahan-bahan yang digunakan antara lain katak, larutan NaCl fisiologis dan

air 17oC dan 62oC.

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Pengamatan Gerakan Rambut Getar

1. Dimatikan katak dengan sonde penusuk otak

2. Dipakai gunting, dibuang seluruh rahang bawahnya

3. Dibuka dinding perut agar viseranya terlihat

4. Dijepit lambungnya dengan pinset dan diangkat

5. Dengan menggunakan gunting dan scalpel, dipotong antara lehernya agar

tengkoraknya terpisah dari punggungnya, tanpa menggangu hubungan

(pertautan) esophagus dan lambung pada kepalanya

6. Dipisahkan lambung dari duodenumnya

7. Difiksasi kepala katak pada papan fiksasi

8. Dibuka esophagus dan lambungnya, kemudian juga difiksasi pada papan

9. Diambil beberapa serbuk kayu yang dibasahi dengan NaCl fisiologis /

larutan Ringer dan diletakkan pada langit-langit rahang atas katak dititik A

dan dicatat waktunya

10. Diamati arah gerakan butir gabus tersebut, mulai dari awal (titik A) sampai

tiba di dekat esophagus (B) dan dicatat lagi waktunya

11. Diukur jarak AB dan ditentukan waktu yang dibutuhkan oleh serbuk kayu

tersebut untuk bergerak dari A ke B. Dihitung kecepatan gerak serbuk

kayu tersebut

12. Diulangi no 9 sampai dengan no 11, tetapi dengan serbuk kayu yang

berturut-turut diletakkan pada bagian kiri di titik C (gerakan CD) dan

bagian kanan di titik E (gerakan EF) pada bagian dalam rahang atas

13. Diulangi no 9 sampai dengan no 12 dengan memiringkan papan katak ke

kiri kemudian ke kanan

14. Diperhatikan apakah kemiringan papan katak dapat mempengaruhi arah

gerakan dari serbuk kayu

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil yang didapatkan pada praktikum kali ini adalah :

1. Pengamatan Rambut Getar Pada Katak

Tabel 1. Tabel Pengamatan Rambut Getar Pada Katak

No. Keadaan Papan Fiksasi Arah Gerak Waktu yang diperlukan

1. Rata A – B 24,38 detik

C – D 26,99 detik

E – F 22,18 detik

2. Miring ke Kiri A – B 59,63 detik

C – D 1menit 26,86 detik

E – F 1menit 36,74 detik

3. Miring ke Kanan A – B 2menit 02,33 detik

C – D 55,96 detik

E – F 1menit 19,33 detik

2. Pengaruh Suhu Pada Aktivitas Rambut Getar

Tabel 2. Tabel Pengaruh Suhu Pada Aktivitas Rambut Getar

No. Suhu Arah Gerak (Papan Rata)

Waktu yang diperlukan

1. 17oC A - B 46,78 detik

C - D 37,08 detik

E - F 37,67 detik

2. 62oC A - B 19,10 detik

C - D 37,10 detik

E - F 36,02 detik

3. Bagian Dalam dari Rahang Atas Katak

Ket :

1. Garis A-B

2. Garis C-D

3. Garis E-F

Gambar 1. Bagian dalam dari rahang atas katak

4.2 Pembahasan

Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui pergerakan makanan di

saluran pencernaan khususnya rambut getar dan tenggorokan katak. Saluran

pencernaan makanan pada katak terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus

halus, usus besar, dan kloaka. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan

kelenjar ludah. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, hati, dan pankreas.

Kelenjar ludah yang dihasilkan oleh mulut katak ini dilengkapi oleh rambut

getar yang memungkinkan proses pencernaan lebih mudah dilakukan. Hal ini

sesuai dengan referensi yang menyatakan bahwa untuk memudahkan proses

pencernaan pada katak maka dipergunakan dua macam ludah yaitu yang

berbentuk cair dan yang berbentuk lendir.

Rambut getar merupakan suatu selaput lendir yang terdapat dalam rongga

mulut katak dan berfungsi untuk menimbulkan aliran dari cairan mulut dan

permukaan dinding cavum oris. Kelenjar ludah yang dihasilkan oleh mulut katak

dilengkapi oleh rambut getar yang memungkinkan proses pencernaan lebih mudah

dilakukan. Pada pallatum terdapat sum-sum rambut getar yang berfungsi untuk

menimbulkan aliran dari cairan saluran mulut dan pada permulaan dinding cavum

oris. Pallatum terdiri dari dua bagian yaitu pallatum molle dan palllatum durum.

Pallatum durum terdiri atas tajuk-tajuk dari sebelah depan tulang maxillaris dan

lebih kebelakang terdiri atas dua bagian pallatum. Pada pallatum juga ditemukan

1

3 2

1

adanya lipatan-lipatan bergantung dan bergerak yang terdiri atas jaringan fibrious

yang dikendalikan oleh ototnya sendiri.

Gerakan rambut getar didukung oleh adanya ATP. Rambut getar berperan

dalam transformasi bahan makanan di saluran pencernaan. Untuk memudahkan

proses masuknya makanan kedalam oesophagus ada rambut getar pada jaringan

epitel yang mengalirkan cairan atau benda partikel yang diarahkan ke suatu arah

diatas epitel. Mulut katak mempunyai bagian-bagian yang sangat kompleks dan

mempunyai fungsi khusus dalam pencernaan seperti lidah sebagai alat untuk

menangkap mangsa juga sebagai alat untuk menelan dan saliva pada saluran

pencernaan untuk memudahkan masuknya makanan ke dalam esophagus.

Sebelum diletakkan di saluran pencernaan/ rahang atas katak serbuk kayu

direndam dulu dengan NaCl 0,65% atau garam fisiologis. Fungsinya adalah

untuk menetralkan pH sehingga pergerakan silia tidak terpengaruh oleh suasana

asam atau basa.

Dari hasil percobaan didapatkan hasil pada saat papan fiksasi rata, waktu

yang diperlukan serbuk kayu dari titik A mencapai titik B adalah 24,38 detik, dari

titik C ke D memerlukan waktu selama 26,99 detik, dari titik E ke F memerlukan

waktu selama 22,18 detik. Pada saat papan fiksasi dimiringkan ke kiri, waktu

yang diperlukan serbuk kayu dari titik A ke titik B adalah 59,63 detik, dari titik C

ke D selama 1 menit 26,86 detik, dari titik E ke F selama 1 menit 36,74 detik.

Sedangkan pada saat fiksasi dimiringkan ke kanan, waktu yang diperlukan serbuk

kayu dari titik A ke titik B adalah 2 menit 02,33 detik, titik C ke D selama 55,96

detik dan titik E ke F selama 1 menit 19,33 detik. Dari hasil ini dapat dilihat

bahwa keadaan papan fiksasi dapat mempengaruhi pergerak silia. Dapat

disimpulkan bahwa rambut getar/silia lebih cepat pergerakannya pada bidang rata

daripada bidang dimiringkan baik ke kiri maupun ke kanan.

Pada percobaan pengamatan suhu, pada suhu 17oC waktu yang diperlukan

serbuk kayu bergerak pada papan fiksasi rata dari titik A ke titik B adalah 46,78

detik, dari titik C ke titik D selama 37,08 detik, dan dari titik E ke titik F adalah

37,67 detik. Sedangkan pada suhu 62oC serbuk kayu bergerak pada papan fiksasi

rata dari titik A ke titik B adalah 19,10 detik, dari titik C ke titik D selama 37,10

detik, dan dari titik E ke titik F adalah 36,02 detik. Dari hasil tersebut dapat dilihat

bahwa kecepatan pergerakan rambut getar pada suhu panas (62 oC) dan dingin (17 oC) tidak terlalu berbeda untuk arah pergerakan C ke D dan E ke F. Sedangkan

untuk arah pergerakan dari A ke B, sangat terlihat bahwa pergerakan pada suhu

dingin lebih lama. Hasil ini agak bertentangan dengan teori, karena seharusnya

semakin tinggi suhu maka gerakan rambut getar akan semakin lambat. Oleh

karena itu rambut getar selalu berada di tempat yang terendam air atau di

permukaan yang basah agar suhunya rendah sehingga pergerakan rambut getar

cepat.

Dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa

setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhi pergerakan silia di dalam saluran

pencernaan katak, yaitu posisi tubuh katak dan suhu di dalam tubuhnya. Pada

posisi rata (normal), rambut getar bergerak lebih cepat daripada posisi tubuh yang

miring. Pada suhu yang tinggi (seharusnya) pergerakan silia lebih lambat daripada

pergerakannya di suhu yang rendah.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Rambut getar merupakan suatu selaput lendir yang terdapat dalam saluran

pencernaan katak dan berperan dalam transformasi bahan makanan di saluran

pencernaan

2. Rambut getar bergerak lebih cepat pada bidang rata dibandingkan dengan

bidang yang dimiringkan.

3. Semakin tinggi suhu, pergerakan rambut getar semakin lambat.

5.2 Saran

Saran untuk praktikum selanjutnya adalah agar praktikan selalu bersungguh-

sungguh dalam melakukan praktikum dengan dibantu/diarahkan oleh asisten

praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Schmidt-Nielsen, K. 1990. Animal Physiology–Adaptation and Environment Fourth Edition. Cambridge University Press, Cambridge.

Subowo. 1992. Histologi Umum. Bumi aksara. Jakarta.

Wulangi, Kartolo S. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Departemen pendidikan dan kebudayaan. Jakarta.