puskesmas sebagai badan layanan umum daerah
DESCRIPTION
puskesmas bludTRANSCRIPT
Puskesmas Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Selasa, 24 May 2011 08:55 | Ditulis oleh Administrator | Badan Layanan Umum Daerah atau disingkat BLUD adalahSatuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkunganpemerintah daerah diIndonesia yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang/jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencarikeuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.BLUD merupakan bagian dari perangkat pemerintah daerah, dengan status hukum tidak terpisah dari pemerintah daerah. Berbeda dengan SKPD pada umumnya, pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, seperti pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya. Sebuah satuan kerja atau unit kerja dapat ditingkatkan statusnya sebagai BLUD.Praktek bisnis yang sehat adalah penyelenggaraan fungsi organisasi berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian layanan yang bermutu dan berkesinambungan. Sedangkan Standar Pelayanan Minimum adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan minimum yang diberikan oleh BLU kepada masyarakat.Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja kementerian Negara /lembaga /SKPD/ pemerintah daerah.Suatu satuan kerja instansi pemerintah dapat diizinkan mengelola keuangan dengan PPK-BLU apabila memenuhi persyaratan substantif, teknis, dan administratif.Persyaratan substantif terpenuhi apabila instansi pemerintah yang bersangkutan menyelenggarakan layanan umum yang berhubungan dengan: Penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum Pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat atau layanan umum; dan/atau Pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau pelayanan kepada masyarakat.Persyaratan teknis terpenuhi apabila: kinerja pelayanan di bidang tugas pokok dan fungsinya layak dikelola dan ditingkatkan pencapaiannya melalui BLU sebagaimana direkomendasikan oleh menteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD sesuai dengan kewenangannya; dan kinerja keuangan satuan kerja instansi yang bersangkutan adalah sehat sebagaimana ditunjukkan dalam dokumen usulan penetapan BLU.Persyaratan administratif terpenuhi apabila instansi pemerintah yang bersangkutandapat menyajikan seluruh dokumen berikut: pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan, dan manfaat bagi masyarakat; pola tata kelola; rencana strategis bisnis; laporan keuangan pokok; standar pelayanan minimum; dan laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit secara independen.Pejabat pengelola BLU terdiri atas:a. Pemimpin ;b. Pejabat keuangan; danc. Pejabat teknis.Pemimpin sebagaimana dimaksud berfungsi sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan BLU yang berkewajiban:a. menyiapkan rencana strategis bisnis BLU;b. menyiapkan RBA tahunan;c. mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dand. menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan BLU.Pejabat keuangan BLU sebagaimana dimaksud berfungsi sebagai penanggung jawab keuangan yang berkewajiban :a. mengkoordinasikan penyusunan RBA;b. menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran BLU;c. melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja;d. menyelenggarakan pengelolaan kas;e. melakukan pengelolaan utang-piutang;f. menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan investasi BLU;g. menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan; danh. menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.Pejabat teknis BLU sebagaimana dimaksud berfungsi sebagai penanggung jawab teknis di bidang masing-masing yang berkewajiban:a. menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya;b. melaksanakan kegiatan teknis sesuai menurut RBA; danc. mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya.Pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU dapat terdiri dari pegawai negeri sipil dan/atau tenaga profesional nonpegawai negeri sipil sesuai dengan kebutuhan BLU.Dengan pola pengelolaan keuangan BLU, fleksibilitas diberikan dalam rangka pelaksanaan anggaran, termasuk pengelolaan pendapatan dan belanja, pengelolaan kas, dan pengadaan barang/jasa. Kepada BLU juga diberikan kesempatan untuk mempekerjakan tenaga profesional non PNS serta kesempatan pemberian imbalan jasa kepada pegawai sesuai dengan kontribusinya. Tetapi sebagai pengimbang, BLU dikendalikan secara ketat dalam perencanaan dan penganggarannya, serta dalam pertanggungjawabannya.Dalam Peraturan Pemerintah ini, BLU wajib menghitung harga pokok dari layanannya dengan kualitas dan kuantitas yang distandarkan oleh menteri teknis pembina. Demikian pula dalam pertanggungjawabannya, BLU harus mampu menghitung dan menyajikan anggaran yang digunakannya dalam kaitannya dengan layanan yang telah direalisasikan.Oleh karena itu, BLU berperan sebagai agen dari menteri/pimpinan lembaga induknya. Kedua belah pihak menandatangani kontrak kinerja (a contractual performance agreement), dimana menteri/pimpinan lembaga induk bertanggung jawab atas kebijakan layanan yang hendak dihasilkan, dan BLU bertanggung jawab untuk menyajikan layanan yang diminta.Dengan sifat-sifat tersebut, BLU tetap menjadi instansi pemerintah yang tidak dipisahkan. Dan karenanya, seluruh pendapatan yang diperolehnya dari non APBN/APBD dilaporkan dan dikonsolidasikan dalam pertanggungjawaban APBN/APBD.Sehubungan dengan privilese yang diberikan dan tuntutan khusus yang diharapkan dari BLU, keberadaannya harus diseleksi dengan tata kelola khusus. Untuk itu, menteri/pimpinan lembaga/satuan kerja dinas terkait diberi kewajiban untuk membina aspek teknis BLU, sementara Menteri Keuangan/PPKD berfungsi sebagai pembina di bidang pengelolaan keuangan.Pola BLU tersedia untuk diterapkan oleh setiap instansi pemerintah yang secara fungsional menyelenggarakan kegiatan yang bersifat operasional. Instansi dimaksud dapat berasal dari dan berkedudukan pada berbagai jenjang eselon atau non eselon. Sehubungan dengan itu, organisasi dan struktur instansi pemerintah yang berkehendak menerapkan PPK-BLU kemungkinan memerlukan penyesuaian dengan memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah.Dengan demikian, BLU diharapkan tidak sekedar sebagai format baru dalam pengelolaan APBN/APBD, tetapi BLU diharapkan untuk menyuburkan pewadahan baru bagi pembaharuan manajemen keuangan sektor publik, demi meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.Asas BLU yang lainnya adalah: Pejabat BLU bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan layanan umum kepada pimpinan instansi induk, BLU tidak mencari laba, Rencana kerja, anggaran dan laporan BLU dan instansi induk tidak terpisah, Pengelolaan sejalan dengan praktik bisnis yang sehat.Puskesmas sebagai BLU, diberikan kebebasan dalam meningkatkan pelayanannya ke masyarakat. Puskesmas akan mengelola sendiri keuangannya, tanpa memiliki ketergantungan ke Pemkot seperti yang terjadi selama iniGagasan untuk menjadi BLUD sudah jelas secara institusional menjadi badan layan umum. Dalam hal ini, layanan kesehatan diberikan keleluasaan dalam konteks mengelola baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) hingga penganggaran.Demi memberikan pelayanan yang yang lebih maksimal terhadap masyarakat, maka perubahan puskesmas menjadi BLUD bukan tidak mungkin untuk diwujudkan.PLAN OF ACTION PUSKESMAS KALIKAJAR 1 TAHUN 2012
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perencanaan adalah pemilihan sekarang untuk masa depan yang dikehendaki dan pemilihan berbagai langkah yang akan ditempuh untuk mewujudkan masa depan tersebut. Dengan adanya perencanaan, sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal demi mencapai tujuan.
Dalam tata kelola Puskesmas perencanaan ini dikenal dengan istilah Plan of Action (POA) yang mengesankan bentuk perencanaan tradisional karena fokus pada perencanaan hilir yaitu kegiatan-kegiatan.
Dalam perkembangannya POA semakin sarat dengan pola perencanan strategic. Ditambah kondisi lingkungan makro yang mensyaratkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan pencapaian MGDS yang harus dicapai puskesmas, sehingga penyusunan perencanaan haruslah mampu mengarahkan agar hasil kinerja puskesmas nantinya dapat memenuhi SPM dan capaian MDGS tersebut.
Bagi Puskesmas Kalikajar 1, situasi tersebut merupakan momentum untuk mendokumentasikan halhal yang melatarbelakangi proses perencanaan dalam POA sekaligus menterjemahkan intangible asset puskesmas agar dapat didistribusikan pada yang berkepentingan guna membangun partisipasi dan peran serta. Kesemuanya bermula dari Visi dan Misi Puskesmas Kalikajar1.
VISI : Menjadi Puskesmas terpercaya dan memenuhi kebutuhan pelanggan.MISI :1. Menjamin pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkualitas.2. Menjamin tercapainya SPM dengan unggulan program KIA.3. Mengupayakan tata kelola puskesmas yang bersih, efektif dan efisien
NILAI DASAR :1. Bersih : Puskesmas dikelola secara professional, dapat dipertanggungjawabkan, menghindari benturan kepentingan, menghindari korupsi, kolusi dan nepotisme dan menjunjung tinggi integritas.2. Berdaya saing : selalu bekerja efektif dan efisien juga membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.3. Percaya diri : Percaya bahwa hasil kinerja puskesmas akan berkonstribusi pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.4. Fokus pada pelanggan : berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada pelanggan5. Komersial : Selalu mengupayakan menciptakan nilai tambah produk yang kasat mata atau tidak kasat mata selaras aturan yang berlaku. 6. Berkemampuan : dikelola oleh pemimpin dan staf yang professional, berperan aktif dan menguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam pengembangan kemampuan.
Gambar 1PEMETAAN JALAN UNTUK MENCAPAI VISI(menggunakan Balance Scorecard)
PERSPEKTIFPETA KETERKAITAN JALAN UNTUK MENCAPAI VISI
KEUANGAN
PELANGGAN
PROSES
PERTUMBUHAN&PEMBELAJARAN
Tabel 1Penjelasan istilah dalam gambar 1
Pelangganpasien, masyarakat luas, lintas sector, DKK maupun Pemda Kab. Wonosobo serta stake holder lain yang berinteraksi langsung maupun tidak langsung dengan puskesmas
Supervisi akuntabilitasmonitoring dan evaluasi kesesuaian proses pelayanan serta output yang dihasilkan. Misalnya ceking kohort, register, data laporan dll
Penguasaan teknik tinggiberketrampilan dan perilaku professional, bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaannya sampai tuntas, tidak diskriminatif, tetap kreatif dan inovatif. Serta berintegritas tinggi menjaga nama baik dan martabat
Nilai tambah komersialPelayanan yang diberikan melebihi dari harapan pelanggan dan dapat memberikan imbal hasil
Budaya sadar biayaBudaya menghargai efisiensi dan pembiayaan kegiatan yang efektif
Budaya hargai kinerjaPenerapan penghargaan SDM berdasarkan kinerja bukan hanya berdasarkan senioritas saja
Penataan system informasiPenataan system informasi non elekronik (laporan bulanan, kohort, register, rekam medic dll) maupun yang elekronik (SIMPUS)
Galang kekompakanKegiatan kebersamaan (tamasya & kesepakatan dll)
Dari hasil Trendwatching yaitu pengamatan perubahan lingkungan ekternal dan internal Puskesmas Kalikajar 1, dicoba dianalisa berdasarkan SWOT, (Strenght kekuatan, Weeknes kelemahan, Oppurtunities peluang, Treat ancaman) dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 2 ANALISA SWOT PUSKESMAS KALIKAJAR 1 (JANUARI 2012)
KEKUATANo Ada dana BOK, jampersal dan jamkesmas yang jumlahnya hampir mencukupio Respon time relative cepat, petugas siap segera melayani.o Dokter berada di ruang BP Umum sekaligus memantau proses pemeriksaan, pasien merasa diperhatikan.o SDM Puskesmas mulai menghargai kinerja dengan prinsip profesionalismeo Ada penambahan layanan baru yaitu Klinik Tumbuh o Kembang dan Klinik Berhenti Merokoko Tata ruang puskesmas makin memadai dan ketersediaaan obat mencukupio profesional dan memiliki kinerja yang sangat baik, sebagian yang lain masih perlu ditingkatkano Tenaga profesional puskesmas mulai terpenuhi jumlah dan jenisnya
KELEMAHANo Beberapa SDM strategis belum memiliki status kepegawaian yang jelaso Masih ada pelayanan di PKD yang belum optimalo Tata kelola system informasi dan arsip (arsip administrasi, rekam medic, kohort, beberapa laporan bulanan) masih kurang baik dan sering terlambat sehingga mengganggu akuntabilitas pelayanan.o Beberapa tenaga professional merangkap sebagai bendahara yang sering menyita waktu untuk mengerjakan tupoksinyao Belum ada tenaga difinitif untuk program Kesling dan Promkes sehingga kedua program tersebut belum maksimalo Pengetahuan dan ketrampilan SDM masih kurang o Sarana dan prasarana belum sesuai standart o Distribusi dana di tiap program belum proporsionalo
PELUANG Pemerintah menyediakan asuransi jaminan persalinan bagi seluruh warga negara RI dalam bentuk Jampersal dan Jamkesmas serta regulasi baru Perda Th 2009 tentang tariff dengan pengembalian 100%. Akses puskesmas Kalikajar1 mudah dijangkau baik dari dalam maupun dari luar wilayah. Adanya dukungan dari lintas sector dan lintas program baik termasuk dukungan dana untuk kasus gizi kurang dan gizi buruk. program gizi dari luar puskesmas misalnya PMPN, ADD, APBD1, APBDII serta donator Ada kegiatan PAMSIMAS yang mendukung program Kesling
ANCAMANo Adanya kewajiban puskesmas memenuhi dengan indikator SPM, Rentra kabupaten dan pemenuhan MDGS.o Pemerintah dan Masyarakat lebih kritis & menuntut transparansi biaya dan pelayanan yang profesionalo Adanya fenomena hambatan koordinasi menggerakkan masyarakat desa di era desentralisasi.o Tingginya mobilitas penduduk dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan individu dan keluarga.o Pemanfaatan PKD oleh masyarakat desa masih belum optimal.o Masyarakat kurang memahami tatacara pendaftaran di puskesmas dan rujukan o Tuntutan kedisiplinan dalam bidang kepegawaian maupun dalam kinerja meningkato Sarana dan prasarana posyandu serta kesadaran pemanfaatan posyandu kurang.o Anggapan di masyarakat bahwa vaksin adalah haram sehingga menolak program imunisasiMerupakan kecamatan dengan penduduk miskin dan riwayat gizi buruk yang tertinggi di Wonosobo
B. TUJUAN PENYUSUNAN POA
Tujuan Umum : Memenuhi kebutuhan system penganggaran yang berlaku sebagai acuan pelaksanaan tugas pada tahun 2012.
Tujuan Khusus : 1. Sebagai bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas.2. Sebagai media koordiasi dengan berbagai pihak terkait.3. Mendokumentasikan polapikir yang runtut dari hakekat tujuan organisasi puskesmas dengan tahapan yang harus dilalui demi mencapai tujuan tersebut.4. Menerjemahkan intangible asset untuk dimanfaatkan sebagai sumber daya.5. Membangun kebersamaan, partisipasi dan peran aktif seluruh insan puskesmas Kalikajar 1.
C. RUANG LINGKUP
Perencanaan puskesmas yang tertuang dalam POA Kalikajar 1 ini hanya berlaku dalam ruang lingkup wilayah Puskesmas Kalikajar 1 termasuk didalamnya Sembilan desa binaan dimana puskesmas berfungsi sebagai penggerak pembangunan bidang kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatannya serta dibatasi hanya pada bidang pelayanan kesehatan tingkat pertama saja.
BAB IIANALISA SITUASI
A. GAMBARAN UMUMKondisi GeografiPuskesmas Kalikajar I berada di wilayah Kecamatan Kalikajar, terletak antara 32 LS dan 22 derajad LU dan berada di sebelah Timur Ibukota Kabupaten Wonosobo dengan jarak 10 km dari ibu kota kabupaten, dan 115 km dari Ibukota Propinsi Jawa Tengah, daerah berada di kaki Gunung Sumbing yang membujur dari arah utara ke selatan.
Luas Wilayah KerjaWilayah Puskesmas Kalikajar I mempunyai luas wilayah 3.464.93 Ha yang terbagi menjadi tanah sawah seluas 1.122.084 Ha dengan pengairan irigasi teknis, setengah teknis, dan sederhana, serta tanah bukan sawah seluas 2.342.846 Ha yang terbagi atas tanah pekarangan, tegalan, hutan Negara, kolam, dan perkebunan.
Batas Wilayah Kerja Puskesmas Kalikajar I merupakan satu dari 23 Puskesmas di Kabupaten Wonosobo yang secara geografis dibatasi : Sebelah Utara: Kecamatan Kertek Kab. Wonosobo Sebelah Selatan: Kecamatan Sapuran Kab. Wonosobo Sebelah Barat: Kecamatan Selomerto Kab. Wonosobo Sebelah Timur: Wilayah Kerja Puskesmas II
KetinggianWilayah Puskesmas Kalikajar I merupakan daerah dataran tinggi, yang keadaan tanahnya bergelombang, berbukit dan bergunung-gunung yang jenis tanahnya adalah jenis tanah regosol. Wilayah Puskesmas kalikajar I berada pada ketinggian 600meter sampai dengan 972meter diatas permukaan laut dengan suhu 18 Celcius sampai dengan 29 Celcius.Tinggi Tempat dan Jarak Ke Ibukota Kecamatan dan Ke Kabupaten dirinci Per Desa Tahun 2011, dengan rincian seperti table sebagai berikut :
Tabel 3Tinggi Tempat dan Jarak Ke Ibukota Kecamatan dan KeKabupaten
NoDesaKetinggian ( m dpl )Jarak (Km)
Ke Ibu Kota KecamatanKe Ibu Kota Kabupaten
123456789MangunrejoMungkungPerbotoKedalonRejosariKalikajarSimbangKarangduwurMaduretno60060565483170383192497286611.910.99.52.05.50.22.15.12.513.314.316.615.519.012.014.118.111.5
Sumber Data : Badan Statistik Kab. Wonosobo
Desa di Wilayah KerjaWilayah Puskesmas Kalikajar I terdiri dari 9 Desa dan 212 RT, 40 Dusun serta 76 RW dengan rincian tabel sebagai berikut :
Tabel 4RT, RW, Dusun Di Wilayah Puskesmas Kalikajar 1Dirinci Per. Desa
NoDesaRTRWDusunPOSYANDU
1.Mangunrejo22855
2.Mungkung11633
3.Perboto251067
4.Kedalon22745
5.Rejosari211155
6.Kalikajar3312411
7.Simbang29744
8.Karangduwur12444
9.Maduretno371155
Jumlah2127649
Sumber Data : Badan Statistik Kab. Wonosobo
Dari 9 Desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kalikajar I, secara keseluruhan telah berstatus Desa Siaga, Desa Siaga Strata Pratama sebanyak 7 desa, dan Strata Madya 2 desa ( 2Desa Siaga Aktif ) dengan 49 posyandu satu diantaranya posyandu model.
Kondisi DemografiPenduduk Wilayah Puskesmas kalikajar1 sangat heterogen dalam segala hal dan berjumlah :
Jumlah Kepala Keluarga: 8.921 KKJumlah Penduduk: 27.232 JiwaLaki laki: 13.696 JiwaPerempuan : 13.527 Jiwa
Tingkat kepadatan penduduk wilayah kerja Puskesmas Kalikajar 1 yang terletak dilereng gunung sumbing dan wilayahnya diapit oleh dua pegunungan yaitu Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro, tergolong padat penduduknya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Kalikajar I, Tahun 2011
NoNama DesaJml DusunJumlah Rumah TanggaJumlah Penduduk
TotalBalita 55 Th5-12 Thn13-24 Thn25-34 Thn35-54 ThnTotalBalita 55 Th5-12 Thn13-24 Thn25-34 Thn35-54 Thn
LPLPLPLPLPLPLP
1 Mangunrejo5 817 1,2451,2541011062282112172081781431752033465
2 Mungkung3 469 758724725711610616015510883112991903
3 Perboto6 1,039 1,3891,3081401132572372682232011691621823616
4 Kedalon4 708 1,4181,3381371091821852742732501972272333484
5 Rejosari5 960 1,2371,35899792072462482381691791232043915
6 Kalikajar4 1,399 2,3352,3511982073483824704263273283173326754
7 Simbang4 830 1,5971,5151121122332363193062572102362434404
8 Karangduwur4 593 9941,024105931351451812151791491421622524
9 Maduretno5 1,250 2,7232,6642402513693355054894554464054097495
Jumlah408,06513,69613,5361,2041,1272,0752,0832,6422,5332,1241,9041,8992,0673,7523,822
Jumlah L+P27,2322,3314,1585,1754,0283,9667,574
Sumber Data : Badan Statistik Kab. Wonosobo
Tingkat pendidikan masyarakat wilayah kalikajar I relatif rendah karena 39.85% hanya mengenyam pendidikan SD. Selain itu hanya 11.25% yang melanjutkan pendidikan setelah lulus SLTP. Sarana pendidikan masih belum memadahi, hal itu bisa dilihat dari jumlah sekolah, dimana jumlah SLTP hanya 2 dan baru ada 1 buah SLTA/SMK.
Tabel 6Penyebaran tingkat pendidikan masyarakat di wilayah kalikajar I
NOTINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH PENDUDUK
Tidak pernah sekolah2.099
Tidak tamat SD2.784
Belum tamat SD3.440
SD/MI10.852
SLTP3.065
SLTA1.721
D1/D2215
AKD/D3112
S1/D4262
S2/S321
Tabel 7Play Group, Guru, dan Murid di Wilayah Kerja Puskesmas Kalikajar I, Tahun 2011
NoDesaPAUDTKSD/MISLTPSLTA
JmlMuridJmlmuridJmlmuridJmlmuridJmlmurid
1.2.3.4.5.6.7.8.9.MangunrejoMungkungPerbotoKedalonRejosariKalikajarSimbangKarangduwurMaduretno11-1---116551-30---3549111-232-2393453-5513179-13122222423228964306305272449382225489--1--1--
--470--735---
1
59
Jumlah523012212781
Sumber Data : Kecamatan Kalikajar Dalam Angka Tahun 2011
Pekerjaan sebagian besar penduduk di wilayah kalikajar I adalah di sektor pertanian yakni mencapai 28%, baik sebagai petani penggarap maupun buruh tani. Yang lain adalah di bidang perdagangan, industri, dan bangunan.
Tabel 8Mata Pencaharian Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas di Wilayah Kalikajar I, Tahun 2011
NoDesaPetani SendiriBuruh Tani
1234
1.2.3.4.5.6.7.8.9.MangunrejoMungkungPerbotoKedalonRejosariKalikajarSimbang1KarangduwurMaduretno527112450502515416786301407287362476184504528514587294
Jumlah4.0163.736
Sumber Data : Badan Statistik Kab. Wonosobo
B. GAMBARAN KHUSUS
Sumber Daya Kesehatan
Untuk melaksanakan kegiatan program demi mendukung SPM, MDGS dan Renstra serta melakukan pelayanan kesehatan rawat jalan, puskesmas Kalikajar 1 perlu didukung oleh Sumber Daya Kesehatan (SDK). Sumber daya kesehatan di puskesmas Kalikajar 1 beberapa sudah cukup memadai, namun beberapa masih belum terpenuhi. Secara rinci sumber daya yang tersedia adalah sebagai berikut :
Tabel 9Sarana dan Prasarana di Puskesmas Kalikajar ITahun 2011
Sarana Pelayanan KesehatanPustuPKDLainyaKondisi
NODesaPuskesmas
1Mangunrejo--1-Rusak akan direhab dari dana PNPM
2Mungkung--1-Baik
3Perboto-1--Baik
4Kedalon--1-Baik
5Rejosari--1-Baik
6Kalikajar1---Baik
7Simbang--1-Baik
8Karangduwur--1-Baik
9Maduretno-1--Baik
Jumlah126-
Sumber Data : Puskesmas Kalikajar I
Tabel 10Sumber Daya Manusia di Puskesmas Kalikajar ITahun 2011.
NOKualifikasiPendidikan TerakhirStatus Kepegawaian
Kedokteran/S1S2 KesehatanS2 Non KesehatanJmlPNS/CPNSPTTHonorerLainnyaJml
1Dokter1--11---1
2Dokter gigi-1-11---1
3Perawat gigi----1---1
4Perawat----3--13
5Bidan1041-15
6Apoteker---------
7Asisten Apoteker----1---1
8Gizi1--11---1
9Sanitarian---------
10Promkes---------
11Rekamedis---------
12Laobrat-------11
13Tenaga Kesehatan lainnya---------
14Tenaga Administrasi dan Pekarya1--13--25
Jumlah31-41941330
Sumber Data : Data Kepegawaian Puskesmas Kalikajar I
Tabel 11Alat Transportasi di Puskesmas Kalikajar ITahun 2011.
NOJenisSpesifikasiKondisi
Roda DuaPuslingAmbulanLainnya
18-1-6 Baik2 Rusak
Jumlah8-116 Baik2 Busak
Sumber Data : Puskesmas Kalikajar I
Tabel 12Sumber Daya Keuangan Puskesmas Kalikajar 1Tahun 2012
NOSUMBER DANAJUMLAHKETERANGAN
1APBD Kab. Wonosobo206.431.000100% dari pendapatan restribusi puskesmas
2BOK55.000.000Untuk preventif & kuratif
3Jampersal & JamkesmasSistem Klaim
4Lain-lainIsidentil
Sumber Daya Kesehatan yang ada di Puskesmas Kalikajar 1 tersebut juga didukung oleh adanya sejumlah Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), antara lain seperti dalam tabel tabel di bawah :
Tabel 13POSYANDU di Wilayah Puskesmas Kalikajar ITahun 2011
NODesaPosyanduPosyandu LansiaLainnya
1.Mangunrejo51Posyandu Model
2.Mungkung31-
3.Perboto71-
4.Kedalon51-
5.Rejosari51-
6.Kalikajar111Posbindu
7.Simbang41-
8.Karangduwur41-
9.Maduretno51-
Jumlah4992
Sumber Data : Puskesmas Kalikajar ICatatan : Setiap posyandu didukung oleh sekitar 5 kader.
Tabel 14Dokter Kecil, KKR dan Guru UKSDi Wilayah Kerja Puskesmas Kalikajar I
NoDesaSD/MI dan SMP
Dokter Kecil dan KKRGuru UKS
SD/MISMPSD/MISMP
123456
1.2.3.4.5.6.7.8.9.MangunrejoMungkungPerbotoKedalonRejosariKalikajarSimbangKarangduwurMaduretno20345510468--60--111-211111112--2--2---
Jumlah6563114
Keseluruhan SDK yang ada akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan program kesehatan masyarakat dan melakukan pelayanan kesehatan perorangan dengan sasaran yang beberapa sasaran telah dapat diperkirakan jumlahnya seperti tersebut dalam tabel dibawah :
Tabel 15Data Sasaran Ibu Hamil, Bayi, Balita, Girang dan Gibur di Wilayah Puskesmas Kalikajar I
NoDesaJumlah PendudukJumlah Penduduk MiskinS a s a r a n
Ibu HamilBayiBalitaGirangGibur
123456789MangunrejoMungkungPerbotoKedalonRejosariKalikajarSimbangKarangduwurMaduretno 2.4991.4822.6972.7562.5954.6863.1122.0185.3879478139391.0751.0131.8632.5551.7792.21320912022624315741322420143053712413925202114212
27.23213.1972.2236015