rabu, 30 november 2011 terapi gizi penyandang hiv harus ... · bermakna,” sebut mahesa di...

1
CORNELIUS EKO SUSANTO Nutrisi yang baik mutlak diberikan kepada penderita HIV/AIDS pada semua stadium kasus HIV. Secara signifikan, itu dapat memperlambat progresivitas penyakit dan memperbaiki sistem imun. Terapi Gizi Penyandang HIV Harus Terjamin RS Awal Bros Lakukan Bedah Lutut Penuh Universitas Muhammadiyah Jakarta, mengungkapkan pem- berian terapi gizi, di samping terapi ARV, sejatinya sangat bermanfaat bagi penderita HIV/AIDS. Buruknya nafsu makan, me- ningkatnya kebutuhan tubuh, dan hilangnya nutrisi akan me- nyebabkan suplai dan demand nutrient yang tidak seimbang bagi penyandang HIV. ”Kekurangan nutrisi sangat merugikan penderita HIV lan- taran nutrisi yang adekuat (me- T ANPA terasa, sudah lebih dari 30 tahun penyakit AIDS meng- hantui dunia. Hingga detik ini, penawar penyakit penurunan kekebalan tubuh yang disebabkan human immu- nodeficiency virus (HIV) itu belum ditemukan. Awalnya lembaga penyakit menular Amerika Serikat, CDC menemukan keanehan pada lima laki-laki homoseksual di Los Angeles yang mengalami pneumonia pneumositis. Lewat berbagai serangkaian pengu- jian, akhrnya pada 5 Juni 1981, CDC mengumumkan kasus AIDS pertama yang terdeteksi di dunia. Menurut anggota Dewan Pengawas Yayasan Gema Sa- dar Gizi Mahesa Paranadipa, hingga saat ini hanya obat- obat anti-retroviral (ARV) yang diyakini dapat menghambat perkembangan HIV berubah menjadi AIDS. ”Begitu baiknya hasil terapi obat retroviral sehingga da- pat menekan angka kematian dan angka kesakitan secara bermakna,” sebut Mahesa di Jakarta, beberapa waktu lalu, pada sebuah diskusi dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh setiap 1 Desember. Beberapa penelitian meng- ungkapkan pemberian ARV akan mencegah penularan sebe- sar 92%. ARV saat ini juga di- pandang sebagai satu-satunya alat pencegah penularan. Aki- batnya, orang sering melupa- kan manfaat pemberian nutrisi kepada pasien HIV/AIDS. Tirta Prawita Sari, dosen Gizi Klinik Fakultas Kedokteran madai) terbukti memengaruhi sistem kekebalan (imun) tubuh penderita,” tegasnya. Nutrisi yang adekuat bisa memperbaiki status gizi yang akan berkorelasi positif dengan sistem imun, yaitu komponen utama yang diserang oleh HIV. Tirta menjelaskan HIV dalam tubuh manusia menyebabkan terjadinya pelepasan mediator inamasi yang mengakibatkan terganggunya metabolisme nutrisi makro (karbohidrat, protein, dan lemak). Hal itu mengakibatkan gang- guan seperti hiperglikemia, dislipidemia, dan hipoalbu- minemia. Mediator inamasi (sitokin) yang dilepaskan juga dapat menyebabkan proteolisis atau pemecahan protein tubuh, terutama terjadi di otot. Itulah yang menyebabkan terjadinya muscle wasting. Selanjutnya, gangguan me- tabolisme dan muscle wasting menyebabkan nutrient tersebut tidak dapat digunakan sebagai energi sehingga status gizi pen- derita praktis menurun. Untuk itulah, Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zaenal Abidin mengusulkan pemerintah memasukkan terapi nutrisi ke skema jaminan kese- hatan/asuransi kesehatan. “Begitu pentingnya obat anti- retroviral dan nutrisi bagi pasien HIV/AISD sehingga terapinya harus dijamin dan berjalan ber- sama,” tuturnya. Akibat suami Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, jumlah ibu ru- mah tangga atau istri di Indo- nesia yang mengidap HIV/ AIDS dipastikan lebih banyak daripada wanita pekerja seks (WPS). Menurut dia, hal itu disebabkan banyaknya laki- laki atau suami yang menjadi pelanggan WPS. Namun, banyak di antara para ibu rumah tangga yang tidak menyadari hal itu karena merasa tidak pernah melaku- kan hubungan intim selain dengan suami mereka. “Hal ini sangat berbahaya karena seorang ibu yang ter- jangkit HIV/AIDS berkemung- kinan menularkan pada anak mereka. Pola buruk suamilah yang menyebabkan hal tersebut terjadi,” kata Menkes, seperti dikutip dari Antara. Meskipun angka prevalensi AIDS masih rendah, yaitu 0,17% dari seluruh penduduk, statistik mencatat jumlah yang terkena infeksi baru masih meningkat. Karena itulah Wakil Presiden Boediono menilai perlu upaya lebih keras dalam menanggulangi AIDS. Berdasarkan data dari Komi- si Penanggulangan AIDS Na- sional (KPAN) dan Kemente- rian Kesehatan pada triwulan kedua tahun 2011 dilaporkan, ada 6.087 kasus baru HIV di Indonesia. Menurut Dirjen Pengenda- lian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes Tjandra Yoga Aditama, jika dilihat dari kelompok umur, pengidap terbesar pada kelompok umur 20-29, yaitu sebanyak 36,4%, disusul dengan kelompok umur 30-39 tahun sebanyak 34,5%. (S-5) [email protected] DOK. CNI RABU, 30 NOVEMBER 2011 21 K ESEHAT AN Target Operasi Katarak akan Diperluas INFO Cegah Amputasi lewat Deteksi Luka BAGI penderita diabetes (diabetesi), luka kecil pada kaki sekalipun bisa berujung malapetaka. Infeksi luka dapat menimbulkan gangren yang menyebabkan matinya kulit dan jaringan di sekitar luka hingga membusuk. Selain itu, timbul rasa kebas di bagian kaki karena penebalan kulit di bagian telapak kaki (ulkus). ”Kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh merupakan tempat makanan yang baik bagi kuman untuk berkembang biak sehingga infeksi tambah meluas,” ujar konsultan endokrin metabolik FKUI/RSCM dr Em Yunir, SpPD, akhir pekan lalu. Jika infeksi masih terus menjalar, apa boleh buat, pilihan amputasi pada kaki kendati berat bagi pasien harus dilaku- kan demi keselamatan nyawa pasien. Untuk mencegahnya, pasien diabetes harus waspada jika timbul penebalan (kalus) pada kulit dan kuku, timbulnya pembengkakan, perubahan warna pada jaringan nekrosis dan sebagainya. Pemeriksaan kaki diabetesi wajib dilakukan secara periodik dan menyeluruh pada kelainan kulit, gangguan pembuluh darah pada tungkai. Deteksi dini pada luka kaki terbukti dapat menurunkan risiko amputasi hingga 85%. Sarwono Waspadji, peneliti pada FKUI mengingatkan, derajat keparahan penderita kaki diabetik tergantung pada usia. ”Semakin tua, risiko infeksi semakin tinggi.” (Tlc/S-5) PHOA Lim Nio alias Lina, 65, divonis mengalami pengapuran pada tempurung kaki kanannya akibat faktor usia. Belum lama ini, ia menjalani operasi penggantian tempurung lutut- nya (total knee replacement/TKR) di Rumah Sakit (RS) Awal Bros yang terletak di Jalan MH Thamrin, Kota Tangerang, Banten. Operasi yang berjalan sekitar 1 jam secara live itu meli- batkan ahli bedah tulang dari Jerman Lutz Eckart dan ahli bedah asal Indonesia Rizal Pohan, disaksikan dokter-dokter spesialis ortopedi. Proses operasi diawali pembedahan daging di bagian lutut Lina, pada pukul 09.00 WIB. Setelah berjalan hampir 29 menit, tempurung lutut warga Kampung Gondrong, Kelurahan Kenanga, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, itu mulai diangkat untuk dibersihkan. Selanjutnya, alat berupa titanium ditanam ke sendi dan tempurung lutut pasien sebagai pengganti atau rekonstruksi tempurung yang sudah rapuh. “Teknik yang kami gunakan ini lebih aman. Operasi TKR itu baru pertama kali kami lakukan,” terang Rizal Pohan, di sela-sela operasi melalui saluran langsung kepada wartawan. Rizal menjelaskan, teknik TKR ini bisa dilakukan untuk beberapa pasien penderita kerusakan tempurung kaki kar- ena faktor usia lanjut, pengapuran, dan cedera/kecelakaan. “Untuk proses operasi ini kami butuhkan waktu sekitar 1 jam. Dengan proses penyembuhan sekaligus terapi selama 1-3 bulan hingga penyembuhan,” paparnya. Direktur RS Awal Bros Kuntari Retno mengatakan pelak- sanaan operasi tersebut sengaja dilakukan secara langsung dan dapat disaksikan melalui layar televisi. “Kualitas dokter yang mengoperasi juga dapat disaksikan langsung melalui melayar layar televisi, supaya orang yang ingin melakukan operasi serupa merasa yakin,” kata dia. Dewi, 43, putri keempat Lina berharap nyeri lutut yang sudah diderita sang ibu selama enam tahun bakal hilang. Dewi mengungkapkan, butuh dana sekitar Rp18 juta-Rp25 juta untuk operasi penggantian satu tempurung lutut ibunya. Namun demikian, dia rela mengeluarkan dana sebesar itu demi menjamin ibunya bisa kembali berjalan normal seperti sedia kala. (SM/S-5) PROGRAM Gerakan Penang- gulangan Buta Katarak di In- donesia pada 2011 telah me- realisasikan 6.000 kali ope- rasi katarak secara gratis bagi masyarakat. Wakil Presiden (Wapres) Boediono menilai inilah salah satu contoh program sosial dari masyarakat yang dinilai berhasil. ”Saya bangga, waktu gerakan dicanangkan di Januari, kepada saya dijanjikan dapat meng- operasi 6.000 orang. Ini belum tutup tahun target sudah terca- pai,” ujar Wapres dalam acara operasi katarak ke-6.000 bagi masyarakat kurang mampu di RSCM Jakarta, kemarin. Ia mengaku tidak perlu melakukan intervensi pada program yang dirintis oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan perusahaan jamu PT Sidomun- cul ini. ”Kalau diintervensi pemerintah, nanti harga pengo- batannya bisa-bisa naik karena birokrasi,” selorohnya. Ketua Perdami Nila F Moe- loek mengatakan gerakan terse- but telah memberikan bantuan operasi katarak di 19 provinsi dengan 67 kota melalui 93 ru- mah sakit. Ia berharap model gerakan ini bisa terus digulirkan meng- ingat Indonesia masih berstatus sebagai negara dengan jumlah penderita buta karena katarak tertinggi di Asia Tenggara de- ngan jumlah 240 ribu. Pemerintah pun berjanji bakal memfasilitasi kegiatan sosial ini sehingga penderita katarak yang ditolong dapat semakin bertambah pada tahun-tahun mendatang. Misalnya, dengan memfasilitasi penyediaan tena- ga dokter spesialis mata untuk ditugaskan di daerah-daerah yang terpencil. Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menya- takan pihaknya telah mem- berikan beasiswa kepada dok- ter umum di daerah untuk mengambil spesialis mata demi mendukung rencana itu. “Be- gitu lulus, mereka akan kembali ditempatkan ke daerah yang masih membutuhkan tenaga mereka,” kata dia. Dibayar sekadarnya Direktur Utama PT Sidomun- cul Irwan Hidayat menegaskan pihaknya akan tetap berkomit- men untuk mendukung kesuk- sesan program sosial ini. “Agar target 12 ribu operasi katarak gratis pada kalangan kurang mampu di 2012 dapat tercapai,” ucap Irwan. Ia mengaku prihatin dengan masih tingginya jumlah pende- rita katarak di Indonesia yang telah mencapai 2 juta orang, dengan pertumbuhan kasus baru per tahun mencapai 240 ribu. ”Gerakan ini masih butuh banyak bantuan,” tuturnya. Irwan memuji kesediaan dokter mata yang mau diba- yar sekadarnya, Rp50 ribu saja, dalam program sosial ini. Pasalnya, untuk satu operasi yang dilakukan, normalnya dibutuhkan biaya Rp3,5 juta dengan perincian Rp1,5 juta untuk biaya dokter, Rp1 juta untuk rumah sakit, dan sisanya biaya lain-lain. Selain PT Sidomuncul, lang- kah yang sama juga dilakukan oleh Kick Andy Foundation. Untuk 2012, yayasan ini ber- sedia menanggung 500 kali operasi katarak gratis bagi penderita katarak dari keluarga tidak mampu. “Besaran dana yang kita beri- kan sekitar Rp500 juta untuk mendukung program penang- gulangan katarak,” cetus Ketua Kick Andy Foundation, Ali Sadikin, di tempat yang sama. Komitmen itu akan dituang- kan dalam penandatanganan kerja sama secara simbolis antara Perdami dan tiga peru- sahaan, yayasan, perorangan yang mewakili. Kick Andy Foundation ada- lah satu dari yayasan/lem- baga/perorangan yang mendu- kung Gerakan Penanggulangan Buta Katarak sejak 2010. Secara nasional, terdapat 5.699 mata yang telah dioperasi melalui program dan operasi yang telah terjadwal sampai dengan akhir tahun ini se- banyak 965 mata. Sebelum di RSCM, operasi serupa juga telah dilakukan di RS Mata Ci- cendo Bandung, Sabtu (19/11). (Tlc/S-5) SEMINAR PARENTING: Para ibu tengah serius memperhatikan seminar setengah hari bertema Oh my God, anakku sudah ABG! yang menghadirkan konsultan pendidikan Charlotte K Priatna sebagai pembicara di CNI Creative Center (C3) Building, Jakarta Barat, Sabtu (26/11). Orangtua disarankan untuk selalu dekat dengan anak-anak remajanya supaya mereka lebih terbuka dan percaya. DOK. SIDOMUNCUL SAMPAIKAN KETERANGAN: Direktur Utama PT Sidomuncul Irwan Hidayat (kanan) bersama Nila F Moeloek (tengah) dan Pandji Wisaksana sebagai salah seorang penggagas gerakan Matahati memberikan keterangan pers mengenai program Gerakan Penanggulangan Buta Katarak di Indonesia di Jakarta, kemarin. RSUP Persahabatan Genap 48 Tahun RUMAH Sakit Umum Pusat Persahabatan (RSUP Persahaba- tan) merayakan hari jadi yang ke-48 pada 9 November lalu. Momen tersebut dimeriahkan beragam acara bertema Dengan esiensi dan ramah lingkungan kita tingkatkan produktivitas rumah sakit. Turut hadir dalam acara itu, Wakil Menteri Kesehatan RI, Duta Besar Rusia, dewan pengawas, dan direktur utama. “Dari awal acara sampai penutupan acara melibat- kan karyawan maupun mahasiswa RSUP Persahabatan sendiri. Itu membuat acara lebih esien dan kebersamaan antarkaryawan terjalin lebih erat,” kata Direktur Utama RSUP Persahabatan Priyanti Z Soepandi. RSUP Persahabatan adalah rumah sakit rujukan nasional untuk penyakit respirasi (pernapasan) dengan 16 bidang pelayanan, yang terletak di Jakarta Timur. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit yang dibangun atas kerja sama pemerintah Indonesia dengan Rusia dan diresmikan pada 7 November 1963. Ke depan, terang Priyanti, pihaknya berencana membangun dua unit gedung lagi dan merombak gedung-gedung tua yang sudah tidak digunakan lagi. “Demi meningkatkan esiensi dan keterpaduan pemanfaatan lahan rumah sakit,” tutupnya. (*/S-5)

Upload: phammien

Post on 12-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RABU, 30 NOVEMBER 2011 Terapi Gizi Penyandang HIV Harus ... · bermakna,” sebut Mahesa di Jakarta, beberapa waktu lalu, pada sebuah diskusi dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia

CORNELIUS EKO SUSANTO

Nutrisi yang baik mutlak diberikan kepada penderita HIV/AIDS pada semua stadium kasus HIV. Secara signifikan, itu dapat memperlambat progresivitas penyakit dan memperbaiki sistem imun.

Terapi Gizi Penyandang HIV Harus Terjamin

RS Awal Bros LakukanBedah Lutut Penuh

Universitas Muhammadiyah Jakarta, mengungkapkan pem-berian terapi gizi, di samping terapi ARV, sejatinya sangat bermanfaat bagi penderita HIV/AIDS.

Buruknya nafsu makan, me-ningkatnya kebutuhan tubuh, dan hilangnya nutrisi akan me-nyebabkan suplai dan demand nutrient yang tidak seimbang bagi penyandang HIV.

”Kekurangan nutrisi sangat merugikan penderita HIV lan-taran nutrisi yang adekuat (me-

TANPA terasa, sudah lebih dari 30 tahun penyakit AIDS meng-hantui dunia. Hingga

detik ini, penawar penyakit penurunan kekebalan tubuh yang disebabkan human immu-nodeficiency virus (HIV) itu belum ditemukan.

Awalnya lembaga penyakit menular Amerika Serikat, CDC menemukan keanehan pada lima laki-laki homoseksual di Los Angeles yang mengalami pneumonia pneumositis. Lewat berbagai serangkaian pengu-jian, akhrnya pada 5 Juni 1981, CDC mengumumkan kasus AIDS pertama yang terdeteksi di dunia.

Menurut anggota Dewan Pengawas Yayasan Gema Sa-dar Gizi Mahesa Paranadipa, hingga saat ini hanya obat-obat anti-retroviral (ARV) yang diyakini dapat menghambat perkembangan HIV berubah menjadi AIDS.

”Begitu baiknya hasil terapi obat retroviral sehingga da-pat menekan angka kematian dan angka kesakitan secara bermakna,” sebut Mahesa di Jakarta, beberapa waktu lalu, pada sebuah diskusi dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh setiap 1 Desember.

Beberapa penelitian meng-ungkapkan pemberian ARV akan mencegah penularan sebe-sar 92%. ARV saat ini juga di-pandang sebagai satu-satunya alat pencegah penularan. Aki-batnya, orang sering melupa-kan manfaat pemberian nutrisi kepada pasien HIV/AIDS.

Tirta Prawita Sari, dosen Gizi Klinik Fakultas Kedokteran

madai) terbukti memengaruhi sistem kekebalan (imun) tubuh penderita,” tegasnya.

Nutrisi yang adekuat bisa memperbaiki status gizi yang akan berkorelasi positif dengan sistem imun, yaitu komponen utama yang diserang oleh HIV.

Tirta menjelaskan HIV dalam tubuh manusia menyebabkan terjadinya pelepasan mediator infl amasi yang mengakibatkan terganggunya metabolisme nutrisi makro (karbohidrat,

protein, dan lemak). Hal itu mengakibatkan gang-

guan seperti hiperglikemia, dislipidemia, dan hipoalbu-minemia.

Mediator infl amasi (sitokin) yang dilepaskan juga dapat menyebabkan proteolisis atau pemecahan protein tubuh, terutama terjadi di otot. Itulah yang menyebabkan terjadinya muscle wasting.

Selanjutnya, gangguan me-tabolisme dan muscle wasting menyebabkan nutrient tersebut

tidak dapat digunakan sebagai energi sehingga status gizi pen-derita praktis menurun.

Untuk itulah, Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zaenal Abidin mengusulkan pemerintah memasukkan terapi nutrisi ke skema jaminan kese-hatan/asuransi kesehatan.

“Begitu pentingnya obat anti-retroviral dan nutrisi bagi pasien HIV/AISD sehingga terapinya harus dijamin dan berjalan ber-sama,” tuturnya.

Akibat suamiMenteri Kesehatan (Menkes)

Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, jumlah ibu ru-mah tangga atau istri di Indo-nesia yang mengidap HIV/AIDS dipastikan lebih banyak daripada wanita pekerja seks (WPS). Menurut dia, hal itu disebabkan banyaknya laki-laki atau suami yang menjadi pelanggan WPS.

Namun, banyak di antara para ibu rumah tangga yang tidak menyadari hal itu karena merasa tidak pernah melaku-kan hubungan intim selain dengan suami mereka.

“Hal ini sangat berbahaya karena seorang ibu yang ter-jangkit HIV/AIDS berkemung-kinan menularkan pada anak mereka. Pola buruk suamilah yang menyebabkan hal tersebut terjadi,” kata Menkes, seperti dikutip dari Antara.

Meskipun angka prevalensi AIDS masih rendah, yaitu 0,17% dari seluruh penduduk, statistik mencatat jumlah yang terkena infeksi baru masih meningkat. Karena itulah Wakil Presiden Boediono menilai perlu upaya lebih keras dalam menanggulangi AIDS.

Berdasarkan data dari Komi-si Penanggulangan AIDS Na-sional (KPAN) dan Kemente-rian Kesehatan pada triwulan kedua tahun 2011 dilaporkan, ada 6.087 kasus baru HIV di Indonesia.

Menurut Dirjen Pengenda-lian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes Tjandra Yoga Aditama, jika dilihat dari kelompok umur, pengidap terbesar pada kelompok umur 20-29, yaitu sebanyak 36,4%, disusul dengan kelompok umur 30-39 tahun sebanyak 34,5%. (S-5)

[email protected]

DOK. CNI

RABU, 30 NOVEMBER 2011 21KESEHATAN

Target Operasi Katarak akan Diperluas

INFO

Cegah Amputasi lewat Deteksi Luka BAGI penderita diabetes (diabetesi), luka kecil pada kaki sekalipun bisa berujung malapetaka. Infeksi luka dapat menimbulkan gangren yang menyebabkan matinya kulit dan jaringan di sekitar luka hingga membusuk. Selain itu, timbul rasa kebas di bagian kaki karena penebalan kulit di bagian telapak kaki (ulkus).

”Kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh merupakan tempat makanan yang baik bagi kuman untuk berkembang biak sehingga infeksi tambah meluas,” ujar konsultan endok rin metabolik FKUI/RSCM dr Em Yunir, SpPD, akhir pekan lalu.

Jika infeksi masih terus menjalar, apa boleh buat, pilihan amputasi pada kaki kendati berat bagi pasien harus dilaku-kan demi keselamatan nyawa pasien. Untuk mencegahnya, pasien diabetes harus waspada jika timbul penebalan (kalus) pada kulit dan kuku, timbulnya pembengkakan, perubahan warna pada jaringan nekrosis dan sebagainya.

Pemeriksaan kaki diabetesi wajib dilakukan secara periodik dan menyeluruh pada kelainan kulit, gangguan pembuluh darah pada tungkai. Deteksi dini pada luka kaki terbukti dapat menurunkan risiko amputasi hingga 85%.

Sarwono Waspadji, peneliti pada FKUI mengingatkan, derajat keparahan penderita kaki diabetik tergantung pada usia. ”Semakin tua, risiko infeksi semakin tinggi.” (Tlc/S-5)

PHOA Lim Nio alias Lina, 65, divonis mengalami pengapuran pada tempurung kaki kanannya akibat faktor usia. Belum lama ini, ia menjalani operasi penggantian tempurung lutut-nya (total knee replacement/TKR) di Rumah Sakit (RS) Awal Bros yang terletak di Jalan MH Thamrin, Kota Tangerang, Banten.

Operasi yang berjalan sekitar 1 jam secara live itu meli-batkan ahli bedah tulang dari Jerman Lutz Eckart dan ahli bedah asal Indonesia Rizal Pohan, disaksikan dokter-dokter spesialis ortopedi.

Proses operasi diawali pembedahan daging di bagian lutut Lina, pada pukul 09.00 WIB. Setelah berjalan hampir 29 menit, tempurung lutut warga Kampung Gondrong, Kelurahan Kenanga, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, itu mulai diangkat untuk dibersihkan.

Selanjutnya, alat berupa titanium ditanam ke sendi dan tempurung lutut pasien sebagai pengganti atau rekonstruksi tempurung yang sudah rapuh. “Teknik yang kami gunakan ini lebih aman. Operasi TKR itu baru pertama kali kami lakukan,” terang Rizal Pohan, di sela-sela operasi melalui saluran langsung kepada wartawan.

Rizal menjelaskan, teknik TKR ini bisa dilakukan untuk beberapa pasien penderita kerusakan tempurung kaki kar-ena faktor usia lanjut, pengapuran, dan cedera/kecelakaan. “Untuk proses operasi ini kami butuhkan waktu sekitar 1 jam. Dengan proses penyembuhan sekaligus terapi selama 1-3 bulan hingga penyembuhan,” paparnya.

Direktur RS Awal Bros Kuntari Retno mengatakan pelak-sanaan operasi tersebut sengaja dilakukan secara langsung dan dapat disaksikan melalui layar televisi. “Kualitas dokter yang mengoperasi juga dapat disaksikan langsung melalui melayar layar televisi, supaya orang yang ingin melakukan operasi serupa merasa yakin,” kata dia.

Dewi, 43, putri keempat Lina berharap nyeri lutut yang sudah diderita sang ibu selama enam tahun bakal hilang. Dewi mengungkapkan, butuh dana sekitar Rp18 juta-Rp25 juta untuk operasi penggantian satu tempurung lutut ibunya. Namun demikian, dia rela mengeluarkan dana sebesar itu demi menjamin ibunya bisa kembali berjalan normal seperti sedia kala. (SM/S-5)

PROGRAM Gerakan Penang-gulangan Buta Katarak di In-donesia pada 2011 telah me-realisasikan 6.000 kali ope-rasi katarak secara gratis bagi masyarakat.

Wakil Presiden (Wapres) Boediono menilai inilah salah satu contoh program sosial dari masyarakat yang dinilai berhasil.

”Saya bangga, waktu gerakan dicanangkan di Januari, kepada saya dijanjikan dapat meng-operasi 6.000 orang. Ini belum tutup tahun target sudah terca-pai,” ujar Wapres dalam acara operasi katarak ke-6.000 bagi masyarakat kurang mampu di RSCM Jakarta, kemarin.

Ia mengaku tidak perlu melakukan intervensi pada program yang dirintis oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan perusahaan jamu PT Sidomun-cul ini. ”Kalau diintervensi pemerintah, nanti harga pengo-batannya bisa-bisa naik karena birokrasi,” selorohnya.

Ketua Perdami Nila F Moe-loek mengatakan gerakan terse-but telah memberikan bantuan operasi katarak di 19 provinsi dengan 67 kota melalui 93 ru-mah sakit.

Ia berharap model gerakan ini bisa terus digulirkan meng-ingat Indonesia masih berstatus sebagai negara dengan jumlah penderita buta karena katarak tertinggi di Asia Tenggara de-

ngan jumlah 240 ribu.Pemerintah pun berjanji bakal

memfasilitasi kegiatan sosial ini sehingga penderita katarak yang ditolong dapat semakin bertambah pada tahun-tahun mendatang. Misalnya, dengan memfasilitasi penyediaan tena-ga dokter spesialis mata untuk ditugaskan di daerah-daerah yang terpencil.

Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menya-takan pihaknya telah mem-berikan beasiswa kepada dok-

ter umum di daerah untuk mengambil spesialis mata demi mendukung rencana itu. “Be-gitu lulus, mereka akan kembali ditempatkan ke daerah yang masih membutuhkan tenaga mereka,” kata dia.

Dibayar sekadarnyaDirektur Utama PT Sidomun-

cul Irwan Hidayat menegaskan pihaknya akan tetap berkomit-men untuk mendukung kesuk-sesan program sosial ini. “Agar target 12 ribu operasi katarak

gratis pada kalangan kurang mampu di 2012 dapat tercapai,” ucap Irwan.

Ia mengaku prihatin dengan masih tingginya jumlah pende-rita katarak di Indonesia yang telah mencapai 2 juta orang, dengan pertumbuhan kasus baru per tahun mencapai 240 ribu. ”Gerakan ini masih butuh banyak bantuan,” tuturnya.

Irwan memuji kesediaan dokter mata yang mau diba-yar sekadarnya, Rp50 ribu saja, dalam program sosial ini.

Pasalnya, untuk satu operasi yang dilakukan, normalnya dibutuhkan biaya Rp3,5 juta dengan perincian Rp1,5 juta untuk biaya dokter, Rp1 juta untuk rumah sakit, dan sisanya biaya lain-lain.

Selain PT Sidomuncul, lang-kah yang sama juga dilakukan oleh Kick Andy Foundation. Untuk 2012, yayasan ini ber-sedia menanggung 500 kali operasi katarak gratis bagi penderita katarak dari keluarga tidak mampu.

“Besaran dana yang kita beri-kan sekitar Rp500 juta untuk mendukung program penang-gulangan katarak,” cetus Ketua Kick Andy Foundation, Ali Sadikin, di tempat yang sama.

Komitmen itu akan dituang-kan dalam penandatanganan kerja sama secara simbolis antara Perdami dan tiga peru-sahaan, yayasan, perorangan yang mewakili.

Kick Andy Foundation ada-lah satu dari yayasan/lem-baga/perorangan yang mendu-kung Gerakan Penanggulangan Buta Katarak sejak 2010.

Secara nasional, terdapat 5.699 mata yang telah dioperasi melalui program dan operasi yang telah terjadwal sampai dengan akhir tahun ini se-banyak 965 mata. Sebelum di RSCM, operasi serupa juga telah dilakukan di RS Mata Ci-cendo Bandung, Sabtu (19/11). (Tlc/S-5)

SEMINAR PARENTING: Para ibu tengah serius memperhatikan seminar setengah hari bertema Oh my God, anakku sudah

ABG! yang menghadirkan konsultan pendidikan Charlotte K Priatna sebagai pembicara di CNI Creative Center (C3) Building, Jakarta Barat, Sabtu (26/11). Orangtua disarankan untuk selalu dekat dengan anak-anak remajanya supaya mereka lebih terbuka dan percaya.

DOK. SIDOMUNCUL

SAMPAIKAN KETERANGAN: Direktur Utama PT Sidomuncul Irwan Hidayat (kanan) bersama Nila F Moeloek (tengah) dan Pandji Wisaksana sebagai salah seorang penggagas gerakan Matahati memberikan keterangan pers mengenai program Gerakan Penanggulangan Buta Katarak di Indonesia di Jakarta, kemarin.

RSUP Persahabatan Genap 48 TahunRUMAH Sakit Umum Pusat Persahabatan (RSUP Persahaba-tan) merayakan hari jadi yang ke-48 pada 9 November lalu. Momen tersebut dimeriahkan beragam acara bertema Dengan efi siensi dan ramah lingkungan kita tingkatkan produktivitas rumah sakit. Turut hadir dalam acara itu, Wakil Menteri Kesehatan RI, Duta Besar Rusia, dewan pengawas, dan direktur utama.

“Dari awal acara sampai penutupan acara melibat-kan karyawan maupun mahasiswa RSUP Persahabatan sendiri. Itu membuat acara lebih efi sien dan kebersamaan antarkaryawan terjalin lebih erat,” kata Direktur Utama RSUP Persahabatan Priyanti Z Soepandi.

RSUP Persahabatan adalah rumah sakit rujukan nasional untuk penyakit respirasi (pernapasan) dengan 16 bidang pelayanan, yang terletak di Jakarta Timur. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit yang dibangun atas kerja sama pemerintah Indonesia dengan Rusia dan diresmikan pada 7 November 1963.

Ke depan, terang Priyanti, pihaknya berencana membangun dua unit gedung lagi dan merombak gedung-gedung tua yang sudah tidak digunakan lagi. “Demi meningkatkan efi siensi dan keterpaduan pemanfaatan lahan rumah sakit,” tutupnya. (*/S-5)