halusinasi pendengaran - yiyis khairani
DESCRIPTION
halusinasi pendengaranTRANSCRIPT
BAB I
BAB I
LANDASAN TEORITIS1. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah tanggapan (persepsi) panca indra rangsangan dari luar diri (eksternal). Halusinasi dapat berupa halusinasi dengar, lihat, hidung (cium), raba, kecap.
(Hamid Achir Yani, S, dkk, 1996; 26)
2. Jenis-Jenis Halusinasi
a. Halusinasi pendengaran (austik, auditorik)Individu merasa mendengar suara orang yang membicarakan, mengejek, menertawakan atau mengancam, padahal tidak ada suara di sekitarnya. Halusinasi ini sering terjadi pada schizofrenia.
b. Halusinasi penglihatan (xisual)
Individu merasa melihat pemandangan orag, hewan atau sesuatu yang tidak ada objrknya yang dapat memberikan rasa nyaman atau ketakutan.
c. Halusinasi penciuman
Individu mengatakan sering mencium bau-bauan seperti bunga, bau kemenyan, bau mayat dan sebagainya yang tidak ada sumber atau objeknya. Halusinasi ini jarang ditemukan.
d. Halusinasi pengecapan
Individu merasa ada sesuatu rasa di mulutnya dan sering dijumpai pada kasus seiture disorder.
e. Halusinasi perabaan (takstil)
Individu yang bersangkutan merasa ada binatang yang merayap pada kulitnya atau ada orang yang memukulnya.
-3. Rentang Respon Sosial
Respon Adaptif
Respon MaladaptifMenyendiriMenyendiriMerasa sembunyi
OtonomiManipulasiExploitasi
Bekerja samaTergantungMenarik diri
InterpendentCurigaParanoid
Respon Adaptif
Adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial, kebudayaan secara umum yang berlaku di masyarakat dimana individu dalam menyelesaikan masalah masih dalam batas normal.
a. Menyendiri
Respon yang dibutuhkan individu untuk merenungkan apa yang dilakukan di lingkungan sosialnya dan suatu cara mengevaluasi untuk menentukan langkah selanjutnya.b. Otonomi
Kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide pemikiran perasaan dalam hubungan sosial.
c. Bekerjasama
Suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana individu tersebut mampu untuk saling memberi dan menerima.d. Interpedent
Saling ketergantungan antara individu dengan orang lain dalam memberi hubungan inter persoal.
Respo Mal adaptif
Adalah respon yang diberikan individu dalam menyelesaikan masalahnya menyimpang dari norma-norma sosial dan kebudayaan suatu tempat.a. Menarik diri
Terjadi apabila individu menemukan kesakitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain.
b. Tergantung
Bila individu gagal mengembangkan rasa percaya diri atau kemampuan untuk berfungsi secara sukses.
c. ManipulasiIndividu menganggap orang lain sebagai objek-objek individu serta tidak dapat membina hubungan sosialnya secara mendalam.
d. Curiga
Bila individu sosial gagal mengembangkan rasa percaya diri dengan orang lain.4. Tanda Dan Gejala Bicara, senyum, tertawa sendiri Mengatakan mendengar suara, melihat, mengecap, menghirup dan merasa sesuatu yang tidak nyata
Merusak diri sendiri orang lain dan lingkungan
Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan tidak nyata
Tidak dapat memusatkan perhatian
Pembicaraan kacau dan kadang tidak masuk akal
Sikap curiga dan bermusuhan
Menarik diri, menghindar dari orang lain
Sulit membuat keputusan
Ketakutan
Tidak mampu melaksanakan asuhan mandiri, mandi, gosok gigi, ganti pakaian, berhias yang rapi
Mudah tersinggung, jengkel dan marah
Mengalahkan diri sendiri / orang lain
Muka merah, kadang pucat
Ekspresi wajah tegang
Tekanan darah naik
Nafas terengah-engah
Nadi cepat
Banyak keringat
(Hamid Achir Yani S, dkk, 1996; 26)
5. Pengkajian
Faktor predisposisi
a. Faktor perkembangan terhambat
Usia bayi tidak terpenuhi makan minum dan rasa aman
Usia balita tidak terpenuhi kebutuhan otonomi diri
Usia sekolah mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan selama sosialisasi dan kegiatan sekolah
Usia remaja mengalami kasus identitas yang tidak terselesaikan
b. Faktor komunikasi dalam keluarga
Komunikasi tertutup, komunikasi personal ganda, tidak komunikasi tidak ada kehangatan, komunikasi dengan emosi berlebihan, orang membendung anak-anaknya, orang tua yang otoriter dan konflik orang tua.
c. Faktor sosial budaya
Isolasi sosial pada usia, cacat dan sakit kronis, tentukan lingkungan yang terlalu tinggi.d. Faktor psikologis
Mudah kecewa, putus asa, kecemasan tinggi, menutup diri, ideal diri tinggi HDR, identitas diri tidak jelas, krisis peran, gambaran diri negatif dan koping destruktif.e. Faktor biologis
Arteri otak, pembesaran ventrikel, perubahan besar dari bentuk kortikol dan klinik.
f. Faktor genetik
Keluarga yang skizofrenia, kembar monozigot.
Faktor presipitasia.Faktor sosial budaya
Kehilangan orang-orang yang dicitai dan lingkungan (permusuhan), perceraian, kematian, dirawat di rumah sakit.
b.Faktor psikologis
Kecemasan tinggi dan memanjang, tidak mampu mengatasi masalah atau kegagalan dalam hidup.
c.Faktor biokimiaStres yang mengakibatkan lepasnya, diopamin atau zat halusinogenik yang mengakibatkan terjadinya halusinasi.
6. Masalah Keperawatan
a. Gangguan persepsi: halusinasi dengar, lihat, cium, raba, kecapb. Gangguan hubungan sosial: menarik diri / curiga
c. Potensial mencederai diri sendiri / orang lain / lingkungan
d. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
e. Gangguan komunikasi verbal
f. Gangguan asuhan mandiri
7. Tujuan
Pasien dapat:
a. Mengontrol halusinasinyab. Melakukan hubungan dengan realitas
c. Melakukan hubungan sosial tanpa rasa curiga dengan orang lain
d. Melaksanakan asuhan mandiri
e. Pasien tidak menciderai diri sendiri / orang lain
8. Tindakan Keperawatan
a. Psikoterapeutik
1. Bina hubungan saling percaya
Bicara dengan pasien secara jujur, singkat, sering, jelas, wadah dimengerti dan tentang topik yang nyata Dengarkan pernyataan tentang halusinasi, pasien tanpa menentang maupun menyetujui
Nyatakan pada pasien bahwa perawat mengerti persoalannya
2. Bimbing pasien mengungkapkan persoalannya
Beri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan halusinasinya
Ajukan pertanyaan yang membutuhkan jawaban luas
Katakan kepada pasien bahwa perawat tidak mengalami apa yang dialami oleh pasien tanpa menyangkal / menyalahkan penyataannya
Ajak pasien membicarakan hal-hal yang nyata yang ada di lingkungannya
3. Bimbing dan bantu pasien menemukan cara penyelesaian masalah (coping) yang kontruktif Tanyakan kepada pasien perasaannya apabila terjadi halusinasi yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut serta manfaat dari cara yang digunakan
Bicara dengan pasien saat terjadi halusinasi (misalnya: saat berbicara dengan orang lain, saat melakukan kegiatan)
Bersama pasien merencanakan kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi
Bimbing pasien melakukan kegiatan yang tepat
Bimbing pasien untuk melakukan cara yang lain
Beri kesempatan pada pasien untuk mencoba cara yang dipilihnya
4. Beri penghargaan
b. Pendidikan kesehatan1. Bimbing pasien mengontrol halusinasinya Sarankan pada pasien agar pasien sgera memberitahukan perawat bila halusinasinya timbul
Bersama pasien membuat rencana kegiatan yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya
Bimbing pasien melakukan rencana kegiatan yang telah dibuat
Beri informasi pada pasien hanya diminya bantuan apabila sulit mengendalikan diri saat halusinasinya timbul serta cara mengatasinya
2. Jelaskan pada keluarga dan pasien manfaat obat terhadap kesehatan serta efek samping yang mungkin timbul serta cara mengatasinya
3. Jelaskan pada pasien dan keluarga tanda-tanda halusinasinya, cara mengatasinya serta fasilitas kesehatan yang dapat digunakan apabila mengalami kesulitan.
c. Kegiatan hidup sehari-hari (ADL)1. Bimbing pasien memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan Jelaskan pada pasien bahwa makan dan minum yang cukup perlu untuk kesehatannya
Ajak pasien ke ruang makan
Bujuk pasien untuk makan bila ia menolak makan
Ajak pasien makan bersama pasien lain
Izinkan pasien mengganti makanan bila ia mempunyai persepsi salah tentang makanan
Pantau pola makan pasien
2. Bimbing pasien melaksanakan kebersihan diri Beri pengertian kepada pasien manfaat asuhan mandiri
Bimbing pasien untuk mandi, gosok gigi, keramas, berhias, berpakaian rapi
Beri pujian atas keberhasilan pasien
3. Terapi somatik
Beri obat sosial program medis Sediakan dan beri obat dengan memperhatikan prinsip 5 benar
Tanyalah alasan bila pasien menolak minum obat untuk mengganti dengan bentuk lain
Bicarakan dengan dokter jika pasien tetap menolak
Ajak pasien berbicara untuk meyakinkan bahwa obatnya betul-betul dimakan
4. Lingkungan teoritis Berikan lingkungan fisik yang dapat menawarkan realitas
Sediakan alat penunjuk waktu seperti jam, alarm
Beri tanda / nama pada setiap tempat di ruangan pasien
Kenalkan secara bertahap tentang waktu dan tempat
Siapkan lingkungan sosial
Panggil pasien dengan nama yang disukai
Sediakan dan pakai papan nama petugas
Kenalkan nama berinteraksi dengan pasien
Sertakan pasien dalam kegiatan kelompok secara bertahap
Kenalkan pasien pada tempat-tempat umum di sekitar RS
9. Evaluasi
Pasien dapat:
Menjelaskan waktu dan tempat terjadinya halusinasi Menyebutkan saat terjadinya halusinasinya
Membedakan hal yang nyata dan tidak nyata
Memilih cara untuk mengatasi halusinasinya
Berinteraksi dengan orang lain tanpa rasa curiga
Berespon sesuai dengan stimulus dari luar dirinya
Pasien tidak mencederai dirinya sendiri / orang lain / lingkungan
BAB II
TINJAUAN KASUS
Ruang Rawat: Gunung Sitoli
Tanggal Dirawat: 07 Januari 2008I.Identitas Klien
Inisial:Adi Sahputra (L/P)
Umur:35 tahun
Tanggal Pengkajian:09 Januari 2008RM No:
II.Alasan Masuk
Bicara ngawur, sulit tidur, sering mendengar suara-suara yang meyuruh klien untuk marah-marah.III.Faktor Predisposisi
1.Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
Ya
Tidak
2.Pengobatan sebelumnya
Berhasil
Kurang berhasil
Tidak berhasil
3.
Pelaku/Usia
Korban/UsiaSaksi/Usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam
Keluarga
Tindakan kriminal
Jelaskan No. 1, 2, 3: klien berkelahi dengan keluarga.Masalah keperawatan: regiment terapeutik in efektif. Koping keluarga in efektif4.Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Ya
Tidak
Hubungan keluargaGejalaRiwayat pengobatan/perawatan
___________________________________________________
___________________________________________________
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
5.Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien pernah melihat temannya ditembak dan sering berkelahi dengan keluarga.Masalah keperawatan: HDR
IV.Fisik
1.Tanda vital
TD: 120/80 mmHg
N: 80 x/i
S: 370C
2.Ukur
TB: 170 cm
BB: 65 kg
3.Keluhan fisik
Ya
Tidak
V.Psikososial
1.Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
Masalah keperawatan: tidak ada keturunan yang mengalami penyakit jiwa2.Konsep diri
a.Gambaran diri: -b.Identitas: klien bekerja sebagai ABRIc.Peran: anggota keluargad.Ideal diri: klien ingin cepat pulang dan tidak lagi dirawat di rumah sakit jiwae.Harga diri: malu terhadap orang lainMasalah keperawatan: HDR
3.Hubungan sosial
a.Orang yang berarti: ibub.Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat: klien tidak mau bergaul dengan teman-temanc.Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: malu untuk berkomunikasi dengan orang lain
Masalah keperawatan: menarik diri
4.Spiritual
a.Nilai dan keyakinan: klien yakin kepada Tuhan Yang Maha Esab.Kegiatan ibadah: selama di RSJ klien tidak pernah melakukan ibadah
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
VI.Status Mental
1.Penampilan
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan: klien berpakaian baju dan celana seperti orang sehatMasalah keperawatan: tidak ada masalah
2.Pembicaraan
Cepat
Apatis
Keras
Lambat
Gagap
Membisu
Inkoheren
Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan: klien bicara lambat
Masalah keperawatan: tidak ada masalah3.Aktivitas motorik
Lesu
Tik
Tegang
Grimasen
Gelisah
Tremor
Agitasi
Kompulsif
Jelaskan: klien mau melaksanakan pekerjaan di ruangan tanpa disuruhMasalah keperawatan: tidak ada masalah
4.Alam perasaan
Sedih
Ketakutan
Putus asa
Khawatir
Gembira berlebihan
Jelaskan: klien mengatakan tidak mau berteman lebih senang di kamarMasalah keperawatan: harga diri rendah5.Afek
Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Jelaskan: klien dapat berespon sesuai dengan stimulus yang diberikan
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
6.Interaksi selama wawancara
Bermusuhan
Kontak mata (-)
Tidak kooperatif
Defensif
Mudah tersinggung
Curiga
Jelaskan: klien kooperatif ketika diajak komunikasiMasalah keperawatan: tidak ada masalah
7.Persepsi
Pendengaran
Pengecapan
Penglihatan
Penghidu
Perabaan
Jelaskan: klien mengatakan ada suara-suara yang menyuruh marah-marahMasalah keperawatan: halusinasi pendengaran8.Proses pikir
Sirkumtansial
Flight of idea
Tangensial
Blocking
Kehilangan asosiasi
Pengulangan pembicaraan / persevarasi
Jelaskan: klien berbicara sesuai dengan topik pembicaraanMasalah keperawatan: tidak ada masalah
9.Isi pikir
Obsesi
Depersonalisasi
Fobia
Ide yang terkait
Hipokondria
Pikiran magis
Waham
Agama
Nihilistic
Somatik
Sisip pikir
Kebesaran
Siar pikir
Curiga
Kontrol pikir
Jelaskan: klien tidak menunjukkan kelainan isi pikir Masalah keperawatan: tidak ada masalah
10.Tingkat kesadaran
Bingung
Sedasi
Stupor
Disorientasi
Waktu
Tempat
Orang
Jelaskan: klien dapat menyebutkan waktu, tempat dan orang dengan jelasMasalah keperawatan: tidak ada masalah
11.Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat saat ini
Gangguan daya ingat jangka pendek
Konfabulasi
Jelaskan: klien dapat mengigat dan engutarakan masalahnya dengan baikMasalah keperawatan: tidak ada masalah
12.Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu konsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan: klien mampu berkonsentrasi dengan baik dan dapat berhitung dengan baikMasalah keperawatan: tidak ada masalah
13.Kemampuan penilaian
Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan: klien dapat menilai sesuatu dengan baikMasalah keperawatan: tidak ada masalah
14.Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal di luar sirinya
Jelaskan: klien sadar akan gangguan yang dideritanya dan menginginkan untuk sembuhMasalah keperawatan: tidak ada masalah
VII.Kebutuhan Persiapan Pulang
1.Makan
Bantuan minimal
Bantuan total
2.BAB / BAK
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan: klien dapat melakukan makan, BAB, BAK tanpa bantuan orang lain
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
3.Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
4.Berpakaian / berhias
Bantuan minimal
Bantuan total
5.Istirahat tidur
Tidur siang lama: 13.00 s/d 15.00 WIB
Tidur malam lama: 21.00 s/d 06.00 WIB
Kegiatan sebelum / sesudah tidur
6.Penggunaan obat
Bantuan minimal
Bantuan total
7.Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan
Ya
Tidak
Perawatan pendukung
Ya
Tidak
8.Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makanan
Ya
Tidak
Menjaga kerapihan rumah
Ya
Tidak
Mencuci pakaian
Ya
Tidak
Pengaturan keuangan
Ya
Tidak
9.Kegiatan di luar rumah
Belanja
Ya
Tidak
Transportasi
Ya
Tidak
Lain-lain
Ya
Tidak
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
VIII.Mekanisme Koping
Adaptif
Bicara dengan orang lain
Mampu menyelesaikan masalah
Teknik relaksasi
Aktivitas konstruktif
Olahraga
Lainnya ________
Maladaptif
Minum alkohol
Reaksi lambat / berlebih
Bekerja berlebihan
Menghindari
Mencederai diri
Lainnya _________
Masalah keperawatan: tidak ada masalahIX.Masalah Psikososial Dan Lingkungan
Masalah dengan sukungan kelompok, spesifik klien mengatakan malu bergaul dengan temannya karena pernah berperilaku aneh
Masalah hubungan dengan lingkungan, spesifik klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan sosial di lingkungan
Masalah dengan pendidikan, spesifik klien khawatir untuk bekerja setelah keluar RSJ
Masalah dengan pekerjaan, spesifik tidak ada masalah
Masalah dengan perumahan, spesifik tidak ada masalah
Masalah ekonomi, spesifik tidak ada masalah
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik tidak ada masalah
Masalah lainnya, spesifik _________
Masalah keperawatan:
X.Pengetahuan Kurang Tentang
Penyakit jiwa
Faktor presipitasi
Koping
System pendukung
Penyakit fisik
Obat-obatan
Lainnya ________________
Masalah keperawatan:
ANALISA DATA
NoDataEtiologi
1DS:
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang menyuruhnya marah-marahDO:
Klien tampak bingung dengan suara tersebutHalusinasi pendengaran
2DS:
Klien mengatakan malu terhadap orang lain dan teman-temannyaDO:
Klien lebih suka menyendiriKlien banyak berdiam diriHDR
3DS:
Klien mengatakan malu bergaul dengan teman-teman dan tidak mau berkomunikasi dengan orang lain
DO:
Klien lebih suka duduk menyendiriKlien tampak sering termenungMenarik diri
4DS:
Klien mengatakan malas minum obatDO:
Keluarga jarang mengunjungi klienRegimen terapeutik in efektif
5DS:
Klien mengatakan jarang bisa kumpul bersama-sama keluargaKlien mengatakan tidak mendapat perhatian dari saudaranya
DO:
Klien jarang dikunjungi keluargaKlien tampak sedihKoping keluarga in efektif
6DS:
Klien mengatakan pernah marah-marah membantung barang dan berkelahi
DO:
Klien tampak bingung ketika ditanyai oleh perawatResiko menciderai diri sendiri orang lain dan keluarga
XI.Daftar Masalah Keperawatan
1. Halusinasi pendegaran2. HDR
3. Regimen terapeutik in efektif
4. Koping keluarga in efektif
5. MD
6. Resiko tinggi mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
XII.Daftar Diagnosis Keperawatan
1. Resiko tinggi mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan b/d perubahan persepsi sensori: halusinasi pendengaran2. Perubahan persepsi sensori halusinasi pendengaran b/d menarik diri
3. Menarik diri b/d harga diri rendah
4. Regiment therapeutik in efektif b/d koping keluarga in efektif
XIII.Aspek MedikDiagnosa medik: schizofrenia paranoidTerapi medik:
a. Inj HLD 1,5 mg 3 x 1b. THP 20 mg 2 x c. CF2 100 mg 1 x 1Pohon Masalah
Resiko tinggi mencederai diri sendiri,
Orang lain, lingkungan
Perubahan persepsi sensori:
Halusinasi pendengaran
Regimen therapeutikMenarik diri
In efektif
Harga diri rendah
Koping keluarga in efektif
PAGE 27