ragam motif rumah adat rongko desa koto kluet …

13
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Volume V, Nomor 2:81-93 Mei 2020 81 RAGAM MOTIF RUMAH ADAT RONGKO DESA KOTO KLUET TENGAH ACEH SELATAN Reviki Safwandi 1 , Tri Supadmi 1 , Rida Safuan Selian 1 1 Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala ABSTRAK Penelitian yang berjudul “Ragam Motif Rumah Adat Rongko di Desa Koto Kluet Tengah Aceh Selatan”, dengan mengangkat masalah bagaimana penerapan ragam motif rumah adat rongko Kluet Tengah Aceh Selatan? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan ragam motif rumah adat rongko di desa Koto Kluet Tengah Aceh Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di rumah adat rongko desa Koto, Kluet Tengah, Kecamatan Tapak Tuan, Aceh Selatan. Sumber data dalam penelitian ini adalah: T. Iskandarmuda sebagai keturunan kerajaan Raja Manggamat Imam Hasbiyallah Muhammad Teuku Nyak Kuta, rumah adat rongko yang menceritakan tentang sejarah dan makna, penerapan ragam motif yang ada di bangunan rumah adat rongko Kluet Tengah Aceh Selatan. Subjek dalam penelitian ini adalah Rumah adat rongko dan objek dalam penelitian ini ragam motif rumah adat rongko. Tekat pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengolahan data dengan teknik kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif rumah adat rongko di Kluet Tengah berupa seni kerajinan ukir kayu dengan motif, yaitu: motif sisik ikan, motif daun, motif rantai, motif bungong seulanga, motif huruf Alif, motif sisik ikan kreasi, motif corak, motif persegi delapan. Kata Kunci: Penerapan, Ragam, Motif, Rumah Adat Rongko PENDAHULUAN Kebudayaan merupakan cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan terbentuk dari unsur agama dan politik, adat istiadat, bahasa dan karya seni. Provinsi Aceh merupakan salah satu daerah yang memiliki beranekaragam tradisi dan budaya. Kebudayaan Aceh mempunyai unsur-unsur yang sangat erat kaitannya dengan adat istiadat serta agama dan syariat. Setiap kebudayaan selalu menjunjung tinggi nilai keagaman yang merupakan perwujudan dari falsafah hidup masyarakat Aceh yang berjiwa seni. Seiring dengan perkembangan waktu, teknologi, ilmu pengetahuan dan seni, masyarakat mengalami perkembangan dan kemajuan yang mengarah kepada perubahan kebudayaan. Oleh sebab itu hubungan erat dan tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat (2002:203-204) “ada tujuh unsur kebudayaan yang bersifat umum yaitu unsur bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RAGAM MOTIF RUMAH ADAT RONGKO DESA KOTO KLUET …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume V, Nomor 2:81-93

Mei 2020

81

RAGAM MOTIF RUMAH ADAT RONGKO DESA KOTO

KLUET TENGAH ACEH SELATAN

Reviki Safwandi1, Tri Supadmi1, Rida Safuan Selian1

1Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Ragam Motif Rumah Adat Rongko di Desa Koto Kluet

Tengah Aceh Selatan”, dengan mengangkat masalah bagaimana penerapan ragam motif

rumah adat rongko Kluet Tengah Aceh Selatan? Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan penerapan ragam motif rumah adat rongko di desa Koto Kluet Tengah

Aceh Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di rumah adat rongko desa Koto, Kluet Tengah,

Kecamatan Tapak Tuan, Aceh Selatan. Sumber data dalam penelitian ini adalah: T.

Iskandarmuda sebagai keturunan kerajaan Raja Manggamat Imam Hasbiyallah

Muhammad Teuku Nyak Kuta, rumah adat rongko yang menceritakan tentang sejarah dan

makna, penerapan ragam motif yang ada di bangunan rumah adat rongko Kluet Tengah

Aceh Selatan. Subjek dalam penelitian ini adalah Rumah adat rongko dan objek dalam

penelitian ini ragam motif rumah adat rongko. Tekat pengumpulan data dilakukan dengan

teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengolahan data dengan teknik kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif rumah adat rongko di Kluet Tengah berupa

seni kerajinan ukir kayu dengan motif, yaitu: motif sisik ikan, motif daun, motif rantai,

motif bungong seulanga, motif huruf Alif, motif sisik ikan kreasi, motif corak, motif

persegi delapan.

Kata Kunci: Penerapan, Ragam, Motif, Rumah Adat Rongko

PENDAHULUAN

Kebudayaan merupakan cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh

sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan terbentuk dari

unsur agama dan politik, adat istiadat, bahasa dan karya seni. Provinsi Aceh merupakan

salah satu daerah yang memiliki beranekaragam tradisi dan budaya. Kebudayaan Aceh

mempunyai unsur-unsur yang sangat erat kaitannya dengan adat istiadat serta agama dan

syariat. Setiap kebudayaan selalu menjunjung tinggi nilai keagaman yang merupakan

perwujudan dari falsafah hidup masyarakat Aceh yang berjiwa seni.

Seiring dengan perkembangan waktu, teknologi, ilmu pengetahuan dan seni,

masyarakat mengalami perkembangan dan kemajuan yang mengarah kepada perubahan

kebudayaan. Oleh sebab itu hubungan erat dan tidak dapat dipisahkan dengan

kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat (2002:203-204) “ada tujuh unsur kebudayaan

yang bersifat umum yaitu unsur bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem

Page 2: RAGAM MOTIF RUMAH ADAT RONGKO DESA KOTO KLUET …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume V, Nomor 2:81-93

Mei 2020

82

teknologi, sistem ekonomi, sistem religi, dan kesenian”. Tiap unsur kebudayaan tersebut

menjadi kedalam tiga wujud yaitu ide gagasan, nilai norma, dan peraturan.

Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan merupakan sinonim dari ilmu.

Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam inti sari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga

dapat diartikan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.

Seni adalah segala sesuatu perbuatan manusia yang timbul dari perasaan bathin

untuk mengekspresikan sesuatu, yang mungkin tidak dapat kita ungkapkan dengan kata-

kata, dan bisa dengan musik, maupun lukisan, bisa dengan tariaan sesuai dengan ciri

khasnya.

Seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari

pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangkap dan dirasakan

dengan rabaan. Perwujudan ini merupakan hasil pengolahan konsep titik, garis, bidang,

bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsi-prinsip

tertentu. Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa dibagi dua, yaitu karya seni rupa dua

dimensi yang mempunyai dua ukuran dan karya seni rupa tiga dimensi yang mempunyai

tiga ukuran atau memiliki ruang. Berdasarkan fungsinya, karya seni rupa ada yang dibuat

dengan pertimbangan utama untuk memenuhi fungsi praktis atau terapan (applied art),

dan ada juga yang dibuat dengan tujuan untuk dinikmati keindahan dan keunikannya saja

tanpa mempertimbangkan fungsi praktisnya. Karya seni rupa dengan kategori ini disebut

karya seni rupa murni.

Seni ukir atau seni kerajinan diciptakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

dengan tidak melupakan pertimbangan artistik dan keindahan. Seni ukir kayu atau ukiran

merupakan cabang dari seni rupa yang mengandalkan keterampilan tangan dalam

mewujudkan bentuk-bentuk benda yang mengutamakan aspek kegunaan, seni dan

keindahan pada kayu.

Seni ukir di Aceh telah berkembang sejak lama dan hingga saat ini telah mengalami

perubahan. Pelestarian kebudayaan merupakan salah satu upaya yang sangat tepat untuk

dilaksanakan. Semakin berkembangnya suatu kebudayaan maka akan semakin besar pula

peluang untuk dipromosikan budaya yang ada dalam lingkungan masyarakat setempat,

akan tetapi perkembangan motif pada seni ukir di Aceh tidaklah membudaya seperti

zaman sebelumnya. Hal ini disebabkan karena pengrajin ukir di Aceh sudah banyak yang

telah tiada dan kurangnya generasi penerus yang mendalami kerajinan seni ukir tersebut.

Dalam sejarah rumah adat rongko adalah rumah adat milik suku Kluet Tengah yang

terletak di desa Koto, dan didirikan oleh Raja Manggamat. Rumah adat Kluet atau Rongko

ini juga digunakan sebagai tempat penyelesaian perkara yang ada terjadi dalam kehidupan

rakyat masyarakat Manggamat sampai saat ini. Hal ini dapat kita lihat dalam segi

bangunan rumah adat rongko yaitu motif yang ada didalam bangunan rumah adat rongko,

Page 3: RAGAM MOTIF RUMAH ADAT RONGKO DESA KOTO KLUET …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume V, Nomor 2:81-93

Mei 2020

83

yang terletak berbagai ragam motif yang ada di rumah adat rongko Kluet Tengah Aceh

Selatan.

Atas dasar fenomena tersebut, perlu dilakukan penelitian terhadap penerapan ragam

motif rumah adat rongko desa Koto, Kluet Tengah, Aceh Selatan. Dimana penerapan

dapat kita lihat dari segi motif yang berada di dalam rumah adat rongko, agar dapat

mengalami perubahan dan kemajuan kearah yang lebih baik serta peningkatan dalam

pelestarian motif Aceh di rumah adat rongko. Misalnya motif rumah adat Aceh dibagian

pembangunan dan letaknya sudah memiliki bentuk motif seni kerajinan lainnya. rumah

adat rongko desa Koto, Kluet Tengah merupakan salah satu rumah adat Rongko yang

terletak di Kecamatan Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan tepatnya di desa Koto, Kluet

Tengah. Rumah adat rongko ini sama bentuknya dengan rumah adat Aceh. Dimana

penggunaan motif rumah adat rongko ini sudah mulai rendah sehingga mengakibatkan

hilangnya rasa kepedulian masyarakat terhadap motif rumah adat rongko desa Koto, Kluet

Tengah sendiri, dan generasi selanjutnya tidak terlalu mengenal akan motif yang terdapat

di rumah adat rongko desa Koto, Kluet Tengah Aceh Selatan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Adat Rongko desa Koto, Kluet Tengah,

Kecamatan Tapak Tuan Kabupaten Aceh Selatan. untuk eksiensi waktu, biaya dan tenaga.

Subjek dan objek penelitiaan ini adalah para nara sumber yang mengetahui tentang

rumah adat rongko, yaitu: T. Iskandar Muda berusia (80 Tahun) Sedangkan yang menjadi

objek dalam penelitian yaitu ragam motif rumah adat rongko di desa Kluet Tengah Aceh

Selatan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara

observasi untuk mengumpulkan data tentang penerapan ragam motif rumah adat rongko

desa Koto, Kluet Tengah, Aceh Selatan.

Dalam teknik pengumpulan data ini, instrumen yang digunakan oleh peneliti berupa

lembaran observasi. Selama itu peneliti juga menggunakan teknik dokumentasi

menggumpulkan data-data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti serta gambar-

gambar dan foto-foto yang ada. Instrumen yang digunakan dalam penelitiaan ini berupa

kamera digital. Untuk membantu peneliti menggumpulkan data, tentang penerapan motif

rumah adat rongko di desa Kluet Tengah, Aceh Selatan.

Data yang telah diperoleh melalui observasi dan dokumen diperkuat lagi dengan

wawancara adalah merupakan suatu teknik penggumpulan data yang dilakukan secara

terstruktur dan dapat dilakukan melalui T. Iskandar Muda. (Arikunto, 2012:240)

“Wawancara merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari mereka yang diwawancarai. Wawancara dilakukan dengan

berstruktur yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data

Page 4: RAGAM MOTIF RUMAH ADAT RONGKO DESA KOTO KLUET …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume V, Nomor 2:81-93

Mei 2020

84

yang berkaitan dengan penerapan ragam motif rumah adat rongko di desa Kluet Tengah,

Aceh Selatan

Dalam teknik penggumpulan data ini, dilakukan dengan cara berkomunikasi

langsung secara berhadapan antara peneliti dengan mewawancarai T.Iskandar Muda.

Instrumen wawancarai dalam penelitian ini berupa pedoman wawancara yang berisi

pertanyaan- pertanyaan yang berisi tentang penerapan ragam motif rumah adat rongko di

desa Kluet Tengah, Aceh Selatan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

interaktif. Model analisi interaktif mempunyai tiga buah komponen yaitu reduksi data,

sajian data dan penaarikan kesimpulan atau verivikasi. Proses analisisnya sebagi berikut:

Menurut sugiyono (2010:338) “Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu”. Demikian data yang direduksi yaitu data-data yang

mengenai tentang penerapan ragam motif rumah adat rongko di desa Kluet Tengah, Aceh

Selatan. Dimana akan memberikan gambar yang lebih jelas, dan mewawancarai

narasumber rumah adat rungko bapak T. Iskandar Muda. Untuk mempermudah

mengumpulkan data selanjutnya. Maka dalam penelitiaan ini data disusun secara

sistematis agar memperoleh gambar yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Menurut Sugiyono (2010:338) “setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya

adalah mendisplaykan data”. Di dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan

dalam bentuk uraian singkat, hubungan antara kategori, bagan dan jenisnya. Dengan

mendisplaykan data, maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi

di lapangan, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami

tersebut. Hal ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menginterpreksikan data yang telah

ada seputar kegiatan dalam penerapan ragam motif rumah adat rongko di desa Kluet

Tengah, Aceh Selatan.

Menurut Sugiyono (2010:341) “setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya

adalah mendisplaykan data”. Di dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan

dalam bentuk uraian singkat, hubungan antar kategori, bagan, flowchat dan jenisnya.

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang

terjadi di lapangan, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami

tersebut. Hal ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang

telah ada seputar kegiatan dalam penerapan ragam motif rumah adat rongko di desa Kluet

Tengah, Aceh Selatan.

Dalam penelitian ini, data yang disajikan meliputi data yang berasal dari ragam

motif rumah adat rongko, observasi kegiatan semua perangkat desa Koto, dan observasi

kegiatan T. Iskandar Muda.

Page 5: RAGAM MOTIF RUMAH ADAT RONGKO DESA KOTO KLUET …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume V, Nomor 2:81-93

Mei 2020

85

Menurut Sugiyono (2010:345) “langkah ketiga dalam menganalisis data kualitatif

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi”. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

mendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, kemudian didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali kelapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan

yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang dapat dipercaya sehingga data yang telah

dikumpulkan diolah untuk menemukan hal-hal pokok tentang penerapan ragam motif

rumah adat rongko di desa Kluet Tengah, Aceh Selatan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitiaan

Penerapan Ragam Motif Rumah Adat Rongko di Desa Kluet Tengah Aceh Selatan

Motif Aceh merupakan salah satu penerapan ragam motif yang dilakukan

mempertahankan salah satu unsur kebudayan yang telah ada sejak zaman dahulu. Daerah

Aceh merupakan salah satu daerah yang kaya akan berbagai macam jenis motifnya. Salah

satunya adalah motif yang berada di rumah adat rongko. Pada dasarnya motif yang

terdapat dirumah adat rongko mempengaruhi segala aspek penerapan ragam motifnya.

Karena motif rumah adat rongko ada beberapa hal bentuk motif yang mempunyai

penerapan ragam tersendiri dan juga memiliki kesamaan motif dengan rumah adat Aceh

dengan kreasi tukang dalam pembangunan rumah adat rongko. Oleh karena itu munculah

pemikiran tentang penerapan ragam motif yang terdapat di dalam rumah adat rongko.

Menurut salah seorang keturunan pemilik rumah adat rungko yang bernama T.

Iskandar Muda, beliau mengatakan ada berbagai macam penerapan ragam motif yang

terletak di rumah adat rongko dan juga ada kesamaannya dengan motif Aceh, bahwa

dalam pembanguna rumah adat rongko, masih erat kekeluargaan masyarakatnya di desa

Kluet Tengah ini.

Dimana dikluet tengah memiliki tiga suku yaitu suku Kleut, suku Jame, dan suku

Aceh. tiga suku itulah yang membuat motif dalam pembangunan rumah adat rungko dan

juga menuangkan ide-ide kreatifnya dalam bentu motif yang terletak di bangunan rumah

adat rungko. Yaitu ada motif sisik ikan, motif daun, motif rantai dan juga ada motif aceh

lainnya.

Dari hasil dokumentasi pada lokasi peneliti di kecamatan Tapak Tuan kabupaten

Aceh Selatan khususnya di desa Kluet Tengah. Peneliti memperoleh data yang berupa

penerapan ragam motif sebagai berikut:

1. Motif Sisik Ikan

Pada motif sisik ikan memiliki ragam seperti (sisik) penerapan ragam motifnya yang

terletak di bagian atas tengah tiang flavon rumah adat rongko. Dimana motif sisik ikan ini

dibuat oleh tiga suku yang ada di Kluet Tengah yaitu suku Jame, suku Kluet dan suku

Page 6: RAGAM MOTIF RUMAH ADAT RONGKO DESA KOTO KLUET …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume V, Nomor 2:81-93

Mei 2020

86

Aceh. Motif sisik ikan ini memiliki arti dimana dulu sungai desa Kluet Tengah banyaknya

ikan yang dipercayai oleh masyarakat bahwa alam desa Kluet Tengah tersebut masih

subur alamnya. Motif sisik ikan ini dalam proses pembuatanya dikerjakan oleh pengrajin

tiga suku dalam rumah adat rongko, dalam proses pengerjaan bermasyarakat dengan

menggunakan alat tradisional.

Gambar 1. Penerapan Motif Sisik Ikan pada Bagian Tiang atas Flavon Rumah Adat Rongko.

Sumber: Rumah Adat Rongko Kluet Tengah.

Foto: Reviki Safwandi (2018)

2. Motif Daun

Pada motif daun memiliki ragam seperti (Daun) penerapan motifnya yang terletak

di bagiaan atas tengah tiang flavon rumah adat rongko. Dimana motif daun ini di buat oleh

tiga suku yang ada di Kluet Tengah yaitu suku Jame, suku Kluet dan suku Aceh. Motif

daun ini memiliki arti di Kluet Tenga. Bahwa masyarakat mempercayai alam sekitarnya

sangatlah subur dimana tanaman-tanaman yang ditanam oleh masyarakat petani desa

Kluet Tengah tumbulah subur. Itulah masyarakat sangat mempecayai kesuburan alam

sekitarnya. Motif daun ini dalam proses pembuatanya dikerjakan oleh pengrajin tiga suku

tersebut dalam membangun rumah adat rongko. Dalam proses pengerjaan bermasyarakat

dengan menggunakan alat tradisonal.

Page 7: RAGAM MOTIF RUMAH ADAT RONGKO DESA KOTO KLUET …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume V, Nomor 2:81-93

Mei 2020

87

Gambar 2. Penerapan Motif Daun di Bagiaan Tiang atas Flavon Rumah Adat Rongko.

Sumber: Rumah Adat Rongko Kluet Tengah.

Foto: Reviki Safwandi (2018)

3. Motif Rantai

Pada Motif Rantai memiliki ragam seperti (Rantai) penerapan motifnya yang

terletak di bagian fantilasi gorong-gorong angin rumah adat rongko. Dimana motif rantai

ini dibuat oleh tiga suku yang ada di Kluet Tengah yaitu suku Jame, suku Kluet dan suku

Aceh. Motif rantai ini memiliki arti bahwa masyarakat desa Kluet Tengah masih terlihat

erat kekeluargaannya. Karena masyarakat tersebut masih memiliki rasa kebersamaan

dalam kegiatan-kegiatan yang ada di desa Kluet Tengah ini. Motif rantai ini dikerjakan

bersama masyarakat Kluet Tengah dengan pengrajin tiga suku yang ada di Aceh Selatan.

Dalam proses pembangunanya menggunakan alat tradisional dan motif rantai ini disusun

di bagian sudu-sudut bawah atap rumah adat rongko yang tersusun dengan rapi supaya

masuknya angin kedalam rumah adat rongko.

Gambar 3. Penerapan Motif Rantai pada Bagiaan atas Gorong-Gorong Fantilasi

Rumah Adat Rongko.

Sumber: Rumah Adat Rongko Kluet Tengah.

Foto: Reviki Safwandi (2018)

4. Motif Bungong Selanga

Pada motif bungong selanga memiliki ragam seperti (Bungong Kenangan)

penerapan motifnya yang terletak di bagiaan ujung bawah atap rumah adat rongko.

Dimana motif Bungong Selanga memiliki kelompok yang berlapis-lapis melambangkan

bunga khusus dari Aceh. Karena motif Bungong Selanga ini bertujuaan untuk keindahan

Page 8: RAGAM MOTIF RUMAH ADAT RONGKO DESA KOTO KLUET …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume V, Nomor 2:81-93

Mei 2020

88

bangunan rumah adat rongko pada pembuatannya ketika perenovasi bangunan rumah adat

rongko yang sekarang.

Gambar 4. Penerapan Motif Bungong Selanga Terletak di Bagian Ujunga Atap Bawah

Rumah Adat Rongko

Sumber: Rumah Adat Rongko Kluet Tengah

Foto: Reviki Safwandi. (2018)

5. Motif Huruf Alif.

Pada motif huruf Alif memiliki ragam seperti (hurus tulisan Arab Alif) penerapan

motifnya yang terletak di bagian ujung bawah flavon atap rumah rongko. Dimana motif

huruf Alif ini memiliki bentuk seperti tulisan Arab Alif. Karena motif ini dibuaat oleh

pengrajin bagunaan rumah adat rongko bertujuaan untuk keindahan rumah adat rongko.

Motif huruf Alif ini memiliki makna yaitu (Satu). Masyarakat Kuet Tengah mempercayai

bahwa rumah adat rongko satu-satunya yang ada di Kluet Tengah dan pembangunanya

menggunakan alat tradisonal.

Gambar 5. Penerapan Motif Huruf Alif Terletak di Bagian Ujung Bawah Flavon Atap

Rumah Rongko.

Sumber: Rumah Adat Rongko Kluet Tenggah.

Foto: Reviki Safwandi. (2018) 6. Motif sisik ikan kreasi

Pada motif sisik ikan kreasi memiliki ragam seperti (sisik ikan yang dikreasikan

dengan motif bungong selanga) penerapan motifnya yang terletak di bagiaan ujung bawah

flavon atap rumah adat rongko. Motif sisik ikan kreasi ini dibuat untuk memperindah

bagian sudut-sudu ujung bawah pelavon yang memiliki motif bungong seulanga

berukiran panjang dan motif sisik ikan di sekelilingnya. Dalam proses perenovasinya

sekarang yang dibuat oleh pengrajin kreatif di Kluet Tengah dan menggunakan alat

tradisonal.

Page 9: RAGAM MOTIF RUMAH ADAT RONGKO DESA KOTO KLUET …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume V, Nomor 2:81-93

Mei 2020

89

Gambar 6 Penerapan Motif Sisik Ikan Kreasi Terletak di Bagian Ujung Bawah Flavon Atap

Rumah Adat Rongko.

Sumber: Rumah Adat Rongko Kluet Tengah.

Foto: Reviki Safwandi. (2018)

7. Motif Corak

Pada motif corak memiliki ragam seperti (ukiran corak) penerapan motifnya yang

terletak di bagian kiri kana tangga rumah adat rongko. Dimana motif corak memiliki

bentuk berfariasi di kayu tangganya. Motif corak ini dibuat oleh tukang bangunan pada

saat pembutan renovasi rumah adat rongko dengan ide kreatifnya tukang, bertujuaan untuk

hiasan dan keindahan pada tangga rumah adat rongko.

Gambar 7 Penerapan Motif Corak Terletak di Bagian Kiri Kana Tangga Rumah

Adat Rongko.

Sumber: Rumah Adat Rongko Kluet Tengah.

Foto: Reviki Safwandi. (2018)

8. Motif Persegi Delapan.

Pada motif persegi delapan memiliki ragam seperti (Motif Pintoe Aceh) penerapan

motifnya yang terletak di bagian fentilasi gorong-gorong angin rumah adat rongko.

Dimana motif persegi delapan memiliki bentuk seperti pinu Aceh yang bertujuan untuk

masuknya angin dan cahaya ke dalam rumah adat rongko. Motif persegi delapan ini

dikerjakan bersama masyarakat Kluet Tengah dengan pengrajin tiga suku yaitu: Suku

Kluet, Suku Jame dan Suku Aceh. Dalam proses pembangunanya masih menggunakan

alat tradisional.

Page 10: RAGAM MOTIF RUMAH ADAT RONGKO DESA KOTO KLUET …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume V, Nomor 2:81-93

Mei 2020

90

Gambar 8 Penerapan Motif Persegi Delapan Terletak di Bagian Gorong-Gorong Angin

Rumah Adat Rongko.

Sumber: Rumah Adat Rongko Kluet Tengah.

Foto: Reviki Safwandi. (2018)

Pembahasan

Penerapan Ragam Motif Rumah Adat Rongko di Kluet Tengah Aceh Selatan

Motif merupakan pola yang paling dasar untuk menghias suatu benda yang terdiri

dari beraneka ragam bentuk dan corak motif. Motif ragam hias merupakan karya seni rupa

yang diambil dari bentuk hewan dan tumbuhan. Menurut kamus Bahasa Indonesia

(2002:87) “motif adalah pola, corak atau corak hias yang indah pada bagian kayu, rumah

dan bagiaan lainnya”. Dari hasil lapangan mengenai motif itu tidak terlepas dari

keindahan–keindahan budaya yang menuju sebuah ciri khas budaya daerah masing–

masing agar semua itu tidak hilang maka tukang ukir dan pengrajin pada masa dahulu

membuat motif tersebut pada benda seperti ornamen, rumah Aceh, balai pengajian, pagar

pemakaman kuno dan pada bendalainnya.

Pada sekarang ini banyak terdapat penerapan ragam motif pada seni ukir kayu di

Aceh yang telah mengalami perubahan, sehingga sampai saat ini sangat banyak motif

Aceh yang terpendam yang tidak diketahui oleh masyarakat Aceh yang sebenarnya. Motif

Aceh yang terdapat di rumah adat rongko hingga saat ini banyak yang sudah rusak begitu

saja. Dampak dari masyarakat tidak pernah mengenal penerapan bentuk ragam motif yang

berada pada rumah adat rongko sebenarnya, bahkan ragam-ragam motif Aceh tidak

disukai lagi oleh orang Aceh.

Adapun motif yang terdapat dirumah adat rungko kebanyakan berasal dari daerah

Aceh khususnya. Disamping itu penerapan ragam-ragam motif tersebut juga sangat

mempengaruhi ragam hias dalam pembuatan motifnya. Motif-motif di rumah adat rongko

tersebut memiliki pengaruh yang terdapat dalam pola, bentuk dan ragam budaya tersendiri

adalah: motif sisik ikan, motif daun, motif rantai, motif bungong seulanga, motif huruf

Alif, motif sisik ikan kreasi, motif corak dan motif pesegi delapan.

Pada bentuk motif tersebut masyarakat mempercayai yang terdapat di alam sekitar

Kluet Tengah, bahwa alam Kluet Tengah, desa Koto ini masihlah subur dan masih terjaga,

Page 11: RAGAM MOTIF RUMAH ADAT RONGKO DESA KOTO KLUET …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume V, Nomor 2:81-93

Mei 2020

91

sehingga semua pembuatan bangunan maupun tentang penerapan ragam motif yang ada

dalam bangunan rumah adat rongko, di mana motif yang terlihat kita jumpai sekarang ini

tidak lagi berbentuk seperti dahulu. Faktor yang menyebabkan pengaruh motif tersebut di

karenakan orang Aceh sendiri tidak mengembangkan dan melestarikan motif Aceh

sehingga tertinggal begitu saja dan dapat mengakibatkan kerusakan begitu saja dalam

kepunahan motif di rumah adat rongko Kluet Tengah, Aceh Selatan.

Budaya bangsa indonesia sebenarnya adalah satu, sedangkan berbagai corak ragam

motif yang ada di berbagai daerah merupakan penggambaran suatu hasil kekayaan yang

menjadi modal dan landasan bagi pengembangan secara menyeluruh.

Dari hasil wawancara dengan pemilik rumah adat rongko Kluet Tengah (T.

Iskandar,) bahwa motif yang ada di rumah adat rongko ini memang mempunyai ragam

motifnya sendiri dan juga motif Aceh. Karena pada saat ini dapat kita lihat penerapan

motif-motif yang ada di rumah adat rongko, dimana motif-motif itu hampir semua

bagunan terdapat bentuk motifnya sendiri bahkan sudah banyak yang rusak dimakan rayap

dan berlumut. Sehingga hal ini dapat menyebabkan kurangnya kepedulian masyarakat

Aceh untuk melestarikan dan mengetahui pengaruh bentuk ragam motif yang ada dirumah

adat rongko Kluet Tengah. Maka oleh sebab itu peneliti inigin meneliti penerapan ragam

motif-motif rumah adat rongko ini, dikarenakan supaya pemerintah daerah mengetahui

sejarah dan budaya kabupaten Aceh Selatan supaya di jaga aset-aset budaya Aceh yang

telah tertinggal begitu saja.

Seni ukir kayu yang ada di rumah adat rungko sudah lama ada semenjak didirikan

pada tahun 1914 selesai dikerjakan pada tahun 1916 dan diberi nama rumah adat rongko

oleh Raja T.Nyak Tia (1908-1938) dan telah dikenal tidak hanya di kalangan masyarakat

kita sendiri tetapi juga di lingkungan masyarakat Aceh.

Faktor-faktor penunjang perkembangan motif saat ini sudah banyak di perbaruin

dengan adanya perenovasian bangunan rumah adat rongko. Seperti motif-motif Aceh

secara umum yang kita ketahui juga ada terletak dibangunan rumah adat rongko. Dalam

kaitanya dengan perkembangan ukiran-ukiran pengrajin pada masa sekarang, banyak kita

jumpai corak motif Aceh yang tidak hanya memiliki satu bentuk saja, melaikan banyak

bentuk ragam motif yang indah dan telah mengalami pembaruan sesuai dengan

perkembangan zaman dan teknologi saat sekarang ini.

Di samping pengaruh tersebut, menimbulkan perbedaan yang nyata tentang bentuk

dasar motif rumah adat rongko dahulu dengan bentu yang telah dikombinasikan dengan

motif Aceh. dimana dapat terlihat pada bentu dan ragam motifnya ynag masih ada terlihat

di dalam rumah adat rongko, dan juga terdapat motif-motif yang telah mengalami

perubahan dari segi bentuk yang diterapkan pada kerajinan ukir kayu. Hal seperti ini dapat

penyebab kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang makna dan simbul

yang terdapat dalam ragam motif rumah adat rongko itu sendiri. Jadi, dampak yang timbul

Page 12: RAGAM MOTIF RUMAH ADAT RONGKO DESA KOTO KLUET …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume V, Nomor 2:81-93

Mei 2020

92

dari pengaruh tersebut yaitu nilai keindahan terus hilang di kalangan masyarakat dalam

melestarikan berbagai macam ragam motif di Aceh.

Motif yang terdapat dalam rumah adat rongko memiliki pengaruh penerapan ragam

motifnya tersendiri, dalam bentuk kreatif pengrajin dari tiga suku yaitu suku Aceh, suku

Kluet dan suku Jame. Disamping itu ragam-ragam motif tersebut juga sangat

mempengaruhi ragam hias dalam pembuatan pola, bentu, dan ragam yang dihasilkan oleh

pengrajin bangunan rumah adat rongko, sehingga hampir semua penerapan ragam motif

rumah adat rongko yang kita jumapai sekarang ini tidak berbentuk seperti dahulu. Faktor

yang menyebabkan pengaruh motif tersebut di karenakan orang Kluet Tengah sendiri

tidak mengembangkan dan melestarikan motif yang berada dirumah adat rongko,

sehingga mengakibatkan kerusakan begitu saja.

Pada motif rumah adat rongko Kluet Tengah terdapat berbagai macam bentuk motif

yang memiliki ciri khas masing-masing. Dari berbagai macam motif tersebut yang sangat

mempengaruhi pembuatan motif rumah adat rongko adalah: motif sisik ikan karena motif

ini memiliki arti bahwa masyarakat Kluet Tengah dulunya di sungai mereka mempercayai

banyaknya ikan yang melimpah yang di percayai oleh masyarakat, ada juga motif daun

ini memiliki arti bahwa masyarakat mempercayai alam sekitarnya sangatlah subur,

dimana petani desa mempercayai kesuburan alam sekitarnya, ada juga motif rantai karena

motif ini memiliki arti bahwa masyarakat Kluet Tengah masih terlihat erat

kekeluargaannya, dimana masyarakat tersebut masih memiliki rasa sosialnya yang tinggi.

Ada juga motif huruf Alif karena motif ini memiliki arti bahwa huruf Alif yaitu:

(Satu), masyarakat Kluet Tengah mempercayai bahwa rumah adat rongko satu-satunya

yang ada di Kluet Tengah dan pembangunannya menggunakan alat tradisional. Ada juga

motif corak karena motif ini memiliki bentuk berfariasi yang diartikan (Ukiran), yang

dibuat oleh tukang bangunan rumah adat rongko yang terdiri dari tiga suku dengan ide

kreatifnya. Bertujuan untuk hiasan tangga rumah adat rongko.

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Ragam motif rumah adat rongko

Kluet Tengah pada seni ukir kayu mempengaruhi kerajinan motifnya. Terutama dalam

bentuk penerapan ragam motif yang ada di rumah adat rongko Kluet Tengah. Serta karya-

karya motif yang ada dibuat oleh tiga suku yaitu suku Kluet, suku Jame dan suku Aceh,

yaitu: motif sisik ikan, motif daun, motif rantai, motif bungong seulanga, motif huruf

Alif, motif sisik ikan kreasi, motif corak, dan motif persegi delapan.

Page 13: RAGAM MOTIF RUMAH ADAT RONGKO DESA KOTO KLUET …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume V, Nomor 2:81-93

Mei 2020

93

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Bastomi, Suwaji. 2003. Seni Kriya Seni. Semarang: Unnes Press.

Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.

Dewi, Rosmala. 1994. Seni Kerajinan dan Pelengkap Busana. Banda Aceh: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal kebudayaan dan Taman Budaya

D.I Aceh

Hadi, Amirul. 2012. Jurnal Sejarah dan Nilai Tradisional. Banda Aceh: Balai Pelestarian

Sejarah dan Nilai Tradisional.

Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Putra

Leigh, Barbara. 1989. Tangan-tangan Terampil Seni Kerajinan Aceh. Jakarta: Djambatan.

Leumik, Harun. 1998. Perhiasan Tradisional Aceh. Banda Aceh.

Muhammad ZZ. 1988. Seni Rupa Aceh VI Kabupaten Aceh Besar. Banda Aceh:

Departemen P & K Direktorat Jenderal Kebudayaan Taman Budaya D.I Aceh.

Moleong J. Lexy. 2010. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Radoskarya.

Soedarso, SP. 2006. Trilogi Seni Penciptaan Eksistensi dan Kegunaan Seni. Yogyakarta:

ISI Yogyakarta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Cetakan kesebelas.

Jakarta: Alfabeta.

Tim Penyusun Kamus. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Tim Abdi Guru. 2006. Seni Budaya untuk SMP kelas VIII. Jakarta: Erlangga.