PROFIL

1.1. LATAR BELAKANGK

onservasi adalah tata kelola sumber daya alam atau keseluruhan lingkungan hidup dari suatu ekosistem untuk mencegah pemanfaatan berlebihan, polusi, perusakan atau pengabaian demi kelestarian sumber daya alam. Pada bagian Hulu Waduk Koto Panjang sumber daya alamnya telah banyak terganggu/rusak yang disebabkan oleh perilaku manusia, sedimentasi yang mengalir ke Waduk PLTA Koto Panjang terlalu tinggi sehingga mengganggu umur bangunan Waduk PLTA Koto Panjang. Oleh karena itu Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera III melakukan kajian teknis tentang konservasi di hulu Waduk PLTA Koto Panjang. Memperhatikan hal tersebut diperlukan upaya pengelolaan SDA secara selaras dengan memperhatikan keserasian antara konservasi, pendayagunaan, dan pengendalian daya rusak air yang selaras antara hulu dan hilir.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN1.3.1. Maksud

Maksud studi ini adalah melakukan kajian teknis terhadap kondisi Hulu Waduk PLTA Koto Panjang secara lebih komprehensif dalam menangani konservasi daerah hulu secara selaras antara konservasi, pendayagunaan, dan daya rusak air.

1.3.2. Tujuan

Tujuan studi adalah mengupayakan langkah penanganan di hulu Waduk PLTA Koto Panjang dalam rangka konservasi SDA secara lebih komprehensif melalui pendekatan teknik konservasi, dan teknik sipil, sehingga menghasilkan produk perencanaan konservasi, desain pengelolaan, desain embung dan lokasi checkdam.

1.3. Gambaran Umum Lokasi PekerjaanSecara umum sub DAS kampar kanan berada di dua provinsi yaitu provinsi riau dan provinsi sumatera barat, meliputi3 kabupaten yaitu kabupaten Kampar, Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kabupaten Pasam

Gambar 1.1

Peta Lokasi Pekerjaan

1.4. Sasaran KegiatanSasaran dari kegiatan ini adalah :

a. Agar dapat diketahui kondisi dan fungsi jaringan dan bangunan air saat ini sebagai acuan untuk pekerjaan pembangunan/rehabilitasi/peningkatan dan OP

b. Agar terciptanya intensitas tanam dan meningkatnya produktifikas panen

c. Tersedianya blue print desain rinci potensi lahan, kondisi yang diinginkan untuk aplikasi dilapangan

d. Agar dapat diketahui sistem jeringan tata air yang sesuai dengan kerekteristik dan hidrotopografi lahan

1.5. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah selama 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender atau 7 (tujuh) bulan terhitung sejak terbitnya Surat Perintah Mulai Keja (SPMK).

PAGE 1-3