raden dita tri rusnayanty

Upload: nivar-nugraha

Post on 12-Jul-2015

115 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan AkhirDiagnosa LAN12/15/2011 Raden Dita Tri Rusnayanty XI TKJ B

Raden Dita Tri Rusnayanty XI TKJ B 22

Proses Half Duplex, Enkapsulasi dan Dekapsulasi

Pemateri: Bpk. Rudi Haryadi Ibu Chandra Dewi L No. Laporan : 1

I.

Tujuan :

Siswa dapat menggunakan software WireShark untuk menganalisa jaringan. Siswa dapat mengetahui proses half duplex yang terjadi pada komunikasi jaringan. Siswa dapat mengetahui proses enkapsulasi dan dekapsulasi menggunakan wireshark.

II.

Pendahuluan : Wireshark adalah program yang berfungsi untuk mengetahui kejadian yang terjadi pada saat kita melakukan interaksi dengan internet. Dengan wireshark dapat dilihat proses pengiriman data dari computer ke web yang dituju dan penerimaan tanggapan dari web tersebut. Enkapsulasi adalah sebuah proses menambahkan header dan trailer atau melakukan pemaketan pada sebuah data. Dengan enkapsulasi, data menjadi memiliki identitas. Sedangkan Dekapsulasi adalah proses pelpasan header dan triler atau kebalikan dari enkapsulasi

III.

AlatdanBahan PC Sistemoperasi (Linux/Windows) Software Wireshark Jaringan

IV.

LankahKerja 1. Nyalakan terlebih dahulu PC 2. Instal terlebih dahulu Software Wireshark (apabila belum terinstall) 3. Pilih Interface list

4. Pada kolom filter, isikan "http" untuk melihat proses http.

5. Pilih Capture interface yang sedang bekerja 6. Lalu analisa proses tersebut dan tulis di hasil percobaan. 7. Halaman yang dianalisa adalah www.yahoo.com Hasilpercobaan yang menandakan Proses Half Duplex

Terlihat source yang beralamatkan IP 192.168.1.100 dengan destination yang beralamatkan IP 72.30.2.43 saling bergantian melakukan proses request pada destination data itusendiri. Disini terjadi proses Half Duplex karena, Source awal melakukan request kepada destination awal sebagai penerima request, lalu destination awal berubah menjadi source yang melakukan request ke source awal yang berubah menjadi destination penerima request. Jadi proses pengiriman dan penerimaan data terjadi secara bergantian.

Enkapsulasi : 1. Layer Application, Presentation, Session = Datagram

Dalam ketiga layer ini, hanya ada satu PDU, yaitu Datagram. Datagram ialah data yang masih berupa data hasil buatan user dalam komputer. Data ini cenderung masih bias dimengerti oleh kita, belum menjadi data yang berbentuk 'ghaib'. Selain itu, Datagram juga belum terbungkus oleh header yang menyediakan info-info yang diperlukan dalam mengirim datagram tersebut. Analisa gambar : Protokol yang digunakan: HTTP (Hypertext Transfer Protokol) Pada bagian host terdapat www.yahoo.com\r\n adalah alamat yang dituju

2. Layer Transport = Segment

Pada layer Transport, Datagram mulai dibungkus dengan header. Header ini berisi tentang port sumber, port tujuan, info header, dan info-info lainnya, hingga menjadi PDU baru yang bernama segment. Analisis gambar : Protokol yang digunakan: TCP (Transmission Control Protocol) Terdapat informasi source dan destination port Header data ada disebelah tulisan Transmission Control Protocol Panjang header 20 bit

3. Layer Network = Packet

Setelah dari layer transport, segment mulai dibungkus kembali dengan header. Header ini berisi tentang info versi IP, detail alamat IP, dll, sehingga menjadi PDU yang dinamakan packet. Analisis gambar : Protokol yang digunakan: IP (Internet Protocol) Versi IP: Ipv4 Header data ada disebelah tulisan Internet Protocol Panjang header: 20 bit IP sumber: 192.168.1.100 IP tujuan: 72.30.2.43 Panjang header total: 938 bit

4. Layer Datalink = Frame

Lalu, PDU yang bernama Packet dibungkus kembali di layer Data-Link dengan header. Header ini berisi tentang waktu yang tercatat saat melakukan proses pembungkusan dan pengiriman data, hingga menjadi sebuah PDU baru yang bernama frame. Analisa gambar: Protokol yang digunakan: Ethernet II 5. Layer Physical = Bitstream

Final, Frame dibungkus dengan header untuk terakhir kalinya.Header ini berisi tentang info MAC address source dan MAC address destination, hingga PDU ini bernama bitstream. Bentuk ini bentuk terakhir dalam enkapsulasi. Setelah ini, langsung dikirimkan melalui media transmisi sampai tiba di host yang lain. Analisa gambar: Total size data: 952 bit Protokol yang digunakan: Ethernet, IP, TCP, dan HTTP

Dekapsulasi Setelah informasi atau data sampai ke host tujuan maka proses kebalikannya disebut dekapsulasi. Dekapsulasi adalah proses pelepasan header dan triler pada proses penerimaan paket data

V.

Kesimpulan Komunikasi dalam jaringan komputer menggunakan metode half duplex Header yang ditambahkan di layer Transport, Network, Data Link dan Physical akan menjadi jumlah total saat data sudah berubah menjadi bentuk frame dan siap dikirim dengan mengubah bentuknya menjadi sebuah bit.

Raden Dita Tri Rusnayanty XI TKJ B 22

Handshaking

Pemateri: Bpk. Rudi Haryadi Ibu Chandra Dewi L No. Laporan : 2

I.

Pendahuluan Handshaking merupakan proses sesi komunikasi data yang berlangsung dari mulai perencanaan komunikasi sampai dengan komunikasi tersebut selesai Tujuan Siswa dapat menganalisa proses pendownloadan file dari protokol berjenis FTP Siswa dapat mengimplemantasikan proses handshaking pada saat pendownloadan file Alat dan bahan PC Software wireshark Browser URL berprotokol FTP Langkah kerja Nyalakan PC Buka software wireshark

II.

III.

IV.

Kemudian pilih capture

Sesudah itu, masuk ke browser lalu masukan URL di address bar ftp://193.43.36.131/Radio/MP3/WFSVL/ selanjutnya download salah satu file

Setelah meng-klik save-as lalu kembali ke wireshark dan pilih device mana yang sedang berjalan

Analisa proses handshaking setelah proses pendownloadan selesai Hasil Eksperimen Sesi Awal No. Sequence Local Arrow Remote Info 1 5 172.16.16.83 193.43.36.131 request: PASV Response: 227 Entering Passive Mode 2 6 172.16.16.83 193.43.36.131 (193,43,36,131,19,49) Request: SIZE /Radio/MP3/WFSFYL/Dg-p23 7 172.16.16.83 193.43.36.131 fr.mp3 50648 > lutcp [SYN] Seq=0 Win=8192 Len=0 8 172.16.16.83 193.43.36.131 MSS=1460 WS=8 SACK_PERM=1 lutcp > 50648 [SYN, ACK] Seq=0 Ack=1 10 172.16.16.83 193.43.36.131 Win=16384 Len=0 MSS=1460 WS=0 SACK_PERM=1 50648 > lutcp [ACK] Seq=1 Ack=1 11 172.16.16.83 193.43.36.131 Win=17408 Len=0 4 12 172.16.16.83 193.43.36.131 Response: 213 1398720 Request: MDTM /Radio/MP3/WFSFYL/Dg5 13 172.16.16.83 193.43.36.131 p2-fr.mp3 6 14 172.16.16.83 193.43.36.131 Response: 213 20020610101905 Request: RETR /Radio/MP3/WFSFYL/Dg-p27 15 172.16.16.83 193.43.36.131 fr.mp3 Response: 125 data connection already 8 16 172.16.16.83 193.43.36.131 open; Transfer starting Sesi Proses No. Sequence Local 1 17 172.16.16.83 2 18 172.16.16.83 3 4 5 6 7 8 9 10 11 19 20 23 26 27 28 . 1767 1768 1769 172.16.16.83 172.16.16.83 172.16.16.83 172.16.16.83 172.16.16.83 172.16.16.83 172.16.16.83 172.16.16.83 172.16.16.83 172.16.16.83 V.

Arrow

Remote 193.43.36.131 193.43.36.131 193.43.36.131 193.43.36.131 193.43.36.131 193.43.36.131 193.43.36.131 193.43.36.131 193.43.36.131 193.43.36.131 193.43.36.131 193.43.36.131

Info FTP-DAlFTP Data: 1460 bytes FTP-DAlFTP Data: 1460 bytes 50648 > lutcp [ACK] Seq=1 Ack=2921 Win=17408 Len=0 50644 > ftp [ACK] Seq=118 Ack=138 Win=66 Len=0 FTP-DAlFTP Data: 1460 bytes 50648 > lutcp [ACK] Seq=1 Ack=7301 Win=17408 Len=0 FTP-DAlFTP Data: 1460 bytes 50648 > lutcp [ACK] Seq=1 Ack=8761 Win=17408 Len=0 . 50648 > lutcp [ACK] Seq=1 Ack=1395761 Win=106496 Len=0 FTP-DAlFTP Data: 1460 bytes FTP-DAlFTP Data: 1460 bytes

Sesi Akhir No. Sequence Local 1 2 3 4 5 1770 1771 1772 1773 1775 172.16.16.83 172.16.16.83 172.16.16.83 172.16.16.83 172.16.16.83

Arrow

Remote 193.43.36.131 193.43.36.131 193.43.36.131 193.43.36.131 193.43.36.131

Info 50648 > lutcp [ACK] Seq=1 Ack=1398681 Win=106496 Len=0 FTP-DAlFTP Data: 40 bytes 50648 > lutcp [ACK] Seq=1 Ack=1398722 Win=113664 Len=0 50648 > lutcp [FIN, ACK] Seq=1 Ack=1398722 Win=113664 Len=0 Response: 226 Transfer Complete

Setelah itu analisa sequence mana yang error dan di perbaiki lagi di sequence ke berapa

Dari gambar pada langkah no 5 pada sequence no 21 yang error atau lost di kirim ulang pada sequence no 25 , hal ini menunjukkan suatu frame yang akan dikirim ulang karena terjadi kegagalan sebelumnya. Kejadian ini biasa terjadi karena ACK yang dikirimkan oleh node pengirim berisikan pesan kegagalan dalam mengirimkan frame yang sebelumnya dikirim.

VI.

Kesimpulan Setelah melakukan analisa terhadap proses handshaking pendownloadan file dari URL berprotokol FTP, kita harus melewati beberapa tahapan yang berurutan dan sistematis dalam setiap melakukan pertukaran informasi, maka dalam melakukan analisa kita harus teliti menganalisanya. Saat mendownload apabila terjadi proses atau frame yang error atau gagal di kirim lalu di kirimkan lagi.

Raden Dita Tri Rusnayanty XI TKJ B 22

Konfigurasi IP Address dan Uji Koneksi

Pemateri: Bpk. Rudi Haryadi Ibu Chandra Dewi L No. Laporan : 3

I.

PENDAHULUAN IP Address digunakan sebagai alamat logic sebuah komputer dalam suatu jaringan. IP Address dalam sebuah komputer adalah unik, dan berbeda. Ipv4 mempunyai 32 bit dalam satuan biner dan dibagi dalam oktet. Dalam satu oktet terdapat 8 bit.

II. TUJUAN Agar siswa dapat mengkonfigurasi IP address melalui wizard Agar siswa dapat mengkonfigurasi IP address melalui command line Agar siswa dapat menguji koneksi III. Langkah Kerja 1. Konfigurasi IP Menggunakan Wizard a. Buka Netwowrk Connection (System Preferences Network Connection lalu pilih Add b. Pilih Ipv4 Settings lalu pada Method pilih Manual c. Pilih Add dan isikan Address, Netmask dan Gateway d. Pilih Apply

Menggunakan Command Line a. Buka Terminal b. Masuk ke super user (root) c. Ketik ifconfig untuk melihat IP Address d. Ketikan ifconfig eth4 172.16.16.13 untuk merubah IP Address e. Ketikan ifconfig untuk melihat hasil

2. Uji Koneksi Untuk melakukan uji koneksi kita dapat menggunakan peritah ping (spasi) ip_tujuan a. Reachable

Kesimpulan : reachable yaitu informasi yang kita kirim diterima sepeuhnya oleh penerima. Reachable terjadi ketika IP dua host saling terhubung dan dapat melakukan hubungan. b. Unreachable

Kesimpulan : unreachable yaitu kejadian dimana informasi tidak diterima sepenuhnya oleh penerima. Unreachable terjadi ketika antara host tidak terhubung

c. Request Time Out

Kesimpulan : request time out yaitu, setiap kita meminta informasi kita diberi waktu untuk mencari informasi yang diberikan. Terjadi pada saat ketika melakukan ping tujuan (destination) tidak membalas. d. Ping 0.0.0.0

Kesimpulan : ping ke 0.0.0.0 sama saja seperti ngeping ke diri sendiri karena 0.0.0.0 adalah network address suatu jaringan , data yang kita kirim akan dikirim balik ke kita.

e. Ping www

Kesimpulan : ping www , sama halnya jika kita melakukan ping ke suatu alamat website f. Ping www.google.co.id

Tidak bisa ping ke www.google.co.id karena tidak tersambung ke internet

Raden Dita Tri Rusnayanty XI TKJ B 22

Segmentasi Jaringan Warnet

Pemateri: Bpk. Rudi Haryadi Ibu Chandra Dewi L No. Laporan : 4

Raden Dita Tri Rusnayanty XI TKJ B 22

Subnetting pada Jaringan Bank BRI Cabang Ciluncat

Pemateri: Bpk. Rudi Haryadi Ibu Chandra Dewi L No. Laporan : 5

I.

Tujuan Agar siswa mampu mengimplementasikan subnetting pada jaringan yang real

II. Pendahuluan Subnetting merupakan system untuk membagi alokasi IP untuk suatu jaringan. III. Hasil Kerja Gambar topologi bank

Dalamjaringanpada BANK BRI CabangCiluncatterdapat 7 PC denganalokasi: A. 4 PC padabagianpelayanan B. 2 PC di ruangan A C. 1 PC di ruangan B Dikarenakan IP BANK bersifat RAHASIA tidak diperkenankan untuk melihat dan mencatat IP nya dan belum tersubnetkan maka kita ambil implementasinya kalau IP Awalnya 192.123.1.12/27 dankitaakanjadikanmenjadi 3 subnet sesuai dengan letaknya dengan mengunakan cara penghitungan VLSM.

Network= A. 4 PC = 4 + 2 6 8 2n=8 maka n=3 /29 B. 2 PC = 2 + 2 4 4 2n=4 maka n=2 /30 C. 1 PC = 1 + 2 3 4 2n=4 maka n=2 /30 16

Susunan Range Subnetwork A. 192.123.1.0/29 - 192.123.1.7/29 B. 192.123.1.8/30 -192.123.1.11/30 C. 192.123.1.12/30 -192.123.1.15/30

Network Address Broadcast Address

: 192.123.1.0 : 192.123.1.255

SISA = 192.123.1.16 - 192.123.1.255

IV. Kesimpulan Setelah kita melakukan observasi dapat di simpulkan bahwa pada jaringan bank cabang tersebut tidak memiliki subnet maka kami memberi saran agar bank tersebut membuat subnet pada jaringannya supaya tingkat keamanan bank tersebut lebih terjamin.

Raden Dita Tri Rusnayanty XI TKJ B 22 I.

Routing Packet Tracer

Pemateri: Bpk. Rudi Haryadi Ibu Chandra Dewi L No. Laporan : 6

Tujuan Melaporkan hasil praktek Routing yang telah dilakukan

II. Alat dan bahan PC Software CISCO Packet Tracer III. Langkah kerja 1. Route to other Network Buka Packet Tracer Buat topologi jaringan yang diinginkan

no 1 2 3 4 host PC 1 PC 2 PC 3 PC 4

Berikut isi tabel route to other network interface fa 0/0 fa 0/0 fa 0/0 fa 0/0 fa 0/0 S 0/2 S 0/3 fa 0/0 S 0/2 S 0/3 fa 0/0 S 0/2 ip address/ masking 192.168.0.10/24 192.168.1.10/24 192.168.2.10/24 192.168.3.10/24 192.168.0.1/24 192.168.12.1/24 192.168.10.1/24 192.168.1.1/24 192.168.12.2/24 192.168.14.1/24 192.168.2.1/24 192.168.14.2/24 Routing gateway 192.168.0.1 192.168.1.1 192.168.2.1 192.168.3.1 192.168.10.2 192.168.12.2 192.168.12.2 192.168.12.2 192.168.12.1 192.168.12.1 192.168.12.1 192.168.14.2 192.168.14.1 192.168.14.1 192.168.14.1 192.168.14.1 192.168.14.1 192.168.10.1 192.168.10.1 192.168.10.1 192.168.10.1 192.168.10.1

tujuan

5

R1

6

R2

7

R3

fa 0/0 S 0/2 8 R4

192.168.3.1/24 192.168.10.2/24

0.0.0.0 0.0.0.0 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.3.0/24 192.168.1.0/24 192.168.14.0/24 192.168.2.0/24 192.168.0.0/24 192.168.10.0/24 192.168.3.0/24 192.168.2.0/24 192.168.1.0/24 192.168.12.0/24 192.168.0.0/24 192.168.10.0/24 192.168.3.0/24 192.168.0.0/24 192.168.12.0/24 192.168.1.0/24 192.168.14.0/24 192.168.2.0/24

2.

Route to other Gateway Buka Packet Tracer Buat topologi jaringan yang diinginkan

Berikut tabel untuk routing yang menggunakan default gateway no 1 2 3 4 5 host PC 1 PC 2 PC 3 PC 4 R1 interface fa 0/0 fa 0/0 fa 0/0 fa 0/0 fa 0/0 S 0/2 S 0/3 fa 0/0 S 0/2 S 0/3 ip address/ masking 192.168.0.10/24 192.168.1.10/24 192.168.2.10/24 192.168.3.10/24 192.168.0.1/24 192.168.12.1/24 192.168.10.1/24 192.168.1.1/24 192.168.12.2/24 192.168.14.1/24 Routing tujuan gateway 0.0.0.0 192.168.0.1 0.0.0.0 192.168.1.1 0.0.0.0 192.168.2.1 0.0.0.0 192.168.3.1 0.0.0.0/0 192.168.12.2 192.168.3.0/24 192.168.10.2 0.0.0.0/0 192.168.2.0/24 192.168.0.0/24 192.168.10.0/24 192.168.3.0/24 0.0.0.0/0 0.0.0.0/0 192.168.100.1 192.168.14.2 192.168.12.1

6 R2

7 R3 8 R4

fa 0/0 S 0/2 fa 0/0 S 0/2

192.168.2.1/24 192.168.14.2/24 192.168.3.1/24 192.168.10.2/24

192.168.14.1 192.168.10.1

1. Kemudian, lakukan pembuktian dengan cara uji koneksi antara host yang berbeda network tadi dilakukan uji koneksi dari PC1 (192.168.0.10) ke tujuan, yakni PC2 (192.168.1.10)

Kemudian lakukan lagi jui koneksi ke tujuan berikutnya Uji koneksi dari PC1 (192.168.0.10) ke PC3 (192.168.2.10)

Uji koneksi dari PC1 (192.168.0.10)ke PC4 (192.168.3.10)

Untuk lebih meyakinkan, lakukan uji koneksi PDU

Dari proses uji koneksi ini terlihat, bahwa proses routing (routing tak langsung) berjalan dengan benar. Baik routing dengan Network Route to other network atau pun menggunakan default gateway

IV.

Kesimpulan Dalam melakukan praktek ini ini, kita harus teliti dalam pengisian IP Address, karena

jika tidak proses routing tidak akan berjalan dengan baik dan benar. Proses routing juga bisa dilakukan dengan dua cara, yakni dengan cara routing Network Route to other network ataupun dengan menggunakan cara Default Gateway.