#qms-tugas 1

12
Rantai Konsumen Definisi rantai pasok, menurut Wikipedia, adalah suatu sistem yang bisa terdiri dari organisasi, manusia, teknologi, aktivitas, informasi, dan sumber daya yang menggerakkan suatu produk atau jasa dari para pemasok ke konsumen. Rantai pasok ini penting dikelola agar perusahaan tidak mengalami kerugian sebagai akibat dari kesalahan dari pemasoknya. Beberapa hal yang dijadikan pertimbangan dalam pengelolaan rantai pasok adalah sebagai berikut. 1. Sasaran Lingkup Pasar (Market Coverage Objectives). 2. Perilaku Pembelian Pelanggan (Customer Buying Behavior). Terdapat empat aktivitas utama dalam rantai pasokan yaitu a. perencanaan (plan), b. sumber (source), c. membuat (make/assemble), dan d. pengiriman (deliver) arti dari 4 aktivitas utama rantai pasokan • Perencanaan (plan): Proses yang memyeimbangkan permintaan dan penawarana gregat untuk membangun jalan terbaik dari tindakan yang memenuhi aturan bisnis yang ditetapkan. • Sumber (source): Proses yang melakukan pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual. • Membuat (make): Proses yang mengubah barang ketahap penyelesaian untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual. • Pengiriman (deliver): Proses yang menyediakan barang jadi dan jasa, termasuk manajemen pemesanan, manajemen transportasi, dan manajemen gudang, untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual.

Upload: deviamalia15

Post on 05-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

qms

TRANSCRIPT

Rantai Konsumen Definisi rantai pasok, menurut Wikipedia, adalah suatu sistem yang bisa terdiri dari organisasi, manusia, teknologi, aktivitas, informasi, dan sumber daya yang menggerakkan suatu produk atau jasa dari para pemasok ke konsumen. Rantai pasok ini penting dikelola agar perusahaan tidak mengalami kerugian sebagai akibat dari kesalahan dari pemasoknya.Beberapa hal yang dijadikan pertimbangan dalam pengelolaan rantai pasok adalah sebagai berikut.1. Sasaran Lingkup Pasar (Market Coverage Objectives).2. Perilaku Pembelian Pelanggan (Customer Buying Behavior).Terdapat empat aktivitas utama dalam rantai pasokan yaitua. perencanaan (plan), b. sumber (source), c. membuat (make/assemble), dand. pengiriman (deliver)arti dari 4 aktivitas utama rantai pasokan Perencanaan (plan): Proses yang memyeimbangkan permintaan dan penawarana gregat untuk membangun jalan terbaik dari tindakan yang memenuhi aturan bisnis yang ditetapkan. Sumber (source): Proses yang melakukan pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual. Membuat (make): Proses yang mengubah barang ketahap penyelesaian untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual. Pengiriman (deliver): Proses yang menyediakan barang jadi dan jasa, termasuk manajemen pemesanan, manajemen transportasi, dan manajemen gudang, untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual.

Pendekatan ProsesPenerapan sistem proses dalam sebuah organisasi, digabungkan dengan identifikasi daninteraksi proses-proses tersebut, dan pengaturannya, bisa disebut Pendekatanproses.

Defini Proses : Proses adalah kumpulan sumber daya dan kegiatan yang koheren yangmengubah impor jadi ekspor (input jadi output). Proses adalah sejumlah kegiatan yang tersusun secara logis, bertujuan untuk menentukan realisasi barang atau jasa untuk konsumen (internal).

Identifikasi prosesa. Mulai dari proses utamaSalah satu metode yang bisa digunakan adalah dengan memulai identifikasi dari prosesutama organisasi tersebut. Proses utama ini adalah proses abstrak, sebab proses inimenjabarkan fungsi organisasi, misinya. Proses utama menunjukkan input mana yangakan diubah menjadi output apa oleh langkah-langkah (besar) dalam proses tersebut.Setelah proses utama, berikutnya adalah proses kerja, yang diikuti oleh instruksi kerja.Skema berikut menunjukkan bahwa tiap proses bisa dipecah menjadi beberapa subproses.Secara teori, pembagian ini tidak akan pernah berakhir.Setelah proses utama, berikutnya adalah proses kerja, yang diikuti oleh instruksi kerja.Skema berikut menunjukkan bahwa tiap proses bisa dipecah menjadi beberapa subproses.Secara teori, pembagian ini tidak akan pernah berakhir. Sudut Pandang

b. Sudut Pandang KonsumenMetode lain yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi proses adalah dengan melihatnya dari sudut Pandang konsumen. Disini, saudara berfokus pada proses yang sedang dilacak konsumen, berhubungan dengan jasa atau barang yang diberikan oleh perusahaan. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan curah gagasan.Mendiskusikan dimana proses tersebut berawal dan dimana proses itu berakhir.

Model Pendekatan Proses

Sistem Manajemen Mutu Berdasarkan Proses: proses-proses inti standard.Standard ini didasarkan pada model konseptual yang ditunjukkan dalam gambar diatas.Model ini disebut model proses sebab model ini menekankan proses-proses utama yangmenjadi bagian tak terpisahkan dari standard ini. Gambar ini sedikit diubah agar bisadiaplikasikan secara khusus dalam pendidikan dan pelatihan.Model ini dikendalikan oleh konsumen, yang berarti segala hal yang berkaitan denganmutu berawal dari dan berakhir pada konsumen. Dalam gambar di atas, konsumenditunjukkan di sisi kiri dan kanan. Ketiga kelompok konsumen utama dalam bidangpendidikan dan pelatihan juga ditunjukkan disana.Input dan outputnya mungkin dan seringkali memang terkait dengan ketiga kelompokkonsumen ini, bahkan terkait juga dengan kelompok lain, seperti yang dituliskanberikut: Seorang peserta didik Orang tua peserta didik atau pegawai Sebuah perusahaan atau organisasi dimana kontrak penelitian, kesepakatankonsultasi, atau kontrak pelatihan dimasukkan. Sebuah industri. Seorang konsumen internal (yaitu konsumen yang berada atau bekerja dalamorganisasi pemasok pendidikan dan pelatihan itu sendiri). Sebuah badan pemerintah, badan pembuat undang-undang, badan akreditasi, dansemacamnya Kelompok masyarakat yang relevan, seperti kelompok orang tua dan warga,anggota masyarakat secara keseluruhan.Aliran proses utama yang berujung pada penyerahan barang dan/jasa saudaraditunjukkan di bagian atas gambar di atas: realisasi produk.Model ini dimulai dengan pembahasan dan spesifikasi dari konsumen apa yang merekainginkan.CATATAN: Dalam bidang pendidikan dan pelatihan, hal ini memungkinkan, dan seringkali memang berarti bahwa konsumen (peserta didik) memilih pelajaran atau kurikulum tertentu dari brosur, buku panduan atau yang semacamnya. Hal ini lalu menjadi input untuk sistem manajemen mutu saudara (ditunjukkan dalam gambar sebagai bentuk elips). Input ini dimasukkan kedalam perencanaan barangdan/atau jasa dan kedalam persyaratan barang atau jasa tersebut. Kotak ini dimaksudkan untuk menggambarkan berbagai kegiatan yang saudara lakukan untuk menghasilkan output berupa barang dan/atau jasa. Model ini juga menitikberatkan pentingnya mendapatkan informasi tentang kepuasankonsumen (panah di bagian kanan yang mengarah ke pengukuran, analisis dan perbaikan). Pengukuran dan penilaian serta evaluasi menjadi umpan balik yang sangat penting bagi kinerja saudara. Sistem pengukuran ini ditunjukkan dalam bentuk kotak di sebelah kanan yang bertuliskan pengukuran, analisis dan perbaikan. Bagian lain dari model ini menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dianggap fundamental bagi kelancaran pelaksanaan proses realisasi barang dan/atau jasa yang saudara produksi; yang berarti bahwa kegiatan-kegiatan ini tidak penting namun sangat dibutuhkan untuk membantu memastikan penyampaian barang dan/atau jasa tersebut. Kotak tanggung jawab manajemen dimasukkan disana untuk menekankan pentingnya manajemen meneliti hasil dari umpan balik dan informasi lain yang diterima. Tanggung jawab manajemen juga mencakup perlunya penentuan kebijakan, tujuan dansasaran oleh eksekutif senior perusahaan. Dari sini, muncullah kebutuhan akan perencanaan yang tepat, yang juga perlu didasarkan pada hasil pengukuran. Perencanaan mencakup penelitian terhadap proses dan memastikan bahwa penelitian penelitian tersebut tercatat dengan baik. Catatan penelitian ini perlu menjabarkan standard pelaksanaan proses-proses tersebut. Manajemen senior di perusahaan saudara perlu mengevaluasi sumber daya sumber daya yang ada, yang dimasukkan sebagai bidang kegiatan keempat dalam system manajemen mutu. Sumber daya sumber daya ini perlu dipersiapkan dalam jumlah yang cukup untuk memastikan mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi. Sumber daya mencakup tempat, perlengkapan dan peralatan, bahan dan manusia. Sumber daya manusia perlu mendapatkan pelatihan untuk memastikan bahwa mereka memang kompeten untuk menjalankan tugas yang diberikan pada mereka. Kegiatan pengumpulan dan analisis data, yang ditunjukkan dalam kotak di sebelah kanan, berjudul pengukuran, analisis dan perbaikan, mungkin menghasilkan usulan perbaikan untuk sistem manajemen mutu , digambarkan sebagai panah yang mengarah ke kotak dibagian atas, yang berjudul peningkatan sistem manajemen mutu secara terus menerus.

Dengan demikian, model proses dalam gambar di atas menghubungkan dan menyatukan konsep pemastian mutu untuk perbaikan terus menerus dengan konsep manajemen mutu keseluruhan.FOKUS. Langkah pertama dalam tiap usaha perbaikan adalah menemukan (find) proses yang harus diperbaiki/ditingkatkan. Saudara perlu menyusun sebuah tim yang terdiri dari sumber daya - sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas perbaikan tersebut. Tim ini bisa terdiri dari pemilik proses tersebut dan para staf yang melaksanakan proses tersebut sehari-hari. Pastikan bahwa para anggota tim ini bias mendedikasikan beberapa jam dalam seminggu atau sebulan untuk mengerjakan proyek ini.

F ind (menemukan) proses untuk ditingkatkanBerbagai pendekatan bisa digunakan untuk mengenali peluang-peluang untuk meningkatkan proses-proses utama atau memecahkan masalah-masalah yang ada didalamnya. Pendekatan-pendekatan ini mencakup: Identifikasi berbagai varian hasil monitor secara terus menerus terhadap berbagai indikator dan kegiatan Umpan balik dari klien atau staf tentang peluang perbaikan Proses-proses yang bervolume besar, beresiko tinggi, berpotensi menimbulkan masalah, membutuhkan banyak sumber daya, atau yang menunjukkan masalah-masalah keamanan Proses-proses yang menggambarkan prioritas strategis perusahaanOrganisirBanyak orang dari berbagai disiplin/bidang ilmu yang akrab dengan dan bekerja dalam proses yang akan ditingkatkan (diperbaiki) dipilih untuk berpartisipasi dalam tim perbaikan mutu (Quality Improvement Team / QIT). Organisasi tersebut bias menyediakan sumber daya sumber daya yang dibutuhkan oleh para staf untuk berpartisipasi (misalnya, dengan memasukkan hal ini dalam tugas pekerjaan mereka sehingga mereka tidak punya alasan untuk menolak, memberikan pelayanan berupa fasilitator bermutu untuk membantu tim tersebut, dan menyediakan perangkat - perangkat yang dibutuhkan untuk melaksanakan kerja tim tersebut).Idealnya, tim seperti ini terdiri dari lima sampai delapan orang, dan dipimpin oleh seorang fasilitator yang memiliki pengetahuan cukup tentang prinsip-prinsip dan perangkat-perangkat untuk perbaikan kinerja, dan/atau oleh seorang pemimpin kelompok yang sebenarnya adalah pemilik proses atau sponsor. Tim ini akan mengikuti sebuah pendekatan terstruktur dalam tiap proyek perbaikan proses.Ungkap Sebab-Sebab Jeleknya Mutu atau Variasi ProsesAnalisa objektif terhadap data, yang didapat melalui penggunaan teknik-teknik kendali proses secara statistik, akan dilakukan oleh tim. Identifikasi akar masalah adalah tujuan analisis ini. Tim akan menggunakan sarana (perangkat) resmi seperti diagram sebab-akibat, diagram Pareto, atau teknik kelompok nominal untuk mengidentifikasi penyebab masalah dan menentukan prioritas untuk pengambilan keputusan.Start (mulai) PDCAPemilihan dan penyusunan prioritas usulan perbaikan proses akan didasarkan pada keputusan tim tentang apakah usulan terpilih tersebut akan menghasilkan perbaikan yang paling besar atau tidak. Usulan perbaikan tambahan juga bisa disampaikan (yaitu usulan perbaikan yang kurang memiliki dampak terhadap perbaikan secara keseluruhan) tapi akan menghasilkan pencapaian sejumlah perbaikan dalam proses/akar masalah yang bisa diukur.

Perangkat Mutu Perjalanan mutu dimulai dengan penguasaan perangkat-perangkat ini, yang tidak bias dihilangkan sepanjang pendekatan proses untuk kendali dan perbaikan mutu .Ketujuh perangkat dasar mutu (The seven basic quality tools ) tersebut adalah: Diagram sebab-akibat (Cause-and-effect diagram juga disebut diagram Ishikawa atau diagram tulang ikan): Mengidentifikasi berbagai kemungkinan penyebab sebuah dampak atau masalah dan memisah-misahkan berbagai ide kedalam kategori-kategori yang berguna. Lembar periksa (Check sheet): Sebuah formulir terstruktur yang dipersiapkan untuk mengumpulkan dan menganalisis data; sebuah perangkat umum yang bias digunakan untuk berbagai tujuan dengan sedikit penyesuaian. Diagram kendali (Control charts): Diagram yang digunakan untuk meneliti bagaimana sebuah proses berubah dalam rentang waktu tertentu. Histogram: Bentuk diagram yang paling sering digunakan untuk menunjukkan distribusi, atau seberapa sering tiap nilai yang berbeda muncul dalam satu rangkaian data. Diagram Pareto (Pareto charts): Menunjukkan faktor mana yang lebih signifikan dalam bentuk grafik batang. Diagram tersebar (Scatter diagram): Diagram yang terdiri dari sepasang data numeris, satu variabel di tiap sumbu, untuk melihat hubungan. Stratifikasi (Stratification): Sebuah teknik yang memisahkan data yang didapat dari sejumlah sumber sehingga muncul pola yang bisa diamati (beberapa daftar mengganti stratifikasi dengan diagram garis atau diagram pelaksanaan).

DIAGRAM TULANG IKAN

DeskripsiDiagram tulang ikan mengidentifikasi berbagai kemungkinan penyebab sebuahdampak atau masalah.LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN DIAGRAM IKAN1. MENENTUKAN PERSOALAN2. MENCARI FAKTOR-FAKTOR UTAMA YANG BERPENGARUH ATAU BERAKIBAT PADA PERSOALAN

3. MENCARI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA FAKTOR UTAMA4. MENEMUKAN PENYEBAB-PENYEBAB UTAMA CARANYA : DENGAN MELALUI DISKUSI ATAU VOTING

Misalnya, di bawah judul Mesin, ide materi konstruksi menunjukkan empat jenis perlengkapan dan sejumlah nomor mesin yang spesifik. Perhatikan bahwa sejumlah ide muncul di dua tempat yang berbeda. Kalibrasi muncul dibawah Metode sebagai faktor prosedur analisis, dan juga muncul di bawah Pengukuran sebagai penyebab kesalahan laboratorium. Peralatan besi bisa dianggap sebagai masalah Metode saat mengambil sampel atau bisa juga dianggap sebagai masalah di bidang Manusia jika terkait dengan personil perawatan peralatan tersebut.