radar surabaya kamis, 13 oktober 2016 halaman 14 … · sebesar 75 persen dari biaya yang ... ruang...

1
layouter: tanzilia HALAMAN 14 RADAR SURABAYA l KAMIS, 13 OKTOBER 2016 PADA momen Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim ke-71, Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar mengapresiasi upaya pemprov yang berupaya menjaga si- tuasi tetap kondusif. Ini sangat bagus dalam mempertahankan tren positif pertumbuhan perekonomian provinsi di ujung Timur Pulau Jawa tersebut. Pertumbuhan perekonomian Jatim yang mengalami kenaikan cukup ba- gus pada semester I 2016, diapresiasi oleh ketua DPRD Jatim yang akrab di- sapa Halim ini. Dari data di Pemprov Jatim, pertumbuhan perekonomian Jatim mencapai 5,55 persen. Itu masih cukup membaik, dibandingkan dengan pertumbuhan perekonomian nasional, yang hanya 5,04 persen. “Alhamdulillah kondusivitas politik di Jatim sudah luar biasa. Ini sangat berpengaruh di ekonomi,” ujar Halim, Senin (10/10). Menurut pandangan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, ekonomi tidak mungkin bagus, kalau kondisi politik tidak stabil. “Alhamdulillah jatim di usia ke-71 masih bisa mempertahankan hal ter- sebut. Kalau perlu ditingkatkan,” je- lasnya saat ditemui di ruang kerjanya. Dia mencontohkan, secara makro, kasus gangguan keamanan yang terja- di bisa mempengaruhi perekonomian. Seperti ketika terjadi permasalahan di Laut Tiongkok Selatan dan gangguan di perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia. Gangguan kemanan yang terjadi dua wilayah tersebut, dapat mempengaruhi kerja sama antara ke- dua negara. Dengan begitu, secara oto- matis juga berpengaruh pada ekonomi kedua negara. Hal tersebut jika ditarik ke daerah, posisinya sama. Kalau ada konstelasi politik yang menggangu, maka pereko- nomian turut terganggu. “Alhamdulillah semua tetap kondu- sif. Sehingga pertumbuhan ekonomi bisa semakin baik,” jelasnya. Untuk itu, masih menurut Halim, pi- haknya berharap seluruh stake holder yang berada di Jatim agar terus berko- Politik Kondusif Pacu Pertumbuhan Ekonomi Jatim 224 Ribu Bidang Tanah di Surabaya Akan Disertifikatkan DOK/RADAR SURABAYA Abdul Halim Iskandar SURABAYA–Kota Surabaya men- jadi pilot project program Kementerian Agraria dan Tata Ruang dalam serti- fikasi tanah. Sebanyak 224.173 bidang tanah di Surabaya yang belum disertifikatkan akan dibantu dalam sertifikasinya ke Badan Pertanahan Negara (BPN). Saat ini sosialisasi ke setiap kecamatan sudah mulai digelar oleh pemerintah Kota Surabaya. Kepala Bagian Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, selain Kota Surabaya ada dua kota lain yang juga menjadi pilot project. Yaitu Jakarta dan Batam. “Tapi saat ini baru Surabaya yang sudah melangkah untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat. Sekarang kami sudah sosialisasi ke empat kecamatan, ini terus akan berlanjut sampai ke 31 kecamatan di seluruh Kota Surabaya,” tandasnya kepada Radar Surabaya, kemarin siang. Lebih lanjut ia menyebutkan, pro- gram ini penting untuk diketahui oleh warga Kota Surabaya lantaran keun- tungan yang didapatkan cukup besar. Di mana warga bisa hanya membayar sebesar 75 persen dari biaya yang seharusnya dikeluarkan dari pengurusan sertifikasi bidang tanah. Ia mencontohkan, bagi warga yang memiliki bidang tanah seluas 500 meter persegi hanya dikenaikan biaya sebesar Rp 545 ribu saja. “Tentu ini kesempatan yang sangat bagus yang bisa dimanfaatkan warga kita. Meski saat ini ada 224 ribu bida- ng tanah milik warga yang belum ber- sertifkatkan, namun target dari pro- gram ini adalah secara swadaya, jadi harus warga yang mengajukan,” kata Eddy. Jadi bagi warga yang ingin meman- faatkan program ini, bisa langsung mendaftarkan pengurusan sertifikasi bidang tanah langsung ke BPN. Maka BPN akan langsung mela- kukan pengukuran ke lokasi bidang lahan dan mengurus penerbitannya. “Dan kami pemkot dari kelurahan Jadi Pilot Project Kementerian Agraria dan Tata Ruang juga akan siap memberikan rekomen- dasi dan surat dari lurah. Jadi bagi war- ga yang sudah siap bidang lahannya bisa mudah mengurusnya,” kata Eddy. Lebih lanjut, pihaknya mengatakan sosialisasi itu dilakukan dengan mengundang RT, RW dan juga LKMK. Mereka diberikan informasi menyeluruh tentang bagaimana mengajukan sertifikasinya. Namun yang jelas karena sistem program ini adalan sistem masal swadaya, maka yang mendapatkan 75 persen dari tarif umum adalah yang mengajukan kolektif minimal 10 orang. “Di PP-nya itu memang bunyi biaya kalau masal adalah 75 persen dari tarif normal. Di mana pembiayaan itu di- gunakan untuk biaya pengukuran, biaya panitia A, dan untuk biaya pendaftaran,” jelas Eddy. Dengan biaya itu sertifikasinya sudah bisa jadi selama 98 hari saja. Serta untungnya dalam pengurusan ini warga tidak perlu melakukan pengurusan dengan sistem calo. Namun sampai saat ini belum bisa dijumlah berapa yang sudah menga- jukan dari Kota Surabaya. Sebab pen- daftaran baru bisa dilakukan setelah so- sialisasi selesai. Dan pihaknya juga menegaskan bah- wa di kecamatan, kelurahan, di RT maupun RW tidak ada tim khusus yang membantu penanganan pengu- rusan bidang tanahnya. Jadi tidak ada perantara sama sekali. Dan yang ada hanya antara warga pengaju dengan BPN secara langsung. “Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh pemkot untuk mensertifikatkan bidang aset yang belum punya serti- fikat. Targetnya tahun depan sudah terserifikasi semua,” kata Eddy. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyambut baik program bantuan sertifikat tanah bagi warga kurang mampu ini. Menurut Risma sapaan Tri Rismaharini, ini merupakan per- wujudan sinergitas antara sektor swasta, pemerintah dan masyarakat. Oleh karenanya, dia berharap sinergitas ini terus dijaga sehingga mampu menciptakan suasana yang saling menguntungkan.Mantan kepa- la Bappeko Surabaya itu juga mengu- ngkapkan rencana pemkot memper- mudah penetapan ahli waris. Sebab, selama ini tak jarang status tanah yang harus menggantung ka- rena menunggu penetapan ahli waris dari Pengadilan Agama. “Saat ini saya sudah komunikasi dengan Pengadilan Agama agar kalau bisa sidangnya di kelurahan saja. Karena, ruang sidang di Pengadilan Agama kan terbatas,” ujarnya. (ima/no) SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA PIDATO: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan sambutan dalam sosialisasi Program Sertifikasi Bidang Tanah oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia. SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA ROMBONGAN MENTERI: Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia Sofyan Djalil (tiga dari kanan-depan) dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (dua dari kanan-depan) saat melakukan sosialisasi Program Sertifikasi Tanah di Made. Kota Surabaya menjadi pilot project program nasional dalam mensertifikasi bidang tanah. ordinasi. Baik itu pemerintah provinsi, yang berbersifat otonom. Juga institusi yang bersifat vertikal, dalam hal ini adalah kepolisian, TNI, pengadilan dan kejaksaan. Seluruhnya harus tu- rut menjaga supaya kondisi keamanan dan politik tetap kondusif. Terjaganya kondusivitas, tidak ha- nya terbukti dengan terus naiknya pertumbuhan perekonomian Jatim. Tetapi juga pada angka pengurangan pengangguran. Seperti data yang di- miliki Pemprov Jatim, tahun ini pe- ngangguran terbuka berkurang dari 4,31 persen menjadi 4,14 persen jika dibanding tahun lalu. Ini berarti ada penurunan sebesar 0,17 persen. “Oleh karena itu, kami mohon dukungannya agar terus bisa menciptakan situasi ekonomi yang kondusif,” ungkapnya. Tidak hanya mengapresiasi terhadap pertumbuhan perekonomian Jatim saja. Politisi berusia 54 tahun ini juga memberikan dukungan terhadap pro- gram pemerintah tentang memberikan stimulus terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Baginya, perekonomian Jatim tidak bertumpu pada sumber daya alam (SDA) saja, tetapi juga kepada UMKM sangatlah bagus. Saat ini, data dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim, jumlah usaha kecil dan menengah yang ter- daftar mencapai 6,9 juta. Dari mulai usaha kecil hingga menengah. Untuk itu, pemberian stimulus pada UMKM diharapkan bisa semakin berkembang. “Alhamdulillah Jatim tidak hanya bertumpu pada sumber daya alam, tapi juga pada UMKM. Karena Jatim memang tidak memiliki sumber daya alam,” bebernya. Hal ini sangatlah bagus, di mana UMKM bisa menjadi alternatif terha- dap penggerak ekonomi di tengah-te- ngah krisis yang melanda ekonomi global belakangan ini. Seperti dike- tahui, beberapa negara mengalami pe- nurunan pertumbuhan perekonomian- nya beberapa bulan terakhir. “Tiong- kok mengalami penurunan pertumbu- han perekonomiannya. Dari yang sebelumnya 6,7 persen, saat ini tinggal 6,2 persen,” lanjutnya. Masih menurut politisi kelahiran Jombang, kalau dibandingkan dengan daerah luar Jawa, yang sementara bertumpu pada SDA, memang Jatim tertinggal cukup jauh. Daerah-daerah yang begitu mengandalkan komoditi seperti minyak, sawit dan batu bara, ketika harganya mengalami penuru- nan, maka turut akan melemah. “Beruntung Jatim tidak begitu terpe- ngaruh komoditi. Sehingga bisa tetap mempertahankan laju perekonomian,” bebernya kepada Radar Surabaya. Hal tersebut menjadi salah satu ya- ng menyebabkan pertumbuhan pere- konomian Jatim bisa terus naik. Selain laju pertumbuhan ekonomi, data dari Pemprov Jatim menyatakan nilai ekspor Jatim ke luar negeri megalami defisit sebesar Rp 6,82 trilliun. Namun di sisi ekspor antar daerah Jatim mengalami surplus sebesar Rp 50,80 trilliun. Sehingga neraca perekono- mian Jatim pada semester I tahun 2016 mengalami peningkatan Rp 43,98 trilliun. Dengan terus membaiknya perekono- mian Jatim ini, Halim berharap, ke depannya bisa lebih bagus lagi. Momen hari ulang tahun ke-71, laju pertumbuhan ekonomi bisa dipertahankan. Nilainya pertumbuhannya tetap berada di atas rata-rata nasional. “Harapannya lebih bagus lagi kedepannya,” ujarnya. (bae/no) ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA JALUR LAUT: Pertumbuhan ekononomi Jatim terus membaik didukung dengan pembangunan kemaritiman. Di antaranya dengan pengembangan Terminal Teluk Lamong untuk memperlancar transportasi laut.

Upload: nguyentruc

Post on 18-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

layouter: tanzilia

HALAMAN 14RADAR SURABAYA l KAMIS, 13 OKTOBER 2016

PADA momen Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Ja tim ke-71, Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar mengapresiasi upaya pemprov yang berupaya menjaga si-tuasi tetap kondusif. Ini sangat bagus dalam mempertahankan tren positif pertumbuhan perekonomian provinsi di ujung Timur Pulau Jawa tersebut.

Pertumbuhan perekonomian Jatim ya ng mengalami kenaikan cukup ba-gus pada semester I 2016, diapresiasi oleh ketua DPRD Jatim yang akrab di-sapa Halim ini. Dari data di Pemprov Jatim, pertumbuhan perekonomian Ja tim mencapai 5,55 persen. Itu masih cukup membaik, dibandingkan dengan pertumbuhan perekonomian nasional, yang hanya 5,04 persen. “Alhamdulillah kondusivitas politik di Jatim sudah luar biasa. Ini sangat berpengaruh di ekonomi,” ujar Halim, Senin (10/10).

Menurut pandangan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, ekonomi tidak mungkin bagus, kalau kon disi politik tidak stabil.

“Alhamdulillah jatim di usia ke-71 ma sih bisa mempertahankan hal ter-sebut. Kalau perlu ditingkatkan,” je-lasnya saat ditemui di ruang kerjanya.

Dia mencontohkan, secara makro, ka sus gangguan keamanan yang ter ja-di bisa mempengaruhi perekonomian. Seperti ketika terjadi permasalahan di Laut Tiongkok Selatan dan gangguan di perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia. Gangguan kemanan yang ter jadi dua wilayah tersebut, dapat mem pengaruhi kerja sama antara ke-dua negara. Dengan begitu, secara oto-matis juga berpengaruh pada ekonomi kedua negara.

Hal tersebut jika ditarik ke daerah, po sisinya sama. Kalau ada konstelasi po litik yang menggangu, maka pere ko-no mian turut terganggu.

“Alhamdulillah semua tetap kon du-sif. Sehingga pertumbuhan ekonomi bi sa semakin baik,” jelasnya.

Untuk itu, masih menurut Halim, pi-haknya berharap seluruh stake holder ya ng berada di Jatim agar terus ber ko-

Politik Kondusif Pacu Pertumbuhan Ekonomi Jatim

224 Ribu Bidang Tanah di Surabaya Akan Disertifikatkan

DOK/RADAR SURABAYA

Abdul Halim Iskandar

SURABAYA–Kota Surabaya men­jadi pilot project program Kementerian Agraria dan Tata Ruang dalam ser ti­fi kasi tanah. Sebanyak 224.173 bidang tanah di Surabaya yang belum diser ti fi katkan akan dibantu dalam ser ti fi ka sinya ke Badan Pertanahan Negara (BPN). Saat ini sosialisasi ke setiap ke camatan sudah mulai digelar oleh pe merintah Kota Surabaya.

Kepala Bagian Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, selain Kota Surabaya ada dua kota lain yang juga menjadi pilot project. Yaitu Jakarta dan Batam.

“Tapi saat ini baru Surabaya yang su dah melangkah untuk melakukan so sialisasi ke masyarakat. Sekarang ka mi sudah sosialisasi ke empat keca matan, ini terus akan berlanjut sampai ke 31 kecamatan di seluruh Kota Sura ba ya,” tandasnya kepada Radar Sura ba ya, kemarin siang.

Lebih lanjut ia menyebutkan, pro­gram ini penting untuk diketahui oleh warga Kota Surabaya lantaran keun­tu ngan yang didapatkan cukup besar. Di mana warga bisa hanya membayar sebesar 75 persen dari biaya yang se ha rusnya dikeluarkan dari pengurusan sertifikasi bidang tanah.

Ia men con toh kan, bagi warga yang memiliki bi dang tanah seluas 500 meter persegi hanya dikenaikan biaya sebesar Rp 545 ribu saja.

“Tentu ini kesempatan yang sangat bagus yang bisa dimanfaatkan warga kita. Meski saat ini ada 224 ribu bi da­ng tanah milik warga yang belum ber­ser tifkatkan, namun target dari pro­gram ini adalah secara swadaya, jadi harus warga yang mengajukan,” kata Eddy.

Jadi bagi warga yang ingin me man­faatkan program ini, bisa langsung men daftarkan pengurusan sertifikasi bidang tanah langsung ke BPN.

Maka BPN akan langsung mela­kukan pe ngu kuran ke lokasi bidang la han dan mengurus penerbitannya.

“Dan kami pemkot dari kelurahan

Jadi Pilot Project Kementerian Agraria dan Tata Ruang

juga akan siap memberikan reko men­da si dan surat dari lurah. Jadi bagi war­ga yang sudah siap bidang la han nya bisa mudah mengurusnya,” kata Eddy.

Lebih lanjut, pihaknya mengatakan sosialisasi itu dilakukan dengan mengundang RT, RW dan juga LKMK. Me reka diberikan informasi menye luruh tentang bagaimana mengajukan sertifikasinya.

Namun yang jelas ka rena sistem program ini adalan sis tem masal swadaya, maka yang men da pat kan 75 persen dari tarif umum adalah yang mengajukan kolektif minimal 10 orang.

“Di PP­nya itu memang bunyi biaya

kalau masal adalah 75 persen dari ta rif normal. Di mana pembiayaan itu di­gunakan untuk biaya pengukuran, bi aya panitia A, dan untuk biaya pen daftaran,” jelas Eddy.

Dengan biaya itu sertifikasinya sudah bisa jadi selama 98 hari saja. Serta untungnya dalam pengurusan ini warga tidak perlu melakukan pe ngurusan dengan sistem calo.

Namun sampai saat ini belum bisa dijumlah berapa yang sudah me nga­jukan dari Kota Surabaya. Sebab pen­daf taran baru bisa dilakukan setelah so­sialisasi selesai.

Dan pihaknya juga menegaskan bah­

wa di kecamatan, kelurahan, di RT maupun RW tidak ada tim khusus yang membantu penanganan pengu­ru san bidang tanahnya. Jadi tidak ada perantara sama sekali. Dan yang ada ha nya antara warga pengaju dengan BPN secara langsung.

“Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh pemkot untuk mensertifikatkan bidang aset yang belum punya ser ti­fikat. Targetnya tahun depan sudah ter serifikasi semua,” kata Eddy.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyambut baik program bantuan ser tifikat tanah bagi warga kurang mampu ini. Menurut Risma sapaan Tri Rismaharini, ini merupakan per­wu judan sinergitas antara sektor swa sta, pemerintah dan masyarakat.

Oleh karenanya, dia berharap sinergitas ini terus dijaga sehingga mampu men cip takan suasana yang saling mengun tungkan.Mantan ke pa­la Bappeko Surabaya itu juga mengu­ng kapkan rencana pemkot memper­mu dah penetapan ahli waris.

Sebab, selama ini tak jarang status tanah yang harus menggantung ka­rena menunggu penetapan ahli waris dari Pengadilan Agama. “Saat ini saya sudah komunikasi de ngan Pengadilan Agama agar kalau bisa sidangnya di kelurahan saja. Karena, ruang sidang di Pe nga dilan Agama kan terbatas,” ujarnya. (ima/no)

SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA

PIDATO: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan sambutan dalam sosialisasi Program Sertifikasi Bidang Tanah oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia.

SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA

ROMBONGAN MENTERI: Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia Sofyan Djalil (tiga dari kanan-depan) dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (dua dari kanan-depan) saat melakukan sosialisasi Program Sertifikasi Tanah di Made. Kota Surabaya menjadi pilot project program nasional dalam mensertifikasi bidang tanah.

ordinasi. Baik itu pemerintah provinsi, yang berbersifat otonom. Juga institusi yang bersifat vertikal, dalam hal ini adalah kepolisian, TNI, pengadilan dan kejaksaan. Seluruhnya harus tu-rut menjaga supaya kondisi keamanan dan politik tetap kondusif.

Terjaganya kondusivitas, tidak ha-nya terbukti dengan terus naiknya per tumbuhan perekonomian Jatim. Te tapi juga pada angka pengurangan pengangguran. Seperti data yang di-miliki Pemprov Jatim, tahun ini pe-nga ngguran terbuka berkurang dari 4,31 persen menjadi 4,14 persen jika dibanding tahun lalu. Ini berarti ada penurunan sebesar 0,17 persen. “Oleh karena itu, kami mohon dukungannya agar terus bisa menciptakan situasi eko nomi yang kondusif,” ungkapnya.

Tidak hanya mengapresiasi terhadap pertumbuhan perekonomian Jatim saja. Politisi berusia 54 tahun ini juga memberikan dukungan terhadap pro-gram pemerintah tentang memberikan stimulus terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Baginya, pe rekonomian Jatim tidak bertumpu pa da sumber daya alam (SDA) saja, teta pi juga kepada UMKM sangatlah ba gus.

Saat ini, data dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim, jumlah usaha kecil dan menengah yang ter-daftar mencapai 6,9 juta. Dari mulai usaha kecil hingga menengah. Untuk itu, pemberian stimulus pada UMKM diharapkan bisa semakin berkembang. “Alhamdulillah Jatim tidak hanya bertumpu pada sumber daya alam, tapi juga pada UMKM. Karena Jatim memang tidak memiliki sumber daya alam,” bebernya.

Hal ini sangatlah bagus, di mana UMKM bisa menjadi alternatif ter ha-dap penggerak ekonomi di tengah-te-ngah krisis yang melanda ekonomi global belakangan ini. Seperti di ke-tahui, beberapa negara mengalami pe-nu runan pertumbuhan pere ko no mi an-

nya beberapa bulan terakhir. “Tiong-kok mengalami penurunan per tum bu-han perekonomiannya. Dari yang sebelumnya 6,7 persen, saat ini tinggal 6,2 persen,” lanjutnya.

Masih menurut politisi kelahiran Jombang, kalau dibandingkan dengan daerah luar Jawa, yang sementara bertumpu pada SDA, memang Jatim tertinggal cukup jauh. Daerah-daerah yang begitu mengandalkan komoditi seperti minyak, sawit dan batu bara, ketika harganya mengalami pe nu ru-nan, maka turut akan melemah.

“Beruntung Jatim tidak begitu ter pe-ngaruh komoditi. Sehingga bisa tetap mempertahankan laju pere ko nomian,” bebernya kepada Radar Surabaya.

Hal tersebut menjadi salah satu ya-

ng menyebabkan pertumbuhan pere-ko nomian Jatim bisa terus naik. Selain laju pertumbuhan ekonomi, data dari Pemprov Jatim menyatakan nilai ekspor Jatim ke luar negeri megalami defisit sebesar Rp 6,82 trilliun.

Namun di sisi ekspor antar daerah Jatim me nga lami surplus sebesar Rp 50,80 trilliun. Sehingga neraca pere ko no-mian Jatim pada semester I tahun 2016 me ngalami peningkatan Rp 43,98 trilliun.

Dengan terus membaiknya pere ko no-mian Jatim ini, Halim berharap, ke depannya bisa lebih bagus lagi. Momen hari ulang tahun ke-71, laju per tum buhan ekonomi bisa dipertahankan. Ni lainya pertumbuhannya tetap be ra da di atas rata-rata nasional. “Hara pan nya lebih bagus lagi ke de pan nya,” ujarnya. (bae/no)

ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA

JALUR LAUT: Pertumbuhan ekononomi Jatim terus membaik didukung dengan pembangunan kemaritiman. Di antaranya dengan pengembangan Terminal Teluk Lamong untuk memperlancar transportasi laut.