putri khairani-fst.pdf

Upload: jawie-abina-sahla

Post on 21-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    1/181

    RANCANG BANGUN WEBGIS

    INTENSITAS HUJAN SECARA REALTIMEMENGGUNAKAN DATA RADAR

    (STUDI KASUS RADAR SERPONG)

    Disusun Oleh :

    Putri Khairani

    105093003071

    PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1431 H / 2010 M

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    2/181

    ii

    RANCANG BANGUN WEBGIS

    INTENSITAS HUJAN SECARA REALTIMEMENGGUNAKAN DATA RADAR

    (STUDI KASUS RADAR SERPONG)

    Skripsi

    Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Komputer

    Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

    Oleh:

    Putri Khairani

    105093003071

    PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1431 H / 2010 M

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    3/181

    iii

    RANCANG BANGUN WEBGIS

    INTENSITAS HUJAN SECARA REALTIME

    MENGGUNAKAN DATA RADAR

    (STUDI KASUS RADAR SERPONG)

    Skripsi

    Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

    Gelar Sarjana Komputer

    Pada Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

    Oleh

    Putri Khairani

    105093003071

    Menyetujui,

    Pembimbing I

    Ir. Bakri La Katjong, MT, M.Kom NIP. 470 035 764

    Pembimbing II

    Ir. Yiyi Sulaeman, M.Sc NIP. 080 128 640

    Mengetahui,

    Ketua Program Studi Sistem Informasi

    Aang Subiyakto, M.Kom

    NIP. 150 411 252

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    4/181

    iv

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN

    Skripsi Rancang Bangun Webgis Intensitas Hujan secara Realtime menggunakan

    Data Radar (Studi Kasus Radar Serpong) telah diuji dan dinyatakan lulus dalam

    sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN)

    Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 26 Agustus 2010. Skripsi telah diterima

    sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program

    Studi Sistem Informasi.

    Jakarta, Agustus 2010

    Menyetujui,

    Penguji I

    Qurrotul Aini, MT NIP. 19730325 200901 2001

    Penguji II

    Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2008

    Pembimbing I

    Ir. Bakri La Katjong, MT, M.Kom NIP. 470 035 764

    Pembimbing II

    Ir. Yiyi Sulaeman, M.Sc NIP. 080 128 640

    Mengetahui,

    Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 150 317 956

    Ketua Program Studi Sistem Informasi

    Aang Subiyakto, M.Kom NIP. 150 411 252

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    5/181

    v

    HALAMAN PERNYATAAN

    DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

    BENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

    SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

    ATAU LEMBAGA MANAPUN.

    Jakarta, September 2010

    Putri Khairani105093003071

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    6/181

    vi

    ABSTRAK

    PUTRI KHAIRANI, Rancang Bangun Intensitas Hujan secara RealtimeMenggunakan Data Radar (Studi Kasus Radar Serpong) . (Di bawah

    bimbingan Bakri La Katjong dan Yiyi Sulaeman ).

    Penerapan teknologi di bidang observasi hujan di Indonesia terus berkembang, antara lain teknologi radar cuaca. Teknologi ini bisa menghasilkaninformasi intensitas hujan secara realtime setiap enam menit, artinya wilayahdalam jangkauan sapuan radar dapat terus diamati perubahan cuacanya dalamresolusi temporal enam menit. Penerapan teknologi ini perlu didukung aspek

    pengelolaan dan pendistribusian informasi dengan baik, antara lain melaluiWebgis . Penelitian ini bertujuan membangun prototipe webgis radar cuaca secararealtime dengan studi kasus radar Serpong dan Padang, dengan pemanfaatan

    jaringan internet dapat menjangkau pengguna dengan menghilangkan aspek jarakdan waktu. Penelitian ini dilakukan dengan studi pustaka, observasi, danwawancara untuk pengumpulan data dan kebutuhan sistem, serta menggunakanmetode rapid application development sebagai metode pengembangan sistem.Tools yang digunakan adalah map server , php, map script, ArcGIS 9.2 sertadatabase POSTGRE SQL 8.3. Hasil penelitian adalah prototipe Webgis offlineradar cuaca yang menyajikan informasi curah hujan untuk daerah Serpong.Apabila berjalan pada sistem operasi Windows dengan menggunakan browserMozilla Firefox, Webgis ini akan menampilkan data curah hujan yang dapat

    dilihat dan diperoleh dengan cepat, mudah dan murah.

    V Bab + 133 halaman + xxii halaman + Daftar Pustaka + lampiran, 2010Kata kunci: Webgis , radar cuaca, radar Serpong, realtime , basis data spasial. Pustaka Acuan (19, 1996 - 2010)

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    7/181

    Assalamu'alaikum... Assalamu'alaikum...

    Bismillahirrahmanirrahim... Bismillahirrahmanirrahim...

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    8/181

    PUTRI KHAIRANI1 0 5 0 9 3 0 0 3 0 7 1

    S I S T E M I N F O R M A S IU I N S YA H I D J A K A RTA

    RANCANG BANGUN WEBGISRANCANG BANGUN WEBGISRADAR CUACA SECARA REALTIMERADAR CUACA SECARA REALTIME

    ((StudiStudi KasusKasus RadarRadar SerpongSerpong dandan Padang )Padang )

    D i ba wa h Bi mb in g an :1 . Ba kr i L a Ka t jo n g , M T. M . Ko m2 . Ir. Yi yi S u la em a n , M .S c

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    9/181

    Latar Belakang Masalah

    Banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia yang dipengaruhi olehtingkat intensitas hujan, serta tingginya kerugian yang diderita pasca bencana sebagai suatu akibat kurangnya pemantauan cuaca harian diIndonesia secara realtime.

    Pemanfaatan teknologi di bidang pemantauan cuaca yang terus berkembang, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi radar untuk pengamatan cuaca.

    Saat ini Indonesia belum memiliki Webgis yang berbasis spatial untuk penyebaran informasi cuaca secara realtime berdasarkan data radarcuaca.

    Belum adanya media penyampaian informasi cuaca berbasis spatial.

    Oleh : Putri Khairani

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    10/181

    Perumusan Masalah

    Bagaimana merancang sebuah webGIS informasicuaca yang informatif secara realtime .

    Bagaimana mengatasi semua masalah yang dihadapioleh pengguna data spasial yang berhubungan denganmanajemen spatial database yang berhubungandengan data radar cuaca.

    Bagaimana memanfaatkan dan mendistribusikan dataradar sehingga menjadi informasi yang lebih bergunamelalui jaringan internet.

    Oleh : Putri Khairani

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    11/181

    Batasan Masalah

    Pemanfaatan data radar cuaca Serpong dan Padang untuk memberikaninformasi cuaca secara realtime dan berbasis spasial kepada pengguna yang berada dalam daerah jangkauan radar. Menganalisis dan merancang prototipe sistem basis data spasial dataradar cuaca dengan pemanfaatan software basis data spasial yaituPOSTGRE SQL.

    Merancang dan membangun webgis untuk informasi radar cuaca secararealtime dengan kemampuan query data yang sesuai dengan kebutuhanpengguna untuk wilayah cakupan radar cuaca Serpong dan Radar cuacaMIA yang ada di Padang Sumatera Barat.

    Tahapan pembangunan sistem hanya sebatas pada pengujian prototipesistem oleh pengguna dan tidak sampai pada tahap penerapan sistem.

    Pembahasan data radar cuaca pada laporan ini hanya menggunakandata radar Serpong karena kesamaan proses dan format data dengandata radar MIA.

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    12/181

    Tujuan

    Menghasilkan WebGIS yang informatif serta sesuaidengan kebutuhan informasi pengguna. Sertamembangun WebGIS yang menyajikan informasicurah hujan dari data radar cuaca secara realtime dan berbasis spasial untuk wilyah jangkauan radarSerpong dan radar MIA.

    Memaksimalkan penggunaan database spatial

    POSTGRE SQL untuk pengaturan ( management ) dataspasial dengan volume data yang besar dankompleksitas yang tinggi.

    Oleh : Putri Khairani

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    13/181

    Manfaat

    Webgis yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan

    berguna bagi masyarakat dalam memperoleh informasi

    cuaca secara realtime dengan mudah dan akurat,

    memperoleh data radar cuaca sesuai dengan kebutuhan

    dengan memilih dari data yang ada, dan dapat melakukan

    pengolahan terhadap informasi yang telah ada untuk bahanpenelitian lebih lanjut, seperti analisa hujan dan sebagainya.

    Oleh : Putri Khairani

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    14/181

    Tempat dan Waktu Penelitian

    Oleh : Putri Khairani

    Lokasi : Nusantara Earth Observation Network (NEONet) BPPT

    Alamat : Gedung 1 Lantai 20Jl. M.H. Thamrin No.8 Jakarta

    Waktu : Juli 2009 - selesai

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    15/181

    Prinsip Kerja Radar Cuaca

    Radar cuaca adalah jenis radar yang digunakanuntuk memetakan dan menghitung pergerakan benda-benda seperti hujan, salju, kabut, awan danlain sebagainya, memperkirakan jenis bendatersebut, serta memperkirakan posisi dan intensitas benda yang diamati pada masa yang akan datang.

    Oleh : Putri Khairani

    Pengenalan Radar Cuaca

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    16/181

    PRINSIP KERJA RADAR CUACA

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    17/181

    INTERNET

    Generator.bat

    BANK DATARadar

    DB Radar

    PEMROSESANDATA

    Server RadarThamrin

    RADAR

    DATA FLOW

    Conversi dgn Cron tab

    PUBLIKASI HASIL

    Webgis Radar

    FORMATSPASIAL

    (SHP)

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    18/181

    Metodologi Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    Studi Pustaka, Observasi, dan Wawancara

    Metode Pengembangan SistemPrototyping merupakan model pengembangan

    sistem perangkat lunak yang melibatkan proses-prosespembentukan model (versi) perangkat lunak yang

    harus bersifat representatif terhadap sistem yangsebenarnya dan menekankan pada aspek pencapaianproduk akhir secara cepat (Prahasta : 2005, 227)

    Oleh : Putri Khairani

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    19/181

    Analisa Sistem Berjalan Vs Sistem Usulan

    Oleh : Putri Khairani

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    20/181

    Tahapan Pengembangan Sistem

    Oleh : Putri Khairani

    Selesai

    YA Tidak

    Mulai

    PengumpulanKebutuhan

    PerancanganCepat Prototipe

    PembentukanPrototipe

    EvaluasiPrototipe oleh

    User

    Prototipe

    sesuaikeinginan User

    ProdukRekayasa

    PerbaikanPrototipe olehPengembang

    DataSpatial

    Data Atribut

    Logical Design

    Physical Designcoding

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    21/181

    Diagram Konteks

    Oleh : Putri Khairani

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    22/181

    Diagram Zero

    Oleh : Putri Khairani

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    23/181

    ERD Spatial

    Oleh : Putri Khairani

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    24/181

    Kesimpulan

    Pembangunan Web GIS radar cuaca secara realtime yang

    informatif dapat dilakukan dengan menggunakan mapserverserta beberapa tools tambahan seperti Kamap yang dapatmenunjang pembangunan webgis.

    Permasalahan manajemen data radar cuaca berbasis spasial yang komplek, yang sering kali dijumpai pengguna dapatdiselesaikan dengan pembangunan basis data spasial secarapenuh dengan pemanfaatan database POSTGRE SQL.

    Dengan adanya web GIS radar cuaca, data radar dapatdidistribusikan dengan baik kepada pengguna denganmenghilangkan aspek jarak dan waktu dengan pemanfaatan jaringan internet.

    Oleh : Putri Khairani

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    25/181

    Saran

    Pengembangan sistem secara menyeluruh denganmengintegrasikan data radar dengan data cuacalainnya seperti satelit atau BMKG.

    Proses pengembangan sistem dilanjutkan hinggatahap implementasi sistem pada jaringan internetsecara global sehingga informasi radar cuaca bisa

    sampai kepada masyarakat luas.

    Oleh : Putri Khairani

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    26/181

    Oleh : Putri Khairani

    Demo Program

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    27/181

    Any Question ???

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    28/181

    Wassalamualaikum

    Thank You For Your Attention !!!

    Oleh : Putri Khairani

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    29/181

    vii

    KATA PENGANTAR

    Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat

    dan karunia yang diberikan-Nya kepada peneliti. Alhamdullilah yang tiada terkira

    untuk kemampuan merangkai dua puluh enam huruf menjadi sebuah skripsi

    dengan judul Rancang Bangun Webgis Intensitas Curah Hujan Secara

    Realtime (Studi Kasus Radar Serpong) . Shalawat dan salam untuk kekasih

    Allah tercinta Rasulullah SAW semoga peneliti selalu mendapat syafaatnya.amin

    Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali pihak yang terlibat membantu

    peneliti dalam memberikan bimbingan, semangat, dan motivasi. Untuk itu pada

    kesempatan ini rangkaian terima kasih yang sebesar-besarnya peneliti haturkan

    kepada:

    1. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan

    Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2. dan Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku Ketua dan sekretaris Program Studi

    Sistem Informasi.

    3. Ir. Bakri Lakatjong, MT, MSi selaku pembimbing I peneliti yang telah

    memberikan waktu, bimbingan, arahan dan semangat hingga skripsi ini

    dapat terselesaikan.

    4. Ir. Yiyi Sulaeman, M.Sc selaku pembimbing II peneliti yang telah dengan

    sabar memberikan waktu dan bimbingan disela-sela kesibukannya.

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    30/181

    viii

    5. Bapak Winarno, S.Kom selaku pembimbing lapangan peneliti, Bapak Ir.

    Udrekh, Bapak Awaluddin dan semua staf NEONet BPPT Thamrin,

    terima kasih untuk segudang ilmu, pengalaman dan waktunya.

    6. Kedua Orang tua Peneliti, Bapak Mufti Yasin (alm) dan Mama Hj.

    Nurhayati yang selalu peneliti rindukan. Uda dan Uni Desi, Aje dan One,

    Ajo dan Mba Tari, Uni Putiah dan Abang, Kakak, Uni Manis ( thank for

    being so patient to me, sis !!) dan adikku Aat yang jauh disana. Terima

    kasih untuk setiap doa dan semangat yang telah diberikan.

    7. Keluarga Besar Arco A66 ; Om Dadang dan Tante Tati untuk ketulusan

    dan kebaikan hatinya. Tante Emi, Abak (alm), Uni Ndut, Da Agung, dan

    Da Cibay terima kasih untuk semuanya.

    8. Keluarga Besar Syalnas, terima kasih untuk doa dan dukungannya.

    9. Seseorang yang ku panggil cinta, terima kasih untuk semangat,

    pengertiannya dan kesabarannya.

    10. Rekan-rekan SIC 2005 Nice to know you all , terima kasih untuk bantuan,

    dan kebersamaan selama lima tahun ini. Riddle Crew (Ntan, Lilah, Dian,

    Dewe), thanks untuk kebawelan dan semangat tiada henti.

    11. Teman-teman seperjuangan; lyta, vicy, bejo, muhdzir, rano, mila, anak2

    RENRO, uda uni KMM dan rekan-rekan KKN Sungai Sariak 2008.

    12. Sahabat-sahabat di ranah minang yang senantiasa memberikan doa dan

    semangat. Thanks all. I miss you .

    13. Bapak Zulfiandri, M.Kom selaku pembimbing akademik peneliti.

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    31/181

    ix

    14. Seluruh Dosen Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya Jurusan SI/TI

    yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, seluruh staf jurusan

    Sistem Informasi serta Staf Perpustakaan terima kasih atas semua

    bantuannya.

    15. Segenap civitas akademika FST dan UIN Syahid Jakarta yang pernah

    menjadi bagian dari perjalanan ini. Senang bisa mengenal anda semua.

    Peneliti sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

    oleh karena kritik dan saran yang bersifat membangun agar penyusunan skripsi ini

    menjadi lebih baik lagi sangat peneliti nantikan.

    Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada peneliti

    sendiri dan bagi yang membacanya sebagai pengetahuan dan referensi. Terima

    kasih.

    Jakarta, Agustus 2010

    Putri Khairani105093003071

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    32/181

    x

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul ................................................................................................ i

    Halaman Sampul ............................................................................................. ii

    Lembar Persetujuan Pembimbing .................................................................... iii

    Lembar Pengesahan Ujian ............................................................................... iv

    Halaman Pernyataan ....................................................................................... v

    Abstrak ........................................................................................................... vi

    Kata Pengantar ................................................................................................ vii

    Daftar Isi ......................................................................................................... x

    Daftar Tabel .................................................................................................... xv

    Daftar Gambar ................................................................................................ xvii

    Daftar Istilah ................................................................................................... xx

    Daftar Lampiran .............................................................................................. xxii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4

    1.3 Batasan Masalah ............................................................................ 5

    1.4 Tujuan dan Manfaat ....................................................................... 6

    1.4.1 Tujuan Penelitian .................................................................. 6

    1.4.2 Manfaat Penelitian ................................................................ 6

    1.5 Metode Penelitian .......................................................................... 6

    1.5.1 Metode Pegumpulan Data .................................................... 6

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    33/181

    xi

    1.5.2 Metode Pengembangan Sistem ............................................. 7

    1.6 Sistematika Penulisan .................................................................... 10

    BAB II LANDASAN TEORI

    2.1 Definisi Rancang Bangun ............................................................ 12

    2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ................................................... 12

    2.2.1 Definisi dan Karakteristik Sistem ....................................... 12

    2.2.2 Definisi Data dan Informasi ............................................... 14

    2.2.3 Kualitas dan Nilai Informasi .............................................. 15

    2.2.4 Pengertian Sistem Informasi .............................................. 16

    2.3 Sistem Informasi Geografis ................................................... 16

    2.3.1 Pengertian ........................................................................... 16

    2.3.2 Jenis Data .......................................................................... 17

    2.3.3 Komponen SIG .................................................................. 18

    2.3.4 Kemampuan SIG ............................................................... 21

    2.4 Konsep Dasar Webgis .................................................................. 22

    2.5 Pengenalan Radar Cuaca ............................................................. 23

    2.5.1 Sejarah Radar .................................................................... 23

    2.5.2 Jenis Radar ......................................................................... 24

    2.5.3 Klasifikasi Radar ............................................................... 26

    2.5.4 Komponen Radar ............................................................... 27

    2.5.5 Manfaat Radar ................................................................... 29

    2.5.6 Radar Cuaca ( Weather Radar ) ........................................... 30

    2.5.7 Prinsip Kerja Radar Cuaca ................................................. 31

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    34/181

    xii

    2.5.8 Keuntungan dan Kerugian Radar Cuaca ............................. 31

    2.6 Konsep Pengertian Realtime ........................................................ 32

    2.7 Pengenalan Program Harimau....................................................... 33

    2.7.1 Spesifikasi Radar Cuaca Serpong ....................................... 34

    2.7.2 Spesifikasi Radar Cuaca Padang ........................................ 35

    2.8 Analisis Data ............................................................................... 36

    2.8.1 Data Radar Doppler ........................................................... 36

    2.8.2 Curah Hujan ( Rainrate ) ..................................................... 37

    2.9 Pendekatan dalam membangun Webgis ........................................ 39

    2.9.1 Basis Data .......................................................................... 39

    2.9.2 Basis Data Spasial .............................................................. 40

    2.9.3 Model Basis data ................................................................ 41

    2.9.4 Metode Pengembangan Sistem ........................................... 42

    2.10 Tools Analysis and Design Sistem ............................................. 46

    2.10.1 Data Flow Diagram (DFD) ........................................... 46

    2.10.2 Entity Relationship Diagram (ERD) .............................. 50

    2.10.3 Kamus Data .................................................................... 52

    2.11 Pengenalan Software .................................................................. 53

    2.11.1 Map Server (MS4W) ..................................................... 53

    2.11.2 Pengenalan POSTGRE SQL dan POSTGIS SQL ........... 57

    2.11.3 Macromedia Dreamweeaver .......................................... 58

    2.12 Referensi Penelitian Sebelumnya ............................................... 58

    2.13 Profil Organisasi ......................................................................... 60

    2.13.1 Sejarah BPPT ................................................................ 60

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    35/181

    xiii

    2.13.2 Logo Organisasi ............................................................ 60

    2.13.3 Visi dan Misi Organisasi ................................................ 61

    2.13.4 Tugas, Fungsi dan Wewenang ....................................... 61

    2.13.5 Struktur Organisasi ........................................................ 62

    2.13.6 NEONet ......................................................................... 63

    2.13.7 Struktur Organisasi NEONet ......................................... 65

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Pendekatan Pengumpulan Data .................................................... 67

    3.2 Peralatan dan Bahan .................................................................... 69

    3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 70

    3.4 Kondisi Awal Data ...................................................................... 70

    3.5 Metode Pengembangan Sistem .................................................... 71

    3.5.1 Pengumpulan Kebutuhan ( Scope Definition ) ........................ 72

    3.5.2 Analisis Sistem (Analysis) ................................................... 73

    3.5.2.1 Sistem yang Berjalan ................................................ 73

    3.5.2.2 Kekurangan dan Kelebihan Sistem Berjalan ............. 75

    3.5.2.3 Sistem Usulan ........................................................... 76

    3.5.3 Perancangan Cepat Perangkat Lunak ( Design ) ..................... 78

    3.5.4 Pembentukan Prototipe Perangkat Lunak ( Construction ) ...... 79

    3.5.5 Evaluasi Prototipe oleh Pengguna ( Testing ) .......................... 80

    3.5.6 Delivery of a version ............................................................. 80

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    36/181

    xiv

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Perancangan Cepat Prototipe .............................................. 80

    4.1.1 Data Flow Diagram ........................................................... 80

    4.1.2 Desain Kamus Data ........................................................... 92

    4.1.3 Desain Basis Data .............................................................. 93

    4.1.4 Desain Struktur Menu Webgis ............................................ 103

    4.1.5 Desain Antar Muka Pengguna ............................................ 104

    4.2 Pembentukan Prototipe ................................................................ 106

    4.2.1 Pembuatan Database ......................................................... 106

    4.2.2 Konversi Data .................................................................... 110

    4.2.3 Pembuatan Webmapping .................................................... 114

    4.2.4 Pembangunan Web Front ................................................... 118

    4.3 Prototipe Webgis .......................................................................... 120

    4.4 Testing Sistem ............................................................................. 126

    BAB 5 PENUTUP

    5.1 Kesimpulan .................................................................................... 132

    5.2 Saran .............................................................................................. 132

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 134

    LAMPIRAN .................................................................................................. 136

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    37/181

    xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Atribut Informasi ................................................................................. 16

    Tabel 2.2 Klasifikasi Radar Berdasarkan Band ................................................... 26

    Tabel 2.3 Spesifikasi Radar ................................................................................. 34

    Tabel 2.4 Spesifikasi Radar Padang .................................................................... 35

    Tabel 2.5 Simbol dan Notasi DFD ...................................................................... 49

    Tabel 2.6 Simbol dan Notasi Entity Relationship Diagram ................................. 51

    Tabel 2.7 Notasi Kamus Data ............................................................................. 52

    Tabel 2.8 Daftar Penelitian.................................................................................. 58

    Tabel 4.1 Alur Proses Sistem .............................................................................. 82

    Tabel 4.2 Proses Pengamatan Curah Hujan ......................................................... 83

    Tabel 4.3 Proses Pengiriman Data ....................................................................... 84

    Tabel 4.4 Proses Pengolahan Data....................................................................... 84

    Tabel 4.5 Proses Webgis Radar ........................................................................... 85

    Tabel 4.6 Proses Penyapuan Daerah .................................................................... 86

    Tabel 4.7 Konversi Data ..................................................................................... 87

    Tabel 4.8 Proses Penyapuan Daerah .................................................................... 88

    Tabel 4.9 Koreksi Data ....................................................................................... 89

    Tabel 4.10 Konversi data ke dalam basis data spasial .......................................... 89

    Tabel 4.11 Lihat_info_cuaca ............................................................................... 90

    Tabel 4.12 Isi form login ..................................................................................... 91

    Tabel 4.13 Download .......................................................................................... 91

    Tabel 4.14 Contact Us ........................................................................................ 91

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    38/181

    xvi

    Tabel 4.15 Kamus Data ...................................................................................... 92

    Tabel 4.16 Tabel kab_serpong ........................................................................... 97

    Tabel 4.17 Tabel kec_serpong ............................................................................ 97

    Tabel 4.18 Tabel kab_padang ............................................................................ 98

    Tabel 4.19 Tabel kec_padang ............................................................................. 99

    Tabel 4.20 Tabel Radarserpong .......................................................................... 99

    Tabel 4.21 Tabel RadarPadang ........................................................................... 100

    Tabel 4.22 Tabel spatial_ref_sys ........................................................................ 101

    Tabel 4.23 Tabel Geometry_columns ................................................................. 101

    Tabel 4.24 Tabel Pengguna ................................................................................ 102

    Tabel 4.25 Tabel Komentar ................................................................................ 103

    Tabel 4.26 Pengujian Sistem .............................................................................. 127

    Tabel 4.27 Pengujian Metode White ................................................................... 130

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    39/181

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    40/181

    xviii

    Gambar 3.5 Diagram Alir Dokumen yang Diusulkan ......................................... 77

    Gambar 4.1 Diagram Konteks ............................................................................. 81

    Gambar 4.2 Diagram Zero .................................................................................. 83

    Gambar 4.3 Diagram Detail Proses 1 .................................................................. 86

    Gambar 4.4 Diagram Detail Proses 3 .................................................................. 87

    Gambar 4.5 Diagram Detail Proses 4 ................................................................. 90

    Gambar 4.6 ERD Non-Spasial Sebelum Normalisasi .......................................... 93

    Gambar 4.7 ERD Spasial Sebelum Normalisasi ................................................. 94

    Gambar 4.8 Bentuk Tidak Normal ( Unnormalized ) ............................................. 94

    Gambar 4.9 ERD non-spasial .............................................................................. 95

    Gambar 4.10 ERD Spatial ................................................................................... 96

    Gambar 4.11 Struktur Menu ................................................................................ 104

    Gambar 4.12Rancangan tampilan (a)halaman home , (b)halaman Radar Serpong,

    (c)halaman Radar Padang, (d)halaman login user , (e) halaman registrasi user , (f)

    halaman download data, (g) halaman Gallery , (h) halaman About us, (i)halaman

    Contact Us ......................................................................................................... 106

    Gambar 4.13 Halaman Utama pgAdmin III ......................................................... 107

    Gambar 4.14 Data New Database ....................................................................... 107

    Gambar 4.15 Create New Table .......................................................................... 108

    Gambar 4.16 Data Tabel Baru ............................................................................. 108

    Gambar 4.17 Halaman Kolom ............................................................................. 108

    Gambar 4.18 Data Kolom Baru ........................................................................... 109

    Gambar 4.19 Daftar Kolom ................................................................................. 109

    Gambar 4.20 Command Prompt .......................................................................... 110

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    41/181

    xix

    Gambar 4.21 Direktori Bin.................................................................................. 111

    Gambar 4.22 shp2pgsql.exe ................................................................................ 112

    Gambar 4.23 Import Shapefile ............................................................................ 112

    Gambar 4.24 Tabel Data Spasial ......................................................................... 113

    Gambar 4.25 Alur Kerja Generator Radar ........................................................... 113

    Gambar 4.26 Install Apache ................................................................................ 115

    Gambar 4.27 Main Menu Macromedia Dreamweaver ......................................... 118

    Gambar 4.28 Tampilan Menu Utama Web .......................................................... 119

    Gambar 4.29 Halaman Utama ............................................................................. 120

    Gambar 4.30 Tampilan Halaman (a)About, (b)Download, (c)Galery, (d)Contact 121

    Gambar 4.31 Halaman Registrasi ........................................................................ 122

    Gambar 4.32 Tampilan halaman (a) Pilih radar, (b) Data Serpong, (c) Download

    Data Serpong, (d) Data Padang ........................................................................... 123

    Gambar 4.33 Tampilan Webgis Radar Serpong ................................................... 124

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    42/181

    xx

    DAFTAR ISTILAH

    No. Istilah Keterangan

    1. Spatial / Spasial Sesuatu yang memiliki unsur keruangan.

    2. Prototipe Model atau tiruan yang represenratif terhadap

    produk yang sebenarnya.

    3. Hardware Perangkat lunak dapat juga dikatakan sebagai

    'penterjemah' perintah-perintah yang dijalankan

    pengguna komputer untuk diteruskan ke atau

    diproses oleh perangkat keras.

    4. Software Program komputer yang berfungsi sebagai sarana

    interaksi antara pengguna dan perangkat keras.

    Perangkat lunak dapat juga dikatakan sebagai

    'penterjemah' perintah-perintah yang dijalankan

    pengguna komputer untuk diteruskan ke atau

    diproses oleh perangkat keras.

    5. Shapefile Merupakan format data spasial yang memiliki

    unsur keruangan, yang terdiri dari data gambar,

    metadata dan basis data.

    6. Spatial Database Sekumpulan data yang digunakan untuk

    memberikan informasi keruangan (spasial) suatu

    kajian wilayah, terutama untuk menghasilkan

    informasi keadaan alam dan potensi yang ada pada

    suatu wilayah.

    7. Web Merupakan sistem informasi terdistribusi berbasis

    hypertext.

    8. Webgis Aplikasi sistem informasi geografis yang dapat

    dijalankan pada web browser baik yang berada

    pada satu jaringan global (internet) maupun yang

    hanya berbasis jaringan lokal (intranet) namun

    memiliki dan terkonfigurasi pada jaringan web

    server

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    43/181

    xxi

    9. Realtime sebagai jumlah waktu sesungguhnya (waktu aktual)

    yang dibutuhkan menjalankan/menyelesaikan suatu

    operasi.

    10. Rainrate Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada

    suatu daerah dalam waktu tertentu.

    11. Reflectivity Nilai pemantulan dari titik air yang jatuh hingga

    kembali pada radar.

    12. Velocity Pengamatan kecepatan angin atau kecepatan

    sampainya nilai hujan dari titik pengamatan ke

    radar.

    13. Sistem Informasi

    Geografi

    Sistem berbasis komputer yang digunakan untuk

    memperoleh, memasukkan, menyimpan,

    mengelola, memperbaharui ( update ), menganalisis,

    memanipulasi dan mengaktifkan kembali data yang

    mempunyai referensi keruangan (geografi) untuk

    berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan

    dan perencanaan.

    14. Raw Image Gambar mentah hasil tangkapan sensor yang belummengalami proses perubahan sama sekali. Gambar

    dengan ukuran pixel biasanya setiap pixel- nya

    hanya terdiri dari satu warna, yaitu merah, hijau

    atau biru.

    15. Localhost Fasilitas untuk melihat halaman web/situs secara

    local (tidak terhubung dengan internet)

    16. Sudut Elevasi Sudut pengamatan antena radar terhadap benda17. Interface Tampilan yang menjadi perantara antar user dengan

    software /program aplikasi.

    18. Debizle (dBz) Satuan baku untuk rainrate atau laju hujan.

    19. Resolusi spasial Perbandingan perhitungan pixel pada gambar hasil

    penginderaan jauh dengan kondisi sebenarnya di

    permukaan bumi

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    44/181

    xxii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran I Wawancara.......................................................................................

    Lampiran II Source Code.....................................................................................

    Lampiran III Dokumen Penelitian ........................................................................

    136

    138

    144

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    45/181

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Letak geografis Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa dan diapit dua

    samudera dan dua benua, mengakibatkan kondisi iklim di negara ini berpengaruh

    terhadap kondisi iklim di belahan benua lainnya. Salah satu faktor penentu iklim

    adalah cuaca harian yang dipengaruhi oleh intensitas curah hujan di suatu

    kawasan dan beberapa elemen lain seperti ketinggian tempat dari permukaan laut

    dan arah angin.

    Saat ini cuaca harian Indonesia juga dipengaruhi oleh efek pemanasan

    global ( global warming ). Hal ini dapat diamati dari terjadinya perubahan yang

    nyata pada pola hujan yang terjadi di Indonesia. Curah hujan dengan intensitas

    tinggi biasanya terjadi pada penghujung hingga awal tahun (September-Februari).

    Namun, sekarang pola ini mulai mengalami pergeseran, terjadi mulai bulan

    Oktober Maret (BMG, 2009).

    Pola hujan dan intensitas hujan merupakan hal yang sangat penting untuk

    diamati di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh hampir semua bencana alam yang

    terjadi di Indonesia dipengaruhi tingkat intensitas hujan. Ditambah lagi dengan

    ketidaktahuan masyarakat atau lambatnya informasi mengenai tingkat intensitas

    curah hujan yang terjadi di suatu wilayah, yang berdampak terhadap tingginya

    kerugian yang diderita pasca bencana.

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    46/181

    2

    Bencana banjir di daerah Jakarta misalnya, dengan mengetahui dan

    mengamati secara langsung ( realtime ) intensitas hujan yang terjadi di daerah hulu

    sungai (Bogor) selama waktu tertentu, masyarakat atau peneliti dapat

    memperkirakan apakah hujan akan berpotensi banjir atau tidak. Sehingga hal ini

    setidaknya akan mengurangi kerugian baik harta maupun jiwa yang disebabkan

    oleh bencana yang terjadi.

    Untuk itu, diperlukan pengamatan curah hujan dengan menggunakan

    teknologi mutakhir yang dapat memantau intensitas dan pola hujan yang terjadi

    secara cepat dan akurat. Selain itu, diperlukan suatu media berbasis internet untuk

    menyampaikan informasi curah hujan secara realtime yang dapat diakses oleh

    masyarakat dimanapun berada. Dengan ketersediaan informasi yang baik, resiko

    terjadinya bencana akibat perubahan iklim baik di Indonesia maupun di negara

    yang dipengaruhi oleh iklim Benua Maritim Indonesia (BMI) diharapkan dapat

    berkurang.

    Penerapan teknologi di bidang pemantauan hujan di Indonesia terus

    berkembang. Salah satunya dengan pemanfaatan teknologi radar cuaca dalam

    pemantauan cuaca harian di BMI. Penerapan teknologi ini menghasilkan data

    realtime setiap enam menit, artinya wilayah dalam jangkauan sapuan radar dapat

    terus diamati perubahan cuacanya dalam resolusi temporal enam menit.

    Pengamatan cuaca dengan menggunakan radar sebenarnya bukan teknologi

    baru. Ini dikarenakan keakuratan data radar yang cukup tinggi serta proses

    distribusi yang tidak terlalu sulit. Banyak Negara asing dan instansi swasta yang

    telah memanfaatkan teknologi ini untuk observasi cuaca seperti Malaysia, Korea,

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    47/181

    3

    Australia, NOAA dan lain-lain. Sedangkan di Indonesia teknologi Radar baru

    diterapkan untuk pengamatan cuaca dalam lima tahun terakhir. Teknologi radar

    untuk pengamatan cuaca harian ini dikembangkan dalam program HARIMAU

    ( Hydrometeorological Array for ISV Monsoon Auto Monitoring ) kerja sama

    Jepang dengan Indonesia yang baru berlangsung selama dua tahun. Radar

    ditempatkan di lokasi-lokasi strategis untuk pengamatan cuaca seperti di Padang

    (Sumatera Barat) yang merupakan wilayah yang dilalui garis khatulistiwa serta di

    Serpong (Banten).

    Meskipun teknologi ini telah dikembangkan di Indonesia, pemanfaatan

    datanya masih sangat minim. Datanya belum didistribusikan secara baik dan

    belum berbasis spasial. Selain itu data juga belum didistribusikan untuk umum

    melainkan hanya dipakai untuk keperluan tertentu. Tidak adanya distribusi data

    yang baik mengakibatkan informasi curah hujan dari data radar cuaca tidak

    sampai kepada masyarakat.

    Saat ini data hasil pemantauan radar untuk setiap stasiun radar di backup

    secara terpisah pada masing-masing server di daerah tersebut. Data radar belum

    terintegrasi dengan baik dan belum memiliki database spatial yang mampu

    mengelola data dengan tingkat kompleksitas yang cukup tinggi.

    System backup data radar HARIMAU yang masih terdistribusi ini sangat

    menyulitkan penggunaan data radar untuk pengolahan lebih lanjut. Untuk itu

    diperlukan adanya implementasi sistem basis data spasial pada data ini, sehingga

    management data radar dapat lebih baik dari sebelumnya dan data dapat diakses

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    48/181

    4

    sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna, selain itu keamanan data juga

    dapat ditingkatkan.

    Pembangunan basis data spasial membuat data dapat didistribusikan kepada

    pengguna melalui webgis . Webgis merupakan wujud perkembangan teknologi

    GIS untuk dapat memenuhi kebutuhan solusi atas berbagai permasalahan yang

    hanya dapat dijawab dengan teknologi GIS (Prahasta, 2005). Implementasi webgis

    pada informasi radar cuaca diperlukan karena hingga saat ini di Indonesia belum

    ada media yang mampu memberikan informasi cuaca secara realtime dan berbasis

    spasial yang dapat menjangkau pengguna dengan menghilangkan aspek jarak dan

    waktu karena berbasis internet. Web ini juga dapat menjadi bank data radar yang

    interaktif dengan kebutuhan user , yaitu dengan melakukan query data sesuai

    dengan kebutuhan user .

    Berbagai permasalahan tersebut melatarbelakangi peneliti untuk melakukan

    penelitian dengan judul Rancang Bangun WebGIS Intensitas Hujan secara

    Realtime dengan menggunakan data radar cuaca yang dikembangkan dalam

    program HARIMAU, yang terletak pada daerah Puspitek Serpong Tangerang

    sebagai studi kasus. Perancangan webgis dengan menggunakan map server , php,

    map script, serta database POSTGRE SQL.

    1.2 Rumusan Masalah

    Atas dasar permasalahan yang dipaparkan pada latar belakang, maka

    perumusan masalah penelitian ini adalah:

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    49/181

    5

    1. Bagaimana mengembangkan sebuah webGIS informasi intensitas curah

    hujan yang informatif secara realtime .

    2. Bagaimana mengatasi masalah yang berhubungan dengan manajemen

    spatial database d ata radar cuaca yang dihadapi oleh pengguna data spasial.

    3. Bagaimana memanfaatkan dan mendistribusikan data radar sehingga

    menjadi informasi yang lebih berguna melalui jaringan internet.

    1.3 Batasan Masalah

    Masalah yang dikaji pada penelitian ini dibatasi pada beberapa hal berikut:

    1. Pemanfaatan data radar cuaca Serpong untuk memberikan informasi cuaca

    secara realtime dan berbasis spasial kepada pengguna yang berada dalam

    daerah jangkauan radar.

    2. Menganalisis dan merancang prototipe sistem basis data spasial data radar

    cuaca dengan pemanfaatan software basis data spasial yaitu POSTGRE

    SQL.

    3. Merancang dan membangun webgis untuk informasi radar cuaca secara

    realtime dengan kemampuan query data yang sesuai dengan kebutuhan

    pengguna untuk wilayah cakupan radar cuaca Serpong.

    4. Tahapan pembangunan sistem hanya sebatas pada pengujian prototipe

    sistem oleh pengguna dan tidak sampai pada tahap implementasi sistem.

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    50/181

    6

    1.4 Tujuan dan Manfaat

    1.4.1 Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah :

    1. Menghasilkan WebGIS yang informatif serta sesuai dengan kebutuhan

    informasi pengguna. Serta membangun WebGIS yang menyajikan informasi

    curah hujan dari data radar cuaca secara realtime dan berbasis spasial untuk

    wilyah jangkauan radar Serpong.

    2. Memaksimalkan penggunaan database spatial POSTGRE SQL untuk

    pengaturan ( management ) data spasial dengan volume data yang besar dan

    kompleksitas yang tinggi.

    1.4.2 Manfaat Penelitian

    Webgis yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan berguna bagi

    masyarakat dalam memperoleh informasi cuaca secara realtime dengan mudah

    dan akurat, memperoleh data radar cuaca sesuai dengan kebutuhan dengan

    memilih dari data yang ada dan dapat melakukan pengolahan terhadap informasi

    yang telah ada untuk bahan penelitian lebih lanjut, seperti analisis hujan dan

    sebagainya.

    1.5 Metode Penelitian

    1.5.1 Metode Pengumpulan Data

    1. Studi Pustaka

    Untuk menambah referensi akan teori-teori yang diperlukan peneliti

    melakukan studi pustaka dengan membaca dan mempelajari secara mendalam

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    51/181

    7

    literatur-literatur yang mendukung penelitian ini. Diantaranya buku-buku

    mengenai radar dan intensitas hujan, diktat, catatan, makalah dan artikel baik

    cetak maupun elektronik. Daftar bacaan untuk penelitian ini dirinci pada

    daftar pustaka.

    2. Observasi

    Observasi dilaksanakan pada tahap awal penelitian selama satu bulan

    yaitu selama bulan April 2009 di NEONet BPPT Thamrin. Observasi ini

    bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh pengguna

    dengan data radar yang ada dan masalah pada sistem yang tengah berjalan

    saat ini, serta mengetahui bagaimana cara terbaik untuk mengatasi masalah

    tersebut.

    3. Wawancara / Interview

    Wawancara memungkinkan peneliti sebagai pewawancara

    (interviewer ) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan

    orang yang diwawancarai ( interview ). Hal ini membuat peneliti dapat

    menggali permasalahan secara lebih mendalam. Melalui wawancara peneliti

    juga mengetahui masalah dan solusi pengembangan sistem yang diperlukan

    dan diinginkan oleh pengguna.

    1.5.2 Metode Pengembangan Sistem

    Metode yang digunakan untuk pengembangan webgis ini adalah metode

    Rapid application development , karena metode ini paling cocok digunakan untuk

    pengembangan dan pembangunan webgis.

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    52/181

    8

    Rapid application development merupakan model pengembangan sistem

    perangkat lunak yang melibatkan proses-proses pembentukan model (versi)

    perangkat lunak secara iteratif yang harus bersifat representatif terhadap sistem

    yang sebenarnya dan menekankan pada aspek pencapaian produk akhir secara

    cepat (Prahasta, 2005).

    Adapun alur pengembangan sistem dengan menggunakan metode RAD

    dijelaskan pada diagram pengembangan sistem pada Gambar 1.1.

    Dari diagram diatas dapat diketahui aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam

    pengembangan sistem dengan metode RAD adalah sebagai berikut:

    1. Scope Definition

    Menentukan tujuan, kebutuhan, batasan dan ukuran sistem yang

    akan dibangun serta mengumpulkan data yang diperlukan. Selain itu

    menggambarkan pandangan umum mengenai permasalahan sistem secara

    singkat dan jelas. Proses pengumpulan kebutuhan juga melibatkan proses

    2. Analisis Sistem ( Analysis )

    Gambar 1.1 Diagram Pengembangan Sistem dengan Model RAD

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    53/181

    9

    Pada proses ini dijabarkan mengenai analisis terhadap berbagai

    permasalahan yang mungkin terjadi pada sistem yang berjalan sehingga

    diperoleh solusi untuk masalah yang dihadapi. Metode analisis yang

    digunakan adalah pendekatan analisis terstruktur dengan menggunakan

    diagram aliran data, contexs diagram , diagram entitas dan diagram

    pendukung lainnya.

    3. Perancangan Cepat Perangkat Lunak ( Design )

    Terdiri dari logical design dan phisical design, dengan tujuan untuk

    menghasilkan suatu model atau bentuk representasi dari entitas yang akan

    dibangun.

    Adapun tools yang digunakan untuk mendukung desain sistem

    adalah dengan menggunakan diagram aliran data ( Data Flow Diagram

    DFD), ERD ( Entity Relation Diagram ).

    4. Implementasi Sistem (Construction & Testing)

    a. Construction

    Pembangunan prototipe merupakan bentuk implementasi dari desain

    sistem. Prototipe dibangun dengan menggunakan mapserver yang

    berbasis bahasa pemograman php dan map script . Sedangkan untuk

    database digunakan PostGre SQL dengan template PostGIS yang

    mendukung aspek spasial dalam pembangunan database .

    b. Testing

    Tahapan pengujian prototipe dilakukan oleh pengembang dan pengguna

    untuk mengurangi kesalahan yang terjadi pada sistem serta untuk

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    54/181

    10

    mengetahui apakah prototipe yang ada telah sesuai dengan kebutuhan

    dan keinginan pengguna atau belum. Tahapan ini meliputi dua metode

    pengujian sistem yaitu, Black Box dan White Box Testing .

    5. Perbaikan Prototipe oleh Pengembang

    Perbaikan prototipe dilakukan berdasarkan hasil evaluasi prototipe

    oleh pengguna. Jika masih ada features yang harus ditambahkan atau

    mungkin dihilangkan dari prototipe yang telah dirancang.

    6. Produk Rekayasa

    Merupakan implementasi sistem yang telah dibangun dan telah

    disetujui oleh user .

    1.6 Sistematika Penulisan

    Dalam skripsi ini, pembahasan yang peneliti sajikan terbagi dalam lima bab,

    yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan masalah,

    batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian

    dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini membahas secara singkat teori yang diperlukan dalam

    penelitian skripsi.

    BAB III METODE PENELITIAN

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    55/181

    11

    Pada bab ini akan dijelaskan metodologi yang digunakan peneliti

    dalam melakukan penelitian.

    BAB IV PEMBAHASAN

    Dalam bab ini diuraikan hasil analisis dan perancangan sistem yang

    dibuat.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini adalah bab terakhir yang menyajikan kesimpulan serta saran

    dari apa yang telah diterangkan dan diuraikan pada bab-bab

    sebelumnya.

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    56/181

    12

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Definisi Rancang Bangun

    Menurut Pressman (2002) perancangan sistem merupakan serangkaian

    prosedur untuk menerjemahkan hasil analisis dari sebuah sistem ke dalam bahasa

    pemograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-

    komponen sistem diimplementasikan.

    Sedangkan pengertian pembangunan sistem adalah kegiatan menciptakan

    sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik

    secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002).

    Dengan demikian pengertian rancang bangun sistem adalah serangkaian

    proses yang saling terintegrasi dengan baik untuk menerjemahkan hasil analisis ke

    dalam bahasa pemograman, dan mengimplementasikan komponen-komponen

    sistem yang diperlukan dalam rangka penciptaan maupun pengembangan sebuah

    sistem baik secara keseluruhan maupun sebagian.

    2.2

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    2.2.1 Definisi dan Karakteristik Sistem

    Sistem menurut Fatta (2007) adalah kumpulan dari bagian-bagian yang

    bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Sistem juga diartikan sebagai

    kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu

    (Jogiyanto, 2007).

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    57/181

    13

    Definisi sistem menurut Rober dan Michael (1991) dalam Prahasta (2005)

    adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi membentuk kesatuan, dalam

    inteaksi yang kuat maupun lemah dengan pembatas ( boundary ) yang jelas.

    Dari ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan

    kumpulan dari elemen-elemen atau dapat dikatakan sebagai sub sistem yang

    saling berinteraksi baik secara kuat maupun lemah untuk mencapai suatu tujuan

    yang sama dalam batasan sistem yang jelas.

    Sistem memiliki karakterisitik atau beberapa sifat tertentu, yang

    membedakan satu sistem dengan sistem lainnya. Karakter dan sifat tersebut

    menurut Jogiyanto (2001) adalah:

    1. Komponen ( components ), biasa disebut subsistem yang memiliki tugas dan

    fungsi masing-masing. Komponen tersebut saling berinteraksi dalam sistem

    dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

    2. Batas sistem ( boundary ), menunjukkan ruang lingkup dari sistem, serta

    menunjukkan batasan antara satu sistem dengan sistem yang lain maupun

    dengan lingkungan luar sistem. Batasan inilah yang membentuk suatu sistem

    menjadi suatu kesatuan yang saling berhubungan.

    3. Lingkungan luar sistem ( environments ), segala sesuatu yang berada diluarsistem namun berpengaruh terhadap kerja sistem baik secara langsung

    maupun tidak langsung. Pengaruh yang diberikan lingkungan luar kepada

    sistem dapat memberikan keuntungan maupun kerugian bagi sistem itu

    sendiri.

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    58/181

    14

    4. Penghubung ( interface ), merupakan media yang menghubungkan elemen-

    elemen atau subsistem dengan subsistem lainnya. Dengan adanya media

    penghubung dalam sistem dimungkinkan adanya pengiriman input dan output

    antar subsistem.

    5. Masukan ( input ), segala sesuatu yang diperlukan dan dimasukkan ke dalam

    sistem untuk diproses, sehingga sistem dapat berjalan atau menghasilkan

    keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Masukan dapat berupa data, bahan

    baku, peralatan, maupun energi.

    6. Keluaran ( output ), hasil yang diperoleh dari masukan yang telah diproses

    dalam sistem. Keluaran dapat berupa hasil akhir yang ingin dicapai seperti

    informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer, dan barang jadi. Serta

    dapat pula berupa masukan bagi subsistem lain.

    7. Proses ( process ), bagian dari sistem yang mengubah masukan ( input ) menjadi

    keluaran ( output ).

    8. Sasaran atau tujuan ( goal ), merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh sistem,

    tujuan akan menjadi penentu masukan, alur dan keluaran sistem. Sasaran atau

    tujuan menjadi tolak ukur keberhasilan sistem yaitu dengan

    memperhitungkan apakah keluaran telah sesuai dengan harapan atau belum.

    2.2.2 Definisi Data dan Informasi

    Data Menurut Ladjamudin (2005) dapat didefinisikan sebagai deskripsi dari

    sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Informasi adalah data yang telah diproses

    atau diorganisasi ulang menjadi bentuk yang berarti. Informasi diperoleh dari

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    59/181

    15

    kombinasi data yang diharapkan memiliki arti bagi penerima (Whitten et al ,

    2004).

    Prahasta (2005) dalam bukunya menjelaskan pengertian informasi adalah

    makna atau pengertian yang dapat diambil dari suatu data dengan menggunakan

    konversi-konversi umum yang digunakan didalam representasinya.

    Perbedaan data dan informasi sangat relatif bergantung pada nilai gunanya

    dalam sebuah sistem dan level manajerial. Sebuah informasi dapat saja menjadi

    data bagi proses yang lain. Informasi dapat menjadi keluaran bagi suatu subsistem

    dan menjadi masukan bagi subsistem selanjutnya.

    2.2.3 Kualitas dan Nilai Informasi

    Kualitas dan nilai informasi ditinjau dari konsep informasi bergantung pada

    atribut-atribut yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengambarkan

    kebutuhan informasi yang spesifik. Informasi yang baik memiliki atribut-atribut

    yang dijelaskan pada Table 2.1.

    Tabel 2.1 Atribut Informasi

    No Kriteria Keterangan

    1. Akurat Derajat informasi dari kesalahan

    2. PresisiUkuran detail yang digunakan di dalam penyediaan

    informasi

    3. Tepat waktuPenerimaan informasi masih dalam jangkauan

    waktu yang dibutuhkan oleh user

    4. Jelas Derajat informasi dari keraguan

    5. DibutuhkanTingkat relevansi yang bersangkutan dengan

    kebutuhan user

    6. Quantifiable Tingkat atau kemampuan dalam menyatakan

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    60/181

    16

    informasi dalam bentuk numeric

    7. Verifiable

    Tingkat kesepakatan atau kesamaan nilai sebagai

    hasil pengujian informasi yang sama oleh berbagai

    user

    8. Accessible Tingkat kemudahan dan kecepatan dalam

    memperoleh informasi yang bersangkutan

    9. Non-bias

    Derajat perubahan yang sengaja dibuat untuk

    merubah atau memodifikasi informasi dengan

    tujuan mempengaruhi para penerima

    10. Comprehensive Tingkat kelengkapan informasi

    Sumber: Prahasta, 2005

    2.2.4 Pengertian Sistem Informasi

    Dari pengertian sistem dan informasi sebelumnya maka dapat diartikan

    bahwa sistem informasi adalah serangkaian sumber daya fisik dan logika yang

    saling terkait membentuk satu kesatuan dengan tujuan menghasilkan informasiyang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

    Selain itu, sistem informasi berarti pengaturan sumber daya manusia, data,

    proses, dan teknologi informasi yang berintegrasi untuk mengumpulkan,

    mengolah, menyimpan dan menghasilkan output informasi yang diperlukan untuk

    mendukung sebuah organisasi (Whitten et al , 2004).

    2.3 Sistem Informasi Geografis

    2.3.1 Pengertian

    Geografi berasal dari bahasa Yunani, gabungan dari dua suku kata, yaitu

    Geo yang berarti bumi dan Graphien yang berarti lukisan. Sehingga dapat

    diartikan bahwa geografi merupakan lukisan bumi. Pengertian geografi secara

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    61/181

    17

    umum adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah bumi secara luas dalam

    hubungannya dengan keruangan (Barus, 1996).

    Sistem Informasi Geografis (SIG) didefinisikan oleh Prahasta (2005)

    sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memperoleh,

    memasukkan, menyimpan, mengelola, memperbaharui ( update ), menganalisis,

    memanipulasi dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi

    keruangan (geografi) untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan

    perencanaan.

    Kemampuan dasar SIG adalah mengintegrasikan berbagai operasi basis data

    seperti query , menganalisisnya dan menyimpan serta menampilkannya dalam

    bentuk pemetaan berdasarkan letak geografisnya. Inilah yang membedakan SIG

    dengan sistem informasi lainnya.

    Berdasarkan cara pengolahannya SIG dibagi menjadi dua kelompok yaitu

    sistem manual (analog) dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer).

    Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta,

    lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay) , foto udara, laporan statistik

    dan laporan survey lapangan. Seluruh data tersebut kemudian dikompilasi dan

    dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi

    Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data

    melalui proses digitasi (Prahasta, 2005).

    2.3.2 Jenis Data

    Data-data yang diolah dalam SIG terdiri dari data spasial dan data atribut

    dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    62/181

    18

    analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan

    dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut

    merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek

    sebagai data spasial.

    Data spasial disajikan dalam tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik ( point ),

    garis ( line ) atau area ( polygon ) seperti terlihat pada Gambar 2.1. Struktur data

    spasial dibagi menjadi dua model yaitu model data raster dan model data vektor.

    Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat ( grid ) atau

    sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang

    direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan

    menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area ( polygon ).

    Gambar 2.1 Jenis data SIG (a). titik, (b) garis, dan (c) Area

    2.3.3 Komponen SIG

    Komponen SIG dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi dan

    arsitekturnya. SIG menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri

    dari beberapa fungsi subsistem. Adapun alur fungsi subsistem SIG tersebut seperti

    Gambar 2.2.

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    63/181

    19

    Gambar 2.2 Fungsi Subsistem SIGSumber: Prahasta, 2005

    1. Masukan data merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta

    (peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan

    jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh dan lain-lain. Pada

    proses ini data ditransformasikan ke dalam format yang dapat digunakan oleh

    SIG.

    2. Manipulasi data dan analisis ialah serangkaian kegiatan untuk menentukan

    informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem, dengan cara memanipulasi dan

    melakukan pemodelan data. Manipulasi data merupakan proses penting dalam

    SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial

    dan data atribut menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi.

    3. Manajemen data merupakan tahapan pengorganisasian data baik dalam

    bentuk spasial maupun atribut ke dalam suatu basis data, sehingga lebih mudah

    dipanggil, di- update dan di- edit .

    4. Pelaporan data ialah menyajikan data hasil pengolahan serta menampilkan

    basis data baik secara keseluruhan maupun sebagian. Pelaporan data dapat

    berupa softcopy maupun hardcopy dari peta, tabel, grafik dan lain-lain.

    S I G

    Manipulasi Data & Analisis

    Masukan Data

    Manajemen

    PelaporanData

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    64/181

    20

    Sedangkan berdasarkan arsitektur menurut Prahasta (2005), SIG dibangun

    dengan komponen dasar (Gambar 2.3) yang terdiri dari perangkat keras

    ( Hardware ), Perangkat lunak ( software ), data geografis dan sumber daya

    manusia. Dalam SIG semua komponen ini harus terintegrasi secara efektif dan

    menyeluruh untuk menghasilkan informasi ( output ) yang sesuai dengan

    kebutuhan user dan tujuan pengembangan sistem. Berikut gambaran keterkaitan

    komponen-komponen dalam SIG:

    Perangkat Keras

    Gambar 2.3 Komponen SIGSumber: Prahasta, 2005

    Pertama, komponen perangkat keras dalam SIG yang umum digunakan

    adalah CPU, RAM, storage, input device, output device , dan peripheral lainnya.

    Kedua, komponen perangkat lunak, merupakan suatu sistem untuk mengolah data

    dan informasi geografis, seperti ArcGIS, ERDAS, ArcView, MapInfo dan lain-

    lain.

    Komponen ketiga yaitu data dan Informasi, yang terdiri dari data spatial

    maupun non-spatial . Komponen keempat, adalah Sumber Daya Manusia (SDM),

    teknologi SIG tidaklah menjadi bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem

    Sumber Daya Manusia

    DataSIG

    Data dan Informasi Geografis

    Perangkat Lunak

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    65/181

    21

    dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi dunia

    nyata. Sama seperti pada Sistem Informasi lain user SIG pun memiliki tingkatan

    tertentu, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan memelihara sistem

    hingga pengguna yang menggunakan SIG untuk memudahkan pekerjaan mereka.

    Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan

    menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan SIG.

    2.3.4 Kemampuan SIG

    Secara jelas, kemampuan SIG juga dapat dilihat dari pengertian atau

    definisinya. Kemampuan-kemampuan SIG yang diambil dari beberapa definisi

    SIG yaitu:

    1. Memasukan dan mengumpulkan data geografi.

    2. Mengintegrasikan data geografi.

    3. Memeriksa, meng- update data geografi.

    4. Menyimpan dan memanggil kembali data.

    5. Mempresentasikan atau menampilkan data geografi.

    6. Mengelola data geografi.

    7. Memanipulasi data geografi.

    8. Menganalisis data geografi.9. Menghasilkan keluaran ( output ) data geografi dalam bentuk: peta

    tematik ( view dan layout ), tabel, grafik ( chart ), laporan ( report ), dan lainnya

    baik dalam bentuk softcopy ataupun hardcopy .

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    66/181

    22

    2.4 Konsep Dasar Webgis

    Web merupakan bentuk aplikasi sistem informasi terdistribusi yang berbasis

    hypertext dengan menggunakan konsep hyperlink . Web atau lebih dikenal dengan

    world wide web (www) merupakan aplikasi jaringan yang mendukung

    terlaksananya HTTP ( hypertext transfer protocol ) dalam suatu jaringan internet.

    Sedangkan aplikasi sistem informasi geografis yang dapat dijalankan pada

    web browser baik yang berada pada satu jaringan global (internet) maupun yang

    hanya berbasis jaringan lokal (intranet) namun memiliki dan terkonfigurasi pada

    jaringan web server dikenal dengan Webgis atau SIG yang berbasis web. Webgis

    mendukung penggunaan aplikasi web dalam melakukan operasi SIG. Webgis

    terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait, dan merupakan gabungan

    antara desain grafis, pemetaan, peta digital dengan analisis spasial, pemograman

    komputer dan database (Prahasta, 2007).

    Menurut Prahasta (2007), Webgis memiliki beberapa kelebihan dan

    kelemahan, yaitu:

    1. Kelebihan:

    a. Data menjadi terpusat pada satu tempat.

    b. Biaya untuk hardware dan software menjadi lebih murah.c. Lebih mudah digunakan ( user friendly ).

    d. Pengaksesan yang lebih luas terhadap data dan fungsinya.

    2. Kelemahan:

    a. Lamanya waktu akses bergantung pada spesifikasi komputer yang dimiliki

    baik pada server maupun client . Selain itu juga bergantung pada koneksi

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    67/181

    23

    internet, traffic web site , dan efisiensi data.

    b. Resolusi dan ukuran tampilan monitor ( display ) perlu diatur supaya sesuai

    dengan tampilan web. Selain itu juga diperlukan pengaturan terhadap

    resolusi maupun menu browser.

    c. Kompleksitas dan ketahanan sistem.

    d. Variasi dari teknologi baru.

    2.5 Pengenalan Radar Cuaca

    2.5.1 Sejarah Radar

    Radar ( radio detection and ranging ) adalah sistem yang digunakan untuk

    mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat dan

    hujan. Istilah radar pertama kali digunakan pada tahun 1941, menggantikan istilah

    RDF ( Radio Direction Finding ). Prinsip kerja radar adalah pengiriman gelombang

    radio kuat dan menangkap gema hasil pemantulan gelombang radio tersebut.

    Dengan menganalisis sinyal yang dipantulkan, pemantul gema dapat ditentukan

    lokasi dan jenisnya.

    Pada tahun 1865 James Clerk Maxwell mengembangkan dasar-dasar teori

    tentang elektromagnetik. Satu tahun kemudian, Heinrich Rudolf Hertz

    membuktikan teori Maxwell dengan menemukan gelombang elektromagnetik.

    Penggunaan gelombang elektromagnetik untuk mendeteksi keberadaan

    suatu benda, pertama kali digunakan oleh Christian Hlsmeyer pada tahun 1904

    dengan membuktikan kemampuan untuk mendeteksi keberadaan sebuah kapal

    pada cuaca berkabut tebal, tetapi belum sampai mengetahui jarak kapal tersebut.

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    68/181

    24

    Pada Tahun 1921 Albert Wallace Hull menemukan Magnetron sebagai

    tabung pemancar sinyal atau transmitter efisien. Setahun berikutnya A. H. Taylor

    and L.C.Young berhasil menempatkan transmitter pada kapal kayu. Kemudian

    pada tahun 1930 L. A. Hyland dari Laboratorium Riset kelautan Amerika Serikat

    berhasil menerapkan transmitter pada pesawat terbang untuk pertama kalinya.

    Sebelum Perang Dunia II, antara tahun 1934 hingga 1936, ilmuan dari

    Amerika, Jerman, Prancis dan Inggris mengembangkan sistem radar. Setelah

    Perang Dunia II sistem radar berkembang sangat pesat, baik tingkat resolusi dan

    portabilitas yang lebih tinggi, maupun peningkatan kemampuan sistem radar

    sebagai pertahanan militer. Hingga saat ini sistem radar sudah lebih luas lagi

    penggunaannya yakni meliputi kendali lalu lintas udara ( Air Traffic Control ),

    pemantau cuaca, jalan dan lain-lain.

    2.5.2 Jenis Radar

    1. Radar Doppler

    Merupakan jenis radar yang menggunakan Efek Doppler untuk

    mengukur kecepatan radial (kecepatan benda dalam garis lurus [lihat

    (Gambar 2.4)] dari sebuah objek yang masuk daerah tangkapan radar. Radar

    jenis ini sangat akurat dalam mengukur kecepatan radial. Contoh Radar

    Doppler yaitu Weather radar atau radar cuaca yang digunakan untuk

    mendeteksi cuaca.

    Contoh pengukuran Radar Doppler adalah dalam mengukur kecepatan

    dan arah angin dengan menggunakan efek Doppler. Radar Doppler

    merupakan jenis radar yang memiliki dua kutub dimana radar dapat

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    69/181

    25

    berfungsi sebagai penerima dan pengirim sinyal, inilah yang membedakan

    radar Doppler dengan radar biastik. Perbedaan lainnya adalah radar Doppler

    bekerja dengan prinsip efek Doppler.

    Gambar 2.4 Efek Doppler 1

    2. Radar Bistatik

    Radar Bistatik (Gambar 2.5) kebalikan dari radar doppler. Radar ini

    mempunyai dua komponen bistatik yang terpisah. Komponen tersebut

    adalah pemancar sinyal ( transmitter ) yang dipisahkan dengan jarak tertentu

    dari penerima sinyal ( receiver ). Jarak antara kedua komponen ini biasanya

    dapat dibandingkan dengan jarak target atau objek yang dideteksi. Dengan

    adanya dua komponen sinyal yang terpisah maka radar ini dapat digunakan

    untuk melengkapi hasil pengamatan angin dengan radar Doppler.

    Pada radar bistatik Objek dideteksi berdasarkan pantulan sinyal dari

    objek tersebut (bias) ke pusat antena. Contoh Radar Bistatik yaitu Passive

    radar.

    1 sumber: http://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=279&fname=materi3.html

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    70/181

    26

    Gambar 2.5 Radar Bistatik

    2.5.3 Klasifikasi Radar

    Radar dapat diklasifikasikan berdasarkan Band (Gelombang Radar). Radar

    dapat dikelompokkan sesuai dengan panjang gelombang sinyal radar. Kebanyakan

    imaging radar dioperasikan pada frekuensi antara 1.25 dan 35.2GHz dengan

    panjang gelombang antara 24 cm 0.8 cm.

    Penamaan Band atau gelombang pita radar dinamakan secara sembarangan

    oleh militer pada Perang Dunia II untuk menjaga kerahasiaan teknologi radar.

    Klasifikasi radar berdasarkan band dijelaskan pada Tabel 2.2.

    Tabel 2.2 Klasifikasi Radar Berdasarkan Band

    JenisBand

    FrekuensiNormal

    PanjangGelombang

    TargetPengamatan

    Kegunaan

    HF3 30MHz

    100 10 mHujan,Turbulence

    VHF30 300MHz 10 1 m

    Hujan,Turbulence

    UHF300 1,000 MHz

    1 0.3 mHujan,Turbulence

    Gelombang televise

    L-band 1 2 GHz 30 15 cmHujan,Turbulence

    Dalam bidang militer dan satelit penginderaan jauh

    S-band 2 4 GHz 15 8 cmHujan,Ketinggian

    Observasi cuaca jarak dekat maupun jarak jauh. NWS ( National WeatherService ) menggunakan Radar band Suntuk observasi cuaca padagelombang 10. kekurangan radar iniadalah membutuhkan antena yang

    besar serta daya listrik yang besar.

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    71/181

    27

    Selain itu ukuran piringan radar juga besar sekitar 25 kaki.

    C-band 4 8 GHz 8 4 cmHujan,Ketinggian

    Sangat Baik untuk Observasi Cuaca.Keuntungannya adalah ukuran

    piringan radar tidak terlalu besar,sehingga radar jenis ini sangat

    banyak digunakan untuk stasiuntelevisi. Selain itu daya listrik yangdibutuhkan tidak terlalu besar dankeakuratan data hasil observasi cukup

    baik

    X-band8 12GHz

    4 2.5 cm Hujan

    Pengamatan awan karena dapatmenangkap sinyal dari partikel air

    dan juga dapat digunakan untukmemantau salju. Jangkauan radar inilebih kecil dari Radar Band C.Biasanya digunakan untuk

    pengamatan jarak dekat, portableradar, pengamatan cuaca pada

    pesawat serta pada lembagakepolisian.

    Ku-band12 18GHz

    2.7 1.7 cm HujanBiasanya digunakan dalam;

    beroperasi pada frekuensi, dengan panjang gelombang. dapat digunakanuntuk pengukuran tinggi penyerapanair serta banyak digunakan padalembaga kepolisian.

    K-band18 27GHz 1.7 1.2 cm

    Drizzle,

    Kabut/Asap,Awan

    Ka-band27 40GHz

    1.2 0.75cm

    Drizzle,Kabut/Asap,Awan

    mm orW-band

    40 300GHz

    7.5 - 1 mmKabut/asap,Awan

    Pemetaan gambar ( image mapping ) pada USA JPL-Airsat

    Sumber: BPPT, 2009

    2.5.4 Komponen Radar

    Radar terdiri dari tiga komponen utama yang merupakan bagian dari

    antena dan transmitter (Gambar 2.6). Tiga komponen tersebut adalah Radar Data

    Acquisition (RDA), Radar Product Generator (RPG), dan Principal User

    Processor (PUP). Ketiga kompoenen ini sangat peka terhadap sensor. Oleh karena

    itu, biasanya radar diberi tutupan pada bagian atasnya, seperti tutupan yang

    menyerupai bola pada radar cuaca. Tutupan ini berfungsi sebagai pelindung dari

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    72/181

    28

    berbagai macam gangguan, bencana, serta untuk alasan keamanan.

    Gambar 2.6 Komponen Radar Sumber: BPPT, 2009

    Tiga komponen tersebut yang pertama, RDA ( Radar Data Acquisition )

    berfungsi sebagai antena pengirim gelombang elektromagnetik kepada benda atau

    hujan dalam jangkauan radar. RDA terdiri dari antena dan transmitter (Gambar

    2.6). Antena radar bersifat dwikutub (untuk mengirim dan menerima sinyal).

    Receiver pada antena ini berfungsi untuk menangkap kembali gelombang yang

    dipantulkan oleh benda yang terkena sinyal radar untuk setiap detiknya. RDA juga

    terdiri dari transmitter yang berfungsi untuk memancarkan gelombang

    elektromagnetik melalui reflektor antena agar sinyal objek yang berada pada

    daerah tangkapan radar dapat dikenali, umumnya transmitter mempunyai

    bandwidth yang besar dan tenaga yang kuat serta dapat bekerja efisien, dengan

    akurasi data yang tinggi, kelebihannya adalah ukuran data tidak terlalu besar.

    Selain itu, RDA juga tidak terlalu berat serta mudah perawatannya.

    Selanjutnya data ini akan dikirim ke dalam komponen RPG ( Radar

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    73/181

    29

    Product Generator ) atau disebut juga receiver berfungsi untuk menerima pantulan

    kembali gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap radar

    melalui reflektor antena. Umumnya receiver mempunyai kemampuan untuk

    menyaring sinyal agar sesuai dengan pendeteksian serta menguatkan sinyal objek

    yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke signal and data processor

    (Pemroses data dan sinyal), kemudian menampilkan gambarnya di layar monitor

    ( Display ). Data hasil pengolahan biasanya memiliki nilai reflectivity dan velocity

    dengan menggunakan perhitungan efek dopler.

    Komponen PUP ( Principal User Processor ) atau disebut juga control and

    communication processor merupakan komponen yang bertugas untuk mengatur

    atau mengendalikan proses penyapuan daerah oleh radar untuk mengatur sudut

    pengamatan serta untuk mengirimkan data ke server melalui jaringan internet.

    Sebelum data dikirim data terlebih dahulu diproses dengan menggunakan

    software khusus untuk mengolah data radar. Hasil pengolahan data oleh software

    radar ini menghasilkan file gambar dengan resolusi temporal enam menit.

    2.5.5 Manfaat Radar

    1. Keperluan Militer

    a. Airborne early warning (AEW) b. Radar Pengendali atau pemandu peluru kendali

    2. Keperluan Kepolisian

    Radar Gun dan Microdigicam radar merupakan contoh radar yang

    sering digunakan pihak kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan

    bermotor di jalan.

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    74/181

    30

    3. Keperluan Penerbangan

    Air traffic control (ATC) adalah kendali lalu lintas udara yang

    bertugas mengatur kelancaran lalulintas udara bagi pesawat terbang yang

    akan lepas landas, ketika terbang di udara maupun ketika akan mendarat

    serta memberikan layanan informasi bagi pilot tentang cuaca, situasi dan

    kondisi Bandara.

    4. Keperluan Cuaca

    a. Weather radar ; merupakan jenis radar cuaca yang mampu mendeteksi

    intensitas curah hujan dan cuaca buruk seperti adanya badai.

    b. Wind profiler ; merupakan jenis radar cuaca yang menggunakan

    gelombang suara (SODAR) untuk mendeteksi kecepatan dan arah angin.

    2.5.6 Radar Cuaca ( Weather Radar )

    Radar cuaca adalah jenis radar yang digunakan untuk memetakan dan

    menghitung pergerakan benda-benda seperti hujan, salju, kabut, awan dan lain

    sebagainya, memperkirakan jenis benda tersebut, serta memperkirakan posisi dan

    intensitas benda yang diamati pada masa yang akan datang. 2

    Radar cuaca biasanya ditempatkan dengan ketinggian tertentu dari

    permukaan bumi, Hal ini dilakukan karena sinyal radar tidak dapat mendeteksi

    cuaca jika terhalang oleh bangunan, pohon dan benda padat lainnya.

    Pemanfaatan teknologi radar untuk observasi cuaca di wilayah Indonesia

    pada penelitian ini dikembangkan oleh BPPT. Teknologi serupa juga

    dikembangkan oleh BMKG untuk pengamatan cuaca di Indonesia.

    2 (http://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=279&fname=materi2.html)

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    75/181

    31

    2.5.7 Prinsip Kerja Radar Cuaca

    Prinsip kerja radar Doppler (Gambar 2.7) pada dasarnya tidaklah berbeda

    dengan radar lainnya. Hanya saja radar Doppler menggunakan prinsip Doppler

    untuk mendapatkan nilai reflektivitas dari objek yang diamati.

    Keterangan :h : tinggi gelombang : sudut elevasi : panjang gelombang

    D : jarak titik hujan dari radar

    Gambar 2.7 Prinsip kerja Radar

    Gambar 2.7 menganalogikan nilai-nilai yang diperlukan untuk menghitung

    reflektifitas hujan. Radar akan mengirimkan gelombang elektromagnetik padasudut elevasi tertentu untuk menangkap gelombang pantulan dari titik hujan,

    sehingga nantinya akan diketahui panjang dan tinggi gelombang elektromagnetik

    radar untuk menghitung jarak titik hujan dari radar.

    2.5.8 Keuntungan dan Kerugian Radar Cuaca

    Ada banyak keuntungan penggunaan radar untuk remote sensing . Sensor

    radar tersedia pada semua kapabilitas cuaca sebagaimana energi gelombang mikro

    menembus awan dan hujan. Hujan menjadi sebuah faktor pada radar wavelength

    kecil dari tiga cm. Sensor radar merupakan sistem penginderaan jauh yang aktif

    (active remote sensing system ), independen terhadap cahaya matahari,

    menyediakan sumber energi sendiri dan juga mampu melakukan pengambilan

    data baik pada siang maupun malam hari.

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    76/181

    32

    Namun Radar juga memiliki kekurangan dan kelemahan. Kelemahan

    tersebut antara lain sensitif terhadap topografi, penutup tanah ( ground cover), dan

    gerakan. Kemampuan pendeteksian cuaca oleh radar tidak dapat menembus pohon

    maupun gedung tinggi sehingga pada ketinggian dan elevasi tertentu curah hujan

    tidak akan terpantau.

    2.6 Pengertian Realtime

    Menurut Arlinda (2005) dalam kamus istilah komputer dan internet

    realtime diartikan sebagai jumlah waktu sesungguhnya (waktu aktual) yang

    dibutuhkan menjalankan/menyelesaikan suatu operasi. Sistem komputer yang

    tetap mampu menjaga hubungan/berinteraksi dengan dunia luar. Artinya,

    memberikan hasil keluaran beberapa saat kemudian setelah masukan diberikan.

    Contohnya pada sistem informasi cuaca yang dibangun ini.

    Sistem realtime menurut Pressman (2002) terdiri dari beberapa komponen

    sebagai berikut:

    1. Komponen pengumpul data yang mengumpulkan dan memformat informasi

    dari lingkungan eksternal

    2. Komponen analisis yang mentransformasikan informasi pada saatdibutuhkan oleh aplikasi.

    3. Komponen kontrol yang memberikan respon kepada lingkungan eksternal.

    4. Komponen monitor yang mengkoordinasikan semua komponen lain agar

    respon realtime- nya dapat tetap terjaga.

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    77/181

    33

    2.7 Pengenalan Program Harimau

    Harimau ( Hydrometeorological Array for Intra Session Variation

    Moonsoon Automonitoring ) merupakan program kerjasama Indonesia dengan

    JAMSTEC ( Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology ), yang

    dimulai sejak bulan Maret 2006 Oktober 2010.

    Tujuan program HARIMAU untuk mengetahui lebih jauh proses fisik

    variasi antarmusiman (periode 60-90 harian) yang terkait langsung dengan

    aktivitas awan konveksi dan curah hujan di Benua Maritim Indonesia (BMI) dan

    mempunyai implikasi yang sangat besar terhadap perubahan iklim global, seperti

    El Nino dan La Nina (ENSO) serta Indian Ocean Dipole (IOD).

    Informasi yang diperoleh antara lain dapat digunakan untuk:

    a. Penentuan waktu tanam komoditas pertanian.

    b. Manajemen sumber daya air.

    c. Transportasi laut, udara dan darat.

    d. Monitoring polusi udara.

    e. Peringatan dini.

    f. Sebagainya.

    Riset ini memanfaatkan teknologi Radar Cuaca ( Weather Radar) yang

    tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Sejauh ini sudah dipasang X dan C

    Band Doppler Radar (XDR dan CDR) serta Wind Profiler Radar (WPR) di

    wilayah ekuator Benua Maritim Indonesia. XDR di Pantai Tiku, Kabupaten

    Ketaping, Sumatera Barat (Sumbar). Sedangkan WPR dipasang di Pontianak dan

    Biak pada Februari dan Maret 2007. Menyusul kemudian CDR di Laboratorium

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    78/181

    34

    Teknologi Kebumian dan Mitigasi Bencana (GEOSTECH) BPPT Puspitek

    Serpong pada Juni 2007. Program HARIMAU akan berlangsung hingga 2010

    dengan target memasang 22 radar di lokasi berbeda di Indonesia pada 2009.

    2.7.1 Spesifikasi Radar Cuaca Serpong

    Radar cuaca Serpong (Gambar 2.9) digunakan untuk pemantauan cuaca di

    wilayah DKI Jakarta termasuk kepulauan seribu dan hampir seluruh wilayah Jawa

    Barat spesifikasi secara jelas mengenai radar ini dijelaskan pada Tabel 2.3.

    Tabel 2.3 Spesifikasi Radar

    Nama Radar Serpong

    Gambar

    Gambar 2.9 Radar C-Band Serpong

    Lokasi PUSPITEK SERPONG

    Koordinat 106,7 0 BT dan -6,4 0 LS

    Kegunaan Observasi Cuaca

    Jenis Band Doppler Radar C Band Frekuensi 5,32 GHz

    Resolusi Temporal 6 menit

    Radius Jangkauan 105 km

    Elevasi 1 0 - 81 0 (18 sudut elevasi, diantaranya 1 0, 4,5 0 , dan

    23,8 0)

    Ketinggian 4,6 meter

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    79/181

    35

    Type Observasi Observasi hujan

    Transmitter Power 140 kW (140.000 watt)

    Sistem Operasi RedHat Enterprise Linux 4 (EL4)

    Output Data RAW dan Data Image

    Spesifikasi Data

    Image

    Resolusi Spatial : 1 km x 1 km

    Waktu akuisisi data (dalam GMT+7)

    Data Reflectivity awan dan hujan dalam dBz

    Sumber: www.turbulance.ddo.jp

    2.7.2 Spesifikasi Radar Cuaca Padang

    Radar cuaca Padang (Gambar 2.10) berada di kawasan Minangkabau

    Internasional Airport (MIA). Merupakan jenis radar Doppler band X yang

    beroperasi pada frekuensi delapan hingga dua belas GHz. Selengkapnya mengenai

    spesifikasi radar ini dibahas pada Tabel 2.4.

    Tabel 2.4 Spesifikasi Radar Padang

    Nama Radar MIA

    Gambar

    Gambar 2.10 Radar X-Band Padang

    Lokasi Bandara Internasiolnal Minangkabau Padang Sumatera Barat

    Koordinat 100.3 BT dan -0.79 LS

    Kegunaan Observasi Cuaca

  • 7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf

    80/181

    36

    Jenis Band Doppler Radar X Band Frekuensi 9.7 GHz

    Resolusi Temporal 6 menit

    Radius Jangkauan 200 km

    Elevasi 1 0 - 81 0 (18 sudut elevasi, yaitu 0.6 0, 1.1 0, 2.4 0, 3.2 0,

    4.10, 5.1 0, 6.3 0, 7.8 0, 9.6 0, 11.8 0, 14.5 0, 17.8 0, 21.8 0,

    26.6 0, 32.6 0, 40.0 0, 50.0 0)

    Ketinggian 5 meter

    Type Observasi Observasi hujan

    Transmitter Power 70 KW (700.000 watt)

    Output Data RAW dan Data Image

    Sistem Operasi RedHat Enterprise Linux 4 (EL4)

    Spesifikasi Data Image Resolusi Spasial : 1km x 1 km

    Waktu akuisisi data (dalam GMT+7)

    Data Reflec