kos rambut

28
Abstrak Rambut adalah serat keratin yang muncul dari permukaan kulit. Serat rambut memiliki karakteristik kualitatif antara lain karena mungkin tebal atau tipis, lurus atau keriting, panjang atau pendek. Seiring dengan berkembangnya zaman modern ini, sesorang menyadari betapa pentingnya penampilan sebagai penunjang keberhasilan, maka satu persatu fungsi alami rambut mulai tergeser oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan. Berbagai kosmetika rambut yang digunakan untuk memperindah rambut antara lain sampo, conditioner, hair tonic, penata rambut (gel), pewarna rambut dan pengeriting rambut. 1. Pendahuluan Sepanjang sejarah peradaban manusia, rambut selalu menempati kedudukan penting. Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan fungsi rambut yang antara lain sebagai pelindung bagi kepala, sebagai penghangat, dan sebagai pertanda sosial pada beberapa bangsa. Seiring dengan berkembangnya peradaban dan ketika manusia makin menyadari betapa pentingnya penampilan sebagai penunjang keberhasilan, maka satu persatu fungsi alami rambut mulai tergeser oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan (Chakim, 2006).

Upload: aufklarung-memang-ludvi

Post on 25-Jul-2015

231 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

kosmetika rambut

TRANSCRIPT

Abstrak

Rambut adalah serat keratin yang muncul dari permukaan kulit. Serat

rambut memiliki karakteristik kualitatif antara lain karena mungkin tebal atau

tipis, lurus atau keriting, panjang atau pendek. Seiring dengan berkembangnya

zaman modern ini, sesorang menyadari betapa pentingnya penampilan sebagai

penunjang keberhasilan, maka satu persatu fungsi alami rambut mulai tergeser

oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan. Berbagai

kosmetika rambut yang digunakan untuk memperindah rambut antara lain sampo,

conditioner, hair tonic, penata rambut (gel), pewarna rambut dan pengeriting

rambut.

1. Pendahuluan

Sepanjang sejarah peradaban manusia, rambut selalu menempati kedudukan

penting. Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan fungsi rambut

yang antara lain sebagai pelindung bagi kepala, sebagai penghangat, dan

sebagai pertanda sosial pada beberapa bangsa. Seiring dengan berkembangnya

peradaban dan ketika manusia makin menyadari betapa pentingnya

penampilan sebagai penunjang keberhasilan, maka satu persatu fungsi alami

rambut mulai tergeser oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang

penampilan (Chakim, 2006).

Selain oleh karena hal diatas, memang sudah menjadi sifat manusia

untuk sekali waktu untuk tampil berbeda. Keadaan ini dikarenakan arus

globalisasi yang sudah merambah dikalangan anak muda abad ini, mereka

berlomba-lomba untuk mengikuti trend (Chakim, 2006).

2. Pembahasan

Kosmetika dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19,

pemakaian kosmetika mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan

juga untuk kesehatan (Tranggono, 2007).

Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti ”berhias”.

Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari

bahan-bahan alami yang terdapat di sekitarnya. Sekarang kosmetika dibuat

manusia tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan buatan untuk maksud

meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).

Definisi kosmetik menurut BPOM Republik Indonesia Nomor

Hk.03.1.23.12.10.12459 Tahun 2010 tentang Persyaratan Teknis Kosmetika

bahwa kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan

pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital

bagian luar), atau gigi dan membran mukosa mulut, terutama untuk

membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, dan/atau memperbaiki bau

badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik (BPOM RI,

2010).

Selain itu defenisi kosmetik dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

220/MenKes/Per/X/1976 tanggal 6 September 1976 yang menyatakan bahwa

kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan,

dituangkan, dipercikkan, atau disemprotkan pada, dimasukkan ke dalam,

dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk

membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, dan tidak

termasuk golongan obat (Wasitaatmadja, 1997).

2.1 Penggolongan Kosmetik

Penggolongan kosmetika menurut Tranggono dibagi ke dalam 13 kelompok

antara lain:

1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dan lain-lain.

2. Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath capsule, dan lain-lain.

3. Preparat untuk mata, misalnya maskara, eye-shadow, dan lain-lain.

4. Preparat wangi-wangian, misalnya parfum, toilet water, dan lain-lain.

5. Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, hair spray, dan lain-lain.

6. Preparat pewarna rambut, misalnya cat rambut, dan lain-lain.

7. Preparat make-up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstick, dan lain-lain.

8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mouthwashes, dan

lain-lain.

9. Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant, dan lain-lain.

10. Preparat kuku, misalnya cat kuku, losion kuku, dan lain-lain.

11. Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih, pelembab, pelindung, dan lain-

lain.

12. Preparat cukur, misalnya sabun cukur, dan lain-lain.

13. Preparat untuk suntan dan sunscreen, misalnya sunscreen foundation, dan

lain-lain.

2.2 Rambut

Rambut adalah serat keratin yang muncul dari permukaan kulit. Serat

rambut memiliki karakteristik kualitatif antara lain karena mungkin tebal atau

tipis, lurus atau keriting, panjang atau pendek. Bahan ini telah ditangani sejak

tahap awal evolusi (perawatan) (Mark et al, 2006).

2.2.1 Anatomi Rambut

Untuk melakukan perawatan yang baik dan tepat bagi kebersihan,

kesehatan, dan kecantikan kulit kepala dan rambut, diperlukan pengetahuan dasar

tentang kulit kepala dan rambut itu sendiri. Rambut merupakan sesuatu yang

keluar dari dalam kulit berbentuk seperti benang tipis. Rambut tidak mempunyai

syaraf perasa, sehingga rambut tidak terasa sakit kalau dipotong (Anonim. - ).

A. Pembagian dan Umur Rambut

Berikut pembagian rambut berdasarkan umur dari rambut tersebut.

1. Rambut panjang, yaitu rambut yang tumbuh di atas kulit kepala. Rambut

panjang ini berumur antara 2 sampai dengan 4 tahun.

2. Rambut pendek, yaitu rambut pendek tumbuh pada bagian alis, lubang hidung,

dan ujung kelopak mata. Rambut ini berumur antara 4-5 bulan.

3. Rambut vellus/lanugo, yaitu rambut yang tumbuh pada kulit di seluruh bagian

tubuh. Rambut ini lemas dan pendek (Anonim. - ).

B. Fungsi Rambut

Adapun beberapa fungsi dari rambut sebagai berikut.

1. Melindungi kepala dari benturan dan sinar matahari.

2. Sebagai mahkota.

3. Membentuk bingkai dari wajah.

4. Menambah keindahan dan garis warna pada wajah.

5. Melindungi mata dari keringat.

6. Melindungi mata dari kotoran dan debu.

7. Membantu menguapkan keringat (Anonim. - ).

C. Komposisi atau Susunan Rambut

Rambut terutama tersusun dari salah satu zat protein yang disebut keratin

atau horney. Berikut susunan kimiawi rambut (Anonim. - ).

1. Carbon: 50,65%

2. Hydrogen: 6,36%

3. Nitrogen: 17,14%

4. Belerang (sulfur): 5%

5. Oksigen: 20,85%

D. Bagian-Bagian Rambut (Anonim. - )

Rambut terdiri dari tiga bagian yakni ujung rambut, batang rambut dan akar

rambut.

1. Ujung Rambut

Ujung rambut berbentuk runcing, terdapat pada rambut yang baru saja

tumbuh.

2. Batang Rambut

Batang rambut merupakan bagian rambut yang berada di luar kulit berupa

benang halus terdiri dari keratin atau sel-sel tanduk. Batang rambut mempunyai 3

lapisan yaitu :

a. Cuticula / kulit ari/ selaput rambut merupakan lapisan luar, terdiri dari sel-sel

tanduk yang pipih dan bening, tersusun bagian bawah menutupi atasnya.

Fungsi cuticula yaitu melindungi bagian dalam batang rambut, memudahkan

disasak, karena cuticula yang tersusun dapat saling berpegangan dan menyerap

obat kriting dan cat rambut sampai ke cortex. Cuticula dapat rusak karena,

over processing: kerja obat kriting yang kadaluwarsa (over time), terlalu

sering disasak, kesalahan kosmetik rambut/shampoo, dan terlalu sering dicuci

dengan shampoo yang keras.

b. Cortex disusun oleh kumpulan seperti benang halus yang terdiri dari

keratin/sel tanduk. Tiap helai benang yang halus disebut fibril. Fibril

terbentuk oleh molekul yang mengandung butiran pigmen melamin. Pigmen

rambut terdapat pada cortex.

c. Medulla. Terdiri dari zat yang tersusun sangat renggang yang membentuk jala,

sehingga terdapat rongga yang berisi udara.

Gambar1. Batang rambut.

3. Akar Rambut

Akar rambut merupakan bagian rambut yang berada di dalam kulit dan

tertanam di dalam folikel/kantong rambut. Bagian rambut yang tertanam/berada

di dalam kulit jangat. Akar rambut tertanam miring dalam lapisan dermis.

Gambar 2. Bagian-bagian akar rambut.

Bagian-bagian akar rambut berikut fungsinya adalah sebagai berikut :

a. Kantung rambut (folikel): melindungi tunas rambut.

b. Umbi rambut (bulb): bulatan kecil, putih, bening yang mempunyai hubungan

dengan pembuluh halus syaraf dan pembuluh darah.

c. Papil rambut: tempat pembuatan sel tunas dan sel pigmen melamin yang

membuat makanan dan semua kebutuhan pertumbuhan rambut.

d. Otot penegak rambut: dapat menarik folikel rambut mengakibatkan bulu-bulu

halus menegak.

e. Kelenjar lemak: menghasilkan minyak atau sebum.

f. Kelenjar keringat.

E. Pertumbuhan Rambut (Anonim. - )

Karakteristik pertumbuhan rambut antara lain sebagai berikut.

1. Rambut sehat, normal tumbuh ½ inchi (1 ¼ cm) setiap bulan atau 24 jam = 0,3

mm, tergantung usia, jenis kelamin, ras dan iklim.

2. Hormon tiroksin berkurang, rambut menjadin putih.

3. Pengaruh iklim:

a. Kelembaban udara: mempertajam gelombang rambut.

b. Iklim dingin: rambut tidak panjang.

c. Iklim panas: rambut mengembang, menyerap air dan cepat panjang.

F. Bentuk Rambut (Anonim. - )

Dilihat dari ukuran folikel, rambut terdiri rambut kasar, rambut halus, dan

rambut sedang/normal. Sedangkan bila dilihat dari arah tertanamnya folikel,

rambut terdiri dari rambut lurus, rambut tumbuh berombak, dan rambut keriting.

1.2.2 Jenis-Jenis Kulit Kepala dan Rambut (Anonim. - )

A. Kulit Kepala dan Rambut Normal

Ciri-ciri kulit kepala normal yaitu kelenjar palit bekerja dengan normal,

dapat menghasilkan sebum atau minyak untuk melumasi kulit kepala dan rambut

dengan normal. Ciri-ciri rambut normal yaitu daya elastisitas 20%, jika diraba

lembut dan halus, bercahaya, dan mudah ditata.

B. Kulit Kepala dan Rambut Kering

Ciri-ciri kulit kepala kering yaitu kelenjar palit kurang giat bekerja, dan

kurang menghasilkan sebum untuk melumasi kulit kepala dan rambut. Ciri-ciri

rambut kering yaitu bersuara bila dipegang, penampilan gersang dan kaku, warna

pirang/kemerahan/cahaya pudar, rambut tipis, rapuh, ujung berbelah, dan sering

ditumbuhi ketombe atau sindap.

C. Kulit Kepala dan Rambut Berminyak

Ciri-ciri kulit kepala berminyak yaitu kelenjar paling sangat giat bekerja dan

dapat menghasilkan sebum secara berlebihan. Ciri-ciri rambut berminyak yaitu

rambut tumbuh lebat, sangat elastis 40% - 50%, selalu basah dan lengket, serta

sering ditumbuhi ketombe atau sindap basah (pityriasi steatoides).

D. Kulit Kepala dan Rambut Berminyak

Ciri-ciri kulit kepala berminyak yaitu kelenjar paling sangat giat bekerja

dan dapat menghasilkan sebum secara berlebihan. Ciri-ciri rambut berminyak

yaitu rambut tumbuh lebat, sangat elastis 40% - 50%, selalu basah dan lengket,

serta sering ditumbuhi ketombe atau sindap basah (pityriasi steatoides).

E. Rambut Glassy

Rambut glassy adalah rambut yang mempunyai selaput cuticula sangat

tebal. Tanda rambut glassy yaitu kaku dan tegar, sukar basah, proses peresapan

obat sangat lama, dan sukar disasak.

1.2.3 Kelainan Kulit Kepala dan Rambut (Anonim. - )

Ada beberapa kelainan kulit kepala diantaranya yaitu :

1. Sindap kering (Pityriasis Sicca) yaitu terjadi karena pembentukan lapisan

tanduk yang berlangsung sangat cepat sehingga lapisan ini mengelupas

membentuk sisik.

2. Sindap basah (Pityriasis Steodeos) merupakan kelainan kulit yang menahun

ditandai dengan terjadi bercakbercak yang berwarna kelabu karena

penumpukan zat tanduk.

3. Kurap (Tinea Capitis) yaitu kelainan ini terjadi karena infeksi jamur. Dapat

menyebabkan rambut mudah patah dan getas antara akar dan batang rambut.

4. Kadas (Tinea Favasa) yang disebabkan infeksi jamur tertentu, gejalanya adalah

terbentuknya keropeng-keropeng (crustak). Kadas atau favas dapat

menyebabkan kebotakan permanen.

5. Cutil (Vertitis Gyrata) yaitu kulit kepala berlipat-lipat sehingga menimbulkan

gambaran seperti papan gilasan. Kelainan ini disebabkan kulit kepala terlalu

luas dan tebal, karena jaringan ikat di bawah kulit sangat jarang sehingga kulit

tidak sempurna.

6. Ros kepala (Dermatitis Seborrhoica) yaitu terjadi karena peradangan menahun,

kulit menjadi merah dan tertutup sisik. Sisik ini dapat berlemak, basah atau

kering.

7. Kebotakan (Alopecia) merupakan kebotakan yang disebabkan kerontokan

rambut. Kerontokan rambut dapat terjadi sewaktu masa katagen/peralihan atau

masa anagen/siklus pertumbuhan rambut. Ada dua jenis kebotakan (alopecia),

antara lain:

a. Botak merata (Alopecia Symtomatica) yaitu botak merata terjadi karena

kerontokan rambut secara mendadak dan merata setelah mengindap

penyakit yang disertai demam tinggi, karena penyakit yang menahun,

setelah kehamilan, mengalami reaksi alergi yang hebat, setelah mengalami

goncangan jiwa, dan karena keadaan gizi buruk. Kerontokan rambut secara

berlebihan terjadi karena kerusakan papil mata.

b. Botak lingkaran (Alopecia Areata). Pada kelainan ini terdapat kulit kepala

botak. Daerah yang tidak berambut batasnya jelas, kulitnya tipis, bersih,

mengkilat tanpa ujung patahan rambut. Alopecia ariata kadang-kadang

jelas dan kadangkadang tidak diketahui.

c. Botak menyeluruh (Alopecia Universal). Kebotakan ini terjadi karena

kerontokan rambut menyeluruh, sehingga semua rambut kepala rontok.

d. Alopecia Seborrhoica. Kebotakan ini terjadi karena akibat siborrhoe kulit

kepala. Kerontokan rambut terjadi secara menahun dan merata, mulai dari

daerah pelipis, dahi dan puncak kepala, sehingga hanya di daerah belakang

kepala dan di atas telinga yang tersisa rambut. Kadang-kadang seluruh

kepala menjadi botak, biasanya terjadi pada laki-laki.

e. Alopecia Cicatrizata atau Pseudopelade Brocq. Kebotakan ini terjadi

karena peradangan, kemudian menjadi jaringan parut yang tidak berambut

lagi.

f. Alergi merupakan perubahan reaksi tubuh terhadap sesuatu zat pada kontak

kemudian reaksi alergi yang berlangsung di kulit kepala dapat juga

disebabkan karena penggunaan kosmetika.

Ada beberapa kelainan kulit kepala diantaranya yaitu (Anonim. - ) :

1. Kelainan karena infeksi jamur (Tinea Cipitis)

Di batang rambut, jamur dapat tumbuh hanya pada permukaan saja

(ectothrix) atau menyusup ke dalam kulit rambut (endothrix). Zat tanduk menjadi

rusak dan rambut mudah patah. Pada piedra (Thchosporasis Nodosa) jamur

membuat kutikula rambut, tumbuh secara melingkar dengan membentuk simpul-

simpul yang berwarna hitam atau kelabu, keras dan tidak dapat ditarik lepas.

2. Infeksi karena serangga (Pediculosis Capitis)

Disebabkan oleh kutu kepala, karena kontak langsung. Pembasmian kutu

kepala ini dilaksanakan dengan DDT atau gamesakan 1-2% dicampur dengan

talk, xylol, gensil, gensoat, eurax. Telur kutu kepala dapat dilepaskan dari rambut

dengan membasmi rambut dengan larutan cuka pekat, biarkan semalam kemudian

dicuci dan disisir dengan sisir serit.

3. Kelainan rambut karena kerusakan zat tanduk

a. Rambut pecah atau bercabang (Trichoptilosis)

Ujung-ujung rambut terbelah secara memanjang, kelainan ini dapat terjadi

secara terus menerus, kurang gizi atau pemakaian kosmetika rambut yang

terlalu keras.

b. Penyakit mutiara (Trichorrhexis Nodosa)

Pada batang rambut terdapat bagian-bagian yang menebal, sehingga rambut

menjadi rapuh dan mudah patah. Penyebabnya pemakaian sikat yang keras,

dan pencucian rambut yang tidak bersih.

1.3 Kosmetika Rias Rambut

Sediaan rias rambut adalah sediaaan kosmetika yang digunakan dalam

tatarias dengan maksud untuk pewarnaan rambut, pemucatan atau pemutihan

rambut, pelurusan rambut, pengritingan atau pengikalan rambut dan atau

penghilang ketombe, pelembut rambut, penataan rambut, pembantu perawatan

rambut, pelebatan dan atau penyuburan rambut. Sediaan rias rambut disajikan

dalam berbagai bentuk sediaan, seperti bubuk, emulsi, gel atau jeli, krim, larutan,

losio, dan pomit (Ditjen POM, 1985).

Beberapa kosmetika yang digunakan dalam perawatan kulit kepala dan

rambut antara lain (Anonim. - ).

1. Shampoo

Shampoo merupakan kosmetika pembersih, yaitu berguna untuk

membersihkan kulit kepala dan rambut dari berbagai kotoran yang melekat

(lemak, minyak dan keringat di kulit kepala dan rambut). Penggunaan kosmetika

dekorasi rambut, dan debu dari udara juga menyebabkan rambut menjadi kotor.

Pada umumnya shampoo bersifat alkali. Kealkalian ini akan membuka ibrikasi

rambut, sehingga lemak dan kotoran yang melekat pada kulit kepala dan rambut

akan mudah dibersihkan.

Dewasa ini banyak dijumpai berbagai jenis shampoo yang dibuat khusus

untuk memenuhi kebutuhan perawatan rambut, antara lain.

a. Shampoo Telur (Egg Shampoo)

Dibuat dari telur atau bahan dasar lesitin. Digunakan pada rambut kering

atau normal cenderung kering, rontok, dan pada rambut yang telah mengalami

pengeritingan atau pewarna.

b. Shampoo Krim (Cream Shampoo)

Berbentuk dari bahan yang mengandung minyak. Digunakan pada rambut

kering, normal cenderung kering, dan rambut normal yang susah diatur.

c. Shampoo Jeruk (Lemon Shampoo)

Bahan dasar pembuatannya adalah asam nitrat karena dapat melarutkan

minyak atau lemak kulit kepala dan rambut. Shampoo ini digunakan pada rambut

jenis minyak.

d. Shampoo Obat (Medicated Shampoo)

Mengandung zat pembunuh kuman (bakterisida). Digunakan untuk

mencegah gangguan penebalan kulit kepala yang menyebabkan ketombe atau

sindap.

e. Shampoo Antiseptik (Antiseptic Shampoo)

Mengandung zat desinfektan. Digunakan untuk mengatasi terjadinya

gangguan kulit kepala dan rambut seperti ketombe dan penyakit yang lain,

misalnya diberikan atas saran dokter.

Contoh beberapa formula dari shampo ialah sebagai berikut.

Shampoo yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1) Mudah diratakan pada kulit.

2) Mudah larut dalam air.

3) Derajat kebasaannya memenuhi standar kosmetika.

4) Efek pada rambut mudah disisir dan ditata.

Bentuk shampoo dapat dikemas dalam berbagai bentuk sediaan, yaitu:

1) Bubuk

2) Larutan jernih

3) Larutan pekat

4) Krim

5) Gel

6) Derasol.

2. Pelembut / Conditioner (Anonim. - )

Pelembut (conditioner) merupakan kosmetika perawatan rambut yang

digunakan setelah rambut dicuci agar mudah disisir, ditata dan dibentuk. Tujuan

penggunaan conditioner adalah:

a. Menurunkan friksi antar rambut sehingga mudah disisir.

b. Mengembalikan kondisi rambut yang rusak akibat overshampooed,

overbrushed, overcombed, keriting, pewarnaan, dan styling.

c. Membersihkan sisa shampoo yang masih tertinggal pada kulit kepala dan

rambut.

Semula conditioner merupakan kosmetika tersendiri yang digunakan

setelah pemakaian shampoo. Namun sekarang cenderung dijadikan satu dengan

shampoo, berupa kosmetika shampoo 2 in 1 atau bahkan 3 in 1 (ditambah

vitamin). Apabila menjadi satu dengan shampoo, conditioner ditujukan bagi

rambut yang kering, rusak atau dalam pengobatan. Dalam shampoo 2 in 1 untuk

rambut normal atau rambut berminyak conditioner digunakan hanya yang

mempunyai daya sedang atau minimal. Penggabungan shampoo dan conditioner

dalam satu kosmetika masih menjadi masalah karena secara logis tentu sukar

dimengerti bagaimana suatu kosmetika dapat membersihkan kotoran dan minyak

sekaligus, juga melembutkan dengan memberi minyak. Apabila hal ini terjadi

berarti kosmetika tersebut tidak mempunyai daya kerja pembersih yang baik dan

tidak juga mempunyai daya pelembut yang baik.

Pada dasarnya conditioner terpisah, dapat ditemui berupa kosmetika

dengan berbagai macam jenis, antara lain:

a. Pelembut seketika (Instant Conditioner)

Adalah pelembut yang dipakai setelah pemberian shampoo dan segera dicuci,

berisi deterjen kationik (Quartenery Amonium Compound), film forming

(Polivinil Pirolidon) atau protein hewani.

b. Pelembut dengan kerja mendalam (Deep Conditioner)

Berisi deterjen yang sama dengan konsentrasi yang lebih tinggi untuk rambut

yang sangat kering, sedang diobati atau dengan aroma terapi.

c. Blow Dry Lotion, lotion tanpa lemak digunakan pada rambut yang berminyak.

d. Hair Glaze untuk menebalkan rambut dengan cara membuat bungkus batang

rambut sehingga rambut akan kelihatan tebal.

e. Hair Rinse, digunakan segera setelah shampoo dan dibilas sebelum rambut

dikeringkan.

Adapun berbagai formula dari berbagai jenis conditioner (pelembab)

menurut Mark et al antara lain:

3. Hair Tonic

Hair tonic merupakan kosmetika perawatan kulit kepala dam rambut yang

digunakan setelah keramas atau kulit kepala dalam keadaan bersih. Cara

penggunaannya, hair tonic diteteskan pada kulit kepala, kemudian dipijit-pijit

sehingga cairan meresap dan merata. Manfaat hair tonic, antara lain.

a. Merangsang pertumbuhan rambut.

b. Mencegah kerontokan rambut.

c. Menghilangkan ketombe (medicated tonic).

Contoh formula hair tonic dalam salah satu produk dipasaran yaitu Good

hair tonic anti dandruff ialah:

D-Panthanol

PEG-40

Hydrogenated Castor Oil

Tricedeth 9

Propylene glycol

Climbazole

Parfume

Menthol

Diazolidinyl urea

Methyl paraben

Propyl paraben

Cl. 42090

Aqua

Alcohol

4. Pewarna Rambut

Salah satu jenis sediaan kosmetika yang digemari adalah pewarna

rambut. Pewarna rambut selain digunakan untuk memperindah penampilan

juga sering digunakan menutupi rambut yang telah memutih sehingga dapat

meningkatkan rasa percaya diri. Faktor zat warna dalam sediaan kosmetika

sangat penting. Efek pewarnaan yang menarik dan serasi menjadi tujuan

utama dari para pengguna kosmetika .

Sediaan pewarna rambut adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam

tatarias rambut untuk mewarnai rambut, baik untuk mengembalikan warna rambut

asalnya atau warna lain (Ditjen POM, 1985).

a. Zat Pewarna Rambut

Zat warna yang digunakan dalam pewarna rambut dapat berupa zat warna

alam, sintetik, maupun logam (Ditjen POM, 1985). Zat warna alam yang lazim

digunakan adalah zat warna yang diperoleh dari sumber alam berasal dari

tumbuhan, baik sebagai simplisia, sediaan galenika seperti ekstrak dan rebusan,

sari komponen warna, maupun zat semisintetik yang dibuat berdasarkan pola

warna senyawa komponen warna yang terkandung dalam simplisianya (Ditjen

POM, 1985). Zat warna sintetik (buatan) yaitu DC orange no. 4, DC hitam, dan

DC coklat (Wasitaatmadja, 1997).

Dalam zat warna senyawa logam, peranan pewarnaan rambut ditentukan

oleh jenis senywa logam, jenis pembangkit warna, dan suasana lingkungan

pembawanya. Oleh karena itu zat warna senyawa logam meliputi, senyawa logam,

zat pembangkit warna, asam, alkalis, dan pembawa. Senyawa logam meliputi

bismut sitrat, kadmium sulfat, kobalt sulfat, nikel sulfat, perak nitrat, tembaga

sulfat, dan timbal asetat (Ditjen POM, 1985).

b. Daya Lekat Zat Warna

Berdasarkan daya lekat zat warna, pewarnaan rambut dibagi dalam 3

golongan:

1) Pewarnaan Rambut Temporer

Pewarnaan rambut temporer adalah pewarnaan rambut yang akan

menambah cerah dan warna pada rambut serta tidak menunjukkan efek yang kekal

atas warna rambut. Sifat pewarnaannya pada rambut sebentar dan mudah

dihilangkan dengan keramas menggunakan sampo (Ditjen POM, 1985). Bahan

pewarna jenis ini adalah pewarna asam yang mempunyai molekul besar sehingga

tidak mampu masuk ke dalam batang rambut dan mudah terlepas (Wasitaatmadja,

1997).

2) Pewarnaan Rambut Semipermanen

Pewarnaan rambut semipermanen adalah pewarnaan rambut yang memilki

daya lekat tidak terlalu lama; daya lekatnya ada yang 4-6 minggu, ada juga yang

6-8 minggu. Pewarnaan rambut ini masih dapat tahan terhadap keramas sampo,

tetapi jika berulang dikeramas, zat warnanya akan luntur juga (Ditjen POM,

1985).

3) Pewarnaan Rambut Permanen

Pewarnaan rambut permanen adalah pewarnaan rambut yang memilki daya

lekat jauh lebih lama dan akan tetap melekat pada rambut hingga:

Pertumbuhan rambut selanjutnya dan rambut yang diwarnai dipotong.

Dilunturkan dengan proses pemucatan rambut

Dilunturkan dengan penghilang cat (Ditjen POM, 1985).

Sifat lekat zat warna pada rambut dalam pewarnaan rambut permanen dapat

dibedakan dalam pelekatan penetrasi dan pelekatan tersalut. Zat warna sangat

lekat pada rambut sehingga tidak luntur karena keramas sampo, dan memerlukan

pewarnaan lagi setelah jangka waktu lebih kurang 3-4 bulan. Pewarnaan rambut

permanen ini lebih disukai karena penggunaannya lebih praktis dan tidak

memerlukan pengecatan kembali dalam jangka waktu yang relatif lama (Ditjen

POM, 1985).

5. Penata rambut

Sesuai namanya, peran produk ini pertama untuk memfasilitasi gaya dari

rambut dan mempertahankan gaya rambut tersebut. Tiga bentuk produk umum

mewakili kategori ini: gel styling, mousse, dan model semprotan. Sebagian besar

formulasi didasarkan pada sintetis pembentuk film polimer dan mengandung

berbagai aditif untuk meningkatkan sifat film dan kinerja. Dengan demikian,

phthalates dan glikol digunakan sebagai plasticizer. Turunan lanolin dan silikon

ditambahkan untuk meningkatkan merasakan dan memberikan perlawanan

terhadap kelembaban. Produk ini diaplikasikan pada rambut basah, yang ditata

dengan jari atau sisir. Biasanya lebih kental produk, semakin mudah untuk

membentuk gaya rambut. Setelah mongering dengan menata bentuk rambut yang

diinginkan, lapisan apolymeric pada permukaan rambut memperkuat serat dengan

berdekatan dan dengan demikian semakin menstabilkan gaya yang baru

dibuat(Mark et al, 2006). Berikut adalah formula penataan rambut menurut Mark

et al.

6. Pengeritingan rambut

Permanent cold wave dapat diterima oleh segala jenis rambut,kecuali

terhadap mereka yang alergi pada wave lotion atau mereka yang memiliki jenis

rambut tertentu yang bisa dikeriting tidak berhasil dengan memuaskan, biasanya

rambut yang sangat halus atau rambut glassy (Rostamailis dkk, 2009).

Ketentuan rambut yang akan dikeriting ini dapat dilakukan dengan 2 syarat,

seperti berikut:

1) Rambut yang akan dikeriting sebaiknya adalah rambut lurus, agar hasil keriting

yang dicapai membentuk ombak-ombak yang rendah.

2) Rambut yang mempunyai ombak-ombak asli atau pengeritingan lama setelah

dipangkas masih ada sisa-sisa keritingnya dan cukup banyak, maka besar

kemungkinannya rambut tersebut akan rusak (menjadi sangat keriting, serta

rapuh, karena rambut menjadi kroes atau keriting kribo) (Rostamailis dkk,

2009).

Daftar Pustaka

Anonim. - . Merawat Kulit Kepala dan Rambut Secara Kering. SMK Bidang Tata Kecantikan: Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit.

Chakim, Thoiful. 2006. Hubungan Antara Kandungan Hidrogen Peroksida Dalam Pewarna Rambut Terhadap Kerusakan Rambut. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetik Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI..

Ditjen POM. (2010). Persyaratan Teknis Kosmetika. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Ditjen POM. 1998. Permenkes RI No445/Menkes/Per/V/1998 tentang Bahan, Zat Warna, Substratum, Zat Pengawet dan Tabir Surya pada Kosmetik. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Paye, Mark, Andre O. Barel, dan Howard I. Maibach. 2006. Handbook of Cosmetic Science and Technology. Second Edition. London: Taylor and francis Group.

Rostamailis, Hayatunnufus dan Merita Yanita. 2009. Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. Depok: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Tranggono, R.I.S dan Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Tresna P, Dra. Pipin, M.Si. 2006. Modul 2 Dasar Rias Merawat Kulit Kepala dan Rambut Secara Kering. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Universitas Indonesia Press.