rabies

9
RABIES PENDAHULUAN Nama lain dr rabies adalah Penyakit Anjing Gila, Hydrophobia, La Rage, La Rabbia, Die toll!t" istilah rabies dikenal sejak zaman Babylonia yaitu pd abad 23 SM. DE#INISI Adalah suatu infeksi virus rabies pada hewan yan dapat di tularkan ke manusia melalui air liur hewan y terinfeksi virus rabies. $ B!k! Penyakit In%ek&i dan 'ropi& UNAIR hal ()* + Adalah !nfeksi akut SS" pd manusia dan mamalia y disebabkan virus Rabies dan meninfeksi manusia melalui sekret y terinfeksi pada iitan binatan. $ B!k! IPD ILID * Hal -.-/ + E'I0L0GI #abies disebabkan oleh virus #abies y termasuk dalam $amili% #habdoviridae &rde % Mononeavirales 'enus % (yssavirus Spesies % virus #abies) Mokola) *uvenhae) +uropean bat lyssa,virus. Merupakan -irus #NA berbentuk peluru denan uk /0 1 nm) ss#NA. !naktif pada suhu 4 5) tidak tahan pd deteren) sabun) etanol 6 7) iodium.

Upload: giena-novita-sari

Post on 06-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rabies

TRANSCRIPT

RABIESPENDAHULUAN Nama lain dr rabies adalah Penyakit Anjing Gila, Hydrophobia, La Rage, La Rabbia, Die tollwut. istilah rabies dikenal sejak zaman Babylonia yaitu pd abad 23 SM.DEFINISI Adalah suatu infeksi virus rabies pada hewan yang dapat di tularkan ke manusia melalui air liur hewan yg terinfeksi virus rabies. ( Buku Penyakit Infeksi dan Tropis UNAIR hal 183 ) Adalah Infeksi akut SSP pd manusia dan mamalia yg disebabkan virus Rabies dan menginfeksi manusia melalui sekret yg terinfeksi pada gigitan binatang. ( Buku IPD JILID 3 Hal 2924 ) ETIOLOGI Rabies disebabkan oleh virus Rabies yg termasuk dalam Famili: Rhabdoviridae Orde: Mononegavirales Genus: Lyssavirus Spesies: virus Rabies, Mokola, Duvenhage, European bat lyssa-virus. Merupakan Virus RNA berbentuk peluru dengan uk 180 x 75nm, ssRNA. Inaktif pada suhu 56 C, tidak tahan pd detergen, sabun, etanol 45%, iodium.

EPIDEMIOLOGI Tersebar di seluruh dunia kec. Australia, Skandinavia, Inggris, Islandia, Yunani, Portugal, Uruguay, Chili, Papua Nugini, Brunei, Selandia Baru, Jepang, dan Taiwan. Di Indonesia terdapat 7 provinsi yg bebas rabies yaitu, Jateng, Jatim, Kalbar, Bali, NTB, Maluku, Irian Jaya. Jml kematian didunia akibat Rabies diperkirakan >50.000 orang/th. Binatang penggigit di Indonesia anjing (90%), kucing (6%), kera ,dll (4%).TRANSMISI 1. Kontak dengan binatang ditularkan melalui gigitan binatang atau kontak virus (saliva binatang) dg luka pada host atau melalui mukosa membran. 2. Manusia ke manusia darah, transplantasi kornea 3. Inhalasi dr airbone binatang yaitu kelelawar yg terinfeksi 4. Vaksinasi Virus yg belum matiPATOGENESISvirus masuk tubuhvirus menetap 2 mg ditempat masukberkembang biak dijaringan otot sekitar dan mencapai ujung saraf perifer tanpa menunjukkan perubahan fungsiDari saraf perifer virus menyebar secara sentripetal melalui endoneurium sel Schwan dan melalui aliran aksoplasma mencapai ganglion dorsalis dlm waktu 60-72 jam dan berkembang biakSelanjutnya virus menyebar ke SSP dg kecepatan 3mm/Jam melalui CSSDi otak virus menyebar secara luas dan memperbanyak diri pd semua bagian neuron,bergerak keperifer dlm serabut saraf eferen dan pd saraf volunter dan otonomPenyebaran selanjutnya dari SSP ke saraf perifer termasuk saraf otonom,otot skeletal, otot jantung, kel.adrenal, ginjal, mata, pankreas.Tahap selanjutnya virus terdapat pd kel.ludah, kel.lakrimalis dan sistem respirasi. Virus juga terdapat pada urine dan ASI.Perubahan patologi berupa degenerasi sel ganglion, infiltrasi sel mononuklear dan perivaskuler, neuronofagia dan pembentukan nodul pada glia di otak dan medula spinalisDijumpai Negri bodies yaitu benda intrasitoplasmik yg berisi komponen virus.Negri bodies bisa ditemukan pada seluruh bagian otak.GEJALA KLINIS Masa inkubasi 95% 3-4 bulan, bervariasi 7hr-7th, pd anak lebih pendek. Masa inkubasi dipengaruhi dalam dan besar gigitan, lokasi ( dekat /jauh dr SSP ). Luka dikepala inkubasi 25-48 hr, diekstremitas 46-78hr. Pd manusia secara teoritis, klinis ada 4 stadium, yg secara klinis sulit dipisahkan. Stadium pada Rabies : 1. Gejala prodromal non spesifik2. Ensefalitis akut3. Disfungsi batang otak4. Koma dan kematianSTADIUM PRODROMAL 1-4 hr , tdk ada gejala spesifik. Demam, menggigil, batuk, nyeri telan,nyeri perut, sakit kepala, myalgia, malaise, mual, muntah, diare. Gejala lebih spsefik yaitu gatal dan parestesia pd bekas gigitan yg sdh sembuh (50%). 10 hr berlanjut gejala neurologik akut berupa furious atau paralitik. STADIUM NEUROLOGI AKUT Berupa gejala furious atau paralitik. Gejala furious berupa:1. hiperaktif, disorientasi, halusinasi atau tingkah laku aneh. Setelah bbrp jam-hari gejala hiperaktif menjadi intermiten setiap 1-5 menit, berupa periode agitasi, ingin lari, menggigit diselingi periode tenang. 2. Gejala hiperaktif bisa terjadi krn rangsangan suara, cahaya, tiupan udara dll, yg menimbulkan kejang fobia thd rangsangan. 3. Bila diberi air utk diminum spasme hebat otot2 faring Hidrofobia (khas rabies).4. Gejala otonom berupa delatasi pupil, peningkatan lakrimasi, hipertermia, takhikardi, hipotensi postural, hipersalivasi. 5. Gejala lain demam, fasikulasi otot, hiperventilasi, kejang. 6. Penderita tetap sadar. Gejala diatas bs berlangsung sampai penderita meninggal.Sebab kematian krn : a. Gagal nafas akibat kontraksi hebat otot pernafasan dan disfungsi pusat pernafasan.b. Disfungsi jantung krn miokarditis, aritmia, henti jantung akibat stimulasi n.vagus. c. Bila stadium ini terlewati stadium paralitik. 20% penderita masuk stadium paralitik.Gejala stadium paralitik yaitu demam, sakit kepala, paralisis ekstremitas yg digigit, bisa difus atau simetris dan menyebar asenden spt GBS. a. Pada stadium paralitik dapat tidak ditemui hidrofobia, aerofobia dan fotofobia, hiperaktifitas dan kejang. b. Kesadaran dapat utuh dapat memburuk secara gradual menjadi bingung, disorientasi, kelumpuhan, disfagi, kelumpuhan pernafasan meninggal. c. Stadium neurologik akut berlangsung 2-7 hr, dg fase paralitik lebih panjang. STADIUM KOMA Bila penderita bisa melewati stadium neurologik akut stadium koma. Koma bisa terjadi 10 hr setelah gejala rabies tampak dan bisa berlangsung beberapa jam beberapa bln. beberapa komplikasi bisa terjadi dan menjadi penyebab kematian. Pemeriksaan EEG didapatkan gelombang lambat dengan penekanan aktifitas dan paroxismal spike. CT Scan Dan MRI cerebral normal. Isolasi virus sebaiknya dilakukan pd mg 1 dari sampel saliva, hapusan tenggorokan, kornea, biopsi kulit/otak, CSS. Isolasi >10-14 hr sering tdk berhasil krn adanya neutralizing antibody.Deteksi neutralizing antibody dlm serum bs sbg alat diagnostik utk penderita tanpa vaksinasi. Fluorescent Antibodies Test (FAT) dg cepat mengidentifikasi antigen virus rabies dijaringan otak, sedimen CSS, urine. Pd mg I FAT dr kulit leher merupakan tes yg paling sensitif. Rapid Fluorescent Focus Inhibition Test(RFFIT) untuk mendeteksi antibodi spesifik, hasil diperoleh dlm 48 jam. Negri bodies dapat ditemukan pd. pemeriksaan histologis post mortem pd jaringan otak. (71-90%). Fluorescent Antibodies Test (FAT) dg cepat mengidentifikasi antigen virus rabies dijaringan otak, sedimen CSS, urine.Pd mg I FAT dr kulit leher merupakan tes yg paling sensitif. Rapid Fluorescent Focus Inhibition Test(RFFIT) untuk mendeteksi antibodi spesifik, hasil diperoleh dlm 48 jam. Negri bodies dapat ditemukan pd. pemeriksaan histologis post mortem pd jaringan otak. (71-90%). Negri bodies berbentuk bulat, bersifat asidofilik pada yg klasik terdapat butir-butir basofilik didalamnya. Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction ( RT-PCR) dapat dilakukan untuk mendeteksi RNA virus rabies.

DIAGNOSA BANDINGA. Tetanusmasa inkubasi lebih pendek, didapatkan trismus, kekakuan otot yg persisten, status mental normal, tdk ada hidrofobia.B. Poliomielitis tidak ditemukan demam dan gangguan sensorik C. Ensefalitis tidak ditemukan hidrofobia PENANGANAN RABIES Tidak ada terapi untuk penderita yg sdh menunjukkan gejala rabies. Penanganan hanya bersifat suportif untuk penanganan gagal nafas dan gagal jantung. Isolasi penting utk menghindari rangsangan. Analgetik dan sedatif bisa diberikan. Jackson menuliskan perlunya pemberian vaksin antirabies, imunoglobulin. Antiviral yg dianjurkan ribavirin, interferon alfa dan ketamin. PENCEGAHAN RABIES Untuk penderita yg terpapar dg virus rabies harus dilakukan :1. perawatan luka adekuat 2. pemberian vaksin anti rabies dan imunoglobulin Perawatan luka 1. Luka gigitan dicuci dg sabun, dilakukan debridemen diberikan desinfektan mis. alkohol 40-70%, tinktura yodii. Luka tdk dibenarkan dijahit. Vaksinasi Secara garis besar ada 2 tipe vaksin anti rabies (VAR) yaitu:1. Nerve tissue vaksin (NTV) berasal dr otak hewan dewasa spt kelinci, kambing, domba, monyet, otak bayi mencit (Suckling Mouse Brain Vaccine (SMBC)).2. Non Nerve Tissue Vaccine berasal dari telur itik (Duck Embryo Vaccine (DEV)).vaksinasi post exposureDasarnya adalah neutralizing antibody dpt segera terbentuk dlm serum setelah masuknya virus kedalam tubuh dan sebaiknya terdapat dalam titer tinggi selama setahun krn inkubasi yg lama. Neutralizing antibody dapat berasal dari imunisasi pasif dengan serum anti rabies atau secara aktif diproduksi oleh tubuh karena imunisasi aktif. Pd luka gigitan ringan cukup diberikan vaksin, pd luka gigitan yg parah diberikan kombinasi vaksin dan serum. Vaksinasi pd paparan ringan diberikan vaksin secara intramuskuler 0,5 ml pd hr 0,3,7,14,28. (rekomendasi WHO) atau 0,5 ml pd hr 0,7,21. (rekomendasi DepKes RI).Vaksinasi pre exposureIndividu berisiko tinggi kontak dg virus rabies, mis. dokter hewan, petugas laboratorium atau wisatawan didaerah endemis. Vaksin anti rabies diberikan dosis 1 ml, intramuskuler pd hari 0,7,28 lalu boster setelah 1 th dan tiap 5 thEfek samping vaksinasi: lokal , sakit, bengkak, gatal, ereitema pd tempat suntikan. umum, panas, malaise, mual, muntah, diare,mialgia. komplikasi neurologis yg berbahaya ensefalomielitis.PROGNOSIS Kematian krn infeksi virus rabies 100%. Penyebab kematian adalah gagal nafas dan henti jantung. Sampai saat ini semua penderita rabies meninggal, hanya dilaporkan 4 orang hidup.